makalah fixsip
TRANSCRIPT
![Page 1: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH BIOREGULATOR
”Growth Hormone Inhibiting Hormone
(GHIH)- Somatostatin”
Oleh :
1. Ucik Gita P (081810301028)
2. Widayanti (091810301006)
3. Agita Raka P (101810301013)
4. Reksi Bayu M (101810301027)
5. Rani Armida P.W (101810301036)
6. Achmad Zainur R (101810301040)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2012
![Page 2: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Somatostatin adalah hormon peptida yang mengendalikan sistem endokrin
dan berpengaruh terhadap transisi sinyal saraf dan perkembangan sel tubuh.
Somatostatin memiliki dua bentuk dari irisan sebuah preprotein. Bentuk pertama
disebut dengan SS 14 dan bentuk kedua disebut dengan SS 28. SS 14 tersusun
atas 14 macam asam amino, sedangkan SS 28 tersusun atas 28 macam asam
amino.
Hormon somatostatin disekresi oleh sel-sel delta Pulau Langerhans. Pulau
Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76×175 mm dan
berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas. Pada manusia
paling sedikit terdapat empat jenis sel : sel A (alfa), B (beta), D (delta), dan F. Sel
A mensekresikan glukagon, sel B mensekresikan insulin, sel D mensekresikan
somastostatin, dan sel F mensekresikan polipeptida pankreas. Sekresi somatostatin
pankreas meningkat oleh beberapa rangsangan yang juga merangsang sekresi
insulin, yakni glukosa dan asam amino, terutama arginin dan leusin. Somatostatin
dikeluarkan dari pankreas dan saluran cerna ke dalam darah perifer. Hampir
semua faktor yang berhubungan dengan pencernaan makanan akan merangsang
timbulnya sekresi somatostatin. Faktor-faktor ini adalah :
a. Naiknya kadar glukosa darah
b. Naiknya kadar asam amino
c. Naiknya kadar asam lemak
d. Naiknya konsentrasi beberapa hormon pencernaan yang dilepaskan oleh bagian
atas saluran cerna sebagai respon terhadap asupan makanan.
Peran utama somatostatin adalah untuk meningkatkan waktu asimilasi
makanan dari usus ke dalam darah. Pada waktu yang sama, pengaruh somatostatin
yang menekan sekresi insulin dan glukagon akan menurunkan penggunaan zat
nutrisi yang diabsorbsi oleh jaringan, sehingga mencegah pemakaian makanan
![Page 3: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/3.jpg)
yang cepat dan oleh karena itu membuat makanan tersedia untuk waktu yang lebih
lama.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur dan komposisi hormon somatostatin?
2. Bagaimana mekanisme kerja hormon somatostatin?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur dan komposisi hormon somatostatin
2. Untuk mengetahui mekanisme kerja hormon somatostatin?
![Page 4: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB 2. PEMBAHASAN
1. Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel.
Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target.
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor
tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein
akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi
genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan seperti hormon Somatostatin
(growth hormone-inhibiting hormone, GHIH) serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan
metabolisme dan persiapan aktivitas baru, atau fase kehidupan (misalnya pubertas
dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan
pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir
semua organisme multiselular.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus
(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain,
terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk mensekresikan
hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim
impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
![Page 5: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/5.jpg)
2. Somatostatin
Somatostatin (growth hormone-inhibiting hormone, somatotropin release-
inhibiting factor, GHIH, SRIF) adalah hormon peptida yang mengendalikan
sistem endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan
perkembangan sel tubuh. Somatostatin pertama kali ditemukan dalam hipotalamus
dan diidentifikasi sebagai hormon yang menghambat sekresi hormon
pertumbuhan. Selanjutnya, somatostatin ditemukan disekresikan oleh berbagai
jaringan, termasuk pankreas, saluran usus dan daerah dari sistem saraf pusat di
luar hipotalamus.
GHIH mempunyai dua bentuk irisan sebuah preprotein, dimana irisan
pertama dengan 14 asam amino yang disebut dengan somatostatin-14 (SS-14) dan
yang lain dengan 28 asam amino yang disebut somatostatin-28 (SS-28). Ikatan
disulfida antara residu sistein mempertahankan struktur siklik.
Somatostatin 14 (SS 14) :
Berat Molekul : 1627.9 gr/mol
Rumus molekul : C76H104N18O19S2
Susunan asam amino : H – Ala – Gly – Cys – Lys – Asn – Phe – Phe – Trp – Lys
- Thr – Phe – Thr – Ser – Cys
Gambar 1. Struktur 3D Somatostatin
![Page 6: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/6.jpg)
Somatostatin-14
Asam Amino Non Esensial
Asam Amino Posisi
Alanin 1
Glisin 2
Sistein 3,14
Serin 13
Asparagin 5
Asam Amino Esensial
Asam Amino Posisi
Lisin 4,9
Fenilalanin 6,7,11
Treonin 10,12
Triptofan 8
Berikut merupakan struktur dari SS 14 :
![Page 7: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/7.jpg)
Somatostatin 28 (SS 28) :
Berat molekul : 3148.6 gr/mol
Rumus Molekul : C137H207N41O39S3
Susunan asam amino : H – Ser – Ala – Asn – Ser – Asn – Pro – Ala – Met – Ala
– Pro – Arg – Glu – Arg – Lys – Ala – Gly – Cys – Lys –
Asn – Phe – Phe – Trp – Lys – Thr – Phe – Thr – Ser – Cys
– OH
Somatostatin 28
Asam Amino Non Esensial
Asam Amino Posisi
Alanin 2,7,9,15
Glisin 16
Sistein 17,28
Gambar 2. Struktur Somatostatin 14
![Page 8: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/8.jpg)
Serin 1,4,27
Asparagin 3,5,19
Prolin 6,10
Arginin 11,13
AsamGlutamat 12
Asam Amino Esensial
Asam Amino Posisi
Lisin 14,18,23
Fenilalanin 20,21,25
Treonin 24,26
Triptofan 22
Metionin 8
Berikut merupakan struktur dari SS 28 :
Somatostatin adalah sebuah hormon inhibitor yang antagonis terhadap
GHRH (Growth Hormone-Releasing Hormone) dalam proses sekresi GH (Growth
Hormone). Dalam pankreas, omatostatin diproduksi oleh sel-sel delta pulau
Gambar 3. StrukturSomatostatin 28
![Page 9: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/9.jpg)
Langerhans. Jumlah relatif SS-14 dibandingkan SS-28 disekresikan tergantung
pada jaringan. SS-14 dominan diproduksi dalam sistem saraf dan satu-satunya
yang disekresikan dari pankreas, sedangkan usus mengeluarkan sebagian besar
SS-28. Selain jaringan, perbedaan spesifik sekresi SS-14 dan SS-28 yaitu
memiliki potensi biologis yang berbeda. SS-28 kira-kira 10 kali lebih kuat
menghambat sekresi hormon pertumbuhan, sedangkan SS-14 menghambat sekresi
glukagon.
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal
sekitar 12,5 cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke
lengkungan besar dari perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke
duodenum (usus 12 jari). Organ ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian
yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Pankreas terdiri dari :
Gambar 4. Pankreas
![Page 10: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/10.jpg)
A. Kepala pankreasMerupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga
abdomen dan di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.
B. Badan pankreas
Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan
di depan vertebra lumbalis pertama.
C. Ekor pankreas
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya
menyentuh limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil
sekresi pankreas ke dalam duodenum :
1. Ductus Wirsung
Bersatu dengan duktus choledukus, kemudian masuk ke dalam duodenum
melalui sphincter oddi.
2. Ductus Sartorini
Ukurannya lebih kecil , langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas
sphincter oddi. Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan mengosongkan
duodenum sekitar 2,5 cm di atas ampulla hepatopankreatik.
Ket:
Pulau Langerhans bertanggung jawab untuk fungsi endokrin dari pankreas.
Setiap pulau mengandung beta, alpha, dan sel delta yang bertanggung jawab
untuk sekresi hormon pankreas. Beta sel mensekresikan insulin, suatu hormon
yang memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme glukosa. GHIH
Gambar 5. Pulau Langerhans
![Page 11: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/11.jpg)
berfungsi untuk memblokir sekresi baik insulin dan glukagon dari sel-sel yang
berdekatan. Insulin, glukagon, dan somatostatin bertindak bersamaan untuk
mengontrol aliran nutrisi ke dalam dan keluar dari sirkulasi . Konsentrasi relatif
dari hormon mengatur tingkat penyerapan, pemanfaatan, dan penyimpanan
glukosa, asam amino, dan asam lemak. Somatostatin dan glukagon memiliki
hubungan parakrin (sel pensekresi hormon bertindak pada sel target didekatnya
dengan melepas molekul pengatur lokal ke dalam fluida ekstraseluler), masing-
masing mempengaruhi sekresi yang lain, mempengaruhi laju pelepasan insulin.
Somatostatin juga menghambat sekresi hormon gastrointestinal, termasuk
beberapa gastrin, secretin, cholecystokinin (CCK), dan vasoaktif polipeptida
intestinal (VIP). Hormon Somatostatin mengakibatkan penghambatan banyak
fungsi saluran pencernaan, termasuk sekresi asam oleh lambung, sekresi
pencernaan enzim oleh pankreas, dan penyerapan nutrisi oleh usus.
3. Mekanisme Kerja
3.1 Struktur Reseptor Hormon Somatostatin
5 reseptor hormon somatostatin adalah G-Protein coupled receptor yang
terdiri atas 7 transmembran yang mencakup wilayah alfa heliks, mempunyai
sebuah N terminal ekstraseluler, sebuah C-terminal intraseluler dan terdiri dari 62
sampai 428 asam amino. Dikatakan transmembran reseptor karena melewati
![Page 12: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/12.jpg)
membran sel serta dikatakan 7 transmembran karena melewati membran sel
sebanyak 7 kali.
Somatostatin menghambat banyak fungsi hormon sehingga reseptor
somatostatin (SSTR) ditemukan dibanyak tempat sesuai dengan fungsinya dan
dibagi menjadi 5 subtipe yakni SSTR1, SSTR2, SSTR3, SSTR4 dan SSTR5.
Lebih lengkapnya pada tabel berikut :
Reseptor Ligan Distribusi
SSTR1 SST-14 > SST-28Otak
Pancreas (β cells)
SSTR2 SST-14 > SST-28
Otak
Pituitary Gland
Pancreas (α cells)
Adrenal Gland
SSTR3 SST-14 > SST-28Otak
Liver
SSTR4 SST-14 > SST-28
Otak
Paru-paru
Hati
Placenta
SSTR5 SST-28 > SST-14
Otak
Pituitary Gland
Pancreas (β and δ cells)
SSTR1 hingga SSTR4 cenderung membentuk kompleks hormon reseptor
dengan hormon SST-14 sedangkan untuk SSTR5 cenderung membentuk
kompleks dengan hormon SST-28. SSTR1 bekerja pada daerah pankreas tepatnya
sel β tempat hormon insulin disekresi sehingga akan menghambat sekresi dan
kerja hormon insulin. SSTR2 berada pada sel α pulau Langerhans pankreas tempat
hormon glukagon disekresi, juga pada kelenjar pituitari dan adrenal. SSTR3
berada pada otak dan liver. SSTR4 berada pada otak, paru-paru, hati dan placenta.
![Page 13: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/13.jpg)
SSTR5 bekerja pada daerah pankreas tepatnya sel β sel tempat hormon insulin
disekresi sehingga akan menghambat sekresi dan kerja hormon insulin dan sel δ
tempat hormon somatostatin disekresi, sehingga akan menghambat sekresi
hormon somatostatin itu sendiri.
Hormon Somatostatin berdasarkan struktur kimianya termasuk peptida
hormon. Tipe mekanisme untuk peptida hormon adalah membran intracelullar
mechanism. Reseptor berlokasi di plasma membran sehingga hormon tidak perlu
masuk dalam sel, tetapi diikat oleh reseptor plasma membran. Aktivasi reseptor
oleh hormon (first messenger) akan menuntun produksi intraseluler second
messanger. Sinyal second messenger ini mengaktivasi senyawa kimia lainya yang
ada di dalam sel untuk memproduksi respon biologis dari sel target. Seperti
hormon protein lainnya, somatostatin disintesis dari molekul prekursor
preprosomatostatin menjadi prosomatostatin. Yang selanjutnya akan mengalami
reaksi enzimatis dengan pembelahan secara proteolitik menjadi 2 bentuk yaitu
somatostatin 14 dan somatostatin 28.
![Page 14: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/14.jpg)
3.2 Mekanisme Reaksi Hormon Somatostatin
Protein G ini diaktifkan oleh sinyal eksternal dalam bentuk ligan ( hormon
SS-14 atau SS-18) atau mediator sinyal yang lain. Pengikatan oleh ligan tersebut
mengakibatkan perubahan konformasi yang mengaktifkan G-protein. Jika suatu
ligan telah dikenali, maka terjadi pergeseran konformasi reseptor yang kemudian
mengaktifkan reseptor (G-Protein). Kemudian ligan akan terlepas secara langsung
dari reseptor. Reseptor yang telah aktif dapat mengaktifkan reseptor yang lainnya
atau kembali ke bentuk yang tidak aktif. Ligan yang mengikat reseptor, mengubah
fungsi reseptor dan memicu respon fisik dapat disebut sebagai Agonist. Interaksi
hormon dengan reseptor pada permukaan sel akan memberikan sinyal
pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri
sebagai first messenger).
Protein G (dalam bentuk Guanosin Triphosfat) yang sudah aktif akan
menuju dan nantinya melekat pada enzim Adenylate Cyclase. Protein G ini adalah
protein G inhibitor yang akan memghambat kerja enzim Adenylate Cyclase
sehingga mencegah terbentuknya cAMP (cyclic Adenosin Monophospat)
sedangkan cAMP adalah second messenger yang nantinya akan memproduksi
respon biologis dari sel. cAMP ini akan mengaktivasi enzim Protein Kinase.
Protein kinase adalah enzim penting dalam metabolisme sel karena
kemampuannya untuk mengatur metabolisme sel dengan fosforilasi enzim
berkomitmen tertentu dalam jalur metabolisme. Hal ini juga dapat mengatur
ekspresi gen tertentu, sekresi seluler, dan permeabilitas membran.
Mekanisme reaksi hormon somatostatin sebagai berikut :Reseptor berada pada membran plasma. Hormon tidak masuk ke dalam sel namun berikatan dengan reseptor membran plasma. Pengaktifan reseptor tersebut oleh hormon (first messenger) mengarahkan pada produksi intraseluler dari second messenger.
![Page 15: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/15.jpg)
Hormon yang telah melekat pada reseptor membentuk kompleks hormon-reseptor dan mengaktifkan lokalisasi membran GDP/GTP yang dikenal sebagai G-protein. Sinyal yang diberikan pada GTP adalah sinyal inhibiting atau sinyal untuk menghambat reaksi pengaktifan adenylate sylase.
Hormon somatostatin akan menginhibisi G-protein (Gα-GTP complex) enzim adenylate cylase sehingga tidak dapat mengarah pada produksi Camp dalam sitosol.
Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel
target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai. Hal ini dapat
menyebabkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh
pada eksrresi gen dan kadar ion.
![Page 16: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/16.jpg)
Dapat dilihat pada skema bahwa nantinya adenilat siklase berperan untuk
mengatalisis ATP menjadi cAMP yang menjadi second messenger untuk
mengatakan protein kinase A yang nantinya berhubungan proses pembentukan
glikogen atau glukosa hingga secara tidak langsung mempengaruhi hormon
insulin dan glukagon.
![Page 17: makalah fixsip](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081417/55721204497959fc0b8fe5ac/html5/thumbnails/17.jpg)
BAB 3. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Somatostatin adalah hormon peptida yang mengendalikan sistem endokrin dan
berpengaruh terhadap transisi sinyal saraf dan perkembangan sel tubuh..
2. Somatostatin memiliki dua bentuk dari irisan sebuah preprotein. Bentuk
pertama disebut dengan SS 14 dan bentuk kedua disebut dengan SS 28. SS 14
tersusun atas 14 macam asam amino, sedangkan SS 28 tersusun atas 28 macam
asam amino.
3. 5 reseptor hormon somatostatin adalah G-Protein coupled receptor yang terdiri
atas 7 transmembran yang mencakup wilayah alfa heliks, mempunyai sebuah N
terminal ekstraseluler, sebuah C-terminal intraseluler dan terdiri dari 62 sampai
428 asam amino.
4. Hormon somastotatin yang telah melekat pada reseptor inhibitor menghambat
G-Protein untuk bereaksi dengan adenylate sylase sehingga tidak dapat
membentuk cAMP.