makalah filsafat

14
BUDAYA GOTONG ROYONG DI INDONESIA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat yang di bimbing oleh Prof.Dr.Soehartono Taat Putra.dr.,M.S OLEH : FAJRIANSYAH RINTO PERMANA MOHAMMMAD IRFAN HELMI JANUARIUS ERNESTO TABESI SUTARJO PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES SURYA MITRA HUSADA

Upload: fajriansyah

Post on 23-Oct-2015

159 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dengan tema gotong-royong

TRANSCRIPT

Page 1: makalah filsafat

BUDAYA GOTONG ROYONG DI INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat

yang di bimbing oleh Prof.Dr.Soehartono Taat Putra.dr.,M.S

OLEH :

FAJRIANSYAH RINTO PERMANA MOHAMMMAD IRFAN HELMI JANUARIUS ERNESTO TABESI SUTARJO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES SURYA MITRA HUSADA

2013

Page 2: makalah filsafat

I. PENDAHULUANI.1 Latar Belakang

Gotong royong merupakan istilah yang berasal dari Indonesia yang berartI bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil yang di dambakan. Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia (M. Nasroen,1967).

Kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asaing yang lebih mementingkan individualisme.

Misalnya dalam kehidupan ekonomi, awalnya bangsa Indonesia yang identik dengan bertani yang mengedepankan semangat gotong royong,tetapi setelah masuknya masa industrialisasi, semangat gotong royong masyarakat berkurang.Hal ini disebabkan masyarakat sekarang cenderung besifat individualistis, sehingga ada anggapan umum “hidup bebas asal tidak mengganggu kehidupan orang lain”.

Tradisi gotong royong yang menipis ini, termasuk dalam teori evolusi (evolutionary theory).Emile Durkheim (1858-1917) mengemukakan bahwa perubahan karena evolusi mempengaruhi cara pengorganisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kerja.Sedangkan menurut Ferdinand Tonnies (1963) bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan yang erat dan kooperatif, menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas,maka penulis tertarik untuk mengupas budaya gotong royong di Indonesia,dengan fokus perhatian sebagai berikut.

Bagaimana cara membangkitkan budaya gotong royong di masyarakat ? Bagaimana cara memupuk rasa solidaritas atau kebersamaan ? Bagaimana cara menghidupkan semangat nasionalisme melalui budaya gotong royong ?

Page 3: makalah filsafat

I.3 TujuanBertolak dari rumusan masalah di atas,tujuan dari makalah ini terbagi menjadi umum

dan khusus. Tujuan makalah ini secara umum sebagai berikut. Menjelaskan mengenai budaya gotong royong. Menjelaskan pentingnya nilai kebersamaan. Menjelaskan hubungan antara budaya gotong royong dan kebersamaan.

Sedangkan tujuan secara khusus makalah ini sebagai berikut.

o Memahami dan mengerti mengenai budaya gotong royong.o Memupuk rasa solidaritas atau kebersamaan.o Membangkitkan kembali budaya gotong royong di masyarakat.o Menghidupkan kembali semangat nasionalisme melalui budaya gotong royong.

I.4 Manfaat

Dalam uraian latar belakang di atas dikemukakan bahwa semakin menipis atau terkikisnya nilai-nilai budaya gotong royong di Indonesia.Diharapkan dengan makalah ini mampu memberikan kesadaran kepada kita semua bagaimana pentingnya nilai gotong royong tersebut.

Page 4: makalah filsafat

II. TINJAUAN PUSTAKAII.1 Tinjauan Tentang Interferensi

Gotong royong merupakan salah satu budaya yang menjadi identitas masyarakat Indonesia. Pada era kemajuan teknologi dan kesibukan profesi, budaya gotong royong ini semakin lama semakin memudar, khususnya di daerah perkotaan. Budaya gotong royong barang kali hanya bisa kita temukan di desa-desa atau daerah-daerah terpencil saja.

2.2 Penyebab Hilangnya Budaya Gotong Royong

Hilangnya budaya gotong royong di masyarakat ditengarai karena beberapa faktor,diantaranya sikap individualistis atau lebih mementingkan diri sendiri.Hal tidak selaras dengan budaya kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas Negara kita. Selain itu, di masyarakat juga terbentuk sikap apatis atau acuh terhadap situasi lingkungannya karena mereka hanya sibuk berkerja dan jarang sekali berinteraksi dengan sesama.

2.3 Asas Dan Prinsif Gotong Royong

Adapun nilai-nilai gotong royong yang telah menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia dan merupakan sistem budaya yang dilandasi oleh nilai-nilai keagamaan yang merupakan benteng kokoh dalam menghadapi arus perubahan jaman.

Untuk meningkatkan pengamalan azas gotong-royong dalam berbagai kehidupan perlu membahas latar belakang dan alasan atau asas pentingnya gotong-royong sebagai berikut.

o Manusia membutuhkan sesama dalam mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun rohani.

o Manusia akan mempunyai arti atau nilai kehidupannya apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya.

o Manusia sebagai mahluk berbudi luhur memiliki rasa saling mencintai, mengasihi dan tenggang rasa terhadap sesamanya.

o Dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengharuskan setiap manusia untuk bekerjasama, bergotong royong dalam mencapai kesehjahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

o Usaha yang dilakukan dengan gotong royong akan terasa lebih ringan, mudah dan lancar.

Sedangkan prinsif gotong royong mengusung prinsif kekeluargaan yang selalu menekankan kebersamaan dan rasa saling bahu membahu antara satu sama lain.

Page 5: makalah filsafat

2.4 Manfaat Gotong Royong

Ada banyak sikap positif yang dapat kita pelajari dari proses gotong royong, antara lain sebagai berikut :

Mengajarkan sukarela Mengajarkan menolong Mengajarkan kebersamaan

Budaya gotong royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan berwarga negara, diantaranya adalah sbagai berikut :

Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar

sesame anggota masyarakat Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis antarwarga masyarakat Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional

Page 6: makalah filsafat

III. KERANGKA KONSEPTUAL

Berdasarkan rumusan masalah yang ada,maka kerangka konsep mengenai materi gotong rotong adalah sebagai berikut.

GOTONG ROYONG

BUDAYA GOTONG ROYONG DI INDONESIA

MANFAAT

PRINSIP DAN ASAS DASARFAKTOR PENYEBAB

HILANGNYA BUDAYA GOTONG ROYONG

NILAI KEBERSAMAAAN

GOTONG ROYONG + KEBERSAMAAN=PERSATUAN

Page 7: makalah filsafat

IV. PEMBAHASAN

4.1 Membangkitkan Budaya Gotong Royong Di Masyarakat

Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.

Semangat gotong royong ini bisa tumbuh dengan beberapa cara yang salah satunya adalah menghidupkan kembali semangat kebersamaan dalam komunitas bersama yaitu melaui sebuah organisasi. Dengan berorganisasi maka seseorang mendapatkan banyak keuntungan,salah satu contohnya memiliki keterampilan tertentu. Dalam keterlibatan seseorang dalam organisasi maka ada interaksi antar individu-individu sehingga tercipta rasa kebersamaan dan kekeluargaan.

Organisasi yang di bentuk tidak harus bersifat formal seperti organisasi yang berada di sekolah, kampus ataupun desa.Akan tetapi organisasi yang dimaksud bisa berupa paguyuban, komunitas, perkumpulan ataupun berbentuk klub (berdasarkan hobi,misalkan fans klub sepakbola). Ada baiknya membuat organisasi yang anggotanya mempunyai visi dan misi yang sama,misalkan dibentuk satu komunitas perawat valiatif care,yang di dalam komunitas ini di huni oleh mahasiswa-mahasiswi keperawatan yang mempunyai satu tujuan yaitu untuk mempelajari lebih jauh tentang valiatif care secara mandiri (maksudnya tidak hanya mengharapkan materi dari kampus,tetapi lebih pro aktif mencari hal yang belum diketahui ke berbagai sumber yang sudah terpercaya). Hal ini sangat penting,karena ada kerja sama yang terbentuk yang secara perlahan membentuk semangat gotong royong di komunitas atau organisasi tersebut.

Hal kedua yang menurut kami dapat membangkitkan rasa gotong royong adalah melaui membangkitkan kesadaran diri masing-masing individu terlebih dahulu. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara memberikan stimulan kepada individu tersebut mengenai gotong royong tersebut.

Adapun stimulan yang dapat kita berikan bisa berupa kata-kata yang nantinya di harapkan dapat merangsang semangat gotong-royong.Misalkan kita mengingatkan dalam hal berikut.

o Manusia membutuhkan sesama dalam mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun rohani.

o Manusia akan mempunyai arti atau nilai kehidupannya apabila ia berada dalam kehidupan sesamanya.

o Manusia sebagai mahluk berbudi luhur memiliki rasa saling mencintai, mengasihi dan tenggang rasa terhadap sesamanya.

o Dasar keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengharuskan setiap manusia untuk bekerjasama, bergotong royong dalam mencapai kesehjahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

o Usaha yang dilakukan dengan gotong royong akan terasa lebih ringan, mudah dan lancar.

Page 8: makalah filsafat

4.2 Membangkitkan Rasa Kebersamaan

Rasa kebersamaan dapat kita pupuk atau dibangkitkan dengan menyadarkan individu yang bersangkutan mengenai pentingnya nilai kebersamaan tersebut.

Adapun hal yang dapat kita beritahukan mengenai pentingnya nilai kebersamaan karena :

manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial;

manusia itu tergantung pada manusia lainnya manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya; dan manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.

Dari nilai kepentinan bersama inilah timbul suatu kesadaran bahwa kita tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok sendiri. Oleh karena itu,perlu ditumbuhkan suatu kesadaran dan tanggung jawab terhadap kepentingan kita bersama.

4.3 Membangkitkan Nasionalisme Melalui Gotong Royong

Nasionalisme adalah rasa mencintai,memiliki,menghargai dan menganggap bahwa bangsanya adalah bangsa yang paling benar. Menurut Ensiklopedi Indonesia,Nasionalisme adalah sikap politik dan sosial dari sekelompok bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, bahasa dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan dengan meletakkan kesetiaan yang mendalam terhadap kelompok bangsanya. Menurut sumber lain nasionalisme merupakan paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan negara (nation) dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

Lalu dari beberapa devenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Nasionalisme adalah sikap atau perilaku yang diwujudkan atau diaktualisasikan dalam bentuk tindakan untuk memelihara dan melestarikan identitas,untuk memajukan bangsa dan negara, dengan mengatasi setiap masalah yang menghalangi kemajuan sebuah bangsa. Nasionalisme adalah rasa cinta setiap elemen bangsa kepada tanah air yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu apa hubungannya dengan gotong royong ?

Ingatkah anda bagaimana keadaan bangsa ini ketika masih dalam genggaman bangsa asing !

Page 9: makalah filsafat

Ketika zaman penjajahan ± 3,5 abad bangsa ini dijajah oleh bangsa asing. Baru pada tahun 1945 bangsa ini merdeka. Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari Gotong royong dan kebersamaan para pendahulu kita.

Selama ±3 abad bangsa Indonesia berjuang melawan penjajah dengan cara yang sama yaitu tanpa adanya persatuan,kebersamaan dan bahu membahu antara daerah satu dan lainnya.Namun baru pada tahun 1908 berkat berdirinya Budi Utomo mulailah terjalin kebersamaan dan saling bahu membahu untuk mengusir penjajah. Kebersamaan dan bahu membahu (gotong royong) itulah yang melahirkan semangat nasionalisme yang begitu besar.

Nah,dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rasa nasionalisme dapat kita bangkitkan kembali melalui kebersamaan dan bahu membahu (gotong royong ).Untuk membangkitkan gotong royong dan rasa kebersamaan tersebut kita kembali lagi pada pembahasan 4.1 dan pembahasan 4.2 di atas.

Page 10: makalah filsafat

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Gotong royong dapat dibangitkan kembali melalui cara memberikan stimulan tentang gotong royong dan mengikuti organisasi yang sifatnya tidak formal agar menumbuhkan rasa kebersamaan terlebih dahulu.

Rasa kebersamaan dapat dibangkitkan dengan memberikan stimulan tentang pentingya kebersamaan tersebut.

Rasa nasionalisme dapat di bangkitkan kembali dengan menghidupkan rasa gotong royong dan kebersamaan itu terlebih dahulu.

5.2 Saran

Mudah – mudahan dengan makalah ini masyarakat Indonesia terus menanamkan nilai gotong royong agar bisa mendidik masyarakat terutama para generasi muda sebagai penerus bangsa agar memiliki moral yang baik . Pintar saja tidak cukup untuk bisa membangun bagsa ini menjadi bangsa yang sejahtera , tetapi moral sangatlah penting untuk hal itu,agar Indonesia terbebas dari demoralisasi , dan budaya kita yang baik tidak hilang.

Page 11: makalah filsafat

DAFTAR PUSTAKA

Hidup,Rahasia.2010."KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROTONG".

http://kekeluargaandangotongroyong.blogspot.com/2010/03/kekeluargaan-dan-gotong- royong.html

Romadhon,Candra Ilhami,2013."GOTONG ROYONG:Memupuk Nilai Kebersamaan dan Nilai Persatuan".

http://coretanwae.blogspot.com/2013/06/gotong-royong-memupuk-nilai-kebersamaan.html

Ultimatesammy.2013."MANFAAT GOTONG ROYONG".

http://ultimatesammy.wordpress.com/2013/11/01/manfaat-gotong-royong/

Hudairiah,Lailatul.2012."Gotong Royong".

http://lailatulhudairiah.blogspot.com/2012/05/gotong-royong.html

Andhynie.2012." MENUMBUHKAN JIWA NASIONALISME TERHADAP GENERASI MUDA ".

http://andhynielovers.blogspot.com/2012/10/makalah-seminar-menumbuhkan-jiwa.html