makalah farmakologi kolinergik achnis akbar jum farmasi bihus
DESCRIPTION
Makalah Farmakologi KolinergikTRANSCRIPT
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 1/10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke
seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah
rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk
menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera.
Obat-obat otonom adalah obat yang dapat memengaruhi penerusan
impuls dalam SSO dengan jalan mengganggu sintesa, penimbunan,
pembebasan,atau penguraian neurotransmitter atau memengaruhi kerjanya atas
resptor khusus. Akibatnya adalah dipengaruhinya fungsi otot polos dan organ,
jantung dan kelenjar. Ada 2 maam golongan obat otonomik yakni, !olongan
simpatomimetik "merangsang# yang kerjanya mirip dengan saraf simpatis, dan
!olongan simpatolitik "menghambat# untuk simpatis dan parasimpatolitik.
$olenergika atau parasimpatomimetika adalah sekelompok %at yang
dapat menimbulkan efek yang sama dengan stimulasi Susunan Parasimpatis
"SP#, karena melepaskan neurohormon asetilkolin "A&h# diujung-ujung
neuronnya. 'ugas utama SP adalah mengumpulkan energi dari makanan dan
menghambat penggunaannya, singkatnya berfungsi asimilasi. Bila neuron SP
dirangsang, timbullah sejumlah efek yang menyerupai keadaan istirahat dan
tidur. (fek kolinergis faal yang terpenting seperti) stimulasi penernaan dengan
jalan memperkuat peristaltik dan sekresi kelenjar ludah dan getah lambung
"*&l#, juga sekresi air mata, dan lain-lain, memperkuat sirkulasi, antara lain
dengan mengurangi kegiatan jantung, +asodilatasi, dan penurunan tekanan
darah, memperlambat pernafasan, antara lain dengan meniutkan bronhi,
sedangkan sekresi dahak diperbesar, kontraksi otot mata dengan efek
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 2/10
2
penyempitan pupil "miosis# dan menurunnya tekanan intraokuler akibat
lanarnya pengeluaran air mata, kontraksi kantung kemih dan ureter dengan
efek memperlanar pengeluaran urin, dilatasi pembuluh dan kotraksi otot
kerangka, menekan SSP setelah pada permulaan menstimulasinya. Oleh karena
itu mahasisa tertarik untuk menyusun makalah ini sebagai salah satu referensi
dalam mempelajari obat kolinergik.
B. umusan asalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini, ialah )
/. Apa yang dimaksud dengan kolinergik 0
2. Bagaimana penggolongan kolinergik 01. Bagaimana penngunaan obat kolinergik 0
&. 'ujuan
/. ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kolinergik
2. ntuk mengetahui penggolongan kolinergik
1. ntuk mengetahui penggunaan obat kolinergik
BAB II
PEMBAHASAN
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 3/10
3
A. Pengertian $olinergika "Parasimpatomimetika#
Obat kolinergik singkatnya di sebut kolinergik juga di sebut
parasimpatomimetikan, berati obat yang kerja serupa perangsangan saraf
parasimpatis. 'etapi karena ada saraf, yang seara anatomis termasuk saraf
simpatis, yang transmitornya asetilkolin maka istilah obat kolinergik lebih
tepat dari pada istilah parasimpatomimetik.
B. Penggolongan $olinergika "Parasimpatomimetika#
Berdasarkan Efek Kolinergis )
(fek kolinergis faal yang terpenting adalah sebagai berikut )
a. Stimulasi pencernaan dengan jalan memperkuat peristaltik dan
sekresi kelenjar ludah dan getah lambung "*&L#, juga sekresi air mata
dan lain-lain.
b. Memperlamat sirkulasi, antara lain dengan mengurangi kegiatan jantung, +asodilatasi dan penurunan tekanan darah.
. Memperlamat pernapasan, antara lain dengan meniutkan bronhi,
sedangkan sekresi dahak di perbesar.
d. Kontraksi otot mata dengan efek pen!empitan pupil "miosis# dan
menurunnya tekanan intraokuler akibat lanarnya pengeluaran air
mata.
e. Kontraksi kandung kemi$ dan ureter dengan efek memperlanar
pengeluaran urin.
f. Dilatasi pemulu$ dan kontraksi otot kerangka.
g. Menekan SSP setelah pada permulaan menstimulasinya.
Semua efek ini juga dapat dihasilkan oleh kolinergika.
Berdasarkan Efek Muskarin Dan Efek Nikotin %
&eseptor'reseptor kolinergika terdapat dalam semua ganglia,
sinaps dan neuron postganglioner dari SP, juga di pelat-pelat ujung
motoris "otot lurik# dan di bagian susunan saraf pusat yang di sebut sistem
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 4/10
4
ekstrapiramidal. Berdasarkan efeknya terhadap rangsangan, reseptor ini
dapat dibagi dalam 2 jenis, yakni reseptor-muskarin dan resptor-nikotin,
yang masing-masing menghasilkan efek belainan.
/. &eseptor'muskarin "M# berada di neuron postganglioner dan dapat
dibagi dalam minimal 1 subtipe, yakni reseptor'M('M), dan M* /,2.
$etiga jenis reseptor ini bila di rangsang memberikan efek yang
berlainan, lihat tabel dibaah ini. 3easa ini sudah di temukan dua
subtipe reseptor 4 lainnya lagi.
&eseptor +aringan Efek stimulasi
/
2
1
5euron2 ganglia simpatis
yoard jaringan nodus
$elenjar eksokri. 6leum
pembuluh
Akti+asi pelepasan NA,
$ontraksi7 bradyardia
Penyaluran A-. sekresi
relaksasi langsung)
kontraksi, +ia endotel)
relaksasi
Muskarin "M# adalah deri+at-furan yang bersifat sangat beraun
dan terdapat sebagai alkaloida pada jamur merah Amanita Muscaria.
eseptor- muskarin setelah di akti+asi oleh neurotransmmiter asetilkolin
atau kolinergika dapat menimbulkan semua efek fisiologis yang tertera di
atas.
eseptor ini, selain ikatannya dengan asetilkolin, mengikat pula
muskarin, yaitu suatu alkaloid yang dikandung oleh jamur beraun
tertentu. Sebaliknya, reseptor muskarinik ini menunjukkan afinitas lemah
terhadap nikotin. 3engan menggunakan study ikatan dan panghambat
tertentu, maka telah ditemukan beberapa subklas reseptor muskarinik
seperti /, 2, 1, 8, 9. eseptor muskarinik dijumpai dalam
ganglia sistem saraf tepi dan organ efektor otonom, seperti jantung, otot
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 5/10
5
polos, otak dan kelenjar eksokrin. Seara khusus alaupun kelima subtipe
reseptor muskarinik terdapat dalam neuron, namun reseptor /ditemukan
pula dalam sel parietal lambung, dan reseptor 2 terdapat dalam otot
polos dan jantung, dan reseptor 1 dalam kelenjar eksokrin dan otot
polos. Obat-obat yang bekerja muskarinik lebih peka dalam memau
reseptor muskarinik dalam jaringan tadi, tetapi dalam kadar tinggi
mungkin memau reseptor nikotinik pula.
)/ &eseptor 0nikotin "N#
'erutama terdapat dipelat-pelat ujung myoneural dari otot kerangka
dan di ganglia otonom "simpatis dan parasimpatis#. Stimulasi reseptor ini
oleh kolinergika "neostigmin dan piridostigmin# menimbulkan efek yang
mempunyai efek adrenika, jika bersifat berlaanan sama sekali. isalnya
vasokonstriksi dengan naiknya tensi ringan, penguatan kegiatan jantung,
juga stimulasi SPP ringan. Pada dosis rendah timbul konstarksi otot lurik,
sedangkan pada dosis tinggi terjadi depolarisasi dan blokade
neoromuskuler.
ekanisme kerjanya berdasarkan stimulasi penerusan impuls di
ganglia simpatis dan stimulasi anak ginjal dengan sekresi noradrenalin. 3i
samping itu juga terjadi stimulasi ganglia kolinergis "terutama di saluran
lambung-usus dengan peningkatan peristaltik# dan pelat-pelat ujung
motoris otot lurik, di mana terdapat banyak reseptor nikotin.
Efek nikotin dari Ac$ juga terjadi pada perokok, yang disebabkan
oleh sejumlah keil nikotin yang diserap ke dalam darah melalui mukosa
mulut.
Berdasarkan mekanisme ker1a%
$olinergika dapat dibagi menurut ara kerjanya, yaitu zat-zat
dengankerja langsung dan zat-zat dengan kerja tak-langsung.
/. Beker1a langsung%
Karbachol, pilokarpin, muskarin dan arekolin "alkaloid dari
pinang, Areca catechu#. :at-%at ini bekerja langsung terhadap organ-
ujung dengan kerja utama yang mirip dengan efek-muskarin dari Ah.
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 6/10
6
Semuanya adalah %at-%at amonium katerner yang bersifat hidrofil dan
sukar memasuki SSP, keuali arekolin.
)/ Beker1a tak'langsung%
Zat-zat antikolinesterase seperti isostigmin, neostigmin dan
piridostigmin. Obat-obat ini menghambat penguraian A&h secara
re2ersiel yakni hanya untuk sementara. Setelah %at-%at tersebut habis
diuraikan oleh kolinesterase, A&h segera akan dirombak lagi.
3isamping itu ada pula %at-%at yang mengikat en3im secara
irre2ersiel4 misalnya parathion dan organoosat lain. $erjanya
panjang karena bertahan sampao en%im terbentuk baru lagi. :at ini
banyak digunakan sebagai insektisid beraun kuat di bidang pertanian
dan sebagai otot kutu rambut "malathion#. !as saraf yang digunakan
sebagai senjata perang termasukpula kelompok organofosfat ini,
misalnya sari dan soman.
&. &ontoh Penggunaan $olinergika
Penggunaan)
$olinergika khusus digunakan pada penyakit mata glaukoma , m!asthenia
gravis, demensia alzheimer dan atonia.
(/ 5laukoma
Star $i1au "glaukoma# adalah penyakit mata yang beririkan
peningkatan tekanan airan mata intraokuler "'6O# di atas 2/ mm *g,yang bisa menjepit saraf mata. Saraf ini berangsur-angsur dirusak secara
progresi, sehingga penglihatan memburuk dan akhirnya dapat
menimbulkan kebutaan. Akan tetapi hanya presentase keil pasien dengan
'6O menigkat dihinggapi glukoma. 5ilai tekanan intraokuler normal
adalah antara /;-2/ mm *g.
!ejalanya tidak begitu nyata dan berlangsung seara sangat
berangsur-angsur, terutama penyempitan pandangan perspektif dengan
timbulnya <blind spots=. Oleh karena itu umunya glaukom baru menjadi
manifes pada stadium lanjut dengan sudah adanya kerusakan irr+ersibel.
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 7/10
7
aka itu orang-orang di atas 9; tahun sebaiknya memeriksakan matanya
setiap /-2 tahun untuk mengukur '6O-nya "tonometri#.
&ontoh penggunaan obatnya) Pilokarpin/
Pilokarpin adalah Alkaloida yang terdapat pada daun tanama
amerika, Pilokorpus jaborandi. daya kerjanya terutama berkhasiat
muskarin, efek nikotinnya ringan sekali. SSP permulaan distimulasi,
kemudian ditekan akti+itasnya. Penggunaan utamanya adalah sebagai
miotikum pada glukoma.
)/ M!ast$enia gra2is "yun.myo> otot, asthenia>kelemahan#.
6ni adalah suatu penyakit auto'imun yang beririkan keletihan
dan kelemahan dari terutama otot-otot muka, mata dan mulut.
Penyebabnya adalah kekurangan relatif dari Ah di pelat ujung motoris
dari otot lurik. $ekurangan ini disebabkan oleh antibodies $g%, yang
telah merusak reseptor Ah setempat. Oleh karenanya penerusan impuls
dari saraf ke otot oleh Ah tidak berlangsung sebagaimana mestinya. :at-
%at antikolinesterase "fisostigmin dan deri+atnaya# merintagi perombakan
pesat dari A&h oleh kolinesterase, sehingga kerjanya lebih lama. 3engan
demikian transmisi impuls diperbaiki atau bahkan kerusakan reseptor
dapat dihambat.
Obat lain yang sering digunakan adalah prednison, yang berkhasiatmenghambat seluruh proses penyakit.
*/ Demensia Al3$eimer
Berdasarkan penemuan baha kadar A&h di otak berkurang pada
demensia, maka digunakan penghambat kolinesterase untuk menegah
perombakan dan peningkatan kadar A&h di otak. &ontoh obat yang
tersedia adalah 6akrin/
7/ Atonia "keadaan kelemahan otot polos#
Setelah pembedahan besar dengan stessnya bagi tubuh adakalnya
terjadi penigkatan akti+itas saraf adrenergis. Akibatnya dapat berupa
obstipasi dan sukar berkemih "atonia kandung kemih# bahkan obstruksi usus "ileus paralyticus) akibat
pengenduran dan kelumpuhan peristaltik. $eadaan ini dapat
dittanggulangi oleh kolinergik. 8onto$ oat !ang tersedia adala$
"karbachol dan neostigmin#.
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 8/10
8
BAB I-
PENU6UP
A/ Kesimpulan
/. $olinergik adalah %at yang dapat menimbulkan efek yang sama dengan
stimulasi sususnan saraf parasimpatis "SP#, karena melepaskan A&h
"asetikolin# di ujung sarafnya.
2. Penggolongan kolinergika dibagi atas berdasarkan)
−
Berdasarkan efek kolinergis− Berdasarkan reseptor
− 3an berdasarkan mekanisme kerjanya.
1. Sebagian besar obat penggunaan kolinergika adalah untuk penyakit
Glaukoma, Myastenia gravis, Demensia alzheimer dan Atonia.
B/ Saran
Adapun saran yang dapat diberi dari kelompok kami ialah sebaiknya
dalam membuat makalah yang akan dipresentasikan para mahasisa
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 9/10
9
hendaknya menggunakan referensn yang sesuai dalam penyusunan
makalahnya.
DA96A& PUS6AKA
Anonim. 2;;/. $normasi Spesialite &bat $ndonesia. ?akarta ) Penerbit 6katan
Apoteker 6ndonesia
'jay, 'an *oan.2;;@. &bat'&bat Penting (disi ke (nam.?akarta)!ramedia
:unilda.2;;@. )armakologi dan *erapi (disi + .?akarta)$6
7/17/2019 Makalah Farmakologi Kolinergik Achnis Akbar Jum Farmasi BIHUS
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-farmakologi-kolinergik-achnis-akbar-jum-farmasi-bihus 10/10
10
Efek Nikotinik ada antagonis dan agonis ini $uungann!a dengan Perokok %
Ada impuls saraf --> membuka kanal Ca2+ pada presinaptik --> Ca2+
memobilisasi Ach untuk lepas dari presinaptik --> Ach berikatan
dengan reseptor nikotinik --> Kanal Na membuka --> depolarisasi
parsial --> membuka kanal Na yang lain --> depolarisasi berlanjut -->
membuka kanal Ca2+ di R!R" --> Ca2+ masuk ke sitoplasma -->
kontraksi
5ah, hasil akhirnya adalah kontraksi otot. Oleh karena itu, antagonis reseptor
nikotinik memiliki akti+itas sebagai pelemas otot, misalnya dalam operasi besar,
digunakan obat jenis ini agar tidak terjadi reflek tiba-tiba dari pasien. Selain itu,
ada juga agonis nikotinik misalnya 8$anti: yang digunakan sebagai terapi pada
orang yang ingin sembuh dari ketergantungan rokok. $ok bisa0 jadi ketika ada
nikotin dari rokok berinteraksi dengan reseptor nikotinik, ternyata memau
pelepasan dopamin yang banyak sehingga akan menyebabkan ketagihan.
Sedangkan ketika hanti yang berinteraksi dengan reseptor nikotinik, dopamin
yang dilepaskan tidak terlalu banyak sehingga tidak bersifat addiktif.