makalah eduprana

Upload: yayu-yunita-suak

Post on 12-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SURVEY

TRANSCRIPT

MAKALAHMANAJEMEN PEMASARANMARKETING MIX JASAPUSAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR EDUPRANA

Di Susun Oleh :KELOMPOK IX1. ANZELINE MIRANDOLABCA 112 0852. SYARIFAH KUSAYANG BCA 112 0913. YAYU YUNITA SUAKBCA 112 096

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONALUNIVERSITAS PALANGKA RAYAFAKULTAS EKONOMIJURUSAN AKUNTANSI2014

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya kami kelompok IX dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Pemasaran dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Pemasaran.Dengan tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang marketing mix dalam perusahaan jasa dan mampu melatih pola berpikir kami dalam menegenal proses manajemen dalam sebuah perusahaan atau lembaga khursus dan sebagai penunjang untuk menggapai cita-cita kami. Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama kurangnya ilmu pengetahuan dan pengalaman kami dalam melakukan survey ke Lembaga Pendidikan Khursus. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Ec. Solikah Nurwati, MM, yang tidak lelah dan bosan memberikan arahan dan bimbingan bagi kelompok kami.2. Orang tua dan keluarga kami tercinta yang senantiasa memberikan motivasi serta bantuan baik secara moral, materiil bahkan spiritual.3. Narasumber terpercaya yang dalam hal ini banyak membantu kami menyelesaikan tugas, antara lain pimpinan/manajemen Lembaga Khursus Eduprana atas wawancara, waktu dan kerjasamanya. Serta semua pihak yang ikut membantu dalam pencarian data dan informasi baik secara langsung atau tidak langsung, cetak maupun elektronik yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semuanya.

Kami menyadari dalam penulisan maupun isi dari makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga Bermanfaat!!Palangka Raya, 30 Mei 2014 Kelompok IX

DAFTAR ISICover1Kata Pengantar2Daftar Isi4BAB I PENDAHULUAN51.1 Latar Belakang51.2 Tujuan71.3 Rumusan Masalah71.4 Metode Penulisan7BAB II PEMBAHASAN92.1 Marketing Mix barang Vs Jasa92.2 Elemen Marketing Mix Jasa9BAB III HASIL SURVEY di PKBM Eduprana173.1 Strategi Product183.2 Strategi Promotion193.3 Strategi People193.4 Strategi Place203.5 Strategi Price203.6 Strategi Process203.7 Strategi Customer Service21BAB IV PENUTUP234.1 Kesimpulan23

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBahasa adalah warisan dan peta penuntun suatu budaya, memberi tahu Anda dari mana seseorang berasal dan ke mana ia akan menuju. Dengan mempelajari bahasa international, maka kita dapat menjadi lebih siap untuk bergabung dan berkompetisi secara global. Persabahatan antar bangsa dan negara menjadi sesuatu yang tidak terelakan lagi. Tiada pilihan lain, selain harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan menguasai bahasa internasional.Dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi,lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia akan terancam. Secara institusional, lembaga pendidikan dari Singapura dan Malaysia. Singapura sudah lama mengembangkan sumber daya manusia untuk menjadi knowledge employee. Malaysia dengan wawasan 2000. Philipina dengan kebiasaan mereka yang cukup lama di pasar kerja internasional akan menjadi pesaing yang sangat pesat bagi Indonesia.Dari data World Economic Forum, kemampuan daya saing bangsa Indonesia dibandingkan dengan bangsa lain adalah sebagai berikut: Tahun 1994 ranking 31 dari 41 negara. Tahun 1995 ranking 33 dari 48 negara. Tahun 1996 ranking 41 dari 46 negara.Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak hanya di sekolah formal saja tetapi juga dapat diselenggarakan oleh lembaga luar sekolah semacam Bimbingan Belajar. Oleh karena itu, lembaga bimbingan belajar mempunyai dasar yang kuat sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.Konsep Tri Pusat Pendidikan yang dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita Ki M Hajar Dewantara merupakan peletak dasar pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga dan masyarakat dalam hal ini lembaga bimbingan belajar. Masing-masing wadah pendidikan mempunyai wilayah dan mekanisme penyelenggaraan yang berbeda namun tujuan akhirnya sama yaitu ingin menciptakan manusia yang unggul atau mempunyai keunggulan kompetitif membangun bangsa dan negara kita. Perubahan-perubahan pola pendidikan yang begitu cepat, silih berganti serta globalisasi di segala bidang termasuk bidang pendidikan, memunculkan persaingan yang sangat ketat di bidang bisnis jasa pendidikan. Lembaga non formal seperti bimbingan belajar harus selalu siap dengan perubahan-perubahan yang dikeluarkan pemerintah di bidang pendidikan, juga harus siap bersaing tidak hanya bimbingan belajar sejenis, tetapi sekolah yang menyelenggarakan bimbingan belajar juga merupakan saingan.Pemerintah secara terus-menerus melaksanakan berbagai program untuk pemerataan kesempatan memperoleh layanan pendidikan dan sekaligus juga untuk peningkatan mutu pendidikan. Selain menerapkan pendekatan yang bersifat konvensional, pemerintah juga melaksanakan berbagai terobosan yang bersifat inovatif. Perluasan layanan pendidikan diwujudkan melalui pencanangan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 6 Tahun (Wajar Dikdas 6 Tahun) pada tahun 1984 dan dilanjutkan dengan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun pada tahun 1994. Di tingkat internasional, Indonesia juga berperanserta dalam "Education for All" yang dideklarasikan UNESCO di Jomtien, Thailand, pada tahun 1991 (Siahaan, 2002). Di era otonomi daerah, pemerintah daerah mempunyai peluang yang terbuka dan sekaligus tantangan untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayahnya masing-masing melalui pembangunan pendidikan. Dalam kaitan ini, pemerintah daerah perlu melakukan pengkajian terhadap berbagai program pembangunan pendidikan yang telah dilaksanakan. Selain itu, perlu dijajagi juga berbagai kemungkinan pendidikan alternatif yang dapat mempercepat peningkatan kualitas SDM. Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989 telah banyak menciptakan peluang bisnis di bidang jasa pendidikan.Bimbingan belajar merupakan pendidikan non formal baik yang dilakukan di lingkungan sekolah maupun di lembaga pendidikan luar sekolah di luar jam pelajaran sekolah formal. Bimbingan belajar ini bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan prestasi akademik di sekolah, meloloskan siswa yang meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya sesuai dengan keinginannya.

1.2 Tujuan PenulisanTujuan makalah ini yaitu :1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran2. Untuk mengetahui sistem marketing mix jasa

1.3 Rumusan Masalah1. Marketing Mix Jasa, mengenai :a. Productb. Pricec. Promotiond. Placee. Peoplef. Processg. Customer Service

1.4 Metode PenulisanUntuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas makalah manajemen pemasaran tentang marketing mix Jasa ke Lembaga Khursus yang ada di Palangka Raya, maka kami melakukan wawancara terhadap pimpinan/manajer Lembaga Khursus. Wawancara yang dilakukan untuk mencari data mengenai marketing mix jasa serta kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan. Selain metode wawancara, metode observasi juga dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Observasi dilakukan dengan menganalisa sistem lembaga khursus serta aspek-aspek lainnya.

BAB IIPEMBAHASANBAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) JASA

2.1 MARKETING MIX BARANG VS JASAMarketing mix merupakan tools bagi marketer yang berupa program pemasaran yang mempertajam segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan mendasar antara Marketing mix produk jasa dan Marketing mix produk barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: Product, Price, Place and Promotion. Sedang untuk jasa, keempat tahap tersebut masih kurang ditambah 3 lagi: People, Process and Customer Service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung. Karena elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, bila salah satu tidak tepat akan mempengaruhi keseluruhan.

2.2 ELEMEN MARKETING MIX JASAa. ProductProduct merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat bagi konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam product adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari product itu saja tetapi membeli benefit dan value dari product itu yang disebut The offer. Terutama pada product jasa yang kita kenal tidak menimbulkan kepemilikan fisik kepada konsumen. Yang dimaksud dalam pembahasan product jasa disini adalah total product. Total product terdiri dari:(1) Core Product, (2) Expected Product,(3) Augmented Product,(4) Potential Product.BRAND AND DIFFERENTIATED Kecenderungan sekarang konsumen akan melihat Brand yang terkenal dibanding fungsi utama dari produk tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Brand yang terkenal pasti mutunya terjamin. Jadi intinya marketer harus dapat mempopulerkan Brand di pasar. Agar menjadi jasa yang berbeda dari pesaing (differentiated), marketer harusmengembangkan product surround mereka yaitu Expected, Augmented dan Potential Product. Contoh McDonalds dan KFC, sama-sama mengeluarkan paket ayam dan hamburger, tetapi McDonalds dapat mengembangkan paket seperti McHongkong atau Happy Meal yang berbeda dan menarik dilengkapi hadiah-hadiah lucu.

Gambar 6.1KETERKAITAN ANTARA MEREK DAN DIFERENSIASI

PHYSICAL EVIDENCEMerupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Dua tipe Physical Evidence: Essential Evidence: merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa tentang desain dan layout dari ruang, gedung dan lainnya. Peripheral Evidence: merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak berarti apa-apa. Jadi hanya berfungsi pelengkap, namun peranannya penting dalam proses produksi jasa. Contoh: tiket pesawat.

SERVICE PRODUCT DECISIONPerusahaan jasa dalam membuat strategi Growth Option dalam strategi jasa dikenal dengan Ansoff Matriks. Matriks memperlihatkan berbagai kemungkinan strategi jasa dilihat dari Aspek jasa itu sendiri (apakah ada perubahan atau tidak) dan Aspek pasar yang dilayani (apakah segmen lama atau baru).b. PricingTujuan pricing antara lain yaitu survival, profit maxzimitation, sales maxzimitation, prestige, ROI (return on investment). Faktor-faktor yang mempengaruhi pricing: Positioning jasa Sasaran perusahaan Tingkat persaingan Life cycle jasa Elastisitas permintaan Struktur biaya Shared resources Prevailing economic condition Service capacity

Metode dalam Pricing dapat dilakukan sebagai berikut: Cost-plus pricing Penentuan harga dilakukan dengan menaikan (mark up) harga sekian persen dari total biayanya. Rate of return pricing Harga ditentukan untuk mencapai tingkat ROI/ROA yang ditargetkan. Penentuan harga ini disebut juga target return pricing. Competitive party pricingHarga ditentukan berdasarkan harga yang ditentukanoleh market leader. Loss leading pricingHarga awal ditetapkan pada harga yang murah-mala kadang merugikan-dengan tujuan jangka pendek yaitu memposisikan diri dalam pasar atau meningkatkan pangsa pasar. Value-based pricingHarga ditentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan (perceived value) oleh segmen konsumen tertentu. Relationship pricingHarga didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan atas seluruh jasa yang disediakan untuk konsumen dan atas potensi keuntungan dimasa depan dalam jangka waktu tertentu-seringkali dalam seluruh hidup konsumen.c. PlacePlace adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis dan bagaimana cara penyampaian jasa pada konsumen).LOKASILokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi:a. Konsumen mendatangi perusahaan: Bila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau.b. Pemberi jasa mendatangi konsumen: Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: Berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi kedua belah pihak dapat terlaksana.

SALURAN DISTRIBUSI (CHANNEL)Dalam penyampaian jasa ada tiga pihak yang terlibat yaitu (1) service provider, (2) intermediaries, (3) customer. Untuk menentukan kualitas jasa yang diberikan, perusahaan dapat memilih saluran distribusi antara lain:a. Direct Salesb. Agent atau Brokerc. Agen/broker penjual atau pembelid. Franchises dan Contracted service deliverers.Baik lokasi maupun saluran pemilihannya bergantung pada kriteria pasar dan sifat jasa itu sendiri. Contoh jasa pengiriman barang, pasar menginginkan pengiriman yang cepat dan tepat waktu serta sifat barang tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategis (misalnya dekat pelabuhan) dan chanel yang dipilih sebaiknya direct sales supaya dapat terkontrol.

d. PromotionYang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari: (1) Advertising (2) Personal selling (3) Sales promotion (4) Public Relation (5) Word of mouth (6) Direct mail Marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam promosi: Identifikasikan terlebih dahulu target audience-nya (berhubungan dengan segmentasi pasarnya). Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau untuk mengingatkan. Pengembangan pesan yang disampaikan, ini berhubungan dengan isi pesan (what to say), struktur pasar (how to say it logically), gaya pesan (creating a strong presence), sumber pesan (who should develop it). Pemilihan bauran komunikasi, apakah personal communication atau non personal communicatione. PeoplePeople yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam people untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi, training, memotivasi dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya people dalam memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing adalah interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan, ini bisa disebut juga internal customer. Ada 4 kriteria pengaruh aspek people yang mempengaruhi konsumen: Contactors, people disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Modifier, mereka cukup sering berhubungan dengan konsumen tetapi tidak secara langsung mempengaruhi konsumen. Misalnya resepsionis. Influencers, mereka ini tidak secara langsung kontak dengan konsumen tetapi mempengaruhi kosumen dalam keputusan untuk membeli misalnya tim kreatif pembuatan iklan. Isolateds, people disini tidak sering bertemu dengan konsumen dan juga tidak secara langsung ikut serta dalam Marketing mix. Misalnya karyawan bagian administrasi penjualan, EDP (Entry Data Processing).Dari sisi manajemen perusahaan, terdapat beberapa program umum yang digunakan untuk mengimplementasikan konsep internal marketing ini, yaitu : Training , Merupakan program yang ditujukan bagi SDM perusahaan berupa pemberian informasi pengetahuan dasar mengenai strategi kerja, sikap, kemampuan, baik berkomunikasi maupun pemasaran jasa serta memahami konsumen. Management Support and Internal Interactive Communication, Merupakan sarana kerjasama yang efektif dari kalangan manajemen perusahaan kepada SDM pelaksana dan juga membuka kesempatan komunikasi dua arah dari karyawan kepada atasan. Informasi meliputi masalah kerja atau keputusan-keputusan penting lainnya dalam perusahaan. Personal Administration Tools And Humand Resources Management, Manajemen perlu mempertimbangkan program perencanaan SDM yang tepat dan efektif agar dalam pelaksanaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan koordinasi secara berkesinambungan. Developing A Service Culture, Manajemen perusahaan harus dapat menciptakan suatu pola yang sama untuk setiap SDM agar kinerjanya memuaskan konsumen.

f. ProcessProses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin sampai jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan menjadi 2 cara yaitu:a. Complexity, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.b. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat 4 pilihan yang dapat dipilih marketer:1. Reduced Divergence, dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktifitas dan kemudahan distribusi.2. Increased Divergence, berarti memperbanyak kostumisasi dan fleksibilitas dalam produksi yang dapat menimbulkan naiknya harga.3. Reduced Complexity, berarti cenderung lebih terspesialisasi.4. Increase Complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah services yang diberikan.g. Customer serviceCustomer Service meliputi aktifitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat (time and place utilities) termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi dan paska transaksi. Customer Service strategi menurut Christopher Lovelock mencakup sebagai berikut: Identifikasi misi jasa Penentuan sasaran dari Customer Service, Perumusan strategi dari Customer Service, Implementasi.Dari semua elemen-elemen marketing mix di atas, maka yang harus diperhatikan dalam pengembangannya adalah: Konsistensi, berhubungan dengan kecocokan secara logis penggunaan antara elemen satu dengan elemen lainnya. Integrasi, hubungan yang harmonis antara elemen-elemen tersebut. Leverage, berhubungan dengan pengoptimalan kinerja tiap elemen dengan profesional.

BAB IIIHASIL SURVEY TENTANG PRAKTIK PELAKSANAAN MARKETING MIX JASA PKBM EDUPRANA

Nama LembagaPusat Kegiatan Belajar Masyarakat Eduprana

Nomor AktaKementerian Hukum & HAM Kalimantan Tengah Nomor: W23/60/Yankum/I/2012

NPWP03-229-914-1-711-000

Berdiri27 Januari 2012

SloganHarmonize cultural and linguistic differences to become a better citizen of the world

MottoKarena bahasa adalah kunci untuk membuka ilmu pengetahuan baru

Pendiri Adi Pramono dan Samuel Gendra

AlamatGedung Batang Garing Lt.2 Kav.201 Jl.D.I.Panjaitan No.1 Palangka Raya

Telepon(0536) 3227409

Mobile 0811.522.0086

[email protected]

Website Eduprana.com

Kata eduprana berarti edu=edukasi/pendidikan sedangkan prana berasal dari bahasa sansekerta yang berarti hati/kekuatan. Jadi dapat disimpulkan Eduprana adalah melayani pendidikan dengan hati yang tulus.a. Strategi ProductSesuai dengan definisi total produk yang dibahas, maka PKBM Eduprana memiliki core or generic product berupa Jasa Khursus Bahasa Asing ( Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Korea, dan Bahasa Mandarin). Produk jasa yang ditawarkan oleh Eduprana ada 3, yaitu : Kelas Reguler, (24 kali pertemuan) Merupakan kelas umum bagi setiap orang dengan fasilitas: Ruang Kelas(max 8 orang), Modul, jam Kursus pagi/siang/malam. Gratis Tes Toefl setiap 3 bulan. Kelas Private, merupakan kelas khusus(Max 4 orang) dengan fasilitas : Tempat Kursus bisa dimana saja, Modul, Simulasi Toefl, Gratis tes Toefl, dan jam kursus Pagi s/d Sore. Corporate Training, Merupakan kerja sama suatu program training yang diberikan kepada pekerja perusahaan lain. Eduprana bekerja sama dengan telkomsel, aquarius boutique hotel, Askrida, dan dinas kesehatan.Dihubungkan dengan Ansoff matrix yang membagi keputusan pertumbuhan produk dalam 4 pilihan, yaitu :1. Market Penetration2. Product or service development3. Market Development4. DiversificationPKBM Eduprana pada awalnya suatu perusahaan yang memiliki layanan Kursus untuk semua umur. Maka jika dihubungkan dengan pertumbuhan produk diatas, PKBM Eduprana telah melakukan Market Penetration ketika berupaya meningkatkan layanan kursus atas pesaing, Yaitu dengan cara memfokuskan pangsa pasar dengan kategori remaja dan dewasa (umum).

b. Strategi PromotionPromosi yang digunakan PKBM Eduprana adalah melalui media social internet seperti twitter, Website, Instagram, Facebook, dan Layanan BBM. Penyebaran informasi pendaftaran Kelas baru, ataupun fasilitas layanan jasa kursus tersebut melalui media internet. Bahkan layanan BBM juga digunakan untuk jasa kursus gratis untuk materi pemula.

c. Strategi PeopleAgar peserta kursus PKBM Eduprana mempunyai bakat bahasa asing yang unggul, maka tenaga pengajar PKBM Eduprana harus mempunyai kredibilitas tersendiri, dengan begitu masyarakat tidak ragu untuk menuntut ilmu di PKBM Eduprana. PKBM Eduprana mempunyai syarat-syarat khusus untuk tenaga pengajarnya yaitu : Harus S1 Pendidikan Bahasa/Sastra Berpengalaman 1 tahun mengajar Skor TOEFL >500Dari persyaratan tersebut maka Eduprana telah menjalankan konsep internal marketing dengan program Management support and internal interactive communication. Selain itu PKBM Eduprana mengijinkan tenaga pengajar dan staf untuk Kursus Bahasa asing lainnya di Eduprana dengan Gratis. Itu dilakukan agar pengajar dan staf termotivasi untuk mengajar dan belajar lebih giat.

PKBM Eduprana memiliki 11 tenaga pengajar Untuk bidang Bahasa Inggris, 1 Tenaga pengajar Bahasa Mandarin, Bahasa Korea, dan Bahasa Perancis, dan ada bagian staff administrasi dan accounting.

d. Strategi PlaceDalam hal menentukan Strategi Place PKBM Eduprana melihat tipe interaksi konsumen dan jasa yang disediakan. Tipe Interaksi antara penyediaan jasa dan konsumen yang digunakan adalah Konsumen mendatangi perusahaan yaitu, para peserta yang ingin mengikuti proses belajar dapat mendatangi lokasi yang ditetapkan. Pada tipe ini penentuan lokasi akan menjadi sangat penting. Pemilihan lokasi Gedung Batang Garing lt.2 kav. 202 Jl. D.I. Panjaitan No. 1 Palangka Raya ini memang sudah sangat strategis, karena berada di pusat kota. Proses belajar mengajar pun tidak akan terganggu dari aktifitas kota yang ramai karena di lakukan di dalam ruangan yang tertutup dan tenang.e. Strategi PriceUntuk Penetapan strategi harga atau Price dalam PKBM Eduprana dapat dilihat dari beberapa komponen yaitu : Uang registrasi/administrasi Uang Modul Uang Gaji Pengajar Uang OperasionalDari 4 komponen tersebut lah PKBM Eduprana membuat strategi price atau penetapan tariff kursus yaitu Rp.700.000 untuk kelas regular/orang dan untuk Privat disesuaikan dengan jumlah orang (maximal) antara 1-4 orang.f. ProcessProses disini adalah mencakup bagaimana cara perusahaan melayani permintaan setiap konsumennya. Beberapa perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik atau khusus dalam melayani konsumennya. Yang dimaksud proses dalam PKBM Eduprana yaitu keseluruhan sistem yang berlangsung dalam penyelenggaraan pembelajaran yang dapat memberikan kepuasan pada penggunanya. Sebelum produk atau jasa dilayankan kepada Peserta Kursus tentu ada tahapan atau proses yang harus dilewati. Proses itu digambarkan sebagai berikut : Staf dan Pengajar melakukan analisis kebutuhan peserta, untuk mengetahui bahan atau sumber (Modul) seperti apa yang peserta butuhkan. Staf dan Pengajar membuat silabus atau rencana pembelajaran. Tujuan pembuatan silabus adalah agar materi yang disampaikan nantinya dapat di setarakan dengan kurikulum yang berlaku. Layanan Kursus merupakan proses menyajikan pembelajaran kepada peserta kursus. Seperti pemberian modul, fasilitas wifi, simulasi TOEFL, dan Tes TOEFL. Aspek layanan ini menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan peserta dan ketertarikan belajar dari peserta kursus tersebut.

g. Costumer ServiceDalam hal costumer service, Eduprana memiliki pelayanan yang berbasis virtual. Masyarakat dapat berinteraksi tidak hanya dengan datang ke tempat kursus tapi juga dapat menggunakan layanan media social. Seperti yang telah dijelaskan di bagian promosi. Banyak media social yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan Eduprana seperti twitter, Facebook, Instagram, website dan BBM. Dengan layanan virtual ini diharapkan dapat mempermudah peserta kursus yang mempunyai waktu padat dan tidak sempat untuk datang kelokasi kursus agar dapat tetap menerima materi kursus melalui media social tersebut. Namun walaupun pelayanan berbasis virtual lebih banyak digunakan, staf Eduprana juga menyediakan Costumer Service dengan free telephone system.

Foto bersama Bpk. Adi Pramono selaku Pendiri dan sebagai Manager PKBM Eduprana

BAB IVPENUTUP4.1 KesimpulanDari hasil survey tersebut jika dibandingkan dengan teori yang sudah dijelaskan PKBM Eduprana telah memiliki strategi yang baik. Dalam Hal Strategi Produk, Eduprana Memiliki core or generic product (Kursus Bahasa Asing) dan pertumbuhan produk yang dipilih adalah Market Penetration (memfokuskan pangsa pasar dengan kategori remaja dan dewasa (umum)). Strategi Price yang digunakan adalah Value-based pricing yaitu Harga ditentukan atas dasar nilai jasa yang dipersepsikan (perceived value) oleh kelas tertentu. Strategi Promotion yang dilakukan PKBM Eduprana adalah melalui media social internet seperti twitter, Website, Instagram, Facebook, dan Layanan BBM. Dalam menentukan Strategi Place PKBM Eduprana memiliki Tipe Interaksi antara penyediaan jasa dan konsumen yang digunakan adalah Konsumen mendatangi perusahaan. Pada Strategi People, Eduprana telah menjalankan konsep internal marketing dengan program Management support and internal interactive communication, yaitu sarana kerjasama yang efektif dari kalangan manajemen perusahaan kepada SDM pelaksana dan juga membuka kesempatan komunikasi dua arah dari karyawan kepada atasan. Sebelum produk atau jasa dilayankan kepada Peserta Kursus tentu ada tahapan atau proses (Strategi Process) yang harus dilewati dan ini bersifat Complexity atau dengan kata lain adanya tahapan dan struktur yang terarah. Dan yang terakhir costumer Service, dalam hal ini Eduprana menggunakan Virtual Basis system(Media social) dan Free Telephone System.

5Manajemen Pemasaran PKBM EDUPRANA