makalah brucellosis
TRANSCRIPT
8/19/2019 Makalah Brucellosis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-brucellosis 1/7
BRUCELLOSIS
Pendahuluan
Brucellosis adalah suatu penyakit infeksi yang dapat menyerang manusia
maupun hewan. Brucellosis di Indonesia paling umum ditemukan pada ternak sapi
dan sering dikenal sebagai penyakit Keluron Menular. Meskipun tingkat kematian
akibat brucellosis adalah kecil, namun penyakit ini sangat penting sebagai
gangguan reproduksi berdampak secara ekonomi. Kejadian Brucellosis merugikan
secara ekonomi baik peternak maupun pemerintah. Keputusan Menteri Pertanian
No. !"#$Kpts$%&.'!$$"!'( menyebutkan bahwa Brucellosis merupakan salah
satu jenis Penyakit )ewan Menular *trategis +P)M* yang ada di Indonesia.
Pada ternak secara umum, kerugian yang paling nyata adalah aborsi,
stillbirth, dan kemajiran, baik sementara maupun permanen. Pada ternak perah,
selain kegagalan kebuntingan penyakit ini juga mengakibatkan penurunan
produksi susu. *pesies dari Brucella yang berpengaruh penting pada ternak di
Indonesia adalah B. abortus, B. melitensis, dan B. ovis.
Etiologi
Brucellosis disebabkan oleh bakteri famili Brucellaceae genus Brucella.
Brucella merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang dengan panjang !,-
",! mikron dan lebar !, !,/ mikron +N*01) "!!. Bakteri ini nonmotil,
tidak berspora, dan bersifat aerob. Brucella merupakan parasit intraseluler fakultatif. Pada lingkungan yang hangat dan lembab, seperti di Indonesia, bakteri
Brucella dapat bertahan hingga berbulan2bulan di lingkungan. 3nam spesies
terjadi pada hewan4 B. abortus +sapi, bison, kerbau , B. melitensis +domba dan
kambing , B. ovis +domba , B. suis +babi , B. canis +anjing dan B. neotomae
+rodent. Beberapa spesies Brucella mengandung bio5ars. 6ima bio5ars telah
dilaporkan untuk B. suis, tiga untuk B. melitensis, dan sembilan untuk B. abortus.
Brucella memiliki " jenis antigen, yaitu antigen M dan antigen 7. Brucella
melitensis memiliki lebih banyak antigen M dibandingkan antigen 7, sedangkan
B. abortus dan B. suis sebaliknya. Brucella mempunya antigen bersama +common
antigen dengan beberapa bakteri lainnya seperti Campylobacter fetus dan
Yersinia enterocolobacter .
Gejala Penyakit
Sapi
7borsi adalah adalah gejala utama brucellosis pada sapi betina. Infeksi juga
dapat menyebabkan kelahiran pedet yang lemah + stillbirth, retensi plasenta, dan
penurunan produksi susu +Kahn "!!(a. *etelah aborsi pertama, kebuntingan
berikutnya umumnya normal, namun organisme akan muncul pada susu dan rahim
discharge uterus. Pada sapi jantan, infeksi dapat terjadi pada 5esikula, ampula,
testis dan epididimis. &estis juga dapat mengalami abses. Infeksi yang menahun
8/19/2019 Makalah Brucellosis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-brucellosis 2/7
dapat mengakibatkan terjadinya arthritis. )ygromas, terutama pada sendi kaki,
adalah gejala umum di beberapa negara tropis.
Domba dan Kambing
Infeksi brucellosis pada kambing dan infeksi B. melitensis pada dombamenyebabkan gejala yang mirip dengan sapi. Pada hewan betina, penyakit ini
biasanya menyebabkan aborsi pada kebuntingan umur bulan. *elain itu dapat
juga ditemukan placentitis serta kematian perinatal. Pada pejantan, kelainan
pertama yang mungkin terdeteksi adalah penurunan kualitas semen yang
dihasilkan, banyak terkandung sel2sel radang dan mikroorganisme. Kambing
jantan dapat menderita arthritis dan orchitis +Kahn "!!(b.
Pada domba, B. ovis dapat menyebabkan epididimitis, orchitis dan
gangguan kesuburan pada domba +Kahn "!!(c. 7walnya, kualitas semen yang
ada terlihat buruk, lesi mungkin teraba di epididimis dan skrotum. 3pididimitis
mungkin unilateral atau kadang2kadang bilateral. &estis mungkin atrofi. Beberapa
ekor domba jantan menumpahkan B. ovis untuk waktu yang lama tanpa lesi klinis jelas. 7borsi, placentitis dan kematian perinatal dapat dilihat pada domba betina
tetapi jarang terjadi. &anda2tanda sistemik jarang terjadi.
njing
B. canis dapat menyebabkan abortus dan stilbirth pada anjing yang sedang
bunting. 7bortus biasanya terjadi pada akhir kebuntingan, pada minggu ketujuh
sampai kesembilan kebuntingan. Biasanya abortus disertai dengan keluarnya
lendir mukus, serosanguineus atau discharge 5agina yeng berwarna abu2abu
kehijauan selama beberapa minggu.
Patologi natomi
Sapi
8etus aborsi dapat tampak normal, mengalami autolisis, atau oedema
subkutan dan cairan serosanguineus dalam rongga tubuh +Kahn "!!(a. 6impa
dan$atau hati dapat mengalami pembesaran dan pada paru2paru dapat ditemukan
pneumonia dan pleuritis fibrous. Kejadian aborsi fetus pada betina terinfeksi
umumnya disertai dengan plasentitis, dimana kotiledon dapat tampak merah,
kuning, normal, atau nekrotik. 1aerah interkotiledon dapat tampak basah dengan penebalan fokal. 1apat juga ditemukan eksudat pada permukaannya.
6esio purulen hingga granulomatosa dapat ditemukan pada saluran
reproduksi jantan maupun betina, kelenjar mamae, limfonodus supramamari,
jaringan limfoid lainnya, tulang, sendi, serta jaringan dan organ lain +98*P)
"!!:. 3ndometritis ringan hingga berat dapat ditemukan setelah kejadian aborsi
dan pada hewan jantan dapat ditemukan epididimitis dan$atau orchitis unilateral
atau bilateral. )igroma juga dapat ditemukan pada sendi karpalis, lutut, tarsalis,
serta antara ligamentum nuchae dan os 5ertebrae thoracic pertama.
Domba dan Kambing
8/19/2019 Makalah Brucellosis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-brucellosis 3/7
Manifestasi utama penyakit pada jantan adalah lesio pada epididimis, tunika
dan testis +Kahn "!!(b. Pada betina utamanya terjadi placentitis dan aborsi,
selain itu dapat juga terjadi mortalitas perinatal pada anak domba +Kahn "!!(c.
Pembesaran epididimis dapat bersifat unilateral atau bilateral, lebih sering terjadi
pada cauda epididimis. 6esio yang paling jelas adalah terbentuknya spermatoceledengan berbagai ukuran yang mengandung cairan spermatik. *eringkali tunika
menebal dan menjadi fibrous serta mengalami pelekatan. &estis dapat mengalami
atropi fibrous, lesi yang demikian umumnya bersifat permanen. 1alam beberapa
kasus, lesionya bersifat sangat jelas, namun ada juga kasus2kasus dimana
bakterinya ada dalam semen dalam jangka waktu yang lama tanpa menunjukkan
gejala klinis. Karena tidak semua pejantan terinfeksi mempunyai kelainan jelas
pada jaringan scrotalnya dan tidak semua kasus epididimitis adalah karena
brucellosis, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
njingPembengkakan limfo glandula pada hewan yang terkena brucellosis
merupakan gejala yang umum terjadi. 6imfonodus retropharingeal dan
limfonodus inguinal juga sering terkena peradangan. 6impa juga sering ditemukan
mengaami pembesaran serta kadang ditemukan warna yang kemerah hitaman dan
ditemukannya nodul2nodul. Pada hewan jantan dapat ditemui edema scrotalis,
dermatitis scrotalis, epididymitis, orchitis, prostatitis, ,dan atrofi serta fibrosis
pada testis, sedangkan pada hewan betina dapat ditemukan adanya metritis dan
discharge 5agina. &emuan yang jarang dilaporkan pada kasus brucellosis pada
anjing adalah discopondylitis, meningitis, enchepalitis focal non2supuratif,
osteomyelitis, u5eitis dan abses.
Penula!a Penyakit
Brucellosis ditularkan melalui ingesti bakteri yang terdapat dalam susu,
fetus yang abortus, membran fetus, cairan uterus dan inseminasi buatan +%I3
"!!:a. Pada domba, brucellosis juga diketahui dapat ditularkan antar domba
jantan melalui kontak langsung. Infeksi biasanya tahan lama pada domba jantan
dan B. ovis akan diekskresikan dalam persentasi yang tinggi secara intermiten
selama kira2kira tahun +Kahn "!!(c. Meskipun ruminansia biasanya tanpa
gejala setelah aborsi pertama, selanjutnya dapat menjadi carriers kronis, dan
Brucella akan ada pada susu dan discharges uterus selama kebuntingan
berikutnya.
*ebagian besar atau semua spesies Brucella juga ditemukan dalam semen.
;antan dapat mendeposisikan untuk waktu yang lama atau seumur hidup. )al ini
merupakan rute utama penularan untuk B. Ovis +Kahn "!!(c. *elain itu, B.
abortus dan B. melitensis dapat ditemukan dalam semen, namun transmisi
kelamin organisme ini jarang terjadi. Beberapa spesies Brucella juga telah
terdeteksi pada sekresi lain dan ekskresi termasuk urine, feses, cairan )igroma, air
liur, dan hidung dan sekresi mata.
8/19/2019 Makalah Brucellosis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-brucellosis 4/7
Brucella dapat menyebar pada fomites termasuk pakan dan air. 1alam kondisi
kelembaban tinggi, suhu rendah, dan tidak ada sinar matahari, organisme ini dapat
tetap bertahan selama beberapa bulan di dalam air, fetus yang abortus, manure,
wol, jerami, peralatan dan pakaian +98*P) "!!:. Brucella dapat bertahan dalam
pengeringan, dan dapat bertahan hidup dalam debu dan tanah. Kelangsunganhidup lebih panjang saat suhu rendah, terutama ketika di bawah titik beku.
Diagno"a
Pengambilan "ampel
Sapi
Bakteri dapat diisolasi dari fetus aborsi +isi lambung, limpa, dan paru2
paru, membran fetus, cairan uterus, cairan 5agina, semen, susu, cairan hygroma
atau sampel jaringan plasenta, limfonodus, organ reproduksi jantan maupun
betina, dan kelenjar mammae. *ementara antibodi dapat dideteksi dari susu, whey,
semen, dan serum darah. *ampel susu harus diambil dari keempat puting dengan
terlebih dahulu membuang perahan pertama.
Domba dan Kambing
Bakteri dapat diisolasi dari fetus aborsi, cairan uterus, cairan 5agina, susu,
semen atau sampel jaringan limfonodus, limpa, uterus, testis, dan epididimis.
7ntibodi dapat dideteksi dari serum darah. *ampel susu harus diambil dari semua
puting dengan terlebih dahulu membuang perahan pertama.
njing
*ama dengan pada hewan ternak, pada anjing bakteri dapat diisolasi dari
membran fetus, cairan uterus, cairan 5agina, semen, susu, cairan hygroma atausampel jaringan plasenta, limfonodus, organ reproduksi jantan maupun betina, dan
kelenjar mammae.
Peme!ik"aan mik!o"kopi"
Pemeriksaan mikroskopis pada kasus Brucellosis dapat dilakukan dengan
cara mengambil sampel berupa swab dari 5agina, plasenta, dan jaringan. Pada
kejadian aborsi, janin yang telah mati dapat dibuat preparat ulas kemudian
diwarnai dengan pewarnaan *tamp modifikasi <iehl Neelsen +<N, Koster dan
Macchia5ello dan selanjutnya diamati morfologinya di bawah mikroskop dengan
pemberasaran objektif '!!=. Brucella sp. tidak akan terwarnai oleh pewarna asam
lemah ataupun basa, pada pemeriksaan bakteri Brucella sp. dengan pewarnaanakan muncul dengan warna merah atau jingga, akan tetapi warna ini sering
dikelirukan dengan bakteri Chlamydia dan Coxiella burnettii. *ecara morfologi
bentuk bakteri Brucella bersifat gram negatif, berbentuk batang pendek
+kokobasil dengan panjang !,# >m ',- >m, sel bakteri soliter, bakteri fakultatif
intraseluler, nonmotil, tidak membentuk spora dan bakteri merupakan aerob
+)irsh "!!'.
I"ola"i dan identi#ika"i bakte!i
Isolasi dan identifikasi bakteri Brucellosis maupun serum dapat dilakukan
dengan pemeriksaan secara kultur. Koleksi dari swab 5agina merupakan sumber
yang sangat baik dan sangat aman untuk dikulturkan, sedangkan kultur dari hewan
8/19/2019 Makalah Brucellosis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-brucellosis 5/7
yang telah mati dapat dilakukan dengan mengambil bagian dari sistem retikulo2
endotel
Media agar padat selektif yang dapat digunakan untuk mengisolasi dan
menumbuhkan bakteri Brucella yaitu Tryptone Soya Broth +&*B selanjutnya
bakteri ini dibiakan secara duplo ke dalam Tryptone Soya Aar +&*7 , pertumbuhan kultur di media &*7 ini akan terlihat setelah ( sampai hari. *ifat
dari masing masing isolat yang berhasil diisolasi kemudian dipelajari patogenitas
serta sifat2sifat lain dengan uji biokimia. Bakteri Brucella sp. tumbuh dengan
persyaratan khusus seperti perlunya penambahan supplemen dan membutuhkan
gas 9%".
Bakteri brucella setelah tumbuh dapat diketahui dengan ciri yaitu menurut
*ulaiman +"!!# strain 5irulen Brucella abortus pada media agar Brucella akan
memiliki karakteristik berwarna putih madu, translucent , bertepi halus, bersifat
lembab dan berdiameter '2" mm dengan pewarnaan gram terlihat batang lembut
coccoid atau antara batang dan coccus. Kebanyakan spesies Brucella adalah
urease positif kecuali B. ovis. ?lukosa dan laktosa tidak difermentasi oleh semuaspesies Brucella +)irsh et al. "!!'. Koloni Brucella yang tumbuh pada media
&*7 dapat di lakukan uji selanjutnya yaitu uji agglutinasi dengan serum
monospesifik 7 +7bortus dan serum monospesific M +Melitensis serta dengan
uji lanjutan P9@.
Uji "e!ologi"
1eteksi antibodi spesifik dalam serum atau susu merupakan cara yang
paling praktis dalam mendiagnosa Brucellosis. Kendala pada uji serologi ini
adalah munculnya reaksi positif palsu, reaksi silang dengan antibodi yang
ditimbulkan oleh bakteri lain seperti Yersinia enterocolitica, !. coli, "ibriocholerae +Neta et al. "!'!. Pemeriksaan ini prinsipnya menentukan adanya
antibodi terhadap bakteri Brucella di dalam serum atau cairan tubuh. Aji serologis
yang dapat dilakukan pada Brucellosis adalah #ose Benal Test +@B& , Serum
Alutination Test +*7& , Complement $ixation Test +98& dan !n%yme&linked
'mmunosorbent assay +36I*7 +*iregar "!!!. *ebelum dilakukan uji serologis,
pada kasus Brucellosis biasanya dilakukan uji screening terlebih dahulu yaitu
Milk @ing &est +M@&.
Pengendalian PenyakitBrucellosis dapat dicegah dengan 5aksinasi. Pada sapi, terdapat dua jenis
5aksin yang tersedia yaitu 5aksin Brucella abortus strain @B-' dan strain ':. Pada
kambing dan domba, 5aksinasi dilakukan menggunakan 5aksin Brucella
melitensis strain @e5. ', baik untuk B. Melitensis maupun B. o5is. *ementara itu,
belum ada produk 5aksin yang efektif untuk mencegah infeksi B. suis pada babi
dan B. canis pada anjing. *emua produk 5aksin yang tersedia merupakan 5aksin
hidup dan berpotensi menimbulkan aborsi bila diberikan pada ternak bunting +%I3
"!!.
Sapi
8/19/2019 Makalah Brucellosis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-brucellosis 6/7
1eteksi penyakit dan pencegahan sangat penting karena tidak ada
pengobatan efektif yang tersedia saat ini. 3radikasi sangat tergantung pada
pengujian dan pemusnahan reaktor +test and slauhter . &ernak harus diuji secara
rutin hingga diperoleh hasil negatif " atau ( kali berturut2turut.
Kelompok yang bebas penyakit harus dilindungi. @isiko terbesar berasaldari hewan baru. )ewan baru sebaiknya pedet yang sudah di5aksinasi atau sapi
dara. ;ika ada penambahan sapi bunting atau yang lainnya maka sapi2sapi tersebut
harus berasal dari daerah yang bebas brucellosis dan harus seronegatif. *api baru
sebaiknya diisolasi minimal (! hari dan diuji sebelum digabungkan ke ternak
yang lain +Kahn "!!(a.
Domba dan Kambing
Kejadian penyakit dan penyebarannya dapat dikurangi melalui pemeriksaan
rutin pejantan sebelum memasuki musim kawin dan pengafkiran pejantan yang
memiliki kelainan pada alat reproduksinya. Karena kerentanan bertambah seiring
dengan bertambahnya umur, maka dianjurkan untuk memelihara pejantan yangmuda. *elain itu pejantan yang diketahui bebas penyakit sebaiknya diisolasi dan
dipisahkan dari pejantan tua yang mungkin sudah terinfeksi. Karena infeksi pada
betina hampir seluruhnya terjadi akibat perkawinan dengan jantan terinfeksi,
maka pelaksanaan program 5aksinasi pada jantan dapat secara efektif mengatasi
keadaan ini. Penyakit ini dapat dieliminasi dengan mengafkir kelompok ternak.
Penggunaan chlortetracycline dan streptomycin secara bersamaan dapat
menyembuhkan penyakit ini, tetapi hal ini tidak ekonomis dari segi biaya kecuali
pada domba dengan nilai ekonomi tinggi +Kahn "!!(c. *elain itu, meskipun
infeksinya dapat dihilangkan, namun infertilitas akibat penyakit mungkin takkan
hilang.
Da#ta! Pu"taka
98*P)C &he 9enter for 8ood *ecurity and Public )ealth. "!!:. Brucellosis.
Anited *tate +A*4 Iowa *tate Ani5ersity.
1itjennakC 1irektorat ;enderal Peternakan dan Kesehatan )ewan. "!!!. Program
dan Pedoman &eknis Pemberantasan Brucellosis pada *api Perah di Pulau
;awa. ;akarta +I14 1irektorat Bina Kesehatan )ewan. 1epartemen
Pertanian @epublik Indonesia.
KepmentanC Keputusan menteri pertanian. "!'(. (enetapan (enyakit )enular Strateis. ;akarta +I14 Kementrian Pertanian.
N*01)C New *outh 0ales 1epartment of )ealth. "!!. Brucellosis %nlineC
http4$$www.health.nsw.go5.au$factsheets$guideline$brucellosis.html
%I3C %ffice International des 3piDooties. "!!. Manual of diagnostic tests and
5accines Bo5ine brucellosis. Paris +8@4 %ffice International des 3piDooties.
%I3C %ffice International des 3piDooties. "!!:a. Bo5ine Brucellosis. Paris +8@4
%ffice International des 3piDooties.
%I3C %ffice International des 3piDooties. "!!:b. &errestrial 7nimal )ealth 9ode.
Paris +8@4 %ffice International des 3piDooties.
?ul *&, Khan 7. "!!E. 3pidemiology 7nd 3piDootology %f Brucellosis4 7
@e5iew. (akistan "et *, +-, +-/01 234&242.
8/19/2019 Makalah Brucellosis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-brucellosis 7/7
)irsh 19, Maclachlan N;, 0alker @6. "!!'. "eterinary )icrobioloy. "nd 3d.
7ustralia4 Blackwell publishing.
Kahn 9M, 6ine *. "!!(a. &he Merck 5eterinary manual4 Brucellosis in cattle.
0hitehouse *tation, N;4 Merck and 9o.
Kahn 9M, 6ine *. "!!(b. &he Merck 5eterinary manual4 Brucellosis in goats.0hitehouse *tation, N;4 Merck and 9o.
Kahn 9M, 6ine *. "!!(c. &he Merck 5eterinary manual4 Brucellosis in sheep.
0hitehouse *tation, N;4 Merck and 9o.
Neta 7F9, Mol ;P*, Ga5ier MN, Pai=ao, &7, 6age 7P, *antos @6. "!'!.
Pathogenesis of bo5ine Brucellosis * "et . '/4'#2'--.
*iregar 37. "!!!. Pendekatan 3pidemilogik Pengendalian Brucellosis Antuk
Meningkatkan Populasi *api di Indonesia. Bogor +I1
*ulaiman I. "!!#. Bovine Brucellosis Bakterioloi&'solasi dan 'dentifikasi0.
5alam (edoman 5ianosa 6aboratorium Brucellosis Sapi. 0ates +I14
Balai Besar Feteriner.