makalah azrin skizofreniaa

22
Skizofrenia Paranoid Azrin Agmalina 102012327 Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no 6 Jakarta Barat 11470 Email: [email protected] Pendahuluan Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering. Hampir 1% penduduk di dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka. Gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Skizofrenia adalah suatu gangguan dengan etiologi tak diketahui, ditandai oleh gejala psikotik yang secara berarti mengganggu fungsi dan menyangkut gangguan dalam perasaan, berpikir, dan perilaku. Gangguan ini kronik dan umumnya memiliki fase prodromal, fase aktif dengan delusi, halusinasi, atau keduanya, dan suatu fase residual di mana gangguan itu mungkin dalam keadaan remisi. . Skizofrenia banyak ditemukan pada UGD karena hebatnya gejala, ketidakmampuan pasien untuk merawat dirinya sendiri, tiada daya tilik diri, dan keruntuhan sosial yang lambat laun terjadi, serta menjauhnya pasien dari lingkungannya. Diagnosis terhadap skizofrenia mengalami perubahan-perubahan, ada bebrapa cara untuk menegakkan diagnosis. Pedoman untuk menegakkan diagnostik adalah DSM-IV (Diagnostik and statistical manual) dan PPDGJ-III/ICD-X.2 Dalam kasus skizofrenia diperlukan penegakkan diagnosis yang tepat dan cepat serta 1

Upload: alind-davinci-ayyin

Post on 03-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

pbl 22

TRANSCRIPT

Skizofrenia ParanoidAzrin Agmalina102012327Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara no 6 Jakarta Barat 11470Email: [email protected] merupakan gangguan psikotik yang paling sering. Hampir 1% penduduk di dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka. Gejala skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Skizofrenia adalah suatu gangguan dengan etiologi tak diketahui, ditandai oleh gejala psikotik yang secara berarti mengganggu fungsi dan menyangkut gangguan dalam perasaan, berpikir, dan perilaku. Gangguan ini kronik dan umumnya memiliki fase prodromal, fase aktif dengan delusi, halusinasi, atau keduanya, dan suatu fase residual di mana gangguan itu mungkin dalam keadaan remisi. . Skizofrenia banyak ditemukan pada UGD karena hebatnya gejala, ketidakmampuan pasien untuk merawat dirinya sendiri, tiada daya tilik diri, dan keruntuhan sosial yang lambat laun terjadi, serta menjauhnya pasien dari lingkungannya. Diagnosis terhadap skizofrenia mengalami perubahan-perubahan, ada bebrapa cara untuk menegakkan diagnosis. Pedoman untuk menegakkan diagnostik adalah DSM-IV (Diagnostik and statistical manual) dan PPDGJ-III/ICD-X.2 Dalam kasus skizofrenia diperlukan penegakkan diagnosis yang tepat dan cepat serta pemberian terapi; baik berupa obat-obatan (terapi biologis), psikoterapi, dan psikososial.1

PembahasanAnamnesis/wawancara psikiatrikPada pasien yang mengalami gangguan jiwa/ mental, cara yang tepat untuk mendapat informasi mengenai status medisnya dapat dilakukan dengan wawancara psikatrik.2 Pasien yang mengalami gangguan jiwa dapat datang ke klinik bersama orang lain (alloanamnesis) atau datang sendiri (autoanamnesis). Oleh karena itu, informasi dapat juga di dapat dari saudara atau rekan pasien. Hal-hal yang dapat ditanyakan dapat berupa :1. Identitas penderita: Nama, alamat, tempat/tanggal lahir , umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status sosial ekonomi keluarga, anak pasien (jumlah, jenis kelamin, dan berapa yang masih tinggal bersama penderita) serta lingkungan tempat tinggal.

2. Keluhan utama : Pertanyaan pembuka dapat diberikan seperti bagaimana saya bisa menolong saudara? Gangguan kesehatan apa yang saudara alami? Silahkan menceritakan apa yang meresahkan saudara? . Pada umumnya pembukaan seperti ini akan memacu pasien untuk bercakap bebas yang menghasilkan keterangan yang jauh lebih bermakna dibandingkan dengan prosedur Tanya jawab formal. Pasien dibiarkan menceritakan segalanya dengan gaya dan caranya sendiri. Ada pula pasien yang tidak mengemukakan keluhan tertentu atau mengaku tidak menderita apa-apa,rupanya ia puas dengan fantasinya tapi keluhan datang dari pihak keluarga yang khawatir akan perilaku pasien.2

3. Riwayat penyakit sekarang:3 Keluhan utama perlu diketahui, yaitu keluhan yang menyebabkan pasien dibawa berobat dan untuk mengetahui indikasi perawatan Sejak kapan mulai keluhan? Keluhan memperberat dalam keadaan seperti apa? Faktor yang mempengaruhi (organobiologik, psikososial). Dampak keluhan pada pekerjaan, fungsi sosial dan sehari- hari. Mulai dengan berbicara pada pasien tentang keadaan sebelum sakit, agar pasien merasa santai dan untuk membandingkan keadaan pasien sebelum dan sesudah menderita keluhan tersebut. Tanyakan secara detail pengalaman yang aneh atau ajaib dan segala sesuatu yang dirasakan pasien. Bila pasien tidak dapat melukiskan gejalanya, tanyakan tentang adanya pengalaman yang amat spesifik, dimulai dengan pengalaman prapsikotiknya (dj vu, baal, derealisasi), kemudian halusinasi. Tanyakan tentang gagasan bunuh diri; 10% pasien skizofrenik mati karena bunuh diri, biasanya pada masa dini perjalanan penyakit.3

4. Riwayat penyakit dahulu Adakah pasien pernah menderita keluhan yang sama? Pernah diobati/ dirawat di mana sebelum dibawa ke RS Gangguan psikiatrik lain? Mulai dari sakit pertama kali, gejala, stressor, diagnosis, terapi, lama sakit, sakit yang kedua, ketiga dan seterusnya.45. Riwayat penyakit keluarga: Identitas anggota keluarga, umur, pendidikan, status perkahwinan, gangguan jiwa, sebab kematian) Adakah sanak keluarga dekat pasien pernah ada riwayat penyakit jiwa, mental atau penyakit saraf yang lain.16. Riwayat kehidupan pribadi: Riwayat perkembangan fisik: dari dalam kandungan, kondisi ibu saat hamil, saat partus, pernah sakit/ kejang/ kecelakaan bermakna, operasi, dirawat. Riwayat perkembangan keperibadian: perkembangan psikomotor, kognitif, moral, kualitas komunikasi asuh, pola pergaulan/ hubungan sosial, problem emosional, identitas diri, tokoh idola, hobi. Riwayat pendidikan: dari TK, SD, SMP, SMA serta prestasi sekolah, pernah berhenti atau pindah sekolah, kegiatan luar sekolah Riwayat pekerjaan: di mana, jenis, senang/ tidak, lama, alasan berhenti/ pindah, hubungan dengan orang di tempat kerja Kehidupan beragama: sikap terhadap agama, taat beribadah, pengaruh agama dalam hidup Riwayat kehidupan psikoseksual dan perkahwinan: pacaran, dijodohkan/ pilihan sendiri, keharmonisan.37. Riwayat sosial sekarang: Kondisi fisik tempat tinggal dan lingkungan, jumlah penghuni dalam rumah, interaksi keluarga dengan pasien, sikap keluarga terhadap kondisi psikososial pasien, pencari nafkah utama dalam keluarga.1

Pemeriksan Fisik umum1. Keadaan umum: meliputi tingkat kesadaran ( seperti : compos mentis dan lainnya), ada tidaknya deficit konsentrasi, tingkat kelemahan (keadaan penyakit) dan (status gizi) ada tidaknya perubahan berat badan, gelisah/ tenang.22. Pemeriksaan tanda vital adalah pemeriksaan umum yang dilakukan oleh dokter untuk menilai kondisi pasien sama baik atau buruk. Antara pemeriksaan yang dilakukan ialah memeriksa suhu tubuh,nadi,tekanan darah dan frekuensi nafas pasien.1

Pemeriksaan status mental.Pemeriksaan status mental adalah gambaran dari keseluruhan tentang pasien yang didapat dari hasil observasi pemeriksa dan kesan yang dimunculkan oleh pasien saat wawancara.4 Status mental pasien dapat berubah-ubah. Secara garis besar gambaran status mental adalah :1.Deskripsi umum : penampilan, perilaku dan aktivitas psikomotor, sikap terhadap pemeriksa2.Mood dan afek : mood, afek, keserasian afek3.Pembicaraan 4.Persepsi5.Pikiran: proses dan bentuk pikir, isi pikir6.Sensorium dan kognisi: a. Kesadaran b. Orientasi dan daya ingatc. Konsentrasi dan perhatiand. Kemampuan membaca dan menulise. Kemampuan visuospasialf. Pikiran abstrakg. Intelegensi dan kemampuan informasih. Bakat kreatifi. Kemampuan menolong diri sendiri7.Pengendalian impuls8.Daya nilai dan tilikan9.Taraf dapat dipercaya.4

Pemeriksaan status mini mental (MMSE)Mini mental state examination adalah instrument singkat untuk menilai fungsi kognitif, menilai orientasi, daya ingat, kalkulasi, kemampuan membaca dan menulis, kemampuan visuospasial dan berbahasa. Nilai total 30. Pemeriksaan status mini mental merupakan bagian dari sensorium dan kognisi.5

Tabel 1. Status mini mental.5ItemTesNilai MaxNilai

ORIENTASI

1Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa?5

2Kita berada di mana? (negara), (propinsi), (kota), (gedung), (ruang)5

REGISTRASI

3Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda kelompoknya selang 1 detik (misal apel, uang, meja) responden diminta mengulanginya. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi sampai responden dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan3

ATENSI DAN KALKULASI

4Pengurangan 100 dengan 7 secara berturutan. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban.Atau responden diminta mengeja terbalik kata WAHYU (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya uyahw = 2 nilai)5

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)

5Responden diminta menyebut kembali 3 nama benda di atas3

BAHASA

6Responden diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan (perlihatkan pensil dan jam tangan)2

7Responden diminta mengulang kalimat tanpa kalau dan atau tetapi1

8Responden diminta melakukan perintah Ambil kertas ini dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai3

9Responden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya: Pejamkanlah mata Anda 1

10Responden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan1

11Responden diminta menyalin gambar

1

Skor Total30

Pemeriksaan neuropsikologikTes apersepsi tematik (TAT) dan rorschach umumnya menunjukan respon yang aneh.Uji projektif didapatkan bahwa bila dibandingkan orang tua dari control normal, orang tua pasien skizofrenia menunjukan lebih banyak deviasi dari normal. Halstead reitan battery menunjukan adanya atensi dan intelegensi yang terganggu, turunnya waktu retensi, dan gangguan kemampuan pemecahan masalah. Pasien skizofrenia memiliki IQ lebih rendah dibandingkan pasien non skizofrenia. Penurunan IQ ini terjadi dengan progesi penyakitnya.4

Diagnosis KerjaSkizofrenia paranoidTipe ini yang paling stabil dan paling sering. Awitan subtype ini biasanya terjadi lebih belakangan bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk skizofrenia lainnya.2 gejalanya terlihat sangat konsisten, pasien dapat atau tidak bertindak sesuai dengan wahamnya. Pasien sering tidak kooperatif dan sulit untuk kerjasama, dan mungkin agresif, marah, atau ketakutan dan tetapi pasien jarang sekali memperlihatkan perilaku disorganisasi. Waham dan halusinasi menonjol sedangkan afek dan pembicaraan hampir tidak terpengaruh. Beberapa contoh gejala paranoid yang paling sering di temukan yaitu:1.Waham kejar, rujukan, kebesaran, waham dikendalikan, dipengaruhi dan cemburu.2.Halusinasi akustik berupa ancaman, perintah atau menghina.2

Klasifikasi skizofrenia Untuk menegakkan diagnosis skizofrenia,pasien harus memenuhi kriteria DSM-IV yaitu:1. Berangsung paling sedikit 6 bulan2. Penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam bidang pekerjaan, hubungan interpersonal dan fungsi kehidupan pribadi3. Pernah mengalami psikotik aktif dalam bentuk yang khas selama periode tersebut4. Tidak ditemui gejala-gejala yang sesuai dengan skizoafektif, gangguan mood mayor,autism atau gangguan organik.2

Diagnosis Banding1.Psikotik Akut: Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terjadi halusinasi, waham atau perilaku kacau. Dikatakan akut jika onset terjadinya kurang dari 1 bulan. Manifestasi klinik : Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya, keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal, kebingungan atau disorientasi. 4 Perubahan perilaku menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasan.2. Gangguan skizofreniform: Gejalanya mungkin identik atau sedikit lebih ringan dengan skozofrenia tetapi lamanya kurang dari 6 bulan, Prognosis cenderung lebih baik.1 Kriteria untuk skizofrenia dipenuhi, tetapi durasi penyakit kurang dari enam bulan. Hanya berlangsung selama 4 minggu hingga 6 bulan. Apabila seseorang individu telah didiagnosis gangguan skizofrenifom, tetapi symptom-simptomnya muncul selama lebih dari 6 bulan, maka individu tersebut harus didiagnosis ulang sebagai seseorang yang menderita skizofrenia.6Manifestasi klinisSkizofrenia merupakan penyakit kronik. Sebagian kecil dari kehidupan mereka berada dalam kondisi akut dan sebagian besar penderita berada lebih lama (bertahun-tahun) dalam fase residual yaitu fase yang memperlihatkan gambaran penyakit yang ringan.7 Selama periode residual, pasien lebih menarik diri atau mengisolasi diri, dan aneh. Pemikiran dan pembicaraan mereka samar-samar sehingga kadang-kadang tidak dapat dimengerti. Skizofrenia sering memperlihatkan berbagai campuran gejala-gejala dibawah ini:

A. Gangguan pikiran1. Gangguan proses pikir: Pemikiran pasien sering tidak dimengerti oleh orang lain dan terlihat tidak logis. Tanda-tandanya adalah: Asosiasi longgar : ide pasien sering tidak nyambung yaitu seolah dapat melompat dari satu topik ke topik lainnya yang tidak berhubungan sehingga membingungkan pendengar. Pemasukan berlebihan : arus pikiran pasien terus-menerus mengalami gangguan karena pikiran sering dimasuki informasi yang tidak relevan. Neologisme : kata baru yang diciptakan pasien dengan mengkombinasikan dan memadatkan kata-kata, misal taci berasal dari kereta dan kelinci Terhambat : pembicaraan tiba-tiba terhenti dan disambung kembali beberapa saat yang biasanya topik lain. Ini menunjukan adanya interupsi yang dimana pikiran pasien dimasuki ide-ide lain dan perhatian pasien lebih mudah teralih. Klang asosiasi : pasien memilih kata-kata berdasarkan bunyi kata-kata yang baru saja terucap bukan dari pikirannya Ekolali : pasien mengulang kata/kalimat yang baru saja diucapkan orang lain. Konkritisasi : pasien dengan IQ normal/tinggi sangat buruk kemampuan abstraknya. Alogia : pasein berbicara sangat sedikit tetapi bukan disebabkan oleh resistensi yang disengaja (miskin pembicaraan) atau dapat berbicara dalam jumlah normal tetapi sangat sedikit ide yang disampaikan ( miskin isi pembicaraan).7

2. Gangguan isi pikir : waham adalah kepercayaan palsu yang menetap yang tidak sesuai dengan fakta dan kepercayaan dan kepercayaan tersebut mungkin aneh misal mata saya adalah komputer yang dapat mengontrol dunia atau bisa juga tidak aneh hanya sangat tidak mungkin misalnya FBI mengikuti saya dan tetap dipertahankan meskipun telah ada bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham spesifik sering ditemukan pada skizofrenia yaitu : Waham kejar, waham kebesaran, waham rujukan, waham penyinaran pikiran, dan waham penyisipan pikiran.2

3. Tilikan: kebanyakan pasien skizofrenia mengalami pengurangan tilikan yaitu pasien tidak menyadari penyakitnya serta kebutuhan terhadap pengobatan, meskipun gangguan yang ada dirinya dapat dilihat oleh orang lain.3

B. Gangguan persepsi1. HalusinasiHalusinasi paling sering ditemui, biasanya berbentuk pendengaran tetapi bisa juga berbentuk penglihatan, penciuman dan perabaan.2. Ilusi dan depersonalisasiIlusi adalah misinterpretasi panca indra terhadap objek. Depersonalisasi yaitu adanya perasaan asing terhadap diri sendiri. Derealisasi yaitu adanya perasaan asing terhadap lingkungan sekitarnya misalnya dunia terlihat tidak nyata.8

C. Gangguan emosionalPasien Skozofrenia dapat memperlihatkan berbagai emosi dan berpindah dari satu emosi ke emosi lain, ada 3 afek dasar yaitu: Afek tumpul/datar : ekspresi/emosi pasien sangat sedikit bahkan ketika afek tersebut seharusnya di ekspresikan. Afek tak serasi : afeknya mungkin bersemangat atau kuat tapi tidak sesuai dengan pikiran dan pembicaraan pasien. Afek labil : dalam jangka pendek terjadi perubahan afek yang jelas.2

D. Gangguan perilakuBerbagai perilaku yang tidak sesuai atau aneh dapat terlihat seperti gerakan tubuh yang aneh, wajah dan menyeringai, perilaku ritual, sangat ketolol-tololan dan agresif dan perilaku seksual yang tidak pantas. Kebanyakan pasien mengalami kekambuhan dalam bentuk episode aktif, secara periodik, dalam kehidupannya secara khas dengan jarak beberapa bulan atau tahun. Sebagian besar pasien skizofrenia yang dalam keadaan remisi dapat memperlihatkan tanda-tanda awal kekambuhan. Tanda-tanda awal pasien skizofrenia mengalami remisi yaitu peningkatan kegelisahan, ketegangan, penurunan nafsu makan, depresi ringan dan anhedonia, tidak bisa tidur dan konsentrasi terganggu.9

EtiologiBelum ditemukan etiologi pasti mengenai skizofrenia. Ada beberapa hasil penelitian yang menyebabkan seseorang menderita skizofrenia yaitu: 10

1.Faktor biologis: Tidak ada gangguan fungsional dan struktur yang patognomonik pada penderita skizofrenia. Ditemukan beberapa gangguan organik seperti pelebaran ventrikel III dan lateral yang stabil dan kadang-kadang sudah terlihat sebelum awitan penyakit. lebih besar kecenderungan pada yang lahir pada akhir musim dingin dan terdapat gangguan neurologi minor.

2.Biokomia: Hipotesis yang paling banyak yaitu adanya gangguan neurotransmitter sentral yaitu terjadinya peningkatan aktivitas dopamine sentral. Hipotesisi ini dibuat berdasarkan penemuan bahwa pemberian obat-obat neuroleptika yang efektif pada pasien skizofrenia karena ia bekerja menghambat reseptor dopamine pasca sinaps.

3.Genetika: Skizofrenia adalah gangguan yang bersifat keluarga, semakin dekat hubungan kekerabatan semakin tinggi risiko.10

EpidemiologiSkizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering. Hampir 1% penduduk di dunia menderita skizofrenia selama hidup mereka. Skizofrenia adalah salah satu kondisi kesehatan mental serius yang paling umum. National Survey of Psychiatric Morbidity 2000 di Inggris menemukan bahwa 5 di 1000 orang mengalami gangguan psikotik (termasuk skizofrenia dan depresi manik). Pria dan wanita sama-sama dipengaruhi oleh kondisi tersebut. Pada pria, skizofrenia biasanya dimulai antara usia 15 dan 30. Pada wanita, skizofrenia biasanya terjadi kemudian, dimulai antara usia 25 dan 30. Prevalensi, morbiditas dan keparahan presentasi adalah lebih besar pada area urban daripada rural, area industrialisasi dari nonindustrialisasi. Naiknya prevalensi di golongan sosioekonomi rendah.1,8,9

Penatalaksanaan medika mentosa:1.Terapi biologik: Skizofrenia diobati dengan antipsikotik. Obat ini dibagi dalam 2 golongan yaitu antipsikotik generasi I (APG I) atau dopamine reseptor antagonis (DRA) dan anti psikotik generasi II (APG II) atau serotonin dopamine antagonis (SDA). Obat APG I berguna terutama untuk mengontrol gejala positif sedangkan untuk gejala negative tidak bermanfaat. Obat APG II bermanfaat baik untuk gejala positif maupun negative. Standart emas adalah APG II.10Beberapa contoh obat APG I, antara lain:10 Fenotiazine ( chlorpromazine, thioridazine, perphenazine, trifluoperazine) Tioxantine Butirofenon (haloperidol) Dibenzixazepine Dihidronidol Difenilbutil piperidine (pimozid)Beberapa contoh obat APG II, antara lain:10 Clozapine Risperidone Olanzapine Quetiapine Ziprasidone Pemeliharaan: sesudah tanda dan gejala reda dan pasien stabil (biasanya sesudah 4 minggu), dosis dapat diturunkan ke tingkat rendah untuk menjaga pasien bebas gejala. Sesudah 6 bulan remisi, obat dapat distop sementara masa percobaan apakah timbul relaps, jika kambuh obat diberikan lagi. Sebagian pasien mungkin memerlukan terapi pemeliharaan seumur hidup untuk mencegah relaps.12.Terapi kejang listrik(TKL): Bermanfaat untuk mengontrol dengan cepat beberapa psikosis akut. Beberapa pasien skizofrenia yang tidak berespons dengan obat dapat membaik dengan TKL.2

Penatalaksanaan non- medika mentosa:1.Psikososial: Terapi kelompok: focus pada dukungan dan pengembangan keterampilan sosial (aktivitas sehari- hari). Kelompok khususnya berguna mengurangi isolasi sosial dan menambah uji realita.2 Terapi keluarga: dapat secara berarti mengurangi angka relaps untuk anggota keluarga skizofrenik. Interaksi keluarga berekspresi emosi tinggi dapat dikurangi dengan terapi keluarga. Terapi seni: Terapi seni dirancang untuk mempromosikan ekspresi kreatif. Bekerja dengan terapis seni dalam sebuah kelompok kecil atau individu dapat memungkinkan Anda untuk mengekspresikan pengalaman Anda dengan skizofrenia. Beberapa orang menemukan bahwa mengekspresikan hal-hal dalam cara non-verbal melalui seni dapat memberikan pengalaman baru skizofrenia dan membantu mereka mengembangkan cara-cara baru berhubungan dengan orang lain. Terapi seni telah ditunjukkan untuk mengurangi gejala negatif dari skizofrenia pada beberapa orang.3

2.Program dukungan dan terapi (psikoterapi suportif):Terapi suportif mungkin berguna bagi banyak orang dengan skizofrenia. Teknik perilaku, seperti pelatihan keterampilan sosial, dapat digunakan untuk meningkatkan fungsi sosial dan pekerjaan. Anggota keluarga dari orang dengan skizofrenia harus dididik tentang penyakit dan dukungan yang tersedia. Program yang menekankan penjangkauan dan pelayanan dukungan masyarakat dapat membantu orang yang tidak memiliki keluarga dan yang kekurangan dukungan sosial.3 Anggota keluarga dan pengasuh sering didorong untuk membantu orang dengan skizofrenia untuk meneruskan pengobatan mereka. Adalah penting bahwa orang dengan skizofrenia belajar bagaimana untuk:- Mengambil obat dengan benar dan bagaimana mengelola efek samping- Perhatikan tanda-tanda awal kambuh dan apa yang harus dilakukan jika gejala kembali- Mengatasi gejala yang terjadi bahkan saat mengambil obat. Seorang terapis dapat membantu Gunakan transportasi umum.3

PencegahanTidak ada cara yang dikenal untuk mencegah terjadinya skizofrenia. Mengurangi stress dapat juga mengurangi risiko terkenanya skizofrenia. Timbulnya gejala dapat dicegah dengan minum obat secara teratur.4

KomplikasiSkizofrenia meningkatkan risiko terjadinya hal berikut, antara lain: Penyalahgunaan alcohol atau obat obatan (nikotin), Penyakit fisik seperti HIV karena gaya hidup yang berantakan, Depresi dan bunuh diri.5

Prognosis1.Prognosis ke arah baik berkaitan dengan: Onset lambat Faktor pencetus yang jelas seperti stress Onset akut Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan premorbid yang baik Gejala gangguan mood (terutama gangguan depresif) Menikah Riwayat keluarga gangguan mood Sistem pendukung yang baik Gejala positif Afek terpelihara dengan baik.2

2.Prognosis ke arah buruk berkaitan dengan: Onset muda (timbul sebelum usia 20 tahun) Tidak ada faktor pencetus Onset tidak jelas umumnya timbul perlahan Riwayat sosial dan pekerjaan premorbid yang buruk Perilaku menarik diri atau autistic Tidak menikah, bercerai atau janda/ duda Sistem pendukung yang buruk Gejala negatif Tanda dan gejala neurologist Riwayat trauma perinatal Tidak ada remisi dalam 3 tahun Banyak relaps Riwayat penyerangan.2

KesimpulanDemikianlah makalah yang berisi penjelasan dan pengertian mengenai skizofrenia. Skizofrenia merupakan suatu sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas serta sejumlah akibat yang cukup mengganggu. Perlunya pengobatan pada pasien skizofrenia agar dapat mengurangi angka resiko, seperti bunuh diri, depresi, penyakit medis lainnya. Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman akan penyakit ini sangat penting dalam membantu diagnosis dan penatalaksanaannya.

Daftar Pustaka1. Benjamin J.S. Buku saku psikiatri klinik. Jakarta: Binapura Aksara; 2002.h.85-101.2. Nurmiati A.Skizofrenia pada Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: FK UI; 2013.h.170-196.3. Rusdi M. Buku saku diagnosis gangguan jiwa PPDGJ-III. Jakarta: FK Unika Atmajaya ; 2003.h.46-52.4. Yustinus S. Proses diagnosis dalam kesehatan mental.Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2010. h.28-34. 5. Ayu M, Ibrahim N,Aris S. Psikiatri komprehensif. Jakarta: Penerbit buku kedokteran ECG; 2008. hal. 13-4, 47-53. 6. Morgan H G. Segi praktis psikiatri. Jakarta : Binarupa aksara ; 2005.h.40-52.7. Stuart CY, Robert EH. Psychotic disorders. In clinical manual of neuropsychiatry. Virginia: American Psychiatric Publishing; 2011. h.136-9. 8. John L, Stefano P. Basic science underlying schizophrenia. In clinical manual of treatment for schizophrenia. Virginia: American Psychiatric Publishing; 2011.h.25-71. 9. Kaplan H I. Ilmu kedokteran jiwa darurat. Jakarta : Widya medika; 2008.h.401-13.10. Sadock B J, Grebb J A. Sinopsis psikiatri. Edisi ke 7. Jakarta : Binarupa aksara ; 2004.h.84-104.

14