majalah 0910714040

9
KORELASI ANTARA KADAR HIGH S ENSITIVR C-REACTIVE PR OTEIN   (hs-CRP) DENGAN KADAR CIRCULATING ENDOTHELIAL PROGE NITOR CELL (ECP) PADA PASIEN SINDROMA METABOLIK dr. Laksmi, Sp.PD.,DR.dr. Tinny Endang Hernowati, Sp.PK., Martha Tiara Dugikawa. ABSTRAK Pasien dengan Sindrom Metabolik diketahui memiliki resiko yang tinggi terkena komplikasi kardiovaskuler aterosklerotik. Circulating Endothelial Progenitor Cells (EPC) dilaporkan menjadi salah satu indikator pada kerusakan vaskuler, High Sensitive C-Reactive Protein (hs-CRP) diketahui sebagai mediator inflamasi yang dapat mempercepat apoptosis sel endotel, sehingga dapat menjadi faktor risiko terjadinya komplikasi kardiovaskuler. Circulating  EPC melindungi pembuluh darah dari kerusakan vaskuler dan dapat memperbaiki disfungsi endotel. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar hs-CRP dengan persentase kadar circulating  EPC pada darah pasien sindroma metabolik. Lima puluh responden (22 laki-laki dan 23 perempuan) memenuhi kriteria sindroma metabolik. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar hs-CRP dan persentase circulating  EPC. Pengukuran kadar hs-CRP menggunakan tes ELISA. EPC diisolasi dari darah perifer dan dihitung persentasenya dengan marker CD34 dan VEGFR menggunakan metode flowcytometry . Penelitian ini dianalisis mengunakan Spearman’s – Rho Test.  Rata-rata usia responden 54 ± 3 tahun dengan rata-rata Body Mass Index  dan lingkar perut adalah 26,89 kg/m² dan 93,88 cm. Didapatkan hasil rerata kadar gula darah puasa 181,84 ± 86,662 mg/dl, hs-CRP 0,484 ± 0,32 mg/L dan nilai persentase median EPC 0,0382%. Pada hasil analisa didapatkan adanya korelasi antara kadar hs-CRP dan EPC (r = -333, p = 0,026). Ada korelasi negatif yang bermakna antara kadar hs-CRP dengan kadar EPC pada pasien sindroma metabolik. Kata kunci: Sindrom Metabolik, Circulating Endothelial Progenitor Cells (EPC), High Sensitive C-Reactive protein (hs-CRP)

Upload: manly-lolowang

Post on 12-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    1/9

    KORELASI ANTARA KADAR HIGH SENSITIVR C-REACTIVE PROTEIN(hs-CRP)DENGAN KADAR CIRCULATING ENDOTHELIAL PROGENITOR CELL (ECP)

    PADA PASIEN SINDROMA METABOLIK

    dr. Laksmi, Sp.PD.,DR.dr. Tinny Endang Hernowati, Sp.PK., Martha TiaraDugikawa.

    ABSTRAK

    Pasien dengan Sindrom Metabolik diketahui memiliki resiko yang tinggiterkena komplikasi kardiovaskuler aterosklerotik. Circulating Endothelial ProgenitorCells (EPC)dilaporkan menjadi salah satu indikator pada kerusakan vaskuler, High

    Sensitive C-Reactive Protein (hs-CRP) diketahui sebagai mediator inflamasi yangdapat mempercepat apoptosis sel endotel, sehingga dapat menjadi faktor risikoterjadinya komplikasi kardiovaskuler. Circulating EPC melindungi pembuluh darahdari kerusakan vaskuler dan dapat memperbaiki disfungsi endotel. Penelitian inibertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar hs-CRP dengan persentasekadar circulatingEPC pada darah pasien sindroma metabolik. Lima puluh responden(22 laki-laki dan 23 perempuan) memenuhi kriteria sindroma metabolik.Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar hs-CRP dan persentasecirculatingEPC. Pengukuran kadar hs-CRP menggunakan tes ELISA. EPC diisolasidari darah perifer dan dihitung persentasenya dengan marker CD34 dan VEGFRmenggunakan metode flowcytometry. Penelitian ini dianalisis mengunakanSpearmans Rho Test. Rata-rata usia responden 54 3 tahun dengan rata-rata

    Body Mass Index dan lingkar perut adalah 26,89 kg/m dan 93,88 cm. Didapatkanhasil rerata kadar gula darah puasa 181,84 86,662 mg/dl, hs-CRP 0,484 0,32mg/L dan nilai persentase median EPC 0,0382%. Pada hasil analisa didapatkanadanya korelasi antara kadar hs-CRP dan EPC (r = -333, p = 0,026). Ada korelasinegatif yang bermakna antara kadar hs-CRP dengan kadar EPC pada pasiensindroma metabolik.

    Kata kunci: Sindrom Metabolik, Circulating Endothelial Progenitor Cells (EPC), HighSensitive C-Reactive protein (hs-CRP)

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    2/9

    ABSTRACT

    Dugikawa, Martha Tiara. 2012. Correlation Between The High Sensitive C-ReactiveProtein (hs-CRP) and The Circulating Endothelial Progenitor Cell (EPC)Levels in Metabolic Syndrome Patients. Final Assigment, Medical Faculty ofBrawijaya University. Supervisors: (1) dr. Laksmi, SpPD; (2) DR. dr. TinnyEndang Hernowati, Sp.PK.

    Patients with Metabolic Syndrome are well known to be at high risk foratherosclerotic cardiovascular complications. Circulating Endothelial Progenitor Cells(EPC) have been reported to be an indicator of vascular damage, high Sensitive C-Reactive Protein (hs-CRP) is known as inflammatory mediators that can lead todecreased levels of circulating EPC, so that could be a risk factor for cardiovascular

    complications. Circulating EPC protect vessels from vascular damage and can repairany endothelial dysfunction. This study evaluated the association between hs-CRPlevels with blood levels of circulating EPC in metabolic syndrome patients. Fiftyrespondents (22 males and 23 females) fulfilled the metabolic sndrome criteria.Blood was taken for hs-CRP levels and circulating EPC persentage examination.Measurement of hs-CRP levels was measured using ELISA kits. EPC were isolatedfrom the peripheral blood and the persentage calculated by CD34+ and VEGFRusing flowcytometry. This study wa analyxed using Shapiro-Wilk to see the normaldata distribution, and then tested the correlation using Spearman-Rho test. Theaverage age of respondent are 54 3 years with an average of Body Mass Indexand abdominal circumtance were 26,89 kg/m and 93,88 cm. Obtained averageresult of fasting blood glucose levels 181,84 86,662 mg/dl, hs-CRP 0,484 0,32

    mg/L and a median persentage of EPC 0,0382%. The analysis result obtained acorrelation between hs-CRP levels and EPC persentage (r = -333, p = 0,026). Therewere a significant negative correlation between hs-CRP levels and persentage ofEPC on metabolic syndrom patients.

    Keyword: Metabolic Syndrome, Circulating Endothelial Progenitor Cells (EPC), HighSensitive C-Reactive Protein (hs-CRP)

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    3/9

    PENDAHULUAN

    Sindroma Metabolik adalahkumpulan gejala dari berbagai faktorrisiko kardiometabolik antara lainobesitas sentral, resistensi insulin (RI),intoleransi glukosa, dislipidemia,non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD),dan hipertensi. Peningkatanprevalensi obesitas di duniamenyebabkan peningkatan prevalensisindroma metabolik.9 Sindromametabolik merupakan hubunganlangsung antara faktor risiko yangberasal dari kelainan metabolikdengan atherosclerotic cardiovasculardisease (ASCVD). Faktor risikometabolik adalah dislipidemiaaterogenik, hipertensi dan glukosadarah.

    Endothelial Progenitor Cell(EPC) merupakan sel yang memilikikarakteristik sel punca (stem cell)unipoten sehingga dapatberdiferensiasi menjadi sel endotelyang matang.5EPC terdapat di dalamsumsum tulang dan aliran darah tepiyang mampu membelah danberdiferensiasi menjadi sel-sel endoteldan memperbaiki jaringan iskemikakibat rusaknya dinding pembuluhdarah. EPC dapat memperbaiki

    jaringan iskemik kondisi-kondisipenyakit yang diawali dengankerusakan sel-sel endotel, baik secaraanatomis atau strukturalmaupunfungsional, melalui mekanismeneovascularisasi dan reendotelisasi.8

    High Sensitive C-ReactiveProtein (hs-CRP) merupakan markerinflamasi. Beberapa penelitianepidemiolohi telah mengevaluasirelasi antara antara hs-CRP dengansindroma metabolik. Penelitiantersebut membuktikan tingginyatingkat hs-CRP (>3mg/L) memiliki

    korelasi dengan angka kejadiansindroma metabolik sama denganangka morbiditas dan mortalitaspenyekit kardiovaskular. Hs-CRPmemiliki peran dalam patogenesisatherosclerosis.2 Hs-CRP sebagaibagian sistem kekebalan tubuhmemiliki fungsi untuk mengaktifkansistem komplemen, menimbulkanadhesi ekspresi molekul,meningkatkan fagositosis makrofag,dan memicu aktifasi leukosit. Hs-CRP

    juga menstimulasi produksi ReactiveOxygen Species (ROS) danmenyebabkan apoptosis endotelial.4

    Berdasarkan uraian tersebut,maka penelitian ini bertujuan untukmengetahui korelasi antara kadarHigh Sensitive C-Reactive Protein(hs-CRP) dengan kadar circulatingEndothelial Progenitor Cell (EPC)pada pasien sindroma metabolik.

    METODE PENELITIAN

    Desain Penelitian.Pada penelitian inidigunakan metode penelitian survey.Data yang diambil mengunakanmetode cross-sectional. Hasil daripenelitian ini akan ditampilkan secaradeskriptif dan dianalisis menggunakananalisis korelasi

    Populasi dan Sampel Penelitian.Populasi penelitian ini adalah semuapasien yang menderita sindromametabolik di Poli endokrinologiPenyakit Penyakit Dalam RSU Dr.Saiful Anwar, Malang. Sampel yang

    diambil adalah pasien sindromametabolik yang bersedia menjadiresponden penelitian di PoliEndokrinologi Penyakit Dalam RSUDDr. Saiful Anwar, Malang. Teknikpengambilan sampel adalah denganmetode Non Probability Sampling

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    4/9

    yaitu dengan Consecutive Samplingkarena sampel yng diambilberdasarkan pasien yang ada padasaat itu dan memenuhi kriteria inklusidan eksklusi yang telah ditetapkan.Umur responden yang termasukdalam kriteria inklusi penelitian iniadalah antara 40-70 tahun.Dislipidemia, Diabetes Mellitus, danHipertensi juga termasuk dalamkriteria inklusi penelitian ini. Adapunkriteria eksklusi untuk penelitian iniadalah pasien yang mengkonsumsikafein dalam 2 jam sebelumpengukuran, didapatkan riwayat dantanda-tanda penyakit infeksi padaanamnesa dan pemeriksaan fisik,menderita demam dengan temperaturaksila 37,5

    oC selama penelitian.

    Prosedur Penelitian. Respondenadalah mereka yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi yang telahditetapkan, serta bersedia menjadiresponden setelah proses identifikasi.Penentuan kriteria inklusi dan eksklusiuntuk responden dilihat dari rekammedis pasien rawat jalan di PoliPenyakit Dalam BagainEndokrinologi Rumah Sakit dr. Saiful

    Anwar, Malang.Setelah mendapatkan

    responden berdasarkan penentuankriteria inklusi dan eksklusinya,responden diberikan penjelasanmengenai proses penelitian danprosedur yang akan dilaksanakan olehpeneliti. Responden berhakmenentukan pilihan, apabila

    responden tersebut setuju denganprosedur yang diajukan selanjutyamengisi informed concent. Kemudiandilakukan kontrak tempat dan waktupenelitian antara peneliti denganresponden.

    Proses penelitian akanberlangsung selama 30 menit untukmasing-masing responden. Penelitianini meliputi pemeriksaan fisik (tekanandarah, berat badan, tinggi badan,lingkar pinggang) dan pengambilandarah sampel sebanyak 9 cc olehtenaga medis profesional. Tempatpenelitian di Poli Penyakit Dalam RSdr. Saiful Anwar Malang.

    Setelah itu sampel darah akandibawa ke Laboratorium Fisiologi danBiomedik Fakultas KedokteranUniversitas Brawijaya Malang untukdilakukan pemeriksaan hs-CRP dancirculatingEPC selama 1 hari.

    Prosedur Pemeriksaan hs-CRP.Analisis untuk mengukur kadar hs-CRP dilakukan menggunakan ELISAKit metode immunoassay. Sampekdarah yang digunakan adalah serum.

    Prosedur Isolasi PBMC. 2,5 ccPhosfat Buffer Salin (PBS) dicampurdengan 2,5 cc darah (1:1) padatabung sentifuge 15mL dengan tujuanuntuk mempertahankan pH. Setelahitu dihomogenkan. Campuran sampeldarah dengan PBS kemudiandilapiskan secara hati-hati (lewatdinding tabung) ke dalam tabungsentrifuge 15 mL yang telah berisiLymphocyte Separation Medium(LSM) sebanyak 2,5 cc. Campurkandisentrifugasi dengan kecepatan 1600rpm selama 30 menit dengan posisibrake off. Setelah disentrifugasi akanterbentuk 4 lapisan yaitu berturut-turut

    eritrosit, graulosit (PMN), ficollhypaque, cincin buffy coat (limfositdan monosit), plasma, dan PBS. Lalumengambil cincin buffy coat denganhati-hati lalu memindahkannya kedalam tabung baru. Sel dicuci denganPBS dan disentrifugasi dengan

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    5/9

    kecepatan 1300 rpm selama 10 menit.Proses pencucian diulang 2 3 kali.Setelah itu membuang supernatandan mengambil palletnya yangmerupakan PBMC terisolasi

    Posedur Pemeriksaan EPC.Membuat Cell Staining Buffer, yangisinya adalah Fetel Bufine Serum(FBS) 2%didalam PBS danmencampurkannya dengan antibodiCD34 (1:10) dan VEGFR (1:100).Enceran antibodi dimasukkan dalampipet sebanyak 50 L, dicampurkan kedalam palate PBMC. Setelah itudiinkubasi selama 20-30 menit tanpacahaya dan suhu 4C. Setelahinkuasi, lalu menambahkan 300-400L dan memindahkannya ke dalamtube 5 mL lalu melakukan pembacaanEPC pada flowcytometry.

    HASIL PENELITIAN

    Data Hasil Penelitian. Penelitian inidlakukan pada 50 responden yangmemenuhi kriteria inklusi dan eksklusipasien sindroma metabolik yang telahditentukan dan bersedia mengikutipenelitian. Dalam penelitian inididapatkan responden denganHipertensi sebanyak 34 orang,Diabetes Mellitus 39 orang, Obesitassentral 35 orang, dan 32 orang milikikadar trigliserida tinggi dan 34 orangmemiliki kadar HDL yang rendah.Seluruh reaponden diambil sampeldarahnya masing-masing sebanyak 9cc untuk pengukuran kadar HighSensitive C-Reactive Protein (hs-CRP) dan kadarcirculating endothelial

    progenitor cell (EPC). Namun setelahdidapatkan hasil ternyata ada 5responden yang menunjukan nilaiekstrin baik EPC maupun kadar hs-CRP yang sangat berbeda dengan

    responden lainnya. Sehingga untukmelihat uji korelasi dan regresidilakukan cleaning data danmenyingkirkan 5 respnden tersebut.Data yang didapatkan terdiri dari 23responden laki-laki dan 22 respondenwanita.

    Karakteristik subyek penelitian(n=45)

    Variabel Mean SD

    Usia (tahun) 54 3

    Jenis kelamin (%)

    Laki-laki

    Perempuan

    51%49%

    BMI (kg/m) 26,89Lingkar perut (cm) 93,88

    Tekanan darah (mmHg)

    Sistol

    Diastol

    128,7413,84479,849,307

    HbA1C (ng/dL) 16,257,213

    GDP (mg/dl) 181,84 86,662

    Profil lipid

    Trigliserida

    HDL

    Kolesterol

    LDL

    207,178,838,512,220648,02122,7848,55

    Hs-CRP 0,484 0,32

    EPC 0,0385*

    Analisa Data.Data yang diperolehadalah data numerik dari hasilpengukuran profil lipid dan kadar EPC.Hasil data dianalisia secara statistikmenggunakan metode uji korelasiSpearmans Rho.

    Uji Korelasi Spearmans Rh o.Analisis dengan uji korelasi bertujuan

    untuk mengetahui kekuatan hubunganantara masing-masing kadar hs-CRPterhadap kadar EPC. Hasil dari ujikorelasi Spearmans Rhomenunjukan bahwa kadar hs-CRPmemiliki korelasi yang bermakna

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    6/9

    terhadap prevalensi EPC (r = -0,333, p= 0,026).

    PEMBAHASAN

    Penelitian ini dimaksudkanuntuk mengetahui korelasi antarakadar High Sensitive C-ReactiveProtein(hs-CRP) dan kadar circulatingEndothelial Progenitor Cell (EPC).Responden dalam penelitian iniadalah pasien rawat jalan PoliEndokrinologi RSUD dr. Daiful AnwarMalang yang memeuhi kriteriasindroma metabolik berdasarkan JointInterim Statement (JIS),1 Bahan yangdigunakan adalah sampel darah.Bahan-bahan untuk identifikasi kadarEPC meliputi antibodi Cluster ofDifferentiation 34 (CD34) sebagaipenanda hematopoietic stem cell danVascular Endhotelial Growth Factor-2(VEGFR2) sebagai penanda endotel.CD34 dipilih karena EPC yang masihmerupakan sel pra-endotel dapatmengekspresikan CD34 dengan baikdan VEGFR2 dipilih karenamerupakan mediator pertumbuhandari endotel sehingga dapatdigunakan sebagai penanda selendotel.5

    antibodi Cluster ofDifferentiation 34 (CD34) sebagaipenanda hematopoietic stem cell danVascular Endhotelial Growth Factor-2(VEGFR2) sebagai penanda endotel.CD34 dipilih karena EPC yang masihmerupakan sel pra-endotel dapat

    mengekspresikan CD34 dengan baikdan VEGFR2 dipilih karenamerupakan mediator pertumbuhandari endotel sehingga dapatdigunakan sebagai penanda selendotel.

    Dalam prosesnya,penelitian ini dilakukan dalam 5 tahap,tahap yang pertama adalahpenelusuran responden yangdilakukan dengan cara melihat rekammedis pasien di Poli EndokrinologiRSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

    Apabila pasien tersebut memenuhikategori responden berdasarkankriteria inklusi dan kriteria eksklusiserta bersedia mengikuti penelitian,maka pasien tersebut menjadiresponden penelitian ini. Tahap yangkedua adalah melakukan pemeriksaanfisik kepada responden meliputi tinggibadan, berat badan, lingkar pinggangdan tensi serta melakukanpengambilan darah responden yangakan digunakan sebagai bahanpenelitian. Tahap yang ketiga adalahidentifikasi kadar hs-CRP respondendengan mengirimkan sampel darahyang telah diserumkan keLaboratorium Poliklinik UniversitasBrawijaya untuk selanjutnya diprosessehingga kadar hs-CRP respondendapat diketahui. Tahap yang keempatadalah identifikasi kadar EPCresponden dengan metodesentrifugasi lalu dihitung berdasarkanfenotipnya dengan metodeflowcytometry. Tahap yang kelimaadalah analisis data dari hasilidentifikasi kadar hs-CRP dan EPCdan cleaning dataserta analisis ulang.

    Uji korelasi menunjukkanadanya korelasi bermakna antara hs-CRP (r = -0,333) terhadap kadar EPC

    pada pasien sindroma metabolik.

    Penelitian terdahulu yangserupa dengan penelitian ini yaitupenelitian dari Megumi Koshikawa dkkpada tahun 2010 tentang korelasi hs-CRP dengan jumlah EPC pada pasien

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    7/9

    diabetes. Penelitian ini menggunakan190 responden yang membandingkankedua variabel terhadap pasiendiabetes mellitus dan non-diabetic.Penelitian ini menggunakan metodeyang hampir sama dengan bloodsampling dan menganalisis jumlahEPC yang bersirkulasi dalam darah.Hasil dari penelitian ini adalah adanyakorelasi yang signifikan antara hs-CRP dan kadar EPC pada penderitadiabetes mellitus. Pada pasiendiabetes mellitus dengan hs-CRPtinggi memiiki angka kadar EPC yanglebih rendah dibandingkan denganpasien non-diabetic dengan kadar hs-CRP rendah.6

    Berdasarkan hasil penelitiandan analisa data dapat disimpulkanbahwa terdapat korelasi yangbermakna namun bersifat lemahantara kadar hs-CRP dan kadar EPC(p= 0,026) di dalam darah padapasien sindroma metabolik.

    Hasil korelasi yang lemah inidisebabkan karena ada banyaknyafaktor-faktor lain yang dapatmenyebabkan menurunnya EPC,antara lain usia, jenis kelamin, kadarHbA1C, profil lipid, tekanan darah,kadar gula darah puasa, serta riwayatpenyakit dan riwayat pengobatan.

    Aspirin dan obat statinmerupakan obat yang sangat efektifmengurangi resiko serangan jantungdan stroke yang utama. Selain ituaspirin dan obat statin juga bekerjasebagai obat anti-inflammatory yangkerja utamanya menurunkan

    kolesterol LDL dan kadar hs-CRPpada pasien yang mengalami penyakit

    jantung dan diabetes. Salah satupenyebab penyakit jantung dandiabetes adalah akibat inflamasi, yangsebagian besar inflamasi tersebutmerupakan hasil dari obesitas,

    khususnya obesitas sentral karenaadiposit menghasilkan protein-proteinyang meningkatkan prodiksi hs-CRP.

    Obat-Obatan statin danpuerarin (ekstrak tanaman tradisionaldari Cina yang banyak digunakanuntuk mengobati penyakit jantungkoroner) diketahui dapat memobilisasiEPC dari sumsum tulang ke dalamsirkulasi darah sehinggameningkatkan jumlah EPC dalamperedaran darah. Dalam beberapastudi, ditunjukkan bahwa keduasenyawa di atas dapat meningkatkan

    jumlah, proliferasi, migrasi, danpembentukan pembuluh dara barusecara in vitro yang diperantarai olehEPC.3

    Keadaan hiperglikemia danhipertensi menyebabkan peningkatanstres oksidatif, yang diketahui sebagaimekanisme molekular untukkomplikasi vascular pada pasiendiabetes mellitus. Pada pasienhipertensi terbukti menjadi prediktorterkuat penurunan EPC. Aktivitas

    Angiotensin II berkurang pada pasienhipertensi sehingga terjadi telomerasepada EPC dan mempercepatterjadinya penuaan EPC melaluipeningkatan stres oksidatif. MenurutVerma dkk, kadar hs-CRPmenurunkan jumlah EPC dengan caramempercepat apoptosi EPC. Hs-CRPmerusak pertahanan antioksidan EPCsehingga mempercepat apoptosis sel.Pada beberapa studi lain dilaporkanbahwa kadar hs-CRP meningkat padapasien diabetes mellitus, dan jumlah

    EPC rendah pada pasien dengan hs-CRP yang tinggi. Oleh sebab itu, hs-CRP, hiperglikemia, dan stres oksidanmenyebabkan penurunan jumlahEPC.6

    Bukti lebih lanjut dari dampaknegatif dari hiperglikemia pada EPC

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    8/9

    diungkapkan oleh Krnkel et al. yangmenunjukkan bahwa budidaya selmononuklear darah perifer (MNCs)dari donor sehat dalam kondisihiperglikemia dikaitkan denganpenurunan jumlah EPC yangsignifikan, penghambatan produksiNO, dan aktivitas matriksmetalloproteinase-9, serta penurunankapasitas migrational dan integratif

    dari sel-sel.10

    KESIMPULAN

    Dari hasil penelitian ini dapatditarik kesimpulan bahwa terdapatnyahubungan yang bermakna antarakadar hs-CRP dan EPC namunkorelasinya bersifat lemah. Pada ujiregresi linier, didapatkan hasilkoefisien regresi (R2) sebesar 0,084,yang berarti besarnya persentasepeningkatan kadar hs-CRP yangmenyebabkan penurunan kadar EPCadalah 8,4%.

    SARAN

    Perlu penelitian lebih lanjutmengenai hubungan jenis kelamindan usia dengan kadar EPC padaresponden sehingga dapatdiketahui pengaruh perbedaan

    jenis kelamin dan usia terhadapkadar EPC.

    Perlu penelitian lebih lanjut denganmenambahkan jumlah sampel

    sehingga dapatmeningkatkanangka korelasi yangsignifikan antara kadar hs-CRPterhadap jumlah EPC pada pasiensindroma metabolik.

    Perlu penelitian lebih lanjut yangmengintervensi pengaruh dietresponden, riwayat penyakit,

    merokok yang lebih ketat sehinggahasil indentifikasi variabel lebihvalid.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Alberti, K.G., Eckel, R.H.,Grundy, S.M., Zimmet, P.Z.,Cleeman, J.I., Donato, K.A.,Fruchart, J-C., James, W.P.T.,Loria, C.M., Smith, S.C. Jr.2009. Harmonizing the

    metabolic syndrome: a jointinterim statement of theInternational DiabetesFederation Task Force onEpidemiology and Prevention;National Heart, Lung, andBlood Institute; American Heart

    Association; World HeartFederation; International

    Atherosclerosis Society; andInternational Association forthe Study of Obesity.

    Circulation. P. 16401645.2. Fabiola MS Adam, Mario GBNara, John MF Adam. 2006.Fasting Insulin, Adiponectin,hs-CRP levels, and TheComponents of MetabolicSyndrome. Division ofEndocrinology andMetabolism, Departement ofInternal Medicine, HasanuddinUniversity, Makassar.

    3. Frisca, Sardjono, C., Sandra,

    F. 2008. Berbagai ParadigmaPendefinisian EndothelialProgenitor Cells. JurnalKesehatan Masyarakat. P. 78-83.

    4. Fujii H, Li SH, Szmitko PE,

    Vedak PWM, Verma S;American Heart Association;

  • 5/21/2018 Majalah 0910714040

    9/9

    C-Reactive Protein AlterAntioxidant Defenses andPromotea Apoptosis inendothelial Progenitor Cells.

    Arteriolsclerosis,Thrombosis,and VascularBiology. 2006;26:2476-2482.

    5. Grundy, S.M., Cleeman, J.I.,Daniels, S.R., Donato, K.A.,Eckel, R.H., Franklin, B.A.,Gordon, D.J., Krauss, R.M.,Savage, P.J., Smith, S.C. Jr,Spertus, J.A., Costa, F. 2005.Diagnosis and management ofthe metabolic syndrome: an

    American HeartAssociation/National Heart,Lung, and Blood InstituteScientific Statement AmericanHeart Association. NationalHeart, Lung, and BloodInstitute.

    6. Koshikawa M, et al.Association betweenCirculating EndothelialProgenitor Cells and hs-CRPin Patient with Diabetes. BritishJournal of Diabetes & VascularDisease.2010;10:133

    7. Li, D., Yang, B., Mebita, J.L.2005. OxLDL Induces

    Apoptosis in Human CoronaryArtery endothelial Cells: Role

    of PKC, PTK, bcl-2 nd Fas.Am. J. Physiol. P. 568-576.

    8. Nababan S dan Okki. 2010.Peranan EndothelialProgenitor Cell (EPC) padaNeovaskularisasi.www.selpunca.org.

    9. National Cholesterol EducationProgram (NCEP) Expert Panelon Detection, Evaluation andTreatment of High BloodCholesterol in Adults (AdultTreatment Panel III). 2002.Third Report of The NationalCholesterol EducationProgram (NCEP) Expert Panelon Detection, Evaluation andTreatment of High BloodCholesterol in Adults (AdultTreatment Panel III) FinalReport. Circulation. P. 3143-3421.

    10. Shantsila et al. EndhotelialProgenitor Cells inCardiovascular Disorder. J AmColl Cardiol.2007; 49:741-752.

    Telah disetujui oleh,

    dr. Laksmi, Sp.PDNIP. 19750508 200912 2 002