macam macam peninggalan bercorak islam

13
MACAM MACAM PENINGGALAN BERCORAK ISLAM 1) Masjid Masjid merupakan tempat salat umat Islam. Masjid tersebar di berbagai daerah. Namun, biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya rakyat dan rajanya. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak sebagai imam dalam memimpin salat. ciri khas ciri khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk limas. Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang adakalanya berbentuk susunan payung-payung yang terbuka. Dengan demikian, masjid denganbentuk seperti ini mendapat pengaruh dari Hindu-Buddha. ciri khas yang lain adalah memiliki menara, tempat muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya menara Masjid Kudus yang memiliki bentuk dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura Taman Ayun. Kul-kul memiliki fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi informasi atau tanda kepada masyarakat mengenai berbagai hal berkaitan dengan kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul dengan irama tertentu. Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada beberapa masjid berikut. (1) Masjid Agung Banten (bangun beratap tumpang) Masjid Agung Banten termasuk masjid tua yang penuh nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para

Upload: agus-hilmy

Post on 18-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sejarah

TRANSCRIPT

Page 1: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

MACAM MACAM PENINGGALAN BERCORAK ISLAM

1) Masjid

Masjid merupakan tempat salat umat Islam. Masjid tersebar di berbagai daerah.

Namun, biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya rakyat dan rajanya. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak sebagai imam dalam memimpin salat.

ciri khas

ciri khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk limas.

Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang adakalanya berbentuk susunan payung-payung yang terbuka. Dengan demikian, masjid denganbentuk seperti ini mendapat pengaruh dari Hindu-Buddha.ciri khas yang lain adalah memiliki menara, tempat muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya menara Masjid Kudus yang memiliki bentuk dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura Taman Ayun. Kul-kul memiliki fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi informasi atau tanda kepada masyarakat mengenai berbagai hal berkaitan dengan kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul dengan irama tertentu.

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada beberapa masjid berikut.

(1) Masjid Agung Banten (bangun beratap tumpang)

Masjid Agung Banten termasuk masjid tua yang penuh nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Page 2: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

Masjid Agung Banten terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama Kasultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.

Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China. Ini adalah karya arsitektur China yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

Menara yang menjadi ciri khas sebuah masjid juga dimiliki Masjid Agung Banten. Terletak di sebelah timur masjid, menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Dari atas menara ini, pengunjung dapat melihat pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai, karena jarak antara menara dengan laut hanya sekitar 1,5 km.

2) Masjid Demak (dibangun para wali)

Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak, pada sekitar abad ke-15 Masehi.

Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Tiang ini konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai ‘saka tatal’Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit.

Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah museum, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.

Page 3: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

(3) Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru)

Mesjid Menara Kudus (disebut juga sebagai mesjid Al Aqsa dan Mesjid Al Manar) adalah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah dengan menggunakan batu dari Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama dan terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Mesjid ini berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa bangunan candi. Masjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu.

2) Makam dan Nisan

Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan. Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo dan makam raja-raja.

Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain.

Page 4: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada beberapa makam berikut.

(1) Makam Sunan Kalijaga

Kompleks makam Kadilangu terdiri atas sembilan blok yang seluruhnya berdiri 175 makam. Makam Kalijaga sendiri terletak di blok satu bersama ayah, ibunya, Dewi Arofah Retno Djumilah, dan adik perempuannya, Dewi Rosowulan. Kadilangu, yang kering dan tandus, menjadi saksi bisu kejayaan dan perjuangan Sunan Kalijaga menyebarkan syiar Islam di Tanah Jawa.

(2) Makam makam Prabu Kiansantang .

Di dalam kompleks Makam Keramat Godog terdapat 7 buah makam. Di ruang utama terletak makam Kian Santang, sedangkan makam Sembah Dalem Sareupan Sucim, makam Sembah Dalem Sareupan Agung, makam Sembah Dalem Kholipah Agung, dan makam Santuwaan Marjaya Suci terletak di ruangan lain. Makam lainnya yang berada di kompleks ini adalah makam Syekh Dora dan makam Sembah Pager Jaya yang terletak di ruang terbuka terpisah dari makam-makam di atas.

Page 5: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

(4) Makam Sultan Hasanuddin - Gowa

Disebelah kiri depan komplek pemakaman terdapat sebuah batu Tomanurung atau disebut juga Batu Pallantikan sebagai tempat pelantikan raja-raja Gowa. Di makam ini terdapat informasi tentang sejarah hidup Sultan Hasanuddin dan kita juga dapat melihat makam Raja Gowa lainnya, seperti Sultan Alauddin dan makam Raja Tallo. Disekitar makam ini juga terdapat sebuah mesjid kuno yang dibangun pada tahun 1630.Makam ini terletak di Komplek Pemakaman di jalan Palantika, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada beberapa nisan berikut.

(1) Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);

(2) Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan Malik alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M);

(3) Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin;

Nisan Sultan Malik as Shaleh

Page 6: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

4) Keraton

Keraton adalah tempat menghadapnya pejabat-pejabat negara kepada raja, sekaligus sebagai tempat kediaman raja beserta keluarga.Peninggalan sejarah berupa keraton, misalnya:

Keraton Kasepuhan di Cirebon]

Keraton Kasepuhan dan pernak-pernik yang tersimpan di dalamnya adalah perpaduan dari tiga agama, yaitu Hindu, Islam, dan Buddha, serta tiga budaya, yaitu Jawa, Tiongkok, dan Eropa. Perpaduan ini menjadikan Keraton Kasepuhan lebih istimewa dari keraton lainnya.

Secara keseluruhan, kompleks keraton terdiri dari keraton itu sendiri, alun-alun, serta masjid. Rancangan ini serupa dengan Keraton Yogyakarta dan Solo, merupakan representasi dari arsitektur Islam nusantara.Keraton

Keraton Kasultanan Yogyakarta Abad 17 M K. Mataram

Keraton Yogyakarta merupakan salah satu istana kerajaan yang masih berfungsi sepenuhnya di antara sekian banyak kerajaan di Indonesia. Sebagai provinsi yang memiliki keistimewaan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Keraton Yogyakarta. Secara Umum Keraton Yogyakarta adalah bagian dari mata Rantai kesinambungan pembangunan keraton-keraton di Jawa sehingga terdapat satu keterkaitan tipologi yang mengaitkan Keraton Yogyakarta dengan tata fisik keraton khas Jawa sebelumnya.

Page 7: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

Karya Sastra Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

KaligrafiKaligrafi adalah seni menulis indah. Seni kaligrafi berkembang pada zaman kebudayaan madya. Kaligrafi berwujud tulisan indah yang merupakan komposisi huruf-huruf Arab yang biasanya berupa rangkaian dari ayat-ayat suci Al-Qur'an. Rangkaian tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar yang indah, atau ukiran dari suatu tokoh, bintang, bunga maupun bentuk lain seperti tokoh wayang.kaligrafi sering dipahatkan pada batu nisan, gapura keraton, seperti di keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon. Peninggalan berupa kaligrafi antara lain:

1. Kaligrafi Dewa Ganecha di Cirebon

2. Kaligrafi pada makam Sultan Malik Al Saleh

3. Kaligrafi pada makam Maulana Malik Ibrahim, dsb.

Page 8: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

Kesusastraan

1. Seni Sastra

Seni sastra pada masa perkembangan Islam di Indonesia umumnya berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Pada umumnya berisi ajaran khusus, misal tasawuf, filsafat, kemasyarakatan dan tuntunan budi pekerti.Peninggalan tersebut antara lain:

a. Suluk. Suluk berisi ajaran tasawuf, misal: Suluk Sukarsa, Suluk Wujil dan Suluk Malang Sumurang.

b. Syair. Misal syair perahu dan syair si Burung Pinggai karya Hamzah Fanzur

c. Hikayat. Misal: Hikayat Amir Hamzah, Bayam Budiman, Hikayat Hangtuah, Hikayat Jauhar Manikam, Hikayat 1001 malam, dll

d. Badah. Badah adalah cerita sejarah yang isinya cenderung bersifat cerita pada bernilai sejarah. Misal: Sejarah Negeri Kedah, Badah Tanah Jawi, Badah Gianti, Sejarah Melayu (Salawat Usalatin) dll.

Page 9: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

e. Kitab ajaran Budi Pekerti. Misal: Nitisuri, Nitisastra dan Astabrataf. Kitab tentang politik pemerintahan. Misal: Sastra Gending dan Adat Makhuta

Alam.2. Pemikiran Sastra

Karya sastra hasil pemikiran-pemikiran Islam antara lain:

a. Karya Nurrudin ar-Raniri

Nurudin ulama keturunan India, dari Rander (Ranir) Gujarat India. Disamping menyebarkan Islam di Aceh dan sekitarnya Nurudin juga berperan sebagai guru Agama keluarga Sultan Iskandar Thani. Karya ulama ini diantaranya: Sirat Al Mustakim, Asror al Insan fi Ma'rifati al ruh wal Rahman, Hiluz-zil dan kitab Bustanus Salatina

b. Karya Syeh Abdurrauf Fansuri

Abdurrauf adalah ahli figh (hukum Islam) dari Aceh, berasal dari Singkel. Giat menyebarkan agama pada masa pemerintahan Sultan Syafiatuddin.

E. Seni Pertunjukan

1. Seni Wayang

Wayang di Indonesia telah ada sejak zaman Hindu. Bentuk hiburan ini sangat digemari bangsa Indonesia hingga saat ini. Pada masa perkembangan agama Islam di Indonesia, wayang sering digunakan untuk menyebarkan agama Islam. Sunan Kalijaga adalah orang yang memiliki kreasi membuat wayang, sehingga wayang mempunyai bentuk seperti sekarang ini. Untuk sarana siar Islam dibuatlah cerita bernafaskan Islam. Misal cerita Dewiruci, Jimad Kalimasada, Petruk jadi Raja, Mustakaweni, dll.

Page 10: Macam Macam Peninggalan Bercorak Islam

2. Seni Tari

Bentuk tarian rakyat yang sering untuk siar Islam misalnya tari Debus dari Banten, Minangkabau dari Aceh, tari Seudari di Aceh, dll.

3. Seni Musik

Pertunjukan berupa seni musik diantaranya dilakukan para wali menggunakan media gamelan, yang bertujuan untuk siar Islam. Ulama yang menggunakan media gamelan misalnya: Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Kalijaga.