m bagus mukti a (08511164) - tugas angkutan umum

9
TUGAS ANGKUTAN UMUM SISTEM PADA ANGKUTAN UMUM YANG DAPAT MENGGANTIKAN SISTEM SETORAN ] M Bagus Mukti A 08511164

Upload: baguz-moecktea

Post on 27-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: M Bagus Mukti a (08511164) - Tugas Angkutan Umum

TUGAS ANGKUTAN UMUM

SISTEM PADA ANGKUTAN UMUM YANG DAPAT MENGGANTIKAN SISTEM SETORAN

]

M Bagus Mukti A08511164

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PENERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA

2014

Page 2: M Bagus Mukti a (08511164) - Tugas Angkutan Umum

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari transportasi perkotaan

yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam menunjang aktivitas

masyarakat kota sehari – hari dan akan memberikan warna bagi kehidupan kota.

Namun, di samping itu banyak juga fenomena yang terjadi dan bermunculan

dikarenakan buruknya sistem angkutan umum perkotaan antara lain : kondisi

kendaraan yang buruk dan tingkat keamanan dan keyamanan yang sangat buruk.

Hal ini memberikan gambaran secara jelas bahwa kualitas pelayanan yang

diberikan oleh angkutan umum kepada pengguna jasa angkutan umum belum

memuaskan dan masih dalam taraf yang memprihatinkan.

Kelemahan utama dalam penyelenggaraan operasi angkutan umum terjadi

pada aspek kelembagaan dan aspek manajemen. Hal ini disebabkan karena

lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam pengembangan angkutan umum

dengan tidak adanya subsidi membuat peranan swasta semakin kuat sehingga

instansi berwenang tidak memiliki bargaining power terhadap para operator dalam

rangka pengaturan angkutan umum.

Faktor – factor yang menyebabkan timbulnya masalah pada angkutan

umum perkotaan antara lain sistem yang diterapkan oleh operator dengan

menetapkan target setoran. Hal ini mewajibkan supir dan kenek untuk membayar

sejumlah uang yang sudah ditetapkan sebelumnya setiap hari atas pekerjaannya

dalam menjalankan armada transportasi tersebut. Selain itu tidak sedikit juga

dampak negatif yang diakibatkan oleh sistem setoran.

I.II Rumusan Masalah

Fenomena yang terjadi pada sistem operasi angkutan umum salah satunya

yaitu sistem setoran. Sistem ini mewajibkan supir dan kenek untuk membayar

sejumlah uang yang sudah ditetapkan sebelumnya setiap hari atas pekerjaannya

dalam menjalankan armada transportasi tersebut. Dengan sistem setoran, supir

Page 3: M Bagus Mukti a (08511164) - Tugas Angkutan Umum

secara otomatis akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan

penumpang sebanyak – banyaknya, karena semakin banyak penumpang berarti

semakin banyak uang yang didapatkan.

Akibatnya, segala macam cara dilakukan untuk mendapatkan jumlah

penumpang sebanyak mungkin. Cara-cara yang ditempuh di antaranya adalah

mengabaikan aturan lalu lintas, ngetem di persimpangan jalan, berhenti di

sembarang tempat, menaikkan/menurunkan penumpang di jalan tol, dan masih

banyak lagi. Akibat lain di antaranya adalah sesama angkutan saling berkejaran,

jadwal kedatangan/keberangkatan di terminal dan halte tidak dapat dipastikan,

bahkan saat ini kondisi lalu lintas sudah semakin parah akibat ulah para awak

angkutan umum.

Banyak titik kemacetan lalu lintas adalah akibat dari kendaraan umum

yang memenuhi jalan di persimpangan jalan, berhenti di mulut gang, atau dengan

sengaja jalan perlahan sambil menunggu penumpang sehingga kendaraan

dibelakangnya membentuk antrean panjang.

I.III Maksud dan Tujuan

Tugas ini bertujuan untuk mencari alternatif sistem pengoperasian

angkutan umum untuk menggantikan sistem setoran pada angkutan umum.

Page 4: M Bagus Mukti a (08511164) - Tugas Angkutan Umum

BAB II

PEMBAHASAN

Untuk menangani masalah – masalah yang terjadi di bidang angkutan

umum, diperlukan sistem alternatif yang dapat mengatur pengoperasian angkutan

umum. Salah satunya adalah dengan menggati sistem setoran dengan

menggunakan sistem gaji. Dengan menggunakan sistem ini supir dan kenek

angkutan umum diberikan jaminan upah berupa gaji tetap.

Jika sistem gaji diterapkan, supir dan kenek tidak perlu lagi kejar-kejaran

karena sudah ada kepastian pendapatan. Tingkat disiplin lalu lintas akan

meningkat dikarenakan apabila supir melakukan pelanggaran lalu lintas, mereka

sendiri yang harus menanggung risiko karena perusahaan menerima klaim ganti

rugi tilang yang diakibatkan ulah supir. Umur kendaraan akan lebih lama karena

supir tidak lagi ugal-ugalan. Jadwal kedatangan / keberangkatan dapat diatur

dengan baik sehingga para penumpang dapat mengatur waktu perjalanan. Selain

itu, dengan jadwal yang pasti para penumpang tidak memaksakan untuk berjejalan

di satu kendaraan karena kendaraan berikut sudah dijadwalkan.

Konsekuensi diterapkannya sistem gaji adalah perombakan sistem. Banyak

hal yang perlu dipersiapkan karena perubahan ini akan mengakibatkan manajemen

pengoperasian yang sangat berbeda dengan sekarang.

Pertama, perlunya perangkat hukum yang mengatur bahwa semua awak

angkutan umum harus digaji atas dasar jam kerja. Aturan ini tentunya berlaku

bagi operator/pemilik angkutan umum. Agar aturan ini dapat diberlakukan, perlu

ditentukan standar gaji yang wajar bagi awak angkutan. Kedua, diperlukan

perangkat kontrol pendapatan oleh pengelola. Misalnya, sistem tiket yang

dikombinasikan dengan dukungan aparat pengawas/keamanan seperti yang

diterapkan di luar negeri. Sistem tiket bisa menggunakan peralatan semacam cash

register dengan kemampuan mencatat setiap pengeluaran tiket dengan akurat dan

tidak dapat dimanipulasi.

Diperlukan juga perangkat hukum untuk mengenakan sanksi pada

penumpang yang tidak membayar. Bilamana ada penumpang yang tidak dapat

Page 5: M Bagus Mukti a (08511164) - Tugas Angkutan Umum

menunjukkan tiket sebagai bukti pembayaran yang sah harus dikenakan sanksi

(denda/hukuman) yang cukup berat.

Agar penerapan sistem gaji ini dapat berjalan dengan baik, penerapannya

harus bersifat menyeluruh untuk semua jenis angkutan umum massal. Karena bila

diterapkan sebagian-sebagian, para awak angkutan pasti akan berbondong-

bondong pindah ke angkutan yang masih menerapkan sistem setoran. Akibatnya,

angkutan yang masih menerapkan sistem setoran akan mengacaukan sistem secara

keseluruhan.

Page 6: M Bagus Mukti a (08511164) - Tugas Angkutan Umum

BAB IV

KESIMPULAN

Mengingat sistem setoran dan sistem gaji merupakan dua hal yang bertolak

belakang, untuk berlakunya sistem diperlukan perencanaan dan persiapan yang

sangat matang, termasuk pencarian kata sepakat sistem gaji yang akan diterapkan,

penataan kembali sistem rute, penjadwalan perjalanan dan infrastruktur sistem

pengoperasiannya. Pengelola dengan sendirinya juga perlu mempersiapkan diri

dengan peralatan kontrol pendapatan di samping dukungan aturan pemerintah.

Secara singkat, perencanaan dan persiapan penerapan sistem gaji merupakan

pekerjaan yang sangat rumit, melibatkan banyak instansi dan pasti akan memakan

biaya cukup besar serta waktu cukup lama. Hanya saja, segala upaya pembenahan

sistem angkutan umum akan sia-sia jika sistem setoran masih berlaku.

Page 7: M Bagus Mukti a (08511164) - Tugas Angkutan Umum

DAFTAR PUSTAKA

Margono, Irwan (Staf Pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia). “Mengurai Kusutnya Angkutan Umum di Jakarta”( http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=3489&coid=1&caid=34&gid=5. Diakses 27 Maret 2014)

Naelaningtyas, Medri. Alternatif Pembiayaan Angkutan Umum Perkotaan di Yogyakarta. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada

Godam64 (2008) “Efek Dampak Buruk Sistem Setoran Pada Angkot Bis dan Angkutan umum Lainya” (http://www.organisasi.org/1970/01/efek-dampak-buruk-sistem-setoran-pada-angkot-bis-taksi-dan-angkutan-umum-lainnya.html. Diakses pada 27 Maret 2014)