lunch seminar peranan profesi dan asosiasi profesi dalam...
TRANSCRIPT
Lunch Seminar
Peranan Profesi dan Asosiasi Profesi dalam Reformasi Pelayanan Kesehatan: Apakah
mendukung atau menghambat proses reformasi pelayanan kesehatan?
Sebuah kajian budaya dan ideologi
Gedung Granadi, Kuningan Lantai 10 (seberang Departemen Kesehatan) Jakarta,
Selasa 8 Februari 2011, pukul 12.30 – 15.00
Tujuan Seminar:
• Membahas situasi Profesi Dokter Umum dan Spesialis dalam Reformasi Pelayanan Kesehatan dengan studi kasus usaha penurunan angka kematian ibu dan anak.
• Membahas budaya dokter dan dokter spesialis. – Budaya dokter umum dan dokter spesialis dipotret melalui observasi secara
mendalam. Berbagai fakta dan artefak mengenai budaya dokter ini akan dibahas secara detil.
• Membahas hubungan budaya dan ideologi dokter dan dokter spesialis dalam konteks reformasi pelayanan.– Hubungan antara budaya dengan ideologi profesi dan ideologi negara dan
sistem kesehatan akan dibahas dengan mengacu pada berbagai kasus di Indonesia. Dalam kajian ini akan dibahas mengenai konflik-konflik antara budaya dokter spesialis dan ideologinya dengan berbagai kebijakan kesehatan.
• Membahas skenario masa depan peran dokter umum dan spesialis dalam reform.
Model Berfikir Sense Making untuk menghasilkan penafsiran
Deteksi Situasi yang dinamis dari berbagai penelitian dan pengamatan
PenafsiranMelakukan tindakan sebagai respons
Pemahaman Mengenai Situasi, termasuk aspek sejarah
Tujuan 1
• Membahas situasi Profesi Dokter Umum dan Spesialis dalam Reformasi Pelayanan Kesehatan dengan studi kasus usaha penurunan angka kematian ibu dan anak.
- Jumlah
- Penyebaran
- Pendapatan dan standar Pendapatan
- Pola Praktek dan cara bekerja
Jumlah Dokter Spesialis di Indonesia
• Jumlah dokter spesialis sangat terbatas:– Di Indonesia, rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk
sebesar • 1996: 3,21
• 2007: 5,18 (World Bank, 2009):
– Rasio dokter spesialis di daerah rural vs urban (Trisnantoro, 2005)
• Rural: 0,8 per 100.000 penduduk
• Urban: 8,4 per 100.000 penduduk
Korelasi negatif antara jumlah orang miskin dengan jumlah spesialis
Sebaran Rumah Sakit dan Sebaran Dokter Spesialis
Distribusi SpesialisProvince Number % Cumulative People served Ratio
DKI Jakarta 2.890 23,92% 23,92% 8.814.000,00 1 : 3049
Jawa Timur 1.980 16,39% 40,30% 35.843.200,00 1 : 18102
Jawa Barat 1.881 15,57% 55,87% 40.445.400,00 1 : 21502
Jawa Tengah 1.231 10,19% 66,06% 32.119.400,00 1 : 26092
Sumatera Utara 617 5,11% 71,17% 12.760.700,00 1 : 20681
D.I.Jogjakarta 485 4,01% 75,18% 3.343.000,00 1 : 6892
Sulawesi Selatan 434 3,59% 78,77% 8.698.800,00 1 : 20043
Banten 352 2,91% 81,69% 9.836.100,00 1 : 27943
Bali 350 2,90% 84,58% 3.466.800,00 1 : 9905
Sumatera Selatan 216 1,79% 86,37% 6.976.100,00 1 : 32296
Kalimantan Timur 203 1,68% 88,05% 2.960.800,00 1 : 14585
Sulawesi Utara 173 1,43% 89,48% 2.196.700,00 1 : 12697
Sumatera Barat 167 1,38% 90,86% 4.453.700,00 1 : 26668
Propinsi Lainnya 1.104 9,14% 100,00% 52.990.200,00 1 : 47998
12083 100,00% 224.904.900,00 1 : 18613Source: Indonesian Medical Council, 2008
Pendapatan rata-rata di 8 Propinsi(Tidak ada standar pendapatan)
Province GP Internist Surgeon Ob-Gyn Pediatrician
N Sumatera 3,965 10,505 19,657 18,033 6,810Bengkulu 6,205 22,600 20,650 74,924 18,600Jakarta 3,351 33,790 14,477 24,809 21,878C. Java 8,162 23,875 27,550 25,833 17,250Jogjakarta 2,154 9,810 19,769 18,241 6,584NTB 6,830 14,466 21,667 54,050 16,974N. Sulawesi 9,041 20,361 20,978 22,760 7,845Papua 4,578 22,062 24,150 37,883 24,235TOTAL 6,174 18,886 19,317 29,388 14,490
Sumber Pendapatan & ProporsinyaFixed salary as a Civil Servant 8,9
Incentive (Public Hospital) 3,6Private Salary (Private Hospital) 30,9
Private Incentive (Private Hospital) 28,0
Private Practice 6,7Incentive from Pharmaceutical Ind., Lab, etc 2,7Lecturing Fee 1,5PT Askes (Insurance) 1,1
Jamsostek (Insurance) 0,0Others 16,6
Gap Harapan dan Kenyataan
0 10 20 30 40 50 60
Dokter Umum
Dokter PD
Dokter Bedah
Dokter Ob-Gyn
Dokter Anak
harapankenyataan
Dual Practice in one City
Specialist Hospital
Private Practice Total State Non-State
Specialist 01 1 2 2 5 Specialist 02 1 1 1 3 Specialist 03 1 2 1 4 Specialist 04 1 1 1 3 Specialist 05 1 3 1 5 Specialist 06 1 5 1 7 Specialist 07 1 3 1 5 Specialist 08 1 2 - 3 Specialist 09 1 2 2 5 Specialist 10 1 3 1 5 Specialist 11 1 4 1 6 Specialist 12 1 1 2 4 Specialist 13 1 4 - 5 Specialist 14 1 3 - 4 Specialist 15 1 1 1 3
Licensing Issues & Compliance to Medical Act
Code for Specialist
Hospital Private Practice
Total L No L State Non-State
Sp 01 1 2* 2 5 3 2 Sp 02 1 1 1 3 3 0 Sp 03 1 2 1 4 3 1 Sp 04 1 1 1 3 3 0 Sp 05 1 3* 1 5 3 2 Sp 06 1 5*** 1 7 3 4 Sp 07 1 3* 1 5 3 2 Sp 08 1 2 - 3 3 0 Sp 09 1 2 2* 5 3 2 Sp 10 1 3* 1 5 3 2 Sp 11 1 4** 1 6 3 3 Sp 12 1 1 2* 4 3 1 Sp 13 1 4* - 5 3 2 Sp 14 1 3 - 4 3 1 Sp 15 1 1 1 3 3 0
Sp
Practice Hours
State hospital Non-state hospital Private Practice
Day Time
Normal Working HoursOutside of Normal Working
Hours Normal Working Hours
Outside of Normal Working Hours
Day Time Day Time
Sp 01 Tuesday1100-1230 Saturday 1000-1300 Monday,
Wednesday1300-1700 0900-1030
1630-1930
1800-1900
Sp 02
Thursday noon1100-1200
- - - - - 1700-2100
Friday1000-1100
Sp 03Thursday morning
1000-1130
Monday to Friday
0730-0800 Tuesday 1700-1800 1200-1400 1830-2100
Sp 04
Monday1100-1200
Monday to Friday
0800-0900 - - - 1700-2100
Wednesday1100-1200
Sp 05 Saturday1100-1230 - -
Monday to Saturday
1600-1800 - 1830-2000
Sp 06 Room ICU1100-1230 - -
Thursday, Friday 1700-1800
- 1800-2200
Monday to Saturday
1400-1600
Working Hours
Studi tentang RS Swasta oleh UGM dan Nossal Institute
• RS Swasta semakin banyak yang dimiliki oleh dokter
• Dokter berfungsi sebagai operator klinik, dan pemilik.
• Jika tidak melepas sebagai PNS di RS Pemerintah, maka berperan dalam tiga posisi: dokter pemerintah, dokter RS Swasta, sekaligus pemiliknya
Pola Multiple Practice
SectorPublic Private
Medical Staff
Executive
Job
FAKTA Full-Time Equivalent:
>> 40 jam per minggu
NORMA: Full-Time Equivalent:
40 jam per minggu
Kasus di Kesehatan Ibu dan Anak
IMR – ISLAND GROUPS
Ketersediaan Tenaga Dokter Ahli di RS se-NTT (kondisi terkini, 18 Januari 2010)
No Kab No RS Dokter Spesialis
RS Obg Anak PD Bdh PK Anest Rö Lain2 Jl Ket.
1 Kota Kupang 1 Johannes Kpg 9 7 4 2 1 0 2 12 37 Resdn (1)
2 Bhayangkara 0 0 1 0 0 0 0 0 1 Dokter Polri
3 Wirasakti 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Dokter TNI
2 Kab Kupang 4 Naibonat 2 0 0 0 0 0 0 0 2 Tidak aktif
3 TTS 5 So'e 0 0 1 0 0 0 0 2 3 Ahli mata
4 TTU 6 Kefamenanu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Belu 7 Atambua 2 0 1 0 0 0 0 0 3
6 Alor 8 Kalabahi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Resdn (4) Dsr
7 Lembata 9 Lewoleba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Resdn (1) Bdh
8 Flores Timur 10 Larantuka 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Selsai Feb '10
9 Sikka 11 TC Hillers Mau 1 1 2 0 0 0 0 2 6 Resdn (1) Bdh
12 Elisabeth Lela 0 0 0 1 0 0 0 0 1
10 Ende 13 Ende 0 1 1 0 0 0 0 1 3 Resdn (1) Bdh
11 Ngada 14 Bajawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Resdn (4) Dsr
12 Manggarai 15 Ruteng 1 1 1 0 1 0 0 1 5 Resdn (1) Bdh
13 Sumba Timur 16 Umbu Rara Meha 1 1 0 1 0 0 0 0 3
14 Sumba Barat 17 Waikabubak 0 0 0 1 0 0 0 0 1 Resdn (3)
15 Sumba Barat Daya 18 Karitas 0 0 0 1 0 0 0 0 1
16 Rote Ndao 19 Ba'a 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 17 11 11 7 2 0 2 18 68 Resdn (16)
Sumber: Bidang Yanmedik Dinkes NTT 2009 Kadinkes NTT
IMR – URBAN/RURAL
di Jawa Tengah
• Jumlah spesialis obstetri dan ginekologi meningkat
• Angka Kematian Ibu sulit sekali diturunkan
Tujuan 2: Membahas budaya dokter dan dokter spesialis.
– Budaya dokter umum dan dokter spesialis dipotret melalui observasi
– Berbagai fakta dan artefak pada Tujuan 1 dibahas dalam konteks budaya dokter
Trice and Beyers (1993) memberikan dua macam kelompok budaya dalam organisasi yaitu:
• (1) bahan budaya berupa sistem yang secara emosi dimiliki bersama sebagai suatu ideologi;
• (2) bentuk-bentuk budaya yaitu hal-hal yang dapat diamati, misalnya tindakan, kegiatan membina budaya dan cara mengkomunikasikan berbagai isi budaya antar anggota.
Artefak
Nilai-nilai yang diacu
Asumsi dasar/ideologi
Berdasarkan pemahaman Schein, aspek budaya yang sulit untuk diubah.
Budaya NasionalBudaya
LokalBudaya
ProfessionalBudaya Organisa
si RSModel budaya (Gambar 1)
Para profesional di rumahsakit:• dokter, dokter spesialis, dosen, perawat,
manajer (direksi dan staff), satpam, akuntan dll.
• Mempunyai budaya sendiri-sendiri yang khas (sub-cultures).
• Di kalangan spesialis juga ada sub-sub kultur, seperti kultur dokter bedah, spesialis anak, dll.
Berbagai penampakan budaya profesional sebagai dokter:
• “…..bekerja di rumahsakit pemerintah merupakan pengabdian dan untuk karier akademik dan status, sedangkan untuk mencari pendapatan (rupiah) dilakukan di rumahsakit swasta……..”
• DI berbagai kota ditemukan upaya untuk membatasi jumlah dokter (persaingan) oleh kelompok spesialis
• Gaya hidup dokter belum mempunyai standar. Mobil, rumah, dan gaya hidup merupakan artefak yang menunjukkan tidak adanya standar
• Hubungan dekat dengan industri farmasi termasuk saat kongres profesi
Artefak
Nilai-nilai yang diacu
Asumsi dasar/Ideologi
-Profesi yang mempunyai gaya hidup tinggi namun tidak ada standar. Persaingan keras di kota besar. Pendidikan khusus dan mengalami spesialisasi yang kompleks. Sejak jaman Belanda merupakan profesi yang elite
-Tidak ada standar gaya hidup dan pendapatan. Pendapatan profesi merupakan hal penting. Ada gejala kartelisme di kelompok profesi (rekomendasi profesi dalam UUPK disalahgunakan). Sulit diatur dalam sistem. Kekuatan ikatan profesi merupakan hal utama.
-Ideologi: didominasi kebendaan. Sedikit bukti bahwa dokter spesialis mempunyai ideologi sosial liberal
Bagaimana budaya dokter spesialis?
Profesional Lembaga
Pilot Singapore Airlines
Spesialis Rumah Sakit
Pelawak Srimulat
Lembaga Pengawas
ICAO, Pemerintah
DepKes, DinKes,Profesi.
???
Perbandingan budaya Dokter Spesialis dengan Profesi lain
Profesional Lembaga
Pilot Singapore Airlines
Spesialis Rumah Sakit
Pelawak Srimulat
Lembaga Pengawas
ICAO, Pemerintah
DepKes, DinKes,Profesi.
???
Budaya Dokter berada dalam pertanyaan serius, bergerak ke mana?
Tujuan 3:
Membahas hubungan budaya dan ideologi dokter dan dokter spesialis dalam konteks reformasi pelayanan.
Hubungan antara budaya dengan ideologi profesi dan ideologi negara dan sistem kesehatan akan dibahas dengan mengacu pada berbagai kasus di Indonesia.
– Dalam kajian ini akan dibahas mengenai konflik-konflik antara budaya dokter spesialis dan ideologinya dengan berbagai kebijakan kesehatan.
Apa arti ideologi?
Ideologi siapa?• Ideologi masyarakat
• Ideologi dokter spesialis
• Ideologi pemerintah
• Bagaimana interaksi keduanya
1. The body of ideas reflecting the social needs and aspirations of an individual, group, class, or culture.
2. A set of doctrines or beliefs that form the basis of a political, economic, or other system.
31
Ideologi masyarakat
• Sejarah menyatakan bahwa ideologi masyarakat dibentuk oleh pemerintah
• Pemerintah sejak jaman pra Belanda tidak menggunakan ideologi welfare-state
• Kelas di masyarakat sudah terbentuk ratusan tahun
32
Situasi segmentasi pasar RS saat iniTeknologi Tinggi
Teknologi menengah
Teknologi Sederhana
Masyarakat Sosial Ekonomi Tinggi
RS Luar negeri RS Luar NegeriRS Swasta
RS Luar NegeriRS Swasta
Masyarakat Sosial Ekonomi Menengah
RS Luar NegeriRS PendidikanRS Swasta (tertentu, sedikit)
RS Luar NegeriRS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta
RS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta
Masyarakat Sosial Ekonomi Rendah
RS Pendidikan RS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta (terutama rs nirlaba)
RS Pendidikan pemerintah dan non pendidikanRS Swasta (terutama rs nirlaba)
33
RS di Indonesia:
• Dari yang paling mewah, sampai yang paling sederhana
• Dari mutu yang sangat tinggi, sampai ke yang paling buruk
• Dari pengguna masyarakat atas sampai masyarakat bawah
• Sebagian besar berada di daerah yang sulit
34
Ideologi Pemerintah dalam sektor rumahsakit
-Apakah menyerahkan ke pasar murni?
-Apakah menjadi semacam etatisme?
Apakah menyerupai ideologi sosial liberal di Amerika Serikat?
35
Ada INTERVENSI PEMERINTAH DI SEKTOR RS:Risiko apabila pasar RS dilepaskan bebas tanpa intervensi
Pemerintah
Bagi Masyarakat pengguna
• Masyarakat miskin tidak dapat memperoleh manfaat atau memperoleh dengan mutu rendah
• Rumahsakit hanya digunakan oleh yang mampu
Bagi Rumahsakit:
- RS Pemerintah dapat tidak berjalan dengan baik.
- RS Swasta Yayasan dapat terbebani misi sosial kemanusiaan jika tanpa dukungan pemerintah
- RS Swasta PT menjadi tanpa support/proteksi untuk bersaing dengan RS luar negeri.
36
Analisis intervensi dengan Model Circular Flow dalam kehidupan
Input yang dibutuhkan firma
Firma
Pasar Produksi
Rumah tangga
Pasar Faktor-faktor Produksi
Pengeluaran rupiah oleh
rumah tangga
Barang dan jasa yang dibutuhkan
Pemasukan rupiah dari produksi
Pasokan input dari rumahtangga
Penerimaan
Pasokan Barang
Biaya Produksi yang dibayar firma
37
Intervensi Pemerintah dalam pasar RS saat ini
Input yang dibutuhkan firma
Firma
Pasar Produksi
Rumah tangga
Pasar Faktor-faktor Produksi
Pengeluaran rupiah oleh
rumah tangga
Barang dan jasa yang dibutuhkan
Pemasukan rupiah dari produksi
Pasokan input dari rumahtangga
Penerimaan
Pasokan Barang
Biaya Produksi yang dibayar firma
Subsidi bagi rumahtangga
Subsidi bagi RSRumah Sakit
38
Subsidi
Untuk masyarakat
• Pelayanan digratiskan bagi masyarakat miskin
Setelah Krisis di tahun 1997
• Jaring Pengaman Sosial
• Askeskin
• Jaminan Kesehatan Masyarakat Pusat dan Daerah
Untuk Rumahsakit
• Subsidi Gaji
• Subsidi biaya operasional
• Subsidi biaya modal
• ...
• ...
39
Penafsiran 1:
Sejak adanya Social Safety Net dan sekarang ada Jamkesmas/Jamkesda:
• Pemerintah mempunyai ideologi liberal sosial
• Dalam konteks AS: Obama mempraktekkan social liberalism dengan meningkatkan anggaran pemerintah untuk kesehatan
Ditentang oleh kelompok konservatif dengan pertanyaan klasik:
• Apakah pemerintah mampu?
• Siapa yang akan membayar program sosial pemerintah?
40
Penafsiran 2
Penafsiran terhadap pertanyaan: Apakah kebijakan subsidi bagi rumahtangga (Jaminan kesehatan ) diterima oleh dokter spesialis?
• Penafsiran:Tidak..../Belum diterima
• Mengapa?
Data mengenai pemerataan semakin sulit
Kasus di JK Aceh.
Penafsiran 3
• Apakah kebijakan pemerintah yang mempunyai ideologi sosial ini cocok dengan ideologi spesialis?
Penafsiran:
Belum cocok selama:
1. Tidak ada penyesuaian diri dari kelompok spesialis
2. Tidak ada penghargaan dari sistem Jaminan yang layak untuk dokter
Situasi ini dapat menghambat reformasi
Apa penyesuaian diri spesialis?
Ada sekelompok spesialis yang merubah ideologi bahwa:
• Pendapatan dokter tidak dapat terlalu tinggi (mempunyai standar)
• Standar hidup harus disesuaikan dengan pendapatan
• Ideologi kemanusiaan harus dipegang
Siapa mereka?
• Yang bekerja untuk melayani pasien-pasien Jamkesmas
• Yang bekerja melayani masyarakat di daerah sulit
• Yang mengutamakan kepuasan lain di luar materi.
Apa penyesuaian sistem Jaminan
• Sistem Jaminan Kesehatan diharapkan memuaskan dokter spesialis yang berubah
• Dihitung berdasarkan kesepakatan dengan dokter yang mau berubah
• Berapa jumlahnya?
• Terkait dengan gaya hidup dan lingkungan.
• Misal:
• Pendapatan sebulan di pulau Flores untuk spesialis OB sebesar Rp 30 juta. Cukup tidak?
• Bagaimana dengan SpB
Tujuan 4:
Membahas skenario masa depan peran dokter umum dan spesialis dalam reform.
Skenario digunakan tatkala:
(1) ada ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi dimasa mendatang dan
(2) Pengalaman di masa lalu tidak mampu memberikan gambaran.
?
Hasil Perencanaan Skenario:
• Hasil nyata kegiatan menyusun Perencanaan skenario adalah berbagai skenario mengenai kondisi yang dapat terjadi, dimana dapat digunakan untuk mengevaluasi peluang-peluang dan strategi pengembangan organisasi.
Faktor yang mempengaruhi skenario
•Faktor yang pasti
•Faktor yang tidak pasti.
Faktor yang tidak pasti
• Sistem Jaminan Kesehatan.- Sistem Jaminan memenuhi harapan pendapatan dokter
dengan ada standar minimal
- Sistem jaminan tidak memenuhi
• UU Praktek Kedokteran yang maksimal 3 tempat
- Tidak dapat diterapkan. Dokter mengejar pendapatan yang tidak ada standar melalui praktek di berbagai tempat dan melanggara UUPK
- Dapat diterapkan.
D A
C B
UU Praktik Kedokteran
tidak berjalan.
Sistem Jaminan tidak memenuhi harapan dokter
Sistem Jaminan memenuhi harapan dokter
UU Praktik Kedokteran
dapat berjalan
Berbagai variasi skenario di masa depan:
Dalam Kondisi A
Terjadi situasi dimana ada:
• Ada Spesialis yang bekerja di masyarakat atas
• Ada Spesialis yang senang bekerja di masyarakat bawah karena pendapatan dari Jaminan sudah memuaskan.
• Ada standar hidup dokter dan ada standar pendapatan minimal yang menyenangkan
Profesional Lembaga
Pilot Singapore Airlines
Spesialis Rumah Sakit
Pelawak Srimulat
Lembaga Pengawas
ICAO, Pemerintah
DepKes, DinKes,Profesi.
???
Kondisi A: Profesi spesialis bergerak ke arah Pilot, ( tidak akan se ekstrim ciri pilot)
Situasi ini akan mendorong reformasi
Dalam Kondisi C
Terjadi situasi dimana ada:
• Semua spesialis ingin bekerja di masyarakat atas dan sebanyak-banyaknya
• Tidak ada spesialis yang senang bekerja di masyarakat bawah
• Praktek kartel spesialis dapat semakin marak, dan UUPK memungkinkannya
Profesional Lembaga
Pilot Singapore Airlines
Spesialis Rumah Sakit
Pelawak Srimulat
Lembaga Pengawas
ICAO, Pemerintah
DepKes, DinKes,Profesi.
???
Kondisi C: Profesi spesialis bergerak ke arah Pelawak
Situasi ini tidak akan mendorong reformasi
Penutup
• Bagaimana kemungkinan terjadinya skenario A dan B, atau yang lain?
• Mari kita diskusikan.