lr02
TRANSCRIPT
Laporan praktikum
Fisika dasar
Nama : Muhammad Fattah
NPM : 1306366943
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Perkapalan
Nama / Nomor Praktikum : Karateristik V I Logam/ LR-02
Pekan Praktikum : Pekan 4
Tanggal Praktikum : 7 Oktober 2014
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
LR02 – Karakteristik V I Logam
I. Tujuan Praktikum
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu logam.
II. Alat
1. Hambatan terbuat dari logam
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Teori
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas.
Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material logam,
pertambahan kalor / panas akan menambah nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi
panas dan perubahan resistansi bahan logam ini saling berkaitan.
Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor
IV. Cara Kerja
1. Perhatikan halaman web percobaan karakteristik VI logam
2. Berikan beda potensial dengan member tegangan V1.
3. Aktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.
4. Ukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan!
5. Ulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda
potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data
berikutnya.
V. Tugas dan evaluasi
1. Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadi perubahan tegangan dan arus
untuk V1 , V2 , V3 , V4 dan V5? Bila terjadi perubahan Jelaskan secara singkat mengapa
hal tersebut terjadi (analisa dan bila tidak terjadi jelaskan pula mengapa demikian !
2. Dapatkan nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang terukur untuk V1 , V2 ,
V3 hingga V8.
3. Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata rata V dan I yang terukur
(lihat tugas 2)!
4. Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I , jelaskan mengapa bentuknya seperti itu !
5. Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kita menggunakan hukum Ohm dalam
peristiwa ini ?
6. Berikan kesimpulan terhadap percobaan ini
V. Hasil Dan Evaluasi
A. Data pengamatan
1. Percobaan dengan menggunakan tegangan V1
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
0.08 9.15 0.08 9.15 0.08 9.36 0.08 9.36 0.08 9.15
2. Percobaan dengan menggunakan tegangan V2
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
0.18 18.72
0.18 18.82
0.18 18.72
0.18 18.72
0.18 18.72
3. Percobaan dengan menggunakan tegangan V3
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
0.26 26.62
0.26 26.73
0.26 26.93
0.27
26.62
0.26 26.73
4. Percobaan dengan menggunakan tegangan V4
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
0 1.14
0 1.14
0 1.14
0 1.04
0 1.14
5. Percobaan dengan menggunakan tegangan V5
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
0.50 44.30 0.51 44.20 0.52 43.99 0.52 43.88 0.53 44.40
6. Percobaan dengan menggunakan tegangan V6
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
0.69 53.76 0.72 53.14 0.72 54.28 0.72 53.14 0.73 53.87
7. Percobaan dengan menggunakan tegangan V7
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
0.85 59.17 0.86 58.65 0.88 59.07 0.89 58.76 0.92 57.61
8. Percobaan dengan menggunakan tegangan V8
Tegangan (Volt) Arus Listrik (mA)
1.09 65.511 1.11 64.89
1.14 64.37 1.16 63.85 1.18 63.54
B. Pengolahan Data
Dari data yang kita dapat, kida bisa mendapatkan tabel rata – rata tegangan dan arus
listrik di tiap tegangan yang digunakan. Antara lain:
Tegangan yang
Digunakan
Nilai Tegangan
(volt)
Nilai Arus
Listrik (mA) V1 0.08 9.15
V2 0.18 18.74
V3 0.26
26.73
V4 0.00
1.12
V5 0.52
44.13
V6 0.72
53.64
V7 0.88
58.65
V8 1.14
64.43
Dari data yang diperoleh di atas, maka grafik hubungan antara tegangan rata – rata
(sumbu x / volt) dan arus listrik rata – rata (sumbu y / mA) yaitu sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
0.08 0.18 0.26 0 0.52 0.72 0.88 1.14
Hubungan Tegangan Rata-Rata Dengan Arus Rata-Rata
Hubungan Tegangan Rata-Rata Dengan Arus Rata-Rata
Dari data rata – rata tegangan dan arus listrik, dapat dihasilkan pula besar disipasi
panas logam setiap tegangan yang ditentukan. Dengan menggunakan persamaan rumus :
W = V I = I2R
Maka diperoleh data hambatan sebagai berikut.
Dan grafik hubungan antara disipasi panas (sumbu y / mJoule) dengan arus listrik
(sumbu x / mA) yaitu sebagai berikut:
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
9.15 18.74 26.73 1.12 44.13 53.64 58.65 64.43
Hubungan Arus Listrik Dengan Dispasi Panas
Hubungan Arus Listrik Dengan Dispasi Panas
Tegangan yang
Digunakan
Nilai Tegangan
(volt)
Nilai Arus
Listrik (mA)
Disipasi Panas
(mJoule) V1 0.08 9.15 0.73
V2 0.18 18.74
3.37
V3 0.26
26.73
7.00
V4 0.00
1.12
0.00
V5 0.52
44.13
22.77
V6 0.72
53.64
38.40
V7 0.88
58.65
51.61
V8 1.14
64.43
73.19
C. Analisis
1. Analisis Percobaan
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara disipasi panas
dengan perubahan resistansi logam. Dalam percobaan ini, dibutuhkan beberapa alat
yaitu hambatan yang terbuat dari logam, amperemeter (untuk mengukur arus listrik
yang dihasilkan), voltmeter (untuk mengukur besarnya tegangan listrik), variable power
supply, camcorder, unit PC, serta DAQ dan perangkat pengendali otomatis.
Dalam percobaan kali ini, tegangan listrik merupakan variabel bebas, yaitu variable
yang ditentukan sendiri oleh praktikan, di mana praktikan menetapkan delapan nilai
tegangan listrik yang berbeda. Kemudian, arus listrik yang dihasilkan merupakan
variabel terikat, yaitu variable yang nilainya dipengaruhi oleh besarnya variabel bebas.
Ketika tegangan listrik dan arus listrik telah didapatkan nilainya, praktikan dapat
menghitung besarnya hambatan atau resistensi dari logam yang digunakan dalam
percobaan. Dari hal tersebut, maka praktikan dapat mengetahui hubungan tegangan
dengan arus listrik serta hubungan antara disipasi panas dengan resistensi logam
semikonduktor.
2. Analisis Hasil
Dari hasil yang didapatkan, kita dapat mengetahui bahwa hubungan antara
tegangan dengan arus listrik yaitu berbanding lurus, dengan kata lain semakin tinggi
tegangan listrik yang diberikan, maka akan semakin tinggi pula arus listrik yang
dihasilkan, begitu pula sebaliknya. Hambatan dalam percobaan kali ini konstan karena
logam yang digunakan dalam percobaan kali ini sama atau sejenis.
3. Analisis Grafik
Grafik yang digunakan dalam laporan praktikum ini adalah grafik dengan
pada sumbu X adalah tegangan (volt) dan sumbu Y arus listrik yang dihasilkan (mA).
Grafik tersebut merupakan grafik yang menggambarkan bahwa semakin tinggi tegangan,
maka akan semakin tinggi pula arus listrik yang dihasilkan.
Grafik yang dihasilkan menunjukkan hubungan linier antara tegangan dan arus
listrik, apabila ditulis dalam persamaan sistematis menjadi :
Y=mx+b
dimana y merupakan arus listrik dan x merupakan tegangan. m dalam hal ini adalah
gradien, dan nilai gradien ini konstan untuk berapapun nilai x dan y.
Sedangkan untuk grafik hubungan antara arus listrik dengan disipasi panas
merupakan hubungan eksponensial kuadrat. Hal ini bisa dilihat dari grafik yang
melengkung membentuk setengah parabola. Persamaan yang didapatkan sesuai dengan
teori yang ada, yaitu :
x=ay2+b
VI. Kesimpulan
1. Tegangan dan Arus listrik berbanding lurus, semakin besar tegangan semakin besar
kuat arus.
Hubungan antara arus listrik (mA) dengan disipasi panas (mJoule) merupakan
hubungan eksponensial.
3. Berdasarkan grafik, menggunakan prinsip Hukum Ohm diperbolehkan untuk
menghitung hambatan atau resistensi suatu logam.
VII. Referensi
1. Giancoli, D.C, Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
2. Halliday, Resnick, Walker, Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition,John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005