lp personal higiene

16
LEMBAR PENGESAHAN Laporan Pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada : Hari/ tanggal : Bangsal/Ruangan : Mengetahui, Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan ( ) ( )

Upload: lynette-rice

Post on 10-Feb-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP Personal Higiene

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui

oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada :

Hari/ tanggal :

Bangsal/Ruangan :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )

Page 2: LP Personal Higiene

LAPORAN PENDAHULUANKEBUTUHAN PERSONAL HYEGENE

A. KONSEP DASAR1. PENGERTIAN

Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal

yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan

seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan

kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto

dan Wartonah, 2006).

Higiene personal adalah upaya seseorang dalam memelihara

kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan

fisik dan psikologis (Wahit Iqbal Mubarak dan Nurul Chayatin, 2008).

Higiene personal merupakan salah satu tindakan keperawatan yang

rutin dilakukan oleh perawat di rumah sakit (Depkes RI, 1987)

2. TUJUANTujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut :

a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

b. Memelihara kebersihan diri seseorang

c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang

d. Mencegah penyakit

e. Menciptakan keindahan

f. Meningkatkan rasa percaya diri

3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENEa. Citra Tubuh

Hal ini meliputi cara pandang seseorang tentang bentuk

tubuhnya. Citra tubuh klien dapat berubah akibat penyakit fisik atau

pembedahan dan membuat perawat harus membuat suatu usaha

ekstra untuk meningkatkan higiene. Ketika perawat dihadapkan

Page 3: LP Personal Higiene

pada klien yang tidak rapi atau tidak perduli tentang kebersihanya

maka dibutuhkan edukasi dan kepekaan perawat.

b. Praktek SosialKelompok sosial merupakan wadah seorang klien

berhubungan.

c. Status SosioekonomiUntuk melakukan personal hygiene yang baik dibutuhkan

sarana dan prasarana yang memadai, seperti kamar mandi,

peralatan madi dan perlengkapan yang cukup (Nancy Roper,

2002). Dengan kata lain, sumber keuangan individu akan

berpengaruh pada kemampuannya mempertahankan personal

hygiene yang baik.

d. PengetahuanKedewasaan seseorang akan memberi pengaruh tertentu

pada kwalitas diri orang tersebut, salah satunya adalah

pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan itu penting dalam

meningkatkan status kesehatan individu.

e. KebudayaanSejumlah mitos berkembang di masyarakat menjelaskan

bahwa saat individu sakit ia tidak boleh dimandikan karena dapat

memperpanjang penyakitnya.

f. Pilihan PribadiSetiap klien memililiki keinginan individu dan pilihan tentang

kapan waktu dan bagaimana cara untuk melakukan perawatan diri.

Pilihan klien harus membantu perawat mengembangkan rencana

perawatan

g. Kondisi FisikKondisi cacat dan gangguan mental akan menghambat

kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri secara

mandiri.

Page 4: LP Personal Higiene

4. FISIOLOGI KULITSistem integument terdiri atas kulit, lapisan subkutan di bawah

kulit dan pelengkapnya, seperti kuku dan kelenjar. Kulit terdiri atas

dua lapisan yaitu epidermis yang terdapat pada bagian atas yang

banyak mengandung sel-sel epitel. Sel epitel mudah sekali mengalami

regenerasi. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah.

Lepisan kedua adalah dermis yang terdiri atas otot, saraf, folikel

rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat kelenjar, pertama kelenjar

sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebum. Kedua

adalah kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi

sebagai pelumas dan berwarna coklat.

Fungsi kulit dan mukosa membran adalah :

a. Proteksi tubuh.

b. Pengaturan temperatur tubuh.

c. Pengeluaran pembuangan air.

d. Sensasi dari stimulus lingkungan.

e. Membantu keseimbangan air dan elektrolit.

f. Memproduksi dan mengabsorpsi vitamin D.

5. PENYEBAB DAN DAMPAK GANGGUAN PERSONAL HYGIENEMenurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang

perawatan diri adalah sebagai berikut : 

a. Kelelahan fisik

b. Penurunan kesadaran

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene

adalah:

a. Dampak fisik

Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan

integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada

mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

b. Dampak psikososial

Page 5: LP Personal Higiene

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene

adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan mencintai

dan dicintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi, dan gangguan

interaksi sosial.

6. JENIS PERSONAL HYGIENEJenis personal hygiene meliputi :

a. Perawatan kulit kepala dan rambut.

b. Perawatan mata.

c. Perawatan hidung.

d. Perawatan telinga.

e. Perawatan gigi dan mulut.

f. Perawatan kuku kaki dan tangan.

g. Perawatan genitalia.

h. Perawatan tubuh keseluruhan.

7. KARAKTERISTIK NILAI PERSONAL HYGIENE PADA ANGGOTA TUBUH NORMAL

Karakteristik kulit normal adalah hangat, halus dan kering ketika

dipalpasi, perubahan yang terlokasi dalam tekstur dapat dipalpasi,

kulit lembut dan fleksibel, utuh dan tidak ada abrasi, turgor baik, warna

beragam dengan rentang coklat tua ke merah muda.

Berikut tabel personal hygiene normal pada anggota tubuh.

Anggota Tubuh Karakteristik Kenormalan

Kulit Smooth dan kering, hangat, mempunyai turgor

yang bagus (apabila kulit ditekan maka akan

kembali seperti semula dengan cepat), warna

kulit light pink atau warna gading sampai ruddy

pink, dari coklet terang ke coklat gelap

Kaki, tangan,

dan kuku

Kuku kaki straight (lurus) dan flat.

Kulit ari lembut, utuh, tidak ada inflamasi.

Kuku transparan, lembut, bulat lepat, konveks,

Page 6: LP Personal Higiene

dan jempol lebih keras dan tebal

Rambut Rambut terminal panjang, kesat, shiny, liat.

Rambut vellus kecil, lembut.

Rongga mulut Bibir pink, lembab, simetris, dan lembut.

Gigi normal (lembut, putih, cdan shiny),

membrane mukosa (pinkish red, lembut, dan

lembab), mukosa (berkilau, pink, lembut, lembab,

lunak), gusi (pink, lembut, lembab).

Lidah (medium atau merah tumpul, lembab, agak

kasar pada permukaan atas dan lembut

sepanjang garis tepi marginal), daeral ventral

(pink dan lembut).

Mata, hidung,

telinga

Konjungtiva (transparan), kornea (transparan,

shiny, dan lembut), alis mata (simetris)

Kanal Telinga berliku dan sepanjang 2.5 cm.

B. ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE1. PENGKAJIAN

a. Riwayat keperawatan, meliputi :

1) Keluhan utama

2) Riwayat kesehatan sekarang

3) Riwayat penyakit dahulu

4) Riwayat kesehatan keluarga

5) Riwayat lingkungan

b. Pola pemenuhan KDM, meliputi

1) Pola oksigenasi

2) Pola nutrisi

3) Pola eliminasi 

4) Pola istirahat tidur

5) Pola aktivitas dan latihan

6) Pola personal hygiene

Page 7: LP Personal Higiene

7) Pola kognitif dan persepsi

8) Pola stress dan koping

9) Pola nyaman nyeri

10)Pola sosial

11)Pola nilai dan kepercayaan

c. Pemeriksaan Status Generalis, meliputi :

1) Keadaan umum

2) Kesadaran

3) TTV

d. Pemerikasaan Fisik, meliputi :

1) Rambut

a) Keadaan kesuburan rambut

b) Keadaan rambut yang mudah rontok

c) Keadaan rambut yang kusam

d) Keadaan tekstur

2) Kepala, kaji alopesia, ketombe, berkutu, eritemia.

3) Mata

a) Apakah sklera ikterik

b) Apakah konjungtiva pucat

c) Kebersihan mata

d) Apakah gatal atau mata merah

4) Hidung

a) Adakah pilek

b) Adakah alergi

c) Adakah perubahan penciuman

d) Kebersihan hidung

e) Keadaan membrana mukosa

f) Adakah septum deviasi

5) Mulut, kaji keadaan mukosa mulut, kelembapan, adanya lesi,

adanya stomatitis kebersihan.

6) Gigi, kaji kelengkapan gigi, pertumbuhan, kebersihan.

7) Telinga, kaji kotoran, lesi, bentuk telinga, adakah infeksi.

Page 8: LP Personal Higiene

8) Kulit, kaji kebersihan, lesi, keadaan turgor, warna kulit, suhu,

tekstur, pertumbuhan bulu.

9) Kuku, kaji bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan

10)Genetalia, kaji kebersihan, pertumbuhan rambut pubis,

keadaan kulit, keadaan lubang urethra, keadaan skrotum.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANBerikut adalah beberapa diagnosa yang muncul.

a. Gangguan integritas kulit

Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.

1) Kemungkinan berhubungan dengan :

a) Bagian tubuh yang lama tertekan

b) Imobilitasi

c) Terpapar zat kimia

2) Kemungkinan data yang ditemukan:

a) Kerusakan jaringan kulit

b) Gangrene

c) Dekubitus

d) Kelemahan fisik

3) Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a) Stroke

b) Fraktur femur

c) Koma

d) Trauma medulla spinalis

b. Gangguan membrane mukosa mulut

Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka.

1) Kemungkinan berhubungan dengan :

a) Trauma oral

b) Pembatasan intake cairan

c) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan

leher

2) Kemungkinan data yang ditemukan:

Page 9: LP Personal Higiene

a) Iritasi atau luka pada mukosa mulut

b) Peradangan atau infeksi

c) Kesulitan dalam makan dan menelan

d) Keadaan mulut yang kotor

3) Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:

a) Stroke

b) Stomatitis

c) Koma

c. Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri

Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan

perawatan kebersihan untuk dirinya.

1) Kemungkinan berhubungan dengan :

a) Kelelahan fisik

b) Penurunan kesadaran

2) Kemungkinan data yang ditemukan:

a) Badan kotor dan berbau

b) Rambut kotor

c) Kuku panjang dan kotor

d) Bau mulut dan motor

3) Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada:

a) Stroke

b) Fraktur

c) Koma

3. INTERVENSI KEPERAWATANa. Gangguan integritas kulit

1) Kriteria hasil yang diharapkan:

a) Pola kebersihan diri pasien normal

b) Keadaan kulit, rambut kepala bersih

c) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

2) Intervensi :

a) Kaji kembali pola kebutuhan personal hygiene klien.

Page 10: LP Personal Higiene

Rasional : Data dasar dalam melakukan intervensi

b) Kaji keadaan luka klien.

Rasional : Menentukan intervensi lebih lanjut.

c) Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit klien

dengan cara membantu mandi klien.

Rasional : Menghindari risiko infeksi kulit.

d) Jaga kebersihan tempat tidur, selimut bersih dan

kencang.

Rasional : Mengurangi tekanan dan menghindari luka

dekubitus.

e) Lakukan perawatan luka dengan teknik steril.

Rasional : Penyembuhan luka.

f) Observasi tanda infeksi.

Rasional :menghindari infeksi secara dini.

g) Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahan posis

setiap 2 jam.

Rasional : mencegah dekubitus.

b. Ganguan mukosa membrane mulut

1) Kriteria hasil yang diharapkan:

a) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh,

warna merah muda

b) Inflamasi tidak terjadi

c) Klien mengatakan rasa nyaman

d) Keadaan mulut bersih

2) Intervensi

a) Kaji kembali pola kebersihan mulut.

Rasional : Data dasar dalam melakukan intervensi.

b) Lakukan kebersian mulut setelah makan dan sebelum

tidur.

Rasional : Membersihkan kotoran dan mencegah

karang gigi.

c) Gunakan sikat gigi yang lembut.

Page 11: LP Personal Higiene

Rasional : Mencegah pendarahan.

d) Gunakan larutan garam dan kemudian bilas dengan air

bersih.

Rasional : Larutan garam membantu melembabkan

mukosa, meningkatkan granulasi, dan menekan bakteri.

e) Lekukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan

mulut.

Rasional : Mencegah gangguan mukosa.

f) Laksanakan program terapi medis.

Rasional : Membantu menyembuhkan luka/infeksi.

c. Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri

1) Kriteria hasil yang diharapkan:

a) Kebersihan diri sesuai pola.

b) Keadaan badan, mulut, dan kuku bersih.

c) Pasien merasa nyaman.

2) Intervensi

a) Kaji kembali pola kebersihan diri.

Rasional : Data dasar dalam melakukan intervensi.

b) Bentu klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut dan

kuku.

Rasional : Mempertahankan rasa nyaman.

c) Lakukan pendidikan kesehatan pentingnya kebersihan

diri, pola kebersihan diri dan cara kebersihan.

Rasional : Meningkatkan pengetahuan dan membuat

klien lebih kooperatuf.

4. IMPLEMENTASIDalam implementasi seorang perawat harus melakukan

tindakan sesuai intervensi yang telah dibuat.

5. EVALUASI

Page 12: LP Personal Higiene

Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai

sejauh mana kriteria hasil dalam tujuan perawatan berhasil

dipenuhi.

Page 13: LP Personal Higiene

Daftar Pustaka

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.

Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2007. Buku Ajar Kebutuhan

Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi dalam   Praktik. Jakarta : EGC.

Tarwoto dan Wartona. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.