lp hernia

30
ASUHAN KEPERWATAN PADA PENDERITA HERNIA INGUINAL Pembimbing : Dwi Susi Haryati, SST, M.Kes Disusun oleh : Muhammad Abdul Aziz Nindya Sihma A. Ambar S Catur Darmawati Dhedy P Rhiski A Dwi Novita Siti Comariah Yulianto

Upload: giedtta-linglung-penelopepurple

Post on 01-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP HERNIA

ASUHAN KEPERWATANPADA PENDERITAHERNIA INGUINAL

Pembimbing : Dwi Susi Haryati, SST, M.Kes

Disusun oleh :Muhammad Abdul Aziz

Nindya Sihma A.Ambar S

Catur DarmawatiDhedy PRhiski A

Dwi NovitaSiti Comariah

Yulianto

JURUSAN DIII KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

2008/2009

Page 2: LP HERNIA

HERNIA

A. PENGERTIANKata Hernia berasal dari Bahasa Latin, herniae, yang berarti penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah (defek) pada dinding rongga itu, baik secara kongenital maupun didapat, yang memberi jalan keluar pada setiap alat tubuh selain yang biasa melalui dinding tersebut. (www.Indomedia.com, 2007).(Mansjoer,2000:313).henia adalah proses protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan

Banyak jenis hernia yang terjadi, I. dilkasifikasikan berdasarkan tempat :

a. Hernia inguinalYaitu visera menonjol ke dalam kanal inguinal pada titik di mana tali

spermatik muncul pada pria, dan di sekitar ligamen pada wanita. Melalui lubang ini, hernia inguinal yang tidak langsung melebar menuruni kanal inguinal dan bahkan ke dalam skrotum atau labia. Hernia inguinal langsung menonjol melalui dinding inguinal posterior.b. Hernia diafraghma

Yaitu hernia isi perut yang maasuk melalui lubang diafraghma kedalam rongga dada.c. Hernia femoral

Terjadi dimana arteri femoralis masuk ke dalam kanal femoral, dan muncul di bawah ligamen inguinal di bawah pangkal paha.d. Hernia umbilical

Herrnia congenital yang hanya ditutup peritoneum dan kulit,terjadi karena kegagalan orifisum umbilikal untuk menutup. Hal ini paling sering terjadi pada wanita obesitas, anak-anak, dan pada pasien dengan peningkatan tekanan intraabdominal karena sirosis dan asites.e. Hernia lumbalis

Daerah lumbal antara iga 12 dan Krista iliaka ada dua buah trigonum masing-masing trigonum koste lumbalis superior brbentuk segitiga terbalik.f. Hernia epigastrika

Hernia yang yang keluar melalui defek di linea alba antara dan prosesus xifoideus.g. Hernia ventralis

Hernia yang terletak di dinding peru antero lateral.

II. Berdasarkan terjadinyaHernia bawaan/kongenital,Terjadi kegagalan dalam hal penutupan

prosesus vaginalis (pintu/liang yang menonjol menuju vagina). Hernia dapatan/akuisita, Terjadinya hernia setelah dewasa / manula, hal ini disebabkan adanya tekanan intra abdominal yang meningkat dan dalam waktu yang lama, misalnya : pada batuk kronis, gangguan proses kencing (prostat hipertropi, striktur uretra), konstipasi kronis, asites, dan trauma kecelakaan.

Page 3: LP HERNIA

III. Berdasarkan sifatnyaa. Hernia reponibel

Bila isi hernia dapat keluar masuk,usus keluar jika berdiri/mengejang, batuk, mengangkat berat, dan jika berbaring mauk lagi dan tda ada keluhan nyerib. Hernia irreponnibel

Jika isi kntong hernia tidak dapat dikembaalikan kedalam rongga disebabkan oleh perlekatan isi kantonh pada peritoneum kantong hernia.

IV. Berdasarka dapat terlihatnya dari luari. Hernia internal

Hernia internal,tojolan usus tanpa kantong hernia melalui suatu luag dalam rongga perut seperti foramen winslow , resesus retrosekalis atau defek dapatan pada mesentrium umpamanya setelah anastomosis usus/penyambungan usus

ii. Hernia eskternalHernia eksterna, hernia yag menonjol keluar melalui dinding perut pinggang atau perineum.

HERNIA INGUINAL

A. DEFINISI

Hernia Inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan.

B. PENYEBAB

Dapat terjadi karena anumali kongenital atau karena sebab yang didapat. Hernia dijumpai pada semua usia. Lebih banyak pada pria dari pada wanita. Berbagai faktor berperan pada pembentukan pintu masuk hernia pada anulus, internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Hernia terjadi jika bagian dari organ perut (biasanya usus) menonjol melalui suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan organ perut pada tempatnya. Pada pria, hernia bisa terjadi di selangkangan, yaitu pada titik dimana korda spermatika keluar dari perut dan masuk ke dalam skrotum. Penyebab utama hernia inguinalis adalah prosesus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut karena usia. Hernia inguinalis direk menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan, sedangkan hernia indirek turun ke dalam skrotum.

Page 4: LP HERNIA

Faktor PredisposisiTerjadi karena peningkatan tekanan intra abdominal, misal pada saat mengangkat benda berat, meniup terompet atau terlalu kuat mengedan.

C. MACAM –MACAM HERNIA INGUINALIS

1. Hernia inguinalis lateral yaitu hernia yang melalui anulus inguinalis internus/ lateralis,menyelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga perut melalui angunus inguinalis eksterna/ medialis. Disebut lateralis karena treletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior. Hernia ini disebut indirek karena keluar melalui 2 pintu dan saluran yaitu anulus dan kanalis inguinalis.pada pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan berbentuk lonjong.

2. Hernia inguinalis medialis yaitu hernia yang melalui dinding inguinal postero, medial terhadap vasa epigastrika inverior di daerah yang dibatasi segitiga Hasselbach. Hernia ini disebabkan karena peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot dinding trigonum hasselbach. Oleh karena itu umumnya terjadi bilateral, khusunya pada pria tua.

D. GAMBARAN KLINIK

Hernia ingunialis lateral

Pada umumnya keluhan pada orang dewasa berupa benjolan dilipat paha yang timbul pada waktu mengejan, batuk,atau mengangkat beban yang berat, dan menghilanh wktu istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak adanya benjolan yang hilang tibmbul pada biasanya diketahui oleh orang tuanya. Jika hernia mengganggu anak atau bayi mereka merasa gelisah, banyak menangis, dan kadang– kadang perut kembung. Dapat pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala mual dan muntah bila komplikasi.

Hernia inguinalis medialis

Penderita terlihat adanya massa yang bundar pada anulus inguinalis eksterna yang mudah mengecil bila tiduran, karena besarnya defek pada dinding posterior maka hernia ini jarang sekali menjadi ireponibilis. Bila penderita disuruh mengejan maka tidak terasa adanya tekanan dan ujung jari dengan mudah dapat meraba ligamentum koveri pada ramus superior osis pubis. Kadang- kadang ditemukan gejala mudah kencing.

E. PERBEDAAN ANTARA HERNIA INGUINALIS MEDIALIS DAN HERNIA INGUNIALIS LATERAL

Hernia Inguinalis Medialisher Hernia Ingunialis Lateral

Timbulnya dapat kongenital atau

Timbulnya selalu akuisita.

Tidak Melalaui kanalis

Page 5: LP HERNIA

akuisita.

Melalaui kanalis inguinalis

Benjolan biasanya lonjong

Bila jari dimasukkan maka jari akan miring ke lateral atas menyelusuri kanalis inguinalis

Dapat menjadi hernia skrotaris

Sering timbul komplikasi

inguinalis

Benjolan biasanya bulat

Bila jari dimasukkan maka jari akan langsung lurus ke perut

Tidak Dapat menjadi hernia skrotaris

Jarang sekali menimbulkan komplikasi

F. TANDA DAN GEJALA

Biasanya hernia inguinalis menyebabkan terbentuknya benjolan di selangkangan dan skrotum, tanpa rasa nyeri. Jika penderita berdiri, benjolan bisa membesar dan jika penderita berbaring, benjolan akan mengecil karena isinya keluar dan masuk dibawah pengaruh gaya tarik bumi.

G. KOMPLIKASI

1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan dinding kontong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis ireponibilis, pada kaedaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus. Isi hernia yang tersering menyebabkan ireponibilis adalah omentum, karena mudah melekat pad adinding hernia dan isinya menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak.

2. Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat makin banyaknya usus yang masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan menimbulkan gangguan penyaluran isis usus. Kaedaan ini disebut hernia inguinalis inkarserata.

3. Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaam akan timbul edema, sehingga etrjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut dengan hernia inguinalis lateralis strangulata. Strangulasi juga dapat terjadi bukan karena terjepit, melainkan ususnya terputar.

H. DIAGNOSIS

Page 6: LP HERNIA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Benjolan akan membesar jika penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengejan.

I. TERAPI

Hernia inguinalis seringkali dapat didorong kembali ke dalam rongga perut. Tetapi jika tidak dapat didorong kembali melalui dinding perut, maka usus bisa terperangkap di dalam kanalis inguinalis (inkarserasi) dan aliran darahnya terputus (strangulasi). Jika tidak ditangani, bagian usus yang mengalami strangulasi bisa mati karena kekurangan darah. Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan usus ke tempat asalnya dan untuk menutup lubang pada dinding perut agar hernia tidak berulang. Obat-obatan biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri setelah penderita menjalani pembedahan. Kadang setelah menjalani pembedahan penderita dianjurkan untuk memakai korset untuk menyokong otot yang lemah selama masa pemulihan.

J. PENCEGAHAN

Hernia inguinalis seringkali dapat didorong kembali ke dalam rongga perut. Tetapi jika tidak dapat didorong kembali melalui dinding perut, maka usus bisa terperangkap di dalam kanalis inguinalis (inkarserasi) dan aliran darahnya terputus (strangulasi). Jika tidak ditangani, bagian usus yang mengalami strangulasi bisa mati karena kekurangan darah. Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan usus ke tempat asalnya dan untuk menutup lubang pada dinding perut agar hernia tidak berulang. Obat-obatan biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri setelah penderita menjalani pembedahan. Kadang setelah menjalani pembedahan penderita dianjurkan untuk memakai korset untuk menyokong otot yang lemah selama masa pemulihan.

Page 7: LP HERNIA

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian perawat I. Riwayat penyakit

Riwayat pembedahan, riwayat terjadinya hernia; adanya peningkatan ukuran yang berkaitan dengan faktor lain (misalnya, kegemukan, kehamilan, mengangkat berat) .

II. Penemuan fisik Jenis Hernia: reducible, irreducible lokasi: inguinal, femoral, umbilical, ventral, atau incisional;gejala gangguan usus (nausea, muntah, distensi); perut sakit; menurun peristaltik usus; demam; infeksi pernafasan atas.Faktor PerkembanganUsia, jenis kelamin, tahap perkembangan,gelisah, body image, mekanisme coping, pekerjaan.

III. Pengetahuan Keluarga dan Pasientingkat pengetahuan; penyebab hernias, perawatan post-op; kesiapan dan keinginan untuk belajar.

IV. Data Umum a. Aktivitas atau istirahat

Riwayat Pekerjaan pre-operasiMengangkat beban berat, duduk, mengemudi dalam waktu lama, membutuhkan papan matras untuk tidur, penurunanrentang gerak, tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa, atrofi otot gangguan dalam berjalan.Riwayat pekerjaan post-operasi

b. Eliminasipre-operasiKontipasi,obstipasi,adanya inkontinesia atau retensi urin.post-operasi

c. NeurosensoriKesemutan, Kekakuan, kelemahan tangan atau kaki, penurunan refleks tendon dalam, nyeri tekan atau abdomen.

d. PencernaanBising usus, muntah, nyeri abdomen.

e. KenyamananNyeri seperti ditusuk- tusuk, fleksi pada kaki, keterbatasan mobilisasi.

f. Kaji gaya hidup monoton atau hiperaktif. V. Data Subyektif

Sebelum Operasi a. Adanya benjolan diselangkangan/kemaluan.

Page 8: LP HERNIA

b. Nyeri di daerah benjolan. c. Mual, muntah, kembung. d. Konstipasi. e. Tidak nafsu makan. f. Bayi menangis terus. g. Pada saat bayi menangis/mengejan dan batukbatuk kuat timbul

benjolan.

Sesudah Operasi Nyeri di daerah operasi. Lemas. Pusing. Mual, kembung.

VI. Data Obyektif a) Sebelum Operasi

Nyeri bila benjolan tersentuh. Pucat, gelisah. Spasme otot. Demam. Dehidrasi. Terdengar bising usus pada benjolan.

b) Sesudah Operasi Terdapat luka pada selangkangan. Puasa. Selaput mukosa mulut keying. Anak / bayi rewel. Data Laboratorium Darah Leukosit > 10.000 - 18.000 /mm3. Serum elektrolit meningkat. Data Pemeriksaan Diagnostik – X.ray.Potensial Komplikasi.

VII. Pemeriksaan fisik

a. InspeksiMengkaji tingkat kesadaran, perhatikan adanya bengkak; ada atau tidak adanya benjolan

b. PalpasiTugor kulit, palpasi terhadap nyeri dan massa

c. AuskultasiBising usus, bunyi nafas, bunyijantung

d. PerkusiKembung.

e. Pemeriksaan penunjanga. Pemeriksaan darah koagulasib. Pemeriksaan urine

DIAGNOSA PRE-OPERASI

Page 9: LP HERNIA

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1Defisit pengetahuan tentang intervensi bedah dan perawatan perioperativeTakut berkaitan dengan intervensi bedah.

Rasional : Pasien mempunyai intelektual, emosional, dan fisik siap untuk pembedahan. Kurangnya pengetahuan tentang prosedur operasi, kemungkinan pasien akan

cemas terhadap tindakan pembedahan.Tujuan :pasien akan memiliki cukup pengetahuan tentang intervensi bedah dan perawatan perioperative: pasien takut / kekhawatiran akan berkurang.Pelaksanaan :. merujuk kepada pasien yang memerlukan perawatan preoperative.. menyiapkan penampilan fisik pasien pra-op sesuai protocol rumah sakit.. memberikan komunikasi terapeutik untuk mengurangi kecemasan pasien.. menjelaskan prosedur untuk mengurangi ketakutan pasien.Kriteria evaluasi / hasil yang diinginkan :. pasien mengetahui tentang procedure bedah. pasien bisa melakukan nafas dalam,dan latihanDIAGNOSA KEPERAWATAN 2Retensi Urinary b.d nyeri dan bengkak Rasional: retensi urin merupakan komplikasi dari operasi ini.Blader distensi serta edema scrotal dapat menimbulkan stres pada insisi, menghasilkan lebih banyak rasa sakit dan kegelisahan. Tujuan : Untuk mengosongkan blader.Pelaksanaan:. Gunakan langkah-langkah perawatan yang tepat untuk mendorong voiding;.. Mendorong pasien untuk berkemih.. Monitor intake dan output untuk mendeteksi masalah dini voiding . Palpasi bleader.. Mendorong 1,500-2.400cc cairan setiap hari untuk mencegah dehidrasi. . Chatheterize jika dalam waktu 6-8 jam tidak void post operative Kriteria evaluasi / hasil yang diinginkan:. Void 150-400CC pada suatu waktu . Minum 1.500-2.400cc/day . Memiliki sisa urine kurang dari 100-200ccDIAGNOSA KEPERAWATAN 3Nyeri berhubungan dengan adanya benjolan pada selangkangan.Hasil yang diharapkan :

Nyeri berkurang sampai hilang secara bertahap. Pasien dapat beradaptasi dengan nyerinya,

Rencana tindakan : Observasi tanda-tanda vital Observasi keluhan nyeri,lokasi,jenis dan intensitas nyeri Jelaskan penyebab rasa sakit,cara menguranginya. Beri posisi senyaman mungkin untuk pasien. Ajarkan tehnik-tehnik relaksasi/tarik nafas dalam. Beri obat-obat analgetik sesuai pesanan dokter.

Page 10: LP HERNIA

Ciptakan lingkungan yang tenang.DIAGNOSA KEPERAWATAN 4Kecemasan anak berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.Hasil yang diharapkan :

Anak kooperatif dalam asuhan keperawatan. Ekspresi wajah tenang.

Rencana tindakan : Kaji tingkat kecemasan pasien. Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah,waktu puasa, jam operasi. Dengarkan keluhan anak. Beri kesempatan anak untuk bertanya. Jelaskan pads pasien tentang apa yang akan dilakukan di kamar operasi denga terlebih dahulu dilakukan pembiusan. Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 5Kecemasan orang tua berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.Hasil yang diharapkan :

Orang tua kooperatif dalam pendampingan perawatan.Rencana tindakan :

Kaji tingkat kecemasan orang tua. Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah, waktu puasa, jam operasi. Dengarkan keluhan orang tua. Beri kesempatan orang tua untuk bertanya. Jelaskan pads orang tua tentang apa yang akan dilakukan dikamar operasi dengan terlebih dahulu dilakukan pembiusan. Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 6Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah.Hasil yang diharapkan :

Turgor kulit elastis.Rencana tindakan :

Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam. Puasakan makan & minum. Timbang berat badan anak tiap hari. Kalau perlu pasang infus dan NGT sesuai program dokter. Hindarkan makan dan minum yang merangsang mual atau muntah. Observasi jumlah dan isi muntah. Catat dan informasikan ke dokter tentang muntahnya. Monitor dan catat cairan masuk dan keluar.

VIII. DIAGNOSA POST-OPERASIDIAGNOSA KEPERAWATAN 1

a. perubahan dalam kenyamanan: nyeri berhubungan dengan incisi, udemscrotal. b. potensi injury b.d interuption dari incisi. c. kerusakan integritas kulit berhubungan dengan interuption dari incisi.

Rasional : setelah efek anetesi hilang rasa nyeri akan kembali

Page 11: LP HERNIA

Tujuan :pasien akan nyaman dan mulai sembuh tanpa kambuh lagi.Pelaksanaan:

Menilai skala nyeri 0-10. Mengidentifikasi lokasi, durasi, jenis dan pola sakit. Mengkaji penyebab kegelisahan selain operasi prosedure (misalnya

kandung kemih penuh, nonpatent tinggalnya catheter dan nasogastric tabung, akumulasi gas, IV infiltrasi, posisi tekanan / ketegangan).

Gunakan scrotal mendukung dan menerapkan tas ke kantong es untuk mengurangi bengkak yang sering terjadi setelah perbaikan hernia inguinal dari pos-op peradangan,udem, dan pendarahan.

Melatih napas dalam agar tidak batuk dan tidak meningkatkan tekanan intraabdominal sehingga menekan incisi.

Mendorong ambulation awal. Administrasi analgesics dan segera mengevaluasi efektivitas.

Kriteria evaluasi / hasil yang diinginkan: rasa sakit berkurang. Bebas tanda nyeri e.g. menangis, moaning, grimacing, keresahan. Menunjukkan cukup penyembuhan luka

DIAGNOSA KEPERAWATAN 2Perubahan eliminasi : konstipasi, berhubungan dengan rasa sakit insisi dan bengkak scrotal.Alasan: incisi dan scrotal udem dapat menghalangi pasien untuk bergerak.Tujuan: Pasien dapat BAB secara lancar dan secara lembut.Pelaksanaan:

menyediakan kebutuhan cairan cukup dan kembali ke fulldiet secepatnya.

Membantu toileting selama BAB; meningkatkan fungsi usus normal minimizes straining selama berak, yang dapat menimbulkan rasa sakit dan stres incisional.

Memungkinkan cukup waktu di kamar mandi atau baju / bedpan. Menjaga privasi. Mendorong kegiatan fisik di dalam batas-batas (kegiatan merangsang

gerak. peristaltik).Mendorong dalam perangsang minuman, laxatives (misalnya minuman panas, kafein-berisi minuman, jus prun).

Memberikan tinggi serat makanan dan membicarakan alasan untuk menggunakan.

Tempat duduk di posisi untuk penghapusan kecuali contraindicated; pengawasan abdominal memungkinkan otot yang lebih efisien dalam meningkatkan tekanan abdominal untuk mengevaluasi bangku.

Memerintahkan splint insisi selama berak jika diperlukan. Administrasi bangku softeners, laxatives, dan / atau untuk

mempromosikan enemas berak , mengevaluasi efektivitas. Membahas hubungan antara sarapan dan gastrocolic refleks (sarapan

merangsang the strongest gartrocolic refleks of the day). Menginstruksikan untuk segera merespon dengan eliminasi yang

mendesak.

Page 12: LP HERNIA

Analgesics administrasi untuk meminimalkan / meringankan incisional / nyeri scrotal, mengevaluasi efektivitas.Kriteria evaluasi / hasil yang diinginkan :

Mengevaluasi lembut, membentuk bangku setidaknya setiap hari ketiga. pengetahuan Verbalizes terhadap penyebab sembelit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 3Potensial terhadap infeksi berhubungan dengan kontaminasi mikrobakteri terhadap luka bedah.Alasan: Luka bedah pengirisa memberikan masukan untuk bakteri / port dientriTujuan :Luka bedah akan bebas dari infeksi dan menyembuhkan Pelaksanaan :

Catat jumlah, warna, bau, dan konsistensi dari setiap drainase dari pengirisan.

memeriksa Tepi luka setiap 4 jam untuk menentukan setiap potensi luka dehiscence.

Balut luka dengan bantal atau alas apapun selama batuk untuk menyamakan tekanan pada luka dan meminimalkan kesempatan perpecahan.

ganti balutan jika diperlukan untuk meminimalkan iritasi kulit dan menghilangkan media untuk pertumbuhan bakteri.

Monitor tanda-tanda vital. Administrasi antibiotik jika diperlukan; memonitor dan merekam reaksi.

Kriteria evaluasi / hasil yang diinginkan : Bebas dari luka erythema, proses, drainase bernanah. Afebrile.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 4Kurangnya pengetahuan tentang management perawatan diri setelah operasi.Alasan: Para pasien / keluarga mungkin akan kurangnya pengetahuan tentang pasca op perawatan fisik, pembatasan fisik, sementara dan perubahan dalam aktivitas seksualTujuan :Pasien akan memiliki pengetahuan yang cukup dari manajemen perawatan diri pos-opPelaksanaan :

Menginstruksikan pasien / keluarga tentang perlunya kegiatan membatasi kegiatan yang berat,ermasuk review terhadap tugas pekerjaan. Menginstruksikan untuk tidak berkendara setidaknya 2 minggu. Mengajar untuk menghindari mengangkat berat , menarik , mendorong atau setidaknya 6 bulan. Menilai mekanik tubuh dan memberikan informasi untuk perbaikan yang diperlukan untuk mencegah gangguan dari hernia. Membahas pentingnya dan metode untuk mencegah sembelit menghindari stres pada penyembuhan insisi. Memberikan informasi tentang kemampuan untuk kembali ke normal seksual actifity. Memerintahkan dalam manajemen pencegahan luka dan tanda-tanda

infeksi.Kriteria evaluasi / hasil yang diinginkan pasien :

Menulis daftar larangan fisik, tanda dan gejala infeksi luka.

Page 13: LP HERNIA

menunjukkan luka manajemen luka yang benar.DIAGNOSA KEPERAWATAN 5Nyeri berhubungan dengan luka operasi.Hasil yang, diharapkan :Nyeri berkurang, secara bertahap.Rencana tindakan :

a) Kaji intensitas nyeri pasien.b) Observasi tanda-tanda vital clan keluhan pasien.c) Letakkan anak pads tempat tidur dengan teknik yang tepat sesuai dengan

pembedahan yang dilakukan.d) Berikan posisi tidur yang menyenangkan dan aman.e) Anjurkan untuk sesegera mungkin anak beraktivitas secara bertahap.f) Berikan therapi analgetik sesuai program medis.g) Lakukan tindakan keperawatan anak dengan hati-hati.h) Ajarkan tehnik relaksasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 6Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan muntah setelah pembedahan.Hasil yang diharapkan:

a) Turgor kulit elastis, tidak kering.b) Mual dan muntah tidak ada.

Rencana tindakan :a) Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.b) Monitor pemberian infus.c) Beri minum & makan secara bertahap.d) Monitor tanda-tanda dehidrasi.e) Monitor dan catat cairan masuk dan keluar.f) Timbang berat badan tiap hari.g) Catat dan informasikan ke dokter tentang muntahnya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 7Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan luka operasi.Hasil yang diharapkan:Luka operasi bersih, kering, tidak ada bengkak. tidak ada perdarahan.Rencana tindakan :

a) Observasi keadaan luka operasi dari tandatanda peradangan : demam, merah, bengkak clan keluar cairan.

b) Rawat luka dengan teknik steril.c) Jaga kebersihan sekitar luka operasi.d) Beri makanan yang bergizi clan dukung pasien untuk makan.e) Libatkan keluarga untuk menjaga kebersihan luka operasi clan lingkungannya.f) Kalau perlu ajarkan keluarga dalam perawatan luka operasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 8Resiko Tinggi hypertermi berhubungan dengan infeksi pads luka operasi.Hasil yang diharapkan :

a) Luka operasi bersih, kering, ticlak bengkak. ticlak ada perdarahan.b) Suhu dalam batas normal (36-37°C)

Rencana tindakan :a) Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.b) Beri terapi antibiotik sesuai program medik.c) Beri kompres hangat.d) Monitor pemberian infus.

Page 14: LP HERNIA

e) Rawat luka operasi dengan tehnik steril.f) Jaga kebersihan luka operasi. g) Monitor dan catat cairan masuk dan keluar.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 9Kurang pengetahuan tentang perawatan luka operasi berhubungan dengan kurang informasi. Hasil yang diharapkan :

a) Orang tua mengerti tentang perawatan luka operasi.b) Orang tua clapat memelihara kebersihan luka operasi clan perawatannya.

Rencana tindakan :a) Ajarkan kepada orang tua cara merawat luka operasi & menjaga

kebersihannya.b) Diskusikan tentang keinginan keluarga yang ingin diketahuinya.c) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.d) Jelaskan tentang perawatan dirumah, balutan jangan basah & kotor.e) Anjurkan untuk meneruskan pengobatan/ minum obat secara teratur di rumah,

dan kontrol kembali ke dokter. IX. EVALUASI

Hasil yang diharapkan pada pasien hernia, yaitu: a. Cemas teratasi. b. Nyeri berkurang sampai hilang. c. Resti infeksi tidak terjadi. d. Gangguan nutrisi teratasi. e. Defisit cairan teratasi. f. Keterbatasan aktifitas teratasi. g. Kurang pengetahuan teratasi.

Page 15: LP HERNIA

Daftar Pustaka

NURSING CARE PLANNING GUIDES FOR ADULTS by randy marion caine & patricia mckay bufalinino

BUKU AJAR ILMU BEDAH/editor,R.Sjamsutidajat,wim degong-edisi revisi-jakarta :EGC,1997

Media Auscubpius ,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Kapita Selekta Kedokteran,Edisi 3,Jilid 2

Barbara Engra,Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.

Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan Binding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali.Terjadi penekanan terhadap cincin hernia, akibat semakin banyaknya usus yang masuk, cincin hernia menjadi sempit & menimbulkan gangguan penyaluran isi usus.Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan kemudian timbul nekrosis.Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah dan obstipasi.Bila inkarserata dibiarkan, maka lama kelamaan akan timbul edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah & terjadi nekrosis. Juga dapat terjadi bukan karena terjepit, melainkan ususnya terputar.Bila isi perut terjepit dapat terjadi ; shock, demam, acidosis metabolik, abses. 2. PENATALAKSANAAN MEDIK a) Operasi. b) Pemberian obat-obatan. c) Antibiotik.

Analgetik.

Page 16: LP HERNIA

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIANData Subyektif

Sebelum Operasi Adanya benjolan diselangkangan/kemaluan. Nyeri di daerah benjolan. Mual, muntah, kembung. Konstipasi. Tidak nafsu makan. Bayi menangis terns. Pada saat bayi menangis/mengejan dan batukbatuk kuat timbul benjolan.Sesudah Operasi Nyeri di daerah operasi. Lemas. Pusing. Mual, kembung.

Data ObyektifSebelum Operasi Nyeri bila benjolan tersentuh. Pucat, gelisah. Spasme otot. Demam. Dehidrasi. Terdengar bising usus pada benjolan.

Page 17: LP HERNIA

Sesudah Operasi Terdapat luka pada selangkangan. Puasa. Selaput mukosa mulut keying. Anak / bayi rewel. Data Laboratorium Darah Leukosit > 10.000 - 18.000 /mm3. Serum elektrolit meningkat. Data Pemeriksaan Diagnostik – X.ray

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN DAN RENCANA TINDAKAN.Sebelum Operasi.

Diagnosa Keperawatan 1.Nyeri berhubungan dengan adanya benjolan pada selangkangan.Hasil yang diharapkan : Nyeri berkurang sampai hilang secara bertahap. Pasien dapat beradaptasi dengan nyerinya, Rencana tindakan : Observasi tanda-tanda vital Observasi keluhan nyeri, lokasi, jenis dan intensitas nyeri Jelaskan penyebab rasa sakit, cars menguranginya. Beri posisi senyaman mungkin bunt pasien. Ajarkan tehnik-tehnik relaksasi = tarik nafas dalam. Bed obat-obat analgetik sesuai pesanan dokter. Ciptakan lingkungan yang tenang.Diagnosa Keperawatan 2.Kecemasan berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.Hasil yang diharapkan : Pasien kooperatif dalam asuhan keperawatan. Ekspresi wajah tenang.Rencana tindakan : Kaji tingkat kecemasan pasien. Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah, waktu

puasa, jam operasi. Dengarkan keluhan pasien. Beri kesempatan pasien untuk bertanya. Jelaskan pada pasien tentang apa yang akan dilakukan di kamar operasi

dengan terlebih dahulu dilakukan pembiusan. Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.Diagnosa Keperawatan 3.Kecemasan orang tua berhubungan dengan akan dilakukan tindakan pembedahan.Hasil yang diharapkan : Orang tua kooperatif dalam pendampingan perawatan.Rencana tindakan Kaji tingkat kecemasan orang tua. Jelaskan prosedur persiapan operasi seperti pengambilan darah, waktu

puasa, jam operasi.

Page 18: LP HERNIA

Dengarkan keluhan orang tua. Beri kesempatan orang tua untuk bertanya. Jelaskan pads orang tua tentang apa yang akan dilakukan dikamar operasi

dengan terlebih dahulu dilakukan pembiusan. Jelaskan tentang keadaan pasien setelah dioperasi.Diagnosa Keperawatan 4.Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah.Hasil yang diharapkan Turgor kulit elastis.Rencana tindakan : Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam. Puasakan makan & minum. Timbang berat baclan anak tiap hari. Kalau perlu pasang infus clan NGT sesuai program dokter. Hindarkan makan clan minum yang merangsang mual atau muntah. Observasi jumlah clan isi muntah. Catat clan informasikan ke dokter tentang muntahnya. Monitor dan catat cairan masuk dan keluar.

Sesudah Operasi Diagnosa Keperawatan 1.

Nyeri berhubungan dengan luka operasi.Hasil yang, diharapkan : Nyeri berkurang, secara bertahap.Rencana tindakan : Kaji intensitas nyeri pasien. Observasi tanda-tanda vital clan keluhan pasien. Letakkan anak pads tempat tidur dengan teknik yang tepat sesuai dengan

pembedahan yang dilakukan. Berikan posisi tidur yang menyenangkan dan aman. Anjurkan untuk sesegera mungkin anak beraktivitas secara bertahap. Berikan therapi analgetik sesuai program medis. Lakukan tindakan keperawatan anak dengan hati-hati. Ajarkan tehnik relaksasi.Diagnosa Keperawatan 2.Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan muntah setelah pembedahan.Hasil yang diharapkan:

Turgor kulit elastis, tidak kering. Mual dan muntah tidak ada.

Rencana tindakan : Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam. Monitor pemberian infus. Beri minum & makan secara bertahap. Monitor tanda-tanda dehidrasi. Monitor dan catat cairan masuk dan keluar. Timbang berat badan tiap hari. Catat dan informasikan ke dokter tentang muntahnya.Diagnosa Keperawatan 3.Kerusakan Integritas kulit berhubungan dengan luka operasi.Hasil yang diharapkan:

Page 19: LP HERNIA

Luka operasi bersih, kering, tidak ada bengkak. tidak ada perdarahan.Rencana tindakan : Observasi keadaan luka operasi dari tandatanda peradangan : demam,

merah, bengkak clan keluar cairan. Rawat luka dengan teknik steril. Jaga kebersihan sekitar luka operasi. Beri makanan yang bergizi clan dukung pasien untuk makan. Libatkan keluarga untuk menjaga kebersihan luka operasi dan

lingkungannya. Kalau perlu ajarkan keluarga dalam perawatan luka operasi.Diagnosa Keperawatan 4.Resiko Tinggi hypertermi berhubungan dengan infeksi pads luka operasi.Hasil yang diharapkan : Luka operasi bersih, kering, tidak bengkak. tidak ada perdarahan. Suhu dalam batas normal (36-37°C)Rencana tindakan : Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam. Beri terapi antibiotik sesuai program medik. Beri kompres hangat. Monitor pemberian infus. Rawat luka operasi dengan tehnik steril. Jaga kebersihan luka operasi. Monitor dan catat cairan masuk dan keluar.Diagnosa Keperawatan 5.Kurang pengetahuan tentang perawatan luka operasi berhubungan dengan kurang informasi. Hasil yang diharapkan : Orang tua mengerti tentang perawatan luka operasi. Orang tua dapat memelihara kebersihan luka operasi dan perawatannya.Rencana tindakan : Ajarkan kepada orang tua cara merawat luka operasi & menjaga

kebersihannya. Diskusikan tentang keinginan keluarga yang ingin diketahuinya. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Jelaskan tentang perawatan dirumah, balutan jangan basah & kotor. Anjurkan untuk meneruskan pengobatan/ minum obat secara teratur di

rumah, dan kontrol kembali ke dokter.

Page 20: LP HERNIA
Page 21: LP HERNIA