lotion nyamuk 2014 new

29
A. PENYULUHAN PEMBUATAN LOTION ANTI NYAMUK DARI DAUN TEMBELEK (Lantana camara) UNTUK MENCEGAH PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH NYAMUK B. ANALISIS SITUASI Mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti penyakit chikungunya dan penyakit demam berdarah diberbagai daerah menjadi suatu keprihatinan bagi kita. Hal ini disebabkan masih buruknya derajat kesehatan masyarakat, baik kesehatan lingkungan maupun sanitasinya. Penyakit chikungunya dan demam berdarah sama-sama disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, hanya saja virus yang dibawanya berbeda. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan Chikungunya sampai saat ini masih merupakan masalah di Provinsi Riau yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Kedua penyakit ini sangat potensial untuk terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan merupakan ancaman bagi masyarakat luas. Jumlah kasus DBD Provinsi Riau tahun 2010 dilaporkan sebanyak 1.003 dan meningkat pada tahun 2012 yaitu sebanyak 1.114 kasus (Dinkes Propinsi Riau, 2010; Dinkes Propinsi Riau, 2012). Tahun 2011 empat daerah masuk KLB DBD yakni Kabupaten Rokan Hilir, Kuansing, Indra Giri Hulu dan Pelalawan (Rosal, 2011). Kasus Chikungunya mulai ditemukan lagi di Provinsi Riau sejak tahun 2007 di Kota Pekanbaru kemudian menyebar ke kabupaten/kota

Upload: dian-rahayu-ningsih

Post on 23-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vdgxf

TRANSCRIPT

Page 1: Lotion Nyamuk 2014 New

A. PENYULUHAN PEMBUATAN LOTION ANTI NYAMUK DARI DAUN

TEMBELEK (Lantana camara) UNTUK MENCEGAH PENYAKIT YANG

DITULARKAN OLEH NYAMUK

B. ANALISIS SITUASI

Mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti penyakit

chikungunya dan penyakit demam berdarah diberbagai daerah menjadi suatu keprihatinan

bagi kita. Hal ini disebabkan masih buruknya derajat kesehatan masyarakat, baik

kesehatan lingkungan maupun sanitasinya. Penyakit chikungunya dan demam berdarah

sama-sama disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, hanya saja virus yang dibawanya

berbeda.

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan Chikungunya sampai saat ini masih

merupakan masalah di Provinsi Riau yang memerlukan perhatian serius dari semua

pihak. Kedua penyakit ini sangat potensial untuk terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan

merupakan ancaman bagi masyarakat luas. Jumlah kasus DBD Provinsi Riau tahun 2010

dilaporkan sebanyak 1.003 dan meningkat pada tahun 2012 yaitu sebanyak 1.114 kasus

(Dinkes Propinsi Riau, 2010; Dinkes Propinsi Riau, 2012). Tahun 2011 empat daerah

masuk KLB DBD yakni Kabupaten Rokan Hilir, Kuansing, Indra Giri Hulu dan

Pelalawan (Rosal, 2011). Kasus  Chikungunya  mulai  ditemukan 

lagi di Provinsi Riau sejak  tahun 2007  di  Kota  Pekanbaru  kemudian  menyebar  ke 

kabupaten/kota  lainnya.  Kabupaten Kuansing merupakan kabupaten yang tertinggi

untuk kasus chikungunya pada tahun 2009 yaitu terdapat 2208 kasus (Dinkes Propinsi

Riau, 2009).  

Salah satu Desa di Kecamatan Benai Kabupaten Kuansing yang rentan terhadap

perkembangan nyamuk Aedes aegypti adalah Desa Pulau Ingu. Luas wilayah desa sekitar

400 Ha terdiri dari 3 dusun dan enam Rukun Tetangga (RT). Desa Pulau Ingu dihuni

oleh 654 kepala keluarga dengan 2616 jiwa. Mata pencarian utama penduduk desa ini

adalah petani (85%), disamping itu ada juga yang bekerja sebagai pegawai, pedagang dan

buruh kasar. Lahan pertanian yang diolah masyarakat sebagian besar adalah kebun karet

dan sawah. Desa Pulau Ingu termasuk desa miskin, hampir 50% masyarakatnya

menerima bantuan Raskin dari pemerintah. Selain kondisi perekonomian yang lemah,

Page 2: Lotion Nyamuk 2014 New

tingkat pendidikan masyarakatnya juga rendah berkisar antara SD, SMP dan SMA.

Tingkat kesadaran penduduk akan kesehatan juga sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari

buruknya derajat kesehatan masyarakat desa Pulau Ingu baik kesehatan lingkungan

maupun sanitasinya sehingga sangat potensial untuk perkembangan nyamuk Aedes

aegypti.

Produk obat antinyamuk yang beredar luas di pasaran saat ini tersedia dalam

berbagai bentuk mulai dari obat nyamuk bakar, semprot, sampai berbentuk lotion.

Penggunaan lotion antinyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk lebih efektif untuk

masyarakat, baik yang berada di dalam rumah, apalagi bagi masyarakat yang sering

berada di luar rumah. Produk lotion antinyamuk saat ini mengandung bahan-bahan

berbahaya bagi manusia seperti propoxur, transfluthrin, dan diethyltoluamide atau

DEET. DEET sangat korosif sehingga produk lotion antinyamuk tidak dapat disimpan

dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis

lapisannya.

Tanaman tembelek (Lantana camara Linn) merupakan tanaman liar yang banyak

ditemui dan mudah ditanam. Daun dan bunga tembelek berpotensi sebagai insektisida

nabati karena mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, minyak

atsiri, caryophyllene, terpidene, a pinene, dan rcymene. Serangga tidak menyukai zat-zat

tersebut sehingga tanaman ini berpotensi sebagai penolak terhadap serangga.

Dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi, UNRI melalui Lembaga Pengabdian

Masyarakat berkewajiban untuk membantu masyarakat sekitar mencari solusi

permasalahan yang dihadapi terutama berkaitan dengan upaya peningkatan nilai guna

dari bahan yang tidak termanfaatkan dan banyak terdapat dilingkungan desa, dalam hal

ini peningkatan nilai guna dari tanaman tembelek untuk menambah kesejahteraan dan

kesehatan masyarakat desa. Pada kegiatan ini masyarakat akan diberikan tehnologi yang

murah, sederhana, praktis dan dapat dilakukan baik individu maupun kelompok. Bentuk

kegiatan yang akan dilakukan adalah penyuluhan dan percontohan tentang pemanfaatan

tanaman tembelek menjadi lotion antinyamuk. Cara yang akan diajarkan ini cukup

sederhana yaitu pembersihan dan penghalusan tanaman tembelek, ekstraksi dan

mencampuran hasil ekstraksi tanaman tembelek dengan cleansing milk, minyak kayu

Page 3: Lotion Nyamuk 2014 New

putih dan aromaterapi. Lotion antinyamuk yang dihasilkan mempunyai daya membunuh

nyamuk yang efektif dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit.

C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan penyakit yang

sering mewabah dimasyarakat karena buruknya derajat kesehatan lingkungan dan

sanitasi. Pencegahan perkembangan nyamuk Aedes aegypty biasanya dilakukan dengan

penyemprotan tetapi hal ini jarang dilakukan. Untuk menghindari gigitan nyamuk,

penggunaan lotion antinyamuk lebih efektif daripada produk lain baik yang berada di

dalam rumah, apalagi bagi masyarakat yang sering berada di luar rumah. Produk lotion

anti nyamuk saat ini mengandung bahan-bahan berbahaya bagi manusia. Sebagai

alternatif, penggunaan bahan alami yang bersifat insektisida merupakan pilihan yang

tepat. Tanaman tembelek merupakan salah satu tanaman yang mempunyai sifat sebagai

insektisida dan banyak tumbuh sebagai tanaman liar. Berdasarkan hal tersebut, maka

perlu dilakukan penyuluhan dan pembuatan lotion antinyamuk dengan bahan tanaman

tembelek (Lantana camara) yang aman untuk kulit, sehingga akan dapat meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat desa Pulau Ingu.

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tembelek (Lantana camara Linn)

Di Indonesia Lantana camara Linn biasa di sebut dengan nama kembang telek.

Tanaman ini berasal dari Amerika tropis dan tumbuh baik di daerah tropis terdiri dari

650 varietas yg tersebar di 60 negara. Tembelek merupakan tanaman perdu dengan tinggi

05 - 1,5 m, kulit batang berwarna coklat dengan permukaan kasar. Daun berwarna hijau

berbentuk oval dengan pinggir daun bergerigi. Permukaan daun kasar karena terdapat

bulu. Tanaman tembelek memiliki bunga yang bersifat rasemos dan memiliki warna

beraneka ragam, putih, merah muda, jingga, kuning. Dengan demikian tanaman ini

memiliki nilai estika yg dapat di gunakan sebagai tanaman hias. Di beberapa negara

tanaman ini sudah banyak di hibridakan sebagai tanaman hias (Setiagung, 2012).

Page 4: Lotion Nyamuk 2014 New

Gambar 1. Tanaman Tembelek (Lantana camara)

Famili Verbenaceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang memiliki

sumber insektisida nabati. Tumbuhan dari famili Meliaceae, Annonaceae, Piperaceae,

Asteraceae, Zingiberaceae, dan Solanaceae juga memiliki sumber insektisida nabati.

Taksonomi dari tumbuhan tembelek adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili : Verbenaceae

Genus : Lantana

Spesies : Lantana camara L (Setiagung, 2012)

2. Kandungan Kimia dan Kegunaan Tanaman Tembelek

Selain sebagai tanaman hias, Lantana camara linn juga berpotensi sebagai bio

insektisida dan obat. Berdasarkan hasil penelitian dari ekstrak daun dan bunga didapati

senyawa senyawa yang berfungsi sebagai insektisidal, fungisidal, nematisidal, dan anti

Page 5: Lotion Nyamuk 2014 New

mikrobakterial. Senyawa senyawa itu yaitu Humule (minyak asiri), Lantadene A,

Lantadene B, Lantanolic acid, Lantic acid, b-coryophylle, g-terpidene, a-pinene, dan r-

cynaene. Senyawa triterpenoid dari tanaman ini mampu menghambat pertumbuhan

bakteri staphylococus aureus yang merupakan bakteri patogen pada penyakit saluran

pernafasan (Edosaragih, 2009).

Tembelek dilaporkan memiliki sifat insektisidal, anti-ovoposisi, penghambatan

aktivitas makan, penghambatan pertumbuhan, efek kematian terhadap serangga hama di

lapangan dan di gudang penyimpanan. Bagian tumbuhan tembelek yang dapat digunakan

sebagai insektisida adalah bunga dan daun.

Koswanudin dan Harnoto (2009) dari hasil risetnya menunjukkan bahwasanya

tembelek mampu mengusir kutu daun Aphis Cracivora dan penggerek polong Maruca

testulalis pada tanaman kacang hijau. Hal tersebut terjadi karena adanya kandungan

Lantadene A dalam biji tembelekan. Proses pembuatannya cukup mudah, yaitu 4 gram

ekstrak biji tembelekan dicampur dalam 1 liter air. Selanjutnya 10 ml larutan

disemprotkan pada tiap tanaman. Dari hasil riset dan aplikasi dilapangan dapat

menimbulkan kematian pada nimfa sebanyak 60% dan larva penggerek polong sebesar

70%.

3. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty

a. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever merupakan

penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini tersebar di seluruh wilayah

Indonesia, kecuali pada dataran tinggi lebih dari 1000 m di atas permukaan laut. Sejak

pertama ditemukan penyakit DBD di Indonesia (Surabaya dan Jakarta) pada tahun 1968,

jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas, sehingga

pada tahun 1994 DBD telah tersebar ke seluruh propinsi di Indonesia. Kejadian luar biasa

(KLB)/ wabah masih sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Di Propinsi Riau,

berdasarkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue tahun 2002 s.d September 2007

mengalami peningkatan kasus pada Tahun   2005   sebanyak   1897   kasus, dan tahun

2006 dan Sept 2007 mengalami penurunan kasus hingga 50 % (Muna, 2007)

Page 6: Lotion Nyamuk 2014 New

Upaya penanggulangan penyakit DBD yang sampai saat ini  telah dilaksanakan

oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau berupa kegiatan penyemprotan,

larvasidasi, POKJANAL DBD, pelatihan SDM, penggerakan Persan Serta Masyarakat

(PSM) dengan 3M Plus (Menguras, Mengubur, Menutup, Plus memakai kelambu,

menyemprot nyamuk, dll) (Muna, 2007)

b. Penyakit Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh

nyamuk Aedes aegypti. Virus ini digolongkan pada keluarga Togaviridae, genus

alphavirus. Pada umumnya virus ini menyerang kawasan tropis Asia dan Afrika. Sejak

mulai teridentifikasi pada tahun 1952, epidemik ini terus berkembang hingga akhirnya

menyebar di wilayah Indonesia. Demam chikungunya pertama kali terjadi di Samarinda

tahun 1973. Kemudian berjangkit lagi pada tahun 1980, kali ini menyerang wilayah

Jambi. Tahun 1983, chikungunya terjadi di Martapura, Ternate, dan Yogyakarta. Demam

ini kemudian vakum selama lebih kurang 20 tahun hingga merebak besar-besaran pada

tahun 2001 di Muara Enim, Sumatera Selatan. Setelah itu, demam ini seakan sudah

populer di kawasan nusantara.  

Gejala awal Chikungunya adalah terjadi demam tinggi mencapai 39oC disertai

menggigil yang mirip gejala influensa disertai mual-muntah, sakit kepala dan sakit perut.

Dalam 4 hari rasa nyeri dan ngilu mulai terasa pada persendian terutama sendi lutut,

pergelangan, jari kaki dan tangan. Setelah itu di sekujur tubuh penderita timbul bercak-

bercak merah. Pada tahap berikutnya, penderita akan mengalami kelumpuhan pada

tangan dan kaki. Namun, kelumpuhan ini tidak berlansung lama. Penderita akan segera

sembuh dalam beberapa hari saja. Meskipun mirip dengan demam berdarah dengue,

demam chikungunya tidak mengakibatkan perdarahan hebat, renjatan (shock), ataupun

kematian. Masa inkubasi chikungunya adalah 2 sampai 4 hari. Manifestasi penyakit

berlangsung 3 sampai 10 hari. Virus ini termasuk self limiting disease yang artinya hilang

dengan sendirinya. Namun rasa nyeri dan sakit masih tertinggal dalam hitungan minggu

sampai bulan (Agung, 2007).

Dalam prakteknya, tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya.

Penyakit ini hanya bisa dicegah diantaranya yaitu penghentian perkembangbiakan

Page 7: Lotion Nyamuk 2014 New

nyamuk dengan menggalakkan 3M (menutup saluran air, menguras penampungan air,

mirip dengan pencegahan terhadap demam berdarah dengue (DBD). Pemberantasan

terhadap nyamuk ini harus dilaksanakan secara rutin dan berkala, karena berdasarkan

penelitian dalam 10 hari sekali ratusan jentik berubah menjadi nyamuk. Jentik-jentik itu

apabila dibiarkan akan berkembang pesat hingga membahayakan kehidupan manusia

(Agung, 2007)

E. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan kegiatan:

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman tembelek

(Lantana camara Linn) yang berpotensi sebagai obat antinyamuk alami.

2. Memberikan keterampilan kepada masyarat desa tentang cara-cara pembuatan

lotion antinyamuk alami dari tanaman tembelek (Lantana camara Linn).

F. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat dari kegiatan ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman

tembelek yang berpotensi sebagai obat antinyamuk.

2. Menambah keterampilan masyarakat dalam membuat lotion antinyamuk alami

dari tanaman tembelek.

3. Meningkatkan taraf kesehatan dan taraf hidup masyarakat dengan memutus

penularan virus penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypty

G. SASARAN KEGIATAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat desa terutama ibu-ibu PKK desa

Pulau Ingu Kecamatan Benai Kabupaten Kuansing yang berjumlah lebih kurang 30

orang. Diharapkan setelah kegiatan berakhir mereka dapat menjadi pelopor dan

menyebarluaskan tehnologi sederhana ini ke masyarakat sekitarnya. Dengan adanya

kelompok kerja ini akan memudahkan komunikasi dan kerjasama serta pemantauan hasil

kegiatan.

Page 8: Lotion Nyamuk 2014 New

H. METODA PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang akan ditawarkan untuk mendukung realisasi

pelaksanaan kegiatan penyuluhan pembuatan lotion anti nyamuk dari tanaman tembelek

di desa Pulau Ingu adalah sebagai berikut:

1. Perizinan dan observasi lapangan dengan aparat desa dan instansi terkait

2. Persipan pembuatan makalah/lieflet tentang potensi tanaman tembelek dan

pengolahannya menjadi lotion antinyamuk

3. Penyuluhan dan demonstrasi dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:

a. Penyuluhan, dilakukan dengan ceramah dan diskusi dengan masyarakat yang

terlibat, bertujuan untuk (a) menjelaskan potensi tanaman tembelek yang dapat

digunakan sebagai obat antinyamuk (b) menjelaskan kandungan senyawa yang

bersifat sebagai insektisida pada tanaman tembelek (c) menjelaskan cara

pembuatan lotion antinyamuk dari tanaman tembelek

b. Demonstrasi, yaitu memberi bekal keterampilan berupa praktek secara langsung

tentang tehnik pengolahan tanaman tembelek menjadi lotion antinyamuk dari

mulai persiapan sampai pada pembuatannya.

c. Diskusi dan tanya jawab tentang hal-hal yang berhubungan dengan potensi

tanaman tembelek dan penggunaannya sebagai lotion antinyamuk

d. Peserta dibagi menjadi enam kelompok, masing-masing kelompok ini akan

menerapkan teknologi yang diberikan sehingga pada evaluasi kegiatan mudah

dipantau

I. RANCANGAN EVALUASI KEGIATAN

Untuk memantau tingkat keberhasilan kegiatan ini dilakukan evaluasi atau

penilaian yang terbagi dalam empat tahap:

1. Tahap 1, dilakukan selama pelaksanaan berupa pengamatan langsung bagaimana

optimisme masyarakat terhadap kegiatan penyuluhan dan demonstrasi

2. Tahap II, evaluasi dilakukan setelah serangkaian pelatihan dilaksanakan yaitu

melalui tanya jawab dengan masyarakat yang terlibat untuk mengetahui sejauh

mana materi pelatihan dapat diserap oleh masyarakat.

Page 9: Lotion Nyamuk 2014 New

3. Tahap III, memberikan angket mengenai persepsi peserta terhadap pelaksanaan

kegiatan penyuluhan.

4. Tahap IV, untuk melihat hasil secara nyata dilakukan pemantauan tingkat

keberhasilan kegiatan ini melalui kelompok-kelompok kerja dan peninjauan

kembali ke lapangan.

J. JADWAL PELAKSANAAN

No. Kegiatan

Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1 Persiapan- Persiapan administrasi untuk

pelaksanaan kegiatan- Mempersiapkan materi, alat dan

bahan

X

X X

2 Pelaksanaan- Penyuluhan dan demonstrasi- Evaluasi

XX X

3 Penyusunan Laporan- Analisis data- Pembuatan draf laporan- Pembuatan dan penyerahan

laporan

XX X

X

K. PEMBIAYAAN

1. Honorarium

No. Jabatan dalam kegiatan Besar honor (Rp) Waktu

Jumlah (Rp)

1. Ketua kegiatan 150.000,-/bln 6 bln 900.000,’

2. Anggota (3 orang) 100.000,-/bln 6 bln 1.800.000,-

Jumlah 2.700.000,-

Page 10: Lotion Nyamuk 2014 New

2. Peralatan

No. Jenis Alat Jumlah Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Lumpang kayu 5 buah 50.000,- 250.000,-

2 Kain kasa 1 m 25.000,- 25.000,-

3 Sarung tangan plastik 5 buah 20.000,- 100.000,-

4 Gelas ukur plastik 4 buah 40.000,- 160.000,-

5 Baskom 5 buah 20.000,- 100.000,-

6 Corong 5 buah 10.000,- 50.000,-

7 Pengaduk kayu 5 buah 8.000,- 40.000,-

8 Alat peraga 1 paket 250.000,-

9 Sewa infokus 1 set 100.000,- 100.000,-

Jumlah1.075.000,-

3. Bahan habis pakai

No. Jenis bahan Jumlah Harga satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Cleansing milk 30 20.000,- 600.000,-

2 Minyak kayu putih 5 15.000,- 75.000,-

3 Aroma terapi 2 20.000,- 40.000,-

4 Kertas HVS 70 gram 1 50.000 50.000,-

5 Tinta Printer 1 200.000 200.000,-

6 Flas Disk 1 150.000 150.000,-

7 Penggandaan materi penyuluhan

(30 org x 10 halaman)

300 200 60.000,-

8 Buku tulis untuk catatan (30 org x 1 buah)

30 2.000 60.000,-

Jumlah 1.235.000,-

Page 11: Lotion Nyamuk 2014 New

4. Perjalanan

No. Jenis Perjalanan Biaya (Rp)

1 Transportasi dan akomodasi Tim ke lokasi dalam rangka penyelesaian administrasi

700.000,-

2 Transportasi, akomodasi dan konsumsi Tim ke lokasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan

1.800.000,-

3 Transportasi, akomodasi dan konsumsi Tim ke lokasi dalam rangka evaluasi kegiatan

1.000.000,-

Jumlah 3.500.000,-

5. Dan lain-lain

No. Jenisperjalanan Biaya (Rp)

1 Dokumentasi kegiatan 200.000

2. Konsumsi (30 orang x Rp.25.000) 750.000

3. Laporan dan penggandaan 300.000

Jumlah 1.250.000

REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN

No. Jenis kegiatan Biaya (Rp)

1 Honorarium 2.700.000,-

2 Peralatan 1.075.000,-

3 Bahan 1.235.000,-

24 Perjalanan 3.500.000,-

5 Dan lain-lain 1.250.000,-

Jumlah 9.960.000,-

L. DAFTAR PUSTAKA

Agung, B., 2007, Chikungunya menyerang Pekanbaru lagi, (online) yankesriau.wordpress.com/2007/10/25/chikungunya-menyerang-pekanbaru-lagi/ (diakses tanggal 24 Maret 2014)

Dinkes Propinsi Riau, 2009, Profil Kesehatan Propinsi Riau, Pekanbaru

Dinkes Propinsi Riau, 2010, Profil Kesehatan Propinsi Riau, Pekanbaru

Page 12: Lotion Nyamuk 2014 New

Dinkes Propinsi Riau, 2012, Profil Kesehatan Propinsi Riau, Pekanbaru

Edosaragih, E.H.S., 2009, Lantana camara Linn, (online) http://archipeddy.com/garden/pic/lantana3.jpg) (diakses tanggal 20 maret 2014)

Koswanudin, D. Dan Harnoto, 2009, Bunga Hutan Yang Berpotensi Lantana camara linn (online)http://my.opera.com/Indonesian%20Natur/blog/2009/10/11/lantana-camara (diakses tanggal 20 Maret 2014)

Marwoto, F., 2012, Mahasiswa UNY memanfaatkan Tembelek untuk Lotion Antinyamuk, (online) www.antarajateng.com/detail/index.php?id=67742 (diakses tanggal 20 Maret 2014)

Muna, N, 2007, DBD di Propinsi Riau, (online) www.yankerriauwordpress.com/2007/10/30/ dbd-di-propinsi-riau (diakses tanggal 25 Maret 2014).

Rosal, A., 2011, DBD Masih berlangsung di Riau, (online) www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/7057-dbd dipropinsi Riau (diakses tanggal 25 Maret 2014)

Ramadhan, A., 2011, Riau DBD (online) www.arif.ramadhan.blogspot.com/2011/11/riau-dbd.html (diakses tanggal 25 Maret 2014)

Setiagung, F., 2012, Bunga Tembelek (Lantana camara)(online) Kakagung.blogspot.com/2012/02/lantana-camara.html (diakses tanggal 20 Maret 2014)

Wicaksono, P., 2012, Tanaman Tembelek untuk Lotion Antinyamuk, (online) www.tempo.co/read/news/2012/09/27/061432216/Tanaman-tembelek-untuk-lotion-anti-nyamuk (diakses tanggal 20 Maret 2014)

Page 13: Lotion Nyamuk 2014 New

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana

Nama dan gelar akademik : Lenny Anwar, S.Si., M.Si

Tempat tanggal lahir : Cot Girek (Aceh Utara) 3 Juni 1972

Pangkat Golongan dan NIP. : Penata Tk. I / IIId/19720603 199903 2 003

Jabatan Fungsional : Lektor

Bidang Keahlian : Kimia Organik Bahan Alam

Fakultas/Program Studi/Pusat: KIP/Pendidikan Kimia/Universitas Riau

Sejarah pendidikan : S1 Jurusan Kimia FMIPA UNSYIAH selesai tahun 1997

S2 Jurusan Kimia Organik FMIPA UNAND selesai tahun

1999

Pengalaman Pengabdian :

1. Produksi susu kedelai sebagai upaya pengembangan usaha baru di Dusun

Tanjung Raya Kec. Indralaya Kabupaten Ogan Ilir

2. Penyuluhan pemanfaatan labu kuning (Cucurbita moschata) menjadi produk

awetan kering dan pengolahannya menjadi aneka produk makanan sumber

antioksidan di dusun Tanjung Raya Kab. Ogan Ilir

3. Pengobatan penyakit infeksi kulit menggunakan daun tumbuhan iler dan cara

pembuatan sediaan salep fitofarmaka untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat

4. Pengolahan pisang gedah menjadi saus tanpa pewarna sintetik untuk

peningkatan nilai ekonomi dan pendapatan petani di desa Serdang kec.

Gelumbang Muara Enim.

5. Penyuluhan pemanfaatan ekstrak serai sebagai pembasmi nyamuk demam

berdarah (Aedes aegypty) di dusun Tanjung Raya Kab. Ogan Ilir

6. Diversifikasi pemanfaatan tepung kedelai sebagai olahan pangan sumber

protein dan antioksidan untuk peningkatan gizi masyarakat dan pencegah

penyakit degeneratif

Page 14: Lotion Nyamuk 2014 New

2. Anggota Pelaksana I

Nama dan gelar akademik : Rini, S.Si, M.Si

Pangkat Golongan dan NIP. : Penata Tk I/IIId/19720107199802 2 001

Jabatan Fungsional : Lektor

Bidang Keahlian : Kimia Analitik

Fakultas/Program Studi/Pusat: FKIP/Pendidikan Kimia/Universitas Riau

Sejarah pendidikan : S1 Jurusan Kimia FMIPA UNRI selesai tahun 1997

S2 Jurusan Kimia Analitik Unand selesai tahun 2000

S3 Jurusan Kimia Analitik UNAND - sekarang

Anggota Pelaksana II

Nama dan gelar akademik : Abdullah, S.Si, M.Si

Pangkat Golongan dan NIP. : Penata/IIIc/19700613 199802 1 002

Jabatan Fungsional : Lektor

Bidang Keahlian : Kimia Analitik

Fakultas/Program Studi/Pusat: FKIP/Pendidikan Kimia/Universitas Riau

Sejarah pendidikan : S1 Jurusan Kimia FMIPA UNRI selesai tahun 1997

S2 Jurusan Kimia Analitik ITB selesai tahun 1999

Anggota Pelaksana III

Nama : Drs. Armius thaib

Pangkat Golongan dan NIP : IV a/ Lektor Kepala / 19500501197803 1 001

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Bidang Keahlian : Pendidikan Kimia

Fakultas/Program Studi/Pusat: FKIP/Pendidikan Kimia/Universitas Riau

Sejarah pendidikan : S1 Jurusan Kimia FMIPA UGM

Page 15: Lotion Nyamuk 2014 New

LAMPIRAN 2. GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKAN

PEMBUATAN LOTION ANTI NYAMUK

1. Persiapan sampel

- Daun dan bunga tembelek dipetik segar

- Cuci daun dan bunga tembelek sampai bersih dengan air.

2. Ekstraksi

- Ekstraksi, yakni bahan yang sudah dicuci dihancurkan/dihaluskan

menggunakan lumpang

- bahan yang sudah halus kemudian diperas menggunakan kain kasa sehingga

diperoleh larutan ekstrak daun dan bunga tembelek.

3. Pembuatan lotion

- Campurkan hasil ekstraksi dengan minyak kayu putih dan cleansing milk.

- Semua bahan diaduk hingga rata.

- Tambahkan parfum, aduk kembali hingga tercampur dan tunggu beberapa saat.

- Hasil eksperimen (lotion nyamuk) dimasukkan ke dalam botol dan ditutup rapat

untuk menghindari pengeringan.

- Kualitas terbaik dari segi keefektifan, tekstur, warna, bau, dan tampilan

diperoleh dari penambahan ekstrak tembelek sebanyak 20% .

Page 16: Lotion Nyamuk 2014 New

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENYULUHAN PEMBUATAN LOTION ANTI NYAMUK DARI DAUN TEMBELEK (Lantana camara Linn) UNTUK MENCEGAH

PENYAKIT YANG DITULARKAN OLEH NYAMUK

Oleh:

Lenny Anwar, S.Si, M SiRini, S.Si., M Si

Abdullah, S.Si., M. SiDrs. Armius Thaib

PRODI PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Page 17: Lotion Nyamuk 2014 New

UNIVERSITAS RIAU2014

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENGABDIAN

________________________________________________________________________1. Judul : Penyuluhan Pembuatan Lotion Anti Nyamuk Dari

Daun Tembelek (Lantana Camara Linn) UntukMencegah Penyakit yang Ditularkan OlehNyamuk

2. Ketua Pelaksanaan a. Nama : Lenny Anwar, S Si, M Si b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NIP : 19720602 199903 2 003 d. Disiplin Ilmu : Kimia Organik e. Pangkat / Golongan : Penata Tk I / IIId f. Jabatan : Lektor g. Fakultas/jurusan/Prodi : KIP/PMIPA/Pendidikan Kimia h. Alamat Kantor : Prodi Kimia FKIP Kampus Bina Widya Km.12,5

Kel. Simpang Baru - Pekanbaru i. Telf/Fax/E-mail : (0761)63267/(0761)65804 j. AlamatRumah : Villa Melati permai Blok D No.7 Jln Melati Indah

Tampan - Pekanbaru k. Telf/Fax/E-mail : lenny_an _ war@y ahoo .com

3. JumlahAnggota : 3 Orang a. Nama Anggota I : Rini, S.Si., M. Si b. Nama Anggota II : Abdullah, S.Si., M Si c. Nama Anggota III : Drs. Armius Thaib4. Bentuk Kegiatan : Penyuluhan dan demonstrasi5. Dana Kegiatan : Rp 9.960.000,- ( Sembilan Juta Sembilan Ratus

Enam puluh Ribu Rupiah)6. Sumber Biaya : DIPA- UR

Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2014Dekan Fakultas FKIP Ketua Pelaksana,

Prof. Dr. H.M. Nur Mustafa, M.Pd Lenny Anwar, S.Si, M SiNip. 19601013 198603 1 002 Nip. 19990603 199903 2 003

Menyetujui,Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

Page 18: Lotion Nyamuk 2014 New

Prof. Dr. Zulkarnaini M.SiNip.19611024 198803 1 002

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANAlamat: Kampus Bina Widya Simpang Baru-Pekanbaru Telp. ((0761)63267 Fax. (0761)65804

Pekanbaru, 15 Oktober 2012

Kepada Yth:Bapak ________________________________________________di- Tempat

Dengan Hormat,Kami sampaikan dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat yang akan dilaksanakan:

Hari/tanggal : Sabtu/20 Oktober 2012Waktu : 14.00 WIB s.d. selesaiJudul kegiatan : Penyuluhan Pemanfaatan Bayam Merah sebagai Zat

Pewarna Makanan Alami Sumber antioksidan

Sehubungan dengan kegiatan tersebut kami dari Tim Pengabdian Universitas Riau mengharapkan kehadiran Bapak RW untuk memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara tersebut.

Demikianalah undangan kami, atas perhatian Bapak diucapkan terimakasih

Ketua Tim Pengabdian,

Page 19: Lotion Nyamuk 2014 New

Lenny Anwar, S.Si, M.SiNip. 19720603 199903 2 003

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANAlamat: Kampus Bina Widya Simpang Baru-Pekanbaru Telp. ((0761)63267 Fax. (0761)65804

Pekanbaru, 15 Oktober 2012

Kepada Yth:Ibu _____________________di- Tempat

Dengan Hormat,Dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat yang akan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu/20 Oktober 2012Waktu : 14.00 WIB s.d. selesaiJudul kegiatan : Penyuluhan Pemanfaatan Bayam Merah sebagai Zat

Pewarna Makanan Alami Sumber antioksidan

Kami dari Tim Pengabdian Universitas Riau mengharapkan kehadiran Ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Demikianalah undangan kami, atas perhatian Ibu diucapkan terimakasih

Ketua Tim Pengabdian,

Lenny Anwar, S.Si, M.Si

Page 20: Lotion Nyamuk 2014 New

Nip. 19720603 199903 2 003