lonceng berdentang di ngemong kesempatan kedua filebelum sempat terpikirkan. seperti lonceng yang...

1
24 | Pop Komunitas JUMAT, 1 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Vini Mariyane Rosya Usia 40 tahun menawarkan kembali pilihan-pilihan hidup yang belum sempat terpikirkan. Seperti lonceng yang menyadarkan adanya kesempatan kedua. KOMUNITAS LIFE BEGINS@40 Lonceng Berdentang di Kesempatan Kedua AM-JAM yang sibuk bagi Liang pernah berganti menjadi detik-detik lambat bersama slang. Dokter pun tak dapat memastikan diagnosis sakit yang dideritanya. Momen tersebut begitu membekas di ingatan perempuan yang kini berusia 49 tahun ini. Di titik itulah Liang merasa hidup me- nagih hal-hal yang selama ini ia lupakan. Bagi Liang usia 40 memang unik. Usia tersebut seperti lonceng yang menyadarkan manusia dengan cara-cara yang berbeda-beda tentang hal-hal yang jauh lebih penting dari- pada apa yang dikejar selama ini. Kemapanan, ujarnya, mem- buka pikiran untuk melihat apa yang kurang serta terabaikan selama ini. “Saya diingatkan tentang kesehatan. Saya terlalu keras bekerja dan tak perhatikan tu- buh dan jiwa. Di kasus teman saya ya berbeda. Dia seorang vice president salah satu cabang bank asing yang berhenti di usia 40 lalu mengejar mimpi- nya membuat kerajinan,” ung- kap pendiri komunitas Life Begins@40 ini ke- pada Media Indonesia, Rabu (29/9). Titik balik tersebut diakui pula oleh Maria Kresentia, anggota komunitas yang didi- rikan pada April 2009 tersebut. Baginya usia 40 seperti kesem- patan kedua yang menghadir- kan kembali berbagai pilihan hidup. “Ada kebimbangan- kebimbangan yang muncul. Benar tidak sih pilihan saya di karier ini, apakah saya harus berhenti, apakah saya ingin le- bih banyak bersama anak-anak, apakah saya ingin melakukan hal yang lain. Ada keputusan- keputusan baru yang secara sadar maupun tidak harus di- buat,” paparnya. Bagi Maria perasaan tersebut mengingatkan kembali pada masa-masa kebimbangan rema- ja. Tentunya dengan berbagai pengalaman hidup selama puluhan tahun, kematangan dan kebijaksanaan pilihan pastinya yang diharapkan oleh orang-orang sekitar. “Itu sebabnya menjadi bagian dari sebuah komunitas menjadi penting. Terutama untuk ber- bagi, kok saya begini, bener tidak ya. Oh ternyata saya tidak aneh, yang lain juga merasakan hal yang sama. Di sini kita belajar sesuatu dari orang lain. Bagaimana masuk ke era baru dalam siklus hidup, tentu perlu dukungan,” paparnya. Lebih bermanfaat Kesadaran akan makna- makna kehidupan, ternyata disadari pula oleh komunitas, mendorong kebutuhan mereka yang ada di usia 40-an tahun untuk menjadi lebih berman- faat. Menurut Avanti, salah sa- tu anggota Life Be- gins@40, usia 40 mem- beri banyak ruang untuk lebih memperhatikan orang lain. “Mungkin saat usia 20-an terlalu banyak yang harus dipikirkan, misalnya karier. Kalau yang menikah, ya mengurus anak. Nah di usia 40, sudah banyak ikatan perhatian yang bisa kita longgarkan kare- na anak sudah mulai mandiri. Keluangan waktu, tenaga ini menumbuhkan secara drastis perasaan untuk membantu orang lain. Berbuat sesuatu untuk orang banyak,” papar ibu rumah tangga berusia 45 tahun tersebut. Ditambahkan Liang, mereka yang menginjak usia 40 keba- nyakan adalah orang-orang yang memiliki kapasitas, pe- ngalaman, serta materi yang cukup. Potensi kebaikan yang bisa dilakukan dengan berba- gai modal tersebut, lanjutnya, terlalu sayang untuk disia- siakan. Kebutuhan untuk berbagi dirasakan komunitas ini te- lah membuat hidup menjadi lebih bermakna. Maria me- nambahkan dengan menyadari peran baru di usia 40 tahun, berbagai kegiatan di komuni- tas juga menjadi jalan untuk lebih mengeksiskan diri. “Ada semacam tuntutan usia-usia seperti kami itu lebih ngemong, menginspirasi generasi yang lebih muda. Dengan berbagai kegiatan kami jadi eksis. menu- rut saya, eksis penting untuk kesehatan jiwa dan jasmani,” jelasnya. Liang yang hampir 20 tahun menggeluti bidang periklan- an itu menyahuti, “Usia 40 adalah usia tengah kehidup- an, paling manusia hidup maksimal sampai 70-80 tahun. Ini adalah waktu buat kita untuk berpikir apa yang harus kita isi di setengah kehidupan kita selanjutnya,” tandasnya. Kebutuhan berbeda Tak hanya ingin berbagi, komunitas ini juga memfokus- kan diri untuk memenuhi kebutuhan mereka di usia 40. Tema kesehatan dan spiritual, disebut Liang ‘paling laku’ di komunitasnya. Jika Life Begins @40 menyelenggarakan tema- tema sejenis, pendatangnya membeludak. “Karena mungkin ada keta- kutan-ketakutan yang mulai muncul. Hidup terasa tak lagi tersorot kepada kita. Anak- anak mulai punya kehidupan sendiri. Jadi wajar jiwa kita jadi lebih haus,” ungkap Avanti. Yang jelas, Liang mengaku ingin membuat komunitas yang bisa menginspirasi ma- syarakat. “Komunitas ini ada untuk memaksimalkan usia 40 tahun. Kalau belum pernah melaku- kan hal yang menarik, laku- kanlah. Kalau hidup kita sudah menarik, buat lebih menarik. Intinya lakukan hal yang ber- beda dalam hidup kita,” pung- kas Liang.(*/M-4) [email protected] DOK. LIFE BEGINS@40 KOMUNITAS LIFE BEGINS @40: Sejumlah anggota komunitas dalam sebuah acara rutin mereka. Komunitas ini dirasakan sebagai wadah berbagi yang tepat bagi mereka yang menginjak usia 40 tahun. J

Upload: phungthuy

Post on 28-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lonceng Berdentang di ngemong Kesempatan Kedua filebelum sempat terpikirkan. Seperti lonceng yang menyadarkan adanya kesempatan kedua. KOMUNITAS LIFE BEGINS@40 Lonceng Berdentang di

24 | Pop Komunitas JUMAT, 1 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Vini Mariyane Rosya

Usia 40 tahun menawarkan kembali pilihan-pilihan hidup yang belum sempat terpikirkan. Seperti lonceng yang menyadarkan adanya kesempatan kedua.

K O M U N I T A S L I F E B E G I N S @ 4 0

Lonceng Berdentang di Kesempatan Kedua

AM-JAM yang sibuk bagi Liang pernah berganti menjadi detik-detik lambat

bersama slang. Dokter pun tak dapat memastikan diagnosis sakit yang dideritanya. Momen tersebut begitu membekas di ingatan perempuan yang kini berusia 49 tahun ini. Di titik itulah Liang merasa hidup me-nagih hal-hal yang selama ini ia lupakan.

Bagi Liang usia 40 memang unik. Usia tersebut seperti lonceng yang menyadarkan manusia dengan cara-cara yang berbeda-beda tentang hal-hal yang jauh lebih penting dari-pada apa yang dikejar selama ini. Kemapanan, ujarnya, mem-buka pikiran untuk melihat apa yang kurang serta terabaikan selama ini.

“Saya diingatkan tentang kesehatan. Saya terlalu keras bekerja dan tak perhatikan tu-buh dan jiwa. Di kasus teman saya ya berbeda. Dia seorang vice president salah satu cabang bank asing yang berhenti di usia 40 lalu mengejar mimpi-nya membuat kerajinan,” ung-kap pendiri komunitas Life

Begins@40 ini ke-pada Media Indonesia, Rabu (29/9).

Titik balik tersebut diakui pula oleh Maria Kresentia, anggota komunitas yang didi-rikan pada April 2009 tersebut. Baginya usia 40 seperti kesem-patan ke dua yang menghadir-kan kem ba li berbagai pilihan hidup. “Ada kebimbangan-kebimbangan yang muncul. Benar tidak sih pilihan saya di karier ini, apakah saya harus berhen ti, apakah saya ingin le-bih ba nyak bersama anak-anak, apa kah saya ingin melakukan hal yang lain. Ada keputusan-keputusan baru yang secara sadar maupun tidak harus di-buat,” paparnya.

Bagi Maria perasaan tersebut mengingatkan kembali pada masa-masa kebimbangan rema-ja. Tentunya dengan berbagai

pengalaman hidup selama

pu luhan tahun, kematangan dan kebijaksanaan pilihan pas tinya yang diharapkan oleh orang-orang sekitar.

“Itu sebabnya menjadi bagian dari sebuah komunitas menjadi penting. Terutama untuk ber-bagi, kok saya begini, bener tidak ya. Oh ternyata saya tidak aneh, yang lain juga merasakan hal yang sama. Di sini kita belajar sesuatu dari orang lain. Bagaimana masuk ke era baru dalam siklus hidup, tentu perlu dukungan,” paparnya.

Lebih bermanfaatKesadaran akan makna-

mak na kehidupan, ternyata di sadari pula oleh komunitas, men dorong kebutuhan mereka yang ada di usia 40-an tahun un tuk menjadi lebih berman-

faat. Menurut Avanti, salah sa-

tu anggota Life Be-gins@40, usia 40 mem-

beri banyak ruang untuk lebih memperhatikan orang lain. “Mungkin saat usia 20-an terlalu banyak yang

harus dipikirkan, misalnya karier. Kalau yang menikah, ya me ngurus anak. Nah di usia 40, sudah banyak ikatan perhatian yang bisa kita longgarkan kare-na anak sudah mulai mandiri. Keluangan waktu, tenaga ini menumbuhkan secara drastis perasaan untuk membantu orang lain. Berbuat sesuatu untuk orang banyak,” papar ibu rumah tangga berusia 45 tahun tersebut.

Ditambahkan Liang, mereka yang menginjak usia 40 keba-nyakan adalah orang-orang yang memiliki kapasitas, pe-nga laman, serta materi yang cukup. Potensi kebaikan yang bisa dilakukan dengan berba-gai modal tersebut, lanjutnya, terlalu sayang untuk disia-sia kan.

Kebutuhan untuk berbagi dirasakan komunitas ini te-lah membuat hidup menjadi

lebih bermakna. Maria me-nambahkan dengan menyadari peran baru di usia 40 tahun, berbagai kegiatan di komuni-tas juga menjadi jalan untuk lebih mengeksiskan diri. “Ada semacam tuntut an usia-usia seperti kami itu le bih ngemong, menginspirasi ge nerasi yang lebih muda. Dengan berbagai kegiatan kami jadi eksis. menu-rut saya, eksis penting untuk kesehatan jiwa dan jasmani,” jelasnya.

Liang yang hampir 20 tahun menggeluti bidang periklan-an itu menyahuti, “Usia 40 adalah usia tengah kehidup-an, paling manusia hidup

maksimal sampai 70-80 tahun. Ini adalah waktu buat kita untuk berpikir apa yang harus kita isi di setengah kehidupan kita selanjutnya,” tandasnya.

Kebutuhan berbedaTak hanya ingin berbagi,

komunitas ini juga memfokus-kan diri untuk memenuhi ke butuhan mereka di usia 40. Tema kesehatan dan spiritual, disebut Liang ‘paling laku’ di komunitasnya. Jika Life Begins @40 menyelenggarakan tema-tema sejenis, pendatangnya membeludak.

“Karena mungkin ada keta-kutan-ketakutan yang mulai muncul. Hidup terasa tak lagi tersorot kepada kita. Anak-anak mulai punya kehidupan sendiri. Jadi wajar jiwa kita jadi lebih haus,” ungkap Avanti.

Yang jelas, Liang mengaku ingin membuat komunitas yang bisa menginspirasi ma-syarakat.

“Komunitas ini ada untuk memaksimalkan usia 40 tahun. Kalau belum pernah melaku-kan hal yang menarik, laku-kanlah. Kalau hidup kita sudah menarik, buat lebih menarik. Intinya lakukan hal yang ber-beda dalam hidup kita,” pung-kas Liang.(*/M-4)

[email protected]

DOK. LIFE BEGINS@40

KOMUNITAS LIFE BEGINS @40: Sejumlah anggota komunitas dalam sebuah acara rutin mereka. Komunitas ini dirasakan sebagai wadah berbagi yang tepat bagi mereka yang menginjak usia 40 tahun.

J