literatur media pembelajaran kimia

30
Tugas Media Pembelajaran Kimia Literatur Materi dari Internet Nama : Anggi Febrianti NIM : 06121010011 Prodi : Pendidikan Kimia Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Fuad A. Rachman, M.Pd. Dr. Hartono, M.A.

Upload: anggiw02

Post on 18-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas literatur pada matakuliah media pembelajaran kimia, yang berisi materi-materi pada matakuliah Media Pembelajaran Kimia.

TRANSCRIPT

Page 1: Literatur Media Pembelajaran Kimia

Tugas Media Pembelajaran Kimia

Literatur Materi dari Internet

Nama : Anggi Febrianti

NIM : 06121010011

Prodi : Pendidikan Kimia

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. Fuad A. Rachman, M.Pd.

Dr. Hartono, M.A.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: Literatur Media Pembelajaran Kimia

HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN

http://www.smkdarunnajah.sch.id/2011/07/hakikat-media-pembelajaran.html

Pengertian Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah tengah, pengantar,

atau perantara. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari

pengirim pesan dari pengirim pesan (Azhar Arsyad, 2002:3). Sedangkan dalam kepustakaan

asing yang ada sementra para ahli menggunakan istilah Audio Visual Aids (AVA), untuk

pengertian yang sama. Banyak pula para ahli menggunakan istilah Teaching Material atau

Instruksional Material yang artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasl dari

kata “raga” artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamanati melalui

panca indera kita (Hamalik , 1994:11).

Dan sebelum diambil sebuah kesimpulan mengenai arti dari media pembelajaran ada baiknya

penulis memaparkan tentang pengertian media yang telah dirumuskan oleh para ahli

pendidikan diantaranya :

1. Menurut AECT (Assosiation for Educational Communication and Technology).

Media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses

penyampaian informasi (Azhar Arsyad, 2002:3)

2. Menurut NEA ( National Educational Assosiation). Media adalah bentuk-bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya

dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan di baca (Arif Sadiman , 2003:6 )

3. Menurut P. Ely dan Vernon S. Gerlach. Media memiliki dua pengertian yaitu arti luas

dan sempit. Menurut arti luas yaitu kegiatan yang dapat menciptakan kondisi,

sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan,

dan sikap yang baru. Dan menurut arti sempit media berwujud grafik, foto, alat

mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses, serta

menyampaikan informasi. (Ahmad Rohani , 1997:2-3)

4. Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya mendefinisikan media adalah suatu

yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan kemauan audiens

(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pendidikan (Asnawir,

Basyiruddin, 2002:11)

1

Page 3: Literatur Media Pembelajaran Kimia

5. Zakiah Darajat mengutip Rostiyah dkk. media pendidikan merupakan alat, metode,

dan tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan

interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah ( Zakiah Darajat, 1992:80)

6. Muhaimin dalam bukunya mendefisinikan media pembelajaran agama adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan agama dari

pengirim atau guru kepada penerima pesan (siswa) dan dapat merangsang perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar

pendidikan agama ( Muhaimin , 1992:9)

Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan

wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran yaitu

penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan

pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar

mengajar.Apabila dalam satu dan hal lain media tidak dapat menjalankan sebagaimana

fungsinya sebagai penyalur pesan yang diharapkan, maka media tersebut tidak efektif dalam

arti tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang diinginkan dan disampaikan oleh

sumber kepada sasaran yang ingin dicapai.

Hakikat Media Pembelajaran

Kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar;

sedangkan  kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk

membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”. Dengan demikian, media

pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau

informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat

kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh

melalui media. Hal ini sesuai dengan pendapat Lesle J. Briggs (1979) yang menyatakan

bahwa media pembelajaran sebagai “the physical means of conveying instructional

content..book, films, videotapes, etc. Lebih jauh Briggs menyatakan media adalah “alat untuk

memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai

efektifitas media, Brown (1970) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau

siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikembangkan beberapa pemahaman tentang posisi

media serta peran dan kontribusinya dalam kegiatan pembelajaran.

2

Page 4: Literatur Media Pembelajaran Kimia

Beberapa pemahaman itu antara lain : (1) media merupakan wadah dari pesan yang

oleh sumber pesan ataupun penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan

tersebut. (2) aplikasi media pembelajaran berpijak pada kaidah ilmu komunikasi, yang antara

lain dikatakan Lasswell (1982) “who says what in which channels to whom in what effect”

Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Who, siapa yang menyatakan? (guru, widyaiswara, instruktur, fasilitatordan semua

yang berfungsi sebagai pengirim pesan).

2. What, pesan atau ide/gagasan apa yang disampaikan (dalam kegiatan pembelajaran ini

berarti bahan ajar atau materi yang akan disampaikan).

3. Which Channels, dengan saluran apa, media saluran apa, media atau sarana apa, pesan

itu ingin disampaikan.

4. To Whom, kepada siapa (sasaran, siswa, peserta didik)

5. What effect, dengan hasil atau dampak apa?

Dari unsur-unsur di atas, tampaknya yang menjadi target (goal) dari suatu kegiatan

pembelajaran adalah dampak atau hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam kajian kependidikan, istilah itu dikenal dengan nama “meaningful learning

experience”, yaitu suatu pengalaman belajar yang bermakna sebagai hasil dari suatu kegiatan

pembelajaran (instruction). Terjadinya belajar bermakna ini tidak terlepas dari peran media

terutama dari kedudukan dan fungsinya. Secara umum media mempunyai kegunaan:

1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber

belajar.

4. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,

auditori & kinestetiknya.

5. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan

persepsi yang sama.

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton (1985) bahwa

penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar dan pembelajaran dapat lebih

menarik sebagai berikut :

1. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

2. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

3

Page 5: Literatur Media Pembelajaran Kimia

3. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

4. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan.

5. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan

6. Peran guru berubahan kearah yang positif

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar

mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai

contoh media kaset audio, merupakan media auditif yang mengajarkan topik-topik

pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk

pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat, karena bila secara langsung diberikan

tanpa media sering terjadi ketidaktepatan dalam pengucapan, pengulangan dan sebagainya.

Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan

narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat

yang sama pula.

FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

http://sulaiman-ump.blogspot.com/2011/06/fungsi-dan-manfaat-media-pembelajaran.html

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari

sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk

membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan

pembelajaran.

Fungsi media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:

1. Fungsi atensi

Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi

pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran.

2. Fungsi afektif

Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika proses belajar

mengajar berlangsung.

3. Fungsi kognitif

Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kompensatoris

4

Page 6: Literatur Media Pembelajaran Kimia

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu

siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali

5. Fungsi Psikomotoris

Fungsi ini diberikan dengan maksud untuk menggerakkan siswa melakukan suatu kegiatan,

terutama yang berkenaan dengan hafalan-hafalan.

6. Fungsi Evaluasi

Fungsi evaluasi dimaksudkan agar segala kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanaka

dapat dilakukan penilaian kemampuan siswa dalam merespon pembelajaran.

Secara umum manfaat media pembelajaran ialah dapat dikatakan untuk memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar lebih optimal, efektif,

dan efisien baik dari segi teroritis maupun praktikum yang pada akhirnya teraplikasi dalam

tindakan.

Sedangkan secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah

terakumulasi dari beberapa pendapat pakar adalah:

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat

dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa

dimanapun berada.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik

secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan

suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.  Dengan media akan terjadinya

komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu

arah.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan

waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran

secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan

lebih mudah memahami pelajaran.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

5

Page 7: Literatur Media Pembelajaran Kimia

Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam

dan utuh

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat

melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa

tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan

waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.

Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk

mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu

pengetahuan.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk

memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan

belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain sebagainya.

BERBAGAI JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

http://edu-articles.com/berbagai-jenis-media-pembelajaran/

Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan

murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang

diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan

ada yang sengaja dirancang.

Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.

Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual

dan gerak):

1.      Media audio

2.      Media cetak

3.      Media visual diam

4.      Media visual gerak

5.      Media audio semi gerak

6.      Media visual semi gerak

6

Page 8: Literatur Media Pembelajaran Kimia

7.      Media audio visual diam

8.      Media audio visual gerak

Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:

1.      audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

2.      cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar

3.      audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis

4.      proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)

5.      proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara

6.      visual gerak : film bisu

7.      audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi

8.      obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen

9.      manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran

10.  komputer : CAI

Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu:

media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio,

transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu

media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok

(liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual

(untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).

Henrich, dkk menggolongkan:

1.      media yang tidak diproyeksikan

2.      media yang diproyeksikan

3.      media audio

4.      media video

5.      media berbasis komputer

6.      multi media kit.

Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan

media audio-visual.

A. MEDIA VISUAL

1.      Media yang tidak diproyeksikan

a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang

kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini

adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari

7

Page 9: Literatur Media Pembelajaran Kimia

keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ

tanaman.

b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi

atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi

kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak,

pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 

c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol

visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian

pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika

hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:

1)      gambar / foto: paling umum digunakan

2)      sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa

detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme,

dan memperjelas pesan.

3)      diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk

menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk

mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.

4)      bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah

dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting

dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar,

diagram, kartun, atau lambang verbal.

5)      grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau

bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari

pertumbuhan.

2.      Media proyeksi

1.      Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata

letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa

harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak

(Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP).

Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:

-          Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu

-          Membuat sendiri secara manual

8

Page 10: Literatur Media Pembelajaran Kimia

2.      Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan

diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah

satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya

kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya

produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan

dibutuhkan proyektor slide.

B. MEDIA AUDIO

1.      Radio

Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan

berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-

peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat

digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.

2.      Kaset-audio

Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah.

Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan

perawatan murah.

C. MEDIA AUDIO-VISUAL

1.      Media video

Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan

untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.

2.  Media komputer

Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu

menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara

interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat

memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber

belajar yang hampir tanpa batas.

9

Page 11: Literatur Media Pembelajaran Kimia

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

belajarpsikologi.com/klasifikasi-media-pembelajaran/

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Menurut

bentuk informasi yang digunakan, anda dapat memisahkan dan mengklasifikasi media

penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak, media

audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Klasifikasi mediaini dapat

menjadi landasan untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan,

bagaimana suara dan atau gambar itu diterima, apakah melalui penglihatan langsung,

proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi.

Sementara Edgar Dale mengadakan klasifikasi media pembelajarn menurut tingkat dari yang

paling konkrit sampai yang paling abstrak.

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar Dale

dan dianut secara luas dalam menentukan media, alat bantu serta alat peraga yang paling

sesuai untuk pengalaman belajar.

Klasifikasi media pembelajaran menurut pakar :

1. Klasifikasi media pembelajaran menurut Azhar Arshad

Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar

menurut Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:

10

Page 12: Literatur Media Pembelajaran Kimia

1. Pesan (Apa informasi yang ditransmisikan?)

2. Orang (Siapa/Apakah yang melakukan transmisi?)

3. Bahan (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)

4. Alat (Siapa/Apakah yang menyimpan informasi?)

5. Teknik (Bagaimana informasi itu ditransmisikan?)

6. Lingkungan/Latar (Di mana ditransmisikan?)

2. Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudy Bretz

Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual

(berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan

antara media siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian,

media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual

gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5)

media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.

3. Klasifikasi media pembelajaran menurut Sudjana dan Ahmad Rifa’i

Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat

kelompok, yaitu media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga

dimensi, misalnya model susun dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media

lingkungan (alam).

4. Klasifikasi media pembelajaran menurut R. Murry Thomas

Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu:

(1) Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari

benda tiruan (sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman

dari kata-kata (word only), misalnya buku dan program radio.

5. Klasifikasi media pembelajaran menurut Soeparno

Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang

memiliki karakteristik tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik

ganda, misalnya film dan TV.

Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi:  (a) Lama

presentasi yaitu presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya

OHP. (b) sifat presentasi yaitu presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak

kontinyu, misalnya OHP.

Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan

jumlah pemakai, yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b)

11

Page 13: Literatur Media Pembelajaran Kimia

berdasarkan usia dan tingkat pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP,

SMU, dan PT.

ALAT PERAGA PEMBELAJARAN

http://gurupembaharu.com/home/alat-peraga-pembelajaran/

Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga

mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat  alat

peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai  dengan tipe siswa

belajar.

Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi  seluruh panca indra

siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba,

dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis.

Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik

yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan.

Tujuan penggunaan alat peraga adalah untuk mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke

dalam bentuk  visual. Dalam proses pembelajaran alat peraga berfungsi

memecah  rangkaian pembelajaran ceramah yang monoton

Membumbui pembelajaran dengan  humor untuk memperkuat minat siswa belajar.

menghibur siswa agar pembelajaran tidak membosankan.

memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit.

melibatkan siswa dalam proses belajar sebagai rangkaian pengalaman nyata.

Penggunaan alat peraga menunjang  prinsip pembelajaran yang efektif 

(http://www.columbia.edu/cu/tat/handout15.html, 2009)  yang terkait pada upaya :

1. Meningkatkan motivasi siswa belajar karena peraga dapat merangsang tumbuhnya

perhatian serta mengembangkan keterampilan

2. Peraga dapat memfokuskan perhatian siswa, pendidik dapat menggunakan peraga

dengan melihat benda yang sesungguhnya di luar kelas atau dalam kelas

3. Menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan kehidupan nyata dalam rangka

meningkatkan daya antusias siswa terhadap materi pelajaran

4. Alat peraga pembelajaran dapat mengubah guru sebagai transmisi yang berfungsi

sebagai penghantar menjadi fasilitator, peraga membuat siswa lebih aktif.

12

Page 14: Literatur Media Pembelajaran Kimia

5. Membuat seluruh momen dalam kelas hidup dan berubah dari waktu ke waktu,

pendidikan dapat membangun pertanyaan dengan dukungan alat yang ada di tangan

6. Alat peraga membuat siswa menjadi lebih aktif berpikir dan mengembangkan

kemampuan berpikir kritis karena siswa tidak sekedar mengingat dan mendengarkan,

namun mengembangkan pikirannya dengan fakta

7. Alat peraga lebih meningkatkan interaksi antar siswa dalam kelas sehingga

transformasi belajar dapat berkembang dinamis

8. Dengan bantuan alat peraga dapat meningkatkan daya monitor pendidik sehubungan

dengan aktifitas siswa lebih mudah diamati

Penggunaan alat peraga memenuhi kebutuhan belajar sesuai gaya belajar siswa dalam

satu kelas. Sebagaimana kita ketahui bahwa terdapat beberapa tipe siswa berdasarkan cara

mereka memahami sesuatu. Ada siswa dengan gaya belajar visual, audio, atau kinestetik.

Masing-masing memiliki kecenderungan untuk mengoptimalkan salah satu indera mereka

dalam belajar sehingga memerlukan metode mengajar yang berbeda. Namun demikian, guru

harus mampu untuk mengkombinasikan beragam metode pengajaran agar dapat

mengakomodasi kebutuhan seluruh siswanya dalam belajar.

Metode untuk siswa visual mencakup materi tertulis, penggunaan gambar dalam

menjelaskan materi, menggambarkan time line untuk hari-hari penting dalam pelajaran

sejarah, menggunakan transparansi atau power point, dan instruksi tertulis lainnya

(wikipedia, 2009). Biasanya siswa dengan gaya belajar visual akan selalu mengikuti dan

melihat guru saat memberikan penjelasan. (www.tpamujahidin.com, 2009).

Metode audio mencakup pengulangan secara lisan dengan suara keras istilah-istilah

sulit dan konsep dalam pelajaran, menemani dalam diskusi kelompok, mengadakan debat,

mendengarkan materi melalui tape, dan sebagainya.

Metode kinestetik mencakup penyediaan peralatan dan kegiatan percobaan,

penyelesaian tugas, menggunakan pertolongan alat dan objek dalam pembelajaran,

menggunakan permainan dan menyelenggarakan field trip.

Seringkali kita tidak memahami karakteristik siswa dan memaksakan metode

pengajaran yang kita anggap benar sehingga pencapaian hasil yang diharapkan tidak tercapai.

Salah satu sarana yang dapat mewadahi dan mendukung proses pengajaran menegaskan

bahwa keberadaaan alat peraga dalam setiap pembelajaran sangatlah penting. Guru akan lebih

mudah dalam mendeskripsikan materi yang sedang dijelaskan olehnya sehingga siswa pun

13

Page 15: Literatur Media Pembelajaran Kimia

akan lebih mudah dan cepat dalam memahami pelajaran. Ketiga jenis gaya belajar siswa pun

dapat diakomodasi sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan lebih efektif.

Ada beragam jenis alat peraga pembelajaran, dari mulai  benda aslinya, tiruannya, yang

sederhana sampai yang canggih, diberikan dalam kelas atau di luar kelas. Bisa juga berupa

bidang dua dimensi (gambar), bidang tiga dimensi (ruang), animasi / flash (gerak), video

(rekaman atau simulasi). Teknologi telah mengubah harimau yang ganas yang tidak mungkin

di bawa dalam kelas bisa tampik di dalam kelas dalam habitat kehidupan yang sesungguhnya.

Alat peraga pembelajaran sederhana dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti

karton, kardus, styrofoam, dan juga bisa memanfaatkan software-software komputer yang

dapat menciptakan alat peraga. Jika guru belum memiliki kemampuan untuk menciptakan

alat peraga berbasis TIK maka guru dapat memanfaatkan hasil alat peraga yang telah

diciptakan oleh rekan-rekan sejawat yang lain. Eksplorasilah kemampuan pencarian

informasi melalui internet, maka guru akan mendapatkan beragam alat peraga pembelajaran

berbasis TIK yang bisa dipergunakan secara cuma-cuma.

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI/VIDEO

http://sahabaterwin.blogspot.com/2011/05/media-animasi-untuk-pembelajaran.html

Penggunaan animasi dalam pembelajaran memang mempunyai banyak

kelebihanya.Saat ini semakin banyak pendidik yang menggunakan animasi dalam

menyamapikan materi yang di sampaikan dalam menarik perhatian serta mempermudah

pemahaman siswa dalam belajar. Pembelajaran menggunakan animasi mempunyai banyak

maanfaat dan keunggulanya. Menurut Hidayat (2010) Manfaat secara umum, media dalam

proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga

kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara. lebih khusus ada

beberapa manfaat media yang lebih rinci.

Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Berbagai potensi yang

dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna,

baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program

media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat siswa.

Media animasi dapat mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Dengan memanfaatkan media secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu satunya

14

Page 16: Literatur Media Pembelajaran Kimia

sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran,

karena bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki

waktu untuk memberi perhatian kepada aspek aspek edukatif lainnya, seperti membantu

kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

http://dibustom.wordpress.com/2011/05/08/16/

A.      Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran

Secara terminologi evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan

pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan dan usaha untuk mencari

umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan. Edwind Wandt dan Gerald w. Brown (1977)

mengatakan bahwa evaluasi pendidikan adalah :  evaluation refer to the act or process to

determining the value of something. Sesuatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan

nilai dari sesuatu.

Dari pendapat yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W.  Brown yang

memberikan definisi tentang Evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu sendiri dapat

diartikan suatu tindakan atau kegiatan (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu

proses (yang berlangsung dalam rangka) menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia

pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan atau yang terjadi dilapangan

pendidikan).

Sedangkan evaluasi media pengajaran yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui apakah

media yang digunakan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan.

B.       Ciri-Ciri Efektif Media Pembelajaran

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah menguasai penggunaan media

secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan

tersebut untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Agar media

pembelajaran dapat berfungsi secara efektif, terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi,

seperti yang dipaparkan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai :

1. Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya bahan pelajaran dipilih atas dasar tujuan-

tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

15

Page 17: Literatur Media Pembelajaran Kimia

2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,

prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah

dipahami siswa.

3. Kemudahan dalam memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh.

4. Keterampilan guru dalam menggunakan, apapun jenis media yang diperlukan syarat

utamanya adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran.

5. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa.

6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya

dapat dipahami oleh para siswa.

C.      Cara Mengevaluasi Media Pembelajaran

Terdapat beberapa penilaian dalam mengevaluasi media pembelajaran. H. Asnawir dan M.

Basyiruddin Usman dalam bukunya, Media Pembelajaran, menerangkan bahwa ada dua

penilaian dalam mengevaluasi media, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

1. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas dan

efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah

diterapkan. Data yang diperoleh akan digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan

media yang bersangkutan agar dapat digunakan lebih efektif dan efisien. Setelah diperbaiki

dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media tersebut layak digunakan atau

tidak dalam situasi-situasi tertentu.

2. Evaluasi Sumatif

Ada tiga tahapan dalam evaluasi sumatif, yaitu : 1) evaluasi satu lawan satu (one on one); 2)

evaluasi kelompok kecil (small group evaluation); dan 3) evaluasi lapangan (field

evaluation).

Pada tahapan evaluasi satu lawan satu (one on one), dipiliha dua orang atau lebih yang dapat

mewakili populasi dari target media yang dibuat media disajikan kepada siswa secara

individual. Kedua orang yang terpilih tersebut satu di antaranya mempunyai kemampuan di

bawah rata-rata, dan yang satunya lagi di atas rata-rata. Prosedur pelaksanaannya sebagai

berikut :

1. Jelaskan kepada siswa tentang rancangan media baru. Kemudian amati reaksi mereka

terhadap media yang dibuat ditampilkan tersebut.

16

Page 18: Literatur Media Pembelajaran Kimia

2. Katakan kepada siswa bahwa kalau terjadi kesalahan penggunaan media tersebut,

bukanlah karena kekurangan siswa tapi karena kelemahan media.

3. Usahakan agar siswa bersifat santai dan bebas dalam mengemukakan pendapat

mereka mengenai media yang ditampilkan tersebut.

4. Lakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa

terhadap penggunaan media tersebut.

5. Catat lama waktu yang digunakan dalam penyajian media tersebut dan catat pula

reaksi siswa terhadap penampilan media tersebut.

6. Berikan tes yang mengukur keberhasilan penggunaan media tersebut.

7. Lakukan analisis terhadap informasi yang terkumpul.

Selanjutnya evaluasi kelompok kecil dilakukan kepada 10-20 orang siswa yang dapat

mewakili populasi target. Siswa yang dipilih tersebut hendaknya dapat mewakili populasi.

Usahakan siswa yang dipilih tersebut terdiri dari siswa-siswa yang kurang pandai, sedang dan

yang pandai, terdiri dari siswa laki-laki dan siswa perempuan yang terdiri dari berbagai latar

belakang. Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Jelaskan bahwa media tersebut pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik

untuk penyempurnaannya.

2. Berikan tes awal untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik

yang berkenaan dengan penggunaan media.

3. Tegaskan kepada siswa untuk mempelajari media tersebut.

4. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

5. Bagikan angket kepada siswa untuk mengetahui menarik tidaknya media yang

digunakan, mengerti tidaknya siswa terhadap pesan yang disampaikan oleh media

tersebut, konsistensi tujuan dan materi dan cukup tidaknya latihan yang dilakukan.

6. Lakukan analisis terhadap data-data yang terkumpul.

Berikutnya evaluasi lapangan (field evaluation) merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif.

Untuk itu diusahakan situasi yang mirip dengan situasi yang sebenarnya. Dalam

pelaksanaannya dipilih 30 orang siswa dengan berbagai kataristik yang meliputi tingkat

kepandaian kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar dan sebagainya.

Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Pilih siswa sebanyak 30 orang yang betul-betul mewakili populasi.

17

Page 19: Literatur Media Pembelajaran Kimia

2. Jelaskan kepada siswa maksud uji coba lapangan dan hasil akhir yang diharapkan.

Usahakan siswa bersifat relaks/santai dan berani mengeluarkan pendapat atau

penilaian. Ingatkan kepada mereka bahwa uji coba bukan menguji kemampuan

mereka.

3. Berikan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka mengenai

topik yang menggunakan media tersebut.

4. Sajikan media yang sesuai dengan rencana perbuatannya.

5. Lakukan postes untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah penyajian

media tersebut. Hasil tes akhir dibandingkan dengan tes awal yang digunakan untuk

mengetahui efektifitas dan efesiensi media yang dibuat tersebut.

6. Edarkan tes skala sikap kepada siswa yang dipilih tersebut untuk mengetahui sikap

mereka terhadap media yang digunakan.

7. Lakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang

dilakukan, terutama mengenai keampuhan awal pretes, skor tes awal dan tes akhir,

waktu yang diperlukan, perbaikan dari bagian-bagian yang sulit, pengajaran serta

kecepatan sajian dan sebagainya.

D.      Kriteria Evaluasi Pendidikan

Dalam melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu

dipertibangkan. Sebab aspek psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya belajar

berbeda. Ada tiga gaya belajar yang dimiliki manusia yakni: gaya belajar visual (belajar

dengan cara melihat), gaya belajar audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya

belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh).

Dengan demikian, untuk melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, hal-hal tersebut

turut dipertimbangkan. Dibawah ini disebutkan beberapa kriteria dalam mengevaluasi media

pembelajaran yang perlu diperhatikan apabila orang melakukan evaluasi terhadap media

pembelajaran.

1. Relevan dengan tujuan pendidikan atau pembelajaran

2. Persesuain dengan waktu, tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik

3. Persesuaian dengan jenis kegiatan yang tercakup dalam pendidikan,

4. Menarik perhatian peserta didik

5. Maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik

6. Sesuai dengan kecakapan dan pribadi pendidik yang bersangkutan

18

Page 20: Literatur Media Pembelajaran Kimia

7. Kesesuaian dengan pengalaman atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam syllabus

8. Keaktualan (tidak ketinggalan zaman)

9. Cakupan isi materi atau pesan yang ingin disampaikan

10. Skala dan ukuran

11. bebas dari bias ras, suku, gender

19