listrik kerakyatan dan toss sebagai solusi...
TRANSCRIPT
INDUSTRI
BISNISBISNIS
GARDU
STEP-UP
GARDU
STEP DOWN
RUMAH
SOSIAL/
PUBLIK
PLTA
PLTD
PLTP
PLTG
PLTU
PLTGU
TRAFO
STEP DOWN
LK
TOSS
LK
LK
LK
LISTRIK KERAKYATAN DAN TOSS SEBAGAI SOLUSI MENANGGULANGI SAMPAH
PERKOTAAN
RESUME of PANELIST
Educational Background
Webster University Saint Louis:
•Doctor of Management, 2006;
•Master of Art in International Business, 2003
University of Missouri- St. Louis:
•Master of Business Administration, 2003;
•Graduate certificate in Human Resources, 2002
Universitas Sriwijaya Palembang:
Magister Manajemen in Finance, 2000
Institute Teknologi Bandung:
Electrical Engineer, 1979
Managerial Experiences:
General Project Manager of Central Java and South Sumatra at
PT PLN (Persero)
Director of Human Resources at PT PLN (Persero)
Director of STTPLN, School of Engineering and Technology,
Jakarta
sttplnsupriadi.blogspot.com
0812 1234 150
ACHIEVEMENT:
Founder of Listrik Kerakyatan
(People way Electricity) by
using TOSS (Local Waste
Processing Unit), a simple
and ecofriendly renewable
energy utilization.
Supriadi Legino
Model penyediaan dan pengembangan energi listrik yang
terdiri dari bauran pembangkit sederhana skala kecil dari
energi bersih yang tersedia di sekitar komunitas sehingga
dapat dibangun sendiri dilakukan secara bergotong-royong
oleh berbagai kelompok masyarakat di tingkat kelurahan di seluruh tanah air.
DEFINISI LISTRIK KERAKYATAN
Menanggulangi masalah sampahMenambah cadangan daya listrik Nasional
Mendidik rakyat mengelola masa hayati dan sampah menjadi energi
KONSEP LISTRIK KERAKYATANAdalah MembangunPembangkit –pembangkitlistrik skala kecil olehMasyarakat dengan operasimengunakan bahan bakaryang tersedia disekitarLingkungan
5
4
2Ketergantungan kepada
material dan tenaga asing
masih sangat tinggi kaena
hampir semua pembangkit
besar berasal dari luar
negeri
Melibatkan rakyat &
Usaha kecil untuk
mengelola kelistrikan
dengan filosofi:
1000 x1 = 1 x 1000
Sistim kelistrikn konvensional
terpusat dan dengan skala besar
sering terkendala: memerlukan
lahan yang luas serta memerlukan
waktu yang cukup lama untuk
pembangunannya
LATAR BELAKANG Listrik kerakyatan
Inisiatif Listrik Kerakyatan dengan pendekatan edukasi
dapat menjadi alternatif untuk menjawab berbagai
kendala di atas
Kepemilikan listrik masih
didominasi persh. Besar/
asing dan peggunaan
energi fosil (minyak, gas,
dan batubara)
Pemanfaatan energi terbarukan (RE)
yang masih sangat rendah dan
tesedianya Energi terbarukan Gratis
disekitar Lingkungan
1
3
• Mudah: Kapasitas kecil (10 kW – 100kW) dan menggunakan teknologi sederhana yang sudah ada
• Bersih: Memaksimalkan energi terbarukan dan Non BBM seperti tenaga surya (PLTS), tenaga bayu (PLTB) dan Biomasa (PLTBm.
• Cepat: Teknologi sederhana dan tidak memerlukan proses rancang bangun yang rumit serta bisa dibangun dalam waktu kurang dari 6 bulan.
• Mandiri: Bisa dikelola oleh masyarakat setempat dan sebanyakmungkin pengembang di tingkat pedesaan
• Gotong Royong: LK harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pengusaha lokal , perguruan tinggi, PLN ,Pemda, bank-bank, dan lembaga swadaya masyarakat
KRITERIA LISTRIK KERAKYATAN (LK)
Tujuan dan Manfaat Listrik Kerakyatan
• Membantu mengatasi permasalahan pembuangan sampah diperkotaan dengan model Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS)
• Memberdayakan masyarakat setempat untuk mengelola sampah menjadi energi melalui model Eco Business gotong royong
• Membuka peluang bisnis dan lapangan kerja dalam bidangketenaga listrikan bagi masyarakat di tingkat pedesaan
• Membantu usaha pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dan menghemat penggunaan bahan bakar fosil
• Melistriki daerah yang terisolir termasuk di pulau-pulau terluar danperbatasan dan mengatasi krisis listrik yang saat ini masih terjadidi luar Jawa
• Aljabar Listrik Kerakyatan: 1.000x1 =1x 1.000,
• Membangun 1 unit @ 1000 MW (sistim terpusat) = Membangun 1000 unit @ 1 MW (distributed generation)
• Keuntungan Sistim pembangkitan skala kecil tersebar (distributed generation):• Tidak memerlukan transmisi
• Tidak memerlukan lahan yang luas dan ruang bebas
• Pembangunan bisa dilaksanakan secara simultan dan cepat
• Bisa memaksimalkan energi terbarukan yang ada di sekitar komunitas
LANDASAN PEMIKIRAN
Ilustrasi Matematika LK: 1 x 1000 = 1000 x 1
ILUSTRASI Th ke 1 Th ke 2 Th ke 3 Th ke 4 Th ke 5
PLTU 1 unit @1000 MW Bersifat serial: Listrik baru bisa dimanfaatkan setelah seluruh proses selesai sekitar 5 th
PLTS 1: 1 MWBisa dilaksanakan secara paralel denganmemberdayakan puluhan ribu kelurahan diIndonesia
Waktu penyelesaian PLTS < 9 bulanWaktu penyelesaian PLT Biogas < 1 th
Manfaat ganda: Lingkungan bersih dan takada lagi truk sampah ke TPA
PLTS 2: 1 MW
Dst……
PLTS ke 500 : 1 MW
PLT Sa 1: 1 MW
PLT Sa 2: 1 MW
Dst
PLT Sa 500: 1 MW
1 x 1000
1000 X 1
Pembangkitan Tersebar Skala Kecil (Distributed Generation)
INDUSTRI
BISNIS
GARDUSTEP-UP
GARDU
STEP DOWN
RUMAH
SOSIAL/
PUBLIK
PLTA
PLTD
PLTP
PLTG
PLTU
PLTGU
TRAFO
STEP DOWN LK
Listrik Kerakyatan (LK) berupa sistim
pembangkitan tersebar memberikan opsi
untuk mengurangi kelemahan sistim
konvensional
LK
LK
Arus konvensional Arus LK
BAGAIMANA MERUBAH GUNUNG SAMPAH MENJADI RUPIAH?
LISTRIK KERAKYATAN SEBAGAI SOLUSI SAMPAH PERKOTAAN
Buanglah Sampah ke Kawat Listrik
Konsep Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS)
Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS)
dalam konsep
LISTRIK KERAKYATAN
Sekolah Tinggi Teknik PLN (STT PLN)
Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS)
1.Yaitu suatu Unit –unit kecil Tempat Pengolahan sampah yang
berlokasi didekat /ditempat sumber sampah berasal .
2.Sampah yang ada dapat diproses di TOSS tanpa harus
diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
3.TOSS dilengkapi dengan Alat pengolah sampah, dan Peralatan
Pembangkit Listrik, dan Mesin-mesin Pembuat Pelet/Briket
4.Dalam Konsep TOSS tidak dipelukan Lagi Tempat Pembuangan
Akhir (TPA)
LATAR BELAKANG dan PELUANG
1. Model pengelolaan sampah saat ini tergantung pada ketersedian TPA (Landfill) yang
kapasitasnya terbatas dan menyebabkan banyaknya frekuensi truk sampah hilir mudik di jalan
sehingga membuat pencemaran akibat bau busuk dan asap gas buang knalpot.
2. Model Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dalam kerangka Listrik Kerakyatan (LK) dapat
menjadi alternatif untuk menjawab dilema TPA karena sampah bisa dijadikan energi listrik di
banyak tempat yang dekat dengan sumbernya
3. Selain bermanfaat bagi lingkungan, TOSS bisa memberikan peluang bisnis dengan pendapatan
dari Tipping Fee, pupuk, energi listrik, dan penjualan briket
4. Briket bisa dijual ke pembangkit LK sebagai bahan bakar dan ke PLTU atau pabrik yang
menggunakan batu bara untuk mengubah abu terbang dan abu dasar menjadi batubara kembali
atau menjadi material setara beton
5. TOSS akan membuka industri rakyat setempat sehingga membuka banyak lapangan kerja
HIERARKI PENGOLAHAN SAMPAH MODEL TOSS
1. SKALA RUMAH TANGGA (10-20 kg/hari): Ember tertutup, tempat sampah kering, lobang “Sidaus”, gerobak sampah ke lokasi LK
2. SKALA KANTOR/WARUNG/SEKOLAH/RT (100-300 kg/hari):Digester dan gerobak sampah ke lokasi LK
3. SKALA HOTEL/MALL/RW (500-1000 kg/hari): Digester dan Briketisasi ke lokasi LK
4. SKALA LK-TOSS/KELURAHAN/PASAR/PERUMAHAN/APARTEMEN (1000 kg-10.000 kg/hari): Digester, Peuyeumisasi, dan truk pengangkut briket kalau pembangkit listrik berada di lokasi terpisah
SIDAUS (Sistim daur ulang sampah )Solusi sampah skala rumah/warung/kantor dan yang setara
BIOPORI
Sisa makanan dan sampah organik lainnya dimasukkan ke ember bertutup
Sampah kering dan non organik dimasukkan tong sampah
Rumput sebelum Sidaus
Rumput setelah Sidaus
Bila tak punya halaman sampah diangkut ke TOSS
LOKASI TOSS-LK Unggas
Bagan alir Pengelolaan Sampah Model TOSS
Rumah Tangga
BioporiUnggas
DIGESTER
PEUYEUMISASI
Sampah Perumahan,
RW
Sampah Pasar
Sampah Hotel, kantor,
Restaurant
LISTRIK
Pupuk Cair
BRIKET SAMPAH
Pengepul
ABUDAS/ABUTER B3
*Sistim daur ulang sampah
Memasak
PLTU, Pabrik Pupuk, Semen
Tiang beton
Sidaus*
• System I: Biodigester Pemisahan sampah organik untuk dijadikan energi listrik sementara sampah
non-organik dijual atau dimusnahkan atau dijadikan briket
Sebagai contoh yang bisa cepat dilihat (early win)
Mendidik masyarakat untuk peduli kepada masalah sampah memilah
Cara yang paling mudah dan cocok untuk lokasi yang sempit
Listriknya walaupun sedikit tapi cukup digunakan untuk instalasi briketisasi dan lindinya untuk katalis fermentasi
• System 2: Briketisasi
Tidak perlu proses pemisahan sampah dan semua sampah diproses menjadi
briket untuk bahan bakar pembangkit listrik
Bisa menyelesaikan pengelolaan sampah secara tuntas dan cepat
Menghasilkan briket listrik untuk dijual kepada perusahaan listrik kerakyatan dan bahan bangunan yang dapat dijual atau digunakan sendiri
Pengangkutan briket tidak menimbulkan polusi
Dual System Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS)
Biogas Storage
DIGESTER
Pengepul
Organik
Non-Organik
Apotik hidupIkan
Rp
PUPUK
CAIR
Skema Listrik Kerakyatan untuk Solusi Sampah
Non-Organik
Rp
Rp
Rp
Rp Rp
Rp
PLTS
PLTB
Tungku
Tungku
Pemukiman RW/Pasar/Mal Kelurahan/Kompleks/Perkantoran PLN
Genset
BRIKETIS
ASI
Sistim I Digester untuk Sampah Organik (Early win stage)
Proses Digestasi organikHierarki tingkat 2, 3, dan 4
Sisa makanan dan organik dimasukkan ke dalam ember tertutup yang sepertiganya diisi air (untuk mengurangi bau)
Ember yang telah terisi dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam digester dan untuk awal proses dicampur dengan kotoran sapi selama 20 hari
Gas yang dihasilkan ditampung pada karung plastik dan disalurkan untuk kompor atau genset menadi listrik
Gas yang dihasilkan ditampung pada karung plastik dan disalurkan untuk kompor atau genset menadi listrik
PUPUK CAIR (LINDI
GAS SAMPAH
GENSET
KOMPOR
DIGESTER
Sampah organik
Sampah non organik
Sampah
Basah
10.00
Daur Ulang
1.23
Tidak Dapat
Terbakar
0.20
Arang+Abu
0.55
GASIFIKASI
4.56
WASTE GAS
GENSET
150 kW
Pemilahan FermentasiRDF
5.70
Briket/
pelet
1.14
Dijual
1.23
Waste to
Material
0.75
Listrik Jual
3,000 kWh
Briket/ pellet
Dijual
1.14
Kolam Endap
Ipal
3.63
Kondens Uap
0.76
Lindi
2.87
Berat dalam
Ton
SISTIM II: Briketisasi Untuk Sampah Campuran
Simulasi Per 10 Ton
Dari Sampah ke Briket: Hierarki tingkat 3 dan 4
Peuyeum sampah yang telah matang dihancurkan dengan mesin penghalus dan diayak dengan diameter 0,5 cm untuk selanjutnya dibuat adonan briket dengan dicampur dengan tapioka
Setelah bak bambu penuh , dilakukan “Peuyeumisasi” yaitu sampah disiram dengan lindi atau pupuk cair yang berasal dari proses digestasi
Setelah 10 hari “peuyeum sampah” sudah bisa dipanen ditandai dengan bau sampah hilang, dan volumenya berkurang sekitar separuhnya.
Lindi dari Digester
Sampah campuran dimasukkan ke dalam bak bambu setelah botol dll dipisahkan untuk pemulung
Tutup bak bambu dengan terpal dan jaga suhunya 40-50 C dengan menggunakan pompa isap
Adonan tersebut dicetak menjadi briket sampah dengan mesin pembuat briket
Proses Briket menjadi ListrikHierarki tingkat 4
• Briket sampah dimasukkan ke dalam gasifier dan dipanaskan dengan menggunakan kompor gas portabel sampai briket membara
• Api flare akan menyala menunjukkan bahwa briket telah menjadi gas
• Gas dimsukkan ke dalam Gen Set untuk menghasilkan listrik
• Listrik yang dihasilkan disalurkan ke jaringan PLN melalui kWH Meter in/out atau bisa juga untuk digunakan sendiri
Bahan dan Peralatan yang diperlukan1. Ember plastik di setiap rumah, warung, atau lokasi sisa makanan
2. Instalasi digester:
• Digester portable untuk hierarki 2 skala <1 ton
• Digester permanen untuk hierarki 3 dan 4, skala >3ton)
3. Bak Bambu dan Terpal plastik plus Pompa isap dan pralon
• untuk hierarki 3 dibutuhkan 10 set bak ukuran 2 mx1mx1m
• Untuk hierarki 4 dibutuhkan kelipatan 10 bak untuk setiap 2 ton atau bisa dikombinasi dengan kantong plastik sampah tertutup
4. Blender sampah organik sebelum dimasukkan ke digester untuk TOSS hierarki 2,3,dan4
5. Mesin pencacah sampah campuran sebelum masuk bak bambu untuk TOSS hierarki 3 dan 4
6. Wood chipper (Mesin pencacah kayu pohon dan kayu balok) untuk TOSS hierarki 4
7. Mesin penghancur, pengayak dan adonan “peuyeum sampah” untuk TOSS hierarki 3 dan 4
8. Mesin pencetak briket untuk TOSS hierarki 4
9. Gasifier/Reaktor/Genset dan Synchronizer untuk TOSS hierarki 4
Peluang Bisnis TOSS-LK bagi rakyat setempat• Sampah yang berharga (botol, kaleng, kardus dll ) dengan volume sekitar 40% , dinilai Rp.500,-
/kg yaitu menggunakan harga pasaran terendah (Rp500,-Rp 1500); Dari 1 ton sampah didapat: 40%x1000x500=Rp200.000/hari
• Uang jasa pengolahan sampah: Rp.100.000/ton yaitu angka terendah dari data PD Pasar Jaya
• Penjualan pupuk cair:Rp 1000/liter ,di bawah harga pasar untuk produk yang sama
• Penjualan Energi listrik mengacu pada ketentuan pemerintah bahwa feed in tarif energi terbarukan untuk di P Jawa/Bali sama dengan biaya pokok produksi PLN= : Rp867/kWH.
• Produk listrik biogas organik 2 kWh per ton sampah bruto: Rp1734,- per hari
• Produk energi dari briket: 480kg/ton x 0,75 kWH/kg=216 kWh/tonx876 =Rp187.272
• Kalau dipasang PLTS didapat tambahan dari energi matahari sebesar dengan radiasi 4 jam psh. Utk 1 kWp=4x867=Rp3468,-
Implementasi WtE Model TOSS di lokasi LK1 dan LK2
Tabel Estimasi Biaya Spesifik Pembuatan LK
Jenis Pekerjaan Nilai Satuan
BIAYA INVESTASIBangunan sipil 800.000 Rupiah/m2Biogas 615.225 Rupiah/kg
Briketisasi 219.650.000 Rupiah/ton tanpa gasifier
Gasifier 10.516.076 Rupiah/kW
PLTS 21.800.303 Rupiah/kWp
BIAYA OPERASI
Supervisor 5.000.000 Rupiah/bulan (maksimum)
Operator 38.400.000 Rupiah/tahun (maksimum)
Material & Jasa pemeliharaanhar
15.000.000 Rupiah/tahun
Over head 10.000.000 rp/unit kantor
Tabel Peluang Pendapatan Spesific per ton
Jenis Pendapatan Satu hari Satu tahun Satuan
PengepulRp per ton/hari 200.000 73.000.000 rupiah
Tipping Fee/Retribusi 100.000 36.500.000 rupiah
Pupuk cair/liter 1.000 365.000 rupiah
kWH digester/ton 2 639.480 rupiah
kWH Briket/ton 216 69.063.840 rupiah
Income sampah/ton/th 181.486.760 181.486.760 rupiah
Tambahan dari PLTS 10.512 Rp/kWp/hari
Tambahan rp per tahun 3.836.880 rupiah
Income total 1 ton sampah 191.078.960 rupiah
Tabel Biaya Spesifik Listrik Kerakyatan untuk Paket 1 ton/hari sampai 10 ton/hari
Volume(ton/hari)
Specific cost Capex Opex kWH/hari Kap (kW) Jam nyala
1 403.008.802 403.008.802 93.400.000 144 7 20
2 403.008.802 806.017.604 137.600.000 288 14 20
3 322.248.378 966.745.134 187.650.000 432 22 20
4 322.248.378 1.288.993.512 237.700.000 576 29 20
5 322.248.378 1.611.241.890 297.350.000 720 36 20
6 322.248.378 1.933.490.268 360.750.000 864 43 20
7 322.248.378 2.255.738.645 401.200.000 1.008 50 20
8 322.248.378 2.577.987.023 480.050.000 1.152 58 20
9 322.248.378 2.900.235.401 539.700.000 1.296 65 20
10 290.103.348 2.901.033.476 618.100.000 1.440 72 20
Tabel NPV, IRR, dan Payback Perioduntuk setiap Paket Modul
Paket Modul
Volume(ton/hari)
Payback Period
Net Present Value (Rp)
Internal Rate of Return*
EnergikWH/hari
Kapasitas(kW)**
I 1 5 tahun 108.578.428 5,2% 144 7
II 2 4 tahun 495.147.829 11,9% 288 14
III 3 3 tahun 1.090.944.697 21% 432 22
IV 4 3 tahun 1.525.220.717 22% 576 29
V 5 3 tahun 1.905.254.597 22% 720 36
VI 10 3 tahun 3.999.744.277 26% 1.440 72
Contoh Perhitungan Biaya dan Pendapatan LKdi Lingkungan PD Pasar Jaya
No Nama PasarVolume
(ton/hari)Biaya Investasi
(Rupiah)IRR(%)
BREAK EVENT POINT
1 Asem Reges 7,11 2.291.185.967 23 4 tahun3 Pasar Pagi 11,11 3.223.048.192 26 3 tahun4 Pejagalan 24 6.962.480.343 30 3 tahun6 Sawah Besar 15,56 4.514.008.089 26 3 tahun7 Jembatan Besi 45,3 13.141.681.648 26 3 tahun8 Mangga Besar 3,6 1.160.094.161 18 3 tahun9 Gang Kancil 1,1 443.309.682 6 3 tahun
12 Grogol 2 806.017.604 12 3 tahun14 Slipi 2 806.017.604 12 3 tahun15 Jembatan Dua 1,1 443.309.682 6 3 tahun18 Duta Mas 27,6 8.006.852.395 26 3 tahun19 Kedoya 25 7.252.583.691 26 3 tahun21 Ganefo 14 4.061.446.867 26 3 tahun23 Citra Garden 5,33 1.717.583.854 23 3 tahun24 Cengkareng 70,89 20.565.426.314 26 3 tahun25 Bojong Indah 11 3.191.136.824 26 3 tahun
Program TOSS-LK dan Sungai Bersih
• Sepanjang tepian sungai bisa dibuat taman-taman LK sekaligus menjadi solusi agar sampah yang diangkat dari sungai tidak perlu diangkut lagi ke TPA
• Di setiap lokasi LK di tepi sungai bisa dibangun instalasi dan tower penyimpanan air bersih dan fasilitas MCK dengan energi listrik yang berasal dari pembangkit listrik sampah dan matahari
• Di sepanjang tepian sungai bisa ditanam pohon kaliandra merah yang batangnya bisa menjadi pelet untuk pembangkit listrik dan daunnnya bisa untuk makanan kambing Etawa dan bunganya bisa mengundang tawon madu kristal
Briket sampah sebagai Opsi dalam Pemrosesan Limbah Fly Ash n Bottom Ash PLTUPLTU-batubara harus memulai berbagai cara bersih untuk mengatasi kendala-kendala dan dampak proses terhadap lingkungan. Alternatif yang dapat dipertimbangkan:
1. Pemanfaatan limbah untuk komponen bangunan dan pekerjaan sipil; artinya PLTU hanya akan menjual murah bahan limbah yang bernilai ekonomis (secara manajemen limbah umumnya tidak dikelola sendiri dan sesuai standar ISO harus dikerjakan oleh khususp emroses limbah).
2. Pembuangan limbah ke sanitary landfill selain membiayai sendiri instalasi, juga membiayai ankutan limbah dan merupakan cara yang terburukwalaupunmasih dibolehkan.
3. Aglomerasi dengan pembriketan secara konvensional, nilai energi dan nilai lingkungannya kurang dan rendahnya kadar energi inheren dalam limbah akan berbiaya operasional tinggi,
4. Aglomerasi pembriketan campuran antara limbah batubara dan arang masahayati harga-nya lebih mahal akan memberikan manfaat proses dan lingkungan yanglebih bersih.
5. Aglomerasi pembriketan campuran limbah batubara dan limbah masahayati (mis: sampah yang sudah melalui proses fermentasi akan memulihkan energi inheren dalam limbah, mengikat logam berat menjadi logam-organik yang kurang beracun, serta menurunkan kadar emisi gas buang pada operasi PLTU.
Dukungan yang diperlukan dari Kementerian Lingkungan Hidup• Legalistas dari setiap kegiatan Penelitian/Uji Coba sebagai “Green
Research” berupa sertifikat atau idzin kegiatan penelitian
• Legalistas setiap Produk yang dihasilkan dari program Listrik Kerakyatan termasuk TOSS, batu bara hasil revitalisasi FABA, tiang beton FABA, bantalan kereta api FABA
• Sertifikat kegiatan untuk dosen dan mahasiswa yang secara sukarela ikut serta dalam kegiatan TOSS-LK , gerakan sungai bersih, dan kegiatan lingkungan hidup lainnya
• Anjuran kepada perusahaan dan instansi pemerintah untuk mendukung pengembangan model LK-TOSS di lingkungan yang sesuai dengan kegiatan mereka
PENUTUP• Model TOSS-LK yang saat ini telah berhasil di uji coba di Pondok Kopi , kampus STT PLN Duri
Kosambi dan di PEMDA Kabupaten Klungkung merupakan alternatif untuk mengurangi beban TPA
dan frekuensi truk sampah di jalan raya termasuk bau sampah dan gas buangnya
• Model TOSS-LK perlu ditingkatkan sampai skala 10 ton per hari dan memperbanyak lokasi uji coba
termasuk di sepanjang aliran sungai.
• Dari sisi lingkungan, TOSS bisa mengurangi pencemaran udara akibat gas metan dari sampah dan gas
buang dari ribuan truk pengangkut sampah setiap hari
• Dari sisi ekonomi, TOSS memberikan peluang bisnis bagi pengusaha lokal dan peluang penghematan
bagi pemerintah daerah karena biayanya lebih rendah dari tipping fee yang ada
• Dari sisi sosial, TOSS memberikan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat dan juga
memberdayakan masyarakat setempat dalam menciptakan ketahanan energi nasional mandiri.
• Dari sisi energi, TOSS memberikan opsi untuk tambahan pasokan energi terbarukan untuk mengurangi
penggunaan energi fosil
PELAKSANAAN TOSS DAN PENUTUPAN TPA SENTE Di KAB.KLUNGKUNG
PELLET / BRIKET SAMPAH PROGRAM TOSS DI KABUPATEN KLUNGKUNG
KONDISI TPA SENTE KABUPATEN KLUNGKUNG BALI SEBELUM DAN PASKA PENUTUPAN
Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan
(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau
(sering disebut dengan kompos).