· lilis suryani (wakil direktur). ilyas (pesero komanditer). b. cv. asia focus inline ahmad irwin...
TRANSCRIPT
RESUME HASIL AUDIT PENILIKAN KE-1 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
Pada IUI dengan nilai investasi s.d. 500 juta rupiah Dan TDI
KELOMPOK CIREBON ROTAN LESTARI II
Alamat : Jl. Pangeran Antasari No. 108 Blok Dlereng Desa Lurah
Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon Jawa Barat
Berdasarkan Lampiran 2.6 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. : P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar VLK pada Pemegang IUIPHHK
Kapasitas Produksi s.d. 6.000 m3/tahun dan IUI dengan nilai investasi s.d. Rp 500 juta Dan Lampiran 2.7 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. :
P.14/PHPL/SET/4/2016 tentang Standar VLK pada TDI
TROPICAL RAINFOREST INTERNATIONAL CERTIFICATION (TRIC)
2018
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
2of 25
IDENTITAS LV-LK
1. Nama Lembaga : Tropical Rainforest International Certification
2. Nomor Akreditasi : LVLK-022-IDN
3. Alamat : Villa Seturan Indah Kavling C-2. Caturtunggal, Depok,
Sleman, Yogyakarta
4. Nomor Telepon : (0274) 487862
5. Nomor Fax : (0274) 487862
6. E-mail : [email protected]
7. Direktur : Hendy Saputra
8. Standar : Lampiran 2.6 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari No. : P.14/PHPL/SET/4/2016
tentang Standar VLK pada Pemegang IUIPHHK
Kapasitas Produksi s.d. 6.000 m3/tahun dan IUI dengan
nilai investasi s.d. Rp 500 juta
9. Tim Auditor : Mujahidin (Lead Auditor)
10. Tim Pengambil Keputusan : Ahmad Zakie Mubarrok (Technical review)
IDENTITAS AUDITEE
1. Nama Pemegang Izin : Kelompok Cirebon Rotan Lestari II
2. Alamat Pemegang Izin : Jl. Pangeran Antasari No. 108 Blok Dlereng Desa Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon
3. Alamat Kantor /
Industri
: a. CV. Satori Rattan Indonesia
Jl. Suryadinata Blok Gemek No. 06 RT. 019 RW. 005 Desa Marikangen, Kecamatan Plumbon, kabupaten Cirebon.
RESUME HASIL AUDIT PENILIKAN KE-1
SISTEM VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
KELOMPOK CIREBON ROTAN LESTARI II
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
3of 25
b. CV. Asia Focus Inline
Jl. Desa Blok Karang Ampel Rt. 001 RW. 005 Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
c. CV. Babara Rattan Industry
Jl. Bougenville VI No. 03 GSI RT. 003 RW. 006 Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
4. Nomor dan tanggal
Izin Usaha Industri
(IUI)
: a. CV. Satori Rattan Indonesia
No : 503/0019.10/BPPT tanggal 26 Juni 2015
b. CV. Asia Focus Inline
No : 503/0016.07-DU/DPMPTSP tanggal 18 Juli 2017.
c. CV. Babara Rattan Industry
No : 503/0026.10/BPPT tanggal 30 April 2013.
5. Kapasitas Izin
Produksi/ Terpasang
: a. CV. Satori Rattan Indonesia ( 50.000 pcs/tahun).
b. CV. Asia Focus Inline ( 10.000 pcs/tahun).
c. CV. Babara Rattan Industry ( 7.500 pcs/tahun).
6. Nomor Telepon / Fax : -
7. Email : -
8. Pengurus Perusahaan : a. CV. Satori Rattan Indonesia
Satori (Direktur).
Lilis Suryani (Wakil Direktur).
Ilyas (Pesero Komanditer).
b. CV. Asia Focus Inline
Ahmad Irwin Gusyafti (Direktur).
Ir. Ahmad Syafei (Wakil Direktur).
c. CV. Babara Rattan Industry
Edy Daniel Batubara (Direktur).
Widia Vitdiandany (Wakil Direktur).
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
4of 25
RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu Ringkasan Catatan
Pertemuan Pembukaan Tanggal Senin, 24 September 2018 Jam 09.00 WIB
Penjelasan tujuan kegiatan verifikasi, tahapan audit, susunan tim auditor, kewenangan audit, ruang lingkup verifikasi, metodologi verifikasi, mekanisme dan prosedur serta rencana kerja.
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Dari tanggal Senin, 24 September 2018 s.d. tanggal Rabu, 26 September 2018
Melakukan verifikasi dokumen legalitas perusahaan, pengecekan dokumen bahan baku, produksi dan ekspor serta observasi lapangan (uji petik).
Pertemuan Penutupan Tanggal Rabu, 26 September 2018 Jam 14.00 WITA
Penjelasan hasil verifikasi lapangan, kegiatan pasca verifikasi lapangan dan penutupan.
Pengambilan Keputusan
Tanggal Rabu, 17 Oktober 2018
Melakukan review hasil verifikasi lapangan dan memutuskan hasil audit Penilikan Sertifikat Legalitas Kayu di Kelompok Cirebon Rotan Lestari II.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
5of 25
(Resume Hasil Penilaian Dan Kesimpulan)
Penilikan Ke-1
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
KELOMPOK CIREBON ROTAN LESTARI II
PROVINSI JAWA BARAT
Nama Anggota :
CV. SATORI RATTAN INDONESIA
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
6of 25
RESUME HASIL PENILAIAN
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Prinsip 1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah
Kriteria 1.1. Unit usaha dalam bentuk : (a) industri memiliki ijin yang sah, dan (b) eksportir produk olahan
memiliki izin yang sah
1.1.1. Unit usaha
adalah produsen yang
memiliki ijin yang sah
a. Akte pendirian
perusahaan
dan/atau perubahan terakhir
M Tersedia Akta Pendirian CV. Satori Rattan
Indonesia yang sudah didaftarkan di
Pengadilan Tinggi Negeri Sumber - Cirebon.
b. Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) atau Izin
Perdagangan yang tercantum dalam
izin Industri
M Tersedia Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
atas nama CV. Satori Rattan Indonesia yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan
usahanya.
c. Izin HO (izin gangguan
lingkungan sekitar industri)
TD Berdasar Peraturan Menteri Dalam Negeri RI
Nomor 19 Tahun 2017, tanggal 29 Maret 2017
Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di
Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
d. Tanda Daftar
Perusahaan (TDP)
M Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atas
nama CV. Satori Rattan Indonesia yang masih
berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.
e. Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP)
M 9 digit awal NPWP yang tercantum dalam SKT
dan SPPKP atas nama CV. Satori Rattan Indonesia sesuai dengan dokumen lainnya.
f. Dokumen Lingkungan Hidup
(AMDAL/UKL-UPL/SPPL/DPLH/SIL
/DELH/Dokumen Lingkungan Hidup
Lain yang setara)
M Tersedia Dokumen lingkungan UKL-UPL atas nama CV. Satori rattan Indonesia yang sudah
mendapatkan Rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon
dan terdapat tanda terima sementara penyampaian laporan pelaksanaan UKL-UPL
semester II Tahun 2017 dan Semester I Tahun
2018.
g. IUIPHHK atau Izin
Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha
Tetap (IUT)
M CV. Satori Rattan Indonesia memiliki IUI yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha yang dijalankannya.
h. Rencana
Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI) untuk
IUIPHHK
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki izin
IUIPHHK.
Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu
1.2.1. Importir adalah
importir yang memiliki ijin yang sah
Dokumen identitas
importir
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki izin
sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
7of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
1.2.2. Importir memiliki
mekanisme uji tuntas
(duediligence)
Panduan/pedoman
/prosedur pelaksanaan
dan bukti pelaksanaan mekanisme uji tuntas
(duediligence) importir
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki izin
sebagi importir dan tidak pernah melakukan
impor kayu atau produk kayu.
Kriteria 1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok
1.3.1. Kelompok
memiliki Akte Notaris pembentukan kelompok
atau dokumen
pembentukan kelompok
Akte notaris
pembentukan kelompok atau
dokumen
pembentukan kelompok
M Terdapat Dokumen Kesepakatan Kelompok
yang ditanda tangani diatas materai .
Internal audit anggota kelompok
M Terdapat Form pelaksanaan audit internal untuk seluruh anggota kelompok.
Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin
keterlacakan kayu dari asalnya
Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya
2.1.1. Unit usaha
mampu membuktikan bahwa bahan baku
yang diterima berasal dari sumber yang sah
a. Dokumen jual
beli/nota atau kontrak suplai
bahan baku dilengkapi bukti
pembelian.
M Selama periode audit, seluruh penerimaan
bahan baku kayu berupa furniture setengah jadi dan handycraft telah dilengkapi dengan
Nota Pemasok sebagai dokumen jual beli.
b. Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB)
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak menerima bahan baku kayu bulat dari hutan Negara.
c. Bukti serah terima kayu selain kayu
bulat dari hutan negara, dilengkapi
dengan dokumen angkutan hasil
hutan yang sah
M Selama periode audit, seluruh bahan baku yang diterima CV. Satori Rattan Indonesia
telah dilengkapi dengan bukti serah terima dan dokumen angkutan hasil hutan yang sah
berupa Surat Jalan.
d. Dokumen angkutan hasil hutan yang
sah
M Seluruh penerimaan bahan baku selama periode audit telah dilengkapi dengan Surat
Jalan sebagai dokumen angkutan hasil hutan
yang sah.
e. Nota & Dokumen
Keterangan (Berita acara dari petugas
kehutanan atau
dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang
menjelaskan asal usul untuk kayu
bekas/ hasil
bongkaran/sampah kayu bukan dari
kayu lelang, serta DKP
TD Selama periode audit, CV. Satori Rattan
Indonesia tidak menggunakan dan menerima bahan baku kayu bekas/hasil
bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu
lelang.
f. Dokumen angkutan
berupa Nota untuk
TD Selama periode audit, CV. Satori Rattan
Indonesia tidak menggunakan dan menerima
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
8of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
kayu limbah
industri
bahan baku kayu limbah industri.
g. Dokumen S-LK/ S-
PHPL yang dimiliki
pemasok dan/atau DKP dari Pemasok
M seluruh furniture setengah jadi dan wooden
handycraft yang diterima CV. Satori Rattan
Indonesia telah dilengkapi dengan DKP, dan tersedia bukti laporan hasil pemeriksaan
kepada pemasok yang menerbitkan DKP yang sesuai dengan prosedur yang ada.
h. Informasi terkait
VLBB untuk Pemasok yang
belum memiliki S-LK/S-PHPL/DKP
TD Seluruh penerimaan bahan baku di CV. Satori
Rattan Indonesia telah dilengkapi dengan DKP dan sejak tanggal 01 Januari 2018 kegiatan
VLBB tidak diberlakukan.
i. Dokumen
pendukung RPBBI
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki izin
IUIPHHK.
2.1.2. Importir mampu
membuktikan bahwa kayu yang di impor
berasal dari sumber yang sah
a. Pemberitahuan
Impor Barang (PIB)
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
b. Bill of Lading (B/L) TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
c. PackingList (P/L) TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
d. Invoice TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
e. Deklarasi TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
f. Bukti pembayaran bea masuk (bila
terkena bea masuk)
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
g. Dokumen lain yang
relevan untuk jenis kayu dibatasi
perdagangannya
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
h. Bukti Penggunaan Kayu dan Produk
turunannya.
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
2.1.3. Unit usaha
menerapkan sistem penelusuran kayu
a. Tallysheet
penggunaan bahan baku dan hasil
produksi
M CV. Satori Rattan Indonesia telah memiliki
Tally sheet penggunaan bahan baku sehingga mempermudah ketelusurannya.
b. Laporan produksi hasil olahan
M Laporan hasil produksi CV. Satori Rattan Indonesia telah sesuai dengan laporan mutasi
hasil olahan kayu.
c. Produksi industri tidak melebihi
kapasitas produksi yang dijinkan
M Realisasi produksi CV. Satori Rattan Indonesia tidak melebihi kapasitas produksi yang
tercantum di izin IUI yang dimiliki.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
9of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
d. Hasil produksi yang
berasal dari kayu
lelang dipisahkan
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak melakukan
pembelian bahan baku yang berasal dari kayu
lelang.
e. Dokumen catatan/
laporan mutasi
kayu.
M CV. Satori Rattan Indonesia menyusun
Laporan mutasi kayu sesuai dengan dokumen
pendukungnya.
2.1.4. Proses
pengolahan produk melalui jasa dengan
pihak lain (industri lain
atau pengrajin/ industri rumah tangga)
a. Dokumen S-LK
atau DKP
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
b. Kontrak jasa
pengelolaan
produk antara audite dengan
pihak penyedia jasa (pihak lain)
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
c. Berita acara serah
terima kayu yang dijasakan
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
d. Ada pemisahan
produk yang dijasakan pada
perusahaan penyedia jasa
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
e. Adanya
pendokumentasian bahan baku, proses
produksi, dan
ekspor apabila ekspor dilakukan
melalui industri penyedia jasa
TD CV. Satori Rattan Indonesia tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi
Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen
angkutan hasil hutan
yang sah untuk perdagangan atau
pemindah tanganan hasil produksi dengan
tujuan domestik.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
M Seluruh penjualan lokal/domestik yang dilakukan oleh CV. Satori Rattan Indonesia
selalu di lengkapi dengan Surat Jalan pada
saat pengirimannya sebagai dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Kriteria 3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
3.2.1. Pengapalan kayu
olahan untuk ekspor harus memenuhi
kesesuaian dokumen PEB
a. Produk hasil olahan
kayu yang diekspor
M Produk yang diekspor CV. Satori Rattan
Indonesia dapat dipastikan merupakan hasil olahah sendiri.
b. Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB)
M Setiap kegiatan ekspor CV. Satori Rattan Indonesia dilengkapi dengan dokumen PEB
yang sesuai dengan dokumen ekspor lainnya pada periode yang sama.
c. PackingList (P/L) M Setiap kegiatan ekspor CV. Satori Rattan
Indonesia dilengkapi dengan dokumen Packing
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
10of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
List (P/L) yang sesuai dengan dokumen PEB
pada periode yang sama.
d. Invoice M Setiap kegiatan ekspor CV. Satori Rattan Indonesia dilengkapi dengan dokumen invoice
yang sesuai dengan dokumen PEB pada
periode yang sama.
e. Bill of Lading (B/L) M Setiap kegiatan ekspor CV. Satori Rattan
Indonesia dilengkapi dengan dokumen Bill of Lading (B/L) yang sesuai dengan dokumen
PEB pada periode yang sama.
f. Dokumen V-Legal untuk produk yang
wajib dilengkapi
dengan Dokumen V-Legal
M Setiap kegiatan ekspor CV. Satori Rattan Indonesia dilengkapi dengan dokumen V-Legal yang sesuai dengan dokumen Invoice, PEB
pada periode yang sama serta kegiatan stuffing dilakukan di lokasi pabrik CV. Satori
Rattan Indonesia.
g. Hasil verifikasi teknis (Laporan
Surveyor) untuk produk yang wajib
verifikasi teknis
TD Realisasi pengiriman CV. Satori Rattan Indonesia berupa produk furniture yang tidak
diwajibkan dilakukan pemeriksaan verifikasi teknis oleh surveyor.
h. Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar
TD Pada periode Audit, realisasi penjualan ekspor CV. Satori Rattan Indonesia berupa produk
furniture yang tidak dikenai bea keluar.
i. Dokumen lain yang relevan
(diantaranya CITES) untuk jenis
kayu yang dibatasi perdagangannya
TD Pada periode Audit realisasi ekspor CV. Satori Rattan Indonesia berupa furniture dengan
bahan baku dari jenis kayu yang tidak dibatasi perdagangannya.
Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal
3.3.1. Implementasi
Tanda V-Legal
Tanda V-Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan
M Terdapat implementasi tanda V-Legal pada
Surat Jalan, Invoice dan Packing List.
Prinsip 4. Pemenuhanterhadapperaturanketenagakerjaanbagiindustripengolahan
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
4.1.1. Pedoman/
Prosedur dan Implementasi K3.
a. Pedoman/ prosedur
K3
M CV. Satori Rattan Indonesia telah memiliki SOP
K3 serta petugas penanggung jawab K3.
b. Implementasi K3 M CV. Satori Rattan Indonesia memiliki peralatan K3 yang masih berfungsi dengan baik, serta
telah tersedia tanda jalur evakuasi pada areal kerja yang mudah dan mengarah ke titik
kumpul.
c. Catatan kecelakaan kerja
M CV. Satori Rattan Indonesia telah menerapkan pencatatan kecelakaan kerja yang terjadi dan
pada periode audit tidak terjadi kecelakaan kerja (Nihil).
Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan
(auditee) yang
M CV. Satori Rattan Indonesia memiliki pernyataan tertulis mengenai kebijakan yang
memperolehkan karyawannya untuk
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
11of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
membolehkan untuk
membentuk atau
terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
melakukan kegiatan yang terkait dengan
kebebasan berserikat.
4.2.2. Adanya KKB atau
PP yang mengatur hak-hak-hak pekerja untuk
IUIPHHK dan/atau IUI yang mempekerjakan
karyawan > 10 orang
Ketersediaan Dokumen
KKB atau PP yang mengatur hak-hak
pekerja
TD Jumlah Karyawan CV. Satori Rattan Indonesia
kurang dari 10 orang, sehingga tidak diwajibkan Peraturan
Perusahaan.
4.2.3. Tidak mempekerjakan anak di
bawah umur (diluar ketentuan)
Pekerja yang masih di bawah umur
M CV. Satori Rattan Indonesia tidak mempekerjakan karyawan dibawah umur.
M = Memenuhi ; TM = Tidak Memenuhi ; TD = Tidak Diverifikasi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil audit penilikan di CV. Satori Rattan Indonesia, secara keseluruhan dari 4 Prinsip, 9
Kriteria, 15 Indikator, dan 56 Verifier diperoleh hasil :
Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 27 (dua puluh tujuh) verifier
Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 29 (dua puluh sembilan)verifier
Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 0 (nol) verifier.
Dengan demikian CV. Satori Rattan Indonesia dinyatakan “Memenuhi” standar verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dinyatakan dipertahankan masa
berlakunya.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
12of 25
(Resume Hasil Penilaian Dan Kesimpulan)
Penilikan Ke-1
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
KELOMPOK CIREBON ROTAN LESTARI II
PROVINSI JAWA BARAT
Nama Anggota :
CV. ASIA FOCUS INLINE
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
13of 25
RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu Ringkasan Catatan
Pertemuan Pembukaan Tanggal Senin, 24 September 2018 Jam 09.30 WIB
Penjelasan tujuan kegiatan verifikasi, tahapan audit, susunan tim auditor, kewenangan audit, ruang lingkup verifikasi, metodologi verifikasi, mekanisme dan prosedur serta rencana kerja.
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Dari tanggal senin, 24 September 2018 s.d. tanggal Rabu, 26 September 2018
Melakukan verifikasi dokumen legalitas perusahaan, pengecekan dokumen bahan baku, produksi dan ekspor serta observasi lapangan (uji petik).
Pertemuan Penutupan Tanggal Rabu, 26 September 2018 Jam 14.30 WIB
Penjelasan hasil verifikasi lapangan, kegiatan pasca verifikasi lapangan dan penutupan.
Pengambilan Keputusan Tanggal Selasa, 17 Oktober 2018
Melakukan review hasil verifikasi lapangan dan memutuskan hasil audit Penilikan Sertifikat Legalitas Kayu di CV. Asia Focus Inline
RESUME HASIL PENILAIAN
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Prinsip 1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah
Kriteria 1.1. Industri kecil memiliki : (a) Tanda Daftar Industri (TDI) (b) investasi kurang dari Rp. 200.000.000 diluar tanah dan bangunan
1.1.1. Industri kecil
adalah produsen yang memiliki izin yang sah
1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang
memiliki izin yang sah
a. Akte pendirian
perusahaan dan atau perubahan
terakhir untuk perusahaan yang
berbadan hukum
atau KTP bagi usaha perorangan.
M Tersedia Akta Pendirian CV. ASIA FOCUS
INLINE yang sudah didaftarkan di Pengadilan Tinggi Negeri Sumber - Cirebon.
b. Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) atau Izin
Perdagangan yang tercantum dalam
TDI / Izin Usaha
Industri (IUI) Kecil
M Tersedia Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
atas nama CV. ASIA FOCUS INLINE yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan
usahanya.
c. Izin HO (izin
gangguan lingkungan sekitar
TD Berdasar Peraturan Menteri Dalam Negeri RI
Nomor 19 Tahun 2017, tanggal 29 Maret 2017
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
14of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
industri) Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di
Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
d. Tanda Daftar
Perusahaan (TDP)
M Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atas
nama CV. ASIA FOCUS INLINE yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.
e. Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP)
M 9 digit awal NPWP yang tercantum dalam SKT
dan SPPKP atas nama CV. ASIA FOCUS INLINE
sesuai dengan dokumen lainnya.
f. Dokumen
lingkungan hidup (UKL–UPL/ SPPL/
DPLH/ SIL/ DELH/ dokumen
lingkungan hidup
lain yang setara)
M CV. ASIA FOCUS INLINE memiliki dokumen
SPPL yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang.
g. Izin Usaha Industri
(IUI) Kecil atau Tanda Daftar
Industri (TDI)
M CV. ASIA FOCUS INLINE memiliki IUI Kecil/TDI
yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha yang
dijalankannya.
Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu
1.2.1. Importir adalah
importir yang memiliki ijin yang sah
Dokumen identitas
importir
TD CV. ASIA FOCUS INLINE tidak memiliki izin
sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.
1.2.2. Importir memiliki
mekanisme uji tuntas (duediligence)
Panduan/pedoman
/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan
mekanisme uji tuntas
(duediligence) importir
TD CV. ASIA FOCUS INLINE tidak memiliki izin
sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.
Kriteria 1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok
1.3.1.Kelompok
memiliki Akte Notaris pembentukan kelompok
ataudokumen pembentukan kelompok
Akte notaris
pembentukan kelompok atau
dokumen pembentukan
kelompok
M Terdapat Dokumen Kesepakatan Kelompok
yang ditanda tangani diatas materai .
Internal audit anggota kelompok
M Terdapat Form pelaksanaan audit internal untuk seluruh anggota kelompok.
Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin
keterlacakan kayu dari asalnya
Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil
olahannya
2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan
bahwa bahan baku dan barang jadi yang
diterima berasal dari
sumber yang sudah sah
j. Dokumen jual beli/nota atau
kontrak suplai bahan baku
dilengkapi bukti
pembelian.
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline belum menerima bahan baku kayu dan
memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
k. Bukti penerimaan
bahan baku
dilengkapi dengan
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan
memproduksi produk yang mengandung unsur
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
15of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
dokumen angkutan
hasil hutan yang
sah
kayu.
l. Dokumen angkutan
hasil hutan yang
sah
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan
memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
m. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita
Acara dari petugas
kehutanan atau dari Aparat Desa
/Kelurahan) yang dapat menjelas-
kan asal usul untuk
kayu bekas/hasil bongkaran/sampah
kayu bukan dari kayu lelang, serta
DKP
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline tidak menggunakan dan menerima bahan baku
kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu
bukan dari kayu lelang.
n. Dokumen angkutan berupa Nota untuk
kayu limbah industri
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline tidak menggunakan dan menerima bahan
baku kayu limbah industri.
o. Dokumen S-LK
yang dimiliki pemasok dan /
atau DKP dari
pemasok.
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung unsur
kayu.
p. Informasi terkait
VLBB untuk pemasok yang
belum memiliki S-
LK/DKP
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung unsur
kayu.
2.1.2. Importir mampu
membuktikan bahwa
kayu yang di impor berasal dari sumber
yang sah
i. Pemberitahuan
Impor Barang
(PIB)
TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku
kayu.
j. Bill of Lading (B/L) TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
k. PackingList (P/L) TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
l. Invoice TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
m. Deklarasi TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
n. Bukti pembayaran
bea masuk (bila terkena bea
masuk)
TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
16of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
o. Dokumen lain yang
relevan untuk jenis
kayu dibatasi perdagangannya
TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku
kayu.
p. Bukti Penggunaan
Kayu dan Produk turunannya.
TD CV. Asia Focus Inline tidak memiliki perizinan
impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
2.1.3. Unit usaha
menerapkan sistem
penelusuran kayu
f. Laporan hasil
produksi
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan
memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
g. Produksi industri
tidak melebihi kapasitas produksi
yang diizinkan
M Realisasi produksi CV. Asia Focus Inline tidak
melebihi kapasitas produksi yang tercantum di izin TDI yang dimiliki.
h. Hasil produksi yang
berasal dari kayu
lelang dipisahkan
TD CV. Asia Focus Inline tidak melakukan
pembelian bahan baku yang berasal dari kayu
lelang.
i. Dokumen catatan/
laporan mutasi
kayu
M CV. Asia Focus Inline menyusun Laporan
mutasi kayu sesuai dengan dokumen
pendukungnya.
2.1.4. Proses
pengolahan produk
melalui jasa dengan pihak lain (industri lain
atau pengrajin/ industri rumah tangga)
f. Dokumen S-LK
atau DKP
TD CV. Asia Focus Inline tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
g. Kontrak jasa pengelolaan
produk antara audite dengan
pihak penyedia jasa (pihak lain)
TD CV. Asia Focus Inline tidak melakukan penjasaan produksi ke industri lain
h. Berita acara serah
terima kayu yang dijasakan
TD CV. Asia Focus Inline tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
i. Ada pemisahan
produk yang dijasakan pada
perusahaan penyedia jasa
TD CV. Asia Focus Inline tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
j. Adanya
pendokumentasian bahan baku, proses
produksi, dan
ekspor apabila ekspor dilakukan
melalui industri penyedia jasa
TD CV. Asia Focus Inline tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi
Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen
angkutan hasil hutan
yang sah untuk
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
TD CV. Asia Focus Inline tidak melakukan penjualan ke domestik/lokal, seluruh hasil
produksinya untuk tujuan ekspor.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
17of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
perdagangan atau
pemindah tanganan
hasil produksi dengan tujuan domestik.
Kriteria 3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
3.2.1. Pengapalan kayu
olahan untuk ekspor
harus memenuhi kesesuaian dokumen
PEB
j. Produk hasil olahan
kayu yang diekspor
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan
memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
k. Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB)
TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung unsur
kayu.
l. Packing List (P/L) TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan
memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
m. Invoice TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline
belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung unsur
kayu.
n. Bill of Lading (B/L) TD Selama periode audit, CV. Asia Focus Inline belum menerima bahan baku kayu dan
memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
o. Dokumen V-Legal
untuk produk yang wajib dilengkapi
dengan Dokumen V-Legal
TD Realisasi pennjualan ekspor CV. Asia Focus
Inline berupa produk furniture rattan yang tidak diwajibkan dilengkapi dengan dokumen
V-Legal.
p. Hasil verifikasi
teknis (Laporan Surveyor) untuk
produk yang wajib verifikasi teknis
TD Realisasi pengiriman CV. Asia Focus Inline
berupa produk furniture rattan yang tidak diwajibkan dilakukan pemeriksaan verifikasi
teknis oleh surveyor.
q. Bukti pembayaran
bea keluar bila terkena bea keluar
TD Pada periode Audit, realisasi penjualan ekspor
CV. Asia Focus Inline berupa produk furniture yang tidak dikenai bea keluar.
r. Dokumen lain yang
relevan (diantaranya
CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi
perdagangannya
TD Pada periode Audit realisasi ekspor CV. Asia
Focus Inline berupa furniture dengan bahan baku dari jenis kayu yang tidak dibatasi
perdagangannya.
Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal
3.3.1. Implementasi Tanda V-Legal
Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai
ketentuan
M Terdapat implementasi tanda V-Legal pada Invoice dan Packing List perusahaan.
Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
4.1.1. Pedoman/
Prosedur dan
d. Prosedur K3 M CV. Asia Focus Inline telah memiliki SOP K3
serta petugas penanggung jawab K3.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
18of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Implementasi K3. e. Implementasi K3 M CV. Asia Focus Inline memiliki peralatan K3
yang masih berfungsi dengan baik, serta telah
tersedia tanda jalur evakuasi pada areal kerja yang mudah dan mengarah ke titik kumpul.
f. Catatan kecelakaan
kerja
M CV. Asia Focus Inline telah menerapkan
pencatatan kecelakaan kerja yang terjadi dan pada periode audit tidak terjadi kecelakaan
kerja (Nihil).
Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
4.2.1.Kebebasan
berserikat bagi pekerja.
Kebijakan perusahaan
yangmembolehkan untuk membentuk
atau terlibat dalam kegiatan serikat
pekerja
M CV. Asia Focus Inline memiliki pernyataan
tertulis mengenai kebijakan yang memperolehkan karyawannya untuk
melakukan kegiatan yang terkait dengan kebebasan berserikat.
4.2.2. Adanya KKB atau IUI pada TDI atau IUI
yang mempekerjakan karyawan > 10 orang
Ketersediaan Dokumen KKB atau PP yang
mengatur hak-hak pekerja
TD Jumlah Karyawan CV. Asia Focus Inline kurang dari 10 orang, sehingga tidak diwajibkan
Peraturan Perusahaan.
4.2.3. Tidak
mempekerjakan anak di bawah umur (diluar
ketentuan)
Pekerja yang masih
dibawah umur
M CV. Asia Focus Inline tidak mempekerjakan
karyawan dibawah umur.
M = Memenuhi ; TM = Tidak Memenuhi ; TD = Tidak Diverifikasi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil audit penilikan di CV. ASIA FOCUS INLINE, secara keseluruhan dari 4 Prinsip, 9 Kriteria, 15 Indikator, dan 52 Verifier diperoleh hasil :
Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 36 (tiga puluh enam) verifier
Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 16 (enam belas) verifier
Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 0 (nol) verifier.
Dengan demikian CV. ASIA FOCUS INLINE dinyatakan "Memenuhi" standar verifikasi legalitas
kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dinyatakan dipertahankan masa berlakunya.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
19of 25
(Resume Hasil Penilaian Dan Kesimpulan)
Penilikan Ke-1
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
KELOMPOK CIREBON ROTAN LESTARI II
PROVINSI JAWA BARAT
Nama Anggota :
CV. BABARA RATTAN INDUSTRY
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
20of 25
RESUME HASIL PENILAIAN
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
Prinsip 1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah
Kriteria 1.1. Industri kecil memiliki : (a) Tanda Daftar Industri (TDI) (b) investasi kurang dari Rp.
200.000.000 diluar tanah dan bangunan
1.1.1. Industri kecil
adalah produsen yang
memiliki izin yang sah 1.1.1. Industri kecil
adalah produsen yang memiliki izin yang sah
h. Akte pendirian
perusahaan dan
atau perubahan terakhir untuk
perusahaan yang berbadan hukum
atau KTP bagi usaha
perorangan.
M Tersedia Akta Pendirian CV. BABARA RATTAN
INDUSTRY yang sudah didaftarkan di
Pengadilan Tinggi Negeri Sumber - Cirebon.
i. Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) atau Izin
Perdagangan yang
tercantum dalam TDI / Izin Usaha
Industri (IUI) Kecil
M Tersedia Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
atas nama CV. BABARA RATTAN INDUSTRY yang masih berlaku dan sesuai dengan
kegiatan usahanya.
j. Izin HO (izin gangguan
lingkungan sekitar industri)
TD Berdasar Peraturan Menteri Dalam Negeri RI
Nomor 19 Tahun 2017, tanggal 29 Maret 2017
Tentang Pedoman Penetapan Izin Gangguan di
Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
k. Tanda Daftar
Perusahaan (TDP)
M Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atas
nama CV. BABARA RATTAN INDUSTRY yang
masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.
l. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
M 9 digit awal NPWP yang tercantum dalam SKT dan SPPKP atas nama CV. BABARA RATTAN
INDUSTRY sesuai dengan dokumen lainnya.
m. Dokumen
lingkungan hidup (UKL–UPL/ SPPL/
DPLH/ SIL/ DELH/ dokumen
lingkungan hidup
lain yang setara)
TM CV. BABARA RATTAN INDUSTRY tidak memiliki
dokumen lingkungan hidup.
n. Izin Usaha Industri
(IUI) Kecil atau Tanda Daftar
Industri (TDI)
M CV. BABARA RATTAN INDUSTRY memiliki IUI
Kecil/TDI yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang dan sesuai dengan jenis usaha
yang dijalankannya.
Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu
1.2.1. Importir adalah
importir yang memiliki ijin yang sah
Dokumen identitas
importir
TD CV. BABARA RATTAN INDUSTRY tidak
memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah melakukan impor kayu atau produk kayu.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
21of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
1.2.2. Importir memiliki
mekanisme uji tuntas
(duediligence)
Panduan/pedoman
/prosedur pelaksanaan
dan bukti pelaksanaan mekanisme uji tuntas
(duediligence) importir
TD CV. BABARA RATTAN INDUSTRY tidak
memiliki izin sebagi importir dan tidak pernah
melakukan impor kayu atau produk kayu.
Kriteria 1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok
1.3.1.Kelompok
memiliki Akte Notaris pembentukan kelompok
ataudokumen
pembentukan kelompok
Akte notaris
pembentukan kelompok atau
dokumen
pembentukan kelompok
M Terdapat Dokumen Kesepakatan Kelompok
yang ditanda tangani diatas materai .
Internal audit anggota kelompok
M Terdapat Form pelaksanaan audit internal untuk seluruh anggota kelompok.
Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin
keterlacakan kayu dari asalnya
Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya
2.1.1. Unit usaha
mampu membuktikan bahwa bahan baku dan
barang jadi yang diterima berasal dari
sumber yang sudah sah
q. Dokumen jual
beli/nota atau kontrak suplai
bahan baku dilengkapi bukti
pembelian.
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan
Industry belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung
unsur kayu.
r. Bukti penerimaan bahan baku
dilengkapi dengan dokumen angkutan
hasil hutan yang
sah
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan Industry belum menerima bahan baku kayu
dan memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
s. Dokumen angkutan
hasil hutan yang sah
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan
Industry belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung
unsur kayu.
t. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita
Acara dari petugas
kehutanan atau dari Aparat Desa
/Kelurahan) yang dapat menjelas-
kan asal usul untuk kayu bekas/hasil
bongkaran/sampah
kayu bukan dari kayu lelang, serta
DKP
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan Industry tidak menggunakan dan menerima
bahan baku kayu bekas/hasil
bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang.
u. Dokumen angkutan berupa Nota untuk
kayu limbah industri
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan Industry tidak menggunakan dan menerima
bahan baku kayu limbah industri.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
22of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
v. Dokumen S-LK
yang dimiliki
pemasok dan / atau DKP dari
pemasok.
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan
Industry belum menerima bahan baku kayu
dan memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
w. Informasi terkait VLBB untuk
pemasok yang belum memiliki S-
LK/DKP
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan Industry belum menerima bahan baku kayu
dan memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa
kayu yang di impor berasal dari sumber
yang sah
q. Pemberitahuan Impor Barang
(PIB)
TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
r. Bill of Lading (B/L) TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
s. PackingList (P/L) TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
t. Invoice TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
u. Deklarasi TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
v. Bukti pembayaran
bea masuk (bila terkena bea
masuk)
TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
w. Dokumen lain yang relevan untuk jenis
kayu dibatasi
perdagangannya
TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki perizinan impor dan tidak melakukan impor
bahan baku kayu.
x. Bukti Penggunaan
Kayu dan Produk turunannya.
TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki
perizinan impor dan tidak melakukan impor bahan baku kayu.
2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem
penelusuran kayu
j. Laporan hasil produksi
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan Industry belum menerima bahan baku kayu
dan memproduksi produk yang mengandung
unsur kayu.
k. Produksi industri
tidak melebihi kapasitas produksi
yang diizinkan
M Realisasi produksi CV. Babara Rattan Industry
tidak melebihi kapasitas produksi yang tercantum di izin TDI yang dimiliki.
l. Hasil produksi yang berasal dari kayu
lelang dipisahkan
TD CV. Babara Rattan Industry tidak melakukan pembelian bahan baku yang berasal dari kayu
lelang.
m. Dokumen catatan/ laporan mutasi
kayu
M CV. Babara Rattan Industry menyusun Laporan mutasi kayu sesuai dengan dokumen
pendukungnya.
2.1.4. Proses pengolahan produk
k. Dokumen S-LK atau DKP
TD CV. Babara Rattan Industry tidak melakukan penjasaan produksi ke industri lain
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
23of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
melalui jasa dengan
pihak lain (industri lain
atau pengrajin/ industri rumah tangga)
l. Kontrak jasa
pengelolaan
produk antara audite dengan
pihak penyedia jasa (pihak lain)
TD CV. Babara Rattan Industry tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
m. Berita acara serah
terima kayu yang dijasakan
TD CV. Babara Rattan Industry tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
n. Ada pemisahan
produk yang dijasakan pada
perusahaan penyedia jasa
TD CV. Babara Rattan Industry tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
o. Adanya
pendokumentasian bahan baku, proses
produksi, dan
ekspor apabila ekspor dilakukan
melalui industri penyedia jasa
TD CV. Babara Rattan Industry tidak melakukan
penjasaan produksi ke industri lain
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi
Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik
3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen
angkutan hasil hutan
yang sah untuk perdagangan atau
pemindah tanganan hasil produksi dengan
tujuan domestik.
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah
TD CV. Babara Rattan Industry tidak melakukan penjualan ke domestik/lokal, seluruh hasil
produksinya untuk tujuan ekspor.
Kriteria 3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
3.2.1. Pengapalan kayu
olahan untuk ekspor harus memenuhi
kesesuaian dokumen PEB
s. Produk hasil olahan
kayu yang diekspor
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan
Industry belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung
unsur kayu.
t. Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB)
TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan Industry belum menerima bahan baku kayu
dan memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
u. Packing List (P/L) TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan
Industry belum menerima bahan baku kayu dan memproduksi produk yang mengandung
unsur kayu.
v. Invoice TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan Industry belum menerima bahan baku kayu
dan memproduksi produk yang mengandung unsur kayu.
w. Bill of Lading (B/L) TD Selama periode audit, CV. Babara Rattan
Industry belum menerima bahan baku kayu
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
24of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
dan memproduksi produk yang mengandung
unsur kayu.
x. Dokumen V-Legal untuk produk yang
wajib dilengkapi
dengan Dokumen V-Legal
TD Realisasi pennjualan ekspor CV. Babara Rattan Industry berupa produk furniture rattan yang
tidak diwajibkan dilengkapi dengan dokumen
V-Legal.
y. Hasil verifikasi teknis (Laporan
Surveyor) untuk
produk yang wajib verifikasi teknis
TD Realisasi pengiriman CV. Babara Rattan Industry berupa produk furniture rattan yang
tidak diwajibkan dilakukan pemeriksaan
verifikasi teknis oleh surveyor.
z. Bukti pembayaran
bea keluar bila terkena bea keluar
TD Pada periode Audit, realisasi penjualan ekspor
CV. Babara Rattan Industry berupa produk furniture yang tidak dikenai bea keluar.
aa. Dokumen lain yang
relevan (diantaranya
CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi
perdagangannya
TD Pada periode Audit realisasi ekspor CV. Babara
Rattan Industry berupa furniture dengan bahan baku dari jenis kayu yang tidak dibatasi
perdagangannya.
Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal
3.3.1. Implementasi Tanda V-Legal
Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai
ketentuan
TD CV. Babara Rattan Industry tidak memiliki S-LK dan baru masuk menjadi anggota Kelompok
Usaha Cirebon Rotan Lestari II pada tanggal 01 Agustus 2017.
Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3)
4.1.1. Pedoman/
Prosedur dan Implementasi K3.
g. Prosedur K3 M CV. Babara Rattan Industry telah memiliki SOP
K3 serta petugas penanggung jawab K3.
h. Implementasi K3 M CV. Babara Rattan Industry memiliki peralatan K3 yang masih berfungsi dengan baik, serta
telah tersedia tanda jalur evakuasi pada areal kerja yang mudah dan mengarah ke titik
kumpul.
i. Catatan kecelakaan kerja
M CV. Babara Rattan Industry telah menerapkan pencatatan kecelakaan kerja yang terjadi dan
pada periode audit tidak terjadi kecelakaan kerja (Nihil).
Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
4.2.1.Kebebasan berserikat bagi pekerja.
Kebijakan perusahaan yangmembolehkan
untuk membentuk atau terlibat dalam
kegiatan serikat
pekerja
M CV. Babara Rattan Industry memiliki pernyataan tertulis mengenai kebijakan yang
memperolehkan karyawannya untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan
kebebasan berserikat.
4.2.2. Adanya KKB atau
IUI pada TDI atau IUI
yang mempekerjakan karyawan > 10 orang
Ketersediaan Dokumen
KKB atau PP yang
mengatur hak-hak pekerja
TD Jumlah Karyawan CV. Babara Rattan Industry
kurang dari 10 orang, sehingga tidak
diwajibkan Peraturan Perusahaan.
Kelompok Cirebon Rotan Lestari II FRM 3.07f Rev.2
25of 25
Prinsip, Kriteria,
dan Indikator Verifier Nilai Justifikasi
4.2.3. Tidak
mempekerjakan anak di
bawah umur (diluar ketentuan)
Pekerja yang masih
dibawah umur
M CV. Babara Rattan Industry tidak
mempekerjakan karyawan dibawah umur.
M = Memenuhi ; TM = Tidak Memenuhi ; TD = Tidak Diverifikasi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil audit penilikan di CV. BABARA RATTAN INDUSTRY, secara keseluruhan dari 4
Prinsip, 9 Kriteria, 15 Indikator, dan 52 Verifier diperoleh hasil :
Jumlah Verifier yang tidak diverifikasi sebanyak 27 (dua puluh tujuh) verifier
Jumlah Verifier yang memenuhi norma penilaian sebanyak 25 (dua puluh lima) verifier
Jumlah Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian sebanyak 1 (satu) verifier.
Dengan demikian CV. BABARA RATTAN INDUSTRY dinyatakan "TIDAK Memenuhi" standar
verifikasi legalitas kayu sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/MenLHK/Setjen/PHPL.3/3/2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari Nomor P.14/PHPL/SET/4/2016, dan Sertifikat Legalitas Kayu dinyatakan tidak
dapat diterbitkan.
Mengetahui, Tropical Rainforest InternationalCertification
Hendy Saputra Direktur Utama