li skizoid

10
Pengertian Skizoid Gangguan kepribadian schizoid adalah salah satu kelainan dimana terjadi suatu keterbatasan terhadap ekspresi emosi dan pengalaman seseorang. Seseorang dengan gangguan ini tetap mampu melakukan kegiatannya sehari-hari, tetapi tidak dapat membentuk suatu hubungan yang dekat dengan orang lain. Mereka suka menyendiri dan sangat sering melamunkan sesuatu hal secara berlebihan. Gangguan ini timbul sejak dewasa muda dikarenakan adanya penyimpangan dari perilaku sosial dan emosi yang menghambat seseorang tersebut untuk bisa berteman dekat dengan orang lain, dimulai pada saat remaja atau dewasa muda secara terus menurus akan berakibat gangguan fungsi atau stress internal. Beberapa perilaku pada individu dengan gangguan skizoid adalah minimnya ekspresi emosi, kebanyakan orang normal akan menganggap bahwa ia tidak tertarik dengan sesuatu hal yang sedang terjadi, kurangnya perhatian dan tidak sensitif. Individu tersebut juga kesulitan untuk menunjukkan ekspresi amarah atau permusuhan dengan orang lain. Gangguan kepribadian ini (skizoid) tidaklah sama dengan gangguan skizofrenia (schizophrenia) walaupun ada kemiripan pada nama, skizofrenia dikategorikan sebagai gangguan psikotik. Namun demikian skizoid sering disebut sebagai gangguan mental "spektrum dari skizofrenia", beberapa simtom yang ada pada Skizoid seperti menghindari kontak pribadi dengan orang lain, minimnya ekspresi emosi merupakan simtom yang terdapat pada skizofrenia pula.

Upload: indahaprilia0917

Post on 25-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Li Skizoid

Pengertian Skizoid

Gangguan kepribadian schizoid adalah salah satu kelainan dimana terjadi

suatu keterbatasan terhadap ekspresi emosi dan pengalaman seseorang.

Seseorang dengan gangguan ini tetap mampu melakukan kegiatannya sehari-hari,

tetapi tidak dapat membentuk suatu hubungan yang dekat dengan orang lain.

Mereka suka menyendiri dan sangat sering melamunkan sesuatu hal secara

berlebihan. Gangguan ini timbul sejak dewasa muda dikarenakan adanya

penyimpangan dari perilaku sosial dan emosi yang menghambat seseorang tersebut

untuk bisa berteman dekat dengan orang lain,  dimulai pada saat remaja atau

dewasa muda secara terus menurus akan berakibat gangguan fungsi atau stress

internal.

Beberapa perilaku pada individu dengan gangguan skizoid adalah minimnya

ekspresi emosi, kebanyakan orang normal akan menganggap bahwa ia tidak tertarik

dengan sesuatu hal yang sedang terjadi, kurangnya perhatian dan tidak sensitif.

Individu tersebut juga kesulitan untuk menunjukkan ekspresi amarah atau

permusuhan dengan orang lain.

Gangguan kepribadian ini (skizoid) tidaklah sama dengan gangguan

skizofrenia (schizophrenia) walaupun ada kemiripan pada nama, skizofrenia

dikategorikan sebagai gangguan psikotik. Namun demikian skizoid sering disebut

sebagai gangguan mental "spektrum dari skizofrenia", beberapa simtom yang ada

pada Skizoid seperti menghindari kontak pribadi dengan orang lain, minimnya

ekspresi emosi merupakan simtom yang terdapat pada skizofrenia pula.

Untuk bekerja, individu dengan gangguan Skizoid dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik, kesulitan akan dialami bila individu terlibat dalam

hubungan interpersonal dengan rekan kerja atau orang lain. Individu dengan

gangguan skizoid juga dapat menikah, namun kesulitan akan ditemui dalam

penciptaan hubungan lekat (intimacy) dengan pasangannya.

Orang dengan gangguan ini akan terlihat suka menjauhkan diri, bersikap dingin dan

acuh tak acuh. Kebanyakan individu dengan gangguan ini sulit untuk menjalin hubungan

atau mengekspresikan perasaan mereka dan tetap pasif dengan raut wajah yang tidak

berubah walaupun dalam situasi yang kurang baik Komunikasi dengan orang lain sangat

ringkas dan sebentar. Ini karena mereka sedikit sekali pengalaman berkomunikasi dengan

orang lain. Oleh sebab itu, penderita gangguan ini sulit untuk merefleksikan diri mereka dan

tetap bersama dengan orang lain. Suatu kesalahan pada masyarakat kita adalah anggapan

Page 2: Li Skizoid

bahwa individu dengan gangguan kepribadian ini “berbahaya” sehingga kebanyakan orang

yang telah terdiagnosa penyakit ini akan dikucilkan atau dihindari dalam pergaulan.

D.   Diagnosa

Gangguan kepribadian skizoid didiagnosa berdasarkan beberapa kriteria berikut

1.    Pola perilaku menetap yang tidak berpengaruh dari bentuk hubungan sosial dan

keterbatasan pengungkapan ekspresi emosi dalam pelbagai hubungan antar pribadi pada

awal masa dewasa

a.  Tidak pernah tertarik atau menikmati dalam berhubungan dengan orang lain termasuk untuk

menjadi bagian dalam keluarga

b.  Hampir selalu memilih aktivitas untuk menyendiri

c.  Sangat sedikit diantaranya yang tertarik pada aktivitas seksual

d.  Sangat jarang untuk memilih waktu untuk bersenang-senang

e.  Sedikit mempunyai teman akrab

f.   Tidak terpengaruh pada pujian dan kritik dari orang lain

g.   Emosi dingin, efek mendatar atau tak peduli (detachment)

2.    Gangguan kepribadian skizoid tidak muncul yang disebabkan oleh skizofrenia, gangguan

mood dengan gejala psikotik dikemudian hari, gangguan psikotik lainnya atau disebabkan

oleh gangguan perkembangan termasuk fungsi fisiologis dari dampak langsung pengobatan

medis.

Ciri ciri gangguan kepribadian skizoid menurut DSM-IV-TR meliputi :

Pola pelepasan diri dari hubungan sosial dan ragam ekspresi emosi yang terbatas,

yang dimulai pada masa dewasa awal

Kurangnya keinginan untuk menikmati hubungan dekat, termasuk hubungan keluarga

Hampir selalu memilih aktifitas aktifitas menyendiri/soliter

Kalaupun memiliki minat untuk mendapatkan pengalaman seksual dengan orang lain,

minat itu hanya sedikit sekali

Mendapatkan kesenangan dari beberapa gelintir aktivitas, itupun kalau ada

Kurang memiliki sahabat atau teman karib di luar anggota keluarga

Tampak tidak peduli pada pujian maupun kritik dari orang lain

Menunjukkan sikap dingin atau lepas secara emosional

Tidak muncul secara eksklusif dengan skizofrenia atau gangguan gangguan lainnya.

E.    Analisis Teoritis

1.    Karen Horney

Page 3: Li Skizoid

Karen Horney yang sependapat dengan Freud dalam pandangan tentang pentingnya

masa-masa awal kehidupan dalam membentuk kepribadian di masa dewasa. Namun dia

berbeda dalam hal bagaimana kepribadian terbentuk secara spesifik. Horney merasa bahwa

pada masa kanak-kanak, bukan faktor biologis, namun faktor sosiallah yang mempengaruhi

perkembangan kepribadian. Tidak ada tahapan universal dalam perkembangan maupun

konflik masa kecil yang tak terelakkan. Namun yang menentukan adalah hubungan sosial

antara anak dan orang tua.

Salah satu faktor penyebab adalah tipe dan pola pengasuhan saat mereka masih

anak-anak. Ibu atau pengasuh sangat mempengaruhi pembentukan dan tipe kepribadian

individu setelah mereka dewasa. Adanya trauma yang pernah terjadi masa kecil seperti

perceraian kedua orang tua, sering mengalami pemukulan atau diterlantarkan oleh orang

tua dapat mengakibatkan gangguan dalam pembentukan kepribadiannya. Faktor komunikasi

dalam keluarga dimana masalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontributor

untuk mengembangkan gangguan tingkah laku. Masalah komunikasi tersebut antara lain

sikap bermusuhan , selalu mengkritik, menyalahkan, kurang kehangatan, kurang

memperhatikan anak, emosi yang tinggi. Komunikasi dalam keluarga amatlah penting

dengan memberikan pujian,adanya tegur sapa dan komunikasi terbuka . Kurangnya

stimulasi, kasih sayang dan perhatian dari ibu/pengasuh pada bayi akan memberikan rasa

tidak aman yang akan menghambat terbentuknya rasa percaya diri yang menjadi dasar

dalam berhubungan dengan lingkungan sosial.

Dalam teorinya Horney beranggapan bahwa rasa aman jauh lebih penting daripada

kepuasan. Jadi dukungan dari pihak keluarga berupa pembelaan, bantuan dalam rumah

tangga dan bimbingan sangat membantu terapi yang akan diberikan pada penderita skizoid.

Horney mengatakan ada sepuluh kebutuhan yang perlu dipenuhi untuk

meminimalisir kecenderungan neurotik seseorang ; termasuk skizoid, yaitu :

1.    kasih sayang dan penerimaan

2.    partner dominan dalam kehidupan

3.    batas hidup yang sempit dan terbatas

4.    kekuatan

5.    eksploitasi

6.    prestise

7.    kebanggaan personal

8.    perolehan atau ambisi personal

9.    kecukupan-diri dan kebebasan

10.  kesempurnaan dan ketakterbantahan

Jadi skizoid dapat dicegah oleh kondisi masa kanak-kanak yang tepat, berupa

pengasuhan dan kondisi sosial di sekitar anak. Karena sifat manusia atau kepribadian yang

Page 4: Li Skizoid

fleksibel, bukan merupakan bakat dalam pembentukan pada masa kanak-kanak tetapi

setiap orang memiliki kapasitas untuk mengubah pada cara mendasar.

2.    Erikson

Erikson mencetuskan tahap/ fase perkembangan kepribadian yang lebih

dikenal dengan sebutan tahapan psikososial. Ada delapan tahapan perkembangan

psikososial yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Dalam setiap tahap

terdapat maladaption/maladaptive (adaptasi keliru) dan malignansi (selalu curiga),

hal ini berlangsung jika satu tahap tidak berhasil dilewati dengan baik.  Setiap

tahapan mempunyai fungsi yang berpengaruh pada perkembangan selanjutnya,

terutama tahapan-tahapan yang berlangsung pada masa kanak-kanak.  Jika

tahapan ini gagal dilewati dengan baik, akan memberikan pengaruh kurang baik pula

terhadap psikologis dan kehidupan sosial individu pada tahapan berikutnya.

Dalam hal ini, termasuk kecenderungan individu mengalami gangguan

schizoid akibat terganggunya hubungan sosial individu karena ada tahapan

psikososial yang gagal dilewati dengan baik yakni Trust vs Mistrust yang

merupakan tahapan dasar sosial pada saat bayi.  Tugas yang harus dijalani pada

tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus

menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan, yang sangat

berperan adalah orangtua terutama Ibu. Jika seorang ibu tidak dapat memberikan

rasa hangat dan nyaman, maka bayi akan lebih mengembangkan rasa tidak

percaya, dan dia akan selalu curiga kepada orang lain. Hal terburuk dapat terjadi

apabila pada masa kecilnya sudah merasakan ketidakpuasan yang mengarah pada

ketidakpercayaan. Mereka akan berkembang pada arah kecurigaan dan merasa

terancam terus menerus. Hal ini akan berakibat munculnya frustasi, marah, sinis,

maupun depresi dan memilih untuk mengasingkan diri dari lingkungan sosialnya.

Nantinya dapat terjadi suatu pola kehidupan yang lain di mana bayi merasa tidak

aman ketika berinteraksi secara interpersonal atau dengan lingkungannya.

Jika terlanjur timbul rasa ketidakpercayaan anak, hal ini mungkin berlanjut

hingga tahapan Keintiman vs Isolasi  yang berlangsung pada masa awal dewasa.

Jika seseorang dalam tahap ini tidak mempunyai kemampuan untuk menjalin relasi

dengan orang lain secara baik, akan timbul kecenderungan untuk mengisolasi/

menutup diri sendiri dari cinta, persahabatan dan masyarakat, selain itu dapat juga

muncul rasa benci dan dendam sebagai bentuk dari kesendirian dan kesepian yang

Page 5: Li Skizoid

dirasakan. Hal ini dapat mengarah pada gangguan kepribadian schizoid, di mana

individu lebih suka menyendiri, bersikap dingin acuh tak acuh dan tidak menyukai

komunikasi dengan orang lain.

Untuk menghindari kecenderungan schizoid sejak masa bayi orangtua

memberikan kepuasan kepada anaknya berupa pemenuhan kebutuhan secara fisik

maupun psikologis. Kepuasan yang dirasakan oleh seorang bayi terhadap sikap

yang diberikan oleh orangtuanya akan menimbulkan rasa aman, dicintai, dan

terlindungi. Yang nantinya menjadi dasar pembentukan kepercayaan anak dalam

kehidupan sosialnya.

3.    Sullivan

Menurut Sullivan, semua gangguan mental berasal dari cacat hubungan interpersonal

dan hanya dapat dipahami dengan mengacu kepada lingkungan sosial pasien, dicirikan oleh

rasa kesepian, rasa percaya diri yang rendah, emosi misterius, hubungan yang tidak

memuaskan, dan kecemasan yang semakin meningkat.  Jika individu-individu normal

merasa relative aman dalam hubungan-hubungan antarpribadi, kepercayaan diri mereka

akan terlindungi dan sebaliknya jika individu merasa tidak nyaman dalam hubungan

interpersonal, maka individu mungkin lebih memilih untuk mengisolasi dirinya dari

lingkungan sosial sebagai bentuk represi dari kecemasannya. Jika strategi ini terus

dipertahankan, mereka akan semakin beroperasi di dunia privat mereka sendiri dan

mengakibatkan gangguan schizoid atau yang lebih parah dapat mengakibatkan skizofrenik.

4.    Tipologi Krestchmer

Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa beberapa kepribadian yang ada pada seorang

manusia itu diturunkan oleh orang tuanya. Beberapa peneliti bahkan menganggap bahwa

faktor keturunan memegang peranan penting karena adanya hubungan genetik antara

gangguan kepribadian dengan kesehatan mental seseorang. Secara fisiologis, bentuk tubuh

yang diturunkan secara genetik dari orang tua mempunyai karakter khas yang juga

berpengaruh pada kepribadiannya.

      Krestchmer mengemukakan bahwa ada korelasi positif antara konstitusi jasmani dengan

konstitusi kejiwaan (temperamen), baik pada penderita penyakit jiwa maupun pada orang

yang sehat. Kebanyakan orang-orang yang berkonstitusi leptosom (jangkung), atletis

(selaras), dan dysplatis (pendek gemuk) bertemperamen schizothym. Schizothym adalah

keadaan sehat dari penderita gangguan skizoid. Menurut krestchmer, schizoid sendiri

adalah tipe peralihan dari keadaan sehat ke keadaan sakitnya yaitu skizofrenia.

5.    Abraham Maslow

Maslow menjelaskan tingkatan kebutuhan manusia yang akan berusaha dipenuhi

oleh manusia, yakni kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan dasar, kebutuhan akan rasa

Page 6: Li Skizoid

aman, kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, kebutuhan dihargai dan kebutuhan untuk

mengaktualisasikan diri.

Ketika kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah terpenuhi , kebutuhan lapisan

ketiga pun muncul. Individu mulai merasa butuh teman, kekasih, anak dan bentuk hubungan

berdasarkan perasaan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan ini dapat berbentuk

keinginan untuk menikah, memiliki keluarga, menjadi bagian dari satu kelompok atau

masyarakat.  Tapi tampaknya, penderita schizoid mengabaikan kebutuhan ketiga ini

(kebutuhan akan cinta dan kasih sayang), karena  penderita bahkan tidak pernah tertarik

atau menikmati dalam berhubungan dengan orang lain termasuk untuk menjadi bagian

dalam keluarga. Penderita lebih senang melakukan aktivitasnya sendiri.

Kebutuhan yang keempat ; untuk merasa dihargai orang lain;  tampaknya juga tidak

terlihat pada penderita skizoid ini. Keterbatasan pengungkapan emosi menjadi yang

dominan pada penderita skizoid, sehingga saat diberi pujian sebagai bentuk penghargaan

dari orang lain, penderita tidak terpengaruh, tidak peduli dan emosinya tetap datar.

F.    Psikoterapi

Individu dengan gangguan kepribadian skizoid sangat sulit untuk mendapatkan

treatment, hal ini disebabkan bahwa individu dengan gangguan Skizoid beranggapan bahwa

dirinya dalam keadaan baik-baik saja, bahkan individu tersebut tidak peduli sama sekali

dengan terapi. Ini menjadi alasan treatment dianggap tidak diperlukan bagi individu dengan

gangguan kepribadian skizoid. kecuali dalam beberapa kasus dimana individu sengaja

datang pada terapis yang diakibatkan adanya gangguan lainnya seperti ketergantungan

pada kebiasaan-kebiasaan buruk yang disadari oleh individu bersangkutan.

• Test Psikologi

Beberapa test psikologi yang dapat mendiagnosa adanya gangguan kepribadian schizoid:

a.    Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI-2)

b.    Millon Clinical Multiaxial Inventory (MCMI-II)

c.    Rorschach Psychodiagnostic Test

d.    Thematic Apperception Test (TAT), yang dikembangkan oleh Murray

Psikoterapi yang sering digunakan untuk gangguan kepribadian skizoid adalah cognitive-

behavioral therapy (CBT), terapi keluarga dan terapi psikodinamika. Bila individu mempunyai

pasangan hidup, terapi pasangan (couples therapy) dapat digunakan untuk membentuk

komunikasi antar pasangan

• Terapi Individu

Berhasilnya terapi pada individu dengan gangguan SPD membutuhkan waktu yang

relatif lama, dibutuhkan kesabaran untuk mengubah persepsi yang salah terhadap cara

memandang persahabatan untuk menciptakan hubungan interpersonal yang baik. Pada

awal terapi, terapis akan menyuruh pasien/klien untuk mengungkapkan apa yang

Page 7: Li Skizoid

dibayangkan oleh individu menyangkut sebuah hubungan persahabatan dan ketakutan-

ketakutan yang dirasakan oleh individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

Selanjutnya terapis akan menyusun langkah-langkah kedepan secara bersama dengan klien

untuk penyembuhannya.

• Terapi Kelompok

Terapi kelompok merupakan salah satu treatment yang paling cepat dan efektif,

meskipun demikian terapi kelompok tetap menemui kesulitan ketika individu SPD ikut dalam

partisipasi kelompok tersebut. Oleh karenanya individu diberikan kenyamanan dalam

grupnya, terapis juga harus menjaga dari kritikan anggota lainnya. Terciptanya keakraban

antar sesama anggota merupakan salah satu harapan dari terapi ini dengan menciptakan

hubungan-hubungan sosial yang saling mendukung. Terapi kelompok akan memberi

pengalaman-pengalaman sosial yang bermanfaat, saling mengerti sesama anggota,

berkomunikasi sampai pada memahami orang lain.