legal opinion of production sharing contract
DESCRIPTION
is production sharing contract a legal entity?TRANSCRIPT
Nama :Widya Naseva Tuslian
“Apakah Production Sharing Contract Merupakan suatu Business
Organization / Badan Usaha?”
Issue:
Kontrak bagi hasil (Production sharing contract) adalah model kerjasama yang
banyak diterapkan pada perusahan di Sektor migas di Inonesia. Production sharing
contract merupakan suatu bentuk kemitraan/kerjasama antara investor dan Negara
dalam proses pencarian bahan mineral di lapisan bumi. Konsep dari production
sharing contract yang banyak diikuti oleh Negara Negara di dunia saat ini adalah :
1. Production sharing Contract sebagai bentuk perjanjian khusus yang berkaitan
dengan lapisan bawah tanah dengan menggunakan hubungan yang didasarkan
pada prinsip-prinsip kontrak privat (perdata) atas hubungan antara negara dan
investor untuk memprediksi, mengeksplorasi, dan melakukan penyulingan
atau penggalian atas sumber daya mineral;
2. Production sharing Contract sebagai kontrak yang tunduk kepada kebijakan
pemerintah ketika mempercayakan kepada investor untuk memprediksikan,
mengeksplorasi, dan melakukan penyulingan sumber daya mineral dalam
batas-batas area lapisan bawah tanah yang telah ditentukan dengan berbasis
kepada kompensasi dan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh pemerintah
bagi investor, di mana investor diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan
yang dilakukan dengan pembiayaan dan risiko yang ditanggung sendiri.1
1 Irina Paliashvili, The President of The Russian- Ukrainian Legal Group, Out-lines of Presentation at the seminar on the legislation on production sharing agree-ments, 14 September 1998,http://www.rulg.com/documents/The_Concept_of_Production.htm.(dalam:Jurnal Hukum no.116 Januari 2009 :88) .
Istilah Production Sharing Contract(PSC) ini terdapat dalam UU no 10 tahun 1974
tentang Pertamina . Konsep kontrak bagi hasil ini sebenarnya telah dikenal dalam
konsep hukum adat dimana kontrak bagi hasil adalah suatu kontrak perjanjian di satu
sisi terdapat pemilik dan disisi lain ada seseorang atau badan hokum yang disebut
sebagai penggarap yang mengadakan suatu usaha diatas tanah pemilik dengan
pembagian hasil antar dua belah pihak konsep ini dikodifikasi pada undang undaang
nomor 2 tahun 1960 konsep ini kemudian dikembankan untuk usaha pertambangan
minyak dan gas bumi. Pada pasal 1 angka (1)PP no 35 tahun 1994 tentang syarat-
syarat dan pedoman kerja sama kontrak bagi hasil,perjanjan PSC adalah perjaanjian
antar Pertamina dan kontraktor untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak
dan gas bumi berdasarkan prinsip pembagian hasil produksi,Dan dilakukan
berdasarkan aturan hukum Indonesia. Model kontrak kerjasama ini dilakukan untuk
mengatasi keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki dalam
negeri dalam kegiatan mengeksplorasi dan mengeksploitasi. Kemudian pada pasal 6
ayat 1 UU no 22 tahun 2001,pengusahaan di sector minyak bumi terutama di sector
hulu (eksplorasi dan eksploitasi) dekendalikan melalui kontrak kerja sama(yang
dijelaskan pada pasal 1 ayat 19 yaitu kontrak bagi hasil/Production sharing contract
atau kontrak kontrak bentuk lainnya ).
Para pihak dalam Production sharing contract menurut Undang undang
Nomor 44 Prp tahun 1960 , sebelum adanya UU No 22 tahun 2001 ,pihak dalam PSC
ini adalah Pertamina dan Kontraktor. Undang undang tersebut menjelaskan bahwa
kegiatan pertambangan minyak dan gas bumi serta pengusahaannya hanya
dilaksanakan oleh perusahaan Negara ,maka pertamina didirikan sebagai perusahaan
Negara berdasarkan PP no 27 Tahun 1968. Namun pada Undang-Undang no 8 tahun
1971 bab 6 dan 7 hanya memberikan kewenangan pada pertamina untuk bergerak di
sktor hilir dalam pengusahaan minyak bumi saja,maka pihak dalam PSC ini bukanlah
lagi pertamina dan kontraktor2. Setelah diterbitkannya Undang undang no 22 tahun
2001 Para pihak dalam PSC ini bukan lagi pihak pertamina dan kontraktor namun
2 Teuku NathanMuhammad,The Indonesian Production Sharing Contract;an Investor perspective,Kluwer law Internastional:2000
pihaknya adalah Negara yang diwakili badan pelaksana(suatu badan yang dibentuk
untuk melakukan pengendalian kegiatan hulu di bidang minyak bumi dan gas
bumi(pasal 1 ayat 23)) dan kontraktor yang merupakan badan usaha/badan usaha
tetap.
Menurut pasal 16 PP 35tahun1994 tentang syarat syarat pedoman kerjasama
kontrak bagi hasil,yang menetapkan pembagian hasil tersebut adalah menteri
pertambangan dan energy. Contoh pembagian hasil kerja pada generasi ketiga sector
minyak bumi dan gas3 : 85% untuk badan pelaksana,15%untuk badan usaha tetap.
Regulation :
UU no 10 tahun 1974 tentang Pertamina,UU 22 tahun 2001 tentang minyak
bumi dan gas alam, PP no 35 tahun 1994 tentang syarat-syarat dan pedoman kerja
sama kontrak bagi hasil, Undang-Undang no 3 tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan,KUHPer,KUHD.
Analysis :
Apakah yang disebut perusahaan/badan usaha?Menurut Memorie van
Toleichting (MvT),yang disebut perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang
dilakukan secara tidak terputus-putus (terus-menerus),terang terangan dan dalam
kedudukan tertentu yang tujuannya mencari laba. Sedangkan menurut Undang-
Undang no 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan Pasal 1 huruf
(b),dikemukakan bahwa “Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan
setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan,bekerjad
an berkedudukan di Wilayah Republik Indonesia,dengan tujuan memperoleh
keuntungan atau laba”.
Business Organization:
3 Salim H.S:2004,Hukum Pertambangan Indonesia,Jakarta:Rajawali press,2010.
" An entity aimed at carrying on commercial enterprise by providing goods or
services, to meet needs of the customers. All business organizations: have the
common features such as formal structure, aim to achieve objectives, use of
resources, requirement of direction, and legal regulations controlling them.4
Dari penjelasan tersebut dapat diuraikan unsur unsur perusahaan antaralain :
Bentuk Badan usaha : bentuk badan usaha yang menjalankan kegiatan mencari
keuntungan mempunyai bentuk hokum tertentu seperti Perusahaan Dagang,Peroan
terbatas,Firma(FA),Persekutuan Komanditer(CV),Perusahaan Umum(Perum),ataupun
koperasi.Sedangkan Production sharing contract bukanlah merupakan suatu bentuk
badan usaha tertentu yang ada dalam undang-undang.
Bersifat tetap dan terus menerus : artinya usaha/kegiatan tersebut tidak berubah atau
berganti waktu dalam waktu singkat dan dilakukan terus menerus sebagai mata
pencaharian dan bukan incidental. Kontrak kerjasama dalam production sharing
contract menurut pasal 14 undang undang minyak dan gas bumi antara Negara dan
kontraktor/badan usaha tetap ini dilakukan paling lama 30 tahun dan jangka waktu
kontrak kerjasama palinglama 20 tahun.Artinya meskipun dalam bentuk
kontrak,kegiatan yang dilakukan tersebut tidak dilakukan secara insidentel dalam
waktu yang singkat melainkan secara terus menerus dan tetap dalam jangka waktu
yang lama.
Mencari keuntungan:Tujuan utama dari pendirian suatu badan usaha adalah mencari
keuntungan/laba atau capital gain.Pada production sharing contract tujuan utama
diadakannya kontrak tersebut adalah mencari keuntungan dari kegiatan eksplorasi
dan eksploitasi minyak bumi yang keuntungannya akan menjadi pemasukan Negara
dan bagian dari keuntungan lainnya akan menjadi keuntungan kontraktor.
Terang terangan : maksudnya terang terangan adalah diketahui umum serta diakui
oleh pemerintah dan dibenarkan oleh undang undang.Production sharing contract
dilakukan dengan hokum Indonesia dengan mengacu pada ketentuan Undang-Undang 4 Slide Perkuliahan bu Yetty K. Dewi
minyak bumi dan gas alam no 22 tahun 2004 dan PP no 35 tahun 1994 tentang syarat-
syarat dan pedoman kerja sama kontrak bagi hasil.
Conclusion: Production sharing contract bukanlah merupakan Business
organization/badan usaha karena PSC tidak memiliki suatu bentuk badan usaha
tertentu yang merupakan salah satu unsur dari badan usaha/business organization
meskipun dari segi tujuan kedudukan,dan sifatnya yang mirip suatu badan
usaha/business organization