layout buku konsensus gabung buat wa · 1. fktp atau fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah...

55

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

52 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik
Page 2: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik
Page 3: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik
Page 4: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik
Page 5: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KATA PENGANTARDIREKTUR KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

i

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

rahmatNya, sehingga Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja di

Indonesia dapat diselesaikan. Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja

ditujukan untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi pekerja, khususnya

pada penetapan Penyakit Akibat Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama maupun Rujukan.

Penyakit Akibat Kerja (PAK) merupakan penyakit yang terjadi pada

pekerja, akibat resiko pekerjaan dan atau lingkungan kerjanya. Penetapan

diagnosis PAK memerlukan beberapa langkah terkait dengan pajanan yang

dialami dan hubungan pajanan dengan penyakit yang diderita. Untuk

membuktikan hal tersebut diperlukan pemeriksaan khusus yang

membutuhkan waktu dan biaya.

Pelaksanaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) telah meningkatkan

cakupan kepesertaan pada pekerja sektor informal, untuk itu diperlukan

upaya penetapan diagnosis PAK yang dapat dilaksanakan dengan lebih

cepat, tepat dan sesuai standar. Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat

Kerja yang disepakati oleh Perhimpunan Dokter di bawah Ikatan Dokter

Indonesia, menjadi acuan bagi Dokter dalam mendiagnosis PAK.

Page 6: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

Konsensus ini merupakan satu langkah untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan pada pekerja. Penghargaan dan ucapan terimakasih kami

sampaikan kepada Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI),

PERDOKI, PERDOKLA, PERDOSPI, PERHATI, PDPI, PERDAMI, PAPDI,

PERDOSSI, PERDOSKI, PDSKJI, PDUI, IDKI, serta para pakar dan praktisi

kesehatan kerja, atas dukungan dan kontribusi sehingga dikeluarkannya

konsensus ini. Semoga upaya yang kita lakukan dapat meningkatkan upaya

kesehatan kerja di Indonesia.

ii

Jakarta, 14 Desember 2018 Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga

drg. Kartini Rustandi, M.Kes NIP. 196304071987122001

Page 7: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

Kata Pengantar .....................................................................................................................

Daftar Isi ...................................................................................................................................

Sambutan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia .......... Sambutan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat .......................................

Lembar Pengesahan Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja ...... Lembar Penyerahan Konsensus pada Kementerian Kesehatan ................ Lembar Penyerahan Konsensus pada Badan Penyelenggara ..................... BAB I Pendahuluan ........................................................................................................

BAB II Aspek Medikolegal Dan Etik Kedokteran Dalam Pelayanan Penyakit Akibat Kerja ...................................................................................... BAB III Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja ................................... BAB IV Penutup .................................................................................................................. Lampiran ..................................................................................................................................

i

iii

vi

viii

ix

x

1

5

7

19

21

iv

iii

DAF TAR ISI

Page 8: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

SAMBUTANKETUA UMUM PB IDI

iv

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha Esa atas Rahmat dan Karunianya

Buku Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja di lndonesia telah

dirampungkan oleh Tim Penyusun. Buku ini sangat dibutuhkan mengingat

Penyakit Akibat Kerja (PAK) bukan penyakit yang umum terjadi. Penyakit

tersebut terjadi karena adanya pengaruh faktor risiko yang disebabkan oleh

pekerja dan/atau lingkungan kerja. lkatan Dokter lndonesia bertujuan

memadukan segenap potensi dokter di lndonesia dalam rangka mening-

katkan derajat kesehatan rakyat lndonesia menuju masyarakat sehat dan

sejahtera.

lkatan Dokter lndonesia berperan dalam mengadvokasi dan bekerja

sama dengan Pemerintah dan Pihak-pihak lainnya dalam penentuan

kebijakan kesehatan. Dokter memiliki kewenangan menegakkan Diagnosis

Penyakit Akibat Kerja dalam rangka perlindungan kepada pekerja. Kami

sangat mengapresiasi atas terbitnya buku ini dan menyampaikan peng-

hargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun Buku dan MPPK PB lDl

beserta seluruh Perhimpunan Dokter Spesialis (PERDOKI, PERDOKLA,

PERDOSPI, PERHATI, PDPI, PERDAMI, PAPDI, PERDOSSI, PERDOSKI,

PDSKJI), Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Perhimpunan

Keseminatan Kesehatan Kerja (lDKl) serta para narasumber atas kontribusi

dan dedikasinya dalam penyusunan buku ini.

Page 9: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

v

Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Kementerian

Kesehatan Rl khususnya Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga,

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat yang telah memfasilitasi

sehingga buku ini dapat diterbitkan. Semoga kerjasama yang baik dari

semua pihak yang terkait dapat berlanjut di masa mendatang. Semoga

dengan terbitnya buku ini dapat menjadi penuntun bagi dokter dalam

menatalaksana penyakit-penyakit akibat kerja sehingga pekerja dapat

terlindungi, hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta

pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Semua ini diharapkan

dapat meningkatkan upaya kesehatan kerja dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Ketua Umum

Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH

Page 10: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

vi

Jumlah usia kerja yang terus meningkat merupakan tantangan sekaligus

peluang dalam terwujudnya keberhasilan pembangunan bangsa. Pekerja

yang sehat merupakan aset bangsa. Tempat kerja memiliki berbagai risiko

yang dapat menimbulkan penyakit baik disebabkan oleh proses kerja,

lingkungan kerja maupun perilaku bekerja. Untuk itu pekerja sebagai bagian

dari masyarakat perlu mendapatkan pelayanan kesehatan yang kompre-

hensif baik sebagai anggota masyarakat dan saat berada di tempat kerja

melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Jaminan Kecelakaan Kerja.

Penyakit akibat kerja merupakan gangguan kesehatan yang dapat

dicegah, sehingga upaya perlindungan kesehatan dan deteksi dini penyakit

akibat kerja sangat penting dilakukan untuk membatasi keparahan penyakit

dan menghindari kecacatan yang mungkin timbul dimana pada akhirnya

meningkatkan produktifitas. Masih terbatasnya identifikasi Penyakit Akibat

Kerja oleh tenaga medis di fasilitas pelayanan kesehatan perlu mendapatkan

perhatian agar upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan

masyarakat pekerja dapat dilaksanakan dengan optimal.

Kami mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-

tingginya kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan jajarannya atas

kontribusinya dalam menjawab salah satu permasalahan yang ada,

khususnya terkait pelayanan Penyakit Akibat Kerja di Indonesia. Semoga

Konsensus Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja ini dapat menjadi langkah

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

SAMBUTANDIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

Page 11: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

vii

yang strategis dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi pekerja yang selanjutnya mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif.

Jakarta, 14 Desember 2018 Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat

dr. Kirana Pritasari, MQIH

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Page 12: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

dr. Soekirman Soekin, Sp.THTKL(K), M.Kes

Perhimpunan Telinga HidungTenggorokan Bedah KepalaLeher Indonesia

dr. H. Adi Riyono, Sp.KL DR. dr. M. Yulianto Listiawan,Sp.KK(K) FINSDV FAADV

DR.dr. Wawan Mulyawan, Sp, Bs.Sp.KP

Perhimpunan DokterSpesialis KedokteranKelautan Indonesia

Perhimpunan DokterKulit dan KelaminIndonesia

Perhimpunan DokterAhli Mata Indonesia

viii

KONSENSUS TENTANG TATALAKSANA PENYAKIT AKIBAT KERJA DI INDONESIA

disahkan di Jakarta, 14 Desember 2018

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia

Perhimpunan SpesialisKedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI)

Perhimpunan DokterSpesialis Saraf Indonesia

Perhimpunan DokterParu Indonesia

Perhimpunan DokterSpesialis Dalam Indonesia

Perhimpunan DokterUmum Indonesia

Perhimpunan DokterSpesialis KedokteranJiwa Indonesia

Perhimpunan DokterKesehatan Kerja Indonesia

Perhimpunan DokterSpesialis KedokteranPenerbangan Indonesia

dr. Nusye E Zamsiar, MS.Sp.OK

dr. M. Sidik, Sp.M(K) DR. dr. Agus Dwi SusantoSp.P(K) FAPSR, FISR

dr. Sally Aman NasutionSp.PD-KKV, FINASIM, FACP

dr. Istiati Suraningsih, MKKdr. Abraham Andi PadlanPatarai, M.Kes

Prof. DR. dr. Moh. HasanMachfoed, Sp.S(K), M.S

dr. Daeng M. Faqih, SH, MH

dr. Eka Viora, Sp.KJ

Page 13: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

ix

LEMBAR PENYERAHAN KONSENSUS TATALAKSANA PENYAKIT AKIBAT KERJA DI INDONESIA

Jakarta, 14 Desember 2018

Oleh,

KETUA UMUM PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA

(dr. Daeng M Faqih, SH, MH)

Kepada,

DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN

(dr. Kirana Pritasari, MQIH)

Page 14: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

x

LEMBAR PENYERAHAN KONSENSUS TATALAKSANA PENYAKIT AKIBAT KERJA DI INDONESIA

Jakarta, 14 Desember 2018

Oleh,

KETUA UMUM PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA

(dr. Daeng M Faqih, SH, MH)

Kepada,

1. BPJS KESEHATAN

3. PT. TASPEN

2. BPJS KETENAGAKERJAAN

4. PT. ASABRI

(Budi Mohamad Arief)

(T a w a b)

(Endro Sucahyono)

(Rina Mutiara)

Page 15: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

1

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Setiap pekerjaan memiliki potensi untuk menimbulkan masalah kesehatan yang disebabkan oleh proses kerja, lingkungan kerja serta perilaku kerja. Hal ini menyebabkan pekerja tidak hanya berisiko menderita penyakit menular dan tidak menular sebagaimana yang dialami masyarakat luas tetapi pekerja juga dapat menderita penyakit akibat kerja dan/atau penyakit terkait kerja. Penyakit Akibat Kerja (PAK) bukan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat karena Penyakit Akibat Kerja terjadi akibat adanya pengaruh faktor risiko yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. Berdasarkan data BPS tahun 2018 menyatakan bahwa sekitar 54% penduduk Indonesia berada pada usia kerja dan sebagian besarnya merupakan pekerja. International Labour Organization (ILO) tahun 2013 menyebutkan bahwa setiap tahun ditemukan 2,34 juta orang meninggal terkait pekerjaan baik penyakit maupun kecelakaan dan sekitar 2,02 juta kasus meninggal terkait Penyakit Akibat Kerja. Menurut kajian WHO menunjukkan bahaya di tempat kerja merupakan penyebab atau memberikan kontribusi bagi kematian dini jutaan orang di seluruh dunia dan mengakibatkan penyakit serta kecacatan bagi lebih dari ratusan orang setiap tahunnya. Dari 2,2 juta kematian/tahun, 800.000 diantaranya disebabkan faktor risiko di tempat kerja, seperti bahan kimia karsinogenik, partikulat yang ada di udara, risiko ergonomik, penyakit infeksi HIV/AIDS dan TBC. Besarnya jumlah pekerja di Indonesia dan masih tingginya risiko kesehatan di tempat kerja membawa konsekuensi kemungkinan tingginya gangguan kesehatan yang disebabkan/terkait dengan aktifitas dan lingkungan kerja. Namun di Indonesia gambaran penyakit akibat kerja saat ini seperti fenomena “Puncak Gunung Es”, dimana penyakit akibat kerja yang dilaporkan masih sangat kecil. Pada tahun 2017, kasus PAK yang dilaporkan

Page 16: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

2

ke BPJS Ketenagakerjaan hanya berjumlah 107 kasus per tahun. Bila dibandingkan dengan pekerja Indonesia yang berjumlah 121,02 juta orang maka jumlah kasus PAK yang dilaporkan masih sangat rendah. Hal ini diantaranya disebabkan karena kompetensi tenaga kesehatan yang belum optimal dalam mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja. Minimnya identifikasi Penyakit Akibat Kerja oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan menyebabkan tempat kerja kurang mendapatkan “feed back” dalam upaya pencegahan dan pengendalian hazard di lingkungan kerja. Selain itu deteksi dini Penyakit Akibat Kerja seharusnya dapat membatasi timbulnya keparahan penyakit dan mencegah terjadinya kecacatan. Selama berjalannya SJSN sejak tahun 2015, telah terjadi ketidak seimbangan pemanfaatan jaminan pelayanan kesehatan antar berbagai badan penyelenggara, dimana Penyakit Akibat Kerja yang seharusnya ditanggung penjamin bidang Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan, PT. TASPEN, PT. ASABRI), maka menjadi tanggungan BPJS lain, karena tidak teridentifikasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan dalam mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja. Sehingga Organisasi Profesi Kedokteran perlu menyusun konsensus Penyakit Akibat Kerja di Indonesia yang dapat menjadi acuan bagi dokter untuk melakukan pelayanan Penyakit Akibat Kerja di semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

A. TUJUAN Adanya kesepakatan Organisasi Profesi tentang Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja di Indonesia.

B. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Page 17: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

3

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyeleng- garaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara. 11. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan 12. Peraturan Presiden tentang Penyakit Akibat Kerja. 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja. 15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141 Tahun 2018 tentang Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan dalam Pemberian Manfaat Pelayanan Kesehatan.

A. PENGERTIAN : 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. 2. FKRTL atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat spesialistik atau subspesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan khusus.

Page 18: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

4

3. Organisasi profesi dalam hal ini adalah Ikatan Dokter Indonesia yang menjadi induk dari organisasi profesi dan meliputi Perhimpunan Spesialis, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia dan Perhimpunan Keseminatan Kesehatan Kerja. 4. Kompetensi adalah kemampuan seorang dokter untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi. 5. Kompetensi dalam diagnosis Penyakit Akibat Kerja adalah kompetensi dokter terkait Penyakit Akibat Kerja yang diperoleh melalui pendidikan formal atau pelatihan yang terstandar. 6. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. 7. Diagnosis Klinis adalah penentuan jenis penyakit oleh dokter berdasarkan tanda dan gejala serta pemeriksaan fisik dan laboratorium dengan menggunakan metode, alat dan pemeriksaan penunjang lainnya. 8. Diagnosis Okupasi adalah penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja yang dilakukan melalui pendekatan 7 langkah diagnosa. 9. Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja adalah rangkaian pelayanan kesehatan yang komprehensif pada pekerja yang terdiagnosa Penyakit Akibat Kerja, meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. 10. Konsensus adalah kesepakatan atau permufakatan bersama yang dicapai melalui kebulatan suara.

B. RUANG LINGKUP Ruang lingkup dalam konsensus ini adalah penapisan, prinsip 7 langkah diagnosis Penyakit Akibat Kerja, kategori penetapan diagnosis Penyakit Akibat Kerja, daftar penyakit akibat kerja berdasarkan kategori penetapan, tatalaksana Penyakit Akibat Kerja, rujuk dan rujuk balik serta preventif Penyakit Akibat Kerja.

Page 19: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

5

Sehat dan bekerja merupakan hak azasi manusia, namun tempat kerja dapat berisiko terhadap kesehatan pekerja. Untuk itu Pekerja, Pemberi kerja dan Pemerintah memiliki peran dan tanggung jawab untuk mewujudkan tempat kerja yang sehat dan terbebas dari pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh proses, bahan, alat dan perilaku serta lingkungan kerja, dimana kondisi tersebut dapat dilakukan upaya pengendalian sehingga Penyakit Akibat Kerja dapat dicegah. Regulasi di Indonesia telah mewajibkan pemberi kerja dan pekerja untuk mengikuti program jaminan kesehatan nasional dan jaminan kecelakaan kerja. Fasilitas pelayanan kesehatan dan pemberi kerja wajib untuk melaporkan Penyakit Akibat Kerja, sebagai salah satu upaya perlindungan terhadap kesehatan pekerja. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja memiliki aspek legal dimana pemberi kerja/pimpinan tempat kerja juga mempunyai tanggung jawab terhadap pencegahan terjadinya Penyakit Akibat Kerja. Berdasarkan regulasi yang ada pekerja berhak mendapat upaya pencegahan dan perlindungan terhadap Penyakit Akibat Kerja serta memiliki kepesertaan jaminan kecelakaan kerja. Pada pelayanan kesehatan terhadap pekerja, dokter memiliki hak dan kewajiban melakukan diagnosis Penyakit Akibat Kerja dalam rangka perlindungan kesehatan dan kesembuhan pasien (pekerja). Diagnosis Penyakit Akibat Kerja memiliki konsekuensi aspek legal terhadap kewajiban pihak pemberi kerja dan di sisi lain pekerja berhak memperolah manfaat berupa pelayanan kesehatan dan manfaat santunan bila terdapat kecacatan. Hal ini memerlukan profesionalisme dokter dalam menjalankan tugasnya. Dokter sebagai profesional mempunyai pengetahuan, keterampilan khusus serta tanggung jawab dan tugas spesifik dalam memberikan pelayananterhadap kesehatan pasien. Dalam menjalankan tugasnya seorang dokter

BAB IIASPEK MEDIKOLEGAL DAN ETIK KEDOKTERANDALAM PELAYANAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

Page 20: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

6

terikat sumpah profesi dimana terdapat kode etik dalam organisasi profesinya. Dokter harus bekerja berdasarkan kompetensi dan kewenangannya serta kode etik profesi kedokteran yang dilindungi oleh Undang-Undang tentang Praktik Kedokteran, Undang- Undang tentang Tenaga Kesehatan serta standar kompetensi masing-masing profesi.

Page 21: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

7

(1) PENAPISAN Setiap dokter yang memberikan pelayanan kesehatan di FKTP dan FKRTL pada pasien yang bekerja harus mempertimbangkan adanya pengaruh pekerjaan dan lingkungan kerja sebagai penyebab terjadinya penyakit.

(2) DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA DILAKUKAN DENGAN PRINSIP 7 LANGKAH DIAGNOSIS Penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja dilakukan dengan menggunakan pendekatan Prinsip 7 Langkah Diagnosis Penyakit Akibat Kerja agar dapat memastikan penyebab penyakit berasal dari pekerjaan baik dari proses, bahan, alat dan perilaku maupun lingkungan kerja. Adapun Prinsip 7 Langkah Diagnosis Penyakit Akibat Kerja adalah sebagai berikut :

1. Penentuan diagnosis Klinis Langkah ini dilakukan oleh dokter dan/atau dokter spesialis klinis terkait penyakitnya. Diagnosis klinis harus ditegakkan terlebih dahulu dengan melakukan: a. anamnesa; b. pemeriksaan fisik; c. bila diperlukan dilakukan pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan khusus. Setelah diagnosis klinis tegak kemudian dilakukan langkah selanjutnya.

2. Penentuan Pajanan yang dialami Pekerja di Tempat Kerja Diagnosis klinis dapat disebabkan oleh satu atau beberapa pajanan

BAB IIIKONSENSUS TENTANG PENYAKIT AKIBAT KERJA

Page 22: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

8

yang dialami oleh seorang pekerja, sehingga perlu dicari semua pajanannya. l Penentuan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja dilakukan dengan anamnesa yang lengkap mengenai pekerjaan pasien, mencakup: a. Deskripsi semua pekerjaan secara kronologis dan pajanan yang dialami (pekerjaan terdahulu sampai saat ini). b. Periode waktu melakukan masing-masing pekerjaan. c. Produk yang dihasilkan. d. Bahan yang digunakan. e. Cara bekerja. f. Proses kerja. g. Riwayat kecelakaan kerja. h. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan atau upaya perlin- dungan lain yang telah dilakukan. l Anamnesa tersebut dapat ditunjang dengan data yang objektif, seperti informasi bahan dan alat yang digunakan saat bekerja, catatan perusahaan mengenai informasi pajanan atau kunjungan ke tempat kerja.

3. Penentuan hubungan antara pajanan dengan diagnosis klinis Langkah selanjutnya menentukan apakah ada hubungan antara diagnosis klinis dan pajanan yang dialami pasien.

l Identifikasi hubungan penyakit yang dialami (diagnosis klinis) dengan pajanan yang ada didasarkan pada evidence based, yang mana dapat mengacu pada List ILO Occupational Dieases dan ICD Occupational Health (OH) atau data evidence based lainnya.

l Hubungan pajanan dengan diagnosis klinis dipengaruhi oleh waktu timbulnya gejala setelah terpajan oleh bahan tertentu.

l Umumnya penyakit lebih sering timbul apabila berada di tempat kerja dan berkurang saat libur atau cuti.

l Umumnya terdapat pekerja dengan pajanan yang sama

Page 23: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

9

menderita penyakit yang serupa.l Hasil pemeriksaan kesehatan pra-kerja, berkala dan purna kerja

dapat digunakan sebagai salah satu data untuk menentukan penyakit berhubungan dengan pekerjaannya.

4. Penentuan besarnya pajanan Langkah selanjutnya menentukan besarnya pajanan, apakah cukup untuk menimbulkan penyakit tersebut.

l Penentuan besarnya pajanan dilakukan melalui anamnesis tentang pekerjaan yang lengkap, mencakup: a. Jumlah jam terpajan per hari. b. Masa kerja. c. Pemakaian APD. d. Besarnya pajanan secara kualitatif dan/atau kuantitatif. e. Ada kecukupan besar pajanan yang menyebabkan adanya diagnosa klinis (kecukupan dosis).

l Anamnesa tersebut dapat ditunjang dengan data yang objektif, seperti catatan perusahaan mengenai informasi tersebut di atas dan hasil biomonitoring.

l Penentuan besarnya pajanan juga dapat dilakukan dengan melihat referensi karakteristik besar pajanan pada industri atau pekerjaan tertentu, dosis minimal dan masa kerja minimal.

l Apabila penyakit yang dialami pekerja disebabkan oleh beberapa pajanan sekaligus, maka besarnya pajanan tidak bisa dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas (NAB) saja, tetapi perlu juga melihat efek saling menguatkan beberapa pajanan dalam menimbulkan penyakit.

5 B. Penentuan Faktor Individu yang erperan Langkah selanjutnya menentukan adanya faktor individu yang dapat menjadi perancu.

l Faktor individu yang berperan terhadap timbulnya penyakit

Page 24: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

10

antara lain: jenis kelamin, usia, kebiasaan, riwayat penyakit keluarga (genetik), riwayat atopi, penyakit penyerta.

l Adanya faktor individu dapat menjadi perancu diagnosis Penyakit Akibat Kerja, namun belum tentu meniadakan adanya Penyakit Akibat Kerja. Sehingga interpretasi langkah ini harus dilakukan secara hati-hati oleh dokter yang memiliki kompetensi dalam diagnosis Penyakit Akibat Kerja. 6. Penentuan Faktor Lain di Luar Tempat Kerja Langkah selanjutnya menentukan adanya faktor lain di luar tempat kerja yang dapat menjadi perancu.

l Faktor lain di luar tempat kerja yang dapat menjadi perancu, diantaranya seperti hobi dan kegiatan lain yang dilakukan di luar pekerjaan.

l Adanya faktor lain di luar tempat kerja dapat menjadi perancu diagnosis Penyakit Akibat Kerja, namun belum tentu meniadakan adanya Penyakit Akibat Kerja. Sehingga interpretasi langkah ini harus dilakukan secara hati-hati oleh dokter yang memiliki kompetensi dalam diagnosis Penyakit Akibat Kerja.

7. Penentuan Diagnosis Okupasi Setelah melakukan analisis 6 langkah di atas, maka dapat disimpulkan penyakit yang diderita oleh pekerja adalah Penyakit Akibat Kerja atau bukan Penyakit Akibat Kerja.

(3) KATEGORI PENETAPAN DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA Berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat kesulitan dalam mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja serta ketersediaan fasilitas dan sumber daya di layanan kesehatan, maka proses diagnosis Penyakit Akibat Kerja dibagi menjadi 3 (tiga) kategori :

A. Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu

Page 25: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

11

1. Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP (A1). Kriteria : l Diagnosis klinis dapat ditegakkan di FKTP. l Penyakit yang memiliki penyebab yang jelas dan spesifik. l Memiliki hubungan waktu antara pajanan dan timbulnya penyakit yang jelas. l Besar pajanan dapat diakui/diterima secara umum. l Pengaruh faktor individu dan faktor lain di luar tempat kerja dapat disingkirkan dengan sederhana. l Untuk penentuan diagnosa Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP (A1) dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi diagnosis Penyakit Akibat Kerja di FKTP. l Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP (A1) dan kriterianya, tercantum dalam lampiran. l Penyakit Akibat Kerja di luar yang tercantum dalam lampiran Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP (A1) dan kriterianya, masuk dalam kategori Dugaan Penyakit Akibat Kerja (B). l Dalam hal dokter yang memiliki kompetensi dalam diagnosis Penyakit Akibat Kerja atas dasar pertimbangan medis yang kuat berdasarkan pendekatan 7 (tujuh) langkah diagnosa dan disertai data dukung yang lengkap seperti hasil pemeriksaan kesehatan pra kerja, data lingkungan kerja, data riwayat penyakit dan lain-lain, maka dokter tersebut dapat menetapkan Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP.

l Termasuk dalam kelompok Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP

Page 26: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

12

adalah gangguan atau penyakit yang disebabkan langsung oleh kecelakaan kerja.

2. Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan tertentu yang dapat ditegakkan di FKRTL (A2) Kriteria : l Diagnosis klinis membutuhkan fasilitas pemeriksaan penunjang atau dokter spesialis terkait di FKRTL. l Penyakit yang memiliki penyebab yang jelas dan spesifik. l Memiliki hubungan waktu antara pajanan dan timbulnya penyakit yang jelas. l Besaran pajanan dapat diakui/diterima secara umum. l Pengaruh faktor individu dan faktor lain di luar tempat kerja dapat disingkirkan dengan sederhana. l Untuk penentuan diagnosis Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKRTL (A2) dilakukan oleh dokter spesialis yang memiliki kompetensi diagnosis Penyakit Akibat Kerja di FKRTL. l Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKRTL (A2) dan kriterianya, tercantum dalam lampiran. Penyakit Akibat Kerja di luar yang tercantum dalam lampiran l

Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKRTL (A2) dan kriterianya, masuk dalam kategori Dugaan Penyakit Akibat Kerja (B).

B. Dugaan Penyakit Akibat Kerja (B) Semua penyakit di luar kriteria A1 dan A2, masuk dalam Dugaan Penyakit Akibat Kerja, dimana memiliki kriteria sebagai berikut :

l Diagnosis klinis membutuhkan pemeriksaan spesialistik di FKRTL atau bekerjasama antar dokter spesialis. l Penyakit memiliki satu atau lebih agen penyebab.

Page 27: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

13

l Membutuhkan keahlian khusus untuk menginterpretasikan hubungan waktu dan besarnya pajanan yang dapat menimbulkan Penyakit Akibat Kerja. l Membutuhkan keahlian khusus untuk menginterpretasikan pengaruh faktor individu dan faktor lain di luar tempat kerja yang dapat menjadi perancu. l Penentuan diagnosis Penyakit Akibat Kerja dilakukan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, dan dapat oleh Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan, Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan sesuai dengan kompetensi masing-masing.

C. Penyakit Akibat Kerja yang Kompleks (C) Kriteria: l Memiliki beberapa kemungkinan pajanan yang kompleks sebagai penyebab penyakit. l Penyakit baru yang diduga Penyakit Akibat Kerja (penyakit baru dan/atau disebabkan pajanan baru). l Membutuhkan peran lintas profesi dalam menegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja. l Adanya keraguan dan atau ketidakpuasan pihak tertentu tentang diagnosis Penyakit Akibat Kerja. l Penentuan akhir diagnosa Penyakit Akibat Kerja ditetapkan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, dan dapat oleh Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan, Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan sesuai dengan kompetensi masing-masing.

(4) DAFTAR PENYAKIT AKIBAT KERJA BERDASARKAN KATEGORI PENETAPAN (terlampir)

(5) TATALAKSANA PENYAKIT AKIBAT KERJA Tata laksana Penyakit Akibat Kerja secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu tata laksana medis dan tata laksana okupasi.

Page 28: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

14

a. Tata Laksana Medis l Tata laksana medis dilakukan sesuai diagnosis klinik. l Tata laksana medis berupa rawat jalan dan/atau rawat inap yang dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter sesuai dengan kompetensinya. l Terapi yang diberikan berupa medikamentosa dan/atau non medikamentosa seperti edukasi, latihan fisik, fisioterapi, konseling, psikoterapi dan nutrisi.

b. Tata Laksana Okupasi l Tata laksana okupasi diberikan setelah diagnosis Penyakit Akibat Kerja ditegakkan. l Tata laksana okupasi dilakukan oleh dokter sesuai kompetensi dan kewenangannya. Sasaran tata laksana okupasi adalah individu pekerja dan komunitas pekerja yang sama. l Tata laksana okupasi pada individu pekerja terdiri dari penetapan kelaikan kerja, program kembali bekerja dan penentuan kecacatan.

l Tata laksana okupasi pada komunitas pekerja terdiri dari pelayanan pencegahan Penyakit Akibat Kerja dan penemuan dini Penyakit Akibat Kerja. l Apabila Penyakit Akibat Kerja yang telah ditatalaksana secara tuntas masih terdapat sequele berupa gangguan fungsi permanen (kecacatan), maka dokter dapat melakukan perhitungan prosentase kecacatan atas permintaan pasien atau pemberi kerja sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.

Page 29: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

15

(6) RUJUK DAN RUJUK BALIK a. Rujukan klinis dilakukan apabila diagnosis klinis belum dapat ditegakkan karena ada keraguan dari dokter yang melakukan pemeriksaan, sumber daya manusia, sarana, dan prasarana yang tidak memadai. b. Rujukan okupasi diperlukan jika: - Status kesehatan pasien kompleks (melibatkan lebih dari 1 (satu) sistem organ atau melibatkan hanya 1 (satu) sistem organ tetapi sistem organ yang vital). - Pajanan faktor risiko yang ada di tempat kerja kompleks dan saling berkaitan. - Terdapat keraguan dalam menentukan besaran risiko yang ada dan risiko yang dapat diterima (acceptable risk). - SDM dan sarana prasarana di fasilitas pelayanan kesehatan tidak memadai. - Diperlukan penetapan kelaikan kerja dan perhitungan persentase kecacatan pada kondisi yang tidak dapat dilakukan di FKTP - Perhitungan kecacatan dimana jenis kecacatan belum ada dalam pedoman penentuan kecacatan. c. Pasien yang didiagnosis Penyakit Akibat Kerja di FKRTL atau dirujuk dari FKTP dapat dirujuk balik ke FKTP sesuai pertimbangan dokter di FKRTL. d. Rujukan horizontal antar fasilitas kesehatan yang setara dimungkinkan (kepada faskes yang memiliki dokter yang kompeten dalam diagnosis Penyakit Akibat Kerja), apabila dalam satu wilayah belum terdapat sumber daya yang dapat memenuhi layanan yang dibutuhkan untuk tatalaksana Penyakit Akibat Kerja. e. Dalam hal suatu wilayah belum memiliki Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi, Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan dan Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan maka Organisasi Profesi dapat menunjuk salah satu anggotanya sebagai pengampu di wilayah tersebut.

Page 30: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

16

(7) LAIN-LAIN l Penyakit yang merupakan kelanjutan dari kecelakaan kerja (Penyakit Akibat Kecelakaan Kerja) merupakan Penyakit Akibat Kerja yang spesifik pada pekerjaan tertentu, seperti Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV pasca kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik terkontaminasi pajanan biologi. Untuk Low back pain dan HNP pasca cedera vertebra di tempat kerja juga termasuk dalam kecelakaan kerja. l Pencegahan penyakit akibat kecelakaan kerja yang memerlukan tatalaksana profilaksis dikategorikan sebagai Penyakit Akibat Kerja yang spesifik pada pekerjaan tertentu, seperti Needle Stick Injury, luka akibat terkena benda tajam terkontaminasi pajanan biologis dan penekanan pada vetebra.

Page 31: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

17

Pasien pekerja

Tidak

Tidak

Rujuk SpOk/SpKI/SpKpRujuk SpOk/SpKI/SpKp

Pajanan yang komplekssebagai penyebab penyakitPenyakit akibat kerja barudan/atau pajanan baruPeran lintas profesiAdanya keraguan dan atauketidakpuasan pihak tertentu

Tidak

Penyakit Akibat Kerja

Penyakit Akibat Kerja

Penyakit Akibat Kerja

Penyakit Akibat Kerja

Rujuk Sp. terkait

Ya

Ya

DiagnosisKlinis

DiagnosisOkupasi

DiagnosisOkupasi

B

B

A1 A2

C

Diagnosis klinis tegak

Diagnosis klinis tegak

ALUR PENETAPAN KATEGORI PENYAKIT AKIBAT KERJA

FKTP FKTRL

Page 32: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

18

(8) PREVENTIF PENYAKIT AKIBAT KERJA l Pada umumnya Penyakit Akibat Kerja bersifat irreversible sehingga tindakan pencegahan sangat diperlukan, bila tidak dilakukan akan menimbulkan Penyakit Akibat Kerja pada pekerja lain dengan risiko pekerjaan yang sama. l Upaya pencegahan Penyakit Akibat Kerja antara lain: a. Melakukan promosi kesehatan untuk upaya pencegahan pada pekerja lainnya, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri, melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja. b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk deteksi dini. c. Mendorong pasien dan pemberi kerja untuk menjadi agen perubahan untuk pencegahan penyakit pada pekerja lainnya.

Page 33: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

19

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Sasaran upaya kesehatan kerja adalah seluruh pekerja baik sektor formal dan informal, termasuk ASN, TNI/POLRI. Deteksi dini dan pengelolaan Penyakit Akibat Kerja merupakan bagian dari upaya kesehatan kerja. Dengan peningkatan kompetensi dokter dalam diagnosis Penyakit Akibat Kerja melalui penetapan Konsensus Organisasi Profesi tentang Penyakit Akibat Kerja di Indonesia ini, diharapkan dapat meningkatkan upaya kesehatan kerja yang pada akhirnya meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan produktifitas nasional.

BAB IVP E N U T U P

Page 34: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik
Page 35: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

No. 1 2 3

Tube

rkul

osis

Kan

ker d

iseb

ab-

kan

oleh

asb

esto

s

Pneu

mok

onio

sis

yang

dis

ebab

kan

oleh

asb

esto

s

TB P

aru

Aki

bat K

erja

Mes

othe

lio-

ma

Aki

bat

Ker

ja

Asb

esto

sis

Aki

bat K

erja

Tube

r-ku

losi

s Pa

ru(A

15.0

)

Mes

othe

-lio

ma

pleu

ra(C

45.0

)

Pneu

mo-

coni

osis

ka

rena

as

bes

dan

sera

t mi-

nera

l lai

n-ny

a/A

sbes

-to

sis

(J61

)

Tida

k A

da

Tida

k A

da

Pleu

ral

plaq

ue

Myc

obac

-te

rium

Tu

berc

ulo-

sis

dari

man

usia

yang

te

rinfe

ksi

Asb

es

Asb

es

Tena

ga k

eseh

atan

ya

ng m

elay

ani p

asie

n TB

, Pet

ugas

labo

rato

-riu

m m

emer

iksa

spe

-si

men

pas

ien

TB,

Te

naga

non

kes

ehat

an

di fa

silit

as k

eseh

atan

ya

ng k

onta

k de

ngan

pa

sien

/spe

sim

en T

B

Peke

rja p

ada

indu

stri

asbe

s, p

eker

ja k

ons-

truk

si, p

eker

ja b

engk

el

otom

otif,

Peke

rja p

ada

indu

stri

asbe

s, p

eker

ja k

onst

ruk-

si, p

eker

ja b

engk

el

auto

mot

if,

Min

imal

1 bul

an

mas

a la

ten

> 15

ta

hun,

du

rasi

pa

jana

n tid

ak b

er-

peng

aruh

mas

a la

ten

> 15

ta

hun,

du

rasi

pa

jana

n m

inim

al

15 ta

hun

Tida

k A

da

Tida

k A

da

Tida

k A

da

A1 d

an A

2

A2

A2

Tida

k ad

a ko

ntak

de

ngan

pe

nder

ita T

B

di lu

ar

tem

pat k

erja

.

Tida

k ad

a riw

ayat

m

engg

una-

kan

atap

as

bes

di lu

ar

tem

pat k

erja

, Ti

dak

tingg

al

di a

rea

seki

tar i

ndus

-tr

i asb

es

Tida

k ad

a riw

ayat

m

engg

una-

kan

atap

as

bes

di lu

ar

tem

pat k

erja

, Ti

dak

tingg

al

di a

rea

seki

tar

indu

stri

asbe

s

A. D

AFT

AR

PEN

YAK

IT A

KIB

AT K

ERJA

YA

NG

SP

ESIF

IK P

AD

A P

EKER

JAA

N T

ERTE

NTU

LAM

PIR

AN

I

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

21

Page 36: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

22

Tida

kbe

r-pe

ngar

uh

Dur

asi

Tida

kbe

r-pe

ngar

uh

Tida

k ad

a riw

ayat

as

ma

atau

al

ergi

se

belu

m-

nya

Tida

k ad

a

A1 d

an A

2

A1 d

an A

2

Tida

k ad

a al

erge

n di

luar

pe

kerja

an

yang

dap

at

men

yeba

bkan

tim

buln

ya

asm

a

tidak

ada

ko

ntak

de

ngan

ba

han

irita

n ya

ng b

erad

a di

luar

tem

pat

kerja

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

No. 4 5

Asm

a ya

ng d

ise-

babk

an o

leh

peny

ebab

sen

si-

tisas

i ata

u za

t iri

tan

yang

dik

e-na

l dal

am p

rose

s pe

kerja

an

Der

mat

itis

kont

akiri

tan

yang

dis

e-ba

bkan

ole

h za

t iri

tan

yang

tim

bul

dari

aktiv

itas

peke

rjaan

, tid

ak

term

asuk

dal

am

peny

ebab

lain

; da

n

Asm

a A

kiba

t Ker

ja

Der

mat

itis

kont

ak

irita

n ak

ibat

ke

rja

Asm

a, ti

dak

dite

ntuk

an(J

45.9

)

Der

mat

itis

kont

ak ir

itan

kelo

mpo

k ag

en p

enye

bab

utam

a:

Sabu

n /

Det

erje

n,

Pela

rut,

Min

yak

dan

pelu

mas

, pr

oduk

m

inya

k bu

mi, A

sam

,al

kali,

Sem

en,

gara

m lo

gam

, te

rak

dan

kaca

wol

(L.2

4)

Gej

ala

timbu

l se

tela

h te

r-pa

jan

dan

berk

uran

g ap

abila

m

engh

inda

ripa

jana

n .

Gej

ala

ber-

kura

ng a

pa-

bila

men

g-hi

ndar

i age

n pe

nyeb

ab,

mor

folo

gi

lesi

ses

uai

deng

an

paja

nan

pada

are

a ko

ntak

,

Deb

u Te

pung

,D

eter

gen

bubu

k ya

ngm

enga

n-du

ng e

nzym

, Se

rbuk

sar

i,

D

ebu

Sem

en,

Sabu

n /

Det

erje

n,

Pela

rut,

Min

yak

dan

pelu

mas

, pr

oduk

m

inya

k bu

mi,

Asa

m,a

lkal

i, Se

men

, ga

ram

loga

m,

tera

k da

n ka

ca w

ol

atau

bah

an

irita

n la

inny

a.

Pem

buat

roti,

kue

da

n m

akan

an la

in

yang

men

gand

ung

tepu

ng, p

eker

ja

peru

saha

an p

embu

at

dete

rjen

bubu

k,Pe

kerja

laun

dy,

Peda

gang

bun

ga,

Peke

rja m

eube

l,

Peke

rjaan

yan

g m

engg

unak

an b

ahan

pa

jana

n ya

ng b

ersi

fat

irita

n. P

eker

ja d

i lin

g-ku

ngan

bas

ah

(wet

wor

kers

sep

erti

nela

yan,

pem

bant

u ru

mah

tang

ga,

penj

ual i

kan,

dll)

,

Pe

kerja

sem

en,

Pena

ta ra

mbu

t,

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

Page 37: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

No. 6 7

Der

mat

itis

kont

ak

aler

gika

dan

ur

tikar

ia y

ang

dise

babk

an o

leh

fakt

or p

enye

bab

aler

gi la

in y

ang

timbu

l dar

i ak

tivita

s pe

kerja

-an

yan

g tid

ak

term

asuk

dal

am

peny

ebab

lain

Peny

akit

yang

di

seba

bkan

ole

h fa

ktor

bio

logi

lain

di

tem

pat k

erja

Der

mat

itis

kont

ak

aler

gi

akib

at k

erja

Varic

ella

A

kiba

t Ker

ja

Der

mat

itis

kont

ak

aler

gi

kelo

mpo

k ag

en

peny

ebab

ut

ama:

an

tibio

tik,

peng

awet

, ta

nam

an

dan

poho

n,

antis

eptik

, pr

oduk

ka

ret,

pew

arna

, pe

reka

t dan

ag

en

bond

ing,

lo

gam

(L23

)

Varic

ella

zo

ster

 viru

s da

ri m

anu-

sia

(B01

)

Are

a ko

ntak

se

suai

de

ngan

pa

jana

n,

tidak

lang

-su

ng ti

mbu

l se

tela

h ko

ntak

Tida

k A

da

Prod

uk

kare

t, pe

-w

arna

, pe

reka

t dan

ag

en

bond

ing,

lo

gam

Viru

s Va

ricel

la

zost

er

Peke

rja lo

gam

, pen

ya-

dap

kare

t, Pe

kerja

ke

bun

yang

men

ggu-

naka

n sa

rung

tang

an

kare

t, Pe

nyam

ak k

ulit,

pe

kerja

pem

buat

se

patu

, pe

kerja

te

kstil

di b

agia

n pe

war

naan

, pen

ata

ram

but,

Tena

ga k

eseh

atan

ya

ng m

elay

ani

pasi

en v

aric

ella

-

min

imal

14

har

i se

tela

h ko

ntak

Tida

k ad

a

Tida

k ad

a

A2

A1 d

an A

2

Tida

k ad

a ko

ntak

de

ngan

bah

an

paja

nan

di lu

ar te

mpa

t ke

rja

Tida

k ko

ntak

de

ngan

pe

nder

ita

varic

ella

di

luar

tem

pat

kerja

.

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

23

Page 38: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

No. 8 9

Car

pal t

unne

l sy

ndro

me

kare

na

perio

de b

erke

-pa

njan

gan

deng

an g

erak

re

petit

if ya

ng

men

gera

hkan

te

naga

, pek

erja

an

yang

mel

ibat

kan

geta

ran,

pos

isi

ekst

rim p

ada

perg

elan

gan

tang

an,

Peny

akit

otot

da

n ke

rang

ka la

in

Car

pal

Tunn

el

Synd

rom

A

kiba

t Ker

ja

Nye

ri Pu

nggu

ng

Baw

ah

Sede

rhan

a A

kiba

t Ker

ja

Car

pal

Tunn

el

Synd

rom

(G.5

6.0)

Sim

ple

LBP

(M54

.5)

Tida

k A

da

Kelu

han

ter-

jadi

seg

era

sete

lah

angk

at

angk

ut s

aat

beke

rja

Man

ual

hand

ling,

w

hole

bod

y vi

brat

ion

Ger

akan

be

rula

ng-

ulan

g (g

erak

re

petit

if),

peke

rjaan

ya

ng m

eli-

batk

an g

e-ta

ran,

Pos

isi

ekst

rim

pada

per

-ge

lang

an

tang

an

teru

tam

a ko

mbi

nasi

da

ri ris

iko

ters

ebut

Pera

wat

yan

g an

gkat

an

gkut

pas

ien,

Pe

ngen

dara

ala

t be

rat,

Peke

rja k

uli

pang

gul,

pene

rban

g he

likop

ter,

pram

u-ga

ri/pr

amug

ara

mek

anik

pes

awat

, A

nak

Bua

h K

apal

ba

gian

mes

in

Dok

ter g

igi,

Peke

rja

deng

an a

lat J

ack

Ham

mer

, Pek

erja

m

enge

tik, T

ukan

g po

tong

dag

ing

(but

cher

), p

eker

ja

gerg

aji (

saw

mill

),

peke

rja p

erak

itan

(man

ufac

ture

), pe

kerja

pel

intin

g ro

kok

deng

an ta

ngan

, pe

mai

n m

usik

dru

m

dan

peke

rja la

inny

a ya

ng te

rpaj

an g

erak

an

beru

lang

(ger

ak

repe

titif)

, get

aran

, po

sisi

eks

trim

pad

a pe

rgel

anga

n ta

ngan

Min

imal

8

bula

n

Ber

sifa

t ak

ut

sege

ra

sete

lah

terp

aja-

nan

Tida

k ad

a ob

esita

s,

tidak

ada

ke

ham

ilan,

tid

ak a

da

riway

at

disl

ipid

e-m

ia, h

iper

-te

nsi,

DM

, R

heum

a-th

oid

Art

hriti

s da

n tid

ak

ada

riwa-

yat c

ider

a pa

da p

er-

gela

ngan

ta

ngan

Tida

k ad

a riw

ayat

tr

aum

a tu

lang

pu

nggu

ng

sebe

lum

-ny

a, ti

dak

ada

riwa-

yat R

A/O

A

pada

tu-

lang

pun

g-gu

ng s

e-be

lum

nya.

A1 d

an A

2

A1

Tida

k ad

a ak

tifita

s la

in

di lu

ar p

eker

-ja

an y

ang

dapa

t m

enye

babk

an

CTS

sep

erti

ge

raka

n re

petit

if,

peke

rjaan

ya

ng m

elib

at-

kan

geta

ran,

po

sisi

eks

trim

pa

da p

erge

-la

ngan

tang

an

Tida

k ad

a ak

tivita

s m

anua

l ha

ndlin

g da

n w

hole

bo

dy v

ibra

tion

di lu

ar

peke

rjaan

.

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

24

Page 39: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

25

No. 10 11 12

Peny

akit

otot

dan

ke

rang

ka la

in

Peny

akit

yang

di

seba

bkan

ole

h ra

dias

i opt

ik,

mel

iput

i ultr

avi

olet

, rad

iasi

el

ektr

omag

netik

(v

isib

le li

ght)

, in

fra m

erah

, te

rmas

uk la

ser

Peny

akit

yang

di

seba

bkan

ole

h ra

dias

iopt

ik,

mel

iput

i ultr

avi

olet

, rad

iasi

el

ektr

omag

netik

(v

isib

le li

ght)

, in

fra m

erah

, te

rmas

uk la

ser

HN

P A

kiba

t K

erja

Kat

arak

Ju

veni

lis

Aki

bat

Ker

ja

Kera

titis

Ex

posu

re

Kel

aina

n Lu

mba

l dan

D

isku

s In

terv

erte

-br

alis

lain

-ny

a de

ngan

ra

diku

lopa

ti(M

51.1)

Kat

arak

la

inny

a(H

.26.

8)

Phot

oker

a-tit

is(H

16.1)

Has

il ro

ntge

n Le

si d

i L3,

L4

, L5

Terja

di

sege

ra s

ete-

lah

posi

si

angk

at a

ng-

kut s

aat

beke

rja

Tida

k ad

a

Gej

ala

tim-

bul s

eger

a se

tela

h te

rpap

ar

expo

sure

la

s

Ultr

a Vi

olet

, In

frare

d,

Mic

row

ave,

Pe

ngio

n Ra

dias

i

UV,

infra

red

Man

ual

hand

ling,

w

hole

bod

y vi

brat

ion

Peng

elas

, Pek

erja

an

deng

an p

apar

an

radi

asi p

engi

on d

ari

mes

in x

-ray

, rea

ktor

nu

klir,

pan

dai b

esi,

blow

er k

aca,

pen

er-

bang

dan

pek

erja

di

land

asan

pes

awat

.

Wel

ders

, Pek

erja

pe

lebu

ran

loga

m,

Peke

rja g

lass

blo

wer

, Pe

kerja

yan

g te

r-pa

par U

V, la

ser g

rade

3-

4 (p

anja

ng g

elom

-ba

ng 5

32 -

1064

nm

)

Pera

wat

yan

g an

gkat

an

gkut

pas

ien,

Pe

ngen

dara

ala

t be

rat,

Peke

rja k

uli

pang

gul,

pene

rban

g he

likop

ter,

pram

ugar

i/pr

amug

ara,

mek

anik

pe

saw

at, A

nak

Bua

h K

apal

bag

ian

mes

in

Ber

sifa

t ak

ut

sege

ra

sete

lah

terp

aja-

nan

Min

imal

6 B

ulan

Tim

bul

< 24

jam

se

tela

h te

rpap

ar

Tida

k ad

a riw

ayat

tr

aum

a tu

lang

pu

nggu

ng

sebe

lum

-ny

a, ti

dak

ada

riwa-

yat R

A/O

A

pada

tu-

lang

pun

g-gu

ng s

e-be

lum

nya.

Tida

k ad

a riw

ayat

tr

aum

a m

ata

sebe

lum

-ny

a, T

idak

ad

a riw

a-ya

t DM

se

belu

m-

nya

Tida

k ad

a

A2

A1 d

an A

2

A1

Tida

k ad

a ak

tivita

s m

anua

l ha

ndlin

g da

n w

hole

bo

dy v

ibra

tion

di lu

ar

peke

rjaan -

Tida

k ad

a

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

Page 40: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

No. 13 14

Ker

usak

an p

en-

deng

aran

yan

g di

seba

bkan

ole

h ke

bisi

ngan

Peny

akit

yang

di

seba

bkan

ole

h ud

ara

bert

ekan

an

atau

uda

ra y

ang

dide

kom

pres

i;

Tuli

sens

ori

neur

al a

ki-

bat b

isin

g di

tem

pat

kerja

(Noi

se

Indu

ced

Hea

ring

Loss

)

Otit

ic

baro

trau

ma

akib

at k

erja

Efek

keb

i-si

ngan

pad

a te

linga

ba

gian

da

lam

(H83

.3)

Aer

o ot

itic

baro

trau

ma

(T70

.0)

Sens

oryn

e-ur

al H

earin

g Lo

ss.

Pem

erik

sa-

an a

udio

-m

etri

nada

m

urni

did

a-pa

tkan

tuli

sens

orin

e-ur

al p

ada

freku

ensi

an

tara

300

0 –

6000

Hz

Tida

k ad

a

Bis

ing

berle

bih

Peru

baha

nTe

kana

n

Peke

rja d

rillin

g,Pe

kerja

ben

gkel

,Pe

ngem

udi a

lat b

erat

,

Peke

rja k

amar

mes

in

kapa

l, Pe

kerja

ruan

g m

esin

kom

pres

or

hipe

rbar

ik, T

ekni

si

pesa

wat

, Pen

erba

ng

helik

opte

r Pek

erja

di

land

asan

pes

awat

, te

naga

kes

ehat

an

evak

uasi

med

is u

dara

Pa

ndai

bes

i, Pe

rson

il m

ilite

r dan

kep

olis

ian

yang

men

ggun

akan

se

njat

a ap

i. Pe

kerja

an

lain

nya

yang

terp

apar

bi

sing

ting

gi.

Pene

rban

g, A

wak

ka-

bin

dan

atle

t dirg

an-

tara

, pen

yela

m, t

ena-

ga k

eseh

atan

pen

-da

mpi

ng ru

ang

udar

a H

ypob

arik

dan

Hyp

erba

rik (

TOH

B),

Peke

rja d

i baw

ah

tana

h (C

ompr

esse

d A

ir W

orke

r (C

AW))

, te

naga

kes

ehat

an

evak

uasi

med

is u

dara

A1 d

an A

2

A2

Tida

k ad

a ho

bi m

en-

deng

arka

n m

usik

ker

as,

men

emba

k,

dan

lain

lain

Tida

k ad

a

Tida

k di

tem

ukan

riw

ayat

ge

netik

pa

da te

-lin

ga, r

i-w

ayat

m

inum

ob

at

(oto

toks

ik),

infe

ksi

telin

ga

kron

ik),

trau

ma

kepa

la,

trau

ma

telin

ga

Tida

k ad

a

-

Ber

sifa

t ak

ut

sege

ra

sete

lah

terp

aja-

nan

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

26

Page 41: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

No. 1615

Peny

akit

yang

di

seba

bkan

ole

h ud

ara

bert

ekan

an

atau

uda

ra y

ang

dide

kom

pres

i

Peny

akit

yang

di

seba

bkan

ole

h ud

ara

bert

ekan

an

atau

uda

ra y

ang

dide

kom

pres

i;

Bar

otra

uma

(Mat

a, S

alu-

ran

Cer

na

Salu

ran

Na-

pas,

Kul

it,

Gig

i) A

kiba

t K

erja

Sinu

s ba

rotr

aum

a ak

ibat

ker

ja

Efek

dar

i te

kana

n ud

ara

dan

teka

nan

air,

tidak

spe

-si

fik (

T70.

9)

Sinu

s ba

rotr

aum

a(T

70.1)

Tida

k ad

a

Tida

k ad

a

Peru

baha

nTe

kana

n

Peru

baha

nTe

kana

n

Pene

rban

g, A

wak

ka

bin

dan

atle

t dir-

gant

ara,

pen

yela

m,

tena

ga k

eseh

atan

pe

ndam

ping

ruan

g ud

ara

Hyp

obar

ik d

an

Hyp

erba

rik (

TOH

B),

Peke

rja d

i baw

ah

tana

h (C

ompr

esse

d A

ir W

orke

r (C

AW),

tena

ga k

eseh

atan

ev

akua

si m

edis

uda

ra

Pene

rban

g, A

wak

ka-

bin

dan

atle

t dirg

an-

tara

, pen

yela

m, t

ena-

ga k

eseh

atan

pen

-da

mpi

ng ru

ang

udar

a H

ypob

arik

dan

Hyp

erba

rik (

TOH

B),

Peke

rja d

i baw

ah

tana

h (C

ompr

esse

d A

ir W

orke

r (C

AW))

, te

naga

kes

ehat

an

evak

uasi

med

is u

dara

A2A2

Tida

k ad

a

Tida

k ad

a

Tida

k ad

a

Tida

k ad

a

Ber

sifa

t ak

ut s

e-ge

ra

sete

lah

terp

ajan

an

Ber

sifa

t ak

ut

sege

ra

sete

lah

terp

aja-

nan

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

27

Page 42: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

No. 17 18 19

Peny

akit

yang

di

seba

bkan

ole

h ud

ara

bert

ekan

an

atau

uda

ra y

ang

dide

kom

pres

i

Viru

s H

epat

itis

Viru

s H

epat

itis

Peny

akit

Dek

ompr

esi

Aki

bat K

erja

(C

aiss

on

Dis

ease

)

Hep

atiti

s B

A

kiba

t ker

ja

Hep

atiti

s C

A

kiba

t ker

ja

Cai

sson

di

seas

e/de

com

pres

-si

on

sick

ness

(T70

.3)

Hep

atiti

s B

A

kut (

B16

)

Hep

atiti

s C

A

kut

(B17

.0)

Tida

k ad

a

Pern

ah

men

gala

mi

need

le s

tick

inju

ry d

ari

pasi

en

Hep

atiti

s B

Pern

ah

men

gala

mi

need

le s

tick

inju

ry d

ari

pasi

en

Hep

atiti

s C

Peru

baha

nTe

kana

n

Viru

s H

epa-

titis

B d

ari

dara

h da

n/ca

iran

tubu

h ya

ng te

rin-

feks

i

Viru

s H

epa-

titis

C d

ari

dara

h da

n/ca

iran

tubu

h ya

ng te

rin-

feks

i

Pene

rban

g, A

wak

ka-

bin

dan

atle

t dirg

an-

tara

, pen

yela

m, t

ena-

ga k

eseh

atan

pen

-da

mpi

ng ru

ang

udar

a H

ypob

arik

dan

Hyp

erba

rik (

TOH

B),

Peke

rja d

i baw

ah

tana

h (C

ompr

esse

d A

ir W

orke

r (C

AW))

, te

naga

kes

ehat

an

evak

uasi

med

is u

dara

Tena

ga k

eseh

atan

ya

ng m

eraw

at p

asie

n,

tena

ga la

bora

toriu

m,

Tena

ga k

eseh

atan

ya

ng m

eraw

at p

asie

n,

tena

ga la

bora

toriu

m,

A2

A2

A2

Tida

k ad

a

Tida

k ad

a riw

ayat

tr

ansf

usi

dara

h

Tida

k ad

a riw

ayat

tr

ansf

usi

dara

h

Tida

k ad

a

Tida

k ad

a riw

ayat

H

epat

itis

B

sebe

lum

-ny

a (P

eme-

riksa

an s

e-be

lum

nya

nega

tif)

Tida

k ad

a riw

ayat

H

epat

itis

C

sebe

lum

-ny

a (P

eme-

riksa

an s

e-be

lum

nya

nega

tif)

Ber

sifa

t ak

ut

sege

ra

sete

lah

terp

aja-

nan

kura

ng

dari

6 bu

lan

kura

ng

dari

6 bu

lan

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

28

Page 43: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

No. 20 21

Kel

aina

n sa

lura

n pe

rnaf

asan

ata

s ya

ng d

iseb

abka

n ol

eh s

ensi

tisas

i at

au ir

itasi

zat

ya

ng a

da d

alam

pr

oses

pek

erja

an

Peny

akit

salu

ran

pern

afas

an la

in

di m

ana

ada

hu-

bung

an la

ngsu

ng

anta

ra p

apar

an

fakt

or ri

siko

yan

g m

uncu

l aki

bat

aktiv

itas

peke

rja-

an d

enga

n pe

nya-

kit y

ang

dial

ami

oleh

pek

erja

yan

g di

bukt

ikan

sec

ara

ilmia

h de

ngan

m

engg

unak

an

met

ode

yang

te

pat

Rhi

nitis

dan

R

hino

sinu

-si

tis A

kiba

t K

erja

Lary

ngiti

s A

kut A

kiba

t K

erja

Rhi

nitis

A

kut (

J00)

Lary

ngiti

s A

kut (

J04.

0)

-

Suar

a se

rak

sete

lah

peng

guna

-an

sua

ra

berle

biha

n sa

at b

eker

ja

Deb

u

Peng

guna

anpi

ta s

uara

be

rlebi

han

Peke

rja d

i pab

rik

sem

en, p

abrik

text

ile,

pert

amba

ngan

ba

tuba

ra, p

eker

ja

di p

abrik

asb

es,

Peny

anyi

, pre

sent

er,

pem

baca

ber

ita, g

uru,

do

sen,

pek

erja

an la

in

yang

men

ggun

akan

su

ara

berle

biha

n.

A1

A1 d

an A

2

Tida

k ad

a pa

jana

n /d

ebu

lain

di

luar

pe

kerja

n.

-

Tida

k ad

a riw

ayat

al

ergi

se-

belu

mny

a

Tida

k ad

a

Sege

ra

sete

lah

terp

ajan

Sege

ra

sete

lah

peng

gu-

naan

su

ara

berle

bih-

an

JEN

IS P

ENYA

KIT

A

KIB

AT K

ERJA

(P

erpr

es P

AK

)

DIA

GN

OSA

O

KU

PASI

(P

erm

enke

s N

o.56

)

ICD

XTA

ND

A

PATO

GN

O-

MO

NIK

AGEN

/PA

JAN

AN

PEK

ERJA

AN

LAM

APA

JAN

AN

FAK

TOR

IND

IVID

U

FAK

TOR

LAIN

DI L

UA

RPE

KER

JAA

N

KAT

EGO

RI

PEN

ETA

PAN

DIA

GN

OSA

29

Page 44: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE

B. DAFTAR BEBERAPA PENYAKIT YANG DAPAT MENJADI DUGAAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

LAMPIRAN II

PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

A15.-toA19.-

A21.-

A22.-

A23.-

A26.-

A27.-

A35

A69.2

A70

J16.0

A15-16 tuberkulosisA17 pernapasan Nervous A18 organ lain A19 milier tuber-kulosistularemia

Anthrax

brucellosis

Erysipeloid A26.0 Cutaneouserysipeloid

leptospirosis

Tetanus

Penyakit Lyme

Chlamydia psittaci infeksi(Ornithosis)

Pneumonia klamidia (Perhatikan juga pneumonia lainnya di J10-J18)

Mycobacterium tuberculosis dari manusia yang terinfeksiMycobacterium bovis dari hewan yang terinfeksi

Francisella tularensis dari berba-gai hewan, terutama kelinci, kelinci, tupai, tikus, tikus dan hewan pengerat lainnya

Bacillus anthracis dari produk hewani

Brucella spesies dari ternak

Erysipelothrix rhusiopathiae dari hewan yang terinfeksi

interrogans Leptospira dari hewan (terutama tikus), urin hewan atau tanah yang tercemar

Clostridium tetani dari tanah, limbah atau hewan melalui luka yang mendalam uncleaned

Borrelia burgdorferi dari gigitan kutu yang terinfeksiChlamydia psittaci dari burung

Chlamydia pneumoniae dari manusia

Pekerjaan perawatan kesehatan, laboratorium medis Pekerjaan rumah potong hewan, pekerjaan hewan

Pertanian dan peternakan kerja, kehutanan, perburuan, kerja hewan, pekerjaan laboratorium dan pekerjaan lain dengan binatang kecil berbulu

Pertanian dan peternakan bekerja, bekerja rumah potong hewan, pekerjaan kedokteran hewan, pekerjaan laborato-rium, bekerja dengan wol, rambut dan kulitPertanian dan peternakan bekerja, bekerja hewan, pekerjaan rumah potong hewan, pekerjaan laboratorium

Pertanian dan hewan kerja peternakan, bekerja hewan, pekerjaan rumah potong hewan, pekerjaan pengolahan daging dan pekerjaan lain yang melibatkan kontakdengan babi, sapi, unggas atau ikan

Pertanian dan hewan kerja peternakan, bekerja hewan, pekerjaan rumah potong hewan, pekerjaan susu, pekerjaan pengolahan daging, bekerja dengan kontak dengan tanah yang terkontami-nasi (misalnya tebu dan pekerja lapangan), nelayan air tawar dan penangan ikan, pekerjaan limbah, pengumpul sampah

Pertanian dan kerja militer, pekerjaan konstruksi, pekerjaan limbah, bekerja dengan kontak dengan tanah yang terkontaminasi

Pekerjaan luar, misalnya pertanian dan kehutananPekerjaan yang melibatkan kontak dengan unggas, unggas atau kotoran mereka

Pekerjaan perawatan kesehatan

30

Page 45: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

A77.-

A78

A82.-

A84.-

A98.-

B01.-

B05.-

B39.-

B42.-

B58.-

B65.-

B67.-

B16.-

B17.-

B20.-toB24.-

B38.-

Demam Spotted (tick-borne rickettsioses)Demam Q

penyakit anjing gila

Tick-Bome ensefalitis viral

Demam berdarah virus lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain

varicella

Campak

histoplasmosis

sporotrichosis

toksoplasmosis

schistosomiasis

Ecchinococcosis

Hepatitis B akut

Lainnya akut virus hepatitis B17.0 akut hepatitis C

Human immunodefi-ciency virus penyakit(HIV)coccidioidomycosis

rickettsii rickettsia dan Rickettsia jenis lainnya

Coxiella burnetii dari hewan domestik (sapi, domba, kambing) atau lebihjarang melalui gigitan kutu

Virus biasanya dari gigitanterinfeksihewan liar atau domestik

Virus dari kutu

Virus dari hewan pengerat

Varicella zoster virus dari manusiaVirus dari manusia

Histoplasma capsulatum dari tanah;burung atau kelelawar kotoran (endemik Amerika Utara bagian timur)

Schenkii Sporothrix dari sisa-sisa tanaman, pohon dan tanaman kebun kulit

Toxoplasma gondii dari kucing (atau burung, domba, kambing, babi, sapi, dan lain-lain)

Schistosoma spesies dari kontak dengan air yang terkon-taminasiEcchinococcus spesies dari anjing dan hewan ternak dalam negeri

Virus hepatitis B dari darah yang terinfeksi

Virus hepatitis C dari darah yang terinfeksi

Virus HI dari darah yang terinfeksi

Coccidioides immitis dari tanah (endemik barat Amerika Utara)

Kerja laboratorium, pekerjaan luar

Domba dan sapi pertanian, pekerjaan laboratorium, kerja tekstil, pekerjaan rumah potong hewan, pekerjaan hewan

Pertanian dan peternakan bekerja, bekerja hewan, pekerjaan laboratorium hewan, personel kontrol hewan, pekerja satwa liar

Pekerjaan luar, misalnya pemburu, petani, tukang kebun, ahli geologi

Pekerja pertanian, penggembala, pekerja kontrol hewan pengerat

Perawatan kesehatan dan pekerjaan laboratoriumPerawatan kesehatan dan pekerjaan laboratorium

kerja pertanian, bekerja dengan unggas, pekerjaan laboratorium

Pertanian kerja, tukang kebun, toko bunga

kerja pertanian, pekerjaan hewan, pekerjaan rumah potong hewan, toko hewan peliharaan kerja

kerja pertanian, pengairan apapun (misalnya pembangunan bendungan, bekerja dengan kolam irigasi dan kanal)

gembala

Perawatan kesehatan dan pekerjaan laboratorium, staf penjara, polisi dan personil ambulans

Perawatan kesehatan dan pekerjaan laboratorium, staf penjara, polisi dan personil ambulans

Perawatan kesehatan dan pekerjaan laboratorium

kerja pertanian, pekerjaan laboratorium, pekerjaan militer

31

Page 46: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

C22.-

C30.-

C32.-

C34.-

C40.-toC41.-

C44

C67.-

D59.-

D61.-

C91.- ke C95.-

C45.-

neoplasma ganas hati dan duktus empedu intrahepatikGanas neoplasma dari rongga hidung dan telinga tengahneoplasma ganas laring

neoplasma ganas bronkus dan paru-paru

Neoplasma ganas tulang dan tulang rawan artikular

neoplasma ganas kulit lainnya

neoplasma ganas kandung kemih

Mengakuisisi hemo-litik anemia

anemia aplastik lainnya D61.2 anemia aplastik karena lainnya.agen eksternal

leukemiaC91 limfoid leukemia C92 myeloid leuke-mia C94 lain dari jenis sel tertentu

mesotheliomaC45.0 Mesothelioma pleura C45.1 Mesothelioma dari peritoneum C45.7 Mesothelioma dari situs lain C45.9 Mesothelioma, ditentukan

vinil klorida

debu kayu

Asbes

Asbes

radiasi pengion

arsenikum

amina aromatik

Arsenik hidrida (arsine)NaftalinTributyl timahBensol

Radiasi pengion

radiasi pengion

Benzene

Asbes

Pembuatan vinil klorida, vinil

Kayu, lemari dan furniture pembuatprodusen kromium, pelapisan logam,

industri asbes dan pemanfaat (lihat C45)

industri asbes dan pemanfaat (lihat C45)

Pekerjaan dengan paparan radiasi pengion dari mesin x-ray, reaktor nuklir dll, pekerjaan yang melibatkan isotop

pertambangan arsenik, peleburan tembaga, produksi dan penggunaan pestisida arsenik, herbisida dan insekti-sida, tanning, pembuatan kaca

Karet dan pewarna pekerja

Proses elektrolisis, mineral arsenikpengolahan

Pekerjaan dengan paparan benzena misalnya penggunaan benzenamengandung pelarut, industri minyak bumi, coke oven.pekerjaan dengan paparan radiasi pengion dari mesin x-ray, reaktor nuklir dan lain-lain, pekerjaan yang melibat-kan isotop

Pekerjaan dengan paparan radiasi pengion dari mesin x-ray, reaktor nuklir dll, pekerjaan yang melibatkan isotopPekerjaan dengan paparan benzena, misalnya coke oven, penggunaan benzena mengandung pelarut

Industri asbes dan pemanfaat (tambang misalnya asbes dan pertambangan, industri produk asbes, pekerjaan isolasi, pekerjaan konstruksi, kerja galangan kapal, kerja garasi, pekerjaan yang melibatkan pemindahanbahan asbes yang mengandung)

32

Page 47: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

D64.-

D70

D74.-

G25.-

G62.-

G56.-

G21.-

anemia lainnyaD64.2 anemia sidero-plastic sekunder akibat obat dan racun

agranulositosis

Methaemoglobinaemias D74.8 methaemo-globinaemias Lainnya

ekstrapiramidal lainnya dan gang-guan gerak

Polineuropati karena agen beracun lainnya agen beracun

G62.2 Polineuropati karena lainnya

Polineuropati diten-tukan G62.8 Lainnya

Mononeuropati ekstremitas atasG56.0 Carpal tunnel syndrome G56.2 Lesi dari saraf ulnaris G56.3 Lesi saraf radial G56.8 mononeuropati lain ekstremitas atas

parkinson sekunder G21.2 parkinson sekunder karena penyebab eksternal lainnya

Lead

Bensol

Radiasi pengion

amino aromatik dan nitrocompounds

Merkuri dan senyawanya

Arsen dan yang Senyawa Acrylamide, karbon disulfida, etilen oksida, N-Hexane dan Metil n, butil keton, lead, Air raksa, Organophosphorous.Radiasi

Getaran (misalnya tangan)

Untuk G56.0: kuat pekerjaan berulang-ulang, getaran dan postur ekstrim pergelangan tangan. terutama kombinasi dari risiko tersebut

Mangan

Timah dan seng pertambangan dan metalurgi, industri konstruksi, pipa, tanaman akumulator, pembuatan amunisi, pembuatan keramik atau kristal, pembuatan baterai penyimpanan timbal, pengelasan dan pemotongan

Pekerjaan dengan paparan benzena misalnya penggunaan benzena mengandung pelarut, industri minyak bumi, coke ovenPekerjaan dengan paparan radiasi pengion dari mesin x-ray, reaktor nuklir dll, pekerjaan yang melibatkan isotop

Bahan peledak dan industri pewarna

produksi, baterai produksi, pembuatan fungisida, metalurgi merkuri, pembuatan peralatan yang mengandung merkuri (misalnya termometer)

Arsenik pertambangan, tembaga peleburan, produksi dan penggunaan pestisida arsenik, herbisida dan insektisida, tanning, pembuatan kaca, industri plastik Rayon manufaktur, karet dan pekerjaan laboratorium, Etilena operator sterilisasi oksida, Penggunaan n-heksana atau metil,pelarut butil keton lihat G92 halaman berikutnya melihat G25 di atasPenggunaan alat getar

Untuk G56.0: Pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang kuat, bekerja dengan alat getar, pekerjaan melibatkan postur ekstrim pergelangan tangan, misalnya daging, unggas dan pengolah ikan, sawmill dan creamery pekerja, pekerja konstruksi

Mangan pertambangan dan pengolahan, metalurgi, pembuatan baterai, pengelasan

33

Page 48: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

G92

H10.-

H16.-

H55

H83.3

I73.0

J60

J61

J62.-

J63.-

H26.-

ensefalopati toksik

konjungtivitiskonjungtivitis H10.8 Lainnya

keratitisH16.1 lain keratitis superfisia

Nistagmus dan gerakan mata yang tidak teratur lainnya

efek kebisingan pada telinga bagian dalam

Raynaud ' sindrom s

Coalworker ' s pneumoconiosis

Pneumoconiosis karena asbes dan serat mineral lainnya (Asbestosis)

Pneumoconiosis akibat debu yang mengandung silika (Silikosis)

Pneumoconiosis karena lainnya

katarak lainnya H26.8 lainnya katarak ditentukan

Lead, Air raksa, Pelarut misalnya: ToluenaXylene, styrene, pentanawhite spirit1,1,2, trichlorethane

Banyak alergen yang disebutkan dalam asma kerja (J45) dan rhinitis kerja (J30.3) juga dapat menyebabkan konjungtivitis kerja (lihat bagian A.9.2)

Radiasi UV

Sinar petir

kebisingan yang berlebihan

Getaran

debu batu bara

Asbes

Talk silica

AluminiumBauksit

Ultra Violet, Infrared, Microwave, Pengion Radiasi

Timah dan seng pertambangan dan metalurgi, industri konstruksi, pipa, akumulator tanaman, pembuatan amunisi, pembuatan keramik atau kristal, pembuatan baterai penyimpanan timbal, pengelasan dan pemotongan produksi elektrolit klorin, produksi baterai, pembuatan fungisida, merkuri industri metalurgi Pekerjaan dengan paparan pelarut.

Lihat J45

Pekerjaan dengan paparan radiasi UV, misalnya pengelasan, pekerjaan luar.

Penambang

Berbagai industri dan pekerjaan

Lumberjacks, rantai sawyers, penggiling, chipper, pengebor batu, pemotong batu, operator bor, riveters

Penambang batubara

Industri asbes dan pemanfaat (tambang misalnya asbes dan pertambangan, industri produk asbes, insulasi peker-jaan, pekerjaan konstruksi, kerja

Prosesor bedak, pertambangan soapstonepenggilingan, polishing, Pertambangan industri kosmetik, penggalian, pengecoran,

Pembuatan dan pemanfaatan aluminium Ekstraksi bauksit dan pengolahan

Teknisi microwave dan radar, pekerjaan dengan paparan radiasi pengion dari mesin x-ray, reaktor nuklir, pekerjaan yang melibatkan isotop Pandai Besi, blower kaca, petani, nelayan

34

Page 49: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

J65

J92.-

J84.-

J94.-

J3 0,3

J66.-

J45.-

J90

J63.2 BerylliosisJ63.3 Graphite fibrosis (paru-paru)

J63.5 Stannosis

J63.8 Pneumokoni-osis karena debu anorganik lainnya ditentukan

Pneumoconiosis terkait dengan tuberkulosis

plak pleura J92.0 pleura plak dengan kehadiran asbes

Interstitial penyakit paru J84.1 Lain penyakit paru inter-stitial dengan fibrosis

Kondisi pleura lainnya J94.8 kondisi pleura ditentukan lain

rhinitis alergi lainnya

Airway penyakit akibat tertentu J66.0 debu organik Bisino-sis J66.1 Flax-dresser ' penyakit s Penyakit J66.8 Airway akibat debu organik spesifik lainnya

AsmaJ45.0 asma Terutama alergiJ45.1 Non-alergi J45.8 asma Campur J45.9 asma Asma, tidak ditentukan

Efusi pleura, tidak diklasifikasikan di tempat lain

Berilium Graphite debu debu Iron

Tim Debu dan Asap

Misalnya campuran pneumoconiosis debu

Salah satu kondisi di J60-J64 ketika rumit dengan TB harus dikodekan sebagai J65 menurut ICD-10.

Asbes

Logam keras (cobalt)Catatan: Selain pneumokoni-osis, penyakit logam keras- mungkin memiliki manifestasi

Yang berhubungan dengan asbes penebalan pleura difus

Banyak agen yang menyebab-kan asma pekerjaan, juga dapat menginduksi rhinitis alergi asal kerja (lihat J45)

Kapas, rami, rami, dan debu sintetis cotton- debu rami, debu organik, seperti debu gandum, hewan yang berasal debu, jamur atau debu mikroba lainnya.

Berbagai macam zat kimia dan biologi. contoh isosianat, tepung dan biji-bijian debu Epitel hewan dan ekskresi, debu kayu, Tanaman debu pewarna reaktif, Persulfates, Lateks (karet alam),

Asbes

Ekstraksi berilium dan metalurgi, industri kedirgantaraan, Produksi industri nuklir dari artikel grafit, produksi grafit buatandari minyak batubarapertambangan timah dan metalurgi

peleburan

Lihat resiko pekerjaan / industri J60-J63 atas

industri asbes dan pemanfaat (lihat J61, halaman sebelumnya)

Sintering, pekerja yang terpapar debu dari logam sinter (misalnya penggilingan alat logam keras)

industri asbes dan pemanfaat (lihat J61, halaman sebelumnya)

Lihat J45

pekerja industri kapas, bekerja dengan paparan debu organik (misalnya kerja pertanian)

pekerjaan kimia, semprot lukisan, pembuatan busa poliuretan, penggunaan polyurethane- perekat berbasis Baking, pertanian kerja laboratorium, pertanian, kayu bekerja, tukang kayu, Pekerjaan dengan paparan debu dari tanaman pencelup Tekstil penata rambut, pekerjaan perawatan kesehatan

industri asbes dan pemanfaat (lihat J61, halaman sebelumnya)

35

Page 50: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

J67.-

L50.-

L58.-

L23.-

L24.-

L25.-

L70.-

M65.-

K71.-

Pneumonitis hiper-sensitif akibat debu organikJ67.0 Farmer'paru-paru’sJ67.1 BagassosisJ67.2 Bird pelamun’paru-paru’sJ67.3 SuberosisJ67.4 Maltworker’paru-paru’sJ67.5 Jamur-pekerja’s paru

urtikariaL50.6 Kontak urtikaria

radiodermatitisradiodermatitis L58.0 akutradiodermatitis kronis L58.1

dermatitis kontak alergi kelompok agen penyebab utama

dermatitis kontak iritan kelompok agen penyebab utama:

dermatitis kontak yang tidak ditentukan

jerawatjerawat L70.8 Lainnya

Sinovitis dan teno-sinovitis M65.4 Radial styloid teno-synovitis (de Quer-vain)

penyakit hati beracun

Pneumonitis hipersensitif dapat disebabkan jamur dari sumber yang berbeda atau debu organik lainnya

Lateks (karet alam)produk makanan (tepung, buah-buahan, sayuran, dll)

Radiasi pengion

chloracne: hidrokarbon aromatik terhalogenasi (misalnya Polychlorinated biphenyls, PCB) Lainnya kimia diinduksi jerawat: Aspal, Creosote, Minyak, Grease, pitch, Tar

gerakan berulang, pengerahan tenaga kuat dan postur ekstrim pergelangan tangan. Terutama kombinasi faktor-faktor

Berbagai bahan kimia dapat menyebabkan kerusakan hati beracun.Contoh: Carbon tetra chloride, vinyl chloride, herbi-side paraquat, PCB, KhloroformKuning (putih) fosfor

Pekerjaan yang melibatkan paparan jamur atau spora jamur (lihat pembagian J67 untuk beberapa pekerjaan risiko)

pekerjaan perawatan kesehatanMakanan dan pembuatan produk makanan, pekerjaan laboratorium Pertanian Agriculture Animal

Pekerjaan dengan paparan radiasi pengion dari mesin x-ray, reaktor nuklir dll, pekerjaan yang melibatkan isotop

Berbagai pekerjaan dalam pembuatan dan penggunaan dari masing-masing agen penyebab

Berbagai pekerjaan dalam pembuatan dan penggunaan dari masing-masing agen penyebab

Seperti di L23 dan L24

Pestisida dan herbisida industri, bekerja dengan kondensor dan transformer, Penyulingan minyak, pekerjaan aspal

Pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang, pengerahan tenaga kuat dan postur ekstrim pergelangan tangan.Misalnya daging, ikan dan

Pajanan pada pekerja Dry cleaning, industry plastic, pertanian dan pekerja lain yang terpapar bahan tersebut. Pembuatan bahan peledak, rodentisida dan pupuk

36

Page 51: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

M70.-

N14.-

T75.3

H04.1

F43.1

L92

M90.3

T59.7

T58

T41.5

T59.0

Z58.3

Z73.0

M77.-

gangguan jaringan lunak terkait dengan menggunakan, berlebihan dan tekanan

Obat dan berat-logam yang disebab-kan kondisi tubulo-interstitial dan tubu-lar N14.3 Nefropati disebabkan oleh berat logam N14.4 Toxic nefropati, tidak di tempat lain

Mabuk perjalanan

Sindrom mata kering

Post traumatic stress disorder

Granuloma disorder of skin and subcu-taneus tissue (swimmer elbow)

Osteonecrosis in caisson disease

Toxic effect of carbon dioxide

Toxic effect of carbon monoxide

Toxic effect of oxigen

Toxic effect of nitrogen

Kelembaban, suhu

Trauma

Mycobacterium marinum

Tekanan udara tinggi

Udara tekanan tinggi

Udara tekanan tinggi

Oksigen tekanan tinggi

Udara tekanan tinggi

Stressful work schedule

Burn-Out

Lainnya enthesopa-thies M77.0 Medial epicondylitis M77.1 Lateral epicondylitis

gerakan berulang, pengerahan tenaga kuat dan postur ekstrim pergelangan tangan. Terutama kombinasi faktor-faktor risiko.

Logam berat: misalnya kadmium, Dye dan pigmen Halogenasi hidrokarbon: misalnya karbon tetraklorida, trichloroethylene

Jadwal kerja, beban kerja fisik dan mental

Kerja kuat berulang-ulang

Sama seperti di atas karpet dan lapisan lantai

manufaktur, manufaktur baterai nikel-kadmium, elektro plating, Pekerjaan industri plastik dengan eksposur, pelarut yang mengandung hidrokarbon terhalogenasi

Penerbang, pramugari/a, atlet dirgantara,tenaga kesehatan evakuasi medis udara, anak buah kapal, pekerja anjungan lepas pantai, tenaga penunjang

Percepatan atau gerakan lain yang disebabkan oleh perja-lanan menggunakan pesawat, transportasi laut

Penerbang, pemandu lalu lintas udara

Penerbang, pramugari/a, pengatur lalu lintas udara, pekerja di landasan pesawat udara

Nelayan penyelam

Penyelam, compressed air worker, attendance terapi oksigen hiperbarik.

Nelayan penyelam tradisional, penyelam sircuit tertutup.

Nelayan penyelam tradisional

Pekerja attendant terapi oksigen hiperbarik, penyelam sirkuit tertutup.

Penyelam, compressed air worker, pekerja attendant terapi oksigen hiperbarik

Jadwal kerja, beban kerja Penerbang, pramugari/a, pengatur lalu lintas udara, pekerja di landasan pesawat udara, anak buah kapal.

Penerbang, pramugari/a, pengatur lalu lintas udara

pekerja konstruksi, seperti installators papan dinding, tukang atap dan tukang batu, pemotong daging, pengepakan, pekerjaan lain yang melibatkan gerakan berulang dan kuat

37

Page 52: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

KODE PENYAKIT AGEN PEKERJAAN / INDUSTRI

C43

R.41.8

T65.8

C92.0

Malignan melanoma of skin

Spatial disorientation

Aerotoksik syndrome

Akut mieloblastik leukemia

UV

Lingkungan dan faktor lain yang mempengaruhi fungsi penglihatan, vestibuler dan propioseptif

Hidrocarbon aromatic

Nelayan

Penerbang

Penerbang, pramugari dan pramugaraBahan kimia di pesawat antara lain: minyak sintetik mesin jet, cairan hidrolik dan de-icing, gol. TAP (Triacryl Phosphate), gol. Organofosfat, amine oxidants, TCP

Anak buah kapal, nelayan, pekerja anjungan lepas kapal.

38

Page 53: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

39

KONTRIBUTOR

Aditya Handoko H, dr, MKK P ERDOKLAAgus Dwi Susanto, DR, dr, SpP (K), FAPSR, FISR PDPIAgustina Puspitasari, dr, SpOk PERDOKIAmir Syafruddin, dr, MMed.ed PDUIAmyta Miranti, dr, SpM, M PH PERDAMI Anna Suraya, dr, MKK, SpOk PERDOKIArief S. Kartasasmita, Prof, dr, SpM (K)m M.Kes, PhD PERDAMIAstrid B Sulistomo, DR, dr, MPH, SpOk PERDOKIAstuti, dr, MKKK Kementerian KesehatanBinar Sasono, dr BPJS KesehatanBudi Mohammad Arief, Dr, MM BPJS KesehatanDevi Dwi Rantih, dr, MKKK IDKIDewi S Soemarko, DR, dr, MS, SpOk PERDOKI Dyah Agustina Waluyo, dr PB IDIDyah Erti Mustikawati, drg, MPH Kementerian KesehatanEka Ginanjar, dr, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA PAPDIEndro Sucahyono, drg, MM BPJS Ketenagakerjaan Erlang Samoedro, dr, SpP, FISR PDPIFani Syafani, dr, MKK BPJS Ketenagakerjaan Farid W, dr, MS, SpKL PERDOKLA Febriansyah Budi Pratama, SKM Kementerian Kesehatan Feni Fitriani Taufik, dr, SpP (K), MPd. Ked PDPIFitri Wulandari, SH Kementerian KesehatanHartati B. Bangsa, dr PDUIHaswan, dr PDUIIndah Febrianti, SH, MH Kementerian Kesehatan Inne Nutfiliana, dr, MKK Kementerian Kesehatan Istiati Suraningsih, dr, MKK IDKI Jenny Bashiruddin, Prof, DR, dr, SpTHT-KL (K) PERHATIKadwirini Lestari, dr, MSc IDKI

Page 54: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik

40

Kartini Rustandi, drg M.Kes Kementerian Kesehatan Kasyunnil Kamal, DR, dr, MS, SpOk PERDOKI Kayun Kasmidi, SKM Kementerian KesehatanLiem Jen Fuk, dr, MKK, SpOk PERDOKIM. Hidayat, Dr, SpM (K) PERDAMIM. Sidik, dr, SpM (K) PERDAMIManfaluthy Hakim, dr, SpS (K) PERDOSSIMardiati Ganjardani, dr, SpKK PERDOSKIMaulana Anshari, dr, MKM BPJS KetenagakerjaanMedianti Ellya Permatasari, dr, AAK BPJS Kesehatan Muchtaruddin Mansyur, DR, dr, MS, PhD, SpOk PERDOKINelly Hutagaol, SH, MH Kementerian KesehatanNia Widyanti, dr, SpOk Kementerian KesehatanNita Mardiah, dr, MKM Kementerian KesehatanNusye E Zamsiar, dr, MS, SpOk PERDOKIPuspita Sampekalo, dr, SpOk PERDOKI Putri Ayu Hartini, dr Kementerian KesehatanRakhmad Hidayat, dr, SpS PERDOSSIRetno Wibawanti, dr, SpKP PERDOSPI Rima Melati, dr, MKK, SpAk, SpOk PERDOKI Rusmiyati, dr, MQIH Kementerian KesehatanSally Aman Nasution, dr, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP PAPDI Suci Rahmad, dr, Mkes BPJS KetenagakerjaanSukirman Soekin, Dr, SpTHT-KL (K), Mkes PERHATI Suryo Wibowo, dr, MKK, SpOk PERDOKI Susan H Manungkalit, dr, MS, SpKL PERDOKLASyougie, dr, SpKP PERDOSPI Taolin Agustinus, dr, SpPD, K-GEH, FINASIM PAPDI Tarra, dr, SpKJ PDSKJITeguh Riwayadi, SH TASPENRina Mutiara, dr, M.A ASABRIWindy Keumala Budianti, Dr, dr, SpKK PERDOSKIYuana Sondang Risria Marpaung, dr TASPENYunus Sanggaoli, SKM, SH, MKKK Kementerian Kesehatan

Page 55: Layout Buku Konsensus Gabung Buat WA · 1. FKTP atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan perorangan yang bersifat nonspesialistik