layanan anak di perpustakan umum jakarta barat...
TRANSCRIPT
39
LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM JAKARTA BARAT :
SURVEY PENDAPAT PEMAKAI JASA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan ( S. IP )
Disusun oleh :
IMAM SYAFEI NIM: 102025024452
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H/2008 M
40
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I (S1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 30 Mei 2008
Imam Syafei
41
LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM JAKARTA BARAT : SURVEY PENDAPAT PEMAKAI JASA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan ( S. IP )
Oleh :
IMAM SYAFEI NIM : 102025024452
Di Bawah Bimbingan:
Drs. Zaenal Arifin Toy, M.Sc NIP : 150 031 215
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1429 H/2008 M
42
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAN UMUM
JAKARTA BARAT : SURVEY PENDAPAT PEMAKAI JASA telah diujikan
dalam sidang munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S1) pada Jurusan
Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Jakarta, 30 Mei 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua, Sekretaris, Drs. Rizal Saiful Haq MA Pungki Purnomo MLIS NIP. 780 005 380 NIP. 150 295 486
Penguji I, Pembimbing, Drs. Rizal Saiful Haq MA Drs. Zaenal Arifin Toy M.Sc NIP. 780 005 380 NIP. 150 031 215
43
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada Bagaimana pelaksanaan kegiatan layanan
anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat dan bagaimana pendapat pemakai
mengenai layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat. Pada penelitian ini,
yang disajikan sampel adalah pengunjung anak-anak di layanan anak PUJB, baik
anggota maupun non anggota yaitu anak-anak usia sekolah dasar sebanyak 50
orang anak Dari hasil penelitian yang telah dilakukan layanan anak PUJB telah
melaksanakan kegiatan layanan anak dengan cukup baik yaitu layanan
peminjaman, rujukan (referen), bercerita (story telling) dan permainan anak.
Namun ada berbagai kendala yang dihadapi layanan anak PUJB yaitu Minat baca
anak-anak yang masih kurang, kurangnya tenaga staf/petugas untuk layanan anak,
kurangnya dana untuk penambahan koleksi-koleksi terbaru (up to date).
44
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah ‘Azza Wa Jalla yang telah
mencurahkan rahmat dan ni’mat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Layanan Anak di Perpustakaan Umum
Jakarta Barat : Suatu Survey Pendapat Pemakai Jasa”.
Skripsi ini berisi sebuah penelitian bagaimana pendapat pemakai jasa
layanan anak di PUJB mengenai layanan anak di PUJB. Penyusunan skripsi
dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang ditemui langsung
di lapangan. Selain itu, data juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak
PUJB dan pengamatan langsung. Sedangkan data teoritis penulis peroleh dari
literatur yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini.
Sudah barang tentu apa yang penulis ketengahkan dalam skripsi ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, baik dari segi isi, bahasa
maupun penyajiannya. Namun demikian, penulis berusaha sedapat mungkin untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan harapan semoga dapat menjadi sumbangan bagi
mahasiswa dan Perpustakaan Umum Jakarta Barat khususnya bagian layanan
anak.
45
Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam bentuk
apapun sehingga tersusun skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan
kepada, Yth :
1. Bapak DR. H. Abdul Chair, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Rizal Saiful Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakan dan
Informasi UIN Syahid Jakarta sekaligus dosen penguji dalam sidang ujian
skripsi.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakan dan Informasi UIN Syahid Jakarta. sekaligus dosen
Pembimbing Akademik.
4. Bapak Drs. Zaenal Arifin Toy, M.Sc, selaku dosen pembimbing dalam
penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. H. Kgs. Yanwar Aidi, MM, selaku Kepala Kantor
Perpustakaan Umum Jakarta Barat.
6. Ibu Siti Sarah, S.Sos, selaku Tata Usaha Kantor PUJB yang telah banyak
membantu dalam memberikan data-data dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Siti Khodijah, selaku staf layanan anak PUJB.
8. Kedua orang tua tercinta yang tidak pernah berhenti berdoa dan
memotivasi penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.
46
9. Kakak (Bang Ben, Mumuh, Rosid, Sobri, Aminah, Ka hal, Fatimah) dan
adik (Nana, Namiroh) tercinta yang telah banyak memberikan motivasi
dalam penulisan skripsi ini.
10. Teman-teman JIP UIN Jakarta angkatan 2002 (Rofiq, Ajun, Yanwar,
Nurul dan semuanya yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu).
11. My best friend Yance Mariana.
12. Dan semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Amiin.
Jakarta, Mei 2008
Penulis
47
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Metode Penelitian
1. Pengumpulan Data
2. Populasi dan Sampel
3. Pengolahan Data dan Analisa Data
G. Tempat dan Waktu Penelitian
H. Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
1. Kedudukan
2. Tugas dan Fungsi
3. Maksud dan Tujuan
vi
ix
xiii
1
3
3
3
4
4
5
6
7
8
9
11
12
12
13
48
B. Perkembangan Layanan Anak
C. Layanan Anak di Perpustakaan Umum
1. Tujuan
2. Anggaran
3. Staf
4. Koleksi
5. Ruangan dan Perlengkapan
D. Kegiatan Layanan Anak
BAB III PROFIL PERPUSTAKAAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan Umum Jakarta Barat
B. Struktur Organisasi
C. Sumber Daya Manusia
D. Koleksi
E. Gedung dan Ruang Perpustakaan
F. Anggaran
G. Kegiatan Perpustakaan
H. Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat (PUJB)
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN DAN
PENYAJIAN HASIL PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Populasi dan Sampel
2. Metode Pengumpulan Data
3. Pengolahan Data dan Analisa Data
4. Uji Coba (Pretest)
15
17
20
22
22
24
27
29
39
41
44
45
51
51
52
53
60
60
62
65
66
49
B. Penyajian Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Penelitian
2. Penyajian Data dan Analisis Data
C. Pendapat Pemakai Mengenai Layanan Anak di Perpustakaan
Umum Jakarta Barat
1. Profil Responden
2. Pendapat Pemakai Mengenai Bagian Layanan Anak di
PUJB
3. Pendapat Pemakai Mengenai Kegiatan Layanan di
Bagian Layanan Anak PUJB
D. Masalah-masalah yang dihadapi Pihak Perpustakaan
dalam Melaksanakan Kegiatan Layanan Anak di PUJB
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pendapat Responden dan Pengamatan Penulis tentang
Pelaksanaan Kegiatan Layanan Anak di PUJB.
2. Masalah-masalah yang dihadapi Pihak Perpustakaan
dalam Menyelenggarakan Layanan Anak di PUJB.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
67
68
69
70
70
73
77
89
90
90
92
93
95
98
50
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 3.5. Tabel 3.6. Tabel 3.7. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9. Tabel 4.10. Tabel 4.11. Tabel 4.12. Tabel 4.13. Tabel 4.14. Tabel 4.15. Tabel 4.16. Tabel 4.17. Tabel 4.18. Tabel 4.19. Tabel 4.20. Tabel 4.21. Tabel 4.22.
Jumlah SDM PUJB Jumlah Koleksi Bahan Pustaka Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006 Jumlah Koleksi Umum Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006 Jumlah Koleksi Referensi Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006 Jumlah Koleksi Perpustakaan Keliling Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006 Jumlah koleksi bahan pustaka umum anak Jumlah koleksi referen anak Umur Responden Pendidikan Responden Pengetahuan Responden Tentang Adanya PUJB Waktu Kunjungan Ke PUJB Frekuensi Kunjungan Dalam Seminggu Jumlah Koleksi Buku Anak di PUJB Jumlah Koleksi Fiksi Anak di PUJB Jumlah Koleksi Nonfiksi Anak di PUJB Sikap Pustakawan Kegiatan Bertanya Kepada Pustakawan Dalam Menggunakan Perpustakaan Bantuan Pustakawan Kepada Pengunjung Tanpa Ditanya Atau Diminta Tolong Keanggotaan Tata Cara Meminjam Buku di PUJB Waktu Peminjaman Jumlah Buku Yang Boleh Dipinjam Penggunaan Koleksi Rujukan Koleksi Rujukan Apa Yang Sering Digunakan Di Layanan Anak Kegiatan Bertanya Ke Pustakawan Dalam Menggunakan Koleksi Rujukan Pengetahuan Responden Tentang Layanan Story Telling (Bercerita) Informasi Tentang Adanya Layanan Bercerita Pengetahuan Responden Tentang Jadwal Kegiatan Bercerita Keikutsertaan Responden Dalam Kegiatan Bercerita
45
47
48
49
50 54 57 70 71 71 72 72 73 73 74 74
75
75 77 77 78 79 80
80
81
81 82
83 83
51
Tabel 4.23. Tabel 4.24. Tabel 4.25. Tabel 4.26. Tabel 4.27. Tabel 4.28. Tabel 4.29. Tabel 4.30.
Pendapat Responden Tentang Cerita Yang Dibawakan Pada Layanan Bercerita Pendapat Responden Tentang Pembawa Cerita Pada Layanan Bercerita Pendapat Responden Mengenai Lamanya Layanan Bercerita Pengetahuan Responden Tentang Adanya Layanan Permainan Anak Penggunaan Koleksi Mainan Keadaan Koleksi Mainan Jumlah Koleksi Mainan Keadaan Ruangan Layanan Mainan
84
84
85
85 86 87 87 88
52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya setiap perpustakaan mempunyai ciri dasar sama yaitu
sebagai sarana simpan dan temu kembali informasi. Namun ciri khas yang
membedakan perpustakaan satu dengan yang lainnya terletak pada jenis
koleksi dan layanan yang diberikan.
Misalnya perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah memberikan
pelayanan kepada guru, murid, dan orang tua murid. Guru-guru dipacu untuk
memakai perpustakaan sehingga mereka juga dapat menyuruh murid-murid
untuk mencari bahan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan sekolah melatih
murid agar dapat mencari informasi secara mandiri.
Pelayanan pada perpustakaan umum diberikan kepada masyarakat dari
semua umur, termasuk di dalamnya adalah anak-anak. Perpustakaan umum
juga mempunyai tanggungjawab untuk melayani kebutuhan anak-anak. Untuk
memenuhi tanggung jawabnya terhadap anak-anaknya, perpustakaan umum
biasa mengadakan layanan khusus untuk anak. Layanan yang mampu
menyediakan bahan-bahan bacaan yang berkualitas tinggi, mengadakan
kegiatan yang dapat merangsang anak untuk datang ke perpustakaan, belajar
membaca dan pada akhirnya bila anak sudah mengerti betapa banyak
keuntungan yang ia akan dapatkan dari membaca, maka dengan sendirinya
akan timbul minat baca pada diri anak tersebut.
Dalam masyarakat kita masih banyak yang belum mengetahui keberadaan
layanan untuk anak di perpustakaan umum, maka tugas perpustakaan
1
53
umumlah untuk memperkenalkan kegiatan tersebut pada masyarakat. Di
dalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah disebutkan bahwa
salah satu fungsi diadakannya kegiatan layanan di perpustakaan umum adalah
sebagai wajah dan citra karakteristik perpustakaan yang mampu mengundang
dan memberi layanan kepada setiap orang untuk datang dan berada di
perpustakaan1. Berarti kegiatan layanan anak yang baik dapat memberi citra
yang baik bagi perpustakaan dan mampu mengundang anak-anak untuk datang
dan menyukai perpustakaan. Di dalam buku panduan tersebut juga disebutkan
bahwa secara umum kegiatan layanan anak di perpustakaan umum terutama
diarahkan untuk :
1. Mengembangkan imajinasi
2. Meningkatkan minat dan kebiasaaan membaca
3. Memberikan sarana rekreasi yang mendidik.2
Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa layanan untuk anak seharusnya
dapat menjadi kegiatan yang memiliki peran yang besar dalam perkembangan
seorang anak.
Mengingat pentingnya keberadaan layanan anak di perpustakaan umum,
maka penulis ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan layanan di
bagian layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat, pendapat pemakai
jasa layanan anak terhadap layanan tersebut, serta masalah-masalah yang
dihadapi perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan layanan tersebut.
1Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI,
1992) h.32. 2Ibid, h. 40.
54
Penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut ke dalam skripsi
yang berjudul “Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat :
Survey Pendapat Pemakai Jasa”.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat bahwa pembahasan jasa layanan anak di perpustakaan umum
ini memiliki aspek yang luas, maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan :
1. Bentuk dan kegiatan layanan di bagian layanan anak di Perpustakaan
Umum Jakarta Barat
2. Mengetahui pendapat pemakai jasa layanan anak terhadap layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat
3. Masalah-masalah apa saja yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan
layanan anak
C. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang tersebut, maka dapat dibuat suatu rumusan
masalah, yaitu : Bagaimana pelaksanaan kegiatan layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat dan bagaimana pendapat pemakai
mengenai layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat. ?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
1. Memperoleh gambaran bagaimana pendapat pemakai jasa terhadap
kegiatan layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat.
55
2. Mengetahui kegiatan-kegiatan dan bentuk-bentuk layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat
3. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan
jasa layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pengembangan ilmu perpustakaan, khususnya mengenai jasa layanan anak
di perpustakaan umum.
2. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam meraih gelar kesarjanaan
strata satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
Perpustakaan Umum Jakarta Barat dalam pengembangan dan
peningkatan kegiatan layanan di bagian layanan anak di perpustakaan
umum.
F. Metode Penelitian
Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
memberi gambaran mengenai keadaan tertentu dengan cara mengembangkan
konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.3
Deskripsi yang diinginkan adalah pendapat pemakai mengenai layanan anak di
3Masri Singarimbun, ed., Metode Penelitian Survai, edisi revisi (Jakarta: LP3ES, 1989)
h. 60.
56
Perpustakaan Umum Jakarta Barat (PUJB), serta hambatan-hambatan yang
dialami perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian survey. Penelitian
survey merupakan penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.4 Jadi dalam
penelitian ini, penulis ingin mengumpulkan pendapat pemakai khususnya
mengenai jasa layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat.
1. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini adalah :
a Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data berupa tanya jawab
antara pihak pencari informasi dengan sumber informasi yang
berlangsung secara lisan (Nawawi, 1992).5 Dan jenis wawancara
dalam penelitian ini adalah wawancara berstruktur.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan anak-
anak sebagai metode utama dalam pengumpulan data. Menurut
Robinson6, wawancara bisa dilakukan terhadap anak-anak yang
mengunjungi perpustakaan, misalnya mereka bisa di tanyai mengenai
bacaan yang paling disenangi. Anak-anak yang menjadai sampel
adalah anak-anak usia sekolah dasar yang menjadi pemakai layanan
anak di PUJB. Wawancara dilakuakan untuk mengetahui pendapat
4 Ibid, h. 3 5Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 1992) h. 40. 6Helen M Robinson, “Research Related to Children’s Interest and to Development
Values Reading, “ Library Trens, 22(2) 1973, h. 82.
57
anak-anak sebagai pemakai layanan anak, mengenai layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat.
Wawancara juga dilakukan dengan narasumber para pustakawan
dan staf perpustakaan di Perpustakaan Umum Jakarta Barat. Tujuan
dari wawancara ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang
kegiatan layanan anak di perpustakaan yang bersangkutan, dan hasil
wawancara ini akan dikaitkan dengan jawaban responden apakah
relevan apa tidak.
b Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pengamatan terbuka, yaitu pengamatan yang diketahui oleh subyek
penelitian dimana subyek akan suka rela memberikan kesempatan pada
peneliti untuk mengamati proses yang terjadi dan menyadari bahwa
ada yang mengamati hal yang dilakukan mereka.7
2. Populasi dan Sampel
Populasi untuk penelitian ini adalah penggunjung layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat, baik anggota maupun non-anggota,
yang merupakan murid/pelajar Sekolah Dasar (SD). Jumlah populasi
dalam penelitian ini adalah 477 orang, yang di ambil dari jumlah populasi
rata-rata pengunjung anak-anak selama 1 minggu. Data tersebut diambil
dari Laporan Tahunan PUJB 2006 yaitu jumlah pengunjung layanan anak
25.278 : 53 minggu, yaitu 477 orang.
7Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1993) h. 50.
58
Sampel menurut Ferguson adalah "beberapa bagian kecil atau cuplikan
yang ditarik dari populasi", dalam menentukan metode pengambilan
sample yang akan digunakan dalam penelitian, harus memperhatikan
hubungan antara biaya, tenaga dan waktu serta besarnya presisi atau
ketepatan yang diinginkan8. Karena keterbatasan tenaga, biaya dan waktu
maka jumlah sample yang di ambil juga berdasarkan pertimbangan
pendapat Arikunto yang mengatakan bahwa jika jumlah populasi lebih dari
100 orang, maka besar sample dapat di ambil antara 10%-15%9.
Jadi dalam penelitian ini jumlah sample adalah 10% dari jumlah
populasi yang ada yaitu : 10% x 477 = 48. oleh karena itu untuk
meningkatkan ketepatan dalam penelitian maka jumlah sample tersebut
dibulatkan ke atas, sehinggga jumlah sample adalah 50 orang.
3. Pengolahan Data dan Analisa Data
Untuk menterjemahkan seluruh data yang terkumpul dan kemudian
disajikan, data-data akan diolah. Pengolahan data dilakukan dengan cara :
a. Penyuntingan
Proses penyuntingan dilakukan terhadap kuesioner yang teah
terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan jawaban-jawaban
responden.
b. Tabulasi
Dalam proses ini penulis menyusun dan mengkalkulasi data
dengan menggunakan prinsip tabulasi langsung yaitu dari kuesioner
kekerangka tabel yang telah disiapkan, cara ini dikerjakan dengan
8Singarimbun, Metode Penelitian Survai, h. 150. 9Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1990) h. 45.
59
sistem tally (melidi) yaitu menghitung frekuensi cukup dengan
memberi tanda coret atau garis tally.
c. Persentase
Setelah data disajikan dalam bentuk tabulasi, langkah selanjutnya
adalah mengolah data, untuk perhitungan persentase menggunakan
rumus :
F P = N X 100%
Keterangan :
P = % (persentase)
f = Frekuensi
n = Sampel yang diolah
G. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian untuk skripsi ini adalah Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Barat (PUJB) alasan penulis memilih PUJB sebagai
tempat penelitian, karena perpustakaan ini sudah mengadakan 4 kegiatan
layanan anak yaitu layanan peminjaman buku (sirkulasi), layanan rujukan
(referens), layanan mendongeng (story telling) dan layanan mainan anak.
Penelitian dilakukan selama lebih kurang 2 bulan yaitu bulan Januari-
Maret 2008. Sedangkan kegiatan wawancara terhadap anak-anak yang
merupakan pemakai layanan anak di PUJB dilakukan dari tanggal 8-11 Maret
2008.
60
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang, Permasalahan, Batasan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Tempat dan
Waktu Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Memuat teori kajian pustaka yang berhubungan dengan penelitian
yaitu : Perpustakaan Umum, Layanan Anak di Perpustakaan
Umum, dan Kegiatan Layanan Anak di Perpustakaan Umum.
BAB III PROFIL PERPUSTAKAAN
Berisi tentang Gambaran Umum Perpustakaan Umum Jakarta
Barat, Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia, Koleksi
Perpustakaan Umum Jakarta Barat, dan Layanan Anak di PUJB.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN DAN PENYAJIAN HASIL
PENELITIAN
Pada bagian pertama bab ini berisi tentang Metodologi Penelitian,
Populasi dan Sampel, Metodologi Pengumpulan serta Analisa Data
Penelitian dan Uji Coba (pre test). Dan pada bagian kedua berisi
tentang Penyajian Hasil Penelitian, Profil Responden, Pendapat
Pemakai Mengenai Bagian Layanan Anak di PUJB, Pendapat
Pemakai Mengenai Kegiatan Layanan di Bagian Layanan Anak
PUJB.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian pertama bab ini, berisi kesimpulan berdasarkan hasil
analisis dan pengamatan penulis di bagian layanan anak PUJB.
Pada bagian kedua merupakan saran-saran penulis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
62
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah suatu perpustakaan yang sebagian atau
seluruhnya dibangun melalui dana masyarakat dan digunakan tidak terbatas
untuk golongan tertentu dalam masyarakat melainkan terbuka untuk semua
golongan10. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai dari dana
umum, baik sebagian maupun seluruhnya, terbuka untuk masyarakat umum
tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, kepercayaan agama, ras,
pekerjaan, keturunan, serta memberikan layanan cuma-cuma untuk umum11 .
Selanjutnya dalam Unesco Public Library Manifesto 1994 disebutkan
bahwa perpustakaan umum merupakan pusat informasi lokal, yang bertujuan
agar semua jenis pengetahuan dan informasi mudah diakses dan digunakan
oleh pemakai12. Berdasarkan tiga definisi mengenai perpustakaan umum dapat
dikatakan bahwa perpustakaan umum dibiayai dengan dana umum dan
layanan yang diselenggarakan pun terbuka bagi umum tanpa memandang
perbedaan ras, agama, usia maupun jenis kelamin, pekerjaan ataupun status
sosial lainnya.
10Ray Prytherch, ed. Compiled, Harrod’s librarians’ glossary: and reference book. 9th.
(Vermont: Gower, 2000) h. 598. 11Sulistyo Basuki, Periodisasi perpustakaan Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1994) h. 35 12UNESCO Public Library Manifesto, artikel diakses pada 25 Januari 2008 dari URL:
http://www.singleton.nsw.gov.au/library/policy-unesco.html.
11
63
1. Kedudukan
Dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 tahun 1998,
tanggal 1 Maret 1988 tentang Pedoman Pembentukan Organisasi Dan Tata
Kerja Perpustakaan Umum yang pedoman pelaksanaanya tertuang dalam
Instruksi Dalam Negeri No. 21 tahun 1988 tanggal 15 Desember 1988,
tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan organisasi dan tata kerja
perpustakaan umum berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai unsure penunjang sebagian
tugas dinas pendidikan dan kebudayaan.13
2. Tugas dan Fungsi
Perpustakaan umum mempunyai tugas untuk mengumpulkan,
menyimpan, memelihara, mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka
untuk kepentingan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian, serta
pengembangan kebudayaan dan rekreasi seluruh golongan masyarakat.
Perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat untuk :14
a Menyediakan bahan pendidikan (edukatif).
b Menyediakan dan menyebarluaskan informasi (informatif).
c Menyediakan bahan-bahan yang dapat digunakan bagi rekreasi
(rekreatif).
d Menyediakan petunjuk, pedoman dan bahan-bahan rujukan bagi
anggota masyarakat (referensi).
e Melestarikan bahan-bahan dan hasil budaya bangsa untuk dapat
dimanfaatkan masyarakat umum.
13Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Ed.1, Cet.1 (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 1992) h. 5.
14Ibid. hal. 5-6.
64
f Menyediakan layanan penelitian (untuk riset kualitatif dan kuantitatif).
3. Maksud dan Tujuan
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan umum maka
setiap perpustakaan umum memmiliki maksud dan tujuan sebagai berikut :
a Maksud
Perpustakaan umum merupakan salah satu sarana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian integral dari kegiatan
pembangunan nasional.15
b Tujuan
Tujuan perpustakaan umum dirinci ke dalam 3 jenis tujuan yang
secara hierarkhis sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum perpustakaan umum adalah membina dan
mengembangkan kebiasanan membaca dan belajar sebagai suatu
proses berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani
dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya,
sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan
martabat dan produktifitas setiap warga masyarakat secara
menyeluruh dalam menunjang pembangunan nasional.
15 Ibid. hal. 6.
65
2. Tujuan fungsional.
Tujuan fungsional atau tujuan khusus perpustakaan adalah :
a. Mengembangkan minat, kemampuan dankebiasaan membaca
khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala
sector kehidupan.
b. Mengembangkan kemampuan mencari mengolah serta
memanfaatkan informasi.
c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara
dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan
berhasil guna.
d. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri
e. Memupuk minat dan baca masyarakat.
f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab
dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan
membaca masyarakat.
h. Berpartipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional
dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam
pembangunan sesuai kebutuhan se;uruh lapisan masyarakat.
66
3. Tujuan Operasional
Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan
pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus
dicapai serta cara menyampaikannya, sehingga tujuan tersebut
dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.
B. Perkembangan Layanan Anak
Stoakley berpendapat bahwa perpustakaan umum mempunyai tugas tidak
hanya memberikan layanan kepada anak tetapi juga harus memperkenalkan
mereka kepada buku-buku dan media lain, mendorong kelancaran dan
pemahaman dalam membaca, membantu mereka memperoleh kesenangan dari
perpustakaan dan menciptakan suatu pengetahuan dunia dari rekaman
informasi tentang peradaban atau istiadat mereka. Jika perpustakaan dapat
membantu perkembangan minat mereka terhadap buku dan membaca pada
usia dini, maka dapat dipastikan bahwa jumlah pemakai di masa yang akan
datang akan meningkat16.
Di Amerika Serikat keberadaan layanan anak di perpustakaan umum sudah
dimulai sejak abad 19 M. contohnya adalah layanan yang diadakan oleh
Washington City Free Library Association di tahun 1896. Layanan khusus
untuk anak mulai benar-benar diadakan di suatu ruangan khusus di
perpustakaan umum misalnya pada tahun 1906 di Carneige Library. Periode
1970-1980 perpustakaan-perpustakaan di Amerika Serikat sempat mengalami
16Roger Stoakley, Presenting The Library Service (London: Clive Bingley, 1982) h. 78.
67
kesulitan dana di mana hampir semua kegiatan layanan untuk anak dikurangi
aktifitasnya17.
National Centre For Education Statistic pada tahun 1989 mensponsori
suatu survei nasional di Amerika Serikat tentang layanan untuk anak. Hasil
survey tersebut antara lain 37% pemakai perpustakaan umum adalah anak-
anak. 62% dari perpustakaan-perpustakaan yang menjadi responden tidak
mengizinkan anak-anak di bawah 14 tahun untuk mengakses koleksi tertentu
dari peprustakaan seperti komputer, kasetvideo dan film. Perpustakaan yang
mengadakan kegiatan bimbingan membaca sebesar 93%, 95% mengadakan
Summer Reading Program, 89% mengadakan story hours. Kebanyakan dari
perpustakaan tersebut mengarahkan program-programnya untuk anak-anak
usia 3-12 tahun. 45% pustakawan anak di bagian layanan umum
berpendidikan profesional atau mempunyao gelar Master of Library Science.
Walaupun ada perpustakaan tidak secara khusus memperkejakan pustakawan
anak, tapi 67% dari perpustakaan-perpustakaan tersbut menugaskan seorang
staf sebagai koordinator untuk kegiatan layanan anak tersebut18.
Di Indonesia pada tahun 1974 pernah diadakan Lokakarya Nasional
tentang Pelayanan Perpustakaan untuk Anak. Hasil dari Lokakarya tersebut
antara lain mengenai organisasi dan layanan untuk anak, pengadaan buku
anak-anak untuk dana, serta pendidikan tenaga perpustakaan untuk anak. Pada
saat itu sebagian besar perpustakaan umum di Indonesia belum mempunyai
bagian untuk anak-anak. Jumlah tenaga untuk memberi pelayanan
17Maria B Salvadore, “Going on a Hundred: Public Library service to Children in
Washington D.C.,” Journal of Youth Service in Libraries, vol. 6 (1) Fall 1992, h. 61-63. 18Lorience Roy,”National Findings National Measures: The NCES Survey on Children’s
Service in Public Libraries and Output Measures for Public Library,” Journal of Youth Service in Libraries, vol. 6 (1) Fall 1992, h. 131.
68
perpustakaan masih sangat terbatas terutama untuk layanan anak-anak, selain
itu belum ada keseragaman kurikulum bagi semua tingkat pendidikan
perpustakaan di Indonesia termasuk kurikulum pendidikan perpustakan
umum19.
Dari hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa Jurusan Ilmu
Perpustakaan Universitas Indonesia pada tahun 1990 juga disimpulkan bahwa
tidak satupun dari 68 perpustakaan di Jakarta yang diteliti, secara teratur
mengadakan dan mempunyai program layanan untuk anak (antara lain acara
mendongeng yang dijadwalkan) baik di perpustakaan umum maupun
perpustakaan sekolah, karena pengurus perpustakaan tidak mempunyai latar
belakang pendidikan pengelolaan perpustakaan20.
C. Layanan Anak di Perpustakaan Umum
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, layanan adalah : perihal atau cara
melayani, sevice atau jasa21. Sedangkan layanan yang ada di perpustakaan
adalah pemberian layanan dalam rangka pemanfaatan koleksi oleh masyarakat
yang ada di lingkungan perpustakaan itu sendiri22.
Layanan perpustakaan juga dapat diartikan sebagai cara atau perihal
melayani (masyarakat) agar perpustakaan dapat dimanfaatkan scara maksimal.
Dalam bahasa yang sederhana layanan perpustakaan adalah penyampaian
19Hasil-hasil Lokakarya Nasional Tentang Pelayanan Perpustakaan (T.tp: T.pn,
1974).hal. 27-29. 20Murti Bunanta,“Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah
Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII, “ Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia, 13 (1-4) Januari-Desember 1991, h. 5.
21Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) h. 504.
22Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004) h. 163.
69
segala informasi yang ada di perpustakaan kepada peminat atau pemakai
semaksimal dan efisien mungkin23.
Ada dua macam jenis layanan perpustakaan, yaitu24 :
1. Layanan Teknis, adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan
koleksi agar dapat digunakan untuk menyelenggarakan layanan pembaca.
Layanan ini meliputi; pengadaan, pengolahan, penyusunan koleksi, serta
sarana temu kembali informasi (katalog, indeks, bibliografi, dan lain-lain).
2. Layanan Pembaca, adalah layanan yang diberikan kepada pemakai yaitu
anggota perpustakaan, layanan pembaca meliputi :
a. Layanan baca,
b. Layanan sirkulasi
c. Layanan rujukan/referensi
d. Layanan abstrak dan indeks
e. Layanan informasi mutakhir (current awareness service)
f. Layanan fotocopi
g. Layanan internet
h. Layanan audiovisual
i. Layanan pemesanan informasi
j. Layanan orientasi pemakai
Pada dasarnya layanan perpustakaan adalah sama, yaitu memberikan
bantuan kepada pembaca untuk memperoleh bahan pustaka sesuai dengan
minat dan perhatian mereka.
23Eva Philip, Membina Perpustakaan: Pedoman Kerja Perpustakaan Sederhana Bidang
Teknologi Tepat Guna dan Pembangunan Desa (Jakarta: PDII-LIPI, 1992) h. 56. 24Nurul Qomariah, “Persepsi Pemakai Terhadap Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit
Fatmawati Jakarta Selatan”, skripsi S1 Fakultas adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.
70
Perpustakaan umum mempunyai tugas untuk memberikan layanan
perpustakaan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk didalamnya adalah
layanan untuk anak-anak. Layanan perpustakaan untuk anak adalah bagian
penting yang tak terpisahkan dari perpustakaan umum, karena anak-anak
adalah bagian dari masyarakat secara umum, dimana merekalah yang menjadi
tujuan atau sasaran dari layanan yang diadakan perpustakaan umum tersebut25.
Layanan anak adalah layanan yang diberikan untuk anak- anak mulai dari
anak-anak usia prasekolah sampai tingkat sekolah menengah pertama atau
paling tidak sampai tingkat sekolah dasar26.
Layanan anak di perpustakaan umum biasanya merupakan layanan terbuka
(open acces). Menurut Mc Colvin, menghabiskan waku selama 1 atau 2 jam
memilih buku-buku di rak di perpustakaan bisa menjadi pengalaman yang
menyenangkan, bahkan mungkin bisa memberikan kesempatan bagi anak-
anak untuk membaca buku di dalam kondisi yang lebih menyenangkan
daripada di rumah27. Hal-hal yang biasanya harus terdapat dalam bagian
layanan anak di perpustakaan umum adalah :
1. Buku untuk dipinjamkan dan dibaca di rumah.
2. Buku dan bahan pustaka lain yang hanya dipinjamkan untuk dibaca atau
digunakan di perpustakaan, tentunya dengan disertai fasilitas yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut.
3. Bahan rujukan, untuk memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh mereka yang mencari informasi secara khusus, untuk
25Colin Ray, Library Service to Schools and Children (Paris: Unesco, 1979) h. 13. 26Florence W Butler, “Children’s Libraries and Librarianship” Encyclopadia of Library
and Information Science, Vol.4, 1970, hal. 559. 27Lionel R McColvin, Public Library Service for Children (Paris: Unesco, 1957) h. 17.
71
membantu kegiatan belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah dan untuk
membantu memberi pengetahuan pada anak dalam menggunakan sumber-
sumber informasi.
4. Staf yang terlatih dan memenuhi syarat untuk mengelola perpustakaan,
untuk membantu dan membimbing, memberi dorongan dan mendidik para
pembaca muda, dan untuk mengelola semua kegiatan yang dirancang
untuk memperluas pengaruh suatu perpustakaan28.
1. Tujuan
Penyelenggaraan layanan anak berhubungan erat dengan salah satu
tugas pokok perpustakaan umum yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai sarana pendidikan nonformal bagi anak-anak, perpustakaan umum
dapat membantu meningkatkan minat baca anak dan memberi
pengetahuan kepada anak mengenai cara mendapatkan dan menggunakan
buku serta informasi lain yang dibutuhkannya. Di dalam Panduan
Penyelenggaran Perpustakaan Daerah, disebutkan bahwa tujuan
diadakannya layanan anak di perpustakaan umum adalah untuk membantu:
1. Mengembangkan imajinasi
2. Meningkatkan minat dan kebiasaan membaca
3. Memberikan sarana rekreasi yang mendidik29.
28Ibid, h. 17. 29Panduan Penyelenggaran Perpustakaan Daerah. h. 35.
72
Bowler30 berpendapat bahwa layanan anak di perpustakaan mempunya
tujuan utama :
a. Menyediakan koleksi berbagai bahan pustaka yang disajikan secara
menarik dan mudah digunakan oleh anak-anak.
b. Memberi bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan
bacaan lainnya.
c. Membina, mengembangkan dan memelihara kesenangan membaca
anak sebagai suatu hobi dan mendidik untuk belajar mandiri.
d. Memberi dukungan dalam masyarakat, sebagai suatu kekuatan sosial
bersama-sama dengan lembaga lain yang berhubungan dengan
kesejahteraan anak.
e. Menunjang pendidikan seumur hidup dengan menggunakan semua
sumber yang ada di perpustakaan.
f. Membantu anak dalam mengembangkan kecakapannya dan menambah
pengetahuannya.
g. Membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
sekolah.
Menurut McColvin31 tujuan umum dari diadakannya layanan untuk
anak di perpustakaan adalah untuk mendorong semua anak untuk dapat
menyukai hubungan mereka dengan buku, mulai dari saat pertama mereka
mengenal huruf dan gambar sampai tiba waktunya layanan untuk orang
dewasa dapat memenuhi kebutuhan mereka, dengan kebebasan untuk
memilih tetapi juga dengan bimbingan apabila dibutuhkan.
30Roberta Bowler, Local Public Library Administration (Chicago: International City Managers Association 1964) h. 24.
31McColvin, h. 15.
73
2. Anggaran
Agar kegiatan layanan di perpustakaan dapat berjalan dengan baik,
dibutuhkan anggaran yang cukup. Namun yang juga penting adalah
adanya kepastian sumber dana yang dapat tersedia secara rutin. Sumber
dana yang paling utama bagi perpustakaan adalah bantuan dari lembaga
yang mengelolanya. Sumber dana lainnya untuk perpustakaan berbeda-
beda tergantung dari usaha pihak perpustakaan. Sumber dana lainnya itu
misalnya sumbangan dari perorangan, uang denda, sewa buku, dan lain-
lain32. Jenkins berpendapat bahwa anggaran tahunan perpustakaan umum
dari pemerintah untuk pembelian buku, biasanya dialokasikan sebesar 25-
30% dai seluruh jumlah anggaran. Untuk penghematan anggaran
disarankan untuk membeli buku dengan jilidan yang kuat, sedangkan
untuk anggaran perlengkapan tidak dianggarkan setiap tahun, tetapi dalam
perencanaan jangka panjang33.
3. Staf
Layanan yang baik yang diberikan untuk anak-anak di perpustakaan
diawali oleh staf yang terlatih dan berdedikasi34. Untuk menjadi staf
pustakawan di bagian layanan anak perlu dipertimbangkan hal-hal yang
harus dipenuhi, seperti yang terdapat dalam berbagai pendapat berikut.:
“Seorang tidak hanya berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan rutin seperti peminjaman buku, mengolah buku-buku baru dan lain-lain, tetapi juga menangani layanan-layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan untuk anak, menjadi pembimbing dalam membaca serta
32Bowler, h. 124-126. 33Harold R Jenkins, Management of Public Library (Greenwich : Jay Press, 1980)
h. 151. 34Mary Ann Wentroth, “Public Library Services to Children in Oklahoma,” Top of
News, 31 (2) January 1975, h. 188.
74
memilih dan memanfaatkan koleksi melalui kegiatan-kegiatan ke luar”35. Menurut Bunanta alasan utama tidak adanya program layanan
perpustakaan untuk anak adalah bahwa pengurus perpustakaan tidak
mempunyai latar belakang pendidikan pengelolaan dan pelayanan
peprustakaan ataupun pernah mengambil kursus-kursus36. Keberhasilan
perpustakaan dalam memberikan layanan anak sangat tergantung adanya
seorang pustakawan yang memahami jalan pikiran anak, mampu
beradaptasi dengan situasi, tidak cerewet, mempunyai toleransi tinggi,
tenang, dan sabar37.
Sinclair mengemukakan bahwa pustakawan yang bekerja di bagian
layanan anak haruslah pustakawan yang ramah, siap membantu anak,
dibekali dengan latihan khusus, dan mempunyai bakat untuk bekerjasama
dengan anak38. Pengelola perpustakaan seharusnya adalah orang yang juga
gemar membaca dan mempunyai antusiasme pada bacaan anak dan
remaja, sehingga dapat membimbing dan menjadi tempat bertanya bagi
para anggotanya, selain itu dia juga harus tahu tentang minay anak, sedikit
tentang psikologi dan tahu mana buku yang cocok untuk anak-anak
tertentu dengan umur tertentu. Dia juga harus aktif mencari dan menambah
koleksi bukunya, mau menambah pengetahuan dengan membaca buku-
buku referensi yang dapat menunjang pengetahuannya tentang anak-anak
dan cara-cara menyelenggarakan suatu program. Pustakawan juga harus
35Ray, h. 17. 36Bunanta, “Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah
Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII, “ h. 6. 37McColvin, h. 23 38Dorothy Sinclair, Administration the Small Public Library (Chicago : American
Library Association) h. 68
75
bertemu dan berdiskusi dengan para sejawat dan juga bertugas mengelola
perpustakaan anak dan remaja, karena dengan demikian ia dapat bertukar
pengalaman dan saling belajar39.
Standar dari IFLA menyebutkan bahwa :
a. Pustakawan anak membutuhkan keahlian khusus, untuk itu diperlukan
kursus atau training.
b. Di negara berkembang, kurangnya fasilitas untuk kursus atau
pelatihan, mengakibatkan susahnya menetapkan pustakawan yang
cukup memenuhi syarat dalam taraf pemula.
c. Untuk pengembangan layanan, maka perlu segera diorganisir fasilitas
kursus dengan sistem pendidikan.
d. Salah satu di antara staf yang sudah profesional, harus dijadikan
spesialis di bagian layanan anak40.
4. Koleksi
Koleksi adalah bagian penting dari layanan anak di perpustakaan.
Koleksi bisa terdiri dari buku, majalah dan bahan-bahan non buku seperti
mainan, kaset, video, film dan lain-lain. Buku bacaan untuk anak adalah
teks tertulis yang baik subjek, tokoh dan latar serta gaya penulisan dan
kosakatanya disajikan dari sudut pandang yang sesuai dengan prospektif
anak. Sebuah buku dikatakan cocok untuk anak jika topiknya bisa diserap
anak sesuai dengan tingkat pengetahuan serta tingkat perkembangannya.
Dalam bacaan anak yang penting siapa tokohnya dan apa latarnya imajiner
39Bunanta, “Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah
Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII, “ h. 9. 40International Federation of Library Association and Institution (IFLA), Standards
for Public Library, 2nd ed. (Munchen: Verlag Documentation, 1977) h. 30-37.
76
atau realistik, tetapi bagaimana tokoh serta latar tersebut dihadirkan
penulis cerita, apakah digambarkan sesuai dengan dunia perasaan anakatau
tidak. Jadi yang menentukan apakah sebuah buku itu bacaan anak atau
bukan adalah cara penyajiannya41.
Selain buku bacaan anak, koleksi perpustakaan untuk anak bisa juga
terdiri dari bahan-bahan non buku seperti kaset rekaman, filmstrip,gambar
dan mainan yang bersifat mendidik. Pada kenyataannya banyak orang
yang tidak menyadari bahwa bahan pustaka jenis lain tersebut sebenarnya
merupakan bagian yang penting dari koleksi perpustakaan42. Walaupun
bahan-bahan nonbuku mulai dianggap penting dalam semua jenis
perpustakaan, buku tetap menjadi bagian terbesar dari koleksi bagian
layanan anak di perpustakaan43.
Bahan bacaan untuk anak dapat dibedakan berdasarkan usia dan jenis
kelamin, yaitu :
Untuk anak prasekolah disediakan buku-buku bergambar dengan
warna-warna yang menarik. Jalinan cerita dan bahasa yang digunakan
sebaiknya sederhana.
Untuk anak usia 7-9 tahun tema yang disukai adalah tentang
petualangan sederhana, kisah terjadinya suatu tempat atau cerita
binatang. Bahasa dan struktur kalimatnya masih sederhana.
Pada anak usia 9-12 tahun ada perbedaaan selera antara anak laki-laki
dan perempuan. Anak perempuan usia 9 tahun masih suka membaca
41Nin Nugroho, “Makna dan Fungsi Bacaan Anak,” Berita Buku IV (40), November-
Desember, 1992, h. 47-48. 42Wentroth, “Public Library Services to Children in Oklahoma,” h. 188. 43Ray, hal. 55.
77
dongeng, sebaliknya anak laki-laki seusia itu menolaknya. Pada usia
10 tahun baik anak laki-laki maupun perempuan menyukai cerita
petualangan, namun anak laki-laki lebih suka cerita petualangan yang
lebih keras. Pada usia 12 tahun anak perempuan lebih suka pada cerita
percintaan, sedangkan anak laki-laki menyukai cerita misteri atau
science fiction44.
Dalam hal seleksi buku untuk anak-anak di perpustakaan, kebutuhan
dan minat baca anak dapat menjadi salah satu pertimbangan. Menurut
Robinson45, minat baca anak dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara dilakukan terhadap anak-anak yang mengunjungi
perpustakaan, secara individu anak-anak ditanya mengenai bacaan apa
yang paling disenangi.
b. Mengadakan kuesioner di mana anak-anak diminta memilih dua
alternatif atau lebih bacaan yang disenanginya dan alasan mereka
memilih.
c. Melihat catatan peminjaman dengan asumsi buku yang banyak
dipinjam adalah buku yang paling disukai anak-anak.
International Federation Of Library Association And Institution
(IFLA) juga memberikan beberapa standar mengenai koleksi untuk anak di
perpustakaan umum, yaitu:
1. Jumlah koleksi untuk anak minimal 1/3 dari seluruh jumlah koleksi46.
44Roy, h. 40-44. 45Helen M Robinson, “Research Related to Children’s Interest and to Development
Values of Reading,” Library Trend, 22 (2) 1973, h. 82. 46IFLA, Standards for Public Library, h. 24.
78
2. Kebutuhan akan adanya koleksi rujukan untuk anak harus betul-betul
dipertimbangkan , harus dipisahkan antara koleksi rujukan untuk anak
dan untuk orang dewasa47.
3. Perlu adanya perencanaan dalam koleksi audio visual untuk anak
dalam jumlah dan jenis yang memadai48.
4. Koleksi majalah untuk anak juga perlu untuk diadakan49.
Dalam pengadaan bahan pustaka untuk layanan di perpustakaan
umum, Perpustakaan Nasional menyebutkan perbandingan antara buku
fiksi dan nonfiksi adalah 60% banding 40%50. Layanan anak juga
memerlukan koleksi mainan, karena mainan anak sangat bermanfaat untuk
meningkatkan daya intelektual dan imajinasi anak, serta sebagai sarana
rekreasi yang mendidik51.
5. Ruangan dan Perlengkapan
Salah satu bagian penting dari bagian layanan anak di perpustakaan
umum adalah ruangan dan perlengkapan untuk layanan anak yang
memadai. IFLA menetapkan bahwa ruangan untuk layanan anak harus
diatur agar tersedia banyak meja dan kursi, karena banyak anak yang
membutuhkan tempat khusus untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan
rumah. Selain itu, ruangan untuk layanan anak harus dengan dilengkapi
dengan arena bermain atau aktifitas lain, dan ruang pameran52.
47Ibid, h. 25. 48Ibid, h. 30. 49Ibid, h. 27. 50Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, h. 92. 51Panduan Penyelengaraan Perpustakaan Daerah, h. 40.
52IFLA, Standards for Public Library, h. 48.
79
Stoakley berpendapat bahwa dalam perencanaan ruangan untuk
layanan anak, membutuhkan ruangan yang luas sehingga pemakai bisa
bergerak bebas, dilengkapi dengan dekorasi yang menyenangkan,
penerangan cukup, bangku disusun tanpa berkesan formal, dan ada satu
ruangan terpisah untuk acara mendongeng atau untuk belajar53. Jenis
dekorasi yang baik untuk diletakkan di ruang layanan anak adalah lukisan,
tumbuhan dan bunga54. Perpustakaan sebaiknya menyediakan perabot
dalam ukuran yang tepat untuk anak-anak. Perabot-perabot yang sebaiknya
diperhatikan ukurannya oleh perpustakaan adalah rak, meja dan kursi.
Menurut McColvin, sebaiknya disediakan rak, meja dan kursi dalam 2
ukuran, untuk anak-anak kecil dan untuk anak yang lebih besar. Selain
tinggi, ukuran berat meja dan kursi juga harus diperhatikan55.
Di dalam standar dari IFLA56 untuk perpustakaan umum, disebutkan
bahwa ada 4 hal utama yang disarankan untuk diadakan pada bagian
layanan anak di perpustakaan, yaitu :
1. Fasilitas dan ruangan untuk peminjaman, termasuk tempat untuk
menyimpan buku-buku, bahan nonbuku dan fasilitas untuk display.
2. Bahan rujukan dan ruang untuk belajar.
3. Ruangan dan fasilitas untuk bahan audio visual, yaitu ruangan dan
fasilitas untuk mendengarkan dan menonton secara individu dan
perorangan.
53Stoakley, h. 47. 54McColvin, h. 46. 55Ibid, h. 48-49. 56IFLA, Standards for Public Library, h. 47.
80
4. Ruangan untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan perpustakaan,
misalnya untuk kegiatan mendongeng, pertunjukkan film, diskusi dan
display.
D. Kegiatan Layanan Anak
Kegiatan layanan anak di perpustakaan umum ditujukan untuk semua anak
baik secara individual maupun kelompok. Layanan untuk anak di
perpustakaan umum harus mencakup kebutuhan anak-anak dari semua umur
dan tingkatan kemampuan, sampai pada umur 14 tahun57. Selain itu jasa
layanan anak juga diberikan kepada anak-anak cacat. Yang dimaksud dengan
“cacat” di sini adalah cacat mental, cacat fisik maupun anak-anak yang
memiliki masalah kejiawaan (psychiatric)58. Bunanta59 mengemukakan,
program-program yang dapat dilaksanakan untuk layanan anak terbagi atas :
1. Mengadakan acara yang tidak ada kaitan secara langsung dengan buku.
Acara dilakukan di perpustakaan dengan harapan anak akan tertarik
melihat-lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya :
a. Kelas melukis, pameran lukisan, lomba lukis.
b. Kelas seni (musik, tari, drama, nyanyi)
c. Kelas pekerjaan tangan / prakarya.
d. Kelas permainan (catur, kuis, congklak).
e. Pemutaran film/video.
2. Mengadakan acara yang langsung berhubungan dengan buku, yaitu :
57Ibid, h. 30 58Ibid, h. 31 59Bunanta, Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah Tanggapan
untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad XXII,” h. 7-9.
81
a. Kegiatan mendongeng secara langsung tanpa alat peraga atau dengan
jalan membacakan cerita serta kegiatan mendongeng dengan alat
peraga.
b. Diskusi buku, diskusi tentang sastra dan mengundang pengarangnya.
c. Penelitian kecil-kecilan.
d. Mengundang penulis dan ilustrator untuk tatap muka, mengundang
ahli untuk ceramah misalnya dengan topik mengenai kehidupan
binatang. Kegiatan tersebut bisa dilakukan setelah diadakannya acara
mendongeng atau pertunjukkan boneka dengan tema yang sama
dengan ceramah yang akan disampaikan.
e. Pembuatan buku sendiri, menerbitkan majalah perpustakaan yang
berisi hasil karya anak-anak yang menjadi anggota perpustakaan
(misalnya : puisi, cerita pendek, teka-teki silang, ilustrasi buku).
f. Pameran buku, misalnya dihubungkan dengan berbagai peristiwa.
g. Pameran buku dengan tema tertentu, misalnya humor, petualangan dan
lain-lain.
h. Pemutaran film/video yang ceritanya sudah dibukukan.
i. Lomba ilustrasi buku dan lomba mengarang.
j. Darmawisata bagi para anggota perpustakaan.
k. Menarik minat remaja-remaja untuk berani mendongeng bagi anggota-
anggota yang lebih muda dan memerankannya.
l. Mengundang orang terkenal (pejabat, artis, tokoh masyarakat) untuk
bicara tentang buku atau membacakan cerita.
82
3. Mengatur kerjasama dengan para relawan untuk membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan tersebut di atas, misalnya dengan bantuan orangtua,
guru dan relawan lainnya yang mempunyai minat pada buku.
Didalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah disebutkan
bahwa jenis-jenis layanan yang dapat diberikan untuk anak-anak adalah :
1) Peminjaman bahan pustaka.
2) Bimbingan membaca.
3) Layanan rujukan.
4) Mendongeng (story telling)
5) Pertunjukkan film.
6) Pertunjukkan boneka.
7) Mainan anak60.
Pada ulasan di bawah ini akan disampaikan mengenai jenis-jenis layanan
untuk anak di perpustakaan umum tersebut.
1) Peminjaman Bahan Pustaka
Menurut McColvin diperlukan peraturan dalam meminjamkan
buku bagi anak. Adalah hal yang baik untuk mengajarkan anak-anak
bahwa perpustakaan umum adalah milik masyarakat. Tetapi peraturan-
peraturan tersebut harus dibuat sesederhana mungkin. Anak-anak yang
meminjam buku melewati batas waktu peminjaman sebaiknya dikenakan
denda. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab mengapa buku tersebut
terlambat dikembalikan. Jika anak tersbut sedang mempunyai banyak
60Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah. h. 35-40.
83
pekerjaan rumah, sakit atau mengalami kesulitan dalam membaca berarti
anak tersebut membutuhkan pertolongan bukan denda61.
Metode yang paling sederhana dan paling baik untuk kebanyakan
perpustakaan, menurut McColvin, adalah metode Brown. Pada sistem ini,
setiap buku diberi kartu buku yang diselipkan dalam kantong yang
terdapat di balik cover buku, kartu buku tersebut akan tetap berada di
dalam buku selama bukuk tersebut terdapat di rak dan siap untuk dipinjam.
Setiap peminjam mempunyai semacam kantong untuk meminjam buku.
Bila buku dipinjam, kartu buku dikeluarkan dan diselipkan ke dalam
kantong buku milik peminjam, disimpan dengan diatur menurut tanggal
peminjaman atau tanggal batas waktu pengembalian62.
2) Bimbingan Membaca
Di dalam Buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah,
bimbingan membaca bermanfaat bagi anak-anak yang memerlukan bacaan
tertentu, tetapi belum atau tidak tahu cara mendapatkannya. Hal-hal yang
harus diperhatikan di dalam kegiatan bimbingan membaca adalah :
1. Pustakawan harus meluangkan waktu untuk memberi perhatian pada
anak-anak.
2. Anak-anak dilatih untuk berani meminta bantuan mencarikan bahan
bacaan atau informasi yang dibutuhkan kepada petugas perpustakaan.
3. Pustakawan harus memperlihatkan kepada anak-anak buku yang cocok
dan bermanfaat bagi mereka.
61McColvin, h. 24-25. 62Ibid, h. 27.
84
4. Pustakawan yang bertugas memberikan layanan ini dituntut untuk
mengetahui minat anak, buku yang disukai maupun yang tidak disukai,
kemampuan membaca pada usia tertentu, dan buku yang baik dan
cocok untuk anak-anak63.
Dalam memberikan bimbingan membaca, pustakawan terutama harus
mengetahui minat anak, buku yang disukai maupun yang tidak disukai,
kemampuan membaca pada usia tertentu, dan buku yang baik dan cocok
untuk mereka. Pustakawan memperlihatkan pada anak-anak buku yang
berguna untuk mereka, walaupun pada awalnya mereka mungkin tidak
tertarik namun pada pertemuan selanjutnya mereka akan mulai
menyenanginya juga64.
3) Layanan Rujukan
Salah satu kegiatan layanan yang diadakan di perpustakaan umum
adalah layanan rujukan khusus untuk anak dengan koleksi buku-buku
rujukan yang juga khusus untuk anak-anak. Dalam Panduan
Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah, mengenai kegiatan layanan
rujukan untuk anak antara lain dijelaskan bahwa :
1. Koleksi rujukannya harus disesuaikan dengan usia dan tingkat
pendidikan anak.
2. Koleksinya harus berkualitas
3. Harus dilayani oleh petugas
4. Memiliki ruangan yang terpisah
63Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah, h. 35. 64Hedwig Anuar, “Public Libraries and Children, “ Perpustakaan, II (2) 1967,
h. 212.
85
5. Pustakawan wajib membimbing anak bagaimana mencari informasi,
cara mempergunakan buku rujukan secara benar dan wajib menjawab
berbagai pertanyaan yang diajukan anak-anak65.
Agar kegiatan layanan rujukan dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan
seorang pustawakan yang dapat memahami anak-anak dan juga mengerti
bagaimana cara menggunakan buku rujukan dengan benar. Menurut
Anuar66 layanan rujukan membutuhkan pustakawan anak untuk
mengarahkan dan mengajarkan anak-anak bagaimana mencari informasi
dan menggunakan buku rujukan dengan tepat. Jika sudah sekali saja
seorang anak dapat memahami cara yang terbaik dalam menggunakan
buku dan perpustakaan sebagai sumber informasi, maka ia akan dapat
menggunakan kemampuannya tersebut untuk pendidikan dan
kehidupannya di masa yang akan datang.
4) Story Telling (Bercerita)
Kegiatan story telling adalah suatu kegiatan yang memberi
pengenalan yang utama kepada buku dan terutama ditujukan bagi anak-
anak kecil yang baru saja belajar membaca dan juga untuk mendorong
mereka untuk lebih banyak belajar membaca buku dengan cerita-cerita
yang lebih beragam67.
a. Tujuan
Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah menyebutkan
bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah agar anak-anak
terutama anak di bawah usia 8 tahun tertarik untuk membaca sendiri
65Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah, h. 35. 66Anuar, “Public Libraries and Children,” h. 213. 67McColvin, h. 34.
86
setelah mendengarkan dongeng yang dibacakan. Manfaat yang
diperoleh adalah untuk memperkaya perbendaharaan kata karena kata
yang diucapkan mudah diingat dan dimengerti dibandingkan dalam
bentuk tulisan68.
b. Materi Cerita
Materi cerita dipiih yang sesuai dengan alam pikiran, sifat dan usia
anak. Cerita harus dapat merangsang anak untuk membaca buku,
sehingga perlu dijelaskan pula siapa pengarang cerita tersebut dan
cerita-cerita yang sama oleh pengarang lain. Jika tiap jam cerita harus
dibawakan 2 cerita, maka setiap cerita harus berbeda jenisnya, supaya
tidak membosankan. Cerita diambil dari buku-buku koleksi
perpustakaan69.
c. Pembawa Cerita
Seorang pembawa cerita harus mempunyai pengetahuan tentang
bahan bacaan anak sekaligus mempunyai antusiasme terhadap bacaan
tersebut. Pembawa cerita juga harus menguasai isi buku dengan baik,
jika perlu harus membacanya berulang-ulang. Hal ini penting agar
waktu membaca mata tidk tertuju pada buku saja, sehingga kurang
memperhatikan pendengarnya70.
68Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah, h. 36. 69 Ibid, h. 36 70 Ibid, h. 36.
87
d. Ruang dan Peralatan
IFLA mengemukakan bahwa kegiatan mendongeng dapat
dilaksanakan di dalam ruangan layanan anak tanpa harus menganggu
kegiatan perpustakaan secara keseluruhan71.
Menurut Harrod tempat yang paling baik adalah di ruang baca atau
di ruang rujukan, karena suasana ruangan sudah tercipta dengan baik
oleh deretan buku72. Agar acara dapat berlangsung dengan baik,
pembawa cerita dan anak-anak harus disediakan tempat duduk yang
enak dan aman. Apabila memakai kursi sebaiknya dihindarkan kursi
tanpa sandaran, karena berbahaya bila anak jatuh. Jika tidak tersedia
kursi atau bangku, pilihan yang paling tepat adalah karpet dengan
bantalan-bantalan atau bila tidak, cukup dengan tikar saja. Anak-anak
biasanya lebih senang duduk di karpet atau di tikar karena dapat lebih
santai. Sarana pembantu yang dapat agar suasana lebih menarik adalah
musik dan boneka mainan. Musik dan boneka-boneka yang dipakai
untuk mengiringi acara mendongeng disesuaikan dengan cerita yang
dibawakan.
e. Waktu
Jadwal untuk menyelenggaraka acara ini sebaiknya dibuat secara
tetap sehingga anak-anak hafal kapan mereka dapat mengikuti acara
tersebut. Jadwal dipublikasikan di tempat-tempat yang strategis,
misalnya di lobi, papan pengumuman atau brosur. Acara ini
berlangsung kira-kira selama 30 menit untuk tiap satu cerita. Bila acara
71IFLA, Standards for Public Library, h. 49. 72Leonard Montaque Harrod, Library Work With Children: With Spesial
Reference to Developing Countries (London : Andre Deutsch, 1969) h. 76.
88
diselingi dengan acara lainnya, misalnya acara permainan, maka acara
dapat berlangsung kurang lebih 1 jam.
f. Peserta
Jumlah pendengar acara mendongeng untuk anak-anak prasekolah
dibatasi antara 15-18 orang, karena bila terlalu banyak petugas akan
kesulitan mengatur mereka. Jumlah peserta usia 6-12 tahun dapat lebih
banyak, yaitu antara 20-26 orang73.
5) Pertunjukan Film
Bagi perpustakaan yang sudah memiliki tenaga operator, proyektor
maupun filmnya, layanan pertunjukan film ini dapat diselenggarakan
secara rutin. Pertunjukan film ini lama putarnya disesuaikan dengan usia
anak. Anak-anak prasekolah lebih cocok diputarkan film-film pendek,
sedangkan untuk anak-anak yang lebih besar/usia sekolah dapat diputar
film-film pendidikan, dengan masa putar kurang lebih 1 jam74.
6) Pertunjukan Boneka
Di dalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah
dikemukakan bahwa jenis layanan ini sangat disukai oleh anak-anak. Yang
perlu dipersiapkan oleh perpustakaan apabila sudah memiliki seperangkat
boneka dan sarana penunjangnya adalah harus mempersiapkan petugas
yang dapat mempersiapkannya. Pertunjukan boneka dapat dilakukan setiap
2 minggu atau 3 minggu sekali berselang-seling dengan pertunjukan film
atau acara mendongeng.
73 Perpustakaan Nasional, Op. Cit, hal. 37. 74 Ibid, h. 38.
89
7) Mainan Anak
Jenis layanan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, terutama untuk
meningkatkan daya intelektual dan imajinasi mereka serta sebagai sarana
rekreasi yang mendidik. Bermain merupakan bagian yang penting dari
kehidupan seorang anak. Selama masa kanak-kanak, bermain merupakan
aktifitas yang penting, di mana anak dapat lebih memahami diri mereka
berhubungan dengan orang lain75. Jenis mainan yang dapat disediakan di
bagian layanan anak misalnya catur, lego, balok, halma, monopoli, dan
lain-lain76.
75Jefrey S. Turner and Donald B. Helms. Lifespan Development, 3rd ed, (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1987) h. 219.
76Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah, h. 39-40.
90
BAB III
PROFIL PERPUSTAKAAN UMUM JAKARTA BARAT
A. Gambaran Umum Perpustakaan Umum Jakarta Barat
Perpustakaan umum kotamadya merupakan perpanjangan tangan
Perpustakaan Umum Pemerintah DKI Jakarta. Salah satu perpustakaan umum
milik Pemerintah DKI Jakarta adalah Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta
Barat. Perpustakaan Umum Jakarta Barat (PUJB) dibangun pada tahun 1984
dan baru dimanfaatkan pada tahun 1985. sejak berdirinya sampai sekarang
PUJB telah mengalami kemajuan dalam mendukung kegiatan formal dan
informal.
Tujuan didirikannya PUJB adalah sebagai pusat pembelajaran bagi
masyarakat dengan sasarannya yaitu meningkatkan mutu sumber daya
masyarakat Jakarta dan sekitarnya pada umumnya dan masyarakat Jakarta
Barat khususnya.
Perpustakaan Umum Jakarta Barat yang dikepalai pertama kali oleh H.
Abdul Walid M, SH, memberikan layanan dan fasilitas kepada masyarakat di
antaranya layanan koleksi, layanan referensi, layanan penelusuran dan ruang
baca. Seiring dengan berjalannya waktu perpustakaan yang dikepalai Drs.
Yanwar Aidi sekarang ini telah berkembang dengan kegiatan yang baru
seperti layanan bimbingan pengelolaan perpustakaan, program-program yang
39
1
91
meningkatkan masyarakat seperti program konsolidasi, sosialisi perpustakaan,
pameran, promosi perpustakaan dan sebagainya.77
1. Fungsi dan Tugas Pokok
Keberadaan PUJB berfungsi untuk mengelola dan menyediakan bahan
pustaka yang dibutuhkan masyarakat setempat. Fungsi terus berkembang
menjadi sarana pendidikan non formal bagi masyarakat yang kurang
beruntung dalam memperoleh pendidikan formalnya sehingga
perpustakaan sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka PUJB
berfungsi78 :
a Pengadaan, pengumpulan dan pengelolaan bahan pustaka dan
informasi
b Mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka dan informasi sebagai
sumber belajar, penelitian informasi dan rekresi bagi seluruh
masyarakat.
c Penyimpanan dan pemeliharaan bahan pustaka
d Bimbingan dan pemasyarakatan
e Pelaksanaan urusan rumah tangga
PUJB juga mempunyai tugas pokok, pernyataan ini sesuai dengan
Keputusan Gubernur Propinsi Daerah No.109 tahun 2001 yaitu :
“Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat mempunyai tugas
melayani masyarakat umum dan kedinasan dalam bidang perpustakaan
dan informasi, pengembangan terhadap perpustakaan sekolah, kelurahan
dan kedinasan di wilayah Kotamadya Jakarta Barat.”
77Profil Perpustakaan Umum Jakarta Barat (Jakarta: PUJB, 2005) h. 1-5.
78Laporan Tahunan PUJB 2006. Jakarta, 2006. h. 4
92
2. Visi dan Misi
Perpustakaan Umum mempunyai visi dan misi yaitu memajukan
bangsa dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan
membangun budaya baca melalui perpustakaan. Visi PUJB adalah
“Terwujudnya perpustakaan modern yang representative sebagai sarana
layanan informasi, penelitian, rekreasi dan preservasi untuk menunjang
pengembangan budaya bangsa, membudayakan minat baca dalam upaya
penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta meningkatkan
Iman dan Taqwa (IMTAQ) masyarakat Jakarta”. Sedangkan misi PUJB
adalah :
1. Meningkatkan peran perpustakaan sebagai sarana dan sumber
informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
2. Memberi pelayanan kepustakaan yang berkualitas didukung oleh
faslitas modern, tenaga professional dan berada di lingkungan
masyarakat.
B. Struktur Organisasi
Organisasi PUJB, sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Daerah No. 3
tahun 2001 berada di bawah komando lini atau vertical Kepala Perpustakaan
Umum DKI Jakarta. Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Barat adalah sebagai berikut79 :
79Laporan Tahunan PUJB Tahun 2006, Jakarta 2006, h. 76-77
93
1. Kepala Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya
2. Subbagian Tata Usaha
3. Seksi Pengolahan dan Pelestarian Bahan Pustaka
4. Seksi Layanan dan Permasyarakatan
Adapun uraian tugas pokok dan fungsi Kantor Perpustakaan Umum
Kotamadya Jakarta Barat :
1. Kepala Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Kantor
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat bertanggung jawab secara
teknis administratif kepada Kepala Kantor Perpumda Propinsi DKI
Jakarta dan secara taktis operasional kepada Walikotamadya Jakarta Barat.
2. Subbagian Tata Usaha, mempunyai tugas :
a. melaksanakan surat menyurat dan kearsipan
b. melaksanakan urusan perlengkapan dan rumah tangga
c. melaksanakan urusan kepegawaian
d. melaksanakan urusan keuangan
e. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi
3. Seksi Pengolahan dan Pelestarian Bahan Pustaka, mempunyai tugas :
a. melaksanakan katalogisasi dan klasifikasi bahan pustaka
b. melaksanakan pembuatan kliping koran
c. melaksanakan inventarisasi bahan pustaka
d. melaksanakan pengolahan bahan pustaka
e. melaksanakan pengumpulan karya cetak dan karya rekam
f. melaksanakan pelestarian bahan pustaka
94
4. Seksi Layanan dan Permasyarakatan, mempunyai tugas :
a. mencatat anggota dan pengunjung perpustakaan
b. melaksanakan layanan bahan pustaka dan informasi
c. melaksanakan layanan audio visual
d. melaksanakan jaringan informasi
e. melaksanakan pemasyarakatan perpustakaan
Adapun struktur organisasi PUJB secara makro dan mikro dapat dlihat
pada bagan berikut :
Bagan 3.1. Struktur Organisasi PUJB Mikro dan Makro
SUB BIDANG INFORMASI
PERPUSTAKAAN
SUB BIDANG LAYANAN
BIDANG LAYANAN PUSTAKA DAN
INFORMASI
SUB BAG KEPEG
SUB BAG KEUANGAN
SUB BAG UMUM
SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA KANTOR PERPUMDA
DKI JAKARTA
SUB BIDANG DEPOSIT
BIDANG DEPOSIT DAN PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA
SUB BIDANG KERJASAMA DAN
PEMASYARAKATAN
SUB BIDANG PEMBINAAN
SUB BIDANG PROGRAM DAN
PELAPORAN
BIDANG PROGRAM DAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN
SUB BIDANG PENGOLAHAN
BAHAN PUSTAKA
SEKSI LAYANAN DAN PEMASYARAKATAN
SEKSI PENGOLAHAN DAN PELESTARIAN
KANTOR PERPUMDA KOTAMADYA
SUB BIDANG PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA
SUB BAG TATA USAHA
95
Sumber : Profil Perpumda DKI Jakarta
C. Sumber Daya Manusia
Tenaga yang ada pada Perpustakaan Umum Jakarta Barat saat ini
berjumlah 26 orang. Dari 26 orang tenaga ini memiliki latar belakang
pendidikan yang berbeda-beda dan kesemua tenaga di PUJB tidak ada yang
berlatar belakang pendidikan perpustakaan (baik S1 maupun D3). Di bawah
ini disajikan tabel ketenagaan PUJB sebagai berikut :
Karyawan yang bertugas di Kantor Perpustakaan Umum Jakarta barat
terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Rincian tenaga di Kantor Perpustakaan Umum Jakarta Barat, sebagai
berikut :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) meurut pendidikan :
Pendidikan Strata 1 (S1) : 4 orang
Pendidikan SLTA/Sederajat : 4 orang
Pendidikan SLTP : 2 orang
Jumlah : 10 orang
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut golongan :
Golongan IV : - orang
Golongan III : 6 orang
Golongan II : 4 orang
Golongan I : - orang
Jumlah : 10 orang
96
3. Pegawai Tidak Tetap (PTT) menurut pendidikan :
Pendidikan Strata 1 (S1) : 2 orang
Pendidikan D1/SM : 1 orang
Pendidikan SLTA/Sederajat : 9 orang
Pendidikan SLTP : 4 orang
Pendidikan SD : - orang
Jumlah : 16 orang
Berikut ini jumlah SDM PUJB yang disajikan dalam bentuk tabel :
Tabel 3.1. Jumlah SDM PUJB
Pendidikan Golongan SD SLTP SLTA Diploma Sarjana (S1) Jumlah
PNS III - - 2 - 4 6 II - 2 2 - - 4 I - - - - - -
PTT - 4 9 1 2 16 Jumlah - 6 13 1 6 26
Sumber : Laporan Tahunan PUJB Tahun 2006
D. Koleksi
Koleksi PUJB setiap tahun secara bertahap diadakan penambahan koleksi
bahan pustaka berupa buku-buku fiksi dan nonfiksi, majalah, surat kabar,
kliping, terbitan pemerintah dan sebagainya. Koleksi tersebut terbagi atas :
1. Koleksi Umum
Yang dimaksud koleksi umum di sini yaitu koleksi buku-buku yang
dapat dipinjam keluar atau dibawa pulang oleh anggota PUJB.
97
2. Koleksi Khusus
Koleksi ini meliputi :
a. Buku-buku referens seperti kamus, ensiklopedi, dan sebagainya.
b. Peta, Globe
c. Majalah dan surat kabar
d. Kiliping
Berikut jumlah koleksi bahan pustaka Perpustakaan Umum Kotamadya
Jakarta Barat :
98
Tabel 3.2. Jumlah Koleksi Bahan Pustaka
Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006
Proyek Perpumda DKI Jakarta Perpustakaan Keliling
Koleksi Umum Referensi Koleksi Umum Anak-anak Remaja/Dewasa Anak-anak Remaja/Dewasa Anak-anak Remaja/Dewasa
Jumlah No Klasifikasi
Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. 1 000 Karya Umum 5 16 489 796 52 72 232 246 8 24 190 359 968 1.489 2 100 Filsafat 22 56 635 1.135 - - 8 20 24 39 170 244 835 1.455 3 200 Agama 78 239 723 1.445 7 7 55 151 46 69 212 463 1.075 2.305 4 300 Ilmu Sosial 485 1.217 1.099 2.527 52 162 311 829 289 526 575 1.297 2.522 6.032 5 400 Bahasa 41 113 353 595 21 66 - 235 44 120 204 559 619 1.568 6 500 Ilmu Murni 96 287 678 1.173 56 143 59 172 199 415 233 591 1.122 2.366 7 600 Teknologi Terapan 3 6 2.569 4.289 13 29 208 288 27 42 275 560 3.068 5.172 8 700 Kesenian 12 53 340 640 62 271 62 220 7 8 117 339 593 1.523 9 800 Kesusasteraan 3 12 418 855 - - 15 107 - - 54 143 490 1.117 10 900 Geografi/Sejarah 328 553 791 1.317 8 21 141 329 11 13 87 174 1.355 2.394
Non Fiksi 1.073 2.552 8.095 14.772 271 771 1.091 2.597 655 1.256 2.117 4.729 12.647 25.421 Fiksi 2.195 5.225 1.926 3.892 - - - - 211 409 905 1.616 5.026 10.733
Jumlah 3.268 7.777 10.021 18.664 271 771 1.091 2.597 866 1.665 3.022 6.345 17.673 36.154 Sumber : Laporan Tahunan Kantor PUJB tahun 2006.
99
Tabel 3.3. Jumlah Koleksi Umum
Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006
Koleksi Umum Koleksi Umum (%) Anak-anak Remaja/Dewasa Anak-anak Remaja/Dewasa No Klasifikasi
Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. 1 000 Karya Umum 5 16 489 796 0,15 0,21 4,88 4,262 100 Filsafat 22 56 635 1.135 0,67 0,72 6,34 6,083 200 Agama 78 239 723 1.445 2,39 3,07 7,21 7,744 300 Ilmu Sosial 485 1.217 1.099 2.527 14,84 15,65 10,97 13,545 400 Bahasa 41 113 353 595 1,25 1,45 3,52 3,196 500 Ilmu Murni 96 287 678 1.173 2,94 3,69 6,77 6,287 600 Teknologi Terapan 3 6 2.569 4.289 0,09 0,08 25,64 22,988 700 Kesenian 12 53 340 640 0,37 0,68 3,39 3,439 800 Kesusasteraan 3 12 418 855 0,09 0,15 4,17 4,5810 900 Geografi/Sejarah 328 553 791 1.317 10,04 7,11 7,89 7,06
Non Fiksi 1.073 2.552 8.095 14.772 32,83 32,81 80,78 79,15Fiksi 2.195 5.225 1.926 3.892 67,17 67,19 19,22 20,85
Jumlah 3.268 7.777 10.021 18.664 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Laporan Tahunan Kantor PUJB tahun 2006 (data telah diolah)
100
Tabel 3.4. Jumlah Koleksi Referensi
Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006
Referensi Referensi % Anak-anak Remaja/Dewasa Anak-anak Remaja/Dewasa No Klasifikasi
Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. 1 000 Karya Umum 52 72 232 246 19,19 9,34 21,26 9,472 100 Filsafat - - 8 20 0,73 0,773 200 Agama 7 7 55 151 2,58 0,91 5,04 5,814 300 Ilmu Sosial 52 162 311 829 19,19 21,01 28,51 31,925 400 Bahasa 21 66 - 235 7,75 8,56 9,056 500 Ilmu Murni 56 143 59 172 20,66 18,55 5,41 6,627 600 Teknologi Terapan 13 29 208 288 4,80 3,76 19,07 11,098 700 Kesenian 62 271 62 220 22,88 35,15 5,68 8,479 800 Kesusasteraan - - 15 107 1,37 4,1210 900 Geografi/Sejarah 8 21 141 329 2,95 2,72 12,92 12,67
Non Fiksi 271 771 1.091 2.597 100,00 100,00 100,00 100,00Fiksi - - - - - - - -
Jumlah 271 771 1.091 2.597 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber : Laporan Tahunan Kantor PUJB tahun 2006 (data telah diolah)
101
Tabel 3.5. Jumlah Koleksi Perpustakaan Keliling
Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2006
Perpustakaan Keliling Koleksi Umum Koleksi Umum (%)
Anak-anak Remaja/Dewasa Anak-anak Remaja/Dewasa No Klasifikasi
Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. Judul Eks. 1 000 Karya Umum 8 24 190 359 0,92 1,44 6,29 5,662 100 Filsafat 24 39 170 244 2,77 2,34 5,63 3,853 200 Agama 46 69 212 463 5,31 4,14 7,02 7,304 300 Ilmu Sosial 289 526 575 1.297 33,37 31,59 19,03 20,445 400 Bahasa 44 120 204 559 5,08 7,21 6,75 8,816 500 Ilmu Murni 199 415 233 591 22,98 24,92 7,71 9,317 600 Teknologi Terapan 27 42 275 560 3,12 2,52 9,10 8,838 700 Kesenian 7 8 117 339 0,81 0,48 3,87 5,349 800 Kesusasteraan - - 54 143 1,79 2,2510 900 Geografi/Sejarah 11 13 87 174 1,27 0,78 2,88 2,74
Non Fiksi 655 1.256 2.117 4.729 75,64 75,44 70,05 74,53Fiksi 211 409 905 1.616 24,36 24,56 29,95 25,47
Jumlah 866 1.665 3.022 6.345 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber : Laporan Tahunan Kantor PUJB tahun 2006 (data telah diolah)
cii
cii
E. Gedung dan Ruang Perpustakaan
Letak gedung PUJB cukup strategis, karena berlokasi di jalan besar dan
berdekatan dengan sekolah dasar serta perumahan penduduk. Lokasi Kantor
PUJB adalah di jalan Tanjung Duren Barat No. 36 telepon (021) 5664662
Jakarta Barat berdekatan dengan perguruan tinggi (Universitas Tarumanagara,
Universitas Trisakti, Universitas Kristen Krida Dwipayana, Universitas Bina
Nusantara, dan Universitas Indonusa Esa Unggul dan pusat perbelanjaan (Mall
Taman Anggrek dan Mall Citraland). Gedung dibangun di atas tanah seluas
2.868 m2, dengan luas bangunan 1770 m2.
Gedung ini bertingkat dua yaitu terdiri dari lantai I : ruang Kepala
Perpustakaan, ruang tata usaha, ruang auditorium, ruang staf teknis, ruang
registrasi, ruang layanan anak, toilet, gudang dan dapur, dan garasi. Lantai II :
ruang layanan remaja/dewasa, ruang referensi, ruang pertemuan, mushola,
toilet.
Gedung Kantor PUJB keadaannya sudah tidak layak bagi keselamatan
kerja dan keselamatan pengunjung diduga banjir dan perubahan konstruksi
gedung membuat bangunan miring ±30 cm. di atas permukaan tanah.
F. Anggaran
Untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan, memerlukan dana yang tidak
sedikit, apalagi jika ingin mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Secara
keseluruhan, dana yang diperlukan dalam penyelenggaraan Perpustakaan
Umum Jakarta Barat dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) DKI Jakarta, yang tercantum dalam Dokumen Anggaran
Satuan Kerja (DASK) Kantor Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat,
ciii
ciii
baik dalam kegiatan rutin maupun kegatan pembangunan melalui proyek
Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat.
Semua anggaran kegiatan operasional dari dua sumber dana itu yang
dikelola langsung oleh Perpustakaan Umum Jakarta Barat hanya anggaran
rutin saja, anggaran pembangunan dikelola langsung oleh pusat (Perpumda
DKI Jakarta).
G. Kegiatan Perpustakaan
Kegiatan rutin perpustakaan secara umum terdiri atas tiga bagian pokok
yaitu bagian pengadaan, pengolahan dan pelayanan. Ketiga bagian ini
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan
perpustakaan. Di bawah ini rincian dari kegiatan tersebut.
1. Pengadaan
Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu fungsi utama
perpustakaan dalam menyediakan dan memenuhi kebutuhan informasi
bagi pemakai perpustakaan dan merupakan awal dari kegiatan
perpustakaan. Dalam pengadaan koleksi, PUJB melakukan berbagai
macam cara pengadaan. Secara umum ada tiga cara yang dilakukan, yaitu
melalui membeli, hadiah dan serahan bahan hasil seminar, konfrensi.
2. Pengolahan
Pengolahan koleksi merupakan tahap selanjutnya setelah memilih
dan pengadaan koleksi. Sebelum data-data bahan pustaka dicatat dalam
buku induk, terlebih dahulu ditentukan notasi kelas koleksi dengan DDC
20 (Dewey Decimal Classification 20) edisi ringkas.
civ
civ
3. Pelayanan
Pelayanan PUJB menganut sistem terbuka, artinya perpustakaan
membolehkan pengunjung memilih langsung buku yang dikehendaki di
rak. Jenis layanan perpustakaan yang dilaksanakan oleh PUJB adalah :
a Layanan stationer adalah layanan di tempat yang dilakukan di
perpustakaan, meliputi :
1. Layanan sirkulasi remaja/dewasa
2. Layanan sirkulasi anak-anak
3. Layanan referensi
4. Layanan pandang dengar (AV)
5. Layanan linguaphone
6. Layanan bercerita
b Layanan ekstensi adalah layanan yang dilakukan di luar ruang
perpustakaan, antara lain :
1. Layanan unit mobil perpustakaan keliling
2. Layanan peminjaman secara paket
H. Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat (PUJB)
Berikut ini akan disajikan mengenai rincian layanan dan kegiatan layanan
anak di PUJB :
1. Staf Perpustakaan
Di bagian layanan anak PUJB terdapat 2 (dua) orang staf
perpustakaan yang bertugas melayani pengunjung layanan anak.
cv
cv
2. Koleksi
Koleksi Kantor Perpustakaan Umum Jakarta Barat khususnya
layanan anak setiap tahun secara bertahap diadakan penambahan koleksi
bahan pustaka berupa buku-buku fiksi dan non fiksi (referens dan non
referens), majalah.
Koleksi bahan pustaka layanan anak PUJB di dominasi oleh
koleksi fiksi , dan sebagian besar koleksi fiksi tersebut adalah terjemahan.
Sedangkan susunan buku di rak berdasarkan kelas DDC, dan untuk bahan
rujukan ditempat pada rak khusus. Sedangkan koleksi majalah ditempat di
rak rendah satu muka dan ditempatkan di dekat pintu masuk layanan anak.
Koleksi bahan pustaka Jumlah koleksi bahan pustaka umum anak
sampai dengan bulan desember 2006 adalah :
Tabel 3.6. Jumlah Koleksi Bahan Pustaka Umum Anak
Koleksi Umum Anak-anak % No Klasifikasi
Judul Eks. Judul Eks. 1 000 Karya Umum 5 16 0,15 0,212 100 Filsafat 22 56 0,67 0,723 200 Agama 78 239 2,39 3,074 300 Ilmu Sosial 485 1.217 14,84 15,655 400 Bahasa 41 113 1,25 1,456 500 Ilmu Murni 96 287 2,94 3,697 600 Teknologi Terapan 3 6 0,09 0,088 700 Kesenian 12 53 0,37 0,689 800 Kesusasteraan 3 12 0,09 0,1510 900 Geografi/Sejarah 328 553 10,04 7,11
Non Fiksi 1.073 2.552 32,81 32,83Fiksi 2.195 5.225 67,19 67,17
Jumlah 3.268 7.777 100,00 100,00 Sumber : Laporan Tahunan PUJB 2006 (data diolah)
cvi
cvi
3. Ruangan dan Perabot
Layanan memiliki tempat atau ruang di lantai 1 (satu). Dalam
menata ruang tempat layanan anak sangat berbeda sekali dengan layanan
remaja/dewasa, tempat untuk layanan anak ditata dengan seindah mungkin
dan seunik mungkin untuk menjadikan anak-anak merasa senang dan
nyaman meluangkan waktunya di ruangan tersebut. Dari ruang baca, ruang
mainan (play room) sampai perabot lainnya semuanya bernuansa anak-
anak yang lucu dan menarik.
Ruang layanan anak-anak juga dilengkapi dengan penyejuk udara
(AC) agar anak-anak merasa lebih nyaman dan untuk ruang baca
dilengkapi dengan karpet dan kursi dan meja baca. Berikut ini data
peralatan di ruang layanan anak :
a. Karpet
b. Kursi baca anak tipe 1 (uk. 35 x 40 x 48 cm) sebanyak 4 buah
c. Kursi baca anak tipe 2 (uk. 40 x 35 x 48 cm) sebanyak 20 buah
d. Meja baca anak uk. 50 x 40 x 60 cm sebanyak 4 buah
e. Rak buku anak 2 muka sebanyak 6 buah
f. Rak buku anak 1 muka sebanyak 2 buah
g. Rak buku kayu rendah sebanyak 3 buah
h. Lemari koleksi mainan sebanyak 2 buah
i. Meja sirkulasi
j. Meja kerja staf perpustakaan bagian layanan anak
k. Televisi
l. Jam dinding
cvii
cvii
4. Keanggotaan
Anggota perpustakaan untuk layanan anak adalah anak-anak usia
sekolah dasar. Pengunjung lain boleh membaca di ruang baca anak atau
meminjam buku bila sudah menjadi anggota tetapi keanggotaan mereka
dibedakan. Bagi anggota perpustakaan usia sekolah dasar mendapat kartu
anggota berwarna kuning dan hanya boleh meminjam buku di bagian
layanan anak. Bagi anggota PUJB remaja/dewasa boleh meminjam buku
di bagian layanan anak dan di bagian remaja/dewasa.
Jumlah anggota layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat
sampai dengan bulan Desember 2006 yaitu 1.197 anggota, dan jumlah
pengunjung layanan anak tahun 2006 sebanyak 25.278. Sedangkan jumlah
peminjam buku di bagian layanan anak tahun 2006 sebanyak 1.192.
5. Kegiatan Layanan Anak di PUJB
Pada ulasan di bawah ini akan disampaikan mengenai jenis-jenis
layanan untuk anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat :
a. Layanan Peminjaman Bahan Pustaka
Pada layanan peminjaman bahan pustaka yang dapat meminjam
adalah yang telah menjadi anggota PUJB, pada layanan anak di PUJB
menggunakan metode Brown yaitu, setiap buku diberi kartu buku yang
diselipkan dalam kantong yang terdapat di balik cover buku, kartu
buku tersebut akan tetap berada di dalam buku selama buku tersebut
terdapat di rak dan siap untuk dipinjam. Setiap peminjam mempunyai
cviii
cviii
semacam kantong untuk meminjam buku. Bila buku dipinjam, kartu
buku dikeluarkan dan diselipkan ke dalam kantong buku pemilik.
b. Layanan Rujukan / Referens
Koleksi rujukan merupakan koleksi yang tidak dapat dipinjamkan
dan hanya boleh dibaca di ruang perpustakaan. Layanan anak PUJB
telah memiliki koleksi rujukan untuk anak-anak, koleksi tersebut
berada di ruang koleksi umum anak-anak hanya dibedakan raknya saja.
Berikut ini data koleksi rujukan khusus anak :
Tabel 3.7. Jumlah koleksi referen anak
Referensi Anak-anak Anak-anak No Klasifikasi
Judul Judul Eks. Eks. 1 000 Karya Umum 52 19,19 9,34 9,342 100 Filsafat - 3 200 Agama 7 2,58 0,91 0,914 300 Ilmu Sosial 52 19,19 21,01 21,015 400 Bahasa 21 7,75 8,56 8,566 500 Ilmu Murni 56 20,66 18,55 18,557 600 Teknologi Terapan 13 4,80 3,76 3,768 700 Kesenian 62 22,88 35,15 35,159 800 Kesusasteraan - - - - 10 900 Geografi/Sejarah 8 2,95 2,72 2,72
Non Fiksi 271 771 100,00 100,00Fiksi - - - -
Jumlah 271 771 100,00 100,00 Sumber : Laporan Tahunan PUJB tahun 2006 (data diolah)
c. Layanan Bercerita (Story Telling)
Layanan mendongeng bertujuan untuk mendorong anak-anak
untuk lebih banyak belajar membaca buku dengan cerita-cerita yang
lebih beragam dan tertarik untuk membaca sendiri setelah
cix
cix
mendengarkan dongeng yang dibacakan. Layanan ini juga
dimaksudkan sebagai sarana promosi agar anak-anak sering
berkunjung ke perpustakaan. Layanan ini dilakukan pada setiap hari
Kamis dan Minggu, namun kadang layanan ini tidak diadakan sesuai
dengan jadwalnya jika pengunjung layanan anak tidak banyak.
Sedangkan cerita yang dibawakan diambil dari koleksi yang berada di
layanan anak dan layanan bercerita ini dilakukan oleh petugas layanan
anak dan Paguyuban Anak Jakarta Membaca (PAJM) Jakarta Barat.
d. Layanan Permainan
Layanan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, terutama untuk
meningkatkan daya intelektual dan imajinasi mereka serta sebagai
sarana rekreasi yang mendidik. Ruang untuk layanan ini sudah cukup
nyaman karena dipisahkan dengan ruang baca anak sehingga tidak
mengganggu pengunjung layanan anak yang ingin membaca. Koleksi
permainan anak yang berada di layanan anak PUJB berjumlah 31 buah
yang terdiri dari : ayunan indoor, rumah Barbie, lego, balok, monopoli,
puzzle, balok, congklak, mobil-mobilan dan lain-lain. Layanan ini
dilakukan pada setiap hari rabu dan jum’at. Pada layanan ini anak
dapat meminjam koleksi mainan anak kepada petugas layanan anak
untuk digunakan di ruang permainan anak (play room). Pada layanan
permainan anak, koleksi mainan anak boleh digunakan oleh
pengunjung layanan anak baik anggota maupun bukan anggota yang
merupakan usia sekolah dasar karena koleksi yang ada hanya untuk
anak usia sekolah dasar.
Pada layanan ini, petugas layanan anak membimbing dan
mengawasi anak-anak yang ingin menggunakan koleksi mainan anak,
cx
cx
seperti : bagaimana cara menyusun balok, permainan berhitung dan
lain-lain.
cxi
cxi
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
DAN PENYAJIAN HASIL PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
memberi gambaran mengenai keadaan tertentu dengan cara mengembangkan
konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.80
Deskripsi yang diinginkan adalah pendapat pemakai mengenai layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat (PUJB), serta hambatan-hambatan yang
dialami perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian survai. Penelitian
survai merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.81 Jadi dalam
penelitian ini, penulis ingin mengumpulkan pendapat pemakai khususnya
mengenai jasa layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat.
1. Populasi dan Sampel
a Populasi
80Masri Singarimbun, ed., Metode Penelitian Survai, edisi revisi (Jakarta: LP3ES, 1989)
h. 60. 81Ibid, hal. 3
cxii
cxii
Populasi untuk penelitian ini adalah penggunjung layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat, baik anggota maupun non-
anggota, yang merupakan murid/pelajar Sekolah Dasar (SD). Alasan
penulis memilih jenis pengunjung tersebut adalah karena sebagian
besar pengunjung layanan anak di PUJB adalah murid sekolah dasar,
selain itu yang bisa menjadi anggota perpustakaan untuk layanan anak
adalah anak-anak usia sekolah dasar. Pengunjung selain anak-anak
boleh membaca di ruang baca anak atau meminjam buku bila sudah
menjadi anggota PUJB tetapi keanggotaan mereka dibedakan. Bagi
anggota perpustakaan usia sekolah dasar mendapat kartu anggota
berwarna kuning dan hanya boleh meminjam buku di bagian layanan
anak. Bagi anggota perpustakaan di atas usia sekolah dasar mendapat
kartu anggota berwarna merah dan boleh meminjam buku di bagian
layanan anak dan di bagian remaja/dewasa. Karena itulah penulis
memilih murid sekolah dasar yang menjadi pengunjung layanan anak
di PUJB sebagai populasi dalam penelitian ini.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 477 orang, yang di
ambil dari jumlah populasi rata-rata pengunjung anak-anak selama 1
minggu. Data tersebut diambil dari Laporan Tahunan PUJB 2006 yaitu
jumlah pengunjung layanan anak 25.278 : 53 minggu, yaitu 477 orang.
b Sampel
Penarikan sampel dilakukan dengan cara penarikan Sampel Acak
Sederhana (Simple Random Sampling), artinya sebuah sampel diambil
sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer
60
cxiii
cxiii
dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel82. Penulis melakukan penarikan sampel jenis ini, karena jumlah
pengunjung layanan anak di PUJB diketahui. Meurut Malo83,
penarikan sampel acak sederhana dapat digunakan apabila jumlah
populasi diketahui.
Dalam menentukan metode pengambilan sample yang akan
digunakan dalam penelitian, harus memperhatikan hubungan antara
biaya, tenaga dan waktu serta besarnya presisi atau ketepatan yang
diinginkan84. Karena keterbatasan tenaga, biaya dan waktu maka
jumlah sample yang di ambil juga berdasarkan pertimbangan pendapat
Arikunto yang mengatakan bahwa jika jumlah populasi lebih dari 100
orang, maka besar sample dapat di ambil antara 10%-15% dari
populasi.85
Jadi dalam penelitian ini jumlah sample adalah 10% dari jumlah
populasi yang ada yaitu : 10% x 477 = 48. Oleh karena itu untuk
meningkatkan ketepatan dalam penelitian maka jumlah sampel tersebut
dibulatkan ke atas, sehinggga jumlah sample adalah 50 orang.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode yang digunakan dalam
metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut
82Ibid, h. 155-156. 83Manasse Malo, Buku Materi Pokok Metode Penelitian Sosial (Jakarta:
Penerbit Karunika, 1986) h. 154. 84Singarimbun, h. 150. 85Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1990)
h. 107.
cxiv
cxiv
a. Observasi
Dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan secara
langsung dan mengumpulkan data dan informasi mengenai bagian
layanan anak di PUJB. Penulis mengamati kegiatan-kegiatan yang
berlangsung di bagian layanan anak dan kondisi ruang layanan anak
PUJB yaitu :
1. Bagaimana proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
2. Kegiatan mendongeng yang dilakukan oleh staf perpustakaan dan
Paguyuban Anak Jakarta Membaca (PAJM)
3. Kegiatan permainan anak di playroom
4. Koleksi-koleksi apa saja yang terdapat di layanan anak (baik fiksi
maupun non fiksi) serta bagaimana penyusunan koleksi bahan
pustaka tersebut di susun di rak.
5. Bagaimana keadaan ruangan tempat baca, meja dan kursi, serta
ruangan tempat bermain anak.
Data-data yang terkumpul dari hasil observasi ini digunakan
penulis dalam menentukan langkah-langkah dalam melakukan
penelitian. (Lihat lampiran hasil pengamatan).
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka antara si
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggnakan
alat yang disebut interview guide atau panduan wawancara86. Panduan
86Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Cet. 3 (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1988) h. 234.
cxv
cxv
wawancara ini digunakan untuk memudahkan pewawancara dalam
mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan, sehingga responden
mengerti maksud pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pewawancara
dan dapat menjawabnya dengan baik. Jadi jenis wawancara dalam
penelitian ini adalah wawancara berstruktur.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan anak-
anak dalam pengumpulan data. Menurut Robinson87, wawancara bisa
dilakukan terhadap anak-anak yang mengunjungi perpustakaan,
misalnya mereka bisa di tanyai mengenai bacaan yang paling
disenangi. Anak-anak yang menjadai sampel adalah anak-anak usia
sekolah dasar yang menjadi pemakai layanan anak di PUJB.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui pendapat anak-anak sebagai
pemakai layanan anak, mengenai layanan anak di Perpustakaan Umum
Jakarta Barat.(lihat lampiran pedoman wawancara).
Wawancara juga dilakukan dengan narasumber para pustakawan
dan staf perpustakaan di Perpustakaan Umum Jakarta Barat. Tujuan
dari wawancara ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang
kegiatan layanan anak di perpustakaan yang bersangkutan, dan hasil
wawancara ini akan dikaitkan dengan jawaban responden apakah
relevan apa tidak (lihat lampiran pedoman wawancara).
87Helen M Robinson, “Research Related to Children’s Interest and to
Development Values Reading, “Library Trens, 22(2) 1973, h. 82.
cxvi
cxvi
3. Pengolahan Data dan Analisa Data
Untuk menterjemahkan seluruh data yang terkumpul dan kemudian
disajikan, data-data akan diolah. Pengolahan data dilakukan dengan cara :
a. Penyuntingan
Proses penyuntingan dilakukan terhadap kuesioner yang teah
terkumpul dengan cara memeriksa kelengkapan jawaban-jawaban
responden.
b. Tabulasi
Dalam proses ini penulis menyusun dan mengkalkulasi data
dengan menggunakan prinsip tabulasi langsung yaitu dari kuesioner
kekerangka tabel yang telah disiapkan, cara ini dikerjakan dengan
sistem tally (melidi) yaitu menghitung frekuensi cukup dengan
memberi tanda coret atau garis tally.
c. Persentase
Setelah data disajikan dalam bentuk tabulasi, langkah selanjutnya
adalah mengolah data, untuk perhitungan persentase menggunakan
rumus:
f P = n x 100%
Keterangan :
P = % (persentase)
cxvii
cxvii
f = Frekuensi
n = Sampel yang diolah
4. Uji Coba (Pretest)
Karena yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah anak-anak,
penulis merasa akan menemui berbagai kesulitan dalam menentukan cara
yang tepat untuk melakukan wawancara dengan anak-anak. Untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan dari cara melakukan waawancara
dengan anak-anak, sebelum melakukan penelitian yang sesungguhnya,
penulis melakukan uji coba (pretest). Menurut Singarimbun88, uji coba
(pre test) diadakan untuk menyempurnakan kuesioner. Uji coba (pretest)
juga dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari daftar
pertanyaan yang akan penulis ajukan dalam wawancara dengan responden.
Uji coba dilakukan selama satu hari, dengan mewawancarai 5 orang
anak. Dari hasil uji coba ini penulis menemukan beberapa kelemahan dari
daftar pertanyaan yang penulis miliki, karena itu ada beberapa pertanyaan
yang tidak penulis masukkan ke dalam daftar pertanyaan untuk penelitian
yang sesungguhnya. Dari uji coba ini penulis juga menemukan beberapa
hal, seperti waktu yang dibutuhkan untuk mengajukan 1 buah daftar
pertanyaan, wawancara sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 2 responden
sekaligus dan pewawancara harus dapat menyampaikan maksud dari setiap
pertanyaan dengan kata-kata yang sederhana tetapi jelas.
88Singarimbun, h. 183.
cxviii
cxviii
B. PENYAJIAN HASIL PENELITIAN
Dalam pembahasan ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan
serta analisa data yang diperoleh, yang disajikan dalam bentuk tabel disertai
dengan uraian dan gambaran dari masing-masing tabel. Karena tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran bagaimana pendapat
pemakai jasa terhadap kegiatan layanan anak di Perpustakaan Umum Jakarta
Barat, mengetahui kegiatan-kegiatan dan bentuk-bentuk layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat (PUJB) serta mengetahui masalah-masalah
yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan jasa layanan anak di
Perpustakaan Umum Jakarta Barat. Oleh karena itu, yang akan dibahas dalam
bab ini adalah pelaksanaan kegiatan layanan anak di PUJB, pendapat pemakai
mengenai kegiatan tersebut secara umum, pendapat pemakai tentang layanan
peminjaman buku, bimbingan membaca, layanan rujukan, mendongeng,
layanan mainan, pertunjukan film serta masalah-masalah yang dihadapi
perpustakaan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Dalam penelitian mengenai Layanan Anak di Perpustakaan Umum
Jakarta Barat ini penulis menggunakan wawancara sebagai metode utama
dalam pengumpulan data. Daftar pertanyaan wawancara untuk penelitian ini
terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1. Profil Responden
a. Identitas
cxix
cxix
b. Frekuensi kunjungan
2. Pendapat Pemakai Mengenai Bagian Layanan Anak di PUJB
a. Koleksi
b. Sikap pustakawan
3. Pendapat Pemakai Mengenai Kegiatan Layanan di Bagian Layanan Anak
PUJB
a. Peminjaman buku
b. Mendongeng
c. Layanan mainan
d. Pertunjukan film
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian mengenai Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta
Barat : Suatu Survey Pendapat Pemakai Jasa, di adakan pada bulan Januari
2008 sampai Maret 2008. Wawancara dilakukan selama 4 hari berturut-
turut, pelaksanaannya dimulai pada tanggal 8 Maret 2008 sampai tanggal
11 Maret 2008. Jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 50
responden, untuk lebih jelasnya berikut diuraikan jumlah responden yang
diwawancarai :
Hari Tanggal Jumlah Responden Sabtu 8 Maret 2008 12 Minggu 9 Maret 2008 17 Senin 10 Maret 2008 11 Selasa 11 Maret 2008 10
Jumlah 50
cxx
cxx
2. Penyajian Data dan Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner diolah secara
manual dengan menggunakan tabel yang bertujuan memudahkan analisa
data. Wawancara ini dilakukan kepada pengunjung/pengguna layanan
anak di PUJB yang di jumpai secara tiba-tiba dan tanpa direncanakan
terlebih dahulu (Accidental Sampling).
Data yang diperoleh dari responden tersebut selanjutnya dihitung
frekuensi dan presentase dari setiap jawaban yang dikumpulkan, kemudian
diberi penafsiran pada nilai presentase yang di peroleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
f P = n x 100%
Keterangan :
P = % (persentase)
f = Frekuensi
n = Sampel yang diolah
cxxi
cxxi
C. Pendapat Pemakai Mengenai Layanan Anak di Perpustakaan Umum
Jakarta Barat
1. Profil Responden
a Identitas Responden
Identitas mengenai data responden dalam suatu penelitian sangat
penting, karena dari data tersebut kita dapat mengetahui keterwakilan
populasi yang sedang kita teliti, sehingga kita dapat menarik
kesimpulan umum tentang keadaan populasi yang bersangkutan89.
Tabel 4.1. Umur Responden
Umur Frekuensi Persentase (%) 6 0 0 7 6 12 8 4 8 9 6 12 10 16 32 11 6 12 12 4 8 13 8 16
Jumlah 50 100 Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berumur
7 tahun sebanyak 6 orang (12%), responden yang berumur 8 tahun
sebanyak 4 orang (8%), 9 tahun sebanyak 6 orang (12%), 10 tahun
sebayak 16 orang (32%), 11 tahun sebanyak 6 orang (12%), sedangkan
responden yang berumur 12 tahun sebanyak 4 orang (8%) dan jumlah
responden yang berumur 13 tahun adalah sebanyak 8 orang (16%).
89Singarimbun, h. 149.
cxxii
cxxii
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa umur responden antar 7-13 tahun,
dan karena menurut IFLA90 layanan untuk anak harus diberikan untuk
anak-anak dari semua umur sampai usia 14 tahun, maka responden
dalam penelitian ini adalah benar anak-anak.
Tabel 4.2. Pendidikan Responden
Kelas Frekuensi Persentase (%) 1 SD 0 0 2 SD 6 12 3 SD 6 12 4 SD 8 16 5 SD 18 36 6 SD 12 24
Jumlah 50 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden jika dilihat
berdasarkan kelas pada tingkatan sekolah dasar, yaitu jumlah
responden kelas 2 sebanyak 6 orang (12%), kelas 3 sebanyak 6 orang
(12%), kelas 4 sebanyak 8 orang (16%), kelas 5 sebanyak 18 orang
(36%), dan responden kelas 6 sebanyak 12 orang (24%). Hal ini sesuai
dengan batasan populasi dalam penelitian ini, yaitu anak-anak murid
sekolah dasar yang mengunjungi layanan anak PUJB.
b Frekuensi Kunjungan
Tabel 4.3. Pengetahuan Responden Tentang Adanya PUJB
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Brosur / pengumuman 6 12 Teman 28 56 Orang tua 6 12 Guru 10 20 Orang lain (sebutkan)…… 0 0
Jumlah 50 100
90International Federation of Library Association and Institution (IFLA),
Standards for Public Library, 2nd ed. (Munchen: Verlag Documentation, 1977) h. 30.
cxxiii
cxxiii
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kebanyakan responden
mengetahui keberadaan PUJB melalui teman yaitu sebanyak 28 orang
(56%), kemudian guru sebanyak 10 orang (20%). Sedangkan melalui
Brosur/pengumuman dan orang tua masing-masing sebanyak 6 orang
(12%).
Tabel 4.4. Waktu Kunjungan Ke PUJB
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Pulang sekolah 19 38 Libur sekolah 31 62 Waktu lain (sebutkan)…… 0 0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel di atas bahwa responden mengunjungi PUJB
sebanyak 31 orang (62%) pada waktu libur sekolah, dan sebanyak 19
orang (38%) pada waktu pulang sekolah.
Tabel 4.5. Frekuensi Kunjungan Dalam Seminggu
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) 1 kali 31 62 2 kali 12 24 3 kali 3 6 Lebih dari 3 kali / setiap hari 4 8
Jumlah 50 100
Pada tabel di atas menyatakan bahwa dalam seminggu responden
berkunjung ke PUJB sebanyak 31 orang (62%) hanya 1 kali, sebanyak
12 orang (24%) 2 kali, dan sebanyak 3 orang (6%) 3 kali. Sedangkan
responden yang mengujungi PUJB dalam seminggu lebih dari 3 kali
atau setiap hari sebanyak 4 orang (8%).
cxxiv
cxxiv
2. Pendapat Pemakai Mengenai Bagian Layanan Anak di PUJB
a Koleksi
Koleksi di layanan anak terdiri atas buku fiksi, nonfiksi dan
majalah. Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana kondisi buku
danmajalah di bagian layanan anak.
Tabel 4.6. Jumlah Koleksi Buku Anak di PUJB
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Banyak 40 80 Cukup 6 12 Sedikit 4 8
Jumlah 50 100
Tabel di atas menyatakan bahwa menurut responden jumlah
koleksi buku anak yang berada di layanan anak di PUJB, yaitu sebesar
40 orang (80%) mengatakan bahwa koleksi tersebut banyak, dan yang
mengatakan cukup sebanyak 6 orang (12%). Sedangkan yang
mengatakan sedikit sebanyak 4 orang (8%).
Tabel 4.7. Jumlah Koleksi Fiksi Anak di PUJB
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Banyak 29 58 Cukup 9 18 Sedikit 12 24
Jumlah 50 100
Pada tabel di atas menyatakan bahwa jumlah koleksi fiksi anak
yang berada di layanan anak di PUJB menurut responden yang
mengatakan banyak sebesar 29 orang (58%), dan yang mengatakan
cukup sebesar 9 orang (18%). Sedangkan yang mengatakan sedikit
sebesar 12 orang (24%).
cxxv
cxxv
Tabel 4.8. Jumlah Koleksi Nonfiksi Anak di PUJB
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Banyak 24 48 Cukup 10 20 Sedikit 16 32
Jumlah 50 100
Pada tabel di atas menyatakan bahwa jumlah koleksi nonfiksi anak
yang berada di layanan anak di PUJB menurut responden yang
mengatakan koleksi nonfiksi anak adalah banyak yaitu 24 oarng
(48%), dan yang mengatakan cukup yaitu 10 orang (20%). Sedangkan
yang mengatakan sedikit yaitu 16 orang (32%).
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berpendapat
bahwa pada umumnya koleksi buku anak jumlahnya banyak.
Demikian pula, untuk jumlah koleksi fiksi dan nonfiksi anak sebagian
besar responden berpendapat bahwa jumlahnya banyak.
b Layanan Anak dan Staf PUJB
Tabel 4.9. Sikap Pustakawan
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Sangat ramah 0 0 Ramah 23 46 Biasa-biasa saja 7 14 Tidak ramah 20 40 Sangat tidak ramah 0 0
Jumlah 50 100 Dari hasil penelitian mengenai bagaimana sikap staf/petugas PUJB
di bagian layanan anak dalam melayani pengunjung/pemakai. Maka,
menurut responden staf / petugas pada bagian layanan anak bersikap
ramah dalam membimbing pengunjung/pemakai layanan anak yaitu
sebanyak 23 orang (46%). Dan sebanyak 7 orang (14%) mengatakan
cxxvi
cxxvi
biasa-bisa saja, sedangkan sebanyak 20 orang (40%) mengatakan tidak
ramah.
Tabel 4.10. Kegiatan Bertanya Kepada Pustakawan Dalam Menggunakan
Perpustakaan Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)
Ya 15 30 Sering 4 8 Kadang-kadang 2 4 Tidak 29 58
Jumlah 50 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yaitu sebanyak 29 orang
(58%) responden menyatakan bahwa dalam menggunakan
perpustakaan (dalam hal memilih buku yang tepat, menemukan buku
yang dicari) tidak bertanya kepada staf/petugas perpustakaan.
Sedangkan responden yang pernah bertanya sebanyak 21 orang (42%)
responden.
Dalam hal memilih buku yang tepat dan menemukan buku
yang dicari sebanyak 40 orang (80%) menyatakan bahwa
pustakawan/staf perpustakaan tidak pernah membantu mereka dalam
menggunakan perpustakaan tanpa ditanya atau dimintai tolong terlebih
dahulu, 10 orang (20%) responden menyatakan bahwa pustakawan
pernah membantu mereka, hal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.11. Bantuan Pustakawan Kepada Pengunjung Tanpa Ditanya Atau
Diminta Tolong Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Ya 15 30 Sering 4 8 Kadang-kadang 2 4 Tidak 29 58
Jumlah 50 100
cxxvii
cxxvii
Dalam kedua tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
menggunakan perpustakaan (dalam hal memilih buku yang tepat,
menemukan buku yang dicari) sebagian besar responden tidak pernah
bertanya atau meminta bantuan kepada petugas/staf perpustakaan di
bagian layanan anak. Hal ini, mungkin disebabkan karena sebagian
besar responden sudah sering mengunjungi bagian layanan anak PUJB
sehingga mereka sudah mengenal dengan baik keadaan koleksi di
bagian layanan anak tersebut yang menyebabkan mereka dapat dengan
mudah menemukan buku yang mereka cari.
Walaupun sebenarmya, menurut Panduan Penyelenggaraan
Perpustakaan Daerah91, anak-anak harus dilatih untuk berani meminta
bantuan mencarikan bahan bacaan atau informasi yang dibutuhkan
kepada pustakawan, tetapi ternyata sebagian besar responden
menyatakan bahwa dalam menggunakan perpustakaan pustakawan/staf
perpustakaan tidak pernah membantu mereka tanpa ditanya atau
dimintai tolong terlebih dahulu. Padahal di dalam teori92 disebutkan
bahwa pustakawan harus meluangkan waktu untuk memberi perhatian
pada anak-anak dan harus memperlihatkan kepada anak-anak buku
yang cocok dan bermanfaat bagi mereka. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa pustakawan/staf perpustakaan di bagian layanan anak
diharapkan lebih memiliki inisiatif untuk membantu pengunjung dalam
memilih buku yang tepat.
91Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992) h. 35.
92Ibid, h. 35.
cxxviii
cxxviii
3. Pendapat Pemakai Mengenai Kegiatan Layanan di Bagian Layanan
Anak PUJB
a Peminjaman buku
Peminjaman buku adalah satu jenis layanan yang diadakan untuk
anak-anak oleh PUJB. Dalam penelitian ini penulis mengulas 6 hal
dalam kegiatan peminjaman buku, yaitu keanggotaan, tata cara
peminjaman, waktu peminjaman dan jumlah buku yang dipinjamkan.
Tabel 4.12. Keanggotaan
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Ya 26 52 Tidak 24 48
Jumlah 50 100
Dari data hasil wawancara terhadap 50 orang responden,
kebanyakan responden yang datang berkunjung ke perpustakaan
adalah anggota PUJB yaitu sebanyak 26 orang (52%). Sedangkan
responden yang bukan anggota PUJB sebanyak 24 orang (48%), hal ini
dapat dilihat pada tabel 4.13.
Alasan responden yang tidak menjadi anggota perpustakaan
dikarenakan banyaknya responden yang tidak tahu bagaimana cara
menjadi anggota di PUJB.
Tabel 4.13. Tata Cara Meminjam Buku di PUJB
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Mudah 20 76,92 Cukup Mudah 4 15,38 Sulit 2 7,69
Jumlah 26 100
Bagian layanan anak PUJB menggunakan sistem Brown di dalam
tata cara peminjaman buku. Pemilihan sistem ini sesuai dengan
cxxix
cxxix
pernyataan McColvin93 yang menyatakan bahwa metode yang paling
sederhana dan paling baik untuk kebanyakan perpustakaan adalah
metode Brown. Dan hal ini ternyata sesuai dengan pendapat sebagian
besar responden yang telah menjadi anggota PUJB di bagian layanan
anak. Dari 26 responden yang menjawab tata cara meminjam buku di
PUJB mudah sebanyak 20 orang (76,92%), dan yang menjawab cukup
mudah sebanyak 4 oranng (15,38%). Sedangkan responden yang
mengatakan tata cara meminjam buku di PUJB sulit sebanyak 2 orang
(7,69%), hal ini dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.14. Waktu Peminjaman
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Sebentar 3 11,54 Cukup 17 65,38 Lama 6 23,08
Jumlah 26 100
Dan dalam hal waktu peminjaman yang ditentukan oleh PUJB di
layanan anak. Waktu peminjaman peminjaman yang ditetapkan
maksimal 2 minggu (14 hari) perbuku. Menurut 26 responden
(anggota PUBJ) yang penulis wawancarai, sebanyak 17 orang
(65,38%) responden mengatakan waktu peminjaman sudah cukup
tepat. Dan yang mengatakan waktu peminjaman tersebut lama yaitu
sebanyak 6 orang (23,08%) responden. Sedangkan yang mengatakan
waktu peminjaman tersebut sebentar sebanyak 3 orang (11,54%)
responden. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.14.
93Lionel R McColvin, Public Library Service for Children (Paris: Unesco,
1957) h. 27.
cxxx
cxxx
Buku/bahan pustaka yang dipinjamkan kepada anggota
perpustakaan PUJB di bagian layanan remaja/dewasa maupun layanan
anak maksimal 2 buah buku. Menurut 26 responden yang ditanyai,
sebanyak 11 orang (42,31%) responden mengatakan bahwa buku /
bahan pustaka yang dipinjamkan sedikit. Sedangkan 15 orang
(57,69%) responden mengatakan buku / bahan pustaka yang
dipinjamkan sudah cukup tepat hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.15. Jumlah Buku Yang Boleh Dipinjam
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Sedikit 11 42,31 Cukup 15 57,69 Banyak 0 0
Jumlah 26 100 Dari pendapat-pendapat responden yang menjadi anggota
perpustakaan dapat disimpulkan bahwa tata cara pemijaman buku di
PUJB mudah dalam arti tidak menyulitkan pemakai. Begitu juga
dengan jumlah buku yang boleh dipinjam oleh anggota, sebagian besar
responden berpendapat bahwa jumlah tersebut sudah cukup banyak.
Dari ketiga point di atas dapat dimpulkan bahwa PUJB sudah
melakukan kegiatan peminjaman buku dengan cukup baik, seperti
dapat dilihat dari pendapat responden yang sebagian besar ternyata
memberikan tanggapan positif.
cxxxi
cxxxi
b Layanan Rujukan
Dalam standar untuk perpustakaan umum yang dikeluarkan oleh
IFLA94 disebutkan bahwa kebutuhan akan adanya koleksi rujukan
untuk anak harus betul-betul dipertimbangkan, harus dipisahkan antara
koleksi rujukan untuk anak-anak dan untuk orang dewasa. PUJB
sudah mengadakan koleksi rujukan untuk anak yang terpisah dari
koleksi rujukan untuk dewasa, tetapi ternyata sebagian besar responden
tidak pernah menggunakan koleksi tersebut. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan penulis, hal ini disebabkan karena tidak adanya rak
khusus atau ruangan khusus untuk koleksi rujukan.
Tabel 4.16. Penggunaan Koleksi Rujukan
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Ya 19 38 Tidak 31 62
Jumlah 50 100
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 19 orang (38%) responden
pernah menggunakan koleksi rujukan, dan sebanyak 31 orang (62%)
responden tidak pernah menggunakan koleksi rujukan.
Tabel 4.17. Koleksi Rujukan Apa Yang Sering Digunakan Di Layanan Anak Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)
Ensiklopedi 10 52,63 Kamus 7 36,84 Atlas 2 10,53
Jumlah 19 100
Dari 19 orang responden yang menggunakan koleksi rujukan,
sebanyak 10 orang (52,63%) sering menggunakan ensiklopedia, dan
sebanyak 7 orang (36,84%) responden sering menggunakan kamus.
94IFLA, Standards for Public Library, h. 25.
cxxxii
cxxxii
Sedangkan yang responden yang sering menggunakan atlas di layanan
rujukan bagian layanan anak PUJB sebanyak 2 orang (10,53%)
responden. Lihat tabel 4.18.
Tabel 4.18. Kegiatan Bertanya Ke Pustakawan Dalam Menggunakan Koleksi
Rujukan Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)
Ya 5 26,32 Tidak 10 52,63 Sering 2 10,53 Kadang-kadang 2 10,53
Jumlah 19 100
Jika responden menemui kesulitan dalam menggunakan koleksi
rujukan, sebanyak 5 orang (26,32%) bertanya ke pustakawan/staf
perpustakaan bagian layanan anak, dan responden yang tidak bertanya
kepada pustakawan/staf perpustakaan jika menemui kesulitan dalam
menggunakan koleksi rujukan sebanyak 11 orang (15,79%),
Sedangkan responden yang menjawab sering dan kadang-kadang
masing-masing sebanyak 2 orang (10,53%) responden. Data tersebut
dapat dilihat pada tabel di atas.
Dari ketiga tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam hal
penggunaan koleksi rujukan, ternyata sebagian besar responden tidak
pernah menggunakan koleksi rujukan. Namun, dari semua responden
yang pernah menggunakan koleksi rujukan ternyata koleksi rujukan
yang sering digunakan adalah ensiklopedia. Sedangkan dari semua
responden yang menggunakan koleksi rujukan ternyata juga tidak
pernah bertanya kepada pustakawan/staf perpustakaan bagian layanan
anak, jika menemui kesulitan dalam menggunakan koleksi tersebut.
cxxxiii
cxxxiii
Jadi dapat disimpulkan bahwa pihak perpustakaan (dalam hal ini
pustakawan/staf perpustakaan di bagian layanan anak) diharapkan
untuk lebih berinisiatif dalam hal meningkatkan penggunaan koleksi
rujukan, serta mengarahkan dan mengajarkan anak-anak bagaimana
mencari informasi dan menggunakan buku rujukan tersebut dengan
tepat.
c Layanan Story Telling (Bercerita)
Pada bagian ini penulis akan mengulas mengenai kegiatan layanan
story telling (bercerita) di PUJB yang mencakup hal-hal antara lain
pengetahuan responden layanan tersebut, keikutsertaan responden
dalam layanan tersebut, pendapat responden tentang cerita yang
dibawakan, pembawa ceritanya, jadwal diadakannya acara, waktu
diadakannya acara tersebut, lamanya acara tersebut diadakan dan
ruangan diadakannya acara.
Tabel 4.19. Pengetahuan Responden Tentang Layanan Story Telling (Bercerita)
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Ya 21 42 Tidak 29 58
Jumlah 50 100
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 21 orang (42%) responden
mengetahui bahwa PUJB mengadakan layanan story telling (bercerita)
dan 29 orang (58%) tidak tahu. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden tidak mengetahui bahwa PUJB mengadakan layanan
tersebut.
Sebanyak 10 orang (47,61%) dari 21 responden yang mengetahui
PUJB mengadakan acara tersebut, bisa mengetahui kegiatan bercerita
cxxxiv
cxxxiv
karena kebetulan mereka berada di perpustakaan ketika acara tersebut
diadakan. 5 orang (23,81%) tahu dari teman, 3 orang (14,29%) tahu
dari pustakawan, 2 orang (9,52%) tahu dari guru, dan 1 orang (4,76%)
tahu dari pengumuman. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.20. Informasi Tentang Adanya Layanan Bercerita
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Teman 5 23,81 Guru 2 9,52 Pustakawan 3 14,29 Pengumuman di PUJB 1 4,76 Kebetulan berada di perpustakaan sewaktu acara diadakan
10 47,62
Lain-lain (sebutkan) ............. 0 0 Jumlah 21 100
Jadi dapat disimpulkan bahwa hanya sedikit responden yang
mengetahui PUJB mengadakan layanan mendongeng karena
pengumuman dari perpustakaan atau pustakawan. Dapat disimpulkan
bahwa pihak PUJB belum maksimal dalam melakukan promosi untuk
kegiatan tersebut.
Tabel 4.21. Pengetahuan Responden Tentang Jadwal Kegiatan Bercerita
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Ya 2 9,52 Tidak 19 90,48
Jumlah 21 100
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 19 orang (90,48%) tidak
mengetahui jadwal diadakannya kegiatan tersebut, dan hanya 2 orang
(9,52%) yang mengetagui jadwal kegiatan tersebut. Hasil penelitian
akan penulis hubungkan dengan pertanyaan mengenai alasan
responden tidak mengikuti acara tersebut.
cxxxv
cxxxv
Tabel 4.22. Keikutsertaan Responden Dalam Kegiatan Bercerita
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Ya 11 52,38 Tidak 10 47,62
Jumlah 21 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 11 orang (52,38%) dari 21
responden yang mengetahui PUJB mengadakan kegiatan mendongeng
pernah ikut serta dalam acara tersebut, dan 10 orang (47,62%)
responden tidak pernah mengikuti acara tersebut.
Dari keempat tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden tidak mengetahui keberadaan layanan tersebut, dan sebagian
besar dari mereka yang mengetahui keberadaan layanan tersebut
ternyata pernah ikut serta dalam acara tersebut.
Ketidaktahuan responden terhadap acara tersebut disebabkan
karena sebagian besar responden tidak mengetahui jadwal kegiatan
layanan tersebut. Pengetahun responden mengenai keberadaan layanan
tersebut sebagian besar karena kebetulan mereka berada di
perpustakaan ketika acara tersebut diadakan dan hanya sebagian kecil
saja yang tahu melalui promosi yang dilakukan perpustakaan.
Tabel 4.23. Pendapat Responden Tentang Cerita Yang Dibawakan Pada Layanan
Bercerita Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)
Sangat bagus 0 0 Bagus 10 90,91 Cukup 1 9,09 Jelek 0 0 Sangat jelek 0 0
Jumlah 11 100
cxxxvi
cxxxvi
Pendapat responden mengenai cerita yang dibawakan dalam
layanan bercerita diperlihatkan pada tabel di atas. Dari tabel tersebut
dapat dilihat bahwa sebanyak 10 (90,91%) orang dari 11 responden
yang pernah mengikuti kegiatan bercerita menyatakan bahwa cerita
yang dibawakan dalam layanan tersebut bagus, 1 (9,09%) menyatakan
cukup bagus dan tidak ada yang menyatakan sangat bagus, jelek atau
sangat jelek.
Tabel 4.24. Pendapat Responden Tentang Pembawa Cerita Pada Layanan
Bercerita Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)
Sangat bagus 0 0 Bagus 11 100 Cukup 0 0 Jelek 0 0 Sangat jelek 0 0
Jumlah 11 100 Pendapat responden mengenai pembawa cerita pada layanan
bercerita dapat dilihat pada tabel di atas. Pada tabel tersebut
diperlihatkan bahwa ternyata 11 (100%) orang responden menyatakan
bahwa pembawa cerita pada layanan bercerita membawakan cerita
dengan bagus, dan tidak ada yang menyatakan sangat bagus, cukup,
jelek atau sangat jelek.
Tabel 4.25. Pendapat Responden Mengenai Lamanya Layanan Bercerita
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Sangat sebentar 0 0 Sebentar 7 63,64 Cukup 4 36,36 Lama 0 0 Sangat lama 0 0
Jumlah 11 100
cxxxvii
cxxxvii
Menurut Ray95, 1 jam adalah waktu yang maksimal bagi anak-anak
untuk duduk mendengarkan cerita, bila waktunya lebih dari 1 jam
maka harus diadakan suatu kegiatan yang melibatkan anak-anak
sebagai selingan. Kegiatan bercerita di PUJB diadakan selama lebih
kurang 30 menit, bila dibandingkan dengan pendapat Ray, maka waktu
tersebut sudah sesuai. Tetapi pada tabel di atas dapat dilihat bahwa
ternyata sebagian besar responden berpendapat bahwa jangka waktu
tersebut sebentar (kurang lama), yaitu 7 (63,64%) orang dari 12
responden, 4 orang (36,36%) menyatakan cukup dan tidak ada yang
menyatakan bahwa jangka waktu tersebut sangat sebentar, lama
ataupun sangat lama.
d Mainan
Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai kegiatan
layanan mainan. Hal-hal yang akan dibahas adalah penggunaan koleksi
mainan dan pendapat responden mengenai koleksi mainan dan ruangan
layanan mainan.
Tabel 4.26. Pengetahuan Responden Tentang Adanya Layanan Permainan Anak
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Ya 36 72 Tidak 14 28
Jumlah 50 100
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa 36 orang (72%) responden
mengetahui adanya layanan permainan anak di PUJBbagian layanan
anak, dan sisanya 14 orang (28%) tidak mengetahui.
95Colin Ray, Library Service to Schools and Children (Paris: Unesco, 1979)
h. 88.
cxxxviii
cxxxviii
Tabel 4.27.
Penggunaan Koleksi Mainan Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%)
Ya 26 72,22 Tidak 10 27,78
Jumlah 36 100
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 36 responden yang
mengetahui adanya layanan permainan anak, 26 orang (72,22%)
pernah menggunakan koleksi mainan di ruang layanan mainan (play
room), sisanya tidak pernah menggunakan koleksi tersebut.
Tabel 4.28. Keadaan Koleksi Mainan
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Sangat bagus 0 0 Bagus 14 53,85 Cukup 10 38,46 Jelek 2 7,69 Sangat jelek 0 0
Jumlah 26 100
Sebanyak 14 orang (53,85%) dari 29 responden yang pernah
menggunakan koleksi mainan tersebut berpendapat bahwa keadaan
koleksi mainan bagus, 10 orang (38,46%) menyatakan cukup bagus
dan 2 orang (7,69%) menyatakan jelek, dan tidak ada yang
menyatakan sangat bagus dan sagat jelek. Hal ini dapat dilihat pada
tabel di atas ini.
Tabel 4.29. Jumlah Koleksi Mainan
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Sangat 0 0 Banyak 6 23,08 Cukup 8 30,77 Sedikit 12 46,15 Sangat sedikit 0 0
Jumlah 26 100
cxxxix
cxxxix
Pendapat responden tentang jumlah koleksi mainan di layanan
anak PUJB dapat dilihat pada tabel di atas. 12 orang (46,15%) dari 26
responden menyatakan jumlah koleksi mainan sedikit, 8 orang
(30,77%) responden mengatakan cukup, dan 6 orang (23,08%)
responden yang mengatakan banyak.
PUJB menyediakan ruangan khusus untuk layanan mainan yang
disebut playroom. Ruang tersebut tidak dilengkapi dengan kursi dan
meja untuk pengujung, tetapi ruangan diberi karpet agar anak-anak
dapat lebih leluasa dalam menggunakan koleksi mainan.
Dari hasil penelitian mengenai pendapat responden tentang
keadaan ruang layanan mainan diketahui bahwa 20 orang (76,92%)
responden menyatakan bahwa ruangan layanan mainan nyaman, 6
orang (23,08%) responden menyatakan biasa saja dan tidak ada
responden yang menjawab tidak nyaman, haal ini dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.30. Keadaan Ruangan Layanan Mainan
Jawaban Alternatif Frekuensi Persentase (%) Sangat nyaman 0 0 Nyaman 20 76,92 Biasa saja 6 23,08 Tidak nyaman 0 0 Sangat tidak nyaman 0 0
Jumlah 26 100
Mengenai pendapat responden tentang layanan mainan untuk anak
dapat disimpulkan bahwa keadaan koleksi mainan PUJB cukup baik,
hal ini dapat dilihat pada pendapat sebagian besar responden yang
menyatakan bahwa koleksi mainan cukup bagus dan ruangan untuk
cxl
cxl
koleksi mainan sudah cukup nyaman. Tetapi sebagian besar responden
berpendapat koleksi mainan yang ada sekarang masih sedikit.
D. Masalah-masalah yang dihadapi Pihak Perpustakaan dalam
Melaksanakan Kegiatan Layanan Anak di PUJB
Dari wawancara dengan Staf Perpustakaan PUJB diketahui bahwa secara
umum ada 4 hal yang menjadi hambatan dalam melaksanakan kegiatan
layanan anak, yaitu :
1. Minat baca anak-anak yang masih kurang
2. Banyaknya koleksi yang sudah tidak up to date, sehingga pengunjung
kurang minat untuk membaca.
3. Kurangnya tenaga staf/petugas untuk layanan anak,
4. Kurangnya dana untuk penambahan koleksi-koleksi terbaru (up to date).
cxli
cxli
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pendapat Responden dan Pengamatan Penulis tentang Pelaksanaan
Kegiatan Layanan Anak di PUJB.
Kegiatan layanan anak di PUJB secara umum sudah dilaksanakan
dengan cukup baik, kesimpulan tersebut dibuktikan dengan hal-hal sebagai
berikut :
a PUJB sudah cukup banyak mengadakan layanan untuk anak (4 Jenis),
yaitu layanan peminjaman buku, layanan rujukan, mendongeng dan
layanan mainan.
b Layanan peminjaman buku sudah dilaksanakan dengan baik
c Koleksi di bagian layanan anak sudah baik, baik untuk koleksi fiksi,
nonfiksi maupun koleksi rujukan, tetapi koleksi majalah masih belum
cukup banyak. Selain itu, buku-buku fiksi terjemahan terlihat lebih
dominan dibandingkan dengan buku-buku karangan pengarang
Indonesia ataupun tentang Indonesia.
d Sikap staf di bagian layanan anak sudah cukup baik, tetapi disamping
kurangnya staf dibagian layanan anak ternyata meraka belum pernah
mendapatkan pendidikan khusus mengenai layanan perpustakaan
untuk anak.
cxlii
cxlii
Rincian kegiatan layanan tersebut adalah :
1) Layanan Peminjaman Buku
PUJB sudah melaksanakan kegiatan layanan buku dengan baik,
yaitu, dalam hal tata cara peminjaman buku, denda, dan jumlah buku
yang dipinjam. Tetapi dalam hal keanggotaan ternyata sebagian besar
responden bukan anggota perpustakaan, karena sebagian besar
responden tidak mengetahui bagaimana tata cara menjadi anggota.
2) Layanan Rujukan
Jenis layanan ini kurang dimanfaatkan oleh pemakai, selain itu
sebagian besar responden belum mengetahui manfaat yang sebenarnya
yang bisa mereka dapatkan dari koleksi rujukan. Pihak perpustakaan
juga kurang berinisiatif dalam hal meningkatkan penggunaan koleksi
rujukan.
3) Layanan Mendongeng
Kegiatan layanan mendongeng yang dilaksanakan oleh PUJB
belum cukup baik, karena masih ada hal-hal yang perlu menjadi
perhatian pihak perpustakaan dalam menyelenggarakan layanan
tersebut yaitu kurangnya promosi, frekuensi diadakannya layanan
kurang sering. Tidak adanya jadwal yang tetap untuk layanan
mendongeng. Namun dari pengamatan penulis dalam hal cerita yang
dibawakan, cerita diambil dari koleksi buku yang berada di
perpustaakan.
90
cxliii
cxliii
4) Layanan Mainan
Keadaan koleksi mainan di PUJB sudah cukup baik, hal ini dapat
dilihat pada pendapat sebagian besar responden yang menyatakan
bahwa koleksi mainan sudah cukup bagus, ruang koleksi mainan sudah
cukup nyaman, tetapi menurut responden jumlahnya masih harus
ditambah lagi.
2. Masalah-masalah yang dihadapi Pihak Perpustakaan dalam
Menyelenggarakan Layanan Anak di PUJB.
Di dalam menyelenggarakan kegiatan layanan anak, pihak
perpustakaan mengalami masalah-masalah sebagai berkut :
1. Minat baca anak-anak yang masih kurang
2. Banyaknya koleksi yang sudah tidak up to date, sehingga pengunjung
kurang minat untuk membaca.
3. Kurangnya tenaga staf/petugas untuk layanan anak,
4. Kurangnya dana untuk penambahan koleksi-koleksi terbaru (up to
date).
cxliv
cxliv
B. Saran
1. Kegiatan Layanan
Sehubungan dengan penyelenggaraan kegiatan mendongeng ada hal-
hal yang harus lebih diperhatikan oleh pihak perpustakaan yaitu mengenai
frekuensi penyelengaraan dan jadwal. Mungkin akan lebih baik dan lebih
menyenangkan bagi anak apabila kegiatan tersebut diadakn lebih sering
dan dengan jadwal yang tetap.
Pendidikan pemakai untuk anak-anak sebaiknya diadakan untuk
membantu mereka memahami pentingnya perpustakaan dan memberi
mereka pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan perpustakaan.
2. Koleksi
Pihak PUJB sebaiknya menambah jumlah koleksi majalah dan rujukan
untuk anak-anak, mengingat koleksi tersebut juga menjadi bagian penting
dari keseluruhan koleksi perpustakaan dan mempunyai manfaat yang besar
bagi anak-anak.
Koleksi tentang Indonesia maupun karangan pengarang Indonesia
sebaiknya lebih diperhatikan, misalnya dengan mendisplay koleksi
tersebut di rak khusus agar anak-anak lebih tertarik dan mau membaca
koleksi tersebut.
Mengingat kemajuan teknologi yang begitu pesat, dirasa perlu bagi
pihak perpustakaan untuk mengadakan komputer maupun koleksi audio
visual. Koleksi tersebut misalnya digunakan untuk mainan bagi anak-anak,
cxlv
cxlv
selain itu keberadaan koleksi tersebut bisa digunakan sebagai sarana untuk
memperkenalkan teknologi informasi kepada anak-anak.
3. Staf
Staf perpustakaan di bagian layanan anak diharapkan lebih aktif
membantu anak-anak dalam menggunakan perpustakaan, baik dalam hal
memilih buku yang tepat untuk mereka maupun dalam hal menggunakan
koleksi rujukan.
Pendidikan tentang layanan anak di perpustakaan maupun tentang
psikologi anak sebaiknya diberikan pada staf perpustakaan di bagian
layanan anak, agar layanan yang diberikan dapat dilaksanakan dengan
lebih baik.
4. Promosi
Perpustakaan diharapkan dapat lebih meningkatkan kegiatan promosi
layanan-layanan yang ada di bagian layanan anak. Karena untuk kegiatan
promosi dibutuhkan dana, maka sebaiknya jumlah dana ditingkatkan, baik
untuk kegiatan promosi maupun kegiatan layanan anak pada umumnya.
cxlvi
cxlvi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.
Anuar, Hedwig. “Public Libraries and Children. “ Perpustakaan. II (2) 1967:
h. 212-215.
Bowler, Roberta. Local Public Library Administration. Chicago: International
City Managers Association, 1964.
Bunanta, Murti. “Peningkatan Minat dan Budaya Baca Anak dan Remaja : Sebuah
Tanggapan untuk Perpustakaan dan Pustakawan dalam Menyongsong Abad
XXII. “ Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia, 13 (1-4) Januari-Desember
1991: h. 5-10.
Butler, Florence W. “Children’s Libraries and Librarianship.” Encyclopadia of
Library and Information Science. 1970: Vol.4, h. 559.
Harrod, Leonard Montaque. Library Work With Children: With Spesial Reference
to Developing Countries. London : Andre Deutsch, 1969.
Ray, Prytherch. Harrod’s librarians’ glossary: and reference book. 9th. Ed
Compiled. Vermont: Gower, 2000.
International Federation of Library Association and Institution (IFLA). Standards
for Public Library. 2nd ed. Munchen: Verlag Documentation, 1977.
Jenkins, Harold R. Management of Public Library. Greenwich : Jay Press, 1980.
Malo, Manasse. Buku Materi Pokok Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Penerbit
Karunika, 1986.
Moleong, lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
1993.
cxlvii
cxlvii
Nawawi, Hadari & Hadari, Martini. Instrumen Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992.
Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Cet. 3. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.
Nugroho, Nin. “Makna dan Fungsi Bacaan Anak.” Berita Buku IV (40),
November-Desember 1992: h. 47-48.
Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah. Jakarta: Perpustakaan Nasional
RI, 1992.
Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Ed.1, Cet.1. Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI, 1992.
Ray, Colin. Library Service to Schools and Children. Paris : Unesco. 1979.
Robinson, Helen M. “Research Related to Children’s Interest and to Development
Values Reading, “ Library trens, 22(2) 1973: h. 82.
Roy, Lorience.”National Findings National Measures : The NCES Survey on
Children’s Service in Public Libraries and Output Measures for Public
Library.” Journal of Youth Service in Libraries. 6 (1) Fall 1992: h. 131.
Salvadore, Maria B. “Going on a Hundred : Public Library service to Children in
Washington D.C.” Journal of Youth Service in Libraries. 6 (1) Fall 1992:
h. 188.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, ed. Metode penelitian survai. Jakarta:
LP3ES. 1989.
Sulistyo-Basuki. Periodisasi perpustakaan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1994.
Turner, Jefrey S. and Donald B. Helms. Lifespan Development. 3rd ed. New York:
Holt, Rinehart and Winston, 1987.
cxlviii
cxlviii
UNESCO Public Library Manifesto. Artikel diakses pada 25 Januari 2008 dari
http://www.singleton.nsw.gov.au/library/policy-unesco.html.
Wentroth, Mary Ann. “Public Library Services to Children in Oklahoma,” Top of
News. 31 (2) January 1975: h. 188.
cxlix
cxlix
Ketentuan Layanan dan Syarat-syarat Keanggotaan Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat
1. Waktu Pelayanan
Berdasarkan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 94 Tahun
2004 tentang jam layanan dan anggota perpustakaan. Jam layanan di Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Barat adalah sebagai berikut :
Hari Waktu Pelayanan
Senin-Minggu Pkl. 09.00-20.00 WIB Jum’at-Istirahat Pkl. 11.30-13.00 WIB 2. Keanggotaan
Calon anggota harus penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya.
Sebelum menjadi anggota dianjurkan membaca tata tertib atau peraturan-peraturan perpustakaan, kemudian mengisi formulir yang disediakan dan dilampirkan : • Foto Copi KTP / Kartu Pelajar / Kartu Mahasiswa / Kartu Pegawai
/ Kartu Keluarga • Pas photo berwarna 2x3 sebanyak 3 lembar • Membayar uang jaminan : untuk anak-anak sebesar Rp. 3000,00 untuk remaja & dewasa Rp. 5000,00 • Kartu anggota berlaku satu tahun dan dapat diperpanjang • Setiap anggota mendapat dua buah kantong peminjaman buku • Kartu warna kuning untuk anak-anak • Kartu warna merah untuk remaja • Kartu warna biru untuk dewasa • Kartu anggota dan kantong peminjaman buku tidak boleh
dipinjamkan kepada orang lain untuk meminjam buku • Anggota dapat meminjam dua buah buku selama 2 minggu dan
peminjaman dapat diperpanjang selama 2 minggu berikutnya dengan pemberitahuan terlebih dahulu
• Kaset atau koleksi rekam lainnya hanya dapat dipinjam di ruang Audio Visual
cl
cl
• Koleksi buku di ruang referensi hanya dapat dibaca ditempat dan boleh di fotocopi dengan seijin petugas
• Pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan bagi pengunjung bukan anggota tidak dapat eminjam koleksi
• Keterlambatan pengembalian buku yang dipinjam dikenakan denda Rp. 200 perbuku setiap hari keterlambatan.
• Kerusakan atau kehilangan buku yang dipinjam, diganti dengan buku atau uang seharga buku rusak atau hilang.
PERPUSTAKAAN UMUM KOTAMADYA JAKARTA BARAT
Statistik Anggota, Pengunjung dan Peminjam dan Koleksi Tahun 2007
Data Anggota Kantor Perpumkodya Jakarta Barat Tahun 2007
1.701 63%
1.008 37%
Anak-anakRemaja/dewasa
Data Pengunjung Kantor Perpumkodya Jakarta Barat Tahun 2007
Anak-anak; 21.674; 40%Remaja/dewasa;
32.654; 60%
Anak-anakRemaja/dewasa
cli
cli
Data Peminjam Buku Kantor Perpumkodya Jakarta Barat Tahun 2007
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Kelas 1000 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Fiksi
Jum
lah
Buk
u
Remaja/DewasaAnak-anak
Data Koleksi Umum Kantor Perpumkodya Jakarta Barat Tahun 2007
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Kelas 1000 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Fiksi
Jum
lah
Buk
u
Remaja/DewasaAnak-anak
clii
clii
Data Koleksi Referen Anak Kantor Perpumkodya Jakarta Barat Tahun 2007
385; 23%
288; 17%
150; 9%
0; 0%250; 15%
250; 15%
102; 6%
0; 0%100; 6% 142; 9%
0; 0%
1000 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Fiksi
cliii
cliii
PEDOMAN WAWANCARA LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM JAKARTA BARAT :
SURVEY PENDAPAT PEMAKAI JASA 1. Profil Responden
a. Identitas Responden
1. Umur : ………………………………………………….
2. Kelas : ………………………………………………….
b. Frekuensi Kunjungan
3. Dari mana adik mengetahui keberadaan Perpustakaan Umum Jakarta Barat ?
a. Brosur / pengumuman
b. Teman
c. Orang tua
d. Guru
e. Orang lain (sebutkan…..
4. Kapankah adik mengunjungi Perpustakaan Umum Jakarta Barat ?
a. Pulang sekolah
b. Libur sekolah
c. Waktu lain (sebutkan …….
5. Dalam seminggu, berapa kali adik berkunjung ke Perpustakaan Umum Jakarta
Barat?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. Lebih dari 3 kali / setiap hari
cliv
cliv
2. Pendapat Pemakai Mengenai Bagian Layanan Anak di PUJB
c Koleksi
6. Bagaimana menurut adik, jumlah koleksi buku anak di Perpustakaan Umum
Jakarta Barat (PUJB) ?
a. Banyak
b. Cukup
c. Sedikit
7. Menurut adik, bagaimana jumlah koleksi fiksi anak ?
a. Banyak
b. Cukup
c. Sedikit
8. Bagaimana menurut adik jumlah koleksi nonfiksi anak ?
a. Banyak
b. Cukup
c. Sedikit
b. Layanan Anak dan Staf PUJB
9. Apakah staf atau petugas layanan anak bersikap ramah dan baik hati dalam
membimbing adik ketika di layanan anak ?
a. Sangat ramah
b. Ramah
c. Biasa-biasa saja
clv
clv
d. Tidak ramah
e. Sangat tidak ramah
10. Apakah dalam menggunakan perpustakaan (dalam hal memilih buku yang
tepat, menemukan buku yang dicari) pernah bertanya kepada pustakawan ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak
11. Apakah pustakawan/staf perpustakaan pernah membantu kamu dalam
menggunakan perpustakaan tanpa ditanya atau dimintai tolong dalam hal
memilih buku yang tepat, menemukan buku yang dicari ?
a. Ya
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak
3. Pendapat Responden Mengenai Kegiatan Layanan di Bagian Layanan
Anak di PUJB
a. Peminjaman Buku
12. Apakah adik anggota Perpustakaan Umum Jakarta Barat ?
a. Ya
clvi
clvi
b. Tidak (lanjutkan ke no. 15)
13. Bagaimana menurut kamu tata cara meminjam buku di PUJB ?
a. Mudah
b. Cukup
c. Sulit
14. Bagaimana dengan waktu peminjaman ?
a. Sebentar
b. Cukup
c. Lama
15. Bagaimana dengan jumlah buku yang boleh dipinjam ?
a. Sedikit
b. Cukup
c. Banyak
b. Layanan Rujukan
16. Apakah kamu pernah menggunakan koleksi rujukan (seperti ensiklopedi,
kamus, atlas, globe)?
a. Ya
b. Tidak (lanjutkan ke no. 18)
17. Koleksi rujukan apa yang sering adik gunakan di layanan anak ?
a. Ensiklopedi
b. Kamus
c. Atlas
clvii
clvii
18. Jika menemui kesulitan dalam menggunakan koleksi tersebut, apakah kamu
bertanya ke pustakawan ?
a. Ya
b. Tidak
c. Sering
d. Kadang-kadang
c. Bercerita (story teling)
19. Apakah kamu tahu PUJB mengadakan kegiatan bercerita/mendongeng ?
a. Ya
b. Tidak (lanjutkan ke no. 22)
20. Dari mana kamu tahu acara tersebut ?
a. Teman
b. Guru
c. Pustakawan
d. Pengumuman di PUJB
e. Kebetulan berada di perpustakaan sewaktu acara diadakan
f. Lain-lain (sebutkan ………..
21. Apakah kamu tahu jadwal kegiatan tersebut ?
a. Ya
b. Tidak
22. Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan tersebut ?
clviii
clviii
a. Ya
b. Tidak
23. Bgaimana menurut adik tentang cerita yang dibawakan ?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Cukup
d. Jelek
e. Sangat jelek
24. Bagaimana menurut adik tentang yang membawakan cerita pada layanan
bercerita ?
a . Sangat bagus
b. Bagus
c. Cukup
d. Jelek
e. Sangat jelek
25. Bagaimana dengan waktu bercerita ?
a. Sangat sebentar
b. Sebentar
c Cukup
d. Lama
e. Sangat lama
d. Mainan
23. Apakah adik mengetahui adanya layanan permainan anak di layanan anak ?
a. Ya
clix
clix
b. Tidak (selesai)
24. Apakah kamu pernah menggunakan koleksi mainan ?
a. Ya
b. Tidak (selesai)
25. Bagaimana menurut kamu koleksi tersebut ?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Cukup
d. Jelek
e. Sangat jelek
26. Bagaimana dengan jumlahnya ?
a. Sangat banyak
b. Banyak
c. Cukup
d. Sedikit
e. Sangat sedikit
27. Bagaimana dengan ruangan untuk koleksi mainan ?
a. Sangat nyaman
b. Nyaman
c. Biasa saja
d. Tidak nyaman
e. Sangat tidak nyaman
clx
clx
clxi
clxi
Pedoman Wawancara
Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat : Survey Pendapat
Pemakai Jasa
I. Identitas Responden
1. Nama : Dra. Siti Khodijah
2. Jabatan : Staf Layanan Anak PUJB
II. Pertanyaan
1. Bagaimana prosedur pengadaan koleksi bahan pustaka anak di PUJB ?
Jawab :
Dalam pengadaan koleksi, PUJB melakukan berbagai macam cara pengadaan.
Secara umum ada tiga cara yang dilakukan, yaitu melalui membeli, hadiah dan
serahan bahan hasil seminar, konfrensi.
2. Bagaimana prosedur peminjaman buku di layanan anak PUJB ?
Jawab :
Bagi pengguna Layanan Anak PUJB yang sudah menjadi anggota PUJB dapat
meminjam koleksi buku dengan peminjaman maksimal 2 buah buku dan batas
waktu peminjaman maksimal 14 hari. Apabila terjadi keterlambatan akan
dikenakan denda sebesar Rp.200/hari/buku.
Dalam peminjaman bahan pustaka di layanan anak PUJB menggunakan metode
Brown yaitu, setiap buku diberi kartu buku yang diselipkan dalam kantong yang
terdapat di balik cover buku, kartu buku tersebut akan tetap berada di dalam buku
selama buku tersebut terdapat di rak dan siap untuk dipinjam.
Bagi pengguna yang ingin meminjam terlebih dahulu memperlihatkan kartu
anggota, kantong peminjaman dan buku yang ingin dipinjam, kartu buku
dikeluarkan dan diselipkan ke dalam kantong buku pemilik kemudian distempel
tanggal pengembalian agar anggota tahu kapan harus mengembalikan buku
tersebut.
3. Kegiatan apa saja yang dilaksanakan di Layanan Anak PUJB ?
Jawab :
Kegiatan yang dilaksanakan di Layanan Anak sama seperti layanan
remaja/dewasa, hanya saja ada kegiatan tertentu yang berbeda yaitu :
clxii
clxii
1. Layanan Bercerita
2. Layanan Permainan
Sedangkan layanan yang sama seperti layanan remaja/dewasa yaitu :
1. Peminjaman bahan pustaka
2. Layanan rujukan / referen
Untuk layanan referen anak penempatannya khusus di layanan anak, dan jika ada
buku referen yang dicari anak tetapi tidak ada di layanan anak kami akan carikan
di layanan referen remaja/dewasa.
4. Pedoman apa yang digunakan PUJB dalam penomoran klasifikasi buku ?
Jawab :
Dalam penomoran klasifikasi bahan pustaka PUJB menggunakan DDC 20 edisi
ringkas.
5. Koleksi buku non fiksi apa yang sering dipinjam oleh pengguna layanan anak
?
Jawab :
Buku nonfiksi yang sering dipinjam yaitu buku-buku bahasa (Indonesia/Inggris)
dan buku IPTEK karena buku tersebut banyak gambarnya jadi mungkin dapat
menarik minat anak untuk membaca. Dan ada juga untuk mengerjakan tugas
sekolah.
6. Koleksi buku fiksi apa yang sering dipinjam oleh pengguna layanan anak ?
Jawab :
Kalau buku fiksi biasanya anak-anak meminjam buku-buku komik bergambar.
7. Apakah pengunjung layanan anak pernah bertanya kepada anda mengenai
informasi / bahan pustaka yang dicari ?
Jawab :
clxiii
clxiii
Banyak sih, yang sering bertanya biasanya mereka bertanya untuk mengerjakan
tugas sekolah. Dan ada pula yang bertanya kalau koleksi buku yang mereka cari
tidak ada.
8. Apakah anda pernah bertanya kepada pengunjung layanan anak (menawarkan
jasa) tentang informasi atau bahan pustaka yang dicari ?
Jawab :
Kadang saya bertanya kalau melihat pengunjung yang kesusahan, tapi biasaya
mereka kalau kesulitan mencari buku mereke langsung bertanya.
9. Kapankan layanan story telling dilaksanakan dan bagaimana pelaksanaannya ?
Jawab :
Layanan bercerita dilakukan pada setiap hari Kamis dan Minggu, namun
kadang layanan ini tidak diadakan sesuai dengan jadwalnya jika pengunjung
layanan anak tidak banyak.
Untuk layanan bercerita ini biasanya dilakukan oleh petugas layanan anak atau
oleh Paguyuban Anak Jakarta Membaca (PAJM) Jakarta Barat yang merupakan
organisasi yang terdiri pelajar SMU. Untuk ceritanya diambil dari koleksi yang
berada di layanan anak, agar anak nantinya tertarik untuk membaca setelah
mendengarkan cerita.
10. Bagaimana layanan permainan anak dilakukan ?
Jawab :
Anak-anak dapat meminjam mainan yang berada di rak koleksi permainan anak,
untuk digunakan di ruang play room, dengan terlebih dahulu meminta permainan
apa yang mau dipinjam kepada staf layanan anak. Tetapi koleksi tersebut tidak
bias dipinjam untuk dibawa pulang.
Dan biasaya petugas mengawasi dan terkadang membimbing anak-anak yang
belum mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Setelah setelah dimainkan
biasanya diletakkan di ruang play room dan petugas yang akan membereskan.
11. Hambatan-hambatan apa yang anda hadapi dalam pelaksanaan kegiatan
layanan anak ?
Jawab :
clxiv
clxiv
Hambatannya :
1. Anak-anak kurang minatnya dalam membaca, dan kalupun ada yang suka
membaca biasanya yang dibaca hanya komik-komik terjemahan. Jadi
saying kalau koleksi yang ada kurang dimanfaatkan.
2. Banyak koleksi yang sudah tidak up to date, sehingga pengunjung kurang
minat untuk membaca.
3. Kurangnya staf untuk layanan anak, karena yang ada sekarang hanya 2
orang saja. Sedangkan tugasnya bukan hanya sirkulasi saja tetapi
membimbing pengunjung layanan anak yang kadang membuat gaduh,
bercerita, permainan anak dan perbaikan buku yang rusak.
4. Kurangnya dana untuk penambahan koleksi-koleksi terbaru (up to date).
Jakarta, 20 Maret 2008
Pewawancara Nara Sumber
Imam Syafei Dra. Siti Khodijah