latihan transfer i & ii dr. tirza

48
LATIHAN TRANSFER LATIHAN TRANSFER METODE, PERALATAN METODE, PERALATAN DAN PERSIAPAN DAN PERSIAPAN Dr. Tirza Z.Tamin,Sp.RM Dr. Tirza Z.Tamin,Sp.RM

Upload: dewisusisusanti

Post on 20-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LATIHAN TRANSFERLATIHAN TRANSFERMETODE, PERALATAN METODE, PERALATAN

DAN PERSIAPANDAN PERSIAPAN

Dr. Tirza Z.Tamin,Sp.RMDr. Tirza Z.Tamin,Sp.RM

Transfer merupakan suatu pola gerakan Transfer merupakan suatu pola gerakan dimana terjadi perubahan posisi pasien dimana terjadi perubahan posisi pasien

misalnya dari berbaring ke duduk ditepi tempat misalnya dari berbaring ke duduk ditepi tempat tidur ke berdiri dan duduk di kursi roda atau tidur ke berdiri dan duduk di kursi roda atau sebaliknya tanpa adanya jarak yang ditempuh. sebaliknya tanpa adanya jarak yang ditempuh.

Sedangkan mobilisasi adalah gabungan antara Sedangkan mobilisasi adalah gabungan antara transfer dan ambulasi. transfer dan ambulasi.

Ambulasi adalah pasien berpindah / bergerak dari Ambulasi adalah pasien berpindah / bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan adanya jarak yang suatu tempat ke tempat lain dengan adanya jarak yang ditempuh misalnya berjalan.ditempuh misalnya berjalan.

Pada kuliah ini lebih diutamakan latihan transfer ke Pada kuliah ini lebih diutamakan latihan transfer ke dan dari kursi roda. Transfer yang aman dan efisien dan dari kursi roda. Transfer yang aman dan efisien merupakan suatu kombinasi dari kapasitas fisik dan merupakan suatu kombinasi dari kapasitas fisik dan persepsi, peralatan serta tehnik yang tepat disesuaikan persepsi, peralatan serta tehnik yang tepat disesuaikan dengan kemampuan pasien. dengan kemampuan pasien.

Permukaan yang stabil untuk pasien bergerak Permukaan yang stabil untuk pasien bergerak diperlukan untuk seluruh latihan transfer.diperlukan untuk seluruh latihan transfer.

Untuk mempelajari latihan transfer kepada pasien Untuk mempelajari latihan transfer kepada pasien menggunakan kursi roda, perlu diketahui peralatan menggunakan kursi roda, perlu diketahui peralatan kursi roda yang ideal, terdiri atas :kursi roda yang ideal, terdiri atas : Tempat dudukTempat duduk

Dapat terbuat dari bahan yang flexible, sling Dapat terbuat dari bahan yang flexible, sling type type untuk kursi roda yang dapat dilipat untuk kursi roda yang dapat dilipat

Dapat pula terbuat dari bahan padat.Dapat pula terbuat dari bahan padat.

Back rest :Back rest : Bagian belakang kursi roda sebagai Bagian belakang kursi roda sebagai

penopang punggung pasienpenopang punggung pasien Terbuat dari bahan flexibel seperti tempat Terbuat dari bahan flexibel seperti tempat

duduk atau dapat pula rigid, datar atau duduk atau dapat pula rigid, datar atau sedikit berlekuksedikit berlekuk

Di atas sandaran punggung ini di kiri kanan Di atas sandaran punggung ini di kiri kanan terdapat push handle (pegangan)terdapat push handle (pegangan)

ArmrestArmrest Adalah lengan kursi yang terletak Adalah lengan kursi yang terletak 23 cm dari 23 cm dari

tempat duduktempat duduk Sebagai penopang lengan dan tangan pada waktu Sebagai penopang lengan dan tangan pada waktu

beristirahat maupun pada saat melakukan berbagai beristirahat maupun pada saat melakukan berbagai kegiatankegiatan

Membantu mempertahankan keseimbangan tubuhMembantu mempertahankan keseimbangan tubuh Diperlengkapi dengan clothing protector, yaitu Diperlengkapi dengan clothing protector, yaitu

penahanan agar baju penderita tidak terjerat pada penahanan agar baju penderita tidak terjerat pada jari – jari rodajari – jari roda

Foot dan leg supportFoot dan leg support Terdapat dibagian depan dan bawah kursi roda Terdapat dibagian depan dan bawah kursi roda

sebagai penopang tungkai kakisebagai penopang tungkai kaki Footrest harus cukup tinggi agar kaki cukup Footrest harus cukup tinggi agar kaki cukup

ditopang untuk mempertahankan sirkulasi pada ditopang untuk mempertahankan sirkulasi pada tungkai tetapi tidak terlalu tinggi agar tidak tungkai tetapi tidak terlalu tinggi agar tidak menyebabkan pergeseran berat tungkai kebelakang menyebabkan pergeseran berat tungkai kebelakang kearah tuberositas ischium dan sacrumkearah tuberositas ischium dan sacrum

CushionCushion Bantalan kursi yang berfungsi mengurangi tekanan Bantalan kursi yang berfungsi mengurangi tekanan

pada daerah – daerah peka tekanan dan pada daerah – daerah peka tekanan dan memberikan dasar duduk yang stabilmemberikan dasar duduk yang stabil

Bantalan yang paling baik dalam mengurangi Bantalan yang paling baik dalam mengurangi tekanan adalah villous pneumatic cushion. tekanan adalah villous pneumatic cushion. Tetapi Tetapi bantalan ini kurang stabil dan harganya mahalbantalan ini kurang stabil dan harganya mahal

Sebagai ukuran kursi roda disesuaikan dengan Sebagai ukuran kursi roda disesuaikan dengan ukuran pasien, agar pasien dapat nyaman ukuran pasien, agar pasien dapat nyaman duduk di atas kursi roda dan dapat melakukan duduk di atas kursi roda dan dapat melakukan latihan transfer secara efisien, dan jika kondisi latihan transfer secara efisien, dan jika kondisi memungkinkan dapat dilakukan secara memungkinkan dapat dilakukan secara mandiri. mandiri. Model kursi roda bervariasi Model kursi roda bervariasi tergantung kepada tingkat kecacatan yang tergantung kepada tingkat kecacatan yang dimiliki pasien, sepertyi : paraplegi / tetraplegidimiliki pasien, sepertyi : paraplegi / tetraplegi

Kelompok otot ekstremitas atas yang penting untuk Kelompok otot ekstremitas atas yang penting untuk pemakaian kursi roda adalah sebagai berikut :pemakaian kursi roda adalah sebagai berikut :

1.1. Latissimus dorsi, lower trapezius, pectoralis Latissimus dorsi, lower trapezius, pectoralis minorminor

2.2. Adductor bahu ( pectoralis major dan latissimus Adductor bahu ( pectoralis major dan latissimus dorsi )dorsi )

3.3. Fleksor, ekstensor, abductor bahu (deltoid )Fleksor, ekstensor, abductor bahu (deltoid )4.4. Ekstensor lengan bawah ( triceps dan anconeus )Ekstensor lengan bawah ( triceps dan anconeus )5.5. Ekstensor pergelangan tanganEkstensor pergelangan tangan6.6. Fleksor jari – jari dan ibu jari ( Flexor digitorum Fleksor jari – jari dan ibu jari ( Flexor digitorum

superficialis )superficialis )7.7. M. rectus AbdominalisM. rectus Abdominalis

Cara pengukuran kursi roda yang tepat adalah Cara pengukuran kursi roda yang tepat adalah sebagai berikut :sebagai berikut :

1.1. Seat Width (lebar tempat duduk)Seat Width (lebar tempat duduk)

2.2. Seat depth (kedalaman tempat duduk)Seat depth (kedalaman tempat duduk)

3.3. Leg Length (panjang tungkai)Leg Length (panjang tungkai)

4.4. Seat Height ( tinggi tempat duduk)Seat Height ( tinggi tempat duduk)

5.5. Arm Height ( tinggi lengan )Arm Height ( tinggi lengan )

6.6. Back Height ( tinggi sandaran tempat duduk )Back Height ( tinggi sandaran tempat duduk )

Jika pasien dilatih untuk transfer dari Jika pasien dilatih untuk transfer dari berbaring ke posisi duduk, kekuatan otot berbaring ke posisi duduk, kekuatan otot anggota gerak atas, otot trunk harus dilatih anggota gerak atas, otot trunk harus dilatih terlebih dahulu ( seperti : otot depressor dan terlebih dahulu ( seperti : otot depressor dan adductor shoulder, flexor elbow, ekstensor adductor shoulder, flexor elbow, ekstensor wrist, flexor jari, jari tangan serta otot flexor wrist, flexor jari, jari tangan serta otot flexor trunk)trunk)

Jika pasien imobilisasi cukup lama (> 1 minggu ), Jika pasien imobilisasi cukup lama (> 1 minggu ), latihan transfer dari berbaring ke posisi duduk dilatih latihan transfer dari berbaring ke posisi duduk dilatih bertahap, bisa menggunakan tempat tidur semi fowler bertahap, bisa menggunakan tempat tidur semi fowler atau menggunkaan bantal. Dinaikkan setiap 15atau menggunkaan bantal. Dinaikkan setiap 1500 . Di . Di cek tekanan darah, pols dan gejala subjektif cek tekanan darah, pols dan gejala subjektif diperhatikan sebelum, sedang dan sesudah latihan. diperhatikan sebelum, sedang dan sesudah latihan. TD sistolik tidak boleh turun 10 mm dari TD sistolik TD sistolik tidak boleh turun 10 mm dari TD sistolik awal dan pols tidak boleh naik 20x/menit dari pols awal dan pols tidak boleh naik 20x/menit dari pols awal. awal.

Sedangkan gejala subjektif muncul seperti : mual, Sedangkan gejala subjektif muncul seperti : mual, pandangan kabur, keringat banyak, pusing, latihan pandangan kabur, keringat banyak, pusing, latihan transfer harus dihentikan, prinsipnya jangan terjadi transfer harus dihentikan, prinsipnya jangan terjadi ortostatik hipotensi yang akhirnya pasien akan ortostatik hipotensi yang akhirnya pasien akan kehilangan kesadaran.kehilangan kesadaran.

Jika pasien dilatih transfer ke posisi berdiri, Jika pasien dilatih transfer ke posisi berdiri, sitting balance harus adekuat baik ke arah sitting balance harus adekuat baik ke arah anterior posterior maupun lateral dan anterior posterior maupun lateral dan toleransi / lamanya duduk toleransi / lamanya duduk 15 menit. Serta 15 menit. Serta otot flexor terutama ekstensor hip dan knee otot flexor terutama ekstensor hip dan knee harus minimal 3 serta kekuatan otot depressor, harus minimal 3 serta kekuatan otot depressor, adductor, flexor dan extension elbow dan adductor, flexor dan extension elbow dan fungsi hand dan wrist harus termasuk flexor fungsi hand dan wrist harus termasuk flexor dan extensor trunk.dan extensor trunk.

Sebelum melakukan latihan transfer, Sebelum melakukan latihan transfer, dipersiapkan terlebih dahulu peralatan – dipersiapkan terlebih dahulu peralatan – peralatan yang diperlukan selama melakukan peralatan yang diperlukan selama melakukan latihan transfer, agar latihan transfer dapat latihan transfer, agar latihan transfer dapat dilakukan seefisien dan seefektif mungkindilakukan seefisien dan seefektif mungkin

Transfer I

LATIHAN KOORDINASI DAN LATIHAN KOORDINASI DAN KESEIMBANGANKESEIMBANGAN

Koordinasi:Koordinasi:

Proses yang mengakibatkan :Proses yang mengakibatkan : Gerakan aktivitas pola kontraksi beberapa Gerakan aktivitas pola kontraksi beberapa

motor unit dari kelompok otot.motor unit dari kelompok otot. Inhibisi kelompok otot lainnya.Inhibisi kelompok otot lainnya. Dalam aktivitas sesuai dengan kehendak.Dalam aktivitas sesuai dengan kehendak.

Transfer II

Perkembangan pola multimuskuler tergantung pada :Perkembangan pola multimuskuler tergantung pada :

Jalur engram dalam sistim extra pyramidal melalui Jalur engram dalam sistim extra pyramidal melalui latihanlatihan

Engram dapat dilatih dengan baik bila pelaksanaan Engram dapat dilatih dengan baik bila pelaksanaan dalam pola yang benar dan dalam repitisi ratusan, dalam pola yang benar dan dalam repitisi ratusan, ribuan, bahkan jutaan kali latihan.ribuan, bahkan jutaan kali latihan.

Engram merupakan organisasi neurology dari pre Engram merupakan organisasi neurology dari pre program pola aktivitas otot.program pola aktivitas otot.

Goal dari latihan koordinasi adalah :Goal dari latihan koordinasi adalah : Mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan Mengembangkan kemampuan untuk menghasilkan

suatu pola motorik multi muskuler secara otomatis, suatu pola motorik multi muskuler secara otomatis, cepat, tepat dan lebih kuat.cepat, tepat dan lebih kuat.

Otot yang berperan utama dalam pergerakan disebut Otot yang berperan utama dalam pergerakan disebut primer mover atau agonisprimer mover atau agonis

Otot lain yang membantu pergerakan disebut Otot lain yang membantu pergerakan disebut antagonisantagonis

Otot yang mirip / sama atau cocok dengan gerakan Otot yang mirip / sama atau cocok dengan gerakan sendi dalam mempertahankan posisi untuk bergerak sendi dalam mempertahankan posisi untuk bergerak dan sikron dengan prime mover disebut stabilizerdan sikron dengan prime mover disebut stabilizer

Perkembangan koordinasi tergantung pada Perkembangan koordinasi tergantung pada repetisi dalam latihan koordinasi yang repetisi dalam latihan koordinasi yang dilakukan pertama adalah pergerakan dilakukan pertama adalah pergerakan sederhana dan pelan sehingga komponen sederhana dan pelan sehingga komponen aktivitasnya dapat diamati dengan jelas.aktivitasnya dapat diamati dengan jelas.

Bila aktivitas diulang berkali – kali, maka akan Bila aktivitas diulang berkali – kali, maka akan terbentuk engram. Kemudian dapat dilakukan terbentuk engram. Kemudian dapat dilakukan latihan dengan usaha yang lebih baik tanpa latihan dengan usaha yang lebih baik tanpa adanya kesalahan gerakan. Setelah itu adanya kesalahan gerakan. Setelah itu kecepatan latihan dapat ditingkatkan.kecepatan latihan dapat ditingkatkan.

Komponen pelaksana latihan otomatik yang Komponen pelaksana latihan otomatik yang trampil :trampil :

1.1. Volition Volition : Bila engram sudah terbentuk, : Bila engram sudah terbentuk, kemauan untuk menentukan apakah engramnya kemauan untuk menentukan apakah engramnya dijalankan, dipertakankan atau distop.dijalankan, dipertakankan atau distop.

Ini digunakan untuk seleksai atau modifikasi Ini digunakan untuk seleksai atau modifikasi engramengram

2.2. PerceptionPerception : Aktivitas koordinasi dimonitor : Aktivitas koordinasi dimonitor dengan rangsangan sensorik dengan rangsangan sensorik melalui jalur melalui jalur proprioseptif dan dirangsang dengan persepti proprioseptif dan dirangsang dengan persepti visual visual dan taktil.dan taktil.

Kontrol posisi dan gerakan pola motorik yang Kontrol posisi dan gerakan pola motorik yang trampil melalui interaksi antara crebelum dan trampil melalui interaksi antara crebelum dan ganglia basalis dalam hubungan dengan cortex ganglia basalis dalam hubungan dengan cortex precentral.precentral.

Persepsi adalah proses di CNS yang lebih halus, Persepsi adalah proses di CNS yang lebih halus, sehingga dapat diketahui kesalahan secara sehingga dapat diketahui kesalahan secara retrospektif dan dapat dilakukan retrospektif dan dapat dilakukan koreksi.koreksi.

3.3. Engram Formation : Dengan cara engram Engram Formation : Dengan cara engram automatik dapat dikembangkan automatik dapat dikembangkan pelaksanaan pelaksanaan latihan yang tepat secara repetisi volunteer latihan yang tepat secara repetisi volunteer sampai terbentuk engram yang baik.sampai terbentuk engram yang baik.

Yang dibutuhkan dalam latihan :Yang dibutuhkan dalam latihan : Konsentrasi dan partisipasiKonsentrasi dan partisipasi Pasien harus sadar dapat mengikuti dan mengerti Pasien harus sadar dapat mengikuti dan mengerti

instruksi, mampu untuk belajar, kooperatif dan mampu instruksi, mampu untuk belajar, kooperatif dan mampu konsentrasi sewaktu latihankonsentrasi sewaktu latihan

Ruangan latihan harus tenang sehingga pasien tidak Ruangan latihan harus tenang sehingga pasien tidak berhenti latihan. Posisi pasien harus relax, enak dan berhenti latihan. Posisi pasien harus relax, enak dan aman. Bila pasien tidak siap dan tidak tenang aman. Bila pasien tidak siap dan tidak tenang tidak tidak dapat konsentrasi untuk mengontrol aktivitas otot secara dapat konsentrasi untuk mengontrol aktivitas otot secara khususkhusus

Bila pasien tidak kuat / memiliki kelemahan Bila pasien tidak kuat / memiliki kelemahan umum atau masalah keseimbangan, tubuh umum atau masalah keseimbangan, tubuh pasien harus disupport atau dalam posisi pasien harus disupport atau dalam posisi berbaring.berbaring.

Pada pasien CP akan lebih baik relax bila Pada pasien CP akan lebih baik relax bila berbaring di mat pada lantai.berbaring di mat pada lantai.

Pasien harus mempunyai proprioseptor atau Pasien harus mempunyai proprioseptor atau teleseptor yang bagus untuk mengontrol teleseptor yang bagus untuk mengontrol

aktivitas otot.aktivitas otot.

Pasien harus bebas dari rasa sakit, gerak sendi bila Pasien harus bebas dari rasa sakit, gerak sendi bila otot digerakkan.otot digerakkan.Pergerakan sendi Pergerakan sendi 10 10s s adequat untuk mengawali adequat untuk mengawali monitor proprioseptif bila sensasi normal. Adanya monitor proprioseptif bila sensasi normal. Adanya pain, terjadi inhibisi aktivitas pain, terjadi inhibisi aktivitas berakibat berakibat inkoordinasiinkoordinasi

Sewaktu latihan, bila terdapat substitusi atau Sewaktu latihan, bila terdapat substitusi atau inkoordinasi inkoordinasi therapis harus mengajarkan cara therapis harus mengajarkan cara aktivitas sesuai dengan gerakan prime moveraktivitas sesuai dengan gerakan prime mover

TEHNIK LATIHAN OTOT INDIVIDUALTEHNIK LATIHAN OTOT INDIVIDUAL Secara lower motor neuronSecara lower motor neuron

Pada otot yang hyporesfionsive Pada otot yang hyporesfionsive tak ada tak ada kontraksi kontraksi stretch reflex ditimbulkan dengan stretch reflex ditimbulkan dengan memukul tendon atau secara berulang – ulang memukul tendon atau secara berulang – ulang digerakkan secara cepat. digerakkan secara cepat. Reaksi minimal Reaksi minimal sering dapat diamati dengan palpasi didaerah sering dapat diamati dengan palpasi didaerah inseri tendon. inseri tendon. Bisa juga dengan elektrik Bisa juga dengan elektrik vibrasi.vibrasi.

Secara upper motor neuron dengan fasilitasiSecara upper motor neuron dengan fasilitasiPada penyakit UMN dimana stretch reflex Pada penyakit UMN dimana stretch reflex berkurang problem ditentukan apakah dapat berkurang problem ditentukan apakah dapat dilakukan secara UMN. Bila fasilitas dapat dilakukan secara UMN. Bila fasilitas dapat mengaktivasi kontraksi otot volunter dan mengaktivasi kontraksi otot volunter dan diikuti latihan yang lama dalam diikuti latihan yang lama dalam pengembangan kontrol dan koordinasi pengembangan kontrol dan koordinasi dapat dapat digunakan untuk memperoleh kembali fungsi.digunakan untuk memperoleh kembali fungsi.

Excitasi Cutaneous ReinforcementExcitasi Cutaneous ReinforcementStimulasi kulit di atas insersi tendon dan perut otot Stimulasi kulit di atas insersi tendon dan perut otot meningkatkan sensivitas stretch reflex melalui meningkatkan sensivitas stretch reflex melalui reflexgamma cutaneous dan memudahkan kontraksi reflexgamma cutaneous dan memudahkan kontraksi otot.otot.Untuk meningkatkan respon motorik mungkin juga Untuk meningkatkan respon motorik mungkin juga bisa efktif dengan rangsangan stroking tapping, bisa efktif dengan rangsangan stroking tapping, dingin, kimia atau electric stimulation pada kulit di dingin, kimia atau electric stimulation pada kulit di atas perut otot.atas perut otot.

Mengajarkan kesadaran akan fungsi yang benarMengajarkan kesadaran akan fungsi yang benarPasien diajari mengenai fungsi tiap – tiap otot, Pasien diajari mengenai fungsi tiap – tiap otot, dimana ditunjukkan juga origo dan insersio otot, dan dimana ditunjukkan juga origo dan insersio otot, dan aksi yang dihasilkan oleh otot.aksi yang dihasilkan oleh otot.

Rangkaian latihan control meuromuskulerRangkaian latihan control meuromuskuler

Untuk latihan control, bila lesi UMN Untuk latihan control, bila lesi UMN yang perlu yang perlu pertama mendapatkan relaxasi ototpertama mendapatkan relaxasi otot

1.1. Rangsangan kulit di atas tendon / insersiRangsangan kulit di atas tendon / insersi

2.2. Therapis membantu pergerakan pasien kontraksi otot Therapis membantu pergerakan pasien kontraksi otot minimalminimal

3.3. Pasien meningkatkan kontraksi otot > kuat dan therapis Pasien meningkatkan kontraksi otot > kuat dan therapis meneruskan tehnik stimulasi cutaneous diikuti pergerakan meneruskan tehnik stimulasi cutaneous diikuti pergerakan sesuai kehendaksesuai kehendak

4.4. Therapis mengurangi bantuan secara bertahap sampai Therapis mengurangi bantuan secara bertahap sampai pasien menghasilkan kontraksi melawan gravitasipasien menghasilkan kontraksi melawan gravitasi

Kontrol otot individu harus dilakukan sebelum Kontrol otot individu harus dilakukan sebelum dilakukan latihan koordinasi yang lebih dilakukan latihan koordinasi yang lebih komplek. Kontrol gerakan yang sederhana komplek. Kontrol gerakan yang sederhana dengan inhibisi aktivitas yang lain adalah dengan inhibisi aktivitas yang lain adalah penting untuk memulai latihan koordinasi.penting untuk memulai latihan koordinasi.

MELATIH KOORDINASI MULTIMUSKULERMELATIH KOORDINASI MULTIMUSKULER

Terapi latihan untuk melatih koordinasi mempunyai Terapi latihan untuk melatih koordinasi mempunyai obeyktif untuk pengembangan dari koordinasi tingkat obeyktif untuk pengembangan dari koordinasi tingkat tinggi dalam waktu sesingkat mungkin.tinggi dalam waktu sesingkat mungkin.

Tujuan latihan adalah memperkuat cara pelaksanaan Tujuan latihan adalah memperkuat cara pelaksanaan aktivitas tertentu yang ingin dilakukan. Dalam hal ini, aktivitas tertentu yang ingin dilakukan. Dalam hal ini, aktivitas desynthesa ke komponen yang sederhana aktivitas desynthesa ke komponen yang sederhana sehingga dapat dilakukan secara benar. sehingga dapat dilakukan secara benar.

Desynthesa akan meningkatkan konsistensi dan Desynthesa akan meningkatkan konsistensi dan frekwensi dari suatu pola gerakan yang benar dan frekwensi dari suatu pola gerakan yang benar dan mengurangi kesalahan gerakan. Bila pola motor mengurangi kesalahan gerakan. Bila pola motor didesynthesa ketugas unit motor, cara melatih dengan didesynthesa ketugas unit motor, cara melatih dengan membiasakan pasien dalam kontrol volunteer. Pasien membiasakan pasien dalam kontrol volunteer. Pasien diperintahkan melakukan dengan sadar yang mungkin diperintahkan melakukan dengan sadar yang mungkin dikombinasikan dengan stimulasi sensorik atau pasif dikombinasikan dengan stimulasi sensorik atau pasif movement. Seperti pengembangan kemampuan untuk movement. Seperti pengembangan kemampuan untuk mendapatkan engram unit individu secara mudah dan mendapatkan engram unit individu secara mudah dan benar. benar.

KOORDINASI UNTUK TANGAN DAN KOORDINASI UNTUK TANGAN DAN EKSTREMITAS ATASEKSTREMITAS ATAS

Aktivitas yang komplek dari pinch dan graps, masing – Aktivitas yang komplek dari pinch dan graps, masing – masing memerlukan koordinasi multimuskuler. masing memerlukan koordinasi multimuskuler. Prehension terjadi dari aktivitas pinch atau precission grip Prehension terjadi dari aktivitas pinch atau precission grip antara ibu jari, telunjuk dan jari tengah.antara ibu jari, telunjuk dan jari tengah.

Power grip dibentuk dari pendekatan ke 4 jari kearah Power grip dibentuk dari pendekatan ke 4 jari kearah eminentia thenar, 70% dari aktivitas prehension terjadi eminentia thenar, 70% dari aktivitas prehension terjadi dari variasi posisi. Tiap – tiap variasi posisi memerlukan dari variasi posisi. Tiap – tiap variasi posisi memerlukan perkembangan dari engram koordinasi multimuskuler perkembangan dari engram koordinasi multimuskuler mulai pada waktu bayi dan perkembangan anak.mulai pada waktu bayi dan perkembangan anak.

Pada pasien athetoid, tidak mampu memgembangkan Pada pasien athetoid, tidak mampu memgembangkan engram yaitu waktu bayi sebelum terjadi engram yaitu waktu bayi sebelum terjadi perkembangan engram. Bila terdapat kerusakan perkembangan engram. Bila terdapat kerusakan sistim extra pyramidal dimana kontraksi sulit sistim extra pyramidal dimana kontraksi sulit terkoordinasi dan inhibisi ototmatis terganggu, maka terkoordinasi dan inhibisi ototmatis terganggu, maka memerlukan tempat dan lingkungan yang memerlukan tempat dan lingkungan yang memungkinkan untuk latihan koordinasi dalam pola memungkinkan untuk latihan koordinasi dalam pola yang benar untuk repetisi berulang – ulang setiap yang benar untuk repetisi berulang – ulang setiap hari.hari.

Aspek yang penting untuk latihan (repetisi) berulang Aspek yang penting untuk latihan (repetisi) berulang – ulang adalah :– ulang adalah : Pasien ingin dan mau melakukanPasien ingin dan mau melakukan Dorongan dari therapist, keluarga atau teman.Dorongan dari therapist, keluarga atau teman.

Suatu latihan yang membangkitkan semangat pasien Suatu latihan yang membangkitkan semangat pasien untuk melakukannya berulang – ulang yaitu untuk melakukannya berulang – ulang yaitu rewarding, activies, misalnya memainkan alat musik, rewarding, activies, misalnya memainkan alat musik, permainan, mesin tik dan latihan konstruksi.permainan, mesin tik dan latihan konstruksi.

Bila perlu, dapat dipergunakan alat mekanik seperti Bila perlu, dapat dipergunakan alat mekanik seperti splint yang disesuaikan dengan kelainannya yang splint yang disesuaikan dengan kelainannya yang bertujuan untuk mengurangi aktivitas agnosis – bertujuan untuk mengurangi aktivitas agnosis – antagonis untuk mengontrol pergerakan.antagonis untuk mengontrol pergerakan.

Misalnya dipakai adapted splint untuk latihan subunit Misalnya dipakai adapted splint untuk latihan subunit fungsi ibu jari.fungsi ibu jari.Bila koordinasi jelek diperlukan variasi aktivitas yang Bila koordinasi jelek diperlukan variasi aktivitas yang mencegah kebosanan dan keputusan pasien.mencegah kebosanan dan keputusan pasien.

AKTIVITAS KOORDIANSI MMT EKSTREMITAS AKTIVITAS KOORDIANSI MMT EKSTREMITAS BAWAH DAN LATIHAN KESEIMBANGAN BAWAH DAN LATIHAN KESEIMBANGAN (BALANCE).(BALANCE).

Latihan ambulasi dimulai dengan latihan engram dasar Latihan ambulasi dimulai dengan latihan engram dasar dari balance dan recovery balance. Untuk latihan awal dari balance dan recovery balance. Untuk latihan awal memerlukan unit pola yang cukup sederhana sehingga memerlukan unit pola yang cukup sederhana sehingga pasien dapat melakukan setiap pola dengan benar.pasien dapat melakukan setiap pola dengan benar.

Stabilitas external selektif mungkin perlu disiapkan Stabilitas external selektif mungkin perlu disiapkan setiap fase latihan maka support antigravitasi aman setiap fase latihan maka support antigravitasi aman dan pasien dapat konsentrasi pada aktivitas volunteer dan pasien dapat konsentrasi pada aktivitas volunteer dari pola motorik tanpa distraksi aktivitas otot lain dari pola motorik tanpa distraksi aktivitas otot lain yang dibutuhkan untuk menjaga balance. yang dibutuhkan untuk menjaga balance.

Latihan ini mulai pada bayi 6 bulan yang Latihan ini mulai pada bayi 6 bulan yang koordinasinya belum bagus untuk melatih balance koordinasinya belum bagus untuk melatih balance kepala. kepala. Dengan support pada trunk dan ekxtremitas Dengan support pada trunk dan ekxtremitas bawah, neck control dan balance dapat dilakukan bawah, neck control dan balance dapat dilakukan sampai secara otomatis.sampai secara otomatis.

Kemudian latihan neck control, dengan melatih Kemudian latihan neck control, dengan melatih balance badan, melatih extremitas atas untuk balance badan, melatih extremitas atas untuk prosective extension dan support untuk balance badan prosective extension dan support untuk balance badan (trunk), kemudian balance hip, knee dan akhirnya (trunk), kemudian balance hip, knee dan akhirnya bisa berdiri.bisa berdiri.

Pada pasien dengan keadaan sakit berat, postur tegak Pada pasien dengan keadaan sakit berat, postur tegak mungkin dilatih dengan tilt table untuk mengatasi mungkin dilatih dengan tilt table untuk mengatasi hipertensi orthostatik dan mungkin dalam waktu yang hipertensi orthostatik dan mungkin dalam waktu yang sama dilatih progresif training dari egram untuk sama dilatih progresif training dari egram untuk balance antigravitasi.balance antigravitasi.

Perkembangan dari koordinasi yang adekuat Perkembangan dari koordinasi yang adekuat untuk mempertahankan balance yang stabil untuk mempertahankan balance yang stabil perlu untuk persiapan jalan.perlu untuk persiapan jalan.Dasar latihan balance diawali dengan pasien Dasar latihan balance diawali dengan pasien berdiri dengan ke 2 kaki dengan balance dari berdiri dengan ke 2 kaki dengan balance dari ke 2 tangannya, kemudian menumpu (berdiri) ke 2 tangannya, kemudian menumpu (berdiri) dengan satu kaki kemudian kaki yang lainnya dengan satu kaki kemudian kaki yang lainnya sampai tercapai balance dengan berdiri dengan sampai tercapai balance dengan berdiri dengan kaki. kaki.

Latihan balance dipararel bar dapat dilatih Latihan balance dipararel bar dapat dilatih dengan menggoyang badan kedepan atau dengan menggoyang badan kedepan atau kesamping. Tapi ini tidak dikerjakan bila kesamping. Tapi ini tidak dikerjakan bila menggunakan crutches atau tongkat. Maka menggunakan crutches atau tongkat. Maka kemampuan mempertahankan balance dari kemampuan mempertahankan balance dari semua fase ambulansi merupakan komponen semua fase ambulansi merupakan komponen daasr dari latihan ambulasi.daasr dari latihan ambulasi.

FRENKEL EXERCISEFRENKEL EXERCISEPosisi berbaring :Posisi berbaring :

1.1. Fleksi hip dan knee dari satu ekstremitas, tumit pada bed, Fleksi hip dan knee dari satu ekstremitas, tumit pada bed, kaki digeser. kaki digeser. Kembali ke posisi semula diulang pada Kembali ke posisi semula diulang pada ekstremitas satunya.ekstremitas satunya.

2.2. Fleksi = No.1Fleksi = No.1Abduksi hip dalam fleksiAbduksi hip dalam fleksiKembali ke posisi fleksi Kembali ke posisi fleksi posisi semula posisi semula

3.3. Fleksi hip dan knee Fleksi hip dan knee hanya ½ hanya ½ kembali ekstensi + kembali ekstensi + abduksi dan adduksiabduksi dan adduksi

4.4. Fleksi 1 ekstremitas pada hip dan knee, perintahkan stop Fleksi 1 ekstremitas pada hip dan knee, perintahkan stop pada satu titik dalam fleksi atau ekstensi.pada satu titik dalam fleksi atau ekstensi.

5.5. Fleksi ke 2 ekstremitas bergantian dan teratur, + abduksi, Fleksi ke 2 ekstremitas bergantian dan teratur, + abduksi, adduksi dan ekstensiadduksi dan ekstensi

6.6. Mirip No.5 (1/22 fleksi) + abduksi, adduksi, ekstensiMirip No.5 (1/22 fleksi) + abduksi, adduksi, ekstensi

7.7. Fleksi 1 ekstremitas pada hip dan knee Fleksi 1 ekstremitas pada hip dan knee dengan tumit yang ke 2 di atas bed. dengan tumit yang ke 2 di atas bed. Kembali Kembali ke posisi semula.ke posisi semula.

8.8. Mirip No. 7 taruh tumit yang satu ke patella Mirip No. 7 taruh tumit yang satu ke patella ekstremitas yang lainekstremitas yang lain

9.9. Mirip No. 7 geserkan tumit yang satu ke Mirip No. 7 geserkan tumit yang satu ke patella,tulang kering, ankle dan ibu jari.patella,tulang kering, ankle dan ibu jari.

10.10. Mirip No. 7 geserkan tumit ke titik yang Mirip No. 7 geserkan tumit ke titik yang diperintahkan therapis.diperintahkan therapis.

11.11. Fleksi hip dan knee dengan tumit 2 di atas Fleksi hip dan knee dengan tumit 2 di atas bed. Taruh tumit pada patella dan pelan – bed. Taruh tumit pada patella dan pelan – pelan geser ke bawah cristatibia ke ankle.pelan geser ke bawah cristatibia ke ankle.

12.12. Mirip No. 11 geserkan tumit dari ankle, kaki Mirip No. 11 geserkan tumit dari ankle, kaki dan ibu jari stop sesuai perintahdan ibu jari stop sesuai perintah

13.13. Dengan fleksi bergantian dari ekstremitas Dengan fleksi bergantian dari ekstremitas bawah stop pada pola sesuai perintahbawah stop pada pola sesuai perintah

14.14. Bergantian fleksi ekstensi dengan tumit di Bergantian fleksi ekstensi dengan tumit di atas (geser) ke bedatas (geser) ke bed

15.15. Bergantian fleksi ekstensi LE dengan tumit Bergantian fleksi ekstensi LE dengan tumit di atas beddi atas bed

16.16. Bergantian ke 2 nya fleksi, ekstensi abduksi Bergantian ke 2 nya fleksi, ekstensi abduksi dan adduksi, tumit di atas beddan adduksi, tumit di atas bed

17.17. Tempatkan tumit tepat sesuai perintah terapis Tempatkan tumit tepat sesuai perintah terapis dengan jari di atas bed atau kaki ><dengan jari di atas bed atau kaki ><

18.18. Ikuti pergerakan ibu jari sesuai petunjuk Ikuti pergerakan ibu jari sesuai petunjuk terapis.terapis.

Latihan dalam posisi duduk :Latihan dalam posisi duduk :1.1. Pertahankan posisi duduk yang benar untuk 2 menit Pertahankan posisi duduk yang benar untuk 2 menit

dengan support armchair dan sandaran, kaki rata dengan support armchair dan sandaran, kaki rata dilantai.dilantai.Ulangi tanpa support tanganUlangi tanpa support tanganUlangi tanpa support pungguUlangi tanpa support punggu

2.2. Hitunglah waktu mengangkat kaki dengan tumit Hitunglah waktu mengangkat kaki dengan tumit dilantaidilantai

3.3. Kaki digulingkan kedepan, belakang, kanan, kiriKaki digulingkan kedepan, belakang, kanan, kiri4.4. Membungkan badan dan tegak duduk kembali.Membungkan badan dan tegak duduk kembali.

Latihan dalam posisi berdiri :Latihan dalam posisi berdiri :1.1. Berjalan kesampingBerjalan kesamping2.2. Berjalan kedepan diantara 2 garis yang sejajarBerjalan kedepan diantara 2 garis yang sejajar3.3. Berjalan Kedepan dan ke 2 kaki ditempatkan Berjalan Kedepan dan ke 2 kaki ditempatkan

pada foot print pada lantaipada foot print pada lantai4.4. Rotasi kaki pada posisi berdiri ke posisi internal Rotasi kaki pada posisi berdiri ke posisi internal

dan eksternal.dan eksternal.Kemudian angkat kaki dan rotasi dilakukan Kemudian angkat kaki dan rotasi dilakukan dengan sumbu pada ibu jari.dengan sumbu pada ibu jari.Angkat kaki kiri kesamping kaki kanan atau Angkat kaki kiri kesamping kaki kanan atau sebaliknya.sebaliknya.

Transfer II