latihan plaxis 2
TRANSCRIPT
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 1/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-1
BAB III
METODE ANALISIS PLAXIS
3.1 PROGRAM PLAXIS 3D TUNNEL
Aplikasi dalam geoteknik umumnya membutuhkan permodelan
struktur tanah untuk kemudian disimulasikan perilaku tanah secara
non linear dan time-dependent. Sebagai tambahan, dikarenakantanah adalah material berfasa banyak, prosedur tertentu
dibutuhkan dalam mengatasi tekanan air pori (hydrostatic dan non-
hydrostatic). Walaupun permodelan tanah itu sendiri merupakan
salah satu faktor terpenting, namun sejumlah permasalahan dalam
geoteknik berhubungan dengan permodelan struktur tanah dan
interaksi antara tanah dengan struktur konstruksi.
Prosedur perhitungan dengan metoda elemen hingga adalah sebagai
berikut:
1. Membagi model fisis menjadi sejumlah elemen yang memiliki
bentuk geometri tertentu, seperti : segitiga, trapesium atau
persegi.
2. Menentukan titik-titik simpul elemen sebagai titik hubung
antar elemen sehingga syarat keseimbangan dan kompatibilitas
terpenuhi.
3. Menentukan fungsi perpindahan dari titik-titik dalam elemen.
4. Membentuk matriks kekakuan dan beban pada simpul untuk
setiap elemen
5. Menerapkan persamaan keseimbangan untuk tiap-tiap elemen
dan menggabungkannya untuk seluruh model.
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 2/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-2
6. Melakukan perhitungan terhadap persamaan-persamaan yang
telah terbentuk untuk menghasilkan perpindahan dan gaya
elemen yang terjadi berdasarkan syarat-syarat batas yang
telah ditentukan.
7. Melakukan perhitungan tegangan yang terjadi di dalam elemen
setelah gaya elemen diketahui.
Berikut beberapa kelengkapan yang dimiliki program Plaxis 3D
Tunnel :
a. Graphical input of geometry models, yaitu input program
berupa lapisan tanah, struktur, langkah konstruksi,
pembebanan, dan kondisi batas yang dimasukkan dalam bentuk
grafis (CAD), sehingga diharapkan permodelan yang akurat dan
medetail dari kondisi sebenarnya di lapangan dapat tercapai.
Dari input permodelan geometri ini, finite element mesh
dibuat secara otomatis oleh Plaxis.
b. Automatic mesh generation, yaitu pembuatan unstructered
finite element mash secara otomatis.
c. High-order elements, yaitu elemen orde tinggi yang
dibutuhkan untuk memeperoleh keakuratan distribusi
teganagan tanah dan perkiraan beban runtuh.
d. Beams, yaitu struktur balok yang khusus digunakan sebagai
dinding penahan tanah, struktur terowongan dan struktur
ramping lainnya. Perilaku struktur tersebut didefinisikan
dengan tingkat kelenturan, kekakuan dan ultimate bending
moment. Sendi plastis dapat segera terbentuk jika momen
mencapai batas ultimate. Struktur diatas dapat digunakan
secara bersamaan untuk memperoleh hasil yang diinginkan
dalam rekayasa geoteknik.
e. Interfaces, yaitu elemen sambungan yang diperlukan dalam
kalkulasi dimana terjadi interaksi tanah dan struktur. Interface
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 3/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-3
digunakan untuk mensimulasikan lapisan tipis dimana terjadi
geser seperti pada alas fundasi, tiang, geotekstil, dinding
penahan tanah dan lain-lain. Nilai koefisien geser dan adhesi
antara tanah dan dinding dapat dimasukkan sebagai input dan
tidak harus selalu sama dengan koefisien geser dan kohesi
tanah.
f. Anchors, yaitu dimodelkan sebagai elemen pegas elastoplastis.
Perilaku elemen ini didefinisikan dengan tingkat kekakuan dan
gaya yang dapat diterima. Analisis dapat dilakukan untuk
angkur prestressed .
g. Geotextile, yaitu elemen yang disimulasikan secara khusus
oleh Plaxis sebagai elemen dengan tahanaan tarik. Geotextiles
dan geogrid umumnya digunakan pada konstruksi perkuatan
tanah atau pada struktur penahan tanah. Penggabungan
elemen geotextile dan interfaces pada Plaxis dapat mendekati
kondisi sebenarnya.
h. Tunnels, dalam permodelan terowongan ini Plaxis memiliki
pilihan parabolik dan non-parabolik. Beams dan interfaces
dapat dimasukkan kedalam permodelan struktur terowongan
dan interaksinya dengan lapisan tanah sekitarnya.
i. Mohr-Coulomb model, yaitu model non-linear sederhana yang
didasari oleh data parameter tanah. Namun tidak semua
perilaku non-linear tanah termasuk kedalam model ini. Model
Mohr-Coulomb dapat digunakan untuk menghitung beban
ultimate untuk fondasi lingkaran, tiang pancang dangkal, dan
lain-lain. Model ini juga dapat digunakan untuk menghitung
angka keamanan dengan menggunakan pendekatan phi-c
reduction.
j. Advance soil model, yaitu berbagai macam model tanah
sebagai tambahan dari model Mohr-Coulomb. Agar dapat
menganalisis perilaku pemampatan logaritmik dari tanah lunak
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 4/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-4
terkonsolidasi normal, model Cam-Clay dapat digunakan.
Referensi pada manual yang dapat digunakan adalah Soft Soil
Model. Pengembangan versi dari model ini adalah permodelan
secondary compression (creep). Untuk tanah keras, seperti
lempung overconsolidated dan pasir, dapat digunakan model
hardening soil. Referensi pada manual yang dapat digunakan
adalah Material Models Manual.
k. Steady state pore pressure, terdapat dua jenis pendekatan
yang digunakan dalam permodelan tekanan pori rembesan
tetap. Distribusi tekanan pori kompleks didasari oleh analisis
aliran air tanah dua dimensi. Sebagai alternatif
penyederhanaan, distribusi tekanan air pori multi linear yang
diturunkan dari permukaan air tanah.
l. Excess pore pressure, dalam Plaxis dibedakan antara tanah
teralirkan (drained) dan tanah takteralirkan (undrained )
didalam permodelan pasir ( permeable) dan lempung
(impermeable). Kelebihan tekanan air pori diperhitungkan
dalam perhitungan Plastis, jika lapisan tanah undrained diberi
pembebanan.
Secara umum tahapan metodologi perhitungan menggunakan Plaxis
3D Tunnel terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Tahap input data (input)
2.
Tahap perhitungan (calculation)
3. Hasil perhitungan (output)
Penjabaran dari ketiga tahap tersebut akan dijelaskan pada sub
bab berikut ini.
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 5/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-5
3.2 PERHITUNGAN DENGAN SOFTWARE PLAXIS
3.2.1
Geometry Modeling
Analisis dengan Metode Elemen Hingga dimulai dengan pembuatan model
geometri.
Pembuatan model geometri meliputi :
• Pemodelan topografi, kontur, penampang, dan geometri
• Pemodelan stratigrafi tanah
• Pemodelan struktur (pondasi tiang, dinding penahan tanah, dsb.)
• Pemodelan fase konstruksi
•
Pemodelan beban
• Pemodelan boundary condition
Gambar 3.1 Toolbar unt uk pembuat an model geometr i
3.2.2
Material Properties
Gambar 3.2 memperlihatkan input material properties untuk tanah dan
struktur. Inputnya dilakukan dengan menggunakan pilihan material data
sets yang terdiri atas:
1.
Soil and interfaces, pemodelannya dalam pada PLAXIS meliputi :
a.
Material model, material model digunakan untuk mensimulasikan
model tanah berdasarkan karakteristik regangan-regangan.
Terdapat lima tipe material model, yaitu :
−
Linear elastic, yaitu untuk memodelkan material yang
bersifat linear elastic (hukum Hooke). Input parameter
meliputi Modulus Young (E) dan Poisson’s ratio (ν). Tipe ini
biasanya digunakan untuk memodelkan struktur masif seperti
gravity wall.
geometry
linebeam
beam
hingegeotextile
interfaces
node to
node anchor
fixed end
anchortunnel
boundary
conditionbeban
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 6/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-6
−
Mohr-Coulomb, yaitu pemodelan tanah yang paling umum
digunakan. Perilakunya mengikuti Mohr-Coulomb kriteria.
Terdapat 5 input parameter, yaitu Modulus Young (E),
Poisson’s ratio (ν), cohesion (c), friction angle (f), dan
dilatancy angle (y).
−
Hardening soil, yaitu untuk memodelkan perilaku tanah yang
memiliki friction hardening plasticity . Model ini dapat
digunakan untuk mensimulasikan perilaku gravel dan
overconsolidated clay .
−
Soft soil, merupakan model Cam Clay yang digunakan untukmemodelkan perilaku tanah lunak seperti normally
consolidated clay dan gambut ( peat).
−
Soft soil creep, yaitu untuk memodelkan perilaku rangkak
(creep) dan time dependent pada tanah lunak.
b.
Material type, digunakan untuk mensimulasikan interaksi air-
tanah. Terdapat tiga tipe perilaku, yaitu :
−
Drained behaviour , model ini mensimulasikan kondisi dimana
tidak terjadi excess pore pressure. Contohnya pada kasus
tanah kering (dry soil) dan full drainage karena permeabilitas
yang tinggi (pasir) atau kecepatan pembebanan yang rendah.
Option ini dapat juga digunakan untuk mensimulasikan
kondisi long term.
−
Undrained behaviour , model ini untuk mensimulasikan
kondisi dimana terjadi excess pore pressure. Contohnya pada
kasus no drainage karena permeabilitas yang rendah (clay )
atau kecepatan pembebanan yang tinggi.
−
Non porous behaviour , model ini untuk mensimulasikan
kondisi dimana initial pore pressure dan excess pore pressure
tidak diperhitungkan. Option ini biasanya digunakan untuk
pemodelan struktur beton atau batu.
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 7/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-7
c.
Properties dan parameter, digunakan untuk mendefinisikan
berbagai properti dan parameter dari tanah.
d.
Interfaces, d igunakan untuk mensimulasikan interaksi antara
tanah dan struktur. Input meliputi strength dan permeabilitas di
interfaces.
2.
beams
3.
geotextiles
4.
anchors
a)Lapisan 1
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 8/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-8
b)Lapisan 2
c)Lapisan 3
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 9/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-9
d)Lapisan 4
Gambar 3.2 Tampi l an input mater i a l proper t i es t iap lapisan. a) lapisan 1,
b) lapisan 2, c) lapisan 3, d) lapi san 4
3.2.3
Mesh Generation
Mesh dibentuk secara otomatis oleh PLAXIS. Jumlah mesh/kehalusan
dapat ditentukan melalui option global coarsenes. Semakin halus mesh,
perhitungan akan semakin akurat tetapi akan membutuhkan memori yang
lebih besar dan waktu yang lebih lama. Gambar 3.3 memperlihatkan
tampilan mesh generation.
(a)Coarse (b)Ver y Coar se
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 10/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-10
Gambar 3.3 Tamp il an mesh Genera t ion
3.2.4
Initial Condition
Initial Condition digunakan untuk memodelkan kondisi initial effective
stress dan initial geometry configuration. Initial effective stress
ditentukan menggunakan Ko-procedure (lateral coefficient at rest).
Untuk memodelkan fase konstruksi, option deactivating geometry
components dapat dipilih. Contoh kasus timbunan badan jalan, di mana
pada kondisi initial timbunan belum ada, maka model geometry timbunan
dapat dinonaktifkan dengan option ini.
Gambar 3.4 Tampi lan in i t ia l str ess generat ion (K 0 -procedure)
3.2.5
Water Condition
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 11/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-11
Water Condition digunakan untuk memodelkan kondisi initial active pore
pressure. Pemodelan dapat dilakukan dengan dua option, phreatic line
dan ground water flow . Phreatic line digunakan untuk memodelkan
kondisi hidrostatis. Sedangkan ground water flow digunakan untuk
memodelkan aliran air. Gambar tampilannya dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 3.5 Tampi lan wat er pressure generat ion
3.2.6
Calculation
Bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam kalkulasi antara lain:
1.
General Calculation Setting
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 12/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-12
2.
Calculation Control Parameters
3.
Load Multiplier
4.
Staged Construction
5.
phi-c Reduction (SF)
Berikut adalah gambar tampilan umum calculation windows:
Gambar 3.6 Tampi lan umum calculat i on.
3.2.7
General Calculation Setting
Terdapat beberapa pilihan tipe kalkulasi yang dapat digunakan untuk
pemodelan. Tipe kalkulasi tersebut adalah :
a.
Plastic, pilihan ini digunakan untuk analisis deformasi elastis-plastis.
Analisis ini tidak memperhitungkan pengaruh waktu terhadap
perilaku tegangan-regangan. Kalkulasi ini juga dapat digunakan
untuk memodelkan perilaku undrained dan drained pada tanah
lempung. Kalkulasi ini juga dapat digunakan untuk menghitung
besarnya penurunan (settlement) pada akhir konsolidasi, namun
tidak dapat digunakan untuk menghitung besarnya time rate
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 13/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-13
consolidation dan tidak dapat menggambarkan historis pembebanan
dan tegangan yang terjadi.
b.
Consolidation, pilihan ini digunakan untuk mensimulasikan proses
disipasi ekses tekanan air pori pada tanah lempung jenuh sebagai
fungsi dari waktu (proses konsolidasi). Dengan tipe ini dapat
diketahui besarnya konsolidasi serta kecepatan konsolidasi (time
rate).
c.
Updated Mesh, pilihan ini digunakan untuk memodelkan pengaruh
dari large deformation. Dalam beberapa kasus geoteknik, deformasi
yang terjadi besar dan sangat mempengaruhi bentuk geometri.Kasus-kasus yang dimodelkan dengan updated mesh ini antara lain
:analisis struktur perkuatan tanah, analisis beban saat runtuh pada
pondasi offshore ( gravity platfor m) dan studi perilaku tanah lunak.
d.
Dynamic Analysis, pilihan ini digunakan untuk analisis dinamik pada
kasus-kasus geoteknik.
Berikut adalah tampilan tab general dalam calculation windows:
Gambar 3.7 T ampi lan t ab general dalam calculat i on windows
3.2.8
Calculation Control Parameters
Calculation control parameters ini digunakan untuk mendefinisikan
parameter pengatur dari tahapan perhitungan tertentu serta prosedur
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 14/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-14
penyelesaiannya. Calculation control parameters ini terdapat pada tab
parameters di tampilan calculation. Gambar tab parameters dapat dilihat
pada Gambar 3.8 Lembar tab ini memuat parameter-parameter berikut :
a.
Additional Steps, pilihan ini menyatakan jumlah maksimum dari
langkah perhitungan (langkah beban) yang dilakukan dalam tahapan
perhitungan tertentu..
b.
Reset displacements to zero, pilihan ini dapat digunakan jika
perpindahan yang tidak relevan dari langkah-langkah perhitungan
sebelumnya akan diabaikan pada awal tahapan perhitungan saat ini,
sehingga perhitungan yang baru dimulai dari kondisi perpindahannol.
c.
Ignore undrained behaviour , pilihan ini harus digunakan jika
diinginkan untuk sementara mengabaikan efek perilaku undrained
dalam situasi dimana dalam set data material yang digunakan diatur
ke undrained .
d.
Delete intermediate steps, pilihan ini secara default telah
diaktifkan untuk menghemat ruang dalam hard disk. Dengan pilihan
ini maka seluruh langkah keluaran dalam tahapan perhitungan ini,
kecuali satu langkah yang terakhir, akan dihapus setelah tahapan
perhitungan tersebut berhasil diselesaikan. Umumnya langkah
keluaran final memuat hasil yang paling relevan dari tahapan
perhitungan tersebut, sedangkan langkah-langkah sebelumnya
umumnya kurang penting.
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 15/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-15
Gambar 3.8 Tampi lan t ab parameters dalam calculat ion windows
3.2.9
Iterative Procedure Control Parameters
Prosedur iterasi,khususnya pada prosedur peningkatan beban,
dipengaruhi oleh beberapa parameter pengatur. Parameter-parameter ini
dapat diatur dalam bagian iterative procedure. PLAXIS memiliki sebuah
pilihan untuk menggunakan standard setting untuk parameter-parameter
ini, yang umumnya menghasilkan kinerja yang baik dari prosedur iterasi.
Pengguna yang tidak terbiasa dengan pengaruh dari parameter pengatur
untuk prosedur iterasi disarankan untuk menggunakan standard setting.
Dalam beberapa situasi tertentu, mungkin diinginkan atau bahkan
diperlukan untuk mengubah pengaturan standar. Dalam kasus ini
pengguna harus memilih manual setting dan meng-klik tombol define
dalam kotak iterative procedure. Sebuah jendela akan muncul dimana
parameter-parameter pengatur ditampilkan dengan nilainya.
3.2.10
Loading Input
Kotak Loading Input digunakan untuk menentukan jenis pembebanan
yang akan digunakan dalam suatu tahapan perhitungan tertentu. Hanya
satu jenis pembebanan saja yang dapat diaktifkan untuk tiap tahapan
perhitungan.
3.2.11
Load Multipllier
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 16/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-16
Load multiplier digunakan sebagai pengaktif atau pengali terhadap
input-input yang telah kita definisikan saat input program. Load
Multiplier meliputi :
a.
Mdisp : untuk mengaktifkan prescribed displacement (non zero
displ.)
b.
McontrA : untuk mengatifkan contraction pada tunnel lining
c.
McontrB : untuk mengatifkan contraction pada tunnel lining
d.
MloadA : untuk mengatifkan traction load atau point load
e.
MloadB : untuk mengatifkan traction load atau point load
f.
Mweight : untuk mengatifkan gravity loading (berat sendiri tanah-gH )
g.
Maccel : untuk mengatifkan pseudo static forces yang dinyatakan
dalam acceleration
Gambar 3.9 Load mult ip l i er
3.2.12
Staged Construction
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 17/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-17
Digunakan untuk mensimulasikan konstruksi bertahap. Dalam kalkulasi
ini kita dapat mengaktifkan/mematikan model geometri atau model
struktur, mengganti properties material, atau merubah distribusi
tekanan air. Contoh untuk analisis ini adalah konstruksi timbunan dan
galian bertahap.
a) Sebelum di gali
a) Sesudah d igal i
Gambar 3.10 St aged Const ruct ion gali an
3.2.13
Phi-c Reduction (SF)
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 18/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-18
Digunakan untuk meghitung besarnya angka keamanan (SF). SF dihitung
dengan membagi kuat geser aktual dengan kuat geser minimal yang
dibutuhkan pada kondisi seimbang (SF =1).
dimana cr dan φr adalah parameter kuat geser terkurangi (reduced shear
strength). Pengurangan parameter dilakukan secara bertahap sampai
mencapai kondisi keruntuhan.
3.2.14
Output Perhitungan Plaxis
Output dari perhitungan pada PLAXIS antara lain:
a.
Kalkulasi angka keamanan (kurva ∑MSF vs displacement)
b.
Deformasi yang terjadi pada permodelan jaringan elemen hingga
c.
Tegangan yang terjadi pada permodelan jaringan elemen hingga
Gambar 3.11 Output 2D
3.2.15
Angka Keamanan Plaxis
r r c
cSF
φ σ
φ σ
tan
tan
⋅+
⋅+=
7/23/2019 Latihan Plaxis 2
http://slidepdf.com/reader/full/latihan-plaxis-2 19/19
Tugas Akhir
Studi Stabilitas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Muhammad Yazid (15003005) III-19
Angka keamanan yang dihitung dalam program PLAXIS disajikan dalam
bentuk kurva ∑MSF vs displacement yang terdapat pada modul load
displacement curves untuk titik-titik referensi yang telah dimasukkan
pada input data.
Untuk menghitung angka keamanan, digunakan modul load advencement
number-of-steps dengan memasukkan increment MSF. Pada kalkulasi,
nilai c dan φ akan dikurangi sesuai increment yang dimasukkan. Selama
kalkulasi berlangsung kekuatan tanah adalah:
∑=
SF
r
M
φ φ tantan dan∑
=SF
r
M
cc
Pada kondisi runtuh, angka keamanan sama dengan ∑MSF, hasil kalkulasi
tersebut hanya terpenuhi bila tercapai kondisi steady-state. Kondisi
steady-state ditunjukkan oleh kurva ∑MSF vs displacement dimana
tercapai keseimbangan antara gaya yang meruntuhkan dan daya tahan
kuat geser tanah pada lereng tersebut.
Nilai-nilai ∑MSF lain sebelum tercapai kondisi tersebut tidak memiliki arti
fisik yang berarti. Nilai-nilai tersebut hanya digunakan dalam proses
numerik. Total displacement yang didapat akibat kalkulasi phi-c
reduction juga tidak memiliki arti fisik. Increment displacement hanya
menunjukkan mekanisme yang paling kritis.