larutan baku
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Farmasi meliputi pengetahuan di bidang kesehatan yang
merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia yang
mempunyai tanggung jawab efektifitas dan keamanan pengguna obat.
Jadi, sebagai mahasiswa farmasi kita harus biasa memadukan dan
mempelajari ilmu kimia yang sering dijumpai di berbagai jenis larutan.
Larutan-larutan tersebut merupakan campuran dari dua bahan atau zat
yang berbeda baik dari bahan cair maupun padat.
Larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. zat terlarut
merupakan zat atau komponen yang berwujud gas, cair, maupun padat
yang jumlahnya lebih kecil dan membentuk larutan baku yang homogen
sedangkan pelarut adalah zat atau komponen atau yang pada umumnya
berwujud cair yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat terlarut.
Berdasarkan volume satuan larutan yang konsentrasi telah diketahui yang
bereaksi secara kuantitatif dengan larutan suatu zat yang diselidiki. Oleh
karena itu sebelum membuat larytan baku diharapakan mahasiswa tahu
terlebih dahulu alat-alat yang digunakan dalam membuat larutan baku,
sehungga memperlancar proses praktikum.
Diharapkan dengan diadakannya percobaan praktikum ini
mahasiswa farmasi dapat lebih terampil dalam pembuatan larutan baku.
Selain itu diharapkan dapat mengetahui, mengerti, dan mamahami pokok
pembahasan tentang percobaan ini.
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud percobaan
a. Dapat mengenal macam-macam larutan baku.
b. Dapat membuat larutan baku dengan konsentrasi tertentu.
I.2.2 Tujuan percobaan
a. Dapat membuat larutan baku dari bahan padat dengan konsentrasi
tertentu
b. Dapat membuat larutan baku dari bahan cair dengan konsentrasi
tertentu.
I.3 Prinsip Percobaan
Pada percobaan ini dilakukan pembuatan larutan baku Natrium
hidroksida dan Asam klorida. Dimana menggunakan larutan Kalium
biftalat sebagai katalisator pada pembuatan larutan baku Natrium
hidroksida dan menggunakan indikator Phenolftalein, sedangkan pada
larutan baku Asam klorida menggunakan katalisator Natrium karbonat dan
indikator Phenolftalein.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Larutan adalah campuran yang serba sama dari dua zat atau lebih.
Di dalam larutan ada yang bertindak sebagai zat pelarut dan zat terlarut.
Pelarut adalah zat atau komponen, yang umumnya bersifat cair yang
jumlahnya lebih banyak, sedangkan zat terlarut adalah komponen baik
gas, cair, maupun padat yang jumlahnya lebih sedikit dan
perbandingannya dinyatakan dalam konsentrasi.
Larutan merupakan sediaan cair yang mengandung bahan kimia
terlarut. Larutan yang telah di ketahui konsentrasinya dengan pasti disebut
larutan baku. Larutan baku terbagi atas dua yaitu larutan baku primer dan
larutan baku sekunder. ( 1 dan 2 )
II.2 Uraian Bahan
1. Natrium Hidroksida ( FI ed.III,412 )
- Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
- Sinonim : Natrium hidroksida
- RM/BM : NaOH / 40
- Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur /
keping, kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur : putih, mudah
meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif.
Segera menyerap karbondioksida.
- Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol
(95%)
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
- Kegunaan : Larutan Standar Sekunder
2. Kalium biftalat ( FI ed.III, 686 )
- Nama resmi : KALIUM HIDROGENFTALAT
- Sinonim : Kalium hidrogenftalat
- RM/BM : CO2H.C6H4.CO2K / 204,44
- Pemerian : Serbuk hablur, putih
- Kelarutan : Larut perlahan-lahan dalam air, larutan jernih,
tidak berwarna
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
- Kegunaan : Larutan Standar Primer
3. Asam klorida ( FI ed.III, 53 )
- Nama resmi : ACIDUM HYDROCLHORIDUM
- Sinonim : Asam Klorida
- RM/BM : HCl / 36,5
- Pemerian : Cairan, tidak berwarna, bau merangsang
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
- Kegunaan : Larutan Standar Sekunder
4. Aquades ( FI ed.III, 96 )
- Nama resmi : AQUA DESTILLATA
- Sinonim : Aquades / Air suling
- RM/BM : H2O / 18,02
- Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak Berbau,
tidak mempunyai rasa
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
- Kegunaan : Pelarut
5. Natrium karbonat ( FI ed.III, 400 )
- Nama resmi : NATRII CARBONAS
- Sinonim : Natrium karbonat
- RM/BM : Na2CO3.H2O / 124,00
- Pemerian : Hablur, tidak berwarna atau serbuk hablur
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
- Kegunaan : Larutan Standar primer
6. Indikator Phenolftalein ( FI ed.III, 675 )
- Nama resmi : PHENOLFTALEIN
- Sinonim : Fenolftalein
- RM : C20H14O4
- Kelarutan : Dapat larut dalam air
- Kegunaan : Indikator / Larutan Penunjuk
( 3 )
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
Alat yang di gunakan pada percobaan ini adalah :
1. Kaca arloji
2. Timbangan Analitik
3. Gelas Kimia
4. Erlenmeyer
5. Botol Semprot
6. Labu ukur 100 ml
7. Corong Gelas
8. Kertas Saring
9. Seperangkat alat Titrasi
10.Pipet volum
11.Pipet Skala
12.Batang pengaduk
Bahan yang di gunakan pada percobaan ini adalah :
1. Natrium hidroksida (NaOH)
2. Kalium biftalat (C8H5KO4)
3. Asam klorida (HCl)
4. Aquades (H2O)
5. Natrium karbonat (Na2CO3)
6. Indikator Phenolftalein (PP)
III. 2 Cara Kerja
1. Pembuatan Natrium hidroksida 0,1 N sebanyak 50 ml
menimbang saksama 0,2 gram Natrium hidroksida menggunakan
timbangan analitik melarutkan Natrium hidroksida dengan aquades
dalam gelas kimia menyaring menggunakan kertas saring dan
corong gelas ke dalam labu ukur 50 ml
2. Pembakuan Natrium hidroksida
menyiapkan alat dan bahan memanaskan Kalium biftalat dalam
oven pada suhu 155o . Menimbang saksama 109 mg Kalium biftalat
melarutkan Kalium biftalat dengan aquades dalam erlenmeyer
hingga homogen sempurna menambahkan 3 tetes larutan indikator
Phenolftalein menitrasi larutan Kalium biftalat dengan larutan
Natrium hidroksida tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna
menjadi merah muda. Larutan Natrium hidroksida yang digunakan
adalah 6,25 ml menimbang lagi 119 mg Kalium biftalat. melarutkan
Kalium biftalat dengan aquades dalam erlenmeyer hingga homogen
sempurna. menambahkan 3 tetes larutan indikator Phenolftalein
menitrasi larutan Kalium biftalat dengan larutan Natrium hidroksida
tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna menjadi merah
muda. Larutan Natrium hidroksida yang di gunakan adalah 6,5 ml
3. Pembuatan Asam Klorida 0,1 N sebanyak 100 ml
memipet larutan Asam Klorida pekat sebanyak 0.83 ml ke dalam
labu ukur 100 ml.
4. Pembakuan Asam Klorida
Menyiapkan alat dan bahan. memanaskan Natrium karbonat dalam
oven pada suhu 155o menambahkan aquades hingga batas
miniskus. memasukkan larutan Asam klorida ke dalam buret hingga
mencapai 25 ml. menimbang saksama 103 mg Natrium karbonat.
melarutkan Natrium karbonat dengan aquades dalam erlenmeyer
hingga homogen sempurna. menambahkan 3 tetes larutan indikator
Phenolftalein. menitrasi larutan Natrium karbonat dengan larutan
Asam Klorida tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna dari
merah muda menjadi tidak berwarna. Larutan Asam klorida yang
digunakan adalah 11,1 ml.
( 5 )
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil pengamatan
No Larutan Standar Perubahan Warna
1 Natrium hidroksida Tak berwarna → merah muda
2 Asam klorida Merah muda → Tak berwarna
IV.2 Perhitungan
1. Cara pembuatan dan pembakuan Natrium hidroksida 0,1 N
sebanyak 50 ml.
Pembuatan larutan Natrium hidroksida 0,1 N sebanyak 50 ml
N = g
BE xV
g = N x BE x V
= 0,1 grek/L x 40 g/grek x 0,05 L
= 0,2 g = 200 mg
a. Menimbang Kalium biftalat 100 mg dengan volume 25 ml
Diketahui :
Berat Kalium biftalat = 114 mg → 0,114 g
BE Kalium biftalat = 207,44 g/mol
Volume NaOH yang digunakan = 6,375 ml
Ditanya :
Nomalitas NaOH sebenarnya = ……..?
Jawab :
N NaOH = mgBE xV
N NaOH = 114mg
204,44mgmgrek
x 6,375ml
N NaOH = 114mgrek1303,305ml
= 0,0877 N
2. Cara pembuatan dan pembakuan Asam klorida 0,1 N sebanyak
100 ml.
Pembuatan larutan Asam klorida 0,1 N sebanyak 100 ml
N = % x bj x 1000
BE
N = 37% x1.18 x 1000
36.5
N = 11,96 N = 12 N
V1C1 = V2C2
V1 = 100ml x0,1N
12N
V1 = 0,83 ml
Diketahui :
Berat Na2CO3 = 103 mg
Volume HCl yang digunakan = 11.1 ml
Reaksi: Na2CO3 + 2HCL 2NaCl + H2O + CO2
Ditanya :
Normalitas HCl sebenarnya = ………?
N HCl= mgBE xV
N HCl = 103mg
53mgmgrek
x11.1ml
N HCl = 103mgrek588.3ml
= 0.1751 N
IV.3 Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk dapat mengetahui macam-macam
larutan baku dan mengetahui cara pembuatan larutan baku dengan
konsentrasi tertentu.
Pada percobaan pembakuan Natrium Hidroksida , Kalium biftalat
yang telah di larutkan bersama aquades dalam erlenmeyer di dapatkan
bahwa larutan tidak berwarna, kemudian di tambahkan dengan tiga tetes
larutan indikator Phenolftalein, setelah itu di titrasi dengan larutan Natrium
hidroksida yang juga telah di larutkan dengan aquades tetes demi tetes
hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Percobaan ini di
lakukan dua kali dengan memperhatikan volume larutan dalam buret.
Pada percobaan pembakuan Asam klorida, Natrium karbonat yang
telah di larutkan bersama aquades dalam Erlenmeyer di dapatkan bahwa
larutan tidak berwarna, kemudian di tambahkan dengan tiga tetes larutan
indikator Phenolftalein dan di dapatkan larutan Natrium karbonat berubah
warna menjadi merah muda, setelah itu di titrasi dengan larutan Asam
klorida yang juga telah di larutkan dengan aquades tetes demi tetes
hingga larutan menjadi tak berwarna atau bening. Percobaan ini pun di
lakukan dengan memperhatikan volume larutan pada buret.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pada pembakuan larutan NaOH di dapatkan konsentrasi 0,0877 N
2. Pada pembakuan larutan HCl didapatkan konsentrasi 0, 1751 N
V.2 Saran
Untuk asisten sebaiknya terus membimbing praktikan agar dapat lebih
memahami dengan baik percobaan yang sedang di lakukan.
Laporan Praktikum
Percobaan 1
PEMBUATAN LARUTAN BAKU
NAMA : D E N N Y
NIM : 11.01.034
KELOMPOK : 8
ASISTEN : Isela Kalambo
GOLONGAN : 2
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2011
Daftar pustaka
1. kimiaanalisa.web.id/bagaimana-membuat-larutan-standar/
2. Tim asisten.2011.PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR.Makassar
3. Dirjen POM.1979.Farmakope Indonesia,edisi III.Jakarta: Departemen
Kesehatan R.I
4. www.Education.com
5. Tim dosen,Kimia Dasar 2004.KIMIA DASAR.Makassar.unhas.