lap.poliester
DESCRIPTION
fTRANSCRIPT
2Proses pemasakan dan relaksasi pada kain poliester
Tanggal praktikum
19 Juli 2012
Judul praktikum
Proses Pemasakan dan Relaksasi Pada Kain Poliester
Tujuan praktikum
Mengetahui perubahan kain setelah mengalami proses pemasakan dan relaksasi.
Dasar teori
RELAKSASI
Proses relaksasi bertujuan untuk memberi kesempatan pada kain untuk mangendor,
sehingga puntiran benang cenderung akan terbuka dan memberikan efek pegangan
lembut , lemas dan bergelombang. Karena hasil kain yang bergelombang ini , kadang-
kadang disebut proses kreping, dan dikerjakan untuk kain georgette karena kainnya
tipis, diperlukan pelipatan dan pengikatan kain agar kain tidak bergerak menyebabkan
kusutnya kain. Kain dari bentuk gulungan dirubah menjadi bentuk lembaran yang
tersusun, kemudian beberapa bagian dari kedua pinggir kain pada arah lebar, diikat
dengan benag dengan cara dijahit. Kain yang sudah dilipat tadi kemudian dilakukan
proses relaksasi, yang dapat dikerjakan pada mesin “High Pressure Rotary Washer”.
Zat-zat yang digunakan adalah soda abu 2 g/l zat pembasah 1 g/l, zat pencegah garis-
garis bekas lipatan kain (anti crease mark) 2 g/l. permulaan proses dimulai pada suhu
400c kemudian dinaikan menjadi 850C selama 10 menit. Suhu dibiarkan kostan selama
15 menit. Kemudian dinaikan 1300C selama 20 menit. Pada suhu 1300C ini suhu
dibiarkan kostan selama 30 menit, selanjutnya diturunkan lagi menjadi 400C selama
15 menit. Selesai proses diteruskan dengan pencucian air dingin selama 15 menit.
PEMASAKAN
Oleh karena serat poliester baik stapel maupun filamen sudah bersih, proses
pemasakan serat poliester ini hanya untuk menghilangkan kotoran-kotoran dari luar,
seperti minyak, debu dan kotoran-kotoran lainnya yang menempel pada kain,
sehingga cukup dengan proses pemasakan ringan. Serat poliester akan terhidrolisa
oleh alkali serat poliester masih boleh dikerjakan dengan larutan alkali yang lemah,
Ana Humatul Wahidah (NIM: 1621111004)
2Proses pemasakan dan relaksasi pada kain poliester
dengan menghindarkan suhu yang tinggi dan waktu yang digunakan asal masih dalam
batasan hanya menghidrolisa bagian permukaan serat saja. Berikut adalah sebuah
contoh pemasakan serat poliester menggunakan “Jet Dyeing”. Larutan pemasak
berisi soda kostik 380Be 3 g/l, deterjen anionik atau nonionik 2 g/l dan zat anti
“Crease Mark” 1 g/l. pemasakan dimulai pada suhu 600C 10 menit kemudian suhu
dinaikan menjadi 1000C selama 10 menit, pada suhu ini kain diproses selama 20
menit. Kemudian suhu dinaikan menjadi 1300C selama20 menit dan diproses pada
suhu ini selama 35 menit, selanjutnya suhu diturunkan menjadi 800C, kemudian dicuci
Alat Bahan
Gelas kimia Air
Gelas ukur kain poliester
Batang pengaduk Na2CO3
Kasa asbes Teepol
Kaki tiga
Bunsen
Pipet ukur
Termometer
Resep
Resep relaksasi Resep pemasakan
Volt : 1 : 50 Vlot : 1 : 50
Na2CO3 : 4 gr/L suhu : mendidih
Teepol : 1mL/L waktu : 50 menit
Suhu : mendidih
Waktu : 30 menit
Prosedur dan Pengamatan
Ana Humatul Wahidah (NIM: 1621111004)
2Proses pemasakan dan relaksasi pada kain poliester
Prosedur Pengamatan
1. Siapkan kain poliester yang
akan diproses
2. Timbang kain poliester,
kemudian ukur panjang dan
lebar kain sebelum diproses
Berat : 8,3 gr
Panjang : 38,3 cm
Lebar : 11,4 cm
3. Buat larutan dengan resep
pemasakan
Vlot : 1: 50
Na2CO3 : 4gr/L
Teepol : 1 mL/L
Berat bahan 12,40 gram
Air : 8,3 x 50 = 415 mL
Na2CO3 : 0,415 x 4 gr = 1,66gr
Teepol : 0,415 x 1 mL = 0,415 mL
Warna larutan putih berbuih
4. Masukan bahan ke dalam
larutan dengan perlahan
sehingga bahan terbasahi
seluruhnya
5. Panaskan larutan + bahan
sampai mendidih,
pertahankan suhu selama 30
menit, aduk sesekali setiap 10
menit. Kemudian Cuci panas,
cuci dingin. Lanjutkan
dengan proses relaksasi yang
hanya direndam didalam air
mendidih dengan resep
volt : 1: 50
waktu : 50 menit
Berat kain setelah diproses menjadi
8,0gr
Panjang : 36.7 cm Lebar 10,7 cm
Ana Humatul Wahidah (NIM: 1621111004)
2Proses pemasakan dan relaksasi pada kain poliester
kemudian cuci panas dan
cuci dingin, keringkan,
setelah kering, kain
ditimbang. Perhatikan
perubahan apa saja yang
terjadi.
Kain menjadi mengkeret, tidak seperti
semula rapih dan tidak ada kerutan.
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini, yang akan dibahas adalah hasil dari pemasakan dan
relaksasi,sebelumnya kain memiliki panjang 38,3cm dan lebar 11,4cm, setelah kain
melewati proses relaksasi dan pemasakan, panjang kain menjadi 36,7cm dan lebar
10,7cm. Perubahan ukuran pada kain dimungkinkan akibat dari proses relaksasi yang
mengakibatkan kain kusut mengkeret. Sehingga panjang kain dan lebar kainpun
memungkinkan berkurang dari sebelumnya.
Kesimpulan
kain menjadi mengkeret, kemudian berkurang ukuran panjang dan lebarnya setelah
mengalami proses pemasakan dan relaksasi.
Daftar Pustaka
Lubis, Arifin team. 1994. Teknologi Persiapan Penyempurnaan. Bandung
Ana Humatul Wahidah (NIM: 1621111004)