laporanjurnal potensial matriks(iii ancha)
TRANSCRIPT
ABSTRAK
Air yang tertarik pada fase tanah menciptakan suatu gaya matriks dan bagian potensial air yang diakibataan oleh gaya matriks disebut dengan potensial matriks. Potensial matriks penting untuk dipelajari karena dapat mengetahui bagaimana status atau tingkat energi air di dalam tanah sehingga dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang pengelolaan air seperti irigasi, drainase, juga hubungan tanah-air-tanaman. Alat yang digunakan untuk mengukur potensial matriks disebut tensiometer yang diletakkan di permukaan air agar dapat terjadi kontak hidroulik antara air dalam tabung dengan air dalam tanah melalui pori-pori keramik. Gaya tarik-menarik partikel tanah dan molekul air disebut gaya adhesi. Gaya matrik (adhesi) umumnya menurunkan tingkat energi air tanah, sehingga potensial matrik adalah negatif. Gaya matriks ini sering dinyatakan dengan tensi atau hisapan (tension atau suction). Makin halus tekstur tanah makin besar kandungan air untuk suatu kisaran potensial matriks yang luas.
PENDAHULUAN
Potensial matriks merupakan energi potensial air per satuan bobot, di mana
massa atau volume aliran air di dalam tanah memerlukan adanya perbedaan potensial
dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam tanah tidak jenuh, aliran air cenderung
memperkecil perbedaan kandungan air serta potensialnya. Potensial matriks
berhubungan dengan sifat fisik tanah. Dimana sifat fisik tanah dipengaruhi oleh air
dimana pada kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap konsistensi tanah,
kesesuaian tanah untuk diolah. Tingkat energi air tanah sangat bervariasi. Adanya
variasi tingkat energi air tanah tersebut memungkinkan air bergerak dari satu tempat
ke tempat lain di dalam tanah, yaitu dari tempat dengan energi yang tinggi ke tempat
dengan energi yang rendah. Dengan mengetahui tingkat energi dari beberapa tempat
tersebut dapatlah diduga arah pergerakan air dalam tanah.
Potensial matriks penting untuk diketahui karena berkaitan dengan retensi air
dan gerakan air dalam tanah. Dengan demikian, melalui potensial matriks maka dapat
diketahui besarnya pengaruh gaya matriks pada tingkat energi atau potensial air, di
samping itu juga, dapat memberi ukuran pula gaya matriks atau kapilar dari retensi
air tanah. Salah satu hukum dasar yang paling esensial berkenaan dengan gerakan air
tanah adalah gerakan atau aliran yang hanya terjadi apabila terdapat selisih potensial
dari suatu titik ke titik lainnya. Arah aliran air dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
METODOLOGI
Alat yang digunakan untuk mengukur potensial matriks disebut tensiometer.
Alat ini berupa tabung yang mempunyai alat sensor sebagai pembaca tekanan dan di
bagian ujung bawahnya terdapat tabung dari bahan keramik yang berpori-pori. Untuk
menggunakannya, terlebih dahulu tabung diisi dengan air atau air raksa dan alat
sensornya dinetralkan (0). Kemudian tensiometer diletakkan di permukaan air agar
dapat terjadi kontak hidroulik antara air dalam tabung dengan air dalam tanah melalui
pori-pori keramik. Setelah beberapa saat alat sensor akan menunjukkan angka
tertentu, dan itulah nilai potensial matriksnya.
HUBUNGAN ANTARA POTENSIAL MATRIKS DENGAN KADAR AIR
Molekul air bersifat polar dan dapat saling mengikat melalui ikatan-H (H-
bonding). Gaya tarik-menarik di antara molekul air dalam tanah disebut gaya kohesi.
Partikel (padatan/matrik) tanah umumnya bermuatan, yang dapat mengikat molekul
air secara kuat. Gaya tarik-menarik partikel tanah dan molekul air disebut gaya
adhesi. Gaya matrik (adhesi) umumnya menurunkan tingkat energi air tanah,
sehingga potensial matrik adalah negative (Hakim, et al., 1986).
Potensial matriks menyatakan tingkat atau status energi air dalam tanah
dibandingkan dengan energi air bebas pada elevasi sama di dalam medan gaya
gravitasi bumi dan mempunyai konsentrasi ion-ion melarut yang sama. Potensial
matriks di samping menyatakan pengaruh gaya matriks pada tingkat energi atau
potensial air, memberi ukuran pula gaya matriks atau kapiler dari retensi air tanah.
Gaya matriks ini sering dinyatakan dengan tensi atau hisapan (tension atau suction).
Tensi atau hisapan air tanah dapat didefinisikan sebagai gaya tarik per satuan luas
yang diperlukan untuk mengimbangi sejumlah tertentu potensial matriks (Pairunan, et
al., 1985).
Potensial matriks merupakan komponn terbesar dari total potensial air, yang
timbul karena adsorpsi air pada matriks atau kapiler tanah. Potensial matriks
didefinisikan sebagai banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu
jumlah air dari matriks tanah. Besarnya potensial matriks pada suatu saat tergantung
dari jumlah air di dalam tanah, sehingga hubungan antara potensial matriks dengan
kadar air adalah sangat penting, dan disebut sebagai “kurva retensi air” (Gusli, 2008).
Potensial matriks adalah fungsi dari kandungan air tanah, atau tebal selaput air
pada muka butiran padat tanah. Untuk setiap tanah terdapat suatu hubungan yang
nisbi tetap antara kedua variabel tersebut. Sangkutan ini dapat ditentukan dengan
mengukur kandungan air contoh tanah setelah contoh tanah disesuaikan pada
beberapa potensial matriks (Pairunan, et al., 1985).
HUBUNGAN POTENSAL MATRIKS DENGAN SIFAT FISIK TANAH
Bila air memasuki tanah, udara dalam tanah terdesak dan tanah menjadi basah;
artinya seluruh ruang pori tanah terisi air. Tanah demikian dikatakan jenuh dengan air
dan berada pada kemampuan retensi maksimum. Dalam hal ini lapisan air sekeliling
dan antara patikel-partikel tanah sangat tebal. Akibatnya, sebagian air yang ditahan
pada ruang pori yang besar mudah ditarik atau mengalir ke bawah sehingga lapisan
air menipis (Hakim, et al., 1986).
Lapisan yang tipis mempunyai tegangan negative yang besar dan sebaliknya
lapisan air yang tebal menunjukkan tegangan negative yang lebih kecil sehingga lebih
bebas. Tanah bertekstur halus menahan air lebih banyak pada seluruh selang energi
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Hal ini dimungkinkan karena tanah
bertekstur halus mempunyai bahan koloidal, ruang pori dan permukaan adsortif yang
lebih banyak (Hakim, et al., 1986).
Makin halus tekstur tanah makin besar kandungan air untuk suatu kisaran
potensial matriks yang luas. Tanah bertekstur halus sanggup menyimpan air dalam
jumlah besar, karena tanah memiliki volume ruang pori yang lebih besar untuk retensi
air pada keadaan jenuh, dan mempunyai proporsi pori berukuran kecil yang lebih
besar untuk menahan air ketika potensial matriks turun di bawah nol pada keadaan
tidak jenuh. Sebaliknya, pori dalam tanah yang bertekstur kebanyakan berukuran
besar, yang tidak terisi air lagi bila diberikan gaya menarik air yang kecil sekalipun.
Sebagian terbesar air yang ditahan tanah bertekstur kasar akan hilang dengan hanya
sedikit potensial matriks turun di bawah nol (Pairunan, et al., 1985).
Pengurangan potensial matriks di bawah nol mengakibatkan penurunan lebih
besar kandungan air pada tanah bertekstur kasar daripada tanah bertekstur halus.
Tanah bertekstur kasar cenderung menghantarkan air dengan cepat selama potensial
berada sekitar nol (tanah dalam keadaan hampir jenuh atau jenuh), tetapi tanah akan
menjadi penghantar yang sangat buruk dengan hanya sedikit penurunan potensial
matriks. Tanah bertekstur halus biasanya merupakan penghantar air yang tidak terlalu
baik, tetapi jauh lebih baik daripada tanah bertekstur kasar dalam keadaan tidak jenuh
atau pada harga potensial matriks negatif (Pairunan, et al., 1985).
KESIMPULAN
Potensial matriks adalah banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memindahkan
suatu jumlah air dari matriks tanah. Adapun alat yang digunakan untuk mengetahui
hubungan kadar air, sifat fisik tanah dan potensil matriks adalah tensiometer.
Potensial matriks mempunyai hubungan yang sangat penting dengan kadar air
karena besarnya potensial matriks pada suatu saat tergantung dari jumlah air di dalam
tanah. Hubungan ini dapat ditentukan dengan mengukur kandungan air contoh tanah
setelah contoh tanah disesuaikan pada beberapa potensial matriks.
Nilai potensial matriks mempunyai hubungan dengan sifat fisik tanah. Makin
halus tekstur tanah makin besar kandungan air untuk suatu kisaran potensial matriks
yang luas. Pengurangan potensial matriks di bawah nol mengakibatkan penurunan
lebih besar kandungan air pada tanah bertekstur kasar daripada bertekstur halus.
DAFTAR PUSTAKA
Gusli S. 2008. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Hakim, N., M Y, Nyakpa, A. M . Lubis,S. G. Nugroho, M. Rusdi, M.Diha, G. B Hong. H. H, Bayley. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Universitas Lampung, Lampung.
Pairunan, A. K., J. L Nanere, Arifin, Solo S R Samosir, R. Tangkaisari, J R Lalopua, B Ibrahim,Hariadji Asmadi, 1985. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur, Makassar.