laporan_bengkel_mekanik.docx

133
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan praktikum bengkel mekanik merupakan suatu praktikum yang sangat penting untuk para mahasiswa di semester satu ini. Di dalam bengkel mekanik ini, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk- beluk mekanik, kemudian mahasiswa juga dapat memperagakan, menggunakan, serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja yang diinginkan. Di dalam kegiatan matakuliah bengkel mekanik pada semester satu ini, mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan di dalam bengkel. Peraturan melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan fungsi alat/benda kerja yang biasa digunakan. Selain itu, mahasiswa melakukan 1

Upload: patricia-davis

Post on 21-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Kegiatan praktikum bengkel mekanik merupakan suatu praktikum

yang sangat penting untuk para mahasiswa di semester satu ini Di dalam

bengkel mekanik ini mahasiswa diperkenalkan kepada seluk-beluk

mekanik kemudian mahasiswa juga dapat memperagakan menggunakan

serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung sesuai dengan

fungsinya yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja yang

diinginkan

Di dalam kegiatan matakuliah bengkel mekanik pada semester satu

ini mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan di dalam

bengkel Peraturan melingkupi tata letak alatbenda kerja serta pengenalan

fungsi alatbenda kerja yang biasa digunakan Selain itu mahasiswa

melakukan kegiatan praktik kerja untuk mendapatkan keahlian pada

bengkel mekanik mulai dari pengukuran dengan menggunakan jangka

sorong (Vernier Coliper) penitikkan dan penggoresan benda kerja berupa

plat latihan menggergaji dan latihan mengikir plat tersebut kemudian plat

tersebut dibor dan ditap hal tersebut dilakukan dengan baik benar dan

rapi serta sesuai dengan job sheet dan pengarahan yang telah diberikan

oleh instruktur Hal ini bermanfaat untuk menambah wawasan para

1

mahasiswa dan mengetahui berbagai macam alat yang akan digunakan

dalam bengkel tersebut sesuai dengan fungsinya

Setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan oleh para Dosen di

dalam bengkel mekanik ini diharapkan para mahasiswa dapat menerapkan

ilmu yang didapatkan Serta mahasiswa akan dapat beradaptasi dengan

cepat dan dapat membiasakan diri dalam suasana lingkungan dunia kerja

diluar dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan keterampilan dan

keahlian yang mereka miliki serta dapat mengembangkan potensi yang

ada pada diri mahasiswa agar dapat bersaing dalam dunia teknik tingkat

nasional mapun internasional

B Tujuan

Di dalam pelajaran Bengkel Mekanik kegiatan yang

diakukan merupakan kegiatan praktik langsung di dalam bengkel Dan

setelah melakukan praktik di dalam Bengkel Mekanik Mahasiswa

diharapkan

a Mahasiswa mampu menggunakan alat - alat kerja dengan baik dan

benar sesuai dengan fungsinya

b Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar

c Mahasiswa mampu mengaplikasikan praktik yang telah didapat di

dalam bengkel instalasi dasar dan bengkel mekanik ke dalam kegiatan

2

sehari - hari baik itu penggunaan kabel mengikir menggergaji

mengebor dll

d Mahasiswa diharapkan mempunyai keahlian keterampilan

kedisiplinan serta tanggung jawab di dalam bekerja

e Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga

ditemekan permukaan yang presisi

f Mahasiswa dapat bekerja secara Profesional Mandiri Kreatif dan

Inovatif

g Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik Teknik Elektro

h Menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat

3

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan

kegunaanya dari alat kerja Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja

perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual

maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh

Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari

bahaya keselamatan kerja

A Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja Untuk membuka

rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkaituas pemutar ke arah

kiri (berlawanan arahjarum jam) sehingga batang berulir akan menarik

landasan tidak tetap pada rahang tersebut demikian pula sebaliknya untuk

pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan

(searah jarum jam) Bagian-bagian pada Ragum

Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain

1 Rahang gerak

2 Rahang tetap

3 Tangkai

1 Macam-macam Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja karena ukuran dan bentuk

benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam ragum

4

Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu

a) Ragum biasa (Ordinary Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya

sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang

datar saja

b) Ragum berputar (Rotating Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus

membentuk sudut terhadap spindle Bentuk ragum ini sama dengan

ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat

diputar 360o

5

c) Ragum universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran sehingga dapat diatur

letaknya secara datar dan tegak

Penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerjaDengan

demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnyaUntuk

menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragumrahangnya

dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat

Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada

rumah ulir Apabila batang ulir digerakkandiputar searah jarum jam maka

rahang ragum akan menutuptetapi bila diputar berlawanan dengan arah

jarum jam maka rahang ragum akan membuka

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan

tinggi pekerja yang akan bekerjaSebagai patokan adalah apabila ragum

dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari

pekerja pada posisi berdiri sempurna

6

Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda

kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragumGuna

mengatasi hal itu maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja

dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapisPelapis

tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunakpelat

tembagakaret pejal dan pelat seng yang tebal

2 Fungsi Ragum Meja

a) Ragummeja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah

perbengkelan yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja

dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit

benda kerja secara kuat dan benar artinyapenjepitan oleh ragum tidak

boleh merusak benda kerjaFungsi ini biasanya digunakan pada

pekerjaan mengikir memahatmenggergaji danlainnyaKarena dalam

proses penjepitan benda kerja tidak diharapkan mengalamikerusakan

atau cacat pada permukaannya maka pada saat melakukan

penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi

dengan pelapisPelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak

seperti baja lunak pelattembaga karet pejal dan pelat seng yang tebal

Di sisi lainnya ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya

Untuk menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum

rahangnya dipasangkan baja bergerigi sehinggabenda kerja dapat dijepit

dengan kuat Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang

dipasangkan pada rumah ulir Apabila batang ulir digerakkan diputar

searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup tetapi bila

7

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 2: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

mahasiswa dan mengetahui berbagai macam alat yang akan digunakan

dalam bengkel tersebut sesuai dengan fungsinya

Setelah mendapatkan bimbingan dan pelatihan oleh para Dosen di

dalam bengkel mekanik ini diharapkan para mahasiswa dapat menerapkan

ilmu yang didapatkan Serta mahasiswa akan dapat beradaptasi dengan

cepat dan dapat membiasakan diri dalam suasana lingkungan dunia kerja

diluar dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan keterampilan dan

keahlian yang mereka miliki serta dapat mengembangkan potensi yang

ada pada diri mahasiswa agar dapat bersaing dalam dunia teknik tingkat

nasional mapun internasional

B Tujuan

Di dalam pelajaran Bengkel Mekanik kegiatan yang

diakukan merupakan kegiatan praktik langsung di dalam bengkel Dan

setelah melakukan praktik di dalam Bengkel Mekanik Mahasiswa

diharapkan

a Mahasiswa mampu menggunakan alat - alat kerja dengan baik dan

benar sesuai dengan fungsinya

b Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar

c Mahasiswa mampu mengaplikasikan praktik yang telah didapat di

dalam bengkel instalasi dasar dan bengkel mekanik ke dalam kegiatan

2

sehari - hari baik itu penggunaan kabel mengikir menggergaji

mengebor dll

d Mahasiswa diharapkan mempunyai keahlian keterampilan

kedisiplinan serta tanggung jawab di dalam bekerja

e Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga

ditemekan permukaan yang presisi

f Mahasiswa dapat bekerja secara Profesional Mandiri Kreatif dan

Inovatif

g Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik Teknik Elektro

h Menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat

3

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan

kegunaanya dari alat kerja Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja

perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual

maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh

Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari

bahaya keselamatan kerja

A Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja Untuk membuka

rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkaituas pemutar ke arah

kiri (berlawanan arahjarum jam) sehingga batang berulir akan menarik

landasan tidak tetap pada rahang tersebut demikian pula sebaliknya untuk

pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan

(searah jarum jam) Bagian-bagian pada Ragum

Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain

1 Rahang gerak

2 Rahang tetap

3 Tangkai

1 Macam-macam Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja karena ukuran dan bentuk

benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam ragum

4

Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu

a) Ragum biasa (Ordinary Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya

sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang

datar saja

b) Ragum berputar (Rotating Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus

membentuk sudut terhadap spindle Bentuk ragum ini sama dengan

ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat

diputar 360o

5

c) Ragum universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran sehingga dapat diatur

letaknya secara datar dan tegak

Penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerjaDengan

demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnyaUntuk

menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragumrahangnya

dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat

Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada

rumah ulir Apabila batang ulir digerakkandiputar searah jarum jam maka

rahang ragum akan menutuptetapi bila diputar berlawanan dengan arah

jarum jam maka rahang ragum akan membuka

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan

tinggi pekerja yang akan bekerjaSebagai patokan adalah apabila ragum

dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari

pekerja pada posisi berdiri sempurna

6

Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda

kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragumGuna

mengatasi hal itu maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja

dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapisPelapis

tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunakpelat

tembagakaret pejal dan pelat seng yang tebal

2 Fungsi Ragum Meja

a) Ragummeja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah

perbengkelan yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja

dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit

benda kerja secara kuat dan benar artinyapenjepitan oleh ragum tidak

boleh merusak benda kerjaFungsi ini biasanya digunakan pada

pekerjaan mengikir memahatmenggergaji danlainnyaKarena dalam

proses penjepitan benda kerja tidak diharapkan mengalamikerusakan

atau cacat pada permukaannya maka pada saat melakukan

penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi

dengan pelapisPelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak

seperti baja lunak pelattembaga karet pejal dan pelat seng yang tebal

Di sisi lainnya ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya

Untuk menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum

rahangnya dipasangkan baja bergerigi sehinggabenda kerja dapat dijepit

dengan kuat Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang

dipasangkan pada rumah ulir Apabila batang ulir digerakkan diputar

searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup tetapi bila

7

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 3: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

sehari - hari baik itu penggunaan kabel mengikir menggergaji

mengebor dll

d Mahasiswa diharapkan mempunyai keahlian keterampilan

kedisiplinan serta tanggung jawab di dalam bekerja

e Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga

ditemekan permukaan yang presisi

f Mahasiswa dapat bekerja secara Profesional Mandiri Kreatif dan

Inovatif

g Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademik Teknik Elektro

h Menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

taraf kehidupan masyarakat

3

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan

kegunaanya dari alat kerja Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja

perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual

maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh

Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari

bahaya keselamatan kerja

A Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja Untuk membuka

rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkaituas pemutar ke arah

kiri (berlawanan arahjarum jam) sehingga batang berulir akan menarik

landasan tidak tetap pada rahang tersebut demikian pula sebaliknya untuk

pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan

(searah jarum jam) Bagian-bagian pada Ragum

Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain

1 Rahang gerak

2 Rahang tetap

3 Tangkai

1 Macam-macam Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja karena ukuran dan bentuk

benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam ragum

4

Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu

a) Ragum biasa (Ordinary Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya

sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang

datar saja

b) Ragum berputar (Rotating Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus

membentuk sudut terhadap spindle Bentuk ragum ini sama dengan

ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat

diputar 360o

5

c) Ragum universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran sehingga dapat diatur

letaknya secara datar dan tegak

Penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerjaDengan

demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnyaUntuk

menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragumrahangnya

dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat

Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada

rumah ulir Apabila batang ulir digerakkandiputar searah jarum jam maka

rahang ragum akan menutuptetapi bila diputar berlawanan dengan arah

jarum jam maka rahang ragum akan membuka

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan

tinggi pekerja yang akan bekerjaSebagai patokan adalah apabila ragum

dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari

pekerja pada posisi berdiri sempurna

6

Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda

kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragumGuna

mengatasi hal itu maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja

dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapisPelapis

tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunakpelat

tembagakaret pejal dan pelat seng yang tebal

2 Fungsi Ragum Meja

a) Ragummeja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah

perbengkelan yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja

dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit

benda kerja secara kuat dan benar artinyapenjepitan oleh ragum tidak

boleh merusak benda kerjaFungsi ini biasanya digunakan pada

pekerjaan mengikir memahatmenggergaji danlainnyaKarena dalam

proses penjepitan benda kerja tidak diharapkan mengalamikerusakan

atau cacat pada permukaannya maka pada saat melakukan

penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi

dengan pelapisPelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak

seperti baja lunak pelattembaga karet pejal dan pelat seng yang tebal

Di sisi lainnya ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya

Untuk menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum

rahangnya dipasangkan baja bergerigi sehinggabenda kerja dapat dijepit

dengan kuat Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang

dipasangkan pada rumah ulir Apabila batang ulir digerakkan diputar

searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup tetapi bila

7

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 4: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan

kegunaanya dari alat kerja Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja

perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual

maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh

Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari

bahaya keselamatan kerja

A Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja Untuk membuka

rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkaituas pemutar ke arah

kiri (berlawanan arahjarum jam) sehingga batang berulir akan menarik

landasan tidak tetap pada rahang tersebut demikian pula sebaliknya untuk

pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan

(searah jarum jam) Bagian-bagian pada Ragum

Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain

1 Rahang gerak

2 Rahang tetap

3 Tangkai

1 Macam-macam Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja karena ukuran dan bentuk

benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam ragum

4

Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu

a) Ragum biasa (Ordinary Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya

sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang

datar saja

b) Ragum berputar (Rotating Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus

membentuk sudut terhadap spindle Bentuk ragum ini sama dengan

ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat

diputar 360o

5

c) Ragum universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran sehingga dapat diatur

letaknya secara datar dan tegak

Penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerjaDengan

demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnyaUntuk

menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragumrahangnya

dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat

Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada

rumah ulir Apabila batang ulir digerakkandiputar searah jarum jam maka

rahang ragum akan menutuptetapi bila diputar berlawanan dengan arah

jarum jam maka rahang ragum akan membuka

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan

tinggi pekerja yang akan bekerjaSebagai patokan adalah apabila ragum

dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari

pekerja pada posisi berdiri sempurna

6

Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda

kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragumGuna

mengatasi hal itu maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja

dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapisPelapis

tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunakpelat

tembagakaret pejal dan pelat seng yang tebal

2 Fungsi Ragum Meja

a) Ragummeja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah

perbengkelan yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja

dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit

benda kerja secara kuat dan benar artinyapenjepitan oleh ragum tidak

boleh merusak benda kerjaFungsi ini biasanya digunakan pada

pekerjaan mengikir memahatmenggergaji danlainnyaKarena dalam

proses penjepitan benda kerja tidak diharapkan mengalamikerusakan

atau cacat pada permukaannya maka pada saat melakukan

penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi

dengan pelapisPelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak

seperti baja lunak pelattembaga karet pejal dan pelat seng yang tebal

Di sisi lainnya ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya

Untuk menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum

rahangnya dipasangkan baja bergerigi sehinggabenda kerja dapat dijepit

dengan kuat Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang

dipasangkan pada rumah ulir Apabila batang ulir digerakkan diputar

searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup tetapi bila

7

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 5: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu

a) Ragum biasa (Ordinary Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya

sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang

datar saja

b) Ragum berputar (Rotating Vise)

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus

membentuk sudut terhadap spindle Bentuk ragum ini sama dengan

ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat

diputar 360o

5

c) Ragum universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran sehingga dapat diatur

letaknya secara datar dan tegak

Penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerjaDengan

demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnyaUntuk

menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragumrahangnya

dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat

Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada

rumah ulir Apabila batang ulir digerakkandiputar searah jarum jam maka

rahang ragum akan menutuptetapi bila diputar berlawanan dengan arah

jarum jam maka rahang ragum akan membuka

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan

tinggi pekerja yang akan bekerjaSebagai patokan adalah apabila ragum

dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari

pekerja pada posisi berdiri sempurna

6

Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda

kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragumGuna

mengatasi hal itu maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja

dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapisPelapis

tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunakpelat

tembagakaret pejal dan pelat seng yang tebal

2 Fungsi Ragum Meja

a) Ragummeja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah

perbengkelan yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja

dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit

benda kerja secara kuat dan benar artinyapenjepitan oleh ragum tidak

boleh merusak benda kerjaFungsi ini biasanya digunakan pada

pekerjaan mengikir memahatmenggergaji danlainnyaKarena dalam

proses penjepitan benda kerja tidak diharapkan mengalamikerusakan

atau cacat pada permukaannya maka pada saat melakukan

penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi

dengan pelapisPelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak

seperti baja lunak pelattembaga karet pejal dan pelat seng yang tebal

Di sisi lainnya ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya

Untuk menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum

rahangnya dipasangkan baja bergerigi sehinggabenda kerja dapat dijepit

dengan kuat Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang

dipasangkan pada rumah ulir Apabila batang ulir digerakkan diputar

searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup tetapi bila

7

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 6: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

c) Ragum universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran sehingga dapat diatur

letaknya secara datar dan tegak

Penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerjaDengan

demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnyaUntuk

menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragumrahangnya

dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat

Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada

rumah ulir Apabila batang ulir digerakkandiputar searah jarum jam maka

rahang ragum akan menutuptetapi bila diputar berlawanan dengan arah

jarum jam maka rahang ragum akan membuka

Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan

tinggi pekerja yang akan bekerjaSebagai patokan adalah apabila ragum

dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari

pekerja pada posisi berdiri sempurna

6

Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda

kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragumGuna

mengatasi hal itu maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja

dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapisPelapis

tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunakpelat

tembagakaret pejal dan pelat seng yang tebal

2 Fungsi Ragum Meja

a) Ragummeja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah

perbengkelan yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja

dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit

benda kerja secara kuat dan benar artinyapenjepitan oleh ragum tidak

boleh merusak benda kerjaFungsi ini biasanya digunakan pada

pekerjaan mengikir memahatmenggergaji danlainnyaKarena dalam

proses penjepitan benda kerja tidak diharapkan mengalamikerusakan

atau cacat pada permukaannya maka pada saat melakukan

penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi

dengan pelapisPelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak

seperti baja lunak pelattembaga karet pejal dan pelat seng yang tebal

Di sisi lainnya ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya

Untuk menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum

rahangnya dipasangkan baja bergerigi sehinggabenda kerja dapat dijepit

dengan kuat Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang

dipasangkan pada rumah ulir Apabila batang ulir digerakkan diputar

searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup tetapi bila

7

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 7: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda

kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragumGuna

mengatasi hal itu maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja

dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapisPelapis

tersebut terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunakpelat

tembagakaret pejal dan pelat seng yang tebal

2 Fungsi Ragum Meja

a) Ragummeja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah

perbengkelan yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja

dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit

benda kerja secara kuat dan benar artinyapenjepitan oleh ragum tidak

boleh merusak benda kerjaFungsi ini biasanya digunakan pada

pekerjaan mengikir memahatmenggergaji danlainnyaKarena dalam

proses penjepitan benda kerja tidak diharapkan mengalamikerusakan

atau cacat pada permukaannya maka pada saat melakukan

penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi

dengan pelapisPelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak

seperti baja lunak pelattembaga karet pejal dan pelat seng yang tebal

Di sisi lainnya ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya

Untuk menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum

rahangnya dipasangkan baja bergerigi sehinggabenda kerja dapat dijepit

dengan kuat Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang

dipasangkan pada rumah ulir Apabila batang ulir digerakkan diputar

searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup tetapi bila

7

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 8: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan

membuka Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang

tipis digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa

sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan perubah

bentuk

b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan

tekanan tetap ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagaimasalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknikmetode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manualdengan tangan Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa Ragum meja ini

dikategorikan sebagai ragum mejapresisi memiliki rahang keras rata

(dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigioptional) sisi

permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit

Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat

berbentuk persegi bulat panjang atau pendek dengan dimensi

tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta

batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang

3 Cara Kerja Ragum Meja

a) Pertama-tama lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum Beberapa hal

yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus

disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan

ketinggian orang yang menggunakan Sebagai patokannya adalah apabila

ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas

8

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 9: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna Untuk orang yang tinggi

biasanya ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata sedangkan untuk

orang yang pendek tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu jeruji

di atas lantai Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar

seperti pada pekerjaan akhir benda kerja dapat di jepit lebih tinggi

Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperti memahat

menggergaji mengikir mengetap dan menyenai maka kedudukan benda

kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum

b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai

tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang

berulir akan menarik landasan bergerak pada rahang tersebut demikian

pula sebaliknya untuk pekerjaan pencekaman benda kerja tangkai

pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam)

4 Hal - Hal yang Menunjang Praktik di Dalam Bengkel Mekanik

a) Efisiensi seseorang tergantung dari kwalitas dan kondisi dari alat

kerja serta penyusunan dan kebersihan meja kerja Alat - alat kerja

harus dipelihara kebersihannya dan di susun sesuai dengan

aturannya Susunan alat - alat kerja di atas meja kerja ialah

sebagai berikut

1) Hanya alat yang dibutuhkan yang berada di atas

meja kerja

2) presisi dipisahkan dari alat kasar dan benda

kerja

9

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 10: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

3) Alat yang digunakan tidak boleh saling

bertumpukkkan

b) Ragum merupakan alat yang berada menyatu dengan meja

kerjaragum digunakan untuk menjepit suatu benda kerja pada

waktu pekerjaan mekanik seperti mengikir memahat

menggergaji dll Ragum terbuat dari besi tuang kenyal atau baja

tempa Jenis - jenis ragum di antaranya ialah

1) Penjepit depan yang bisa digerakkan

untuk mesin pertukangan contohnya

ragum sejajar Rahang yang bergerak

digerakkan oleh poros ulir dan bergerak

kebelakang Mulut ( Pelapis rahang )

dapat diganti dan di keraskan

2) Penjepit belakang yang bisa digerakkan

untuk menjepit benda kerja yang panjang

besar pada posisi tegak

10

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 11: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

5 Ketinggian ragum

Ragum memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan bentuk dari

benda yang dikerjakan dan dengan ketinggian orang yang

menggunakan

Ada 3 macam ketinggian untuk ragum yakni

1 Untuk pekerjaan yang sangat teliti 2 Untuk

pembuatan perkakas

3 Untuk pekerja mesin

3 Meja Penandaaan merupakan suatu alat dengan permukaan yang rata dan

keras misalnya batu alam besi tuang dengan butir yang rapat

4 Meja Pengukur Kerataan sama halnya dengan meja penandaan

5 Pemeriksa Kerataan untuk memastikan bahwa plat benar - benar rata

11

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 12: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

B Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan

dengan ukuran panjang bentuk jenis dan gigi pemotongnya Adapun

fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan

benda kerja Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah

dengan tangkainya Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang

bertujuan untuk melakukan proses pemakanan tatal ndash tatal pada benda

kerja yang proses pengerjaannya secara manual Kikir dibedakan dua jenis

kikir halus dan kikir kasar

Gambar 14 Kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat

halus Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum Satu

set guratan membuat sudut 45deg yang lain 70deg kedua-duanya terhadap

sumbu memanjang kikir Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar

pada bahan lunak misalnya alumunium

12

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 13: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Cara kerja kikir pada usapan pertama yaitu usapan maju tekanan

kedua tangan maksimum dan

fungsi tubuh mendorong kedepandan pada saat usapan kedua

yaitu kebelakang tekanan minimum

1 Macam-macam kikir dan fungsinya

Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan

menghaluskan suatu bidang membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya Membuat rata dan sejajar membuat bidang-bidang

berbentuk dan sebagainya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan

kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama lebar kikir kearah ujungnya

menirus kikirFungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan

tegak lurus

b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya samalebar kikir bagian ujungnya

berkurang Fungsinya membuat rata sejajar dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya

13

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 14: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

c) Kikir segi empat (square) fungsinya membuat rata dan menyiku antara

bidang satu dengan bidang lainnya

d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tigasegitiga kikir pada bagian

ujungnya mengecil Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang

berbentuk sudut 60 atau lebih besar

e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisaufungsinya untuk meratakan dan

menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil

f) Kikir setengah bulat (half round) fungsinya untuk menghaluskanmeratakan

dan membuat bidang cekung

g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekungdan

membuat bidang cekung

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin

mengecilFungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang

bulat

Menurut kasarnya gigi kikir dibagi atas

a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

14

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 15: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

Macam-macam kikir dan fungsinya

Gambar 1 Macam-Macam Bentuk Kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan

fungsi dan kebutuhannya Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya

b) Kikir kasar tirus Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandadan kedua tepi digurat tunggal Lebar dan

tebal dikonis (siku)

15

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 16: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

c) Kikir kasar rata Kikir ini dipergunakan untuk mengerjakan permukaan

umum Kedua muka digurat gandaKedua tepi ada yang digurat tunggal atau

polos (untuk sisi keamanan)

d) Kikir pilar dipergunakan untuk membuat alur-alur sempit Kedua muka

mempunyai guratan ganda dan kedua tepi mempunyai guratan tunggal atau

satu polos (untuk tepi pengaman)

16

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 17: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

e) Kikir bujungsangkar (kotak) Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut

Guratan ganda semua sisi dan tirus arah memanjang

f) Kikir bundar (bulat) Dipergunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi

bulat Digurat kasar sedang atau halus Untuk kikir panjang 15 cm digurat

tunggal Sering juga dinamakan kikir ekor tikus

g) Kikir setengah bundar (12 bulat) Sisi rata dipergunakan untuk pengerjaan

umum Sisi setengah bundar untuk mengikir permukaan lengkung Sisi rata

diberi guratan ganda Sisi lengkung guratan tunggal halus atau sedang

17

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 18: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

h) Kikir segitiga Dipergunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 60o ndash 90o

semua sisi digurat ganda

3123 Menurut kekasaran gigi kikir

d) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal

e) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan

bidang benda kerja

f) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang

benda kerja

18

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 19: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gambar 2 Macam-Macam Permukaan Kikir

3122 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

a) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

b) Pencekaman benda kerja

c) Pemegangan kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja Tangan kanan peganglah

tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di

bawah pegangan Tangan kiri tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan

jarijari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang

atau menggenggam

d) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

e) Posisi Kaki

19

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 20: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

f) Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke

depan selama gerakan pemotongan berlangsung Kaki kanan tetap lurus

selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu tertuju pada benda kerja Gerakan badan dan kaki Posisi badan

berdiri tegak dan berlahan-lahan condong maju selama gerak pemotongan

Kaki sebelah kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda

kerja Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan

selanjutnya dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus

selama pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam

Pandangan mata selalu ditujukan kepada benda kerja

20

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 21: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan bagian tengah memegang kikir

dengan menekan gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang lain di bawah

gagang Telapak dan ibu jari tangan kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain

di luar ujung kikir Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang

dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari

saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

1 Jika mulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

2 Tekanan kedua tangan harus sama manakala kikir berada ditengah benda

kerja

3 Jika kedudukan kikir sudah diujung tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

21

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 22: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

g) Gerakan kikir

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat

dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

h) Kebersihan kikir

22

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 23: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

3123 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

a) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

b) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

c) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

2 Hal yang harus diperhatikan pada saat mengikir

i) Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja

j) Pencekaman benda kerja

k) Pemegangan kikir

23

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 24: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh Ujung

gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah Ibu jari terletak

di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang Tempatkan telapak

tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir Jari-jari lainnya

terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama

lain dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir Jika

bekerja dengan menggunakan kikir kecil maka gagang kikir harus

dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup

dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja

Tangan kanan Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas

pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan

Tangan kiri Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang

lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau

menggenggam

l) Posisi kaki dan badan

Posisi tubuh Selama mengikir berdiri di sisi sebelah kiri ragum

dengan kaki tetap tidak berubah Kaki harus terbentang dengan

menyesuaikan panjangkikir Sudut antara poros ragumdan kaki

mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan

Posisi Kaki

Selama mengikir posisi berada di sebelah kiri ragum dengan

kaki tetap pada tempatnya Kedua lutut harus dibentangkan dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir Sudut antara

24

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 25: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

poros ragum dan kaki kira-kira 30deg untuk kaki kiri dan kurang lebih

75deg untuk kaki kanan

Gerakan Badan dan Lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung

Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri

dibengkokkan ke dalam Pandangan mata selalu tertuju pada benda

kerja

Gerakan badan dan kaki Posisi badan berdiri tegak dan

berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan Kaki sebelah

kanan tetap lurus Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja

Gerakan badan harus berdiri tegak pada posisi permukaan dan selanjutnya

dicondongkan ke depan selama gerakan Kaki kanan tetap lurus selama

pengikiran berlangsung dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam Pandangan

mata selalu ditujukan kepada benda kerja

25

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 26: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Untuk cara memegang kikir telapak tangan kanan

bagian tengah memegang kikir dengan menekan

gagangnya ujung jari terletak di atas dan jari yang

lain di bawah gagang Telapak dan ibu jari tangan

kiri ditempatkan di ujung kikir jari yang lain di luar

ujung kikir

Bekerja dengan kikir kecil maka gagangnya harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup oleh jari - jari dan ibu jari saja

Tekanan pada Kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja

4 Jika mulai mengikir tekanan yang besar

harus terdapat pada tangan kiri dan

tekanan ringan pada tangan kanan

5 Tekanan kedua tangan harus sama

manakala kikir berada ditengah benda

kerja

6 Jika kedudukan kikir sudah diujung

tekanan tangan kiri harus singan dan

tangan kanan harus maksimal

m) Gerakan kikir

26

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 27: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu

kuatdan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang

olehibu jari dan jari-jari lainnya

n) Kebersihan kikir

3 Langkah-langkah tekanan kerja tangan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir

dan benda kerja Pada saat mulai mengikir tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang

dikikir tekanan kedua tangan harus sama besar Jika posisi kikir telah

berada pada ujung langkah tekanan tangan kiri harus diperingan dan

tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal Pada saat langkah

ke belakang tidak ada penekanan sama sekali Tekanan pada kikir

tergantung pada ukuran kikirdan benda kerja yang dikikir

Langkah-langkah

d) Jika memulai mengikir tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri

dan tekanan ringan pada tangan kanan

e) Tekanan kedua tangan itu harus sama manakala kikir berada di tengah-

tengah benda kerja yang dikikir

f) Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah maka tekanan tangan kiri harus

ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal

27

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 28: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Langkah Pokok dalam mengikir radius luar

1 Tandai batas radius

2 Pengikiran kasar menyudut ( arah memanjang )

3 Pengikiran kasar radius ( arah menyilang )

4 Penyelesaian radius dengan gerakan berayun ( arah memanjang )

1 2 2 3 3 4 4

C Gergaji

Selain mengikir pekerjaan di bengkel mekanik yang paling sering

kita jumpai adalah pekerjaan menggergaji Gergaji tangan merupakan alat

pemotong dan pembuat alur sedehanaPada bagian sisi dari daun gergaji

tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan Bahan dari daun

gergaji ini terbuatdari baja perkakas (hSS) dan bahan tungsten Sifat dari

daun gergaji tangan fleksibel atau melentur dengan maksud agar tidak mudah

patah Alat yang digunakan untuk menggergaji disebut gergaji Gergaji

digunakan untuk memotong atau untuk mengurangi ketebalan suatu benda

kerja Ada beberapa tipe gergaji jika ditinjau dari bingkai dan daun gergaji

yang ada di pasaran Lebar dan tebal daun gergaji tangan pada umumnya

bergigi tunggal Sifatnya kaku dan mudah patah Banyaknya gigi antara 6ndash14

gigi tiap incinya Letak giginya bersilang-silang (zig-zag) hal ini untuk

menghindari macetnya gergaji utama pada waktu menggergaji benda kerja

28

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 29: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

yang berukuran tebal Pada Gambar 3 diperlihatkan bentuk gergaji tangan

dan cara pemasangan daun gergaji pada sengkangnya

Gambar 3 Gerjaji Tangan dan Pemasangan Daun Gergaji

Mengergaji ialah suatu kerja yang memotong dan mengurangi tebal

benda dengan alat gergaji Sebelum menggergaji terlebih dahulu kita

melakukan penandaan dengan menggunakan pengores

Gergaji terdiri dari bingkai tangkai pasak dan mur kupu - kupu

Bingkai terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku

Tangkai terbuat dari logam yang lunak

Pasak tempat untuk memasang daun gergaji

Mur kupu - kupu untuk mengencangkan daun gergaji

29

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 30: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Daun gergaji harus memiliki ukuran

yang sesuai

Daun gergaji harus ditegangkan saat

menggergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan kuat

gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkan

Sebelum memotong buat terlebih dahulu alur

dengan menggunakan kikir segitiga pada garis

yang akan digergaji

Posisi tubuh saat menggergaji ialah pegang bingkai gergaji dengan

kuat gerakkannya harus mantapdan saat menggergaji ke belakang gergaji

sedikit dinaikkanSebelum memotong buat terlebih dahulu alur dengan

menggunakan kikir segitiga pada garis yang akan digergaji

30

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 31: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Cara Menggergaji

1 Paling sedikit 2 atau 3 gigi yang menempel pada permukaan yang akan

digergaji

2 Menggergaji sisi yang tajam akan menyebabkan patahnya gigi gergaji

3 Benda yang tipis harus dipotong dengan posisi yang mendatar ( tidak

miring )

1 Jenis-jenis Gergaji Tangan

Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras

sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali Untuk

mengetahui spesifikasi gergaji dapat dilihat pada daun gergaji di dekat

tangkai pegangan yang menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm

Gergaji tangan dikelompokkan sebagai berikut

a gergaji pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk

membelah kayu Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu

searah jaringan serat kayu dan mempunyai 312 hingga 4 pucuk gigi pada

setiap panjang 25 mm Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm

b Gergaji Pemotong

Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk

memotong kayu Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayatmemotong

melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7

pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm Panjang daun antara 550 mm

hingga 700 mm

c Gergaji Khusus

31

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 32: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus

(tipe bentuk dan fungsi)

1) Gergaji punggung

Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan

baja yang dipasang pada daun gergaji Jumlah pucuk gigi pada setiap

kepanjangan 25 mm adalah 12 hingga 14 Gergaji punggung digunakan

untuk pekerjaan kecil dan halus

2) Gergaji ekor burung

Jenis ini merupakan gergaji punggung berukuran kecil Daun

gergaji mempunyai 12 hingga 14 pucuk gigi setiap 25 panjang Gergaji

ini digunakan untuk membuat sambungan ekor burung pada pekerjaan

mebel

3) Gergaji kurva

Gergaji kurva digunakan untuk menyayat lengkungan-

lengkungan yang kecil dan tajam sehingga tidak mungkin dikerjakan

dengan gergaji lain Ukuran panjang daun berkisar 156 mm Gergaji

ini yang kita gunakan pada bengkel Listrik semester 1 (satu)

4) Gergaji gerek

Gergaji gerek digunakan untuk menyayat bentuk lengkungan

yang sukar dilakukan dengan gergaji biasa Gergaji gerek dilengkapi

dengan tiga lembar daun yang dapat dipasang bergantian Ukuran

panjang daun antara 300 mm hingga 450 mm

5) Gergaji vinir

32

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 33: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gergaji vinir mempunyai 2 baris (kanan dan kiri) lengkung

gigi-gigi Pegangan terpasang pada sisi daun Gergaji vinir digunakan

untuk memotong tempat-tempat yang sulit dan untuk menggergaji

vinir

2 Karakteristik Gergaji Tangan

a) Bentuk Gigi Gergaji

Dilihat dari kegunaan maka bentuk gigi gergaji tangan sangat

berlainan antara pemotong dan pembelah Untuk gergaji pemotong gigi

gergaji dikikir miring kira-kira 60deg - 80deg terhadap daun gergaji

Dan untuk gergaji pembelah giginya dikikir tegak 90deg terhadap

daun gergaji

D Penitik

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda

kerja Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan

Sedangkan ujungnya runcing membentuk sudut 30deg sampai 90deg

33

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 34: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gambar 11 Penitik

Dan cara penggunaan adalah Pegang penitik dengah tangan kiri

tempatkan pada benda kerja Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja

Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang

ringan serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat

agar didapatkan titik yang jelas dengan syarat jangan terlalu keras

E Batang Penggores

Batang penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-

garis gambar pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya

Alat penggores ini terbuat dari bahan baja perkakas di mana bagian

badannya dibuat kartel (gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang Salah

satu atau kedua ujungnya dibuat runcing membentuk sudut plusmn30deg

34

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 35: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gambar 12 Batang penggores dan penggunaannya

Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut Untuk

mendapatkan garis lurus di atas benda kerja penggores harus dimiringkan

membentuk sudut 20deg sampai 25deg Dan Tekan penggores pada benda kerja

Condongkan penggores kearah maju Untuk mendapatkan garis lurus

ataupun sudut siku maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti

mistar baja ataupun penggaris siku

1 Blok Penggores merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

ketinggian dengan membuat tanda garis sejajar pada meja pengukur

dimana alat itu dipasang

35

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 36: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

2 Penyetelan Penggores dan Kongkol Penggores untuk dapat melakukan

penandaan garis yang teliti Caranya

a Tempatkan batang skla utama pada posisi

terbawah

b Atur penggores pada posisi menyudut

c Gerakkan batang dengan menyetel baut

d Kencangkan baut batang geser

e Kendorkan baut batang skala utama

f Naikkan batang skala utama sampai garis

nolnya segaris dengan garis nol dari batang

geser (skala vernier )

g Kencangkan baut batang utama

h kendorkan baut batang geser dan putar

penyetel smapai skala vernier segaris

dengan ukuran yang diminta

i Kencangkan baut batang geser

j Goreskan penggores pada benda kerja

dengan menarik penggores dari kongkolnya

1 Jangka Penggores

36

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 37: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja

perkakas atau baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan (disepuh)

Jangka ini digunakan untuk

a Membuat garis busur atau garis lingkaran

b Mengukur suatu jarak

c Membagi jarak yang panjang

d Melukis suatu sudut

Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa

panjang yang diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja

dengan alat bantu seperti mistar baja atau busur derajat Dan setelah itu

jangka penggores di tekan dan di putar searah jarum jam untuk

menghasilkan diameter yg diinginkan

2 Meja Perata

Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan

Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta

alat-alat menggambar Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari

besi tuang keramik atau batu granit Alat ini dipergunakan sebagai

landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok

Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau

cacat dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik

F Menggambar Menitik Menggores pada Plat

37

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 38: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Di dalam penggambaran penitikkan dan penggoresan di atas sebuah plat hal

yang dilakukan ialah membuat desain sesuai dengan job sheet peralatan yang

digunakan ialah pentik penggores penggaris jangka pegas

a Sebelum penggambaran desain kita harus menitik sebagai tanda agar

tidak hilang kemudian kita gunakan penggaris dan penggores untuk

menandakan bagian desain untuk bagian deain berbentu linggkaran kita

gunakan jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang

kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur

dan baut disatukan dengan sebuah pegas

bulat pada satu ujung Penggunaannya

ialah untuk menggores lingkaran dan garis

lengkung memindahkan suatu ukuran dari

penggaris mengukur jarak antara titik dan

membenadingkannya dengan skala

penggaris sebagai batasan ukuran

Ujung - ujung jangka harus setajam ujung penggores

Ujung Jangka yang Salah Ujung Jangka yangTepat

38

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 39: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Cara pemindahan ukuran dengan

mengatur kaki jangka pada ukuran yang

dikehendaki tempatkan satu ujung pada

suatu garis skala dan yang lain pada jarak

yang dikehendaki

Proses Lingkaran ialah

dengan jangka dimiringkan

pada arah perputaran

b Penitikkan adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja

Tujuan Penitikkan ialah

- Menentukan pusat lubang memberikan

tanda

- Untuk menjelaskan garis hingga dimana

bagian yang dikerjakan

- Untuk menjelaskan garis garis goresan

39

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 40: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Cara - cara penitikkan

- Pegang penitik di tangan kiri

- Miringkan dan geser sepanjang hingga tepat pada garis potong

pusat

- Menitik harus tegak lurus terhadap benda kerja

- Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan dan diperiksa

kembali posisinya

1 2 3 4

c Penggoresan penandaan adalah suatu kerja yang sangat

penting karena menggores merupakan aplikasi gambar teknik

dalam benda kerja selain itu merupakan proses pemindahan

ukuran - ukuran dari gambar - gambar menurut suatu benda

kerja petunjuk untuk dikerjakan dengan mesin dengan tanda

garis - garis Ada 3 macam penggores diantaranya

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores dengan ujung yang dapat diubah

40

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 41: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi dan penggores

- Ukuran yang dikehendaki dari bidang dasar

( A ) harus menyatu ( tepat segaris )

- Garislah pada ujung penggaris

- Letakkan ujung penggores ke dalam garis dan

tempatkan penggaris menyentuh dengan sedikit

dimiringkan

- Pindahkan penggaris sampai tepat garis kedua

- Buatlah tanda garis dengan penggores

Mengukur dan menggambar tanda garis dengan

penggaris besi penyiku dan penggores

- Letakkan penyiku pada bidang dasar ( B ) dan

pindahkan sampai menyentuh ujung penggaris

besi

- Ambil pengaris besi dan buatlah tanda garis

dengan penggores

- Ulangi dengan bidang dasar ( A )

Cara - cara penggoresan

- Penggores harus dimiringkan keluar dari pengarahnya

41

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 42: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

- Tekan penggaris besi penyiku dengan kuat pada benda kerja dan

goreslah hanya satu kali saja Miringkan penggores ke arah

gerakan

- Kesalahan kemiringan akan mengakibatkan suatu garis bengkok

dan pemindahan ukuran jadi salah

1 2 3

G Pahat Tangan

Pahat adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja bangku

Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk membuat celah

sambungan melubangi dan membentuk benda kerja Pahat dan alat

pencukil untuk memotong kayu membuat celah dan melubangi harus

dipukul dengan palu atau malet Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan

jenis pekerjaan dan cara penggunaannya

Gambar 13 Pahat

42

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 43: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Macam-macam Pahat

a Pahat Potong

b Pahat Alur

c Pahat Dam

H Tap dan Snai

Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual Sedangkan

snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual Tap berbentuk batang

berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4 Satu set tap berisi 3 buah

yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir nomer 2 untuk perluasan ulir dan

nomer 3 untuk finishing Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan

pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap Untuk menentukan lubang

bor yang akan ditap maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist

drill) yang akan digunakan

I Palu

Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan

memahat mengeling membengkok dan sebagainya Menurut macam

jenis palu umumnya digunakan sebagai berikut

1 Palu Keras

Palu keras dibuat dari bahan baja yang kedua ujungnya di keraskan

seperti

43

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 44: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

a) Palu konde digunakan untuk mencekungkan atau mengelingkan benda

kerja

b) Palu Pen Searah digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian sisi

sudut yang letaknya searah

c) Palu Pen Meliantang digunakan untuk meratakan dan merapatkan bagian

sisisudut yang letaknya melintang

2 Palu Lunak Palu lunak dibuat dari bahan kayu plastic karet tembaga

dan kuningan Bahanbahan tersebut hanya dipasang pada ujung

pangkalnya saja Alat ini digunakan untuk mengetokmemukul benda kerja

yang kedudukannya kurang tepat Pada gambar berikut dapat dilihat

macam-macam palu lunak

J Mesin Bor

Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan

menggunakan jenis mesin bor seperti mesin bor bangku mesin bor tiang

adakalanya menggunakan mesin bor pistol atau bor dada Beberapa contoh

mesin yang disebut diatas

Mesin bor meja

44

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 45: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gambar 15 Mesin Bor

Bagian mesin bor mejaTombol

1 Tombol

2 tuas penekan

3 tuas pengikat

4 alas mesin bor

5 meja mesin bor

6 penjepit bor

7 pengaman

8 mur penyetel

9 rumah sabuk

1048766 Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor

45

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 46: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

1 Kelengkapan mesin bor

2 Jenis bahan yang akan di Bor

3 Pelumasan

4 Ukuran garis tengah bor

5 Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor

6 Pencegahan kecelakaan

53 Mengebor dan Mengetap pada Plat

1 Dalam pengeboran di bengkel mekanik kita menggunakan 2 jenis mesin bor

yaitu bor duduk dan bor pilar

Diharuskan pemotongan pada mesin bor dengan sisi

potong pada waktu bor beputar dua gerakan yang dikehendaki

dengan bersama ndash sama

1 Gerak putaran ( gerak pemotongan ) dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam mmin )

2 Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor

terhadap benda kerja ) menentukan ketebalan dari

chip ( dalam mmr 1mm tiap putaran )

Istilah

1 Driling operasi yang menghasilkan lubang pada seluruh bahan

memperbesar lubang dengan mata bor

46

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 47: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

2 Boring opersi memperbesar lubang yang telah di bor oleh alat potong

yang dapat diatur core drill

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti

reaming ( pelebaran )countersink counterboring boring pemotongan ulir dan

beberapa pekerjaan yang bulat

Mesin bor dapat digolongkan diantaranya

a Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ) penggunaannya terutama

dalam benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting )

contohnya

47

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 48: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

b Mesin bor bangku ( dengan kaki )

digunakan untuk mengebor dari lubang -

lubang yang berdiameter kecil - 16 mm

Biasanya mesinnya ditempatkan di atas

bangku kerja suatu alas dari lembar besi

Kepala mesin dapat digerakkan ke atas dan

ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di

meja kerja

Motor Listrk memutarkan poros dengan

sabuk pemutar ( belt ) Poros berputar di

dalam rumah pipa ( drill sleeve ) yang dapat

digerakkan ke atas bawah dengan bantuan

dari roda gigi dan balok bergigi Roda gigi

berputar dengan tuas pemutar yang

menghasilkan tekanan pemakanan bagi alat

potongnya

c Mesin bor tiang ( column ) tegak ( tunggal banyak poros ) terdiri

dari sebuah batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja

kerja Meja mesin dapat digerakkan ke atas ke bawah ke samping

Meja bor tipe pilar hanya dapat dinaik - turunkan Kedua tipe mesin

48

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 49: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

bor ini biasanya dilengkapi dengan pemakanan otomatis disamping

dengan tuas pemutar dengan tangan

Tipe Column Tipe Pillar

d Mesin bor radial cocok untuk benda kerja

yang lebar Poros utama dari bor dipasang

di ldquo saddle rdquo ( pelana ) yang dapat

dipindahkan dalam arah radial ( jari - jari

radius ) Lengan dapat diputar dan dinaik

turunkan pada bidang tegak karena itu dapat

membantu poros mencapai titik pada alas

mesin dan mengurangi gerakkan dari benda

kerja Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan dengan otomatis

49

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 50: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

e Mesin - mesin ldquo jig bor rdquo

dikonstruksi untuk membesarkan dan

membuat lubang dengan jarak pusat

ke pusat yang tepat pada diameter

yang sangat teliti Meja dibuat

sebaga meja kombinasi dan dapat

digerakkan dengan arah memanjang

dan melintang Dengan pengukuran

secara optic sistim dapat diatur

sampai toleransi 0001 mm

Penjepitan perkakas dengan

cekam bor dimaksudkan untuk

memegang perkakas potong yang

batangnya silindris Cekam bisa

mempunyai 2 atau 3 rahang

Ukurannya dapat ditunjukkan

sedalam mungkin pada cekam

supaya tidak meleset ( slip )

selama pengerjaan

50

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 51: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang

oleh lubang tirus pada batang pemutar utama

Bagian dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak

dan harus dibersihkan sebelum disatukan Luabang

celah menerima ujung yang tirus dan memutarkan

mata bor Batang mata bor yang tirus disebut ldquo

Morse Taper rdquo

Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari

cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan

dari batang pemutar utama Sarung pengurang

dapat digunakan dengan kombinasi pada ketirusan

luar dan dalam

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum )

1 Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan

2 Memegang benda kerja dengan ragum mesin

3 Penjepitan benda kerja pada meja mesin

4 Memegang benda kerja dengan tangan

51

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 52: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

1 2 3 4

Alur bor tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk

sudut tatal pada bibir pemotong Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam

bahan yang dikerjakan

A Kuningan dan Perunggu

B Baja Besi Tuang Besi Biasa dan Baja

Tuang

C Alumunium Tembaga Timah Putih Seng

Timah Hitam

52

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 53: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat

tegangan serta panas yang terbesar Kecepatan potong berkurang sampai V = 0

pada bibir serong bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak tumpul kecepatan potong ( v ) harus

disesuaikan

Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor

V = 1000 x 25

x d

Ket V = Kecepatan Potong pada Bor

1000 = Konstanta

25 = Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )

= 314

d = Diameter

2 Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam

lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi berbentuk

ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan Tap Mesin

Pemegang Tap seperti gambar di samping mempunyai

ukuran yang memadai sehingga memungkinkan

53

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 54: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

penjipatan yang baik pada bagian segi empat dari

tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

1 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

2 Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan

dalam arah ( searah ) lubang putar beberapa

kali

3 Periksa dengan penyiku apakah tap dengan

lubang ( tegak lurus )

4 Jika mring segera perbaiki

5 Setelah lurus diputar kembali dan lanjutkan

dengan tap no 2 dan no 3

Selain dengan cara manual adapula cara lain yaitu dengan menggunakan

alat yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR

Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang

mengontrol input dan output dari mesin Alat ini dibuat untuk sebuah prototype

material handling (pembuatan Ulir Dalam) Aplikasi 2 buah proses kerja secara

otomatis dalam pembuatan ulir dalam Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor

dengan spesifikasi yang berbeda Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk

kontrol 24 VDC 12 VDC 8 VDC 5A Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah

otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis Sebelum menjalankan

54

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 55: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

mesin ini cek power untuk mesin ini Pastikan semua koneksi telah terhubung

dengan baik dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi minimal

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat pencetak kepala skrup

harus disimpan di tempat yang tertutup bersama bagian silindernya mata bor

yang dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara khusus harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai dengan bagian lingkarannya

Kecepatan potong countersink untuk logam kira - kira 6 mmin

K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di

dalam lobang hasil dari pengeboran

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi

berbentuk ulir Jenisnya ada Tap Tangan dan

Tap Mesin Pemegang Tap seperti gambar di

samping mempunyai ukuran yang memadai

sehingga memungkinkan penjipatan yang baik

pada bagian segi empat dari tangkai tap

Cara pengetapan dengan tangan ialah

6 Jepit tap no1 dengan pemegang tap

7 Mulai pengetapan dengan tekan ke

kanan dalam arah ( searah ) lubang putar

beberapa kali

8 Periksa dengan penyiku apakah tap

dengan lubang ( tegak lurus )

55

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 56: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

9 Jika mring segera perbaiki

10 Setelah lurus diputar kembali dan

lanjutkan dengan tap no 2 dan no 3

L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar

luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk

suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti

kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk

operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo

Cara pengerjaan Countersink ialah countersink cutter bekerja seperti mata bor

tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat Countersink cutter mempunyai

1 atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil misalnya 1 3 5 7hellip

untuk menghindarkan tanda - tanda gerutan Sudut

countersink yang digunakn harus sesuai dengan maksud

penggunaannya

56

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 57: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

ldquo deburing rdquo dari lubang bor 600

countersink paku keeling 750

countersink sekrup 900

sheet metal rivet 1200

Jikalau countersink cutter tidak mampu di dalam pengerjaannya bisa

diganti dengan menggunakan mata bor spiral yang telah digerinda dengan

sudut bibir pemotong yang dikehendaki Sudut besarnya tidak boleh lebih

besar dari 10

Dalam alat mesin yang presisi perkakas dan alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang

tertutup bersama bagian silindernya mata bor yang

dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara

khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki

sesuai dengan bagian lingkarannya Kecepatan potong countersink untuk

logam kira - kira 6 mmin

Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan atau mesin Tap-tap

ini dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan tiga (3) atau lebih lekukan

memanjang yang kita kenal dengan aluralur-alur inilah yang mmbentuk sisi-sisi

potongnya Tap-tap ini dibuat dari baja kecepatan tinggiada juga dari baja karbon

yang dikeraskan tapi ini tidak ekonomis

M Alat-alat ukur yang sering dipakai

57

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 58: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

a) Mistar Baja

b) Jangka Sorong

c) Mikrometer Sekrup

d) Busur Derajat

Di dalam kegiatan praktik banyak digunakan berbagai macam alat ukur dengan

nilai ketepatan ketelitian yang berbeda mulai dari penggaris besi pita pengukur

jangka sorong micrometer dll Di dalam kegiatan praktik bengkel mekanik

semester I kita hanya menggunakan penggaris pita pengukur dan jangka sorong

3 Penggaris Besi digunakan untuk ketelitian rendah

4 Pita Pengukur digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm

Pita Pengukur Biasa Pita Pengukur

dari Kain

58

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 59: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Pita Pengukur dengan Ujung Bisa Digeser

5 Jangka Sorong digunakan untuk

mengukur ukuran luar dalam dan kedalaman

( dalam mm inchi ) Jangka sorong memiliki 2

skala yaitu skala utama dan skala nonius Skala

utama terdiri dari skala standard yang

pembagiannya sama seperti penggaris besi

sedangkan skla nonius dibuat tertentu sehingga

bisa dibagi ke dalam beberapa bagian tiap

bagian memberikan panjang yang propesionals

terhadap skala utama

Bentuk jangka sorong ialah jangka yang memiliki rahang tetap dan

bingkai sepanjang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti

sampai 05 mm yang dibuat dengan digravier Kedua adalah rahang tidak

tetap dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang bingkai gunakan

sekrup untuk menjaga ketepatan pengukuran

59

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 60: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

objek

Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam

dari suatu benda Bagian-bagian dari jangka sorong adalah rahang tetap dan

rahang sorong yang memiliki dua skala yaitu skala utama dan nonius atau

vernier Jangka sorong lebih teliti daripada mistar Ketelitiannya adalah 01 mm

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut

Gambar 1 Mengukur Dimensi Luar

Gambar 2 Mengukur Dimensi Dalam

Agar anda dapat menggunakan jangka sorong secara baik dan benar perhatikan

gambar berikut

60

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 61: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Cara mendapatkan hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sebagai berikut

Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada

nonius Pada contoh di atas angka tersebut adalah antara 18 cm dan 19 cm

[18 mm dan 19 mm]

Perhatikan garis nonius yang berhimpit dengan garis pada skala utama Pada

kasus ini garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis pada skala utama

adalah garis kelima

Dari kedua bacaan di atas diperoleh bacaan jangka sorong yaitu

18 + 05 = 185 mm

jadi panjang objek yang diukur adalah 185 mm

PEKERJAAN BENGKEL

1 Petunjuk

1 Latihan membaca dengan jangka sorong ini dilakukan oleh Mahasiswa

secara individu atau perorangan

2 Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

3 Ikuti petunjuk Instruktur

61

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 62: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

4 Perhatikan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada saat

bekerja

5 Tanyakan pada Instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti

2 Peralatan

1 Jangka Sorong (Vernier Capiler)

2 Penggaris

3 Bahan

Beberapa objek untuk diukur

Lembar kerja

4 Prosedur Pelaksanaan

Persiapan

a Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan letakkan pada meja

kerja

b Perhatikan toleransi yang diijinkan

Pelaksanaan

a Ukur beberapa objek yang diberikan isikan hasilnya pada lembar kerja

dan gunakan alat yang tepat untuk mengukur

b Berikan pembacaan jangka sorong pada lembar kerja perhatikan

contoh yang telah diberikan

BAB III

FAKTOR KESELAMATAN KERJA

A UMUM

62

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 63: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Tindakan-tindakan keselamatan diperlukan sekali baik terhadap pekerja

maupun terhadap perusahaan serta produksinya sehingga hal-hal keselamatan

kerja ini diselenggarakan agar akibat-akibatnya sekecil mungkin pekerja harus

menuruti tindakan-tindakan keselamatan yang ditetapkan dengan undang-undang

atau keputusan negara dan mungkin dari direksi pabrik Bantuan untuk

meringankan jumlah kecelakaan-kecelakaan dari para karyawan pabrik sendiri

sangatlah perlu tetapi disamping itu harus ada pula pengawasan yang teratur dari

pabrik Penerangan kepada buruh diperlukan sekali dan dapat dilakukan dengan

gambar-gambar keselamatan kerja ceramah-ceramah dan kursus-kursus dan lain

sebagainya

Yang dimaksud dengan keselamatan kerja ialah selamatnya karyawan

alat-alat kerja dan perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya sehingga

perlu pada waktu karyawan bekerja ia harus memakai alat pengaman misalnya

baju kerja topi helm pengaman sarung tangan kacamata pengaman masker

pelindung muka

Pedoman-pedoman untuk memperoleh keselamatan kerja dalam

menghayati suatu pekerjaan antara lain adalah

Pekerja harus mengetahui atau memahami seluk beluk tentang alat-alat

perlengkapannya

Pekeja harus mengetahui kemungkinan yang lebih luas dari bahaya atau

kerusakan mesin-mesin sehingga pekerja tidak bekerja secara sembarangan

63

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 64: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Kita harus mengetahui mempunyai dan menghayati peraturan-peraturan

keselamatan kerja untuk dapat mencegah timbulnya kecelakaan-kecelakaan pada

bengkel-bengkel kerja dan kita harus membimbing dan

memberikan peraturan-peraturan kepada tiap-tiap unit baik merupakan teori

ataupun praktek

Penanggung jawab

Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai

berikut

Instruktur

Storeman

Pekerja Praktikan

Kesadaran dan Keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan

dijalanSegala perlengkapan instalasiperlengkapan dan alat-alat potong yang

berada dibengkel sudah direncanakan untuk

memotongmembentukmengukur dan lain sebagainya Sebagai pedoman

keselamatan kerja kita harus berfikirbahwa penyebab kecelakaan yang

terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan

Ujung sisi yang tajammemotong

Panasapi yang membakar

Asam yang merusak

64

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 65: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian

Aliran listrikmembakar dan merusak

Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengajajatuh dan terluka

Mesin dan alat-alat kerja

Pertimbangan

Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus

mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerjasehingga program kerja

akan berjalan dengan lancar

Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui

Lingkungan dan suasana tempat kerja

Pengaman

Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri

a Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing

b Jangan menyimpan benda tajam

c Rambut yang panjang harus diberi pelindung

d Lepas semua perhiasan dari tangan

e Gunakan kaca mata khusus

f Gunakan sepatu yang sesuai

g Gunakan sarung tangan bila perlu

h Jangan menggunakan dasi

Kebersihan

Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja

65

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 66: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin

Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah

dipakai

Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alattersusun

dan rapi pada tempat kerja Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka

efisiensi akan terlaksana

I KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-

alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya juga menggunakan yang

salah dan tidak hati-hati Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat

potong atau benda kerja yang tajam

Pencegahannya

Bekerjalah dengan hati-hati

Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik

Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar

Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja

Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita

Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan

lainnya

Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong

Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya

66

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 67: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Alasi alat-alat presisi dengan lap halus

Ambillah alat-alat dengan hati-hati

Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku

Ragum

Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai

Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat potong

Waktu menjepit benda kerja handle jangan dipukul atau diperpanjang

cukup dengan tangan saja

Bersihkan selalu ragum setelah dipakaiberilah oli atau lemak secukupnya

Mulut ragum harus diberi jarak

II Keselamatan Pada Lingkungan

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui

lingkungan pada mesin empat kita kerja Sebab lingkungan juga

mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi

keselamatan pada ligkungan Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali

dalam kita bekerja Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap

lingkungan

B TEKNIK KESELAMATAN DALAM BENGKEL

67

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 68: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Banyak pekerja di dalam prakteknya mendapat kecelakaan atau cedera hal

mana disebabkan oleh karena

Ketidaksempurnaan kondisi kerja alat yang dipakai tempat kerja sesak ruangan

sempit kotor kurangnya alat pencegah kecelakaan kurangnya perlindungan

mesin-mesin

Ketidaksempurnaan pakaian kerja pakaian harus sesuai dan pas dangan baik

sehingga jangan ada yang mudah terkait oleh mesin-mesin yang berputar

misalnya oleh sabuk roda gigi-gigi atau bagian yang menonjol pada mesin

Sebaiknya memakai sepatu dengan pelat pelindung diujungnya tetapi jangan

terlalu kuat sehingga dapat cepat melelahkan dan mengakibatkan licin mudah

tergelincir

Rambut yang panjang karena rambut yang panjang mudah dibelit oleh putaran

mesin yang dapat merusak kulit kepala terutama pada pemakaian mesin

Ketidakbaikkan pada pemakaian alatperkakas yang kurang sempurnakurang

baiksudah rusak Setiap pemakaian alat harus diperiksa dahulu apakah tidak

mungkin menimbulkan bahaya periksa pula kondisi alat tersebut sebelum

dipakai misalnya pegengan handel mesin pegangan palu benda yang berkilat

menyilaukan mata tangkai kikir kepala pahat pemakaian kunci yang tidak

paspemakaian kunci yang tidak cocok mempengaruhi keselamatan kerja

Lantai tempat dimana kita bekerja harus bersih majun harus disimpan

dengan baik pada drum yang diberi tutup minyak dan gemuk yang tumpah harus

segera dibersihkan karena hal ini sangat membahayakan

Jangan sekali-kali menyeret benda yang berat dilantai karena akan

merusakkan lantai sebaiknya perlu diangkat bersama-sama dengan mahasiswa

68

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 69: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

lainnya Jika hal-hal yang kecil kita perhatikan niscaya keselamatan serta

kelangsungan alat-alat akan terjamin dengan baik karena terpeliharanya alat-alat

adalah merupakan setengah pekerjaan yang dilakukan Kelangsungan alat

merupakan sarana yang perlu kita pelihara kelangsungan alat berarti kita dapat

melangsungkan pekerjaan sesuai program yang telah ditetapkan

Alat-alat pemadam kebakaran yang cukup harus ada alat-alat itu harus

diperiksa pada waktu yang tertentu dan teratur sedang pada waktu kebakaran

berada dalam keadaan baik Latihan yang teratur adalah perlu guna regu-regu

kebakaran yang tetap pompa-pompa pemadam api yang digerakkan dengan

tangan atau motor kalau terpaksa hanya ember-ember kebakaran yang harus

senantiasa diisi selanjutnya pemadaman-pemadaman cepat dimana pemadam

busa banyak mencukupi kebutuhan terutama pada zat-zat cair yang terbakar dan

kebakaran pada instalasi listrik

Dalam menjaga keselamatan alat-alat kerja berdaya upayalah agar semua

alat-alat dalam keadaan baik sudut tajam pinggiran beram dari bahan kerja dan

alat-alat harus diambil palu-palu harus diletakkan baik-baik pada tangkainya

kikir-kikir harus dipakai dengan tangkainya Kunci-kunci mur harus cocok benar

dan tidak rusak sehingga tidak dapat meleset kunci-kunci itu tidak boleh terlalu

dibebani lebih dari semestinya dan tidak pula dapat dipakai kunci-kunci yang

terlalu berat Pada waktu memahat maka mata harus dilindungi dengan sebuah

kaca mata sebuah tirai kawat kasa alat-alat tangan listrik harus dilengkapi dengan

hubungan tanah

69

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 70: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Disamping itu tak lupa sebuak kotak PPPK untuk mengatasi dan

menolong setiap orang yang menderita cederakecelakaan walaupun bersifat

darurat Kotak PPPK itu harus selalu siap sedia untuk dipakai

C MENGURANGI DAN MENCEGAH KECELAKAAN

Beberapa industry telah mendapat kemajuan yang pesat dalam

pengurangan kecelakaan sedang beberapa industry masih ketinggalan jauh alasan

yang penting rupa-rupanya mengenai jumlah biaya serta usaha yang disediakan

oleh masing-masing pengusaha dalam rencana pencegahan kecekakaan selama

beberapa waktu yang lalu gerakan pencegah kecelakaan itu di titik beratkan pada

letak mesin-mesin untuk memberi keamaman pada pekerja Untuk tugas ahli-ahli

mesin dan orang-orang teknik diberi pekerjaan untuk menyusun rencana

keamanan dan member perlindungan terhadap mesin-mesin yang berbahaya dan

perlengkapan-perlengkapan dalam tempat bekerja

Tindakan pencegahan kecelakaan dengan penjagaan mesin-mesin makin lama

semakin menjadi penting dan kemudian disusun dalam buku undang-undang

keselamatan yang dibuat oleh orang-orang yang penuh tanggung jawabPenjagaan

mesin-mesin dan perlengkapan ndashperlengkapan merupakan sokongan yang besar

untuk mengurangi kecelakaan

Pada waktu ini pencegahan kecelakaan dalam lingkunagn industry telah

mendapat kemajuan yang baru ini adalah hasil yang langsung berdasarkan ilmu

pengetahuan yang telah di sesuaikan oleh ahli-ahli keamanan mesinpekerja-

pekerjaan ini terdiri dari kumpulan ndash kumpulan ahli yang menyelidikilapoaran

kecelakaan dari industry-industrisetelah sejumlah besar dari laporan kecelakaan

70

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 71: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

itu diselidiki maka terbukalah bahwa 25 dari kecelakaan itu disebabkan oleh

kerusakan-kerusakan perlengkjapan yang berbahaya tetapi kesalahan itu juga

disebabkan karena pekerjaan seseorang yang kurang hati-hati

Setelah dipelajari dengan teliti maka 73dari dari kecelakaan itu di

sebabkan langsung oleh pekerjaan perseorangan yang kurang hati-hatidengan

mengingat kenyataan ini banyak para pemimpin dalam gerakan itu mulai

menerangkan untuk langkah selanjutnya mengenai pencegahan kecelakaan

Dalam langkah itu dimulainya membuta peraturan keselamatn dan memperkeras

pertauran ituyaitu menyelidiki sifat manusia yang mempengaruhi juga dalam

pengurangan kecelakaan pada industry beberapa ahli keamanan mulai

menyelidiki tindakan pencegahan dalam tingkat ketiga dengan penyelidikan

pembentukan sikapuntuk mengurangi kecelakaan

Rencana yang terakhir untuk mengurangi kecelakaan mempunyai 3 faktor

yakni pembuatan mesin-mesin peraturan yang keras dan pendidikan Pendidikan

itu mempunyai arti yang sangat luas ia meliputi semua kemahiran yang baik yang

resmi maupun yang tidak resmi dan mempunyai tujuan untuk mendapatkan

pekerjaan yang mempunyai kebiasaan keselamatan kerja dan sikap yang baik

terhadap keselamatan Rencana itu meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti rapat-

rapat keselamatan poster keamanan audiovisual aid pengawasan keselamatan

dan lain-lainnya Dalam lapangan pendidikan instruktur dapat memberikan

petunjuk-petunjuk dalam pengurangan nilai kecelakaan di lapangan perindustrian

kita

71

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 72: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Pada suatu kecelakaan yang berhubungan dengan manusiabiasanya ada 2

faktor penting yang berhubungan yakni

- Keadaan perseorangan

- Asal usulnya yang ia warisi dari kelahirannya

- Keadaan pribadinyatabiat seseorang ialah gambaran yang disebabkan oleh

pergaulan sekelilingnya

- Keadaan tempat

- Bahaya mekanis atau pisikseperti tidak ada alat penjagaan mesin-mesin

- Bahaya rohani yang dapat disebabkan oleh suara benda-benda yang memotong

Bahaya mekanis adalah pergaulan yang tak aman (tak baik) yang berada

dekat pekerjaan dan meliputi beberapa bagian keadaan pisikseperti tak dijaganya

mesin-mesinpenerangan yang jeleklantai jelekmenggunakan alat yang tak

sebenarnyaBahaya pekerjaan adalah sukar bagi perseorangan dan dapat

menyebabkan bahaya-bahaya rohanibiasanya pekerjaan ini demikian sukarnya

sehingga pekerjaan tak dapat mengatasi bagian-bagiannya dengan hasil yang

baiksering mengakibatkan kebingunan dan kecelakaan dapat terjadikecelakaan

semacam ini sering menyebabkan bahaya rohani dari pada jasmani

Kecelakaan dapat mengakibatkan satu dari 3 akibat yakni

- Luka pada seseorang atau beberapa orang

- Kerusakan alat-alat

- Kombinasi antara luka dan kerusakan alat-alat

Instruktur-instruktur atau supervisor bengkel yang mula-mula berhubungan

dengan kecelakaan yang mengakibatkan luka seseorangKeduanya tidak

72

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 73: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

mengakibatkan luka tetapi merusakan alat-alat dan perlengkapan-

perlengkapanTidak ada satu kecelakaan yang direncanakankejadian yang tak

disangka-sangka akan diketahui pada waktu itu jugajika kejadian itu dianggap

suatu kecelakaandengan singkat suatu kecelakaan adalah suatu kejadian atau

kejadian yang berulang-berulang yang mempunyai bagian-bagian yakni Sebab-

sebab akibat yang tak disangka-sangkaperbuatan yang tak aman atau keadaan

yang tak amandan yang dapat atau tidak dapat menyebabkan luka atau kerusakan

Akibat dari perbuatan yang kurang hati-hati dan perseorangan dihubungkan

dengan bahaya pisik dari mesin gergaji yang tak ada alat pengamanakan

mengakibatkan kecelakaan dan kecelakaan ini akan menghilangkan ke 3

jarinyakejadian sedih ini akan mengurangkan perekonomian masyarakatindustri

dan perseorangan

Jika salah satu faktor-faktor ini tidak terdapat maka kecelakaan itu tidak akan

terjadijika langkah-langkah selanjutnya akan diambil untuk mencegah

kecelakaanmaka harus ditunjukkan pada menghindarkan dari kecelakaan

perseorangan pisik dan membuat keadaan pisik dari pekerjaan mesinSemua

kecelakaan baik dalam indutri maupun dalam bengkel-bengkel sekolah dapat

diketahui sebab-sebabnya dari penyelidikan yang seksama menurut dari laporan

penyelidikan kecelakaankurang lebih 98 kecelakaan dapat dicegah dan 2

tidak dapat dicegahsebab kecelakaan yang penting ialah keamanan sekitarnya

dimana kecelakaan terjadiperbuatan seseorangDari tersebut dimuka yang

pertama kurang lebih menyebabkan 10 kecelakaan pada indutri dan yang kedua

kurang lebih 88Apabila kecelakaan-kecelakaan dibengkel-bengkel sekolah

73

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 74: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

distatistik dengan tepatmaka perbandingan diatas berlaku untuk sekolah-sekolah

pendidikan kejuruan

Faktor-faktor fisik adalah sebagai berikut (bagi siswa sekolah kejuruan)

a Perlengkapan jelektidak mencukupi

Kaca mata pengamansarung tanganmasker atau mungkin tidak dilengkapi

dengan apa yang mereka butuhkanmungkin juga siswa penggunakan

pakaiansepatu yang tidak sesuai untuk pekerjaan di bengkel

b Cara kerja yang tidak baik

- Cahaya tidak mencukupikurang terang baik sinar mata hari maupun listrik

- Ventilasi untuk asap yang ditimbulkan oleh pekerjaan di dalam bengkel tidak

baik

- Bengkel tidak cukup bersih dan teratur

- Tempat bekerja terlalu dekat dan lainnya sehingga pelajar tidak mempunyai

ruangan yang aman

c Keadaan gedung yang tidak aman

- Penempatan mesin tidak teratur

- Lantai atau ruangan-ruangan jelek sehingga menyebabkan tergelincir

- Perlindungan api seperti selimut tahan apipemadam amp pintu pertolongan tidak

cukup

d Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan rusak atau sudah jelek

- Mesin-mesin sudah tua

- Alat-alat tidak amanberbahaya

74

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 75: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

- Material yang dikerjakan pelajarkaryawan sudah berbahaya logam sudah retak

dan rapuh

e Pemeliharaan ruangan tidak baik

- Tidak ada dinding-dinding pembatas di kanan kirinya

- Penempatan bahan tidak baik sehingga menonjol kekiri kanan atau mudah jatuh

- Mungkin karena ruangan terlalu sempit

f Penjagaan

- Alat-alat penjagaan pada mesin tidak baik

- Alat-alat penjagaan tidak sesuai dengan pemakaian mesin yang sebenarnya

Faktor-faktor perseorangan adalah sebagai berikut

a Keadaan karyawansiswa yang kurang sempurna

- Pelajar hanya mempunyai satu mata atau satu tangan atau mempunyai sifat yang

gugup

- Pelajar yang tidak cukup kuat untuk mengerjakan pekerjaan dalam bengkel itu

- Siswa lelah karena bekerja lembur terus-menerus atau mengadakan kegiatan di

luar sekolah

b Keadaan rohani pelajar tidak sempurna

- Mempunyai tabiat yang keras

- Gangguan-gangguan pada pikiran

- Mempunyai sifat mudah putus asa

c Praktek yang tidak aman di dalam bengkel disebabkan oleh sejumlah besar

siswa-

75

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 76: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

siswa sebagai berikut

- Pelajar-pelajar yang mengambil alat-alat penjagaan mempercepat motor

- Pelajar menghendaki pekerjaan dengan cepat

d Kurang konsentrasi yang mungkin disebabkan oleh

- Kebingungan karena ada tamu di dalam kelas

- Tidak memperhatikan instruksi pada waktu menerangkan keamanan dalam

praktek dan pada waktu bekerja

e Kenakalan

- Pelajar tidak menuruti peraturan-peraturan yang berlaku

- Melanggar atau menganggu siswa lainnya selama mereka sedang bekerja

- Suka bersenda-gurau

f Tidak cakap

- Pelajar mempunyai cara berpikirtidak dapat lekas menangkap pengertian

pekerjaan karena pekerjaan itu terlalu sukar baginya

- Pelajar-pelajar tidak berpengalaman yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan

itu

- Pelajar-pelajar tidak dilatih pada pekerjaan-pekerjaan itu

g Keselamatan instruksi meliputi

- Instruksi keamanan yang diberikan tidak sesuai untuk praktek

- Pelajar telah menerima pelajaran cara bekerja yang tidak aman

- Instruksi tidak menegaskan faktor keamanan pada tiap pekerjaan yang

dianjurkan

76

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 77: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

Sudah terang bahwa suatu kecelakaan yang terjadi adalah merupakan kejadian

yang tidak disangka-sangka tetapi kecelakaan ini harus tetap dicegah sebab

keadaan ini membawa lingkungan mendapatkan sebab dari kecelakaan tersebut

77

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 78: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

BAB IV

ALAT DAN BAHAN

A Peralatan yang dibutuhkan

Adapun peralatan kerja yang digunakan ialah sebagai berikut

No

Nama Alat Gambar Alat

1 Obeng 1

2 Obeng 2

3 Obeng 3

4 Obeng 4

5 Obeng 5

78

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 79: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

6Owl

(UNCEG)

7Tang

Kombinasi

8 Tang Bulat

9 Tang Buaya

10Tang

Pengupas

79

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 80: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

11Tang

Lancip

12Tang

Potong

13 Tespen

14 Pisau Kabel

15Protective

Jaw

80

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 81: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

16 Penitik

17 Penggores

18Penggaris

Besi 30 cm

19

Palu

Martil 300

gr

20Kikir Plat

Kasar

21Kikir Plat

Sedang

22Kikir Plat

Halus

81

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 82: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

23

Kikir

Segitiga

Kasar

24

Kikir

Segitiga

Sedang

25

Kikir

Segitiga

Halus

26

Kikir

Segiempat

Kasar

27

Kikir

Segiempat

Halus

28Kikir Bulat

Kasar

29Kikir Bulat

Halus

82

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 83: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

30Kikir frac12

Bulat Kasar

31Kikir frac12

Bulat Halus

32Kunci

Inggris

33 Kaleng Oli

34Kain Lap

Biru

35Jangka

Pegas

83

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 84: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

36Gergaji

Besi

37Meter 200

cm Rol

38Pemasang

Adaptor

39 Sikat Meja

40 Sikat Kikir

41Pemeriksa

Lubang

84

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 85: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

42

Alat

Pengukur

Ketinggian

43 Ragum

44 Tap

45 Mesin Bor

85

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 86: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

46 Countersing

47Jangka

Sorong

48 Penyiku

B Bahan yang diperlukan

1 Besi lunak Profil U

86

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 87: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

87

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 88: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

BAB V

LANGKAH KERJA

C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat

Setelah adanya pengenalan terhadap peralatan yang

digunakan di dalam bengkel mekanik maka mahasiswa akan

dituntut untuk dapat mengaplikasikan penggunaan dari

setiap peralatan tersebut

Bentuk dari aplikasi tersebut ialah melakukan

pekerjaan menggambar menitik dan menggores pada

sebuah plat U - Profil ST - 37 ukuran 65 x 43 x 100 mm Adapun langkah

kerjanya ialah

1 Setelah sebelumnya melakukan pengukuran dengan

menggunakan jangka sorong mahasiswa diberikan job sheet

tentang penggambaran penitikkan dan penggoresan Sebelum

melakukannya mahasiswa harus mengetahui jarak desain yang

akan dibuat pada plat tersebut

88

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 89: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

2 Setelah melihat job sheet tentang desain yang akan dibuat pada

plat barulah bersihkan ujung tepi dari bagian yang tajam dan

kasar dengan kikir Letakkan plat pada meja kerja buat tanda

salib sumbu untuk digores sesuai gambar

3 Gores benda kerja yang telah ditandai dengan penggores buat

garis sumbu lalu dititik dengan penitik dan palu ( cukup 1 kali )

sesuai dengan gambar

4 Buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan

gambar

5 Gores benda kerja sesuai dengan gambar

B Menggergaji dan Mengikir Plat

Pekerjaan selanjutnya ialah menggergaji dan megikir plat Adapun langkah

kerjanya ialah

89

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 90: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

1 Benda kerja di gores sesuai dengan ukuran pada

job sheet

2 Benda kerja ditandai dengan garis Bantu

3 Pada saat benda kerja akan dipotong benda kerja

dijepit dengan ragum lalu di potong sesuai

dengan garis Bantu yang telah dibuat sesuai

dengan ukuran yang terdapat pada job sheet

Setelah digergaji plat dikikir agar permukaannya rata dan halus

Adapun langkah kerjanya ialah

1 Benda kerja dikikir sesuai dengan bagian-bagian

bidang yang terdapat pada job sheet

2 Pada saat mengikir benda kerja dijepit dengan ragum

3 Kikir benda kerja dengan kikir kasar kemudian

sedang dan terakhir dengan kikir halus

90

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 91: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

2

4 Gunakan penyiku dan meja perata untuk mendapatkan

hasil yang maksimal

D Mengebor dan Mengetap pada Plat

Setelah benda kerja telah rata dan halus selanjutnya benda kerja akan di

Bor kemudian di Tap Namun sebelumnya benda kerja terlebih dahulu dibuat

desain sesuai dengan job sheet yang ada Adapun langkah kerjanya ialah

1 Untuk membuat desain benda kerja terlebih

dahulu dibersihkan dari oli dan kotoran

kemudian permukaan atas benda kerja

dicelupkan atau dioleskan cairan CuSO4

91

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 92: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

2 Setelah kering gunakan penggaris besi dan

penggores untuk penanndaan Untuk

penggambaran lingkaran gunakan penitik

dan jangka pegas

3 Lakukan penandaan untuk pengeboran

gunakan penitik untuk awal pengeboran

gunakan jangka pegas untuk penandaan

lingkaran

4 Setelah desain selesai siapkan mesin bor

cekam benda kerja dengan ragum meja bor

lakukan pengeboran dengan diameter yang

diinginkan Untuk pengeboran M16

dilakukan dengan bertahap dari mata bor

yang kecil

5 Hubungkan antara lubang M16 dengan M8

dengan menggunakan gergaji lalu kikir agar

rata dan halus

6 Tap hasil benda kerja yang telah dibor

dengan menggunakan tap secara bertahap

dari tap no 1 - no3

7 Hilangkan ketajaman pada hasil pengeboran

dengan countersink

92

3

4

5

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 93: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

BAB VI

KESIMPULAN dan SARAN

A Kesimpulan

Setelah selesai melakukan praktek bengkel mekanik dan membuat suatu

laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek dapat ditarik

kesimpulan bahwa

1 Di dalam praktek bengkel mekanik mahasiswa mempraktikan langsung

apa yang telah diajarkan oleh instruktur dosen bengkel mekanik Pada

kenyataannya di dalam pengaplikasian penggunaan alat - alat kerja pada

bengkel mekanik tidak semudah ketika mendapatkan teorinya Perlu

adanya latihan dan ketelitian untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal

2 Praktek kerja pada bengkel mekanik seperti mengikir menggergaji

pengeboran tap countersink dll merupakan praktek kerja yang biasa

dilakukan sehari - harinya dan juga banyak dilakukan pada lapangan

pekerjaan Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan

dapat membentuk keahlian di dalam penggunaan alat - alat kerja

B Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar praktek kerja pada bengkel mekanik

akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah

93

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 94: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

1 Perhatikan dengan seksama instruktur dosen ketika sedang

menyampaikan teori atau mempraktikan sesuatu

2 Ketika di dalam bengkel perhatikan job sheet dan tetap fokus terhadap

benda kerja usahakan untuk tidak mengobrol bercanda dengan teman

3 Memakai alat - alat kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

94

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN
Page 95: LAPORAN_BENGKEL_MEKANIK.docx

DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo Tri 2011 Laporan Bengkel Semester 1 (satu) Depok

Riha 2010 Laporan Bengkel Mekanik Semester 1 (satu) Depok

httpwwwsuramediacom

wwwgooglecom

95

  • BAB I
  • PENDAHULUAN
    • K Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang hasil dari pengeboran
    • L Countersink merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas permukaan yang telah dibor Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan kepala skrup dan paku keling Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut rdquocountersink cutterrdquo
      • FAKTOR KESELAMATAN KERJA
        • II Keselamatan Pada Lingkungan
        • C Menggambar Menitik dan Menggores pada Plat
        • D Mengebor dan Mengetap pada Plat
        • KESIMPULAN dan SARAN