laporan - geocities.ws · web viewno. nama lokal keaktifan jadwal petermuan tujuan utama 1 arisan,...
TRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1.1. GAMBARAN UMUM DESA KARANGANOM
Desa Karanganom terletak disebelah Barat wilayah Kecamatan Kauman. Jarak
dari ibu kota Kecamatan kurang lebih 4 km, sekitar 15 menit perjalanan dan sekitas 30
menit atau 8 km dari Kota Kabupaten.
Desa Karanganom memiliki luas + 314 Ha, yang merupakan tanah dataran
dengan ketinggian 95 M dari permukaan laut. Suhu rata-rata di desa Karanganom antara
rata 270 C, dengan rata-rata bulan hujan dalan satu tahun rata-rata 4 bulan. Dengan
demikian areal wilayah Desa Karanganom sangat cocok dan potensial untuk daerah
pertanian.
Hamparan wilayah Desa Karanganom, menurut data profil desa dan petanya,
dikelilingi oleh areal persawahan dengan luas 64,6 Ha. Sedangkan untuk areal pemukiman
dan pekarangan seluas 133 Ha, dan yang digunakan untuk keperluan jalur hijau 3.5 Ha.
Dari data ini menunjukkan bahwa pertanian merupakan sumber utama kehidupan di Desa
Karanganom, disamping sektor-sektor usaha lainnya yang digeluti oleh warga.
Wilayah desa Karanganom secara administratif dibatasi oleh ddesa-desa
disekitarnya, yang antara lain adalah :
Sebelah Utara : Desa Kates
Sebelah Selatan : Desa Bolorejo
Sebelah Timur : Desa Mojosari
Sebelah Barat : Desa Pucangan
Desa Karanganom secara Geografi terbagi menjadi 5 wilayah Dusun, namun
secara Administrasi hanya ada 2 Kasun (kamituo).
- Dusun Krajan ( ada Kamituwonya )
- Dusun Tales ( ada Kamituwonya )
- Dusun Srabah
- Dusun Gender dan
- Dusun Jati
Desa Karanganom dibagi menjadi 5 wilayah RW dan terbagi menjadi 15 RT, dimana
sebagian besar RT nya usianya sudah tua dan baru 8 RT yang masih muda.
1.2. DATA KEPENDUDUKAN DESA KARANGANOM
1
Dari data Monografi Desa Karanganom tahun 2001 di ketahui jumlah penduduk
3.518 jiwa. Yang terdiri dari penduduk laki-laki 1.778 jiwa dan penduduk wanita
sebanyak 1.746 jiwa. Dari jumlah tersebut penduduk Karanganom terbagai dalam 687
KK.
Berdasar kelompok kelompok umur warga Karanganom, dapat dipilah-pilah sebagai
berikut :
0 - 6 tahun : 566 orang
7 – 15 tahun : 564 orang
16 – 18 tahun : 246 orang
19 ke atas : 1.942 orang
Berdasar kelompok tenaga kerja warga Karanganom, dapat dipilah-pilah sebagai berikut :
10 – 14 Tahun : - orang
15 – 19 Tahun : 47 orang
20 – 26 Tahun : 452 orang
27 – 40 Tahun : 680 orang
41 – 56 Tahun : 406 orang
57 ke atas :152 orang
Berdasar kelompok Pendidikan warga Karanganom, dapat dipilah-pilah sebagai berikut :
Belum bersekolah : - orang
Tidak taman SD : - orang
Tamat SD : 1.768 orang
Tamat SLTP : 348 orang
Tamat SLTA : 192 orang
Diploma I s/d III : 14 orang
SI : 37 orang
Dari data diatas dapat dikatakan tingkat pendidikan Dasar dan menengah
cukup tinggi yaitu 2.116 orang, dan yang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi hanya
berkisar 37 orang. Dengan demikian jika di tilik dari pendidikannya sebenarnya
masyarakat Desa Karanganom masih tertinggal dari desa tetangga, dengan demikian desa
Karanganom perlu diangkat SDM nya, sebab di Desa Karanganom jumlah warganya yang
mengenyam pendidikan tinggi relatif lebih tinggi.
Kemudian berdasarkan mata pencahariannya, dari data profil Desa
menunjukkan sebaran sebagai berikut :
- Petani : 391
- Buruh tani : 692
2
- Swasta/ Pedagang : 264
- PNS : 39
- Pengrajin : 35
Mayoritas masyarakat Desa Karanganom memeluk agama Islam yaitu sebesar
3.518 sedangkan Non Islam tidak ada.
1.3. KONDISI PRASARANA DAN SARANA DASARSebagian besar kondisi sarana dan prasarana dasar masyarakat di Desa
Karanganom cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari kondisi infrastruktur di masyarakat
yang kondisinya masing-masing cukup bagus. Prasana jalan hampir sebagian besar
sudah beraspal dan jalan makadam untuk sebagian jalan desa dan jalan antar kecamatan.
Kondisi rumah warga hampir sebagian besar sudah layak ditempati, namun ada beberapa
rumah di dusun yang terisolasi masih banyak yang belum layak. Sarana ibadah seperti
masjid dan mushola juga cukup tersedia. Demikian halnya dengan sarana sanitasi
keluarga, juga rata-rata kondisinya cukup bagus.
Keberadaan TPA Karanganom sangat mengganggu kondisi lingkungan sekitar
terlebih dengan keluar masuknya alat angkut sampah yang melewati perkampunagan
penduduk dan tempat sekolah sangat mengkhawatirkan pengguna jalan, untuk mengatasi
hal ini sedang diupayakan jalan tembus menuju TPA yang relatif tidak mengganggu
aktifitas warga.
3
BAB IIANALISA HASIL PEMETAAN SOSIAL
A. PROSES PEMETAANPemetaan sosial ini dilakukan oleh tim fasilitator secara bersama-sama dengan
sepengetahuan kepala Desa. Bahkan beberapa perangkat Desa turut menyertai tim
pemetaan agar dapat bertemu dengan Responden. Hal ini dilakukan agar tidak ada
kecurigaan atau keraguan dari calon responden terhadap Tim Faskel atau juga
sebaliknya. Tanpa mengurangi makna dan subtansi dari kegiatan pemetaan ini, peran
bantuan dalam mengenalkan Tim Faskel pada calon responden ternyata cukup
membantu dalam proses ini, sebab responden tidak lagi merasa curiga dan dapat
memberikan jawaban dengan terbuka.
Diawal kegiatan pemetaan sebelum tim melakukan atau mencari Responden
dan melakukan wawancara. Tim Faskel melakukan orientasi lapangan di seluruh
wilayah Desa Karanganom dengan cara transek cepat guna mengetahui kondisi
lapangan dan infrastruktur yang ada di Desa Karanganom, sehingga tim faskel
mempunyai bekal awal yang relatis cukup untuk melakukan proses pemetaan sosial
dimasyarakat.
B. ANALISA HASILProses analisa hasil pemetaan ini menggunakan beberapa sumber data, yang
antara lain :
- Hasil transek cepat di lapangan.
- Analisa data sekunder ( monografi )
- Wawancara terstruktur dengan menggunakan Instrumen pemetaan sosial.
- Wawancara tidak terstruktur dengan beberapa warga.
Kesemua hasil yang diperoleh kemudian di tuangkan dalam laporan Hasil Sosial Maping
ini. Dalam sub Bab ini, kami fokuskan pada tabulasi dan analisisnya, dari hasil
wawancara dengan responden yang terpilih dengan metode dan intrumen telah
disepakati bersama, yang selanjutnya dari sumber ini menjadi data utama untuk di
analisa. Sedangkan dari sumber data lain kami jadikan sebagai pelengkap dan pendukung
dari laporan ini.
4
1. INDENTITAS RESPONDEN : RW. I RT.01 Dsn Krajan RW. I RT. 02 Dsn Krajan
1. Murdjani Usia 61 Th 1. Suyadi Usia 55 Th
2. Widiarti Usia 58 Th 2. Mardjuni Usia 58 Th
3. Tumijan Usia 60 Th 3. Sutomo Usia 45 Th
RW. III RT. 03 Dsn Tales RW. III RT. 01 Dsn Tales1. P. Sugeng Usia 53 Th 1. Supiyah Usia 38 Th
2. Yarni Usia 49 Th 2. Muklan Usia 46 Th
3. Tardji Usia 51 Th 3. Samudi Usia 41 Th
RW. II RT. 02 Dsn Srabah RW. II RT.03 Dsn Srabah1. Suprapti Usia 26 Th 1. Parijah Usia 45 Th
2. Kasturi Usia 50 Th 2. Kabul Usia 42 Th
3. Suhani Usia 56 Th 3. Purnomo Usia 46 Th
RW. IV RT. 04 Dsn Gender RW. IV RT. 02 Dsn Gender1. Sipar Usia 60 Th 1. Hadi Usia 31 Th
2. Nanang S Usia 45 Th 2. Muyatin Usia 32 Th
3. Hariaji Usia 40 Th 3. Muyoko Usia 75 Th
RW. V RT. 01 Dsn Jati RW. V RT. 02 Dsn Srabah1. Romaji Usia 52 Th 1. Marwoto Usia 56 Th
2. Drs. Asrori Usia 56 Th 2. Mukono Usia 57 Th
3. Mujini Usia 47 Th 3. Sunardi Usia 41 Th
Dari semua responden di wilayah Desa Karanganom yang tersebar di 5 RW dapat
dianalisa sesuai dengan urutan dalam instrumen yang di pakai dalam pemetaan ini :
2. KARAKTERISTIK LEMBAGA DAN HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA2.1. LEMBAGA FORMAL DESA KARANGANOM
No Lembaga Ke aktifan JadwalPertemuan Tujuan
1 BPD Aktif 76 % Bulanan- Fungsi kontrol, Mitra
kepala Desa- Musyawarah Desa.
2 LPM Aktif 60 % Sewaktu-waktu - Pembangunan
3 PKK Aktif 56 % Bulanan - Pembina kesehatan dan ketrampilan
4 Katar Aktif 23 % Tdk tentu - Kepemudaan5 Lailatul
Ijtima’Aktif 13 % Bulanan - Membahas Masalah
keagama’an dan 5
Organisasi masa6 Kel. Tani Aktif 10 % Tdk tentu - Perkumpulan Tani
- Lembaga LPM belum memiliki jadwal pertemuan yang rutin sebab menurut
keterangan berbagai sumber termasuk dari responden lembaga ini masih baru.
Pertemuan-pertemuan yang sudah di lakukan sesuai dengan kebutuhan, dalam
kaitannya dengan tugas dan fungsinya.
- Karang taruna -- > hanya aktif dalam kegiatan dan waktu tertentu seperti Even hari
besar dan kegiatan olah raga.
Dari hasil analisa kelembagaan formal terlihat bahwa lembaga PBD, LPM dan PKK
masih mempunyai peran dan keaktifan yang cukup bagus. Sehingga merupakan
lembaga strategis di masyarakat Desa Karanganom, keberadaannya patut untuk
mendapat perhatian yang serius dalam upaya pemasyarakatan / pengenalan program
di masyarakat.
2.2. LEMBAGA INFORMALLembaga Informal di Desa Karanganom yang merupakan media pertemuannya
warga untuk berbagai macam tujuan dapat di jelaskan sebagai berikut :
2.2.1. Lembaga Keagamaan :
No Jenis Kelembagaan Keaktifannya Jadwal
pertemuan Tujuan
1
2
- Tahlil
- Yasin
aktif/ 80%
aktif/ 80%
Setiap minggu
Setiap minggu
- Mendoakan keluarga yg meninggal,
sebagai media informasi warga dan
membangun kerukunan
- Menambah pengalaman agama
- Melestarikan tradisi
Dari beberapa kumpulan kegiatan keagamaan yang ada di Desa Karanganom,
yang mempunyai jadwal pertemuan rutin dan juga melibatkan sebagian besar warga
adalah kelompok Yasin dan Tahlil. Kumpulan ini relatif lebih terbuka dan sangat
mungkin dapat diselingi dengan kegiatan lain.
Sebagaimana biasanya yang dilakukan dibeberapa sampel, biasanya informasi
warga di lingkup RT / RW setempat disampaikan melalui forum Jamaah Yasin dan tahlil
ini. Jadi kumpulan ini perlu mendapat perhatian karena sangat potensial untuk media
penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
2.2.2 Kelembagaan dalam hubungan kerja
6
Ada dua kelembagaan yang dasarnya adalah hubungan kerja yang ada di Desa
Karanganom yaitu :
No. Nama
Lokal
Keaktifan Jadwal pertemuan Tujuan
1
2
Sambatan
Rewang
b/ 80%
b/ 76 %
Tidak ada waktu
tertentu
Setiap ada yang
punya hajat
- membantu dan saling
menolong
- membantu dan saling
menolong
Kedua bentuk lembaga ini sangat terbuka, tidak ada keanggotaan secara
khusus sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi ajang pertemuan dan pertukaran
informasi. Tetapi karena kerangkanya adalah pekerjaan jadi komunikasi tidak dominan.
Tapi ada hal yang dapat kita simpulkan ada pola hubungan / kohesi sosial dimasyarakat
yang cukup berat, yang merupakan potensi / modal dasar untuk membangun masyarakat
dan lingkungan.
2.2.3 Kelembagaan dalam tukar menukar finansial
Dari hasil pemetaan sosial yang dilakukan ada beberapa kumpulan warga
yang pola hubungannya berdasar pada tukar menukar finansial antara Desa.
No. Nama Lokal KeaktifanJadwal
petermuanTujuan utama
1 Arisan, di PKK
dan warga
sangat aktif /
76 %
Mingguan
dan bulanan
Sarana berkumpul
2 Buwuh / becek Sangat aktif /
80%
tidak teratur tradisi saling membantu
Dari data diatas, kumpulan arisan baik di PKK maupun di bapak-bapak
punya potensi untuk diisi dengan kegiatan lain tidak hanya sekedar arisan. Hanya
kumpulan buwuh / mbecek yang agak khusus, sehingga tidak mungkin diisi dengan acara /
agenda lain, tetapi dalam forum itu masih memungkinkan untuk saling berkomunikasi.
Begitu pula pada kumpulan yang lainnya cukup potensial sebagai media pertukaran
informasi di masyarakat.
2.2.4 Dalam tukar menukar informasiAda beberapa cara dan bentuk dalam pertukaran informasi di Karanganom,
sebagaimana ditunjukkan dalam tabulasi dibawah ini:
7
No. Nama Lokal Keaktifan Waktu Tujuan
1 Getok tular sangat sering dipakai / 100%
tidak tentu Menyebarkan berita
2 DiumukanLewat Musola
Sering / 80% tidak tentu Informasi cepat sampai di warga
3 Ditulis & ditempel
Sering / 40% tidak tentu Banyak warga yang tahu
Dari beberapa cara penyebaran informasi di warga ternyata media getok tular
sangat efektif dalam penyebaran informasi. Dari keterangan responden getok tular
dikomunitas Cangkru’an dan obrolan warga di warung-warung kopi, sangat efektif untuk
menyebarkan informasi.
Selain itu juga kebiasaan pertemuan warga di lingkup RT / RW cukup sering
dilakukan. Jadi juga relatif mudah dalam penyebaran informasi . Tingkat perhatian warga
terhadap media tulisan juga cukup mendapat perhatian dari masyarakat, apa lagi dipasang
ditempat-tempat berkumpulnya warga.
2.2.5 Kelembagaan dengan dasar aksi bersamaDi Desa Karanganom aksi bersama dalam bentuk kerja bakti dan gotong royong
masih sangat kuat. Hal tersebut dapat dilihat tiap hari Jum’at ada kegiatan kerja bakti
warga untuk bersih-bersih lingkunga, ini dilakukan secara rutin. Sedangkan kegiatan
gotong royong ini dapat dilihat ketika ada warga yang membangun / memugar rumah, atau
juga dalam pembangunan sarana umum, pasti warga melakukan dengan gotong royong.
Hal ini menunjukkan tingkat kebersamaan dan keswadayaan masyarakat di Desa
Karanganom masih terbina dengan baik.
2.3. KARAKTERISTIK DEMOGRAFIDari sebagian besar responden (30 orang) tingkat kemampuan untuk mengenali
lingkungannya yang berkaitan dengan kependudukan dapat kita lihat, sebagai berikut :
No Jenis Data Kemampuan Responden Untuk memberi jawaban
1.2.3.
4.
Jumlah penduduk DewasaJumlah KK Jumlah KK 48 miskin (pra Ks dan KS-1)Jumlah penduduk yang miskin (laki-laki –perempuan)
82 % dari responden mampu92 % dari responden mampu88% dari responden mampu
30% dari responden mampu
8
Dari data responden diatas dapat dianalisa bahwa sebagaian besar warga
dilingkup wilayah RT, pada dasarnya saling mengenal dan cukup memahami
wilayahnya. Data diatas juga memperlihatkan tingkat interaksi antar warga masih cukup
kuat, sebab hampir semua responen lalu sudah bisa menghitung anggota komunitasnya,
sampai juga mengetahui siapa yang tergolong mampu dan tidak mampu. Memang ada
keterbatasan teknis ketika mereka diminta mencacah/ menghitung jiwa yang miskin dan
memilah antara yang laki-laki dengan perempuan. Tetapi secara umum dari semua
responden memang mampu mengenali dan menyebutkan satu-satu anggota komunitas
mereka, ini merupakan potensi dan modal sosial yang cukup strategis dalam upaya untuk
membangun kebersamaan dalam komunitas / warga.
2.4. REFERENSI MEDIA WARGADalam survei ini juga di gali data tentang media yang diakses warga dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan. Dari berbagai media yang
ada di masyarakat, rata-rata responden dari penelitian ini menggunakan pilihan-pilihan
media untuk kebutuhan mereka, sebagaimana diterangkan dibawah ini :
No Jenis media IntensitasRubrik acara
Jam ProsentaseYg disenangi Yg tidak
disenangi1 Televisi Sering Berita, liputan
6 / 80%Olah raga /
60%
Sinetron / 60%
Olah raga /40%
18.00– 22.0012.00 - 14.00
100%
2 VCD Jarang - Lagu-lagu- Langgam
12.00-14.00 70%
3 Radio Sering - Berita- Lagu-lagu
13.00-16.00 70 %
4 Koran Tidak pernah / jarang sekali
- Berita daerah- Olah raga
- Kritikan- Opini
Tidak tentu 40%
5 Selebaran Tidak pernah - pengobatan- Iklan
- - 30%
6 Poster Tidak pernah - - - 75%7 Lain-lain
- Cangkruk di warung- Spanduk
Jarang
Jarang
-
-
-
-
-
-
30%
25%
Dari data diatas dapat dikatakan TV menjadi media andalan warga, karena
semua responden semuanya sering nonton TV dan rubrik yang paling disenangi adalah
berita (baik liputan maupun informasi) juga rubrik olah raga menjadi kegemaran warga
sedangkan acara yang banyak tidak disukai adalah sinetron dan film barat.
9
Radio menduduki peringat berikutnya seebagai pilihan warga, acara yang
digemaripun juga berkisar pada hiburan berupa lagu-lagu dan berita. Sedangkan acara
yang tidak disukai adalah iklan dan obrolan yang lama. Tapi sebagian besar responden
tidak menyebutkan acara yang tidak disukai, sebab hampir semua acara di radio diisi
dengan lagu-lagu yang secara umum menghibur masyarakat dan diselingi dengan
informasi-informasi berita. Sebagian besar responden lebih melilih radio Kembang sore,
Jhoss dan Pendowo.
Media koran juga tidak begitu memasyarakat, hanya sebagian responden (40%)
yang membaca koran, hal itu pun intensitasnya sangat jarang. menurut mereka karena
tidak berlangganan dan juga relatif mahal, dengan kata lain cukup membebani dalam
pengeluaran keluarga. Pada akhirnya media ini tidak menjadi pilihan warga.
Tingkat perhatian responden terhadap poster, selebaran , VCD dan media lain
juga tidak begitu besar hanya beberapa responden yang jumlahnya + 20% yang cukup
perhatian terhadap media ini. Justru media ngobrol di warung ini menjadi pilihan di
beberapa responden (30%) sebagai media informasi alternatif bagi mereka. Sebab
banyak informasi yang mereka dapat dan kegiatan cangkrukan di warung kopi ini, karena
tempat seperti ini cukup banyak dan menjadi arena berkumpulnya warga pada malam
hari.
2.5 ANALISA AKTOR SOSIALDari penggalian data tentang aktor sosial pada responden, mereka kebanyakan
dapat menyebutkan beberapa langkah kunci di lingkungan mereka. Hasil tabulasi dari
tokoh-tokoh kunci ini dapat dilihat dari data dibawah ini :
Tokoh Masyarakat/aktor Sosial di tingkat RT :
No. RT.01 RW. IDsn Krajan
RT. 02 RW. IDsn Krajan
RT.01 RW. IIIDsn Tales
RT.03 RW. IIIDsn Tales
RT.02 RW.IIDsn Srabah
RT.03 RW.IIDsn Srabah
123456
KasbiSantoSuproboPurnomo, SHMaryono, BA
H.M SahlanPurwantoSutomoSuyadiMardjuni
KabidSeniNardiMuklanSumarni
MaaryonoYarniToluBariSugeng
H. SutomoMbah SalimKasturiH. Jito
KamisPurnomoTukiranWijiSarif
No. RT.04 RW.04Dsn Gender
RT. 02 RW. 04Dsn Gender
RT.01 RW. VDsn Jati
RT.02 RW.03Dsn Jati
123
SuyonoSlametAndi
MuyatinPriyonoMilan
Drs. AsroriSatokahMusrini
RomajiIr. SunardiMukono
10
45
Sipar MuyokoBolo PrayitnoHadi
MawardiMujiati
Marwoto
Tokoh Masyarakat / aktor Sosial di lingkup RW/Dusun :
No. RW.01Krajan
RW. 02Srabah
RW. 03Tales
RW. 04Gender
RW. 03Jati
123456789
Kasbi SuyudiH.M SahlanSuproboSutomoSuyadiMardjuni
RudiSenenSunarjiKasturiSuparRohmanH. SutomoNgamarArmuji wiratmo
SujarwoNurainiParniSamudiSukotoRubinSujarwantoP. SunarWiji Astutik
HariyopiPuguh NarimoNanang SMoriLanggeng
Drs. AsroriMusiniMujiatiRomajiSatokahMawardjiMarwotoSunardi
11
Aktor Sosial di tingkat Desa :
No Nama No.
1234567891011121314151617
SunardiDrs. KhasbiSusantoHadi SuwitoH.M SahlanSuyatnoRomajiP. SunarMarwotoSuyadiParniH. SutomoIr. SunardiIr. A. Rudji WiratmmoHasan BasoniSujarwantoDrs. Asrori
18192021222324252627282930
SuwitoM. AriadiPriyonoSugiantoPuguh NarimoM. AriajiNatunPurnomoSamhudiSatokahP. PrawitoMusiniMujiati
Dari daftar aktor-aktor sosial di lingkup RT, RW dan Desa sebagaimana diatas,
perlu ada pendekatan-pendekatan khusus dalam kaitan dengan jalannya program. Sebab
dari beberapa aktor yang tersebut ditingkat Desa rata-rata dilingkungannya sangat
berpengaruh. Meski ada beberapa diantara mereka ada yang dilingkungan tidak begitu
berpengaruh, tapi ditingkat Desa punya pengaruh. Oleh karena itu mereka inilah yang
menjadi aktor kunci di masyarakat / komunitas yang harus segera mendapat perhatian.
Kemudian secara bertahap aktor-aktor lokal juga harus disentuh karena mereka juga
punya pengaruh di lingkungannya.
Dari hasil pemetaan tentang tokoh-tokoh kunci / aktor kunci dalam komunitas
sebagaimana dalam tabel diatas, ini yang direkomendasikan untuk segera ditindaklanjuti
untuk dilakukan lobi-lobi ataupun dikumpulkan untuk membangun kesepahaman dengan
tim fasilitator dalam menyiapkan P2KP di masyarakat Desa Karanganom. Data ini akan
menjadi acuan dalam proses-proses dan tahapan kegiatan P2KP di Desa Karanganom.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1. KESIMPULAN
Dari hasil pemetaan sosial dan orientasi lapangan, juga dari data-data sekunder
dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk Desa Karanganom sebagai berikut :
1. Para perangkat Desa dalam menjalankan pemerintahan cukup efektif dan aktif.
Tingkat kewibawaan perangkat dan perhatian masyarakat terhadap perangkat
cukup kuat, hal ini yang mendorong kinerja perangkat Desa menjadi efektif.
2. Peran Lembaga Formal di tingkat Desa belum aktif dan efektif, BPD, LPM dan PKK
dengan mempunyai jadwal pertemuan yang rutin tiap satu bulan sekali, meskipun
sebagian responden tidak memahami peran dan fungsi lembaga LPM.
3. Forum- forum warga berjalan cukup baik, tingkat keaktifan dan intensitas pertemuan
berjalan dengan baik hubungan antar warga juga masih relatif bagus, meski
dibeberapa tempat sudah mulai menurun. Kerja sama dan gotong royong masih
berjalan dengan baik. Semangat membantu dan tolong menolong masih relatif baik. .
Sarana Komunikasi / pertemuan warga cukup beragam dan banyak jenisnya.
4. Tingkat pemahaman dan pengenalan antar anggota komunitas cukup tinggi hal ini
terlihat dari data karakteristik kependudukan yang hampir tiap responden dapat
mengenali dan mengetahui berapa anggota komunitasnya atau warga dalam satu RT.
5. Media warga yang cukup efektif dan paling banyak menjadi pilihan adalah televisi
dan radio. Sedangkan media lain tidak banyak mendapat perhatian dari warga . Ada
media cangkru’an di warung kopi atau cete, menjadi pilihan warga dalam bertukar
berita dan informasi, sedangkan jumlah warung ini relatif banyak di Desa
Karanganom.
6. Aktor-aktor sosial yang terjaring dalam pemetaan sangat beragam latar belakang
dan aktifitas dilingkungan masing-masing.
7. Keadaan fisik dan bentuk bangunan rumah tinggal rata-rata bagus dan berkelompok,
mengesankan keadaan ekonomi yang relatif cukup mapan. Tetapi beberapa yang
terletak di dusun yang terisolir banyak rumah warga yang masih belum layak.
3.2. REKOMENDASI
13
Dari hasil pemetaan dan kesimpulan yang diambil berdasarkan analisa data,
maka ada beberapa rekomendasi :
1. Strategi pendekatan kepada warga dapat melalui lembaga formal Desa dan
lembaga informal warga seperti kegiatan yasin, tahlil.
2. Penyebarluasan informasi yang efektif dapat dilakukan pada forum-forum warga baik
yang formal maupun informal. Media tulisan berupa selebaran, brosur dan yang lain
yang berupa tulisan paling efektif jika dipasang ditempat strategis dan di warung-
warung kopi yang jadi tempat berkumpulnya warga agar menjadi diperhatian warga.
3. Penyebarluasan informasi dapat dilakukan dengan menggunakan media radio dan
televisi karena merupakan media utama yang jadi pilihan warga di Desa
Karanganom.
4. Pendekatan interpesonal sangat perlu dilakukan terhadap tokoh-tokoh kunci baik di
tingkat Desa maupun RW. Caranya bisa bermacam-macam sesuai dengan adat dan
kebiasaan orang / tokoh-tokoh tersebut dikomunitasnya.
5. Perlu juga dilakukan sosialisasi secara informal dengan pemasangan pamflet / poster
di warung-warung kopi agar efektif dan terbaca masyarakat.
Demikian rekomendasi dari hasil kegiatan pemetaan sosial yang dilakukan di Desa
Karanganom. Adapun kalau ada kekurangan dan analisa yang salah kami menyadari
karena keterbatasan instrumen dan metodologi yang dilakukan dalam sosial maping ini.
Untuk itu kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
pelaksanaan sosial maping ini, banyak pihak yang telah membantu yang tidak dapat kami
sebut satu-satu hanya ucapan terima kasih yang dapat kami ucapkan .
Wassalam
Tim fasilitator Kecamatan Kauman
14
LAPORAN HASIL SOSIAL MAPING
Desa : KARANGANOM
Kecamatan : KaumanKabupaten : Tulungagung
TEAM FASILITATOR KECAMATAN KAUMAN
1. WINARDI2. TEGUH WAHYU W3. HASAN ZUNAIDI4. SITI UMI CHULSUM
Januari 2005
15