laporan utama rpjma finish bukan berarti …

10
TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 2016 7 LAPORAN UTAMA T AHUN 2017 merupakan batas finish Rencana Pro- gram Jangka Menengah Aceh (RPJMA) untuk pemerintah- an Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (Zikir). Di mana keduanya harus menuntaskan semua rencana yang sudah dicatat 5 tahun lalu untuk Aceh. Kendati demikian, bukan be- rarti pembangunan Aceh berhenti sampai di sini. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Zulkifli mengatakan jus- tru tahun 2017 menjadi titik awal pembangunan menuju Aceh yang lebih global. Oleh karena itu, Bappeda memiliki peran yang sangat penting dalam pengalokasi anggaran untuk kegiatan prioritas pembangunan Aceh. Pola alokasi anggaran tidak se- mata-mata atas usulan SKPD ber- dasarkan Tugas dan Fungsi, namun berdasarkan prioritas program yang bermanfaat untuk mendukung pencapaian sasaran agenda prioritas pembangunan Pemerintah Aceh. Untuk menutup RPJMA 2017, ada 10 program prioritas Pemer- intah Aceh yang selaras dengan program prioritas nasional, yakni, reformasi birokrasi dan tata kelola; keberlanjutan perdamaian; dinul Islam, adat dan budaya; ketahanan pangan dan nilai tambah; penang- gulangan kemiskinan; pendidi- kan; kesehatan; infrastrukutr yang terintegrasi; sumber daya alam berkelanjutan; dan kualitas ling- kungan dan kebencanaan. Kesepuluh program ini sudah Musyawarah Perencanaan Pemban- gunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Rabu (20/4/2016) lalu. Kepala Bappeda Aceh Zulkifli Hs, menjelaskan pemberian peng- hargaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi pemerintah daerah dalam upaya pencapaian MDGs serta meningkatkan daya saing antar provinsi. “Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bersama agar lebih semangat lagi dalam menggenjot berbagai program pembangunan yang prorakyat,” ujar Kepala Bappeda. Program pembangunan lainnya yang juga menjadi prioritas adalah pembangunan kedaulatan pangan, di mana Aceh ditargetkan menjadi lumbung pangan nasional. Pemer- intah Provinsi Aceh menargetkan produksi padi pada 2017 akan naik sebesar 2,5 juta ton, setelah tahun 2016 petani Aceh mampu memproduksi 2,3 juta ton, sebuah angka yang sudah melampaui target yakni 2,1 juta ton. Lalu seperti apa gambaran kin- erja Pemerintah Aceh jelang akhir perjalanan RPJMA? Menurut Ke- pala Bappeda Aceh Zulkifli, seti- daknya 90 persen program pem- bangunan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang ada. dijalankan dengan baik. Untuk penanggulangan kemiskinan mis- alnya, Pemerintah Aceh terus beru- paya untuk menurunkan angka kemiskinan di provinsi ini. Hal ini terlihat dari keseriusan Pemerintah Aceh untuk menurunkan angka ke- miskinan yang hingga kini menca- pai angka 17,11% dari sebelumnya yang pernah mencapai angka 19 persen. Atas upaya ini, Pemerintah Aceh mendapat penghargaan ter- baik nasional ketiga pencapaian tujuan pembangunan millenium Development Goals (MDGs) 2016. Aceh masuk kategori capaian terbaik karena berhasil menekan angka kemiskinan dan pengang- guran serta konsen dalam bidang kesehatan serta pendidikan. Aceh juga berhasil mencapai target un- tuk kategori persentase penduduk miskin, perbaikan angka partisi- pasi sekolah (APS) pada usia SMP, proporsi rumah tangga dengan ak- ses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, dan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian. Penghargaan diserahkan oleh Menteri Perencanaan Pembangu- nan Nasional/Kepala Bappenas, Dr Sofyan Jalil, kepada Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, dalam “Pastinya ada yang belum tun- tas. Dan siapapun pemerintah yang akan datang, harus bisa menjalank- an dan melanjutkan program pem- bangunan, karena ini bukan pro- gram pribadi melainkan program pemerintah untuk masyarakat,” jelas Kepala Bappeda. Membangun, sebut Zulki- fli,  bukan hal yang mudah dan itu harus dilakukan sebijaksana mung- kin. Membangun butuh proses dan tahapan, sehingga sebuah pemban- gunan berhasil dilakukan. Dan ini juga perlu dukungan masyarakat. “Masyarakat juga dimintakan bersyukur dengan apa yang sudah dinikmati saat ini. Dengan bersyu- kur itu berarti juga sudah menjaga hasil pembangunan dan artinya juga sudah ikut membantu secara mental. Untuk itu, semua pihak harus saling mendukung agar proses pembangunan di Aceh bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya. Untuk periode RPJMA berikut- nya, kita harapkan apa yang sudah ada dan belum tuntas harusnya dilanjutkan sehingga kebutuhan rakyat terpenuhui. “ Siapapun itu pemerintahannya harus bisa me- lihat keberlanjutan pembangunan dan manfaatnya bagi rakyat,” tegas Zulkifli.(yayan) RPJMA Finish bukan Berarti Pembangunan Berhenti “Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bersama agar lebih semangat lagi dalam menggenjot berbagai program pembangunan yang prorakyat,” -- Zulkifli Hs -- Kepala Bappeda P ELABUHAN Balohan yang menghubungkan Aceh da- ratan dengan Pulau Weh se- lama ini tampak sempit dan sesak. Berbagai fasilitas, terutama gang- way (jembatan penghubung ke ka- pal) dan kantong parkir mobil dan sepeda motor, terlihat masih belum memadai. “Arus lalu lintas melalui Pelabu- han Balohan akhir-akhir ini ter- golong tinggi. Khusus pada hari- hari besar dan akhir pekan penuh sesak. Pada sisi lain, fasilitas di sini masih serba terbatas,” kata Agustiar, Kasubbag TU UPTD Pelabuhan Penyeberangan Balohan, kepada Tabangun Aceh, di ruang kerjanya di Sabang, Rabu (20/4/2016). Alhamdulillah, ke depan, mulai tahun 2017 sampai 2019, Pelabuhan Balohan akan direno- vasi dan dikembangkan menjadi lebih baik melalui proyek mul- tiyears di bawah kendali BPKS,” terang Agustiar. Agustiar merincikan beberapa item yang menjadi prioritas dalam proyek multiyears itu. Antara lain: Pembangunan dua dermaga per- manen untuk kapal cepat, pemban- gunan kantong parkir sebagai tem- pat menampung mobil yang akan diangkut oleh kapal roro (roll on – roll off), pemasangan MB (movable bright) di ujung jembatan menuju kapal roro, dan beberapa fasilitas lainnya. “Pembangunan dua dermaga untuk kapal cepat saat ini sedang dalam proses tender di Kementeri- an Perhubungan di Jakarta. Semen- tara untuk pengembangan dan per- luasan kantong parkir akan segera dibangun setelah selesai persoalan pembebasan lahan,” sebutnya. “Ke depan akan ada dua jalur untuk mobil yang keluar dan ma- suk. Keduanya tidak boleh bercam- pur, karena rawan diselewengkan penggunaannya oleh pihak ter- tentu. Misalnya, pada saat mobil keluar dari kapal tiba-tiba ada yang menyelinapkan mobil masuk, dan ini sangat merugikan mobil di bari- san antrian. Seharusnya mobil yang masuk ke kapal adalah yang sudah menunggu di kantong parkir,” Agustiar memberi contoh. Gangway tak terpakai Sementara itu, dalam amatan Tabangun Aceh di Pelabuhan Balo- han terlihat sebuah bangunan gangway tinggi yang tidak terpakai. Jembatan penghubung ke kapal (gangway) itu tampak terbengkalai. Pengguna kapal (penumpang) ma- sih tetap menggunakan jembatan lama yang lebih rendah. Gangway yang tinggi itu dibangun oleh BPKS pada tahun 2010. Tapi ia tak bisa dipakai kare- na bentuk dan ketinggiannya tidak sesuai dengan kapal yang tersedia,” kata Agustiar sembari menunjuk arah gangway dimaksud. Tidak dapat difungsikannya gangway kapal roro (masyarakat menyebutnya kapal lambat, red) tersebut barangkali dikarenakan pihak pengembang tidak berkoor- dinasi dengan pemakai (user) sebe- lum melakukan pembangunan, se- hingga out put tidak sesuai dengan kebutuhan. Jadwal Kapal ke Sabang Ada empat unit kapal yang me- layari Balohan - Ulee Lheu setiap harinya, yaitu: Kapal BRR dua kali sehari; pukul 8.00 dan 14.30 (dari Sabang); 9.30 dan 15.30 (dari Ban- da Aceh). Sementara kapal cepat pada pukul 8.00 dan 13.30 (dari Sabang dan Banda Aceh). “Khusus pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu jadwalnya ditambah menjadi masing-masing tiga kali sehari. Begitu juga pada hari libur lainnya,” kata Agustiar. (hasan bas- ri m nur) Pelabuhan Balohan segera Berbenah Alhamdulillah, ke depan, mulai tahun 2017 sampai 2019, Pelabuhan Balohan akan direnovasi dan dikembangkan menjadi lebih baik melalui proyek multiyears di bawah kendali BPKS,” -- Agustiar -- Kasubbag TU UPTD Pelabuhan Penyeberangan Balohan Sabang Dermaga penyebrangan Balohan, Sabang. Foto direkam 5 Mei 2016.| FOTO: IRFAN M NUR

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 2016 7LAPORAN UTAMA

TAHUN 2017 merupakan batas  finish Rencana Pro-gram Jangka Menengah

Aceh (RPJMA) untuk pemerintah-an Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (Zikir). Di mana keduanya harus menuntaskan semua rencana yang sudah dicatat 5 tahun lalu untuk Aceh. Kendati demikian, bukan be-rarti pembangunan Aceh berhenti sampai di sini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Zulkifli mengatakan jus-tru tahun 2017 menjadi titik awal pembangunan menuju Aceh yang lebih global. Oleh karena itu, Bappeda memiliki peran yang sangat penting dalam pengalokasi anggaran untuk kegiatan prioritas pembangunan Aceh.

Pola alokasi anggaran tidak se-mata-mata atas usulan SKPD ber-dasarkan Tugas dan Fungsi, namun berdasarkan prioritas program yang bermanfaat untuk mendukung pencapaian sasaran agenda prioritas pembangunan Pemerintah Aceh.

Untuk menutup RPJMA 2017, ada 10 program prioritas Pemer-intah Aceh yang selaras dengan program prioritas nasional, yakni, reformasi birokrasi dan tata kelola; keberlanjutan perdamaian; dinul Islam, adat dan budaya; ketahanan pangan dan nilai tambah; penang-gulangan kemiskinan; pendidi-kan; kesehatan; infrastrukutr yang terintegrasi; sumber daya alam berkelanjutan; dan kualitas ling-kungan dan kebencanaan.

Kesepuluh program ini sudah

Musyawarah Perencanaan Pemban-gunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Rabu (20/4/2016) lalu.

Kepala Bappeda Aceh Zulkifli Hs, menjelaskan pemberian peng-hargaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi pemerintah daerah dalam upaya pencapaian MDGs serta meningkatkan daya saing antar provinsi.

“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bersama agar lebih semangat lagi dalam menggenjot berbagai program pembangunan yang prorakyat,” ujar Kepala Bappeda.

Program pembangunan lainnya yang juga menjadi prioritas adalah pembangunan kedaulatan pangan, di mana Aceh ditargetkan menjadi lumbung pangan nasional. Pemer-intah Provinsi Aceh menargetkan produksi padi pada 2017 akan naik  sebesar 2,5 juta ton, setelah tahun 2016 petani Aceh mampu memproduksi 2,3 juta ton, sebuah angka yang sudah melampaui target yakni 2,1 juta ton.

Lalu seperti apa gambaran kin-erja Pemerintah Aceh jelang akhir perjalanan RPJMA? Menurut Ke-pala Bappeda Aceh Zulkifli, seti-daknya 90 persen program pem-bangunan dijalankan sesuai dengan perencanaan yang ada. 

dijalankan dengan baik. Untuk penanggulangan kemiskinan mis-alnya, Pemerintah Aceh terus beru-paya untuk menurunkan angka kemiskinan di provinsi ini. Hal ini terlihat dari keseriusan Pemerintah Aceh untuk menurunkan angka ke-miskinan yang hingga kini menca-pai angka 17,11% dari sebelumnya yang pernah mencapai angka 19 persen.

Atas upaya ini, Pemerintah Aceh mendapat penghargaan ter-baik nasional ketiga pencapaian tujuan pembangunan millenium Development Goals (MDGs) 2016. Aceh masuk kategori capaian terbaik karena berhasil menekan angka kemiskinan dan pengang-guran serta konsen dalam bidang kesehatan serta pendidikan. Aceh juga berhasil mencapai target un-tuk kategori persentase penduduk miskin, perbaikan angka partisi-pasi sekolah (APS) pada usia SMP, proporsi rumah tangga dengan ak-ses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, dan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian.

Penghargaan diserahkan oleh Menteri Perencanaan Pembangu-nan Nasional/Kepala Bappenas, Dr Sofyan Jalil, kepada Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, dalam

“Pastinya ada yang belum tun-tas. Dan siapapun pemerintah yang akan datang, harus bisa menjalank-an dan melanjutkan program pem-bangunan, karena ini bukan pro-gram pribadi melainkan program pemerintah untuk masyarakat,” jelas Kepala Bappeda.

Membangun, sebut Zulki-fli,  bukan hal yang mudah dan itu harus dilakukan sebijaksana mung-kin. Membangun butuh proses dan tahapan, sehingga sebuah pemban-gunan berhasil dilakukan. Dan ini juga perlu dukungan masyarakat.

“Masyarakat juga dimintakan bersyukur dengan apa yang sudah dinikmati saat ini. Dengan bersyu-kur itu berarti juga sudah menjaga hasil pembangunan dan artinya juga sudah ikut membantu secara mental. Untuk itu, semua pihak harus saling mendukung agar proses pembangunan di Aceh bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.

Untuk periode RPJMA berikut-nya, kita harapkan apa yang sudah ada dan belum tuntas harusnya dilanjutkan sehingga kebutuhan rakyat terpenuhui. “ Siapapun itu pemerintahannya harus bisa me-lihat keberlanjutan pembangunan dan manfaatnya bagi rakyat,” tegas Zulkifli.(yayan)

RPJMA Finish bukan Berarti Pembangunan Berhenti“Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bersama

agar lebih semangat lagi dalam menggenjot berbagai program pembangunan yang prorakyat,”

-- Zulkifli Hs -- Kepala Bappeda

PELABUHAN Balohan yang menghubungkan Aceh da-ratan dengan Pulau Weh se-

lama ini tampak sempit dan sesak. Berbagai fasilitas, terutama gang-way (jembatan penghubung ke ka-pal) dan kantong parkir mobil dan sepeda motor, terlihat masih belum memadai.

“Arus lalu lintas melalui Pelabu-han Balohan akhir-akhir ini ter-golong tinggi. Khusus pada hari-hari besar dan akhir pekan penuh sesak. Pada sisi lain, fasilitas di sini masih serba terbatas,” kata Agustiar, Kasubbag TU UPTD Pelabuhan Penyeberangan Balohan, kepada Tabangun Aceh, di ruang kerjanya di Sabang, Rabu (20/4/2016).

“Alhamdulillah, ke depan, mulai tahun 2017 sampai 2019, Pelabuhan Balohan akan direno-vasi dan dikembangkan menjadi lebih baik melalui proyek mul-tiyears di bawah kendali BPKS,” terang Agustiar.

Agustiar merincikan beberapa item yang menjadi prioritas dalam proyek multiyears itu. Antara lain: Pembangunan dua dermaga per-manen untuk kapal cepat, pemban-gunan kantong parkir sebagai tem-pat menampung mobil yang akan diangkut oleh kapal roro (roll on – roll off), pemasangan MB (movable bright) di ujung jembatan menuju kapal roro, dan beberapa fasilitas lainnya.

“Pembangunan dua dermaga untuk kapal cepat saat ini sedang dalam proses tender di Kementeri-an Perhubungan di Jakarta. Semen-tara untuk pengembangan dan per-luasan kantong parkir akan segera dibangun setelah selesai persoalan pembebasan lahan,” sebutnya.

“Ke depan akan ada dua jalur untuk mobil yang keluar dan ma-suk. Keduanya tidak boleh bercam-pur, karena rawan diselewengkan penggunaannya oleh pihak ter-tentu. Misalnya, pada saat mobil keluar dari kapal tiba-tiba ada yang menyelinapkan mobil masuk, dan ini sangat merugikan mobil di bari-san antrian. Seharusnya mobil yang masuk ke kapal adalah yang sudah menunggu di kantong parkir,” Agustiar memberi contoh.

Gangway tak terpakaiSementara itu, dalam amatan

Tabangun Aceh di Pelabuhan Balo-han terlihat sebuah bangunan gangway tinggi yang tidak terpakai.

Jembatan penghubung ke kapal (gangway) itu tampak terbengkalai. Pengguna kapal (penumpang) ma-sih tetap menggunakan jembatan lama yang lebih rendah.

“Gangway yang tinggi itu dibangun oleh BPKS pada tahun 2010. Tapi ia tak bisa dipakai kare-na bentuk dan ketinggiannya tidak sesuai dengan kapal yang tersedia,” kata Agustiar sembari menunjuk arah gangway dimaksud.

Tidak dapat difungsikannya gangway kapal roro (masyarakat menyebutnya kapal lambat, red) tersebut barangkali dikarenakan pihak pengembang tidak berkoor-dinasi dengan pemakai (user) sebe-

lum melakukan pembangunan, se-hingga out put tidak sesuai dengan kebutuhan.

Jadwal Kapal ke SabangAda empat unit kapal yang me-

layari Balohan - Ulee Lheu setiap harinya, yaitu: Kapal BRR dua kali sehari; pukul 8.00 dan 14.30 (dari Sabang); 9.30 dan 15.30 (dari Ban-da Aceh). Sementara kapal cepat pada pukul 8.00 dan 13.30 (dari Sabang dan Banda Aceh).

“Khusus pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu jadwalnya ditambah menjadi masing-masing tiga kali sehari. Begitu juga pada hari libur lainnya,” kata Agustiar. (hasan bas-ri m nur)

Pelabuhan Balohan segera Berbenah

Alhamdulillah, ke depan, mulai tahun 2017 sampai 2019, Pelabuhan Balohan

akan direnovasi dan dikembangkan menjadi lebih baik

melalui proyek multiyears di bawah

kendali BPKS,”

-- Agustiar --Kasubbag TU

UPTD Pelabuhan Penyeberangan Balohan Sabang

Dermaga penyebrangan Balohan, Sabang. Foto direkam 5 Mei 2016.| FOTO: IRFAN M NUR

Page 2: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 20168

LAPORAN UTAMA

PEMBANGUNAN pabrik semen di kawasan Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Ka-

bupaten Pidie, disambut gembira dan rasa syukur oleh penduduk Laweung, khususnya penduduk Gampong Cot yang merupakan titik sentral pendirian pabrik terse-but. Ground breaking pabrik semen di kawasan ini telah dilakukan pada Sabtu tanggal 30 April 2016.

Wartawan Tabangun Aceh yang meninjau lokasi pemban-gunan pabrik semen pada Sabtu (23/4) sempat berbincang-bincang dengan sejumlah tokoh masyara-

SEMENTARA itu, Camat Muara Tiga, Fahmi, berharap agar kehadiran pabrik semen

di Laweung akan membawa per-baikan kehidupan dalam berbagai segi bagi penduduk setempat. Ke-beradaan pabrik diharapkan men-datangkan manfaatnya bagi seluruh masyarakat Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.

“Selain merekrut tenaga lokal yang sesuai kemampuan, pihak perusahaan diharapkan juga per-lu menyediakan beasiswa untuk putra-putri Laweung yang poten-sial untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tinggi, termasuk

“GUHA Tujoh” di Gampong Cot, Laweung, masuk dalam kawasan pembangunan pabrik semen. Goa

yang memiliki tujuh pintu keluar masuk ini merupakan objek wisata andalan ma-syarakat Kecamatan Muara Tiga, Pidie.

Masyarakat setempat banyak yang meraup rupiah dari goa ini. Ada yang bekerja sebagai pemandu untuk masuk ke dalam goa seperti yang dilakoni Alim-

kat Laweung. Diantaranya den-gan Camat Muara Tiga (Fahmi), Sekretaris Kecamatang Muara Tiga (M.Yusuf ), Imeum Mukim Laweung (Tgk Fakhrurrazi MA), Keuchiek Gampong (Cot Ishak Abdullah), dan beberapa tokoh pemuda lainnya.

Kepada Tabangun Aceh, mer-eka menyatakan rasa gembira yang tak terhingga atas investasi besar di Laweung. Menurut mereka, Laweung yang selama ini agak ter-isolir dan nyaris luput dari per-hatian pemerintah, akan segera memulai hidup baru yang lebih baik.

“Ini adalah rezeki yang luar bi-asa yang datang kepada kami. Kami pasti bersyukur atas kehadiran nikmat ini,” kata Imeum Mukim Tgk. Fakhrurrazi dalam diskusi di sebuah warung kopi di Gampong Cot, yang ikut dihadiri puluhan to-koh dan warga desa.

“Tidak benar ada demo pe-nolakan dari warga Laweung ter-hadap pembangunan pabrik semen

mempersiapkan SDM lokal untuk belajar di jurusan teknik pertam-bangan,” pesan Fahmi.

Senada dengan Fahmi, Keuchie k Gampong Cot, Ishak Abdullah, mengharapkan agar ke-hadiran pabrik ini akan memberi dampak positif bagi kemajuan Laweung, dan Gampong Cot secara khusus.

“80% lahan penambangan se-men terletak di Gampong Cot, dan kami menyatakan mendu-kung penuh investasi ini. Kami hanya berharap agar gampong kami mendapat perhatian lebih dari pe-rusahaan,” kata Ishak Abdullah.

uddin, ada yang menjadi petugas parkir.Banyak pula masyarkat yang mem-

buka warung kopi di seputar goa. Warung ini sebagian besar milik kaum perempuan Desa Cot. Mereka memanfaatkan ke-datangan wisatawan untuk menjaja aneka makanan, minuman dan rokok.

Walau akses jalan ke Guho Tujoh ma-sih alami dan tanpa sedikit pun sentuhan pembangunan, namun setiap hari selalu

ini. Kalau ada persoalan kecil yang muncul tentu perlu ditelusuri apa penyebabnya dan disikapi secara arif,” katanya.

Masyarakat Laweung, tam-bah Tgk. Fakhrurrazi, menerima dengan tangan terbuka kehadiran investor untuk membuka pabrik semen, karena kehadirannya akan membuka lembaran baru bagi masa depan yang lebih baik bagi warga sekitar. “Karena itulah kami men-dukung penuh parik ini,” katanya.

“Menolaknya sama dengan menolak rezeki, dan dalam Islam tidak ada doa tolak rezeki,” ujar Fakhrurrazi seraya berharap agar pi-hak perusahaan mau membina dan memerhatikan warga sekitar.

Bagaimana dengan kedatangan pekerja dari luar di perusahaan itu?

“Sejauh mereka bersikap baik kepada kami tentu kami wajib me-nyambutnya dengan senyuman. Apalagi seandainya mereka mau berbagi ilmu dengan kami tentu kami akan bergembira,” pungkas Fakhrurrazi. (hasan basri m nur)

Ishak berharap kehadiran pabrik raksasa itu akan memberi harapan masa depan pendidikan yang lebih baik bagi putra-putri setempat. “Dengan hadirnya perusahaan ini, anak-anak kami akan mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. Perusahaan diharap mau membuka sekolah berkualitas dan dapat diakses oleh warga lokal,” harap Pak Keuchiek Gampong Cot.

“Selain itu, kami juga berharap akan ada program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat, teru-tama bagi mereka yang selama ini memanfaatkan lahan pembangu-nan pabrik sebagai lahan gembala

ada tamu. “Setiap hari ada yang berkun-jung. Makanya saya membuka warung setiap hari pula,” ujar Ti Hasanah, pemilik warung di lokasi Guha Tujoh, kepada Ta-bangun Aceh, Sabtu (16/4).

“Kabarnya lokasi Guha Tujoh ini tetap diberi akses untuk umum, dan tentunya kami akan tetap dapat mencari nafkah di sini,” tambah Ti Hasanah.

“Pihak perusahaan akan membangun jalan menuju Guha Tujoh sekaligus akan memugarnya. Ini tentu akan meningkat-kan daya tarik bagi objek wisata ini,” kata Ishak Abdullah, Keuchiek Gampong Cot Laweung.

Keuchiek Gampong Cot menambah-kan, pihak perusahaan nantinya akan membangun akses jalan ke Guha Tujoh yang lebih baik. Selama ini memang be-lum ada sentuhan pembangunan di seki-tar lokasi goa yang indah dan menakjub-kan ini. Meski begitu, Guha Tujoh tetap mendapat kunjungan wisatawan walau mereka harus bersusah payah berjalan kaki. (hasan basri m.nur)

ternak dan bercocok tanam,” pinta Keuchiek Ishak didampingi Iskan-dar, tokoh masyarakat setempat.

Pembebasan lahanKeuchiek Ishak menambahkan,

ada sedikit persoalan yang masih mengemuka. Dari sekitar 1.500 ha lahan masih terdapat 312 ha yang masih belum jelas statusnya.

“Nah, lahan 312 hektar ini per-lu diperjelas statusnya. Masyarakat hanya perlu penjelasan dari pihak pembebas lahan. Itu saja sebena-rnya,” kata Ishak.

Dia mengusulkan agar pihak pembebas lahan meningkatkan so-sialisasi mengenai lahan dan berb-

agai kebijakan lainnya. “Dengan adanya penjelasan secara resmi dari perusahaan dan sesuai dengan per-aturan, masyarakat akan memaha-minya,” tambahnya.

Ishak menyebutkan, penduduk Gampong Cot berjumlah sekitar 3.000 jiwa, terdiri 650 KK. Sekitar 80 persen lokasi penambangan se-men terdapat di gampong ini.

Gampong Cot adalah desa ter-padat di Laweung. Selain Gampong Cot, sebagian Gampong Kule, Kecamatan Batee, juga masuk ke dalam rencana pembangunan pabrik oleh PT. Semen Indonesia. (hasan, aswar)

Warga Laweung Sambut Gembira Kehadiran Pabrik Semen

Ini adalah rezeki yang luar biasa yang datang kepada kami. Kami pasti bersyukur atas kehadiran

nikmat ini,”

-- Tgk. Fakhrurrazi MA --Imeum Mukim Laweung, Muara

Tiga, Pidie

Berdampak Positif pada Warga Laweung

Guha Tujoh Tetap Milik Umum“Kabarnya lokasi Guha Tujoh ini tetap diberi akses untuk umum, dan tentunya kami akan tetap dapat mencari

nafkah di sini,”

-- Ti Hasanah --Pedagang di Objek Wisata

Guha Tujoh

“Kami juga berharap akan ada program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini memanfaatkan lahan pembangunan pabrik sebagai lahan gembala ternak dan bercocok tanam,”

-- Ishak Abdullah --Keuchiek Gampong Cot, Kecamatan Muara Tiga

“Pihak perusahaan diharapkan juga perlu menyediakan beasiswa untuk putra-putri Laweung yang potensial

untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tinggi, termasuk mempersiapkan

SDM lokal untuk belajar di jurusan pertambangan,”

-- Fahmi --Camat Muara Tiga, Pidie

LOKASI pembangunan PT. Semen Indonesia di Laweung, Pidie, Aceh. Foto direkam 23 April 2016 | FOTO:TABANGUN ACEH

Page 3: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 2016 9

LAPORAN UTAMA

GUBERNUR Zaini Abdullah menghadiri penandatanganan kontrak bersama kegiatan strategis APBA Tahun Anggaran 2016.| FOTO: HUMAS ACEH

Gubernur Zaini Abdullah dan Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar menerima kunjungan kerja Dubes Arab Saudi, Mustafa Ibrahim Al Mubaraq di Meuligoe Aceh Banda Aceh 27 April 2016.tif

TIM Tabangun Aceh bersama masyarakat Laweung di lokasi pembangunan pabrik semen (23/04/16). | FOTO: ASWAR LIAM /TABANGUN ACEH

DISAIN Fly Over Jembatan Lamnyong, Banda Aceh.| SUMBER: SATKER PELAKSANA JALAN NASIONAL (PJN) WILAYAH II ACEH DISAIN Fly Over Jembatan Lamnyong, Banda Aceh.| SUMBER: SATKER PELAKSANA JALAN NASIONAL (PJN) WILAYAH II ACEH

PEMBANGUNAN sarana air bersih Embung Paya Seunara, Sabang (20/4/16). | FOTO: CANDRA

DERMAGA penyebrangan Balohan, Sabang (20/4/16).| FOTO: CANDRA DERMAGA penyebrangan Balohan, Sabang (20/4/16).| FOTO: CANDRA

Page 4: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 201610 LAPORAN KHUSUS

di darat dan laut di wilayah ke-wenangan Aceh.

Untuk melakukan pengelolaan bersama itu, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh dapat menun-juk atau membentuk suatu badan pelaksana yang ditetapkan bersama.

Nah, setelah sukses memper-juangkan PP pengelolaan bersama migas ini, Tim Pemerintahan Aceh di bawah komando Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Mu-zakir Manaf, langsung bergerak cepat membentuk lembaga yang akan mengelola migas. Tidak sam-pai setahun kemudian, lembaga ini lahir dan diberi nama Badan Penge-lola Migas Aceh (BPMA).

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Aceh, Ir Syakur, BPMA

PENGESAHAN Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penge-

lolaan Bersama Minyak dan Gas Bumi di Aceh, menandai babak baru pengelolaan sumber daya alam di Aceh. PP yang sudah di-nanti kelahirannya sejak 10 tahun lalu, menjadi salah satu pencapaian terbesar Pemerintahan Zikir (Zaini Abdullah-Muzakir Manaf ), pada tahun 2015 lalu.

Sebagai latar belakang, pada Pasal 160 UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), dengan tegas disebut-kan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh melakukan pen-gelolaan bersama sumber daya alam minyak dan gas bumi yang berada

yang ditemui Tabangun Aceh, be-berapa hari lalu mengatakan, kela-hiran BPMA merupakan babak baru bagi masyarakat Aceh dalam hal pengelolaan migas.

Menurutnya, sesuai dengan PP Nomor 23 tahun 2015, pasal 29, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang se-lama ini mengelola migas di Aceh, harus telah menyerahkan semua dokumen kewenangan pengelolaan migas di Aceh kepada BPMA, se-lambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah setelah terbentuk BPMA. Artinya, dalam 6 bulan ke depan, SKK Migas sudah harus menyerah-kan tugas dan kewenangan pen-gelolaan migasnya untuk wilayah

Aceh kepada pengurus BPMA. Syakur menyebutkan, BPMA

lahir tepat waktu. Karena sesuai dengan isi pasal 93 PP 23 tahun 2015, Pemerintah dan Pemerintah Aceh harus sudah menyelesaikan penataan organisasi BPMA dalam jangka waktu paling lama 1 tahun, sejak PP Nomor 23 tahun 2015 itu diterbitkan 5 Mei 2015. Ini artinya, paling lambat, 5 Mei 2016 harus sudah terbentuk penataan organ-isasi BPMA.

“Alhamdulillah, atas kerja keras dari Tim penjaring dan seleksi dua bulan lamanya, Kepala BPMA Marzuki Daham, sudah dilantik Menteri ESDM, Sudirman Said, di Jakarta, pada tanggal 11 April 2016. Marzuki Daham, terpilih menjadi Ketua BPMA, setelah di-lakukan pemilihan dari tiga nama calon Ketua BPMA yang dikirim gubernur kepada Menteri ESDM,” kata Syakur.

Ia melanjutkan, setelah pelanti-kan, Kepala BPMA Marzuki Daham, perlu segera membentuk struktur or-ganisasi di bawahnya, merekrut lima orang pembantu dan personelnya serta menyiapkan rencana kerja serta penyusunan anggaran.

Dalam struktur organisasi

BPMA, selain Kepala BPMA, ma-sih ada tiga orang Komisi Penga-was. Komisi pengawas itu, berasal dari tiga unsur, yaitu Pemerintah, Pemerintah Aceh, dan masyara-kat yang mempunyai pengetahuan dalam bidang migas. Khusus untuk unsur Komisi Pengawas BPMA dari masyarakat, akan ditetapkan oleh gubernur.

Kemudian masih ada lima orang lagi yang akan menjadi pelaksana dan sebagai pembantu Kepala BPMA dalam melaksanakan tugas dan fung-sinya. Lima orang unsur pelaksana ini, akan membawahi masing-masing tiga unit sub bidang kerja.

Komisi Pengawas yang berjum-lah tiga orang itu, diangkat dan diberhentikan oleh Menteri setelah mendapat persetujuan dari Guber-nur. Komisi pengawas memegang jabatan selama tiga tahun, dan sesu-dahnya dapat diangkat kembali un-tuk jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan.

Sementara masa jabatan Kepala BPMA lima tahun dan dalam hal tertentu Menteri dengan persetu-juan Gubernur dapat memperpan-jang masa jabatan Kepala BPMA paling lama satu tahun. (heri hamzah)

KETUA DPRA Tgk Mu-haruddin mengutarakan sejumlah harapan DPRA

dan rakyat Aceh terhadap Kepala BPMA Marzuki Daham. Di anta-ranya, Kepala BPMA perlu secepat-nya membentuk organisasi BPMA dan merekrut lima orang pemban-tu, ditambah tiga orang lagi untuk tiga unit bidang kerja.

Muharuddin mengingatkan, pembentukan organisasi BPMA perlu dilakukan secepatnya, agar sebelum masa enam bulan ke de-pan, SKK Migas bisa menyerahkan berbagai dokumen kontrak kerja

sebagai Kepala BPMA, karena yang bersangkutan sudah berpengala-man dalam industri migas hulu dan hilir. Selain itu, Marzuki juga putra Aceh.

“Kita tidak dilarang memilih putra daerah, tapi utamakan dulu kualitas orangnya bisa dipakai un-tuk memajukan BPMA atau tidak. Bukan sebaliknya, malah membuat BPMA jadi kurang dipercaya,” ujarnya.

Dalam dunia bisnis sekarang ini, lanjut Muharuddin, masalah kejujuran, transparansi, dan akunt-abilitas, menjadi kebutuhan utama.

karena ia bisa memberikan kembali masa kegemilangan migas Aceh dan masyarakat Aceh tidak lagi menjadi penonton, seperti masa kejayaan PT Arun dan Exxon Mobil.

“BPMA harapan baru bagi ma-syarakat Aceh untuk menuju gemi-langan era migasnya yang pernah hilang selama 30 tahun lalu,” ujar Muharuddin.(heri hamzah)

sama blok migas dan kewenangan pengelolaam migas yang selama ini diawasinya di Aceh.

Ketua DPRA juga mengingat-kan agar dalam perekrutan lima orang pembantu, ditambah tiga orang untuk unit kerjanya, di-lakukan secara selektif, transparan, dan profesional. “Cari orang yang berkualitas, ahli dalam bidangnya, cepat dalam bekerja, inovatif, kre-atif, dan profesional. Jangan ada kolusi apalagi nepotisme. Utamak-an putra daerah,” ujarnya.

Ia menilai, keputusan Menteri ESDM memilih Marzuki Daham

Baru dilanjutkan dengan memban-gun komunikasi serta jaringan ke ke dalam dan luar.

Jika beberapa hal tadi bisa di-jalankan oleh semua unsur BPMA, kredibilitas BPMA baru muncul. Ia akan disegani, dihormati lem-baga migas lainnya di dalam dan luar negeri. BPMA akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Aceh,

Segudang Asa di Pundak BPMA“Alhamdulillah, atas kerja keras dari Tim penjaring dan seleksi dua bulan lamanya,

Kepala BPMA Marzuki Daham, sudah dilantik Menteri ESDM, Sudirman Said, di Jakarta,

pada tanggal 11 April 2016.”

-- Ir T Syakur --Kepala Dinas Pertambangan dan

Energi Aceh

Organisasi BPMA Harus Segera Dibentuk “Cari orang yang berkualitas, ahli dalam bidangnya, cepat dalam bekerja, inovatif, kreatif, dan profesional. Jangan ada kolusi apalagi nepotisme. Utamakan

putra daerah.”

-- Muharuddin --Ketua DPRA

• Kepala BPMA: * Memimpin dan mengelola BPMA * Menandatangani kontrak kerja sama * Menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan * Melaksanakan kebijakan pemerintah di bidang kegiatan usaha hulu migas sesuai kontrak kerja sama * Membuat laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan BPMA secara berkala kepada Menteri dan Gubernur * Mewakili BPMA di dalam dan di luar pengadilan * Mengangkat dan memberhentikan personalia BPMA

• Tugas Komisi Pengawas: * Melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala BPMA * Melakukan penilaian atas kinerja Kepala BPMA * Memberikan masukan dan pendapat kepada Menteri melalui Gubernur atas pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala BPMA * Memberikan laporan kepada Menteri dan Gubernur mengenai pelaksanaan tugas-tugas secara berkala dan atau apabila diperlukan

• Kewenangan Komisi Pengawas: * Mengusul kepada Menteri dan Gubernur langkah-langkah yang perlu diambil dalam rangka penyempurnaan pengelolaan * Kedua meminta segala keterangan yang diperlukan kepada Kepala BPMA dan unsur pelaksana

Tugas dan Wewenang

TERMINAL jaringan gas bumi (pipanisasi) di Lhoksukon, Aceh Utara (26/4/16). | FOTO:

IRFAN MNUR

SALAH satu jalan pemasangan Jaringan gas bumi di Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara (26/4/16). | FOTO: IRFAN MNUR

Page 5: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 2016 11LAPORAN KHUSUS

PULAU Weh dengan ibukota Sabang adalah destinasi wisa-ta favorit di Aceh. Wisatawan

silih berganti, saban hari, keluar masuk Sabang. Perlahan namun pasti, Sabang tumbuh dan berkem-bang secara alami, walau nyaris tanpa ada polesan berarti.

Bagi wisatawan mancanegara taman bawah laut di sepanjang pe-sisir pantai Pulau Weh adalah daya tarik utama, khususnya di Iboih, Gapang dan Pulau Rubiah.

kau Sabang, yaitu jalur laut me-lalui pelabuhan penyeberangan Balohan dan jalur udara melalui bandar udara Maimun Saleh. Ban-dara Maimun Saleh adalah bandara milik TNI-AU. Ia merupakan satu-satunya jalur mencapai Sabang me-lalui udara.

Tingginya animo masyarakat Indonesia dan dunia berkunjung ke Sabang telah mendorong Pemko Sabang, Pemda Aceh dan TNI-AU untuk memberi ruang bagi pener-

Sebaliknya, bagi wisatawan Nu-santara, keberadaan titik Kilometer Nol Repubik Indonesia dan kondisi kota tua yang masih alami adalah daya tarik utamanya.

Para tamu secara suka rela mengampanyekan kepada keluarga dan relasi mereka tentang keinda-han Sabang. Makanya Sabang cepat populer dengan adanya “relawan” yang menyampaikan keunikan Sa-bang sepulang mereka dari sana.

Ada dua cara untuk menjang-

bangan sipil. Maka, sejak 5 Februari 2015 hingga kini telah dibuka pen-erbangan Kuala Namu – Sabang, dengan maskapai Garuda Indonesia.

“Bandara Maimun Saleh adalah militer. Tapi, TNI-AU memberi ruang bagi penerbangan sipil ke Sa-bang yang saat ini dilayani Garuda Indonesia dari Kuala Namu Medan dengan pesawat ATR 72 berkap-sitas 70 seats”, kata Ruslan, Kabid Perhubungan Laut dan Udara Di-shubkominfo Kota Sabang, kepada

Tabangun Aceh di ruang kerjanya, Rabu (20/4/2015).

Menurutnya, kondisi bandara Maimun Saleh yang memiliki lan-dasan pacu sepanjang 1.850 meter dengan lebar 30 meter itu sangat bagus. “Akan tetapi, untuk per-panjangan landasan agak sulit di-lakukan karena kondisi lahan yang tidak memungkinkan,” tambah Ruslan yang didampingi Sekretaris Dishubkominfo, Abdul Fattah. (hasan basri m.nur)

but Fattah, Pemko Sabang bertugas menyiapkan lahan, sementara in-farastrukturnya disiapkan oleh Ke-menterian Perhubungan RI.

“Kami sudah ancang-ancang lahannya di kawasan sekitar Bango atau Beurawang,” katanya.

“Idealnya Sabang itu punya bandara sipil seperti bandara Rem-bele di tanah Gayo atau bandara Cut Nyak Dhien di Nagan”, sela Ruslan, Kabid Perhubungan Laut dan Udara Dishubkominfo Kota Sabang. (hasan basri m.nur)

Ruslan.Sementara Sekretaris Dishub-

kominfo Sabang, Abdul Fattah, me-nambahkan, beberapa waktu lalu ke-tika Menteri Perhubungan Ignatius Jonan berkunjung ke Sabang, Wali Kota sudah menyampaikan wacana pembangunan bandara sipil itu.

“Menteri Perhubungan RI me-nyambut positif wacana yang dis-ampaikan Wali Kota Sabang untuk pembangunan sebuah bandara sipil di Sabang,” ujar Abdul Fattah.

Kalau wacana ini terwujud, se-

PADA sisi lain, Ruslan menjelas-kan, Pemko Sabang mewa-canakan perlunya sebuah ban-

dara penerbangan sipil di Sabang. Ini untuk memajukan sektor pariwisata sekaligus menjawab minat beberapa maskapai yang ingin membuka rute khusus ke Sabang.

“Firefly pernah menyatakan mi-nat untuk membuka penerbangan langsung dari Pulau Pinang (Malay-sia) ke Sabang (Pulau Weh). Begitu juga Wings Air dan Susi Air pernah menyatakan minat yang sama”, kata

GARUDA Indonesia me-layani penerbangan Kuala Namu – Sabang (PP) se-

banyak dua kali dalam seminggu, yaitu Jumat dan Sabtu. Harga tiket rute Sabang – Kuala Namu, teren-dah Rp. 550 ribu dan tertinggi Rp. 1.6 juta, untuk sekali pergi.

“Tiket Garuda Indonesia bisa dibeli langsung di kantor Garuda di sini, atau bisa juga di Sabang Guest House,” kata Resa Utari, karyawati Garuda Indonesia yang ditemui kantornya di kawasan Bandara Maimun Saleh Sabang.

“Sebelumnya Garuda melayani penerbangan tiga kali seminggu,

yaitu Rabu, Jumat dan Minggu, Tapi sejak 11 November 2015 jadwal penerbangan Rabu sudah dibatalkan karena penjualan seats tidak mencapai target,” ujar Resa.

Sementara karyawan Garuda lainnya, Solpa Puji Harsagi, menye-butkan, jumlah kursi yang terjual sekitar 50 persen dari 70 kursi yang tersedia. “Tapi kalau pada musim liburan atau hari-hari besar semua seats terjual,” katanya.

“Sabang ini market wisata. 90 persen yang berkunjung kemari adalah wisatawan, baik nasional maupun mancanegara,” tambah Solpa. (hasan basri m.nur)

Maimun Saleh Siap Sambut Tamu ke Sabang“Bandara Maimun Saleh

adalah militer. Tapi, TNI-AU memberi ruang bagi penerbangan sipil ke Sabang yang saat ini dilayani Garuda

Indonesia dari Kuala Namu Medan dengan

pesawat ATR 72 berkapsitas 70 seats”,

-- Ruslan --Kabid Perhubungan

Laut dan Udara Dishubkominfo Sabang

“Menteri Perhubungan menyambut positif wacana yang disampaikan

Wali Kota Sabang untuk pembangunan sebuah bandara sipil

di Sabang,”

-- Abdul Fattah --Sekretaris Dishubkominfo Sabang

“Sebelumnya Garuda melayani penerbangan tiga kali seminggu, yaitu Rabu, Jumat dan Minggu, Tapi sejak 11 November 2015

jadwal penerbangan Rabu sudah dibatalkan,”

-- Resa Utari --Karyawati Garuda Indonesia

Sabang

Pemko Usul Bandara Sipil ke Menhub Tiket Garuda ke Sabang Rp. 550 Ribu – Rp 1,6 Juta

FOTO: NENTENGRANSEL.COM

TERMINAL kedatangan dan keberangkatan Bandar Udara Maimun Saleh, Sabang (20/4/16). | FOTO: CANDRA

RUN way Bandar Udara Maimun Saleh, Sabang (20/4/16). | FOTO: CANDRA

Page 6: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 201612 LAPORAN KHUSUS

Damai Aceh

DINAS Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja Aceh (Dismobduknaker) telah

mempersiapkan ratusan tenaga kerja untuk menyambut berbagai proyek pembangunan di Aceh, ter-masuk pembangunan pabrik semen di Laweung, Kabupaten Pidie. Per-siapan tenaga kerja itu dilakukan Dismobduknaker Aceh di 18 Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

“Dari 18 BLK, enam di anta-ranya difokuskan sampai dengan operasionalnya. Ini sesuai den-gan RPJM (Rencana Pemban-gunan Jangka Menengah) Aceh sesuai dengan gagasan awal pemer-intahan Zikir (Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf ),” ungkap Kadis Mobduknaker Aceh, Ka-maruddin Andalah, kepada Ta-bangun Aceh, beberapa hari lalu.  Ia menyebutkan, keenam Balai Latihan Kerja yang mendapat fokus dalam pelatihan tenaga terampil yang siap mendapatkan peluang kerja dalam pembangunan pabrik semen tersebut, terdapat di Kota Sabang, Meulaboh (Aceh Barat), Tapaktuan (Aceh Selatan), Kota Subussalam, dan Redolong (Bener Meriah).

Kamaruddin Andalah menye-butkan, untuk tenaga pengelasan, Aceh mempunyai sampai dengan grade 4. Pada tahun 2016 ini, Dis-mobduknaker Aceh melalui Balai latihan Kerja (BLK) sudah meny-iapkan 40 orang tenaga operator alat berat yang terbagi dalam dua angkatan atau tempat pelatihannya.

Yaitu, 20 orang angkatan per-tama dilatih di Balai Latihan Kerja Kota Lhokseumawe dan 20 orang angkatan selanjutnya, dilatih di Balai Latihan Kerja Meulaboh. Program yang bekerja sama dengan pihak ke-tiga ini, memanfaatkan peserta yang pernah magang di Jepang.

Selain operator alat berat, Dis-mobduknaker Aceh tahun ini juga mendapat permintaan pelatihan 40 tenaga las argon. Pelatihan juga dib-agai dua angkatan, masing-masing 20 di BLK Lhoksemawe dan 20 orang di BLK Subussalam.

“Tahun ini kita juga akan melakukan sertifikasi profesi, bekerja sama dengan BLUPTB dan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) di bawah binaan Ke-menterian Ketenagakerjaan yang telah terlisensi oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi),” jelas kadis Mobduknaker Aceh.

Kamarudin juga mengungkap-kan, pada akhir bulan April ini pihaknya akan menyeleksi tenaga kerja magang ke Jepang. Untuk program tenaga magang ke Je-pang dibutuhkan beberapa syarat, tapi tanpa membatasi kuota jum-lah yang dikirim. “Karena disana nanti tenaga magang kita akan di-bina atau dilatih, seperti etos kerja, keahlian, dan ketrampilan, serta

“Pada tahun ini juga dinas Mob-duknaker Aceh telah menyiapkan Pergub (Peraturan Gubernur) ten-tang pembentukan Badan Koor-dinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Aceh,” sambung Kamaruddin An-dalah.

Pada prinsipnya, kata dia, Aceh sudah siap menyalurkan tenaga ker-ja jika dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang akan membuka usaha di Aceh. Maupun pihak yang mendapatkan pekerjaan, terutama dalam pembangunan sejumlah in-frasturtur dalam rangka pembangu-nan pabrik semen di Laweung.

Kamaruddin berharap perusa-haan-perusahaan yang beroperasi di Aceh memprioritaskan tenaga kerja lokal. “Kita juga siap melatih tenaga kerja hasil rekutmen perusa-haan, sesuai spek kebutuhan atau kurikulum perusahaan itu sendiri,” ungkap Kamaruddin.

Dinas Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja Aceh juga ber-harap pada tahun mendatang akan mendapatkan anggaran lebih untuk mempersiapkan tenaga kerja yang lebih banyak. Hal ini dalam rangka menciptakan peluang kerja yang lebih besar, sekaligus menurunkan tingkat pengangguran di Aceh.

bentukan potensi untuk daya sa-ing nanti setelah selesai magang,” ujarnya.

Setelah pulang magang ini ke-banyakan tenaga ini ikut bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Sebagian lainnya mendirikan usaha sendiri sesuai dengan keahlian yang diper-oleh di Negara Matahari terbit itu.(mansurdin)

“Dari hasil pembinaan dan latihan tenaga kerja di sejumlah Balai

Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Aceh, kita siap menyambut

pembangunan pabrik semen di Laweung.”

-- Kamaruddin Andalah -- Kadis Naker Mobduk Aceh

Dismobduknaker Siap Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja

PEMERINTAH Aceh ber-harap proyek pembangunan dan investasi di Aceh dapat

memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam hal penyerapan tenaga kerja lokal. Putra-putri Aceh harus diutamakan mulai proyek pembangunan, pengerjaan hingga pascapembangunan.

Wakil Gubernur Aceh, Muza-kir Manaf kepada Tabangun Aceh, Selasa (15/04/2016) mengatakan, penyerapan tenaga kerja lokal harus diutamakan, apapun bentuknya. Kata Wagub, sudah seharusnya pe-rusahaan yang beroperasi di Aceh memberikan prioritas kepada tena-ga kerja lokal demi mengatasi ma-salah pengangguran.

“Kami imbau agar perusahaan tidak mengabaikan tenaga kerja setempat. Ini sangat penting saya sampaikan, jangan sampai tenaga kerja lokal tidak dilibatkan,” ujar Muzakir Manaf.

Wagub mengatakan, jika keahl-ian yang dibutuhkan perusahaan di-miliki oleh pekerja lokal, sebaiknya tetap mengutamakan pekerja Aceh. Namun, jika akan mempekerjakan orang asing, harus ada kesetaraan antara pekerja lokal dan asing. Per-lakuannya harus setara (equal).

Setiap perusahaan dan investor yang masuk ke Aceh baik itu Pena-nam Modal Asing (PMA) mau-pun dalam negeri, terang Wagub, semua harus mengutamakan tenaga

kerja lokal. Hal ini, sebut Wagub, akan dituangkan dalam Memo-randum of Understanding (MoU), yang langsung ditandatangani oleh Pemerintah Aceh dan dari pihak perusahaan.

“Ini harus kita upayakan dan lakukan, supaya pekerja lokal dapat diberdayakan maksimal. MoU atau kebijakan yang kita buat ini tujuan-nya untuk melindungi tenaga kerja kita,”kata Muzakir Manaf, sembari menegaskan pihaknya selalu men-dukung setiap rencana investasi yang akan dilakukan di Aceh guna menambah lapangan kerja dan mengatasi pengangguran.

Selain tenaga kerja, pria yang kerap disapa Mualem itu, juga ber-harap ada semacam peningkatan ekonomi masyarakat yang selama ini bergantung pada pertanian dan nelayan. Karena itu Muzakir Manaf menegaskan, pemerintah Aceh sudah melakukan berbagai terobosan untuk menaikkan kuali-tas para pekerja lokal sehingga bisa bersaing dengan pekerja asing maupun tenaga kerja luar daerah. “Kita tidak mau orang Aceh men-jadi penonton di rumahnya sendi-ri,” ujarnya.

Ia juga meminta instansi terkait di Aceh untuk berkoordinasi dalam memperkuat sumber daya manusia dan mengendalikan lapangan pe-kerjaan yang potensial untuk diisi pekerja lokal.(ridha)

Wagub: Utamakan Tenaga Kerja Lokal “Kami imbau agar perusahaan tidak

mengabaikan tenaga kerja setempat. Ini sangat penting saya sampaikan, jangan sampai tenaga kerja lokal

tidak dilibatkan.”

-- Muzakir Manaf --Wakil Gubernur Aceh

PEKERJA sedang mengerjakan bagian underpass jalan Simpang Surabaya, Banda Aceh. | FOTO: YAYAN ZAMZAMI

MASYARAKAT Laweung, Pidie, sedang memperhatikan alat berat pada saat proses pengerjaan awal pembangunan pabrik oleh PT Semen Indonesia (23/4/16).| FOTO:

TABANGUN ACEH

Page 7: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 2016 13HABA BAPPEDA

TIKUNGAN Seunapet adalah tikungan paling berbahaya di lintasan Banda Aceh – Med-

an. Tikungan tajam ini terletak di Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, tepatnya 4 km dari arah Saree menuju Banda Aceh.

PEMERINTAH Aceh, melalui Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah (Bappeda)

Aceh telah menerima dokumen data dasar dan peta kadastral dari pihak PT. Daemeter Consulting. Penyerahan dokumen yang sangat penting bagi perencanaan pem-bangunan Aceh ini, berlangsung di Kantor Bappeda Aceh, Kamis, 3 Maret 2016.

Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral untuk pelaksanaan Reduced Emissions from Defor-estation dan Forest Degradation (REDD+) di Provinsi Aceh ini dilaksanakan oleh PT. Daemeter Consulting berdasarkan Kontrak Nomor PS/023/2014 tentang pen-

PEMERINTAH Aceh meraih penghargaan terbaik Nasion-al ketiga pencapaian tujuan

pembangunan millenium Develop-ment Goals (MDGs) 2016, untuk kategori laju pencapaian MDGs. Perhargaan pertama dan kedua di-raih Provinsi Gorontalo dan Bali.

Aceh masuk kategori capaian terbaik karena berhasil menekan angka kemiskinan dan pengang-guran serta konsen dalam bidang kesehatan serta pendidikan. Aceh juga berhasil mencapai target un-tuk kategori persentase penduduk miskin, perbaikan angka partisi-

Di ujung tikungan ini terdapat dua unit jembatan yang membelah sebuah sungai dalam jurang. Kend-araan yang mengalami kecelakaan biasanya akan berhenti di dalam sungai ini.

Truck dan bus adalah dua jenis

janjian kerja sama antara UNDP dengan LTSI/Daemeter.

Kepala Bappeda Aceh Drs Zulkifli Hs MM mengatakan, data dasar dan peta kadastral ini sangat penting dan berguna bagi perenca-naan pembangunan Aceh ke depan, terutama terkait dengan kebijakan one map policy atau perencanaan satu peta. Sehingga tercapai keter-kaitan antara satu perencanaan dengan perencanaan yang lainnya karena menggunakan satu peta dasar yang sama dan dari sumber yang sama.

“Ini akan sangat membantu pemerintah dalam merencanakan pembangunan yang saling sinergis antara satu dengan yang lainnya.

ri atas Nota Kesepahaman antara Pemerintah Aceh dan Badan Penge-lola Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut tentang Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Deforestasi, De-gradasi Hutan dan Lahan Gambut di Aceh, pada tanggal 17 Nopember 2014 Nomor: 20/MoU/2014, dan MoU -008/BP-RED+/11/2014.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung, mengembangkan, ser-ta memantau program dan kegiatan implementasi REDD+ di Aceh dengan sumber dana dari APBN, APBD dan Dana Hibah Pemer-intah Norwegia melalui UNDP. Produk-produk yang diserahkan

pasi sekolah (APS) pada usia SMP, proporsi rumah tangga dengan ak-ses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar, dan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor nonpertanian.

Penghargaan MDGs 2016 terse-but diserahkan langsung oleh Men-teri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Dr So-fyan Jalil, kepada Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, di depan ra-tusan kepala daerah se-Indonesia, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musren-bangnas) 2017 di Hotel Bidakara,

kenderaan yang sering mengalami kecelekaan, terutama ketika mema-suki jalan menurun dari arah Saree. Sopir yang menyetir dengan ke-cepatan tinggi sulit mengendalikan kendaraan di sini. Atas dasar itulah pihak terkait memasang sejumlah

Hasil yang diperoleh bisa lebih aku-rat dan tepat guna,” ujarnya. 

Pihak UNDP, selaku pendu-kung utama pelaksana kegiatan tersebut menyampaikan bahwa selain Aceh, kegiatan yang sama juga dilakukan di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.

Penyerahan dokumen tersebut seharusnya sudah dilaksanakan pada akhir tahun 2015 lalu. Namun kare-na berbagai hal yang tidak dapat di-hindari, sehingga acara serah terima hasil pekerjaan dari kegiatan Penye-diaan Data Dasar dan Peta Kadastral ini baru dapat dilaksanakan pada awal bulan Maret 2016.

Kegiatan Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral ini didasa-

tersebut adalah hasil pekerjaan dari kegiatan Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral yang telah sele-sai dilaksanakan tahun 2015. Yaitu berupa, dokumen-dokumen Provi-sion of Baseline Data and Cadastral Maps for Priority Provinces in In-donesian (Lot 1: Aceh Province).

Dokumen ini terdiri atas buku ATLAS dan buku-buku dokumen sebanyak 18 buah dokumen. Se-lain itu juga diserahkan data sam-pel berupa: Administrasi, Biosfisik, Wilayah Prioritas REDD, Rencana Ruang, Managemen Hutan dan La-han, Sosial Ekonomi, Data Agree-ment (data kesepakatan), Verifica-tion, MXD, Aceh Data List include IMS.(adi)

Jakarta Selatan, Rabu (20/4).Musrembangnas yang mengu-

sung tema “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah” ini juga dihadiri sejumlah pejabat Eselon I Kementerian dan Lembaga di ling-kungan Kementerian dalam Kabi-net Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo.

Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan keberhasilan meng-gapai prestasi ini tidak terlepas dari peran seluruh komponen masyara-

rambu dalam bentuk mencolok di kawasan ini.

“Biasanya kecelakaan di tikun-gan Seunapet terjadi bertubi-tubi. Jika sekali terjadi, biasanya akan ada kecelakaan susulan, sehingga beberapa pihak menganggap ada ‘penghuninya’ di situ”, kata Briga-dir Marfyanto, Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Lembah Seulawah kepada Taban-gun Aceh, Sabtu (16/4/2016).

Menurut Marfyanto, ke-celakaan di sini dipicu oleh beber-apa sebab. “Diantaranya faktor kel-alaian manusia seperti mengemudi terlalu ke kanan atau mengambil jalan orang, sopir mengantuk, kele-lahan dan karena kendaraan tidak melakukan servis berkala,” katanya.

kat, termasuk pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). “Penghargaan ini untuk rakyat Aceh. Ini meru-pakan kebanggaan bagi Aceh. Na-mun yang terpenting adalah upaya implementasi program dapat dira-sakan langsung oleh masyarakat,” kata Zaini Abdullah.

Usai menerima penghargaan, Gubernur Zaini sempat bercanda dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Bu-wono X. “Aceh dan Yogya sama-sa-ma istimewa,” ucap Zaini bernada lembut, yang disambut tawa Men-teri Sofyan Jalil. 

Gubernur Zaini juga mendapat undangan khusus makan siang ber-sama dengan Menteri Sofyan Jalil dan Wakil Menteri Keuangan RI, Mardiasmo.

Kepala Bappeda Aceh Zulki-fli Hs menjelaskan,  penghargaan MDGs tersebut dirumuskan oleh tim independen yang terdiri dari para pakar di masing-masing bi-dang. Penilaian dilakukan selama periode 2013-2015 dan berhasil memilih sejumlah provinsi terbaik dalam pencapaian sasaran tujuan pembangunan milenium.

Dikatakannya, pemberian penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi pemerin-tah daerah dalam upaya pencapa-

Dia menghimbau agar penge-mudi mematuhi rambu-rambu lalu lintas, melakukan servis berkala, beristirahat setelah empat jam mengemudi, serta makan jangan terlalu kenyang.

“Istirahatlah setelah empat jam mengemudi. Saat istirahat usahakan untuk tidak makan sam-pai kenyang. Kekenyangan dapat membuat kita mengantuk,” pesan Brigadir Marfyanto.

Pemerintah Aceh mengusulkan pembangunan jembatan besar dan panjang untuk meluruskan tikun-gan Seunapet. Usulan ini masuk dalam proyek APBN 2017. Gu-bernur Aceh Zaini Abdullah su-dah berulangkali menyampaikan komitmen ini. (hasan, aswar)

ian MDGs serta meningkatkan daya saing antar provinsi dalam pencapaian MDGs sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan rakyat terutama bagi masyarakat miskin.”Alhamdulillah, penghar-gaan ini menjadi motivasi bersama agar lebih semangat lagi dalam menggenjot berbagai program pembangunan yang pro rakyat,” ujar mantan Kepala BPM Aceh itu.

Seperti diketahui, Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah sudah sering menerima penghargaan atas kepe-mimpinannya dalam menahkodai Serambi Mekkah. Bahkan, pada 26 November 2015 lalu, Gubernur pernah menerima dua penghargaan sekaligus, yaitu Anugerah Kihajar Kategori Kebijakan Tingkat Utama di Jakarta dan penghargaan Bidang Lingkungan di Taman Hutan Raya Sultan Adam, Kalimantan Selatan.

Ketika itu, penghargaan Kihajar atau bidang pendidikan ini diberi-kan karena Gubernur Zaini dinilai secara konsekuen peduli pendidi-kan, baik dalam Kategori Kebi-jakan maupun Kategori Program dan Implementasinya. Sedangkan penghargaan di bidang lingkungan karena Zaini Abdullah dinilai aktif mempromosikan gerakan penghi-jauan melalui kampanye gerakan nasional penanaman pohon di Aceh.(ridha)

Meminimalisir Kecelakaan di Seunapet

Aceh Miliki Peta Kadastral untuk Perencanaan Pembangunan

“Istirahatlah setelah empat jam mengemudi. Saat istirahat usahakan untuk tidak makan sampai kenyang. Kekenyangan dapat membuat kita

mengantuk,”

-- Brigadir Marfyanto --Kepala SPK Polsek Lembah Seulawah

“Penghargaan ini untuk rakyat Aceh.

Ini merupakan kebanggaan bagi

Aceh. Namun yang terpenting adalah

upaya implementasi programnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.”

---Zaini Abdullah---Gubernur Aceh

Aceh Kembali Raih Penghargaan Nasional

GUBERNUR Aceh dengan Gubernur DI Yokyakarta saat menerima penghargaan pembangunan millenium Development Goals (MDGs) 2016 di Jakarta. | FOTO: HUMAS ACEH

Page 8: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 201614 SERBA SERBI

KATA MEREKA

PEMBANGUNAN proyek raksasa fly over (jalan layang) dan under pass (jalan bawah ta-nah) di Simpang Surabaya Ban-da Aceh sudah sangat tepat. Saya setuju. Selain menjadi solusi dalam mengatasi kemacetan juga akan memperindah wajah kota Banda Aceh. Saya dengar pem-bangunannya selesai tahun 2017 nanti dan harapan kami juga sep-erti itu. Sebenarnya Banda Aceh butuh banyak Jalan Layang, seperti di kawasan Jambo Tape, misalnya. Kawasan ini juga udah sangat padat arus lalu lintasnya. Ya, smoga kedepan Pemerintah makin peduli dan semakin pro-aktif dalam menata ruas jalan di Kota Banda Aceh. [ridha]

KATA “macet” di Banda Aceh sudah mulai jamak ter-dengar setiap hari, dan menurut saya pembangunan Jalan Layang (fly over) merupakan salah satu solusinya. Banda Aceh sudah sangat padat, karena volume kenderaan yang sudah melebihi daya tampung jalan. Harapan kita pembangunan fly over dan under pass di kawasan Simpang Surabaya mampu mengurangi macet Banda Aceh secara mak-ro. Selain itu, Pemerintah juga harus meningkatkan kapasitas atau pelebaran di berbagai per-simpangan jalan. Pelebaraannya bisa 1 atau 2 meter saja sehingga daya tampung meningkat. Ini harus dilakukan terutama pada jalur-jalur yang padat lalu lintas. [ridha]

SYARIFAH NURAZIM(Karyawati Perusahaan

Swasta)

ABDUL HAFIDH SYAMSURA

(Mahasiswa)

Banda Aceh Butuh Banyak Jalan Layang

Fly Over Solusi Atasi Macet

MALAM puncak perhe-latan tahunan itu ber-langsung meriah dan

spektakuler. Turut dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Men-teri Komunikasi dan Informatika Rudianta, Perwakilan DPD dan DPR RI, Wali Nanggroe Aceh Ma-lik Mahmud Al-Haytar, Mantan Gubernur Aceh Prof Syamsuddin Mahmud dan Azwar Abubakar, Direktur Utama TMII Bambang Susanto, para pejabat tinggi negara, perwakilan Duta Besar negara sa-habat, Walikota Banda Aceh Hj Il-liza Saa’duddin Djamal, para Bupati serta sejumlah Kepala SKPA ling-kup Pemerintah Aceh.

Kemeriahan juga terlihat dari busana yang dikenakan oleh ratu-san para undangan, yaitu batik Ker-awang Gayo, yang bercorak kuning emas. Dipadu dengan garis hijau hitam dengan dasar kainnya ber-warna merah terang.

Batik Kerawang Gayo tersebut telah ditetapkan sebagai pakaian resmi acara perayaan ulang tahun TMII tahun ini.

Rombongan Menteri dan Gu-bernur Aceh yang tiba sekira pu-kul 20.15 Wib, disambut  dengan tari ranup lampuan. Selanjutnya rombongan menuju pentas utama, tempat digelarnya puncak perayaan

syair-syair Islam melekat erat pada seni budaya Aceh, seperti pada Tari Saman, Tari Seudati, Tari Ratoh Duek, Didong, dan lain sebagain-ya.  “Bahkan rencong sebagai senja-ta tradisional Aceh konon merujuk kepada tulisan Bismillah. Semua ini bagian dari ragam budaya bangsa yang pantas kita banggakan,” se-butnya.

Gubernur juga turut menyam-paikan terimakasih kepada mana-jemen TMII yang telah memper-cayakan Aceh sebagai tuan rumah perayaan HUT ke-41 Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2016. Menurutnya, ini merupakan sebuah kebanggaan sebab sebagai tuan rumah, Aceh berkesempatan menampilkan budaya Serambi Me-kkah bersama ragam budaya daerah lainnya.

Kerawang Gayo Sebagai Pakaian Resmi

Pada puncak perayaan ulang tahun TMII kali ini, Aceh me-nampilan sejumlah budaya khas, termasuk pakaian Kerawang Gayo sebagai pakaian resmi. Kerawang Gayo merupakan pakaian tradis-ional masyarakat dataran tinggi Ta-nah Gayo. Motif Kerawang Gayo sudah ada sejak nenek moyang suku Gayo bermukim di Aceh.

Sampai saat ini pun, Kerawang Gayo masih digunakan dalam berb-agai acara budaya di Bumi Iskandar Muda. Motif Kerawang Gayo tidak hanya ada pada pakaian, tapi juga menjadi ciri khas seni ukiran Gayo, tenun, berbagai kerajinan tangan dan sebagainya.

Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Frans Dellian menjelaskan, sebagai tuan rumah, Aceh meng-hadirkan 37 stand yang mewakili 23 kabupaten/kota di Tanah Ren-cong. Dengan mengunjungi semua stand itu, ungkap Frans Dellian, para pengunjung dapat melihat

HUT ke 41 Taman Mini Indonesia Indah.  

Rangkaian acara dimulai den-gan pembacaan ayat suci Alquran oleh Takdir Feriza Hasan. Tak-dir Feriza merupakan qari terbaik Aceh, peraih juara Turkey Interna-tional Holy Qur’an Memorization and Recitation Competition di Is-tanbul, tahun lalu.

Dalam sambutannya, Guber-nur  Zaini mengatakan, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk melestarikan budaya Nus-antara. Sebab, kata Zaini, budaya nusantara merupakan benteng yang melindungi bangsa dari gencarnya ancaman globalisasi.

“Tetaplah berjuang demi bang-sa, demi keindahan ragam nusanta-ra dan demi kuatnya persaudaraan sesama anak bangsa. Dengan akar budaya yang kuat, niscaya identitas kita sebagai bangsa yang besar akan tetap tegar meski  diterpa angin kencang globalisasi,” kata Zaini.

Gubernur juga menjelaskan tentang budaya Aceh yang sarat dengan syair-syair Islam. Para ula-ma, umara, dan tokoh adat, sebut Doto Zaini, juga saling bahu-mem-bahu dalam memperkokoh fondasi seni budaya dalam kehidupan ma-syarakat Aceh.

Tak heran, kata Gubernur, jika

berbagai bentuk kerajinan tangan dari Aceh, ragam budaya,  dan po-tensi wisata.

“Aceh memiliki 37 stand un-tuk pameran budaya dan kerajinan daerah, di mana 4 stand dikelola Pemerintah Aceh dan 23 lainnya masing-masing dikelola  kabupat-en/kota. Untuk Provinsi lain di-wakili satu provinsi,” terang Frans Dellian, dalam kesempatan yang berbeda.

Untuk festival busana daerah, keterlibatan Aceh diwakili busana dari Aceh Selatan dan Kota Banda Aceh. Untuk festival kuliner, ma-sakan khas kepiting Nagan Raya mewakili Aceh bersaing dengan berbagai masakan dari provinsi lain.

Khusus festival kuliner, jelas Frans Dellian, Aceh merupakan juara dua kali berturut-turut, yakni tahun 2014 yang diwakili masakan Aceh Selatan dan tahun 2015 yang diwakili masakan dari Gayo Lues. Sementara itu, untuk pawai bu-daya, Aceh Utara merupakan refre-sentatif Aceh, yang akan menampil-kan tradisi  peusijuek dengan melibatkan 80 peserta.

“Semua itu kita hadirkan un-tuk mendekatkan budaya Aceh dan juga budaya Indonesia, sekaligus kita tunjukkan kepada dunia betapa indahnya keberagaman Indonesia,” pungkas alumnus Magister Admin-istrasi Publik UGM,Yogyakarta ini.

Perayaan ulang tahun TMII ke-41 tahun 2016 berlangsung se-lama sepekan, sejak 17 hingga 24 April, dengan menampilkan sejum-lah seni budaya berbagai daerah di Indonesia. Pagelaran budaya yang diselenggarakan antaralain seni tari, atraksi budaya, pawai budaya, expo nusantara, pameran museum, pa-meran flora fauna, festival kuliner, parade busana dan pameran keraji-nan. (ridha)

Budaya, Benteng Melindungi Bangsa Dengan akar budaya yang

kuat, niscaya identitas kita sebagai bangsa yang

besar akan tetap tegar meski diterpa angin

kencang globalisasi.”

-- dr H Zaini Abdullah --Gubernur Aceh

ACEH tampil sebagai juara umum Festival Budaya Nu-santara dalam rangka HUT

Ke-41 Taman Mini Indonesia In-dah (TMII) Jakarta, setelah ber-hasil meraih juara pada tiga kat-egori lomba. Kemenangan Aceh diumumkan pada acara penutupan yang berlangsung di Gedung Saso-no Karya, Kompleks TMII, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Selain karnaval budaya, dalam festival itu, Aceh juga memamer-kan sejumlah produk unggulan tradisional seperti bhoi, keukarah, adee panggang, putu, dan bungong kayee. Aneka penganan tradisional tersebut di pamerkan di stand yang berbentuk “Rumoh Aceh”.

Sejumlah tarian Aceh juga men-jadi tontonan menarik di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakar-ta. Aceh menampilkan tarian “Troen U Laot”, tarian “Meuen Bruek” atau permainan tempurung kelapa dari Sanggar Meuligoe Timu Aceh Timur dan sanggar Bener Meriah.

Tarian “Troen U Laot” dimain-kan sangat atraktif oleh penari dari Sanggar Cut Meutia Aceh Utara. “Tron U Laot” menggambarkan adat dan kebiasaan masyarakat Aceh yang pergi melaut menangkap ikan. Tarian ini dimainkan sejum-lah penari perempuan dan penari lelaki, yang diiringi musik ritmis. Tarian tersebut menyampaikan pesan gembira. Di penghujung tar-

ian, ditampilkan rajutan jala.Pentas Seni Budaya HUT Ta-

man Mini yang berlangsung di Gedung Sasana Krya, juga me-nampilkan Sanggar Meuligoe Timu dari Kabupaten Aceh Timur. Mem-persembahkan tarian “Meu-en Bruek” atau permainan dari tem-purung kelapa. Dimainkan delapan penari perempuan dan dua penari pria, yang bergerak dinamis seraya memainkan tempurung kelapa. Pertunjukan diawali gerak lembut penari perempuan dengan lilin me-nyala di dalam tempurung kelapa.

Tidak hanya itu saja, penampi-lan drama musikal “Laksamana Keumalahayati” yang diperankan artis berdarah Aceh, Nova Eliza,

juga membuat pengunjung terkesi-ma dan menggemparkan panggung Utama Teater Bhineka Tungga Ika, TMII. Drama musical yang men-jadi suguhan pada acara puncak perayaan HUT TMII ke 41 itu, menceritakan tentang peran Laksa-mana Keumalahayati dalam men-gusir penjajahan Portugis. Drama tersebut disutradarai Haris Syaus, salah seorang tokoh teater yang ber-domisili di Jakarta.

Pecahkan Rekor MURISebanyak 6.600 penari Ratoh

Jaroe, memecahkan rekor MURI kategori jumlah penari terbanyak. Tari Ratoh Jaroe yang dibawakan ribuan pelajar dan mahasiswa DKI Jakarta tersebut, berlangsung di Lapangan Tugu Api Pancasila, Komplek TMII, Jakarta, Minggu (24/5/2016).

Gubernur Aceh, Zaini Abdul-lah, yang menyaksikan langsung persembahan tarian massal terse-but, tak kuasa menahan haru dan bangganya. “Sangat berkesan, ini sesuatu yang mengesankan bagi saya, karena tarian ini justru di bawakan oleh pelajar DKI,” kata Zaini Abdullah.

Penutupan HUT TMII ke-41 selain dihadiri puluhan ribu pen-gunjung, juga turut hadir Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, dan ja-jaran Kepala SKPA Pemerintahan Aceh. [ridha]

Aceh Pamerkan Kekayaan Budaya di HUT Ke-41 TMII

SEBANYAK 6600 penari Ratoh Jaroe Massal memeriahkan HUT Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke-41.|FOTO: JAMALUDDIN M JAMIL

Page 9: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

Gambar mewarnai di atas diperuntukkan bagi siswa-siswi TK/SD/MI. Warnailah, lebih baik menggunakan PASTEL/KRAYON. Gunting (boleh difoto copy) dan kirimkan ke alamat redaksi d/a Bappeda Aceh Jl.Muhammad Daud Beureueh Banda Aceh, dengan mengisi identitas diri. Di sudut kiri amplop ditulis “MEWAR-NAI”. Redaksi menyediakan bingkisan sekolah kepada masing-masing karya terbaik. Hadiah akan dikirim ke alamat sekolah masing-masing.

Nam

a Sis

wa

: ..

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

..

Nam

a Sek

olah

:

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

Ala

mat

Sek

olah

:

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

Kela

s

:

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

....

Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Alamat Rumah : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sekolah / Alamat : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kelas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

TTS ini diperuntukkan bagi siswa-siswi SD/MI. Kirimkan jawaban ke alamat redaksi, d/a Bappeda Aceh, Jl.Muhammad Daud Beureueh Banda Aceh, dengan menyertai potongan TTS dan menulis identitas diri (Nama, TTL, Alamat Sekolah). Di sudut kiri amplop ditulis TTS Anak. Redaksi menyediakan bingkisan sekolah dan akan dikirim ke alamat sekolah masing-masing.

MENDATAR :1.Makna 3.Manusia 6.Berdoa (Bhs. Inggris) 8.Jenis seni sastra 10.Upaya, ikhtiar 12.Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW 15.Kantor berita Indonesia 17.Perbincangan, diskusi 19.Ombak kecil 21.Nama benua 23.Nama gurun di Afrika 26.Umpama, seperti 30.Setelah hari ini 32.Gunung tertinggi di dunia 35.Nama Nabi 38.Alpa 41.Nama ikan laut 43.Dikte 45.Salah satu hasil perkebunan 48.Bagian dari tumbuhan 50.Negara di Afrika 52.Kata pengantar 55.Salah satu seni tari Aceh 59.Salah satu jenis angkutan umum 61.Lagi (Bhs. Aceh) 62.Harum 63.Tuntas, selesai, khatam 65.Pendapatan Asli Daerah (singkat) 66.Air Susu Ibu (singkat) 67.Gembira 68.Sisa pembakaran 69.Panas (Bhs. Inggris) 70.Tolong 71.Makanan yang terbuat dari campuran bermacam buah-buahan dan dibumbui dengan manisan 72.Hak Pengelolaan Hutan (singkat).MENURUN :1.Kota tempat Taj Mahal berada 2.Tempat tinggal raja 3.Ekor (Bhs. Aceh) 4.Surat Izin Mengemudi (singkat) 5.Salah satu huruf hijaiyah 6.Imbalan untuk amal baik 7.Salah satu kata sambung 9.Menang, kampiun 11.Jika, umpama 13.Satuan untuk menyebut ukuran satu karung 14.Kata tanya 16.Kata ganti milik 18.Berdoa (Bhs. Latin) 20.Karpet 22.Orang yang melihat suatu peristiwa 23.Tidak sakit 24.Hak Asasi Manusia (singkat) 25.Penggaris 27.Biaya 28.Ukuran 500 lembar kertas 29.Dawat 31.Penjara, bui 33.Penutup rumah bagian atas 34.Permulaan 36.Dua hari lagi 37.Teman Upin 39.Berilmu 40.Pengurus Zakat 42.Ucap, berkata 44.Kumpulan air yang sangat luas 46.Saya (Bhs. Arab) 47.Harapan 48.Daerah Aliran Sungai (singkat) 49.Universitas Teuku Umar (singkat) 51.Zat yang panas 52.Keringat 53.Suku di Papua 54.Sudah banyak umurnya 56.Membaca huruf demi huruf 57.Manjur, mujarab 58.Elok dan sedap dipandang mata 59.Salah satu warna 60.Bintang (Bhs. Inggris) 62.Waktu Indonesia Barat (singkat) 64.Tidak.

Edisi 54

Jawaban TTS Tabloid Tabangun Aceh Edisi 53:

MENDATAR : 1.Piring 4.Kamus 7.Gosong 10.Euro 11.Make 12.Istana 14.April 15.Insang 17.Gaun 19.Enam 21.Planet 24.Tambang 26.Syawal 30.PAD 31.Antik 34.Intan 36.Job 37.Angin 38.Kalimat 42.Separuh 45.Lokomotif 48.Garansi 51.Arafura 55.Halia 58.Pula 59.Play 60.Polusi 61.Mesti 62.Antara.

MENURUN : 1.Padi 2.Imbalan 3.Gelagat 4.Koran 5.Musrenbang 6.Smile 7.Gerimis 8.Seksama 9.Gang 13.Sial 16.Nusa 18.Untai 20/52.Nagan Raya 21.Pupuk 22.Amdal 23.Era 27.Yen 28.Wajar 29.Lebah 32.Nya 33.Katak 34.Ingat 35.Age 39.Anda 40.Isya 41.Tali 42.Sofa 43.Alif 44.Ujar 46.Ora 47.Oli 48.Grup 49.Riol 50.Sapi 53.Unta 54.Asia 55.HAM 56.Las 57.Api.

Edisi 54

NAMA – NAMA PEMENANG TTS TABLOID TABANGUN ACEH EDISI 531. ALFI SYAKIRA, SD IT MADANI LHOKSUKON JL. MTG KEUPILA DESA GEULINGGANG NO. 1 – KLS II/B 2. DEENA NAD-HEERA, SDN 44 BANDA ACEH JL. T ISKANDAR CEURIH ULEE KARENG – KLS III 3. ASYIFA NURIZKI, MIN BUKIT BARO DESA JRUEK BALEE INDRAPURI ACEH BESAR – KLS V 4. SOFIATUN NAYLA, MIN SIMPANG IV LIPAH JL. MEDAN – BANDA ACEH, KLS V-C 5. ALFIN YAFIE ARIFIN, SDN 24 JL. TANOH ABEE LAMPINEUNG – KLS 1-C 6. M. REIFAN, MIN KOTA SIGLI JL. WAKI IBRAHIM NO. 1 KR- LUAR KEC. KOTA SIGLI PIDIE- KLS II/C. 7. UMAIRA AHMAZILLA, SDN 25 JL. PARI LAMPRIET – KLS II/A. 8 T.A. KARIM ALAMSYAH, SD KEUDEBING DESA LAMGABOH LHOKNGA – KLS III. 9. SUCI FAHIRA H. FASLON, MIN BAN-DAR BARU JL. LANGLEN L.PUTU KAB. PIDIE JAYA – KLS II/B. 10. EMI AFIFAH , TK KARTIKA JL. SYECH MUDAWALI (DEPAN BLANG PADANG)- KLS B/2.

NAMA – NAMA PEMENANG MEWARNAI TABLOID TABANGUN ACEH EDISI 531. FADLUNSSALAM,TK POTEUMEUREUHOM ULEE KARENG- BANDA ACEH 2. MUHAMMAD NANDA, MIN KOTA BAKTI KEC. SAKTI, KAB PIDIE – KLS V. 3. NATHASYA AIDA FITRI, SDN 20 BANDA ACEH, JL POCUT BAREN NO. 67 – KLS III. 4. HUTI NADIA, SDN 18 BANDA ACEH JL. PUNGE BLANG CUT – KLS 4/a, 5. ARIF ZIKRI FARDIN, SDN 2 SAMADUA DESA UJUNG TANAH KEC. SAMADUA ACEH SELATAN – KLS V, 6. OVY MEUTIA DEWI, MIN MANGGENG JL. NASIONAL DESA PAYA KEC. MANGGENG ABDYA – KLS V/a. 7. MUHAMMAD KHALISH AL-FAIZ, SDN 6 BIREUEN JL. MALEM DEWA BIREUEN –KLS IV/a. 8. RAISA GHAISANI FARZANA, MIN MODEL BANDA ACEH JL. SYIAH KUALA NO. 9 GP. KEURAMAT- KLS 1 (ali bin abi thalib), 9. IBNU RAHNA FARHAN SM, SDN 32 BERAUWE BANDA ACEH – KLS II/b, 10. WIFQAN KAZA, MIN TIJUE KEC. PIDIE KAB. PIDIE DESA PAYA – KLS III/a

Page 10: LAPORAN UTAMA RPJMA Finish bukan Berarti …

TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 54 | MEI 201616 TEROBOSAN

GUBERNUR Aceh, dr H Zaini Abdullah meresmi-kan penerbangan (flight)

perdana Garuda Indonesia dari Bandara Internasional Sultan Is-kandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar menuju Bandara Inter-nasional King Abdul Aziz,  Jeddah, dalam rangka pelaksanaan ibadah umrah.

Peresmian yang juga dihad-iri Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal SE , perwakilan unsure Forkopimda Aceh dan jaja-ran Direksi PT Garuda Indonesia ini berlangsung di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Se-lasa (3/5).

Gubernur Zaini dalam sam-butannya menyampaikan bahwa selama ini masyarakat Aceh yang melaksanakan umrah hanya dapat berangkat melalui Bandara Kuala-namu, Medan atau Bandara Kuala Lumpur, namun dengan dibukanya jalur penerbangan langsung dari Aceh-  Jeddah maka akan memu-dahkan masyarakat Aceh untuk melaksanakan ibadah umrah.

“Sekarang tidak perlu harus ke

PEMERINTAH Aceh mendu-kung keinginan Swisscontact untuk memperpanjang masa

kerja dan luas lingkup kerjanya di Aceh. Komitmen ini disampaikan oleh Sekretaris Bappeda Aceh, Dr. Ir. Zulkifli, M.Si, dalam pertemuan dengan perwakilan Swisscontact di Bappeda Aceh.

Pertemuan ini digelar untuk membahas isi surat yang dikirim-kan oleh Program Director SCPP, Manfred Borer, kepada Gubernur Aceh pada tanggal 1 Maret 2016. Dalam suratnya, Borer meminta

luar kota atau ke luar negeri, sebab mulai hari ini (kemarin -red) mas-kapai Garuda resmi membuka jalur penerbangan langsung dari Aceh-Jeddah dengan menggunakan pe-sawat berbadan lebar Airbus A330-300. Insya Allah, penerbangan ini akan berlangsung dua kali dalam seminggu, sehingga masyarakat Aceh yang ingin menunaikan um-rah dapat terbang dengan cepat dan tepat waktu,” kata Doto Zaini.

Gubernur menuturkan, dalam setahun jumlah jamaah umrah dari Aceh mencapai 10.000 orang lebih, bahkan dari Banda Aceh saja men-capai 700 orang per tahun.

Menurutnya, kehadiran pener-bangan tersebut akan mendorong masyarakat Aceh untuk lebih berse-mangat dalam menunaikan ibadah umrah.

“Kehadiran penerbangan ini juga membuat beban biaya para jamaah lebih murah dan durasi penerbangannya lebih cepat hanya 7-8 jam. Saya mengimbau para pe-rusahaan travel di Aceh dapat me-nyambut kehadiran penerbangan ini dengan menyajikan paket-paket

persetujuan perluasan dan permo-honan rekomendasi perpanjangan kerjasama.

“Pemerintah Aceh mendukung penuh permintaan perpanjangan masa kerja Swisscontact di Aceh. Pemerintah Aceh juga menyetujui perluasan area kerjanya dari lima kabupaten menjadi delapan ka-bupaten,” kata Sekretaris Bappeda Aceh, Dr. Ir. Zulkifli, M.Si, usai memimpin pertemuan dengan perwakilan Swisscontact, Kamis (28/4/2016).

“Swisscontact membangun in-

en lagi yaitu dari Pidie, Aceh Timur dan Aceh Utara.

Di delapan kabupaten itu akan dibangun industri kakao. “Kita berharap Swisscontact melibatkan lebih banyak petani kakao sehingga mereka terberdaya secara ekonomi dan keahlian,” ujar Zulkifli.

Hadir dalam pertemuan den-gan Swisscontact itu antara lain Dr. Rino Sadanoor, Vedia Ahmad Djamaluddin (keduanya dari Swiss-contact), pejabat dari Dinas Perke-bunan Aceh, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Dinas

dustri kakao (coklat) di Aceh, mulai dari hulu sampai ke hilir. Ini tentu sangat membantu ekonomi ma-syarakat Aceh,” katanya.

Kontrak kerja Swisscontact di Aceh akan berakhir pada 14 Juni 2016, yang dimulai sejak 14 Juni 2013. “Masa kerja Swiscontact di-perpanjang lima tahun ke depan, sampai 2021,” tambah Zulkifli.

Adapun wilayah kerja Swisscon-tact adalah Kabupaten Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Barat Daya, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang. Ke depan akan ditambah tiga kabupat-

Perindag Aceh, BPM Aceh, Biro Ekonomi Setda Aceh, BPTP Aceh serta Forum Kakao Aceh

“Kami hendak melakukan koordinasi dan sinkronisasi pro-gram pembangunan perkebunan dengan pemerintah Aceh. Kami juga akan berusaha menghadirkan investor (buyer, red) dan memper-besar pendapatan berupa premium fee kepada masyarakat petani kakao di Aceh,” ungkap Rino Sadanoor yang merupakan Head of Pro-gramme Swisscontact Indonesia. (aswar, hasan)

Nano Setiawan kepada Serambi mengatakan, penerbangan umrah tersebut merupakan rute Solo-Banda Aceh-Jeddah. Total jumlah jamaah umrah pada penerbangan perdana kemarin sebanyak 169 orang. Terdiri atas 30 orang asal Aceh dan 139 orang jamaah umrah yang melalui Solo.

Pesawat jenis Air Bus 330-300 yang digunakan tersebut memiliki 360 kursi (seats), sebanyak 260 kursi untuk jamaah melalui Solo dan 100 kursi untuk jamaah me-lalui Bandara SIM.

Nano mengatakan, penerban-gan perdana dengan pilot yang ber-nama Majedi asal Banjarmasin itu, take off dari Bandara SIM pukul 15.55 WIB dan akan tiba pukul 19.40 waktu Jeddah atau 23.40 WIB. Selanjutnya, penerbangan dari Bandara SIM setiap pukul

umrah yang menarik dan sarat den-gan kegiatan ibadah,” ujar Zaini membari menambahkan bahwa ia berharap agar biaya umrah dapat ditekan lebih murah agar semakin banyak masyarakat yang tertarik menunaikan ibadah ini,” tambah Gubernur Zaini.

Gubernur juga menghimbau perusahaan travel di Aceh agar me-nyambut kehadiran penerbangan ini dengan menyajikan paket-paket umrah yang menarik dan sarat den-gan kegiatan ibadah.

“Kita memohon kepada Allah SWT, semoga langkah ini menjadi amal ibadah bagi seluruh keluarga besar perusahaan PT Garuda Indo-nesia, dan pada akhirnya memberi keuntungan kepada masyarakat Aceh,”tutup Doto Zaini.

Sementara itu, General Man-ager PT Garuda Indonesia Aceh,

yang sama pada Selasa dan Kamis setiap pekan.

Selain itu, seorang jamaah um-rah asal Banda Aceh, Syarbini bin Ibrahim (74) yang didampingi istrinya, Ruhamah Manyak (70) yang ditemui Serambi mengaku bersyukur dengan adanya pener-bangan dari Bandara SIM langsung ke Jeddah. “Pasalnya, suami saya sudah lama menyimpan keinginan untuk dapat berangkat umrah,” kata Syarbaini.

“Alhamdulillah, dengan adanya penerbangan ini begitu tahu kami langsung pergi,” ujar Ruhamah yang mengatakan ia dan suami su-dah mendaftar haji sejak 2009.

“Bapak ada stroke dan kata dokter ada penyempitan tulang be-lakang. Dan keinginan Bapak un-tuk umrah sudah lama,” demikian Ruhamah. [ridha]

Umrah Bisa Langsung dari Bandara SIM

Pemerintah Aceh Setujui Perpanjangan Kontrak Swisscontact

Sekarang tidak perlu harus ke luar kota atau ke luar negeri, sebab

maskapai Garuda resmi membuka jalur penerbangan langsung dari

Aceh-Jeddah dengan menggunakan pesawat berbadan lebar Airbus A330-

300,”

--dr. H. Zaini Abdullah-- Gubernur Aceh

“Pemerintah Aceh mendukung penuh permintaan perpanjangan masa kerja Swisscontact di Aceh. Pemerintah Aceh juga menyetujui

perluasan area kerjanya dari lima kabupaten menjadi delapan

kabupaten,”

-- Dr. Ir. Zulkifli, M.Si --Sekretaris Bappeda Aceh

“Kami hendak melakukan sinkronisasi program pembangunan perkebunan di Aceh. Kami juga akan berusaha

menghadirkan investor dan memperbesar premium fee kepada

petani kakao di Aceh,”

-- Dr. Rino Sadanoor --Head of Programme Swisscontact

Indonesia

GUBERNUR Aceh melakukan gunting pita saat peresmian penermbangan perdana Banda Aceh - Jeddah - Banda Aceh, (3/5/16). | FOTO: HUMAS ACEH