laporan trining need analysis (tna) (desain dan ......untuk melakukan analisa kebutuhan terkait...
TRANSCRIPT
LAPORAN TRINING NEED ANALYSIS (TNA)
(Desain dan Teknik Pelatihan)
Dosen Pengampu: Yudi Suharsono,,S.Psi, M.Si.
Asisten Laboratorium : Intan Rachmawati
Oleh :
Anggota Kelompok
Psikologi-E
1. Rizky Ananda (201410230311240)
2. Panji Wahyu Algani (201410230311255)
3. Nur Jannah (201410230311268)
4. Dwi Ajeng Juniarti (201410230311272)
5. Hastari Ajeng Mukti Rahayu (201410230311278)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oktober, 2016
2
HASIL LAPORAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
KARYAWAN PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA MALANG
(JAWA POS GROUP)
A. Deskripsi Umum
TNA dilakukan pada PT. Temprina Media Grafika Malang, yaitu
perusahaan percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing,
Sheetfed Printing dan Finishing yang menghasilkan produk Koran,
tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. PT. Temprina
Media Grafika Malang merupakan salah satu perusahaan percetakan
terbesar di Indonesia. Lahirnya PT. Temprina Media Grafika tidak
lepas dari PT Jawa Pos, bagian percetakan yang awal mulanya
merupakan bagian dari departemen produksi PT Jawa Pos kemudian
dipisahkan menjadi perusahaan berbadan hukum sendiri. PT.
Temprina Media Grafika cabang Malang didirikan atau dibangun pada
tahun 2010 di Kepanjen Malang.
PT. Temprina Media Grafika Malang tidak hanya melayani
cetak Koran Jawa Pos, melainkan juga melayani percetakan tabloid,
majalah, buku dan media cetak lainnya (komersil). Seiring dengan
tuntutan perkembangan kualitas produk dan layanan yang prima
maka PT. Temprina Media Grafika Malang menggunakan teknologi
grafika terkini seperti menggunakan mesin-mesin cetak yang
berteknologi tinggi, serta mesin-mesin pendukung proses produksi
seperti Computer To Plate (CTP) dan juga didukung oleh teknologi
Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau seluruh kota-
kota besar di Indonesia.
PT. Temprina Media Grafika ini memiliki visi, yaitu menjadi
jejaring percetakan media terbesar di Indonesia. Temprina juga
memiliki misi yaitu memberikan layanan cetak media dan komersial
dengan konsep “One Stop services”, mensinergikan optimasi SDM,
teknologi dan sistem, memberikan layanan terbaik dalam standar
ketepatan waktu, mutu dan jumah.
3
B. Waktu Pelaksanaan
TNA dilaksanakan dengan 3 kali sesi pertemuan dengan tujuan
untuk melakukan analisa kebutuhan terkait dengan pemenuhan target
perusahaan, TNA juga diperlukan untk menganalisis kebutuhan
pelatihan yang akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
C. Target Sasaran
TNA dilakuakan pada 3 kali pertemuan dengan tujuan TNA
yang berbeda, yaitu pertemuan pertama dilakukan untuk
mendapatkan hasil Analysis Organization yang dilakukan dengan
Manager PT. Temprina Media Grafika, Bapak Edi dengan teknik
wawancara. Pada pertemuan kedua dilakukan untuk mendapatkan
hasil Analysis Task yang dilakukan dengan masing-masing kepala
devisi yang ada pada susunan perusahaan dengan teknik wawancara,
nama-nama kepala devisi terlampir pada kolom. Pada pertemuan
ketiga yaitu dilakukan untuk mendapatkan hasil Analysis Person yang
dilakukan dengan 40 karyawan PT. Temprina Media Grafika dengan
menggunakan kuisioner.
No Tanggal Waktu Kegiatan Tempat
1
Jum’at, 14
Oktober
2016
13.00-
15.00
WIB
TNA
(Observasi/wawancara
tahap awal)
Analysis Organization
PT. Temprina
Media Grafika
2
Sabtu, 15
Oktober
2016
09.00-
12.00
WIB
TNA
(Observasi/wawancara
tahap dua)
Analysis Task
PT. Temprina
Media Grafika
3
Selasa, 18
Oktober
2016
13.00-
15.00
WIB
TNA
(Observasi/wawancara
tahap Tiga)
Analysis Person
PT. Temprina
Media Grafika
4 Selasa, 25 Oktober
2016
10.00 – 13.00 WIB
FGD (Focus Group Discussion)
PT. Temprina Media Grafika
5 Selasa, 02 November
2016
13.00 – 15.00 WIB
Presentasi & dokumentasi
PT. Temprina Media Grafika
4
D. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui
mengamati perilaku dalam situasi tertentu kemudian mencatat
peristiwa yang diamati dengan sistematis dan memaknai peristiwa
yang diamati. Teknik observasi yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini sebagai pelengkap untuk melakukan observasi non-
verbal subjek saat wawancara berlangsung dan peneliti dapat
melakukan interpretasi tentang makna dan pemahaman yang
tidak terucap dari observasi yang dilakukan pada subjek (dalam
Ni’matuzahroh & Susanti,2014).
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
(dalam Moloeng, 2014). Wawancara digunakan untuk
mengadakan komunikasi dengan subjek penelitian sehingga
diperoleh data-data yang diperlukan.
Wawancara ini biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang
telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti sebagai pedoman
sebelum bertatap muka langsung dengan informan penelitian
untuk memudahkan dalam penggalian informasi. Proses
No Keterangan Subjek Jabatan
1 Laki-Laki 1 Orang Manajer PT. Temprina Media Grafika
2 Laki-Laki 1 Orang Kepala HRD PT. Temprina Media
Grafika
3 Laki-Laki 1 Orang Kepala Marketing PT. Temprina Media
Grafika
4 Laki-Laki 1 Orang Kepala Produksi PT. Temprina Media
Grafika
5 Laki-Laki 1 Orang Kepala PPIC PT. Temprina Media
Grafika
6 Perempuan 1 Orang Kepala Accounting PT. Temprina
Media Grafika
7 1 Perempuan,
5 Laki-laki 6 Orang Karyawan PT.Temprina Media Grafika
5
wawancara dilakukan secara personal untuk menguatkan
keterangan yang diperoleh dari subjek.
3. Kuisioner
Kuisoner merupakan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Kuisoner sendiri merupakan daftar
pertanyaan ataupun pernyataan yang digunakan oleh periset
untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui
proses komunikasi atau mengajukan pertanyaan (dalam Hendri,
2009).
4. FDG
FGD menurut Irwanto adalah suatu proses pengumpulan data
atau informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat
spesifik melalui diskusi kelompok (dalam Suhaimi, 1999). Metode
FGD bukan dilakukan secara perorangan dan bukan diskusi bebas
tanpa topik spesifik.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mencari data terkait dengan hal-hal atau variabel-variabel yang
berupa catatan-catatan, buku, transkip, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat dan sebagainya (dalam Suhaimi, 1999).
Dalam hal ini fasilitator menggunakan metode ini untuk mencari
data terkait dengan sejarah, visi misi dan pembagian devisi beserta
tugasnya di PT. Temprina Media Grafika.
Metode Pengumpulan Data
Metode Alasan Penggunaan Subjek No Hasil yang diperoleh Catatan
Interview Menggali informasi
lebih mendalam
terkait dengan
permasalahan dan
keinginan yang ingin
dicapai oleh Manager
perusahaan.
Bapak Edi
(Sebagai
Operational
Manager PT.
Temprina Media
Grafika)
1 PT. Temprina Media Grafika cabang malang
didirikan pada tahun 2010 sebagai anak cabang PT.
Jawa Pos.
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 1
2 PT. Temprina Media Grafika didirikan pada tahun
2010 dengan tujuan untuk mendukung produk
Koran Jawa Pos diwilayah Malang, semakin
berkembangnya waktu, perusahaan mulai
merambah ke bidang komersial (diluar Jawa Pos).
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 1
3 PT Temprina Media Grafika menetapkan visi dan
misi perusahan berdasarkan atas harapan
perusahaan untuk melayani permintaan pasar. PT.
Temprina Media Grafika memenuhi permintaan
pasar untuk dapat bertahan, tidak hanya
percetakan koran, namun juga dalam bidang
komersial seperti buku, tabloid. Semakin
berjalannya waktu koran mulai ditinggalkan dan
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 5
7
beralih pada berita online dan media lainnya. Oleh
karena itu PT. Temprina Media Grafika mulai
mengembangkan produksi dimulai pada sektor
pendidikan, dan bekerja sama dengan dinas
pendidikan untuk pembuatan buku kurikulum. PT.
Temprina Media Grafika juga bekerja sama dengan
pemerintah, seperti PT. Temprina Media Grafika
diberikan tanggung jawab untuk mencetak surat
suara, ujian nasional, ujian CPNS.
4 PT. Temprina Media Grafika merupakan anak
perusahaan Jawa Pos namun, PT. Temprina Media
Grafika diberikan kebebasan untuk menentukan
arah. CEO, direksi kemudian manager merupakan
runtutan struktur organisasi. Manager diberikan
kebebasan untuk dapat mempertahankan cabang
perusahaan yang dikelolanya, namun manager
tetap memiliki tanggung jawab untuk melaporkan
hasil kerja perusahaan kepada dewan direksi.
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 4
5 PT. Temprina Media Grafika memiliki struktur
organisasi dari manager sebagai pengambil
keputusan perusahaan, yang kemudian dibantu
oleh beberapa kepala devisi yang telah dibentuk
yaitu kepala devisi pada bidang keuangan kepala
devisi pada bidang produksi dan teknik, kepala
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 8
8
devisi PPIC, kepala devisi marketing, dan kepala
devisi HRD.
6 Proses kinerja perusahaan PT. Temprina Media
Grafika dimulai dari customer atau pelanggan yang
memesan melalui marketing perusahaan yang
selanjutnya marketing memberikan pesanan
tersebut kepada devisi PPIC untuk menentukan
jadwal pemesanan dan kapan pemesanan tersebut
dapat diselesaikan. Selanjutnya yaitu PPIC
memberikan informasi pemesanan kepada pihak
produksi untuk proses cetak pesanan dan
kemudian dari devisi produksi akan dilimpahkan
pada bagian ekspedisi atau distribusi pesanan
kepada customer.
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 8
7 Karyawan yang bekerja pada PT. Temprina Media
Grafika ini dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu karyawan
tetap (para staff), karyawan kontrak dan karyawan
harian lepas. Karyawan tetap melalui proses atau
tahapan rekutmen perusahaan, yaitu dengan
menentukan kualifikasi calon karyawan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Namun jika
karyawan kontak dan karyawan lepas harian, tidak
ada proses rekrutmen secara formal. PT.Temprina
Media Grafika juga mengutamakan penduduk
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 10 dan 12
9
sekitar untuk menjadi karyawan kontrak dan lepas
harian sebagai satu misi sosial yaitu memberikan
lapangan kerja bagi penduduk yang berada pada
lingkungan sekitar perusahaan.
8 Manajer menjelaskan bahwa target utama dari
perusahaan adalah omset yang sudah ditargetkan
sebelumnya. Ketika omset dari perusahaan tidak
sesuai dengan target yang telah ditentukan maka
manager disini meminta pertanggung jawaban dari
setiap devisi dan kepala devisi tersebut
bertanggung jawab untuk mengganti strategi
pencapaian target pada triwulan selanjutnya
dengan prediksi yang telah ditentukan.
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 6
9 Sistem reward dan punishment juga dijalankan
pada PT. Temprina radar Malang ini. Pak Edi
menjelaskan bahwa adanya reward berupa bonus
ketika adanya kenaikan jumlah produksi
(bergantung pada kondisi keuangan perusahaan),
besaran bonus tersebut sesuai dengan penilaian
kerja karyawan. Untuk punishment yang diberikan
adalah adanya pengurangan gaji untuk devisi
marketing jika mereka kurang mampu mengangani
suatu proyek. Punishment tersebut bukan tanpa
maksud, namun agar staff marketing lebih terpacu
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 16
10
lagi untuk dapat bekerja lebih baik, karena
marketing adalah ujung tombak dari perusahaan.
Untuk punishment yang diterapkan kepada
karyawan non staff-marketing atau karyawan biasa
adalah dengan teguran atau dengan SP (surat
peringatan) terkait dengan indisipliner.
10 PT. Temprina Media Grafika ini belum pernah
menyelenggarakan pelatihan sebelumnya, proses
pelatihan yang dilakukan PT. Temprina ini adalah
dengan mendelegasikan perwakilannya untuk
mengikuti pelatihan diluar perusahaan.
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 17
11 Kendala yang dialami oleh perusahaan adalah
terkadang pesanan tidak dikirim tepat pada
waktunya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
beberapa faktor yaitu, adanya kerusakan pada
mesin, sehingga perusahaan tidak dapat
memproduksi pesanan dan mempengaruhi proses
ekspedisi atau pengiriman dan yang kedua adalah
faktor human eror, yaitu karyawan yang memiliki
tingkan motivasi dan time managemen yang
rendah. Selain itu manager perusahaan PT.
Temprina Media Grafika ini juga menyatakan
bahwa misi ketiga dari perusahaan belum dapat
dijalankan atau diterapkan dalam perusahaan yaitu
Data verbatim pada lampiran interview manager pada no 7 dan 8
11
untuk memberikan layan terbiak dalam ketepatan
waktu, kualitas dan jumlah.
Interview Menggali informasi
lebih mendalam.
Kepla HRD (Bapak
Iwan)
1 Jumlah keseluruhan karyawan yang terdapat dalam
perusahaan PT. Temprina Media Grafika adalah
sekitar 120 orang. Jumlah tersebut bukan termasuk
karyawan harian lepas yang bekerja dalam
perusahaan atau dapat dikatakan sebagai
karyawan “borongan”, karyawan harian lepas
tersebut dibutuhkan apabila perusahaan
mendapatkan banyak pesanan.
Data verbatim pada lampiran interview Kepala HRD pada no 1
2 PT. Temprina Media Grafika ini membagi perseba-
ran karyawan laki-laki dan perempuan ber-
gantung pada kualifikasi pekerjaannya. Karyawan
lakik-laki dipekerjakan pada bagian produksi yang
berhubungan denga mesin cetak dan lain
sebagainya, sedangkan untuk karyawan
perempuan di pekerjakan pada bagian produksi –
finishing atau penyelesaian dimana yang
membutuhkan kecepatan, ketelitian, keuletan
tinggi karena berhubungan dengan proses
pelipatan kertas, pemotongan dan lain sebagainya.
Data verbatim pada lampiran interview Kepala HRD pada no 1
3 PT. Temprina Media Grafika mebagi jam kerja
menjadi 2 bagian yaitu pekerja shift pagi dan shift
malam. Tidak ada kualifikasi khusus untuk
Data verbatim pada lampiran interview Kepala
12
menentukan karyawan mana yang akan bekerja
pada shift pagi atau malam, seluruhnya telah
terjadwalkan.
HRD pada no 5
4 Sistem kerja karyawan berdasarkan SOP, maka
karyawan diminta datang tepat pada waktunya dan
melakukan absensi menggunakan finger print.
Karyawan bekerja berdasarkan dengan tugas
masing-masing dan menyelesaiakannya dengan
baik, jam kerja karyawan sudah diatur yaitu
dimana karyawan memiliki jam kerja sekitar 8 jam
pada setiap shift.
Data verbatim pada lampiran interview Kepala HRD pada no 8
5 Karyawan pada PT. Temprina Media Grafika ini
menurut Kadev HRD, bahwasannya karyawan
memiliki kedisiplinan yang cukup baik, namun
disini masih ada karyawan yang memang terlambat
dalam absensi dan sering keluar perusahaan
dengan alasan tertentu. Hal tersebut memang
masih ditoleransi oleh oleh perusahaan namun
tidak lebih dari 3 kali. Apabila lebih dari itu, maka
perusahaan akan memberikan peringatan kepada
karyawan. Perusahaan juga tidak mentolerir segala
bentuk tindakan pencurian atau kriminalitas dalam
perusahaan. Perusahaan akan secara langsung
memberhentikan karyawan tersebut dari PT.
Data verbatim pada lampiran interview Kepala HRD pada no 7 dan 9
13
Temprina Media Grafika.
6 PT. Temprina Media Grafika tidak pernah
melakukan PHK secara masal, melainkan hanya
memberhentikan karyawan yang memang memiliki
perilaku tidak sesuai dengan visi dan misi
perusahaan seperti penjelasan pada point 5.
Data verbatim pada lampiran interview Kepala HRD pada no 2 dan 3
7 Sistem reward yang diberikan perusahaan kepada
karyawan adalah dengan memberikan bonus pada
karyawan yang berprestasi. Perusahaan
menentukan prestasi karyawan tersebut dengan
melakukan penilaian kerja secara tertutup.
Penilaian tersebut sebagai acuan apakan karyawan
tersebut pantas diberikan reward atau bonus dari
perusahaan.
Data verbatim pada lampiran interview Kepala HRD pada no 6
Kepala Marketing
(Bapak Aris)
1 Dari wawancara dengan bapak Arif selaku
marketing PT. Temprina Media Grafika didapatkan
hasil bahwa marketing adalah suatu ujung tombak
perusahaan, artinya marketing adalah suatu bagian
penting untuk kelangsungan hidup perusahaan
dengan cara mencari pelanggan sebanyak mungkin.
Bagian marketing merupakan bagian yang
mengharuskan untuk bisa berkomunikasi dengan
baik, sopan, dan lancar.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Marketing pada no 6,7 dan 8
14
2 Proses pemasaran pihak marketing juga
melakukan suatu negosiasi dengan pelanggan
(customer) untuk memberikan diskon atau
potongan harga dengan tetap berpatokan bahwa
perusahaan tidak akan mengalami kerugian. Hal
tersebut dilakukan agar pelanggan (customer)
tetap melakukan kerjasama dengan
perusahaannya.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Marketing pada no 14, 15 dan 16
3 Perusahaan dikatakan berhasil memasarkan
produknya jika memenuhi target atau sesuai
dengan omset (keuntungan) yang didapatkan,
namun untuk mendapatkan omset (keuntungan)
yang diinginkan tidak semata-mata mudah begitu
saja.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Marketing pada no 21
4 Menurut marketing banyak juga kendala-kendala
yang terjadi dan merugikan perusahaan, misalnya
kendala atau masalah eksternal yang sering terjadi
adalah konsistensi pelanggan (customer) yang tidak
membayar uang pembelian dengan berbagai
macam alasan dari pelanggan seperti karena
pelanggan mengalami kebangkrutan, dsb dimana
hal tersebut mengakibatkan pekerjaan marketing
menjadi lebih berat dengan melakukan negosiasi
kembali.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Marketing pada no 15
15
5 Kendala atau masalah internal dari perusahaan
yang utama adalah sering salahnya komunikasi
yang telah dilakukan antara bagian marketing dan
karyawan sehingga mengakibatkan terjadinya
kesalahan-kesalahan hasil produksi. Kemudian
karena adanya kerusakan-kerusakan mesin yang
digunakan untuk melakukan produksi sehingga
menghambat penyelesaian hasil produksi. Di mana
dari kedua hal tersebut mengakibatkan suatu
deadline atau percepatan waktu produksi sesuai
dengan jadwal yang diinginkan oleh pelanggan
(customer) tidak dapat ditepati, atau lebih tepatnya
pola manajemen waktu pada perusahaan tersebut
masih dikatakan belum mampu berjalan dengan
baik.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Marketing pada no 17
Kepala Produksi
(Huda)
1 Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan
kepala produksi didapatkan hasil bahwa jumlah
karyawan dibagian produksi sebanyak 60
karyawan. Di mana 60 karyawan tersebut bekerja
sesuai dengan proses yang telah ditentukan.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 1
2 Prosesnya sendiri dimulai dari pracetak yaitu
proses masuknya materi untuk kemudian diedit
agar tidak terjadi kesalahan dalam hasil cetakan,
dilanjutkan dengan proses unit cetak yang
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 2
16
dilakukan sesuai dengan permintaan konsumen,
selanjutnya proses yang terakhir adalah finishing,
dimana proses ini adalah proses yang paling lama
karena adanya proses mengurutkan halaman dan
pemotongan kertas yang tidak sesuai dengan
ukurannya.
3 Kapasitas mesin cetak yang digunakan oleh
perusahaan tersebut dapat menghasilkan 40.000
lembar cetakan dalam sekali proses percetakan.
Dalam hal ini kertas menjadi material yang paling
pokok (utama) karena memang PT. Temprina
Media Grafika bergerak di bidang percetakan
(koran, lks, dsb).
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 3
4 Untuk menjaga stabilitas produksi maka
perusahaan tersebut memberlakukan dua shift,
yaitu shift pagi (08.00-16.00) yang terdiri dari 2
karyawan pracetak, 9 karyawan cetak, 21
karyawan finishing. Serta untuk shift malam (20.00-
03.00) yang terdiri dari 3 karyawan pracetak, 15
karyawan cetak, dan 19 karyawan finishing.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 8
5 Adapun masalah internal yang memang sering
dihadapi oleh bagian produksi adalah kerusakan
mesin karena dalam sehari bisa terjadi kerusakan
mesin sebanayak 4-6 kali, dan ketika terjadi
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 6
17
kerusakan mesin maka sesegera mungkin teknisi
dan karyawan saling bahu-membahu (membantu)
untuk memperbaiki mesin.
6 Masalah internal lainnya yang juga sering terjadi
adalah karyawan sering mengalami tingkat stress
atau tekanan dalam bekerja dikarenakan dikejar
deadline.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 6
7 Sedangkan masalah eksternal sering terjadi dalam
devisi produksi yaitu masih ada beberapa
karyawannya yang memiliki permasalahan pribadi
dan dibawa kedalam situasi kerja yang
menyebabkan terganggunya proses produksi
(konflik kerja).
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 6
8 Selain itu masalah eksternal yang sering terjadi
adalah kurangnya kesadaran diri karyawan akan
keselamatan kerja, (seperti tidak memakai masker
yang akan menganggu kesehatan pernafasan, tidak
memakai helm, dsb). Serta ada beberapa karyawan
tidak memiliki minat (komitmen kerja) dalam
bekerja, sehingga bekerja asal-asalan meskipun ada
punishment yang telah diberikan.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 6
18
9 Untuk mengendalikan adanya ketelrambatan maka
perusahaan mengutamakan jam cetak Koran.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Produksi pada no 9
10 Melakukan briefing dengan tujuan membicarakan
dan memecahkan masalah bersama.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi PPIC i pada no 7
Kepala Devisi
PPIC Bapak Arif
1 Terdapat 9 karyawan yang bekerja pada devisi
PPIC. PPIC merupakan Product Plan Inventory
Control sehingga tim PPIC bertugas merencanakan
produk yang dikerjakan sesuai dengan customer
seperti memplanning bahan baku, pemesanannya
bagaimana, dikerjakan tanggal berapa, untuk orang
berapa serta dikerjakan di mesin yang mana. Selain
itu dikirimnya kemana dan kapan bisa selesai.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi PPIC pada no 2
2 Proses penjadwalan pemesanan dari konsumen
dimulai dari sales atau marketing yang kemudian
dikordinasikan pada pihak PPIC bahwa barang
yang dipesan dengan jenis seperti ini bisa selesai
kapan. Setelah dari pihak PPIC kemudian
marketing kembali menghubungi customer
mengenai penjadwalan barang selesai. Jika
customer meminta untuk lebih dicepatkan dari
Data verbatim pada lampiran interview Devisi PPIC pada no 3
19
yang ditentukan oleh pihak PPIC maka marketing
kembali kordinasi dengan PPIC agar pihak PPIC
bisa mengolah mana yang harus didahulukan dan
dilemburkan.
3 PPIC mengontrol bahan baku, stok sperpat untuk
mesin dan barang jadi yang terdapat pada gudang.
Dalam pemesanan terdapat kesepakatan khusus
antara PPIC dengan konsumen yang meliputi harga,
deadline dan jenis bahan baku.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi PPICi pada no 5
4 Penyampaian pesanan kepada produksi dilakukan
dengan disediakan form yang sudah diinput
dibagikan ke semua bagian produksi via email.
Form tersebut bernama SPK (Surat Perintah Kerja)
yang berisi mesin, spek, jam pekerjaan harus
selesai, bahan yang digunakan dan nomor-nomor
kode guna mempermudah laporan bagian
produksi. Sehingga dalam hal ini PPIC memiliki
kordinator utama yakni kepala divisi dibantu oleh
wakil kepala yang secara langsung memantau
kondisi lapangan, admin PPIC guna mencatat
laporan data produksi dan pesanan, kepala gudang
dan ekspedisi, admin gudang, driver serta bagian
sperpat dan bahan baku yang terdiri dari 3 orang.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi PPICi pada no 5
20
5 PPIC memiliki permasalahan dimana seringnya
keterlambatan hasil produksi dari yang sudah
dijadwalkan. Hal tersebut biasanya dikarenakan
penggantian materi oleh customer sehingga harus
mengulang produksi kembali. Selain itu juga bahan
baku dimana perusahaan tidak stock banyak
sehingga terkadang terlambat karena telat
ekspedisi atau pengiriman. Bahan baku diperoleh
dari berbagai tempat. Pihak PPIC yang memesan
dan mengontrol bahan baku. Selanjutnya PPIC juga
melakukan pengontrolan dalam hal mesin setiap
hari.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi PPICi pada no 7
6 Hambatan yang terdapat dalam PPIC ialah salah
satunya time management maka dalam
menanggapi hal tersebut PPIC melakukan meeting
yang nantinya akan disampaikan pada meeting
semua divisi. Trouble yang sering terjadi di PPIC
adalah uang. Namun PPIC juga bertugas dalam
melakukan pengontrolan distribusi.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi PPICi pada no 10 dan 12
Kepala Devisi
Keuangan (Ibu
Gita)
1 1. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan
dengan kepala bagian keuangan didapatkan hasil
bahwa jumlah staff yang ada di bagian keuangan
adalah sebanyak 6 orang dimana ke-6 nya terbagi
menjadi accounting, kasir, keuangan, piutang,
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Keuangan pada no 7
21
penagihan, pembelian.
2 Bagian dari divisi ini bertugas untuk mengawasi
produksi agar tidak mengeluarkan banyak biaya
yang berlebihan, serta bertanggung jawab atas
laporan keuangan yang terdiri dari laba rugi dan
neraca.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Keuangan pada no 5
3 Dalam perusahaan ini juga memiliki sistem
administrasinya sendiri yang mana ketika ada
customer atau pelanggan yang ingin mencetak
minimal harus memberikan DP atau uang muka
sebesar 30%, kemudian setelahnya akan dilakukan
pelunasan selambat-lambatnya 3 bulan, serta
memberikan pernyataan bahwa isi file adalah
murni dari customer sendiri sehingga apabila ada
tuntutan karena penggandaan isi file tersebut
maka perusahaan tidak bertanggung jawab.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Keuangan pada no 6
4 Untuk mengontrol pemasukan dan pengeluaran
maka perusahaan menerapkan tarif/jam, di mana
tarif tersebut dihitung dari banyaknya masa
manfaat mesin dalam setahun yang kemudian
dibagi dengan keefektifan mesin dalam satu bulan.
Selain itu divisi keuangan juga harus mengontrol
penggunaan mesin agar tetap sesuai dengan
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Keuangan pada no 8
22
tarif/jamnya, karena jika tidak maka akan terjadi
overtime yang dapat menyebabkan pembengkakan
biaya.
5 Perbedaan paham dengan marketing dan PPIC
seringkali menjadi permasalahan dalam divisi ini.
Di mana divisi keuangan selalu memperhatikan
proses produksi dan memikirkan bagaimana hal
tersebut bisa menghasilkan keuntungan,
sedangkan divisi marketing hanya memikirkan
bagaimana agar bisa dapat pekerjaan meskipun
pembayarannya dengan cara kredit ataupun lunas,
begitupun dengan PPIC yang bekerja hanya
mengikuti alur tanpa menganalisis keuntungan
yang akan didapatkan.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Keuangan pada no 10
6 Untuk mengomunikasikan hal tersebut maka
devisi keuangan harus terus mengulangi dan
menyampaikan pendapatnya agar devisi lain bisa
memahami bahwa setiap transaksi harus bisa
menghasilkan laba yang dapat menguntungkan
perusahaan.
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Keuangan pada no 11
7 Hambatan dari devisi ini adalah adalah banyaknya sisa kertas yang belum habis dan sudah tercatat sehingga perusahaan memberikan tambahan kertas tanpa mengetahui bahwa sisa kertas yang sebelumnya masih ada. Selain itu masih
Data verbatim pada lampiran interview Devisi Keuangan pada no 17
23
banyaknya devisi-devisi yang tidak memberikan LPJ atas pengeluarannya.
FGD Person Karyawan 1 Pada awal bekerja di perusahaan tersebut rata-
rata karyawan mengalami suatu konflik internal
dari dalam diri seperti, merasa tidak nyaman,
selalu menangis, ingin berhenti bekerja, gajinya
sedikit, tetapi setelah beberapa waktu bekerja
karyawan merasa senang, bahagia, nyaman, dan
tentunya sudah memiliki komitmen atau mencintai
pekerjaannya.
Hasil interpretasi tersebut didapatkan dari data interview 6 subjek yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik FDG. Hasil verbatim dapat dilihat pada lampiran verbatim FGD karyawan 1 - 6
2 Kebanyakan karyawan yang berargumen, dalam
bekerja mereka sudah melakukan kegiatan bekerja
dengan sebaik mungkin dan secapat mungkin. Para
karyawan pun merasa bahwa dirinya dalam
bekerja selalu on time atau tepat waktu agar tidak
menerima punishment dari perusahaan. Secara
internal, kesuluruhan karyawan di perusahan
tersebut merupakan seseorang yang disiplin dan
tepat waktu dalam melakukan kegiatan
bekerjanya.
3 Permasalahan yang dialami oleh perusahaan ataupun karyawan biasanya terkait dengan deadline produksi yang sering mundur dari jadwal yang telah ditetapkan karena ada beberapa
24
permasalahan komunikasi seperti adanya kesalahan dalam memberikan informasi. Karyawan sering menerima informasi ganda dalam memproses sebuah produk serta adanya kesadaran beberapa karyawan yang memang merasa kurang berkomunikasi antar sesama karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki permasalahan dalam berkomunikasi baik dengan atasan maupun dengan sesama karyawan.
Observasi Mengetahui kondisi
aktual dalam
perusahaan (Kantor
staff)
Mengidentifikasi
kinerja staff PT.
Temprina Media
Grafika
1. Terlihat kurang lebih 20 staff yang berada dalam
satu ruangan.
2. Di dalam ruang staff di dominasi oleh karyawan
laki-laki. Di dalam ruangan tersebut interaksi
karyawan laki-laki dan perempuan terlihat saling
berbincang, bergurau, tertawa, saling menyapa,
berbagi kue, dan mengerjakan tugas di meja
masing-masing.
3. Ruangan staff ini terdapat beberapa fasilitas yang
disediakan oleh perusahaan, seperti AC,
komputer, lemari, meja kayu, kursi busa, telepon
rumah, dispenser, beberapa bahan untuk
membuat minuman siap saji (kopi dan teh).
4. Beberapa ruangan yang di sekat menjadi
beberapa bagian dan difungsikan untuk ruangan
Pada ruangan Staff yang ada dikantor terlihat suasana kekeluargaan yang tinggi, pekerja merasa nyaman dengan kondisi dan situasi kantor.
25
rapat, dan ruang kerja kepala devisi.
5. Selain untuk tempat bekerja bagi para staff
perusahaan, ruangan ini juga di gunakan untuk
menyimpan arsip-arsip penting perusahaan, yang
ditata rapih mengunakan beberapa map
kemudian di letakkan ke dalam lemari terbuka
yang berbahan besi.
6. Para staff terlihat bekerja dengan cara manual
(melakukan pencatatan) dan modern yaitu
menggunakan computer yang telah disediakan
pada amsing-masing meja karyawan.
Observasi Mengetahui kondisi
aktual dalam
perusahaan
Mengidentifikasi
kinerja karyawan
PT. Temprina
Media Grafika
bagian pra-cetak.
1. Pada bagian pra-cetak terdapat 2 (dua) tempat,
yaitu ruang materi dan ruang untuk mencetak
master materi dikertas plat yang tebal. Di mana
pada ruang materi terdapat 2 karyawan laki-laki
dan 3 karyawan perempuan yang mengolah
materi mentah menjadi materi jadi dengan
menggunakan komputer. Ruangan materi
tersebut cukup luas dan dilengkapi dengan AC
(pendingin ruangan), Pada ruang mencetak
master materi dikertas plat terdapat 1 karyawan
dan 2 orang siswi yang sedang menempuh PKL
(pelatihan kerja lapangan), di mana pada ruang
tersebut terdapat tiga mesin pra-cetak yang
Pada karyawan yang bekerjaan di ruangan pracetak terlihat nyaman, dan bekerja dengan tenang, karena tidak terlalu banyak karyawan berada disana
26
digunakan. Ruang yang digunakan juga tidak jauh
berbeda dengan ruang materi dimana ruangan
sedikit lebih besar dan juga dilengkapi dengan AC
(pendingin ruangan). Karyawan terlihat bercanda,
bergurau, berbincang-bincang (suasana santai)
Observasi Mengetahui kondisi
aktual dalam
perusahaan.
Mengidentifikasi
kinerja karyawan
PT. Temprina
Media Grafika
bagian cetak.
1. Pada bagian cetak juga terdapat 3 (tiga) ruangan
yaitu ruangan cetak cover, ruangan cetak koran
atau komersial, dan ruangan lipat-melipat. Di
mana pada ruangan cetak cover terdapat sekitar 7
karyawan laki-laki yang bekerja bersamaan
dengan 3 (tiga) mesin yang berbeda, ruangan
cetak cover tersebut juga tidak terlalu luas
2. Pada ruangan cetak koran atau komersial
merupakan ruangan terluas dibandingkan dengan
ruangan-ruangan lain yang ada diperusahaan
dengan 6 (enam) mesin cetak yang suaranya
cukup keras ketika mesin tersebut beroprasi, di
mana pada 1 mesin mampu mencetak 40.000
exemplar dalam sekali cetak. Kemudian pada
ruangan tersebut tidak dilengakapi AC (pendingin
ruangan), sehingga suasana cukup panas.
3. Pada ruangan cetak ini juga terlihat ada beberapa
alat berat (mobil pengangkut kertas). Dan
beberapa gulung kertas yang berukuran besar
Kondisi pada ruangan cetak kurang kondusif karena suara bising dari mesin cetak yang sedang beroprasi. Ditambah dengan ruangan yang panas karena tidak adanya pendingin ruangan, namun para pekerja tetap terlihat fokus pada msin yang mencetak produk
27
yang ditata rapi pada setiap ujung ruangan.
Observasi Mengetahui kondisi
aktual dalam
perusahaan.
Mengidentifikasi
kinerja karyawan
PT. Temprina
Media Grafika
bagian finishing.
1. Terdapat pada ruang lipat merupakan ruang yang
digunakan untuk melipat koran maupun buku-
buku setelah dicetak. Ruangan lipat tersebut
cukup besar namun juga tidak dilengkapi dengan
AC (pendingin ruangan), karyawan melipat kertas
dengan cepat karena memang karyawan tersebut
merupakan karyawan harian yang gajinya
bergantung pada banyaknya kertas yang dilipat.
Di dalam ruangan tersebut mayoritas adalah
perempuan dengan jumlah karyawan perempuan
sekitar 30 orang da 3 orang karyawan laki-laki
2. Terakhir pada bagian finishing merupakan bagian
untuk merapikan koran dan buku, melakukan
sortir serta untuk mengemas didalam kardus.
Pada bagian finishing tersebut terdapat sekitar 10
karyawan. Tidak ada fasilitas pendingin ruangan,
karena ruangan tersebut terbuka (memiiki
ventilasi udara yang cukup banyak dan lebar)
3. Pada ruangan finishing terdapat 3 (mesin) yang
dijalankan bersamaan. Yaitu mesin laminasi,
mesin lem dan mesin potong
Kondisi ruangan cukup kondusif dan sangat luas sehingga karyawan bekerja dengan santai, nyaman meskipun tidak ada pendingin ruangan tapi ada ventilasi yang cukup besar sehingga ruangan tidak terlalu panas. Suasana kekluargaan juga ter;ihat, karena karyawan saling berbincang satu sama lain.
E. Hasil Training Need Analysis
a. Analisis Organisasi
PT. Temprina Media Grafika Cabang Malang merupakan
perusahaan yang didirikan sejak tahun 2010 sebagai anak cabang
dari PT. Jawa Pos yang bergerak di bidang percetakan. Adapun visi
dari perusahaan tersebut ialah menjadi jejaring percetakan media
terbesar di Indonesia. Sedangkan misi dari perusahaan tersebut
antara lain memberikan layanan cetak media dan komersial
dengan konsep “One Stop Services”, mensinergikan optimasi SDM
teknologi dan sistem serta memberikan layanan terbaik dalam
standar ketepatan waktu, mutu dan jumlah. Penetepan visi dan
misi tersebut berdasarkan atas harapan perusahaan untuk
melayani atau memenuhi permintaan pasar. Dalam
pelaksanaannya, dari ketiga misi yang sudah terlampir hanya misi
yang ketiga yakni memberikan layanan terbaik dalam standar
ketepatan waktu, mutu dan jumlah dianggap perusahaan belum
dapat terpenuhi atau dijalankan. Dalam hal ini perusahaan
mengalami kendala dimana terkadang pesanan tidak dapat
dikirimkan tepat waktu disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain kerusakan mesin dan human eror.
Sistem pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di
perusahaan tersebut diawali dengan pengadaan rekrutmen
karyawan. Dikarenakan karyawan yang bekerja pada PT.
Temprina Media Grafika terbagi menjadi 3 bagian yakni karyawan
tetap, karyawan kontrak dan karyawan harian lepas maka sistem
rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan hanya diadakan
khusus untuk karyawan tetap guna untuk menentukan kualifikasi
calon karyawan tersebut sesuai dengan perusahaan. Sedangkan
bagi karyawan kontrak dan karyawan harian lepas perusahaan
tidak mengadakan proses rekrutmen secara formal hanya saja
perusahaan mengutamakan penduduk sekitar untuk menjadi
karyawan kontrak dan lepas harian sebagai suatu misi sosial yakni
memberikan lapangan kerja atau kesempatan bagi penduduk yang
berada di lingkungan sekitar perusahaan untuk bekerja dalam
perusahaan.
Selanjutnya mengenai sistem pengelolaan pekerjaan sumber
daya manusia (SDM) yang terdapat di institusi tersebut meliputi
Kepala Manager (Bapak Eddy) yang membawahi Kepala Devisi
Produksi dan Teknik (Bapak Huda). Kemudian Kepala Devisi
29
Keuangan (Ibu Gita), Kepala Devisi Marketing (Bapak Arif), Kepala
PPIC (Bapak Arif), Kepala Devisi HRD dan GA (Bapak Iwan)
dimana membawahi Ketua Regu Umum dan Ketua Regu Security.
Selanjutnya Kepala Devisi Produksi tersebut membawahi Ketua
Regu Produksi (pracetak, cetak, finishing). Dalam proses kinerja
perusahaan berawal dari customer atau pelanggan yang memesan
melalui marketing perusahaan yang selanjutnya marketing
memberikan pesanan tersebut kepada devisi PPIC untuk
menentukan jadwal pemesanan dan kapan pemesanan tersebut
dapat diselesaikan. Selanjutnya yaitu PPIC memberikan informasi
pemesanan kepada pihak produksi untuk proses cetak pesanan
dan kemudian dari devisi produksi yang akan dilimpahkan pada
bagian ekspedisi atau distribusi pesanan kepada customer.
Berkaitan dengan hal tersebut mengingat target perusahaan
adalah omset maka ketika omset tidak sesuai dengan target yang
telah ditentukan maka Kepala Manager meminta pertanggung
jawaban dari setiap devisi dan kepala devisi tersebut bertanggung
jawab untuk mengganti strategi pencapaian target pada triwulan
selanjutnya degan prediksi yang telah ditentukan.
Berkaitan dengan sistem reward dan punishment telah
diterapkan dalam perusahaan tersebut dimana reward yang
diberikan berupa bonus ketika adanya kenaikan jumlah produksi
(bergantung pada kondisi keuangan perusahaan). Besaran bonus
tersebut sesuai dengan penilaian kerja karyawan. Sedangkan
punishment yang diberikan adalah adanya pengurangan gaji
terutama untuk devisi marketing jika mereka kurang mampu
mengangani suatu proyek. Punishment tersebut bukan tanpa
maksud, namun agar staff marketing lebih terpacu lagi untuk
dapat bekerja lebih baik mengingat marketing adalah ujung
tombak dari perusahaan. Untuk punishment yang diterapkan
kepada karyawan non staff-marketing atau karyawan biasa adalah
dengan teguran atau dengan SP (surat peringatan) terkait dengan
indisipliner.
Selanjutnya terkait dengan penyelenggaraan pelatihan dimana
PT. Temprina Media Grafika tersebut belum pernah
menyelenggarakan pelatihan sebelumnya hanya saja pengadaan
pelatihan yang dilakukan perusahaan ini adalah dengan
mendelegasikan perwakilannya untuk mengikuti pelatihan diluar
perusahaan.
30
b. Analisis Task
Susunan organisasi pada perusahaan PT. Temprina Media
Grafika sudah dijelaskan dengan baik. Tugas karyawan sudah
ditentukan berdasarkan dengan Job Desk dan Job Spech menurut
kebutuhan dari perusahaan. Setiap devisi bertanggung jawab atas
pekerjaan mereka, seperti pada devisi marketing yang bertugas
untuk membina hubungan pelanggan atau customer. Pada devisi
PPIC yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengontrol
penjadwalan waktu produksi termasuk didalamnya sebagai play
maker perusahaan, yaitu dimaksudkan untuk menjaga dan
mengontrol proses produksi, penentu bahan baku dan sebagai
perencanaan produksi.
Devisi Produksi betanggung jawab untuk menjaga kualitas dan
harga jual serta agar produksi tepat waktu atau sesuai dengan
penjadwalan pesanan. Dalam devisi produksi tidak lepas dari
devisi teknik yang bertugas untuk menjaga mesin agar tetap lancar
digunakan pada saat proses produksi. Dari beberapa devisi
tersebut terdapat beberapa hambatan atau kendala baik secara
internal ataupun eksternal. Kendala tersebut belum sepenuhnya
dapat diselesaikan oleh devisi tersebut.
Kendala yang dihadapi oleh marketing adalah proses
komunikasi yang dilakukan kepada devisi PPIC, dimana bila dilihat
secara runtutan proses pemesanan yaitu melewati devisi
marketing terlebih dahulu yang kemudian pesanan tersebut akan
di informasikan pada bagian PPIC. Pada proses pengalihan
informasi antara devisi marketing dengan devisi PPIC inilah yang
sering mengalami kesalahpahaman atau “miss communication”.
Kesalahpahaman itulah yang menyebabkan adanya permasalahan
dalam proses produksi nantinya seperti adanya pengulangan
pembuatan pesanan apabila pesanan tersebut mengalami
kesalahan dan berimbas pada proses pengiriman atau ekspedisi
yang terlambat, hal tersebut dapat menyebabkan kerugian
perusahaan bila terus-menerus dilakukan.
Berkaitan dengan hal tersebut adapun kendala-kendala yang
banyak dialami oleh bagian produksi terbagi menjadi dua, yaitu
kendala yang berasal dari dalam perusahaan (internal) serta
kendala yang berasal dari luar perusahaan (eksternal). Kendala
internal sendiri antara lain adalah sering terjadinya kerusakan
mesin yang dapat menghambat proses atau jalannya produksi
mengingat perusahaan masih menggunakan mesin bekas,
kerusakan mesin terjadi dikarenakan mesin telalu seringnya
31
mesin dijalankan atau digunakan untuk memproduksi produknya.
Kerusakan mesin ini bisa terjadi antara 4-6 kali dalam sehari.
Ketika terjadi kerusakan mesin maka teknisi akan segera
memperbaikinya, dengan dibantu karyawan yang lain agar
kerusakan mesin tidak sampai memakan waktu lama (lebih dari 2
jam), sehingga masalah tersebut bisa segera teratasi. Perbaikan
mesin tetap dilakukan setiap terjadi kerusakan atau perusahaan
memilih tidak menambah mesin baru dikarenakan ada
pertimbangan bahwa untuk membeli mesin baru dibutuhkan biaya
yang besar karena dianggap lebih mahal atau lebih menghabiskan
banyak uang diperusahaan dibandingkan dengan mengaji
karyawan. Selain itu masalah internal lainnya adalah karyawan
sering mengalami stress kerja karena mereka dikejar deadline
yang harus segera terpenuhi.
Selain masalah internal, perusahaan juga tidak terlepas dari
masalah eksternal. adapun masalah eksternal tersebut di antaranya
adalah terjadinya kesalahan materi yang diberikan oleh penerbit,
sehingga pihak perusahaan perlu melakukan negosiasi terlebih
dahulu dengan penerbit apakah ingin memperbaiki atau tidak, dan
menurut kepala bagian produksi hal tersebut juga memakan
waktu yang lama. Selanjutnya adalah masih adanya karyawan yang
melibatkan masalah atau urusan pribadinya ke dalam pekerjaan
sehingga hal tersebut bisa menghambat proses berjalannya
produksi. Kurangnya kesadaran diri karyawan juga termasuk
permasalahan eksternal yang terjadi di perusahaan ini, di mana
karyawan di bagian cetak cover tidak mau memakai masker
meskipun mereka tau bahwa hal tersebut bisa menganggu
kesehatan pernafasan, selanjutnya karyawan juga tidak mau
memakai helm yang merupakan salah satu syarat keselamatan
kerja, dsb. Serta ada beberapa karyawan yang tidak memiliki
minat (komitmen kerja) dalam bekerja, sehingga bekerja asal-
asalan meskipun ada punishment yang telah diberikan.
c. Analisis Person
Karyawan yang bekerja pada PT. Temprina Media grafika
sudah dapat dikatakan memenuhi SOP pada kinerjanya. Karyawan
sudah mengetahui tugas dan peranan masing-masing dalam
bekerja baik untuk karyawan tetap, kontrak atau harian lepas.
Karyawan bekerja berdasarkan atas ketentuan jadwal yang telah
dibuat oleh pihak personalia perusahaan. Pada person analysis ini,
teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan datanya adalah
32
dengan menggunakan kuisioner yang disusun berdasarkan atas
hasil dari organization and task analysis yang telah dilakukan
terlebih dahulu.
Kuisioner
Dari hasil organization and task analysis diketahui bahwa
terdapat beberapa kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan. Permasalahan tersebut adalah kurangnya
communication skill (kemampuan komunikasi) dari para karyawan
atau staff, yang kedua adalah kurangnya komitmen kerja dari
karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan yang
ketiga adalah, karyawan kurang mampu memanagemen waktu
dengan baik sehingga dapat memperlambat proses kerja dalam
perusahaan. Dari ketiga permasalahan tersebut dibuatlah
pernyataan dalam kuisioner berdasarkan ketiga aspek tersebut.
Jumlah pertanyaan sebanyak 18 butir, dimana 6 butir terkait
pernyataan tentang coomunication skill, 6 butir selanjutnya adalah
pernyataan tentang komitmen kerja dan 6 butir lainnya adalah
pernyataan terkait dengan time management karyawan.
Dari hasil kuisioner tersebut diketahui bahwa nilai presentasi
dari komitmen kerja sebanyak 37% dengan kategori kurang
memiliki komiitmen kerja dirasakan oleh 8 karyawan dan 35
karyawan merasakan memiliki komitmen kerja yang baik. Nilai
presentasi dari time management yaitu 32 % dengan kategori
kurang mampu megolah waktu dengan baik dirasakan oleh 10
karyawan dan 33 karyawan merasa mampu mengolah waktu
dengan baik. Sedangkan nilai presentasi communication skill dari
karyawan PT. Temprina Media Grafika memiliki nilai paling
rendah yaitu 31% dengan kategori kurang memiliki kemampuan
berkomunikasi dengan baik dirasakan oleh 11 karyawan dan 32
karyawan merasa mampu berkomunikasi dengan baik, dimana
dalam artiannya yaitu karyawan dari PT. Temprina Media Grafika
memerlukan pelatihan dalam hal Communication Skill,
dikarenakan jumlah karyawan yang kurang mampu
berkomunikasi dengan baik lebih banyak dibandingkan dengan
permasalahan lainnya. Kurangnya kemampuan tersebut dapat
menghambat proses kinerja karyawan mengingat bahwa
PT.Temprina Media Grafika merupakan perusahaan percetakan
yang membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik antara
karyawan agar produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan
keinginan penerbit dan agar tetap menjaga kualitas dari produk
33
yang dihasilkan, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk saling
berkoordinasi antara karyawan satu dengan karyawan lainnya,
antara devisi satu dengan devisi lainnya.
FDG (Focus Group discussion)
FDG dilakukan setelah didapatkan hasil dari analisis kuisioner
sebagai bentuk pendalaman untuk memperoleh hasil analisis
person. FDG dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2016 bertempat di
PT. Temprina Media Grafika cabang Malang. Peserta FGD sejumlah
6 orang, ke-enam peserta tersebut diambil dari bagian produksi
yaitu bagian pra-cetak, cetak dan finishing sebagai perwakilan dari
setiap bidang tersebut dengan persebaran 2 perwakilan pada
setiap bagian. Dari kegiatan diskusi guna melakukan kroscek
kepada beberapa karyawan di bidang percetakan PT. Temprina
Media Grafika dari ketiga permasalahan yang ditetapkan dalam
kuisioner yang sudah dibagikan atau disebarkan, yaitu time
management, komitmen kerja, dan communication skill. Di
dapatkan hasil bahwa permasalahan tersebut memanglah
dirasakan oleh karyawan PT. Temprina Media Grafika atau
permasalahan tersebut adalah permasalahan karyawan secara
internal. Hasil FDG diketahui pula bahwa seluruh peserta memiliki
permasalahan yang paling dirasakan dan dapat menggangu proses
kerja karyawan dalam perusahaan adalah komunikasi.
Permasalahan yang dialami oleh perusahaan ataupun karyawan
biasanya terkait dengan deadline produksi yang sering mundur
dari jadwal yang telah ditetapkan karena ada beberapa
permasalahan komunikasi seperti adanya kesalahan dalam
memberikan informasi. Karyawan sering menerima informasi
ganda dalam memproses sebuah produk serta adanya kesadaran
beberapa karyawan yang memang merasa kurang berkomunikasi
antar sesama karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa
karyawan memiliki permasalahan dalam berkomunikasi baik
dengan atasan maupun dengan sesama karyawan.
34
Hasil Training Need Analysis
Actual Performace 1. Harapan Perusahaan belum
mampu untuk dipenuhi, masih terkendala beberapa masalah seperti kesalahan yang berpengaruh pada pencapaian pelayanan “one stop service“.
2. Belum mampu untuk memberikan pelayanan terbaik disebabkan oleh beberapa permasalahan. a. Internal (kerusakan mesin
atau human error yang berpengaruh pada kualitas, jumlah dan proses pengiriman).
b. ataupun eksternal yakni perubahan pesanan oleh customer.
3. Adanya kesalahpahaman dalam komunikasi antar divisi, yang berakibat salah dalam proses percetakan dan berakibat terlambat dalam pengiriman.
4. Belum tersedia mesin yang baik dalam menunjang perkembangan pada bidang komersial.
Expected Performace 1. Memberikan pelayanan “one stop
service” kepada customer
2. Memberikan layanan terbaik dengan ukuran ketepatan waktu, kualitas dan jumlah
3. Pembagian devisi untuk memudahkan proses koordinasi komunikasi antar bagian dan antar karyawan
4. Berkembang pada bidang komersial
GAP Not Training
1. Kebijakan perusahaan terkait dengan pelayanan dan pembagian tugas
2. Analisis beban kerja dan perencanaan kebutuhan SDM
3. Evaluasi kinerja 4. Penyediaan mesin cetak
Training 1. Komunikasi (Kurang
berjalannya proses komunikasi antara karyawan dengan karyawan, dan atasan dengan karyawan)
COMMUNICATION SKILL Pada Staff Karyawan
35
4. Deskripsi Bagan
Dari bagan yang telah dibuat terlihat bahwa adanya perbedaan
antara actual performance dengan expected performance yang berarti
adanya ketidaksesuain antara harapan dengan kenyataan dalam
perusahaan. Hal tersebut dikarenakan masih belum berjalannya
komunikasi dengan baik antar karyawan dengan atasan atau
karyawan dengan kepala devisi didukung pula kurangnya
ketersediaan mesin yang menunjang sehingga dapat terjadi beberapa
masalah yakni kesalahan dalam cetak yang nantinya mempengaruhi
ekspedisi maka dapat diketahui bahwa karyawan kurang mampu
memenuhi dan memberikan pelayanan terbaik seperti meliputi
ketepatan waktu, kualitas dan jumlah. Berkaitan dengan itu
berkebalikan dengan harapan perusahaan yang memiliki tujuan untuk
memberikan layanan terbaik dalam hal ketepatan waktu, kualitas dan
jumlah serta memberikan pelayanan “one stop service kepada
customer” meskipun perusahaan sudah menetapkan proses
pemesanan dengan adanya pembagian devisi untuk memudahkan
proses koordinasi terkait dengan pesanan. Begitu pula dengan
harapan perusahaan yang ingin lebih berkembang dalam bidang
komersil yang harus diimbangi atau didukung dengan ketersediaan
mesin yang menunjang.
Berdasarkan hasil Trining Need Analysis (TNA) yang telah
dilakukan pada PT. Temprina Media Grafika didapatkan klarifikasi
yakni yang dapat diselesaikan dengan pelatihan adalah komunikasi
yang kurang berjalan dengan baik. Sedangkan yang tidak dapat
diselesaikan dengan menggunakan pelatihan diantaranya terkait
dengan kebijakan perusahaan dalam pelayanan dan pembagian tugas
serta penyediaan mesin cetak. Berkaitan dengan hal tersebut setelah
dilakukan analisa diketahui bahwa titik permasalahan dalam
perusahaan ini terdapat pada komunikasi.
5. Kebutuhan Pelatihan
Setelah dilakukan Trining Need Analysis (TNA), maka pelatihan
yang dibutuhkan bagi karyawan dalam perusahaan tersebut adalah
komunikasi yang betujuan untuk menjelaskan pentingnya dan
bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain secara lisan atau
tertulis sesuai dengan etika dan batasan dalam komunikasi agar
terhindarkan dari kesalahpahaman dapat terhindar. Mengingat
komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan pelayanan
publik karena pada dasarnya agar dapat memberikan pelayanan yang
baik dan efektif diperlukan teknik dan etika berkomunikasi dengan
36
orang lain baik melalui lisan maupun tertulis di dalam pihak internal
maupun eksternal. Pelatihan tersebut harus segera dilakukan karena
dapat memberikan dampak pagi perusahaan seperti ketika adanya
komunikasi yang tidak baik antar divisi atau karyawan maka akan
berpengaruh pada proses produksi yang menghambat kinerja
karyawan sehingga deadline yang sudah ditentukan tidak sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu pelatihan nantinya akan memfokuskan pada
pelatihan komunikasi organinasi, dimana komunikasi organisasi
merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan
meaning atau arti di dalam suatu organisasi. Dengan kata lain
komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling
menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung
satu sama lain secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Selain itu mengingat tujuan perusahaan yang belum
terpenuhi ialah memberikan layanan terbaik dalam hal ketepatan
waktu, kualitas dan jumlah serta memberikan pelayanan “one stop
service kepada customer” jika tidak segera dilakukan pelatihan
tersebut maka akan sering terjadi kesalahan seperti kesalahan cetak
atau jumlah produksi sehingga ekspedisi tidak dapat tepat waktu yang
berarti perusahan belum mampu memberikan layanan yang terbaik.
37
LAMPIRAN
38
Verbatim Manager
PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP)
No Iter Itee
1 Bagaimana sejarah berdirinya
PT. Temprina Radar Malang ini
pak?
… Iyah awalnya memang cabangnya itu
ada di Surabaya, terus cabang Malang ini
didiikan tahun 2009 atau 2010 ya, nanti
saya kasi buku sejarahnya deh bak..
hehehe. Nah kenapa didirikan itu karena
ternyata permintaan pasar untuk Koran di
Malang ini cukup banyak, sehingga kita
pikir kalau terlalu jauh harus kita suplay
dari Surabaya. Sehingga dibangunlah
cabang Malang ini untuk memenuhi
permintaan masyarakat.
2 Atas landasan apa perusaahan
menetapkan visi misi sebagai
tujuan utama dari perusahaan?
“kalau dasar itu guni mbak, pasar
sebenernya.. ketika pasar memintanya
seperti apa, kita harus bisa menyesuaikan
. bukan berat kita tidak punya prodak inti,
tapi paling tidak ketika permintaan pasar
seperti ini, kita sediakan. Kenapa ?
dengan mengikuti pasar kita bisa survive.
Kalau tidak mengikui pasar ya kaku
mbak, kita Koran ya Koran aja. Jadikan
kita bergerak di percetakan Koran dan
komersial. Buku..buku..(diulang 4 kali)
pelajara, buku ajar terus tabloid. Kalau
kita tidak mengejar ke arah sana. Kita au
sendiri bahwa kebutuhan untuk Koran
semakin menipis, semakin berkurang
karena ada media online dan tidak butuh
kertas lagi. Makanya kalau kita tidak
flexible yaudah kita akan tuup, mat.
Istilahnya deficit, deficit keuangan atau
mengalami kerugian”
3 Perkembangan pasar itu seperti “kalau untuk tahun-tahun kemarin belum
39
apa pak? begitu muncul masih, lempeng-lempenga
aja. Koran masih bisa diterima
masyarakat. Semakin kesini yang suka
Koran mulai berkurang, dan untuk
menanggulangi hal itu, maka para
pimpinan direksi mengalihkan fokus dari
perusahaan sehingga masuk di sector
komersil. Untuk tahun ini kita sudah
masuk ke beberapa bidang. Seperti
kedinas pendidikan yaitu buku-buku,
kasekaranag kurikulum 2013, kita masuk
kesana kalau yang kemarin itu LKS ya
kita LKS, jadi seperti itu kalau sekarang
kita masuk ke kurikulum
4 Siapa yang menetapkan
keinginan pasar oleh
perusahaan?
“eehh.. gini kita memang kalau PT.
Temprina ini anak dari Jawa Pos ya. tapi
kita diberi kewenangan istilahnya , oh
arah kita kesini. Istilahnya kalau CEO
nya kan kalau disini itu dari dirutnya
terus setelahnya itu ke direksi atau para
pemilik saham. Mereka mikirnya gimana
cara uangnya kembali setelah
menanamkan modal. Jadi para direksi ini
eee.. kalau menentukan itu nggak selalu
gini, tapi ada solusi dari keinginan pasar.
Keinginan pasar ini kita amil dari pihak
marketing. Kan marketing yang tau pasar
itu sperti apa di tahun ini. Di tahun
seperti ini pak, gini…gini…gini. Lalu
marketing ala melakukan pelaporan. Dan
melakukan analisa dari mangsa pasar
tersebut. Jadi ini itu gini kita diberikan
kebebasan tapi harus dipertanggung
jawabkan. Ibaratnya itu gini. Kamu minta
sepeda motor baru ke orang tuamu.
Orang tua mu pasti Tanya, untuk apa le,
nduk ?. terus kamu jawab ntuk jalan-
jalan. Lo… hehehe kan enggak. Pak buk
saya minta sepeda buat kuliah kan
sekarang naik mikrolet, mikrolet
sekarang berapa. Kalau naik angkot
sekarang 3000 PP 6000. Jadi kalau nggak
40
naik angkot kenapa kalau pakek angkot
kenapa. Nah contohnya seprti itu, paling
enggak kita punya analisa seperti apa.
Resiko harus tetep diperhitungkan. Kalau
missal target atau mset nggk tercapai itu
seperti apa, nanti akan dilanjutkan ke
triwulan berikutnya
5 Di Temprina kepanjen ini, dulu
produksi awal hingga sekarang
itu apa pak?
Kalau awal itu terus terang setelah
didirikannya Radar Malang ini untuk
mensupport Koran di Malang, semakin
berkembang kesisni, kami
mengembangkan ke komersial. Komrsial
nggk melulu ya buku. Ya pasti ada
kalender, korang-korang kayak Malang
Pos. dll. Itu yang kami anggap komersial
di luar Jawa Pos. kalau Jawa Pos sendiri
ya kita anggap kewajiban kita. Ahahah.
Ya kalau oplah nya turun ya berart omset
kita turun. Gimana caranya omset kita
supaya tidak turun sedangkan
pengeluaran kita sudah besar. Nah kita
dihidupi oleh yang komersial.
6 Bagaimana kerjasama
PT.Temprina denga perusahaan
lain?
Kalau perusahaan lain belum sih mbak,
kalau perusahaan lain itu kita berkerja
sama dnegan pemerintah mbak. Kayak
percetakan surat suara, percetakan soal-
soal ukjian nasioanal. Ujian CPNS kita
pernah. Kalau ke perusahaan-perusahaan
itu kita belum. Kalau perusahaan
prodaknya masal. Kalau perusahaan itu
biasanya cetaknya banyak tapi mesin
beblum emenuhi seperti percetakan ee
kardus-kardus. Kardus makanan
Unilever. Oh ada mbak yang cabang
Bekasi itu sering kayaknya dapat
orderan. Kalau di Malang ini belum ada
perusahaan yang tetap berkersama tapi
Cuma order saja.
7 Kembali lagi ke visi misi
perusahaan pak, ini penerapan
visi misi di Temprina Malang
sendiri seperti apa pak? Apakah
Kalau visi dan misi. Kalau misi itu nah
ini misi pertama yaitu memberikan
layanan cetak, sudah. Mensinergikan
optimasi SDM dan… sudah. Nah ini
41
sudah dapat tercapai
seluruhnya?
yang belum mbak, memberikan layanan
terbaik dalam hal tepat waktu, mutu dan
jumlah. Masih harus dkejar kita.
8 Apakah pernah menerima
complain dari customer
Ada, pernah. Jadi ada rata-rata masalah
eee.. waktu. Kalau kualitas ya enggak,
kalau waktu yang banyak.
Permasalahannya kompleks mbak, kita
lihat runtutnya. Jalur masuknya order.
Kan pertama masuk di marketing, setelah
itu di admin marketing, setelah itu ke
PPIC, nah dari PPIC sebenarnya yang
menentukan kapan ini harus selesai,
kapan ini harus dikirim. Namanya juga
Product Plan inventory control. Dia
harus tau bahan baku seperti apa,
kebutuhannya seberapa dan waktunya
untuk produksi seberapa lama. Ketika
satu prodak tidak ada masalah, ketika
masuk banyak item disitu kadang ada
kemungkinan di PPIC nya ini kekurangan
informasi. Saya kurang begitu paham.
Antara kebutuhan waktunya dengan yang
lainnya. Kita juga meng-outsource keluar
beberapa prodak. Di PPIC ini ada sekitar
5 staff yang bertanggung jawab. PPICitu
penentu segalanya. Kalau waktu itu di
PPIC dan produksi juga mbak, di
produksi ini kan berhubungan dengan
barang setengah jadi, sehingga ketika ada
masalah di produksi maka akan
mengganggu kinerja yang lainnya. Stelah
itu di serahkan pada bidang produksi
untu dicetak. Sebelumnya juga di
perhitungkan pula pada devisi keuangan.
9 Sehingga apakah memang letak
permasalahan itu adapada devisi
PPIC dan produksi pak?
Kemungkinan iya mbak. Intinya bisnis
utamanya kan di produksi mbak.
Permasalahannya ya komunikasi mbak.
Komunikasi antara devisi, ketika itu
nggak jalan yang nggak akan berhasil itu
mbak. Jadi devisi produksi ini
membawahi bidang pracetak, cetak dan
finishing. Ada pula bidang ekspedisi atau
42
distribusi yang bagian pengiriman.
Distribusi ini nggak ada masalah karena
memang kalau sudah ada produk jadi
langsung dikirim.
10 Terkait penerimaan
karyawannya pak bagaimana
proses recriutmen disini pak?
Kita mengumumkan proses penerimaan
karyawan karena setiap cabang diberikan
kewenangan untuk dapat merecruite
karyawannya sendiri. Tapi kalau dari
pihak Surabaya sednag membuka
lowongan pekerjaan ya kadang kita
pasang iklannya jadi satu, di tes di
Surabaya lalu nanti di kirim ke Malang
ketika sudah diterima. Kalau disini juga
kita buka pendaftaran. Kita juga
bekerjasama sama dengan SMK Grafika,
jadi kalau ada yang bagus dan kita butuh
pada devisi produksi ya kita ambil.
11 Pada bagian produkasi sendiri
kira-kira ada berapa
karyawannya pak?
Sekitar 30 untuk tetap sama kontrak da
nada bagian borongan. Kalau ada kerjaan
ya kita panggil, ada juga harian lepas.
Jadi lumayan banyak mbak.
12 Bagaimana proses penerimaan
karyawan untuk harian lepas
pak? Apakan juga sesuai
prosedur?
Oh enggak mbak… kita utamakan yang
sekitar sini dulu mbak, biar nggak terlalu
jauh mbak. Soalnya apa? Ujuan lainnya
adalah sekaligus untuk merangkul
masyarakat sekitar mbak, ada misi
sosialnya mbak. Tapi kita tetap ada
kriteria khusus mbak, SMA/ SMK
13 Bagiaman SOP atau penilaian
kinerja pada karyawan pak?
Untuk penialian itu ada mbak, jadi untuk
staff itu pointnya apa, mulai dari
kecakapan, keahlian, me..me.. apa ya..
menerima tanggung jawab, bekerja
dibawah tekanan, kedisiplinan dan lain-
lain.
14 Untuk aturan-aturan keseharian
bagi karyawan seperti apa pak?
Iya kalau dari target perusahaan tu gini
mbak, yaitu prodak. Jadi bagiaman
prodak itu dapat dicapai degan hasil yang
maksimal. Dari point-point penilaian tadi
itu itu sudah seharusnya dijalankan oleh
karyawan dnegan baik seperti harus tepat
waktu, bertanggung jawab. Gitu mbak
standart kinerja karyawannya.
43
15 Apakah kinerja karyawan sudah
memenuhi standart yang telah
ditentukan dan diharapkan oleh
karyawan?
Ya, sebagian ada. Sebagian enggak
mbak, permasalahannya biasnya kan
penilaian ini kan nggak semuanya di
beritahukan ke karywannya kan mbak.
Mungkin ada 1 atau 2 karyawan yang
memiliki masalah kedisiplinan, tanggung
jawab dari seluruh karyawan. Ada juga
anaknya yang rajin tapi analisanya
kurang, ada juga analisanya bagus tapi
gak males juga ada mbak, komitmennya
mbak. Jadi ya kita bantu aja mereka
untuk merubah itu kita bantu bareng-
bareng disini.
16 Bagiaman system reward sama
puishmentnya pak?
Rewardnya kita biasnaya pemberian
bonus mbak, sesuai dengan keuangan
perusahaan. Nah besarnya bonus ini
sesuai dengan penilaian kinerja karyawan
mbak. Ketika ia mendapat omset yang
besar. Nah omset ini lebihnya akan
diberikan kepada karyawan yang
beprestasi. Untuk punishmentnya sendiri
yaitu ketika omsetnya nggk tecapai ya
berarti ada potongan gaji jika karyawan
melakukan kesalahan sehingga
mempengaruhi profit perusahaan. Ada
pula dalam bentuk teguran mbak dan jika
keterlaluan ya kita keluarkan seperti
pencurian dan tindak kriminalitas
lainnya. Initinya kebanyakan pakai sitem
potong gai mbak kalau punishment
missal gaii 2jt, jam kerjanya 25 jam. Ya
kita akan potong itu 2 jt dibagi 25 jam
dan jika tidak masuk satu kali kerja akan
dipotong sejumlah perhitungan terebut.
Karyawan kontrak disini UMR mbak,
kalau harian lepas, borongans suesuai
dengan jumlah produksinya mbak. Dan
untuk staff akan dinaikkan gajinya kalau
berprestasi hehehe
16 Bagaiman cara-cara perusahaan
untuk dapat meyelesaikan
permasalahan perusahaan
Dengan pelatihan ya mbak. Untuk
platihan meningkatkan skill ada. Setahun
ini tidak ada pelatian sepertinya mbak.
44
seperti yang sudah bapak
utarakan tadi pak?
Proses pelatiahnnya yaitu kami
mengirimkan delegasi ke Surabaya,
Karena kami belum pernah megadakan
pelatihan sendiri. Jadi kita di undang
untuk mengirim perwakilan kesana
mbak.
45
Verbatim Devisi HRD
PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP)
NO Iter Itee
1 Berapakah jumlah keseluruhan
karyawa di perusahaan ini, dan
bagaiamana pesebaran karyawan
laki-laki dan perempuannya pak?
Jumlah keseluruhan ya mbak..
hmm.. ada sekitar 120 oranng mbak,
bukan termasuk karyawan harian
lepas. Klau yang harian lepas saya
nggak hafal. Nanti deh saya berikan
datanya ke mbak hehehe. Nah untuk
pekerjaanya ya, kebanyak yang
laiklaki kita pekerjakan di bagian
cetak mbak, soalnya kan
berhubungan dengan mesin kalau
yang bagian cewek-cewek biasanya
di bagian finishing yang butuh
kesabaran kayak lipat-melipat gitu
mbak.
2 Apakah pernah perusahaan
melakukan PHK?
Kalau PHK besar-besaran enggak
mbak, kita nggak pernah melakukan
itu. Kalau memberhentikan satu atau
dua karyawan pernah mbak, karena
memang sudah tidak bisa
dipertahankan lagi atau kinerjanya
sudah tidak bagus jadi kami
memutuskan untuk
memberhentikannya bekerja.
3 Apa yang menyebabkan perusahaan
meberhentikan karyawan?
Yah biasanya kalau kinerjanya
menurun mbak, dan sudah tidak bisa
ditolong lagi. Kami akan mencoba
membinanya dulu mbak biasanya,
tapi kalau sudah tidak dapat dibina
ya dibinasakan saja hehehe
maksudnya dikeluarkan ya mbak..
bisanya itukalau dia ketahuan
mencuri, terus sikapnya nggak bagus
46
nah intinya tindak kriminal disini
kami nggak akan mentoleansi mbak,
jadi langsung di cut aja, di pecat lah
istilahnya.
4 Apakah dalam satu tahun selalu ada
karyawan yang dikeluarkan?
….Nggak tentu mbak, kalau
semuanya baik-baik aja yah kan
nggak mungkin kami keluarkan. tapi
biasnya selalu ada yang buat
masalah itu mbak, tapi ya gitu kita
ina dulu saja, kita ingatkan. Apakah
masih berkerja disini aau tidak.
Kalau masih ya dirubah sikapnya.
Kayak gitu mbak biasanya kita
negur dulu lah kasarannya.
5 Bagiamana system kerja karyawan
disini?
Sistem kerja disini ya kita pakai
system shift mbak. Ada yang bekerja
di shift pagi sama shift malam.
Masing-masing jam kerjanya itu
sama, 8 jam mbak untuk yang
produksi. Kalau staff di kantor sih
juga sama 8 jam nya. Cuma kalau
abut yang staff kantor Cuma bekerja
5 jam saja. Itu kebijakan dari
perusahaan.
6 Bagaimana cara perusahaan untuk
meningkatkan motivasi kerja
karyawan?
…..yah ini motivasi kerja karyawan
mbak, yang kadang naik turun.
Hehehe. Kalau kinerja karyawan
atau staff yanga da di kantor si
biasanya kita kirimkan untuk
mengikuti pelatihan mbak di
Surabaya, jadi kita kirim beberapa
orang untuk berangkat kesana. Kita
biayai, kita akomodasi, sekalian
mereka refreshing lah mbak hehe
biar nggak kerja terus, kan kasian
juga, biasnya pelatihannya kan sama
outbond kan, nah itu mereka jadi
seneng lah mbak, jadi nggak stress
lagi. Kalau yang di produksi ya
biasanya sama ada tambahan bonus
mbak, itu kalau yang berprestasi,
makanya mereka biasanya kejar
47
target biar dapat bonus mbak hehe.
Nggak hanya produksi aja sih mbak,
intinya kalau karyawan yang punya
kinerja bagus di penilaian kinerja
nah itu dkita biasanya kasih bonus
ke mereka. Soalnya kan kita punya
penilaian kerja tertutup kan mbak,
jadi itu jadi acuan buat nentukan
bonus yang kita kasih ke mereka.
7 Bagaiamana tingkat kedisiplinan
karyawan pak?
Ehhh.. kedisiplinan ya mbak,
alhamdulillahnya sudah disiplin sih
mbak, Cuma ya paling adalah tiga
empat orang yang kadang telat.
Kadang ngelanggar peraturan. Tapi
ya balik lagi mbak, kita bina. Kta
ingatkan kalau masih mau kerja
disini ya dirubah sikapnya. Kami sih
simple aja mbak, kalau karyawan
bisa nurut dan meberikan profit
perusahaan ya pasti kita
pertahankan. Kalau karyawannya
mbandel, ga bisa nuruti aturan,
merugikan perusahaan ya pasti kita
akan melakukan tindakan tegas
mbak
8 Bagaimana SOP tentang
kedisiplinan karyawan di perusahaan
ini?
Ya yang pasti harus tepat waktu
dalam segala hal mbak, kayak
kehadiran, tepat waktu juga untuk
mencapai target. Nah ini biasanya
yang meleset mbak. Biasanya ada
masalah disini mbak, entah
karyawannya yang males atau
kurang koordinasi mbak.malesnya
mungkin mereka kerjanya agak
menuun mbak, faktor lelah mungki
bisa ada juga sih kadang faktor
mesinnya yang rusak. Kalau kurang
koordinasinya ya paling antar pra-
cetak, cetak finishing itu mbak.
Mungkin kesalahan itu aja sih.
9 Pak yang kemarin kita lihat it, ada
karyawan yang keluar masuk
… yah itu mbak. Kita mengizinkan
kalau memanga da kepentingan yang
48
perusahaan. Apakah memang
diperbolehkan?
memang mendesak. Misalnya ada
keluarganya yang jatuh sakit, kan
nggak mungkin kita nggak izinkan
pulang. Jadi kita izinkan tapi dia
harus balik lagi. Maksimal 1 jam lah
mbak. Tapi ya ngga sering-sering.
Kalau mendesak baru kantor akan
mengizinkan.
49
Verbatim Devisi Marketing PT. TEMPRINA
Interviewer Interviewee
1 Sebelumya maaf pak, ee kami
merepotkan waktunya
sebentar.
Eee, alah iya ga papa mas (menganggukan
kepala)
2 Perkenalkan terlebih dahulu,
ee kami dari Fakultas
Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, akan
sedikit melakukan wawancara
dengan bapak ee mengenai
tugas bapak sebagai marketing
PT. Temprina.
Ooh, fakultas psikologi ya...?
3 Iya bapak. Kalau boleh tahu
dengan bapak siapa saya
berbicara?
Ee saya dengan bapak Arif, selaku
karyawan marketing disini.
4 Ohh, saya pikir bapak sebagai
kepala marketing disini.
Bukan, saya bukan kepala marketing.
Kebetulan kepala marketingnya lagi repot,
ee dan sedang keluar.
5 Oh baiklah bapak, tidak
masalah. Eee yang terpenting
sudah ada perwakilan bagian
marketing. “...Oh iya bapak,
kalau boleh tahu ada berapa
orang disini yang bekerja pada
bagian marketing?
Disini ada empat orang marketing, laki-
laki semua, dengan satu kepala marketing
(sambil tersenyum).
6 Eee empat orang ya pak? Lalu
bisa diceritakan tidak sih pak
mengenai apa sih marketing
itu, dan bagaimana cara ia
bekerja?
Eee “... (menarik nafas panjang) jadi gini
mas, marketing itu adalah ujung tombak
perusahaan, artinya gini eemm kalau tidak
ada marketing perusahaan tidak akan bisa
berjalan atau kasarannya perusahaan akan
bangkrut. “...marketing itu nyari makannya
perusahaan.
7 Lalu apa pak tugas marketing
itu, ee seperti yang sudah
dijelaskan bapak jikalau
marketing itu mencari makan
Maksudnya mencari makan itu gini mbak,
mas. Untuk mendapatkan uang marketing
harus menjalin kerjasama sebanyak-
banyaknya dengan customer.
50
perusaan?
8 Bagaimana cara bapak
menjalin kerjasama dengan
pelanggan-pelanggan bapak?
Dengan harus pinter-pinternya melakukan
komunikasi dan memperbanyak link. Jadi
kita sebagai marketing harus pinter publik
speakingnya?
9 Oh gitu ya pak... “...kalau
boleh tahu sudah berapa lama
bapak bekerja pada bagian
marketing?
Eehhmm... saya sudah enam tahun bekerja
sebagai marketing disini.
10 Ee sebelumnya bapak bekerja
dimana sebelum bekerja
sebagai marketing disini?
Jadi dulu saya sudah bekerja disini di
bagian produksi, kemudian ada lowongan
marketing dan saya mencoba daftar,
alhamdulillahnya diterima.
11 Loh dari bagian produksi, lalu
pindah ke marketing? Itukan
beda sekali bapak. Apakah ada
kendala-kendala saat ganti
jabatannya pak?
Iya memang beda, eee... kendala sudah
pasti ada mbak, mas tetapi seiring
berjalannya waktu saya bisa menyesuaikan
diri saya dengan pekerjaan sebagai
marketing.
12 Lantas kendala apa yang
bapak hadapi pada saat itu?
Saya merasa sulitnya melakukan
komunikasi, namun untungnya dulu ada
manajer saya namanya pak Ubro yang
mengajarkan saya bagaimana melalukan
komunikasi yang baik dengan pelanggan.
13 Kira-kira berapa tahun pak,
bapak menyesuaikan diri
untuk bisa berkomunikasi
dengan baik dan benar ketika
menghadapi pelanggan?
“... kira-kira sekitar kurang lebih dua
tahunan mas.
14 Waoww luar biasa ya bapak,
eee kota kembali lagi pada
topik marketing ya pak. Kalau
tadi kan bapak jelaskan bahwa
marketing adalah ujung
tombak perusahaan, berarti
inikan marketing sangat
penting banget eee perannya
dalam perusahaan. Nah ada
ngak sih kendala-kendala baik
eksternal maupun internal
yang bapak rasakan selama
bekerja menjadi marketing?
Kalau eksternalnya sih, banyak juga
pelanggan atau customer itu tidak mau
membayar.
51
15 Maksudnya tidak mau
membayar pak?
Jadi gini mas banyak pelanggan-pelanggan
saya yang sudah menerima barang pesanan
itu tidak mau membayar uang ke
perusahaan saya. Banyak alasan dari
mereka seperti ee... perusahaan mereka
mengalami kebangkrutan, lalu ada salah
cetak yang membuat mereka tidak mau
membayar.
16 Kalau sudah terjadi hal
semacam itu, apa yang bapak
lakukan sebagai seorang
marketing?
Ee yang saya lakukan pastinya melakukan
negosiasi kembali.
17 Ini tadikan udah dijelaskan
mengenai kendala
eksternalnya, nah sekarng
kendala internalnya apa pak?
Eee... jadi gini mbak, mas. Kita sebagai
marketing kan hanya mencari pelanggan
saja, kalau sudah menemukan pelanggan
kita komunikasikan hal tersebut kepada
PPIC sebagai pengontrol sekaligus
memberikan jadwal produksi. Misal ni, ada
pelanggan yang ingin pesan 600 buku
ukuran 3X3 kira-kira selesai berapa hari,
nah saya sebagai marketing harus lapor ke
PPIC kira-kira bisa atau tidak dan berapa
hari, ternyata dari PPIC melaporkan iya
bisa kurang lebih sekitar 8 hari. Nah saya
laporkan ke customer iya bisa sekitar 10
hari. Namun kadang kendala mucul
mengenai PPIC salah meresponnya,
sehingga pada bagian produksi salah
mencetaknya. Akhirnya kegiatan produksi
menjadi amburadul. Sehingga saya pikir
kendala internal yang terjadi adalah
komunikasi antar karyawan.
18 Ohh jadi intinya ada miss
komunikasi gitu ya pak?
Iya mas, trus kadang juga ketika deadline
lagi banyak-banyaknya tiba-tiba mesinnya
rusak, nah itu juga menjadi kendala bagi
kami. Sehingga manajemen waktu kami ke
pelanggan menjadi molor.
19 Oh gitu ya pak. Lalu pernah
tidak sih perusahaan itu
memberikan diskon atau
potongan harga terhadap
pelanggan?
Pernah, kadang kita memberikan potongan
harga kepada pelanggan-pelangan tetap,
atau pelanggan baru untuk membujuk
mereka agar mau melakuka kerjasama
dengan kami.
52
20 Jadi sering ya pak melakukan
hal-hal semacam itu? Lalu
kalau ada diskon-diskon gitu
perusahaan rugi atau malah
untung sih pak?
Eee ya tidak sering sih mbak, tapi juga
pernah. Ya pastinya kita harus untung mas.
21 Bagaimana sih perusahaan itu
dikatakan untung dan
bagaimana sih perusahaan
dikatakan rugi?
Eemm... perusahaan dikatakan untung
jikalau target omsetnya tercapai. Kalau
rugi ya sebaliknya mas.
22 Kalau boleh tahu apasih yang
membuat perusahaan itu
kadang rugi?
...(terlihat berfikir) sebenernya yang
ditakutkan oleh perusahaan kami ini adalah
semakin canggihnya teknologi, karena
dengan adanya teknologi kami takut
pelanggan-pelanggan kami berubah
memanfaatkan alat digitalnya sebagai
media untuk membaca buku, berita, dan
lain sebagainya.
23 Oh gitu ya pak, ya sudah pak,
sepertinya kita sudah
berbincang-bincang dengan
cukup lama dan sepertinya
bapak juga memiliki banyak
sekali pekerjaan. Terimakasih
banyak ya pak, maaf kami
telah mengganggu waktu
bapak bekerja.
Hehe (tersenyum) iya-iya sama-sama.
Tidak masalah kan berbagi pengalaman.
Kalau gitu ini saya kembali ke ruang kerja
ya?
24 Iya pak, sekali lagi terimakasih
banyak loh pak atas
waktunya?
(menganggunk-angguk sambil tersenyum,
sambil meninggalkan tempat wawancara).
53
54
Verbatim Devisi Produksi
PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP)
No. Iter Itee
1. Berapa jumlah karyawan di
bagian produksi ini?
Kurang lebih 60. Jumlah ini bertambah
kalau dari awal cabang ini berdiri.
Mayoritas laki-laki, yang perempuan hanya
sekitar 25%. Kalau perempuan biasanya
ditempatkan sebagai operator pembantu..
biasanya ada di finishing.
2. Berapa kali perusahaan
menerima order atau pesanan
dalam satu minggu?
Kalau secara pasti sih ya kurang tau. Kalau
buku kan ada beberapa halaman, kalau
halamannya tebal kan kebutuhannya lebih
banyak.. membutuhkan waktu lebih lama
lagi.. ya tergantung pesanannya, kalau
mintanya tipis kan bisa lebih cepat.
3. Rata-rata dalam satu minggu
bisa memproduksi berapa
banyak copy?
Tergantung.. tergantung jumlah pesanan ya.
Kalau kapasitas mesin cetak kami itu rata-
rata per jamnya bisa menghasilkan 40.000..
40.000 eksemplar.
4. Rata-rata dalam sehari
berapakah jumlah karyawan
yang izin / tidak masuk
kerja?
Maksudnya izin karena sakit? Oh kalau
sakit.. ya memang kalau sakit ya harus izin.
Meskipun nggak sakit kalau mau izin ya
nggak papa, asalkan produksi tetap
berjalan.
5. Apakah jumlah karyawan
yang izin / tidak masuk kerja,
mempengaruhi jumlah hasil
produksi?
Enggak, karena kita kerjanya tim. Kecuali
kalau mesinnya berhenti, kerjaannya
berhenti ya itu yang jadi masalah. Tapi
tergantung juga, dalam setiap tim kan
memang ada yang multitasking, jadi bisa
merangkap pekerjaan lain. Dalam setiap tim
juga ada penanggungjawabnya, kepala regu.
6. Selama bapak menjabat
sebagai kepala produksi,
pernahkah perusahaan
mengalami permasalahan
Kalau merugikan sih enggak. Kalau stress
kita.. ya biasanya kejar deadline.. misalnya
hari ini harus selesai itu yang bikin pusing.
Kalau masalah yang fatal ya ketika kita
55
yang pernah merugikan
perusahaan?
nggak bisa mencapai kualitas yang
diinginkan customer.. itu yang fatal..
biasanya kan komplain cuma ya nggak
sering. Permasalahan seperti itu juga
biasanya banyak penyebabnya.. kalau
permasalahan telat mungkin dari deadline
yang kurang jelas, kalau masalah kualitas
itu mungkin dari orangnya, operatornya,
terus bahan bakunya yang tidak mendukung
kualitas itu, bisa dari mesinnya yang kadang
mengalami kerusakan. Ada juga itu mbak
yang bawa-bawa masalah pribadi saat
bekerja, jadi kadang ada yang diem-dieman
gitu mbak, masalah lainnya juga mbak ini
karyawan itu susah dibilangi buat pakai alat
peindung atau savety nya. Padahal sudah
disediakan maskernya.
7. Bagaimana cara anda
memulihkan keadaan
perusahaan dari
permasalahan tersebut?
Biasanya kita fokus ke pemecahan
masalah.. biasanya kita adakan briefing,
nanti kita bicarakan penyebabnya apa, kita
cari solusinya sama-sama, baru kalau ada
permaalahan seperti itu secepatnya jangan
sampai terulang.
8. Faktor apa saja yang dapat
meningkatkan dan
menurunkan hasil produksi?
Kalau untuk meningkatkan kita
mengadakan shift pagi dan malam, selain itu
kami juga merambah bidang komersial,
tapi cetak Koran tetap diprioritaskan. Kalau
yang menghambat biasanya kerusakan
mesin cetak. Biasanya ada kesalahan cetak
juga di komersial, kalau koran jarang sekali
ya. Kalau kesalahan cetak dari kita sendiri..
anu biasanya kita langsung cetak ulang.
Tapi kalau kesalahannya dari pihak penerbit
seperti kesalahan materi dari customer, itu
biasanya kita negosiasikan ini mau
diperbaiki atau tidak.
9. Kemana saja kah target
pemasaran dari hasil produksi
perusahaan?
Kita kan bekerja sama dengan pihak jawa
pos, jadi ya tetap meprioritaskan Koran.
Tapi sekarang kita juga menerima cetak
komersial, kaya buku.. kertas, Al-Quran.
10. Dalam hal produksi,
perusahaan bekerja sama
Kita kan percetakan. Percetakan kan
materialnya ada kertas.. ada kertas.. ada
56
dengan siapa saja? materi dari penerbit, seperti content, kalau
materi itu memang kita dapatkan dari
perusahaan lain, kecuali kertas yang untuk
cetak koran.
57
Verbatim Devisi Keuangan
PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP)
NO ITER ITEE
1 Assalamualaikum
Warahmatullahiwabarakatu
Walaikumsalam
warahmatullahiwabarakatu
2 Maaf mengganggu waktunya
mbak. Lagi sibuk itu ya mbak,
tutup-tutup buku gitu?
Kenapa? Oh iya ini lagi mempersiapkan
rapat di Solo jadinyakan apa, ngerjain
ini. Dari pusat ini loh diminta data-
datanya bayakkan, soalnya kalau hari
sabtukan pendek sampaek jam satu.
3 Kita mau wawancara ini, boleh
apa nggak mbak? Mbak namanya
siapa?
Gita
4 Berarti total sudah bekerja disini
sekitar 2 tahun. Sekitar 2 tahun
mba
1 tahun 9 bulan sih masih soalnya kalau
kan masuk tanggal 22 Deember 2014.
5 berarti 22 Desember ini nanti pas
2 tahun ya mbak? Untuk
pekerjaannya sendiri di keuangan
itu ada ngapain aja sih mbak?
Hee’em. Iya Desember ini baru masuk 2
tahun. Dulu akukan akunting. Jadinya
aku bertaggungjawab atas Laporan
keuangan, laporan keuangan itu kan ada
laporan laba rugi, neraca, ada laporan
posisi keuangan. Nah aku bertanggung
jawab atas laopran itu, dimana sebagai
akunting itu juga sebagai kontroler. jadi
aku ini ngontrol temen-temen produksi
dan temen-temen lainnya itu biar nggak
membuang biaya itu terlalu berlebihan.
Jadikan ketika disini manufaktur ya,
manufaktur basicnya harus akunting.
bukan sebeperti perusahaan dagang
dimana mereka itu detail. Tapi mereka
harus bisa mengolah bahan baku gimana
menjadi bahan jadi seperti buku gitu
58
kan. Dari bahan bakunya kertas, tinta,
plit gitukan. Jadi buku, nah itu
pencatatan akuntansinya beda dari pada
perusahaan jasa dagang. Jadi disni itu
lebih kompleks. Kenapa lebih
kompleks? Karena di manufaktur itu ada
lebih banyak biaya. Pokok penjualan
atau yang berisi mengenai bahan baku,
tenaga kerja, overhad dan biaya
penyusutan. Kalau di perusahaan
dagang atau jassakan Cuma pendapatan
sama biaya aja. Kalau di kitakan
kompleks a.
6 Berarti kalau keuangan ini ikut
andil posisinya dalam
menentukan proses produksinya.
Jadi misalkan ada konsumen
pemesanan disorder tim setelah
itu menetapkan bahan baku dan
lain-lain, itu harus konsultasi
dulu ke keuangan dulu apakah di
acc atau nggak
He’e tetep, misalnya ada konsumen mau
cetak buku gitu ya, costumer mau cetak
buku nih, disinikan ada SOP (Standar
Operasional Perusahaan). Harus gimana
syaratnya? Ada DP 30%, terus nanti
pelunasannya itu maksimal 3 bulan, dan
kita kita itu memberikan pernyataan
bahwa isi file yang dicetakkan ditempat
kita ini memang bener-bener dari
costumer itu jadi bukan menggandakan.
Jadi nanti kalau ada unsur kita dituntut
atas penggandaan isi file itu, ya kita
nggak tanggung jawab. Karna kitakan
sudah kasih pernyataan itu. Terus lagi
kalau mssal memang itu harganya sudah
masuk perhitungan dimanakan kalau
pekerjaan itu ada provitenya ya? Tiap
pekerjaan itu kita juga nggak mau
rugikan kita ngambil untung. Itu juga
yang harus dikontrol. Kalaupun secara
prosedur dia sudah masuk secara
provide dia sudahmasuk baru boleh
produksi
7 Kalau dikeuangan sendiri
mbaknya ini bekerja sendiri atau
ada staff-staff yang lain
Kalau disinikan gini, devisi keuangan.
Devisi keuangan ini ada disini ada
akunting, ada kasir, ada keuangan, ada
piutang, ada penagihan sama pembelian.
Dari 6 devisi ini, yang menggilir itu
adalah akunting. Beda loh ya akunting
59
sama keuangan. Kalau
keuangankanmereka mengatur
cassflow.dimana mereka cass in cass
waktu itu biar belancekan. Kalau
akukan bertanggung jawab tentang
laporan keuangan. Jadinya aku yang
mengkoordinir 5 sub-devisi tadi itu.
8 Tadi itu mbaknyakan kayak
kebagian produksi gitu. Ngecek-
ngecek. Memangnya ada sesuatu
hal apa sih sampai akunting
harus turun apa memang karena
bahannya itu kayak dibuang-
buang aja. Kayak ada
permasalahan-permasalahan
kayak gitu pernah nggak sih?
Kalau permasalahan itukan gini, disini
fungsinya akukan sebagai control.
Dimana, kalau manufaktur inikan kita
punya tarif. Namanya cousacounting
tadikan. Jadi tarif, ketika memang suatu
mesin, mesinitukan ada masa manfaat
berapa tahun. Terus dihitung dia itu apa
namanya, jam kerja efektifnya itu
berapa jam 1 bulan nah dari jam itu
nanti akan membagi tarifnya perjam.
Jadi dari masa manfaat mesin itukan
mesin itu ada penyusutan ada listrik,
bahan penuh ada tenaga kerja langsung.
Terus ada bahan kimia, pemeliharaan
mesin juga ditotal semua habis itu
dibagi semua. Habis itu dibagi semua.
Dengan glade efektif satu bulan berjalan
berapa jam missal 1 bulan 232 jam terus
dibagi biaya dari 1 mesin ini berapa
puluh juta? Dibagi 232 jam ketemulah
tariff 1 jam. Maka kenapa aku itu ikut
mengontrol karena ketika tariff yang
sudah ditentukan perjamnya ini dibuat
polos jadi ketika gini 1 jamnya itukan
missal tarifnya 1 jam itu 10 ribu tapi
ternyata temen-temen menggunakan
mesin itu yang istilahnya dalam 1 jam
itu sudah bisa mencetak 20 ribu, tapi
tidak dapat mencetak 20 ribu akibatnya
kan over time, tarifnya kan bengkak,
nah kayak gitu, itu yang harus di
control, karena kan kita tadi sudah
menyisihkan laba, nah labanya ini
jangan sampai terkurangi banyak-
banyak gara-gara overtime itu.
60
9 Jadi inti permasalahannya ini
time manajemennya gitu
produksi
Cosper. Cousper awalnya tariff
perjamnya.
10 Permasalahan yang paling sering
terjadi di keuangan itu apa
mbak?
Masalah yang paling sering kali kress
dengan marketing dengan marketing
dan PPIC. Karena kitakan beda devisi.
Apalagi akukan harus hati-hati gimana
memulai memproses produk ini, produk
yang memang harus terbayar dan
menghasilkan provit. Kalau
marketingkan gimana aku bulan ini
harus dapat pekerjaan. Entah itu
pembayarannya kredit atau lunas, yang
penting aku dapat pekerjaan. Ya
memang marketing lebih tau
lapangannya Cuma, kendalanya itu
disini antara keuangan sama PPIC itu
masih belum ada pikiran menganalisa
mereka itu pikirannya bukan analisis.
Dia mengerjakan pekerjaan memang
sudah sesuai prosedurnya sudah dengan
alurnya tapi tidak mikir, aku kalau
pakek mesin ini lebih dari 1 jam itu
biayanya bengkak, nah itu yang belum
terfikirkan. Beda ya antara akunting dan
marketing mereka produksi tapi tidak
analitis.
11 Itu untuk komunikasinya gimana
mbak? Antara devisinya mbak
sama PPIC sama kemaarketing
gitu?
Kita tiap minggu tiap hari rabu itu ada
rapat. Teguran. Jadi rapat teguran iu ada
rapat masibg-masibg devisi itu masing-
masing 1 orang. Nanti kita pilih
masalahnya apa, kita diskusikan baru
kita cari jalan keluar. Kalaupun apa
yang aku sampaikan belum bisa
dimengerti sama temen-temen jadi
akukan harus nglangin lagi. Ngulangin
lagi dengan caragimana mereka itu bisa
menangkap apa yang aku sampaikan
jadi kita istilanya itu kayak mengajak
mereka itu berimajinasi gitu, supaya
nggeh maksudku itu koyok ngene loh.
Biar mereka itu merasa nggeh
61
12 Masalah yang nggak sesuai
dengan laporan pengeluaran yang
dikasih
Yag seperti itu hampir nggak ada.
Soalnya kita dari editing. Kalaupun dari
kasir itu setiap hari juga pasti opning.
Disini juga kitakan pakai system bukan
manual. Jadi ketika kita mengajuan
missal kita mengajuan pembelian nah
itu kita harus tahu harus mengajukan
masterhere. Aku pengen beli kertas
ditoko ringgit. Nggak sembarang
langsung beli ke took ringgit terus minta
uang ke kasir. Karena kita sudah pakek
system. Jadi itu kalau missal mau beli
sesuatu harus buat surat pengajuan mau
ketoko mana, nanti harus di acc sama
Surabaya kalau Surabaya sudah bilang
oh iya boleh baru missi pembelian itu
mengajukan perincian order. Harus
pinter controlkan. Beda kalau manual
masih bisa lihat situasi. Kalau disini
sudah nggak bisa
13 Berarti prosesnya lebih lama ya
mbak?
Cepet, prosesnya cepet karena kitakan
online. Sistemnya online. Jadi bukan
pembukuan. Kita pakai rekal. Rekal itu
nilai bukunya 2 M. 2 M itu di bagi
semua cabang Temprina di Indonesia.
Kan ada 11 cabang 2 M itu di bagi 11.
Nanti perbulannya penyusutannya
berapa
14 Untuk terkait dengan penjualan
kemarin mbak ya kita sudha
nanya sama pak Iwan terkait
penjualan Koran dengan
komersial. Provit yang paling
menguntungkan bagi perusahaan
sendiri itu yang mana, yang bisa
memberikan keuantungan
bilamana perusahaan mengalami
kerugian
Sebenarnya kalau keuntungan itu
semua, tergantung dari kita
mentreatmentnya ya kayak tadi, kalau
semua pekerjaan itu, di bawah
marketing pasti untung tap tergantung
dari temen-temen produksi dia bisa apa
ya, dia bisa megefisienkan bahan baku
apa tidak. Kan disini itu pasarannya kita
nggak bisa bekerja satu-satu, kita harus
bekerjasama. Ketika memang pekerjaan
itu provitnya rendah ya gimana cara kita
buat efisienkan dalam waktu biar nggak
overtime, soalnya kalau provit itu rata-
rata semua provit. Tergantung pekerjaan
62
iu pekerjaan yag sifatnya panjang akalau
korankan dia singkat.Cuma
dibandingkan dengan komersial Koran
itukan sekarang apa namanya,
emmmmm semakin turunkan. Udah
kalah sama teknologi jadi kita itu
merambatnya lebih ke komersial kalau
komersialkan nggak, ada buku, ada
kamus, ada al qur’an ada lks,
15 Jadi itu terkait dengan adanya
system kebijakan perusahaan
Disini inikan ada SOP nah untuk
menjalankan SOP itu, diikuti sama
system oretorl. Ketika marketing
mendapat pekerjaan disitu dihitungkan
berapa biayanya buat pekerjaan itu. Iya
system. Nanti system ini ketika oleh
kepala cabang sudah di acc baru ke aku.
Jadinya sistemnya itu ngalir gitu. Ajdi
ketika aku closing ke keuangan itu
nggak eker-eker berkas lagi, Karena
semuakan sudah system. Ada lagi?
Barang kali masih bingung atau apa
gitu?
16 Strategi pemecahan masalah
selain menggunakan akunting itu
apa mbak?
Strategi pemecahannya itu lebih ke
problem solving. Gimana kita
mengkoordinasi temen-teen dari semua
devisi dan mencari solusi baru biar
masalah-masalah itu bisa terselesaikan.
Misalnya disinikan banyak factor, ebtah
itu dari factor human error atau dari
mesinya yang error. Kalau memang dari
human errorkita harus ngadain apa ya
kayak peatihan atau kita mengikutkan
mereka itu semacam pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan devisi yang
mereka tempati. Kalau mesinnya yang
error ya kita harus memperbaiki.
17 Tadi katanya mbak kan kalau
dari prosuksi mau minta bahan
baku harus melalui prosedurnya
selama ini memenuhi nggak atau
mungkin ada yang persyaratan
utang yang membuat bidang
Kalau misalkan bidang produksi ini anu
dek, terpenuhi semua, soalnyakan gini,
kalau ditemoat sini kebanyakan yang
nggak terpenuh ketika si teme-temen ini
minta uang ke kasir yam buat beli
sperpatnya mesin kalau permintaan ke
63
produksi ini ndak memenuhi kasir inikan ada yang 1 juta pakai kas
kecil ada yang 4 juta pakai kas besar.
Cuma kendalanya itu disini ketika
temen-temen sudah meminta uang tapi
belum menyelesaikan permasalahan LPJ
(klaporan pertanggung jawaban) tapi
sudah minta uang lagi, habis itu ya
nggak akan di acc, jadi harusnya kalau
kamu sudah minta uang kemarin ya
kamu harus nyiapkan buku LPJnya.
LPJnya ya cuman ini bukti kuitansinya
aja kalau misaaalnya pembelian diatas
300 ribu dikasih matrai 3000 ribu. Kalau
pembelian diatas 500 ribu dikasih matrai
6000 ribu, kendalanya itu. Ada juga
karyawan yang ngelaporin sisa kertas
yang udah dipakai. Jadinya kan
ngebuang, padahal itu masih bisa
dipakai
18 Beraryi masih kurangnya
kesadaran diri karyawan itu
sendiri nggak sih mbak?
Iya lebih kesitu, gimana ya, basicnya
juga beda. Jadi pola pikirnya sudah beda
19 Apa yang biasa dilakukan mbak
kalau sudah kayak gitu, masa iya
mau di omongin terus?
Ditegur, Cuma itu nggak sering hanya
beberapa saja. Karna kalau sudha 1 kali
kayak gitu dia nggak bakal ngulangin
lagi kok
20 Permasalahan yang sering terjadi
di keuangan-keuangan akunting
itu antar karyawan karena adanya
human error atau lebih ke
permasalahannya dari mesinnya
itu, yang menyebabkan keuangan
itu banyak keluarin uang gitu
mbak?
Kemesin ya, soalnya kan disni mesinnya
sudah tua. Sama umurku aja tuaan
mesinya. Hehehe
21 Apa sih di devisi keuangan ini Keuangan itu menentukan tariff perjam
soalnya gimana ya, di Indonesia inikan,
untuk eeeee pedomannya
akuntasinyakan masih mengacu PSAK
bukan dari RPRS dari Amerika. Jadi
ketika kita mua menentukan tariff itu
kita harus punya konsutan kita harus
benar-benar punya konsultan yang bisa
64
menangani permasalahan itu. Sampai
tega kerja penyusutan, enyusutan mesin,
bangunan, asuranis bangunan, mesin,
tenaga kerja, belum lagi bahan kimi
yang digunakan mesin itu biaya
pemeliharaan mesin dan semuanya itu
detil banget.
22 Jadi pekerjanya harus cekatan Ada tarifnya
23 He’e ada tarifnya jadi harus
disiplin, jadi disini apakah
mereka sudha menerapkan
kedisiplinan itu?
Kalau disini disiplin itu sudah, sudah
ada pland. Jadi istilahnya disini kita
kerja itu sudah ada pegangannya jadi
nggak ngawur gitu loh. Kamu, nyetak
ini tak planingkan sampai tanggal sekian
kamu harus selesai tanggal sekian harus
dikirim. Jadi bagaimana cara kita buat
membpervepat produksi. Ketika
memang produksi itu bisa selesai dari
waktu yang kita plandkan. Kita
untungkan. Tapi kalau produksian itu
molor berarti kitakan harus nanggung
biaya overtimeny aitu
24 Selama ini lebih cepet kelar atau
sering molor?
Lebih ceoat kelar
25 Oh iya mbak, kalau buat
perusahaan menggunakan system
yang Indonesia tadi semuanya
dihitung dulu, atau ada cara
tersendiri?
Iya,
Nggak kalau kita ini satu ibu ya
namanyakan temprina media grafika
yang kantornya di Gresik yang 11 itu
cabang. Anak cabang. Yang jadi
patokan itu kayak ya kayak ibunya gitu
yang mendekatin keberanan yang jadi
patokan tariff awal itu yakan ibunya.
Karena merekakan lebih dekat sama
konsultan,kalau kitakan cabang
mungkin nanti kalau ada perusabahan
penghitungan akunting baru nanti semua
akunting perusahaan di kumpulkan dari
semua cabang terus kita pelatihan
gimana cara ngitungnya itu tadi
26 Jadi akunting nggak asal ngitung
ya mbak?
Ndak kita ngitung. Kalau kita terima
asal jadikan nanti mereka nggak tau data
disini
27 Jadi Cuma yang berhubungan He’em nanti dikumpulkan
65
sama konsultan Cuma 1 orang
nanti yang dari cabang-cabang
itu dikumpulkan jadi satu buat
belaar sama-sama
28 Sepertinya cukup mbak, kita jadi
bingung banyak soalnya. Nggak
ngerti
Aku juga bingung hahahhaaa. Akunting
emang kayak gitu. Untung kalian dulu
nggak ngambil accounting.
Hahhahahahhaa
29 Prasaan dulu SD nggak
sebegininya. Dulu itu Cuma laba
rugi beban utang piutang udah
gitu aja. Ternyata ini harus lebih
detail dan balance hasilnya
Kalau yang berhubungan sama jassa itu
enak banget. Nggak ribet dan detail
kayak gini.
66
Verbatim FGD (Focus Group Discussion)
PT. TEMPRINA MEDIA GRAFIKA (JAWA POS GROUP)
No Subjek Jawaban
1. Karyawan 1 Saya bekerja di Temprina awal 2004, awalnya dari
PHL 3 tahun, kontrak terus karyawan gitu ya. Singkat
cerita gini kalau kerja di Temprina suka dukanya itu
waktu pekerjaan padat itu mungkin waktu bersama
keluarga agak sedikit nggak ada soalnya jam kerjanya
12 jam. Lemburnya 3 jam. Mungkin teman-teman juga
mengalami semua waktu untuk keluarganya sangat
terbatas. Habis pulang kerja capek Cuma ngajarin anak
sebentar terus tidur. Eeee.. masalah interen dengan
perusahaan atau teman-teman mungkin komunikasi.
Selama ini saya rasa komunikasi kurang. Saya sendiri
orangnya untuk ngobrol sama teman-teman jarang.
Sementara saat ini Temprina istimewa.
2. Karyawan 2 Saya tahun 2014 dari SMK. Tapi kerja disini kan
kayaknya nggak masuk sama jurusan sekolah saya tapi
pekerjaan itu nggak harus masuk dengan jurusan di
sekolah. Tapi menurut saya pekerjaan itu nyaman,
patner dan gaji. Kenyamanan pekerjaan dan partner
kerja itu harus nyaman. Selama ini saya merasa senang
dengan pekerjaan saya mbak. Hambatan saya bekerja
nggak sesuai jurusan saya ya mulai nol lagi belajar
lagi. Benar kata Mas Faat waktu keluarga kurang itu
emang resikonya mbak.
3. Karyawan 3 Iya dulu itu saya awalnya ingin berhenti bekerja disini
karena gajinya sedikit, saya dulu juga sering menangis
waktu bekerja. Tapi setelah itu saya semangat lagi
karena ada seseorang yang menjadi pacar saya dan
selalu beri semangat pada saya sampai akhirnya lama-
lama saya betah bekerja disini. Saya pernah ditegur
oleh atasan karena memang kesalahan saya mbak.
Saya kerja ya berusaha maksimal apalagi deadline
tugas ekspedisi takutnya kalau molor-molor juga kena
teguran gitu mbk. Tapi saya senang sama pekerjaan
saya mbak. Satu lagi keluhannya itu kita nggak pernah
67
dapat kaos mbak. Jadi kita buat-buat sendiri gitu mbak.
4. Karyawan 4 Saya rasa saya sudah bekerja sesuai prosedur mbak.
Kalau di deadline pekerjaan saya ya cepet
nyelesaikannya mbak. Ya hambatan saya dalam
bekerja itu saya bingung harus mengikuti perintah
siapa mbak soalnya kadang waktu bekerja diminta
Karu untuk seperti ini kemudian ada atasan yang
datang dibilangi berbeda lagi. Jadi saya bingung mbak
kadang ikut yang mana.
5. Karyawan 5 Kalau saya sih sama mbak apa ya kadang saya dapat
informasi yang beda dari karu saya sama atasannya
lagi. Ya gimana ya mbak sebenarrnya juga harus
matuhi perintah atasan tapi saya juga harus patuh sama
Karu saya mbak. Makanya kadang itu kita bingung.
6. Karyawan 6 Kebetulan saya di pracetak itu kendala yang saya
alami itu ya harus deadline itu mbak apalagi koran.
Koran itu malam harus sudah jadi. Sedangkan kadang
mengalami trouble dalam mesin atau cetakannya tapi
sebisa mungkin saya selesaikan tepat waktu mbak.
Saya juga kerjanya shift malam malam jadi harus
benar-benar terjaga dalam bekerja mbak.