laporan transmisi

11
TRANSMISI A. Tujuan - Agar maha siswa dapat melakukan pembongkaran dan pemasangan sesuai SDP(Manual book). - Agar mahasiswa mengenal komponen transmisi. - Agar mahasiswa memahami cara kerja transmisi. - Agar mahasiswa dapat melakukan pengukuran komponen transmisi. - Agar mahasiswa menganalisa dan mengambil kesimpulan dari kondisi komponen transmisi. - Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dan fungsi transmisi. - Agar mahasiswa dapat melakukan perbaikan transmisi. B. Alat dan bahan Alat - Tool set - Trecker - Tang spi - Feeler gauge - Jangka sorong - V block - Dial gauge - Kain lap - Grease - Balok kayu

Upload: muhamad-isnaini

Post on 09-Jul-2016

951 views

Category:

Documents


92 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TRANSMISI

TRANSMISI

A. Tujuan

- Agar maha siswa dapat melakukan pembongkaran dan pemasangan

sesuai SDP(Manual book).

- Agar mahasiswa mengenal komponen transmisi.

- Agar mahasiswa memahami cara kerja transmisi.

- Agar mahasiswa dapat melakukan pengukuran komponen

transmisi.

- Agar mahasiswa menganalisa dan mengambil kesimpulan dari

kondisi komponen transmisi.

- Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dan fungsi transmisi.

- Agar mahasiswa dapat melakukan perbaikan transmisi.

B. Alat dan bahan

Alat

- Tool set

- Trecker

- Tang spi

- Feeler gauge

- Jangka sorong

- V block

- Dial gauge

- Kain lap

- Grease

- Balok kayu

Bahan

- Transmisi

- Grese

Page 2: LAPORAN TRANSMISI

C. Keselamatan kerja

- Saat membongkar gunakan alat dan bahan dengan benar,tidak

dengan cara di pukul,kecuali bagian-bagian tertentu

- Amati cara kerja dan arah putaran roda gigi transmisi dengan teliti

- Hati-hati ter hadap benda keras dan tajam

- Hati-hati terhadap benda yang mudah terbakar

- Gunakan alat sesuai fungsinya

- Gunakan pakayan praktek/pakayan kerja

D. Teori singkat

Sistem transmisi dalam otomotif,adalah sistem yang berfungsi

untuk konversi torsi dan kecepatan(putaran) dari mesin menjadi torsi dan

kecepatan yang berbeda-beda untuk di teruskan ke penggerak akhir.

Konversi ini merubak kecepatan putaran yang tinggi menjadi lebih

rendah akan tetapi putarannya jadi lebih bertenaga,torsi ter tinggi

umumnyaterjadi pada pertengahan dari batas putaran mesin yang di

izinkan,sedangkan kendaraan membutuhkan torsi tertinggi pada saat mulai

bergerak,

Kendaraan yang sedang berjalan pada jalan yang mendaki

memerlukan torsi yang lebih tinggi di bandingkan dengan mobil yang

berjalan di jalan yang datar,kendaraan yang berjalan dengan kecepatan

rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi di bandingkan kecepatan

tinggi.Sehingga karena keadaan tersebut maka di perlukan sistem

transmisi pada kendaraan agar kebutuhan tenaga dapat terpenuhi oleh

mesin.

Jenis-jenis transmisi

Selective gear transmission/manual transmission.

a. Sliding mesh type

Adalah tipe transmisi yang perpindahan

gighinya dengan cara menggerakan gigi-gig

yang akan di hubungkan,tipe ini gigi-giginya

Page 3: LAPORAN TRANSMISI

di rancang agar bisa meluncur pada poros

transmisi tersebut.

b. Constan mesh type

Adalah transmisi yang gigi-gigi pada output

shaf transmisi saling berhubungan dengan

gigi counter gear.gigi-gigi output shaf

tersebut tidak berhubungan dengan output

shaf sehingga dapat berputar bebas pada out

put shaft.

c. Synchromes type

Tipe ini hampir sama dengan tipe

constant,hanya saja di tambah dengan gigi

cynchromes yang berguna untuk

menyamakan putaran gigi-gigi yang akan di

hubungkan sehingga bunyi dan putaran jadi

lebih halus.

Planetary gear transmission

Tipe ini adalah transmisi yang perpindahannya

dilakukan dengan cara mengatur hubungan antara sun

gear ,planetari gear,dan ring gear.

Automatic transmission

Adalah transmisi yang perpindahan giginya

dilakukan secara otomatis sesuai kecepatan dan

bahan kendaraan.

Fluid type

Electric type

Page 4: LAPORAN TRANSMISI

E. Langkah kerja

Pembongkaran

1. Lepas baut pemindah pada transmisi,

2. Lepas baut pengunci poros tuas pemindah,

3. Lepas penahan bantalan depan dan rumah kopling,

4. Lepas extension housing,

5. Pindahkan steel ball/bola pengunci agar tidak hilang,

6. Lepaskan snapring pada bearing poros input transmisi,

7. Menggunakan balok kayu pukul gear housing hingga

terlepas dari dudukan gigi transmisi,

8. Lepas bola pengunci beserta pegas,

9. Lepaskan poros beserta garpu pemindah gigi satu

persatu,

10. Lepas gigi penggerak ke lima,

11. Lepas baut pengunci penahan bantalan belakang,

12. Lepas snapring pengunci bearing poros output dan

poros counter gear,

13. Lepaskan pen pembatas dan lengan pemindah gigi

mundur,

14. Menggunakan balok kayu,pukul dudukan gigi

transmisihingga terlepas,

15. Lepas poros input,

16. Lepas snapring pada gigi ke tiga,

17. Lakukan pemeriksaan dan pengukuran.

Page 5: LAPORAN TRANSMISI

Pemeriksaan dan pengukuran

1. Memeriksa celah roda gigi dan luncuran dgn

menggunakan dial gauge,

2. Memeriksa celah oli roda gigi 2,3 dan roda gigi ounter

5,

3. Memeriksa daya pengereman ring sincromesh,

4. Mengukur celah roda gigi dan ring syncromesh,

5. Mengukur celah garpu pemindah dan hub sleeve,

6. Mengukur keolengan poros out put,

7. Mengukur diameter luar jurnal poros out put.

Hasil pengukuran

1. Ketebalan flens poros out put =4,25 cm

2. Diameter luar permukaan jurnal poros out put:

a. Gigi 1 =0.012 mm

b. Gigi 2 =34,90 mm

c. Gigi 3 =33,90 mm

d. Gigi 4 =30,90 mm

3. Keolengan poros out put =0,08 mm

4. Celah oli antara roda gigi dan poros gigi:

a. Gigi 1 =0,012 mm

b. Gigi 2 =0,013 mm

c. Gigi 3 =0,007 mm

5. Keadaan ring sinkromes sudah los

6. Celah antara ring sinkromesh dengan ujung alaur roda

gigi:

a. Gigi 1 =0,20 mm

b. Gigi 2 =o,40 mm

c. Gigi 3 =0,40 mm

d. Gigi 4 =0,60 mm

Page 6: LAPORAN TRANSMISI

Perbandingan percepatan gigi:

a. Gigi 1 =32 - 12

b. Gigi 2 =25 - 21

c. Gigi 3 =23 - 28

d. Gigi 4 =13 – 31

e. Gigi mundur =22 -13 – 38

Pemasangan

1. Memasang snap ring pada gigi ke 3

2. Memasang poros input

3. Memukul dudukan poros gigi transmisi dengan balok kayu

agar poros gigi transmisi dapat terpasang

4. Memasang pen pembatas dan lenasn pemindah gigi mundur

5. Memasang snap ring pengunci bearing poros out put dan

poros counter gear

6. Memasang baut pengunci penahan bantalan belakang

7. Memasang gigi penggerak ke 5

8. Memasang poros dan garpu pemindah gigi satu persatu

9. Memasang bola pengunci beserta pegas

10. Memasang kembali gear housing pada dudukan semula

11. Memasang snapring pada bearing

12. Memasang bola pengunci

13. Memasang extension housing

14. Memasang penahan bantalan depan

15. Memasang rumah kopling

16. Memasang tuas pemindah gigi

17. Pastikan semua baut pengunci terpasang dengan baik.

Page 7: LAPORAN TRANSMISI

F. Kesimpulan

Setelah di adakan pemeriksaan dapat saya simpulkan bahwa

keadaan komponen-komponen transmisi sudah banyak yang mengalami

keausan sehingga perlu adanya penggatian,jika tidak di khawatirkan

kerusakan akan semakin parah dan kerja transmisi tidak akan sempurna.

Setelah melakukan pembongkaran system transmisi maka

mahasiwa jadi tahu prinsip kerja transmisi dan knapa di adakan transmisi

pada kendaraan.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam praktikum transmisi adalah

a. Pada saat pembongkaran, transmisi harus pada posisi netral.

b. Pada saat pembongkaran sebaiknya komponen – komponen di

urutkan, agar tidak salah dalam pemasangan.

c. Pada saat pemasangan di perhatikan posisi komponen, jangan

sampai terbalik, karena kalau sampai terbalik transmisi tidak akan

bisa bekerja.

Fungsi dari masing – masing komponen transmisi berbeda

– beda. Semua komponen sangatlah penting.

Komponen transmisi juga memerlukan komponen kopling

yang membantu melepaskan putaran mesin, karena bila putaran

tidak terputus transmisi tidak akan befungsi.

Page 8: LAPORAN TRANSMISI

G. Gambar