laporan tahunan annual report 2014 - · pdf fileanalisis dan pembahasan manajemen management...
TRANSCRIPT
2014
Laporan TahunanAnnual Report
PT GLOBAL TELESHOP Tbk.
Table of ContentDaftar Isi
01KILAS KINERJA 2014FLASHBACK PERFORMANCE OF 2014
4 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
5 Gra� k Ikhtisar Keuangan
Graphic of Financial Highlights
6 Gra� k Kinerja Saham
Share Performance Graphic
6 Tabel Pergerakan Saham
Share Trading Activity Table
02LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBOARD OF COMMISSIONERS AND
DIRECTOR REPORTS
8 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners' Report
12 Laporan Direksi
Board of Directors' Report
03PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE
18 Informasi
Information
19 Riwayat Singkat
Company Overview
19 Kegiatan Usaha
Business Activity
20 Produk dan Jasa
Products and Services
21 Peta Operasional
Operational Map
22 Jaringan Ritel
Retail Network
23 Struktur Organisasi
Organization Structure
24 Visi, Misi, dan Nilai Perseroan
Vision, Mission, and Corporate Value
25 Pro� l Dewan Komisaris
Board of Commissioners' Pro� le
27 Pro� l Direksi
Board of Directors Pro� le
30 Sumber Daya Manusia
Human Resources
32 Komposisi Karyawan
Employees Composition
34 Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
34 Komposisi Kepemilikan Saham
Share Ownership Composition
35 Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Majority and Controlling Shareholders
35 Nama dan Alamat Entitas Anak
Name and Address of Subsidiaries
36 Kronologis Saham
Share Listing Chronology
36 Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal
Professional Institution Supporting Company
37 Penghargaan
Awards
04ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
41 Tinjauan Operasional
Operational Review
42 Uraian Kinerja Keuangan
Description on Financial Performance
45 Kemampuan Membayar Utang
Solvency
45 Tingkat Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectability Level
46 Struktur Permodalan
Capital Structure
46 Kebijakan Atas Struktur Modal
Policy on Capital Structure
47 Informasi dan Ikatan Material Terhadap Investasi
Barang Modal
Material Fact After Balance Sheet Date
47 Kejadian Setelah Tanggal Laoran Posisi Keuangan
Event After Reporting Date
48 Prospek Usaha
Business Outlooks
49 Perbandingan antara Target Awal Tahun Buku dengan
Realisasi
Comparison Between Initial Target in the Fiscal Year and
Its Implementation
49 Target yang Ingin Dicapai Perusahaan dalam Satu Tahun
Company Target to be Achieved in One Year
52 Strategi Pemasaran
Marketing Strategies
55 Uraian Kebijakan Dividen
Dividend's Policy
55 Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Use of Public O� ering Proceeds
55 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan
Kepentingan dan/atau dengan Pihak A� liasi
Information on Material Transactions Containing Con� ict
of Interest and / or With A� liations
56 Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang
Berpengaruh Secara Signi� kan
Changes in Regulations That Have Signi� cant Impact
56 Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes in Accounting Policies
05TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
60 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
63 Dewan Komisaris
Board of Commisisoner
65 Direksi
Board of Director
68 Komite Audit
Audit Committee
72 Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committee
72 Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
74 Audit Internal
Internal Audit
76 Sistem Pengendalian Intern
Internal Control System
78 Manajemen Risiko
Risk Management
79 Perkara Penting
Signi� cant Cases
79 Sanksi Administratif
Administrative Sanctions
79 Kode Etik dan Budaya Perseroan
Code of Conduct and Company's Culture
79 Kepemilikan Saham oleh Karyawan atau Manajemen
Employee and Management Stock Ownership
79 Sistem Pelaporan Pelanggaran
Violation Reporting System
06TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
83 Praktik Ketenagakerjaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Practices of Employment and Occupational Health and
Safety
84 Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Social and Community Development
84 Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
Laba UsahaOperating Pro� t
Pendapatan TotalTotal Revenue
Laba BersihNet Pro� t
Total AsetTotal Asset
176,67
4.037,22
92,44
1,851,53
2014 HighlightsDalam Miliar Rupiah / In Billion Rupiahs
Kilas Kinerja 2014Flashback Performance of 2014
Kilas Kinerja 2014Flashback Performance of 2014
Kilas Kinerja 2014Flashback Performance of 2014
4 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
4 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Dalam Rupiah / In Rupiahs
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
URAIAN / DESCRIPTION 2014 2013 2012
LABA RUGI KOMPREHENSIF / COMPREHENSIVE INCOME
Pendapatan / Revenues 4.037.217.247.921 3.887.252.590.039 2.963.941.613.778
Laba (rugi) bruto / Gross Pro� t (Loss) 368.229.278.402 345.776.946.249 337.632.853.439
Laba (rugi) usaha/operasional / Operational pro� t (loss) 178.667.894.004 202.596.825.408 200.389.003.408
EBITDA 195.367.618.657 216.843.777.132 212.098.870.863
Laba (rugi) Bersih periode berjalan / Net Pro� t (Loss) for current year 92.127,360.416 115.042.169.452 113.127.860.598
Laba (rugi) komprehensif / Comprehensive Pro� t (loss) 92.443.661.666 115.042.169.452 113.127.860.598
Laba Per saham (dasar) / Pro� t per share (basic) 83 104 108
LAPORAN POSISI KEUANGAN / FINANCIAL POSITION REPORT
Jumlah Aset / Total Assets / Total Assets 1.851.534.724.223 1.488.531.947.080 1.030.124.606.526
Jumlah Aset Lancar / Total Current Assets 1.782.881.292.967 1.422.107.607.865 974.660.950.988
Jumlah Aset Tidak Lancar / Total Non-Current Assets 68.653.431.256 66.424.339.215 55.463.655.538
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 1.284.887.778.444 1.014.328.662.967 614.296.779.865
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek / Total Current Liabilities 1.274.133.300.444 1.005.187.905.967 607.416.365.865
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang / Total Non-Current Liabilities 10.754.478.000 9.140.757.000 6.880.414.000
Jumlah Ekuitas / Total Equity 566.646.945.779 474.203.284.113 415.827.826.661
Modal Disetor / Paid-In Capital 223.076.540.160 223.076.540.160 223.076.540.160
Saldo Laba / Retained Earnings 343.543.577.810 251.103.889.778 192.733.759.325
RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO
Rasio Lancar (%) / Current Ratio 139,93% 141,48% 160,46%
ROA 0,05 0,08 0,11
ROE 0,16 0,24 0,27
Ebitda thd pendapatan (%) / Ebitda on revenue 4.83% 5,58% 7,16%
Periode Laporan KeuanganFinancial Statements Period
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
5
Gra� k Ikhtisar KeuanganGraphic of Financial Highlights
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
5
PENDAPATAN NETO Net Revenues LABA BRUTO Gross Pro� tDalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
LABA USAHA Income Operation
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Total Comprehensive Income for The Year
TOTAL ASET Total Assets
2.963.941
200.389
113.127
1.030.125
337.633
3.887.252
202.596
115.042
1.488.531
345.776
4.037.217
178.668
92.443
1.851.535
368.229
2012
2012
2012
2012
2012
2013
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2014
6 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
6 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Gra� k Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan Hingga 31 Desember 2014Trend of Shares and Trading Volume as December 31, 2014
Gra� k Kinerja SahamShare Performance Graphic
Harga dan Volume Saham Per TriwulanQuarterly Stock Price and Volume
Bulan / Month Penutupan / Close
Pembukaan / Open Tertinggi / High Terendah / Low Volume
Januari / January 1,150 1,240 1,140 1,185 110,200
Februari / February 1,180 1,300 1,135 1,225 404,700
Maret / March 1,225 1,300 1,100 1,185 309,400
April / April 1,230 1,300 1,115 1,145 128,600
Mei / May 1,145 1,300 1,100 1,150 487,200
Juni / June 1,180 1,190 1,090 1,150 339,800
Juli / July 1,110 1,160 1,080 1,145 167,000
Agustus / August 1,145 1,250 1,050 1,125 261,000
September / September 1,125 1,130 855 895 312,400
Oktober / October 1,000 1,000 800 950 130,200
November / November 950 1,085 890 925 36,400
Desember / December 950 1,085 850 1,000 136,700
Tabel Pergerakan SahamShare Trading Activity Table
0
200
400
600
800
1000
1200
Close
Volume
1400
Ags Sep Okt Nov DesJulJunMeiAprMarFebJan
1600 400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Directors
Reports
8 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
8 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
GUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROGUNTUR SIBOROKomisaris UtamaKomisaris UtamaKomisaris UtamaKomisaris UtamaKomisaris UtamaKomisaris UtamaPresident CommissionerPresident CommissionerPresident CommissionerPresident CommissionerPresident CommissionerPresident CommissionerPresident CommissionerPresident CommissionerPresident Commissioner
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
9
We are certain that people’s interests will remain high in welcoming the innovation of telecommunication
products that continue to improve.
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report
Atas nama Dewan Komisaris, dengan berbangga hati, kami
melaporkan bahwa tahun 2014 merupakan tahun yang
penuh tantangan dan peluang. Kami bersyukur, Perseroan
telah mencatatkan pencapaian yang positif pada tahun
2014. Hal ini tidak terlepas dari kinerja manajemen dalam
menjalankan berbagai keputusan strategis yang tepat, serta
kejelian dalam merealisasikan peluang di tengah berbagai
situasi yang terjadi baik dalam persaingan industri sejenis
maupun tantangan kondisi perekonomian tanah air.
Penilaian Atas Kinerja Direksi 2014
Perseroan berhasil mencapai pertumbuhan yang stabil
dengan peningkatan kinerja keuangan yang baik. Pada
tahun ini, Perseroan berhasil membukukan peningkatan
pendapatan sebesar Rp4,04 triliun, meningkat 3,86% dari
pendapatan di 2013 yang sebesar Rp3,89 triliun.
Selain itu, kami menilai kinerja Direksi dalam mengelola
Perseroan mengalami perkembangan yang positif. Dengan
penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam
Perseroan, sehingga Perusahaan dapat berjalan dengan
e� sien dan terarah sesuai dengan visi, misi, serta tata nilai
Perseroan.
On behalf of the Board of Commissioners, we are proud to say
that, despite being � lled with challenges and opportunities,
2014 was the year in which we were able to record another
positive and satisfying growth. This achievement cannot
be separated from the performance of the management
in implementing various strategic decisions accurately as
well as the quick-thinking in seizing opportunities amid the
challenges, either in the competition with similar business as
well as the nation’s economic condition.
Evaluation on the Board of Directors Performance
The Company succeeded in recording stable growth with
improvement on its � nancial performance. This year, the
Company was able to achieve revenue of Rp4.04 trillion,
increased by 3.86% from the revenue in 2013 amounting to
Rp3.89 trillion.
In addition, we are of the opinion that the Board of Directors
has managed the Company satisfactorily as marked by the
positive growth this year. With the implementation of Good
Corporate Governance practices, the Company is able to
conduct its business in an e� cient manner with the direction
as in line with the Company’s vision, mission and values.
Kami yakin animo masyarakat akan tetap tinggi dalam menyambut inovasi produk-produk telekomunikasi yang
tak pernah berhenti berkembang.
10 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Kami menilai kinerja Direksi tahun 2014 sungguh memuaskan.
Untuk itu, Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang
tinggi terhadap prestasi Perseroan. Namun demikian, masih
terdapat beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian
manajemen untuk perbaikan Perseroan khususnya dalam hal
peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta efesiensi,
dan kualitas operasional.
Pandangan Atas Prospek Usaha
Mengacu pada tren pasar produk telekomunikasi yang positif
pada 2014, kami yakin animo masyarakat akan tetap tinggi
dalam menyambut inovasi produk telekomunikasi yang
tidak pernah berhenti berkembang. Kami melihat kondisi
perkembangan industri informasi dan telekomunikasi
nasional juga meningkat dengan pertumbuhan sebesar
10,02%, membuat kami optimis daya beli masyarakat akan
tetap tinggi selaras dengan laju perkembangan teknologi
telekomunikasi.
Kami juga meyakini Perseroan akan mampu menghadapi
berbagai kondisi yang mungkin akan terjadi tahun 2015,
mengingat Direksi dan manajemen telah menyusun
berbagai langkah strategis dalam menindaklanjuti prospek
kegiatan usaha yang sesuai dengan rencana jangka panjang
Perseroan.
We assessed the performance of Directors in 2014 were really
satisfying. Nevertheless, there are still several aspects that
need to be put into the attention of the management for the
improvement of the Company, particularly in the matters of
human resources quality, e� ciency, and operations quality.
Opinion on Business Outlook
Referring to the positive trend in telecommunication
sector throughout the year, we are certain that people’s
interests will remain high in welcoming the innovation of
telecommunication products that continue to improve.
We observe that the national telecommunication and
information industry will continue to grow by 10.02%,
encouraging us to be optimistic that the purchasing power
will remain high consequently, in line with the development
of telecommunication technology.
We are certain that the Company will be able to face the
challenges in the following year pertaining to our business.
The Board of Directors and the management has drafted
various strategic steps that, in our opinion, will be able to
follow-up the Company’s business prospects in accordance
with the Company’s long term plan.
GUNTUR SIBOROKomisaris Utama |
President Commissioner
KARNADI WIDODOKomisaris |
Commissioner
CHAN CHEONG MENGKomisaris Independen |
Independent Commissioner
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
11
Apresiasi dan Penutup
Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan
kerjasama yang baik dari jajaran Komite, Direksi, karyawan
serta pemangku kepentingan lainnya, sehingga Perseroan
dapat tumbuh lebih baik pada tahun 2014. Tentunya harapan
kami, pada tahun 2015, dukungan dan kerjasama perlu lebih
ditingkatkan lagi mengingat perkembangan teknologi
komunikasi yang semakin meningkat.
Appreciation and Closing
To conclude, we would like to extend our utmost appreciation
and gratitude for all supports and cooperation from the
Board of Directors, employees, committees under the Board
of Commissioners as well as other stakeholders so that the
Company can generate good performance during 2014. We
hope that, in 2015, these supports and cooperation can be
developed more considering that the telecommunication
industry will continue to grow.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
GUNTUR SIBOROKomisaris Utama / President Commissioner
GUNTUR SIBOROKomisaris Utama / President Commissioner
12 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
12 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
EVY SOENARJOEVY SOENARJOEVY SOENARJOEVY SOENARJOEVY SOENARJOEVY SOENARJOEVY SOENARJOEVY SOENARJOEVY SOENARJODirektur Utama Direktur Utama Direktur Utama Direktur Utama Direktur Utama Direktur Utama President DirectorPresident DirectorPresident DirectorPresident DirectorPresident DirectorPresident DirectorPresident DirectorPresident DirectorPresident Director
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
13
Laporan DireksiBoard of Director's Report
Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Perseroan menyadari bahwa sektor telekomunikasi berperan
penting dalam lifestyle masyarakat pada saat ini. Walaupun
pada tahun 2014, situasi dan kondisi Indonesia yang
penuh tantangan, namun kebutuhan masyarakat terhadap
telekomunikasi tetap dibutuhkan. Hal ini dapat diketahui,
industri informasi dan telekomunikasi dapat membuktikan
diri sebagai industri nasional terkuat dengan tingkat
perkembangan sebesar 10,02%.
Kinerja Perseroan
Secara keseluruhan pendapatan Perseroan meningkat
menjadi Rp4,04 triliun dibandingkan pada nilai penjualan di
akhir 2013 sebesar Rp3,89 triliun. Persentase pertumbuhan
marjin keuntungannya sebesar 6,49 %.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ritel, Perseroan
juga menunjukkan peningkatan dalam performa pelayanan
terhadap kemitraan. Bagi kami, kemitraan harus diutamakan
dan dijaga kepuasannya. Hal ini dapat dilihat dari bentuk
ucapan terima kasih dari PT Telkomsel atas komitmen,
kerjasama, dan kontribusi terbaik tahun 2014 di berbagai
outlet di seluruh cabang Indonesia. Pencapaian positif yang
Dear Distinguished Stakeholders,
The Company understands that telecommunication sector
plays a signi� cant role in modern lifestyle. Despite the
challenging national condition in 2014, information and
telecommunication industry is capable of being the most
resilient national industry and meet the community's
demand on telecommunication with growth rate of 10.02%.
Company Performance
The Company's revenue increased to Rp4.04 trillion compared
with the value at the end of 2013 which amounted to Rp3.89
trillion. The percentage of pro� t margin grew by 6,49 %.
As a company that engages in retail sector, the Company
demonstrates a signi� cant increase in service performance
toward partnership. For us, they key of maintaining
partnership is through satisfaction, as re� ected from the
gratitude expressed by PT Telkomsel for the best commitment,
cooperation and contribution from all branches across
Indonesia in 2014. These positive achievements cannot
We are optimistic that the Company will lead in the market competition in 2015.
Kami memiliki optimisme Perseroan akan menjadi terdepan dalam persaingan pasar
di tahun 2015.
14 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
berhasil diraih Perseroan tidak terlepas dari kebijakan strategis
Perseroan dalam menetapkan strategi usaha baik dalam segi
pemasaran yang dilakukan dalam bentuk kerjasama tim untuk
menetapkan kebijakan maupun eksekusi secara strategis.
Di tengah berbagai pencapaian tahun 2014 ini, Perseroan juga
menghadapi beberapa kendala berasal dari kondisi eksternal,
misalnya kondisi nilai tukar rupiah yang � uktuatif dan naiknya
harga bahan bakar minyak menjadi pemicu meningkatnya
biaya distribusi Perseroan. Hal ini mengakibatkan laba bersih
perseroan mengalami penurunan dari Rp 115,04 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp 92,44 miliar pada tahun 2014.
Tantangan yang dihadapi oleh Perseroan antara lain
meningkatnya biaya sewa outlet di pusat perbelanjaan
yang menjadi dasar penjualan produk-produk Perseroan
akan berdampak pada berkurangnya marjin pertumbuhan,
ditambah peningkatan angka upah minimum tahun 2014.
Untuk menghadapi hal tersebut, Perseroan menetapkan
strategi dengan menambah volume penjualan sehingga
diharapkan laba bersih perseroan dapat meningkat.
Prospek Usaha Perseroan
Kami memiliki optimisme Perseroan akan menjadi terdepan
dalam persaingan pasar di tahun 2015. Melihat perkembangan
pertumbuhan industri, kami yakin pertumbuhan industri
penjualan produk telekomunikasi akan berlanjut terus di
tahun mendatang. Dengan adanya pergeseran industri
telekomunikasi yang semakin menekankan layanan data,
permintaan untuk smartphone, android, dan iPhone dengan
� tur kemampuan sepadan akan terus meningkat.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Pada tahun 2014, Perseroan telah mencapai performa yang
baik serta prospek bisnis yang lebih optimal. Pencapaian
tersebut merupakan hasil atas konsistensi Perseroan dalam
menerapkan pengelolaan perusahaan yang baik dalam
segala elemen yang ada di dalam perusahaan. Oleh karena
itu, komitmen Perseroan untuk menerapkan tata kelola
perusahaan merupakan sebuah kesungguhan dalam
menjaga integritas serta wadah akuntabilitas kepada publik
tentang pengelolaan Perseroan.
be separated from strategy implementation in marketing
strategy through cooperation in determining policies and
performing strategic execution.
Amid the achievements gained this year, the Company faced
numerous challenges stemming from external condition,
such as � uctuative rupiah exchange value and rising fuel
price that triggered distribution cost to increase. This problem
caused net pro� t to decrease from Rp 115.04 billion in 2013
to Rp 92.44 billion in 2014.
The challenge faced by the Company was in the form of rising
rental price of outlets in shopping centers, which became the
cornerstone of product sales. This challenge would a� ect
the Company in the form of decreasing growth margin,
followed by rising minimum wage number in 2014. As such,
the Company implemented the strategy of increasing sales
volume to increase the company's net pro� t.
Business Outlook
We are of the opinion that the Company will be at the
frontline in market competency of 2015. In view of industry
development, we believe telecommunication product
sales will continue to improve in the future. The shift in
telecommunication industry that emphasizes on data
service, demands for smartphone, android and iPhone with
equal features will be sustainably increased.
Good Corporate Governance Implementation
In 2014, the Company had attained better performance
and optimum business prospect. Such achievements were
due to the consistency in implementing good corporate
government within all of the company's elements. As such,
the Company is fully committed in preserving its integrity
and accountability on Company management to the public.
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
15
Pada akhirnya, dengan keseriusan menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik yang sejalan dengan best practices,
Perseroan telah memberikan perlindungan serta rasa
adil kepada para pemangku kepentingan, manajemen,
pemegang saham, serta pada akhirnya dapat memberikan
citra baik bagi Perseroan.
Wujud dari penerapanan Tata Kelola Perusahaan pada tahun
2014, antara lain: dengan melakukan pengawasan dari
berbagai perangkat terlaksananya tata kelola perusahaan,
baik dari dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham,
menerapkan penilaian terhadap Dewan Komisaris maupun
Direksi, serta pengawasan yang terpadu melalui kinerja
Komite Audit, penyesuaian yang terus menerus terhadap
Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas serta
transparan. Di sisi lain, Perseroan juga mengembangkan
pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam
pengembangan sumber daya manusia Perseroan.
With prudence in Good Corporate Governance
implementation in accordance with best practices, the
Company provided protection and equal treatment for
all stakeholders, management and shareholder; which
inevitably generated positive image for the Company.
Good Corporate Governance implementation in 2014
was conducted by: monitoring the performance of good
corporate governance elements, both in convening General
Meeting of Shareholders, assessing Board of Commissioners
and Board of Directors, integrated monitoring through
Auidt Committee performance and continuous adjustment
on a transparent Standard Operating Procedure (SOP). On
the other hand, the Company also developed corporate
social responsibility management in human resources
development.
OCTAVIANE N.A. MUSSUDirektur Pemasaran
Director of Marketing
EVY SOENARJO Direktur Utama
President Director
RUSRANDirektur IT and Supply Chain (Tidak Terafiliasi)Director of IT and Supply Chain (Non-affiliated)
JANUAR CHANDRADirektur Keuangan dan Hubungan InvestorDirector of Finance and Investor Relations
DANANG CAHYONODirektur Distribusi
Director of Distribution
16 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Penutup
Direksi mengucapkan rasa terimakasih serta apresiasi yang
tinggi kepada Dewan Komisaris dalam hal pengawasan
serta arahan yang telah diberikan sepanjang tahun 2014.
Penghargaan juga kami dedikasikan kepada para pemegang
saham, pemangku kepentingan, mitra usaha, dan juga para
pelanggan sekalian atas motivasi, kepercayaan maupun
kerjasama yang telah terjalin dengan baik hingga kini.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih serta
penghargaan kami kepada segenap karyawan atas dedikasi
dan loyalitas dalam mengemban tanggung jawab yang
mendukung tercapainya visi, misi dan menerapkan nilai-
nilai Perseroan. Direksi berharap Perseroan dapat terus
menunjukkan pertumbuhan kinerja serta peningkatan
usaha yang berkelanjutan sebagai salah satu pilar industri
telekomunikasi tanah air.
Closing Remarks
Board of Directors would like to extend their utmost
gratitude and appreciation to Board of Commissioners for the
monitoring and direction given in 2014. We also dedicated
our appreciation to the shareholders, stakeholders, business
partners and the customers for their motivation and
cooperation.
We also extend our gratitude and appreciation for the
employees for their dedication and loyalty in embracing their
duties, supporting the ful� ment of vision and mission and
implementing Company values. Board of Directors hopes
for the Company to demonstrate performance growth and
sustainable business development as one of the foundations
of national telecommunication industry.
Atas nama Direksi,
On behalf of Board of Directors,
EVY SOENARJODirektur Utama / President Director
On behalf of Board of Directors,
EVY SOENARJODirektur Utama / President Director
Pro� l PerusahaanCompany Pro� le
18 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Nama Perusahaan / Company’s Name PT GLOBAL TELESHOP TBK.
Bidang Usaha/Produk
Business Line / Products
Bergerak dalam bidang ritel perangkat telekomunikasi yang meliputi
handset, komputer, aksesoris, jasa layanan reparasi dan purna jual, serta
bidang distribusi meliputi produk simcard dan voucher isi ulang.
The Company engages in the area of retail telecommunication device which
includes handset, computer, accessories, repair and after-sales service and
product distribution, including sim card and top-up voucher products.
Akta Pendirian / Deed of Establishment No. 1 tanggal 1 Maret 2007 Notaris H. Yunardi, SH
No.1, dated March 1, 2007 Notary H.Yunardi, SH.
SK Menkumham /
Decree of Minister of Law and Human Rights
No. W7-07850 HT. 01.01-TH. 2007 tanggal 13 Juli 2007
No. W7-07850 HT. 01.01-TH. 2007, dated July 13, 2007.
Modal Dasar dan Modal Disetor /
Authorized and Paid-in Capital
Modal Dasar : Rp400.000.000.000,-
Authorized Capital : Rp 400.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor: Rp111.111.200.000,-
Issued and Paid-up Capital: Rp 111.111.200.000,-
Kepemilikan Saham / Shareholding Per 31 Desember 2014 / Per December 31, 2014
PT Trikomsel Oke, Tbk - 89,69% / PT Trikomsel Oke Tbk – 89,69%
Masyarakat - 10,31% / Public – 10,31%
Alamat Kantor / O� ce Address Graha Bimasakti
Jl. Warung Buncit Raya No. 151A
Duren Tiga, Pancoran
Jakarta Selatan 12760
Telp : (62-21) 799 0708
Fax : (62-21) 799 0912
Email : [email protected]
Website : www.globalteleshop.com
INFORMASI INFORMATION
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
19
RIWAYAT SINGKAT
Pada awalnya, Perseroan berdiri dengan nama PT Pro
Empower Perkasa pada 1997. Perubahan nama Perseroan
menjadi PT Global Teleshop dilakukan awal tahun 2011 untuk
menyesuaikan kegiatan usaha di bidang telekomunikasi
yang semakin berkembang. Pada saat berdiri, Perseroan
merupakan agen Authorized Service Vendor (ASV) dari Nokia,
kemudian pada awal 2011, Perseroan membeli aset dari
PT Cipta Multi Usaha Perkasa (‘PT CMUP’). PT CMUP adalah
distributor dan pengecer telekomunikasi resmi dari telepon
seluler dan produk operator. Pada tahun yang sama, Perseroan
mengembangkan kegiatan usahanya dengan mengambil
alih saham PT Persada Centra Maxindo dan PT Persada
Centra Digital yang bergerak dalam bidang ritel dan jasa
reparasi khusus produk-produk Apple. Perseroan kemudian
mendirikan PT Global Distribution yang bergerak di bidang
distributor simcard dan voucher isi ulang untuk produk-
produk operator PT Telkomsel Oke, Tbk. Sejak tahun 1997,
citra baik Global Teleshop sebagai peritel telekomunikasi
tersohor telah dikenal masyarakat sebagai jaringan ritel
telekomunikasi nasional pertama yang menjual MultiBrand.
Perseroan menjadi solusi yang menawarkan variasi produk
teknologi telekomunikasi yang dapat memberikan segala
kemudahan kepada masyarakat.
KEGIATAN USAHA
Kegiatan usaha Perseroan bergerak di bidang ritel perangkat
telekomunikasi yang meliputi handset, komputer, aksesori,
jasa layanan reparasi dan purna jual. Sedangkan, di bidang
COMPANY OVERVIEW
First established as PT Pro Empower Perkasa in 1997, the
Company changed its name to PT Global Teleshop in 2011 to
be in accordance with the growing business activity in the
telecommunication � eld. At the time of its establishment, the
Company was the agent of Authorized Service Vendor (ASV)
from Nokia. Subsequently in 2011, the Company purchased
the shares of PT Cipta Multi Usaha Perkasa (CUMP). PT CUMP
was o� cial distributor and retailer of cellular phones and
operator products. In the same year, the Company developed
its business activity by doing shares acquisition of PT Persada
Centra Maxindo and PT Persada Centra Digital that engaged
in retail and repair service especially for Apple products. The
Company also established PT Global Distribution as simcard
and top-up voucher distributor for PT Telkomsel Oke, Tbk.
Since 1997, Global Teleshop’s good images as a famous
telecommunication retailer has been known to the public as
the � rst national retail telecommunications network that sells
MultiBrand products. The Company is a solution that o� ers
a variety of telecommunications products to facilitate the
community.
BUSINESS ACTIVITY
The Company engages in retail telecommunication device
including handset, computer, accessories, repair and after-
sales service, as well as dstributing sim cards and top-up
Perseroan adalah distributor dan pengecer telekomunikasi resmi dari telepon seluler dan
produk operator.
The Company is the o� cial distributor and retailer of cellular phones and operator products.
SekilasBrief
20 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
distribusi meliputi produk simcard dan voucher isi ulang.
Perseroan telah dengan sukses memiliki jaringan distribusi
yang luas di lebih dari 37.800 titik distribusi dan 37.500
reseller/retailer pihak ketiga serta memiliki jaringan ritel
nasional yang terdiri dari 287 outlet di 40 kota besar di
Indonesia.
Perseroan saat ini memegang sejumlah lisensi jaringan ritel
telekomunikasi untuk merek Apple Premium Reseller (APR)
dan dipercaya oleh Research In Motion (RIM) untuk membuka
Blackberry Lifestyle Store pertama di Indonesia. Perseroan
juga menjalankan branded outlet merek Samsung Mobile
Plaza, LG Showroom, dan Androidland Store.
PRODUK DAN JASA
Produk Simcard dan Voucher yang diperdagangkan Perseroan
berasal dari operator Telkomsel dimana Perseroan menjadi
authorized dealer produk operator tersebut. Produk yang
dipasarkan terdiri dari � sik dan elektronik. Denominasi nilai
pulsa isi ulang yang dipasarkan mulai dari Rp5.000,- sampai
Rp100.000,- untuk yang berbentuk � sik. Sedangkan untuk
yang berbentuk elektronik denominasi nilai pulsa isi ulang
yang dipasarkan mulai dari Rp5.000,- sampai Rp100.000,-.
Melalui unit bisnis handset, Perseroan menyediakan berbagai
jenis telepon genggam dan music player untuk segmen
menengah ke atas dengan pembagian lini produk sebagai
berikut:
• Sistem Jaringan: GSM dan CDMA.
• Sistem operasi: BlackBerry OS, iOS, Windows Phone,
Symbian dan Android.
• Tipe penggunaan telepon: smartphone, feature phone
dan tablet.
Perseroan memiliki hubungan kerja sama dengan merek/
produsen telepon seluler antara lain RIM (BlackBerry), Nokia,
Samsung, Sony Mobile, LG, Apple, Acer, Lenovo dan HTC.
vouchers. The Company has successfully owned a large
distribution network in more than 37.800 distribution points
and 37.500 third parties reseller/retailer, as well as national
retail network consisting of 287 outlets in 40 major cities in
Indonesia.
The Company holds a number of licenses for
telecommunications retail network for Apple Premium
Reseller (APR) and is trusted by Research In Motion (RIM) to
launch the � rst Blackberry Lifestyle Store in Indonesia. The
Company also runs branded outlets such as Samsung Mobile
Plaza, LG Showroom, and Androidland Store.
PRODUCTS AND SERVICES
Simcard and voucher products marketed by the Company are
manufactured by Telkomsel, in which the Company serves
as the authorized dealer of these products. The products
include physical and electronic base. Denomination value
of top-up vouchers in physical base ranges from Rp5.000,-
to Rp100.000,-, while the denomination value for electronic
top-up starts from Rp5.000,- to Rp100.000,-.
Through the handset business unit, the Company provides
various types of mobile phones and music player for middle
to upper class segment with the distribution of product lines
as follows:
• Network System: GSM.
• Operating Systems: BlackBerry OS, iOS, Windows Phone,
Symbian, and Android.
• Type of phone use: smartphone, feature phone, and
tablet.
The Company establishes corporate relationship with Cell
phones brand/manufacturer, among others: RIM (BlackBerry),
Nokia, Samsung, Sony Mobile, LG, Apple, Acer, Lenovo, and
HTC.
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
21
Peta OperasionalOperational Map
JAWA TIMUR
38 Ritel Outlet
EAST JAVA
38 Retail Outlets
38
JABODETABEK
9 Distribusi
138 Ritel Outlet
9 Distributors
138 Retail Outlets
147
KALIMANTAN
9 Ritel Outlet
9 Retail Outlets 9
SULAWESI
5 Ritel Outlet
5 Retail Outlets 5
BALI
13 Ritel Outlet
13 Retail Outlets13
JAWA TENGAH
4 Distribusi
29 Ritel Outlet
CENTRAL JAVA
4 Distributors
29 Retail Outlets
33
SUMATERA
31 Distribusi
48 Ritel Outlet
31 Distributors
48 Retail Outlets
79
JAWA BARAT
30 Ritel Outlet
WEST JAVA
30 Retail Outlets
30
22 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Jaringan RitelRetail Network
No Nama Gerai / Outlet Name 2014 2013
1 Global Teleshop Superstore 9 11
2 Global Teleshop 148 156
3 Branded Store 4 24
4 Shop in Shop 48 46
5 Global Applestore 30 30
6 Service Center 2 38
7 Android Land 3 3
8 Operator Store
- Grapari Kios (d/h Gerai Halo) 12 13
- Own Shop Telkomsel 31 33
Jumlah / Total 287 354
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
23
Direktur Utama / President DirectorEVY SOENARJO
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary
JANUAR CHANDRA
Sales Operation &
Corporate Service
Marcomm &
SupportTreasury, Tax & Acc IT & Supply Chain
Cash Management IT
Finance &
AccountingLogistic
Hubungan Investor General Affair
Tax
Business & Cost
Controller
Purchasing - Non
Trade
Legal
Corporate &
BankingRetail Operation
MarcommProduct Marketing
HS
Call Centre & Dig
Social MarketingGlobal Care
Customer Database
& RetainerStore Development
Operation Support
AD Telkomsel
GT Pulsa
Human Capital &
Training
Product Marketing
Non HS
PR & Media Relation
Audit Internal / Internal Audit
ACHMAD ZAKKY APRIAN
Komite Audit / Audit Committee
CHAN CHEONG MENG
Komisaris Utama/ President Commissioner
GUNTUR SIBORO
Sales Operation
Retail
Struktur OrganisasiOrganization Structure
24 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
24 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
IntegrityIntegrity
Discipline
Trustworthy
Continuous Improvement
VISI, MISI, DAN NILAI PERSEROANVision, Mission, and Corporate Value
To be the � rst choice for customer to obtain telecommunication
solutions.
To provide valuable and quality products and services as well as
excellent after-sales service.
Menjadi pilihan pertama bagi konsumen untuk mendapatkan
solusi telekomunikasi.
Menyediakan produk dan jasa yang berkualitas dan bernilai, serta layanan purna jual yang
prima.
VisiVision
MisiMission
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
25
GUNTUR SIBOROKomisaris Utama | President Commissioner
Warga negara Indonesia. 49 tahun. Menjabat sebagai
Komisaris Utama sejak 4 April 2012. Mendapatkan gelar
Sarjana Teknik Elektro dari University Southern California
pada 1986; Master of Engineering dari Cornell University
pada 1988 serta gelar Master Business of Administration dari
Monash University pada 1991. Beliau mengawali karirnya
sebagai Direktur Pemasaran PT Indosat Tbk (2007-2010),
Direktur Utama PT Karya Megah Adijaya (2010-2013), dan
Komisaris Perseroan (2011-2013).
Indonesian Citizen. Age 49. Appointed as President
Commissioner since April 4, 2012. He received his Bachelor
Degree in Electrical Engineering from the University of
Southern California in 1986; Master of Engineering from
Cornell University in 1988 and Master of Business of
Administration from Monash University in 1991. He started
his career as Marketing Director of PT Indosat, Tbk (2007-
2010), President Director of PT Karya Megah Adijaya (2010-
2013), and Company Commissioner (2011-2013).
Pro� l Dewan KomisarisBoard of Commissioners' Pro� le
26 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
KARNADI WIDODOKomisaris | Commissioner
Warga negara Indonesia. 49 tahun. Menjabat sebagai
Komisaris sejak tanggal 1 Juli 2013. Mendapatkan gelar
Sarjana Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta.
Beliau memulai karirnya pada Kantor Akuntan Publik
Siddharta dan Widjaja (KPMG) dengan jabatan terakhir
sebagai Audit Manager, serta pernah menjabat sebagai Head
of Division Finance and Accounting di PT Bank UOB Buana,
Tbk. Sejak 2009, beliau menjabat sebagai Vice President
Finance and Accounting di PT Trikomsel Oke, Tbk.
Indonesian Citizen, age 49 years. Appointed as Commissioner
since July 1, 2013. He received his Bachelor Degree in
Accounting from the University of Tarumanegara, Jakarta. He
began his career in Public Accounting Firm of Siddharta and
Widjaja (KPMG) with his last position as Audit Manager, and
has served as Head of Finance and Accounting Division at PT
Bank UOB Buana Tbk. Since 2009, he served as Vice President
of Finance and Accounting at PT Trikomsel Oke, Tbk.
Warga negara Malaysia, 48 tahun. Menjabat sebagai Komisaris
Independen sejak tanggal 4 April 2012. Mendapatkan gelar
Sarjana Accounting dan Finance dari Middlesex University,
London tahun 1989. Beliau mengawali karirnya sebagai
Direktur Keuangan Rentokil Inital (M) Sdn. Bhd. Malaysia
(1997-2010) dan Chief Finance O� cer Hermes Group (2010-
2011).
Malaysian Citizen, age 48 years. Appointed as Independent
Commissioner since April 4, 2012. He received his Bachelor
Degree in Accounting and Finance from Middlesex University,
London in 1989. He started his career as Finance Director of
Rentokil Initial (M) Sdn. Bhd. Malaysia (1997-2010) and Chief
Finance O� cer of Hermes group (2010-2011)
CHAN CHEONG MENGKomisaris Independen | Independent Commissioner
Pro� l Dewan KomisarisBoard of Commissioners Pro� le
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
27
Pro� l DireksiBoard of Directors Pro� le
Warga negara Indonesia. 42 tahun. Menjabat sebagai
Direktur Utama sejak tanggal 13 Januari 2011. Mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Kristen
Satya Wacana tahun 1995. Beliau mengawali karirnya
sebagai Finance dan Accounting Manager PT Tamindo
Permai Glass (1995-1997); General Manager Retail PT
Trikomsel Oke, Tbk (1997-1998); Direktur PT Trikomsel Oke,
Tbk yang membawahi Corporate Secretary (2008-2009) dan
Direktur Retail PT Trikomsel Oke, Tbk (1999-2008, 2010-2011,
2013-sekarang).
Indonesian Citizen, age 42 years. Appointed as President
Director since January 13, 2011. She received her Bachelor
Degree in Economic Management from Universitas Kristen
Satya Wacana in 1995. She started her career as Finance and
Accounting Manager at PT Tamindo Permai Glass (1995-1997);
General Manager of Retail PT Trikomsel Oke, Tbk (1997-1998);
Director of PT Trikomsel Oke, Tbk which oversees Corporate
Secretary (2008-2009) and Director of Retail PT Trikomsel
Oke, Tbk (1999-2008, 2010-2011, 2013-now)
EVY SOENARJO Direktur Utama dan Direktur Ritel President Director and Director of Retail
28 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Warga negara Indonesia. 37 tahun. Menjabat sebagai Direktur
Tidak Tera� liasi, IT dan Supply Chain. Direktur Independen, IT
and Supply Chain sejak tanggal 4 April 2012. Mendapatkan
gelar Sarjana Ilmu Komputer dari Universitas Bina Nusantara
tahun 2000 dan Master of Commerce dari Curtin University of
Technology tahun 2003. Beliau mengawali karirnya sebagai
Manager Proyek Information Technology PT Trikomsel Oke,
Tbk (2005-2007); Senior Manager Information Technology
PT Trikomsel Oke, Tbk (2007-2010); Asistent Vice President
Information Technology PT Trikomsel Oke, Tbk. (2010-2011)
dan Kepala IT PT Trikomsel Oke, Tbk (2011-2012).
Indonesian Citizen, age 37 years. He was appointed as
Independent, IT & Supply Chain Director since April 4, 2012. He
received his Bachelor Degree in Computer Science from Bina
Nusantara University in 2000 and Master of Commerce from
Curtin University of Technology in 2003. He started his career
as Information Technology Project Manager of PT Trikomsel
Oke, Tbk (2005-2007); Information Technology Senior Manager
of PT Trikomsel Oke, Tbk (2007-2010); Information Technology
Assisstent Vice President of PT Trikomsel Oke, Tbk (2010-2011)
dan Head of IT Division at PT Trikomsel Oke, Tbk (2011-2012).
RUSRANDirektur Tidak Tera� liasi; Direktur IT & Supply Chain Non-a� liated Director; IT & Supply Chain Director
Pro� l DireksiBoard of Directors Pro� le
Warga negara Indonesia. 45 tahun. Menjabat sebagai
Direktur Keuangan dan Hubungan Investor sejak tanggal
13 Januari 2011. Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari
Universitas Tarumanegara tahun 1992. Beliau mengawali
karirnya sebagai Manager Audit pada Kantor Akuntan Publik
Prasetio Utomo & Co-Arthur Andersen (1992-1997), Manager
Accounting dan Finance pada PT Datakom Asia (1998-2002),
dan Direktur Keuangan PT Java Festival Production dan PT
Jaring Data Interaktif (2003-2010). Selain itu, berdasarkan
hasil RUPS Tahun 2013, beliau diangkat pula sebagai Direktur
PT Trikomsel Oke, Tbk.
Indonesian Citizen, age 45 years. Appointed as Director
of Finance and Investor Relation since Januari 13, 2011.
He received his Bachelor Degree in Accounting from
Tarumanegara University in 1992. He started his career as
Audit Manager at Public Accounting Firm of Prasetio Utomo
&Co-Arthur Andersen (1992-1997), Accounting and Finance
Manager of PT Datakom Asia (1998-2002), and Finance
Director of PT Java Festival Production and PT Jaring Data
Interaktif (2003-2010). In addition, based on 2013 RUPS
result, he was also appointed as the Director of PT Trikomsel
Oke, Tbk.
JANUAR CHANDRADirektur Keuangan dan Hubungan Investor Director of Financial and Investor Relation
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
29
Pro� l DireksiBoard of Directors Pro� le
Warga negara Indonesia. 41 tahun. Menjabat Direktur sejak tanggal 4 April 2012. Mendapatkan gelar Sarjana Komputer dari Universitas Gunadarma tahun 1996. Beliau mengawali karirnya sebagai Vice President Sales PT Trikomsel Oke, Tbk (2002-2004), Direktur PT Estetika Inova (2008-2010); Direktur PT Mega Best (2004-2008), Direktur PT Skybee, Tbk (2011-2012), dan Presiden Direktur PT Sinergitama Komindo (2011-2012).
Indonesian Citizen, age 41 years. Appointed as Director since April 4, 2012. She received her Bachelor Degree in Computer from Gunadarma University in 1996. She started her career as Sales Vice President of PT Trikomsel Oke, Tbk (2002-2004), Director of PT Estetika Inova (2008-2010), Director of PT Mega Best (2004-2008), Director of PT Skybee, Tbk (2011-2012), and President Director of PT Sinergitama Komindo (2011-2012).
OCTAVIANE N.A. MUSSUDirektur PemasaranDirector of Marketing
Warga negara Indonesia. 39 tahun. Menjabat Direktur Distribusi sejak tanggal 4 April 2012. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga tahun 1998 serta Master of Management in International Business dari Universitas Gadjah Mada tahun 2003. Beliau mengawali karirnya sebagai Account Manager and Major Account Segment (MAS) Manager Procter & Gamble (1999-2003), Manager Trade Sales Training, Manager Trade Marketing, Regional Business Manager and head of Modern Trade Channel, Jakarta di Mead Johnson (2003-2005), Head of Modern Trade Channel di Reckitt Benckiser Jakarta (2005-2006), Manager Jakarta Regional Operation Development dan Kepala Retail dan Channel Development Nokia (2006-2010), Direktur Utama PT Global Distribution sejak tahun 2011, dan menjabat sebagai salah satu Direktur di PT Trikomsel Oke, Tbk tahun 2013.
Indonesian Citizen, age 39 years. He was appointed as Distribution Director since April 4, 2012. He received his Bachelor Degree of Economic Management from Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga in 1998, and Master of Management in International Business from Gajah Mada University in 2003. He started his career as Account Manager and Major Account Segment (MAS) Manager at Procter & Gamble (1999-2003), Manager of Trade Sales Training, Manager of Trade Marketing, Regional Business Manager and Head of Modern Trade Channel at Mead Johnson-Jakarta, Head of Modern Trade Channel at Reckitt Benckiser Jakarta (2005-2006), Jakarta Regional Manager of Operational Development and Chief of Retail and Channel Development at Nokia (2006-2010), President Director of PT Global Distribution since 2011, and also served as Director at PT Trikomsel Oke, Tbk in 2013.
DANANG CAHYONODirektur DistribusiDistribution Director
30 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Perseroan berkomitmen penuh untuk selalu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkesinambungan.
The Company is fully committed to constantly
improve the quality of Human Resource (HR)
on an ongoing basis.
Perseroan berkomitmen penuh untuk selalu
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
secara berkesinambungan. Seiring dengan pesatnya
pertumbuhan dan persaingan bisnis dalam industri
teknologi telekomunikasi, Perseroan menyadari bahwa
SDM yang kompeten merupakan aset penting yang harus
selalu diperhatikan dalam pengembangan bisnis ke depan.
Perseroan terus mengembangkan dan memperkaya seluruh
SDM dengan berbagai program pelatihan yang sesuai
dengan bidang pekerjaan masing-masing individu. Dengan
penciptaan SDM yang andal, selain dapat meningkatkan
performa juga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi SDM
di dalam Perseroan.
Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja
Perseroan memiliki Standard Operation Procedure (SOP)
yang sudah ditetapkan untuk memudahkan pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi yang tepat. Sebelum ditempatkan
pada posisi masing-masing, seluruh karyawan yang direkrut
akan mengikuti orientasi dan pelatihan terlebih dahulu
agar memahami visi, misi, peraturan Perseroan, dan uraian
pekerjaan (job description) serta optimalisasi kemampuan
diri, sehingga diharapkan dapat mengerjakan tugas dan
tanggung jawab masing-masing dengan baik dan benar
untuk mencapai tujuan Perseroan.
The Company is fully committed to constantly improve the
quality of Human Resource (HR) on an ongoing basis. Along
with the rapid growth of the business and competition in
the telecommunication business industry, the Company
realizes that competent HR is an important asset that should
always be considered in the development of future business.
The Company continues to develop and enrich the entire
HR with various training programs in accordance with each
person’s work � eld. In addition to increase in performance,
creating competent HR will also improve HR welfare inside
the Company.
Recruitment, Selection, and Employment
In order to create e� ectiveness and discipline, the Company
needs to have Standard Operation Procedure (SOP) to
conduct the implementation of recruitment and the selection
in the right way. Before employment, the entire recruited
employees have to � rstly take orientation and training so
that they will understand the vision, mission, and regulation
applied in the company as well as job description and self
optimization. The recruited employees are expected to carry
out their duties and responsibility well and correctly in order
to achieve the objective of the Company.
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
31
Pelatihan dan Pengembangan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi serta menunjang
proses bisnis, Perseroan memberikan kesempatan yang
sama kepada seluruh pegawai dalam mendapatkan program
pelatihan tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama
dan faktor-faktor lainnya. Pelatihan dan Pengembangan
mencakup:
• Pelatihan hard skill/technical skill:
Pelatihan dan pengembangan ini ditujukan agar
karyawan menguasai pengetahuan dan teknologi serta
ketrampilan teknis yang berhubungan dengan pekerjaan.
• Pelatihan Soft Skill:
Melatih dan mengembangkan keterampilan karyawan
yang berhubungan dengan orang lain (interpersonal
skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri
(intrapersonal skills) untuk mengembangkan kinerja
karyawan secara maksimal dan sikap yang positif.
Selama tahun 2014, Perseroan telah melaksanakan kegiatan
pelatihan, sebagai berikut: customer services; selling skills;
product knowledge; point of sales system; leadership; beauty
class and grooming; dan team work.
Evaluasi Karyawan
Perseroan setiap tahun melakukan evaluasi terhadap
kinerja karyawan, dan hasil penilaian tersebut menjadi
dasar kebijakan dalam menentukan reward, remunerasi,
dasar pengembangan kompetensi bagi karyawan dan
juga membuka kesempatan secara terbuka dan adil untuk
memperoleh promosi ke posisi yang lebih tinggi dalam
struktur organisasi Perseroan.
Training and Development
In order to actualize the vision and mission as well as to
support the business process, the Company gives equal
opportunity to employees, regardless gender, ethnicity,
religion, and other factors, to participate in training programs.
The training and development will cover:
• Hard skill/technical skill training:
The training and development’s purpose is for employees
to enlarge their knowledge and technology as well as
technical skills related to their work.
• Soft skill training:
It aims to improve the employee’s performance and
positive attitude by developing their interpersonal and
intrapersonal skills. Interpersonal skill is de� ned as the
skill to build relationship with other people. Meanwhile,
intrapersonal skill is what one has to learn in organizing
themselves.
During 2014, the Company has conducted several trainings,
such as: customer services; selling skills; product knowledge;
point of sales system; leadership; beauty class and grooming;
and team work.
Employee’s Evaluation
The Company annually evaluates the performance of
employees, and the results of the assessment will be the
basis of policy in determining reward, remuneration, basic
competence development for employees and also provides
opportunity fairly for an employee to be promoted to a higher
position inside the Company’s organizational structure.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
32 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
KOMPOSISI KARYAWAN Employees Composition
Menurut Jenjang Pendidikan / Based on Educational Level
Tingkat Pendidikan2014 2013
Education LevelJumlah / Total % Jumlah / Total %
Pasca Sarjana 6 0,30 6 0,28 Postgraduate
Sarjana 305 15,02 241 11,21 Bachelor’s
Diploma 509 25,04 209 9,72 Diploma
SMA 1.196 58,83 1.681 78,19 Senior High School
SMP 17 0,82 13 0,60 Junior High School
Jumlah 2.033 100,00 2.150 100,00 Total
Menurut Jenjang Manajemen / Based on Management Level
Posisi2014 2013
PositionJumlah / Total % Jumlah / Total %
Direktur 5 1,00 5 0,23 Director
Asisten GM - GM 37 2,00 4 0,19 GM Assistant - GM
Jr - Sr Manager 38 2,00 21 0,98 Jr - Sr Manager
Asmen / Spv 212 10,00 113 5,26 Asmen / Spv
Sta� Suporting /Operasional 1.741 85,00 2.007 93,35 Supporting/Operational Sta�
Jumlah 2.033 100,00 2.150 100,00 Total
Menurut Kelompok Usia / Based on Age
Usia2014 2013
AgeJumlah / Total % Jumlah / Total %
<25 82 5,00 1210 56,28 <25
25-30 498 24,00 551 25,63 25-30
31-40 988 48,00 326 15,16 31-40
>40 465 23,00 63 2,93 >40
Jumlah 2.033 100,00 2.150 100,00 Total
Menurut Kelompok Status / Based on Employment Status
Status2014 2013
StatusJumlah / Total % Jumlah / Total %
Pegawai Tetap 372 18,00 402 19,07 Permanent Sta�
Pegawai Kontrak 1.661 82,00 1.748 80,93 Contract-based Sta�
Jumlah 2.033 100,00 2.150 100,00 Total
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
33
SMA / Senior High School 78.19%
Diploma / Diploma 9.72%
SMP / Junior High School 0.60%
Sarjana / Bachelor’s 11.21%
Pasca-sarjana / Postgraduate 0.28%
Jr - Sr Manager 0,98%
Asmen - Spv 5,26%
Asisten GM - GM / GM Assistant - GM 0,19%
Direktur / Director 0,23%
Staff Suporting /Operasional Supporting/Operational Sta� 93,35%
31-40 15.16%
25-30 25.63%
Pegawai Tetap / Permanent Sta� 19.07%>40 2.93%
<25 56.28%Pegawai Kontrak / Contract-based Sta� 80.93%
Menurut Jenjang Pendidikan
By Education Level
Menurut Jenjang Manajemen
By Management Level
Menurut Kelompok Usia
By Age Group
Menurut Kelompok Status
By Employment Status
2013
SMA / Senior High School 58,83%
Diploma / Diploma 25,04%
SMP / Junior High School 0.82%
Sarjana / Bachelor’s 15,02%
Pasca-sarjana / Postgraduate 0.30%
Jr - Sr Manager 2,00%
Asmen - Spv 10,00%
Asisten GM - GM / GM Assistant - GM 2,00%
Direktur / Director 1,00%
Staff Suporting /Operasional Supporting/Operational Sta� 85,00%
Pegawai Tetap / Permanent Sta� 18,00%
Pegawai Kontrak / Contract-based Sta� 82,00%
Menurut Jenjang Pendidikan
By Education Level
Menurut Jenjang Manajemen
By Management Level
Menurut Kelompok Usia
By Age Group
Menurut Kelompok Status
By Employment Status
2014
31-40 48,00%
25-30 24,00%
>40 23,00%
<25 5,00%
34 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition
Komposisi Kepemilikan SahamShare Ownership Composition
Pemegang SahamShareholders
Jumlah SahamTotal Shares
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Total issued and fully paid capital
Jumlah Kepemilikan
(%)Total Ownership
Modal Dasar / Share Capital 4.000.000.000 400.000.000.000
1. PT Trikomsel Oke Tbk 996.522.500 99.652.250.000 89,69%
2. Masyarakat / Public 114.589.500 11.458.950.000 10,31%
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh /Total issued and fully paid capital 1.111.112.000 111.111.200.000 100%
Jumlah Saham dalam Portepel / Total Shares in Portfolio 2.888.888.000 288.888.800.000
Keterangan: Berdasarkan data kepemilikan saham Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki saham Perseroan
Description:Based on the data of the Company’s Shareholding, Board of Directors and Board of Commissioners do not hold the Company’s shares
PT Trikomsel Oke Tbk
Masyarakat / Public
10,31%89,69%
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
35
Nama dan Alamat Entitas AnakName and Address of Subsidiaries
Perseroan memiliki entitas anak yang terurai dalam tabel berikut:/ The Company owns subsidiaries outlined in this following table:
NoNama & Alamat Perusahaan / Name & Address of Company
Bidang Usaha / Business Line
Kepemilikan Saham /
Shareholding
Status Perusahaan / Company’s Status
1 PT Persada Centra Digital BG Junction MallIT Zone L2-C28,C29 Jl. Bubutan No. 1-7 Bubutan, Surabaya
Perdagangan, PerangkatTelekomunikasi /Trade, Telecommunication device
99,98%
Entitas anak dan sudah beroperasi / Subsidiaries and already operating
2 PT Persada Centra Maxindo Jl. Warung Buncit Raya No. 151A Duren Tiga, Pancoran Jakarta Selatan 12760
Perdagangan, PerangkatTelekomunikasi /Trade, Telecommunication Device
99,95%
Entitas anak dan sudah beroperasi /Subsidiaries and already operating
3 PT Global DistributionGedung Wisma PerkasaJl. Buncit Raya Kav. 21EPejaten Barat, Pasar MingguJakarta Selatan 12510
Perdagangan / Trade 99,99%
Entitas anak dan sudah beroperasi / Subsidiaries and already operating
Pemegang Saham Utama dan PengendaliMajority and Controlling Shareholders
10,31%
89,69%
99,99% 99,95%99,975%
Global Structure
PT TRIKOMSEL OKE Tbk.
Standard Chartered Private
Equity Limited
Canopus Finance Limited
SugionoWiyono
Sugialam
JP Morgan Bank
LuxembourgPublic
PT Global Teleshop Tbk
PT Global Distribution
PT PersadaCentra Digital
PT PersadaCentra
Maxindo
13,50% 25,70% 9,39% 1,21% 42,34% 7,86%
89,69%
99,99% 99,975% 99,95%
Investor Publicdalam Omnibus Account
JP Morgan
** *
Pemegang Saham Pengendali : Sugiono Wiyono Sugialam
* Mayoritas saham PT SL Trio dimiliki Sugiono Wiyono Sugialam
** Canopus Finance Limited memberi kuasa hak suara saham kepada PT SL Trio
100%
Public
PT SL Trio
Public
Polaris Ltd
SugionoWiyono
Sugialam*
Public/Lainnya
JP Morgan Banks
Luxembourg
UOB Kay Hian Pte Ltd
Investor Lainnya dalam Omnibus
Account UOB Kay Hian
Investor Lainnya dalam Omnibus
Account UOB Kay Hian
Public (<5%)
PT Global Distribution
PT Persada Centra Digital
PT Persada Centra Maxindo
PT Global Teleshop Tbk
44,88%33,79%8,67%12,66%
100% 100% 64,30% 35,70%
Pemegang Saham Pengendali :Sugiono Wiyono Sugialam* Sugiono Wiyono Sugialam merupakan pemegang saham mayoritas Polaris Ltd dengan total kepemilikan 64,30% baik langsung maupun tidak langsung melalui PT SL Trio dan Tres Maria Capital Ltd
Controlling Shareholders :Sugiono Wiyono Sugialam* Sugiono Wiyono Sugialam is the majority shareholders of Polaris Ltd with total ownership of 64.30%, both directly and indirectly, through PT SL Trio and Tres Maria Capital Ltd
36 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Kronologis Saham Share Listing Chronology
Keterangan / Jenis Tindakan Korporasi / Description/ Corporate Actions
Tanggal Pencatatan Saham /Date of Stock Listing
Saham Baru /New Share
Jumlah Saham /Total Share
Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana / Before Initial Public O� ering
1.000.000.000
Penawaran Umum Saham Perdana dengan nilai nominal Rp.100/saham yang ditawarkan dengan harga Rp.1.150/saham /Initial Public O� ering with nominal value Rp.100/share o� ered with price of Rp1,150/Share
10 Juli 2012 /July 10, 2012
111.112.000 1.111.112.000
Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Professional Institution Supporting Company
AKUNTAN PUBLIK / PUBLIC ACCOUNTANT
Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm
Purwantono, Suherman & Surja
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta Selatan
Telp : +62 21 5289 5000
Fax : +62 21 5289 4100
LEMBAGA PENILAI INDEPENDEN / INDEPENDENT
PRICING AGENCY
KJPP RSR dan Rekan
Jl. Tebet Barat Dalam X No. 19
Jakarta Selatan 12810
Telp : +62 21 830 1651
Fax : +62 21 830 0470
NOTARIS / NOTARY
Kantor Notaris Fathiah Helmi, SH, MH
Graha Irama, Lantai 6 Ruang C
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2, Kuningan,
Jakarta Selatan 12950
Telp : +62 21 5290 7304
Fax : +62 21 526 1136
BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARE REGISTRAR
PT Raya Saham Registra
Gedung Plaza Sentral, Lantai 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta Selatan 12930
Telp : +61 21 2525666
Fax : +62 21 2525028
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
37
PenghargaanAwards
38 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
40 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Hingga akhir tahun 2014, pertumbuhan perekonomian
Indonesia tercatat sebesar 5,02%, pencapaian ini turun dari
pencapaian pada tahun 2013 yang sebesar 5,58%. Meski
demikian, sektor bidang industri informasi dan komunikasi
berhasil menjadi sektor industri terdepan yang mengalami
peningkatan tertinggi sebesar 10,02%. Hal ini secara tidak
langsung menjadi faktor positif yang mempengaruhi bisnis
yang digeluti Perseroan, senada dengan tren positif industri
informasi dan komunikasi tersebut Perseroan mendapatkan
imbas peningkatan revenue menjadi Rp4,04 triliun meningkat
3,86% dari tahun 2013 yang sebesar Rp3,89 triliun.
Mengacu pada tren budaya konsumtif nasional, Indonesia
merupakan pasar yang sangat besar bagi produk elektronik,
khususnya perangkat telekomunikasi produksi berbagai
negara. Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat,
peningkatan minat beli produk elektronik di dalam negeri
pun terus bertumbuh. Perkembangan pasar ini dapat dilihat
dari jumlah pelanggan selular di Indonesia yang telah
menembus angka sekitar 270 juta pelanggan pada tahun
2014 (Sumber: Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia
(ATSI)). Saat ini, Indonesia merupakan salah satu pasar selular
terbesar di dunia.
By the end of 2014, Indonesia’s economic growth was
recorded at 5.02%, which is down from the achievement
in 2013 at 5.58%. However, the sector of information and
communication industry managed to be the leading industry
with the highest increase of 10.02%. Indirectly, this became a
positive factor a� ecting the company's business. In line with
the positive trend in the information and communication
industry, the Company obtained an increase in revenue to
Rp4.04 trillion, up 3.86% from the year 2013 which amounted
to Rp3.89 trillion.
Referring to the trend of national consumptive culture,
Indonesia is a huge market for electronic products, especially
telecommunications device manufactured by various
countries. Along with the increase in people's purchasing
power, increased interest in purchasing electronic products
in the country continues to grow. The development of this
market can be seen from the number of cellular subscribers
in Indonesia, which has exceeded 270 million subscribers
by 2014 (Source: Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia
(ATSI)). Currently, Indonesia is one of the largest cellular
markets in the world.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
41
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Melalui peningkatan daya saing produk tersebut, Perseroan
dapat memaksimalkan besarnya potensi pasar tanah air
dalam bisnis retail produk elektronik dan distributor produk
telekomunikasi terbesar di nusantara.
TINJAUAN OPERASIONAL
Kapasitas Produksi
Selama tahun 2014, kapasitas penjualan Perseroan dari sektor
ritel perangkat telekomunikasi menurun menjadi 543.731
unit dibanding tahun 2013 sebesar 574.851 unit.
Pendapatan
Dibandingkan dengan tahun 2013, pendapatan Perseroan
pada sektor ritel perangkat telekomunikasi di tahun ini
meningkat sebesar 2,61% menjadi Rp1,57 triliun dari Rp1,53
triliun. Sedangkan pendapatan dari pada sektor distribusi
simcard dan voucher isi ulang adalah sebesar Rp2,42 triliun,
meningkat 4,76% dari tahun 2013 yang sebesar Rp2,31 triliun.
Pro� tabilitas
Dengan pertumbuhan merek di pasaran dan ketatnya
persaingan usaha, maka Perseroan menerapkan beberapa
strategi harga dimana menuntut daya promosi yang cukup
besar. Hal ini mempengaruhi tingkat pro� tabilitas Perseroan
tahun 2014 menjadi sebesar Rp92,44 miliar, menurun 19,64%
dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp115,04 miliar.
Through the increased competitiveness of these products, the
Company can maximize the size of the nation’s market potential
in the retail business of electronic products and the largest
distributor of telecommunication products in the country.
OPERATIONAL REVIEW
Production capacity
During 2014, the Company's sales capacity of the retail sector
of telecommunications devices decreased] by 543.731 units
compared to the 2013 at 574,851 units.
Income
Compared to 2013, Company's revenues for the retail sector
of telecommunications devices in 2014 increased by 2,61% to
Rp. 1.57 trillion from Rp. 1.53 trillion. While revenues from the
distribution sector of simcard and recharge voucher was Rp.
2.42 trillion, an increase of 4.76% from 2013 at Rp. 2.31 trillion.
Pro� tability
With the growth of the brand in the market and the rigorous
business competition, the Company implemented several
price strategies which demanded large promotion cost. This
a� ected the pro� tability level of the Company in 2014 to Rp.
92.44 billion, decreased by 19.64% compared to 2013 at Rp.
115.04 billion.
Compared to 2013, Company's revenues for the retail sector of telecommunications devices in 2014 increased by 2,61% to Rp. 1.57 trillion from Rp. 1.53 trillion.
Dibandingkan dengan tahun 2013, pendapatan Perseroan pada sektor ritel perangkat telekomunikasi di tahun ini meningkat sebesar 2,61% menjadi Rp. 1,57 triliun dari Rp. 1,53 triliun.
42 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
DESCRIPTION ON FINANCIAL PERFORMANCE
Assets
Signi� cantly, per December 31, 2014, the Company's assets
increased by 24.39%. The Company's total asset in this year
was recorded at Rp1.85 trillion, while in 2013 the Company's
total asset was Rp1.49 trillion.
Current Assets
At the end of 2014, current assets of the Company was
recorded at Rp1.78 trillion, increased to 25.37% compared to
current assets in 2013 at Rp1.42 trillion. This was caused by an
increase in Company's receivables.
Non-Current Assets
As of December 31, 2014, the Company's non-current assets
increased by 3.36% to Rp68.65 billion from Rp66.42 billion
in 2013. This Progress was mainly caused by an increase in
deferred tax assets.
Current Liabilities
Current liabilities of the Company in 2014 was Rp1.27 trillion,
an increase of 26.75% from the achievement of 2013 at
Rp1.00 trillion. This increase was due to an increase in trade
payables from the purchase of inventory.
Pengguna mobile phone akan mencapai 357 juta tahun 2015
Mobile phone users number grows to 357 million in 2015
2009
95
2010
220
2015
357
10,2%
Sumber : KEN, 2012
URAIAN KINERJA KEUANGAN
Aset
Secara signi� kan per 31 Desember 2014, aset Perseroan
mengalami peningkatan sebesar 24,39%. Total aset Perseroan
di tahun ini tercatat sebesar Rp1,85 triliun, sementara pada
tahun 2013 total aset Perseroan adalah sebesar Rp1,49 triliun.
Aset Lancar
Pada akhir tahun 2014, aset lancar Perseroan tercatat sebesar
Rp1,78 triliun, meningkat menjadi 25,37% dibandingkan
aset lancar pada tahun 2013 yaitu Rp1,42 triliun. Hal ini
disebabkan oleh adanya peningkatan piutang Perseroan.
Aset Tidak Lancar
Per 31 Desember 2014, aset tidak lancar Perseroan
mengalami peningkatan sebesar 3,36% menjadi Rp68,65
miliar dari Rp66,42 miliar di tahun 2013. Progres ini terutama
disebabkan oleh peningkatan aset pajak tangguhan.
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tahun 2014 adalah
sebesar Rp1,27 triliun, terjadi peningkatan sebesar 26,75%
dari capaian tahun 2013 yang sejumlah Rp1,00 triliun.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan
utang usaha atas pembelian persediaan.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
43
Liabilitas Jangka Panjang
Dalam pembukuan Perseroan, tercatat liabilitas jangka
panjang turut mengalami kenaikan sebesar 17,65% menjadi
Rp10,75 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp9,14
miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan provisi imbalan
kerja.
Liabilitas
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan total liabilitas
sebesar Rp1,28 triliun atau meningkat sebesar 26,67% dari
catatan pada tahun sebelumnya yang senilai Rp1,01 triliun.
Ekuitas
Per akhir Tahun Buku 2014, telah terjadi peningkatan pada
total ekuitas Perseroan yaitu sebesar 19,49% menjadi
Rp566,65 miliar apabila dibandingkan tahun sebelumnya
yang sebesar Rp474,20 miliar. Kenaikan ekuitas ini disebabkan
karena Perseroan terus berhasil mencatatkan laba.
Laba Bruto
Selaras dengan meningkatnya laba usaha Perseroan, pada
tahun 2014 ini, laba bruto Perseroan pun turut meningkat.
Tercatat pada akhir tahun 2014, laba bruto meningkat
sebesar 6,49% dari Rp345,78 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp368,23 di tahun 2014. Adanya penambahan brand baru,
seperti: Huawei, Lenovo telah menjadi faktor utama yang
meningkatan laba bruto Perseroan di tahun ini.
Beban Usaha
Sepanjang tahun 2014, Perseroan mencatatkan penurunan
beban usaha sebesar 4,00% dari tahun 2013 yang sebesar
Rp244,68 miliar menjadi Rp234,89 miliar. Penurunan beban
usaha tersebut terutama disebabkan oleh penurunan biaya
penyisihan persediaan.
Non-Current Liabilities
In the Company's bookkeeping, non-current liabilities
recorded an increase of 17.65% to Rp10.75 billion compared
to the previous year at Rp9.14 billion. This was caused by the
increase in the provision of employment bene� ts.
Liability
In 2014, the Company had total liabilities of Rp1.28 trillion, an
increase of 26.67% from the previous year's record at Rp1.01
trillion.
Equity
As of the end of Fiscal Year 2014, there had been an increase
in the Company's total equity at 19.49% to Rp566.65 billion
when compared to the previous year at Rp474.20 billion. The
increase in equity was due to the continued success of the
Company to record pro� t.
Gross pro� t
In line with the increase in Company's business income
in 2014, the Company's gross pro� t was also increased.
Recorded at the end of 2014, gross pro� t increased by 6.49%,
from Rp345.78 billion in 2013 to Rp368.23 in 2014. The
addition of new brands, such as Huawei, Lenovo had been a
major factor in the Company's gross pro� t increase this year.
Operating Expenses
Throughout 2014, the Company recorded a decrease in
operating expenses of 4.00% from 2013 which amounted to
Rp244.68 billion to Rp234.89 billion in 2014. The decrease in
operating expenses was primarily due to a decrease in supply
costs.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Laba BrutoGross Pro� t
Total AsetTotal Assets
6,49%24,39%
44 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Laba usaha
Pada tahun 2014, Perseroan mengalami penurunan laba
usaha sebesar 11,81% dari pencapaian tahun lalu yang
sebesar Rp202,60 miliar sehingga menjadi Rp178,67 miliar.
Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan
pendapatan operasi lainnya sebesar 53,95% dari Rp101,63
miliar menjadi Rp46,82 miliar, ini disebabkan oleh penurunan
laba selisih kurs .
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan laba sebelum
pajak penghasilan sebesar Rp124,88 miliar, menurun 19,45%
dari posisi tahun sebelumnya Rp155,03 miliar.
Beban Pajak Penghasilan - Neto
Pada tahun 2014, Perseroan membukukan beban pajak
penghasilan neto sebesar Rp32,75 miliar menurun sebesar
18,09% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar
Rp39,99 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan laba.
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Total laba komprehensif tahun berjalan Perseroan turun
sebesar 19,64% menjadi Rp92,44 miliar dibandingkan tahun
sebelumnya Rp115,04 miliar.
Laba Per Saham
Pada tahun 2014, laba bersih per saham Perseroan adalah
sebesar Rp83 atau turun 20,19% dibandingkan 2013 sebesar
104.
Arus Kas Neto Dari Aktivitas Operasi
Pada tahun 2014, arus kas neto diperoleh dari aktivitas
operasi sebesar Rp(6,66 miliar) dibandingkan dengan tahun
2013 sebesar Rp(113,21 miliar). Hal ini disebabkan terutama
peningkatan pembayaran kepada pemasok sebesar Rp 3,55
triliun pada tahun 2014 dibandingkan Rp 3,49 triliun pada
tahun 2013.
Operating Income
In 2014, the Company's operating income decreased by
11.81% from last year's achievement of Rp202.60 billion to
Rp178.67 billion. The decreased mainly due to decrease in
other operating income at 53.95%, from Rp101.63 billion
to Rp46.82 billion. This was due to the decrease in gain on
foreign exchange.
Income before Income Tax
In 2014, the Company’s income before income tax was
recorded at Rp124.88 billion, a decrease of 19.45% from the
previous year at Rp155.03 billion.
Income Tax Expense - Net
In 2014, the Company recorded a net income tax expense of
Rp32.75 billion, a decrease of 18.09% compared to 2013 at
Rp39.99 billion. This is caused by a decrease in pro� ts.
Comprehensive Income for the Current Year
Total of Company's comprehensive income for the current
year decreased by 19.64% to Rp92.44 billion compared to the
previous year at Rp115.04 billion.
Earnings Per Share
In 2014, the Company's net earnings per share amounted to
Rp83, decrease by 20.19% compared to 2014 at 104.
Net Cash Flow From Operating Activities
In 2014, net cash � ow from operating activities amounting to
Rp(6.66 trillion) compare to Rp (113,21 trillion) in 2013. The
decrease mainly due to payment to suppliers amounting to
Rp 3,55 trillion in 2014 compare to Rp 3,49 trillion in 2013.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
45
Net Cash Flows From Investing Activities
Net cash � ows used in investing activities in 2014 amounted
to Rp8.53 billion, decreased by 53.74% from 2013 at Rp18.45)
billion. The decrease was mainly due to the decrease in the
purchase of � xed assets.
Net Cash Flows From Financing Activities
Net cash � ow from � nancing activities in 2014 was Rp26.84
billion, decreased by 75.10% from 2013 at Rp107.75 billion.
This decline was due to cash dividend payment of Rp56.67
million in 2013.
SOLVENCY
To measure the Company's ability to repay its short-term debt,
the liquidity ratio is used. While to measure the Company's
capability to meet its obligations, the solvability ratio is used.
RECEIVABLES COLLECTABILITY LEVEL
1. Liquidity Ratio
Liquidity is the Company's ability to ful� ll its current
liabilities. The Company's liquidity level in 2014 was
139.93%, decreased from the position in 2013 at 141.48%.
This decrease was caused mainly due to an increase in
trade payables from the purchase of inventory.
2. Solvability ratio
Solvability is the ability of the Company to meet all of its
� nancial obligations, which is through the comparison
between liabilities and assets of the Company. In 2014,
the Company's solvency is 69.39% increased from that of
2013 at 68.14%. This increase was caused by an increase
in trade receivables from Rp93,74 billion in 2013 become
Rp 379,72 billion in 2014.
Arus Kas Neto Dari Aktivitas Investasi
Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi pada
tahun 2014 adalah sebesar Rp8,53 miliar menurun 53,74%
dari tahun 2013 yang sebesar Rp18,45 miliar. Penurunan
disebabkan terutama karena penurunan pembelian aset
tetap .
Arus Kas Neto Dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas neto dari aktivitas pendanaan pada tahun 2014
sebesar Rp26,84 miliar menurun 75,10% dari tahun 2013
sebesar Rp107,75 miliar. Hal ini terutama disebabkan
pembayaran dividen kas sebesar Rp56,67 juta pada tahun
2013.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Kemampuan Perseroan dalam melunasi utang jangka pendek
digunakan rasio likuiditas, sedangkan untuk mengukur
kemampuan Perseroan memenuhi kewajibannya digunakan
rasio solvabilitas.
TINGKAT KOLEKTABILITAS PIUTANG
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan Perseroan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat
likuiditas Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar
139,93% atau turun dari posisi tahun 2013, yaitu: 141,48%.
Penurunan ini disebabkan terutama karena peningkatan
utang usaha atas pembelian persediaan.
2. Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk
memenuhi segala kewajiban � nansialnya yaitu dengan
perbandingan antara kewajiban dengan aset Perseroan.
Pada tahun 2014, solvabilitas Perseroan adalah 69,39%
meningkat dari tahun 2013 yaitu 68,14%. Peningkatan
ini disebabkan adanya peningkatan piutang usaha dari
Rp93,74 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp379,72 miliar
pada tahun 2014.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
46 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Umur/ Age Jumlah/ Amount Persentase/ Percentage
Lancar / Current
Telah jatuh tempo / Matured:
1-30 hari / 1-30 days 34.415.931.066 9,0631-60 hari / 21-60 days 4.599.505.268 1,2161-90 hari / 61-90 days 901.081.427 0,24%>90 hari / >90 days 327.343.051.260 86,21%
Jumlah / Total 379.717.067.133 100,00%
STRUKTUR PERMODALAN
Struktur Modal
Modal Sendiri / Capital 2013 2014
Modal Dasar / Authorized Capital 400,000,000,000 400,000,000,000
Modal Belum disetor / Non Paid-In Capital 288,888,800,000 288,888,800,000
Modal Disetor / Paid-In Capital 111,111,200,000 111,111,200,000
Tambahan Modal Disetor / Additional Paid-In Capital 111,965,340,160 111,965,340,160
Kenaikan/Penurunan Saldo Laba / Increase/Decrease in Retained Earnings -
Cadangan Umum / General Reserves 500,000,000 1,500,000,000
Dividen Kas / Cash Dividend (56,666,712,000)
Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interests 22,854,175 26,827,809
Saldo Laba / Retained Earnings -
Tahun Lalu / Previous year 192,233,759,325 249,603,889,778
Tahun Berjalan / Current Year 115,036,842,453 92,439,688,032
Jumlah Modal Sendiri / Total Capital 474,203,284,113 566,646,945,779
Sebagai kesimpulan, struktur modal Perseroan, dapat
dijelaskan, sebagai berikut:
1. Modal dasar Perseroan berjumlah sebesar Rp. 400 miliar.
2. Dari modal tersebut, jumlah yang telah disetorkan
sebesar Rp. 111,11 miliar.
KEBIJAKAN ATAS STRUKTUR MODAL
Penggunaan Laba tahun 2014
Gra� k penggunaan laba untuk tahun buku 2014, dapat
diuraikan, sebagai berikut:
CAPITAL STRUCTURE
Capital Structure
As the conclusion, the Company's capital structure, can be
explained as follows:
1. The Company's authorized capital amounted to Rp. 400
billion.
2. From the capital, the paid-in capital is in the amount of
Rp. 111.11 billion.
POLICY ON CAPITAL STRUCTURE
Use of pro� ts in 2014
The graphs of pro� t use for the 2014 � scal year can be
described, as follows:
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
47
Keterangan / Description Jumlah / Total 2014 Jumlah/Total 2013
LABA BERSIH / NET PROFIT 92,439,688,032 115.036.842.453
Cadangan Umum/ General Reserves (1.000.000.000)
Laba Bersih yang Belum Ditentukan Kegunaannya / Unappropriated Retained Earning 92,228,838,896 114.036.842.453
Perseroan berupaya untuk mencapai struktur modal
yang optimal untuk membiayai aset tidak lancar. Dengan
mengelola struktur modal yang optimal dan aman, biaya
modal dapat diminimalisir dan Perseroan akan memiliki
kapasitas penuh untuk memaksimalkan nilai pemegang
saham. Selain itu, Perseroan juga akan mencapai neraca yang
kuat, pro� tabilitas maksimum.
Perseroan menetapkan batas pada rasio utama terkait modal
dan juga memiliki batasan rasio tertentu yang dikenakan oleh
pemberi fasilitas kredit Perseroan. Selain itu, Perseroan juga
diharuskan oleh Undang-undang tentang Perseroan Terbatas
untuk mengkontribusikan dan menjaga dana sampai dengan
20% dari modal yang diterbitkan dan disetor penuh ke dalam
dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Perseroan
telah menyisihkan cadangan secara tahunan ke dalam akun
saldo laba yang ditentukan penggunaannya melalui RUPS.
INFORMASI DAN IKATAN MATERIAL TERHADAP INVESTASI
BARANG MODAL
Sepanjang tahun 2014, tidak ada fakta material yang terjadi
setelah tanggal laporan audit.
KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI
KEUANGAN
Tidak terdapat peristiwa atau transaksi yang terjadi sejak
tanggal 31 Desember 2014 atau yang masih tertunda
yang berdampak material terhadap laporan keuangan
The Company strives to achieve an optimal capital structure
to � nance non-current assets. By managing a safe and
optimal capital structure, capital costs can be minimized and
the Company will have full capacity to maximize shareholders
value. In addition, the Company will achieve a strong balance
sheet and a maximum pro� tability.
The Company sets a limit on the main ratio, related to capital
and also has a certain ratio limit imposed by the Company's
credit facilities. In addition, the Company is also required by
the Law on Limited Liability Companies to contribute and
maintain the fund up to 20% of the issued capital and fully
paid-in into the reserve fund which should not be distributed.
The Company has set aside reserves on an annual basis into
the retained earnings account that is appropriated by the
GMS.
MATERIAL FACT AFTER BALANCE SHEET DATE
Throughout 2014, there was no material fact that occurred
after balance sheet date.
EVENT AFTER REPORTING DATE
No events or transactions have occurred since December
31, 2014 or are pending that would have a material e� ect
on the � nancial statements at that date or that are of such
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
48 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
pada tanggal tersebut atau yang memiliki pengaruh yang
signi� kan terhadap bisnis Perusahaan dan Entitas Anak,
selain berikut ini:
Pada tanggal 5 Maret 2015, Perusahaan menandatangani
perubahan perjanjian dengan mandiri sehubungan dengan
perpanjangan jangka waktu untuk Fasilitas Pinjaman
Transaksi Khusus/Kredit Modal Kerja Revolving II dan Kredit
Modal Kerja Revolving Rekening Koran sampai dengan 10
Maret 2016.
PROSPEK USAHA
Perkembangan industri informasi dan telekomunikasi
pada tahun 2014 sebesar 10,02% turut menjadi penggerak
perekonomian Indonesia, baik dari sisi struktur ekonomi
maupun pertumbuhan ekonomi. Kegiatan ekonomi
muncul mulai dari industri pembuatan perangkat, jasa
penyelenggaraan telekomunikasi, perdagangan perangkat
(perdagangan eceran, perdagangan besar, perdagangan
antar negara), perdagangan pulsa, serta layanan jasa
perbaikan perangkat.
Industri bisnis elektronik pada tahun 2015, diprediksi tumbuh
hingga 15% lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian
tahun 2014, yaitu sebesar 12%. Pertumbuhan bisnis elektronik
akan bertambah pada tahun 2015 dengan asumsi nilai tukar
Rupiah bisa menguat atau kembali terhadap mata uang
asing. Selain itu, dengan disetujuinya peralihan teknologi
data dari 3,5G ke 4G Lte di akhir tahun 2014 oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika, hal ini akan memberikan
angin segar bagi Perseroan, seiring dengan perkembangan
perangkat telekomunikasi yang terus bergerak menyesuaikan
mobilitas kebutuhan masyarakat dan dapat berimbas positif
bagi revenue Perseroan di tahun 2015.
signi� cance in relation to the Company and Subsidiaries’
a� airs, other than the following:
On March 5, 2015, the Company signed an addendum
agreement with Mandiri to extend the Company’s Special
Transaction Loan Facility/Working Capital Loan Revolving II
and Working Capital Loan Revolving Current Account until
March 10, 2016.
BUSINESS OUTLOOKS
The growth of information and telecommunications industry
in 2014 at 10.02% provided contribution to the Indonesian
economy, both in terms of economic structure and economic
growth. Economic activity arose from the industry of device
manufacturing, telecommunications services, trades (retail
trade, large trade, trade between countries), credit trade, as
well as repair services.
Electronic business industry is predicted to grow up to 15%
higher in 2015 compared with the achievement in 2014,
namely 12%.The growth of electronic business will increase
in 2015 with the assumption that Rupiah exchange rates will
rise or back at the level equal to other foreign currencies.
In addition, with the approval for data transfer technology
from 3.5G to 4G Lte at the end of 2014 by the Ministry of
Communications and Informatics, it will provide fresh air for
the Company. This is also in line with the development of
telecommunication device which continues to move in order
to adjust to the mobility needs of society and can positively
impact the Company's revenue in 2015.
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
49
PERBANDINGAN ANTARA TARGET AWAL TAHUN BUKU
DENGAN REALISASI
Perbandingan antara target awal tahun buku dengan
realisasinya pada 2014, dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
Komponen / ComponentsRealisasi 2014
2014 RealizationTarget 20142014 Target
PencapaianAchievement
Target 20152015 Target
Pendapatan Usaha / Revenues 4,037.22 4,165.01 -3% 4,696.77
Beban Usaha / Operating Expenses 186,62 244.51 -24% 189.94 Laba sebelum Pos Keuangan dan Lain-Lain / Pro� t Before Financial Post and Others
178.67 171.74 4% 137.03
Pos Keuangan dan Lain-Lain / Financial cost and Others (53.79) (52.59) 2% (27.43)
Laba sebelum Pajak / Income Before Tax 124.88 119.15 5% 109.60
Beban Pajak / Tax Expense 32.75 21.09 55% 29.41 Laba Tahun Berjalan dan Jumlah Laba Komprehensif / Income for the Year and Total Comprehensive Pro� t
92.44 98.07 -6% 80.19
Aset Lancar / Current Assets 1,782.88 1,763.66 1% 1,744.27
ASet Tidak Lancar / Non-Current Assets 68.65 84.75 -19% 86.14
Total Aset / Total Assets 1,851.53 1,848.41 0% 1,830.41
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities 1,274.13 1,265.40 1% 1,166.67
Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities 10.75 10.75 0% 11.28
Total Liabilitas / Total Liability 1,284.89 1,276.14 1% 1,177.95
Ekuitas / Equity 566.65 572.27 -1% 652.46
TARGET YANG INGIN DICAPAI PERUSAHAAN DALAM
SATU TAHUN
Di tengah persaingan usaha yang ketat, Perseroan harus
memiliki strategi usaha yang kompeten untuk memenangkan
persaingan. Strategi tesebut, antara lain:
1. Penetapan harga yang kompetitif
Strategi penetapan harga secara tepat sangat penting
mengingat banyaknya pesaing dengan merek lokal di
industri penyedia produk telekomunikasi.
2. Peningkatan Brand Image
Perseroan memahami bahwa seluruh konsep pemasaran
dan strategi promosi harus terfokus pada kepuasan
pelanggan, sehingga Perseroan mengarahkan kegiatan
pemasaran tidak hanya untuk meningkatkan penjualan
saja melainkan juga untuk membangun merek dan brand
image Perseroan.
COMPARISON BETWEEN INITIAL TARGET IN THE FISCAL
YEAR AND ITS IMPLEMENTATION
Comparison between the target set at the beginning of
� scal year and its realization in 2014, can be explained in the
following table:
COMPANY TARGET TO BE ACHIEVED IN ONE YEAR
In the midst of rigorous competition, the Company should
have a competent business strategy to win the competition,
among others:
1. Competitive pricing
Appropriate pricing strategy is very important considering
the number of competitors with local brands in the
industry of provider for telecommunication products.
2. Improving Brand Image
The Company understands that the whole concept of
marketing and promotion strategies should be focused
on customer satisfaction. Thus, the Company directs its
marketing activities not only to increase sales alone but
also to build the brand and the Company's brand image.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
50 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Dengan demikian Perseroan menerapkan strategi Word
of Mouth, Brand Ambassador dan kegiatan promosi
lainnya. Selain itu, Perseroan memanfaatkan media yang
beredar luas di Indonesia seperti media masa nasional
maupun media masa terkemuka di kota besar Indonesia,
di samping penggunaan media seperti billboard.
Perseroan juga kerap melakukan in store promotion
seperti kerjasama dengan bank-bank terkemuka, partner
dan principal yang menawarkan promo dan diskon yang
menarik bagi konsumen. Mengikuti perkembangan
pengguna internet, maka media jejaring sosial juga
digunakan dalam mengkomunikasikan program-
program promosi dan berita-berita mengenai Perseroan.
3. Penjualan bundling dengan provider telekomunikasi
Penjualan bundling adalah strategi penjualan dengan
menggabungkan beberapa produk menjadi satu paket
penjualan dengan tujuan memberikan nilai tambah
kepada konsumen dari segi harga, waktu maupun
kemudahan prosedur pembelian. Tujuan utama
penjualan bundling adalah untuk saling memperkuat
merek produk yang dijual dengan menunjukkan adanya
networking dan kemitraan bisnis antara produsen dari
produk-produk tersebut.
Dalam industri telekomunikasi, penjualan perangkat
telepon seluler biasanya digabung dengan kartuperdana
suatu provider telekomunikasi. Perseroan telah
melakukan kerjasama promosi bersama-sama dengan
provider telekomunikasi terkemuka di Indonesia, seperti
Telkomsel, XL, Indosat, Axis, dan 3 (Tri).
a. Mengembangkan loyalitas pelanggan dan hubungan
jangka panjang melalui service excellence. Perseroan
menekankan tingkat layanan yang personal bagi
pelanggan, dengan tujuan untuk mengembangkan
hubungan pelanggan jangka panjang dan
memperkuat tingkat kesetiaan pelanggan. Perseroan
senantiasa mempelajari pola pembelian pelanggan
pada semua gerai/outlet Perseroan dan menempatkan
jumlah tenaga penjual yang memadai, guna
memberikan layanan yang ramah, efektif, personal
The Company is implementing a Word of Mouth strategy,
Brand Ambassador and other promotional activities.
In addition, the Company utilizes media with extensive
coverage in Indonesia such as national mass media and
the leading mass media in major cities in Indonesia,
in addition to the use of media such as billboards. The
Company also often conducts in-store promotion such as
cooperating with leading banks, partners and principals
that o� er promotions and discounts that appeal to
consumers. Following the development of internet users,
the social network media is also used to communicate
promotional programs and news about the Company.
3. Bundling sales with telecommunication providers
Bundling sales are sales strategy by combining several
products into one package sales with the purpose of
adding value to the consumer in terms of price, time and
ease of purchase procedure. The main purpose of sales
bundling is to mutually reinforce sold brand products by
demonstrating the existence of networking and business
partnerships between manufacturers of these products.
In the telecommunication industry, sales of mobile devices
are usually combined with starter pack for prepaid simcard
from telecommunications provider. The Company has
been conducting joint promotions together with the
leading telecommunications provider in Indonesia, such
as Telkomsel, XL, Indosat, Axis, and 3 (Tri).
a. Developing customer loyalty and long-term
relationships through service excellence. The
Company emphasizes personal service levels for
customers, which aims to develop long-term customer
relationships and strengthen customer loyalty
levels. Company continues to study the purchasing
patterns of customers in all of the Company's stores
/ outlets and put adequate amount of salespersons,
in order to provide friendly, e� ective, personalized
and responsive service with the aim to di� erentiate
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
51
dan responsif dengan tujuan untuk membedakan
Perseroan dengan pesaing. Perseroan menekankan
pentingnya memberikan pelayanan terbaik
kepada pelanggan melalui Customer Relationship
Management, mulai dari mendapatkan data
pelanggan, memberikan penghargaan atas kesetiaan
pelanggan, juga memberikan pelayanan mulai dari
informasi teknologi, tren produk terbaru, tip dan trik
produk, hingga pelayanan atas perbaikan unit.
b. Perluasan jaringan usaha (network) dengan
menambah jumlah pengecer/agen penjual yang
berfokus pada konsentrasi area yang diberikan oleh
prinsipal. Perseroan berencana memperluas jaringan
pengecer di daerah-daerah yang menjadi konsentrasi
area (cluster) untuk meningkatkan volume penjualan
seperti yang ditargetkan oleh prinsipal.
c. Perluasan jaringan usaha (network) dengan
menambah jumlah gerai Perseroan dengan berfokus
pada kota-kota besar di Indonesia. Perseroan
berencana untuk memperluas cakupan nasional
dengan pemilihan lokasi pada daerah-daerah yang
strategi seperti pada kota-kota besar di Indonesia.
d. Berusaha untuk terus memperluas jaringan usahanya
melalui penawaran diversi� kasi produk dan layanan.
Perseroan akan terus mencari peluang usaha lainnya
yang berhubungan dengan bidang telekomunikasi
dan multimedia melalui jalan memperkenalkan
produk-produk yang beraneka ragam (diversi� kasi
produk dan layanan) terutama pada jenis produk dan
layanan yang memberikan laba pendapatan yang
lebih besar.
e. Menjual produk lain untuk Value Added Service
Perseroan menjual produk lain seperti konten
dan value added services. Saat ini, Perseroan telah
menawarkan produk Global Plus yang merupakan
asuransi perlindungan tambahan untuk produk yang
dijual oleh Perseroan. Perseroan terus melihat peluang
bisnis selanjutnya untuk menjual produkproduk
terkait telekomunikasi, seperti menjual aplikasi dan
program untuk menambah fungsional telepon seluler
maupun tablet, layanan transfer data dari perangkat
the Company from other competitors. The Company
emphasizes the importance of providing the best
service to customers through Customer Relationship
Management, starting from obtaining customer data,
providing customer loyalty reward, and providing
services such as information technology, latest
product trends, tips and tricks, and services on repair
units.
b. Expanding business network by increasing the
number of retailer / seller agent that focuses on
clusters given by the principal. The company plans to
expand its retail network in areas that lead to a cluster
to increase sales volume as targeted by the principal.
c. Expanding business network by increasing the
number of Company outlets with the focus on major
cities in Indonesia. The Company plans to expand its
national coverage with selection of sites on strategic
areas such as the major cities in Indonesia.
d. Continuously striving to expand its business network
through the o� er of product diversi� cation and
service. The Company will continue to look for
other business opportunities related to the � eld of
telecommunications and multimedia by introducing
various choices of products (diversi� cation of product
and service), especially on the type of products and
services that will generate greater revenue.
e. Selling other products for Value Added Service.
The Company sells other products such as
content and value added services. Currently, the
Company has o� ered a Global Plus product as
an additional insurance protection for products
sold by the Company. The Company continues to
seek further business opportunities to sell other
telecommunications related products, such as selling
applications and programs to add functional values
of mobile phones and tablets, data transfer service
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
52 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
lama ke perangkat telepon seluler atau tablet baru,
serta layanan training one on one untuk pengenalan
fungsional telepon seluler baru oleh tenaga penjual
ahli outlet Perseroan. (bisa ditambahkan jika ada
strategi terbaru)
STRATEGI PEMASARAN
Dinamika industri perangkat telekomunikasi terus
menciptakan tren secara global. Tren yang ada tidak hanya
berkaitan dengan pengadopsian infrastruktur telekomunikasi
terbaru tetapi juga berkaitan dengan gaya pemakaian
perangkatnya di masyarakat. Prediksi tren berguna sebagai
alat bantu perusahaan untuk mengatur strategi pemasaran
dalam beberapa waktu ke depan sehingga akan selangkah
lebih maju dari pesaing yang lain. Pemasaran merupakan
tonggak bisnis yang memegang kunci keberhasilan suatu
perusahaan, sebab itu perlu dilakukan perencanaan
yang matang dalam program pemasaran sehingga dapat
memenuhi permintaan pasar dan juga meningkatkan laba
Perseroan. Strategi pemasaran yang dilakukan antara lain:
• Penetapan Harga yang Kompetitif
Pangsa pasar Perseroan adalah golongan masyarakat
menengah atas yang sangat menekankan terpenuhinya
kebutuhan mereka terhadap pelayanan yang baik. Selain
kualitas produk, harga yang kompetitif dalam arti tidak
terlalu jauh dengan pesaing akan sangat mempengaruhi
pasar.
• Peningkatan Brand Image
Perseroan harus memiliki citra yang baik dan unik dari
segi merk sehingga dapat menjadi “top of mind” dari
para pelanggan. Citra merk yang kuat berguna untuk
membedakan produk Perseroan dengan produk lainnya
dan meningkatkan nilai dari produk-produk yang dijual
Perseroan di mata pelanggan, sebab kegiatan pemasaran
tidak hanya untuk meningkatkan penjualan melainkan
juga untuk membangun merek. Untuk itu, Perseroan
menggunakan strategi promosi melalui strategi word
of mouth yang dianggap sangat efektif karena akan
memperbagus opini pelanggan terhadap Perseroan
dan juga dengan menunjuk brand ambassador untuk
mempromosikan produk-produk Perseroan. Selain itu,
from old device to new mobile phone or tablets, as
well as one on one training service for functional
introduction of new cell phones by Company outlet's
expert sales person.
MARKETING STRATEGIES
The dynamics of telecommunication device industry
continues to create trends globally. These trends are not only
related to the adoption of the latest telecommunications
infrastructure, but also related to the style of device utilization
in the society. Trend prediction is useful as a tool for the
Company to set up a marketing strategy in the near future
which will be the key factor to be one step ahead from other
competitors. Marketing is a business milestone that holds
the key for the success of a Company, Therefore, a mature
and careful planning in marketing strategy is necessary to
ful� ll market demands and also to increase the Company's
pro� t. The marketing strategy implemented by the Company
includes:
• Competitive Pricing
Company's market share is middle-upper class society
that places great emphasis on the ful� llment of their
needs for good service. In addition to product quality,
competitive price, without much di� erence with
competitors will greatly a� ect the market.
• Improves Brand Image
In terms of brand, The Company should have a good and
unique image so that it can be on the "top of mind" of the
customers. Strong brand image is useful to distinguish the
Company's products with other products and increases
the value of sold products in the view of our customers,
because marketing activity does not only aim to increase
sales but also to build the brand. For that purpose, the
Company uses promotional strategy through word of
mouth strategy which is considered to be highly e� ective
because it would enhance a customer's opinion about
the Company and also appointed a brand ambassador to
promote Company products. In addition, the Company
also uses marketing media which has wide national
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
53
dalam pemasaran Perseroan juga menggunakan media
yang memiliki peredaran luas secara nasional maupun
media terkemuka di kota-kota besar di Indonesia.
Sedangkan untuk promosi luar ruang menggunakan
billboard untuk menarik pelanggan.
Jaringan Pemasaran Jaringan Ritel Kegiatan usaha
Perseroan di jaringan ritel memberikan kontribusi
sebesar 37,1% terhadap total penjualan sebesar Rp. 1,441
triliun. Di jaringan bisnis ritel, Perseroan memiliki format
outlet sebagai berikut:
• Global Teleshop Superstore
Merupakan pengembangan dari konsep outlet multi
brand yang telah diperkenalkan Perseroan pada
tahun 2010. De� nisi superstore mengacu kepada
luas outlet, lokasi outlet yang strategis serta jumlah
produk dan variasi brand yang ditawarkan. Saat ini
jumlah superstore Perseroan ada sebanyak 11 outlet.
• Global Teleshop
Toko ritel yang menawarkan produk dari berbagai
merek dengan ukuran toko rata-rata 50 m2.
Per 31 Desember 2014, Perseroan telah berhasil
mengoperasikan sebanyak 156 outlet ritel jenis ini
yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.
• Branded Store
Perseroan dipercaya oleh mitra bisnis untuk
mengelola showroom yang menjual merek terkait
secara eksklusif pada setiap toko. Pada tanggal 31
Desember 2014, Perseroan telah mengoperasikan 17
outlet Samsung Experiential Shop, 1 outlet LG Mobile
Sales dan Service Centre, 3 outlet Nokia Store dan 3
outlet Blackberry Lifestyle Store.
• Shop in Shop
Perseroan bekerjasama dengan jaringan toko ritel
dari industri yang berbeda untuk memasarkan
produk telekomunikasi Perseroan di dalam toko
mereka. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan
telah berhasil memiliki 46 outlet Shop in Shop.
coverage as well as leading media in major cities in
Indonesia. As for the outdoor campaign, the Company
uses billboards to attract customers.
The Company's business activity in retail network
contributed about 37.1% of total sales at Rp. 1.441 trillion.
In the retail business networks, the Company has an
outlet format as follows:
• Global Teleshop Superstore
Is the development from the multi-brand outlet
concept which was introduced by the Company in
2010. The superstore de� nition refers to the outlets'
vastness and strategic location, as well as the number
of products and variety of brands o� ered. Currently
the Company has 11 superstore outlets in total.
• Global Teleshop
Retail stores that o� er products from various brands
with an average store size of 50 m2.
As of December 31, 2014, the Company has
successfully operated a total of 156 retail outlets of
this kind that are spread throughout Indonesia.
• Branded Store
The Company is trusted by business partners to
manage a showroom that sells related brands
exclusively in each store. On December 31, 2014, the
Company operates 17 outlets of Samsung Experiential
Shop, 1 outlet of LG Mobile Sales and Service Centre,
3 outlets of Nokia Store and 3 outlets of BlackBerry
Lifestyle Store.
• Shop in shop
The Company cooperates with retail stores network
from di� erent industries to sell the Company's
telecommunications products in their shops. On
December 31, 2014, the Company has managed to
have 46 Shop in shop outlets.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
54 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
• Global Apple Store
Melalui Entitas Anak, Perseroan telah menjadi Reseller
utama di Indonesia sejak tahun 2011. Per tanggal 31
Desember 2014, Perseroan memiliki 30 outlet yang
menjual semua produk Apple meliputi iPhone, iPod
(shu� e, classic, nano, dan touch), iPad, notebook
(Macbook, Macbook Pro dan Macbook Air), Desktop
(iMac, MacMini, dan MacPro), software, training dan
aksesories.
• Service Centre
Perseroan dan Entitas Anak dipercaya untuk
mengelola layanan purna jual untuk Nokia, Apple
dan merek lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2014,
Perseroan telah mengelola 38 outlet Service Centre di
beberapa kota besar Indonesia.
• Operator Store
Perseroan melalui Entitas Anak, melakukan kegiatan
penjualan produk dan layanan pelanggan operator
telekomunikasi. Per tanggal 31 Desember 2014,
Perseroan melalui Entitas Anak telah mengelola
sebanyak 46 operator store.
• Android Store
Merupakan outlet yang melayani penjualan berbagai
macam merek android. Total outlet yang dimiliki
perseroan selama tahun 2014 adalah 3 outlet.
• Jaringan Distribusi
Kegiatan usaha Perseroan di jaringan bisnis distribusi
meliputi simcard dan voucher, Perseroan melalui
Entitas Anak memiliki sekitar 37.500 reseller/retailer.
Produk simcard dan voucher didominasi berasal dari
operator Telkomsel, dimana Perseroan merupakan
Authorized Dealer produk operator tersebut.
• Global Apple Store
Through the Subsidiary, the Company has become
a major Reseller in Indonesia since 2011. As of
December 31, 2014, the Company has 30 outlets
that sell all Apple products including iPhone, iPod
(shu� e, classic, nano, and touch), iPad, laptop
(Macbook , Macbook Pro and Macbook Air), desktop
(iMac, MacMini, and MacPro), software, training and
accessories.
• Service Centre
The Company and its Subsidiaries are trusted to
manage the after-sales service for Nokia, Apple and
other brands. On December 31, 2014, the Company
manages 38 Service Centre outlets in several major
cities in Indonesia.
• Operator Store
The Company, through its Subsidiary, conducts
product sales and customer service of
telecommunication operators. As of December 31,
2014, the Company, through its Subsidiary, has
managed 46 Operator Stores.
• Android Store
Is an outlet that sells a wide variety of android brand.
Total outlets owned by the Company during 2014
were 3 outlets.
• Distribution Network
The Company's business activities in the Distribution
Business Network include simcard and credit
vouchers. The Company, through its Subsidiary, has
Approximately 37,500 resellers / retailers. Simcard
and credit voucher products are dominated by
Telkomsel, whereby the Company is the Authorized
Dealer of the Product.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
55
URAIAN KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor
penuh memiliki hak yang sama dan sederajat dengan saham
lama, termasuk hak atas pembagian dividen.
Perseroan menetapkan pembayaran kas dividen tergantung
kepada laba, kondisi, keuangan dan likuiditas kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor
lain yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan setelah
memperoleh persetujuan RUPS Tahunan. Jumlah dividen
kas sebanyak-banyaknya sebesar 25% dari laba bersih
setelah pajak mencapai minimal Rp150 miliar dan sebanyak-
banyaknya 30% dari laba bersih setelah pajak kurang
dariRp150 miliar.
Melalui RUPS Tahunan Perseroan tanggal 7 Mei 2014, telah
ditetapkan bahwa perseroan tidak melakukan pembagian
dividen tunai dari laba bersih Perseroan Tahun Buku 2014.
Kebijakan dividen serta jumlah dividen per tahun pada
periode tahun buku 2014, dapat disampaikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tahun/ Year Jumlah/Total (Rp) Payout Ratio Dividen Per Saham (Rp)
2012 56.666 712.000 50.06% 51
2013 - - -
PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Perseroan tidak memiliki kewaijban lagi dalam hal
penyampaian laporan realisasi penggunaan dana hasil
penawaran umum yang diperoleh pada tahun 2012.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG
BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU DENGAN PIHAK
AFILIASI
Perseroan tidak memiliki informasi yang mengandung
benturan kepentingan dan/atau dengan pihak a� liasi.
DIVIDEND’S POLICY
All shares of the Company which have been issued and fully
paid have equal rights and level to the old shares, including
the rights for dividend disbursement.
The Company has set the cash payment of the dividend
depending on income, condition, � nance, and liquidity
compliance to the rules and regulations, as well as other
factors which is deemed relevant by the Company's Board
of Directors, after obtaining the approval of the AGMS. Cash
dividend maximum 25% of net income after tax every year if
net income minimum Rp150 billion and maximum of 30% of
net income if the net income after tax is less than 150 billion.
Through the Company's AGMS dated May 7, 2014, it has been
established that company will not provided cash dividends
from net income for the 2014 Fiscal Year.
Dividend policy and the amount of dividends per year during
the period of 2014 � scal year, can be seen in the following
table:
USE OF PUBLIC OFFERING PROCEEDS
The Company did not have obligation in submitting report
on use of public o� ering proceeds gained in 2012.
INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTIONS
CONTAINING CONFLICT OF INTEREST AND / OR WITH
AFFILIATIONS
The Company did not have obligation in submitting use of
public o� ering proceeds received in 2012.
56 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG BERPENGARUH SECARA SIGNIFIKAN
Sepanjang tahun 2014, tidak ada perubahan peraturan
perundang-undangan yang berpengaruh secara signi� kan
terhadap Perseroan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pada tahun 2014, kebijakan akuntasi Perseroan tidak
mengalami perubahan atas standar akuntansi yang
diterapkan Perseroan.
CHANGES IN REGULATIONS THAT HAVE SIGNIFICANT
IMPACT
Throughout 2014, there is no change in regulations that
a� ected the Company signi� cantly.
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES
In 2014, the Company's accounting policy has not changed
based on accounting standards applied by the Company.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance
58 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Perseroan senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
The Company always implements the principles of Good Corporate
Governance in any business activities at all organization levels.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
59
Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate
Governance merupakan suatu sistem yang dirancang untuk
mengarahkan pengelolaan perusahaan secara professional
berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independen, kewajaran, dan kesetaraan.
Dalam hal ini, Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah struktur
dan proses yang digunakan dan diterapkan organ Perseroan
untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan
mengoptimalkan nilai Perseroan bagi seluruh pemangku
kepentingan secara akuntabel dan berlandasan peraturan
perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang ada.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik bertujuan untuk:
a. mengoptimalkan nilai Perseroan bagi pemangku
kepentingan;
b. meningkatkan pengelolaan Perseroan secara profesional,
efektif, dan e� sien;
c. meningkatkan kepatuhan organ Perseroan dan daftar
pemegang saham serta jajaran dibawahnya agar
dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan
dilandasi pada etika yang tinggi, kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan, dan kesadaran atas
tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangku
kepentingan maupun kelestarian lingkungan;
d. mewujudkan Perseroan yang lebih sehat, dapat
diandalkan, amanah, dan persaingan; dan
e. meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian
nasional.
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan wajib
melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
Baik dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi, meliputi:
• Keterbukaan. Keterbukaan dalam proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam pengungkapan dan
penyediaan informasi yang relevan mengenai Perseroan,
yang mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Good Corporate Governance is a system designed to
supervise company management in a professional manner
based on the principles of transparency, accountability,
responsibility, independence, fairness, and equality.
In this case, the Good Corporate Governance is a structure
and process which are used and applied by the Company to
improve the target achievement of the operation results and
optimize the value of the Company for all stakeholders in an
accountable manner and is grounded in laws and regulation
as well as ethical values.
The aims of implementation of Good Corporate Governance
are:
a. optimizing Company value for the stakeholders;
b. improving the management of the Company
professionally, e� ectively, and e� ciently;
c. improving instruments compliance and the list of
shareholders of the Company and the preceeding ranks
in order to make decisions and perform actions based on
high ethics, compliance with laws and regulations, and
awareness of corporate social responsibility towards the
stakeholders and environmental sustainability;
d. realizing a healthier, reliable, trustworthy, and competitive
Company; and
e. increasing contribution to the Company in the national
economy.
In performing the activities, the Company shall implement
the principles of Good Corporate Governance in any business
activities at all organization levels, namely:
• Transparency. The transparency in decision-making and
the transparency in disclosure and provision of relevant
information regarding the Company, which are easily
accessible to stakeholders in accordance with the laws
and regulation in force.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
60 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
• Akuntabilitas. Kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ Perseroan dapat berjalan
secara transparan, wajar efektif, dan e� sien.
• Pertanggungjawaban. Kesesuaian pengelolaan
Perseroan dengan peraturan perundang-undangan.
• Kemandirian. Keadaan Perseroan yang dikelola secara
mandiri dan profesional serta bebas dari benturan
kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak
manapun, yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
• Kesetaraan dan kewajaran. Kesetaraan, keseimbangan,
dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak pemangku
kepentingan yang timbul berdasarkan atas perjanjian
dan peraturan perundang-undangan.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Rapat Umum Pemegang Saham (‘RUPS’)
RUPS Perseroan wajib diselenggarakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan
yang memiliki keterbukaan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam mengambil keputusan, RUPS harus menjaga
kepentingan semua pihak termasuk pemangku kepentingan
dan kepentingan pemegang saham minoritas.
RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya. Untuk
RUPS Tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka
waktu paling lambat 6 bulan setelah tahun buku berakhir.
Sedangkan, untuk RUPS lainnya dapat diselenggarakan pada
setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan
perusahaan terbuka.
Pada tahun 2014, Perseroan telah menyelenggarakan
RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 di Hotel Gran Mahakam,
Magnolia Ballroom, Lantai 2, Jakarta Selatan, dengan
mengambil keputusan, sebagai berikut:
1. Memutuskan:
a. menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 termasuk Laporan
Tahunan Direksi dan Laporan Pengawasan Tugas
Dewan Komisaris Perseron.
• Accountability. The clarity of function and the
responsibility implementation of the Company are
implemented in a transparent, fair, e� ective and e� cient
manner.
• Responsibility. The Company Management’s conformity
with the prevailing laws and regulations.
• Independency. Business management is conducted in a
professional and independent manner, without con� icts
of interest and pressure from other parties, which is
against the prevailing laws and regulations.
• Fairness. Equality, balance, and fairness in ful� lling the
shareholders rights based on the treaty and appropriate
for valid laws and regulations.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
General Meeting of Shareholders (GMS)
The GMS shall be held in accordance with the laws and
regulations, as well as a transparent and accountable articles of
association. In making the decision, the GMS must safeguard
the interests of all parties, including those belonging to
stakeholders and interests of minority shareholders.
GMS consists of: Annual General Meeting and other GMS.
AGM shall be held within a maximum period of 6 months
after the end of the � scal year. Whereas, other AGM can be
held at any time based on the need of listed companies.
In 2014, the Company organized the Annual General Meeting
on May 7, 2014 at Gran Mahakam Hotel, Magnolia Ballroom,
2nd Floor, South Jakarta, and made the following resolutions:
1. Decision:
a. to receive and approve the Annual Report for the
� scal year ended December 31, 2013 including the
Annual Report of the Board of Directors and Board of
Commissioners Duty Supervision Report.
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
61PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
61
b. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman & Surja sebagaimana
tercantum dalam laporannya No. RPPC-5224/
PSS/2014 tanggal 26 Maret 2014 dengan pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian, dengan demikian
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada
anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan
kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas
tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama
Tahun Buku 2013 sepanjang tindakan tersebut
tercantum dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2013.
2. Menetapkan penetapan penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 sebesar Rp. 115.042.169.452,- sebagai
berikut:
a. cadangan wajib sebesar Rp. 1.000.000.000,- sesuai
Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas; dan
b. laba ditahan setelah cadangan wajib sebesar Rp.
114.042.169.452,-.
b. To ratify the Company's Financial Reports for the
� scal year ended December 31, 2013 audited by
Purwantono, Suherman & Surja Public Accounting
Firm as stated in report No. RPPC-5224 / PSS / 2014
dated March 26, 2014 with unquali� ed opinion,
thereby providing acquittal and discharge of
responsibility (acquit et de charge) to the members of
the Board of Directors for the actions of management
and for the members of the Board of Commissioners
on monitoring activity implemented for � scal year
2013 along the actions stated in the Annual Report
and Financial Report for the � scal year 2013.
2. To assign the Company's net income for the � scal
year ended December 31, 2013 amounted to Rp.
115.042.169.452, - as follows:
a. statutory reserve amounting to Rp. 1,000,000,000, -
in accordance with Article 70 of the Limited Liability
Company Act; and
b. retained earnings after statutory reserve amounting
to Rp. 114 042 169 452,-.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan rangkaian mekanisme yang memberikan pengaruh yang signi� kan terhadap pencapaian tujuan Perseroan
Good Corporate Governance (GCG) is a series of mechanism that brings signi� cant
impact on target achievement of the Company
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
62 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
3. Menyetujui memberikan kewenangan kepada Direksi
Perseroan dengan Persetujuan Dewan Komisaris
Perseroan untuk mengangkat Kantor Akuntan Publik
yang akan memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk
Tahun Buku 2014 serta memberikan kewenangan kepada
Direksi Perseroan untuk menandatangani perjanjian
kerja serta menetapkan honorarium dan persyaratan
lain sehubungan dengan penunjukan tersebut termasuk
penunjukkan penanggung jawab atas Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik
dan Penanggung Jawab akan mengacu kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. a. Menyetujui memberhentikan dengan hormat seluruh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan
menyetujui mengangkat kembali seluruh Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan. Penunjukkan dan
pengangkatan ini berlaku sejak ditutupnya RUPS
Tahunan sampai dengan berakhirnya masa jabatan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, yaitu sampai
dengan penutupan RUPS Tahunan Tahun 2016 yang
diselenggarakan pada tahun 2017.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
menyatakan perubahan anggota Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan dalam suatu akta tersendiri di
hadapan notaris (apabila diperlukan) dan mengurus
pemberitahuan serta pendaftaran kepada instansi
yang berwenang.
c. Melimpahkan wewenang kepada Rapat Direksi
Perseroan untuk pembagian tugas dan wewenang
Direksi Perseroan dan setiap anggota Direksi
Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 16 ayat (7)
Anggaran Dasar Perseroan.
5. Menyetujui memberikan kewenangan kepada
pemegang saham Perseroan, yakni PT Trikomsel Oke, Tbk
untuk menetapkan dan menentukan besarnya gaji dan
tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk
Tahun Buku 2014.
3. To approve the authority granted to the Board of Directors
with the approval of the Board of Commissioners to
appoint Public Accounting Firm that will examine the
Company's Financial Statements for Fiscal Year 2014
and gave authority to the Board of Directors to sign the
employment agreement and determine the fees and
other requirements in connection with such appointment,
including the appointment of the person in charge of the
Financial Statements of the Company for the � scal year
ended December 31, 2014. The appointment of Public
Accounting Firm and Supervisors will refer to the laws
and regulations in force.
4. a. To approve the honorable discharge of all members
of the Board of Commissioners and the Board of
Directors and to approve the appointment of all Board
of Commissioners and Board of Directors members.
The appointment will be in e� ect since the closing
of Annual GMS until the end of the term of o� ce of
members of the Board of Commissioners and Board
of Directors, namely until the closing of the Annual
GMS of 2016, held in 2017.
b. To authorize the Board of Directors to declare
changes to the Board of Commissioners and Board of
Directors of the Company in a separate deed before
the notary (if needed) and to manage noti� cation and
registration of relevant authorities.
c. To authorize the Board of Directors Meeting for the
roles and responsibilities of each member of the Board
of Directors in accordance with the provisions of
Article 16 paragraph (7) of the Articles of Association
of the Company.
5. To approve the authority granted to the Company's
shareholders, namely PT Trikomsel Oke, Tbk to establish
and determine the amount of remuneration and
allowance of the Board of Commissioners and the Board
of Directors for Fiscal Year 2014.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
63
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada
Direksi.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Dewan Komisaris
adalah:
a. melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada
Direksi;
b. dalam kondisi tertentu, wajib menyelenggarakan
RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan
kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar;
c. wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian;
d. wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk
komite lainnya;
e. wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang
membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya
setiap akhir tahun buku;
f. bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau
kelalaian Komisaris dalam menjalankan tugasnya;
g. tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
Perseroan apabila dapat membuktikan: (i) kerugian
tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; (ii)
telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh
tanggung jawab, dan kehati-hatian untuk kepentingan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; dan (iii)
telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
h. memberhentikan sementara anggota Direksi dengan
menyebutkan alasannya; dan
i. melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
BOARD OF COMMISSIONER
Board of Commissioner is the instrument in charge of
supervising the Company in general and / or special in
accordance with the articles of association and provides
advice to the Board of Directors.
Duties, Responsibilities, and Authorities
Duties, responsibilities, and authorities of the Board of
Commissioner are:
a. to supervise and to be responsible for the supervision
of the maintenance policy, the course of maintenance in
general, both regarding the Company or the Company's
business, and to advise the Board of Directors;
b. to convene, under speci� c conditions, the Annual GMS
and other GMS in accordance with their authority as
stipulated in the laws and regulations and the articles of
association;
c. to perform the duties and responsibilities in good faith,
responsibly, and prudence;
d. to establish the Audit Committee and may establish other
committees;
e. to evaluate the performance of the committee that helps
the duties and responsibilities of each � nancial year end;
f. to be liable in jointly manner for damages caused by errors
or negligence of Board of Commissioners in carrying out
their duties;
g. to not be held responsible for loss by providing the
following evidences: (i) the loss was not due to the ir error
or negligence; (ii) has performed maintenance in good
faith, responsibility, and prudence for the interest and in
accordance with the aims and objectives of the Company;
and (iii) has taken actions to prevent such losses incurred
or the continue of the loss.
h. to temporarily terminate members of the Board of
Directors with stated reasons; and
i. to undertake the management of the Company in certain
circumstances for a certain period of time.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
64 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Struktur Remunerasi
Jumlah serta komponen remunerasi setiap anggota
Dewan Komisaris ditetapkan dalam RUPS yang terdiri dari
honorarium, bonus maupun tunjangan. Jumlah remunerasi
untuk Dewan Komisaris disetujui dalam RUPS Tahunan pada
tanggal 7 Mei 2014 yang pengalokasiannya berdasarkan
keputusan Rapat Dewan Komisaris, dengan total remunerasi
untuk seluruh anggota Dewan Komisaris adalah sebesar Rp
Rp. 368.504.910.
Susunan
Nama / Name Jabatan / Position Periode Jabatan / Tenure
Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment
Guntur Siboro Komisaris Utama / President Commissioner 2014-2016 RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 /
AGM on May 7, 2014
Karnadi Widodo Komisaris / Commissioner 2014-2016 RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 / AGM on May 7, 2014
Chan Cheong Meng Komisaris Independen / Independent Commissioner 2014-2016 RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 /
AGM on May 7, 2014
Penunjukkan serta Pemberhentian
Penunjukkan serta pemberhentian seorang Anggota Dewan
Komisaris dilaksanakan melalui mekanisme RUPS. Seorang
Anggota Dewan Komisaris akan mengakhiri masa jabatannya
pada penutupan RUPS Tahunan tahun ke-2 setelah tanggal
penunjukkannya.
Rapat
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan rapat
sebanyak 2 kali, termasuk rapat gabungan dengan Direksi
sebanyak 2 kali dengan tingat kehadiran, sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / Position Jumlah Rapat / Number of Meetings
Kehadiran / Attendance
Persentase / Percentage (%)
Guntur Siboro Komisaris Utama / President Commissioner 2 2 100
Karnadi Widodo Komisaris / Commissioner 2 2 100
Chan Cheong Meng Komisaris Independen / Independent Commissioner 2 2 100
Sebagai fungsi pengawasan, rapat Dewan Komisaris yang
diselenggarakan guna membahas kebijakan pengurusan
yang dilakukan oleh Direksi termasuk juga memberikan
nasihat kepada Direksi.
Remuneration Structure
The number and the components of remuneration of
each member of the Board of Commissioners set out in
the GMS consisted of: honorarium, bonus, and allowance.
Total remuneration for the Board of Commissioners was
approved in the Annual General Meeting on May 7, 2014,
of which allocation was based on the meeting of the Board
of Commissioners, with a total remuneration value of
Rp. 368,504,910.
Structure
Appointment and Dismissal
The appointment and dismissal of a member of the Board
of Commissioners is conducted through GMS mechanism. A
member of the Board of Commissioners will have his tenure
ended at the closing of the Annual GMS on the 2nd year after
the date of appointment.
Meeting
During 2014, the Board of Commissioner has organized
two meetings, including two joint meetings with Board of
Directors with the following attendance rate:
As the supervisory function, the Board of Commissioners
meeting is held to discuss the maintenance policy conducted
by the Board of Directors as well as to provide advice to the
Board of Directors.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
65
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris bersama dengan
Komite Audit telah melakukan dan menyelesaikan beberapa
tugas diantaranya, sebagai berikut:
a. melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang telah dikeluarkan Perseroan, antara lain: laporan
keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya
terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
b. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal; dan
c. melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan
manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika
Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di
bawah Dewan Komisaris.
DIREKSI
Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan,
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direksi, adalah:
a. menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan
perusahaaan untuk kepentingan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan
dalam anggaran dasar;
b. menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan anggaran dasar;
c. melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad
baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian;
d. membentuk komite dalam rangka mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab;
e. melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir
tahun buku;
f. bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau
kelalaian Komisaris dalam menjalankan tugasnya;
During 2014, the Board of Commissioners and the Audit
Committee have performed and completed several tasks
including, as follows:
a. to perform a review of the � nancial information issued
by the Company, among others: � nancial statements,
projections and other � nancial information related to the
Company's � nancial information;
b. to perform a review of the implementation of the
examination by the internal auditor and to supervise the
follow-up implementation by the Board of Directors on
the � ndings of the internal auditor; and
c. to perform a review of the implementation of risk
management activities carried out by the Board of
Directors, should the Company does not have a risk
monitoring function under the Board of Commissioners.
BOARD OF DIRECTOR
The Company's Board of Directors is an instrument with
authority and responsibility over the Company’s management,
in accordance with the aims and objectives of the Company
and to represent the Company inside and outside of the court
in accordance with the provisions of the articles of association.
Duties, Responsibiities, and Authorities
Duties, responsibilities, and authorities of the Board of
Commissioners are:
a. to perform and is responsible for the management of the
company for the interest of the Company in accordance
with the purposes and objectives of the Company are set
out in the articles of association;
b. to organize the Annual GMS and other GMS as stipulated
in the laws and regulations and articles of association;
c. to ful� ll the duty and responsibility in good faith and
prudence;
d. to form a committee in order to support the e� ectiveness
of the tasks implementation and responsibilities;
e. to evaluate the performance of the committee at the end
of � scal year;
f. to be liable in jointly manner for damages caused by errors
or negligence of Board of Commissioners in carrying out
their duties;
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
66 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
g. tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
Perseroan apabila dapat membuktikan: (i) kerugian
tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; (ii)
telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh
tanggung jawab, dan kehati-hatian untuk kepentingan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; dan (iii)
telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut;
h. mewakili Perseroan di dalam dan diluar pengadilan; dan
i. tidak berwenang mewakili Perseroan, apabila: (i) terdapat
perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota
Direksi yang bersangkutan; dan (ii) anggota Direksi
yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang
berbenturan dengan kepentingan Perseroan.
Dalam upaya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
secara efektif, diuraikan tugas dan tanggung jawab masing-
masing Direktur, sebagai berikut:
Direktur Utama
- Melakukan koordinasi dan mengawasi kerja dari unit
usaha, agar sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan.
Direktur Keuangan dan Hubungan Investor
- Menetapkan kebijakan umum mengenai manajemen
keuangan Perseroan, agar Perseroan dapat berjalan
e� sien dan ekonomis (company cash � ow).
- Menetapkan kebijakan umum di bidang akuntansi dan
perpajakan; dan
- Membina hubungan dengan pihak eksternal Perseroan,
termasuk dengan bank, otoritas bursa, dan pemangku
kepentingan.
Direktur Operasional Ritel
- Mengkoordinasikan dan memonitor kinerja operasional
ritel dan menetapkan kebijakan strategis pengembangan
usaha ritel Perseroan.
Direktur Pemasaran
- Menetapkan kebijakan di bidang pemasaran produk
Perseroan dan melakkan co-branding atas produk
Perseroan.
g. to not be held responsible for loss by providing the
following evidences: (i) the loss was not due to the ir error
or negligence; (ii) has performed maintenance in good
faith, responsibility, and prudence for the interest and in
accordance with the aims and objectives of the Company;
and (iii) has taken actions to prevent such losses incurred
or the continue of the loss
h. to represent the Company inside and outside the court; and
i. to be free from representing the Company, should there
be: (i) a litigation between the Company and related
members of the Board of Directors; and (ii) the relevant
members of the Board of Directors with con� ict of interest
with the Company.
In an e� ort to carry out their duties and responsibilities
e� ectively, the duties and responsibilities of each Director
outlined as follows:
President Director
- To coordinate and supervise the performance of business
unit in accordance with Work Plan and Budget.
Financial and Investor Relation Director
- To establish general policies regarding the � nancial
management for an e� cient and economic company
cash � ow;
- To establish general policies in the � eld of accounting
and taxation; and
- To foster good relationship with external parties,
including other banks, stock exchange authorities, and
the stakeholders.
Retail Operational Director
- To coordinate and supervise the performance of
operational retail and to establish strategic policy on
retail business operation.
Marketing Director
- To establish policy in the � eld of product marketing and
to perform co-branding on the Company's products.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
67
Direktur Distribusi
- Melakukan proses koordinasi dan mengawasi jalur
distribusi dan melakukan pengembangan jalur distribusi
Perseroan.
Direktur IT dan Supply Chain
- Melakukan proses pengembangan dan mengawasi atas
penerapan sistem informasi dan teknologi.
- Melakukan koordinasi serta pengawasan jalur logistik
barang dan jasa Perseroan.
Struktur Remunerasi
Jumlah serta komponen remunerasi setiap anggota Direksi
ditetapkan dalam RUPS yang terdiri dari honorarium, bonus
maupun tunjangan. Jumlah remunerasi untuk Direksi
disetujui dalam RUPS Tahunan pada tanggal 7 Mei 2014 yang
pengalokasiannya berdasarkan keputusan Rapat Direksi,
dengan total remunerasi untuk seluruh anggota Dewan
Komisaris adalah sebesar Rp2.543.860.620.
Susunan
Nama / Name Jabatan / Position Periode Jabatan / Tenure
Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment
Evy Soenarjo Direktur Utama / President Director 2014-2016 RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 / Annual GMS on May 7, 2014
Januar Chandra Direktur / Director 2014-2016 RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 / Annual GMS on May 7, 2014
Danang Cahyono Direktur / Director 2014-2016 RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 / Annual GMS on May 7, 2014
Octaviane N. A. Mussu Direktur / Director 2014-2016RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 /
Annual GMS on May 7, 2014
Rusran Direktur Tidak Tera� liasi / Non-a� liated Director 2014-2016 RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 /
Annual GMS on May 7, 2014
Penunjukkan serta Pemberhentian
Penunjukkan serta pemberhentian seorang anggota Direksi
dilaksanakan melalui mekanisme RUPS. Seorang anggota
Direksi akan mengakhiri masa jabatannya pada penutupan
RUPS Tahunan tahun ke-2 setelah tanggal penunjukkannya.
Rapat
Selama tahun 2014, Direksi telah melakukan rapat sebanyak
2 kali, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris
sebanyak 2 kali dengan tingat kehadiran, sebagai berikut:
Distribution Director
- To coordinate and supervise the distribution channels
and to develop the Company's distribution channels.
IT and Supply Chain Director
- To develop and supervise the implementation of
information and technology system;
- To coordinate and supervise the logistics channels of
goods and services.
Remuneration Structure
The remuneration amount and components of each member
of the Board of Directors are stated in the GMS, which consist
of honorarium, bonuses and allowances. Total remuneration
for the Board of Directors was approved at the Annual
GMS on May 7, 2014. The allocation was based on Board of
Directors meeting, with a total remuneration for the Board of
Commissioners members of Rp2,543,860,620.
Structure
Appointment and Dismissal
The appointment and dismissal of a member of the Board of
Directors is implemented through the mechanism of GMS. A
member of the Board of Directors will end his tenure at the
closing of the 2nd year of Annual General Meeting after the
appointment date.
Meeting
During 2014, the Board of Directors organized 2 meetings,
including 2 joint meeting with the Board of Commissioners
with the following attendance rate:
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
68 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat
/ Number of Meetings
Kehadiran / Attendace
Persentase / Percentage (%)
Evy Soenarjo Direktur Utama / President Director 2 2 100
Januar Chandra Direktur / Director 2 2 100
Danang Cahyono Direktur / Director 2 2 100
Octaviane N. A. Mussu Direktur / Director 2 2 100
Rusran Direktur Tidak Tera� liasi / Non-a� liated Director 2 2 100
Sebagai fungsi kepengurusan, rapat Direksi yang
diselenggarakan guna membahas kegiatan operasional
Perseroan dari waktu ke waktu. Selanjutnya, Direksi dan
Dewan Komisaris melakukan rapat gabungan guna
menyampaikan laporan kegiatan operasional Perseroan
untuk periode tertentu kepada Dewan Komisaris.
Realisasi Keputusan RUPS Tahunan 2014
Selama tahun 2014, Direksi telah melakukan dan
menyelesaikan beberapa tugas diantaranya, sebagai berikut:
a. menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan
perusahaaan untuk kepentingan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan
dalam anggaran dasar; dan
b. menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 7 Mei
2014.
Keputusan RUPS Tahunan tanggal 7 Mei 2014 telah
dilaksanakan oleh Direksi pada tahun 2014, antara lain:
1. mengangkat Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja yang akan memeriksa Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Surat
Perseroan No. 06316/PSS-AS/2014 tanggal 1 Oktober
2014; dan
2. menetapkan dan menentukan besarnya gaji dan
tunjangan tahun 2014 untuk Dewan Komisaris Perseroan
sebesar Rp368.504.910 dan Direksi Perseroan sebesar
Rp2.543.860.620.
KOMITE AUDIT
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas
As part of management function, the Board of Directors
meeting is held to discuss the operational activities of
the Company from time to time. Furthermore, the Board
of Directors and Board of Commissioners perform a joint
meeting to submit operational activities report for a certain
period to the Board of Commissioners.
Realization of Annual GMS 2014 Resolutions
During 2014, the Board of Directors performed and
completed the following tasks:
a. engaging and taking responsibility on company
management for the bene� t of the Company in
accordance with its purposes and objectives stated in the
articles of association; and
b. organizing the Annual GMS on May 7, 2014.
The resolutions of Annual GMS on May 7, 2014 were
implemented by the Board of Directors in 2014 such as:
1. appointing Purwantono, Suherman & Surja Public
Accountant Firm to examine the Financial Statements
for the � nancial year ended December 31, 2014 by virtue
of the Company Letter No. 06 316 / PSS-AS / 2014 dated
October 1, 2014; and
2. de� ning and determining the salaries and allowances for
the Board of Commissioners of Rp368,504,910 and the
Board of Directors of Rp2,543,860,620 in 2014.
AUDIT COMMITTEE
The Audit Committee is established by and is responsible
to the Board of Commissioners in supporting the
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
69
dan fungsi Dewan Komisaris. Komite Audit bertindak secara
independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan Keputusan
Dewan Komisaris No. 001/KOM/GT/2013 tanggal 10 Januari
2013, dengan susunan, sebagai berikut:
Ketua : Chan Cheong Meng
Anggota : - Dody Setiabudi
- Novica Mulia Komala
Pro� l
Chan Cheong Meng – Ketua
Informasi dapat dilihat pro� l Dewan Komisaris.
Dody Setiabudi – Anggota
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akutansi dari
Universitas Parahyangan, Bandung, Sarjana Hukum jurusan
Hukum Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung, dan
gelar Magister untuk jurusan Finance diperolehnya dari PPM
Graduate School of Management. Selain menjabat Komite
Audit Perseroan, saat ini beliau menjabat sebagai Direktur
Bisnis Development PT Reliance Capital Management,
Komite Audit PT Skybee Tbk (2011-sekarang), Direktur PT
Jakarta Securities, Tbk (2008- 2011), Direktur dan Sekretaris
Perusahaan PT Reliance Securities, Tbk (2004-2008) dan
Senior Finance Manager Perusahaan (Vice President) PT
Reliance Securities (2004), dan Corproate Finance Manager
PT Batavia Prosperindo Sekuritas (2000- 2004), Staf Akunting
PT Satria Parangtritis (1994-1996), HR Consultant PT Binaman
Utama (1998-2000), dan Direktur PT Kemang Mitra Swadaya
(2011).
Novica Mulia Komala – Anggota
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Tarumanagara dan gelar Magister Management dari Universitas
Tarumanagara. Selain menjabat Komite Audit Perseroan,
saat ini beliau menjabat sebagai Vice President-Accounting
& Finance PT Karya Megah Adijaya (2010-sekarang), dan (a)
Vice President-Senior Credit Approver (Retail Credit Approval
Division) (2006-2009); (b) SeniorAssistant Vice President-
implementation of its roles and functions in an independent
manner.
The Audit Committee was established by Board of
Commissioners Decision No. 001 / KOM / GT / 2013 dated
January 10, 2013, with the following arrangement:
Chairman : Chan Cheong Meng
Members : - Dody Setiabudi
- Novica Mulia Komala
Pro� le
Chan Cheong Meng – Chief
Information is included in the pro� le of the Board of
Commissioners section.
Dody Setiabudi – Member
He earned Bachelor of Economics degree majoring in
Accounting from Parahyangan University, Bandung, Bachelor
of Law majoring in Economic Law from Padjajaran University,
Bandung, and Master of Finance degree from PPM Graduate
School of Management. In addition to serving in Audit
Committee, he currently serves as Director of Business
Development at PT Reliance Capital Management, Audit
Committee at PT Skybee Tbk (2011-present), Director of PT
Jakarta Securities, Tbk (2008- 2011), Director and Corporate
Secretary at PT Reliance Securities, Tbk (2004-2008) and
Senior Finance Manager Company (Vice President) at PT
Reliance Securities (2004), and Corproate Finance Manager at
PT Batavia Prosperindo Securities (2000- 2004), Accounting
Sta� at PT Satria Parangtritis (1994-1996), HR Consultant at
PT Binaman Main (1998-2000), and Director at PT Kemang
Partner Organization (2011).
Novica Mulia Komala – Member
She obtained Bachelor in Economics and Master of
Management degree from Tarumanagara University. In
addition to serving in Audit Committee, she currently
serves as Vice President-Accounting & Finance at PT Karya
Megah Adijaya (2010-present), and (a) Vice President-Senior
Credit Approver (Retail Credit Approval Division) (2006-
2009); (b) Senior Assistant Vice President-Deputy Head
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
70 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Deputy Head (Financial Institution and Corporate Credit
Division) (2005-2006); (c) Senior Assistant Vice President-2nd
Deputy Head (Commercial Credit Bureau-Operational Head
O� ce) (1997-2005); (d) Manager–Corporate Credit/Team
Leader (Head O� ce-Bureau of Law) and Credit) (1996-1997);
serta (e) Junior O� cer-Credit Analyst (Head O� ce-Bureau of
Law and Credit) (1994-1996) pada PT Bank UOB Buana.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas
dan tanggung jawab, sebagai berikut:
a. melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan Perseroan, antara lain: laporan
keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya
terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
b. melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan;
c. memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan
atas jasa yang diberikannya;
d. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada
independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
e. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
f. melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan
manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika
Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di
bawah Dewan Komisaris;
g. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
h. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan
Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Perseroan; dan
i. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan.
(Financial Institutions and Corporate Credit Division) (2005-
2006); (c) Senior Assistant Vice President-2nd Deputy Head
(Commercial Credit Bureau-Operational Head O� ce) (1997-
2005); (d) Manager-Corporate Credit / Team Leader (Head
O� ce-Bureau of Law) and Credit) (1996-1997); and (e) Junior
O� cer-Credit Analyst (Head O� ce-Bureau of Law and Credit)
(1994-1996) at PT Bank UOB Buana.
Duties, Responsibilities and Authorities
In performing its functions, Audit Committee has the
following duties and responsibilities:
a. reviewing the � nancial information that will be issued
by the Company, among others: � nancial statements,
projections and other � nancial information related to the
Company's � nancial information;
b. reviewing the adherence to laws and regulations related
to the Company's activities;
c. providing independent opinion in the event of
disagreements between management and the
accountant for services rendered;
d. providing recommendations to the Board of
Commissioners on the appointment of the accountant
based on independence, the scope of the assignment,
and fees;
e. reviewing the implementation of the examination by
the internal auditor and supervising the implementation
of the follow-up by the Board of Directors based on the
� ndings of the internal auditor;
f. reviewing the implementation of risk management
activities carried out by the Board of Directors, if the
Company does not have a risk monitoring function under
the Board of Commissioners;
g. examining complaints related to accounting and � nancial
reporting processes of the Company;
h. reviewing and providing advice to the Board of
Commissioners related to the potential con� ict of interest
of the Company; and
i. maintaining the con� dentiality of documents, data and
information of the Company.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
71
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai
wewenang, sebagai berikut:
a. mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan
tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya
perusahaan yang diperlukan;
b. berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk
Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal,
manajemen risikko, dan akuntan terkait tugas dan
tanggung jawab Komite Audit;
c. melibatkan pihak independen di luar anggota Komite
Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan
tugasnya (jika diperlukan); dan
d. melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
Independensi
Anggota Komite Audit memiliki integritas yang tinggi,
kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang
pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik dan
tidak mempunyai: (a) saham langsung maupun tidak langsung
pada Perseroan; (b) hubungan a� liasi dengan anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham Perseroan;
dan (c) hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan tersebut.
Rapat
Selama tahun 2014, Komite Audit telah melakukan rapat
sebanyak 4 kali tingkat kehadiran, sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / PositionJumlah Rapat
/ Number of Meetings
Kehadiran / Attendance
Persentase / Percentage (%)
Chang Cheong Meng Ketua / Chief 4 4 100
Dody Setiabudi Anggota / Member 4 4 100
Novica Mulia Kumala Anggota / Member 4 4 100
Rapat Komite Audit yang diselenggarakan guna melakukan
penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
Perseroan, antara lain laporan keuangan, proyeksi dan
informasi keuangan lainnya terkait dengan informasi
keuangan Perseroan termasuk juga melakukan melakukan
penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor
internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh
Direksi atas temuan auditor internal.
In performing their duties, Audit Committee has the following
authorities:
a. accessing documents, data, and information about the
Company's employees, funds, assets, and resources ;
b. communicating directly with employees, including Board
of Directors and the sta� conducting the internal audit
function, risk management, and accounting related
duties and responsibilities of the Audit Committee;
c. involving independent parties others than Audit
Committee members required to assist the
implementation of duties (if required); and
d. demonstrating other authorities granted by the Board of
Commissioners.
Independence
Audit Committee members have high integrity, ability,
knowledge, experience in accordance with the � eld of
work. They must be capable of communicating well and
do not have: (a) direct or indirect shares in the Company;
(b) a� liation with the Board of Commissioners, the Board
of Directors, or the shareholders of the Company; and (c)
business relationship, directly or indirectly related to the
Company's business activities.
Meeting
During 2014, the Audit Committee organized 4 meetings
with the following breakdown:
Audit Committee meeting is held to review the � nancial
information that will be issued by the Company. The
information are � nancial statements, projections and other
� nancial information related to the Company's � nancial
information including reviewing the implementation of
the examination by the internal auditor and supervise the
implementation of the follow-up by the Board of Directors on
the � ndings of the internal auditor.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
72 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Pelaksanaan Kegiatan
Selama tahun 2014, Komite Audit telah melakukan dan
menyelesaikan beberapa tugas sesuai dengan yang
dicantumkan dalam Piagam Komite Audit tanggal 27
Nopember 2013, sebagai berikut:
1. melakukan pengendalian interen sesuai dengan Standar
Operasional Perseroan dan melaporan kepada Perseroan
hasil dari pengendalian interen tersebut;
2. menelaah laporan audit internal yang dipersiapkan
oleh Unit Internal Auditor untuk menemukan adanya
kelemahan dalam hal pengendalian interen; dan
3. memberikan masukan kepada Perseroan dalam rangka
meningkatkan kinerja Internal Auditor.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan komite yang
dibentuka oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris dalam membantuk melaksanakan fungsi dan
tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi
terhadap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Komite Nominasi dan Remunerasi ini mengusulan seseorang
untuk diangkat dalam jabatan sebagai anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris dan mengusulkan imbalan yang
akan ditetapkan dan diberikan kepada anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris karena kedudukan dan peran
yang diberikan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Perseroan akan membentuk Komite Nominasi dan
Remunerasi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan merupakan orang perseorangan atau
penanggung jawab dari unit kerja yang menjalankan fungsi
sekretaris perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Perseroan diangkat berdasarkan
Keputusan Direksi No. 001/DIR/GT/III/2013 tanggal 8 Januari
2013.
Activities Implementation
In 2014, Audit Committee performed and completed the
tasks stated in Audit Committee Charter on November 27,
2013. The tasks are as follows:
1. conducting internal audit in accordance with Standard
Operating Company and reporting the result to the
Company;
2. reviewing internal audit reports prepared by the Internal
Auditor Unit to � nd a weakness in internal audit; and
3. providing input to the Company in order to improve the
performance of the Internal Auditor.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
Nomination and Remuneration Committee is a committee
established by and is responsible to the Board of
Commissioners in supporting the implementation of the
functions and duties of the Board of Commissioners in relation
to the nomination and remuneration of members of the Board
of Directors and the Board of Commissioners. Nomination
and Remuneration Committee proposes an individual to
be appointed as members of the Board of Directors or the
Board of Commissioners and the proposed remuneration to
be determined and provided to the members of the Board
of Directors and the Board of Commissioners in accordance
with the duties, responsibilities, and authorities of members
of the Board of Directors and Board of Commissioners.
The Company establishes a Nomination and Remuneration
Committee in accordance with the Regulation of the Financial
Services Authority No.34 / POJK.04 / 2014 concerning the
Nomination and Remuneration Issuer or the Public Company.
CORPORATE SECRETARY
The Corporate Secretary is an individual or person in charge
of the unit that runs the company secretarial functions.
Corporate Secretary is appointed by the Board of Directors
pursuant to Decree No. 001 / DIR / GT / III / 2013 dated
January 8, 2013.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
73
Tugas dan Tanggung Jawab
Fungsi Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas, sebagai
berikut:
a. mengikuti perkembangan pasar modal khususnya
peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang
pasar modal;
b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;
c. membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, yang meliputi: (i)
keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
ketersediaan informasi pada situs laman Perseroan; (ii)
penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan
tepat waktu; (iii) penyelenggaraan dan dokumentasi
RUPS; (iv) penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat
Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan (v) pelaksanaan
program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/
atau Dewan Komisaris; dan
d. sebagai penghubung antara Perseroan dengan
pemegang saham Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan,
dan pemangku kepentingan lainnya.
Pelaksanaan Kegiatan
Selama tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melakukan
dan menyelesaikan beberapa tugas, sebagai berikut:
a. menghadiri dan mengikuti pelatihan dan seminar
khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang pasar modal;
b. memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;
c. menyediakan ketersediaan informasi pada situs laman
Perseroan terhadap keterbukaan informasi kepada
masyarakat;
Pro� l
Januar Chandra
Informasi dapat dilihat pro� l Direksi.
Pro� le
Januar Chandra
Information can be found in the pro� le of the
Board of Directors
Duties and Responsibilities
The duties and responsibilities of Corporate Secretary are:
a. following the development of the capital market,
especially the regulation applied;
b. providing input to the Board of Directors and Board of
Commissioners to comply with laws and regulations in
the � eld of capital markets;
c. assisting the Board of Directors and the Board of
Commissioners in Good Corporate Governance
implementation, including: (i) the disclosure of information
to the public, including availability on the Company's
website pages; (ii) reports submission to the Financial
Services Authority on time; (iii) the implementation and
documentation of the GMS; (iv) the implementation
and documentation of Board of Directors or Board of
Commissioners Meeting; and (v) the implementation of the
orientation program for the Company's Board of Directors
and / or Board of Commissioners; and
d. mediating the Company and the Company's shareholders,
the Financial Services Authority, and other stakeholders.
Implementation of Activities
During 2014, Corporate Secretary performed and completed
several tasks, as follows:
a. attending seminars and training, particularly the laws
and regulations applied in the � eld of capital markets;
b. providing input to the Board of Directors and Board of
Commissioners to comply with the laws and regulations
in the � eld of capital markets;
c. providing the availability of information on the Company's
website pages on the disclosure of information to the
public;
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
74 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
d. menyampaikan laporan berkala dan/atau laporan
insidentil kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
e. menyelenggarakan dan melakukan dokumentasi RUPS
Tahunan; dan
f. menyelenggarakan dan melakukan dokumentasi Rapat
Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
AUDIT INTERNAL
Audit Internal merupakan suatu kegiatan pemberian keyakinan
dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan
tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
Perseroan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen
risiko, pengendalian, dan proses Tata Kelola Perusahaan.
Audit Internal Perseroan diangkat berdasarkan Keputusan
Direksi tanggal 23 Desember 2013 yaitu Achmad Zakky
Aprian.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Dalam menjalankan fungsinya, Audit Internal memiliki tugas
dan tanggung jawab, sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal
tahunan;
b. menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan Perseroan;
c. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas e� siensi dan
efektivitas di bidang keunangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi,
dan kegiatan lainnya;
d. submitting regular reports and / or incidental reports to
the Financial Services Authority on time;
e. organizing and conducting Annual GMS documentation;
and
f. organizing and conducting Board of Directors and/or
Board of Commissioners Meeting Documentation.
INTERNAL AUDIT
Internal Audit performs assurance and consulting in an
independent and objective manner, with the aim to increase
values and improve the operations of the Company, through
a systematic approach, by evaluating and improving the
e� ectiveness of risk management, control and corporate
governance process.
Internal Audit is established pursuant to Decision of the
Board of Directors dated December 23, 2013, namely Achmad
Zakky Aprian.
Pro� l
Achmad Zakky Aprian
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akutansi dan dan gelar Magister Akuntansi
keduanya dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
dari Yayasan Administrasi Indonesia, Jakarta.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Internal
Audit pada PT Trikomsel Oke, Tbk (2010-2013),
PT Suzuki Finance Indonesia (2006-2010), dan
Audit pada Kantor Akuntan Publik Akhyadi &
Chris (2005-2006).
Pro� le
Achmad Zakky Aprian
He earned his Bachelor of Economic degree
majoring in Accounting, and a Master degree
in Accounting from the School of Economics
of Administration Foundation of Indonesia,
Jakarta. Previously, he served as Internal Audit
at Trikomsel Oke, Tbk (2010-2013), PT Suzuki
Finance Indonesia (2006-2010), and Audit at
Public Accounting Firm Akhyadi & Chris (2005-
2006).
Duties, Responsibilities, and Authorities
In performing the function, the duties and responsibilities of
Internal Audit are:
a. preparing and implementing the annual Internal Audit
plan;
b. testing and evaluating the implementation of internal
control and risk management systems in accordance with
the Company's policies;
c. investigating and assessing of the e� ciency and
e� ectiveness in the � eld of � nancial, accounting,
operations, human resources, marketing, information
technology, and other activities;
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
75
d. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif
tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat
manajemen;
e. membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;
f. memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan
tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
g. bekerja sama dengan Komite Audit;
h. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan
audit internal yang dilakukannya; dan
i. melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Dalam melaksanakan tugasnya Audit Internal mempunyai
wewenang, sebagai berikut:
a. mengakses seluruh informasi yang relevan tentang
Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya;
b. melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi,
Dewan Komisars, dan/atau Komite Audit serta anggota
dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;
c. mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan
Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit; dan
d. melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan
auditor eksternal.
Pelaksanaan Kegiatan
Selama tahun 2014, Audit Internal telah melakukan dan
menyelesaikan beberapa tugas sesuai dengan yang
dicantumkan dalam Piagam Unit Audit Internal, sebagai berikut:
a. melakukan audit operasional, keuangan, dan kepatuhan
di kantor pusat termasuk di kantor cabang, retail, dan
gudang secara berkala dan berkelanjutan;
b. melakukan penelaahan dan evaluasi atas Standar
Operasional dan Prosedur yang berlaku untuk
mengetahui Standar Operasional dan Prosedur tersebut
perlu dikembangkan atau diperbaiki;
c. memastikan bahwa tindak lanjut dari hasil pemeriksaan
ataupun rekomendasi audit telah dimengerti dan
dilaksanakan oleh Perseroan; dan
d. mengembangkan Standar Audit Program dan Prosedur
Departemen Audit sesuai dengan tingkat kebutuhan
audit.
d. providing suggestions for improvements and information
on the activities examined at all levels of management;
e. creating and submitting audit reports to the President
Director and the Board of Commissioners;
f. supervising, analyzing, and reporting follow-up
implementation suggested;
g. collaborating with Audit Committee
h. creating a program to evaluate the quality of internal
audit activities that has been performed; and
i. initiating special investigation if necessary.
The authorities of Internal Audit in performing the task
implementation are:
a. having access to all relevant information about the
Company’s duties and functions;
b. communicating with the Board of Directors, Board
of Commissioners, and / or the Audit Committee as
well as the member of the Board of Directors, Board of
Commissioners, and / or the Audit Committee;
c. holding regular and incidental meetings with Board of
Directors, Board of Commissioners, and / or the Audit
Committee; and
d. coordinating its activities with the activities of the
external auditors.
Implementation of Activities
In 2014, Internal Audit performed and completed several
tasks in accordance with Internal Audit Charter, as follows:
a. performed operational, � nancial, and compliance audit
in head o� ce, including in branch o� ces, retails, and
warehouse in a periodical and continuous manner;
b. reviewed and evaluated the applied Operational
Standards and Procedures to know whether the Standard
Operating Procedures need to be developed or improved;
c. ensured that the follow-up of the investigation results
or audit recommendations have been understood and
implemented by the Company; and
d. developed Auditing Standards Program and Audit
Department Procedure in accordance with the
requirements.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
76 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Tata Kelola Perusahaan yang Baik tidak terlepas dari Sistem
Pengendalian Interen (SPI) yang memiliki suatu entitas
bisnis. SPI yang efektif sangat diperlukan untuk memastikan
tercapainya tujuan Perseroan dan penentuan langkah-
langkah perbaikan yang diperlukan.
SPI merupakan proses karena meliputi kegiatan operasional
organisasi atau Perseroan dan merupakan bagian integral
dari kegiatan manajemen. Dalam hal ini, berarti SPI hanya
memberikan jaminan yang wajar, bukan yang absolut,
karena kemungkinan adanya kesalahan manusia, kolusi, dan
penolakan manajemen atas pengendalian akan membuat
proses tersebut menjadi tidak sempurna.
Tujuan
SPI dapat juga disebut sebagai struktur pengendalian interen
yang meliputi organisasi, metode, dan ukuran-ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
memeriksa ketelitian, dan dapat dipercayanya data akuntansi,
mendorong e� siensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
SPI menekankan pada tujuan yang hendak dicapai, dan
bukan pada elemen-elemen yang membentuk sistem
tersebut dan berlaku baik dalam Perseroan yang mengolah
informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan,
maupun dengan komputer.
Komponen
SPI terdiri dari 5 komponen yang berhubungan, yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian. Lingkungan pengendalian
merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
interen yang lain, menyediakan disiplin dan struktur.
Lingkungan pengendalian meliputi integritas nilai-
nilai etika dan orang-orang yang kompeten, � loso�
manajemen, cara manajemen memberikan wewenang
dan tanggung jawab dan meningkatkan potensi
organisasi dan pegawai, dan perhatian serta petunjuk
dari Direksi.
2. Penaksiran Risiko. Penaksiran risiko Perseroan bertujuan
untuk pelaporan keuangan merupakan identi� kasi dan
analisis terhadap risiko yang relevan dengan penyusunan
INTERNAL CONTROL SYSTEM
Good Corporate Governance can not be separated from the
Internal Control System (SPI) that has business entity. An
e� ective SPI is indispensable to ensure the achievement of
the Company and the determination of corrective required.
SPI is a process that covers the operational activities of the
organization or company and an integral part of management
activities. As such, SPI provides reasonable assurance due
to the possibility of human error, collusion, and the refusal
of management for control that will render the process
imprefect.
Goals
SPI can be referred as the internal control structure which
includes the organization, methods, and coordinated
measures to maintain organization wealth, check the accuracy
and the reliability of accounting data, drive e� ciency, and to
encourage compliance with management policies.
SPI emphasises on the goals to be achieved and not on the
elements that make up the system. The goals are the applied
in the Company through manual bookkeeping machine or
with a computer.
Components
SPI consist of 5 related components, namely:
1. Control Environment. The control environment is the
foundation for all other components of internal control,
providing discipline and structure. This component
includes the integrity of ethical values and competent
people, management philosophy, management method
in providing authority and responsibility and the increase
of potential of the organization and employees, as wellas
the attention and guidance of the Board of Directors.
2. Risk Assessment. Risk assessment aimed for the � nancial
reporting in the form of identi� cation and analysis
of relevant risk to the appropriate preparation of the
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
77
laporan keuangan yang wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
3. Aktivitas Pengendalian. Aktivitas pengendalian
merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu
manajemen mencapai tujuan, seperti pengambilan
langkah menghadapi risiko untuk mencapai tujuan
Perseroan.
4. Informasi dan Komunikasi. Informasi yang
berhubungan perlu diidenti� kasi, ditangkap, dan
dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang
memungkinkan para pihak memahami tanggung jawab.
Semua pegawai harus paham peran mereka dalam SPI,
seperti juga hubungan kerja antar individu. Mereka harus
memiliki alat yang menyebarluaskan informasi penting.
Selain komunikasi interen, komunikasi yang efektif
perlu diciptakan pula dengan pihak eksternal, seperti
konsumen, supplier, badan pengatur, dan pemegang
saham.
5. Pemantauan. SPI harus dimonitor yang memungkinkan
proses untuk menilai kualitas kinerja Perseroan sepanjang
waktu. Hal ini dapat diselesaikan melalui aktivitas
monitoring, evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya.
Fungsi
Secara garis besar, SPI dapat dijelaskan fungsi yang saling
mendukung agar sistem yang ada memperoleh hasil yang
maksimal bagi Perseroan. Adapun fungsi SPI, sebagai berikut:
1. pengendalian untuk pencegahan adalah mencegah
timbulnya suatu masalah sebelum permasalahan
tersebut muncul. Mempekerjakan personil akuntansi
yang berkuali� kasi tinggi, pemisahan tugas pegawai
yang memadai, dan secara efektif mengendalikan
akses � sik atas aset, fasilitas dan informasi, merupakan
pengendalian pencegahan yang efektif. Oleh karena
tidak semua masalah mengenai pengendalian dapat
dicegah;
2. pengendalian untuk pemeriksaaan dibutuhkan untuk
mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul,
misalnya pemeriksaan salinan atas perhitungan,
mempersiapkan rekonsiliasi bank dan neraca saldo setiap
bulan; dan
3. pengendalian korektif untuk memecahkan masalah yang
ditemukan dalam pengendalian untuk pencegahan dan
� nancial statements conformed to accounting principles
generally accepted.
3. Activity Control. This element comprises of the policies
and procedures that help the management achieve
the objectives, such as confronting risks to achieve the
objectives of the Company.
4. Information and Communication. Related information
needs to be identi� ed, captured, and communicated
in a form and timeframe that enables the stakeholders
to understand the responsibility. All employees must
understand their roles in the SPI, as well as working
relationships between individuals and the tools to
disseminate important information. In addition to
internal communication, e� ective communication should
be created with external parties, such as customers,
suppliers, regulatory agencies, and shareholders.
5. Monitoring. SPI must conduct supervision to assess the
quality of the Company's performance over time. This can
be accomplished through monitoring activities, separate
evaluations, or a combination of both.
Function
SPI in general is equipped with functions that support each
other to allow the existing systems to obtain maximum
results. The functions are:
1. control for prevention to prevent a problem before it
arises. Employing highly quali� ed accounting personnel,
adequate segregation of duties of employees, and
e� ectively controlling physical access to assets, facilities
and information, is an e� ective preventive control.
Therefore, not all problems regarding the control can be
prevented.
2. control for the examination needed to unravel the
problem as soon as the problem arises, for example,
examination of calculation copies, the preparation of
bank reconciliation and balance sheet every month; and
3. corrective control to solve the problems found in the
control on prevention and examination including the
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
78 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
pemeriksaaan yang meliputi prosedur yang dilaksanakan
untuk mengidenti� kasi penyebab masalah, memperbaiki
kesalahan atau kesulitan yang ditimbulkan, dan
mengubah sistem agar masalah di masa mendatang
dapat diminimalisasikan atau dihilangkan.
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko merupakan serangkaian metodologu dan
prosedur yang digunakan untuk mengidenti� kasi, mengukur,
mamantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari
seluruh kegiatan usaha Perseroan dimana risiko timbul
dikarenakan adanya potensi kerugian akibat terjadinya suatu
peristiwa tertentu.
Risiko yang mungkin timbul, antara lain:
1. Risiko Kredit. Risiko akibat kegagalan pihak lain dalam
memenuhi kewajiban kepada Perseroan.
2. Risiko Pasar. Risiko akibat adanya pergerakan variable
pasar (misalnya: suku bunga, nilai tukar, komoditas, dan
ekuitas) dari keadaan keuangan yang dimiliki Perseroan.
3. Risiko Likuiditas. Risiko akibat ketidakmampuan
Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari
aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan,
tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan dari
Perseroan tersebut.
4. Risiko Operasional. Risiko akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
Perseroan.
5. Risiko Strategi. Risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
strategi serta kegagalan dalam mengantisipasi Perseroan
lingkungan bisnis.
Perseroan wajib melakukan proses identi� kasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian risiko terhadap seluruh
faktor risiko yang bersifat signi� kan secara terintegrasi.
Dengan adanya SPI yang disusun untuk manajemen risiko
dengan tujuan agar dapat memastikan:
1. dipatuhinya kebijakan atau ketentuan interen serta
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
procedures carried out to identify the cause of the
problem, correcting errors or di� culties arised, and
change the system so the problems in the future can be
minimized or eliminated.
RISK MANAGEMENT
Risk management is a set of methodologies and procedures
used to identify, measure, monitor, and control the risks
arising from all business activities of the Company due to the
potential risk of losfrom the occurrence of signi� cant event.
The risks are, among others:
1. Credit Risk. Risk due to other party’s failure to meet its
obligation to the Company.
2. Market Risk. Risks due to the movements in market
variables (eg: interest rates, exchange rates, commodity
and equity) of the � nancial condition of the Company.
3. Liquidity risk. Risk due to the inability of the Company to
meet its maturing obligations of the funding sources of
cash � ow and / or of high quality liquid assets that can be
pledged, without disrupting the activities and � nancial
condition of the Company.
4. Operational Risk. Risk due to the inadequacy and / or
failed internal processes, human error, system failure,
and / or the presence of external events a� ecting the
Company's operations.
5. Risk Strategy. Risk due to the inaccuracies in the
decision and / or implementation of a strategic decision
and the failure to anticipate the Company's business
environment.
The Company shall perform the identi� cation, measurement,
monitoring, and risk control of all signi� cant risk factors in
integrated manner. The establishment of SPI based on risk
management is to ensure the:
1. compliance of policies or internal rules as well as laws and
regulations in force;
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
79
2. tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang
lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu; dan
3. efektivitas budaya risiko pada organisasi Perseroan secara
menyeluruh.
PERKARA PENTING
Selama tahun 2014, Perseroan tidak ada permasalahan
hukum yang dihadapi oleh Perseroan baik yang bersifat
kriminal, komersial, administrasi, hubungan industrial,
perpajakan, maupun arbitrase yang berpengaruh signi� kan
terhadap kinerja Perseroan.
SANKSI ADMINISTRATIF
Selama tahun 2014, Perseroan tidak ada sanksi administratif
yang dikenakan kepada Perseroan, anggota Dewan Komisaris
dan Direski oleh Otoritas Jasa Keuangan atau PT Bursa Efek
Indonesia pada tahun buku berakhir.
KODE ETIK DAN BUDAYA PERSEROAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang,
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan perlu dilandasi oleh
integritas yang tinggi. Oleh karena itu, kode etik merupakan
bagian integral dari Tata Kelola Perusahaan. Kode etik
Perseroan merupakan pedoman perilaku yang menjadi acuan
bagi organ Perseroan dan karyawan dalam menerapkan nilai-
nilai Perseroan. Nilai-nilai Perseroan yang diterapkan secara
berkelanjutan menjadi budaya Perseroan.
Perseroan wajib memiliki kode etik yang pelaksanaannya diawasi
oleh Dewan Komisaris untuk kepentingan para pemangku
kepentingan. Sedangkan, Dewan Komisaris harus memastikan
bahwa setiap pengaduan yang terkait dengan pelanggaran
kode etik dapat ditangani dan diproses dengan benar.
KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN ATAU
MANAJEMEN
Selama tahun 2014, Perseroan tidak memiliki program
kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen.
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Saksi atau pelapor atas suatu pelanggaran yang dilakukan
karyawan atau manajemen Perseroan perlu dilindungi
agar memotivasi pemangku kepentingan tersebut untuk
2. availability of � nancial and management information
that is complete, accurate, appropriate, and timely; and
3. e� ectiveness of the Company's risk culture in the
organization as a whole.
SIGNIFICANT CASES
During 2014, there were no legal issues faced by the Company,
whether they are criminal, commercial, administrative,
industrial relations, taxation, as well as arbitration which have
signi� cant e� ect on the Company's performance.
ADMINISTRATIVE SANCTIONS
During 2014, there were no administrative sanctions imposed
on the Board of Commissioners and the Board of Directors
by the Financial Services Authority or the Indonesia Stock
Exchange at the end of the � scal year.
CODE OF CONDUCT AND COMPANY’S CULTURE
To achieve success in the long term, the implementation
of corporate governance need to be guided by integrity.
Therefore, code of conduct is an integral part of corporate
governance. Company's Code of Conduct is a guideline that
becomes a reference for the instruments and employees
in implementing the Company's values. The values of the
Company are implemented in a sustainable manner into
corporate culture.
The Company shall have code of conduct of which
implementation is monitored by the Board of Commissioners for
the bene� t of stakeholders. Whereas, Board of Commissioners
must ensure that any complaints related to violations of the
code of conduct can be handled and processed correctly.
EMPLOYEE AND MANAGEMENT STOCK OWNERSHIP
During 2014, the Company did not implemented employee
and/or management stock ownership program.
VIOLATION REPORTING SYSTEM
Witness or whistleblowers for violations caused by employees
or management need to be protected in order to motivate
the stakeholders to report violations. This can be done
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
80 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
melaporkan pelanggaran yang terjadi. Hal tersebut dapat
dilaksanakan melalui penerapan sistem pelaporan pelanggaran
yang dirancang dengan baik, yang pada akhirnya akan bermuara
pada pembentukan budaya Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui sistem pelaporan
pelanggaran, antara lain: mencakup pelanggaran peraturan
perundang-undangan, kode etik Perseroan, prinsip
akuntansi yang berlaku umum, kebijakan dan prosedur
operasional Perseroan ataupun tindakan kecurangan lainnya.
Pengungkapan pelanggaran ini umumnya dilakukan secara
rahasia.
Hal-hal yang perlu diungkapkan antara lain cara
penyampaian laporan pelanggaran, perlindungan bagi
pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola
pengaduan, dan hasil dari penangangan pengaduan.
Sistem pelaporan pelanggaran telah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Direksi tanggal 13 Pebruari 2012, dengan
prosedur, sebagai berikut:
- pada setiap pengaduan, karyawan tersebut akan
dilakukan pembicaraan untuk diselesaikan melalui
atasannya;
- apabila tidak dapat diselesaikan, karyawan dapat
meneruskan keluhannya ke Divisi Sumber Daya Manusia;
- apabila Divisi Sumber Daya Manusia belum diselesaikan,
maka karyawan bersama Divisi Sumber Daya Manusia
dapat meneruskan ke Direksi; dan
- apabila belum dapat diselesaikan, maka akan dilakukan
penyelesaian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
through the implementation of a violation reporting system
that is well-designed, which will eventually lead to the
establishment of a culture of Good Corporate Governance.
Violations that can be reported through the reporting
system violations are: violations of laws and regulations, the
Company's code of conduct, generally accepted accounting
principles, policies and operational procedures of the
Company or other fraudulent acts. The disclosure of o� ense
is generally done in secret.
Issues that need to be disclosed are, among others,
the submission of violations reports, protection for the
whistleblowers, the handling of complaints, complaint
management, and the result of the handling of complaints.
Violation reporting system was established based on the
decision of the Board of Directors dated February 13, 2012,
under the procedure, as follows:
- for each complaint, a discussion shall be conducted
between an employee and his manager for resolve;
- should the issue cannot be resolved, the employee
can forward the complaint to the Human Resources
Department;
- if the Human Resources Department cannot deal with the
violation, the employee along with the Human Resources
Division shall forward the issue to the Board of Directors;
and
- should the issue cannot be resolved, the settlement will
be conducted in accordance with the regulations in force.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
82 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Tanggung jawab sosial bertujuan untuk mewujudkan
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi
komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun
Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya hubungan
Perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Pengaturan tanggung jawab sosial tersebut dimaksudkan
untuk:
1. meningkatkan kesadaran Perseroan terhadap
pelaksanaan tanggung jawab sosial di Indonesia;
2. memenuhi perkembangan kebutuhan hukum dalam
masyarakat mengenai tanggung jawab sosial; dan
3. menguatkan pengaturan tanggung jawab sosial yang telah
diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan
sesuai dengan bidang kegiatan usaha Perseroan.
Sepanjangan tahun 2014, Perseroan telah melaksanakan
berbagai Program Tanggung Jawab Sosial dengan total dana
sebesar Rp. 42.140.000, yang terdiri dari:
Corporate social responsibility aims to achieve sustainable
economic development to improve the quality of bene� cial
life and environmental to the local community, society, as well
as the Company itself, within the framework of harmonious
and balanced Corporate relationship, in accordance with
local environment, values, norms, and culture.
The management of corporate social responsibility is
conducted to :
1. improve the Company’s awareness about social
responsibility implementation in Indonesia;
2. meet the development of needs in law inside the society
regarding social responsibility; and
3. strengthen the regulation of social responsibility which
has been arranged in various laws and regulations in
accordance with the Company’s business activity.
Throughout 2014, the Company has implemented
various Social Responsibility Programs with a total fund of
Rp. 42,140,000, consists of:
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
83
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Perseroan berusaha meningkatkan kualitas peningkatan
sumber daya manusia dan juga berupaya memenuhi
kesejahteraan karyawan Perseroan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Perseroan telah melakukan peninjauan terhadap kelayakan
gaji minimal yang dilakukan minimal sekali setahun
berdasarkan keputusan Direksi dan memberlakukan
penyesuaian besaran gaji sesuai dengan Upah Minimum
Provinsi Tahun 2014.
Untuk mendukung kesejahteraan karyawan, Perseroan
juga menyediakan sejumlah tunjangan dan fasilitas
untuk mendorong motivasi, kinerja dan produktivitas
karyawan seperti menyediakan fasilitas kantor, transportasi,
komunikasi, tempat ibadah, fasilitas olah raga, dan fasilitas
umum lainnya. Perseroan menyediakan tunjangan kepada
karyawan yang meliputi: tunjangan Hari Raya, penghargaan
bagi karyawan yang berprestasi, santunan bagi anggota
keluarga karyawan yang meninggal, serta mengikutsertakan
pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Dalam mendukung program peningkatan mutu sumber
daya manusia, Perseroan melakukan pemantauan berkala
terhadap kinerja karyawan serta evaluasi sumber daya
manusia yang dilakukan secara ketat dan berkelanjutan.
PRACTICES OF EMPLOYMENT AND OCCUPATIONAL
HEALTH AND SAFETY
The Company strives to improve the quality of human
resource development and seeks to provide welfare for the
Company’s employees in accordance with the applicable
laws and regulations.
The Company has conducted review to the feasibility of
minimum wages at least once a year based on Board of
Directors’ decision and adjusted the salary amount to be in
line with Provincial Minimum Wage Year 2014.
To support employee’s welfare, the Company also provides
a number of bene� ts and facilities such as o� ce facilities,
transportation, communication, places of worship, sport
facilities, and other public facilities to support motivation,
performance and productivity of employees. The Company
also provides bene� ts for employees, includes: Religious
Holiday allowance, award for employees with outstanding
performance, compensation for family members of
employees who passed away, as well as participation in the
Employment Social Security Agency.
In order to improve the quality of human resource
development, the Company has conducted regular review
on employee’s performance as well as human resource
evaluation implemented in a strict and continuous manner.
84 PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
Perseroan telah melakukan tanggung jawab sosial dengan
meringankan beban masyarakat akibat terkena musibah baik
bersifat insidentil seperti kegiatan tanggap bencana atau
kebakaran maupun kegiatan yang bersifat terprogram dan
sistematis seperti program pembinaan panti asuhan.
Pada tahun 2014, Perseroan menginisiasi berbagai program
kegiatan kebersamaan dalam rangka meningkatkan
kebersamaan serta kedekatan antar sesama karyawan
Perseroan, misalnya penyelenggaraan acara Buka Puasa
Bersama dan Pembagian Paket untuk level General Sta� yang
diadakan pada bulan Ramadhan 1435 H di seluruh cabang
Perseroan. Perseroan juga telah memberikan sumbangan
hewan kurban berupa sapi dan kambing yang diserahkan ke
seluruh cabang Perseroan pada Idul Adha 1435 H.
Selain itu, Perseroan juga meningkatkan perekonomian
rakyat dengan menggandeng masyarakat sekitar sebagai
mitra yang ikut menjual produk-produk Perseroan seperti
simcard. Hal ini merupakan upaya Perseroan menyediakan
lapangan pekerjaan kepada masyarakat serta meningkatkan
ekonomi rakyat.
TANGGUNG JAWAB PRODUK
Selain menggelar berbagai program sebagai wujud tanggung
jawab sosial Perseroan dalam bidang kemanusiaan, Perseroan
juga terus berupaya meningkatkan layanan terhadap
pelanggan, misalnya: upaya yang dilakukan oleh Perseroan
salah satunya melalui pemberian informasi yang secara terbuka
dapat diakses oleh masyarakat. Pengembangan informasi yang
dapat diperoleh oleh masyarakat maupun konsumen melalui
situs resmi Perseroan yaitu di www.globalteleshop.com.
SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT
The Company has conducted social responsibility by
lighten the burden of those who are a� ected by incidental
disaster, by conducting disaster or � re response activities or
the programmed and systematic relief such as orphanage
development.
In 2014, the Company initiated various community activities
program to improve togetherness and closeness among all
Company’s employee, such as by organizing break fasting
event and Package Distribution to General Sta� level which
is held in Ramadhan month 1435 H in all of the Company’s
branch. In addition, the Company also donated sacri� cial
animals such as cows and goats to be submitted to all
branches of the Company on Eid-al-Adha 1435 H.
Furthermore, the Company also improved the economy of
the people by cooperating with local community as partners
involved in selling the Company’s products such as simcards.
This is one of the Company’s e� orts to provide jobs for the
people as well as improving their economy.
PRODUCT RESPONSIBILITY
In addition to organizing various programs as a form of social
responsibility in the humanitarian � eld, the Company also
continues to improve its service to customers, one of which
is by providing accessible information for the public. This
information development can also be acquired by the public
or customers from the Company’s o� cial website, namely:
www.globalteleshop.com.
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
85
KARNADI WIDODOKomisaris
Commissioner
CHAN CHEONG MENGKomisaris Independen
Independent Commissioner
GUNTUR SIBOROKomisaris Utama
President Commissioner
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT GLOBAL TELESHOP, Tbk
STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS ON THE ACCOUNTABILITY OF THE 2014 ANNUAL REPORT OF PT GLOBAL TELESHOP, Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Global Teleshop, Tbk. (“Perseroan”) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 25 Maret 2015
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
The undersigned below acknowledge that all information contained in the 2014 Annual Report of PT Global Teleshop, Tbk. (“the Company”) has been presented as a whole and therefore are accountable for the validity of the Company’s Annual Report.
This statement is made truthfully.
RUSRANDirektur Tidak Tera� liasi Non-a� liated Director
OCTAVIANE N.A. MUSSUDirekturDirector
EVY SOENARJO Direktur Utama
President Director
JANUAR CHANDRADirektur Director
DANANG CAHYONODirekturDirector
PT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014
RESPONSIBILITY FOR THE 2014 ANNUAL REPORTTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014
KARNADI WIDODOKomisaris
Commissioner
CHAN CHEONG MENGKomisaris Independen
Independent Commissioner
GUNTUR SIBOROKomisaris Utama
President Commissioner
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT GLOBAL TELESHOP, Tbk
STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS ON THE ACCOUNTABILITY OF THE 2014 ANNUAL REPORT OF PT GLOBAL TELESHOP, Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Global Teleshop, Tbk. (“Perseroan”) Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 25 Maret 2015
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
The undersigned below acknowledge that all information contained in the 2014 Annual Report of PT Global Teleshop, Tbk. (“the Company”) has been presented as a whole and therefore are accountable for the validity of the Company’s Annual Report.
This statement is made truthfully.
RUSRANDirektur Tidak Tera� liasi Non-a� liated Director
OCTAVIANE N.A. MUSSUDirekturDirector
EVY SOENARJODirektur Utama
President Director
JANUAR CHANDRADirektur Director
DANANG CAHYONODirekturDirector
PT Global Teleshop TbkPT Global Teleshop TbkPT Global Teleshop TbkLaporan Tahunan 2014Laporan Tahunan 2014Laporan Tahunan 2014
RESPONSIBILITY FOR THE 2014 ANNUAL REPORTTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
PT Global Teleshop Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2014 and for the year then ended with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………... 1 - 2 …….. Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Consolidated Statement of Konsolidasian ....................................................... 3 ……………………………..Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Consolidated Statement of Changes in Konsolidasian ........................................................ 4 ………………………………………………….Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian .............................. 5 . ...…………. Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ....... 6 - 83 ..... Notes to the Consolidated Financial Statements
**********************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole. 1
PT GLOBAL TELESHOP TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/ Catatan/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Notes December 31, 2013
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 2d,2e,2f,4, Kas dan bank 19.404.244.559 33,34,36 61.401.592.387 Cash on hand and in banks Piutang usaha 2d,2f,2g,3 Trade receivables Pihak-pihak ketiga - neto 25.723.271.929 5,13,34,36 10.391.770.958 Third parties - net Pihak-pihak berelasi 352.003.549.918 29 82.593.377.997 Related parties Piutang lain-lain 2d,2e,2f,3 Other receivables Pihak-pihak ketiga - neto 638.384.017.968 6,33,34,36 386.993.547.025 Third parties - net Pihak berelasi - 29 1.227.798.942 Related party Persediaan - neto 519.269.869.395 2h,2k,3,7,13 634.614.170.232 Inventories - net Uang muka 202.521.635.469 8 221.932.905.600 Advances Bagian lancar Current portion biaya dibayar di muka 24.546.196.382 2i,3,9 22.162.141.009 of prepaid expenses Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka 1.028.507.347 2n,17a 790.303.715 Prepaid Value Added Tax
Total Aset Lancar 1.782.881.292.967 1.422.107.607.865 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Biaya dibayar di muka - Prepaid expenses - net of setelah dikurangi bagian lancar 5.550.392.245 2i,3,9 8.333.090.477 current portion Advance for purchase Uang muka pembelian aset tetap 480.241.065 2j 3.422.485.443 of fixed assets Aset tetap - neto 27.522.057.427 2j,3,10 32.307.467.207 Fixed assets - net Taksiran tagihan pajak penghasilan 8.181.172.539 2n,17e 1.568.651.000 Estimated claims for tax refund Aset pajak tangguhan 19.103.754.972 2n,17d 13.268.771.434 Deferred tax assets Goodwill 564.707.251 2k,3,11 564.707.251 Goodwill Aset keuangan tidak lancar lainnya 7.251.105.757 2f,12,36 6.959.166.404 Other non-current financial assets
Total Aset Tidak Lancar 68.653.431.256 66.424.339.216 Total Non-Current Assets
TOTAL ASET 1.851.534.724.223 1.488.531.947.081 TOTAL ASSETS
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole. 2
PT GLOBAL TELESHOP TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014/ Catatan/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Notes December 31, 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 493.884.117.028 2f,13,34,36 469.651.176.287 Short-term bank loans Utang usaha 2f,14,34,36 Trade payables Pihak-pihak ketiga 15.986.701.412 76.405.747.121 Third parties Pihak-pihak berelasi 729.211.349.634 29 416.453.802.128 Related parties Utang lain-lain Other payables Pihak-pihak ketiga 722.972.958 2f,14,34,36 2.015.056.246 Third parties 2f,15 Beban akrual 4.518.230.287 34,36 3.684.508.923 Accrued expenses Utang pajak 16.284.086.941 17b 29.631.157.769 Taxes payable Uang muka pelanggan 13.320.978.906 7.069.370.548 Advance from customers Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefits jangka pendek 204.863.278 2f,16,34,36 277.086.946 liability
Total Liabilitas Jangka Pendek 1.274.133.300.444 1.005.187.905.968 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITY Liabilitas imbalan kerja Long-term employee benefits jangka panjang 10.754.478.000 2p,3,18 9.140.757.000 liabilitiy
TOTAL LIABILITAS 1.284.887.778.444 1.014.328.662.968 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE DIATRIBUSIKAN KEPADA TO THE OWNERS OF THE PEMILIK ENTITAS INDUK PARENT ENTITY Modal saham - Share capital- nilai nominal Rp100 per saham Rp100 par value per share Modal dasar - Authorized - 4.000.000.000 saham 4,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 1.111.112.000 saham 111.111.200.000 19,2b 111.111.200.000 1,111,112,000 shares Tambahan modal disetor - neto 111.965.340.160 2f,20 111.965.340.160 Additional paid-in-capital - net Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 1.500.000.000 21 500.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 342.043.577.810 250.603.889.778 Unappropriated
Total 566.620.117.970 474.180.429.938 Total
Kepentingan nonpengendali 26.827.809 22.854.175 Non-controlling interests
TOTAL EKUITAS 566.646.945.779 474.203.284.113 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 1.851.534.724.223 1.488.531.947.081 EQUITY
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole. 3
PT GLOBAL TELESHOP TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
for the Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
Catatan/ 2014 Notes 2013
PENDAPATAN NETO 4.037.217.247.921 2m,22,29,31 3.887.252.590.039 NET REVENUES BEBAN POKOK PENDAPATAN (3.668.987.969.519) 2m,23,29 (3.541.475.643.790 ) COST OF REVENUES
LABA BRUTO 368.229.278.402 345.776.946.249 GROSS PROFIT Beban usaha (234.891.570.634) 2m,24,29,31 (244.676.968.890 ) Operating expenses Pendapatan lainnya 46.802.883.551 2m,25 101.628.821.367 Other income Beban lainnya (1.472.697.315) 2m,26 (131.973.318 ) Other expenses
LABA USAHA 178.667.894.004 202.596.825.408 INCOME FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 400.530.933 2m,27 266.374.487 Finance income Biaya keuangan (54.189.102.560) 2m,13,28 (47.835.653.858 ) Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK INCOME PENGHASILAN 124.879.322.377 155.027.546.037 BEFORE INCOME TAX Beban pajak penghasilan - neto (32.751.961.961) 2n,3,17 (39.985.376.585 ) Income tax expense - net
LABA TAHUN BERJALAN 92.127.360.416 115.042.169.452 INCOME FOR THE YEAR PENDAPATAN OTHER KOMPREHENSIF LAIN COMPREHENSIVE INCOME Keuntungan aktuaria atas Actuarial gain from imbalan kerja karyawan 421.735.000 2p,18 - employee benefits Pajak tangguhan (105.433.750) - Deferred tax expense
PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR SETELAH PAJAK 316.301.250 - AFTER TAXES
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN 92.443.661.666 115.042.169.452 INCOME FOR THE YEAR
Laba tahun berjalan Income for the year yang dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 92.123.417.915 115.036.842.453 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 3.942.501 5.326.999 Non-controlling interests
Total 92.127.360.416 115.042.169.452 Total
Laba komprehensif tahun berjalan Comprehensive income yang dapat diatribusikan kepada: for the year attributable to: Pemilik entitas induk 92.439.688.032 115.036.842.453 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 3.973.634 5.326.999 Non-controlling interests
Total 92.443.661.666 115.042.169.452 Total
LABA PER SAHAM EARNINGS PER SHARE YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN ATTRIBUTABLE TO OWNERS KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 83 2q,30 104 OF THE PARENT ENTITY
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
her
ein
are
in In
done
sian
lang
uage
.
Cat
atan
ata
s la
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
ian
terla
mpi
r mer
upak
an b
agia
n ya
ng ti
dak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asia
n se
cara
kes
elur
uhan
.
The
acco
mpa
nyin
g no
tes
to th
e co
nsol
idat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts fo
rm a
n in
tegr
al p
art o
f the
se c
onso
lidat
ed
finan
cial
sta
tem
ents
take
n as
a w
hole
.
4
PT G
LOB
AL
TELE
SHO
P TB
K
DA
N E
NTI
TAS
AN
AK
NYA
LA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NSO
LID
ASI
AN
un
tuk
Tahu
n ya
ng B
erak
hir p
ada
Tang
gal 3
1 D
esem
ber 2
014
(Dis
ajik
an d
alam
Rup
iah,
kec
uali
diny
atak
an la
in)
PT
GLO
BA
L TE
LESH
OP
TBK
A
ND
ITS
SUB
SID
IAR
IES
CO
NSO
LID
ATE
D S
TATE
MEN
T O
F C
HA
NG
ES IN
EQ
UIT
Y fo
r the
Yea
r End
ed
Dec
embe
r 31,
201
4 (E
xpre
ssed
in R
upia
h, u
nles
s ot
herw
ise
stat
ed)
Ek
uita
s ya
ng D
apat
Dia
trib
usik
an
kepa
da P
emili
k En
titas
Indu
k/
Equi
ty A
ttrib
utab
le to
the
Ow
ners
of
the
Pare
nt E
ntity
Mod
al S
aham
Sa
ldo
Laba
/Ret
aine
d Ea
rnin
gs
Dite
mpa
tkan
Ta
mba
han
dan
Dis
etor
M
odal
Te
lah
Bel
um
Kep
entin
gan
Pe
nuh/
Issu
ed
Dis
etor
/
D
itent
ukan
D
itent
ukan
N
onpe
ngen
dali/
To
tal
C
atat
an/
and
Fully
Pai
d
A
dditi
onal
Pen
ggun
aann
ya/
Pen
ggun
aann
ya/
Sub
tota
l/
N
on-C
ontr
ollin
g
Ek
uita
s/
N
otes
Sh
are
Cap
ital
P
aid-
in C
apita
l
A
ppro
pria
ted
U
napp
ropr
iate
d
Su
b to
tal
Inte
rest
To
tal E
quity
Sald
o 1
Janu
ari 2
013
11
1.11
1.20
0.00
0
11
1.96
5.34
0.16
0
-
19
2.73
3.75
9.32
5
41
5.81
0.29
9.48
5
17
.527
.176
415.
827.
826.
661
Bal
ance
as
of J
anua
ry 1
, 201
3 P
embe
ntuk
an c
adan
gan
umum
21
-
-
500.
000.
000
(500
.000
.000
)
-
-
-
A
ppro
pria
tion
of g
ener
al re
serv
e D
ivid
en k
as
21
-
-
-
(5
6.66
6.71
2.00
0 )
(5
6.66
6.71
2.00
0 )
-
(56.
666.
712.
000 )
Cas
h di
vide
nds
Tota
l lab
a ko
mpr
ehen
sif
Tota
l com
preh
ensi
ve in
com
e
tahu
n 20
13
-
-
-
115.
036.
842.
453
115.
036.
842.
453
5.32
6.99
9
11
5.04
2.16
9.45
2
fo
r 201
3
Sald
o 31
Des
embe
r 201
3
111.
111.
200.
000
111.
965.
340.
160
500.
000.
000
250.
603.
889.
778
474.
180.
429.
938
22.8
54.1
75
47
4.20
3.28
4.11
3
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
201
3 P
embe
ntuk
an c
adan
gan
umum
21
-
-
1.00
0.00
0.00
0
(1
.000
.000
.000
)
-
-
-
A
ppro
pria
tion
of g
ener
al re
serv
e To
tal l
aba
kom
preh
ensi
f
To
tal c
ompr
ehen
sive
inco
me
ta
hun
2014
-
-
-
92
.439
.688
.032
92.4
39.6
88.0
32
3.
973.
634
92.4
43.6
61.6
66
fo
r 201
4
Sald
o 31
Des
embe
r 201
4
11
1.11
1.20
0.00
0
11
1.96
5.34
0.16
0
1.
500.
000.
000
342.
043.
577.
810
566.
620.
117.
970
26.8
27.8
09
56
6.64
6.94
5.77
9
B
alan
ce a
s of
Dec
embe
r 31,
201
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole. 5
PT GLOBAL TELESHOP TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS for the Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
Catatan/ 2014 Notes 2013
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 3.764.494.063.933 3.814.922.888.224 Cash receipts from customers Penerimaan kas dari komisi 33.231.919.767 37.330.009.092 Cash receipts from commission Pembayaran kas kepada pemasok (3.547.505.436.703) (3.493.385.596.652 ) Cash payments to suppliers Pembayaran kas kepada karyawan (77.692.672.447) (74.323.900.051 ) Cash payments to employees Pembayaran kas Cash payments for untuk beban operasi (119.498.378.022) (125.140.849.257 ) operating expenses
Arus kas neto diperoleh dari Net cash flows provided by aktivitas operasi 53.029.496.528 159.402.551.356 operating activities Penerimaan bunga 400.530.933 266.374.487 Receipts of interest income Pembayaran pajak penghasilan badan (59.251.589.629) (47.648.839.696 ) Payments for income taxes Penerimaan dari (pembayaran untuk) kas Cash receipts from (payments for) kegiatan operasi lainnya (839.294.538) 1.191.480.327 other operating activities
Arus kas neto diperoleh dari Net cash flows provided by (digunakan untuk) aktivitas operasi (6.660.856.706) 113.211.566.474 (used in) operating activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penerimaan dari penjualan aset tetap Proceeds from sales of fixed 463.411.643 10 4.933.065.837 assets Additional advance for purchase Penambahan uang muka pembelian of assets and acquisition aset dan perolehan aset tetap (8.996.987.727) 10,37 (23.380.530.219 ) of fixed assets
Arus kas neto digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas investasi (8.533.576.084) (18.447.464.382 ) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Pembayaran untuk bunga Payments for interest pinjaman bank (51.086.372.583) (45.127.043.321 ) expense of bank loans Penambahan dari (pembayaran untuk) Proceeds from (payments of) utang bank jangka pendek - neto 24.251.274.074 (5.960.986.815 ) short-term bank loans - net Pembayaran dividen kas - 21 (56.666.712.000 ) Payment of cash dividends
Arus kas neto digunakan untuk Net cash flows used in aktivitas pendanaan (26.835.098.509) (107.754.742.136 ) financing activities
NET DECREASE PENURUNAN NETO IN CASH ON HAND DALAM KAS DAN BANK (42.029.531.299) (12.990.640.044 ) AND IN BANKS Pengaruh neto atas perubahan kurs 32.183.471 135.814.278 Net effect of exchange rate
CASH ON HAND AND IN KAS DAN BANK BANKS AT BEGINNING PADA AWAL TAHUN 61.401.592.387 74.256.418.153 OF YEAR
KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN PADA AKHIR TAHUN 19.404.244.559 61.401.592.387 BANKS AT END OF YEAR
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company
PT Global Teleshop Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan akta Notaris Haji Yunardi, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 2007 dengan nama PT Pro Empower Perkasa. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-07850 HT.01.01-TH.2007 tanggal 13 Juli 2007 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 4 September 2007, Tambahan No. 8978. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 15 tanggal 4 April 2012 yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- 17789.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 9 April 2012, dimana para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan status Perusahaan dari semula Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Global Teleshop Tbk, para pemegang saham juga menyetujui perubahan nilai nominal saham dari sebesar Rp100.000 menjadi sebesar Rp100.
PT Global Teleshop Tbk (the “Company”) was established in Indonesia based on Notarial Deed No. 1 dated March 1, 2007 of Haji Yunardi, S.H., under the name PT Pro Empower Perkasa. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W7-07850 HT.01.01-TH.2007 dated July 13, 2007 and was published in the State Gazette No. 71 dated September 4, 2007, Supplement No. 8978. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 15 of Fathiah Helmi, S.H., dated April 4, 2012 which was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU- 17789.AH.01.02.Tahun 2012 dated April 9, 2012, in which the Company's shareholders, among others, agreed to change the status of the Company from a private company to a publicly listed company, and change the name of the Company to PT Global Teleshop Tbk, the shareholders also approved the change in par value per share from Rp100,000 to Rp100.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 2007. Pada tahun 2011, Perusahaan menambah bidang usahanya menjadi perdagangan dan distribusi elektronik dan peralatan telekomunikasi dan bagiannya.
In accordance with the Company’s Articles of Association, the major business activities of the Company comprise development, trading, industry, land transportation, agriculture, printing, service station and services. The Company started its commercial operations in 2007. In 2011, the Company expanded its business activities to include trading and distribution of electronics and telecommunication equipment and parts.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia mengenai “Ketentuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet”, Perusahaan telah melakukan restrukturisasi kegiatan bisnis sebagai berikut: • PT Persada Centra Digital bergerak dalam
bisnis importir • PT Persada Centra Maxindo dan PT Global
Distribution bergerak di bidang distribusi • Perusahaan bergerak di bidang ritel
Based on Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia regarding “Provisions for Import of Cellular Phones, Handheld Computer and Tablet Computer”, the Company has restructured its business, as follows: • PT Persada Centra Digital, subsidiary, to
engage in importer business • PT Persada Centra Maxindo and PT Global
Distribution, subsidiaries, to engage in distribution business
• The Company, to engage in retailer business
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. Establishment of the Company (continued)
Kantor Perusahaan berkedudukan di Jl. Mampang Prapatan Raya No. 151, Jakarta Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mengoperasikan secara keseluruhan 287 dan 354 toko Global Teleshop, pusat perbaikan dan gerai Halo (tidak diaudit).
The Company’s registered office is located at Jl. Mampang Prapatan Raya No. 151, South Jakarta. As of December 31, 2014 and 2013, the Company operated 287 and 354 Global Teleshop outlets, service centers and Halo outlets, respectively (unaudited).
PT Trikomsel Oke Tbk, yang didirikan di Indonesia, adalah entitas induk Perusahaan dan Entitas Anak.
PT Trikomsel Oke Tbk, incorporated in Indonesia, is the parent entity of the Company and Subsidiaries.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering
Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya telah diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), mulai 1 Januari 2013, untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 111.112.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per lembar saham atau setara dengan Rp11.111.200.000.
On June 28, 2012, the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”), starting on January 1, 2013 approved the Company’s offering of 111,112,000 shares to the public at a par value of Rp100 per share or equivalent to Rp11,111,200,000.
Pada tanggal 10 Juli 2012, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Indonesia.
On July 10, 2012, the Company has listed all its issued and fully paid shares on the Indonesia Stock Exchange.
c. Susunan Entitas Anak c. Subsidiaries’ Structure
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perusahaan memiliki Entitas Anak dengan kepemilikan langsung sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has the following Subsidiaries:
Persentase Total aset Mulai pemilikan (%)/ (dalam jutaan Rupiah)/ beroperasi Percentage of Total assets secara ownership (%) (in millions of Rupiah)
Nama komersial/ Entitas Anak/ Jenis usaha/ Start of 31 Desember/December 31 31 Desember/December 31 Name of Domisili/ Nature of commercial
Subsidiaries Domicile business operations 2014 2013 2014 2013
Perdagangan/ PT Global Distribution (GD) Jakarta Trading 2011 99,99 99,99 458.790 295.944 Perdagangan Perangkat Telekomunikasi/ PT Persada Centra Digital (PCD) Surabaya Trading of 2010 99,98 99,98 156.324 132.932 Telecommunication Device PT Persada Centra Maxindo Jakarta Tidak aktif/ 2009 99,95 99,95 10,921 11.272 (PCM) Non-active
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiaries’ Structure (continued)
PT Global Distribution (“GD”) PT Global Distribution (“GD”)
Berdasarkan Akta Notaris No. 16 tanggal 15 Maret 2011, Lilik Kristiwati, S.H., Perusahaan, PT Global Perkasa Mandiri dan PT Trilinium sepakat mendirikan Perusahaan Terbatas bernama “PT Global Distribution”. Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU- 15330.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 25 Maret 2011. Kepemilikan saham Perusahaan di GD sebesar 19.998 saham dengan jumlah Rp1.999.800.000, setara dengan 99,99%.
Based on Notarial Deed No. 16 dated March 15, 2011 of Lilik Kristiwati, S.H., the Company, PT Global Perkasa Mandiri and PT Trilinium agreed to establish a new company named “PT Global Distribution”. The establishment has been approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU- 15330.AH.01.01. Tahun 2011 on March 25, 2011. The Company’s ownership in GD consists of 19,998 shares amounting to Rp1,999,800,000, equal to 99.99% share ownership.
Berdasarkan Akta Notaris No. 05 tanggal 12 Agustus 2014, Martha Tiurma Ida Hutapea, S.H., PT Global Perkasa Mandiri mengalihkan seluruh sahamnya, yaitu sejumlah 1 (satu) lembar saham kepada Perusahaan. Penyerahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-0084777.40.80.2014 tanggal 22 Agustus 2014. Kepemilikan saham Perusahaan di GD sebesar 19.999 saham dengan jumlah Rp1.999.900.000, setara dengan 99,9995%.
Based on Notarial Deed No. 05 dated August 12, 2014 of Martha Tiurma Ida Hutapea, S.H., PT Global Perkasa Mandiri transferred its 1 (one) share in GD to the Company. The submission has been approved by Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-0084777.40.80.2014 on August 22, 2014. The Company’s ownership in GD now consists of 19,999 shares amounting to Rp1,999,900,000, equal to 99.9995% share ownership.
PT Persada Centra Digital (“PCD”) PT Persada Centra Digital (“PCD”)
Berdasarkan Akta Notaris No. 44 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., pada tanggal 27 Oktober 2011, Perusahaan mengakuisisi 20 saham (dengan nilai nominal Rp500.000 per saham) PCD dari Han Guo Xiong, pihak ketiga, dan 25 saham dari Hendro Yuwono Hailana, pihak ketiga, sebesar Rp900.000.000, yang mewakili 90% kepemilikan di PCD.
Based on Notarial Deed No. 44 of Fathiah Helmi, S.H., dated October 27, 2011, the Company acquired 20 shares (at par value of Rp500,000 per share) of PCD from Han Guo Xiong, third party, and 25 shares from Hendro Yuwono Hailana, third party, amounting to Rp900,000,000, equal to 90% ownership interest in PCD.
Berikut ini adalah aset dan liabilitas yang diperoleh berdasarkan nilai wajar dari PCD:
The following are the identifiable assets and liabilities acquired at fair value from PCD:
Tanggal Akuisisi/ Acquisition Date
Total aset 41.718.425.288 Total assets Total liabilitas 40.318.229.905 Total liabilities
Aset neto 1.400.195.383 Net assets Kepentingan nonpengendali (140.019.538) Non-controlling interest
Aset neto yang diakuisisi 1.260.175.845 Net assets acquired Laba pembelian entitas anak (360.175.845) Gain on purchase of subsidiary
Harga perolehan melalui Purchase consideration through pembayaran kas 900.000.000 cash payment
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiaries’ Structure (continued)
PT Persada Centra Digital (“PCD”) (lanjutan) PT Persada Centra Digital (“PCD”) (continued)
Pada tanggal 30 Desember 2011, Perusahaan menambah setoran modal di PCD, menjadi 19.995 saham (dengan nilai nominal Rp500.000 per saham) setara dengan Rp9.997.500.000.
On December 30, 2011, the Company increased capital contributions in PCD, to become 19,995 shares (at par value Rp500,000 per share) equivalent to Rp9,997,500,000.
Berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 11 Maret 2014, Lilik Kristiwati, S.H., PT Global Perkasa Mandiri mengalihkan seluruh sahamnya, yaitu sejumlah 1 (satu) lembar saham di PCD kepada Trilinium. Penyerahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No.AHU-0026150.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 28 Maret 2014. Kepemilikan saham Trilinium di PCD sebesar 5 saham dengan jumlah Rp2.500.000, setara dengan 0,025%.
Based on Notarial Deed No. 17 dated March 11, 2014 of Lilik Kristiwati, S.H., PT Global Perkasa Mandiri transferred its 1 (one) share in PCD to Trilinium. The submission has been approved by Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No.0026150.AH.01.09.Tahun 2014 on March 28, 2014. Trilinium’s ownership in PCD now consists of 5 shares amounting to Rp2,500,000, equal to 0.025% share ownership.
PT Persada Centra Maxindo (“PCM”) PT Persada Centra Maxindo (“PCM”)
Berdasarkan Akta Notaris No. 43 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., pada tanggal 27 Oktober 2011, Perusahaan mengakuisisi 20 saham di PCM (dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham) dari Han Guo Xiong, pihak ketiga, dan 25 saham dari Hendro Yuwono Hailana, pihak ketiga, sebesar Rp787.500.000, yang mewakili 90% kepemilikan di PCM.
Based on Notarial Deed No. 43 of Fathiah Helmi, S.H., dated October 27, 2011, the Company acquired 20 shares (at par value of Rp1,000,000 per share) of PCM from Han Guo Xiong, third party, and 25 shares from Hendro Yuwono Hailana, third party, amounting to Rp787,500,000, equal to 90% ownership interest in PCM.
Berikut ini adalah aset dan liabilitas yang diperoleh berdasarkan nilai wajar dari PCM:
The following are the identifiable assets and liabilities acquired at fair value from PCM:
Tanggal Akuisisi/ Acquisition Date
Total aset 21.170.948.034 Total assets Total liabilitas 20.923.400.535 Total liabilities
Aset neto 247.547.499 Net assets Kepentingan nonpengendali (24.754.750) Non-controlling interest
Aset neto yang diakuisisi 222.792.749 Net assets acquired Goodwill 564.707.251 Goodwill
Harga perolehan melalui Purchase consideration through pembayaran kas 787.500.000 cash payment
Pada Januari 2012, PCM melakukan
restrukturisasi kegiatan usaha dalam rangka menciptakan efisiensi dan sinergi usaha dengan menggabungkan seluruh toko milik PCM ke PCD. Penggabungan ini termasuk pengalihan persediaan barang dan karyawan PCM.
In January 2012, PCM restructured its business process in order to create efficiency and operational synergy by merging all stores owned by PCM to PCD. This merger included the transfer of inventories and employees of PCM.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiaries’ Structure (continued)
PT Persada Centra Maxindo (“PCM”) (lanjutan) PT Persada Centra Maxindo (“PCM”) (continued)
Pada tanggal 25 Oktober 2012, Perusahaan menambah setoran modal di PCM, menjadi 9.995 saham (dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham) setara dengan Rp9.995.000.000.
On October 25, 2012, the Company increased its capital contributions in PCM, to become 9,995 shares (at par value Rp1,000,000 per share) equivalent to Rp9,995,000,000.
Berdasarkan Akta Notaris No. 18 tanggal 11 Maret 2014, Lilik Kristiwati, S.H., PT Global Perkasa Mandiri mengalihkan seluruh sahamnya, yaitu sejumlah 1 (satu) lembar saham kepada Trilinium. Penyerahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-0025174.AH.01.09. Tahun 2014 tanggal 26 Maret 2014. Kepemilikan saham Trilinium di PCM sebesar 1 saham dengan jumlah Rp5.000.000, setara dengan 0,05%.
Based on Notarial Deed No. 18 dated March 11, 2014 of Lilik Kristiwati, S.H., PT Global Perkasa Mandiri transferred its 1 (one) share in PCM to Trilinium. The submission has been approved by Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-0025174.AH.01.09.Tahun 2014 on March 26, 2014. Trilinium’s ownership in PCM now consists of 1 shares amounting to Rp5,000,000, equal to 0.05% share ownership.
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan (manajemen kunci) adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors (key management) are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Guntur Siboro : President Commissioner Komisaris : Karnadi Widodo : Commissioner Komisaris Independen : Chan Cheong Meng : Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Evy Soenarjo : President Director Direktur : Januar Chandra : Director Direktur : Danang Cahyono : Director Direktur : Octaviane N.A. Mussu : Director Direktur Tidak Terafiliasi : Rusran : Non-affiliated Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001/Kom/GT/I/2013 tanggal 10 Januari 2013, susunan komite audit adalah sebagai berikut:
Based on Statement of Board of Commissioners No. 001/Kom/GT/I/2013 dated January 10, 2013, the composition of Audit Committee is as follows:
Komite Audit Audit Committee
Ketua : Chan Cheong Meng : Chairman Anggota : Dody Setiabudi : Member Anggota : Novica Mulia Kumala : Member
Berdasarkan Surat Perusahaan No. 008/SK-e/GT/II/2013 tanggal 8 Februari 2013, Perusahaan menetapkan Januar Chandra sebagai Sekretaris Perusahaan.
Based on Company’s Letter No. 008/SK-e/GT/II/2013 dated February 8, 2013, the Company appointed Januar Chandra as its Corporate Secretary.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai pegawai tetap masing-masing sejumlah 372 dan 402 (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries have 372 and 402 permanent employees, respectively (unaudited).
e. Penyusunan dan Penyelesaian Laporan
Keuangan Konsolidasian e. Preparation and Completion of the
Consolidated Financial Statements
Manajemen bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Maret 2015.
The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 20, 2015.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
a. Basis of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan BAPEPAM-LK
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards in Indonesia (“SAK”) comprising of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAKs”) and Interpretation Financial Accounting Standards (“ISAKs”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the regulations and guidelines on financial statements and disclosures issued by the BAPEPAM-LK.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasian (lanjutan) a. Basis of Consolidated Financial Statements
(continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant Notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows presents the receipts and payments of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Tahun buku Perusahaan dan Entitas Anak adalah 1 Januari - 31 Desember.
The financial reporting period of the Company and Subsidiaries’ is January 1 - December 31.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company and Subsidiaries’ functional currency.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian”, yang mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
The Company and Subsidiaries implemented PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated Financial Statement”, which provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas-entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and is controlled by the Company.
Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and Subsidiaries as one business entity.
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c) power to appoint or remove the majority of the members of the Board of Directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the Non-Controlling Interest (“NCI”) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company:
• menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;
• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
• menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
• derecognizes the carrying amount of any NCI;
• menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
• derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
• mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
• recognizes the fair value of the consideration received;
• mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
• recognizes the fair value of any investment retained;
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan
• recognizes any surplus or deficit in profit or loss in statement of comprehensive income; and
• mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
• reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to statement of comprehensive income or retained earnings, as appropriate.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented respectively in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owner’s of the parent company.
c. Kombinasi Bisnis c. Business Combination
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”
menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” stipulates the nature of a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan
metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan dan mengklasifikasikan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Company and Subsidiaries acquire a business, they assess and classify the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances, and the pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combination (continued)
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasi sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments Recognition and Measurement”, either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company’s and Subsidiaries’ cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
d. Foreign Currency Transactions and Balances
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, yang mengatur bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. The Company and Subsidiaries consider the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgements to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun/periode kini.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year/period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year/period.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tukar yang digunakan masing-masing adalah Rp12.440 dan Rp12.189 per AS$ 1.
As of December 31, 2014 and 2013, the exchange rates used were Rp12,440 and Rp12,189 per US$ 1, respectively.
e. Kas dan Bank e. Cash on Hand and in Banks
Kas dan bank terdiri atas kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya.
Cash on hand and in banks represent cash on hand and in banks without any restrictions in the usage.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments
1. Aset Keuangan 1. Financial Assets
a. Pengakuan Awal a. Initial Recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate this designation at each financial year-end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman dan piutang.
The Company and Subsidiaries’ principal financial assets include cash on hand and in banks, trade and other receivables and other non-current financial assets classified and accounted for as loans and receivables.
b. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal b. Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest rate (“EIR”) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)
b. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
(lanjutan) b. Subsequent Measurement (continued)
Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan Entitas Anak tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is an objective evidences that the Company and Subsidiaries will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.
c. Penghentian Pengakuan c. Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i. hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
ii. Perusahaan dan Entitas Anak
mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. the Company and Subsidiaries have transferred their contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) have transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but have transferred control of the financial asset.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)
c. Penghentian Pengakuan (lanjutan) c. Derecognition (continued)
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: (lanjutan)
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when: (continued)
Apabila Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Entitas Anak sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Company and Subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Company and Subsidiaries’ continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and Subsidiaries could be required to repay.
Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan Entitas Anak yang ditahan.
In that case, the Company and Subsidiaries also recognize an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and Subsidiaries have retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)
d. Penurunan nilai d. Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company and Subsidiaries assess at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)
d. Penurunan nilai (lanjutan) d. Impairment (continued)
i) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
i) Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)
d. Penurunan nilai (lanjutan) d. Impairment (continued)
i) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya
Perolehan Diamortisasi (lanjutan) i) Financial Assets Carried at Amortized
Cost (continued)
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (recoverable) by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)
d. Penurunan nilai (lanjutan) d. Impairment (continued)
ii) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya
Perolehan ii) Financial Assets Carried at Cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
When there is objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
2. Liabilitas Keuangan 2. Financial Liabilities
a. Pengakuan Awal a. Initial Recognition
Perusahaan dan Entitas Anak
menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Company and Subsidiaries have no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek.
The Company and Subsidiaries’ principal financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses and short-term employee benefits liability.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
2. Liabilitas Keuangan (lanjutan) 2. Financial Liabilities (continued)
b. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal b. Subsequent Measurement
a) Utang dan Pinjaman yang Dikenakan Bunga
a) Interest-bearing Loans and Borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga akrual dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Biaya Keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Costs” account in the consolidated statement of comprehensive income.
b) Utang b) Payables
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for current trade and other payables, accrued expenses and short-term employee benefit liabilities are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
2. Liabilitas Keuangan dan Instrumen
Ekuitas (lanjutan) 2. Financial Liabilities and Equity Instrument
(continued)
c. Penghentian Pengakuan c. Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
3. Saling Hapus Instrumen Keuangan 3. Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan 4. Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)
4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 4. Fair Value of Financial Instruments
(continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
g. Transaksi dengan Pihak Berelasi g. Transactions with Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika:
A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a. Related party represents a person or an entity who is related to the reporting entity:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(i) has control or joint control over the reporting entity;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(ii) has significant influence over the reporting entity; or
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor;
(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(iv) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(iv) has control or joint control over the reporting entity;
(v) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(v) has significant influence over the reporting entity; or
(vi) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(vi) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) g. Transactions with Related Parties
(continued)
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: (lanjutan)
A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if: (continued)
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain),
(i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others),
(ii) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain),
(ii) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others),
(iii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya),
(iii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member),
(iv) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama,
(iv) Both entities are joint ventures of the same third party,
(v) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga,
(v) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity,
(vi) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor,
(vi) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity,
(vii) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a),
(vii) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a),
(viii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(viii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or parent from entity).
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Persediaan h. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or and net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs necessary to make the sale.
Perusahaan dan Entitas anak menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Company and Subsidiaries provide allowance for obsolescence and/or decline in market values of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
i. Biaya Dibayar di Muka i. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar Di Muka - Setelah Dikurangi Bagian Lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Prepaid Expenses - Net of Current Portion” account in the consolidated statement of financial position.
j. Aset Tetap j. Fixed Assets
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No.16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. PSAK No. 16 (Revised 2011) stipulates on the recognition of assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation changes and impairment losses to be recognized in relation to them.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Aset Tetap (lanjutan) j. Fixed Assets (continued)
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method, based on their estimated useful lives, as follows:
Jenis/Type Metode/Method Tahun/Years Tarif/Rate
Kendaraan/Vehicles Garis lurus/Straight-line 8 12,5% Peralatan kantor/ Office equipment Garis lurus/Straight-line 4 25% Perlengkapan kantor/ Office furniture Garis lurus/Straight-line 4 25% Bangunan dan perbaikan prasarana/Building and leasehold improvements Garis lurus/Straight-line 3 33,33%
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomik masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the consolidated statement of comprehensive income when the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan dan Entitas Anak manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.
Repairs and maintenance are taken to the consolidated statement of comprehensive income when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company and Subsidiaries, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan k. Impairment of Non-Financial Assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut mengharuskan uji penurunan nilai bagi goodwill minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.
PSAK No. 48 (Revised 2009) also required the impairment test of goodwill at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and Subsidiaries assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and Subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
(lanjutan) k. Impairment of Non-Financial Assets
(continued)
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used by the Company and Subsidiaries to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
l. Sewa l. Leases
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, apabila sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 30 (Revised 2011) ,“Leases”, when a lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of each element separately whether as a finance or an operating lease.
Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Company and Subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Sewa Operasi - sebagai Lessee Operating Lease - as Lessee
Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
Sewa Operasi - sebagai Lessor Operating Lease - as Lessor
Sewa di mana Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Company and Subsidiaries do not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai prinsipal atau agen.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The Company and Subsidiaries assess its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent.
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan Barang Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan dan Entitas Anak diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Company and Subsidiaries’ products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.
Penjualan Jasa Rendering of Services
Pendapatan dari penjualan jasa diakui pada saat jasa diberikan.
Revenue from rendering of services are recognized when the services are rendered.
Pendapatan Bunga Interest Income
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, sebagaimana mestinya, digunakan periode yang lebih singkat, sampai mencapai nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the EIR, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Pajak Penghasilan n. Income Tax
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes” which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang bersangkutan, kecuali perbedaan tersebut dikenakan pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi bisnis disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. The deferred tax effect arising from business acquisitions is recognized as part of “Deferred Tax Asset or Liability” account.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Pajak Penghasilan (lanjutan) n. Income Tax (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, penyajian yang sama dilakukan untuk aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya Surat Ketetapan Pajak atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
Amendment to taxation obligation is recorded when an assessment letter (“Surat Ketetapan Pajak” or “SKP”) is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined. The additional taxes and penalty imposed through SKP are recognized as income or expense in the current period profit or loss, unless objection/appeal action is taken. The additional taxes and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Perusahaan dan Entitas Anak mencatat bunga
dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company and Subsidiaries present interest and penalties for the underpayment/ overpayment of income tax, if any, as part of “Income Tax Expense (Benefit) - Current” in the consolidated statement of comprehensive income.
o. Provisi o. Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak
memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang, akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company and Subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Imbalan Kerja Karyawan p. Employee Benefits
`
Perusahaan dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang untuk memenuhi dan menutup imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Liabilitas tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial dengan metode “Projected Unit Credit”.
The Company and Subsidiaries made long-term employee benefits liabilities in order to meet and cover the minimum benefits required to be paid to the qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The liabilities are estimated using actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Sebelum 1 Januari 2014, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui keuntungan atau kerugian aktuaria sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuaria tersebut diakui menggunakan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja rata-rata karyawan (corridor method).
Prior to January 1, 2014, the Company and Subsidiaries recognized actuarial gains and losses as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employees (corridor method).
Mulai 1 Januari 2014, Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk mengubah kebijakan akuntansinya dalam mengakui keuntungan atau kerugian aktuaria. Keseluruhan dari keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya (other comprehensive income method).
Starting January 1, 2014, the Company and Subsidiaries elected to change its accounting policy in recognizing the actuarial gains and losses. All actuarial gains and losses are recognized as other comprehensive income (other comprehensive income method).
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari
kondisi berikut terpenuhi: A curtailment occurs when an entity either:
i. Menunjukkan komitmennya untuk
mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau
i. Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or
ii. Mengubah ketentuan dalam program
imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
Penyelesaian program terjadi ketika Perusahaan melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
A settlement occurs when the Company enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Laba per Saham q. Earnings per Share
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”, yang mengharuskan adanya perbandingan kinerja antara entitas yang berbeda dalam periode yang sama dan antara periode pelaporan yang berbeda untuk Perusahaan dan Entitas Anak.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings Per Share”, which requires performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the Company and Subsidiaries.
Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares as of December 31, 2014 and 2013, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of comprehensive income.
r. Tambahan Modal Disetor - Neto r. Additional Paid-in-Capital - Net
Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut. (Catatan 20)
Additional paid-in capital - net represents the difference between the offering prices from the Company’s initial public offering of shares with par value per share, after deducting the cost incurred in connection with the initial public offering. (Note 20)
s. Segmen Operasi s. Operating Segment
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that are engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan setelah saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined after inter Company and Subsidiaries balances and transactions are eliminated as a part of consolidation process.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Standar Akuntansi yang telah Diterbitkan
namun belum Berlaku Efektif t. Accounting Standards Issued but not yet
Effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and Subsidiaries but not yet effective for the 2014 financial statements:
• PSAK No. 1 (2013): “Penyajian Laporan
Keuangan”. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
• PSAK No. 1 (2013): “Presentation of Financial Statements”. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
• PSAK No. 4 (2013): “Laporan Keuangan
Tersendiri”. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65.
• PSAK No. 4 (2013): “Separate Financial Statements”. This PSAK prescribe only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.
• PSAK No. 15 (2013): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”,. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
• PSAK No. 15 (2013): “Investments in Associates and Joint Ventures”. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
• PSAK No. 24 (2013): “Imbalan Kerja”. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
• PSAK No. 24 (2013): “Employee Benefits”. This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
• PSAK No. 46 (2014): “Pajak Penghasilan”. PSAK ini, memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
• PSAK No. 46 (2014): “Income Taxes”. This PSAK now provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arising from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Standar Akuntansi yang telah Diterbitkan
namun belum Berlaku Efektif (lanjutan) t. Accounting Standards Issued but not yet
Effective (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan)
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and Subsidiaries but not yet effective for 2014 financial statements: (continued)
• PSAK No. 48 (2014): “Penurunan Nilai
Aset”. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode.
• PSAK No. 48 (2014): “Impairment of Assets”. This PSAK provides additional disclosure terms for each individual asset (including goodwill) or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period.
• PSAK No. 50 (2014): “Instrumen Keuangan: Penyajian. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
• PSAK No. 50 (2014): “Financial Instruments: Presentation”. This PSAK provides further criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
• PSAK No. 55 (2014): “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK ini, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
• PSAK No. 55 (2014): “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. This PSAK, among others, provides additional provision for the criteria of non-expiration or non-termination of hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.
• PSAK No. 60 (2014): “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”. PSAK ini, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.
• PSAK No. 60 (2014): “Financial Instruments: Disclosures”. This PSAK, among others, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.
• PSAK No. 65: “Laporan Keuangan
Konsolidasi”. PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
• PSAK No. 65: “Consolidated Financial Statements”. This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Standar Akuntansi yang telah Diterbitkan
namun belum Berlaku Efektif (lanjutan) t. Accounting Standards Issued but not yet
Effective (continued)
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2014: (lanjutan)
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and Subsidiaries but not yet effective for 2014 financial statements: (continued)
• PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama”.
PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
• PSAK No. 66: “Joint Arrangements. This PSAK replaces PSAK No. 12 (2009) and ISAK No. 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
• PSAK No. 67 (2013): “Pengungkapan
Kepentingan dalam Entitas Lain”. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
• PSAK No. 67 (2013): “Disclosure of Interest in Other Entities”. This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
• PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”,
berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
• PSAK No. 68: “Fair Value Measurement”, effective January 1, 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future periods.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Perusahaan dan Entitas Anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Manajemen menetapkan bahwa mata uang fungsional Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah, mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of each entities under the Company and Subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. Management determined that the functional currency of the Company and Subsidiaries is Rupiah, it is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill
Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan dan Entitas Anak menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Rp564.707.251. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company and Subsidiaries have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ goodwill as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp564,707,251. Futher details are disclosed in Note 11.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Receivables
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak berbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi total cadangan untuk piutang.
The Company and Subsidiaries’ evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and Subsidiaries use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provision for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Company expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebelum cadangan untuk penurunan nilai berjumlah masing-masing Rp379.717.067.133 dan Rp93.742.633.066 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Nilai tercatat dari piutang lain-lain Perusahaan dan Entitas Anak sebelum cadangan untuk penurunan nilai berjumlah masing-masing Rp681.340.648.320 dan Rp412.984.511.893 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5 dan 6.
The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ trade receivables before allowance for impairment amounted to Rp Rp379,717,067,133 and Rp93,742,633,066 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ other receivables before allowance for impairment amounted to Rp681,340,648,320 and Rp412,984,511,893 as of Desember 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are contained in Notes 5 and 6.
Sewa Leases
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai lessee untuk ruang kantor, outlet dan kendaraan. Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan dan Entitas Anak untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Company and Subsidiaries have entered into lease agreements where the Company and Subsidiaries act as lessee for office space, outlets and vehicles. The Company and Subsidiaries evaluate whether there are significant risks and rewards transferred from the leased assets in accordance with PSAKNo. 30 (Revised 2011), “Leases”, which requires the Company and Subsidiaries to make judgement and estimation on risks and rewards transferred related to assets ownership.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perusahaan dan Entitas Anak atas perjanjian sewa yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Company and Subsidiaries for the current rental agreements, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Company and Subsidiaries based their assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Cadangan Keusangan dan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Obsolescence and Decline in Value of Inventories
Cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan dan Entitas Anak sebelum cadangan keusangan dan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp539.310.336.829 dan Rp653.027.848.930. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for obsolescence and decline in value of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ inventories before allowance for obsolescence and decline in values as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp539,310,336,829 and Rp653,027,848,930, respectively. Further details are disclosed in Note 7.
Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp27.522.057.427 dan Rp32.307.467.207. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 8 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and Subsidiaries conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these fixed assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company and Subsidiaries’ fixed assets as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp27,522,057,427 and Rp32,307,467,207, respectively. Further details are disclosed in Note 10.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Impairment of Non-Financial Assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exist when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transaction in an arm’s length transactions of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Arus kas diproyeksikan untuk sepuluh tahun ke depan dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkannya kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection is for a period of five years and does not include restructuring activities that the Company and Subsidiaries are not yet commited to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discounted rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in its value of its non-financial assets as of December 31, 2014 and 2013.
Imbalan Kerja Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
The determination of the Company and Subsidiaries’ obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized as other comprehensive income.
Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja yang masing-masing berjumlah Rp10.754.478.000 dan Rp9.140.757.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18.
While the Company and Subsidiaries believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and Subsidiaries’ actual result or significant changes in the Company and Subsidiaries’ assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits of Rp10,754,478,000 and Rp9,140,757,000 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are disclosed in Note 18.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
3. SOURCE OF ESTIMATION OF UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan Income Tax
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat bersih liabilitas pajak penghasilan badan Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing berjumlah Rp7.817.794.453 dan Rp18.634.704.717 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.
The Company and Subsidiaries recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of the Company and Subsidiaries’ corporate income tax payable amounted to Rp7,817,794,453 and Rp18,634,704,717 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Further details are disclosed in Note 17.
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 17d.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Further details are disclosed in Note 17d.
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Exposure
Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena kemungkinan adanya pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interprestasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan Entitas Anak menganalisa semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui.
In certain circumstances, the Company and Subsidiaries, may not able to determine the exact amount its current or future tax liabilities due to possibility of examination by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and Subsidiaries apply similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and Subsidiaries analyze all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS Kas dan bank terdiri dari: Cash on hand and in banks consists of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Kas 3.845.103.124 12.259.618.430 Cash on hand
Bank - Pihak ketiga Cash in banks - Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.086.420.322 18.321.392.628 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.759.063.289 12.595.786.585 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 2.309.428.879 9.679.495.328 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.879.182.674 4.083.952.316 (Persero) Tbk Citibank, N.A., Cabang Indonesia 697.169.862 570.155.473 Citibank, N.A., Indonesia Branch
PT Bank UOB Indonesia 612.028.565 369.866.594 PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk 338.174.758 1.613.774.818 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk 187.724.529 1.155.324.575 PT Bank Mega Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 94.885.661 95.044.126 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Sub-total 17.809.181.663 60.744.410.873 Sub-total
Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (AS$71.867 pada tahun 2014 dan (US$71,867 in 2014 and AS$13.513 pada tahun 2013) 894.023.366 164.704.228 US$13,513 in 2013) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$55.293 pada tahun 2014 dan (US$55,293 in 2014 and AS$39.321 pada tahun 2013) 687.840.566 479.278.915 US$39,321 in 2013) PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia (AS$1.061 pada tahun 2014 dan (US$1,061 in 2014 and AS$1.083 pada tahun 2013) 13.198.964 13.198.371 US$1,083 in 2013)
Sub-total 1.595.062.896 657.181.514 Sub-total
Total 19.404.244.559 61.401.592.387 Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kas milik Perusahaan dan Entitas Anak yang ditempatkan di Bank Mandiri, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries’ bank accounts placed in Bank Mandiri are used as collateral for loans obtained from same bank (Note 13).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES Piutang usaha terdiri dari: Trade receivables consist of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pihak-pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Samsung Electronics PT Samsung Electronics Indonesia 6.520.936.034 2.638.180.430 Indonesia PT Eduspec Indonesia 4.329.144.500 - PT Eduspec Indonesia PT Telekomunikasi Selular 4.294.519.044 - PT Telekomunikasi Selular PT Bank Central Asia Tbk 3.246.352.000 - PT Bank Central Asia Tbk PT Dinomarket 2.764.209.000 - PT Dinomarket PT Nokia Indonesia 1.029.727.636 791.101.500 PT Nokia Indonesia CV Mega Digital 627.000.000 - CV Mega Digital Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) 4.901.629.001 7.719.973.139 Others (each below Rp500 million)
Total pihak-pihak ketiga 27.713.517.215 11.149.255.069 Total third parties Cadangan penurunan nilai (1.990.245.286) (757.484.111) Allowance for impairment losses
Neto 25.723.271.929 10.391.770.958 Net
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) 352.003.549.918 82.593.377.997 Related parties (Note 29)
Total 377.726.821.847 92.985.148.955 Total
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of allowance for impairment losses on trade receivables are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Years ended December 31
2014 2013
Saldo awal tahun 757.484.111 522.529.291 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan Provision during the year (Catatan 24b) 1.232.761.175 234.954.820 (Note 24b)
Saldo akhir tahun 1.990.245.286 757.484.111 Balance at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the aging analysis of the above trade receivables is as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Lancar 12.457.498.112 52.362.319.778 Current Telah jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 34.415.931.066 8.478.660.529 1 - 30 days 31 - 60 hari 4.599.505.268 25.300.227.600 31 - 60 days 61 - 90 hari 901.081.427 1.134.739.404 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 327.343.051.260 6.466.685.755 More than 90 days
Sub-total 379.717.067.133 93.742.633.066 Sub-total Cadangan penurunan nilai (1.990.245.286) (757.484.111) Allowance for impairment losses
Total piutang usaha - neto 377.726.821.847 92.985.148.955 Total trade receivables - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of trade receivables as of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries’ management believes that the allowance for impairment losses on trade receivables is adequate to cover possible losses from non-collection of the accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang usaha milik Perusahaan dan Entitas Anak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries’ trade receivables are used as collateral for loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 13).
6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES Piutang lain-lain terdiri dari: Other receivables consist of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pihak-pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Insentif 22.977.935.428 117.132.534.610 Incentives Potongan pembelian (rabat) 274.809.026.281 75.343.306.691 Purchase discounts (rebates) Lain-lain 11.829.115.336 6.487.504.505 Others
Dolar Amerika Serikat United States Dollar Potongan pembelian (rabat) 256.492.533.126 99.902.262.900 Purchase discounts (rebates) Lain-lain 115.232.038.149 112.891.104.245 Others
Total pihak-pihak ketiga 681.340.648.320 411.756.712.951 Total third parties Cadangan penurunan nilai (42.956.630.352) (24.763.165.926) Allowance for impairment losses
Neto 638.384.017.968 386.993.547.025 Net
Pihak berelasi (Catatan 29) - 1.227.798.942 Related party (Note 29)
Total 638.384.017.968 388.221.345.967 Total
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, piutang lain-lain diatas berasal antara lain dari PT Telekomunikasi Selular, PT Samsung Electronics Indonesia, Apple South Asia Pte. Ltd, PT LG Electronics Indonesia, Skymaxcell Mobile Trading Limited dan beberapa pihak ketiga lainnya.
As of December 31, 2014 and 2013, other receivables above, among others, are from PT Telekomunikasi Selular, PT Samsung Electronics Indonesia, Apple South Asia Pte. Ltd, PT LG Electronics Indonesia, Skymaxcell Mobile Trading Limited and other third parties.
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
The details of allowance for impairment losses on other receivables are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Years ended December 31
2014 2013
Saldo awal tahun 24.684.829.969 4.509.108.046 Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun berjalan Provision during the year (Catatan 24b) 18.271.800.383 20.254.057.880 (Note 24b)
Saldo akhir tahun 42.956.630.352 24.763.165.926 Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang lain-lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
Based on the review of the status of other receivables as of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries’ management believes that the allowance for impairment losses on other receivables is adequate to cover possible losses from non-collection of the accounts.
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Telepon selular 318.584.850.218 393.995.773.277 Cellular phones Kartu perdana dan voucher isi ulang 157.955.086.259 152.391.094.183 Starter packs and reload vouchers Aksesoris 43.283.955.299 56.637.296.120 Accessories Komputer dan notebooks 18.336.692.784 47.917.664.227 Computers and notebooks Suku cadang 899.198.487 1.679.209.470 Spareparts Kamera 250.553.782 406.811.653 Camera
Total persediaan 539.310.336.829 653.027.848.930 Total inventories
Cadangan keusangan dan Allowance for obsolescence and penurunan nilai persediaan (20.040.467.434) (18.413.678.698) decline in value of inventories
Persediaan - neto 519.269.869.395 634.614.170.232 Inventories - net
Mutasi cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for obsolescence and decline in value of inventories are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Years ended December 31
2014 2013
Saldo awal tahun 18.413.678.698 7.213.270.324 Balance at beginning of year Penambahan selama tahun berjalan Provision during the year (Catatan 24b) 1.626.788.736 13.351.345.567 (Note 24b) Penghapusan - (2.150.937.193) Write-off
Saldo akhir tahun 20.040.467.434 18.413.678.698 Balance at end of year
Berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan, Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian keusangan dan penurunan nilai persediaan.
Based on the review of the physical inventories and net realizable value of inventories, the Company and Subsidiaries’ management believes that the allowance for obsolescence and decline in value of inventories as of December 31, 2014 and 2013 are adequate to cover possible losses arising from obsolescence and decline in value of inventories.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 persediaan milik Perusahaan dan Entitas Anak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries’ inventories are used as collateral for loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 13).
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan dilindungi oleh asuransi grup yang diperoleh PT Trikomsel Oke Tbk, entitas induk, dari PT Asuransi AXA Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko banjir kebakaran dan risiko lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar $AS74.850.000 (setara dengan Rp931.134.000.000). Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan diasuransikan pada PT Asuransi Sinar Mas, PT Wahana Tata dan PT Asuransi Bosowa Periskop, pihak-pihak ketiga, terhadap risiko banjir kebakaran dan risiko kerugian lainnya (all risks), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp159.151.250.023. Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
As of December 31, 2014, inventories are covered by group insurance obtained by PT Trikomsel Oke Tbk, parent entity, from PT Asuransi AXA Indonesia , third party, against losses by fire flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of US$74,850,000 (equivalent to Rp931,134,000,000). As of December 31, 2013, inventories are covered by insurance from PT Asuransi Sinar Mas, PT Wahana Tata and PT Asuransi Bosowa Periskop, third parties, against losses by fire flood and other risks (all risks), with an aggregate coverage amount of Rp159,151,250,023, respectively. The Company and Subsidiaries’ management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
8. UANG MUKA 8. ADVANCES Uang muka terdiri dari: Advances consist of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pembelian persediaan 197.673.619.538 215.955.040.630 Advance for purchase of inventories Lain-lain 4.848.015.931 5.977.864.970 Others
Total 202.521.635.469 221.932.905.600 Total
Uang muka pembelian persediaan merupakan uang muka/titipan untuk pembelian telepon selular dan tablets diantaranya merek Apple, Nokia, Lenovo, Huawei dan voucher isi ulang Telkomsel.
Advances for purchase of inventories represent advances/deposits for purchase of cellular phones and tablets such as Apple, Nokia, Lenovo and Huawei and reload vouchers of Telkomsel.
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID EXPENSES Biaya dibayar di muka terdiri dari: Prepaid expenses consist of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Sewa outlet 29.829.823.248 30.165.844.343 Outlet lease Asuransi 57.640.835 - Insurance Lain-lain 209.124.544 329.387.143 Others
Sub-total 30.096.588.627 30.495.231.486 Sub-total
Bagian yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun Portion due in more than one year Sewa outlet (5.550.392.245) (8.333.090.477) Outlet lease
Bagian lancar 24.546.196.382 22.162.141.009 Current portion
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan) 9. PREPAID EXPENSES (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak mengadakan beberapa perjanjian sewa toko dan bangunan yang pada umumnya berlaku selama 3 tahun. Perjanjian-perjanjian tersebut dapat diperbaharui pada saat berakhirnya masa sewa dengan kesepakatan oleh kedua belah pihak.
The Company and Subsidiaries entered into several rental agreements for its outlet and buildings which are generally valid for 3 years. These agreements are renewable upon their expiry and agreement by both parties.
10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014
Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassification Balance
Biaya Perolehan Cost Kendaraan 3.546.143.750 - (33.250.000) - 3.512.893.750 Vehicles Peralatan Kantor 25.250.542.475 1.649.828.483 (557.123.080) - 26.343.247.878 Office equipment Perlengkapan kantor 9.570.521.933 1.613.187.382 (15.595.000) - 11.168.114.315 Office furniture Bangunan dan perbaikan Building and leasehold prasarana 23.281.585.112 8.676.216.237 - - 31.957.801.349 improvements
Total biaya perolehan 61.648.793.270 11.939.232.102 (605.968.080) - 72.982.057.292 Total cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kendaraan 1.401.774.374 474.654.516 (28.619.792) - 1.847.809.098 Vehicles Peralatan kantor 9.997.477.420 6.431.652.140 (139.335.418) - 16.289.794.142 Office equipment Perlengkapan kantor 4.272.574.813 2.465.657.358 (12.564.708) - 6.725.667.463 Office furniture Bangunan dan perbaikan Building and leasehold prasarana 13.669.499.456 6.927.229.706 - - 20.596.729.162 improvements Total akumulasi penyusutan 29.341.326.063 16.299.193.720 (180.519.918) - 45.459.999.865 Total accumulated depreciation
Nilai buku neto 32.307.467.207 27.522.057.427 Net book value
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013/ Year ended December 31, 2013
Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Deductions Reclassification Balance
Biaya Perolehan Cost Kendaraan 3.618.643.750 - (72.500.000) - 3.546.143.750 Vehicles Peralatan Kantor 18.778.848.696 7.666.977.905 (843.713.713) (351.570.413) 25.250.542.475 Office equipment Perlengkapan kantor 7.491.105.311 4.514.808.122 (2.786.961.913) 351.570.413 9.570.521.933 Office furniture Bangunan dan perbaikan Building and leasehold prasarana 17.602.364.683 8.644.258.749 (2.965.038.320) - 23.281.585.112 improvements
Total biaya perolehan 47.490.962.440 20.826.044.776 (6.668.213.946) - 61.648.793.270 Total cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kendaraan 942.489.686 480.847.188 (21.562.500) - 1.401.774.374 Vehicles Peralatan kantor 5.317.929.162 5.012.341.764 (266.747.956) (66.045.550) 9.997.477.420 Office equipment Perlengkapan kantor 2.562.645.954 2.116.459.716 (472.576.407) 66.045.550 4.272.574.813 Office furniture Bangunan dan perbaikan Building and leasehold prasarana 8.214.529.163 6.370.928.569 (915.958.276) - 13.669.499.456 improvements Total akumulasi penyusutan 17.037.593.965 13.980.577.237 (1.676.845.139) - 29.341.326.063 Total accumulated depreciation
Nilai buku neto 30.453.368.475 32.307.467.207 Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
Beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai berikut:
Depreciation expense was charged to the consolidated statements of comprehensive income as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Beban penjualan (Catatan 24a) 14.705.934.573 12.439.423.118 Selling expenses (Note 24a) Beban umum dan administrasi General and administrative (Catatan 24b) 1.593.259.147 1.541.154.119 expenses (Note 24b)
Total 16.299.193.720 13.980.577.237 Total
Rincian rugi penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of loss on sale of fixed assets for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Hasil penjualan aset tetap 463.411.643 4.933.065.837 Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku aset tetap yang dijual (425.448.162) (4.991.368.807) Net book value of fixed assets sold Laba/(rugi) penjualan aset tetap - neto 37.963.481 (58.302.970) Gain/(loss) on sale of fixed assets - net
Aset tetap Perusahaan diasuransikan pada PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko kerugian lainnya (all risks) dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp1.225.500.000 dan Rp16.952.500.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul.
Fixed assets are covered by insurance in PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, third party, against losses from fire, flood and other risks (all risks) with an aggregate coverage amount of Rp1,225,500,000 and Rp16,952,500,000 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. The Company and Subsidiaries’ management believe that amount of insurance is enough to cover possible losses that may arise.
Perusahaan dan Entitas Anak percaya bahwa nilai tercatat dari seluruh aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak di atas dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and Subsidiaries’ management believes that the carrying value of all the Company and Subsidiaries’ fixed assets are fully recoverable, so it is not necessary to write-down the fixed assets for impairment as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki komitmen pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp1.424.880.481 dan Rp4.068.787.500.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company and Subsidiaries have commitments for purchase of fixed assets amounting to Rp1,424,880,481 and Rp4,068,787,500, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
11. GOODWILL 11. GOODWILL
Goodwill diperoleh dari akuisisi PCM pada tahun 2011. Perusahaan mengalokasikan goodwill pada unit penghasil kas, yaitu pada toko-toko dengan nama Global Apple Store (“Bisnis Apple”).
Goodwill is acquired through acquisition of PCM in 2011. The Company allocated goodwill to cash generating unit, which is a store under the name of Global Apple Store (“Apple Business”).
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia mengenai “Ketentuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam dan Komputer Tablet”, pada tahun 2013 Perusahaan telah melakukan restrukturisasi kegiatan bisnisnya dengan mengalihkan Bisnis Apple tersebut ke Perusahaan.
Based on Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia regarding “Provisions for Import of Cellular Phones, Handheld Computer and Tablet Computer” in 2013, the Company has restructured its business by transferring Apple Business to the Company.
Perusahaan melakukan pengujian penurunan setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Ketika menelaah indikasi-indikasi penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan hasil operasi dari unit penghasil kas tersebut. Jumlah yang dapat terpulihkan ditentukan berdasarkan nilai pakai dari proyeksi arus kas lima tahunan yang didiskontokan. Proyeksi arus kas tersebut telah disetujui oleh manajemen senior Perusahaan.
The Company performs impairment tests annually (at December 31) and when there is impairment indication on the recoverable amount. When reviewing impairment indicators, the Company considers the operation result of the respective cash generating unit. The recoverable amount is determined based on value in use from discounted five-year cash flow projection. The cash flow projection has been approved by the Company’s senior management.
Asumsi yang digunakan manajemen adalah sebagai berikut:
Following are the key assumptions used by management:
1. Tingkat bunga diskonto sebesar 12,5%. 1. Discount rate of 12.5%. 2. Tingkat pertumbuhan berkelanjutan
sebesar 0%. 2. Perpetuity growth rate of 0%.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat rugi penurunan nilai yang perlu diakui untuk goodwill yang berasal dari akusisi Entitas Anak, dengan kemungkinan perubahan yang wajar terhadap asumsi-asumsi penting tidak menyebabkan nilai tercatat unit penghasil kas melebihi jumlah terpulihkan.
As of December 31, 2014, no impairment charge was required for goodwill on acquisition of Subsidiary, with any reasonably possible changes to the key assumptions applied not likely to cause the carrying amounts of the CGUs to exceed their recoverable amounts.
12. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 12. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, akun ini merupakan saldo jaminan atas sewa toko Perusahaan.
As of December 31, 2014 and 2013, this account represents deposit balance of the Company’s rental outlets.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK 13. SHORT-TERM BANK LOANS Utang bank jangka pendek terdiri dari: Short-term bank loans consist of: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pihak ketiga Third party PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 493.884.117.028 469.651.176.287 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus/Kredit Modal Kerja Revolving II
Special Transaction Loan Facility/Working Capital Loan Revolving II
Pada tanggal 23 Februari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 pada tanggal yang sama. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Adendum VII Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal 21 Februari 2014. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh fasilitas dengan limit sebesar Rp316.000.000.000, untuk transaksi jual/beli telepon seluler, produk operator dan barang lainnya yang berkaitan dengan telepon seluler, produk multimedia dan aksesorisnya.
On February 23, 2011, the Company entered into a loan agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”), which was notarized by Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H., No. 25 on the same date. This agreement has been amended several times with latest amendment in Addendum VII Working Capital Loan dated February 21, 2014. Based on the agreement, the Company obtained facility with a maximum credit amount of Rp316,000,000,000, for sales/purchase transactions of cellular phones, operator products and other goods related with cellular phones, multimedia products and accessories.
Kredit Modal Kerja Revolving Rekening Koran Working Capital Loan Revolving Current
Account
Pada tanggal 11 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian pinjaman dengan Mandiri, yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 27 pada tanggal yang sama. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Addendum VI Perjanjian Kredit Modal Kerja Revolving Rekening Koran tanggal 21 Februari 2014. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh fasilitas dengan limit sebesar Rp179.000.000.000, dengan tujuan untuk transaksi jual/beli handset, aksesoris dan voucher dari operator telekomunikasi.
On May 11, 2011, the Company entered into a loan agreement with Mandiri, notarized by Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H., No. 27 on the same date. This agreement has been amended several times with latest amendment in Addendum VI Working Capital Loan Revolving Current Account Facility dated February 21, 2014. Based on the agreement, the Company obtained facility with a maximum credit amount of Rp179,000,000,000, with purpose for sales/purchase of handset, accessories and vouchers from telecommunication operator.
Kedua fasilitas tersebut dikenakan tingkat suku bunga antara 10% sampai dengan 10,5% dan 9,5% sampai dengan 10% per tahun pada tahun 2014 dan 2013.
Both facilities bear interest ranging from 10% to 10.5% and from 9.5% to 10% per annum in 2014 and 2013.
Pada tanggal 21 Februari 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menyetujui perpanjangan fasilitas kredit Perusahaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 10 Maret 2015.
On February 21, 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approved to extend the Company’s credit facilities for another year until March 10, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo pinjaman dari fasilitas-fasilitas kredit diatas sebesar Rp494.112.867.028 dan Rp469.861.592.954, dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp228.750.000 dan Rp210.416.667.
As of December 31, 2014 and 2013, the outstanding balance of the above credit facilities amounted to Rp494,112,867,028 and Rp469,861,592,954, net of unamortized transaction cost amounting to Rp228,750,000 and Rp210,416,667.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 13. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Fasilitas-fasilitas kredit di atas dijamin dengan: The credit facilities are secured by:
• Piutang dagang pada tanggal perjanjian dengan nilai obyek jaminan sebesar Rp10.000.000.000
• Trade receivables as of the date of the agreement amounting to Rp10,000,000,000
• Persediaan barang pada tanggal perjanjian dengan nilai obyek jaminan sebesar Rp534.500.000.000
• Inventories as of the date of the agreement amounting to Rp534,500,000,000
• Saldo kas atas nama Perusahaan dan Entitas Anak di Mandiri
• Cash account owned by the Company and Subsidiaries in Mandiri
Perusahaan dan Entitas Anak harus mendapatkan persetujuan dari Mandiri sebelum melakukan hal-hal tertentu, antara lain:
The Company and Subsidiaries must obtain written approval from Mandiri before entering into certain activities, among others:
• Mengubah Anggaran Dasar Perusahaan termasuk didalamnya Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direktur, peningkatan permodalan dan nilai saham dan perubahan nama perusahaan
• Changing the Company’s Articles of Association including Shareholders, Boards of Commissioners and Directors, increase in capital and par value and change the Company’s name
• Memindahtangankan barang agunan kecuali persediaan dan piutang
• Transfering collateral except inventories and receivables
• Bertindak sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain
• Acting as a guarantor of the debt or pledge the Company’s assets to other parties
• Melunasi utang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham
• Settling debt to the owners/shareholders
Selain itu, Perusahaan juga harus memenuhi syarat-syarat lain sebagai berikut:
In addition, the Company should comply with certain covenants as follows:
• Posisi saldo pinjaman setiap triwulan tercover minimal 80% oleh persediaan, piutang dagang kas dan bank serta uang muka
• The average loan balance of at least 80% covered by inventory, accounts receivable, cash and bank, and advances
• Menjaga Fixed Charge Coverage Ratio minimal 200%
• Maintain Fixed Charge Coverage Ratio at minimum of 200%
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan sebagaimana diatur dalam perjanjian pinjaman tersebut di atas.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company has complied with all financial ratio covenants stated in the loan agreements.
Beban bunga atas utang bank jangka pendek untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing berjumlah Rp51.235.223.815 dan Rp45.116.785.418, disajikan sebagai bagian dari “Biaya Keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The related interest expense on short-term bank loans for the years ended December 31, 2014 and 2013 of Rp51,235,223,815 and Rp45,116,785,418, respectively, were presented as part of the “Finance Costs” in the consolidated statements of comprehensive income.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES
Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian persediaan.
Trade payables mainly represent liabilities arising from purchase of inventories.
Rincian utang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut:
The details of trade payables per supplier are as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Samsung Electronics PT Samsung Electronics Indonesia 11.517.853.457 59.365.008.142 Indonesia PT Artha Jaya Adi Perkasa 824.637.954 1.067.740.908 PT Artha Jaya Adi Perkasa PT Telekomunikasi Selular 531.553.349 2.363.512.432 PT Telekomunikasi Selular PT Sony Indonesia - 5.443.660.623 PT Sony Indonesia PT Astro International - 1.035.222.728 PT Astro International Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah Rp500juta) 3.112.656.652 6.584.037.655 Rp500 milion)
Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Sistech Kharisma - 409.465.077 PT Sistech Kharisma
PT Nokia Indonesia - 137.099.556 PT Nokia Indonesia
Total pihak ketiga 15.986.701.412 76.405.747.121 Total third parties
Pihak-pihak berelasi (Catatan 29) 729.211.349.634 416.453.802.128 Related parties (Note 29)
Total utang usaha 745.198.051.046 492.859.549.249 Total trade payable
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, analisa umur utang usaha di atas adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the aging analysis of the above trade payables is as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Lancar 55.961.983.589 67.004.153.736 Current Telah jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 110.177.074.319 80.432.678.091 1 - 30 days 31 - 60 hari 71.997.308.195 193.636.994.048 31 - 60 days 61 - 90 hari 42.139.203.750 126.367.955.019 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 464.922.481.193 25.417.768.355 More than 90 days
Total 745.198.051.046 492.859.549.249 Total
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan dan Entitas Anak atas utang usaha di atas.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no collaterals provided by the Company and Subsidiaries for the trade payables.
Utang lain-lain terutama terdiri dari utang kepada koperasi atas setoran pelunasan pinjaman karyawan yang dilakukan melalui mekanisme pemotongan gaji.
Other payables mainly represent liabilities to cooperative for installment payment of employee loans which is conducted through salary deduction mechanism.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
15. BEBAN AKRUAL 15. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Bunga 1.135.048.834 986.197.602 Interest Biaya profesional 721.520.000 740.118.053 Professional fees Sewa 70.548.918 267.957.333 Rent Lain-lain (masing-masing di Others (below Rp100 million bawah Rp100 juta) 2.591.112.535 1.690.235.935 each)
Total 4.518.230.287 3.684.508.923 Total
16. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA
PENDEK 16. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS
LIABILITY
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, akun ini merupakan utang gaji karyawan yang akan dibayarkan bulan berikutnya.
As of December 31, 2014 and 2013, this account represents salaries payable which will be paid in the following month.
17. PERPAJAKAN 17. TAXATION
a. Pajak Dibayar Di Muka a. Prepaid Tax
Akun ini terdiri dari: This account consists of: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka 1.028.507.347 790.303.715 Prepaid Value Added Tax
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pajak Pertambahan Nilai 7.797.567.253 9.431.553.673 Value Added Tax Pajak Penghasilan: Income Taxes: Pasal 4(2) 410.467.913 476.172.316 Article 4(2) Pasal 21 83.863.140 53.084.854 Article 21 Pasal 23 174.394.182 1.035.642.209 Article 23 Pasal 25/29 Article 25/29 Tahun 2014 7.806.499.453 - Year 2014 Tahun 2013 11.295.000 17.673.509.105 Year 2013 Tahun 2012 - 961.195.612 Year 2012
Total 16.284.086.941 29.631.157.769 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan Badan c. Corporate Income Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax expense per consolidated statement of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2014 and 2013 is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Years ended December 31
2014 2013
Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan menurut laporan laba expense per consolidated rugi komprehensif statement of konsolidasian 124.879.322.377 155.027.546.037 comprehensive income Laba Entitas Anak sebelum Income before income pajak penghasilan (59.822.196.077) (59.666.849.444) tax of Subsidiaries
Laba sebelum pajak Income before income tax penghasilan Perusahaan 65.057.126.300 95.360.696.593 of the Company
Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan keusangan dan Provision for obsolescence and penurunan nilai persediaan 1.626.788.736 11.328.369.581 decline in value of inventories Penyisihan atas penurunan Provision for impairment nilai piutang 14.746.662.303 17.498.593.534 of receivables Penyisihan atas liabilitas Provision for employee imbalan kerja karyawan 1.455.936.000 1.893.194.000 benefits liabilities Amortisasi nilai wajar deposit 468.040.496 - Amortization of fair value of deposits Beda tetap: Permanent differences: Penghapusan persediaan 987.745.861 1.039.882.653 Write-off of inventories Tunjangan dan kesejahteraan karyawan 653.344.733 711.872.515 Employees’ benefits in kinds Jamuan dan sumbangan 19.409.575 133.626.520 Representation and donations Penghapusan piutang - 1.658.000 Write-off of receivables Lain-lain 520.478.913 46.415.386 Others Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan Interest income already subjected yang bersifat final (187.477.716) (142.776.519) to final tax
Taksiran penghasilan kena pajak 85.348.055.201 127.871.532.263 Estimated taxable income
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) c. Corporate Income Tax (continued)
Perhitungan beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of current income tax expense and the estimated income tax payable are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Years ended December 31
2014 2013
Taksiran penghasilan kena Estimated taxable income pajak - (dibulatkan) (rounded-off) Perusahaan 85.348.055.000 127.871.532.000 Company Entitas Anak 69.421.462.000 66.185.781.000 Subsidiaries
Beban pajak penghasilan tahun berjalan Income tax expense - current Perusahaan (21.337.013.750) (31.967.883.000) Company Entitas Anak (17.355.365.500) (16.536.924.905) Subsidiaries
Beban pajak penghasilan - kini (38.692.379.250) (48.504.807.905) Income tax expense - current
Manfaat pajak penghasilan - tangguhan Income tax benefit - deferred Perusahaan Company Penyisihan atas penurunan Provision for impairment of nilai piutang 3.686.665.576 4.374.648.384 of receivables Penyisihan keusangan dan Provision for obsolescence and penurunan nilai persediaan 406.697.184 2.832.092.395 decline in value of inventories Penyisihan atas liabilitas Provision for employee imbalan kerja karyawan 363.984.000 473.298.500 benefits liabilities Amortisasi nilai wajar deposit 117.010.124 - Amortization of fair value of deposits Sub-total 4.574.356.884 7.680.039.279 Sub-total
Entitas Anak Subsidiaries Penyisihan penurunan Provision for impairment nilai piutang 1.169.890.825 747.604.791 of receivables Penyisihan atas liabilitas Provision for employee imbalan kerja karyawan 144.880.000 91.787.250 benefits liabilities Penyisihan keusangan dan Provision for obsolescence and penurunan nilai persediaan 51.289.580 - decline in value of inventories Sub-total 1.366.060.405 839.392.041 Sub-total Manfaat pajak penghasilan Consolidated income tax konsolidasian - tangguhan 5.940.417.289 8.519.431.320 benefit - deferred
Beban pajak penghasilan - neto (32.751.961.961) (39.985.376.585) Income tax expense - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) c. Corporate Income Tax (continued)
Perhitungan utang pajak penghasilan - Pasal 29 (taksiran tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut:
The computation of income tax payable - Article 29 (estimated claims for tax refund) is as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Pajak penghasilan tahun berjalan Income tax expense - current
Perusahaan 21.337.013.750 31.967.883.000 Company Entitas Anak 17.355.365.500 16.536.924.905 Subsidiaries
Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka Less prepayment of taxes Perusahaan Company Pasal 22 29.544.000 54.573.000 Article 22 Pasal 23 76.219.558 945.102.577 Article 23 Pasal 25 16.248.109.580 15.269.751.308 Article 25
Total 16.353.873.138 16.269.426.885 Total
Entitas Anak Subsidiaries Pasal 22 8.100.892.000 2.059.681.000 Article 22 Pasal 23 970.353.204 553.014.306 Article 23 Pasal 25 13.641.933.994 11.949.176.609 Article 25
Total 22.713.179.198 14.561.871.915 Total
Utang pajak penghasilan Income tax payable - pasal 29 Article 29 Perusahaan 4.983.140.612 15.698.456.115 Company Entitas Anak 2.823.358.841 1.975.052.990 Subsidiaries
Taksiran tagihan Estimated claims pajak penghasilan for tax refund Entitas Anak (8.181.172.539) - Subsidiaries
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) c. Corporate Income Tax (continued) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense which is computed using the applicable tax rate from income before income tax, with income tax expense as presented in the consolidated statement of comprehensive income in 2014 and 2013 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Years ended December 31
2014 2013
Laba sebelum beban pajak Income before income tax penghasilan menurut laporan expense per consolidated laba rugi komprehensif statements of
konsolidasian 124.879.322.377 155.027.546.037 comprehensive income
Beban pajak penghasilan dengan Income tax expense tarif pajak yang berlaku 31.219.830.594 38.756.885.911 using applicable tax rate
Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effect on permanent differences: Tunjangan dan kesejateraan karyawan 330.856.683 351.688.628 Employees’s benefits in kinds Penghapusan persediaan 246.936.465 259.970.663 Write-off of inventories Penghapusan piutang 48.055.337 23.365.325 Write-off of receivables Jamuan dan sumbangan 30.370.427 42.724.447 Representation and donations Lain-lain 922.975.927 626.855.327 Others Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan Interest income already subjected yang bersifat final (100.127.565) (66.593.621) to final tax Penggunaan penyisihan rugi fiskal 53.064.093 - Utilization of tax losses carry forward Dampak pengurangan tarif pajak - Effect of tax rate reduction - UU No. 36 Tahun 2008 - (9.520.095) UU No. 36 Year 2008
Beban pajak penghasilan sesuai Income tax expense per dengan laporan laba rugi consolidated statements of komprehensif konsolidasian 32.751.961.961 39.985.376.585 comprehensive income
Perusahaan akan menyampaikan perhitungan pajak penghasilan badan di atas dalam SPT Tahunan pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2014 kepada kantor pajak dan dilaporkan berdasarkan peraturan yang berlaku. Jumlah PPh badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah sesuai dengan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan.
The Company will submit the above corporate income tax computation in the income tax return (“Surat Pemberitahuan Tahunan” or “Annual SPT”) for the fiscal year 2014 to the tax office that will be reported based on prevailing regulations. The amount of corporate income tax for the year ended December 31, 2013 agreed with the reported amount in the Annual SPT.
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self assessment”). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008. kantor pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the general taxation and procedural law which become effective on January 1, 2008. The tax office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)
d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Deferred tax is calculated based on the effect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements with the tax bases of assets and liabilities. Details of deferred tax assets and liabilities are as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Cadangan penurunan nilai piutang 11.236.718.910 6.380.162.510 Allowance for impairment of receivables Cadangan keusangan dan penurunan Allowance for obsolescence and nilai persediaan 5.061.406.438 4.603.419.674 decline in value of inventories Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 2.688.619.500 2.285.189.250 benefits liabilities Amortisasi nilai wajar deposit 117.010.124 - Amortization of fair value deposit
Aset pajak tangguhan 19.103.754.972 13.268.771.434 Deferred tax assets
e. Taksiran tagihan pajak penghasilan e. Estimated claims for tax refund
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Entitas Anak Subsidiaries Tahun 2014 8.181.172.539 - Year 2014 Tahun 2011 - 1.568.651.000 Year 2011
Total 8.181.172.539 1.568.651.000 Total
Taksiran tagihan pajak penghasilan sejumlah Rp1.568.651.000 merupakan lebih bayar atas pajak yang dibayarkan oleh PCD selama tahun 2011.
Estimated claims for tax refund amounting to Rp1,568,651,000 is tax overpayment by PCD for the year 2011.
Pada tanggal 11 April 2013, PCD menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dari Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) atas pajak penghasilan pasal 23, pasal 4 (2) tahun 2011 sebesar Rp334.969.145, pajak penghasilan badan tahun 2011 sebesar Rp19.122.139 dan pajak pertambahan nilai tahun 2011 sebesar Rp4.182.639.959. PCD juga menerima Surat Tagihan Pajak (“STP”) pajak penghasilan pasal 21 tahun 2011 sebesar Rp2.382.355. PCD mengajukan surat keberatan pada tanggal 2 Juli 2013 atas surat ketetapan pajak tersebut. DJP telah mengabulkan sebagian keberatan PCD. Pada tanggal 19 Juli 2014, PCD melunasi kurang bayar tersebut sebesar Rp3.129.778.577 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Denda Pajak” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
On April 11, 2013, PCD has received Letter of Tax Underpayment (“SKPKB“) from Directorate General of Taxes (“DGT”) for income tax article 23, article 4 (2) for 2011 amounting to Rp334,969,145, corporate income tax for 2011 amounting to Rp19,122,139, and value added tax for 2011 amounting to Rp4,182,639,959. PCD also received Tax Collection Notice (“STP”) for income tax article 21 for 2011 amounting to Rp2,382,355. PCD filed objection letter on July 2, 2013 on the tax assessment letter. DJP has partially accepted the underpayment. On July 19, 2014, PCD paid the underpayment amounting to Rp3,129,778,577 and recorded as part of “General and Administrative Expenses - Tax Penalty” in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
18. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan
kerja kepada karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan Entitas Anak dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 dan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
The Company and Subsidiaries provide employee service entitlements based on the Company and Subsidiaries’ regulations and on the Labor Law No. 13/2003 and recognize the liabilities for these employees’ benefits as accounted for in accordance with the PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang
ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang dilakukan oleh PT Binaputera Jaga Hikmah dan PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 5 Januari 2015 dan 5 Maret 2014.
The liabilities for long-term employee benefits as of December 31, 2014 and 2013, were determined based on actuarial valuations performed by PT Binaputera Jaga Hikmah and PT Sentra Jasa Aktuaria, an independent actuary, based on its reports dated January 5, 2015 and March 5, 2014, respectively.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan oleh
aktuaris independen adalah sebagai berikut: The significant assumptions used by the
independent actuary are as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Tingkat bunga diskonto 8,15% - 8,50% 9,00% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00% Annual salary increase rate Tingkat kematian TMI II-99 TMI II-99 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun/55 years 55 tahun/55 years Retirement age Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit Method
Beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
The benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income is as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Beban jasa kini 1.386.758.000 2.047.490.000 Current service costs Beban bunga 648.698.000 432.374.000 Interest costs Keuntungan aktuaria neto - (219.521.000) Net actuarial gain
Total 2.035.456.000 2.260.343.000 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BENEFITS EMPLOYEE LIABILITIES (continued)
Liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai
berikut: The liabilities for employees’ benefits are as
follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Nilai kini liabilitas imbalan Present value of benefit kerja karyawan 10.754.478.000 7.207.763.000 obligations Rugi aktuarial yang belum diakui - 1.932.994.000 Unrecognized actuarial loss
Liabilitas diakui di laporan Liabilities recognized in consolidated posisi keuangan konsolidasian 10.754.478.000 9.140.757.000 statement of financial position
Mulai 1 Januari 2014, Perusahaan dan Entitas
Anak mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya (other comprehensive income method). Efek dari penerapan awal kebijakan akuntansi ini, berupa keuntungan aktuarial per 31 Desember 2013 sebesar Rp1.932.994.000 dan efek pajak tangguhan yang terkait sebesar Rp483.248.500 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan dan diakui segera ke dalam saldo laba.
Starting January 1, 2014, the Company and Subsidiaries recognized all actuarial gains and losses as other comprehensive income (other comprehensive income method). The impact of application of this new accounting policy, actuarial loss as of December 31, 2013 amounting to Rp1,932,994,000 and the related deferred tax effect of Rp483,248,500, was recognized in the current consolidated statement of comprehensive income and immediately transferred to retained earnings.
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The movements of liabilities for employees’ benefits for the years ended December 31, 2014, and 2013 are as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Saldo awal tahun 9.140.757.000 6.880.414.000 Balance at beginning of year Beban imbalan kerja selama tahun berjalan 2.035.456.000 2.260.343.000 Provisions during the year Keuntungan aktuarial yang diakui dalam Actuarial gain charged to pendapatan komprehensif lainnya (421.735.000) - other comprehensive income
Saldo akhir tahun 10.754.478.000 9.140.757.000 Balance at end of year
Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerja pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Changes in the present value of benefits obligation as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Saldo awal tahun 7.207.763.000 7.206.235.000 Balance at beginning of year Beban jasa kini 1.386.758.000 2.047.490.000 Current service costs Beban bunga 648.698.000 432.374.000 Interest costs Kerugian (keuntungan) aktuaria yang diakui 1.511.259.000 (2.478.336.000) Actuarial loss (gain) on obligation
Saldo akhir tahun 10.754.478.000 7.207.763.000 Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
18. LONG-TERM BENEFITS EMPLOYEE LIABILITIES (continued)
Jumlah penyesuaian yang timbul pada aset program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
The amounts of experience adjustments arising on the plan liabilities for the year ended December 31, 2014 and previous four annual periods of employee benefits are as follows:
31 Desember/December 31
2014 2013 2012 2011 2010
Nilai kini kewajiban 10.754.478.000 7.207.763.000 7.206.235.000 5.263.441.000 1.904.050.817 Present value of benefit obligation
Defisit 10.754.478.000 7.207.763.000 7.206.235.000 5.263.441.000 1.904.050.817 Deficit Penyesuaian liabilitas program 931.306.000 1.080.362.000 (459.024.000) - - Experience adjustment on liability
Perubahan satu poin persentase terhadap tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:
A one percentage point change in the assumed rate of discount would have the following effects:
31 Desember 2014/Year ended December 31, 2014
Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease
Nilai kini liabilitas 9.561.927.000 12.163.449.000 Present value of benefit obligations
19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan laporan dari PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s share ownership as of December 31, 2014 and 2013 based on the report from PT Raya Saham Registra, the Shares Administration Bureau, are as follows:
31 Desember 2014 dan 2013/December 31, 2014 and 2013
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Shares Kepemilikan/ Issued and Percentage of Jumlah/ Pemegang Saham Fully Paid Ownership Amount Shareholders
PT Trikomsel Oke Tbk 996.522.500 89,69% 99.652.250.000 PT Trikomsel Oke Tbk Masyarakat (masing-masing kepemilikan kurang dari 5%) 114.589.500 10,31% 11.458.950.000 Public (below 5% ownership each)
Total 1.111.112.000 100,00% 111.111.200.000 Total
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Penawaran Umum Saham Perdana Initial Public Offering Agio saham 116.667.600.000 116.667.600.000 Share Premium Biaya transaksi penerbitan saham (4.702.259.840) (4.702.259.840) Stock issuance cost
Neto 111.965.340.160 111.965.340.160 Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
65
21. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN 21. APPROPRIATION OF GENERAL RESERVE AND DIVIDEND
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 10 tanggal 7 Mei 2014, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2013 untuk ditetapkan sebagai penyisihan dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 serta sisanya dimasukkan sebagai saldo laba.
Based on the Statement of Annual Shareholders’ General Meeting which was notarized by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi, S.H., dated May 7, 2014, the Company’s shareholders approved the appropriation of 2013 net income for declaration of general reserves of Rp1,000,000,000 and the remaining balance being declared as unappropriated retained earnings.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 10 Oktober 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2012 untuk pembagian dividen kas sebesar Rp56.666.712.000 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp500.000.000 serta sisanya dimasukkan sebagai saldo laba.
Based on the Statement of Annual Shareholders’ General Meeting which was notarized by Notarial Deed No. 19 of Fathiah Helmi, S.H., dated October 10, 2013, the Company’s shareholders approved the appropriation of 2012 net income for declaration of cash dividends amounting to Rp56,666,712,000 and for general reserves of Rp500,000,000 and the remaining balance being declared as unappropriated retained earnings.
22. PENDAPATAN NETO 22. NET REVENUES Pendapatan neto terdiri dari: Net revenues consist of:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Kartu perdana dan voucher isi ulang 2.418.092.764.275 2.310.554.837.938 Starter packs and reload voucher Telepon selular 1.526.318.628.860 1.393.533.127.374 Cellular phones Komputer dan notebooks 48.367.304.614 133.926.993.507 Computers and notebooks Aksesoris 26.454.721.635 34.819.915.270 Accessories Suku cadang 2.721.722.953 3.533.778.275 Spareparts Service 2.716.234.817 3.379.467.458 Services Lain-lain 8.301.297.917 5.772.781.300 Others
Total 4.032.972.675.071 3.885.520.901.122 Total
Konsinyasi - neto: Consignment - net: Aksesoris 4.244.540.178 1.726.871.544 Accessories Telepon Selular 32.672 4.817.373 Cellular phones
Total 4.244.572.850 1.731.688.917 Total
Total 4.037.217.247.921 3.887.252.590.039 Total
Pendapatan konsinyasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 di atas berasal dari penjualan kotor masing masing sebesar Rp11.244.214.573 dan Rp6.410.176.967.
Revenue from consignment for the years ended December 31, 2014 and 2013 comes from gross sales amounting to Rp11,244,214,573 and Rp6,410,176,967, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
66
22. PENDAPATAN NETO (lanjutan) 22. NET REVENUES (continued) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, penjualan kepada pihak-pihak berelasi masing-masing sejumlah Rp19.709.556.546 dan Rp145.247.575.919 (Catatan 29).
For the years ended December 31, 2014 and 2013, sales to related parties amounted to Rp19,709,556,546 and Rp145,247,575,919, respectively (Note 29).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penjualan kepada pelanggan yang melebihi 10% atas pendapatan neto konsolidasian.
For the years ended December 31, 2014 and 2013, there were no sales to any customer exceeding 10% of consolidated net revenues.
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN 23. COST OF REVENUES Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai
berikut: The details of cost of revenue are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Persediaan awal tahun 653.027.848.930 524.519.169.198 Balance of inventories at beginning of year Pembelian 3.554.106.708.575 3.667.725.081.065 Purchases
Persediaan tersedia untuk dijual 4.207.134.557.505 4.192.244.250.263 Inventories available for sale
Persediaan akhir tahun (539.310.336.829) (653.027.848.930) Balance of inventories at ending of year
Beban pokok penjualan barang 3.667.824.220.676 3.539.216.401.333 Cost of goods sold Beban pokok penjualan servis 1.163.748.843 2.259.242.457 Cost of services
Total 3.668.987.969.519 3.541.475.643.790 Total
Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi
10% dari jumlah pendapatan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Details of suppliers with cumulative purchases more than 10% of total consolidated net revenues for the year ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
Persentase terhadap jumlah pendapatan neto konsolidasian (%)/ Percentage of total consolidated Jumlah/Total net revenues (%)
2014 2013 2014 2013
PT Telekomunikasi Selular 2.059.248.775.649 2.219.053.199.409 51 57 PT Trio Distribusi 1.209.154.514.208 963.162.244.640 30 25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
67
24. BEBAN USAHA 24. OPERATING EXPENSES
a. Beban penjualan terdiri dari: a. Selling expenses consists of:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Gaji dan imbalan kerja karyawan 64.132.815.094 60.801.072.669 Salaries and employee benefits Sewa dan service charge 47.693.660.564 47.021.621.142 Rent and service charges
Beban kartu kredit 27.472.513.474 31.722.067.956 Credit card charges Iklan dan promosi 19.040.900.243 23.117.992.449 Advertising and promotion Penyusutan (Catatan 10) 14.705.934.573 12.439.423.118 Depreciation (Note 10) Telekomunikasi, air dan listrik 6.893.292.800 6.243.589.756 Telecomunication, water and electricity Keamanan dan kebersihan 2.151.545.306 2.324.350.120 Security and cleaning Transportasi 1.876.098.589 1.335.395.101 Transportation Perlengkapan kantor, Office supplies, percetakan dan fotokopi 585.318.823 939.312.342 printing, and photocopy Perbaikan dan perawatan 531.769.864 465.716.347 Repairs and maintenance Lain-lain (masing-masing Others (each below saldo di bawah Rp500 juta) 1.536.170.947 1.563.859.644 Rp500 million)
Total 186.620.020.277 187.974.400.644 Total
b. Beban umum dan administrasi terdiri dari: b. General and administrative expenses consist of:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Penyisihan penurunan piutang Provision for impairment losses of receivables (Catatan 5 dan 6) 19.504.561.558 20.489.012.700 (Notes 5 and 6) Gaji dan imbalan kerja karyawan 14.550.757.146 13.613.688.080 Salaries and employee benefits Denda pajak 3.129.782.712 - Tax penalty Sewa 2.195.364.000 2.262.724.029 Rent Penyisihan penurunan nilai Provision for obsolescence and decline in persediaan (Catatan 7) 1.626.788.736 13.351.345.567 value of inventories (Note 7) Penyusutan (Catatan 10) 1.593.259.147 1.541.154.119 Depreciation (Note 10) Jasa konsultan 1.359.333.250 821.680.000 Consultant fees Telekomunikasi, air dan listrik 1.015.954.577 1.041.715.618 Telecomunication, water and electricity Pajak dan perijinan 823.791.336 970.840.001 Taxes and legal expenses Perbaikan dan perawatan 599.520.392 57.797.323 Repairs and maintenance Transportasi 486.233.927 905.807.100 Transportation Perlengkapan kantor, Office supplies, percetakan dan fotokopi 263.841.319 771.418.741 printing and photocopy Lain-lain (masing-masing Others (each below saldo di bawah Rp500 juta) 1.122.362.257 875.384.968 Rp500 million)
Total 48.271.550.357 56.702.568.246 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
68
25. PENDAPATAN LAINNYA 25. OTHER INCOME
Akun ini terdiri dari: This account consists of: Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Pendapatan performa 30.699.705.799 44.929.928.793 Performance income Laba selisih kurs 13.241.268.786 52.204.119.306 Gain on foreign exchange Lain-lain 2.861.908.966 4.494.773.268 Others
Total 46.802.883.551 101.628.821.367 Total
Pendapatan performa merupakan insentif yang diterima dari prinsipal.
Performance income represents incentives received from principal.
26. BEBAN LAINNYA 26. OTHER EXPENSES
Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, akun ini merupakan biaya yang timbul dari aktivitas di luar usaha utama Perusahaan, yang terdiri dari rugi penjualan aset tetap dan lain-lain.
For the years ended December 31, 2014 and 2013, this account represents expense arising from activities outside the main business of the Company and Subsidiaries, consisting of loss on sale of fixed assets and others.
27. PENDAPATAN KEUANGAN 27. FINANCE INCOME
Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, akun ini merupakan pendapatan bunga rekening bank.
For the years ended December 31, 2014 and 2013, this account represents interest income on bank accounts.
28. BIAYA KEUANGAN 28. FINANCE COSTS
Beban keuangan terdiri dari: Finance costs consist of:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Beban bunga bank 53.961.890.481 47.625.989.963 Interest expense Beban administrasi bank 227.212.079 209.663.895 Bank administration expense
Total 54.189.102.560 47.835.653.858 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
69
29. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
29. NATURE OF RELATIONSHIPS, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan
dan Entitas Anak melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama.
In the normal course of business, the Company and Subsidiaries engage in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Company and Subsidiaries through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control, and/or common key management.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi dengan
pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of the nature and type of transactions
with related parties are as follows:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/
Related parties
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transactions
PT Trikomsel Oke Tbk Entitas Induk Perusahaan/The Company’s parent entity
Pembelian dan penjualan persediaan/Purchase and sales of inventories
PT Trio Distribusi Merupakan entitas anak PT Trikomsel Oke Tbk/Subsidiary of PT Trikomsel Oke Tbk
Pembelian dan penjualan persediaan/Purchase and sales of inventories
PT Oke Shop Merupakan entitas anak PT Trikomsel Oke Tbk/Subsidiary of PT Trikomsel Oke Tbk
Pembelian dan penjualan persediaan/Purchase and sales of inventories
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut: The details of balances and transactions with
related parties are as follows:
Persentase terhadap jumlah aset/ liabilitas/pendapatan/ pembelian/beban konsolidasian terkait (%)/ Percentage to total consolidated assets/liabilities/revenues/purchases/ Total/Total related income/expenses (%)
31 Desember/December 31 31 Desember/December 31
2014 2013 2014 2013
Piutang usaha Trade receivables
Entitas Induk Parent Entity PT Trikomsel Oke Tbk 74.272.374.165 2.254.583.389 4,01 0,15 PT Trikomsel Oke Tbk
Entitas berelasi lainnya Other Related Entities PT Trio Distribusi 273.611.414.057 79.523.035.408 14,8 5,34 PT Trio Distribusi PT Okeshop 4.119.761.696 815.759.200 0,2 0,05 PT Okeshop
Total (Catatan 5) 352.003.549.918 82.593.377.997 19,01 5,54 Total (Note 5)
Piutang lain-lain Other receivables Entitas berelasi lainnya Other Related Entities PT Trio Distribusi - 1.227.798.942 - 0,08 PT Trio Distribusi
Total (Catatan 6) - 1.227.798.942 - 0,08 Total (Note 6)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
70
29. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
29. NATURE OF RELATIONSHIPS, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) The details of balances and transactions with
related parties are as follows: (continued)
Persentase terhadap jumlah aset/ liabilitas/pendapatan/ pembelian/beban konsolidasian terkait (%)/ Percentage to total consolidated assets/liabilities/revenues/purchases/ Total/Total related income/expenses (%)
31 Desember/December 31 31 Desember/December 31
2014 2013 2014 2013
Utang Usaha Trade payables
Entitas Induk Parent Entity PT Trikomsel Oke Tbk 37.071.438.363 78.829.955.642 2,89 7,77 PT Trikomsel Oke Tbk
Entitas berelasi lainnya Other Related Entities PT Trio Distribusi 690.159.528.643 334.984.764.193 53,71 33,03 PT Trio Distribusi PT Okeshop 1.980.382.628 2.639.082.293 0,15 0,26 PT Okeshop
Total (Catatan 14) 729.211.349.634 416.453.802.128 56,75 41,06 Total (Note 14)
Pendapatan Revenue
Entitas Induk Parent Entity PT Trikomsel Oke Tbk 931.114.115 786.675.943 0,02 0,02 PT Trikomsel Oke Tbk
Entitas berelasi lainnya Other Related Entity PT Trio Distribusi 6.014.865.369 143.659.919.928 0,15 3,70 PT Trio Distribusi PT Oke Shop 12.763.577.062 800.980.048 0,32 0,02 PT Oke Shop
Total (Catatan 22) 19.709.556.546 145.247.575.919 0,49 3,74 Total (Note 22)
Pembelian
Entitas Induk Parent Entity PT Trikomsel Oke Tbk 16.731.621.223 135.734.405.804 0,47 3,83 PT Trikomsel Oke Tbk
Entitas berelasi lainnya Other Related Entity PT Trio Distribusi 1.209.154.514.208 963.162.244.640 34,02 27,20 PT Trio Distribusi PT Oke Shop - 5.738.638.275 - 0,16 PT Oke Shop
Total 1.225.886.135.431 1.104.635.288.719 34,49 31,19 Total
Manajemen kunci termasuk Dewan Direksi dan
Komisaris. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:
Key management includes Boards of Directors and Commisioners. The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014
Dewan Komisaris/ Dewan Direksi/ Board of Commissioner Board of Directors
Rp % *) Rp % *)
Gaji dan imbalan karyawan Salary and other short-term jangka pendek lainnya 368.504.910 2,63 2.543.860.620 17,48 employee benefits
Total 368.504.910 2,63 2.543.860.620 17,48 Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
71
29. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
29. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Manajemen kunci termasuk Direksi dan Komisaris. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Key management includes Board of Directors and Commisioners. The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below: (continued)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/ Year Ended December 31, 2013
Dewan Komisaris/ Dewan Direksi/ Board of Commissioner Board of Directors
Rp % *) Rp % *)
Gaji dan imbalan karyawan Salary and other short-term jangka pendek lainnya 341.208.250 2,51 2.355.426.500 17,30 employee benefits
Total 341.208.250 2,51 2.355.426.500 17,30 Total
*) Persentase terhadap beban terkait/Percentage to related expenses
30. LABA PER SAHAM 30. EARNINGS PER SHARE Laba per saham dihitung dengan membagi laba
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan:
Earnings per share is computed by dividing the income for the year attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of shares outstanding during the year:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014 2013
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Income for the year attributable to pemilik entitas induk 92.123.417.915 115.036.842.453 owners of the parent entity
Total rata-rata tertimbang Weighted-average number of saham yang beredar 1.111.112.000 1.111.112.000 outstanding shares
Laba per saham 83 104 Earnings per share
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
72
31. INFORMASI SEGMEN 31. SEGMENT INFORMATION
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini disusun berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, the following segment information is prepared based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and in determining the allocation of resources.
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2014
Telepon Selular/ Voucher/ Lain-lain/ Total/ Cellular Phones Voucher Others Total
Laporan laba rugi Statement of komprehensif comprehensive income
Pendapatan neto 1.566.016.386.896 2.417.812.069.020 53.388.792.005 4.037.217.247.921 Net Revenues Laba bruto 223.392.385.079 117.369.607.663 27.467.285.660 368.229.278.402 Gross Profit
Beban yang tidak dapat dialokasikan (234.891.570.634) Unallocated operating expenses
Laba Usaha 133.337.707.768 Income from Operations Pendapatan Lain-lain - neto (8.458.385.391) Other Income - net
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 124.879.322.377 Income before Income Tax Expenses
Aset Segmen 1.851.534.724.223 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment assets
Total Aset 1.851.534.724.223 Total Assets
Liabilitas segmen 1.284.887.778.444 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment liabilities
Total Liabilitas 1.284.887.778.444 Total Liabilities
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31
2013
Telepon Selular/ Voucher/ Lain-lain/ Total/ Cellular Phones Voucher Others Total
Laporan laba rugi Statement of komprehensif comprehensive income
Pendapatan neto 1.527.489.030.880 2.310.554.837.938 49.208.721.221 3.887.252.590.039 Net Revenues Laba bruto 254.827.236.002 70.958.529.881 19.991.180.366 345.776.946.249 Gross Profit
Beban yang tidak dapat dialokasikan (244.676.968.890) Unallocated operating expenses
Laba Usaha 101.099.977.359 Income from Operations Pendapatan Lain-lain - neto 53.927.568.678 Other Income - net
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 155.027.546.037 Income before Income Tax Expenses
Aset Segmen 1.488.531.947.081 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment assets
Total Aset 1.488.531.947.081 Total Assets
Liabilitas segmen 1.014.328.662.968 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment liabilities
Total Liabilitas 1.014.328.662.968 Total Liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
73
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31. SEGMENT INFORMATION (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan yang terdiri dari wilayah Jawa dan Luar Jawa sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries primarily classify geographical segment based on customer location which consist of Java and Outside Java as follows:
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2014
Jawa/ Luar Jawa/ Total/ Java Outside Java Total
Laporan laba rugi Statement of komprehensif comprehensive income Pendapatan neto 1.797.695.062.676 2.239.522.185.245 4.037.217.247.921 Net Revenues
Laba bruto 153.696.919.732 214.532.358.670 368.229.278.402 Gross Profit
Beban yang tidak dapat dialokasikan (234.891.570.634) Unallocated operating expenses
Laba Usaha 133.337.707.768 Income from Operations Pendapatan Lain-lain - neto (8.458.385.391) Other Income - net
Laba Sebelum Beban Pajak Income before Income Tax Penghasilan 124.879.322.377 Expenses
Aset Segmen 1.851.534.724.223 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment assets
Total Aset 1.851.534.724.223 Total Assets
Liabilitas segmen 1.284.887.778.444 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment liabilities
Total Liabilitas 1.284.887.778.444 Total Liabilities
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31
2013
Jawa/ Luar Jawa/ Total/ Java Outside Java Total
Laporan laba rugi Statement of komprehensif comprehensive income Pendapatan neto 2.019.615.666.893 1.867.636.923.146 3.887.252.590.039 Net Revenues
Laba bruto 228.193.712.491 117.583.233.758 345.776.946.249 Gross Profit
Beban yang tidak dapat dialokasikan (244.676.968.890) Unallocated operating expenses
Laba Usaha 101.099.977.359 Income from Operations Pendapatan Lain-lain - neto 53.927.568.678 Other Income - net
Laba Sebelum Beban Pajak Income before Income Tax Penghasilan 155.027.546.037 Expenses
Aset Segmen 1.488.531.947.081 Segment assets Aset yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment assets
Total Aset 1.488.531.947.081 Total Assets
Liabilitas segmen 1.014.328.662.968 Segment liabilities Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - Unallocated segment liabilities
Total Liabilitas 1.014.328.662.968 Total Liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
74
32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perusahaan The Company Pada tanggal 1 Desember 2009, Perusahaan
melakukan perjanjian Service Vendor Appointment Agreement dengan Nokia Corporation, Finland (“Nokia”), dimana Perusahan ditunjuk sebagai penyedia jasa perbaikan, secara non-eksklusif di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2014 dan sudah tidak diperpanjang.
On December 1, 2009, the Company entered into a Service Vendor Appointment Agreement with Nokia Corporation, Finland (“Nokia”), whereby the Company was appointed as a non-exclusive service vendor in Indonesia. This agreements became effective as of December 1, 2009 until December 31, 2014 and this agreement has not been extended.
Pada tanggal 13 Januari 2011, Perusahaan
melakukan Perjanjian Penunjukan Master Dealer dengan PT LG Electronics Indonesia (“LG”), dimana Perusahaan ditunjuk untuk menjadi master dealer telepon selular LG untuk wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 13 Januari 2011 sampai dengan tanggal 13 Januari 2013. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On January 13, 2011, the Company entered into a Master Dealer Appointment Agreement with PT LG Electronics Indonesia (“LG”), whereby the Company was appointed as master dealer of LG cellular phones in Indonesia. This agreement became effective as of January 13, 2011 until January 13, 2013. This agreement has not been extended.
Pada tanggal 5 November 2011, Perusahaan
melakukan perjanjian Authorized Service Agreement dengan PT Huawei Tech Investment (“Huawei”), dimana Perusahaan ditunjuk untuk sebagai penyedia jasa perbaikan, secara non-eksklusif di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 5 November 2011 sampai dengan tanggal 4 November 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On November 5, 2011, the Company entered into an Authorized Service Agreement with PT Huawei Tech Investment (“Huawei”), whereby the Company was appointed as a non-exclusive service provider in Indonesia. This agreements became effective as of November 5, 2011 until November 4, 2012 and was subsequently extended until December 31, 2014. This agreement has not been extended.
Pada tanggal 2 Januari 2012, Perusahaan
melakukan Perjanjian Kerjasama Penjualan dengan PT Samsung Electronics Indonesia (“Samsung”), dimana Perusahaan ditunjuk, secara non eksklusif, untuk menjual produk Samsung kepada sub-dealer dan pengguna akhir. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On January 2, 2012, the Company entered into a Sales Cooperation Agreement with PT Samsung Electronics Indonesia (“Samsung”), whereby the Company was appointed, on a non-exclusive basis, to resell Samsung products to sub-dealer and end-user customers. This agreement expired on December 31, 2013 and can be extended for one more year. This agreement has not been extended.
Pada tahun 2014 dan 2013, Perusahaan
melakukan beberapa Perjanjian Kerjasama Penjualan Konsinyasi dengan beberapa pihak ketiga untuk menjual berbagai macam aksesoris secara konsinyasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu antara 6 (enam) bulan sampai 1 (satu) tahun.
In 2014 and 2013, the Company entered into several Consignment Sales Cooperation Agreements with third parties, to sell various accessories on consignment. The agreements are effective for periods ranging from 6 (six) months to 1 (one) year.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
75
32. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan)
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
Pada tanggal 6 Februari 2013, Perusahaan melakukan perjanjian Distributor Retail dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), dimana Perusahaan ditunjuk menjadi penjual dan distributor produk-produk Indosat. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Februari 2013 sampai dengan tanggal 31 Januari 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Januari 2015.
On February 6, 2013, the Company entered into a Retail Distributor Agreement with PT Indosat Tbk (“Indosat”), whereby the Company was appointed as seller and distributor of Indosat products. This agreement is effective on February 1, 2013 and shall remain in force until January 31, 2014, and has been extended until January, 31 2015.
Entitas Anak Subsidiaries Berdasarkan perjanjian kerjasama dan distribusi
produk dengan PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), Telkomsel menunjuk GD untuk menjadi dealer resmi untuk produk Telkomsel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 2 Mei 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 September 2015.
Under the cooperation agreement and product distribution with PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), Telkomsel appointed GD to become an authorized dealer of Telkomsel products. The original agreement was effective from May 2, 2011 and was subsequently extended until September 30, 2015.
Pada tanggal 16 Juli 2013, PT Samsung
Electronics Indonesia (“Samsung”) menunjuk GD sebagai distributor non-eksklusif untuk produk mobile phone di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan tanggal 16 Juli 2014. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On July 16, 2013, PT Samsung Electronics Indonesia (“Samsung”) appointed GD to become a non-exclusive distributor for mobile phone products in Indonesia. This agreement is effective on July 16, 2013 until July 16, 2014. This agreement has not been extended.
Pada tanggal 10 Oktober 2011, PCD, Entitas Anak,
mengadakan perjanjian dengan Apple South Asia Pte. Ltd. (“Apple”), dimana PCD ditunjuk sebagai penyedia jasa perbaikan resmi Apple. Berdasarkan perjanjian tersebut, PCD memiliki hak untuk mengadakan layanan jasa perbaikan dan penggantian komponen produk. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2015.
On October 10, 2011, PCD, entered into a service provider agreement with Apple South Asia Pte. Ltd. (“Apple”), whereby PCD was appointed as authorized service provider of Apple. In accordance to the agreement, PCD has the right to provide services, which include repairs and replacement of any product components. This agreement was effective from January 1, 2012 until December 31, 2012 and was subsequently extended until June 30, 2015.
Pada tanggal 16 November 2011, PCD
mengadakan perjanjian dengan Apple South Asia Pte. Ltd., dimana PCD ditunjuk sebagai reseller terbatas dan non eksklusif untuk memasarkan dan menjual produk-produk Apple di Indonesia. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 30 Juni 2013 dan telah diperbaharui sampai dengan tanggal 30 Juni 2015.
As of November 16, 2011, PCD entered into a reseller agreement with Apple South Asia Pte. Ltd., whereby PCD was appointed as a limited and non-exclusive authorized reseller of Apple in Indonesia. This agreement was effective from January 1, 2012 until June 30, 2013 and has been renewed until June 30, 2015.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
76
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the Company and Subsidiaries have significant monetary assets and liabilities in foreign currency as follows:
Setara Dalam Rupiah/ AS$/ Equivalent US$ in Rupiah
Dolar Amerika Serikat United States Dollar Aset: Assets: Kas dan bank 128.221 1.595.069.240 Cash on hand and in banks Piutang lain-lain 29.881.396 371.724.571.275 Other receivables
Total aset 30.009.617 373.319.640.515 Total assets
Aset dalam mata uang asing Monetary assets dalam Dolar Amerika Serikat 30.009.617 373.319.640.515 in United States Dollar
Jika aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 20 Maret 2015 yaitu Rp13.075, maka aset moneter akan naik sebesar Rp19.056.106.795.
If the monetary assets in foreign currencies as of December 31, 2014 are converted to Rupiah using the Bank Indonesia’s middle rate of Rp13,075 per US$1 as of March 20, 2015, the monetary assets would have increased by Rp19,056,106,795.
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Liabilitas keuangan pokok Perusahaan dan Entitas
Anak terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk mengumpulkan dana bagi operasi Perusahaan dan Entitas Anak. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dihasilkan langsung dari operasinya.
The financial liabilities of the Company and Subsidiaries consist of short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses and short-term employee benefit liability. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Company and Subsidiaries. The Company and Subsidiaries also have various financial assets such as cash on hand and in banks and trade and other receivables which arise directly from its operations.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
77
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh
risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dengan suku mengambang.
The Company and Subsidiaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term bank loans.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko
tersebut dengan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.
The Company and Subsidiaries’ manage the risk by continuing to monitor the movement of interest rates prevailing in the market and manage the availability of cash flows used to repay the loan and working capital.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas
kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the income before tax expenses is affected through the impact on floating rate loans as follows:
Kenaikan/ penurunan Dampak dalam terhadap satuan poin/ laba sebelum Increase/ pajak penghasilan/ Decrease Effect on income In basis point before income tax
31 Desember 2014 December 31, 2014 Rupiah +100 (4.931.128.670 ) Rupiah Rupiah -100 4.931.128.670 Rupiah 31 Desember 2013 December 31, 2013 Rupiah +100 (4.696.511.763 ) Rupiah Rupiah -100 4.696.511.763 Rupiah
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
78
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko nilai tukar mata uang asing b. Foreign exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.
Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh
risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan bank dan piutang lain-lain dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Dalam mengelola risiko, Perusahaan dan Entitas Anak meminimalisasi pembelian persediaan dalam mata uang asing.
The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash on hand and in banks and other receivables denominated in United States Dollar. In managing the risk, the Company and Subsidiaries minimize purchase of inventory in foreign currency.
Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dan
Entitas Anak dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 disajikan dalam Catatan 33.
Monetary assets and liabilities of the Company and Subsidiaries denominated in foreign currencies as of December 31, 2014 are presented in Note 33.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the Rupiah exchange rate against United States dollar, with all other variables held constant, the effect to the income before income tax is as follows:
Dampak terhadap Perubahan laba sebelum tingkat Rp/ beban pajak/ Change in Effect on income Rp rate before tax expenses
31 Desember 2014 December 31, 2014 Dolar AS 1% 2.172.881.747 US dollar Dolar AS -1% (2.172.881.747 ) US dollar 31 Desember 2013 December 31, 2013 Dolar AS 1% 2.129.039.832 US dollar Dolar AS -1% (2.129.039.832 ) US dollar
c. Risiko kredit c. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan.
Credit risk is the risk that the counterparty will not meet its obligation under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss.
Perusahaan dan Entitas Anak terpengaruh
risiko ini dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Entitas Anak melakukan pengawasan kolektibilitas piutang sehingga dapat diterima penagihannya secara tepat waktu dan juga melakukan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk menilai potensi timbulnya kegagalan penagihan.
The Company and Subsidiaries are exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Company and Subsidiaries monitor receivables so that these are collected in a timely manner and also conduct reviews of individual customer accounts on a regular basis to assess the potential for uncollectibility.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
79
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued) Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company and Subsidiaries:
31 Desember 2014/December 31, 2014
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired
Lancar dan Tidak Telah Jatuh Mengalami Tempo Dan/Atau Penurunan Mengalami Nilai/Neither Lebih Dari 90 Penurunan Nilai/ past Due nor 1 - 30 hari/ 31 - 60 hari/ 61 - 90 hari/ hari/More than Past Due and/or Total Impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 90 Days Impaired
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan bank/Cash on hand and in banks 19.404.244.559 19.404.244.559 - - - - - Piutang/Accounts receivable Usaha/Trade: Pihak ketiga/Third parties 27.713.517.215 9.292.732.580 1.767.949.314 4.599.505.268 354.762.923 9.708.321.844 1.990.245.286 Pihak berelasi/Related parties 352.003.549.918 3.164.765.532 32.647.981.752 - 546.318.504 315.644.484.130 - Lain-lain/Others Pihak ketiga/Third parties 638.384.017.968 7.339.504.428 17.794.322.194 14.943.168.424 24.784.249.500 530.566.143.070 42.956.630.352 Pihak berelasi/Related Party Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other non-current financial assets 7.251.105.757 7.251.105.757 - - - - - Total 1.044.756.435.417 46.452.352.856 52.210.253.260 19.542.673.692 25.685.330.927 855.918.949.044 44.946.875.638
31 Desember 2013/December 31, 2013
Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired
Lancar dan Tidak Telah Jatuh Mengalami Tempo Dan/Atau Penurunan Mengalami Nilai/Neither Lebih Dari 90 Penurunan Nilai/ past Due nor 1 - 30 hari/ 31 - 60 hari/ 61 - 90 hari/ hari/More than Past Due and/or Total Impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 90 Days Impaired
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan bank/Cash on hand and in banks 61.401.592.387 61.401.592.387 - - - - - Piutang/Accounts receivable Usaha/Trade: Pihak ketiga/Third parties 11.149.255.069 1.588.224.426 2.320.332.610 2.419.069.630 1.134.739.404 2.929.404.888 757.484.111 Pihak berelasi/Related parties 82.593.377.997 50.774.095.352 6.158.327.919 22.881.157.970 - 2.779.796.756 - Lain-lain/Others Pihak ketiga/Third parties 411.719.212.951 52.274.565.923 31.880.305.695 11.931.671.163 19.444.600.758 271.424.903.486 24.763.165.926 Pihak berelasi/Related Party 1.227.798.942 - - 292.240.935 935.558.007 - - Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other non-current financial assets 6.959.166.404 6.959.166.404 - - - - -
Total 575.050.403.750 172.997.644.492 40.358.966.224 37.524.139.698 21.514.898.169 277.134.105.130 25.520.650.037
d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.
Liquidity risk is defined as a risk when the Company will find difficulties in order to acquire fund to fulfill their commitments against financial instruments.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
80
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)
Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.
The Company and Subsidiaries’ exposure to liquidity risk arise primarily from the placement of funds in excess of those used to support the business activities of the Company and Subsidiaries. The Company and Subsidiaries manage liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities by continuously monitoring projected cash flows and availability of funds. The Company and Subsidiaries also implement prudent liquidity risk management to maintain sufficient cash balances arising from revenue collection place the excess cash in lowrisk financial instruments that provide adequate returns, and pay close attention to the reputation and credibility of financial institutions.
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan pembayaran dalam kontrak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The table below summarises the maturity profile of the Company and Subsidiaries’ financial liabilities based on contractual payments as of December 31, 2014 and 2013.
31 Desember 2014/December 31, 2014
< 1 tahun/ 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Total/ < 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years > 5 years Total
Utang bank jangka pendek *) 500.546.450.361 - - - 500.546.450.361 Short-term bank loans Utang usaha 745.198.051.046 - - - 745.198.051.046 Trade payables Utang lain-lain 722.972.958 - - - 722.972.958 Other payables Beban akrual 4.518.230.287 - - - 4.518.230.287 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 204.863.278 - - - 204.863.278 benefits liability
Total 1.251.190.567.930 - - - 1.251.190.567.930 Total
31 Desember 2013/December 31, 2013
< 1 tahun/ 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Total/ < 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years > 5 years Total
Utang bank jangka pendek *) 471.901.402.084 - - - 471.901.402.084 Short-term bank loans Utang usaha 492.859.549.249 - - - 492.859.549.249 Trade payables Utang lain-lain 2.015.056.246 - - - 2.015.056.246 Other payables Beban akrual 3.684.508.923 - - - 3.684.508.923 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 277.086.946 - - - 277.086.946 benefits liability
Total 970.737.603.448 - - - 970.737.603.448 Total
*) Termasuk estimasi pembayaran bunga sampai tanggal jatuh tempo/Includes estimated interest payment at the maturity dates
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
81
35. MANAJEMEN MODAL 35. CAPITAL MANAGEMENT Modal terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk. Capital includes equity attributable to the owners of
the parent entity. Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan
Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, pemeringkat pinjaman yang kuat dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company and Subsidiaries’ capital management is to ensure that they maintain healthy capital ratios in order to support its business, strong credit ratings and maximize shareholder value.
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu disyaratkan
untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Perusahaan dan Entitas Anak telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal.
The Company and certain Subdiaries are required to maintain certain level of capital by loan agreements. The Company and Subsidiaries have complied with all externally imposed capital requirements.
Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga telah
disyaratkan oleh Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak pada Rapat Umum Pemegang Saham.
In addition, the Company and Subsidiaries are also required by the Corporate Law No. 40 Year 2007, effective August 16, 2007, to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. These externally imposed capital requirements are considered by the Company and Subsidiaries at the Annual General Shareholders’ Meeting.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur
permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and Subsidiaries manage their capital structure and make adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2014 and 2013.
Perusahaan dan Entitas Anak memantau tingkat
permodalan dengan menggunakan ukuran rasio keuangan seperti rasio total utang yang berbeban bunga terhadap total ekuitas tidak lebih dari 3 (tiga) kali pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Company and Subsidiaries monitor the level of capital using financial ratio such as interest bearing debt to equity ratio to not more than 3 (three) times as of December 31, 2014 and 2013.
2014 2013
Utang bank jangka pendek 493.884.117.028 469.651.176.287 Short-term bank loans
Total Utang yang Berbeban Bunga 493.884.117.028 469.651.176.287 Total Interest Bearing Debt
Total Ekuitas 566.646.945.779 474.203.284.113 Total Equity
Rasio Utang yang Berbeban Bunga terhadap Ekuitas 0,87 0,99 Interest Bearing Debt to Equity Ratio
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
82
36. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.
Fair values of the financial assets and liabilities are defined as the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang
digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and Subsidiaries’ financial instruments:
1. Kas dan bank, piutang usaha, piutang lainnya,
aset keuangan tidak lancar lainnya, utang usaha, utang lainnya, beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
1. Cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables, other non-current financial assets, trade payables, other payables, accrued expenses and short-term employee benefits liability approximate their carrying values due to the short-term maturities.
2. Nilai tercatat dari utang bank jangka pendek mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank.
2. The carrying values of short-term bank loans approximate their fair values due to the floating rate interests on these financial instruments which are subject to adjustments by the banks.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar yang
mendekati nilai tercatatnya dari aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following tables set the fair values, which approximate their carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2014 and 2013:
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values Carrying Values Fair Values
Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan bank 19.404.244.559 19.404.244.559 61.401.592.387 61.401.592.387 Cash on hand and in banks Piutang usaha 377.726.821.847 377.726.821.847 92.985.148.955 92.985.148.955 Trade receivables Piutang lain-lain 638.384.017.968 638.384.017.968 388.221.345.967 388.221.345.967 Other receivables Aset keuangan tidak lancar lainnya 7.251.105.757 7.251.105.757 6.959.166.404 6.959.166.404 Other non-current financial assets
Total Aset Keuangan 1.042.766.190.131 1.042.766.190.131 549.567.253.713 549.567.253.713 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Pinjaman yang diberikan dan utang Loans and borrowings Utang bank jangka pendek 493.884.117.028 493.884.117.028 469.651.176.287 469.651.176.287 Short-term bank loan Utang usaha 745.198.051.046 745.198.051.046 492.859.549.249 492.859.549.249 Trade payables Utang lain-lain 722.972.958 722.972.958 2.015.056.246 2.015.056.246 Other payables Beban akrual 4.518.230.287 4.518.230.287 3.684.508.923 3.684.508.923 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 204.863.278 204.863.278 277.086.946 277.086.946 benefits liability
Total Liabilitas Keuangan 1.244.528.234.597 1.244.528.234.597 968.487.377.651 968.487.377.651 Total Financial Liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GLOBAL TELESHOP TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2014 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GLOBAL TELESHOP TBK AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and for the Year Then Ended
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
83
37. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS 37. SUPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION
Transaksi non kas yang signifikan Significant non-cash transaction
31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 December 31, 2013
Penambahan aset tetap melalui uang Addition of fixed assets through advance muka pembelian aset tetap 2.942.244.411 2.554.485.443 for puchase of fixed assets 38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN
POSISI KEUANGAN 38. EVENTS AFTER REPORTING DATE
Tidak terdapat peristiwa atau transaksi yang terjadi
sejak tanggal 31 Desember 2014 atau yang masih tertunda yang berdampak material terhadap laporan keuangan pada tanggal tersebut atau yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bisnis Perusahaan dan Entitas Anak, selain berikut ini:
No events or transactions have occurred since December 31, 2014 or are pending that would have a material effect on the financial statements at that date or that are of such significance in relation to the Company and Subsidiaries’ affairs, other than the following:
a. Pada tanggal 5 Maret 2015, Perusahaan
menandatangani perubahan perjanjian dengan Mandiri sehubungan dengan perpanjangan jangka waktu untuk Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus/Kredit Modal Kerja Revolving II dan Kredit Modal Kerja Revolving Rekening Koran sampai dengan 10 Maret 2016.
a. On March 5, 2015, the Company signed an addendum agreement with Mandiri to extend the Company’s Special Transaction Loan Facility/Working Capital Loan Revolving II and Working Capital Loan Revolving Current Account until March 10, 2016.
LAPORAN TAHUNANAnnual Report
2014
PT GLOBAL TELESHOP Tbk.GEDUNG GRAHA BIMASAKTIJl. Mampang Prapatan Raya No. 151Jakarta Selatan, 12760Indonesia
P : +6221 - 799 0708F : +6221 - 799 0912
LAPO
RAN
TAH
UN
AN
2014 | 2014 AN
NU
AL REPO
RT