laporan skenario 2
TRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO 2
“BAHAN MALAM / WAX”
Disusun oleh :
Eticha Aurora S (081610101056)
Sendi Marsela (081610101077)
Hidayat Purwanto (081610101080)
Eka Irena A (081610101088)
Chandra Ronika (081610101096)
Dian Rosita (081610101104)
Rizky Wahyu R (081610101106)
Yeni Sugiarto (081610101110)
Yulia Lestari (081610101111)
Lingga Gihandono (081610101112)
Kiki Andrianto (081610101113)
Siti Arofah (081610101114)
Rizkiyah Safira (081610101115)
Gattadah Huseini (081610101117)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malam dalam kedokteran gigi digunakan untuk pencatatan cetakan rahang
tidak bergigi, malam mempunyai sifat fisis yang berbeda sesuai dengan tujuan dan
kegunaannya. Malam merupakan bahan termoplastik yang terdiri dari bahan organik
dan alami yang berasal dari mineral, hewan (serangga), dan tumbuhan. Contoh wax
yang berasal dari mineral ialah paraffin wax dan microcristalin wax, sedangkan
malam yang berasal dari serangga ialah beeswax, dan malam yang berasal dari
tumbuhan ialah carnauba wax dan candelila wax. Pembuatan wax dapat dilakukan
dengan cara pengambilan lemak hewan atau nabati dan basa kuat.
Malam atau wax atau lilin dipergunakan sejak pertama kali di dunia
Kedokteran Gigi sekitar abad 18, untuk tujuan pencatatan cetakan rahang yang tidak
bergigi.Pada hakikatnya malam atau wax / liliin merupakan salah satu bahan yang
memegang peranan penting di dalam ilmu bidang Kedokteran Gigi. Meskipun telah
ditemukan bahan baru yang lainnya, malam masih digunakan dalam jumlah yang
besar untuk keperluan klinik dan pekerjaan laboratorium. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintetis.
Karena penggunaan malam dalam kedokteran gigi ini maka perlu untuk
mengetahui segala aspek dalam malam atu wax terutama sifat sifatnya sehingga akan
memudahkan dalam memanipulasi, dan menghasilkan suatu hasil manipulasi yang
maksimal. Dan untuk lebih memahaminya maka perlu dilakukan suatu percobaan
yang akan memperlihatkan cara manipulasi malam yang benar serta pengaruh sifat
sifatnya terhadap hasil manipulasi.
Pada perkembangan selanjutnya, malam dental sebagian besar digunakan dalam
proses laboratorium, meskipun masih ada sebagian dari malam dental yang digunakan
langsung pada rongga mulut penderita misalnya malam onlay untuk mencetak atau
mengecek hasil dari preparasi sebuah gigi.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Sebutkan jenis dan komposisi wax?
2. Bagaimana cara manipulasi wax?
3. Apa produk dan manfaat wax?
4. Apa saja syarat dan sifat wax?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami jenis dan komposisi wax.
2. Mengetahui dan memahami cara manipulasi wax.
3. Mengetahui dan memahami produk dan manfaat wax.
4. Mengetahui dan memahami syarat dan sifat wax.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Wax adalah bahan lentur yang dikumpulkan oleh serangga / didapatkan dari
tumbuh-tumbuhan. Wax dental adalah campuran dua atau lebih bahan sintetis dan
alami seperti lilin, damar, zat pewarna dan bahan tambahan lainnya. Digunakan
dalam bidang kedokteran gigi untuk membuat cetakan, membuat konstruksi gigi
palsu non logam, membuat catatan tentang hubungan rahang, sebagai bahan
penolong kerja laboratorium.
(Dorland, 2002)
Pembuatan berbagai alat gigi sering membutuhkan bahan malam yang
mempunyai sifat-sifat fisis berlainan untuk tujuan-tujuan tertentu. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintesis.
(E.C. Combe, 1992)
Berdasarkan sumbernya wax terdiri dari dua macam, yaitu wax alami dan wax
sintetik.
1. Wax Alami
a. Animal Waxes
Contohnya yaitu pada bee wax yang merupakan hasil sekresi abdominal dari
lebah jenis Apis mellifera. Warna wax tergantung pada jenis bunga. Komponennya
berupa palmitat, palmitoleate, hidroksipalmitat, dan oleate ester dengan rantai
panjang alkohol. Digunakan sebagai bahan modeling dan memiliki titik leleh 62°-
65°C.
b. Vegetal Waxes
Contohnya pada jenis carnauba wax dan candelila wax.
Pada carnauba wax juga dikenal sebagai queen of waxes. Merupakan hasil
sekret dari daun pohon palem (Copernicia prunifera cerifera), tiap 100 gr untuk
satu pohon dalam satu tahun. Komposisinya terdiri dari fatty ester (80-85%), free
alcohol (10-15%), asam (3-6%), dan hidrokarbon (1-3%).
Untuk candelila wax merupakan hasil ekstraksi dari tumbuhan Euphorbia
cerifera dan Euphorbia antisyphilitica (Euphorbiaceae). Cara ekstraksinya dengan
4
merebus tanaman tersebut untuk memisahkan wax dan material tanaman.
Komposisinya berupa hidrokarbon (sekitar 50% dari C29-C33), ester (28-29%),
alkohol, asam lemak bebas (7-9%), dan resin (12-14% triterpenoid ester). Titik
leleh candelila wax berada dalam rentang 66°-71°C.
c. Mineral Waxes
Contohnya pada parafin yang merupakan hasil dari petroleum yang mengalami
pemanasan tinggi (penyulingan minyak tanah). Komposisinya berupa campuran
kompleks hidrokarbon sari metan, dengan sejumlah kecil fase amorf atau
mikrokristalin).
2. Wax Sintetik
Seperti wax alami yang serba guna, wax sintetik bisa tahan pada perubahan pada
kualitas dan ketersediaan. Terbuat dari etil glikol diester atau triester dengan rantai
panjang asam lemah (C18-C36). Titik lelehnya dalam rentang 60°-75°C.
5
(Sumber : http://www.cyberlipid.org/wax/wax0001.htm dan Anusavice, Keneth
J. 2003. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC)MACAM WAX
ALAMI
Konstitusi dasar malam yang dipergunakan untuk keperluan kedokteran gigi berasal
dari tiga sumber utama :
1. Mineral
2. Serangga
3. Tumbuhan.
Tipe Contoh Sumber Struktur Sifat-sifat
(a) Mineral
(b)Serang-
ga
c)Tumbuh-
an
Parrafin wax
Microcrystalline
wax atau ceresin
Bees wax
Carnauba wax
Diperoleh saat
penyulingan
minyak mentah
Seperti di atas
Sarang lebah
Pohon Palm /
Amerika Selatan
Rantai lurus
Polykristal-
hydrocarbon
Rantai
polykristal-
hydrocarbon
yang bercabang
Mengandung
kebih sedikit
kristaline; lebih
banyak bahan
amorrph
-
-
Rapuh dalam suhu
kamar
Tidak serapuh paraffin
wax.
Bila dicampur dengan
paraffin wax
(i) Menjadi tidak
begitu rapuh
pada suhu
kamar
(ii) Pada suhu lebih
tinggi (missal,
suhu mulut)
mengurangi
flow dari
malam.
Malam yang keras dan
kuat. Dicampur dengan
6
Candelila wax
Resin dan gum
Tanaman
Pohon
-
paraffin wax untuk
memperkerasnya dan
meningkatkan suhu
transisi padat-padat.
Serupa dengan
carnauba
Dipergunakan untuk
menambah daya rekat
wax
(E.C. Combe, 1992)
MACAM WAX SINTETIK DAN KOMPOSISI
Macam wax sintetik :
7
1. Lilin Pola (Pattern Wax)
- Base plate wax
• Lilin/malam pelat landasan
• Komposisi: lilin lebah untuk memberi elastisitas, parafin, carnauba
untuk memberi kekerasan dan mengatur titik cair, zat warna estetis.
• Syarat:
- mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa sobek dan patah
- mudah diukir
- larut dalam air panas tanpa residu
- tidak mencemari model
• Diperdagangkan dalam bentuk sheet/lembaran (14,5 x 7,5 x 2)mm
- Casting wax
Merupakan malam tuang/cor untuk membuat pola lilin gigi tiruan
rangka logam. Aplikasi pada model refractory. Malam jenis ini
tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan
malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung
tuang tanpa meninggalkan residu.
- Inlay wax
Merupakan lilin tuang/cor . Digunakan untuk membuat pola lilin
inlay, mahkota & jembatan yang akan dicor dengan logam, yang dapat
dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.
Komposisi : campuran parafin, carnauba, lilin, lebah, candelila dan
getah dammar, serta zat warna
2. Lilin Proses (Processing Wax)
- Boxing wax
Digunakan untuk memagar/membatasi cetakan sebelum diisi/dicor
dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasan. Disediakan dalam bentuk
lembaran/batangan
- Utility wax
8
Dapat digunakan untuk berbagai keperluan (mendukung bahan cetak,
batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan
(merah tua & oranye). Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum
dan waxs softeners
- Sticky wax
Sebagai bahan perekat. Dapat melekat baik pada gips, akrilik&
logam. Tersedia dalam warna kunng, komposisinya mengandung resin,
lilin lebah dan getah damar. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan
air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan
untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung
- Komposisi : Resin, beeswax, getah damar
3. Lilin Cetak (Impression Wax)
- Corrective
- Bite wax
(E.C. Combe, 1992)
SUHU TRANSISI PADAT - PADAT
Sewaktu suhu malam meningkat terjadi transisi padat-padat di mana bentuk
kisi kristal yang stabil (dalam kebanyakan malam berbentuk orthorhombic) mulai
berubah menjadi bentuk hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam tersebut.
Selama perubahan dari bentuk satu kisi ke kisi lain ini malam dapat dibentuk tanpa
menyerpih, sobek atau terlalu stress.
Adanya titik transisi padat-padat dan suhu di mana ini bisa berlangsung tidak
hanya memungkinkan malam dimanipulasi dengan baik, tetapi juga menentukan
banyak sifat-sifat fisisnya dan kebaikannya untuk penggunaan di klinik dan
laboratorium. Malam yang tetap kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi
padat-padat di atas 37C.
ALIRAN
Malam berubah bentuk ketika menerima suatu beban dalam waktu yang lama.
Perubahan plastis ini atau presentase ‘aliran’ tergantung pada suhu, dan ini ternyata
9
hanya sedikit bila suhu malam ada di bawah suhu transisi padat-padat (yaitu apabila
bahan berada dalam bentuk kisi kristal yang stabil).
Sifat aliran malam dan campuran malam meningkat apabila suhu naik sampai
di atas suhu transisi.
Malam inlay yang digunakan dalam teknik langsung penting agar:
memiliki aliran yang besar pada suhu sekitar 5%C di atas suhu mulut,
sehingga dapat dihasilkan detil cetakan yang baik.
aliran pada suhu 37C demikian kecil hingga dapat diabaikan, sehingga tidak
terjadi distorsi sewaktu pengeluaran pola malam dari kavitet.
(E.C. Combe, 1992)
1
BAB III
PEMBAHASAN
1
WAXSyarat dan
sifat Jenis
Manipulasi Alat dan bahan
Produk dan Manfaat
Komposisi
1. JENIS DAN KOMPOSISI MALAM :
A. Lilin Pola (Pattern Wax)
- Base plate wax
• Lilin/malam pelat landasan
• Komposisi: lilin lebah untuk memberi elastisitas, parafin, carnauba
untuk memberi kekerasan dan mengatur titik cair, zat warna estetis.
• Syarat:
- mudah dibentuk dalam keadaan lunak tanpa sobek dan patah
- mudah diukir
- larut dalam air panas tanpa residu
- tidak mencemari model
• Diperdagangkan dalam bentuk sheet/lembaran (14,5 x 7,5 x 2)mm
- Casting wax
Merupakan malam tuang/cor untuk membuat pola lilin gigi tiruan
rangka logam. Aplikasi pada model refractory. Malam jenis ini
tersedia dalam bentuk lembaran dengan ketebalan tertentu. Bahan
malam tuang dan komponen polimer harus dibakar habis dari bumbung
tuang tanpa meninggalkan residu.
- Inlay wax
Merupakan lilin tuang/cor . Digunakan untuk membuat pola lilin
inlay, mahkota & jembatan yang akan dicor dengan logam, yang dapat
dipergunakan langsung di dalam mulut atau dengan model.
Komposisi : campuran parafin, carnauba, lilin, lebah, candelila dan getah
dammar, serta zat warna
B. Lilin Proses (Processing Wax)
1
- Boxing wax
Digunakan untuk memagar/membatasi cetakan sebelum diisi/dicor
dengan gips. Dapat dibentuk tanpa pemanasan. Disediakan dalam bentuk
lembaran/batangan
- Utility wax
Dapat digunakan untuk berbagai keperluan (mendukung bahan cetak,
batas perifer). Diperdagangkan dalam bentuk lembaran atau batangan
(merah tua & oranye). Komposisinya terdiri dari lilin lebah, petroleum
dan waxs softeners
- Sticky wax
Sebagai bahan perekat. Dapat melekat baik pada gips, akrilik&
logam. Tersedia dalam warna kunng, komposisinya mengandung resin,
lilin lebah dan getah damar. Bahan ini hendaknya mudah dilepas dengan
air mendidih dan memiliki kontraksi minimal sewaktu pendinginan
untuk mencegah bergeraknya bagian-bagian yang hendak disambung
- Komposisi : Resin, beeswax, getah damar
C. Lilin Cetak (Impression Wax)
- Corrective
- Bite wax
2. CARA MANIPULASI MALAM :
1. Merapikan basis model dengan pisau gips, memberi identitas pada basis model
dengan pensil tinta.
2. Gambar outline dengan pensil tinta pada model, perhatikan daerah frenulum,
bebaskan daerah tersebut, jika masih belum terampil menggambar outline
dengan baik bisa menggunakan pensil biasa terlebih dahulu, dan juga jika
sudah disetujui oleh instrukur bisa menebalkan outline dengan menggunakan
pensil tinta.
3. Satu lembar baseplate wax dibagi menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian
baseplate wax digunakan untuk RA dapat langsung dimanipulasi, untuk RB
sebelum dimanipulasi bagian baseplate wax dipotong berbentuk segitiga atau
seperti huruf V.
1
4. Siapkan lampu spirtus dengan api yang sedang, kemudian baseplate/m/malam
mulai dimanipulasikan dengan cara memanaskan malam diatas lampu spirtus
secara merata. Setelah malam mencapai suhu transisi padat-padat letakkan
lempeng malam diatas model kemudian tekan-tekan dengan menggunakan ibu
jari. Perhatikan saat menekan malam dengan ibu jari jangan sampai merobek
lembaran malam, jika malam menjadi keras panaskan kembali diatas lampu
spirtus.
5. Setelah semua permukaan malam menempel pada model, potong malam sesuai
dengan garis outline dengan menggunakan pisau model dan pisau malam
sesuai dengan kebutuhan. Merapikan seluruh tepi malam.
6. Hasil maksimal adalah seluruh malam dapat diaplikasikan pada model dengan
ketebalan yang sama dan tepi yang rapi sesuai garis outline, halus dan
permukaannya rata.
7. Seluruh permukaan malam menempel rapat pada model sesuai dengan outline
3. PRODUK DAN MANFAAT :
Lempeng gigit : cetakan awal dari gigi tiruan yang dicetak pada replika rahang
(masih dalam bentuk wax)
Galangan gigit : Sebagai tempat penyusunan gigi tiruan.
4. SIFAT-SIFAT FISIS MALAM
Sifat fisis malam yang paling sering ditanyakan adalah titik cairnya.
Walaupun ini mungkin penting dalam industri, tetapi tidak demikian halnya di
kedokteran gigi di mana biasanya dipergunakan campuran berbagai malam. Sifat
fisis malam yang penting dalam pemakaiannya di kedokteran gigi selain
mengenail mudahnya dimanipulasi adalah;
Suhu transisi padat-padat
Ekspansi termis dan kontraksi termis
Flow/aliran
Internal stress/tegangan dalam
1
SUHU TRANSISI PADAT - PADAT
Sewaktu suhu malam meningkat terjadi transisi padat-padat di mana bentuk
kisi kristal yang stabil (dalam kebanyakan malam berbentuk orthorhombic) mulai
berubah menjadi bentuk hexagonal yang terjadi di bawah titik cair malam tersebut.
Selama perubahan dari bentuk satu kisi ke kisi lain ini malam dapat dibentuk tanpa
menyerpih, sobek atau terlalu stress.
Adanya titik transisi padat-padat dan suhu di mana ini bisa berlangsung tidak
hanya memungkinkan malam dimanipulasi dengan baik, tetapi juga menentukan
banyak sifat-sifat fisisnya dan kebaikannya untuk penggunaan di klinik dan
laboratorium. Malam yang tetap kaku pada suhu mulut mempunyai suhu transisi
padat-padat di atas 37C.
EKSPANSI TERMIS DAN KONTRAKSI TERMIS
Terjadi perubahan pada satuan luas dan panjang, yaitu berupa ekspansi
(pemuaian) dan kontraksi (mengerut). Sifat ini merupakan sifat kekurangan malam
karena koefisien ekspansi termis suatu malam lebih tinggi daripada koefisien ekspansi
bahan kedokteran gigi lainnya dan suatu pola atau desain akan kontraksi sewaktu
didinginkan dari suhu cairnya ke suhu kamar.
ALIRAN
Malam berubah bentuk ketika menerima suatu beban dalam waktu yang lama.
Perubahan plastis ini atau presentase ‘aliran’ tergantung pada suhu, dan ini ternyata
hanya sedikit bila suhu malam ada di bawah suhu transisi padat-padat (yaitu apabila
bahan berada dalam bentuk kisi kristal yang stabil).
Sifat aliran malam dan campuran malam meningkat apabila suhu naik sampai
di atas suhu transisi.
Malam inlay yang digunakan dalam teknik langsung penting agar:
memiliki aliran yang besar pada suhu sekitar 5%C di atas suhu mulut,
sehingga dapat dihasilkan detil cetakan yang baik.
aliran pada suhu 37C demikian kecil hingga dapat diabaikan, sehingga tidak
terjadi distorsi sewaktu pengeluaran pola malam dari kavitet.
INTERNAL STRES/TEGANGAN DALAM
Bila sebuah malam dibentuk atau ditekan untuk membentuknya tanpa pemanasan
yang cukup sampai di atas suhu transisi padat-padat, akan terbentuk tegangan dalam
1
(internal stress) pada bahan. Kemudian ketika dingin (malam kembali padat) dan bila
dipanaskan kembali, tegangan dalam yang ada akan lepas tetapi malam akan
mengalami distorsi.
SIFAT YANG DIINGINKAN DARI MALAM INLAY COR
Dalam penggunaannya dalam kedokteran gigi, sifat malam inlay cor yang
diinginkan adalah sebagai berikut:
Jika lunak, malam harus merata. Dengan kata lain, bahan-bahan dasarnya
harus tercampur dengan baik satu sama lain, sehingga tidak ada butiran atau
titik-titik yang keras ketika malam dilunakkan.
Warnanya harus sedemikian rupa sehingga kontras dengan bahan die, karena
itu, kontras yang dipreparasi. Tepi malam harus diukir dengan ide, karena itu,
kontras yang nyata dalam hal warna akan memungkinkan dilakukannya
perapian yang baik dari berbagai tepi.
Tidak boleh terkelupas atau terjadi kekasaran permukaan yang serupa ketika
malam dibengkokkan dan dibentuk sesudah dilunakkan. Pengelupasan
cenderung terjadi pada malam parafin, dan merupakan salah satu alasan
mengapa ditambahkan modifier.
Sesudah model malam memadat, perlu dilakukan pengukiran anatomi gigi asli
pada malam dan seperti sudah disebutkan di atas, mengukir malam pada
bagian tepinya sehingga model malam duduk tepat pada permukaan die.
Prosedur yang terakhir ini kadang mengharuskan malam diukir sedemikian
rupa sehingga membentuk lapisan yang sangat tipis. Jika malam tertarik
karena instrumen pengukir atau gumpil sewaktu diukir, maka ketepatan tidak
dapat diperoleh.
Seperti disebutkan di atas, sesudah mold dibuat, malam dibersihkan dari mold.
Penghilangan malam tersebut biasanya dilakukan dengan memanaskan mold
sehingga malam hilang. Jika sesudah pembakaran tersebut, malam
meninggalkan residu yang menghasilkan lapisan tak tembus air pada dinding
mold, inlay hasil pengecoran dapat trpengaruh secara negatif, seperti akan
dibicarakan pada bagian berikut. Karena itu, malam harus dibakar habis,
membentuk karbon yang nantinya dihilangkan melalui oksidasi menjadi gas
1
yang menguap. Spesifikasi ADA No. 4 mengharuskan agar malam yang
mencair jika menguap pada 500C (932F) tidak meninggalkan residu padat
lebih dari 0,10% dari berat aslinya.
Idealnya, model malam harus kaku dan mempunyai kestabilan dimensi yang
baik sepanjang waktu sampai nantinya dihilangkan model malam terpajan
aliran kecuali bila ditangani dengan hati-hati. Juga terpajan relaksasi, suatu
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam manipulasi.
SYARAT MALAM KEDOKTERAN GIGI
Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
Stabil pada suhu mulut
Dapat mengisi rongga cetak
Non iritan dan Non toxic
Tidak meninggalkan residu
Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan
1
BAB IV
KESIMPULAN
1. Jenis wax :
Pattern wax terdiri dari :
- base plate wax
- casting wax
- inlay wax
Processing wax terdiri dari :
- boxing wax
- utility wax
- sticky wax
Impression wax terdiri dari :
- corrective wax
- bite wax
2. Cara Manipulasi Malam :
1. Merapikan basis model dengan pisau gips, memberi identitas pada basis model
dengan pensil tinta.
2. Gambar outline dengan pensil tinta pada model, perhatikan daerah frenulum,
bebaskan daerah tersebut, jika masih belum terampil menggambar outline
dengan baik bisa menggunakan pensil biasa terlebih dahulu, dan juga jika
sudah disetujui oleh instrukur bisa menebalkan outline dengan menggunakan
pensil tinta.
3. Satu lembar baseplate wax dibagi menjadi dua bagian sama besar. Satu bagian
baseplate wax digunakan untuk RA dapat langsung dimanipulasi, untuk RB
sebelum dimanipulasi bagian baseplate wax dipotong berbentuk segitiga atau
seperti huruf V.
4. Siapkan lampu spirtus dengan api yang sedang, kemudian baseplate/m/malam
mulai dimanipulasikan dengan cara memanaskan malam diatas lampu spirtus
secara merata. Setelah malam mencapai suhu transisi padat-padat letakkan
1
lempeng malam diatas model kemudian tekan-tekan dengan menggunakan ibu
jari. Perhatikan saat menekan malam dengan ibu jari jangan sampai merobek
lembaran malam, jika malam menjadi keras panaskan kembali diatas lampu
spirtus.
5. Setelah semua permukaan malam menempel pada model, potong malam
sesuai dengan garis outline dengan mnggunakan pisau model dan pisau malam
sesuai dengan kebutuhan. Merapikan seluruh tepi malam.
6. Hasil maksimal adalah seluruh malam dapat diaplikasikan pada model dengan
ketebalan yang sama dan tepi yang rapi sesuai garis outline, halus dan
permukaannya rata.
7. Seluruh permukaan malam menempel rapat pada model sesuai dengan outline
3. Produk dan manfaat wax :
- Lempeng gigit : cetakan awal dari gigi tiruan yang dicetak pada replika rahang
(masih dalam bentuk wax)
- Galangan gigit : Sebagai tempat penyusunan gigi tiruan.
4. Malam memiliki sifat fisis yang baik, sehingga dapat membantu pekerjaan di
dunia Kedokteran.Gigi. Sifat fisis itu antara lain :
Suhu transisi padat-padat
Ekspansi termis dan kontraksi termis
Flow atau aliran
Internal stress/ tegangan dalam.
Malam yang dipergunakan di dunia Kedokteran Gigi harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
Stabil pada suhu mulut
Dapat mengisi rongga cetak
Non iritan dan Non toxic
Tidak meninggalkan residu
Tidak berubah sifat fisis jika dipanaskan
1
DAFTAR PUSTAKA
Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi.
Jakarta: EGC.
Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah : Slamat Tarigan. Jakarta : Balai
Pustaka
Craig, Robert G, and John M. Power. 2002. Restorative Dental Material: 11th edition.
United State of America : Mosby.
Harty, F.J., R. Ogston. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC
Hatrick, Carol Dixon. 2003. Dental Material : Clinical Application for Dental
Assistants and Dental Hygienist. Philadelphia : Saunders
Tim Penyusun. 2009. Petunjuk Skill Lab Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi I.
Jember : Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ
Van Noorth, Richard. 2002. Dental Material second edition. London : Mosby
Wilson, H.J. 1992. Dental Technology and Materials For Students. 8th Ed. Blackwell
Year Book Medical Publisher. Inc. Oxford.
2