laporan rs dok 2

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Suatu Organisasi atau Instansi yang sudah terbentuk tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dilakukan suatu kegiatan manajemen. Mengingat pentingnya peranan dari suatu manajemen maka organisasi akan berusaha membentuk unsur – unsur tersebut dengan sebaik - baiknya. Pola manajemen yang baik akan menghasilkan suatu tujuan bersama yang yang sudah ditetapkan oleh organisasi tersebut menjadi baik pula sesuai programnya. George Terry adalah salah satu seorang ahli manajemen, mendefinisikan manajemen suatu proses yang khas, yang terdiri dari: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), Pengawasan (Controlling). Dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Rumah sakit adalah salah satu organisasi sektor publik yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan atau mementingkan upaya penyembuhan dan pemulihan yang telah dilaksanakan secara serasi dan terpadu oleh pihak rumah sakit dalam upaya peningkatan dan pencegahan penyakit serta upaya perbaikan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Upload: mia

Post on 17-Jan-2016

67 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

mia

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan RS Dok 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan

Suatu Organisasi atau Instansi yang sudah terbentuk tidak akan berjalan dengan

baik jika tidak dilakukan suatu kegiatan manajemen. Mengingat pentingnya peranan

dari suatu manajemen maka organisasi akan berusaha membentuk unsur – unsur

tersebut dengan sebaik - baiknya. Pola manajemen yang baik akan menghasilkan suatu

tujuan bersama yang yang sudah ditetapkan oleh organisasi tersebut menjadi baik pula

sesuai programnya.

George Terry adalah salah satu seorang ahli manajemen, mendefinisikan

manajemen suatu proses yang khas, yang terdiri dari: Perencanaan (Planning),

Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating), Pengawasan

(Controlling). Dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah

ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Rumah sakit adalah salah satu organisasi sektor publik yang bergerak dalam

bidang pelayanan jasa kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan suatu upaya

kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan atau

mementingkan upaya penyembuhan dan pemulihan yang telah dilaksanakan secara

serasi dan terpadu oleh pihak rumah sakit dalam upaya peningkatan dan pencegahan

penyakit serta upaya perbaikan (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.983/Men.Kes/SK/XI/1992). Rumah sakit tidak hanya sekedar menampung orang

sakit saja melainkan harus lebih memperhatikan aspek kepuasan bagi para pemakai

jasanya, dalam hal ini pasien.

Rumah Sakit sebagai salah satu dari berbagai organisasi baik pemerintah maupun

swasta harus memiliki dan mengoptimalkan sistem manajemennya guna meningkatkan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berkepentingan dan keoptimalan

operasionalnya. Semua itu dapat terselenggara dengan baik jika unsur – unsur

pembentuk manajemen, telah tersedia. Unsur – unsur tersebut antara lain: Men (Sumber

Daya Manusia), Money (Uang/ Pembiayaan), Materialis (Bahan Dasar), Machines

(Peralatan), Methode (Cara), Market (Pemasaran).

Money atau pembiayaan kesehatan di Rumah Sakit adalah salah satu unsur

penting terselenggaranya operasional instansi dan pelayanan kesehatan dalam

menjalankan tugas pokoknya. Tanpa pengaturan pembiayaan operasional yang baik dan

Page 2: Laporan RS Dok 2

optimum maka akan tercermin dari pelayanan kesehatan yang tidak/kurang

memadai.Untuk itu dituntut agar menciptakan seni manajemen yang baik.

Untuk mengetahui sistem manajemen dan pembiayaan kesehatan dari Rumah

Sakit Umum Jayapura, maka mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Cenderawasih mengadakan kegiatan Kepaniteraan Klinik Madya (KKM) pada Rumah

Sakit Umum Jayapura.

1.2 Tujuan dan Manfaat

A. Tujuan

1. Untuk mengetahui manajemen Rumah Sakit secara umum.

2. Untuk mengetahui manajemen Rumah Sakit Umum Jayapura.

3. Untuk mengetahui pembiayaan kesehatan RSU Jayapura.

B. Manfaat

1. Mengetahui manajemen dari Rumah Sakit secara umum dan manajemen RSU

Jayapura secara khusus serta pembiayaan kesehatannya sebagai penambah

wawasan dalam ilmu manajemen.

2. Sebagai bahan acuan dalam pembuatan laporan selanjutnya.

1.3 Waktu dan Lokasi

1. Kegiatan Kemiteraan Klinik Madya ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Juli 2013,

pukul 09.00 WIT.

2. Lokasi kegiatan di Aula/ Bagian Administrasi Rumah Sakit Umum Jayapura.

1.4 Sumber Data

1. Bimbingan kegiatan dari dr. Gede Tirtayasa, SpB, selaku wakil direktur pendidikan,

penelitan, dan sumber daya manusia.

2. Buku – buku panduan dan referensi tentang manajemen.

Page 3: Laporan RS Dok 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Rumah Sakit Umum Jayapura

1. Sejarah

Rumah Sakit Umum Jayapura dibangun pada tahun 1956 oleh Pemerintah

Hindia Belanda dan diresmikan pada tanggal 5 Juni 1959. Berdasarkan analisis

cakupan pelayanan sesuai tatanan bangsal perawatan yang ada, maka Rumah Sakit ini

diperuntukkan bagi spesialistik dasar, yaitu Spesiailis Penyakit Dalam, Spesialis

Bedah Umum, Spesialis Kebidanan dan Kandungan dan Spesialis Anak.

Bersamaan dengan penyerahan Irian Barat oleh Pemerintah Belanda kepada

Pemerintah Indonesia, maka kepemilikan Rumah Sakit ini juga ikut beralih ke tangan

Pemerintah Republik Indonesia yang sampai dengan saat ini pengelolaan Rumah

Sakit ini masih dilaksanakan oleh Pemerintah Propinsi Papua.

Disimak berdasarkan catatan sejarah dan diurut – urutkan sesuai waktunya,

maka Rumah Sakit Umum Jayapura dalam status tipe D sejak tahun 1962 sampai

tahun 1982, kemudian berubah menjadi rumah sakit tipe C pada tahun 1983 sampai

dengan tahun 1994, selanjutnya menjadi tipe B Non Pendidikan pada tahun 1995

sampai dengan 2001, dan pada tahun 2002 sampai dengan saat ini Rumah Sakit

Umum Jayapura merupakan rumah sakit tipe B pendidikan.

Sampai dengan saat ini, Rumah Sakit Umum Jayapura Memiliki tenaga medis

yang terdiri dari dokter umum sebanyak 43 orang dan tenaga dokter spesialis

sebanyak 34 orang, tenaga paramedis keperawatan sebanyak 320 orang, tenaga

medis non keperawatan yang terdiri dari tenaga laboratorium, radiologi, gizi, teknisi,

tenaga rekam medis, sanitasi, dan farmasi yang semuanya berjumlah 129 orang, dan

tenaga administrasi yang juga tersebar di seluruh bagian Rumah Sakit Umum

Jayapura sebanyak 157 orang. Dengan tenaga honorer sebanyak 99 orang.

2.2 Target Utama

Kondisi pelayanan rumah sakit saat ini, dalam kenyataanya merupakan tantangan

bagi masyarakat dan terutama Pemerintah Daerah Papua, yang akhirnya mendasari

timbulnya upaya – upaya untuk menjadikan Rumah Sakit Umum Jayapura sebagai

rumah sakit rujukan di Provinsi Papua, sebagai rumah sakit pendidikan serta sebagai

rumah sakit yang siap melakukan penelitian dan penjaringan. Dengan didasari maksud

Page 4: Laporan RS Dok 2

yang demikian, maka tujuan dari program pembangunan Rumah Sakit Umum Jayapura

adalah sebagai berikut :

a. Adanya bangunan fisik yang sesuai dengan standar pelayanan super spesialis di

Rumah Sakit Umum Jayapura.

b. Terciptanya kawasan Rumah Sakit yang berwawasan ramah lingkungan, tertib,

aman, bersih dan indah

c. Adanya peningkatan jumlah tenaga medis, tenaga perawatan, tenaga penunjang

medis dan penunjang non medis serta tenaga administrasi dalam jumlah yang

memadai

d. Adanya peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit yang ditandai dengan

meningkatnya jumlah penderita tetapi berkurangnya jumlah hari perawatan per

penderita serta membaiknya indikator pelayanan Rumah Sakit lainnya.

e. Terpenuhinya serta terpeliharanya sarana dan prasarana pendukung pelayanan

secara baik dan teratur

f. Adanya peningkatan peran struktur dan sistem manajemen sesuai dengan fungsi

dan tugas masing - masing pada seluruh tingkatan sub sistem pelayanan Rumah

Sakit yang berjalan secara timbal - balik.

2.3 Visi dan Misi

- Visi

- Menjadikan Rumah Sakit Umum Jayapura Terbaik di Kawasan Timur Indonesia.

- Menjadikan Rumah Sakit Umum Jayapura Tahun 2013 sebagai Pusat Rujukan

dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Pendidikan dan Penelitian kesehatan

serta Pengembangan Teknologi Kesehatan.

- Misi

- Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan Standar Pelayanan Prima.

- Mewujudnyatakan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Profesional.

- Melaksanakan Pendidikan dan Penelitian yang menunjang Pelayanan Prima

- Memberikan Pelayanan dengan tetap memperhatikan Aspek Sosial Ekonomi.

2.4 Maksud dan Tujuan

Kondisi pelayanan Rumah Sakit saat ini, dalam kenyataanya merupakan

tantangan bagi masyarakat dan terutama Pemerintah Daerah Papua, maka harapan yang

tersirat di dalam program pembangunan Rumah Sakit Umum Jayapura merupakan buah

Page 5: Laporan RS Dok 2

pikiran yang lahir untuk menjawab tantangan yang ada, melalui upaya–upaya untuk

menjadikan Rumah Sakit Umum Jayapura sebagai Rumah Sakit rujukan di Propinsi

Papua, sebagai Rumah Sakit pendidikan serta sebagai Rumah Sakit yang siap melakukan

penelitian dan penjaringan.

Dengan didasari maksud yang demikian, maka tujuan dari program pembangunan

Rumah Sakit Umum Jayapura adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan mutu pelayanan spesialistik dan secara bersamaan mengembangkan

sajian pelayanan ke arah super spesialistik.

b. Meningkatkan jumlah dan jenis peralatan sesuai klasifikasi dan standarisasi

pelayanan Rumah Sakit.

c. Meningkatkan jumlah dan mutu sumber daya manusia sesuai dengan klasifikasi dan

standarisasi pelayanan Rumah Sakit.

d. Mengkaji tata ruang, merelokasi fungsi bangunan, serta mengupayakan

pembangunan fisik gedung sesuai master plan pembangunan.

e. Menyempurnakan dan meningkatkan fungsi struktur dan sistem manajemen pada

semua lini sesuai peran masing - masing.

f. Mengupayakan adanya penilaian terhadap kesiapan berbagai lini penyelenggara

kegiatan Rumah Sakit oleh yang berkompeten sesuai ketentuan yang berlaku.

g. Mengupayakan pembangunan rumah-rumah bagi dokter super spesialis, dokter

spesialis dan dokter umum serta pengadaan sarana pendukung lainnya.

2.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok Rumah Sakit Umum Jayapura adalah melaksanakan upaya

kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan

yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan

dan melakukan upaya rujukan.

Fungsi dari Rumah Sakit Umum Umum Jayapura, yaitu :

a. Menyelenggarakan Pelayanan Medis

b. Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis

c. Menyelenggarakan Pelayanan & Asuhan Keperawatan.

d. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan

e. Menyelenggarakan Pelayanan Pendidikan & Pelatihan

f. Menyelenggarakan Penelitian & Pengembangan Teknologi (IPTEK)

g. Menyelenggarakan Administrasi Umum & Keuangan

Page 6: Laporan RS Dok 2

2.6 Struktur Organisasi

Rumah Sakit Umum Jayapura dipimpin oleh seorang Direktur. Seorang direktur

membawahi tiga orang wakil direktur, beberapa komite yang berada di rumah sakit,

antara lain komite medik, komite farmasi dan obat, komite akreditasi, komite

keperawatan, dan komite nosoklomial. Selain itu direktur juga membawahi SPI, dan

SMF serta staf fungsional. Tiga wakil direktur tersebut mempunyai tugas antara lain:

a. Wakil direktur pelayanan medis dan keperawatan yang membawahi 3 bidang utama,

yaitu:

1) Bidang pelayanan medik

Bidang pelayanan rekam medik ini membawahi 2 seksi, yaitu:

i. Seksi pelayanan medik rawat jalan dan rawat inap

ii. Seksi pelayanan medik khusus

2) Bidang penunjang dan rekam medik

Bidang penunjang dan rekam medik ini membawahi 2 seksi, yaitu:

i. Seksi pelayanan penunjang medik

ii. Seksi pelayanan rekam medik

3) Bidang keperawatan

Bidang keperawatan ini membawahi 2 seksi, yaitu:

i. Seksi pelayanan keperawatan

ii. Seksi pengembangan mutu keperawatan

Selain itu, bersama-sama dengan SMF yang ada di Rumah Sakit dan Staf fungsional,

wakil direktur pelayanan medis dan keperawatan juga membawahi instalasi

pelayanan medik dan instalasi pelayanan penunjang medik yang terdiri dari instalasi

farmasi, instalasi gizi rumah sakit, dan instalasi sterilisasi dan binatu.

b. Wakil direktur pendidikan, penelitian, dan sumber daya manusia yang

membawahi 3 bidang utama, yaitu:

1) Bidang sumber daya manusia

Bidang sumber daya manusia ini membawahi 2 seksi, yaitu

i. Seksi perencanaan dan pengembangan sdm

ii. Seksi administrasi dan pembinaan pegawai

2) Bidang pendidikan dan latihan

Bidang pendidikan dan latihan ini membawahi 2 seksi, yaitu

i. Seksi pendidikan tenaga kesehatan

ii. Seksi pelatihan tenaga kesehatan

Page 7: Laporan RS Dok 2

3) Bidang penelitin dan pengembangan

Bidang penelitian dan pengembangan ini membawahi 2 seksi, yaitu

i. Seksi pelayanan penelitian

ii. Seksi pengembangan Rumah Sakit

Wakil direktur pendidikan, penelitian, dan sumber daya manusia juga

membawahi instalasi pendidikan dan pelatihan (diklat), instalasi

perpustakaan, dan instalasi PKRS.

c. Wakil direktur umum dan keuangan yang membawahi 3 bidang utama, yaitu

1) Bagian keuangan dan akuntansi

Bagian keuangan dan akuntansi ini membawahi 3 seksi, yaitu

i. Seksi keuangan

ii. Seksi penerimaan

iii. Seksi akuntansi

2) Bagian umum

Bagian umum ini membawahi 3 seksi, yaitu

i. Seksi tata usaha

ii. Seksi perlengkapan

iii. Seksi rumah tangga

3) Bagian perencanaan

Bagian perencanaan ini dan pemasaran membawahi 3 seksi, yaitu

i. Seksi perencanaan program

ii. Seksi pemasaran dan kerjasama

iii. Seksi evaluasi dan pelaporan

Selain membawahi 3 bagian di atas, wakil direktur umum dan keuangan juga

membawahi instalasi IPSRS baik itu yang bersifat medik dan non medik,

instalasi sanitasi, dan istalasi teknologi.

2.7 Sistem Pembiayaan Kesehatan RSU Jayapura

Pendanaan rumah sakit berasal dari 3 utama, yaitu :

A. Dana yang berasal dari pemerintah daerah Papua, yaitu berupa

a. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)

Dana yang bersumber dari Angaran Pendapatan Belanja Daerah diterima

dalam bentuk Dana Alokasi Umum yang biasanya digunakan untuk belanja

langsung kebutuhan rutin Rumah Sakit seperti obat-obatan dan sarana kesehatan

Page 8: Laporan RS Dok 2

untuk pelayanan Rumah Sakit. Selain itu, anggaran yang bersumber dari APBD

juga digunakan untuk belanja tidak langsung rumah sakit seperti belanja pegawai

yang terdiri dari pembayaran gaji pokok, tunjangan keluraga, tunjangan

fungsional, tunjangan jabatan, tunjangan beras, tunjangan pajak penghasilan,

tunjangan iuran askes, tambahan penghasilan PNS yang meliputi insentif pejabat

pengelola keuangan SKPD, lembur pegawai, insntif pegawai medis, paramedis

keperawatan, paramedis nonkeperawatan, dan administrasi, tunjangan

kesejahteraan pegawai RSU Jayapura, dokter jaga, tambahan penghasilan

berdasarkan tempat bertugas, tunjangan kelebihan jam kerja, tunjangan

peghasilan berdasarkan kelangkaan profesi, tambahan penghasilan berdasarkan

prestasi kerja. Dana tersebut diberikan untuk tenaga medis, tenaga paramedis

keperawatan, tenaga paramedis non perawat, tenaga administrasi. Baik itu

pegawai tetap (PNS) ataupun pegawai honorer.

b. Dana Otonomi Khusus

Dana Otonomi Khusus merupakan dana khusus yang dikeluarkan oleh

pemerintah Papua untuk menjalankan program Jamkesda (Jaminan Kesehatan

Daerah) yang merupakan program pengobatan gratis untuk putra daerah Papua.

B. Dana yang berasal dari pemerintah pusat yang berupa Anggaran Pendapatan Belanja

Negara yang diterima dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK).

Tidak seperti dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah,

jumlah dana yang diterima dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara tidak selalu

sama untuk setiap tahun anggaran. Dana yang diterima dari pemerintah pusat,

diterima oleh Rumah Sakit Umum Jayapura berupa dana APBNP atau Anggaran

Pendapatan Belanja Negara Perubahan yang digunakan untuk menjalankan pelayanan

di Rumah Sakit, serta dana Jamkesmas yang digunakan untuk pengobatan gratis bagi

masyarakat miskin non-papua. Untuk perawatan dan pendirian bangunan baru, maka

dana yang digunakan adalah dana yang bersumber dari APBN, namun

pengelolaannya sepenuhnya merupakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum.

C. Sumber Lainnya

Dana ini biasanya berasal dari rekanan Rumah Sakit Umum Jayapura dalam hal

pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sumber dana tersebut antara lain

berasal dari:

Page 9: Laporan RS Dok 2

a. Askes

Dana yang berasal dari askes digunakan untuk pelayanan kepada Pegawai Negri

Sipil, Keluarga (Istri/Suami serta 2 anak) dari PNS, serta pensiunan anggota

POLRI dan TNI.

Dana ini digunakan untuk belanja alat pelayanan kesehatan serta obat-obat yang

akan digunakan untuk menjalankan program askes.

b. Jamsostek

Dana ini digunakan khusus untuk pelayanan medis kepada pihak swasta yang

sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan pihak Rumah Sakit.

Sama seperti Askes, dana yang diterima dari Jamsostek digunakan untuk

Pembelian alat kesehatan dan obat-obatan yang akan digunakan untuk

melakukan pelayanan di rumah sakit.

2.8 Standar Pelayanan Rumah Sakit Tipe B

1. Tujuan & Sasaran

a. Tujuan Umum

Untuk memberikan kejelasan arti & strategi bagi RS dalam menunjang

pemerataan & peningkatan pelayanan RS, shingga RS benar-benar dapat

dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna, dalam mendukung

pembangunan di bidang kesehatan.

b. Tujuan Khusus

Agar pembangunan RS dapat terarah & terkendali sesuai dengan kebutuhan

masyarakat yang dilayani.

Adanya sikronisasi dalam standar ketenagaan, peralatan, bangunan fisik,

satuan biaya dll.

Sebagai pedoman RS dalam melaksanakan tugasnya.

Sebagai dasar RS guna perlindungan hukum, baik petugas dan pengguna

RS.

Sebagai dasar penilaian kinerja RS

Sebagai dasar Akreditasi RS.

c. Sasaran

Diutamakan RS Kelas B meliputi standar pelayanan medik, penunjang

medik, rehabilitasi medik, & perawatan.

Page 10: Laporan RS Dok 2

2. Jenis Rumah Sakit

Di Indonesia dikenal tiga jenis RS sesuai dengan kepemilikan, jenis pelayanan

dan kelasnya. Berdasarkan kepemilikannya, dibedakan tiga macam Rumah Sakit

(RS) yaitu RS Pemerintah (RS Pusat, RS Propinsi, RS Kabupaten), RS

BUMN/ABRI, dan RS Swasta yang menggunakan dana investasi dari sumbar dalam

negeri (PMDN) dan sumber luar negeri (PMA). Jenis RS berdasarkan jenis

pelayananannya yakni, RS Umum, RS Jiwa, RS Khusus (mata, paru, kusta,

rehabilitasi, jantung, kanker, dsb). Sedangkan berdasarkan kelasnya yakni, RS kelas

A, kelas B (pendidikan dan non-pendidikan), RS kelas C dan RS kelas D

(Kepmenkes No.51 Menkes/SK/II/1979).

Pemerintah sudah meningkatkan status semua RS Kabupaten menjadi kelas C.

Kelas RS juga dibedakan berdasarkan jenis pelayanan yang tersedia. Pada RS kelas

A tersedia pelayanan spesialistik yang luas termasuk sub spesialistik. RS kelas B

mempunyai pelayanan minimal sebelas spesialistik dan subspesialistik terdaftar. RS

kelas C mempunyai minimal empat spesialistik dasar (bedah, penyakit dalam,

kebidanan, dan anak). Di RS kelas D hanya terdapat pelayanan medis dasar.

Rumah Sakit Tipe B Pendidikan akan terjadi pengembangan kearah pelayanan

& beban kerja, infrastruktur, ketenagaan & satuan biaya. Klasifikasi RS didasarkan

atas kemampuan RS dalam memberikan pelayanan medik spesialistik. Faktor lain

hendaknya juga perlu diperhatikan, seperti beban kerja, infrastruktur, suber daya

manusia, dll.

3. Jenis Pelayanan

a. Pelayanan Medik Umum :diselenggarakan oleh dokter umum.

b. Pelayanan Medik Spesialistik & Sub Spesialistik.

Pelayanan medik spesialistik 4 dasar

1. Penyakit dalam

2. Bedah

3. Kebidanan & Penyakit Kandungan

4. Kesehatan Anak.

c. Pelayanan 6 Medik Spesialistik

1. Mata

2. THT

3. Kulit & Kelamin

Page 11: Laporan RS Dok 2

4. Kesehatan Jiwa

5. Syaraf

6. Gigi & Mulut.

d. Pelayanan Medik Spesialistik lainnya

1. Jantung

2. Paru

3. Orthopedi

e. Pelayanan Medik Sub-Spesialistik

Dari 4 dasar dan 6 spesialis tersebut berkembang satu atau lebih sub-spesialistik.

f. Pelayanan Penunjang Medik

1) Radiologi

2) Patologi Klinik

3) Patologi Anatomi

4) Patologi Forensik

5) Anasthesi

6) Gizi

7) Farmasi

8) Rehabilitasi Medik

g. Pelayanan Keperawatan

1) Keperawatan Umum Dasar

2) Keperawatan Spesialistik

3) Keperawatan Sub-Spesialistik.

4. Standar Pelayanan

Berdasarkan hal tersebut di atas maka disusun Standardisasi Pelayanan Kesehatan

di Rumah Sakit Kelas B.

Belum sempurnanya pelaksanaan sistem rujukan medik, maka pelayanan medik

umum tetap diperlukan.

Kemampuan pelayanan penunjang medik & keperawatan disesuaikan.

5. RS Umum Kelas B

Mempunyai pelayanan Gawat Darurat, Rawat Jalan, dan rawat Inap.

Page 12: Laporan RS Dok 2

Empat pelayanan medik spesialistik dasar.

Sekurang kurangnya lima pelayanan medik spesialistik.

Dua pelayanan medik spesilistik lainnya.

Satu pelayanan medik sub-spesialistik dasar.

Pelayanan dilaksanakan oleh sekurang-kurangnya 3 dokter spesialis dasar pada

masing-masing pelayanan medik spesialistik dasar.

Dua (2) dokter spesialis pada masing-masing pelayanan medik spesialis lain.

Satu (1) dokter sub-spesialistik dasar pada pelayanan medik sub-spesialistik dasar

& dibantu oleh dokter umum sesuai dng kebutuhan.

2.9 Standar Ketenagaan RS Kelas B

1. Pelayanan Medik Spesialistik 4 Dasar

1. Penyakit Dalam

2. Kesehatan Anak

3. Bedah

4. Obstetri & Ginekologi

Minimal 3 orang dokter spesialis pada masing-masing pelayanan medik Spesialistik.

2. Pelayanan Medik Spesialistik

1. Mata

2. THT

3. Kulit & kelamin

4. Gigi & mulut

5. Saraf

6. Jiwa

Sekurang-kurangnya ada 5 pelayanan medik spesialistik, dengan 2 orang dokter

spesialis pada masing masing pelayanan.

3. Pelayanan Medik Spesialistik lain

1. Kardiologi

2. Pulmonologi

3. Bedah saraf

4. Ortopedi

Page 13: Laporan RS Dok 2

Sekurang-kurangnya ada 2 macam pelayanan, dengan satu orang spesialis pada

masing-masing pelayanan.

4. Pelayanan Medik Sub-Spesialistik

a. Penyakit Dalam

b. Kesehatan Anak

c. Bedah

d. Obstetri & Ginekologi

Sekurang-kurangnya satu pelayanan dengan masing masing 1 orang dokter spesialis.

5. Pelayanan Penunjang Medis

a. Radiologi

b. Patologi

c. Anastesi

d. Gizi

e. Farmasi

f. Rehabilitasi medik

Ada 18 jenis pelayanan medik spesialis. Dengan minimal 25 dokter spesialis dan 6

penunjang medik. Tenaga keperawatan disesuaikan dengan pelayanan medik yang ada.

Jumlah tempat tidur : 400 s/d 600 buah.

Page 14: Laporan RS Dok 2

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

1. Untuk mengoptimalkan peningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang

berkepentingan dan keoptimalan operasional suatu Rumah Sakit, maka diperlukan

suatu manajemen Rumah Sakit yang memenuhi unsur – unsur penting dari

manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah terprogram oleh Rumah

Sakit tersebut.

2. RSU Jayapura merupakan rumah sakit tipe B Pendidikan yang memberikan

pelayanan spesialistik dan pelayanan penunjang medis lainnya.

3. Sumber pembiayaan RSU Jayapura berasal dari APBN dalam bentuk DAK, APBD

dan Dana Otsus dari pemerintah daerah, dan Sumber lainnya seperti Askes dan

Jamsotek.

2. Saran

1. Agar RSU Jayapura lebih meningkatkan mutu manajemen pelayanan medis dan

administrasi Rumah Sakit agar pelayanan kesehatan terhadap masyarakat bisa lebih

optimal.

2. RSU Jayapura perlu menambahkan jumlah tenaga kesehatan terutama untuk

penambahan jumlah dokter spesialis pada pelayanan medik spesialistik dan sub-

spesialistik, selain meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan, juga untuk memenuhi

standar Rumah Sakit Tipe B yang merupakan Rumah Sakit Pendidikan.

3. Agar RSU Jayapura melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan

medis.