laporan resmi jaringan komputer semester 5

183
widyiutomo.blogspot. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan computer saat ini sudah berkembang pesat. Praktikum jaringan komputer dilaksanakan dikarenakan mahasiswa kurang bisa memahami konsep jaringan komputer apabila hanya diberikan materi dari teori saja sehingga praktikum ini mutlak diberikan untuk menunjang pengetahuan mahasiswa dalam membangun sebuah jaringan komputer. Untuk mengatasi adanya tuntutan dan keingintahuan tentang jaringan komputer sebagai pengolahan kemampuan dasar dalam pemahaman konsep dan praktik membangun jaringan komputer. Dengan demikian kemampuan yang dipeoleh akan digunakan dikembangkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing mahasiswa. 1.2 Tujuan Praktikum Praktikum jaringan komputer dapat memberikan pengetahuan lebih kepada mahasiswa untuk membangun jaringan komputer dalam sekala kecil. Secara garis besar praktikum jaringan komputer ini berisikan tentang perlunya jaringan komputer, konsep dasar jaringan secara global, pembagian jaringan komputer berdasarkan area,media transmisi yang digunkan, protokol jaringan, topologi jaringan, teori dasar perjalanan paket data, pengenalan pheripheral jaringan (mulai yang menggunakan kabel sampai nonkabel/wirelsss), dan yang paling penting

Upload: pwg-sai-blazingr

Post on 15-Jan-2016

53 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Teknologi jaringan computer saat ini sudah berkembang pesat. Praktikum jaringan komputer dilaksanakan dikarenakan mahasiswa kurang bisa memahami konsep jaringan komputer apabila hanya diberikan materi dari teori saja sehingga praktikum ini mutlak diberikan untuk menunjang pengetahuan mahasiswa dalam membangun sebuah jaringan komputer.Untuk mengatasi adanya tuntutan dan keingintahuan tentang jaringan komputer sebagai pengolahan kemampuan dasar dalam pemahaman konsep dan praktik membangun jaringan komputer. Dengan demikian kemampuan yang dipeoleh akan digunakan dikembangkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing mahasiswa.

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi jaringan computer saat ini sudah berkembang pesat. Praktikum

jaringan komputer dilaksanakan dikarenakan mahasiswa kurang bisa memahami

konsep jaringan komputer apabila hanya diberikan materi dari teori saja sehingga

praktikum ini mutlak diberikan untuk menunjang pengetahuan mahasiswa dalam

membangun sebuah jaringan komputer.

Untuk mengatasi adanya tuntutan dan keingintahuan tentang jaringan

komputer sebagai pengolahan kemampuan dasar dalam pemahaman konsep dan

praktik membangun jaringan komputer. Dengan demikian kemampuan yang

dipeoleh akan digunakan dikembangkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing

mahasiswa.

1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum jaringan komputer dapat memberikan pengetahuan lebih

kepada mahasiswa untuk membangun jaringan komputer dalam sekala kecil.

Secara garis besar praktikum jaringan komputer ini berisikan tentang perlunya

jaringan komputer, konsep dasar jaringan secara global, pembagian jaringan

komputer berdasarkan area,media transmisi yang digunkan, protokol jaringan,

topologi jaringan, teori dasar perjalanan paket data, pengenalan pheripheral

jaringan (mulai yang menggunakan kabel sampai nonkabel/wirelsss), dan yang

paling penting adalah perancangan jaringan serta penerapannya dilapangan.

1.3 Manfaat Praktikum

Dengan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh melalui praktikum jaringan

komputer yang dilaksanakan, mahasiswa dapat lebih mengembangkan

kemampuan dalam membangun suatu jaringan dalam implementasinya untuk

mengembangkan suatu sistem jaringan komputer yang efektif dan efisien.

Page 2: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan

penerima informasi (d a t a ), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu

diubah menjadi kode/i s y a r a t , dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan

berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi

digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara

pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat

e lektr o nika , seperti tel e pon , kompu t e r , tel e vis i , dan r a dio membutuhkan media

transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media

transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah k a b e l .

Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam

pengiriman datanya.

2.2 TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari T ransmission Co n trol P r otoco l /Int e rnet

Protoco l ) adalah standar komun i k a si d a ta yang digunakan oleh komunitas i n te r n e t

dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam

jaringan Internet. P rotokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang

protokol ini berupa kumpulan protokol (proto c ol sui t e ). Protokol ini juga

merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut

diimplementasikan dalam bentuk p e r a n g k a t lunak (softw a r e ) di si s tem op e r a s i .

Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TC P / I P sta c k

TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat

independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan,

sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema

pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai a l a mat I P (IP Address)

yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling

berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable

yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda

Page 3: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

(seperti Mi c ros o ft W indows dan keluarga U N I X ) untuk membentuk jaringan

yang heterogen.

2.3 FIREWALL

FIREWALL atau tembok-api adalah sebuah sistem atau perangkat

yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya

dan mencegah lalu lintas ja r i n g a n yang tidak aman. Umumnya, sebuah

tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada

pintu gerbang (g a te w a y ) antara j a ri n g a n lo k a l dan jaringan lainnya. Tembok-

api umumnya juga digunakan untuk me n g ontrol a kses terhadap siapa saja

yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah

firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur

komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak

perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan

berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap modal digital

perusahaan tersebut dari serangan para p e r e tas , pemata-mata, ataupun pencuri

data lainnya, menjadi hakikat.

2.4 DNS

DNS (Domain Name System, bahas a Indon esia : Sistem Penamaan

Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang n a ma h ost

maupun n a ma domain dalam bentuk b a sis d a ta te r s e b a r (distributed

database) di dalam jaringan komputer, misalkan: I nt e rn e t . DNS menyediakan

a lam a t I P untuk setiap nama host dan mendata setiap s e r v e r t r a nsm i si sur a t

(mail exchange server) yang menerima surat elektronik (e mail ) untuk setiap

domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet,

bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan a lam a t I P

untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routin g ),

manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan

nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (U R L ) dan

a lam a t e - mai l . DNS menghubungkan kebutuhan ini

Page 4: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

3.5 DHCP

Dynamic Host Configuration Protocol (DCHP) adalah protokol yang

berbasis arsitektur c l ient/s e rv e r yang dipakai untuk memudahkan

pengalokasian a lam a t I P dalam satu ja r in g a n . Sebuah jaringan lokal yang tidak

menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua kompu t e r

secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua kom p uter

yang tersambung di jaringan akan mendapatkan a l a mat I P secara otomatis dari

s e rv e r DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat

diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP didefinisikan dalam R F C 2131 dan R F C 2132 yang

dipublikasikan oleh I n t e rn e t E n g ine e ring T a sk F o rc e . DHCP merupakan

ekstensi dari protokol B o ots t r a p P roto c ol ( B O OTP ) .

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan

arsitektur c l i e nt / s e r v e r , maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat,

yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat

"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang

memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Wi n d o ws N T Se r v e r ,

Wi nd o ws 2 00 0 Ser v e r , Wi nd o ws Se r v er 2 00 3 , atau G N U /L i nu x memiliki layanan

seperti ini.

DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien

DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP

Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Wi nd o ws N T W o rk s tat i o n ,

Wi nd o ws 2 0 0 0 P r o fe s si o n a l , Wi ndo ws X P , Wi nd o w s V i st a , atau G N U / L i nux )

memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk

didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien

kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang

ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu

penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada

server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari

sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

Page 5: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk

mencari DHCP Server yang aktif.

2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP

server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari

salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang

bersangkutan.

4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan

mengirimkan paket ack n o wled gm ent . Kemudian, DHCP Server akan menetapkan

sebuah alamat (dan konfigurasi TC P/ I P lainnya) kepada klien, dan memperbarui

basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding

dengan tu m p u kan p r o t o k o l TC P / I P dan karena telah memiliki alamat IP, klien

pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki

alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP

server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap

pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-

alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server,

basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke

DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara

dua DHCP server tersebut berbenturan, karena p rotokol I P tidak mengizinkan

dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server

juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat

klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Page 6: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

2.6 SAMBA

Samba adalah klien / server yang mengimplementasikan sistem jaringan

berbagi sumber daya untuk Linux dan UNIX lainnya komputer .Dengan Samba,

file UNIX dan printer bisa dibagi dengan klien Windows dan sebaliknya. Samba

mendukung Sesi Message Block (SMB) protokol.Hampir semua komputer

Windows termasuk mendukung SMB dengan subsistem internal jaringan mereka

(NetBIOS khususnya).

2.7 Rangkaian Dokuen Jaringan

2.7.1Jaringan Komputer

`Jaringan komputer (computer network) dapat diartikan sebagai dua atau

lebih komputer yang dihubungkan dengan menggunakan sebuah sistem

komunikasi, melalui media transmisi atau media komunikasi hingga dapat saling

berbagi data, aplikasi, dan berbagi perangkat keras. Perbedaan mendasar dari

jaringan komputer dan komunikasi data sebagai berikut.

1. Komunikasi data lebih cenderung pada keandalan dan efisiensi transfer

sejumlah bit-bit dari satu titik ke tujuannya.

2. Jaringan komputer menggunakan teknik komunikasi data, tetapi lebih

mementingkan arti dari tiap bit dalam proses pengiriman hingga diterima

ditujuannya.

2.7.2 Router

Untuk menghindari terjadinya broadcast collision dan saling meneruskan

protokol, perlu digunakan router. Dengan router, protokol yang dilewatkan hanya

TCP/IP saja. Router juga untuk mengarahkan IP Address dari satu jaringan ke

jaringan yang lain.

Fungsinya benar-benar tepat untuk mendukung jaringan yang kita miliki.

Kita pun harus membayar mahal untuk teknologi ini. Namun, dengan

berkembangnya teknologi jaringan saat ini, fungsi kerja dan manfaat dari

hardware router ini dapat digantikan dengan software router yang banyak sekali

dipasaran. Bahkan dengan menggunakan linux, kita bisa gratis mendapatkannya,

tetapi tetap saja tidak sebaik router aslinya.

Page 7: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

2.7.3 HUB

Untuk menyambung atau untuk menghubungkan komputer biasanya

menggunakan HUB. HUB bekerja dengan metode broadcast, sehingga semua port

yang ada akan menerima broadcast ini. Dengan metode broadcast,sering terjadi

tabrakan (domain collision), akhirnya akan memperlambat akses jaringan. Selain

lambat karena terjadinya domain collison, HUB juga akan menbagi bandwidth

keseluruan dalam jumlah port.

Radio atau Wireless LAN kebanyakan menggunakan metode HUB, jadi

kecepatannya akan berkurang kalau penggunanya bertambah. Satu terminal hang

mengakibatkan terminal lain yang terhubung akan ikut hang.

2.7.4 Switch

Switch bekerja dengan metode akses tabel MAC address (alamat fisik kartu

jaringan). Sinyal akan dipancarkan dari satu port ke port yang dituju, tidak akan

dobroadcast ke port yang tidak dituju. Jadi ini adalah solusi untuk mengatasi

domain collison dan penurunan kecepatan kerja dalam satu jaringan komputer.

2.7.5 Bridge

Untuk mengurangi terjadinya domain collison, disarankan menggunakan

bridge (agar jumlah komputernya menjadi berkurang). Pada Microsoft Windows,

mulai dari XP, telah disertakan fungsi bridge ini, dengan memiliki minimal 2

LAN card kita dapat membuat sebuah bridge.

Penggunaan bridge masih menyaebabkan terjadinya domain collison di

masing-masing grup, dan akan terjadi broadcast collison karena adanya penukaran

data dari satu grup ke grub lainnya. Selain itu bridge juga akan meneruskan semua

protokol yang ada.

2.8 Sistem Oparasi Jaaringan

2.8.1 Windows server 2003

Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi M i c r oso f t W i nd o w s

yang ditujukan untuk pasar s e r v e r korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft

W i ndo w s N T 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan .NET Server, Windows .NET

Page 8: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Server, atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem

W i ndo w s 2000 Server.

Windows Server 2003, Standard Edition adalah sebuah versi Windows Server

2003 yang benar-benar "dasar", dengan fitur-fitur yang umumnya dibutuhkan oleh sebuah

server untuk melayani klien-kliennya di jaringan

2.8.2 linux Open SUSE

SUSE Linux Professional (SLP) 9.3 adalah sebuah distro sistem operasi desktop

yang mengundang decak kagum saat dicoba. Distro ini memiliki semua aplikasi Linux

yang kemungkinan besar dibutuhkan oleh semua orang. Berbagai aplikasi itu kemudian

disajikan dengan pilihan antarmuka KDE Atau GNOME yang terbaru.Sistem operasi

server, server internet, firewall, web server, mail server, database server, dari embedded

system sampai dengan komputer yang besar dan sistem cluster digunakan USB,

PCMCIA, IEEE 1394, AGP dan DVD yang lebih baik didukung sekarang, SCSI

diprogram s ebagian baru

Yang perlu diingat adalah sejak awal adalah SUSE LINUX punya reputasi sebagai distro

yang bukan diperuntukkan buat pengguna awam. Jadi, jangan mengharapkan distro ini

akan semudah Xandros atau Linspire. Tidak perlu takut untuk mencobanya mengingat

lengkapnya dokumentasi yang tersedia untuk distro ini, hanya saja distro ini mungkin

lebih tepat untuk developer, seorang power user, atau seseorang yang tertarik untuk

mencoba sampai sejauh mana desktop Linux dapat digunakan.

Sebagai distro Linux high-end, SLP 9.3 dapat dijalankan di Pentium

berkecepatan rendah dengan memory minimal 128MB dan ruang harddisk 500MB.

Tentu saja yang disarankan adalah prosesor minimum Pentium 1GHz, memory 256MB,

dan harddisk 2,5GB.

Page 9: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB III

PENGKABELAN DAN PENGATURAN ALAMAT IP

Pembuatan kabel Straight dan Cross tidaklah sulit cukup dengan

mengelupas kedua ujung kabel dan mengelompokkannya, dimana dalam

pembuatan kabel Stright yang warna ujung-ujung kabelnya sama urutannya

sedangkan untuk kabel Cross warna ujung-ujung kabelnya tidak sama.

3.1 Pemotongan Kabel

Berikut adalah langkah-langkah pemotongan kabel:

Langkah 1: Potong kabel menjadi dua bagian yaitu sepanjang 1,5 meter

Gambar 3.1 Pemotongan kabel menjadi 2 bagian

Langkah 2 : Buka atau kupas selongsong kabel dengan alat pengupas selongsong kabel

kira – kira sepanjang 2cm

Gambar 3.2 Kabel UTP yang di buka selongsongnya dengan alat pengupas

Langkah 3 : Pisahkan / uraikan kabel yang saling terlilit

Page 10: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 3.3 Kabel UTP yang sudah di uraikan dari lilitannya

3.2 Set Kabel Menggunakan Konektor RJ-45 dengan Konfigurasi Straight

Berikut cara pengesetan kabel dengan menggunakan konektor RJ-45 dengan

susunan straight:

Langkah 1 : Susun terlebih dahulu warna kabel dengan urutan berikut :

a. white orange

b. orange

c. white green

d. blue

e. white blue

f. green

g. white brown

h. brown

Gambar 3.4 Susunan kabel straight

Langkah 2 :Masukkan kabel yang telah diurutkan tersebut ke dalam konektor RJ-45 dan

pastikan urutannya tidak berubah pastikan bahwa ujung 8 wire mencapai

bagian terdalam dari konektor RJ-45

Page 11: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 3.5 Cara memasukkan kabel pada konektor RJ-45

Gambar 3.6 Kabel straight yang di pasang di konektor RJ-45

Langkah 3 : Kunci konektor RJ-45 dengan tang crimping

Gambar 3.7 Cara mengunci konektor dengan crimping tool

Langkah 4 : Lakukan hal yang sama untuk ujung yang lain

Langkah 5 : Periksa koneksi dengan menggunakan tester,pastikan kabel terurut sesuai

dengan aturan kabel straight.

Gambar 3.8 Tampilan koneksi dengan menggunakan kabel tester

Gambar 3.9 Kabel straight jadi

Page 12: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

3.3. Set Kabel Menggunakan Konektor RJ-45 dengan Konfigurasi Cross

Berikut cara pengesetan kabel dengan menggunakan konektor RJ-45 dengan

susunan cross:

Langkah 1: Susun terlebih dahulu warna kabel dengan urutan berikut :

a. white green + green

b. white orange + blue

c. white blue + orange

d. white brown + brown

Gambar 3.10 Susunan kabel cross

Langkah 2 : Masukkan kabel yang telah diurutkan tersebut ke dalam konektor RJ-45 dan

pastikan urutannya tidak berubah pastikan bahwa ujung 8 wire mencapai

bagian terdalam dari konektor RJ-45

Gambar 3.11 Cara memasukkan kabel pada konektor RJ-45

Gambar 3.12 Kabel cross(warna kabel berbeda) yang di pasang di konektor RJ-45

Langkah 3 : Kunci konektor RJ-45 dengan tang crimping

Page 13: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 3.13 Cara mengunci konektor dengan crimping tool

Langkah 4 : Lakukan hal yang sama untuk ujung yang lain

Langkah 5 : Periksa koneksi dengan menggunakan tester,pastikan kabel terurut sesuai

dengan aturan kabel cross.

Gambar 3.14 Tampilan koneksi dengan menggunakan kabel tester

Gambar 3.15 Ujung-ujung kabel cross(warna kabel berbeda)

Gambar 3.16 Kabel jadi dengan susunan cross

3.4 Menonaktifkan FIREWALL Pada Kedua Sistem

3.4.1 Menonaktifkan FIREWALL Pada sistem operasi LINUX

Untuk non aktifkan FIREWALL pada Linux berikut langkah-langkahnya:

Page 14: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 1 : Klik Start – Applications, Pada Applications pilih System

Gambar 3.17. Tampilan Menu Applications pada Linux

Langkah 2 : Pilih Administrator Settings, sebelum masuk Administrator Setting

masukkan password(praktikum) lalu tekan OK

Gambar 3.18. Tampilan menu System ketika memasukkan password(praktikum)

Langkah 3 : Pada Yast Control Center pilih FIREWALL

Page 15: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

\

Gambar 3.19. Tampilan Yast Control Center pada Menu Administrator Settings

Langkah 4 : Klik (Stop Firewall Now) pada FIREWALL Configurations lalu tekan Next

Gambar 3.20. Tampilan Firewall Configuration(start-up)

Langkah 7 : Klik (Finish) pada FIREWALL Configurations

Gambar 3.21. Tampilan akhir Firewall configuration dalam kondisi non aktif

Page 16: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

3.4.2 Pada sistem operasi Ms. Windows XP

Untuk non aktifkan FIREWALL pada Ms. Windows XP berikut langkah-

langkahnya:

Langkah 1 :Klik Start-Control Panel, Lalu pilih Network and Internet Connections

Gambar 3.22 Tampilan Start Control Panel pada Ms. Windows XP

Langkah 2 : Pada Network and Internet Connections pilih WINDOWS FIREWAL

Gambar 3.23 Tampilan pada Network and Internet Connections

Langkah 3 : Pada WINDOWS FIREWALL pilih Off(not recommended) kemudian tekan ok

Page 17: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 3.24Tampilan pada Windows Firewall dalam kondisi non aktif

3.5 Setting IP Address

3.5.1 Pada PC1 (sistem operasi Ms. Windows XP)

Untuk setting IP pada Ms. Windows XP berikut langkah-langkahnya:

Langkah 1 :Klik start-Control Panel

Gambar 3.25 Tampilan start menu Control Panel pada Ms. Windows XP

Langkah 2 : Pada menu Control Panel pilih Network Connection.

Gambar 3.26. Tampilan Menu pada Control Panel pada Ms. Windows XP

Page 18: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 : Pada menu Network Connection (Local Area Connection 2) centang internet

protokol(TCP/IP) klik propertis, kemudian pilih Use the following IP

address kemudian ketik 192.168.0.2 pada form IP address dan ketik

255.255.255.0 pada form Subnet mask, klik OK

.

Gambar 3.27. Tampilan Local Area Connection 2(kiri) dan TCP/IP(kanan) propertis

3.5.2 Pada PC2 (sistem operasi Linux) :

Untuk setting IP pada Linux berikut langkah-langkahnya:

Langkah 1 : klik start-Application lalu pilih System

Gambar 3.28. Start menu Aplications pada Linux OpenSUSE

Page 19: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 : lalu pilih Administrator Settings

Gambar 3.29. Tampilan menu system pada Linux OpenSUSE

Langkah 3 : Pada Yast controll center pilih Network Settings

Gambar 3.30 Tampilan Administrotor Settings pada Linux

Langkah 4 : Setelah muncul Window Network Setting pilih Overview Edit

Page 20: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 3.31 Tampilan Network Settings pada Linux

Langkah 5 : Pada Network Card Setup pilih Statically assigned IP Address, ketik IP Address

192.168.1.1, Subnet Mask 255.255.255.0 dan klik Next | OK.

Gambar 3.32. Pengaturan IP address pada Linux OpenSuse

Langkah 6 : Selanjutnya akan tampil window saving network configuration, itu berarti

komputer sedang menyimpan pengaturan alamat IP yang tadi di inputkan,

tunggu sampai hilang dari monitor

Page 21: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

Gambar 3.33 Tampilan window Saving Network Configuration

widyiutomo.blogspot.com

Page 22: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

3.6. Pembuktian Bahwa Kabel telah Tersambung

Buktikan bahwa kabel UTP telah tersambung dengan benar dan konfigurasi alamat

IP sudah benar dengan cara :

Langkah 1 : Pada terminal linux ujikan menggunakan PING dari sistem Ms. Windows XP

terhadap linux dengan cara ketik “ping 192.168.1.1”

Gambar 3.34. Melakukan perintah ping dengan cmd pada Ms. Windows XP

Langkah 2 : Pada terminal linux ujikan menggunakan PING dari sistem Ms. Windows XP

terhadap linux, dengan cara ketik “ping 192.168.1.2”

Gambar 3.35. Melakukan perintah ping dengan terminal pada linux

Page 23: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 : Jalankan web server apache pada computer Ms. Windows XP, dengan cara

klik Icon Xampp Control Panel pada PC1(Windows) klik Start pada Apache.

Gambar 3.36. Tampilan XAMMP Control Panel Application

Langkah 4: Kemudian buka web browser pada linux. Ketikkan alamat IP computer Ms.

Windows XP(192.168.0.2) pada web browser linux.

Gambar 3.37. Tampilan Web Browser pada Linux

Page 24: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB IV

BLOCKING PORT DENGAN PENGGUNAAN FIREWALL

Kata firewall mengandung kata kunci Wall yang berarti dinding. Fungsi

dinding adalah melindungi segala sesuatu di dalam dinding tersebut. Nah firewall

pun berfungsi sama, yaitu melindungi komputer atau jaringan dari akses komputer

lain yang tidak memiliki hak untuk mengakses komputer atau jaringan Anda.

Jadi firewall ini melindungi jaringan dan sekaligus melindungi komputer di dalam

jaringan tersebut. Akses yang dimaksud adalah akses remote dari komputer lain.

Seperti kita ketahui sistem operasi seperti windows dan unix memiliki

kemampuan jaringan yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer untuk saling

berkomunikasi dan menggunakan sumber daya jaringan seperti printer, scanner

dan alat-alat lainnya termasuk koneksi internet.

4.1 Menonaktifkan Firewall

4.1.1 Menonaktifkan Firewall pada ms. windows XP

Untuk menonaktifkan firewall pada ms.windows XP langkah-langkahnya sebagai

berikut:

Langkah 1: Klik start kemudian pilih Settings kemudian pada menu settings pilih Control

Panel

Gambar 4.1 Mengakses menu start

Page 25: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2: Pilih menu windows firewall pada window control panel

Gambar 4.2 Memilih menu Windows firewall pada jendela Control Panel

Langkah 3: Jika firewall aktif (on) nonaktifkan (off) lalu OK

Gambar 4.3 Tampilan windows firewall

4.1.2 Menon aktifkan Firewall pada linux openSUSE

Untuk menonaktifkan FIREWALL pada linux openSUSE langkah-langkahnya

sebagai berikut:

Langkah 1: Pilih menu computer kemudian system

2

Gambar 4.4 Mengakses menu system pada menu computer di yast

Page 26: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2: Masuk ke yast control center administrator setting HTTP server

Gambar 4.5 Mengakses menu FIREWALL pada yast

Langkah 3: Pilih disable FIREWALL autamatic setting dan klik stop FIREWALL now untuk

menonaktifkan FIREWALL, kemudian pilih next

Gambar 4.6 Menonaktifkan firewall pada menu Firewall Configuration

Page 27: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

4.2 Subnetting dan Pengaturan Alamat IP

4.2.1 Subnetting

Diketahui : range IP 192.168.0.0 / 255.255.255.0

Jumlah komputer yang ada 2 unit

Ditanyakan : bagaimana menghitung subnettingnya?

Jawab : jumlah komputer yang ada + 2 = 2+2 =4

256 – 4 = 252

Subnet mask = 255 .255 .255 .252

11111111.11111111.11111111.11111100

Jumlah Network = 26 = 64

Jumlah Host = 2 2 = 4

IP yang didapat

Network 1 = 192.168.0.0 s/d 192.168.0.3

IP address yang dipakai = 192.168.0.1 & 192.168.0.2

4.2.2 Pengaturan alamat IP pada ms. windows XP

Berikut ini adalah langkah-langkah pengaturan alamat IP pada sistem operasi

microsoft windows XP :

Langkah 1 : Klik kanan menu start dan pilih explore

Gambar 4.7 Mengakses menu explore melalui klik kanan pada menu start

Page 28: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 : Setelah masuk pada window explorer pilih menu My Network Places

kemudian pilih Properties

Gambar 4.8 Mengakses menu properties my network places pada menu Explore

Langkah 3 : Setelah masuk pada window Network Connections, klik dua kali local area

connection

Gambar 4.9 Tampilan window Network Connections

Langkah 4 : Selanjutnya akan masuk pada window Local area connection, Klik Internet

Protocol (TCP/IP) klik Properties

Gambar 4.10 Tampilan window local aera connection

Page 29: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 5 : Kemudian setelah masuk pada window internet protocol (TCP/IP)

properties pilih button “Use the following IP address” kemudian isikan

alamat IP yang sesuai dengan kebutuhan jaringan pada IP address dan

isikan subnet mask yang sesuai pada subnet mask, kemudian pilih OK jika

sudah selesai.

Gambar 4.11 Tampilan window internet protocol (TCP/IP) properties

Langkah 6 : Setelah enam langkah di atas di jalankan berarti pengaturan alamat IP pada

komputer telah selesai dilakukan. Selanjutnya dilakukan cheking koneksi

yang langkah-langkahnya akan diuraikan pada sub bab berikutnya.

4.2.3 Pengaturan alamat IP pada linux openSUSE

Berikut ini adalah langkah-langkah pengaturan alamat IP pada sistem operasi

linux openSUSE :

Page 30: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 1: Pilih menu computer system

2

1Gambar 4.12 Mengakses menu system pada menu computer di yast

Langkah 2: Pilih menu administrator setting masuk ke yast control center

network setting

Gambar 4.13 Mengakses menu network setting pada yast control center

Page 31: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3: Setelah muncul window network setting pilih overview edit

Gambar 4.14 Tampilan window Network Settings

Langkah 4: Selanjutnya akan masuk pada window network card setup, pilih general

kemudian pilih menu “At Boot Time” pada Activated Time agar IP tersusun

sesuai pengaturan pada saat dihidupkan.

Gambar 4.15 Tampilan window Network Card Setup

Page 32: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 5: Selanjutnya pilih menu address pada window network card setup pilih

statically assigned IP address isikan IP address dan subnet mask yang

sesuai kebutuhan jaringan kemudian pilih next

Gambar 4.16 Tampilan window Network Card Setup

Langkah 6: Selanjutnya akan tampil window saving network configuration, itu berarti

komputer sedang menyimpan pengaturan alamat IP yang tadi di inputkan,

tunggu sampai hilang dari monitor

Gambar 4.17 Tampilan window Saving Network Configuration

Langkah 7: Jika window saving network configuration sudah hilang berarti pengaturan IP

sudah selesai. Untuk pengecekan alamat IP akan diterangkan dalam sub

bab berikutnya.

Page 33: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

4.3 Pembuktian Koneksi Komputer

4.3.1 Pembuktian koneksi komputer pada Ms. Windows XP

Untuk melakukan pembuktian alamat IP pada windows XP, langkah –

langkahnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Klik menu start Run

2

1

Gambar 4.18 Tampilan menu start

Langkah 2: Ketikkan cmd pada window Run

Gambar 4.19 Tampilan window run

Page 34: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 : Ketikkan Ping_alamat IP tujuan (Ping 192.168.0.1), alamat IP tujuan

adalah alamat IP komputer yang menggunakan sisem operasi openSUSE.

Gambar 4.20 Tampilan window cmd

Langkah 4 :Jika yang muncul adalah keterangan “Replay from 192.168.0.1......” berarti

koneksi kedua komputer dalam sebuah jaringan seudah berhasil, tetapi jika

yang muncul adalah keterangan “Request Time Out” berarti komputer

belum berhasil terkoneksi menjadi sebuah jaringan.

4.3.2 Pembuktian alamat IP pada openSUSE

Untuk melakukan checking jaringan pada openSUSE, langkah – langkahnya adalah

sebagai berikut:

Langkah 1 : Klik application terminal Ketikkan Ping_alamat IP tujuan (Ping

192.168.0.2), alamat IP tujuan adalah alamat IP komputer yang

menggunakan sisem operasi windows XP

Gambar 4.21 Tampilan window terminal

Langkah 2 :Jika yang muncul adalah keterangan “64 bytes from 192.168.0.2:....”

berarti koneksi kedua komputer dalam sebuah jaringan seudah berhasil.

Page 35: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

4.4 FIREWALL pada Ms.Windows XP

4.4.1 Mengaktifkan web server apache

Untuk mengaktifkan web server apache caranya adalah double click icon XAMPP

control panel start apache

Gambar 4.22 Mengaktifkan apache pada XAMPP Control Panel

4.4.2 Pemeriksaan koneksi komputer dari linux openSUSE ke Windows XP

Untuk melakukan pembuktian koneksi komputer pada openSUSE ke Windows

XP langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Klik application terminal Ketikkan Ping_alamat IP tujuan (Ping

192.168.0.2), alamat IP tujuan adalah alamat IP komputer yang

menggunakan sisem operasi windows XP

Gambar 4.23 Tampilan window terminal

Langkah 2 :Jika yang muncul adalah keterangan “64 bytes from 192.168.0.2:....”

berarti koneksi kedua komputer dalam sebuah jaringan sudah berhasil.

Page 36: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 :Ada cara lain untuk melakukan pemeriksaan koneksi komputer yaitu

melalui apache web server. Caranya adalah :

a. Aktifkan apache web server linux opensuse masuk ke browser

ketikkan alamat IP tujuan ke URL enter

b. Jika koneksi jaringan sudah berhasil akan muncul tampilan awal

apache

Gambar 4.24 Tampilan apache web server

4.4.3 Mengaktifkan windows firewall dan blok port 80

Untuk mengaktifkan windows firewall dan emlaukukan blok pada port 80, caranya

adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Klik start Settings Control Panel

Gambar 4.25 Mengakses menu Control Panel lewat menu start

Langkah 2 :Setelah masuk ke window Control Panel pilih menu windows FIREWALL

Page 37: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 4.26 Tampilan window Control Panel

Langkah 3 : Pilih menu general kemudian pilih menu on pada window firewall kemudian

klik ok, berarti firewall sudah aktif

Gambar 4.27 Mengaktifkan windows firewall

Page 38: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 4 :Pilih menu advanced pada window windows firewall pilih settings

pada local area connection

Gambar 4.28 Tampilan window advanced pada firewall

Langkah 5 :Pilih menu services centang web server (HTTP) untuk melakukan

blocking port 80

Gambar 4.29 Tampilan menu servive pada window Advanced Settings

Page 39: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

4.4.4 Melakukan pemeriksaan pengaksesan halaman web dari linux openSUSE

terhadap windows

Untuk melakukann pemeriksaan pengaksesan halaman web dari linux open SUSE

terhadap windows berikut langkah-langkahnya:

Langkah 1 : Klik application terminal Ketikkan Ping_alamat IP tujuan (Ping

192.168.0.2), alamat IP tujuan adalah alamat IP komputer yang

menggunakan sisem operasi windows XP, ping tetap bisa dijalankan

meskipun port 80 telah di blok

Gambar 4.30 Melakukan perintah ping lewat openSUSE ke Windows

Langkah 2 :Buka browser pada openSUSE, akses alamat IP komputer Windows

yang port 80-nya telah di block, maka hasilnya tampilan apache web

server pada komputer windows tidak akan bisa di akses melalui

browser openSUSE.

Gambar 4.31 Tampilan browser pada openSUSE

Page 40: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

4.4.5 Menonaktifkan blok port 80 dan melakukan blok ICMP

Untuk menon aktifkan blok port 80 dan melakukan blok ICMP berikut adalah

langkah-langkahnya:

Langkah 1 : Buka kembali windows firewall

Langkah 2 : Nonaktifkan blok port 80 (http)

Langkah 3: Blok ICMP yang masuk ke windows XP, caranya masuk pada

advanced settings yang ada di windows firewall pilih ICMP

centang menu allow incoming echo request OK

Gambar 4.32 Tampilan menu ICMP pada window Advanced Settings

4.4.6 Melakukan akses halaman web dan ping pada windows yang telah

diblok ICMP-nya

Berikut langkah-langkah untuk mengakses halaman web dan ping pada

windows yang ICMP-nya telah diblok:

Langkah 1: Lakukan akses halaman web (menggunakan web browser) dari openSUSE

terhadap windows

Langkah 2: Hasilnya akses halaman web tetap bisa dilakukan ketika ICMP pada

windows diblok

Page 41: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 4.33 Tampilan browser pada openSUSE ketika melakukan akses alamat IP

yang telah di blok ICMP-nya

Langkah 3 : Lakukan pemeriksaan koneksi jaringan melalui ping, hasilnya ping

tidak bisa dilakukan ketika ICMP pada windows di blok

Gambar 4.34 Tampilan cmd pada openSUSE ketika melakukan akses alamat IP

yang telah di blok ICMP-nya

4.4.7 Melakukan blok port 80 dan blok ICMP pada windows

Langkah 1 : Buka kembali windows firewall

Langkah 2: Blok port 80(http) dan blok ICMP yang masuk ke windows XP

4.4.8 Melakukan akses halaman web dan ping terhadap alamat IP yang port

80 dan ICMP-nya telah di blok

Berikut langkah-langkah untuk melakukan akses halaman web dan ping terhadap

alamat ip yang port 80 dan icmbnya telah diblok:

Langkah1: Lakukan akses halaman web (menggunakan web browser) dari

openSUSE terhadap windows.

Page 42: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 :Hasilnya akses halaman web tidak bisa dilakukan ketika port 80 dan

ICMP pada windows diblok.

Gambar 4.35 Melakukan akses alamat IP melalui halaman web yang port 80 dan ICMP-

nya telah di blok

Langkah 3 :Lakukan ping untuk memeriksa koneksi jaringan yang port 80 dan

ICMP-nya telah di blok.

Gambar 4.36 Melakukan akses alamat IP melalui cmd yang port 80 dan ICMP-nya telah

di blok

4.5 FIREWALL pada Linux OpenSUSE

4.5.1 Mengaktifkan HTTP server

Berikut ini adalah langkah-langkah mengaktifkan HTTP server pada sistem operasi

linux openSUSE :

Page 43: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 1 : Untuk mengaktifkan web server apache caranya adalah double click icon

XAMPP control panel start apache.

Gambar 4.37 Mengaktifkan apache pada XAMPP control panel

4.5.2 Akses halaman web dan ping linux openSUSE dari Ms. Windows XP

Untuk melakukan akses halaman web linux openSUSE dari Ms. Windows XP

berikut langkah – lagkahnya:

Langkah 1 : Buka browser pada Ms. Windows XP masukkan alamt IP komputer

linux openSUSE pada tab URL

Langkah 2 : Halaman awal apache dari web server Linux openSUSE akan muncul

Gambar 4.38 Halaman apache web server Linux openSUSE jika diakses dari Ms. Windows

Langkah 3 : Klik start Run cmd ketik “ping 192.168.0.1” dan akan muncul replay

yang menunjukkan bahwa komputer tersambung

Page 44: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 4.39 Tampilan menu cmd untuk mengakses alamat IP komputer openSUSE

4.5.3 Mengaktifkan firewall pada openSUSE dan blok port 80

Untuk mengaktifkan firewall pada openaSUSE dan blok port 80 berikut langkah-

langkahnya:

Langkah 1 : Pilih menu Application System

Gambar 4.40 Mengakses menu system pada menu computer di yast

Page 45: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 : Masuk ke yast Control Center Administrator Setting HTTP Server

Gambar 4.41 Mengakses menu FIREWALL pada window yast control center

Langkah 3 :Pilih enable FIREWALL autamatic setting untuk mengaktifkan FIREWALL,

kemudian pilih next

Gambar 4.42 Tampilan menu FIREWALL

Page 46: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 : Pilih menu computer System masuk ke yast Control Center HTTP

Server

Gambar 4.43 Mengakses menu HTTP Server melalui menu System

Langkah 4 : Tunggu samapi window Initialing configuration HTTP Server hilang

Gambar 4.44 Window Initialing HTTP Server Configuration

Page 47: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 5 : Pilih disable pada HTTP service pastikan port yang tertulis adalah port 80

klik OK

Gambar 4.45 Pilih menu dan memastikan port 80 yang terblokir

4.5.4 Melakukan akses halaman web dan ping dari ms. Windows XP terhadap linux

openSUSE yang port 80-nya telah diblok

Untuk melakukan akses halaman web dan ping dari ms.windows XP berikut

langkah-langkahnya:

Langkah 1 : Buka browser pada Ms. Windows XP masukkan alamt IP komputer Linux

openSUSE pada tab URL

Langkah 2 : Halaman awal apache dari web server Linux openSUSE tidak akan muncul

karena port 80 telah di blok

Page 48: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 : Klik start Run cmd ketik “ping 192.168.0.1” dan akan muncul replay

yang menunjukkan bahwa komputer tersambung

Gambar 4. 46 Tampilan halaman web dan window cmd yang mengakses alamat IP

komputer openSUSE

Page 49: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB V

DNS SERVER DENGAN MENGGUNAKAN

MS. WINDOWS SERVER 2003

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang

digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang

mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa

digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail,

dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.

5.1 Non Aktifkan Firewall Pada Sistem Operasi Linux OpenSUSE dan Ms. Windows

Server 2003

5.1.1 Setting FIREWALL pada linux openSUSE

Langkah-langkah untuk menonaktifkan FIREWALL pada Linux OpenSUSE adalah

sebagai berikut :

Langkah 1 : Icon OpenSUSE kemudian pilih Computer, pilih YaST

Gambar 5.1. Tampilan menu Yast pada OpenSUSE

Page 50: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 : Pada Yast Control Center pilih Software kemudian klik FIREWALL

Gambar 5.2. Setting FIREWALL pada linux opensuse

Langkah 3 : Pilih Disable FIREWALL automatic starting, kemudian Klik next

Gambar 5.3. Menonaktifkan FIREWALL pada linux opensuse

Langkah 4 : Klik Finish

Gambar 5.4. Tampilan FIREWALL telah disable

Page 51: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

5.1.2 Setting FIREWALL pada sistem operasi Ms. Windows Server 2003

Langkah – langkah untuk menonaktifkan FIREWALL pada Ms. Windows Server 2003

adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Klik start pilih Administrative tools, kemudian Klik windows FIREWALL

Gambar 5.5. Tampilan start all program Ms. Windows 2003

Langkah 2 : Pada windows firewall pilih off | Klik OK

Gambar 5.6. Tampilan windows firewall non aktif

5.2 Setting Konfigurasi Alamat IP pada Ms. Windows Server 2003 dan Linux

OpenSUSE

Page 52: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Konfigurasi alamat IP pada Ms. Windows Server 2003 dan Linux OpenSUSE

seperti tabel dibawah ini.

Tabel 5.1. Konfigurasi alamat IP untuk kedua sistem operasi

Ms. Windows Server 2003 Linux OpenSUSE

IP Address 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.2

Subnet Mask 255.255.255.0 Subnet Mask 255.255.255.0

Default Gateway - Default Gateway 192.168.1.1

DNS 1 - DNS 1 192.168.1.1

DNS 2 - DNS 2 -

5.2.1 Setting IP pada sistem operasi Ms. Windows Server 2003

Langkah – langkah untuk menyetting alamat IP pada Ms. Windows 2003 adalah

sebagai berikut :

Langkah 1 : Start All program pilih Control panel kemudian pilih Network connections,

klik kanan Local area connections lalu properties

Gambar 5.7. Menu all program pada Ms. Windows Server 2003

Page 53: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 : Pilih internet protocol (TCP/IP) lalu properties

Gambar 5.8. Tampilan Local area connections properties

Langkah 3 : Pada internet protocol properties isikan alamat IP dan subnet mask lalu klik

Ok.

Gambar 5.9. Tampilan properties configurasi IP

5.2.2 Setting IP pada sistem operasi Linux openSUSE

Langkah – langkah untuk menyetting alamat IP pada Linux OpenSUSE adalah sebagai

berikut :

Page 54: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 1 : Pada icon opensuse pilih Application, kemudian System lalu pilih

Administrator settings

Gambar 5.10. Tampilan menu applications pada opensus

Langkah 2. Pada Yast Control Center pilih software lalu Network settings

Gambar 5.11. Tampilan yast control center pada linux openSUSE

Page 55: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 : Pilih Statically assigned IP address, isikan alamat IP dan subnet mask lalu

next

Gambar 5.12. Pengaturan IP address pada linux openSUSE

5.3 Setting DNS Server Pada Ms. Windows Server 2003

Cara untuk menyetting DNS server pada Ms. Windows Server 2003 adalah melalui

manage your server pada administrative tools, berikut langkah – langkahnya :

Langkah 1 : Klik Start pilih Control Panel lalu pilih Administrator Tools kemudian Klik

Manage Your Server

Gambar 5.13. Tampilan start menu pada Ms. Windows Server 2003

Langkah 2 : Pada Manage Your Server klik Add or remove a rool

Page 56: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 5.14. Tampilan Manage Your Server

Langkah 3 : Pada Configure Your Server Wizard Klik Next

Gambar 5.15. Tampilan awal Configure Your Server Wizard

Langkah 4 : Pilih DNS server lalu next

Gambar 5.16. Memilih DNS server pada configure your server wizard

Langkah 5 : Install DNS server, Klik next

Page 57: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 5.17. Tampilan install DNS server

Langkah 6 : DNS checklist, Klik Next

Gambar 5.18. Tampilan DNS checklist pada configurase a DNS server wizard

Langkah 7 : Pilih Custom Configuration kemudian Next

Gambar 5.19. Pemilihan tipe konfigurasi yang akan digunakan

Langkah 8 : Pilih forward lookup zone kemudian Next

Page 58: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 5.20. Tampilan create fordward lookup zone

Langkah 9 : Seluruh anggota yang kita buat mengacu pada DNS server yang kita buat,

pilih This server maintains the zone lalu Next

Gambar 5.21. Pemilihan lokasi server

Langkah 10 : Mengisikan nama zone master (nama_kelompok.tpl) lalu Next

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 5.22. Tampilan pengisian zone master

Page 59: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 11 : Pilih Create a new file with this file name, ketik nama kelompok

kelompok_satoe.tpl lalu Next

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 5.23. Pembuatan nama file zona untuk DNS Sever

Langkah 12 : Server tidak memerlukan dynamic updates, pilih Do not allow

dynamic updates lalu Next

Gambar 5.24. Pemilihan no update pada DNS Server

Page 60: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 13 : Server tidak melanjutkan permintaan ke DNS server lain (No, it

should not fordward queries) kemudian Next

Gambar 5.25. Tampilan konfigurasi not fordward queries

Langkah 14 : Completing the configure a DNS server wizard, klik Finish

Gambar 5.26. Tampilan konfigurasi DNS server wizard komplit

5.3.1 Tambahkan A : kelompok_satoe.tpl

Langkah – langkah :

Langkah 1 : Klik kanan pada folder area kelompok_satoe.tpl, klik new host (A)

Page 61: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 5.27. Tampilan membuat host baru

Langkah 2 : Pada New host ketikkan alamat IP lalu Add host

Kelompok.satoe.tpl

Gambar 5.28. Tampilan memasukkan host baru

Langkah 3 : Pembuatan host baru sukses | Ok

Page 62: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 5.30. Tampilan host baru sukses

5.3.2 Tambahkan A : www.kelompok_satoe.tpl

Langkah – langkah:

Langkah 1 : Klik kanan pada area folder kelompok_satoe.tpl, klik new host (A),

kemudian ketikkan www dan alamat IP, klik Add host

www.kelompok_satoe.tpl Kelompok_satoe.tpl

Gambar 5.31. Tampilan menambah (www) pada nama domain

Langkah 2 : Penambahan (www) pada nama domain kelompok_satoe.tpl sukses,

klik Ok

Page 63: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 5.32. Tampilan penambahan www pada nama domain

5.3.3 Aktifkan apache web server pada Ms. Windows 2003

Gambar 5.33. Menjalankan web server apache pada Ms. Windows Server 2003

5.4 Akses Alamat kelompok_satoe.tpl dan www.kelompok_satoe.tpl Dari Web

Browser Linux OpenSUSE

Ketikkan alamat kelompok_satoe.tpl pada web browser linux openSUSE

http://www.kelompok_satoe.tpl/xampp/

Gambar 5.34. Tampilan akses alamat kelompok_satoe.tpl sukses

Page 64: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Lalu ketikkan alamat w w w . k el o m po k _ s a t o e .t p l pada web browser linux

openSUSE

http://www.kelompok_satoe.tpl/xampp/

Gambar 5.35. Tampilan akses w w w .kel o m p ok_ s a t o e .t p l suskes

Page 65: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB VI

DNS SERVER DENGAN MENGGUNAKAN LINUX OPENSUSE

DNS (Domain Name System), bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain

adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama

domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan

komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan

mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat

elektronik (email) untuk setiap domain.

6.1 Mempersiapkan Alat dan bahan

Kabel UTP Cat.5e dengan konfigurasi CROSS yang telah dibuat pada modul

6.2 Periksa FIREWALL pada kedua System operasi. apabila kondisi aktif, nonaktifkan.

6.2.1 Setting firewall pada linux openSUSE

Langkah – langkah untuk nonaktifkan FIREWALL pada sistem operasi linux

openSUSE adalah sebagai berikut :

Langkah 1:Pada sistem menu operasi linuxopensuse, klick start – pilih applications| lalu

pilih system|kemudian pilih administrator setting

2

Gambar 6.1 Tampilan menu pada linux openSUSE.

Langkah 2 : Kemudian muncul kotak kecil masukkan password yang telah kita buat .

Kemudian klick OK

Page 66: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

2

1

w

Gambar 6.2 Tampilan Run as root-KDE su.

Langkah 3: Pada menu administrator setting kita masuk pada menu yast control center

kemudian pilih software | lalu klick FIREWALL Muncul menu YaST2 pilih

start-Up kemudian muncul FIREWALL configuration:Start-Up dalam service

start pilih Disable FIREWALL Automatic Starting kemudian pada Switch On

and Off Pilih Start FIREWALL Now kemudian Next.

Gambar 6.3 Tampilan menu YaST control center dan yast2 untuk nonaktifkan FIREWALL.

Page 67: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 4: Kemudian dalam FIREWALL configuration:Summary kita lihat FIREWALL

Starting | kemudian sudah Disable FIREWALL automatic starting maka

FIREWALL nonaktif telah berhasil kemudian klick Finish.

Gambar 6.4 Tampilan FIREWALL configuration:Summary

6.2.2 Setting firewall pada pada system operasi Ms.Windows XP.

Langkah – langkah untuk nonaktifkan FIREWALL pada sistem operasi Ms.Windows

XP adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Kilck start pada desktop wisdows XP kemudian muncul menu windows XP

lalu klick Kanan pada My computer muncul kotak kecil pilih properties.

Langkah 2: Dalam window System properties, Pilih Automatic Updates kemudian klick

Turn off Automatic Updates. Kemudian klick OK

Gambar 6.5 Tampilan window dalam Nonaktifkan firewall

6.3 Konfigurasi Alamat IP Address Dalam dua System Operasi.

Pasang kabel UTP untuk menghubungkan kedua computer. konfigurasi alamat IP

address system Operasi linux openSESE dan Ms.Windows XP Sebagai berikut:

Page 68: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Tabel 6.1 Tabel Konfigurasi alamat IP Linux OpenSUSE dengan Ms. Windows XP

Linux OpenSUSE Ms. Windows XP

IP Address 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.2

Default Mask 255.255.255.0 Default Mask 255.255.255.0

Default Gateway - Default Gateway 192.168.1.1

DNS 1 - DNS 1 192.168.1.1

DNS 2 - DNS2 -

6.4 Melakukan Aktifasi dalam pengaturan DNS server melalui fasilitas YAST.

Langkah-langkah untuk melakukan aktifasi pengaturan DNS server melalui fasilitas

YAST adalah sebagai berikut;

Langkah 1: Kita buka window (cendela) dalam Yast Control Center, kemudian kita pilih

Network Services, Klick DNS Server configure a DNS .

Gambar 6.6 Tampilan DNS server pada Yast control center

Langkah 2: Pada wizard pertama, yast menampilkan forwarder setting, yaitu dns server

forwarder yang akan digunakan untuk melakukan look up address jika

suatu alamat tidak ditemukan di dns server lokal. Yast biasanya

mengambil data isian dari konfigurasi dns yang sudah disetting. Untuk

wizard ini kita bisa menggunakan setting default. Klik next

Page 69: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 6.7 Tampilan Forwarder Setting pada YaST2

Langkah 3:Tambahkan zone baru. ketik nama domain (kelompok_satoe.tpl) pada zone

name, pilih master pada zone type dan kemudian klik add

Kelompok_satoe.tpl

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 6.8 Tampilan DNS Zone pada YaST2

Langkah 4: Ketik kelompok_satoe.tpl pada Name Server to Add dan kemudian klik

Add. YAST akan cukup cerdas untuk menggunakan fasililitas auto

complete dan menuliskan records secara lengkap, berikut tanda titik

dibagian akhir (dalam contoh : kelompok_satoe.tpl). Pada konfigurasi

DNS, tanda titik ini berarti dibelakang records tersebut tidak perlu

ditambahkan nama domain. Untuk nama name server,

kelompok_satoe.tpl adalah nama standar, singkatan dari name server.

Kelompok_satoe.tpl berarti name server 1, kita menyiapkan

kemungkinan jika nantinya ada 2 server atau lebih bisa kita beri nama

terserah kita. Name server berarti server yang berfungsi sebagai

pemberi nama bagi komputer klien yang menanyakannya. Misalnya

ada komputer klien yang bertanya, “Kalau si kelompok_satoe.tpl itu

Page 70: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

m

alamatnya dimana ya ?”, maka itu akan menjadi tugas dari Name

Server.

Kelompok_satoe.tpl

Kelompok_satoe.tpl

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 6.9 Tampilan NS Records pada YaST2

Langkah 5: Pindah ke tab Records. Disini kita akan mendefinisikan alamat IP untuk

masing-masing nama records. Ketik www pada isian Record key, Pilih A

(Address Records) sebagai tipe records dan kemudian isi IP Address

pada bagian records value. kemudian klik Add

Lakukan hal yang sama untuk records lain yang diinginkan misalnya saya

membuat records kelompok_satoe.tpl dan kelompok_satoe.tpl yang merupakan

canonical name (nama alias atau nama lain) dari kelompok_satoe.tpl. Kemudian

klik Add lalu OK | Finish

Kelompok_satoe.tpl

Gambar 6.10 Tampilan Definisi Records pada YaST2

Langkah 6: Pilih Start up :Start DNS Server Now agar DNS Server langsung dijalankan

saat ini dan setiap waktu booting. Kemudian Klik OK

widyiutomo.blogspot.co

Page 71: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 6.11 Tampilan Wizard terakhir, service DNS Server dijalankan saat booting

6.5 Mengaktifkan Apache Web Server pada Ms. Windows XP.

Langkah-langkah untuk mengaktifkan apache web server pada Ms. Windows XP

adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Kita buka toolbar pada Ms. windows XP pada My computer lalu pilih winXP

(C) kemudian kita cari xampplite, muncul beberapa xampp kita pilih xampp-

control lalu double klick.

Gambar 6.12 Tampilan toolbar dalam my computer

Langkah 2: Kemudian muncul window XAMPP Control Panel APPLICATION, kemudian

dalam modules centang ( √ ) kedua Svc, Apache dan Mysql keduanya klick

start, Tunggu sebentar sebelum startnya ganti dengan stop

Page 72: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 6.13 Tampilan Aktifasi XAMPP

6.6 Akses alamat : kelompok_satoe.tpl dan w w w. k e lo mp o k_s a t oe . t p l dari web

Broser pada Ms.Windows XP.

Langkah-langkah mengakses alamat kelompok_satoe.tpl dan

w w w . k e l om p o k _sa t o e.tpl dalam Ms. Windows Xp adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Kita harus memiliki web browser, kemudian pilih web browser yang telah kita

miliki, muncul window web browser.

Langkah 2: Pada window web browser kita isikan alamat kelompok_satoe.tpl dan

w w w . k e l om p o k _sa t o e.tpl kemudian Enter.

http://www.kelompok_satoe.tpl/

6.14 Tampilan Acces forbidden pada linux OpenSUSE di Ms.Windows XP

Page 73: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB VII

DHCP SERVER DENGAN MENGGUNAKAN MS. WINDOWS SERVER 2003

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis

arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam

satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan

alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal,

maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara

otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat

diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

7.1 Menon Aktifkan FIREWALL pada Sistem operasi Linux OpenSESE dan Ms.Windows

Server 2003

7.1.1 Menon aktifkan FIREWALL pada linux openSUSE

Langkah – langkah untuk nonaktifkan FIREWALL pada sistem operasi linux

openSUSE adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Pada sistem menu operasi linuxopensuse, klick start – pilih APPLICATIONS|

lalu pilih system|kemudian pilih administrator setting

Gambar 7.1 Tampilan Start,Applications,system,administator setting

Page 74: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

enter dan yast2 untuk nonaktifkan

w

Langkah 2 : Kemudian muncul kotak kecil masukkan password yang telah kita buat .

Kemudian klick OK

Gambar 7.2 Tampilan Run as root-KDE su.

Langkah 3 : Pada menu administrator setting kita masuk pada menu yast control center

kemudian pilih software lalu klick FIREWALL Muncul menu Yast2 pilih

start-Up kemudian muncul FIREWALL configuration:Start-Up dalam service

start pilih Disable FIREWALL Automatic Starting kemudian pada SWITCH

On and Off Pilih Start FIREWALL Now kemudian Next.

Gambar 7.3 Tampilan menu Yast control

Langkah 4: Kemudian dalam FIREWALL CONFIGURATION:SUMMARY kita lihat FIREWALL

Page 75: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Starting kemudian sudah DISABLE FIREWALL automatic starting maka

FIREWALL nonaktif telah berhasil kemudian klick Finish.

Gambar 7.4 Tampilan FIREWALL CONFIGURATION:SUMMARY

7.1.2 Setting FIREWALL pada sistem operasi Ms. Windows Server 2003

Langkah – langkah untuk menonaktifkan firewall pada Ms. Windows

Server 2003 adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Pada sistem menu operasi Ms. Windows Server 2003, klick start kemudian

pilih control panel lalu klick windows firewall

Gambar 7.5 Tampilan menu operasi Ms. Windows Server 2003

Page 76: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkahg 2 : Dalam jendela windows FIREWALL, kita klick tap GENERAL lalu pilih off

kemudian klick OK

Gambar 7.6 Tampilan jendela WINDOWS FIREWALL

7.2Konfigurasi Alamat IP dalam System Operasi.

Memasang kabel UTP untuk menghubungkan kedua computer. Konfigurasikan

alamat IP system Operasi Sebagai berikut:

Tabel 7.1 Tabel Konfigurasi alamat IP system operasi Ms.Windows Server 2003

dengan Linux OpenSUSE

Ms.Windows Server 2003 Liux OpenSUSE

IP Address 192.168.1.1 IP Address Auto

Default Mask 255.255.255.0 Default Mask Auto

Default Gateway - Default Gateway Auto

DNS 1 - DNS 1 Auto

DNS 2 - DNS2 Auto

Page 77: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah – Langkah melakukan aktifasi dan pengaturan DNS server melalui fasilitas

Manage Your Server pada Administrative Tool.

Langkah 1: Pada menu system operasi Ms.Windows Server 2003, Pilih Start

Lalu pilih “AdministrativeTools” Kemudian pilih “Manager Youre

Server “

Gambar 7.7 Tampilan fasilitas dalam Ms.Windows server 2003

Langkah 2: Setelah itu muncul Manager Your Server klick “Add Remove a Role”

untuk menghapus dan membuat DHCP server yang baru.

Gambar 7.8 Tampilan Manager Your Server

Langkah 3 : Kemudian muncul tampilan “ Configure Youre Server Wizard “ Pada

“Preliminary Steps” lalu Pilih “ Next”

Page 78: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 7.9 Tampilan “Configure Youre Server Wizard “ Pada “Preliminary Steps”

Langkah 4 : Pada jendela configure your server wizard Biarkan proseses deteksi

setting local area connection sampai selesai

Gambar 7.10. Tampilan Configure Your Server Wizard (Preliminary Steps)

Langkah 5 : Kemudian pada “Server Role “ Aktifkan ( Yes) “ DHCP server” Lalu

“Next”

Gambar 7.11 Tampilan “Server Role “ dalam mengaktifkan ( Yes) “ DHCP server”

Page 79: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 6 : Pada configure your of server wizard dalam “Summary of Selections”

Pilih “Next”

Gambar 7.11 Tampilan pada “Summary of Selections”

Langkah 7 : Lalu pada “Configuring Components” Tunggu Sampai Status

Complet kemudian Klick “Next”

Gambar 7.12 Tampilan jendela “Configuring Components”

Langkah 8 : Pada”Appliying Selections” Tunggu Sampai proses Selesai Pilih

“Next”

Gambar 7.13 Tampilan jendela ”Appliying Selections”

Page 80: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 9 : Pada jendela “New Scope Wizard” Pilih “Next”

Gambar 7.14 Tampilan “New Scope Wizard”

Langkah 10 : Setelah itu pada scope name isikan sesuai dengan keinginan kita.

name : kelompok_satoe.tpl

description : kelompok_satoe.tpl

seperti pada gambar. Lalu klik Next

kelompok_satoe.tpl

Gambar 7.15 Tampilan Scope Name pada “New Scope Wizard”

Langkah 11 : Pada IP Address Range yang akan digunakan client isi Start IP

Address, end IP Address dan Subnet masknya.:

Start IP Address : 192.168.1.2

End IP Address : 192.168.1.10

Page 81: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Length : 24

Subnet Mask : 255.255.255.0

Lalu klik Next.

Gambar 7.16 Tampilan IP Address Range pada “New Scope Wizard”

Langkah 12 : Kemudian muncul Lease Duration. untuk menentukan berapa

lama client bisa menggunakan IP Address yang diberikan

Server. Days : 1,Hours : 1,Minutes : 1, Kemudian Next.

Gambar 7.18 Tampilan jendela Lease Duration pada “New Scope Wizard”

Langkah 13 : Lalu muncul Configure DHCP Options, pilih “Yes, I want to

configure these option now”. Lalu Next”

Gambar 7.19 Tampilan Configure DHCP Options pada “New Scope Wizard”

Page 82: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 14 : Pada router (Default Gateway) isi IP Addressnya. IP Address :

192.168.1.1 Lalu Add Kemudian Next

Gambar 7.20 Tampilan Router (Default Gateway) pada “New Scope Wizard”

Langkah 15 : Pada Domain Name and DNS Server isi Parent Domain, server

name dan Add IP Address, Parent Domain :-, Server name : -, IP

Address (DNS) 1 : 192.168.1.1 dan IP Address (DNS) 2 :

192.168.2.50, Setelah itu IP Address di Add. Apabila kita telah

menginstall DNS, apa bila kita mengisi Server name sesuai dengan

nama server, IP addressnya akan muncul dengan otomatis. Jika

belum, kita akan mengisi manual. Lalu Next.

Gambar 7.21 Tampilan Domain Name and DNS Server isi Parent Domain pada “New Scope

Wizard”

Page 83: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 16 : Pada WINS Servers, Lewati saja. Klik Next. Pada Activate Scope,

pilih “Yes, I want to activate this scope now”. Lalu Next.

Gambar 7.22 Tampilan Activate Scope pada “New Scope Wizard”

Lanhkah 17 : Setelah itu Finish

Gambar 7.23 Tampilan “New Scope Wizard”

Langkah 18 : Pada tampilan jendela configure your server wizad pada “This

Server is Now a DHCP Server” kemudian klick Finish

Gambar. 7.24 Tampilanpengaturan DHCP Server selesai

Page 84: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

Gambar 7.25 Tampilan Hasil Pengaturan DHCP

w

Langkah 19 : Periksa apakah pengaturan DHCP Server sudah berhasil dengan

klik Start - pilih Manage Your Server - pilih Manage this DHCP

Server - pilih DHCP - tpljar-1 [192.168.1.1] - Scope [192.168.1.1]

kelompok_satoe.tpl - Address Leases – Refresh

7.3 Memeriksa Alamat IP Address pada Sistem Operasi Linuz OpenSUSE.

Disabel dan enable kan kembali NIC pada Linux OpenSUSE, Priksa IP address

sudah dapatkan atau belum dengan printah ifconfig. dengan langkah – langkah sebagai

berikut :

Langkah1: Kita jalankan Aplikasi Linux OpenSUSE, kemudian Pilih Terminal.

Gambar. 7.26 Tampilan fasilitas Favorites pada linux openSUSE

Page 85: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2: Dalam terminal tersebut kita ketik “ifconfig” untuk mengetahui apakah IP

Address dalam Ms.Windows Server 2003 sudah bisa jalan dalam Linux

OpenSUSE apa belum.

Gambar. 7.27 Tampilan hasil “ifconfig” pada terminal linux openSUSE

Page 86: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB VIII

DHCP SERVER DENGAN MENGGUNAKAN LINUX OPEN SUSE

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis

arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam

satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan

alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal,

maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara

otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat

diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

8.1 Menonaktifkan Firewall pada Ms.Windows Server 2003 dan linux Open SUSE

8.1.1 Menonaktifkan firewall pada Ms. Windows Server

Menonaktifkan firewall pada Ms. Windows. dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut :

Langkah 1: Klik Start – Control Panel – Windows Firewall

Gambar 8.1. Pengaturan firewall melalui start,Control Panel,windows firewall

Langkah 2 : Pada jendela Windows Firewall pastikan dalam keadaan Off

Page 87: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 8.2. Penonaktifan firewall pada windows firewall

8.1.2 Menonaktifkan firewall pada linux openSUSE

Menonaktifkan firewall pada Ms. Windows. dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut :

Langkah 1: Klik Start – Applications – System

Gambar 8.3Tampilan awal application,settings

Langkah 2: Klik Administrator Settings (YaST)

Gambar 8.4Tampilan menu Application & Administrator Setting

Langkah 3 : Muncul jendela Yast, pilih firewall pada linux openSUSE

Page 88: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 8.5 Setting penonaktifan firewall

Langkah 4 : Pilih Disable firewall automatic Starting – Next

Gambar 8.6 Menonaktifkan firewall

Langkah 5 : Muncul firewall Configuration, klik Finish

Gambar 8.7 firewall telah disable

Page 89: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

8.2 Mengatur IP Address pada Linux openSUSE

Mengatur IP pada linux openSUSE dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Langkah 1: Klik Start – Applications – System

Gambar 8.8 Tampilan menu Application & System pada linux openSUSE

Langkah 2: Klik Administrator Settings (YaST)

Gambar 8.9Tampilan menu Applications & Administrator Setting

Langkah 3 : Muncul jendela Yast, klik Network Devices kemudian pilih Network

Settings

Gambar 8.10 Jendela Yast Network Settings

Langkah 4 : Muncul jendela Network Settings, klik Edit

Page 90: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 8.11 Tampilan Jendela Network Settings

Langkah 5 : Pilih Statically assigned IP Address, isikan:

IP Address : 192.168.1.2

Subnet Mask : 255.255.255.0

Kemudian klik Next

Gambar 8.12 Pengaturan IP address dan subnet mask pada linux openSUSE

Langkah 6 : Tampilan setelah mengisi ip address & subnetmask kemudian Ok

gambar 8.13 tampilan setelah mengisi ip address dan subnetmask

Page 91: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 7 : kemudian klik OK.

Gambar 8.14 Tampilan Saving Network Configuration

Langkah 8 :Mengatur ip pada Ms.Windows XP dengan auto

Gambar 8.15. Tampilan internet protocol (TCP/IP) properties

8.3 Mengatur DHCP pada Linux OpenSUSE

Mengatur DHCP pada linux openSUSE dapat dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

Langkah 1: Klik Start – Applications – System

Page 92: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 8.16 Tampilan menu Application & system pada linux openSUSE

Langkah 2: Klik Administrator Settings (YaST)

Gambar 8.17 Tampilan menu Application & Administrator Setting pada linux openSUSE

Langkah 3: Pilih DHCP Server – Set Manually

Gambar 8.18 Tampilan menu Yast DHCP server

Langkah 4 : Kemudian muncul tampilan Initializing DHCP Server Configuration lalu next.

Gambar 8.19 Tampilan Initiallizing DHCP Server Configuration

Page 93: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 5 : kemudian pada tampilan yast akan muncul tulisanDHCP server Card

Selection kemudian klik finsh.

Gambar 8.20 Tampilan Yast DHCP server

Langkah 6 : Pilih Global Setting, atur dengan ketentuan:

Domain Name : kelompok_satoe.tpl

DNS1 : 192.168.1.1

DNS2 : 192.168.2.50

Gateway : 192.168.1.1 kemudian Finish

Page 94: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 8.21. Tampilan Yast DHCP server Global Setting

Langkah 7 : Pada Dynamic DHCP, atur dengan ketentuan:

First IP Address : 192.168.1.2

Last IP Address : 192.168.1.10

Kemudian klik Finish

Gambar 8.22. Tampilan window Dynamic DHCP

Langkah 8 : Pilih Start-Up, kemudian pilih Start DHCP Server Now,finish

Page 95: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

Gambar 8.23 Tampilan Start-up DHCP Server

widyiutomo.blogspot.com

Page 96: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 9 : Setelah itu pada tampilan yast akan muncul installing DHCP server

configuration kemudian klik finsh

Gambar 8.24Tampilan Initiallizing DHCP Server Configuration

8.4 Memeriksa DHCP pada Ms.Windows XP

Memperiksa IP pada Ms.Windows xp dapat dilakukan dengan perintah

ipconfig seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 8.25 . periksa ip address pada windows system/cmd

Page 97: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB IX

FILE SHARING ANTARA LINUX DAN MS.WINDOWS

DENGAN MENGGUNAKAN SAMBA

File Sharing adalah proses menyalin file dari satu komputer ke komputer lainnya

dengan menggunakan koneksi jaringan hidup dimana dalam hal ini adalah antara linux

(OpenSuse) dengan Ms.Windows melalui Samba server yang telah tersedia pada Linux

(OpenSuse).

9.1 Setting Firewall Non Aktif Pada Linux OpenSUSE dan Ms. Windows

9.1.1 Setting firewall pada linux openSUSE

Langkah-langkah untuk menonaktifkan firewall pada Linux OpenSUSE adalah

sebagai berikut :

Langkah 1 : Klik icon Opensuse pilih Computer, kemudian pilih Yast

Gambar 9.1 Tampilan fasilitas pada linux OpenSUSE

Page 98: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 : Pada Yast Control Center pilih Software, kemudian pilih Firewall

Gambar 9.2 Setting firewall pada linux opensuse

Langkah 3 : Disable firewall automatic starting, Klik next

Gambar 9.3 Menonaktifkan firewall pada linux opensuse

Page 99: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 4 : Klik Finish

Gambar 9.4 firewall telah disable

9.1.2 Setting firewall pada Ms. Windows XP

Langkah-langkah untuk menonaktifkan firewall pada Ms. Windows XP

adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Klik Start All program klik Control panel lalu pilih Network and internet

connections

Gambar 9.5 Menu control panel pada Ms. Windows XP

Page 100: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 2 : Klik windows firewall pilih Off recommended lalu Ok

Gambar 9.6 Setting windows firewall pada Ms. Windows XP

9.2 Setting File Sharing Melalui SAMBA

Langkah-langkah untuk menyetting SAMBA pada Linux OpenSUSE adalah sebgai

berikut :

Langkah 1 : Membuat folder baru pada desktop dengan cara klik kanan desktop dan

beri nama folder tersebut “walida”

Gambar 9.7. membuat folder baru pada desktop

Page 101: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

Gambar 9.3. Tampilan yast

w

Langkah 2 : Pada icon openSUSE pilih Computer kemudian pilih Yast

Gambar 9.8. memulai setting samba

Langkah 3 : Pilih System kemudian pilih Samba Server

Gambar 9.9. Memulai setting samba server

Page 102: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 4 : Masuk Samba Configuration, pada Start Up pilih “During Boot” lalu Ok

Gambar 9.10. Setting start up pada samba

Langkah 5 : Kemudian pilih tab Shares | Klik add

Gambar 9.11. Memulai membuat file sharing

Page 103: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

Gambar 9.9 Tampilan pengaturan workgroup

w

Langkah 6 : Isi name: ”walidakelompok.tpl” - share type: “Directory” - browse : “cari

folder yang telah kita buat pada Desktop - Ok

kelompok_satoe.tpl

Gambar 9.12. Tampilan tab Shares

Langkah 7 : Pada tab Identity, ketikkan “tplab” pada workgroup, domain controller

“Nota DC” kemudian klik Ok

Gambar 9.18 Mengatur sharing identity

Page 104: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 8 : Pada shares pilih edit

Gambar 9.19 setting shares document pada samba

Langkah 9 : Pilih add

Gambar 9.20 Setting share user

Page 105: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 10 : Pada Selected option pilih “browseable” kemudian klik Ok

Gambar 9.21 Memilih tipe sharing

Langkah 11 : Centang pada browseabe kemudian Ok

Gambar 9.22 Mengaktifkan tipe sharing

Page 106: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

widyiutomo.blogspot.com

Page 107: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 12 : Pada menu Selected Option pilih Guest Ok, kemudian klik Ok

Gambar 9.23 Mengatur tipe sharing

Langkah 13 : Centang “guest ok” kemudan klik Ok

Gambar 9.24 mengaktifkan tipe sharing

Langkah 14 : Klik Ok

Gambar 9.25 Tampilan tipe sharing

Page 108: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 15 : Pada tab shares, disablekan semua kecuali folder “walida” kemudian klik

Ok

Gambar 9.26 Mengaktifkan folder sharing

Langkah 16 : Masuk Terminal melalui icon yast , pilih Terminal

Gambar 9.27 Tampilan start awal

Langkah 17 : Pada terminal ketikkan “su” untuk masuk sebagai admin, masukan

password (praktikum) kemudian Enter

Gambar 9.28 Masuk sebagai admin dalam sebuah komputer

Page 109: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 18 : Ketik “ls” untuk melihat semua directory

Gambar 9.29 Menampilkan seluruh directory

Langkah 17 : Ketik “ls desktop” kemudian enter

Gambar 9.30 Menampilkan isi data di desktop

Page 110: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 17 : Ketik “cd desktop” untuk masuk desktop

Gambar 9.31 menampilkan isi folder walida

Langkah 18 : Ketik “stat walida” untuk masuk ke folder tersebut kemudian enter

Gambar 9.32 Menjalankan folder walida

Page 111: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

9.3 Melihat Hak Akses

Langkah-langkah untuk melihat akses pada Linux OpenSUSE adalah sebagai berikut:

Langkah 1 : Setelah anda mengetikkan “stat walida”, lihat baris bernama access

(0755/drwxr/xr/x) yang merupakan hak akses yang dimiliki seorang user

terhadap folder tersebut

Gambar 9.33 Melihat hak akses yang dimiliki folder walida

Langkah 2 : Untuk mengubah hak akses, ketik perintah chmod 764walida kemudian

enter (pada terminal)

Gambar 9.34 Mengubah hak akses

Page 112: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 3 : Setelah itu ketikkan stat walida (untuk melihat hak akses yang telah

dirubah)

Gambar 9.35 Menjalankan folder walida

Langkah 4 : Hak akses telah dirubah menjadi (0764/drwxrw-r--)

Gambar 9.36 Merubah hak akses

Langkah 5 : Pilih My network places pada Ms. Windows XP→ entire network →

microsoft windows network → tplab → samba → walidakelompok. Ini

hanya langkah untuk bisa melihat data pada opensuse,

Page 113: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Gambar 9.37 Melakukan sharing data yang gagal

Langkah 6 : Untuk bisa sharing, pada terminal linux, ubah hak akses dengan mengetik

“chmod 767 walidakelompok/”

Gambar 9.38 Merubah hak akses

Page 114: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Langkah 7 : Copy dan paste file pada linux ke windows maupun sebaliknya

Gambar 9.39 Sharing data dari linux

Gambar 9.40 Sharing data melalui Ms. Windows XP

Page 115: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

BAB X

PERANCANGAN DAN DOKUMENTASI JARINGAN

Komponen pertama dan paling penting untuk jaringan yang baik adalah

dokumentasi. Dokumentasi paling sering dibicarakan dan paling sedikit dilakukan dalam

jaringan. Dokumentasi mewakili ingatan administrator jaringan. Ia berisi jurnal rancang-

bangun Anda, tetapi tidak berhenti sampai di situ. Dokumentasi juga meliputi: diagram

yang menunjukkan jalur fisik layout kabel, jenis kabel, panjang masing-masing kabel,

jenis terminasi kabel, lokasi fisik masing-masing panel dinding atau patch panel, dan

model penamaan (labeling) supaya masing-masing kabel bisa diidentifikasi dengan

mudah

.

10.1 Perancangan Denah Jaringan PUSKOM UNIROW

10.1.1 Merancang denah jaringan PUSKOM UNIROW dengan lengkap (jalur kabel,

pengaturan alamat IP dan subnetting)

Sebelum perancangan denah di lakukan maka pengaturan alamat IP dan

subnetting terlebih dahulu, seperti berikut:

Diketahui : Komputer pengguna = 20 PC

WIFI = 4

Server = 3 se r v er +

∑ komputer = 27 unit

∑komputer + 2 cadangan ≤ 25

27 + 2 ≤ 25

29 ≤ 32

Range IP = 192.168.30.1 s/d 192.168.30.30

Mask = 11111111.11111111.11111111.11100000000

255 . 255 . 255 . 224

- ∑ network = 2∑1 = 23 = 8 network

- ∑ host = 2∑0 = 25 = 32 host

- ∑ host yang dapat dipakai = 32-2 = 30 host

- IP network = 192.168.30.0

- IP broadcast = 192.168.30.31

Alokasi IP (IP range) yang digunakan dalam jaringan PUSKOM tersebut adalah :

Page 116: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

1. Gateway server

Mask

= 192.168.30.1

= 255.255.255.0

2.

Gateway

Web server

= default

= 192.168.30.40

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

3. Email server

Mask

= 192.168.30.50

= 255.255.255.0

Gateway = default

4. PC 1 = 192.168.30.2

Mask = 255.255.255.0

Gateway = default

5. PC 2 = 192.168.30.3

Mask = 255.255.255.0

Gateway = default

6. PC 3 = 192.168.30.4

Mask = 255.255.255.0

Gateway = default

7. PC 4 = 192.168.30.5

Mask = 255.255.255.0

Gateway = default

8. PC 5 = 192.168.30.6

Mask = 255.255.255.0

Gateway = default

9. PC 6 = 192.168.30.7

Mask = 255.255.255.0

Gateway = default

10. PC 7 = 192.168.30.8

Mask = 255.255.255.0

Gateway = default

11. PC 8 = 192.168.30.9

Mask = 255.255.255.0

Page 117: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

12.

Gateway

PC 9

= default

= 192.168.30.10

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

13. PC 10

Mask

= 192.168.30.11

= 255.255.255.0

14.

Gateway

PC 11

= default

= 192.168.30.12

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

15. PC 12

Mask

= 192.168.30.13

= 255.255.255.0

16.

Gateway

PC 13

= default

= 192.168.30.14

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

17. PC 14

Mask

Gateway

= 192.168.30.15

= 255.255.255.0

= default

18. PC 15

Mask

= 192.168.30.16

= 255.255.255.0

19.

Gateway

PC 16

= default

= 192.168.30.17

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

20. PC 17

Mask

= 192.168.30.18

= 255.255.255.0

21.

Gateway

PC 18

= default

= 192.168.30.19

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

22. PC 19 = 192.168.30.20

Page 118: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

23. PC 20 = 192.168.30.21

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

24. Notebook 1

Mask

= 192.168.30.22

= 255.255.255.0

25.

Gateway

Notebook 2

= default

= 192.168.30.23

Mask

Gateway

= 255.255.255.0

= default

10.1.2 Gambar rancangan jaringan denah PUSKOM UNIROW

Untuk merancang denah PUSKOM UNIROW terdapat beberapa komposisi yang perlu

di persiapkan terlebih dahulu seperti berikut:

1. Terdapat 20 komputer pengguna

2. 1 gateway server dengan 4 NIC

3. 1 web server

4. 1 email server

5. 1 outdoor wireless acces poit+POE

6. Computer pengguna dan gateway server terhubung dengan menggunakan

kabel UTP cat 6 dan di konsentrasikan dengan 1 buah switching hub yang

jumlah portnya disesuaikan dengan keperluan

7. Server web dan server email terhubung dengan gateway dengan

menggunakan UTP cat 6 dan dikonsentrasikan dengan keperluan

8. Outdoor wireless acces point terhubung dengan gateway server dengan

menggunakan kabel STP cat 5e tapa menggunakan konsentrator

9. Gateway server dan internet dari ISP terhubung dengan menggunakan

modem ADSL

Page 119: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

10. Semua server berada dalam satu ruangan khusus di lantai 1. Semua

computer pangguna terletak pada ruangan public di lantai 2. Outdoor

Access

11. Point berada di atas gedung di mana terdapat ruangan 1 dan ruangan 2.

Berikut gambar perancangan denah jaringan PUSKOM UNIROW dengan lengkap:

Gambar 10.1 Denah jaringan PUSKOM UNIROW

Page 120: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

w

Cara mengecek ping :

Langkah 1 : Klik Gambar Komputer 2x, pilih tab Desktop, pilih Command Promt

Langkah 2 : ketik ping(spasi)alamat IP yang akan di cek

Contoh : ping 192.168.30.4

Page 121: Laporan Resmi Jaringan Komputer Semester 5

widyiutomo.blogspot.com