laporan resmi analisis farmasi
DESCRIPTION
????TRANSCRIPT
LAPORAN RESMI ANALISIS FARMASI
“VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR KAFEIN DENGAN
SPEKTROFOTOMETRI METODE RASIO ABSORBANSI”
Disusun oleh :
Kelompok : G.7
Anggota : Dihaz Putriningtyas NIM. K100100135 Pujik Hartatik NIM. K100100144 Zia Najibah NIM. K100100154
Korektor : I Nyoman Upa W
LABORATORIUM ANALISIS FARMASIFAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHSURAKARTA
2012
A. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti praktikum Analisis Farmasi mahasiswa mampu melakukan
Validasi Metode Analisis.
Setelah mengikuti praktikum Analisis Farmasi mahasiswa mampu menganalisis
bagaimana penetapan kadar suatu obat dengan metode Rasio Absorbansi.
B. Dasar Teori
Metode rasio absorbansi menggunakan dua panjang gelombang yang ditetapkan.
Satu obat mempunyai panjang gelombang maksimal dan mempunyai panjang gelombang
yang lain yang juga menunjukan absorbansi yang cukup besar, yang disebut sebagai titik
isobestik. Titik isobestik merupakan absorbansi yang diukur pada dua panjang
gelombang, satu titik isobestik terbentuk oleh dua komponen dan panjang gelombang
yang lain pada absorbansi maksimal dari salah satu kedua komponen. Absorbansi dan
angka absorbsifitas dapat diukur pada panjang gelombang tertentu dijumlah dan
disubstitusi mengikuti persamaan berikut :
Cx = (Qm-Qy)xA1/(Qx-Qy)x ax1
Cy = (Qm-Qy)xA1/(Qy-Qx)x ay1
(Neha A.Jain et al, 2011)
Tujuan dari metode rasio absorbansi adalah untuk mengaktifkan dengan
memperhitungkan konsentrasi obat-obat menggunakan penyerapan UV. Faktor yang
mempengaruhi hasil akurasi pada pengukuran absorbansi antara lain : konsentrasi relatif
zat aktif, obat-obat alam, dan karakteristik spektrum dari campuran komponen. Untuk
perhitungan metode ini, dibutuhkan dua panjang gelombang yang mempunyai
absobsifitas maksimum dan digunakan panjang gelombang isobestik. Panjang gelombang
yang dipilih sebaiknya tidak bertepatan dengan slope pada kurva spektrum dari masing-
masing komponen. Keuntungan dari metode ini adalah perhitungannya berdasarkan pada
UV langsung yang mana dapat di tampilkan dengan sederhana menggunakan
spektrofotometer UV.
(Yu Cesoy, 2000)
Pada penentuan titik isobestik UV spektrum dari kedua obat dicatat pada grafik
yang sama untuk memperoleh titk isobestik. Kedua obat memiliki absorbansi pada
panjang gelombang yang sama, ini mengakibatkan adanya titik yang berpotongan yang di
sebut sebagai titik isobestik.
Masalah pada spectrum overlapping dari komponen yang berbeda sering terjadi
pada spektrofotometri. Untuk campuran dua komponen spektrum absorbansi diukur dan
absorbansi pada panjang gelombang dipisahkan oleh amplitudo yang sesuai pada
penyerapan spectrum larutan standar dari satu komponen spectrum rasio derivative sisa
proporsional dengan konsentrasi komponen lain.
(Lin et al, 2001)
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Kuvet
2. Spektrofotometer
3. Mikropipet
4. Pipet tetes
5. Gelas ukur
6. Beker glass
7. Labu ukur 10 mL
8. Labu ukur 50 mL
9. Labu ukur 100 mL
10. Blue tip
11. Corong
12. Kertas saring
13. Mortir dan stamper
14. Neraca analitik
Bahan :
1. Tablet Oskadon
2. Etanol
3. Methanol
4. Aquadest
D. Prosedur Resmi
Stuktur Kafein :
Sensitive, ketepatan, akurat, dan pengembangan metode spektrofotometri UV
untuk estimasi simultan Paracetamol (PARA) dan Kafein (CAF) secara simultan dalam
bidang farmasi. Metode B melibatkan persamaan pengembangan absorbansi-Q pada titik
isobastic (259,5 nm). Liniearitas diamati pada konsentrasi antara 2-16 mcg/mL untuk
Paracetamol dan 2-32 mcg/mL untuk Kafein dengan metode ini. Metode yang diusulkan
telah berhasil di terapkan untuk menganalisis obat dalam bidang farmasi. Study lanjutan
telah dilakukan untuk memisahkan kecepatan metode ini. Metode ini telah divalidasi
sebagai pedoman ICH.
Cx = (Qm-Qy)xA1/(Qx-Qy)x ax1
Cy = (Qm-Qy)xA1/(Qy-Qx)x ay1
Dimana :
Qm = A2/A1
Qx = ax2/ax1
Qy = ay2/ay1
A2 = Absorbansi dari larutan pada 273 nm
A1 = Absorbansi dari larutan pada 259,5 nm
ax1 = Absorbansi dari PARA pada 259,5 nm (39)
ay1 = Absorbansi dari CAF pada 259,5 nm (38)
ax2 = Absorbansi dari PARA pada 273 nm (15)
ay2 = Absorbansi dari CAF pada 273 nm (51)
20 tablet ditimbang dan digerus menjadi bubuk dengan sempurna. Bubuk
kemudiaan ditimbang setara dengan 500mg Paracetamol dan 32mg Kafein, kemudian
dipindahkan ke dalam labu volumetri berukuran 100mL yang berisi 10mL methanol dan
50mL air suling dan diultrasonifikasi sekitar 15 menit. Air suling ditambahkan hingga
mencapai tanda pada labu volumetric. Larutan kemudian disaring dengan kertas saring
Whatman no.41. Hasil saringan kemudian digunakan pada metode A dan B. Kadar
PARA dan CAF ditentukan.
Metode B Penyerapan Rasio (Metode Q)
Larutan PARA dan CAF (10mcg/mL) diamati pada range antara 200-400nm
dengan air suling sebagai blanko. Untuk metode Q 259,5nm (titik isobastik) dan 273nm
(lamda makas Kafein) telah dipilih sebagai panjang gelombang pengukuran. Kadar
PARA dan CAF kemudian ditentukan dengan persamaan diatas.
(Vichare V.etal.2010,simultaneous
spectrophotometric Determination of
Paracetamol and Caffein in tablet
formulation, Inf.S.Pharmatech
Reserch vol 2.no4)
E. Skema Tahapan Tekhnik Kerja
1. Cara pembuatan stok dan kurva baku
Pembuatan larutan stok 0,2%
Ditimbang 200mg sampel dengan seksama
Ditambahkan aquadest ad 100mL ke dalam labu takar 100mL
Pencarian absorsivitas molar
Larutan standar dengan konsentrasi 10µg/mL
Ditambahkan aquadest ad 10mL
Diukur pada maks
Dihitung kadar Kafein dengan menggunakan metode determinasi simultan
Cx = (A2.ay1 – A1.ay2) / (ay2.ay1 – ax1.ay2)
Cy = (A1.ax2 – A2.ax1) / (ax2.ay1 – ax1.ay2)
Ditambah aquadest ad 10,0 mL
Diambil 100µL dimasukan dalam kuvet, dan dibaca absorbansinya pada panjang
gelombang 200-300nm
Paracetamol = 243nm
Kaffein = 273nm
Pencarian kadar sampel dengan Rasio absorbansi
Ditentukan konsentrasi untuk mencari panjang gelombang maksimalnya
Ditentukan panjang gelombang maksimal dari masing-masing komponen
maksimal PCT = 259,5nm dan 234nm
Kaffein = 259,5nm dan 273nm
Diukur absorbansi sampel pada panjang gelombang yang berbeda
Dihitung kadar Paracetamol dan Kaffein dengan menggunakan metode Rasio Absorbansi
2. Cara kerja parameter akurasi
Ditimbang 705,9 mg tablet Oskadon (sebanyak 4 kali untuk 4 kelompok)
Ditambahkan methanol 10 mL
Ditambahkan aquadest ad 100 mL
Ditambahkan dengan aquadest ad 10mL
Disaring, diambil 40µL dan di adkan 10mL dengan aquadest
Dibaca absorbansinya pada maks dari kaffein dan isobastik
Dihitung kadar kaffein dalam sampel
Dihiung % recovery nya
Masing-masing %recovery dari ketiga sampel penambahan zat aktif dibuat nilai RSD nya
Kriteria keberterimaan adalah RSD <1% dan angka recovery nya antara 98%-102
Diambil 5 mL
tanpa penambahan zat
aktif
penambahan 80% zat aktif (+1ml larutan stok PCT 2% dan 0,7 mL larutan stok
Kafein 0,2%)
penambahan 100% zat aktif
(+1,25 mL lar.stok PCT
dan 0,875 mL lar. Stok Kaffein)
penambahan 120% zat aktif
(+1,5 mL lar.stok PCT dan 1,05 mL
lar.stok Kaffein).
3. Cara kerja parameter linearitas
Ditimbang sampel dengan range 70%-130%
(494,13 mg; 564,72 mg; 635,31 mg; 705,9 mg; 776,49 mg; 847,08 mg; 917,67 mg)
Diambil metanol 10mL dan ditambah aquadest ad 50mL
Diambil 5mL dan di tambahkan aquadest ad 10mL
Diambil 100µL dan ditambah aquadest ad 10mL dalam labu takar 10mL
Dibaca absorbansinya pada λ maks dan ditentukan kadarnya menggunakan persamaan rasio
absorbansi
Data kadar dihitung menggunakan regresi linier antara kadar hitung vs absorbansi
Diperoleh nilai r dengan keberterimaannya >0,98
4. Cara kerja parameter ripitabilitas
Ditimbang 705,9 mg tablet oskadon sebanyak 7 kali
Masing-masing sampel diperlakukan sama
Ditambah methanol 10 mL dan aquadest ad 10mL
Diambil 5 mL
Tanpa zat aktif dan ditambah aquades ad 10 mL
Diambil 100 µL
Ditambah aquadest ad 10 mL
Dibaca absorbansinya pada maks
Data kadar dihitung dengan menggunakan regresi linear antara kadar terhitung VS
absorbansi
Dihitung nilai RSD nya, kriteria keberterimaan jika nilai RSD <2%
5. Cara kerja parameter presisi antara
Ditimbang….mg tablet oskadon sebanyak 7 kali
Masing-masing sampel diperlakukan sama
Ditambah methanol 10mL dan aquadest ad 50 mL
Diambil 5mL
Tanpa zat aktif dan ditambahkan aquadest ad 10mL
Diambil 100 µL
Ditambah aquadest ad 10 mL
Dibaca absorbansinya pada maks
Data kadar dihitung dengan menggunakan regresi linear antara kadar terhitung VS
absorbansi
Dihitung nilai RSD nya, criteria keberterimaannya jika nilai RSD nya <2%
Dilakukan pada hari yang berbeda
F. Hasil dan Perhitungan
AKURASI
DATA PENIMBANGAN
1. Berat kertas kosong : 259,3 mg
Berat kertas + zat : 965,5 mg
Berat kertas + sisa : 259,5 mg
Berat zat : 706 mg
2. Berat kertas kosong : 260,0 mg
Berat kertas + zat : 966,2 mg
Berat kertas + sisa : 260,2 mg
Berat zat : 706 mg
3. Berat kertas kosong : 259,5 mg
Berat kertas + zat : 965,7 mg
Berat kertas + sisa : 259,7 mg
Berat zat : 706 mg
4. Berat kertas kosong : 259,6 mg
Berat kertas + zat : 965,9 mg
Berat kertas + sisa : 259,8 mg
Berat zat : 706,1 mg
DATA ABSORBANSI
1. Orientasi
( nm ) Tanpa zat aktif + zat aktif 80 % + zat aktif 100% + zat aktif 120 %
261,6 0,345 0,565 0,619 0,730
272 0,225 0,315 0,340 0,413
2. Replikasi I
( nm ) Tanpa zat aktif + zat aktif 80 % + zat aktif 100% + zat aktif 120 %
261,6 0,346 0,550 0,602 0,762
272 0,221 0,309 0,346 0,443
3. Replikasi II
( nm ) Tanpa zat aktif + zat aktif 80 % + zat aktif 100% + zat aktif 120 %
261,6 0,336 0,572 0,608 0,702
272 0,206 0,328 0,350 0,448
4. Replikasi III
( nm ) Tanpa zat aktif + zat aktif 80 % + zat aktif 100% + zat aktif 120 %
261,6 0,339 0,571 0,610 0,775
272 0,208 0,326 0,352 0,457
PERHITUNGAN
a. Tanpa penambahan zat aktif
a. Orientasi
Qm= A 2A 1
=0,2250,345
=0,652
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,652−0,512 ) .0,345
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00025
Cy=0,00025 x500=0,125 %bv=0,125 g/100 ml
0,706 g/100 mlx100%=17 , 71 %b /b
b. Replikasi I
Qm= A 2A 1
=0,2110,346
=0,609
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,609−0,512 ) .0,346
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00017
Cy=0,00017 x500=0,087 %bv=0,087 g /100 ml
0,706 g /100 mlx 100 %=12, 32 %b /b
c. Replikasi II
Qm= A 2A 1
=0,2060,336
=0,613
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,613−0,512 ) .0,336
(1,021−0,512 ) .378,67=0,000176
Cy=0,000176 x500=0,088 %bv=0,088 g /100 ml
0,706 g /100 mlx100 %=12 ,46 %b /b
d. Replikasi III
Qm= A 2A 1
=0,2080,339
=0,614
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,614−0,512 ) .0,339
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00018
Cy=0,00018 x500=0,09 %bv= 0,09 g/100 ml
0,706 g/100 mlx100 %=12 , 75 %b /b
Kadar rata−rata=
17,71 %bb+12,32 %
bb+12,46 %
bb+12,75 %
bb
4=13,81 %
bb
b. Penambahan zat aktif 80 %
a. Orientasi
Qm= A 2A 1
=0,3150,565
=0,557
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,557−0,512 ) .0,565
(1,021−0,512 ) .378,67=0,000132
Cy=0,000132 x500=0,066 %bv=0,066 g/100 ml
0,706 g/100 mlx100 %=9,35 %b /b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0014 g/0,7ml
= 0,0014 % b/v = 0,0014
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,198 % b/b = 0,20 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 9,35 %
bb−13,81 %
bb
0,20 %bb
x 100 %
= - 2230 %
b. Replikasi I
Qm= A 2A 1
=0,3090,550
=0,562
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,562−0,512 ) .0,550
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00014
Cy=0,00014 x 500=0,070 %bv=0,070 g /100 ml
0,706 g /100 mlx 100 %=9,92 %b /b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0014 g/0,7ml
= 0,0014 % b/v = 0,0014
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,198 % b/b = 0,20 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 9,92%
bb−13,81%
bb
0,20%bb
x100%
= - 1945 %
c. Replikasi II
Qm= A 2A 1
=0,3280,372
=0,881
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,881−0,512 ) .0,572
(1,021−0,512 ) .378,67=0,0011
Cy=0,0011 x500=0,55 %bv= 0,55 g /100 ml
0,706 g /100 mlx100 %=77,90 %b/b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0014 g/0,7ml
= 0,0014 % b/v = 0,0014
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,198 % b/b = 0,20 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 77,90 %
bb−13,81 %
bb
0,20%bb
x100 %
= 32045 %
d. Replikasi III
Qm= A 2A 1
=0,3260,571
=0,571
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,571−0,512 ) .0,571
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00017
Cy=0,00017 x500=0,085 %bv=0,085 g /100 ml
0,706 g /100 mlx100 %=12 , 04 %b/b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0014 g/0,7ml
= 0,0014 % b/v = 0,0014
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,198 % b/b = 0,20 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 12,04 %
bb−13,81 %
bb
0,20%bb
x 100 %
= -885 %
Kadar rata−rata=−2230 %
bb+(−1945 ) % b
b+32045 %
bb+(−885)% b
b4
=6746,25 %bb
c. Penambahan zat aktif 100 %
a. Orientasi
Qm= A 2A 1
=0,3400,615
=0,549
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,549−0,512 ) .0,615
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00012
Cy=0,00012 x500=0,059 %bv=0,059 g/100 ml
0,706 g/100 mlx100 %=8,35 % b/b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,001175 g/0,875ml
= 0,00175 % b/v = 0,00175
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,248 % b/b = 0,25 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 8,35 %
bb−13,81 %
bb
0,25 %bb
x100 %
= - 2184 %
b. Replikasi I
Qm= A 2A 1
=0,3460,602
=0,575
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,575−0,512 ) .0,602
(1,021−0,512 ) .378,67=0,000197
Cy=0,000197 x500=0,098 %bv=0,098 g /100 ml
0,706 g /100 mlx100 %=13,88 % b/b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,001175 g/0,875ml
= 0,00175 % b/v = 0,00175
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,248 % b/b = 0,25 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 13,88 %
bb−13,81 %
bb
0,25%bb
x100 %
= 28 %
c. Replikasi II
Qm= A 2A 1
=0,3500,608
=0,576
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,576−0,512 ) .0,608
(1,021−0,512 ) .378,67=0,000202
Cy=0,000202 x500=0,101 %bv=0,101 g /100 ml
0,706 g/100 mlx 100 %=14,31 %b /b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,001175 g/0,875ml
= 0,00175 % b/v = 0,00175
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,248 % b/b = 0,25 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 14,31%
bb−13,81 %
bb
0,25%bb
x100 %
= 200 %
d. Replikasi III
Qm= A 2A 1
=0,3520,610
=0,577
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,577−0,512 ) .0,610
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00021
Cy=0,00021 x500=0,105 %bv=0,105 g/100 ml
0,706 g/100 mlx100 %=14,87 % b/b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,001175 g/0,875ml
= 0,00175 % b/v = 0,00175
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,248 % b/b = 0,25 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 14,87%
bb−13,81%
bb
0,25%bb
x100%
= 424 %
Kadar rata−rata=
−2184 %bb+28 %
bb+200 %
bb+424 %
bb
4=−383 %
bb
d. Penambahan zat aktif 120 %
a. Orientasi
Qm= A 2A 1
=0,4130,730
=0,566
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,566−0,512 ) .0,730
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00023
Cy=0,00023 x500=0,101 %bv=0,10 1 g /100 ml
0,706 g /100 mlx 100 %=14,30 %b /b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0021 g/1,05ml
= 0,0021 % b/v = 0,0021
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,297 % b/b = 0,30 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 14,30%
bb−13,81%
bb
0,30%bb
x100%
= 163,33%
b. Replikasi I
Qm= A 2A 1
=0,4430,762
=0,581
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,581−0,512 ) .0,762
(1,021−0,512 ) .378,67=0,0027
Cy=0,000197 x500=1,35 %bv= 1,35 g/100 ml
0,706 g/100 mlx100 %=191,22 %b /b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0021 g/1,05ml
= 0,0021 % b/v = 0,0021
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,297 % b/b = 0,30 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 191,22%
bb−13,81 %
bb
0,30 %bb
x100 %
= 59136,67%
c. Replikasi II
Qm= A 2A 1
=0,4480,772
=0,580
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,580−0,512 ) .0,772
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00046
Cy=0,00046 x500=0,23 %bv= 0,23 g /100 ml
0,706 g /100 mlx100 %=32,57 %b /b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0021 g/1,05ml
= 0,0021 % b/v = 0,0021
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,297 % b/b = 0,30 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 32,57%
bb−13,81%
bb
0,30%bb
x100 %
= 6253,33 %
d. Replikasi III
Qm= A 2A 1
=0,4570,775
=0,577
Cy=(Qm−Qx ) . A 1(Qy−Qx ) . ay 1
=(0,577−0,512 ) .0,775
(1,021−0,512 ) .378,67=0,00031
Cy=0,00031 x500=0,155 %bv=0,155 g/100 ml
0,706 g/100 mlx100 %=21,95 % b/b
Hasil teoritis = 0,2 g/100ml
= 0,0021 g/1,05ml
= 0,0021 % b/v = 0,0021
0,706g
100 ml
x100 %
= 0,297 % b/b = 0,30 % b/b
% Recovery = Hasil analisisHasil teoritis
x100 %
= 21,95 %
bb−13,81 %
bb
0,30%bb
x100 %
= 2713,33 %
Kadar rata−rata=
−2184 %bb+0,28%
bb+200 %
bb+424 %
bb
4=−389,93 %
bb
LINIERITAS
705,9mg 0,035% →kadar kafein 100%
a. Kadar 70%
70100
X 0,035% =0,0245%b/v
b. Kadar 80%
80100
X 0,035% = 0,028%b/v
c. Kadar 90%
90100
X 0,035% = 0,0315%b/v
d. Kadar 100%
100100
X 0,035% = 0,035%b/v
e. Kadar 110%
110100
X 0,035% = 0,0385%b/v
f. Kadar 120%
120100
X 0,035% = 0,042%b/v
g. Kadar 130%
130100
X 0,035% = 0,0455%b/v
Seri kadar (70%) Berat Sampel (mg) Kadar (%b/v)
70 494,13 0,024
80 564,72 0,028
90 635,31 0,0315
100 705,9 0,035
110 776,49 0,0385
120 847,08 0,042
130 917,67 0,0455
Data Penimbangan
70%
Berat Kertas : 0,2546
Berat Kertas +zat :0,7503
Berat Kertas + sisa :0,2558
Berat sampel :0,4945
80%
Berat Kertas : 0,2555
Berat Kertas +zat :0,8212
Berat Kertas + sisa :0,2562
Berat sampel :0,565
90%
Berat Kertas : 0,2480
Berat Kertas +zat :0,8840
Berat Kertas + sisa :0,2487
Berat sampel :0,6353
100%
Berat Kertas : 0,2457
Berat Kertas +zat :0,9518
Berat Kertas + sisa :0,2468
Berat sampel :0,705
110%
Berat Kertas : 0,2539
Berat Kertas +zat :1,0314
Berat Kertas + sisa :0,2545
Berat sampel :0,7769
120%
Berat Kertas : 0,2545
Berat Kertas +zat :1,1029
Berat Kertas + sisa :0,2555
Berat sampel :0,8474
130%
Berat Kertas : 0,2568
Berat Kertas +zat :1,1758
Berat Kertas + sisa :0,2577
Berat sampel :0,9181
Hasil Percobaan
ORIENTASI
Seri
Kadar
(%)
ABSORBANSI Qm Cy
(konsentrasi
kafein)
Linieritas (koefisien
korelasi)
244 nm 272 nm 261,6 nm 244
nm
272
nm
261,6
nm
70 1,306 0,378 0,682 0,554 9,394x10-5 0,958 0,961 0,959
80 1,379 0,394 0,712 0,553 9,223x10-5
90 1,487 0,427 0,771 0,554 1,017x10-4
100 1,628 0,469 0,846 0,554 1,116x10-4
110 1,775 0,509 0,915 0,556 1,251x10-4
120 1,849 0,536 0,962 0,557 1,338x10-4
130 2,291 0,657 1,182 0,556 1,616x10-4
Persamaan regresi linier : y= a +bx
Pada 244 nm Pada 272 nm Pada 261,6 nm
a= 0,180 a= 0,052 a= 0,101
b= 0,015 b= 0,004 b= 0,007
r= 0,958 r= 0,961 r= 0,959
REPLIKASI I
Seri Kadar
ABSORBANSI Qm Cy ( konsentrasi kafein)
Linieritas ( koefisien korelasi)
244 nm 272 nm 261,6 nm
244 nm
272 nm
261,6 nm
70% 1,206 0,342 0,624 0,548 7,355x10-5 0,989 0,996 0,99680% 1,339 0,381 0,693 0,550 8,478x10-5
90% 1,452 0,412 0,752 0,548 8,839x10-5
100% 1,505 0,431 0,782 0,551 9,755x10-4
110% 1,649 0,475 0,853 0,557 1,187x10-4
120% 1,734 0,494 0,893 0,553 1,157x10-4
130% 1,762 0,520 0,935 0,562 1,358x10-4
Persamaan regresi linier : y= a +bxPada 244 nm= Pada 272 nm Pada 261,6 nma= 0,573 a= 0,143 a= 0,278
b= 0,009 b= 0,003 b= 0,005r= 0,989 r= 0,996 r= 0,996
REPLIKASI II
Seri Kadar
ABSORBANSI Qm Cy ( konsentrasi
kafein)
Linieritas ( koefisien korelasi )
244 nm 272 nm 261,6 nm 244 nm
272 nm
261,6 nm
70% 1,177 0,333 0,609 0,547 7,012x10-5 0,975 0,978 0,97880% 1,224 0,347 0,634 0,544 6,844x10-5
90% 1,381 0,390 0,712 0,548 8,369x10-5
100% 1,455 0,412 0,750 0,549 8,996x10-5
110% 1,700 0,482 0,873 0,552 1,109x10-4
120% 1,708 0,481 0,877 0,548 1,031x10-4
130% 1,760 0,505 0,912 0,554 1,203x10-4
Persamaan regresi linier : y= a +bx
Pada 244 nm Pada 272 nm Pada 261,6 nm
a= 0,402 a= 0,109 a= 0,211
b= 0,011 b= 0,003 b= 0,006
r= 0,975 r= 0,978 r= 0,978
REPLIKASI III
Seri Kadar
ABSORBANSI Qm Cy (konsentrasi
kafein )
Linieritas ( koefisien korelasi)
244 nm 272 nm 261,6 nm 244 nm
272 nm
261,6 nm
70% 1,146 0,322 0,592 0,544 6,391x10-5 0,979
0,978 0,98080% 1,253 0,354 0,647 0,547 7,450x10-5
90% 1,324 0,372 0,682 0,545 7,526x10-5
100% 1,405 0,398 0,727 0,547 8,371x10-5
110% 1,653 0,470 0,853 0,551 1,064x10-4
120% 1,733 0,490 0,889 0,551 1,109x10-4
130% 1,758 0,497 0,905 0,549 1,1086x10-
4
Persamaan regresi linier : y= a +bx
Pada 244 nm Pada 272 nm Pada 261,6 nm
a= 0,351 a= 0,095 a= 0,187
b= 0,011 b= 0,003 b= 0,006
r= 0,979 r= 0,978 r= 0,980
Perhitungan
λ PARASETAMOL = 244 nm
λ KAFEIN = 272 nm ( A2)
λISOBESTIK = 261,6 nm ( A1)
A = .b.c (b =1cm)
1. Kafein
Pada 244 nm → = 0,253 x5001 x .0,2 %
= 632,5
Pada 272 nm → = 0,312 x 500
1 x0,2 % = 780
Pada 261,6 nm → = 0,291 x 500
1 x0,2 % = 727,5
2. Parasetamol
Pada 244 nm → = 1,589x 1000
1 x2 % = 794,5
Pada 272 nm → = 0,389 x1000
2 x2 % = 194,5
Pada 261,6 → = 0,779 x1000
1 x2 % = 289,5
MENENTUKAN NILAI Qx DAN Qy
Qx = ax2ax1
= 194,5389,5
= 0,499
Qy = ay 2ay 1
= 780
727,5 = 1,072
Perhitungan kadar kafein dalam sampel :
Cy = (Qm−Qx ) A 1(Qy−Qx ) Ay1
1. ORIENTASI
a. Seri kadar 70 %
Cy = (0,554−0,499 ) 0,682(1,072−0,499 )727,5
= 9,394x10-5
b. Seri kadar 80%
Cy = (0,553−0,499 )0,712(1,072−0,499 )727,5
= 9,223x10-5
c. Seri kadar 90%
Cy = (0,554−0,499 ) 0,771(1,072−0,499 )727,5
= 1,017x10-4
d. Seri kadar 100%
Cy = (0,554−0,499 ) 0,846(1,072−0,499 )727,5
= 1,16x10-4
e. Seri kadar 110%
Cy = (0,556−0,499 ) 0,915(1,072−0,499 )727,5
= 1,251x10-4
f. Seri kadar 120%
Cy = (0,557−0,499 ) 0,962(1,072−0,499 )727,5
= 1,338x10-4
g. Seri kadar 130%
Cy = (0,556−0,499 )1,182(1,072−0,499 )727,5
= 1,616x10-4
2. REPLIKASI I
a. Seri kadar 70%
Cy = (0,548−0,499 )0,624(1,072−0,499 )727,5
= 8,478x10-5
b. Seri kadar 80%
Cy = (0,550−0,499 )0,693(1,072−0,499 )727,5
= 8,478x10-5
c. Seri kadar 90%
Cy = (0,548−0,499 )0,752(1,072−0,499 )727,5
= 8,839x10-5
d. Seri kadar 100%
Cy = (0,551−0,499 )0,782(1,072−0,499 )727,5
= 9,755x10-5
e. Seri kadar 110%
Cy = (0,557−0,499 ) 0,853(1,072−0,499 )727,5
= 1,187x10-4
f. Seri kadar 120%
Cy = (0,553−0,499 )0,893(1,072−0,499 )727,5
= 1,157x10-4
g. Seri kadar 130%
Cy = (0,562−0,499 )0,925(1,072−0,499 )727,5
= 1,398x10-4
3. REPLIKASI II
a. Seri kadar 70%
Cy = (0,547−0,499 ) 0,609(1,072−0,499 )727,5
= 7,012x10-5
b. Seri kadar 80%
Cy = (0,544−0,499 ) 0,634(1,072−0,499 ) 727,5
= 6,844x10-5
c. Seri kadar 90%
Cy = (0,548−0,499 )0,712(1,072−0,499 )727,5
= 8,369x10-5
d. Seri kadar 100%
Cy = (0,549−0,499 )0,750(1,072−0,499 )727,5
= 8,996x10-5
e. Seri kadar 110%
Cy = (0,552−0,499 )0,873(1,072−0,499 )727,5
= 1,109x10-4
f. Seri kadar 120%
Cy = (0,548−0,499 )0,877(1,072−0,499 )727,5
= 1,031x10-4
g. Seri kadar 130%
Cy = (0,554−0,499 ) 0,912(1,072−0,499 )727,5
= 1,203x10-4
4. REPLIKASI III
a. Seri kadar 70%
Cy = (0,544−0,499 ) 0,592(1,072−0,499 )727,5
= 6,391x10-5
b. Seri kadar 80%
Cy = (0,547−0,499 ) 0,647(1,072−0,499 )727,5
= 7,450x10-5
c. Seri kadar 90%
Cy = (0,545−0,499 )0,682(1,072−0,499 )727,5
= 7,526x10-5
d. Seri kadar 100%
Cy = (0,547−0,499 ) 0,727(1,072−0,499 )727,5
= 8,371x10-5
e. Seri kadar 110%
Cy = (0,551−0,499 )0,853(1,072−0,499 )727,5
= 1,064x10-4
f. Seri kadar 120%
Cy = (0,551−0,499 )0,889(1,072−0,499 )727,5
= 1,109x10-4
g. Seri kadar 130%
Cy = (0,549−0,499 )0,905(1,072−0,499 )727,5
= 1,086x10-4
RIPITABILITAS
Seri Kadar Berat Sampel Kadar
70% 177,22 mg 0,01715 % b/v
80% 202,53 mg 0,0196 % b/v
90% 227,85 mg 0,02205 % b/v
100% 253,17 mg 0,0245 % b/v
110% 278,48 mg 0,02695 % b/v
120% 303,80 mg 0,0294 % b/v
130% 392,12 mg 0,03185 % b/v
Perhitungan Ripitabilitas
Tablet yang ditimbang = berat total 20 tablet
20=14,118 gram
20=705,9 mg
Kadar kafein
705,9 mg ~ 35 mg kafein ad 100 mL aquadest
Kadar kafein =
35 mg100 mL = 0,035% g/ 100 mL = 0,035% b/v
Absorbansi
Abs = 244,0
(Parasetamol) = 272,0 (kafein)
= 261,6 (isobestik)
I 0 2,217 0,417 0,745
R1 1,424 0,417 0,743
R2 1,418 0,409 0,741
R3 1,428 0,413 0,746
II 0 1,945 0,575 1,019
R1 1,948 0,577 1,021
R2 1,946 0,573 1,016
R3 1,949 0,571 1,018
III 0 2,208 0,666 1,167
R1 2,208 0,659 1,159
R2 2,208 0,658 1,159
R3 2,210 0,662 1,163
IV 0 2,011 0,596 1,047
R1 2,002 0,580 1,025
R2 2,029 0,601 1,041
R3 2,018 0,590 1,035
V 0 2,320 0,880 1,539
R1 2,320 0,868 1,515
R2 2,322 0,868 1,517
R3 2,324 0,862 1,519
VI 0 2,423 1,316 2,394
R1 2,427 1,434 2,426
R2 2,424 1,417 2,392
R3 2,420 1,422 2,412
VII 0 2,444 1,100 1,900
R1 2,422 1,097 1,899
R2 2,422 1,103 1,899
R3 2,424 1,105 1,894
Penimbangan Bahan (mg)
N B.K BK + zat BK + zat B.
o sisa zat
1259,0 964,5 259,8
704,7
2260,2 968,3 260,6
707,7
3260,9 967,0 261,0
706,0
4261,1 967,7 258,3
706,6
5260,8 968,0 261,0
707,0
6260,9 967,1 257,1
710,0
7261,1 966,5 260,1
706,4
8259,5 965,0 259,8
705,2
9260,3 968,9 260,9
708,0
10261,2 967,5 261,6
705,9
11261,5 968,0 261,9
706,1
12261,0 968,5 261,2
707,3
13261,1 967,3 261,5
705,8
14261,3 967,0 261,5
705,5
15259,4 964,9 259,7
705,2
16260,5 968,7 261,0
707,7
17261,0 967,3 261,3
706,0
18261,3 968,2 261,7
706,5
19261,7 968,7 262,0
706,7
20261,4 967,6 261,8
705,8
21261,8 967,4 262,0
705,4
22259,1 964,7 259,5
705,2
23260,8 968,5 261,1
707,4
24261,4 967,0 261,9
705,1
25260,9 967,6 261,4
706,2
26261,1 967,7 261,6
706,1
27260,7 967,2 261,3
705,9
28260,8 968,8 261,7
707,1
Perhitungan kadar standar
A = b. c
a. kaff =
Ab .c
244 =
0,253 x FP1 x 0,2 %
=
0,253 x 500 0,2
= 632,5 244
b. kaff 273
kaff =
0,312 x 5001. 0,2
= 780
c. kaff 261,6
kaff =
291 x 5001. 0,2
= 272,5
Rumus kadar kaffein dengan metode rasio abs =
Cy = (Qm – Qx) . A1 / (Qy – Qx) . ay1
Ket :
Qm = A2/ A1
Qx = ax2 / ax1
Qy = ay2 / ay1
Ket :
A2 = absorbansi (sampel) campuran caffeine pada 272 nm (caff)
A1 = absorbansi (sampel) campuran caffeine pada 261,6 nm (PCT)
ax1 = absorbansi PARA 261,6 nm
ay1 = absorbansi CAF 261,6 nm
ax2 = absorbansi PARA 273 nm
ay2 = absorbansi CAF 273 nm
PCT standar :
PCT =
1,589 x 10001 x 2% = 794,5 244
PCT =
0,389 x 10001 x 2% = 194,5 272
PCT =
0,779 x 10001 x 2% = 389,5 261,6
Perhitungan Qm
1. Qm =
A2
A1
=0 , 4170 , 745 = 0,559
2. Qm =
0 ,4170 ,743 = 0,561
3. Qm =
0 ,4090 ,741 = 0,551
4. Qm =
0 ,4130 ,746 = 0,553
5. Qm =
0 ,5751 ,019 = 0,564
6. Qm =
0 ,5771 ,021 = 0,565
7. Qm =
0 ,5731, 016 = 0,563
8. Qm =
0 ,5711, 018 = 0,560
9. Qm =
0 ,6661 ,167 = 0,570
10. Qm =
0 ,6591 ,167 = 0,568
11. Qm =
0 ,6581 ,159 = 0,567
12. Qm =
0 ,6621 ,163 = 0,569
13. Qm =
0 ,5961 ,047 = 0,569
14. Qm =
0 ,5801 ,025 = 0,565
15. Qm =
0 ,6011 ,041 = 0,577
16. Qm =
0 ,5901 ,035 = 0,570
17. Qm =
0 ,8801 ,539 = 0,572
18. Qm =
0 ,8681 ,515 = 0,573
19. Qm =
0 ,8681 ,517 = 0,572
20. Qm =
0 ,8621 ,519 = 0,567
21. Qm =
1 ,3162 ,394 = 0,549
22. Qm =
1, 4342 ,426 = 0,591
23. Qm =
1, 4172 ,392 = 0,592
24. Qm =
1, 4222 ,412 = 0,589
25. Qm =
1 ,1001,900 = 0,579
26. Qm =
1, 0971 ,899 = 0,578
27. Qm =
1 ,1031,899 = 0,581
28. Qm =
1 ,1051, 894 = 0,583
Qx =
ax2
ax1
=194 ,5389 , 5
= 0,499
Qy =
ay2
ay1
=780272 , 5 = 2,862
Kadar Ck =
(Qm - Qx ) . A1
(Qy - Qx ) ay1
1. C =
(0,559 - 0,499 ) . 0,745(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 6,94 x 10-5
Kadar = 6,94 x 10-5 x 200 / 0,7047 x 100%
= 1,97 % b/b
2. C =
(0,561 - 0,499 ) . 0,743(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 6,97 x 10-5
Kadar = 6,97 x 10-5 x 200 / 0,7077 x 100%
= 1,97 % b/b
3. C =
(0,551 - 0,499 ) . 0,741(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 5,98 x 10-5
K adar = 65,98 x 10-5 x 200 / 0,706 x 100%
= 1,69 % b/b
4. C =
(0,553 - 0,499 ) . 0,746(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 6,26 x 10-5
K adar = 6,26 x 10-5 x 200 / 0,7066 x 100%
= 1,77 % b/b
5. C =
(0,564 - 0,499 ). 1,019(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,03 x 10-4
Kadar = 1,03 x 10-4 x 200 / 0,703 x 100%
= 2,93 % b/b
6. C =
(0,565 - 0,499 ) . 1,021(2,862 - 0,499) . 272,5 = 1,05 x 10-4
K adar = 1,05 x 10-4 x 200 / 0,710 x 100%
= 2,96 % b/b
7. C =
(0,563 - 0,499 ) . 1,016(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,01 x 10-4
K adar = 1,01 x 10-4 x 200 / 0,7064 x 100%
= 2,86 % b/b
8. C =
(0,560 - 0,499 ) . 1,018(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 9,643 x 10-5
K adar = 9,643 x 10-5 x 200 / 0,7052 x 100%
= 2,73 % b/b
9. C =
(0,570 - 0,499 ) . 1,167(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,29 x 10-4
K adar = 1,29 x 10-4 x 200 / 0,708 x 100%
= 3,64% b/b
10. C =
(0,568 - 0,499 ) . 1,159(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,24 x 10-4
Kadar = 1,24 x 10-4 x 200 / 0,7159 x 100%
= 3,51% b/b
11. C =
(0,567 - 0,499 ) . 1,159(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,22 x 10-4
K dar = 1,22 x 10-4 x 200 / 0,7061 x 100%
= 3,46 % b/b
12. C =
(0,569 - 0,499 ) . 1,163(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,26 x 10-4
Kadar = 1,26 x 10-4 x 200 / 0,7073 x 100%
= 3,563 % b/b
13. C =
(0,569 - 0,499 ) . 1,047(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,138 x 10-4
K = 1,138 x 10-4 x 200 / 0,7058 x 100%
= 3,910 % b/b
14. C =
(0,565 - 0,499 ) . 1,025(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,05 x 10-4
K adar = 1,05 x 10-4 x 200 / 0,705,5 x 100%
= 2,98 % b/b
15. C =
(0,577 - 0,499 ) . 1,041(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,26 x 10-4
Kadar = 1,26 x 10-4 x 200 / 0,7052 x 100%
= 3,57 % b/b
16. C =
(0,570 - 0,499 ) . 1,035(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,14 x 10-4
Kadar = 1,14 x 10-4 x 200 / 0,7077 x 100%
= 3,22 % b/b
17. C =
(0,572 - 0,499 ) . 1,539(2,862 - 0,499) . 272,5 = 1,745 x 10-4
Kadar = 1,745 x 10-4 x 200 / 0,706 x 100%
= 4,94 % b/b
18. C =
(0,573 - 0,499 ) . 1,515(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,741 x 10-4
K adar = 1,741 x 10-4 x 200 / 0,7065 x 100%
= 4,93 % b/b
19. C =
(0,572 - 0,499 ) . 1,517(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,719 x 10-4
Kadar = 1,79 x 10-4 x 200 / 0,7067 x 100%
= 4,86 % b/b
20. C =
(0,549 - 0,499 ) . 1,519(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,179 x 10-4
Kadar = 1,179 x 10-4 x 200 / 0,7058 x 100%
= 3,34 % b/b
21. C =
(0,549 - 0,499 ) . 2,394(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 1,86 x 10-4
Kadar = 1,86 x 10-4 x 200 / 0,7054 x 100%
= 5,27 % b/b
22. C =
(0,591 - 0,499 ) . 2,426(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 3,47 x 10-4
Kadar = 3,47 x 10-4 x 200 / 0,7052 x 100%
= 9,84 % b/b
23. C =
(0,592 - 0,499 ) . 2,392(2,862 - 0,499 ) . 272,5 = 3,45 x 10-4
Kadar = 3,45 x 10-4 x 200 / 0,7074 x 100%
= 9,75 % b/b
24. C =
(0,589 - 0,499 ) . 2,412(2,862 - 0,499) . 272,5 = 3,37 x 10-4
Kadar = 3,37 x 10-4 x 200 / 0,7051 x 100%
= 9,56 % b/b
25. C =
(0,579 - 0,499 ) . 1,900(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 2,36 x 10-4
Kadar = 2,36 x 10-4 x 200 / 0,7062 x 100%
= 6,69 % b/b
26. C =
(0,578 - 0,499 ) . 1,899(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 2,33 x 10-4
Kadar = 2,33 x 10-4 x 200 / 0,7061 x 100%
= 6,59 % b/b
27. C =
(0,585 - 0,499 ) . 1,899(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 2,42 x 10-4
Kadar = 2,42 x 10-4 x 200 / 0,7059 x 100%
= 6,86 % b/b
28. C =
(0,583 - 0,499 ) . 1,894(2,862 - 0,499 ). 272,5 = 2,47 x 10-4
Kadar = 2,47 x 10-4 x 200 / 0,7071 x 100%
= 6,99 % b/b
SD = 2,38
RSD =
2,384,52
x 100%
= 53% > 2 % Tidak terima
No Abs
X + SD
Kadar (%)
X + SD
1
2
3
4
5
6
7
0,413 + 0,004
0,576 + 0,002
0,660 + 0,002
0,590 + 0,011
0,866 + 0,003
1,424 + 0,009
1,102 + 0,004
1,81 + 0,144
2,85 + 0,115
3,51 + 0,052
3,26 + 0,297
4,38 + 0,898
9,72 + 0,143
6,81 + 0,204
RSD 0,6% 5,73%
RSD abs =
(0,04 + 0,02 + 0,002 + 0,011 + 0,002+ 0,009 + 0,004 )(0,413 + 0,576+0,660+0,590+0,866+1,424+1,102)
x 100%
=
0,0355,631
x 100%
= 0,6 % < 2 % diterima
RSD kadar =
(0,144 + 0,115 + 0,052 + 0,297 + 0,898+ 0,143 + 0,204 )(1,81 + 2,85+3,51+3,26 +4,38+9,72+6,81 )
x 100%
=
1,85332,34
x 100%
= 5,73 % < 2 % tidak diterima
PRESISI ANTARA
DATA PENIMBANGAN
Orientasi
1 2 3 4 5 6 7
Berat kertas kosong 0,2509 0,2498 0,2474 0,2489 0,2528 0,2609 0,2510
Berat kertas + zat 0,9475 0,9455 0,9551 0,9463 0,9630 0,9675 0,9528
Berat kertas +zat sisa 0,2517 0,2500 0,2467 0,2490 0,2531 0,2610 0,2517
Berat zat 0,6958 0,6955 0,7075 0,6973 0,7089 0,7069 0,7011
Replikasi
1 2 3 4 5 6 7
Berat kertas kosong 0,2520 0,2525 0,2493 0,2510 0,2346 0,2410 0,2407
Berat kertas + zat 0,9610 0,9518 0,9525 0,9534 0,9450 0,9450 0,9458
Berat kertas +zat sisa 0,2552 0,2557 0,2517 0,2518 0,2415 0,2415 0,2410
Berat zat 0,7049 0,6961 0,7008 0,7016 0,7035 0,7035 0,7048
DATA ABSORBANSI
Orientasi Replikasi I
272 244 251,6 272 244 261,6
I 0,530 1,708 0,920 0,572 1,913 1,063
II 0,484 1,558 0,854 0,529 1,804 0,966
III 0,488 1,631 0,881 0,563 1,900 1,021
IV 0,682 1,979 1,126 0,572 1,921 1,032
V 0,440 1,479 0,800 0,568 1,902 1,028
VI 0,417 1,422 0,759 0,581 1,814 1,001
VII 0,485 1,648 0,883 0,601 1,898 1,041
PERHITUNGAN
a. Orientasi
1. Qm=0,5300,920
=0,576
Caff =(0,576−0,499 ) .0,920(2,862−0,499 ) .272,5
=0,07084643,918
=1,100 x 10−4 x 200=0,022bv
Kadarbb=
0,022g
100 ml
0,698g
100 ml
x100 %=3,151 %bb
2. Qm=0,4840,854
=0,567
Caff =(0,567−0,499 ) .0,854(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0581643,918
=9.023 x 10−5 x200=0,018bv
Kadarbb=
0,018g
100 ml
0,6955g
100ml
x100 %=2,588 %bb
3. Qm=0,4880,881
=0,554
Caff =(0,554−0,499 ) .0,881(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0485643,918
=7,532 x10−5 x200=0,0151bv
Kadarbb=
0,0151g
100 ml
0,7075g
100ml
x100 %=2,134 %bb
4. Qm=0,6821,126
=0,606
Caff =(0,606−0,499 ) .1,126(2,862−0,499 ) .272,5
=0,12048643,918
=1,871 x10−4 x200=0,0374bv
Kadarbb=
0,0374g
100ml
0,698g
100 ml
x 100 %=5,364 %bb
5. Qm=0,4400,800
=0,55
Caff =(0,550−0,499 ) .0,800(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0408643,918
=6,336 x10−5 x 200=0,0127bv
Kadarbb=
0,0127g
100ml
0,7089g
100ml
x100 %=1,792 %bb
6. Qm=0,4170,759
=0,549
Caff =(0,549−0,499 ) .0,759(2,862−0,499 ) .272,5
=0,04795643,918
=5,984 x10−5 x 200=0,01179bv
Kadarbb=
0,01179g
100 ml
0,7065g
100 ml
x 100 %=1,669 %bb
7. Qm=0,4850,885
=0,549
Caff =(0,549−0,499 ) .0,885(2,862−0,499 ) .272,5
=0,04415643,918
=6,856 x10−5 x 200=0,0137bv
Kadarbb=
0,0137g
100ml
0,7011g
100 ml
x100 %=1,954 %bb
b. Replikasi I
1. Qm=0,5721,036
=0,552
Caff =(0,552−0,499 ) .1,036(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0549643,918
=8,527 x10−5 x 200=0,017bv
Kadarbb=
0,017g
100 ml
0,966g
100 ml
x100 %=2,149 %bb
2. Qm=0,5290,996
=0,548
Caff =(0,548−0,499 ) .0,996(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0469643,918
=7,294 x 10−5 x200=0,0145bv
Kadarbb=
0,0145g
100ml
0,6961g
100 ml
x100 %=2,096 %bb
3. Qm=0,5631,021
=0,551
Caff =(0,551−0,499 ) .1,021(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0535643,918
=8,312 x 10−5 x200=0,0166bv
Kadarbb=
0,0166g
100ml
0,7008g
100ml
x100 %=2,372 %bb
4. Qm=0,5721,032
=0,554
Caff =(0,554−0,499 ) .1,032(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,057643,918
=8,857 x 10−5 x200=0,0177bv
Kadarbb=
0,0177g
100ml
0,7016g
100ml
x100%=2,525 %bb
5. Qm=0,5681,028
=0,553
Caff =(0,553−0,499 ) .1,028(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0555643,918
=8,621 x10−5 x200=0,017bv
Kadarbb=
0,017g
100ml
0,7035g
100ml
x100%=2,451%bb
6. Qm=0,5811,001
=0,580
Caff =(0,580−0,499 ) .1,001(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0815643,918
=1,266 x10−4 x 200=0,025bv
Kadarbb=
0,025g
100ml
0,7035g
100ml
x100%=3,598%bb
7. Qm=0,6011,041
=0,577
Caff =(0,577−0,499 ) .1,041(2,862−0,499 ) .272,5
= 0,0815643,918
=1,266 x10−4 x200=0,025bv
Kadarbb=
0,025g
100ml
0,7048g
100ml
x100%=3,593%bb
PERHITUNGAN RSD KADAR
Orientasi (%bb) Replikasi (%
bb) x ± SD
3,151 2,419 2,785 ± 0,366
2,588 2,096 2,342 ± 0,3779
2,134 2,372 2,253 ± 0,1683
5,346 2,525 3,945 ± 2,007
1,792 2,451 2,1215 ± 0,3295
1,669 3,598 2,6335 ± 0,9645
1,954 3,593 2,7735 ± 0,8195
x 2,6934 ± 0,7147
RSD=SDx
x100 %
¿ 0,71472,6934
x 100 %
¿26,535% > 2 %
RSD tidak memenuhi
G. Pembahasan
Pada praktikum metode validasi penetapan kadar kafein dengan menggunakan
spektrofotometer metode rasio absorbansi, dilakukan dengan menentukan beberapa
parameter, yaitu parameter akurasi, parameter linearitas, parameter ripitabilitas, dan
parameter presisi antara. Validasi sendiri merupakan parameter yang digunakan untuk
mengetahui apakah metode yang digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Metode rasio absorbansi merupakan metode yang menggunakan dua panjang
gelombang terpilih, satu titik isobestik ( titik perpotongan dua panjang gelombang) dan
lainnya merupakan panjang gelombang maksimal dari salah satu kedua senyawa
tersebut. Pada percobaan ini sampel yang diperoleh adalah kafein yang berkhasiat
sebagai stimulan saraf otak dan kardiotonikum. Dimana kafein ini terdapat dalam tablet
oskadon yang juga mengandung parasetamol. Sehingga metode ini dapat digunakan
untuk menetapkan kadar kafein sekaligus parasetamol.
Parameter akurasi merupakan parameter yang digunakan untuk melihat kedekatan
hasil uji dengan nilai yang sebenarnya. Syarat keberterimaannya adalah jika RSD <1%
dan Recoveri antara 98%-102%. Dalam percobaan ini dilakukan penimbangan 20 tablet
oskadon dan diperoleh bobot rata-rata sebesar ……mg. Kemudian hasil penimbangan di
bagi menjadi 4 kelompok (kelompok pertam dengan penambahan zat aktif 80%,
kelompok kedua dengan penambahan zat aktif 100%, kelompok ketiga dengan
penambahan zat aktif 120%, dan kelompok yang ke empat tanpa penambahan zat aktif).
Pada masing-masing kelompok dilakukan replikasi 3 kali. Pada percobaan ini
diperoleh…….
Parameter yang selanjutnya adalah parameter linearitas, parameter ini merupakan
parameter yang digunakan untuk melihat respon metode terhadap perubahan jumlah
sempel. Pada parameter ini akan terlihat apakah dengan kenaikan jumlah sampel akan
menaikkan respon ( dalam hal ini respon dalam bentuk absorbansi). Dimana syarat
keberterimaannya adalah jika r>0,98. Dalam pengerjaan parameter ini dengan membuat
sejumlah sempel range kadarnya antara 70%-130% didapatkan nilai r pada λ 244nm, 272
nm dan 261,6 nm untuk orientasi yaitu 0,958; 0,961; 0,959. Sedangkan untuk replikasi I
nilai r sebesar 0,989;0,996;0,996. Untuk replikasi II sebesar 0,975;0,978;0,978 dan untuk
replikasi III sebesar 0,979;0,978;0,980.
Parameter yang ketiga adalah parameter ripitabilitas, yaitu suatu parameter yang
digunakan untuk melihat tingkat kedekatan hasil uji pada hari yang sama atau pada
kondisi kerja yang normal dan bertujuan untuk memperoleh data keterulangan yang dapat
memenuhi syarat keberterimaan. Syarat keberterimaannya adalah jika RSD <2%. Dalam
percobaannya di peroleh hasil RSD untuk absorbansi sebesar 0,6 % (<2%) berarti
diterima sedangkan RSD untuk kadar sebesar 5,73% (>2%) berarti tidak diterima.
Parameter yang terakhir adalah presisi antara, yaitu suatu parameter yang di
gunakan untuk melihat tingkat kedekatan hasil uji pada kondisi percobaan yang berbeda.
Dalam praktiknya diperoleh hasil……………
H. Kesimpulan dan Saran
I. Daftar Pustaka
Jain, A. Neha et al., 2011, Spectrophotometric Determination of Naproxen and
Esomeprazole in a Laboratory Mixture by Simultaneous Equation, Absorption
Correction, Abrorbtion Rasio and Area Under Curve Method, IJPSR, 2(5), 130-
134.
Yu Cesoi, Cem., 2000, Simultaneous Spectrophotometric Determination of Estradiol
Vallerate and Cyproterone Acetate, J.Fac.Pharm, Ankara, 29, 9-19.
Lin, Zhenyu et al., 2001, A New Method of Fourier-transform Smoothing With Rasio
Spectra Derivative Spectrophotometry, Fresenius J Anal Chem, 370, 997-1002.
J. Lampiran (Fotocopy prosedur resmi)