laporan proyek akhir danuar trianur rohman (091331039)
TRANSCRIPT
REALISASI KUNCI ELEKTRONIK BERBASIS
MIKROKONTROLER DENGAN SISTEM
INFORMASI SERVER MENGGUNAKAN
BLUETOOTH (BAGIAN SERVER)
Realization of Electronic Key Based Microcontroller with Server
Information System by Using Bluetooth (Server Part)
PROYEK AKHIR
untuk memenuhi sebagian persyaratan
menyelesaikan pendidikan Diploma III
Program Studi Teknik Telekomunikasi
Jurusan Teknik Elektro
diajukan oleh:
DANUAR TRIANUR ROHMAN
091331039
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Danuar Trianur Rohman
NIM : 091331039
Tempat, Tanggal Lahir : Purbalingga, 20 Januari 1991
SD lulus tahun : 2003 di MI Sumampir
SMP lulus tahun : 2006 di SMP Negeri 1 Rembang
SMA lulus tahun : 2009 di SMA Negeri 2 Purbalingga
Prestasi yang pernah dicapai:
1. Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Telekomunikasi (HIMATEL) –
Politeknik Negeri Bandung divisi IPTEK.
iv
[7:171] Dan (ingatlah) ketika Kami Mengangkat gunung ke atas mereka, seakan-akan
(gunung) itu naungan awan dan mereka yakin bahwa (gunung) itu akan jatuh menimpa
mereka. (Dan Kami Firmankan kepada mereka), “Peganglah dengan teguh apa yang telah
Kami Berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya
agar kamu menjadi orang-orang bertakwa.”
QS. al-A’raf: 171
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga
harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang
apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
LEMBAR PERSEMBAHAN
Pesan dari Ibu dan ayah:
Belajar yang benar dan sunguh – sungguh. Kalau mau apa-apa
jangan lupa baca Basmallah, dan selalu ingat kepada Yang Maha Kuasa.
Kupersembahkan Karyaku Ini untuk:
Ibu, Ayah, yang tercinta,
Kakak dan Adik yang tersayang,
Serta orang - orang yang selalu mendo’akan
dan selalu memberikan dukungan
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala
yang senantiasa mencurah limpahkan nikmat ilmu nikmat iman dan Islam serta
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan judul “Realisasi Kunci Elektronik Berbasis Mikrokontroler
dengan Sistem Informasi Server Menggunakan Bluetooth (Bagian Server)”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, atas izin dan kehendak-Nya proyek akhir ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
2. Ibu dan Ayah yang hingga sekarang selalu memberikan doa dan restunya.
Serta telah membanting tulang untuk merawat, mendidik, menyekolahkan
sehingga menjadikan penulis seperti sekarang ini, Terimakasih banyak.
3. Bapak Andry Haidar dan Bapak Teddi Hariyanto selaku dosen
pembimbing yang senantiasa sabar meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis, mengamalkan ilmu dan memberi masukan serta
solusi kepada penulis.
4. Staf dosen Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung yang
selama 3 tahun ini mengajari dan memberikan ilmunya kepada penulis.
Semoga ilmu yang telah kalian amalkan selalu bisa bermanfaat.
5. Yoyok Dwi Fitria Priyanto, yang telah menjadi partner dalam pembuatan
proyek akhir ini dan senantiasa bersabar. Makasih yok.
6. Deti Yuningsih, selaku orang pertama yang telah mengisi kekosongan
dalam diri penulis, dan selalu peduli, pengertian serta baik hati kepada
penulis. Pertemuan yang singkat ini semoga masih bisa berlanjut. Aamiin.
7. Baits, Ady, Agung, Bilkhis, Desna, Devi, Dio, Erwin, Fauziyyah, Fitra,
Roy, Ibnu, Ilham, Isti, Lia, Mikha, Pungki, Rifki, Rizky , Wika, Senny,
Susan, Subhan, Synthia, Tanjung, Tatik, dan Tiara. Terimakasih untuk 3
vi
tahun ini, penulis menjadi lebih mengenal dunia perkuliahan berkat kalian
semua, canda, tawa, seneng, tangis, semoga nanti kita semua masih bisa
bersilaturahmi, Aamiin.
8. Keluarga besar dan ikatan alumni HIMATEL, senang bisa mengenal
kalian semua, terimakasih atas semua perjalanan, kenangan, dan
pengalamannya. Untuk adik-adik kelas, jadikan HIMATEL himpunan
terbaik!!, Okee.
9. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proyek akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki penulis, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak. Penulis hanyalah manusia yang tidak luput dari
kesalahan, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT.
Akhir kata wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bandung, Juli 2012
Penulis
vii
ABSTRAK
Pada proyek Akhir ini akan dibahas mengenai kunci elektronik. Realisasi
yang ada selama ini berbasis mikrokontroler AT89C52 menggunakan port serial.
Namun sayangnya realisasi yang ada ini pada umumnya memiliki kelemahan
yaitu terbatasi oleh panjang kabel serial yang digunakan. Disini akan dicoba
metoda baru berbasiskan mikrokontroler ATMega8535 dengan memanfaakan
Visual Basic pada PC(server) sebagai program pemroses data dan Bluetooth
sebagai media transmisi antara mikrokontroler dan server. Metoda ini memiliki
keuntungan karena jaraknya lebih jauh dan juga lebih aman disebabkan adanya
server yang menyediakan database.
Kata kunci : Visual Basic, Server, Bluetooth, Database
ABSTRACT
In this final project will discuss about electronic key. The pre existing
realization based on AT89C52 microcontroller using a serial port. However this
realization has a weakness that is limited by the length of serial cable. In this final
project will use a new method based ATMega8535 microcontroller by utilizing
Visual Basic on the PC (server) as a data processing program and Bluetooth as
the transmission medium between the microcontroller and the server. This method
has the advantage over long distances and also more secure because the server
provides database.
Keyword : Visual Basic, Server, Bluetooth, Database
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
1 BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Pemecahan Masalah .................................................................................... 1
1.4 Tujuan Proyek Akhir ................................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah .......................................................................................... 3
1.6 Sistematika Laporan .................................................................................... 3
2 BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................................. 5
2.1 Visual Basic ................................................................................................. 5
2.1.1 IDE Visual Basic .................................................................................. 6
2.1.2 Komponen-komponen Visual Basic ..................................................... 7
2.1.3 Bahasa Visual Basic ............................................................................. 9
2.1.4 Percabangan dan Perulangan .............................................................. 12
2.1.5 ActiveX Data Object (ADO) ............................................................... 15
2.1.6 MSComm Control ............................................................................... 16
2.2 Database .................................................................................................... 16
2.2.1 Komponen Database .......................................................................... 17
2.2.2 Microsoft Access ................................................................................ 17
2.3 Komunikasi Data Serial ............................................................................ 18
2.3.1 Komunikasi serial asynchronous ....................................................... 19
2.3.2 Komunikasi serial synchronous ......................................................... 19
2.4 Komunikasi Bluetooth ............................................................................... 21
2.4.1 Topologi Jaringan ............................................................................... 21
2.4.2 Arsitektur Protokol Bluetooth ............................................................ 22
2.4.3 Wireless technologies Advantage and Disadvantages ....................... 26
ix
3 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ................................................... 27
3.1 Gambaran Umum Sistem .......................................................................... 27
3.2 Spesifikasi ................................................................................................. 28
3.3 Perancangan dan Realisasi Aplikasi Database ......................................... 31
3.3.1 Perancangan Database pada Ms. Access ............................................ 32
3.3.2 Koneksi Visual Basic dengan Microsoft Access ................................ 33
3.3.3 Realisasi Aplikasi Database Pada VB ............................................... 36
3.4 Perancangan dan Realisasi Aplikasi Bluetooth ......................................... 39
3.4.1 Koneksi Serial Bluetooth Dongle dengan Modul Bluetooth .............. 40
3.4.2 Realisasi Aplikasi Bluetooth .............................................................. 42
4 BAB IV PENGUJIAN UNJUK KERJA DAN ANALISA................................... 45
4.1 Pengujian Koneksi Visual Basic dengan Microsoff Access ...................... 45
4.2 Pengujian Media Transmisi Bluetooth ...................................................... 49
4.3 Pengujian Unjuk Kerja Sistem .................................................................. 52
4.4 Analisa ....................................................................................................... 53
5 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 55
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 55
5.2 Saran .......................................................................................................... 55
6 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56
7 LAMPIRAN .......................................................................................................... 57
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. IDE Visual Basic dengan Jendela-jendela yang Terbuka ...................... 6
Gambar 2. Toolbox Visual Basic 6.0 dengan Semua Kontrol Intrinsik. ................. 7
Gambar 3. Menambah Komponen .......................................................................... 9
Gambar 4. Hirarki Database ................................................................................. 17
Gambar 5. Komunikasi Simplex ............................................................................ 19
Gambar 6. Komunikasi Half Duplex ..................................................................... 20
Gambar 7. Komunikasi Full Duplex ..................................................................... 20
Gambar 8. Logo Bluetooth .................................................................................... 21
Gambar 9. Ilustrasi Terjadinya Sebuah Picoonet .................................................. 22
Gambar 10. Arsitektur Protokol Bluetooth ........................................................... 22
Gambar 11. Bagan Host Controller Interface ....................................................... 24
Gambar 12. Gambaran Umum Sistem .................................................................. 27
Gambar 13. Flowchart sistem ............................................................................... 28
Gambar 14. Komponen ADO Data Control ......................................................... 29
Gambar 15. Komponen DataGrid Control ........................................................... 29
Gambar 16. Komponen DataGrid Control ........................................................... 29
Gambar 17. Komponen Communications Control ............................................... 29
Gambar 18. Komponen Common dialog control .................................................. 29
Gambar 19. Komponen ActiveSkin ....................................................................... 30
Gambar 20. Komponen Windows Common control ............................................. 30
Gambar 21 . Bluetooth USB Dongle Micro v2.0 ................................................... 31
Gambar 22. Flowchart Perancangan Aplikasi Database ...................................... 31
Gambar 23. Database Relationships ..................................................................... 33
Gambar 24. Alur kerja pemrograman Database dalam Visual Basic ................... 33
Gambar 25. ADODC Properties ........................................................................... 34
Gambar 26. Menggunakan koneksi string ............................................................ 34
Gambar 27. Membuat koneksi string .................................................................... 34
Gambar 28. Pemilihan Database dan tes koneksi ................................................. 34
Gambar 29. Hasil koneksi string ........................................................................... 35
Gambar 30. Pemilihan Tabel ................................................................................ 35
xi
Gambar 31. Menambah Komponen DataGrid ...................................................... 35
Gambar 32. DataGrid Properties ........................................................................... 35
Gambar 33. Tampilan Retrieve Fields DataGrid1 ................................................ 35
Gambar 34. Realisasi Tab Edit_Data pada Form Pengguna ................................. 36
Gambar 35. Realisasi Tab Tabel_Pengguna pada Form Pengguna ...................... 36
Gambar 36. Flowchart Sorting Data ..................................................................... 37
Gambar 37. Realisasi Form Ruang ....................................................................... 37
Gambar 38. Realisasi Form Jabatan...................................................................... 37
Gambar 39. Akses 1 Form Akses Jabatan ............................................................ 38
Gambar 40. Akses 2 Form Akses Jabatan ............................................................ 38
Gambar 41. Akses 3 Form Akses Jabatan ............................................................ 38
Gambar 42. Tabel Info Akses pada Form Info Akses .......................................... 39
Gambar 43. Akses Ruang pada Form Info Akses ................................................. 39
Gambar 44. Menambah Device Bluetooth ............................................................ 40
Gambar 45. Bluetooth yang terdeteksi .................................................................. 40
Gambar 46. Memasukkan Passkey ....................................................................... 40
Gambar 47. Proses Pairing Bluetooth ................................................................... 40
Gambar 48. Proses Pairing Selesai........................................................................ 41
Gambar 49. Device Baru Terinstall ....................................................................... 41
Gambar 50. Serial Port Modul Bluetooth ............................................................. 41
Gambar 51. Flowchart Perancangan Aplikasi Bluetooth ...................................... 42
Gambar 52. Perancangan Tampilan Komunikasi Bluetooth ................................. 43
Gambar 53. Realisasi Aplikasi Komunikasi Bluetooth ......................................... 43
Gambar 54. Flowchart Cara Kerja Aplikasi Bluetooth ......................................... 44
Gambar 55. Realisasi Menu Utama ...................................................................... 44
Gambar 56. Penambahan Data .............................................................................. 45
Gambar 57. Data Tersimpan ................................................................................. 46
Gambar 58. Data Tersimpan Pada Ms. Access ...................................................... 46
Gambar 59. Pencarian Kode ................................................................................ 46
Gambar 60. Data Pencarian Ditampilkan Pada Form ........................................... 46
Gambar 61. Kode Tidak Ada ................................................................................ 47
Gambar 62. Update Data ....................................................................................... 47
xii
Gambar 63. Update ID Jabatan ............................................................................. 47
Gambar 64. Update Pada Ms. Access .................................................................... 47
Gambar 65. Hapus Data ........................................................................................ 48
Gambar 66. Data Terhapus Pada VB .................................................................... 48
Gambar 67. Data Terhapus Pada Ms. Access ........................................................ 48
Gambar 68. Sorting Nama..................................................................................... 49
Gambar 69. Pengecekan Serial Port Modul Bluetooth ......................................... 49
Gambar 70. Koneksi dengan COM8 ..................................................................... 50
Gambar 71. Mode Password pada Mikrokontroler............................................... 51
Gambar 72. Setup Pengukuran .............................................................................. 52
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keyword .................................................................................................. 10
Tabel 2. Tipe variabel, Pemakaian Storage dan Jangkauan Masing-masing ........ 11
Tabel 3. Operator Pada Visual Basic dan Urutan Operasi dari Atas ke Bawah .... 11
Tabel 4. Property ADO Data Control ................................................................... 15
Tabel 5. Property MSComm Control .................................................................... 16
Tabel 6. Kelas Bluetooth Radio ............................................................................ 23
Tabel 7. Keutungan dan Kerugian Teknologi Wireless ........................................ 26
Tabel 8. Tabel Pengguna ....................................................................................... 32
Tabel 9. Tabel Ruang ............................................................................................ 32
Tabel 10. Tabel Jabatan......................................................................................... 32
Tabel 11. Tabel Akses_Jabatan Terdiri dari 3 Tabel ............................................ 32
Tabel 12. Tabel Info_Akses .................................................................................. 32
Tabel 13. Pengiriman Data dari Server ke Mikrokontroler................................... 50
Tabel 14. Pengiriman Data dari Mikrokontroler ke Server................................... 51
Tabel 15. Pengujian Sistem untuk Ruang 1 .......................................................... 52
Tabel 16. Pengujian Jarak Tanpa Penghalang....................................................... 53
Tabel 17. Pengujian Jarak dengan Penghalang ..................................................... 53
BAB I Pendahuluan
Danuar Trianur Rohman 091331039 1
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masih tingginya angka pencurian yang ada di Indonesia dalam beberapa
kurun waktu terakhir, baik yang dilakukan oleh pihak luar dan khususnya dari
pihak dalam, pada suatu perbankan, perkantoran ataupun instansi-instansi lainnya,
menyebabkan pihak keamanan sedikit mengalami kesulitan karena tidak adanya
bukti yang autentik khususnya jika pelakunya dari pihak dalam. Berlandaskan
alasan tersebut, maka pada pintu ruangan-ruangan khusus diperlukan suatu alat
bantu yang hanya dapat diakses oleh beberapa orang dan dapat merekam siapa
saja yang mengakses ruangan tersebut sehingga dapat digunakan sebagai bukti.
Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk membuat sistem tersebut dan saat ini
perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana untuk
mempermudah merealisasikannya.
1.2 Perumusan Masalah
1. Pada suatu ruangan, biasanya diakses oleh semua orang sehingga tidak ada
batasan orang yang mengakses atau masuk ke suatu ruangan.
2. Kunci pintu pada umumnya harus dibuka secara manual tidak otomatis
terbuka.
3. Pada suatu ruangan biasanya tidak terdapat suatu rekaman atau data-data
orang yang masuk kedalam ruangan.
1.3 Pemecahan Masalah
Sistem keamanan kunci elektronik ber-password sebenarnya telah banyak
dikembangkan oleh berbagai pihak. Contohnya Aplikasi Komunikasi Data Antara
Kunci Elektronik dan PC Menggunakan serial port dengan memanfaatkan
mikrokontroler AT89C52 [3]. Akan tetapi sistem tersebut dibatasi jarak dan sistem
keamanan yang kurang.
BAB I Pendahuluan
Danuar Trianur Rohman 091331039 2
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Pada proyek akhir ini akan direalisasikan sebuah kunci elektronik ber-
password dengan memanfaatkan mikrokontroler ATMega8535 dan Bluetooth
sebagai media transmisi antara mikrokontroler dengan server (PC). Dalam
penyusunan proyek ahir ini, adapun pemecahan masalah berdasarkan masalah-
masalah yang timbul, diantaranya:
1. Untuk melakukan pergeseran slot kunci pada pintu agar otomatis yaitu
menggunakan solenoid yang telah dikontrol oleh mikrokontroler sehingga
beban pada solenoid tertarik.
2. Diperlukannya server (PC) untuk menyimpan data-data orang yang boleh
masuk keruangan, dan konektivitas antara server dengan kunci yang jaraknya
lumayan jauh dan bisa menembus dinding. Untuk konektivitas antara kunci
dan server digunakanlah media transmisi berupa Bluetooth sehingga bisa
terjadi komunikasi duplex.
3. Perancangan perangkat lunak pada server yang bisa berkomunikasi dengan
.kunci serta dapat menyimpan data orang-orang yang mengakses ruangan.
4. Untuk membuka slot kunci maka dilakukan input data berupa password yang
diketikkan pada keypad yang terdapat di pintu masuk yang selanjutnya akan
diproses mikrokontroler dan dikirim ke server melalui Bluetooth untuk
diolah. Jika data yang dimasukan benar, maka server akan mengirim data
balik ke mikrokontroler dan memberi perintah untuk membuka slot kunci.
Namun apabila data yang dimasukan salah, maka slot kunci tidak akan
terbuka.
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Adapun tujuan pembuatan Proyek Akhir adalah:
1. Merealisasikan kunci elektronik menggunakan mikrokontroler
ATMega8535 dengan media transmisi Bluetooth.
2. Membuat program komunikasi data antar mikrokontroler dengan
server menggunakan Buletooth.
3. Mengidentifikasi kendala-kendala penyebab terjadinya kegagalan
dalam pengiriman dan penerimaan informasi.
BAB I Pendahuluan
Danuar Trianur Rohman 091331039 3
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
1.5 Batasan Masalah
Proyek akhir ini dikerjakan oleh dua orang yaitu pada bagian
mikrokontroler dan bagian server. Dalam kasus ini penulis berada pada bagian
server. Adapun batasan dari proyek akhir ini yaitu:
1. Kode untuk membuka kunci pintu dan data pengakses pada ruangan diatur
pada server.
2. jarak antara kunci dengan server ± 10 m.
3. Jumlah Ruang yang dapat di akses ada tiga buah.
1.6 Sistematika Laporan
Laporan Proyek Akhir ini terbagi atas lima bab. Masing-masing bab
membahas masalah secara khusus. Namun masih tetap berhubungan antara satu
dengan lainnya. Pembahasan dalam masing-masing sub–bab dilakukan untuk
memberikan pengertian dan pemahaman lebih mendalam terhadap tema bab yang
bersangkutan. Sistematika laporan selengkapnya adalah sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini diberikan penjelasan tentang pentingnya topik yang sedang
dikerjakan dan latar belakang mengapa penulis memilih topik sistem keamanan
suatu ruangan khususnya disuatu Instansi besar. Pada bab ini juga dijelaskan
alasan mengapa media komunikasi yang dipilih menggunakan media transmisi
Bluetooth.
Bab II Tinjauan Teoritis
Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar komunikasi Bluetooth, software
Database serta bahasa pemrograman pendukung untuk merealisasikan Proyek
Akhir ini.
Bab III Perancangan dan Realisasi
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan aplikasi sistem monitoring dan
pengendali. Bab ini juga membahas mengenai diagram alir dan realisasi ke dalam
bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, untuk membangun aplikasi Database dan
perintah untuk pengendali mikrokontroler melalui Bluetooth.
BAB I Pendahuluan
Danuar Trianur Rohman 091331039 4
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Bab IV Pengujian Unjuk Kerja dan Analisisa
Bab ini akan membahas tentang pengujian unjuk kerja aplikasi yang meliputi
pengujian koneksi Visual Basic dengan Microsoff Access pada database melalui
Visual Basic dan kendali kunci elektronik melalui media transmisi Bluetooth.
Pengujian unjuk kerja sistem dilakukan pada jarak yang berbeda-beda. Dengan
demikian akan diketahui batas jarak maksimum yang masih baik untuk
komunikasi antar device. Bila terdapat kesalahan maka akan dilakukan analisa
untuk menentukan permasalahannya.
Bab V Penutup
Pada bab ini akan disimpulkan hasil-hasil percobaan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai dan saran untuk memperbaiki dari sistem yang dibuat.
Daftar Pustaka
Bagian ini berisikan referensi tentang proyek akhir dan referensi lain yang
menunjang.
Lampiran
Bagian ini berisikan listing program, manual cara kerja alat, tata dan lain
sebagainya.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 5
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2 BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Visual Basic
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa
pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic
dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, Visual Basic merupakan
pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s
All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman visual dan juga salah
satu developement tools untuk membangun aplikasi dalam lingkungan Windows.
Dalam pengembangan aplikasi, Visual Basic menggunakan pendekatan Visual
untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk coding-nya
menggunakan bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari.
Pada pemrograman Visual Basic, pengembangan aplikasi dimulai dengan
pembentukkan user interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang
digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program
untuk menangani kejadian-kejadian (event). Tahap pengembangan aplikasi
demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan
Bottom Up [1].
Berikut ini adalah keunggulan menggunakan Visual Basic 6.0 dibanding
dengan jenis bahasa pemrograman yang lain [7]:
1. Visual Basic adalah pemrograman yang sederhana. Hal-hal yang mungkin sulit
dalam pembuatan program akan lebih mudah dikerjakan di Visual Basic.
2. Karena berorientasi objek, maka dapat dibangun sebuah program aplikasi
dengan tampilan grafis yang menarik.
3. Visual Basic 6.0 dibuat oleh Microsoft, sehingga memudahkan mengakses
pustaka (library) yang tersedia dalam operasi windows.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 6
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2.1.1 IDE Visual Basic
Untuk dapat menggunakan Visual Basic, harus mengetahui terlebih dahulu
tentang IDE (Integrated Development Evironment) atau lingkungan kerja Visual
Basic itu sendiri. IDE Visual Basic 6 menggunakan model MDI (Multiple
Document Interface) [1]. Tampilan IDE Visual Basic terlihat seperti Gambar 1.
Gambar 1. IDE Visual Basic dengan Jendela-jendela yang Terbuka
Adapun jendela-jendela yang perlu diperhatikan:
Menu Bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti
menyimpan project, membuka project, dll.
Main Toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan
cepat.
Jendela Project, jendela ini berisi Gambaran dari semua modul yang
terdapat dalam aplikasi anda. Anda dapat menggunakan icon Toggle
Folders untuk menampilkan modul-modul dalam jendela tersebut secara
di-group atau berurut berdasarkan nama. Anda dapat menggunakan Ctrl+R
untuk menampilkan jendela project, ataupun menggunakan icon Project
Explorer.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 7
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Jendela Form Designer, jendela ini merupakan tempat anda untuk
merancang user interface dari aplikasi anda. Jadi jendela ini menyerupai
kanvas bagi seorang pelukis.
Jendela Toolbox, jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat anda
gunakan untuk mengembangkan user interface.
Jendela Code, merupakan tempat bagi anda untuk menulis koding. Anda
dapat menampilkan jendela ini dengan menggunakan kombinasi Shift-F7.
Jendela Properties, merupakan daftar properti-properti objek yang sedang
terpilih. Sebagai contohnya anda dapat mengubah warna tulisan
(foreground) dan warna latarbelakang (background). Anda dapat
menggunakan F4 untuk menampilkan jendela properti.
Jendela Color Palette, adalah fasilitas cepat untuk mengubah warna suatu
object.
Jendela Form Layout, akan menunjukan bagaimana form bersangkutan
ditampilkan ketika runtime.
2.1.2 Komponen-komponen Visual Basic
Pada pemrograman visual, pemrograman dilakukan dengan menggunakan
komponen-komponen yang tersedia pada toolbox. Toolbox standard diperlihatkan
pada Gambar 2.
Gambar 2. Toolbox Visual Basic 6.0 dengan Semua Kontrol Intrinsik.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 8
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Adapun secara garis besar fungsi dari masing-masing intrinsik kontrol
tersebut adalah sebagai berikut :
Pointer bukan merupakan suatu kontrol; gunakan icon ini ketika anda
ingin memilih kontrol yang sudah berada pada form.
Picture Box adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan image
dengan format: BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF
(metafile), EMF (enhanced metafile), GIF, dan JPEG.
Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang
tidak dapat diperbaiki oleh pemakai.
Text Box adalah kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki
oleh pemakai, dapat berupa satu baris tunggal, atau banyak baris.
Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol
lainnya.
Command Button merupakan kontrol hampir ditemukan pada setiap
form, dan digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika
pemakai melakukan klik padanya.
Check Box digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no,
true/false.
Option Button sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap
beberapa option yang hanya dapat dipilih satu.
List Box mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari
satu (bergantung pada property MultiSelect).
Combo Box merupakan konbinasi dari Text Box dan suatu List Box
dimana pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikkan maupun
pemilihan.
H-Scroll Bar dan V-Scroll Bar digunakan untuk membentuk scrollbar
berdiri sendiri.
Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan
interval waktu tertentu. Merupakan kontrol non-visual.
Drive List Box, Dir List Box, dan File List Box sering digunakan untuk
membentuk dialog box yang berkaitan dengan file.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 9
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Shape dan Line digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis,
persegi, bulatan, oval.
Image berfungsi menyerupai image box, tetapi tidak dapat digunakan
sebagai kontainer bagi kontrol lainnya. Sesuatu yang perlu diketahui
bahwa kontrol image menggunakan resource yang lebih kecil
dibandingkan dengan Picture Box
Data digunakan untuk data binding
OLE dapat digunakan sebagai tempat bagi program eksternal seperti
Microsoft Excel, Word, dll.
Tapi objek – objek pada toolbox dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan
user dalam pembuatan program aplikasinya. Cara menambah objek adalah dengan
klik kanan pada toolbox, lalu pilih components, sehingga akan muncul tampilan
seperti Gambar 3. selanjutnya pilih komponen - komponen kontrol / objek yang
dibutuhkan dengan menklik /menceklis pada kotak pilihan dan klik OK [5].
Gambar 3. Menambah Komponen
2.1.3 Bahasa Visual Basic
2.1.3.1 Variabel
Variabel merupakan tampungan atau tempat untuk menampung nilai yang
bersifat sementara saja. Nilai yang akan di isikan ke dalam variabel harus sesuai
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 10
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
dengan tipe data dari variabel tersebut. Sebab apabila tidak sesuai dengan tipe data
dari variabel, program akan error, kecuali jika memakai tipe data variant.
Variabel digunakan untuk menyimpan suatu nilai dan nilai yang ada
didalamnya dapat diubah sewaktu-waktu. Dalam membuat suatu nama variabel,
nama yang dipilih harus memenuhi aturan pengenal, adapun aturan yang berlaku
untuk pengenal, yaitu :
• Karakter yang dapat digunakan yaitu huruf, angka, atau garis bawah
• Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah.
• Panjang variabel tidak boleh lebih dari 255 karakter.
• Huruf kecil dan huruf kapital dibedakan.
• Tidak boleh memakai kata yang dipakai Visual Basic seperti dim, if, then,
private dan lain-lain.
Visual Basic memungkinkan untuk menggunakan variabel tanpa deklarasi.
Tetapi hal ini adalah kurang baik untuk program yang terstruktur dan menghindari
kesalahan pengolahan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam pengetikkan nama
variabel. Setiap variabel yang digunakan harus dideklarasikan, dapat digunakan
perintah : Option Explicit.
Pada setiap awal module, atau pada menu Tools, pilih Option, pilih tab
Editor, buat tanda check pada Require Variable Declaration. Deklarasi variabel
pada Visual Basic dapat dilakukan dengan keyword pada Tabel 1.
Tabel 1. Keyword
Keyword Keterangan
Public Berlaku pada level modul
Private Berlaku pada level modul
Dim Berlaku pada level modul dan level procedure
Static Berlaku pada level procedure
Apabila sebuah variabel kemudian dideklarasikan pada sebuah procedure
atau function, maka hanya pada procedure atau function tersebut nilai variabel
dikenali. Sedangkan jika ingin agar nilai variabel tersebut dapat dipakai di semua
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 11
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
form pada program, maka dapat dilakukan dengan mendeklarasikannya sebagai
variabel global pada module.
Ketepatan pemilihan tipe variabel akan sangat menentukan pemakaian
resources oleh aplikasi yang dihasilkan, adalah tugas programmer untuk memilih
tipe yang sesuai untuk menghasilkan program yang efisien dan memiliki
performansi tinggi [1], tipe variabel ditunjukkan pada Tabel 2.
.
Tabel 2. Tipe variabel, Pemakaian Storage dan Jangkauan Masing-masing
2.1.3.2 Operator
Operator adalah simbol yang digunakan dalam program untuk melakukan
suatu operasi. Dalam Visual Basic terdapat tiga jenis operator utama, yaitu
operator untuk operasi pembagian, operator untuk operasi perbandingan dan
operator untuk operasi logika [8], ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Operator Pada Visual Basic dan Urutan Operasi dari Atas ke Bawah
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 12
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2.1.4 Percabangan dan Perulangan
2.1.4.1 Percabangan
Pada beberapa kasus terkadang kita menginginkan komputer melakukan
suatu pernyataan tertentu bila suatu kondisi terpenuhi. Dalam Visual Basic
perintah percabangan/pemilihan keputusan dapat dilakukan dengan statement
If...Then dan Select Case [5].
1. Statement If...Then
Statement ini digunakan untuk melakukan aksi setelah melakukan
pengujian terhadap suatu kondisi. Pernyataan dalam blok statement hanya
akan dilaksanakan ketika kondisi pengetesan/pengujian bernilai benar.
Statement If...Then memiliki beberapa sintaks/cara penulisan sesuai dengan
jumlah pernyataan yang akan dieksekusi.
a. If...Then dengan Kondisi dan Pernyataan Tunggal
If <kondisi> Then <Pernyataan>
b. If...Then dengan Pernyataan Jamak
If <Kondisi> Then
<Pernyataan_1>
<Pernyataan_2>
. .
.
<Pernyataan_n>
End If
c. If...Then dengan 2 kondisi.
If <Kondisi> Then
<Pernyataan_Jika_Kondisi_Benar>
Else <Pernyataan_Jika_Kondisi_Salah>
End If
d. If...Then dengan kondisi jamak.
If <Kondisi_1> Then
<Pernyataan>
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 13
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
ElseIf <Kondisi_2> Then
<Pernyataan>
... ElseIf <Kondisi_n> Then
<Pernyataan>
Else
<Pernyataan>
End If
2. Statement Select Case
Sama halnya seperti statement If...Then, Select Case juga
mengerjakan suatu blok statement berdasarkan uji nilai ekspresi.
Perbedaannya adalah pada tata cara penulisan dan pengelompokan nilai dari
variabel/kondisi. Sintaks :
Select Case <Variabel penguji>
Case <Nilai_1>
<Pernyataan_1>
Case <Nilai_2>
<Pernyataan_2>
Case Else
<Pernyataan_n>
End Select
2.1.4.2 Perulangan
Proses perulangan dalam pemrograman dilakukan untuk mengerjakan
suatu proses operasi secara bertahap demi tahap dengan nilai variabel yang
menaik atau menurun. Dalam Visual Basic proses perulangan dapat dilakukan
dengan beberapa statement, diantaranya adalah statement For...Next dan
Do...Loop.
1. For...Next
Statement ini akan mengulangi suatu blok pernyataan sebanyak jumlah
yang ditentukan. Statement ini digunakan jika banyaknya jumlah perulangan
sudah diketahui. Sintaks:
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 14
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
For <Variabel_Pengulang> = NilaiAwal To NilaiAkhir [Step Tingkat]
<Pernyataan_1>
...
<Pernyataan_n>
Next <Variabel_Pengulang>
2. Do...Loop
Statement ini mengulang blok statement bila kondisi benar atau sampai
kondisi menjadi benar. Bila tidak ada perintah keluar, proses perulangan (loop)
akan terus berlangsung. Statement ini digunakan untuk kondisi yang
mempunyai nilai tidak pasti dan tidak berurutan. Statement ini memiliki dua
buah bentuk logika.
a. Statement Do...Loop...While
Statement ini akan mengerjakan pernyataan dalam blok statement ketika
kondisi bernilai benar, dan akan berhenti ketika kondisi sudah bernilai salah.
Sintaks:
Do While <Kondisi> Do
<Pernyataan_1> <Pernyataan_1>
... atau ...
<Pernyataan_n> <Pernyataan_n>
Loop Loop While <Kondisi>
b. Statement Do...Loop...Until
Statement ini akan mengerjakan pernyataan dalam blok statement ketika
kondisi bernilai salah, dan akan berhenti ketika kondisi mencapai nilai benar.
Sintaks:
Do Until <Kondisi> Do
<Pernyataan_1> <Pernyataan_1>
... atau ...
<Pernyataan_n> <Pernyataan_n>
Loop Loop Until <Kondisi>
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 15
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2.1.5 ActiveX Data Object (ADO)
Microsoft Visual Basic 6.0 memiliki teknologi akses data yaitu ActiveX
Data Object atau lebih dikenal dengan ADO. ADO digunakan untuk memanipulasi
informasi dari database relasional dan nonrelasional. ADO mampu meng-
integrasi-kan program aplikasi database dengan berbagai sumber data seperti
Microsoft Access, SQL Server, ODBC, Oracle, dan lain sebagainya. Microsoft
Activex Data Object (ADO) memungkinkan untuk membangun aplikasi
client/server yang dapat mengakses dan memanipulasi data dari sebuah server
dengan terlebih dahulu menentukan provider OLEDB-nya. ADO merupakan
sebuah Component Object Model (COM) yaitu sebuah komponen interface
otomatis yang dapat digunakan dalam beberapa bahasa pemrograman diantaranya
Microsoft Visual Basic 6.0, VBScript, JScript, Visual C++, dan Visual J++.
Dalam prakteknya dapat digunakan salah satu cara koneksi database
dengan ADO yaitu menggunakan ADO Data Control, menggunakan reference
library atau juga DataEvironment. Atau dapat juga digunakan ketiga – tiganya
dalam suatu project. Berikut beberapa metode yang ada dalam Activex Data
Object [6]. Property dari ADODC ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Property ADO Data Control
Metode Keterangan
AddNew Digunakan untuk membuat sebuah record baru yang kosong di dalam object recordset.
Update Digunakan untuk menyimp an hasil perubahan pada record di dalam object recordset.
Delete Digunakan untuk menghapus record yang sedang aktif.
Requery Digunakan untuk meng-update atau memperbarui data – data di dalam object recordset.
Find Digunakan untuk mencari record di dalam sebuah object recordset sesuai dengan kriteria tertentu.
MoveFirst Digunakan untuk berpindah atau menuju ke record yang pertama.
MoveLast Digunakan untuk menuju ke record yang terakhir MoveNext Digunakan untuk menuju ke record selanjutnya.
Open Digunakan untuk membuka object (Object Connection, Record, Recordset dan Stream).
Close Digunakan untuk menutup object.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 16
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2.1.6 MSComm Control
MSComm Control adalah komponen pada MS Visual Basic yang
digunakan pada suatu program aplikasi yang mampu mengirimkan atau menerima
data melalui serial port. MSComm Control ini berfungsi untuk mengakomodir
jalannya komunikasi dan transfer data dari komputer ke peralatan elektronik ber-
prosesor ataupun sebaliknya.
Microsoft Comm Control 6.0 ini berfungsi untuk :
1. Mengadakan hubungan dengan serial port PC
2. Berhubungan dengan alat komunikasi lain (contoh : modem)
3. Melakukan pertukaran data
4. Memonitor dan merespon event dan error yang terjadi pada hubungan serial
Property dan fungsi pada MSComm control ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Property MSComm Control
Property Keterangan
CommPort Menentukan nomor port serial
Settings Konfigurasi sesuai dengan device yang dipasang pada serial port
PortOpen Men-set kondisi communication port ke kondisi open atau close
Input Mengambil karakter atau membersihkan receive buffer
2.2 Database
Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data
dengan bantuan komputer yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan
cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun
pemanipulasian data, seperti menambah dan menghapus data. Manfaat database
banyak dijumpai di sekeliling kita. ATM (Anjungan Tunai Mandiri) merupakan
sebuah contoh teknologi informasi yang pada dasarnya memenfaatkan database,
yang memungkinkan seseorang bisa mengambil uang dimana saja dan kapan saja.
Aplikasi database yang lain dapat dijumpai pada toko-toko swalayan,
perpustakaan, dan bahkan pada Internet [5].
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 17
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2.2.1 Komponen Database
Komponen terbesar dalam suatu Sistem database adalah database itu
sendiri. Data dalam database dapat dikelompokkan dalam beberapa tabel. Tabel
merupakan kumpulan data sejenis. Sebuah tabel biasanya terdiri dari beberapa
field (kolom) dan record (baris), sebuah field menerangkan sebuah informasi
dalam tentang identitas data dalam tabel, sedangkan record menerangkan sebuah
data dalam tabel secara lengkap. Hirarki dari sebuah database dapat dilihat pada
Gambar 4. [5]
Gambar 4. Hirarki Database
2.2.2 Microsoft Access
Microsoft Access merupakan salah satu program aplikasi pengolah
Database berbasis RDBMS (Relational Database Management System) yang
paling mudah dan sering digunakan. Selain dapat dipakai sebagai single standing
system, Database yang dibuat menggunakan Microsoft Access juga dapat
dihubungkan dengan program aplikasi pembangun progam lain termasuk Visual
Basic [2].
Bagian-bagian di Microsoft Access :
1. Tabel
Tabel adalah tempat untuk menyimpan data. Tanpa tabel maka tidak dapat
menyimpan data, Jika tidak ada data yang disimpan data tidak dapat diproses.
2. Form
Form digunakan untuk merepresentasikan ke user atau menerima input-an
dari user. Data-data dalam tabel/query dalam bentuk interface grid, tombol,
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 18
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
dan lain-lain. Kontrol windows form dalam access bisa dimasukkan ke dalam
form lain sebagai control sub form, biasanya jika bekerja dalam transaksi
master-detail.
3. Query
Query adalah melihat sebagian atau seluruh data dari sebuah tabel atau
data. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Query:
o Menampilkan data-data tertentu pada suatu tabel.
o Menampilkan data dari dua tabel atau lebih dengan syarat antar tabel itu
ada field yang berhubungan.
o Dapat melakukan operasi perhitungan.
o Query biasanya digunakan sebagai sumber data untuk Report dan Form.
4. Report
Seperti halnya form, digunakan untuk merepresentasikan hasil olahan data
menjadi informasi yang siap di cetak di lembaran kertas.
Pembuatan report kita lakukan Jika ingin membuat laporan tentunya
segera menyiapkannya mencetak tabel sebagai laporan tetapi hasil cetakannya
tidak seperti laporan yang diinginkan.
5. Switch Board
Switch board adalah tampilan utama suatu program. Dengan
penggunaan switch board akan lebih mudah untuk mengelola data yang akan
dimasukkan pada sebuah database ataupun untuk melihat dan mengedit isi-isi
yang ada.
2.3 Komunikasi Data Serial
Komunikasi Data Serial penting untuk dibahas sebab jenis sistem
komunikasi ini akan digunakan oleh mikrokontroler dan PC untuk dapat saling
berinteraksi dan mengirimkan perintah melalui jalur komunikasi Bluetooth.
Sistem komunikasi data serial merupakan sistem komunikasi yang biasa
digunakan pada transmisi data jarak jauh. Port serial mengirim dan menerima data
per 1 bit, melalui 1 kabel. Sehingga bila dibandingkan dengan port paralel yang
mengirim data 8 bit dengan menggunakan 8 kabel bersamaan maka port serial
akan membutuhkan waktu 8 kali lebih lama dalam mengirim data 8 bit, tetapi
membutuhkan jumlah kabel yang lebih sedikit yaitu minimal 3 kabel (kabel
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 19
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
pengirim, kabel penerima, kabel ground). Kecepatan pengiriman data ditentukan
oleh baudrate yaitu jumlah bit yang dikirim tiap detik. Nilai dari baudrate
ditentukan dari UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) dan
USART (Universal Synchronous Asynchronous Receiver Transmitter). Terdapat
perbedaan dalam mengatur nilai baudrate berdasarkan UART dan USART karena
tergantung dari jenis pengiriman datanya [4].
2.3.1 Komunikasi serial asynchronous
Pada sistem asynchronous, data akan dikirim per karakter, dimana pada
setiap karakter akan diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit. Dengan
metode seperti ini maka penerima (receiver) mengetahui kapan sebuah karakter
masuk berdasarkan start bit-nya dan kapan berakhirnya berdasarkan stop bit-nya.
2.3.2 Komunikasi serial synchronous
Pada sistem synchronous, data tidak dikirim per karakter melainkan per
frame, dimana satu frame terdiri dari beberapa karakter sekaligus. Pada setiap
pengiriman frame terdapat karakter – karakter khusus yang akan digunakan
sebagai penanda batas awal dan batas akhir dari sebuah frame.
Komunikasi serial yang dipakai pada sistem Bluetooth untuk perancangan
alat yang dibuat adalah komunikasi serial asynchronous sebab protokol untuk
pengiriman maupun penerimaan datanya sama dengan.protokol komunikasi serial
asynchronous yang mana data dikirim setiap 8 bit (per karakter), serta diawali
start bit dan diakhiri stop bit. Sementara berdasarkan dari arah komunikasi data,
maka komunikasi data serial dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Sistem simplex
Dalam sistem simplex, komunikasi data dilakukan dalam satu arah saja,
yaitu dari transmitter ke receiver, oleh karena itu maka hanya dibutuhkan satu
jalur transmisi saja. Sistem komunikasi simplex dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Komunikasi Simplex
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 20
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2. Sistem duplex
Dalam sistem duplex, komunikasi data dilakukan dalam dua arah secara
timbal balik. Pada sistem ini maka sebuah perangkat yang ada dapat berfungsi
baik sebagai transmitter maupun receiver. Sistem duplex sendiri terdiri dari
dua macam, yaitu half duplex dan full duplex :
a. Sistem Half Duplex
Dalam sistem half duplex, jalur transmisi yang digunakan hanya satu.
Karena hanya ada satu jalur transmisi maka pengiriman data harus dilakukan
secara bergantian, satu sebagai transmitter dan lainnya sebagai receiver.
Adakalanya pada waktu bersamaan kedua perangkat berfungsi sebagai
transmitter, bila hal ini terjadi maka akan menimbulkan data collision. Sistem
komunikasi half duplex dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Komunikasi Half Duplex
b. Sistem Full Duplex
Dalam sistem full duplex, jalur transmisi yang digunakan ada dua.
Satu digunakan oleh transmitter dan satunya oleh receiver. Sistem
komunikasi full duplex dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Komunikasi Full Duplex
Sistem komunikasi Bluetooth yang digunakan pada perancangan alat
menggunakan sistem half duplex sebab pengiriman data Bluetooth yang
berasal dari mikrokontroler menuju ke PC maupun sebaliknya harus
dilakukan bergantian serta tidak dapat dilakukan bersamaan dalam waktu
yang sama.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 21
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2.4 Komunikasi Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific
and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang
mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara
host-host Bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Bluetooth
menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio yang
digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah
Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu
Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx.
Transceiver yang digunakan oleh Bluetooth bekerja pada frekuensi 2,4 GHz [9].
Logo Bluetooth diperlihatkan pada Gambar 8.
Gambar 8. Logo Bluetooth
2.4.1 Topologi Jaringan
Pada saat sebuah perangkat Bluetooh berada pada daerah jangkauan dari
perangkat Bluetooth lainnya maka mereka dapat membentuk sebuah koneksi ad-
hoc point-point seperti terlihat pada Gambar 9A atau koneksi point-to-multipoint.
Dua atau lebih perangkat yang terhubung dalam sebuah daerah disebut dengan
piconet. Beberapa piconet dapat terhubung bersama dalam ad-hoc scatternets.
Untuk itulah pada teknologi Bluetooth dikenal sebuah istilah “Master and
Slaves” dimana untuk mengontrol lalu lintas komunikasi data pada sebuah
piconet. Salah satu perangkat dari perangkat Bluetooth yang terhubung menjadi
master dan sisanya menjadi slave seperi terlihat pada Gambar 9B . Pada Bluetooth
specification 1.1 dapat terjadi komunikasi secara aktif antara sebuah master
sampai dengan tujuh buah slave. Scatternets terbentuk bila master dari sebuah
piconet menjadi slave pada piconet lainnya atau dapat pula terjadi bila sebuah
slave memiliki dua master seperti pada Gambar 9C. Dalam sebuah scatternet
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 22
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
dapat terdiri sampai dengan 10 buah piconet. Pada Gambar 9 akan diberikan
ilustrasi mengenai hubungan yang terjadi antar perangkat Bluetooth [4].
Gambar 9. Ilustrasi Terjadinya Sebuah Picoonet
A. Point-Point
B. Point-to-Multipoint
C. Scatternets
2.4.2 Arsitektur Protokol Bluetooth
Bluetooth didefinisikan sebagai sebuah arsitektur protokol berlayer yang
mengandung protokol inti, pengganti kabel dan protokol telepon serta protokol
adaptasi. Pada Gambar 10 dapat dilihat arsitektur protokol dari Bluetooth.
Gambar 10. Arsitektur Protokol Bluetooth
Berdasarkan Gambar 10, maka urutan layer arsitektur protokol Bluetooth
adalah sebagai berikut:
1. Radio
Layer paling dasar dari arsitektur Bluetooh adalah Bluetooth Radio.
Bluetooth beroperasi pada Industrial Scientific and Medical (ISM) band antara
2,40 sampai dengan 2,48 GHz. Terdapat tiga kelas dari transmitter yang
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 23
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
dibedakan dari output power dan jangkauan transmisi yang dimiliki. Kelas
yang ada dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Kelas Bluetooth Radio
Power Class
Max Output Power Min Output
Power Range
1 100 mW (+20 dBm) 1 mW (0 dBm) ~ 100
m
2 2.5 mW (+4dBm) 0.25 mW (-6 dBm) ~ 10 m
3 1 mW (0 dBm) N/A ~ 1 m
Bluetooth radio menggunakan modulasi Gaussian Frequency Shift Keying
(GFSK) dalam melakukan transmisinya.
2. Baseband Layer
Baseband Layer adalah lapisan fisik dan berada di atas Bluetooth
radio. Baseband layer menangani masalah channel. Untuk menghindari
terjadinya interferensi dari sinyal lain yang berada pada band 2.4 GHz seperti
WLAN, Bluetooth menggunakan prinsip frekuensi hopping. Setiap perangkat
Bluetooth mempunyai alamat hardware yang khusus dan sebuah Bluetooth
clock. Sebuah algoritma tertentu digunakan untuk menghitung frekuensi
hopping yang digunakan berdasarkan pada hardware address dari perangkat
yang menjadi master dan clock. Untuk komunikasi duplex, skema Time
Division Duplex (TDD) digunakan sebagai sarana pengiriman dan penerimaan
data. Di mana pada skema ini perangkat master melakukan transmisi pada slot
waktu genap dan perangkat slave melakukan transmisi pada slot waktu ganjil.
3. Link Manager Protocol
Link Manager berfungsi untuk menjalankan link setup, authentication,
link configuration dan aspek lainnya dari hubungan radio antara master dan
slave. Selain itu juga berfungsi untuk menemukan link manager lainnya dan
melakukan komunikasi dengan menggunakan link manager protocol.
4. Host Controller Interface
Untuk memastikan hardware yang berbeda dapat saling mendukung
maka perangkat Bluetooth menggunakan Host Controller Interface (HCI)
sebagai tatap muka antara host Bluetooth (contohnya komputer) dan Baseband
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 24
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
dan Link Manager. HCI dipecah menjadi tiga bagian, dimana setiap bagian
memiliki peranan yang berbeda, bagian – bagian dari HCI yang dibelah
menjadi tiga bagian tersebut adalah HCI firmware, HCI driver dan channel
yang berada diantara keduanya. Susunan bagian – bagian dari HCI tersebut
dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Bagan Host Controller Interface
Penjelasan untuk masing – masing bagian adalah sebagai berikut :
a. HCI Firmware
HCI Firmware merupakan bagian dari Host Controller 1,
memungkinkan HCI command untuk digunakan oleh hardware dengan
cara mengakses baseband commands, link manager commands, hardware
status registers, control registers dan event registers.
b. HCI Driver
HCI driver berada pada host. Host menerima pemberitahuan
mengenai kejadian HCI pada saat terjadi sesuatu yang kemudian
menganalisa kejadian yang terjadi untuk menentukan apa yang terjadi.
c. Host Controller Transport Layer
Interaksi antara HCI driver dan firmware terjadi melalui host
controller transport yang merupakan definisi dari beberapa layer yang ada
di antara HCI driver dan firmware.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 25
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
5. L2CAP
The Logical Link Control and Adaption Protocol (L2CAP) adalah
lapisan yang berada di atas baseband protocol dan melayani protokol yang di
atasnya dengan kemampuan protocol multiplexing dan packet segmentation
serta reassembly (SAR). Fungsi SAR diperlukan untuk mendukung protokol
yang menggunakan paket data yang lebih besar dari yang dapat didukung oleh
baseband. Paket L2CAP yang besar dibagi kedalam beberapa paket baseband
yang lebih kecil sebelum dipancarkan dan paket – paket tersebut akan disusun
kembali setelah diterima menjadi paket L2CAP.
6. Sevice Discovery Protocol
Sevice Discovery Protocol pada dasarnya berfungsi untuk menyediakan
perangkat (tools) yang dibutuhkan oleh sebuah aplikasi untuk memperoleh
informasi dari sebuah perangkat Bluetooth, layanan Bluetooth apa saja yang
tersedia dan untuk menentukan karakteristik dari layanan yang tersedia.
7. RFCOMM
Port serial adalah salah satu dari layanan komunikasi yang sering
digunakan. RFCOMM adalah pengganti protokol kabel yang termasuk di
dalam spesifikasi Bluetooth. RFCOMM melakukan emulasi port serial RS-232
ke dalam protokol L2CAP dan menggantikan fungsi kabel serial. RFCOMM
dapat menyediakan sampai dengan 60 port diantara dua perangkat Bluetooth.
8. Bluetooth Profile
Bluetooth profile digunakan untuk memberikan Gambaran bagaimana
implementasi dari sebuah fungsi dapat dilakukan. Bluetooth profile ditujukan
untuk mengurangi masalah yang mungkin timbul dari perbedaan produk yang
diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. Profile yang dimiliki Bluetooth
sampai saat ini antara lain, basic imaging, basic printing, cordless telephony,
dial-up networking, file transfer, handsfree, headset, serial port,
scynchronization.
BAB II Tinjauan Teoritis
Danuar Trianur Rohman 091331039 26
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
2.4.3 Wireless technologies Advantage and Disadvantages
Bluetooth sebagai salah satu teknologi wireless mempunyai pesaing
lainnya yaitu, WLAN (Wireless LAN) atau banyak dikenal sebagai Wi-Fi
(Wireless Fidelity) dan infrared yang pada saat ini sering ditemui. Masing-masing
teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada Tabel 7 akan
diperlihatkan perbandingkan ketiganya.
Tabel 7. Keutungan dan Kerugian Teknologi Wireless
Penggunaan Bluetooth pada sistem ini dirasa tepat karena fitur – fitur yang
dimiliki oleh Bluetooth telah mencukupi persyaratan yang dibutuhkan, antara lain:
Jangkauan yang dibutuhkan telah sesuai dengan jangkauan maksimum
yang dapat diperoleh oleh Bluetooth.
Ukuran modul Bluetooth yang tidak terlalu besar.
Daya yang dibutuhkan tidak terlalu mahal.
Kecepatan data yang dihasilkan telah mencukupi karena data yang
dikirimkan tidak terlalu besar.
Bluetooth Wireless LAN Infrared
Typical Range
Medium (<100m) Long (<100m) Short (<1m)
Line-of-sight No No Yes
Bandwith 1 Mbps shared 11 Mbps shared 115 kbps
Interfere Other RF devices Other RF devices None
Security
Less secure than infrared. Uses link-layer authentication
Insecure unless protected with WEP & WPA encryption
Very secure due to short range and line-of-sight requirement.
Power Consumption
High Very High Low
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 27
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
3 BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI
3.1 Gambaran Umum Sistem
Dalam Tugas akhir ini, penulis akan merancang dan merealisasikan kunci
elektronik berbasis mikrokontroler dengan sistem informasi server menggunakan
Bluetooth. Sistem informasi server ini bekerja untuk melakukan pengamanan pada
suatu ruangan. Pengamanan pada ruangan dilakukan berdasarkan password pada
pengolah data yang terdapat pada server. Antara server dengan mikrokontroler
terhubung melalui media transmisi Bluetooth. Jadi ketika server menerima data
dari mikrokontroler, server akan menyaring data tersebut berdasarkan database
yang berisikan password dan data orang yang dapat mengakses. Jika data tersebut
sesuai, maka server akan mengirimkan perintah untuk membuka kunci dan begitu
sebaliknya. Gambaran umum dari sistem dapat dilihat pada Gambar 12.
Modul
BluetoothModul
Bluetooth
Sistem Minimum
Mikrokontroler Serial
PC / Laptop
Devices
Bagian Mikrokontroler Bagian Server
Bluetooth
Pintu
PC (Server)
Gambar 12. Gambaran Umum Sistem
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 28
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Untuk lebih mengetahui alur dari cara kerja server apabila menerima data dari
mikrokontroler, bisa dilihat pada Gambar 13.
Ya
Ya
START
Pengkoneksian VB
dengan Mikrokontroller
melalui Bluetooth
Data dari
Mikrokontroller
Data diterima
Server
Pengecekan
dengan Database
Data Sesuai
Perintah buka kunci Perintah salah password
Simpan data
Ke Databse
END
Periksa koneksi
Tidak
Tidak
Gambar 13. Flowchart sistem
3.2 Spesifikasi
Aplikasi untuk server ini dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 dan Database Microsoft Access. Dalam
praktiknya, penulis memanfaatkan komponen-komponen yang telah disediakan
oleh Visual Basic untuk mempermudah dalam proses pembuatan program.
Komponen-komponen yang akan dipergunakan diperlihatkan pada Gambar 14
hingga Gambar 20.
1) Microsoft ADO Data Control 6.0
ADO Data Control mirip dengan kontrol Data intrinsik dan Remote Data
Control (RDC). ADO Data Control memungkinkan kita untuk cepat
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 29
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
menciptakan koneksi ke Database menggunakan Microsoft ActiveX Data
Objects (ADO).
Gambar 14. Komponen ADO Data Control
2) Microsoft DataGrid Control 6.0
Menampilkan dan memungkinkan manipulasi data dari serangkaian baris dan
kolom mewakili record dan field dari sebuah object Recordset.
Gambar 15. Komponen DataGrid Control
3) Microsoft DataList Control 6.0
Menampilkan data atau melihat record yang banyak akan tetapi biasanya
disaring dulu menurut kriteria tertentu yang hanya bisa terbaca atau
ditampilkan.
Gambar 16. Komponen DataGrid Control
4) Microsoft Comm Control 6.0
Communications Control memungkinkan kita untuk menambahkan fungsi
port komunikasi serial untuk aplikasi yang dibutuhkan sehingga bisa
dijadikan alat komunikasi.
Gambar 17. Komponen Communications Control
5) Microsoft Common Dialog Control 6.0
Common Dialog Control menyediakan set standar kotak dialog untuk operasi
seperti membuka dan menyimpan file, menetapkan pilihan cetak, dan
memilih warna dan font. Kontrol ini juga memiliki kemampuan untuk
menampilkan bantuan dengan menjalankan mesin Windows Help.
Gambar 18. Komponen Common dialog control
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 30
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
6) ActiveSkin 4.0
ActiveSkin ini digunakan untuk mempercantik tampilan form pada Visual
Basic. Terdiri dari skin dan skin label.
Gambar 19. Komponen ActiveSkin
7) Microsoft Windows Common Control 6.0
Windows Common Control merupakan satu set komponen yang sudah
terintegrasi dengan system operasi windows untuk interaksi dengan pengguna.
Gambar 20. Komponen Windows Common control
Terdiri atas beberapa komponen-komponen sebagai satu kesatuan yaitu:
a. TabStrip
b. Toolbar
c. StatusBar
d. ProgressBar
e. TreeView
f. ListView
g. ImageList
h. Slider
i. ImageCombo
j. SSTab
Dengan pertimbangan bahwa keenam komponen yang telah disebutkan
diatas telah mencukupi untuk membangun aplikasi yang diharapkan maka langkah
selanjutnya adalah perancangan dan realisasi aplikasi. Aplikasi kunci elektronik
bagian server terbagi kedalam dua bagian utama, yaitu:
a. Aplikasi Database
b. Aplikasi Bluetooth (Komunikasi Serial)
Adapun sistem operasi minimum (disarankan) untuk aplikasi ini, yaitu:
Microsoft Windows XP (Service Pack 1 ke atas)
Minimum komputer dari generasi Pentium
Minimum RAM 512 MB
Ruang Harddisk tersisa minimum 100 MB.
Selain spesifikasi yang telah disebutkan diatas pada bagian server juga
digunkan Bluetooth USB Dongle Micro v2.0 sebagai media transmisi ke
mikrokontroler. Bluetooth ini memiliki bentuk yang kecil juga sangat ringan
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 31
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
sehingga sangat mudah dibawa. Bluetooth ini juga sangat mudah dioperasikan
karena tidak membutuhkan tambahan dan instalasi driver. Sehingga dengan
pertimbangan tersebut maka penulis memilih Bluetooth ini sebagai media
komunikasi. Perangkat ini menghubungkan PC atau Notebook ke perangkat yang
sudah mendukung konektivitas Bluetooth [9].
Gambar 21 . Bluetooth USB Dongle Micro v2.0
3.3 Perancangan dan Realisasi Aplikasi Database
Alur dari perancangan aplikasi database pada Visual Basic dengan
database pada Microsoft Office Access diperlihatkan pada Gambar 22.
START
Perancangan Database
menggunakan Ms. Office Access
Database dapat
diolah dengan VB
Koneksi VB dengan Database
menggunakan Adodc
Perancangan Aplikasi pada VB
Pengujian aplikasi VB terhadap
DatabasePeriksa koneksi dengan Database
END
Ya
Tidak
Gambar 22. Flowchart Perancangan Aplikasi Database
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 32
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
3.3.1 Perancangan Database pada Ms. Access
Untuk database-nya digunakan Microsof Access dan database tersebut
akan disambungkan dengan sistem Visual Basic dengan menggunakan ODBC.
Pada proyek akhir ini akan dibuat lima tabel dalam satu database. Tabel-tabel
tersebut dapat dilihat pada Tabel 8, Tabel 9, Tabel 10, Tabel 11, dan Tabel 12.
Tabel 8. Tabel Pengguna
Field Name Data Tipe
* ID_Pengguna Text
Nama Text
TTL Text
Alamat Text
No_Tlp/Hp Text
ID_Jabatan Text
Tabel 9. Tabel Ruang
Tabel 10. Tabel Jabatan
Tabel 11. Tabel Akses_Jabatan Terdiri dari 3 Tabel
Tabel 12. Tabel Info_Akses
Keterangan: * = Primary Key
Tabel-tabel diatas disimpan dalam satu database dengan nama
“Database.mdb” (Format Microsoft Access 2002-2003)
Field Name Data Tipe
* ID_Ruang Text
Nama_Ruang Text
Field Name Data Tipe
* ID_Jabatan Text
Nama_Jabatan Text
Field Name Data Tipe
ID_Jabatan Text
ID_Ruang Text
Field Name Data Tipe
ID_Ruang Text
ID_Pengguna Text
Waktu_Akses Text
ID_Jabatan Text
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 33
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Relationships dari Tabel-tabel diatas bisa dlihat pada Gambar 23.
Gambar 23. Database Relationships
Berdasarkan Gambar diatas, kita bisa mengetahui relasi antar tabel adalah
one to many atau many to one. Dengan memanfaatkan foreign key pada Tabel
Akses_Jabatan dan Tabel Info_Akses
3.3.2 Koneksi Visual Basic dengan Microsoft Access
Untuk membuat aplikasi database dengan bahasa pemrograman apapun
yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah koneksi aplikasi tersebut ke dalam
database.Visual Basic menggunakan aplikasi Microsoft Data Control untuk
semua koneksi ke database, selain itu koneksi khusus ke database oracle Visual
Basic memiliki Oracle Data Control (ORADC). Alur kerjanya diperlihatkan pada
Gambar 24.
Gambar 24. Alur kerja pemrograman Database dalam Visual Basic
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 34
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat koneksi antara database pada Ms.
Access dengan Visual Basic, sebagai contoh penulis akan menampilkan salah satu
tabel pada database, misalnya tabel pengguna :
1. Langkah pertama adalah buat form baru dalam project yang akan dibuat.
2. Tambahkan komponen MS ADO Data Control dan MS DataGrid Control.
3. Pilik komponen Adodc tersebut, double klik, maka akan muncul komponen
tersebut dalam form. Klik kanan pada Adodc yang berada di form tersebut,
lalu pilih ADODC Properties, seperti pada Gambar 25.
Gambar 25. ADODC Properties
Lalu pilih “Build…” untuk menggunakan koneksi string seperti Gambar 26.
Gambar 26. Menggunakan koneksi string
4. Membuat koneksi string database Menggunakan Microsoft Jet 4.0 OLE DB
Provider. Provider tersebut digunakan untuk membuka atau koneksi pada
Database lokal/file server yang kompatible, seperti Microsoft Acces. Pilih
Microsoft Jet 4.0 Ole DB Provider kemudian Next, seperti pada Gambar 27.
Gambar 27. Membuat koneksi string
Pilih lokasi database berada, klik tombol [...]. Kemudian tes koneksinya,
apakah koneksinya sukses atau tidak, seperti pada Gambar 28.
Gambar 28. Pemilihan Database dan tes koneksi
Klik Build
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 35
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Selanjutnya klik OK, hasil koneksi string terlihat pada Gambar 29.
Gambar 29. Hasil koneksi string
Kemudian Pilih RecordSource pada kotak dialog diatas. Untuk memilih tabel
yang diinginkan, gunakan pilihan 2-adCmdTable pada command type. Lalu
pilihlah tabel yang mau ditampilkan pada Table or Stored Procedure Name
(dalam hal ini tabel pengguna), seperti Gambar 30, kemudian OK.
Gambar 30. Pemilihan Tabel
5. Menambahkan DataGrid kedalam form, seperti Gambar 31.
Gambar 31. Menambah Komponen DataGrid
Kemudian pada properties dari DataGrid, DataSourcenya kita pilih Adodc1,
seperti Gambar 32.
Gambar 32. DataGrid Properties
Kemudian pada DataGrid1 kita klik kanan lalu Pilih “Retrieve Fields”, maka
tampilan dari DataGrid1 akan berubah seperti Gambar 33.
Gambar 33. Tampilan Retrieve Fields DataGrid1
Pada Gambar 33 terbukti bahwa koneksi telah berhasil karena kolom yang ada
pada DataGrid1 sesuai dengan kolom pada tabel pengguna.
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 36
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
3.3.3 Realisasi Aplikasi Database Pada VB
Setelah proses koneksi untuk semua tabel selesai, kita sekarang akan
membuat Realisasi form untuk masing-masing tabel dengan menambahkan fungsi
pengolahan data untuk tabel-tabel yang diperlukan. Berikut adalah realisasinya :
1) Tabel Pengguna
Gambar 34. Realisasi Tab Edit_Data pada Form Pengguna
Dengan dibuatnya pengaturan edit data seperti pada Gambar 34,
operator pada server dapat mengolah data orang-orang yang dapat
mengakses ruangan. Sedangkan untuk data-data pengguna terdapat pada
tab tabel pengguna pada form ini, dapat dilihat pada Gambar 35. Tabel ini
nantinya bisa di sorting berdasarkan opsi yang dipilih.
Gambar 35. Realisasi Tab Tabel_Pengguna pada Form Pengguna
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 37
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Flowchart sorting data diperlihatkan pada Gambar 36.
:
START
Pilih Opsi
ID_Pengguna
Pilih Opsi
Nama
Pilih Opsi
Tempat Lahir
Pilih Opsi
ID_Jabatan
Sorting Tabel
Berdasarkan
ID_Pengguna
Sorting Tabel
Berdasarkan
ID_Pengguna
Sorting Tabel
Berdasarkan
ID_Pengguna
Sorting Tabel
Berdasarkan
ID_Pengguna
END
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Gambar 36. Flowchart Sorting Data
2) Tabel Ruang
Realisasi tabel ruang diperlihatkan pada Gambar 37.
Gambar 37. Realisasi Form Ruang
3) Tabel Jabatan
Realisasi tabel jabatan diperlihatkan pada Gambar 38.
Gambar 38. Realisasi Form Jabatan
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 38
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
4) Tabel Akses Jabatan
Realisasi tabel akses jabatan untuk akses 1 (Ruang Khusus)
diperlihatkan pada Gambar 39, akses 2 (Ruang Meting) diperlihatkan pada
Gambar 40, akses 3 (Ruang Tata Usaha) diperlihatkan pada Gambar 41.
Gambar 39. Akses 1 Form Akses Jabatan
Gambar 40. Akses 2 Form Akses Jabatan
Gambar 41. Akses 3 Form Akses Jabatan
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 39
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
5) Tabel Info Akses
Realisasi tabel info akses diperlihatkan pada Gambar 42 dan Gambar 43.
Gambar 42. Tabel Info Akses pada Form Info Akses
Gambar 43. Akses Ruang pada Form Info Akses
Tampilan tabel pada Gambar 43 tidak menggunakan pemilihan tabel, akan
tetapi menggunakan perintah text (SQL),yaitu:
select a.nama,b.waktu_akses,c.nama_ruang,d.nama_jabatan from pengguna a,
info_akses b, ruang c, jabatan d where a.id_pengguna=b.id_pengguna and
b.id_ruang = c.id_ruang and a.id_jabatan = d.id_jabatan
3.4 Perancangan dan Realisasi Aplikasi Bluetooth
Visual Basic dapat digunakan untuk aplikasi akuisisi data dengan database
dan chart, absen, menerima dan mengirim data, yang semuanya terhubung dengan
port serial. Untuk mengakses port serial ini, Visual Basic 6 harus menambahkan
komponen MSComm Control. Dengan ditambahkannya komponen tersebut, kita
dapat membuat program aplikasi yang mampu mengirimkan atau menerima data
melalui serial port. Hal paling penting yang harus diperhatikan pada komunikasi
serial ini adalah besarnya Baud Rate yang digunakan, biasanya adalah 9600 bps.
Pada proyek akhir ini di bagian server digunakan Bluetooth USB Dongle untuk
melakukan komuniksai serial dengan modul Bluetooth pada bagian
mikrokontroler.
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 40
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
3.4.1 Koneksi Serial Bluetooth Dongle dengan Modul Bluetooth
Sebelum melakukan pembuatan aplikasi, terlebih dahulu Bluetooth Dongle
dan Modul Bluetooth harus bisa pairing. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Buka Bluetooth Devices (Control Panel Printers and Other Hardware
Bluetooth Device). Kemudian tambahkan device baru dengan mengklik
tombol “Add…”, seperti pada Gambar 44.
Gambar 44. Menambah Device Bluetooth
Kemudian ceklist perintah agar Bluetooth Dongle bisa terdeteksi oleh device
lain, kemudian klik Next.
2. Terjadi proses scanning device. Setelah selesai, kemudian akan terlihat device
yang aktif pada daerah sekitar, seperti pada Gambar 45.
Gambar 45. Bluetooth yang terdeteksi
Pilih Modul Bluetooth yang akan kita sambungkan, kemudian Next.
3. Gunakan passkey agar koneksi lebih aman, diperlihatkan pada Gambar 46.
Gambar 46. Memasukkan Passkey
Passkey yang dimasukkan sesuai dengan kode yang diset pada Modul
Bluetooth.
4. Setelah selesai memasukkan kemudian Next. Lalu akan terjadi proses pairing
seperti pada Gambar 47.
Gambar 47. Proses Pairing Bluetooth
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 41
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Verifikasi kode dilakukan disini apabila passkey yang dimasukkan salah,
maka tidak akan terjadi koneksi. Sedangkan apabila benar, maka akan terjadi
proses installing device yang baru.
5. Setelah selesai installing device, maka proses penambahan device baru telah
selesai, dan akan tampil kotak dialog seperti pada Gambar 48.
Gambar 48. Proses Pairing Selesai
6. Kemudian klik Finish, lalu akan muncul device tadi pada Bluetooth Devices,
seperti Gambar 49.
Gambar 49. Device Baru Terinstall
7. Untuk mengetahui port serial yang digunakan, maka klik Bluetooth tersebut
kemdian pilih properties. Kemudian pilih tab Services, hasilnya akan tampil
seperti Gambar 50.
Gambar 50. Serial Port Modul Bluetooth
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 42
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Berdasarkan Gambar 50, port serial yang dipakai oleh modul Bluetooth
adalah COM8.
Dengan membuktikan bahwa koneksi antara Bluetooth tersebut berhasil,
penulis kemudian melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu perancangan realisasi
aplikasi Bluetooth pada Visual Basic.
3.4.2 Realisasi Aplikasi Bluetooth
Setelah koneksi antara Bluetooth Dongle dan modul Bluetooth berhasil,
penulis kemudian membuat rancangan aplikasi Bluetooth pada Ms. Visio dan
merealisasikan aplikasi Bluetooth pada Visual Basic. Pada Perealisasian aplikasi
ini digunakan komponen MS Comm sebagai komunikasi serial. Aplikasi ini
nantinya mampu memilih port yang akan digunakan yakni dari COM1 sampai
COM15, sehingga apabila port serial yang digunakan modul Bluetooth berubah
atau ada perangkat Bluetooth yang lain, sistem masih bisa disambungkan. Gambar
51 akan memperlihatkan flowchart perancangan aplikasi Bluetooth.
Tidak
Ya
START
Cek Koneksi Bluetooth
Dongle dengan Modul
Bluetooth
Terjadi Pairing
Perancangan Aplikasi
Bluetooth pada VB
Koneksi dengan modul
Bluetooth melalui aplikasi
Terjadi
Koneksi
Ya
Data dari
Mikrokontroller ke
Server
Data diterima
Server
Ya
Tidak
Tidak
Data dari VB ke
Mikrokontroller
Data diterima
Mikrokontroller
Tidak
A
A
Ya
END
Gambar 51. Flowchart Perancangan Aplikasi Bluetooth
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 43
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Berdasarkan flowchart pada Gambar 51, penulis kemudian membuat
rancangan tampilan untuk komunikasi Bluetooth seperti pada Gambar 52, dan
realisasinya seperti Gambar 53.
Kirim
Port : Baud Rate :
Konfigurasi Port
Connect
Disconnect
1
2
3
4
5
6
7
8
Gambar 52. Perancangan Tampilan Komunikasi Bluetooth
Keterangan :
1. Pemilihan port serial
2. Pemilihan Baud Rate
3. Penampung data dari port serial yang digunakan untuk pengecekan data
4. Tombol untuk menyambungkan koneksi ke port serial yang dipilih
5. Tombol untuk memutuskan sambungan port serial yang aktif
6. Text atau karakter yang digunakan untuk mengirim data ke port serial
7. Tombol untuk mengirim karakter pada no.6 ke port serial yang aktif
8. Komponen (Microsoft Comm Control 6.0, timer, dan activeskin 4). Atur
timer ini dengan interval 1000 yang berarti 1 detik
Gambar 53. Realisasi Aplikasi Komunikasi Bluetooth
BAB III Perancangan dan Realisasi
Danuar Trianur Rohman 091331039 44
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Flowchart cara kerja aplikasi Bluetooth diperlihatkan pada Gambar 54.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
START
Tombol Connect Aktif
Tombol Disconnect Pasif
Tombol Kirim Pasif
Pilih Port dan
Baud Rate
Perintah
Connect
Port Aktif
Port Salah
Tombol Connect Aktif
Tombol Disconnect Pasif
Tombol Kirim Pasif
Perintah
Disconnect
Perintah Kirim
Kirim Karakter pada text
kirim ke Mikrokontroller
Memutuskan
Sambungan
Tombol Connect Aktif
Tombol Disconnect Pasif
Tombol Kirim Pasif
END
Gambar 54. Flowchart Cara Kerja Aplikasi Bluetooth
Aplikasi komunikasi Bluetooth ini akan memanfaatkan komunikasi serial
pada Bluetooth USB Dongle Micro v2.0 yang dihubungkan ke PC atau laptop dan
kemudian Bluetooth Dongle akan terkoneksi dengan modul Bluetooth pada
Mikrokontroller sesuai dengan port serial yang dipilih. Untuk memudahkan dalam
pengoperasian, aplikasi Bluetooth ini kita masukkan kedalam form menu utama
yang merupakan MDI Form, seperti pada Gambar 55.
Gambar 55. Realisasi Menu Utama
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 45
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
4 BAB IV
PENGUJIAN UNJUK KERJA DAN ANALISA
Bab ini akan membahas tentang pengujian unjuk kerja aplikasi yang
meliputi pengujian koneksi Visual Basic dengan Microsoff Access pada database
melalui Visual Basic dan kendali kunci elektronik melalui media transmisi
Bluetooth. Pengujian unjuk kerja sistem dilakukan pada jarak yang berbeda-beda.
Dengan demikian akan diketahui batas jarak maksimum yang masih baik untuk
komunikasi antar device. Bila terdapat kesalahan maka akan dilakukan analisa
untuk menentukan permasalahannya.
4.1 Pengujian Koneksi Visual Basic dengan Microsoff Access
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan Database pada Microsoft
Access dapat diterima dan dapat diolah pada Visual Basic. Berikut ini adalah
fungsi-fungsi yang diuji :
1. Fungsi Penambahan Data
Untuk menambahkan data, langkah awal yang harus dilakukan adalah menglik
tombol tambah, hal ini agar form data aktif dan dapat kita masukkan data.
Setelah selesai memasukkan semua data, kemudian klik tombol Simpan untuk
menyimpan data yang telah dimasukkan, seperti terlihat pada Gambar 56.
Gambar 56. Penambahan Data
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 46
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Kemudian klik ok, lalu kita pindah ke tab Tabel_Pengguna untuk melihat
bahwa data yang dimasukkan telah tersimpan, seperti pada Gambar 57.
Gambar 57. Data Tersimpan
Untuk melihat bahwa koneksi VB dengan Ms. Access telah tersambung, buka
file Database.mdb. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 58.
Gambar 58. Data Tersimpan Pada Ms. Access
2. Fungsi Pencarian Kode
Untuk mecari data, langkah awal yang harus dilakukan adalah memasukkan
data yang akan dicari kemudian menglik tombol cari, seperti pada Gambar 59.
Gambar 59. Pencarian Kode
Jika kode terdapat pada Database, kemudian data pengguna sesuai dengan
kode tersebut akan ditampilkan ke dalam form, seperti Gambar 60.
Gambar 60. Data Pencarian Ditampilkan Pada Form
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 47
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Jika kode tidak terdapat pada Database, kemudian pada form akan tampil
pesan yang menunjukkan bahwa kode tidak ada, seperti Gambar 61.
Gambar 61. Kode Tidak Ada
3. Fungsi Pengupdate Data
Fungsi ini akan aktif apabila pada pencarian data, kode yang dimasukkan
benar. Sedangkan data – data yang bisa di update adalah data selain primary
key. Pada Gambar 62, ID_Jabatan akan di update.
Gambar 62. Update Data
Untuk mengeceknya kita pindah ke tab tabel pengguna, maka disana ID_Jabatan
tadi telah berubah menjadi 10XYZ, seperti pada Gambar 63.
Gambar 63. Update ID Jabatan
ID_Jabatan tadi juga akan tersimpan pada Ms. Access, tampilannya seperti
Gambar 64.
Gambar 64. Update Pada Ms. Access
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 48
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
4. Fungsi Hapus Data
Fungsi ini akan aktif apabila pada pencarian data, kode yang dimasukkan
benar. Gambar 65 adalah hasil dari eksekusi tombol hapus.
Gambar 65. Hapus Data
Pada Gambar 65, untuk menghapus data maka pilih OK, lalu tampilan pada
tabel di Visual Basic seperti Gambar 66.
Gambar 66. Data Terhapus Pada VB
Pada tabel di Gambar 66, data tadi sudah terhapus. Untuk tampilan pada
Ms.Access diperlihatkan pada Gambar 67..
Gambar 67. Data Terhapus Pada Ms. Access
Dari Gambar 67, data tadi berubah menjadi #Deleted, ini menandakan bahwa
data tersebut telah terhapus.
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 49
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
5. Fungsi Sorting Data
Fungsi ini akan aktif hanya pada aplikasi Visual Basic. Hal ini untuk
mempermudah dalam pembacaan data berdasarkan opsi yang dipilih. Pada
Gambar dibawah ini, data – data pada tabel pengguna akan di urutkan
berdasarkan nama. Hasilnya diperlihatkan pada Gambar 68.
Gambar 68. Sorting Nama
Dalam penngujian 5 fungsi diatas, semuanya berhasil dan pada form – form tabel
yang lain terdapat beberapa fungsi yang sama seperti fungsi diatas dan secara
umum prinsip kerjanya sama, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian.
4.2 Pengujian Media Transmisi Bluetooth
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan koneksi antara server dan
mikrokontroler sudah berjalan dengan baik. Meliputi pengiriman data dari server
ke mikrokontroler dan data dari mikrokontroler ke server. Sebelum melakukan
pengiriman data, Bluetooth harus dikoneksikan terlebih dahulu. Langkah pertama
adalah melihat serial port pada modul Bluetooth mikrokontroler seperti pada
Gambar 69.
Gambar 69. Pengecekan Serial Port Modul Bluetooth
Modul Bluetooth menggunakan COM8 untuk melakukan komunikasi dengan
Bluetooth Dongle pada server.
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 50
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Kemudian buka aplikasi Bluetooth yang telah dibuat lalu pilih COM8 kemudian
klik tombol Connect, jika koneksi berhasil maka tidak akan muncul pesan “Port
Salah”. Hasilnya sesuai Gambar 70.
Gambar 70. Koneksi dengan COM8
1. Pengiriman Data dari Server ke Mikrokontroler
Setelah terjadi koneksi seperti Gambar diatas, selanjutnya dalah tahap kirim
data. Tabel 13 merupakan pengujian pengiriman data dari server ke
mikrokontroler. Dimana Bluetooh Dongle telah di hubungkan pada PC/laptop
server dan dikoneksikan dengan modul Bluetooh pada mikrokontroler.
Tabel 13. Pengiriman Data dari Server ke Mikrokontroler
No. Server Fungsi Mikrokontroler
1
Menarik Slot Kunci
Memberi Pesan Masuk
2
Mendiamkan Slot Kunci
Memberi Pesan Salah
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 51
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 13, pengriman data dari server ke mikrokontroler berjalan
dengan baik. Data diatas merupakan pengiriman kode untuk Ruang 1.
Sedangkan untuk Ruang 2 dan 3, program pada mikrokontroler harus
didownload untuk Ruang 2 atau 3 terlebih dahulu agar kunci (Solenoid) dapat
bekerja.
2. Pengiriman Data dari Mikrokontroler ke Server
Setelah proses pengiriman data dari server ke mikrokontroler berhasi, untuk
memastikan bahwa komunikasi berjalan secara dua arah, maka dilakukan juga
pengiriman data dari mikrokontroler ke server. Untuk memasukkan password,
pada mikrokontroler harus memasuki mode password terlebih dahulu seperti
Gambar 71.
Gambar 71. Mode Password pada Mikrokontroler
Ketika memasuki mode diatas, untuk mengirimkan kode dari mikrokontroler
ke server cukup dengan menekan tombol pada keypad. Sehingga modul
Bluetooth pada mikrokontroler akan mengirimkan kode menuju ke server
sesuai dengan tombol pada keypad yang ditekan. Pengiriman data dari
mikrokontroler ke server diperlihatkan pada Tabel 14.
Tabel 14. Pengiriman Data dari Mikrokontroler ke Server
No. Mikrokontroler Fungsi Server
1
Menginputkan kode “112233”
2
Menginputkan kode “114978”
Berdasarkan Tabel 14, pengriman data dari mikrokontroler ke server berjalan
dengan baik.
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 52
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
4.3 Pengujian Unjuk Kerja Sistem
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan sistem bekerja dengan baik dan
memastikan jarak komunikasi maksimum dari sistem yang dibuat.
1. Pengujian Sistem
Pengujian sistem ini dilakukan dua uji coba yaitu pada password benar dan
password salah. Tabel 15 merupakan pengujian sistem untuk Ruang 1.
Tabel 15. Pengujian Sistem untuk Ruang 1
No. Mikrokontroler Kode
Eksekusi Database Server
1
# (Pagar)
2
# (Pagar)
Berdasarkan Tabel 15, untuk pengiriman password pertama (salah),
Database server tidak akan bertambah. Sedangkan untuk password kedua
(benar) Database pada server akan secara otomatis terupdate (bertambah).
Untuk pengujian Ruang 2 dan 3, mikrokontroler harus didownload
program untuk Ruang 2 atau 3 terlebih dahulu. Kode eksekusi untuk
Ruang 2 adalah * (bintang) dan kode eksekusi untuk Ruang 3 adalah 0
(nol).
2. Pengujian Jarak
Pengujian jarak transmisi Bluetooth dilakukan dalam dua kondisi yakni
tanpa penghalang dan dengan penghalang. Berikut ini adalah Gambar
setup pengukuran.
Gambar 72. Setup Pengukuran
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 53
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
Tabel 16 merupakan data pengukuran jarak komunikasi Bluetooth untuk
kondisi tidak ada penghalang.
Tabel 16. Pengujian Jarak Tanpa Penghalang
Jarak (m) Komunikasi Bluetooth Keterangan
1 - 5 Berfungsi Data Masuk
6 - 10 Berfungsi Data Masuk
11 – 15 Berfungsi Data Masuk
16 – 20 Berfungsi Data Masuk
20 - 25 Labil Labil
> 25 Terputus Data Tidak Masuk
Tabel 17 merupakan pengukuran jarak komunikasi Bluetooth untuk
kondisi dengan penghalang.
Tabel 17. Pengujian Jarak dengan Penghalang
Jarak (m) Jarak Penghalang (m) Transmisi Keterangan
20 1 Berjalan Data Masuk
25 1 Terputus Data Gagal
5 4 Berjalan Data Masuk
Berdasarkan Tabel 17, jarak maksimum penghalang adalah 4 meter, akan
tetapi jika jarak makin jauh dan terdapat penghalang, maka juga akan
menimbulkan koneksi terputus.
4.4 Analisa
Dari sejumlah pengujian yang dilakukan didapatkan data-data yang dapat
dianalisis lebih lanjut. Data yang dianalisis adalah pengolahan data dalam
Database, komunikasi pengiriman data dari server ke mikrokontroler dan
sebaliknya, serta jarak komunikasi Bluetooh.
1. Pada pengolahan Database menggunakan Visual Basic, fungsi – fungsi
pengolahan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan koneksi antara
Visual Basic dengan Ms. Access juga tidak mengalami masalah.
2. Pada pengujian pengiriman data dari server ke mikrokontroler sudah
berjalan karena ketika memasukkan perintah untuk membuka slot
BAB IV Penguian Unjuk Kerja dan Analisa
Danuar Trianur Rohman 091331039 54
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
(menarik solenoid) bisa terjadi, begitu sebaliknya untuk pengiriman data
dari mikrokontroler ke server data yang diketikkan akan dapat terbaca oleh
server.
3. Pada pengukuran jarak maksimal dari komunikasi Bluetooth untuk kondisi
tidak ada penghalang dapat mencapai sekitar 20 – 25 meter akan tetapi
dalam keadaan labil artinya koneksi dapat berfungsi dengan baik atau
terputus. Jika melebihi jarak tersebut komunikasi Bluetooth akan terputus.
Sedangkan jika penuh dengan penghalang maksimal jarak penghalang 4
meter untuk bisa melakukan komunikasi, akan tetapi komunikasi
Bluetooth harus dikoneksikan terlebih dahulu dengan jarak yang pendek.
BAB V Penutup
Danuar Trianur Rohman 091331039 55
Laporan Proyek Akhir Tahun 2012
5 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan telah dilakukannya pengujian dan data-data yang telah
didapat, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Realisasi Kunci Elektronik Berbasis Mikrokontroler dengan Sistem
Informasi Server menggunakan Bluetooth, telah berhasil dibuat.
2. Sistem komunikasi data antar server dan mikrokontroler berjalan
dengan baik.
3. Pembuatan Database sesuai dengan yang diharapkan.
4. Pada bagian transmisi, Bluetooth Dongle dan Modul Bluetooth mampu
mengirim dan menerima data dan perintah yang diberikan baik oleh
mikrokontroler maupun server.
5.2 Saran
Proyek akhir ini dapat masih bisa dikembangkang secara luas, antara lain:
1. Menggunakan Wi-Fi agar jarak komunikasi bisa semakin jauh dan
ruangan yang dimonitoring dapat bekerja secara bersamaan.
2. Menambah sensor infra merah untuk mengetahui jumlah orang yang
masuk pada satu kali proses akses ruang.
3. Menambahkan alarm pada pintu, untuk menjaga apabila pintu di lalui
oleh lebih dari 1 orang, maka alarm akan berbunyi.
4. Pembuatan desain pintu yang lebih matang akan memaksimalkan
kerja sistem sehingga hasilnya lebih baik.
5. Database yang dibuat dapat dikembangkan lebih baik lagi.
56
6 DAFTAR PUSTAKA
[1] Dewobroto, Wiryanto. (2003) Aplikasi Sain dan Teknik dengan Visual Basic
6.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[2] Kadir, Abdul. Penuntun Praktis Belajar MS Access. Yogyakarta: Andi.
[3] Kusumo, R. B. 2009. Aplikasi Komunikasi Data Antara Kunci Elektronik dan
PC Menggunakan Port Serial. Bandung: Informatika LIPI.
[4] Manik, S. (2009). Pengontrol Layar Proyeksi dengan Menggunakan PC dan
Bluetooth. Surabaya: Universitas Katolik Widya Mandala.
[5] Pangestu, Danu. Wira. Modul Pelatihan Visual Basic - Access. Yogyakarta.
[6] Rusmawan, Uus. (2005). Merancang Koneksi Database dalam Visual Basic
6.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[7] Sheyla, V. (2011). Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Perancangan
Database Kepegawaian\ Pada Kamar Dagang Dan Industri (KADIN) Medan.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
[8] Zaenudin, E. (2007). Decision Support System sebagai Kendali Switch SMS
Gateway untuk Peningkatan Pelayanan Jual Beli Pulsa Elektrik . Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
[9] http://pemogramanbascom.blogspot.com/2010/02/sistem-komunikasi-
Bluetooth.html diakses pada 30 Januari 2012
57
7 LAMPIRAN
58
A. Program Pengolah Database
Dibawah ini adalah isting program pengolah data dalam Database, meliputi fungsi
pencarian, penambahan (penyimpanan), pengupdatetan, penghapusan serta penyortingan
data. Listing program dibawah ini terletak pada form “pengguna”. Untuk form-form lain
yang menggunakan fungsi yang telah disebutkan, prinsip kerjanya sama. Sehingga tidak
dicantumkan.
1. Fungsi Pencarian
2. Fungsi Penambahan (Penyimpanan)
3. Fungsi Pengubahan
59
4. Fungsi Penghapusan
5. Fungsi Penyortingan
6. Subrutin - Subrutin
60
B. Program Aplikasi Bluetooth
List Combo1
List Combo2
61
C. Program Pengecekan Kode
Program pengecekan kode ini terletak pada form utama, tepatnya pada saat “text1.text”
mengalami perubahan.
Berikut ini adalah kode text1 saat mengalami perubahan
Dibawah ini adalah listing program pengecekan untuk Ruang 1
Letak program pengecekan
Text1 (Penampung data mikrokontroller)
Karakter Pengecekan
Database
Karakter Benar
Karakter Salah
62
Untuk pengecekan Ruang 2 dan 3 susunannya sama seperti program diatas, hanya sedikit
perubahan seperti :
Kriteria Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3
Karakter Pengecekan # (Pagar) *(Bintang) 0 (nol)
Database (Adodc) Adodc1 Adodc2 Adodc3
Karakter Benar A C E
Karakter Salah B D F
63
D. Realisasi Alat
Gambar dibawah ini merupakan hasil realisasi alat yang telah dibuat.
Tampak Depan
Tampak Belakang
Pintu Tertutup
Pintu Terbuka
Kunci Tertutup
Kunci Terbuka