laporan praktikum toksikologi lingkungan
DESCRIPTION
Ini adalah laporan praktikum pemeriksaan zat pemanis (sakarin dan siklamat).TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN KUALITATIF ZAT PEMANIS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Toksikologi Lingkungan
Disusun oleh:
NUNKI EKA ARTURA SARI
NIM: P07133112039
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
D3 KESEHATAN LINGKUNGAN
2012
LAPORAN PRAKTIKUM
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
PEMERIKSAAN KUALITATIF ZAT PEMANIS
Materi Praktik :Pemeriksaan Kualitatif Zat Pemanis (Sakarin Dan
Siklamat)
Mata Kuliah : Toksikologi Lingkungan
Lokasi Praktik : Laboratorium Kimia Poltekkes Yogyakarta
Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan uji pemeriksaan kualitatif zat
pemanis (sakarin dan siklamat) pada sampel minuman
Dasar teori :
Sakarin adalah pemanis buatan yang memiliki struktur dasar sulfinida
benzoat. Karena tidak strukturnya berbeda dengan karbohidrat, sakarin tidak
menghasilkan kalori. Sakarin jauh lebih manis dibanding sukrosa, dengan
perbandingan rasa manis kira-kira 400 kali lipat sukrosa. Namun sayangnya
dalam konsentrasi sedang sampai tinggi bersifat meninggalkan aftertaste pahit
atau rasa logam. Untuk menghilangkan rasa ini sakarin dapat dicampurkan dengan
siklamat (akan dibahas di bagian 4) dalam perbandingan 1:10 untuk siklamat.
Sifat fisik sakarin yang cukup dikenal adalah tidak stabil pada pemanasan.
Sakarin yang digunakan dalam industri makanan adalah sakarin sebagai garam
natrium. Hal ini disebabkan sakarin dalam bentuk aslinya yaitu asam, bersifat
tidak larut dalam air. Sakarin juga tidak mengalami proses penguraian gula dan
pati yang menghasilkan asam; sehingga sakarin tidak menyebabkan erosi enamel
gigi.
Sakarin merupakan pemanis alternatif untuk penderita diabetes melitus,
karena sakarin tidak diserap lewat sistem pencernaan. Meskipun demikian, sakarin
dapat mendorong sekresi insulin karena rasa manisnya; sehingga gula darah akan
turun.
( Fahlberg,1879).
Siklamat adalah salah satu jenis pemanis buatan yang cukup populer di
Indonesia. Siklamat pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Michael Sveda dan
Ludwig Audrieth dari University of Illinois pada tahun 1937. Pemanis buatan jenis
siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat mempunyai sifat
sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 kali dari gula.
Rumus molekul siklamat adalah C6H11NHSO3Na. Rasa manis siklamat masih
dapat dirasakan pada tingkat pengenceran 1 : 10 ( dalam liter ). Nama lain
siklamat dalam perdagangan dikenal dengan sebutan antara lain: Assugrin, Sucaril
dan Sucrosa (Indriasari, 2008).
Pemanis buatan dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan
manusia. Efek negatif tidak langsung seketika terjadi pada manusia tetapi
membutuhkan waktu lama karena terus berakumulasi di dalam tubuh manusia.
Efek negatif tersebut antara lain: dapat merangsang pertumbuhan kanker
kandung kemih, alergi, bingung, diare, hipertensi, impotensi, iritasi, insomnia,
kehilangan daya ingat, migrain dan sakit kepala. Selain itu efek negatif pemanis
buatan bagi anak-anak adalah merangsang keterbelakangan mental; hal ini terjadi
karena otak masih dalam tahap perkembangan dan proses terakumulasi pemanis
buatan pada jaringan syaraf (Indoforum, 2008).
Alat :
1. Corong pemisah
2. Cawan porselin
3. Pipet ukur
4. Gelas ukur
5. Tabung reaksi
6. Sendok penyu
7. Labu erlenmeyer
8. Kompor listrik
9. Corong kaca
10. Penjepit
11. Pipet tetes
Bahan :
1. Eter
2. Hcl 10%
3. NaOh 10%
4. H2SO4 pekat
5. BaCl2 (kristal)
6. NaNO2
7. Resorcinol
8. Aquadest
9. Sampel
10. Kertas saring
11. Kertas lakmus
Cara kerja :
a. Identifikasi Sakarin
1. Menyiapkan sampel
2. Memasukkan sampel ke dalam cawan pemisah
3. Menambahkan Hcl 10% sampai asam (mengeceknya dengan lakmus
biru)
4. Menambahkan eter sebanyak 20 ml, lalu digojak sambil membuka
kran untuk membuang gasnya sampai gas hilang
5. Kemudian mengambil lapisan eternya, setelah itu membaginya ke
dalam 2 cawan
6. Menguapkan di suhu kamar sampai kering
7. Setelah larutan kering, mengambil 1 cawan porselin untuk uji rasa.
Merasakan dengan mengambil sedikit eter dengan jari. Rasanya manis
berarti positif mengandung sakarin
8. Berikutnya, mengambil cawan yang kedua untuk menguji Resorcinol.
9. Menambahkan sepucuk pisau Resorcinol
10. Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat, lalu mengaduknya sampai
larut
11. Kemudian memanaskan dengan kompor listrik (api kecil) sampai
mendidih dan berwarna hijau. Lalu mengangkat cawan porselin dan
mendinginkannya.
12. Mengambil sebagian larutan lalu memasukkan ke dalam tabung reaksi
13. Memasukkan beberapa mili aquadest, membasakan dengan NaOH
10% dengan jumlah berlebihan. Larutan tersebut berubah warna
menjadi berpendar hijau, maka positif mengandung sakarin
b. Identifikasi Siklamat
1. Mengambil sampel
2. Lalu memasukkan ke dalam tabung reaksi
3. Menambahkan sepucuk pisau kristal Bacl2 lalu menggojak dan
membiarkannya selama 5 menit
4. Menyaring larutan tersebut ke dalam 2 tabung reaksi.
5. Tabung pertama sebagai kontrol
6. Lalu menambahkan Hcl 10% ke dalam tabung kedua sampai asam
(mengeceknya dengan lakmus berwarna biru)
7. Menambahkan sepucu sendok NaNO2
8. Larutan menjadi keruh lalu membandingkan dengan kontrol pada
tabung pertama.
9. Terbukti positif mengandung siklamat
Kesimpulan :
Setelah melalukan pemeriksan sampel dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel
positif mengandung Sakarin dan Siklamat.