laporan praktikum isolasi kafein

4
ISOLASI KAFEIN I. TUJUAN - Dapat menentukan kadar (persen perolehan) kafein dalam sampel teh. II. ALAT DAN BAHAN A. Alat yang di gunakan  Erlenmeyer asah 350 ml  Hot plate  Kondensor   Neraca  Spatula  Gelas piala 500 ml  Corong  Pipet skala 25 ml  Corong pisah  Penyaring vacum  Petridisk B. Bahan yang di gunakan  Kloroform  Aseton  Teh  Aquadest  Caco 3 III. DASAR TEORI Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa  alkaloid xantina  berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat  perangsang  psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman,  Friedrich Ferdinand Runge,   pada tahun 1819. Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan p ada  guarana, mateina

Upload: lulu-igaalamsyah

Post on 02-Jun-2018

284 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

8/10/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-isolasi-kafein 1/4

ISOLASI KAFEIN

I.  TUJUAN

-  Dapat menentukan kadar (persen perolehan) kafein dalam sampel teh.

II.  ALAT DAN BAHAN

A.  Alat yang di gunakan

  Erlenmeyer asah 350 ml

  Hot plate

  Kondensor

   Neraca

 

Spatula

  Gelas piala 500 ml

  Corong

  Pipet skala 25 ml

  Corong pisah

  Penyaring vacum

  Petridisk

B. 

Bahan yang di gunakan

  Kloroform

  Aseton

  Teh

  Aquadest

  Caco3

III.  DASAR TEORI

Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina  berbentuk

kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat  perangsang  psikoaktif dan diuretik

ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, 

 pada tahun 1819. Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

8/10/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-isolasi-kafein 2/4

ketika ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah tersebut

sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama.

Kafeina dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah

kola,  guarana,  dan maté.  Pada tumbuhan, ia berperan sebagai  pestisida alami yang

melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman

tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi

dan daun teh (http://id.wikipedia.org /Kafeina.htm)

Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi,

daun teh, daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein

memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C8H10 N8O2  dan pH 6.9 (larutan

kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek langsung dari kafein terhadap kesehatan

sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak langsungnya seperti menstimulasi

 pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses),

tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan (tachycardia).

Dari beberapa literatur, diketahui bahwa kopi dan teh banyak mengandung kafein

dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh menghasilkan biji kopi

dan daun teh dengan sangat cepat, sementara penghancurannya sangat lambat (Hermanto,

2007).

Kafein adalah suatu senyawa senyawa organik yang mempunyai nama lain yaitu

kafein, tein, atau 1,3,7-trimetilxantin. Kristal kafein dalam air berupa jarum-jarum

 bercahaya. Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234oC-239

oC dan

menyublim pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan

kloroform, tetapi serikit larut dalam air dingin dan alkohol. Kafein bersifat basa lemah

dan hanya dapat membentuk garam dengan basa kuat (Abraham, 2010).

IV.  PROSEDUR KERJA

  Ditimbang 20,0690 gram daun teh kering, 25,0059 gram Kalsium Karbonat dan 250

aquadest.

  Campuran dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan dihubungkan dengan kondensor

reffluks.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

8/10/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-isolasi-kafein 3/4

  Campuran dipanaskan selama 20 menit (waktu dihitung setelah terjadi reffluks

 pertama).

  Campuran disaring dalam keadaan panas melalui corong biasa dengan kertas saring

 biasa (kasar).Kertas saring dapat diganti jika terjadi kebuntuan.Residu dicuci dengan

150-250 ml air panas,filtrat hasil pencucian dicampur dengan filtrat pertama.

  Filtrat didinginkan sampai suhu kamar.

  Filtrat dimasukkan ke dalam corong pisah dan diekstraksi dua kali dengan 25 ml

kloroform.

  Lapisan kloroform digabung dan diuapkan melalui proses distilasi (dilakukan diruang

asam).

  Residu dari distilasi dilarutkan dengan 10 ml aseton,lalu diuapkan dalam lemari asam

dengan penangas uap.

  Residu ditambah aseton,kemudian larutan didinginkan dan kristal disaring dengan

 penyaringan vakum.

  Kristal yang diperoleh dikeringkan di udara dan ditimbang.

  Tentukan persen perolehan kafein dalam sample teh.

  Ukur titik leleh kafein yang diperoleh.

V.  DATA PENGAMATAN

  Berat teh = 20,0050 g

  Berat petridisk kosong = 48,1301 g

  Berat kertas saring = 0,2800 g

  Berat kertas saring + petridisk + residu (kafein) = 48,4436 g

  Berat Residu (kafein) = 0,0335 g

  Berat CaCO3 = 25,0008 g

VI.  PERHITUNGAN

Kadar Kafein =

  x 100%

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

8/10/2019 LAPORAN PRAKTIKUM ISOLASI KAFEIN

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-isolasi-kafein 4/4

  =

  x 100 %

Kadar kafein = 0,1675 %

VII.  PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan yang dilakukan maka di didapatkan jumlah kafein yang yang

terdapat dalam sampel yaitu 0,1675%, sedangkan jumlah maksimal kafein dalam teh

yaitu 1%. Hal ini menunjukan bahwa teh ini cukup baik untuk dikonsumsi karena jumlah

kafein tidak terlalu banyak, dimana jika mengkonsumsi kafein terlalu banyak dapat

menyebabkan keracunan. Meskipun demikian kafein juga harus ada dalam jumlah yang

sedikit sebab kafein dapat menyumbangkan energi dan juga dapat menghilangkan rasa

tidak mood.

VIII.  KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa kadar

kafein dalam sampel teh yaitu sebesar 0,1675 %

IX.  DAFTAR PUSTAKA

Abraham, 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik II . UNHALU : Kendari.

Hasnawati, 2005. Analisis Kuantitatif Kafein Dalam Minuman Suplemen Menggunakan

Spektrofotometer UV-Vis. UNHALU. Kendari.

Hermanto, Sindhu. 2007. Kafein, Senyawa Bermanfaat atau Beracunkah?. http://Chem-

is-try.org [9 Juni 2010]. 

http://id.wikipedia.org /Kafeina.htm (diakses tanggal 15 maret 2012).