laporan praktikum homeophaty sirsak

21
LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOPHATY PEMBUATAN KAPSUL DENGAN BAHAN AKTIF DAUN SIRSAK  Nama Kelopok Praktikum Homeo pathy Farmasi VI A Qaffah Silma Azas 10910200002 1 Widya Larasaty 1091020000216 Istiqomah 1091020000217  Nur Fitriyani 109102000020 Muchammad Irsyad 1091020000219 Chairunisa 1091020000218 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012

Upload: chairun-nisa

Post on 16-Oct-2015

164 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    1/21

    LAPORAN PRAKTIKUM HOMEOPHATY

    PEMBUATAN KAPSUL DENGAN BAHAN AKTIF DAUN SIRSAK

    Nama Kelopok Praktikum Homeopathy Farmasi VI A

    Qaffah Silma Azas 109102000021

    Widya Larasaty 1091020000216

    Istiqomah 1091020000217

    Nur Fitriyani 109102000020

    Muchammad Irsyad 1091020000219

    Chairunisa 1091020000218

    PROGRAM STUDI FARMASI

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    2012

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    2/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Simplisia Daun Sirsak

    A. TaksonomiKingdom: Plantae (Tumbuhan)

    Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

    Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

    Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

    Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

    Sub Kelas: Magnoliidae

    Ordo: Magnoliales

    Famili:Annonaceae

    Genus:Annona

    Spesies:Annona muricataL.

    B. Sinonim

    Sinonim: Annona crassiflora Mart, Annona sericea Lam., A.macrocarpa Werckl, A.

    bonplandiana H.B. & K., A. cearensis Barb.Rodr. , A. Coriacea , Guanabanus

    muricatus (L.) M.Gmez (wikipedia, 2011).

    Nama Daerah

    Sumatera : Deureuyan belanda (aceh); tarutung olanda (batak); durio ulondra (nias);

    durian belanda, nangka belanda, nangka walanda (melayu); durian batawi, duian batawi

    (minangkabau); jambu landa(lampung). Jawa : Nangkawalanda (sunda); angka londa,

    nangkamanila, nangka sabrang, mulwa londa, surikaya welonda, srikaya welandi(jawa);

    nangka buris, nangka englan, nangka moris (madura). Bali : Srikaya jawa.

    Nusatenggara : naka, nakat, annona (flores) . Sulawesi : Atis, mangka walanda

    (sulawesi utara) ; lange lo walanda (gorontalo); sirikaya belanda (makasar) sirikaya

    balanda(bugis) Maluku : Anad walanda, tafena warata (seram); anaal wakano (nusa

    http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Annonaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Annonahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Annonahttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Annonaceae
  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    3/21

    laut); naka loanda (buru); durian, naka wolanda (halmahera); naka walanda(ternate);

    naka lada(tidore) (Ditjen POM, 1989 ).

    C. HabitatSirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan derajat keasaman (pH) antara 5-7.

    Jadi, tanah yang sesuai adalah tanah yang agak asam sampai agak alkalis. Ketinggian

    tempat antara 100- 1000 m di atas permukaan laut lebih cocok untuk tamanan sirsak.

    Pada daerah dengan ketinggian 1000 di atas permukaan laut tanaman sirsak enggan

    tumbuh dan berbuah. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman sirsak adalah 22-320C.

    Curah hujan yang dibutuhkan tanaman sirsak antara 1500- 3000 mm/tahun (Sunarjono,

    2005).

    D. Jenis- jenis Sirsak menurut Ersi Herliana (Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak MenumpasKanker, hal. 8-9)

    1. Sirsak ratuSirsak ratu disebut juga sirsak manis karena buahnya terasa manis dan lengket

    ketika nempel di lidah dan memiliki biji yang berukuran kecil. Sirsak ratu berasal

    dari pelabuhan ratu, Sukabumi, sehingga diberi nama sirsak ratu. Buah sirsak jenis

    ini antara 200- 1200 gram

    2. Sirsak IrianSirsak irian merupakan sirsak hutan. Dinamakan sirsak irian karena identik dengan

    pulau irian yang masih banyak hutan.

    3. Sirsak asamSirsak jenis ini memiliki biji yang banyak dan daging buahnya terasa manis dan

    asam.

    4. Sirsak BaliCiri ciri sirsak bali yaitu memiliki kulit buah yang licin dan tidak berduri sehingga

    disebut juga dengan sirsak gundul. Ukkuran buah sirsak ini kecil yaitu memiliki

    berat berkisar 200- 300 gram. Bila sudah masak, sirsak bali berwarna cokelat

    kekuningan.

    5. Sirsak mandalikaSirsak jenis ini bulat seperti buah nona, tetapi memiliki duri dan berwarna hitam.

    6. Sirsak Sabun

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    4/21

    Daging buah sirsak sabun berwarna kuning seperti mentega. Buahnya berbentuk

    sebesar buah sukun. Kulit buah sirsak sabun berduri pendek dan lunak.

    7. Sirsak idoUkuran buahnya hampir 500mg dengan panjang 20 cm dan diameter 12 cm. Daging

    buahnya berwarna putih seperti kapas,bertekstur halus dan empuk. Bijinya

    berukuran kecil dan sedikit.

    E. MorfologiSirsak merupakan tanaman tropis yang buahnya memiliki aroma dan rasa yang khas.

    Buahnya berduri halus, daging buahnya berwarna putih susu rasanya manis asam dan

    berbiji kecil berwarna hitam.

    a. Daun

    Daun berbentuk bulat telur terbalik, berwarna hijau muda sampai hijau tua, ujung

    daun meruncing, pinggiran rata dan permukaan daun mengkilap (Radi, 1998).

    b. Bunga

    Bunga tunggal (flos simplex) dalam satu bunga terdapat banyak putik sehinggadinamakan bunga berpistil majemuk. bagian bunga tersusun secara hemicylis, yaitu

    sebagian terdapat dalam lingkaran yang lain spiral atau terpencar. mahkota bunga

    berjumlah 6 sepalum yang terdiri atas 2 lingkaran, bentuknya hampir segi tiga, tebal

    dan kaku, berwarna kuning keputih-putihan, dan setelah tua mekar, kemudian lepas

    dari dasar bunganya. putik dan benang sari lebar dengan banyak karpel (bakal

    buah). bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau pohon. bunga umumnya

    sempurna, tetapi terkadang hanya bunga jantan dan bunga betina saja dalam satu

    pohon. bunga melakukan penyerbukan silang, karena umumnya tepung sari matang

    lebih dahulu sebelum putiknya (Radi, 1998).

    c. Buah

    Buah sejati berganda (agregat fruit) yakni buah yang berasal dari satu bunga dengan

    banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah. buah memiliki duri sisik halus.

    apabila sudah tua daging buah berwarna putih, lembek, dan berserat dengan banyak

    biji berwarna coklat kehitaman (Radi, 1998).

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    5/21

    d. Biji

    Berwarna coklat agak kehitaman dan keras, berujung tumpul, permukaan halus

    mengkilat dengan ukuran panjang kira-kira 16,8 mm dan lebar 9,6 mm. jumlah biji

    dalam satu buah bervariasi, berkisar antara 20-70 butir biji normal, sedangkan yang

    tidak normal berwarna putih kecoklatan dan tidak berisi (Radi, 1998).

    e. Pohon

    Memiliki model Troll, ketinggian mencapai 8-10 meter, dan diameter batang 10-30

    cm (Radi, 1998).

    F. Kandungan KimiaDaun sirsak mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan kimia lainnya

    termasuk annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa

    yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat

    bersifat toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker

    (Mardiana, 2011).

    G. Kegunaan secara riset

    Pakar riset dari Healthty Science Institute setelah mendengar berita keajaiban

    sirsak,mereka pun melakukan penelitian untuk membuktikannya. Hasilnya memang

    sangat mengembirakan, sirsak terbukti sebagai pohon pembunuh sel- sel kanker yang

    efektif. The National Cancer Institutejuga melakukan penelitian yang serupa. Hasilnya

    bahwa daun dan batang kayu sirsak mampu menyerang atau menghancurkan sel jahat

    kanker. Dan sejak itu sirsak telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa

    pada uji coba yang dilakukan oleh 20 laboratorium independent yang berbeda.

    Di Asia, sebuah penelitian yang sama telah dilakukan Catholic Universitydi

    Korea Selatan. Study yang kemudian dipublikasi oleh the Journal of Natural Product

    itu menyatakan bahwa salah satu unsur kimia yang bernama annonaceousacetogenin

    yang terkandung didalam sirsak menjadi pemburu alami sel kanker. annonaceous

    acetogenin juga memiliki kemampuan dalam memilih, membedakan dan menbunuh sel

    kanker.

    Selain dari tiga jenis kanker seperti serviks, payudara , dan prostat, annonaceus

    dalam daun sirsak juga terbukti secara ilmiah mengatasi antara lain kanker paru- paru,

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    6/21

    ginjal, pankreas, dan usus besar. Juga dapat menyembuhkan penyakit kanker otak dan

    pita suara.

    Cara kerja dari daun Sirsak- accetogennis dalam membasmi sel kanker, yaitu

    dengan menghambat adenosina tripospat, (ATP). Acetogenis masuk dan menempel di

    reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria, yang mengakibatkan

    produksi energi ATP sel kanker berhenti dan akhirnya sel kanker pun mati.

    Keunggulan acetogenins bekerja sangat efektif dan selektif hanya menyerang

    sel kanker yang memilki kelebihan ATP. Senyawa itu tidak menyerang sel- sel lain di

    dalam tubuh. Acetogenin yang terkandung dalam daun sirsak membunuh sel- sel kanker

    usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding adriamycin dan kemoterapi.

    Senyawa acetogenin yaitu senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai sitotoksik dalam

    tubuh manusia.

    Menurut hasil penelitian Dr. Sugeng Juwono Purwohusodo dari Yogyakarta,

    tanaman sirsak ini dapat digunakan untuk obat nyamuk, dalam bentuk infusa, hasilnya

    infus (cairan) yang kadar ekstrak racunnya adalah 10%. Ekstrak tersebut diberikan

    kepada larva instar III dari nyamuk Aides dan Cules yang direndam dalam 100 ml air.

    Dari 25 ekor nyamuk ternyata mati semua. Dari ekstrak daun sirsak : dengan 6,48 ml

    ekstrak dalam 100 ml air, 50% larva mati dalam 24 jam, sedangkan jika 5,5 ml

    sebanyak 50% mati dalam waktu 48 jam (Radi, 1998).

    H. Kegunaan Secara EmpirisNo. Penyakit Bahan Cara Membuat

    Cara

    Menggunakan

    1 Kanker 10 lb daunsirsak sudah

    tua (hijau

    tua)

    3 gelas air

    Daun dicuci bersih laludimasukkan ke dalam

    gelas berisi air

    Direbus hingga mendidihdan airnya tinggal 1 gelas

    Diminum 2 kali

    sehari dan setiap

    minum 1 gelas

    2 Bisul 3 lb daunsirsak muda

    sendok air

    Daun ditumbuk halus danditambahkan air

    Diaduk sampai merata

    Ditempelkan pada

    bagian bisul

    3 Sakit

    Pinggang

    20 lb daunsirsak

    Daun cuci bersih laludimasukkan ke dalam

    Diminum 1 kali

    sehari dan setiap

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    7/21

    5 gelas air gelas berisi airDirebus sampai mendidih

    hingga airnya tinggal 3

    gelas

    minum gelas

    4 Ambeien Buah sirsakmasak

    Diperas untuk diambilairnya sebanyak 1 gelas

    Diminum 2 kali

    sehari, pagi dan

    sore

    5 Sakit

    Kandung

    Air Seni

    Buah sirsaksetengah

    masak

    Gulasecukupnya

    Garamsecukupnya

    Semua bahan tersebutdimasak untuk dibuat

    kolak

    Dimakan setiap

    hari berturut-turut

    selama 1 minggu

    6 Anyang-

    anyangen

    Buah sirsaksetengah

    masak

    2 gelas air

    Gulasecukupnya

    Garamsecukupnya

    Buah sirsak dikupas dandiberi gula

    Tambahkan air laludirebus

    Disaring dan

    diminum

    7 Mencret Buah sirsakmasak

    Diperas untuk diambilairnya sebanyak 1 gelas

    Diminumkan pada

    bayi sebanyak 2-3

    sendok makan

    I. Kandungan Kimia dari Daun Sirsak

    1. Daun sirsak mengandung acetogenins, annocatacin,annocatalin, annohexocin,annonacin, annomuricin, anomurine, anonol, caclourine, gentisic acid,

    gigantetronin, linoleic acid, muricapentocin. Secara tradisiional daun sirsak dapat

    dimanfaatkan untuk digunakan mencegah dan mengobati abses, arthritis, asma,

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    8/21

    asthenia, batuk, birik, bronkitis, cacingan, demam, diabetes, disentri, diuretik,

    gangguan empedu, gangguan hati, gangguan pencernaan, hipertensi, infeksi,

    influensa, jantung berdebar, jantung, kejang, kolik, kurap, lactogogue, malaria, obat

    penahan darah, obat penenang, reumatik, tonik, tumor.

    2. Bunga sirsak dibeberapa negara digunakan sebagai obat bronkitis dan batuk.3. Buah sirsak mengandung gizi yang tinggi, annonainedan asimilobine. Buah sirsak

    bekhasiat mencegah dan mengobati diare, maag, disentri, demam, flu, menjaga

    stamina, pelancar asi.

    4. Biji sirsak mengandung anomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine,caclourine, cohibin, panatellin, xylomaticin, reticuline, sabadelin, solamin. Biji

    Sirsak biasa digunakan untuk mencegah dan mengobati astrigent, karminatif,

    penyebab muntah, mengobati kepala berkutu, dan parasit kulit, obat cacing.

    5. Kulit batang sirsak mengandung atherospermine, murin, muricine, solamine,reticuline. Kulit batang sirsak bisa digunakan untuk pengobatan asma, batuk,

    hipertensi, obat parasit, obat penenang dan kejang.

    6. Akar sirsak mengandung annocatacin, annomonicin, annomontacin, annonacin,annomuricatin, cohibin, muracin, muricetanol, muricatin. Akar sirsak bisa

    digunakan untuk obat diabetes ( khusus kulit akarnya) , kejang dan obat penenang.

    BAB II

    TEKNIK EKSTRAKSI

    A. PengertiaanEkstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari

    ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.

    B. Tujuan EkstraksiTujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam

    simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam

    pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk

    ke dalam pelarut.

    C. Teknik Ekstraksi Daun Sirsak

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    9/21

    Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah

    dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair (Depkes RI, 2000) Proses

    pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus

    dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut

    dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses

    ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di

    dalam dan di luar sel. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan

    beberapa cara yaitu :

    Cara Dingin

    a. MaserasiMaserasi adalah proses pengekstraksi simplisia dengan

    menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan

    pada temperatur ruangan (Depkes RI, 2000).

    Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam

    serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama

    tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya,

    cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding

    sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam

    sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan

    diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa

    tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel

    dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian

    cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya

    dipekatkan.

    b. PerkolasiPerkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut sampai sempurna (exhaustive extraction)

    yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses ini terdiri dari tahapan

    pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya

    (penetasan/penampungan ekstrak) (Depkes RI, 2000).

    Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi selama

    3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian

    bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui

    simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    10/21

    yang dilalui sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena

    gravitasi, kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang menahan

    gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan.

    Cara Panas

    a. Refluks

    Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada

    temperatur titik didihnya, selama waktu

    tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang

    relatif konstan dengan adanya pendingin

    balik. Umumnya dilakukan pengulangan

    proses pada residu pertama sampai 3-5 kali

    sehingga dapat termasuk proses ekstraksi

    sempurna (Depkes RI, 2000).

    Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke

    dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu dipanaskan, uap-uap

    cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan

    penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali

    sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung secara

    berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian pelarut dilakukan

    sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

    b. Soxhlet

    Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang

    umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga

    terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif

    konstan dengan adanya pendingin balik (Depkes RI,

    2000).

    Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan

    cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonsong

    yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa,

    cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan

    dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang

    jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    11/21

    telah mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas

    bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila

    cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi telah

    mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.

    c. Destilasi Uap air

    Penyarian minyak menguap dengan

    cara simplisia dan air ditempatkan

    dalam labu berbeda. Air dipanaskan

    dan akan menguap, uap air akan

    masuk ke dalam labu sampel sambil

    mengekstraksi minyak menguap yang

    terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi

    menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga,

    campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan

    memisah antara air dan minyak atsiri.

    d. DigestiDigesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih

    tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-

    500C (Depkes RI, 2000).

    e. InfusaInfusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air

    pada suhu 900C selama 15 menit (Depkes RI, 1979).

    Pembuatan. Campur simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan

    air sambil sekali-sekali diaduk. Selagi panas melalui kain flannel, tambahkan air

    panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infuse yang dikehendaki,

    Kecuali dinyataka lain, dan kecuali untuk simplisia yang tertera dibawah, infuse

    yang mengandung bukan bahan khasiat keras, dibuat dengan menggunakan 10%

    simplisia. Untuk penggunaan infuse berikut, digunakan sejumlah yang tertera.

    Kulit kina 6 bagian

    Daun digitalis 0,5 bagian

    Akar Ipeka 0,5 bagian

    Daun Kumis kucing 0,5 bagian

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    12/21

    Sekale Kornutum 3 bagian

    Daun Sena 4 bagian

    Temulawak 4 bagian

    Derajat halus simplisia yang digunakan untuk infuse harus mempunyai derajat halus

    sebagai berikut; ( Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III hal 12)

    Serbuk (5/8) : Akarmanis, Daun Kumiskucing, Daun Sirih, Daun Sena Serbuk(5/10)

    : Dringo, kelembak Serbuk (10/22) : Laos, Akar Valerian, Temulawak, Jahe Serbuk

    (22/60) : Kulit Kina, Akar Ipeka, Sekale Kornutum Serbuk (85/120) : Daun Digitalis

    Derajat halus perlu diketahui untuk menentukan simplisia tersebut dipotong-potong

    dengan ukuran sesuai derajat halusnya (.mm) selain itu dapat juga untuk

    menentukan alat penyaringnya, dengan kain flannel atau kapas

    Banyaknya air yang dibutuhkan

    1. Untuk simplisia segar : sejumlah infuse yang dibuat

    2. Untuk simplisia kering : sejumlah infuse yang dibuat + ( 1 x berat simplisia)

    3. Untuk simplisia kering ; sejumlah infuse yang dibuat + ( 2 x berat simplisia)

    ( Anonim, 1997, Farmakope Indonesia Edisi IV )

    f. DekokDekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air

    pada waktu yang lebih lama 30 menit dan temperatur sampai titik didih air

    (Depkes RI, 2000).

    D. Rancangan Formula

    R/ ekstrak daun sirsak

    Avicel pH 102

    Dosis 1x minum (1 kapsul mengandung 7 lembar daun sirsak ) = 1,68 gram

    Dibuat 40 kapsul, dalam sehari konsumsi 2 kapsul, perhitungan:

    40x 2 = 80 kapsul

    Bearat 1 kapsul= 500mg

    Berat total semua kapsul:

    80 kapsul x 500mg = 40 gram

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    13/21

    Berat avicel= Berat total- ekstrak kering

    = 40 gram24,227 gram

    = 25,773 gram

    E. Cara KerjaProses ekstraksi berdasarkan pelarutnya

    Pembuatan ekstrak bahan nabati dengan pelarut metanol dan air serta aplikasinya dilakukan

    dengan cara sebagai berikut:

    Pembuatan ekstrak bahan nabati dengan pelarut metanol.Bahan nabati segar sebanyak 25 g dicincang kemudian diekstrak dengan pelarut metanol p.a

    sebanyak 100 ml selama 15 menit. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan blender. Hasil

    ekstraksi disentrifusi selama 20 menit dengan kecepatan 3.000 rpm, kemudian diuapkan

    menggunakan freezer dryer hingga volume 1 ml. Larutantersebut kemudian diencerkan

    menggunakan akuades

    menjadi konsentrasi 5% dan selanjutnya larutan siap digunakan untuk perlakuan.

    Pembuatan ekstrak bahan nabati dengan pelarut air.Bahan nabati segar sebanyak 100 g dicincang kemudian diekstrak dengan pelarut air dengan

    perbandingan 1:3. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan homogenizer/ blender selama

    15 menit. Hasil ekstraksi dibiarkan selama 24 jam kemudian disaring menggunakan kain

    halus dan selanjutnya larutan siap digunakan sebagai perlakuan.

    Proses pengerjaan infusa adalah sebagai berikut:

    1. Penyiapan simplisiaDaun sirsak dikumpulkan lalu dicuci bersih dan ditiriskan, lalu di rajang kemudiandikeringkan dengan diangin-anginkan ditempat terbuka yang terlindung dari cahaya

    matahari langsung.

    2. Pemeriksan simplisia dilakukan dengan menghitung berat sampel yang ditimbangsetelah perajangan, lalu dihitung pula berat sampel setelah perlakuan dengan

    pengeringan ditempat terbuka yang terlindung dari cahaya matahari.

    3. Daun sirsak yang telah kering diblender kemudian diayak. Hasil ayakan ditimbang, laludilakukan ekstraksi dengan metode infusa yaitu:

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    14/21

    Simplisia halus ditambahkan aqua destilata (1:20) di panaskan selama 15 menit

    terhitung mulai pada suhu 900C. Hasil ekstraksi disaring menggunakan corong yang

    dilapisi dengan kapas.

    Dilakukan pemekatan ekstraksi dengan menambahkan ethanol 96 % dengan rotary

    evaporator, lalu di keringkan menjadi serbuk menggunkan fries dry.

    BAB III

    HASIL PENGAMATAN

    1. Bobot sampelBobot daun sirsak yang akan dikeringkan : 2,94 gram (10 lembar)

    Bobot daun sirsak setelah pengeringan (simplisisa) : 1,218 gram

    Bobot simplisia yang telah di haluskan : 1,2 gram(6 lembar)

    Ekstrak kental : 24,227 gram

    2. Skrining fitokimia yang dilakukan pada serbuk daun sirsakNo. Kandungan Perlakuan Hasil Keterangan

    1. Alkaloid 2g simplisia + 5ml ammonia 30% + 20mlCHCl3

    bahan A + 10ml HCl kocokbahan B

    Bahan A+ Dragendroff Bahan B + meyer

    (-) (-) alkaloid

    2. Flavonoid 2g simplisia + 100ml air panassaring

    5ml larutan + 1ml HCl p + 3-4 mg +5ml alkohol kocok

    (+)

    Terbentuk

    warna merahdan terpisah.

    (+) flavonoid

    3. Saponin 10ml sampel kocok + 1 gtt HCl 1%

    (+)

    Terbentuk

    busa stabil

    (+) saponin

    4. Kuinon 5ml sampel + NaOH 1N(+)

    Terbentuk

    warna merah

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    15/21

    (+) kuinon

    5. Atsiri 2gr serbuk + 10 ml petroleum eterDipanaskan (15menit) lalu dinginkan

    dan saring Filtrat diuapkan residu larutkan

    pelarut alkohol 5ml

    (-)

    Tidak ada

    berbau

    aromatik

    6. Tanin 2gr + 100ml air dipanaskan (15 menit)Dinginkan lalu saring

    + ferri (II) klorida 1% + pereaksi stiasny panaskan (tanin

    katekuat) Berwarna merah muda

    (-)

    - tidak

    terbentuk

    warna biru

    tua/ hijau

    kehitaman

    - tidak

    terbentuk

    warna merah

    muda

    7. Kumarin 2g simplisia + 10ml kloroformpanaskan selama 20 menit

    Filtrat diuapkan sampai kering + airpanas 10 ml ( lalu dinginkan)

    (+)

    Berfluoresensi

    (+) kumarin

    Dapat disimpulkan bahwa daun sirsak mengandung flavonoid, saponin, kuinon, dan

    kumarin.

    3. Hasil ekstrak dari evaporatory4. Foto

    Gambar Keterangan

    Bahan ekstraksi yang telah di campurkan

    dengan ethanol 96% dengan

    perbandingan 1:1.

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    16/21

    Evaporasi ekstrasi dengan mengguanakan

    alat evaporator.

    Bahan ekstraksi di keringkan ke dalam

    oven dengan suhu.

    Dilakukan penggerusan di lumpang

    dengan menggunakan alu.

    Pengisian bahan ekstrak daun sirsak ke

    dalam kapsul

    Evaluasi keseragaman bobot

    Hasil kapsul yang telah di kemas

    EVALUASI

    1. Keseragaman bobot

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    17/21

    Bobot kapsul (gram ) Bobot kapsul (gram )

    0,5546 0,5000

    0,5479 0,5598

    0,5826 0,59290,5593 0,5548

    0,5033 0,6028

    0,6027 0,5398

    0,4907 0,6002

    0,5233 0,5744

    0,5739 0,5737

    0,5709 0,5779

    = 11,1849 gram

    X= 0,5592 gram

    Uji ini dilakukan terhadap 20 kapsul dengan cara menimbang satu persatu. Persyaratan

    FarmakopeIndonesia :

    Bobot rata-rata (mg) Deviasi maksimum (%)

    2 tablet (A) 1 tablet (B)

    2 mg atau kurang 15 30

    25-150 mg 10 20

    151-300 mg 7,5 15

    > 300 mg 5 10

    Persyaratan : tidak boleh 2 kapsul yang bobot rata-ratanya menyimpang dari bobot rata-rata

    kapsul lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satupun yang bobotnya

    menyimpang dari bobot rata-rata kolom B.

    2. Uji Waktu hancur

    3. Kadar airBobot awal :2,818 (dalam..........kapsul)

    Bobot akhir : 2,682

    Kadar air : 4,72%

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    18/21

    Setelah di konversikan untuk...........kapsul diperoleh nilai kadar air kapsul ekstrak dau n

    sirsak ini adalah 8,35%

    Pembahasan

    Pada praktikum kali ini kita melakukan pembuatan kapsul dengan bahan aktif dari

    ekstrak daun sirsak. Morfologi dari daun sirsak yakni berbentuk bulat telur terbalik, berwarna hijau

    muda sampai hijau tua, ujung daun meruncing, pinggiran rata dan permukaan daun mengkilap (Radi,

    1998). Kegunaan daun sirsak yakni mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan kimia

    lainnya termasuk annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa

    yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat bersifat

    toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker (Mardiana, 2011).

    Sebelum kita melakukan teknik ekstraksi kita menyiapkan daun sirsak yang akan dikeringkan

    sebanyak 2,94 gram (10 lembar) setelah pengeringan ternyata bahan yang kita gunakan sangat

    sedikit untuk membuat kapsul ekstrak daun sirsak yakni 1,218 gram sehingga di perlukan

    penambahan daun sirsak kering sebanyak 25gram lagi untuk mendapatkan 80 kapsul berikut

    perhitungannya :

    Berat 1 kapsul= 500mg

    Berat total semua kapsul:

    80 kapsul x 500mg = 40 gram

    Ekstrak simplisia yang telah di keringkan diambil untuk digunakan skrining fitokimia

    didapat bahwasannya daun sirsak yang kita amati memiliki senyawa fitokimia falavonoid yang

    di tandai dengan adanya terbentuk warna merah dan terpisah pada saat pencampuran 2g

    simplisia + 100ml air panas saring, 5ml larutan + 1ml HCl p + 3-4 mg + 5ml alkohol kocok,

    dan didapat juga hasil positif adanya kandungan saponin yang ditandai dengan terbentuknya

    busa stabil dengan penambahan 1gtt HCl 1% pada sampel hasil flavonoid yang terpisah,

    selanjutnya pengujian senyawa kuinon dan di dapat bahwa serbuk daun sirsak mengandung

    senyawa kuinon yang ditandai dengan adanya senyawa berwarna merah setelah penambahan

    1gtt NaCl. Selanjutnta pengujian senyawa kumarin dan ternyata serbuk daun sirsak yang telah

    di tambahkan 10ml kloroform panaskan selama 20 menit , Filtrat diuapkan sampai kering +

    air panas 10 ml ( lalu dinginkan) terjadi flurosensi senyawa kumarin. Dapat disimpulkan bahwa

    daun sirsak mengandung flavonoid, saponin, kuinon, dan kumarin.

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    19/21

    Selanjutnya kita melakukan ekstraksi yang bertujuan untuk menarik semua komponen

    kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa

    komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar

    muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Ekstraksi yang kita gunakan pada

    prkatikum ini yaitu dengan metode infusa Simplisia halus ditambahkan aqua destilata (1:20) di

    panaskan selama 15 menit terhitung mulai pada suhu 900C. Hasil ekstraksi disaring

    menggunakan corong yang dilapisi dengan kapas. Dilakukan pemekatan ekstraksi dengan

    menambahkan ethanol 96 % dengan perbandingan 1:1. dengan rotary evaporator Selanjutnya

    hasil ekstraksi di keringkan di bawah oven bersuhu 650C selama satu hari , keesokan harinya

    ternyata hasil ekstraksi tidak kering sehingga di perlukan 2jam lagi untuk mengeringkan hasil

    ekstraksi di bawah oven pada suhu 1100C kegunaaan pengeringan ini bertujuan untuk

    menghilangkan kadar air yang tinggi pada ekstrak dan untuk menghindari umbuhnya jamur dan

    bakteri , sehingga mudah untuk di jadikan kapsul pada saat penambahan dengan avicel pH 102.

    Zat aktif yang kita ambil dari daun sirsak yakni mengandung zat annonaceous acetogenins

    yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker dari pada zat adrimycin, yang

    biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh jenis kanker

    tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yangsehat. Hal ini telah diteliti di laboratorium

    Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute ,

    Amerika serikat.

    Setelah ekstrak kering dilakukan pencampuran dengan bahan penghancur yang

    digunakan adalah Avicel PH 102, bahan ini tidak perlu penambahan air, cukup dicampurkan

    begitu saja dengan zat aktif dari kapsul yang akan dibuat. akan tetapi pada saat pencampuran

    dengan avicel pH 102 ekstrak daun sirsak kembali mengalami higroskopis sehingga kita

    menambahkan avicel pH 102. Setelah didapat serbuk daun sirsak kita menimbang serbuk untuk

    di masukkan kedalam cangkang masing-masing seberat 500mg. didapat kapsul sebanyak

    ..???seharusnya kapsul yang dihasilkan sebanyak 80kapsul ini di karenakan ekstrak yang

    telah dicampurkan dengann avicel pH 102 mengalami higroskopis sehingga dalam pemasukan

    bahan ekstrak ke dalam cangkang kapsul mengalami kesulitan.

    Selanjutnya kita melakukan evaluasi terhadap kapsul yang telah di peroleh

    a. Keseragaman bobot : dari 20 kapsul yang di peroleh kita timbang satu per satudan di peroleh datanya sebagai berikut :

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    20/21

    Bobot kapsul (gram ) Bobot kapsul (gram )

    0,5546 0,5000

    0,5479 0,5598

    0,5826 0,59290,5593 0,5548

    0,5033 0,6028

    0,6027 0,5398

    0,4907 0,6002

    0,5233 0,5744

    0,5739 0,5737

    0,5709 0,5779

    Didapat hasil keseluruhan dari 20 tablet yaitu seberat11,1849 gram hasil rata rata

    yang di peroleh yaitu 0,5592 gram ini menunjukkan bahwa keseragaman bobot dari

    20 kapsul hasil ekstrak daun sirsak memenuhi persyaratan.

    b. Kandungan kadar air di peroleh bobot awal 2,818 (dalam..........kapsul), Bobotakhir seberat 2,682 dengan kandungan kadar air 4,72%,setelah di konversikan

    untuk...........kapsul diperoleh nilai kadar air kapsul ekstrak daun sirsak ini

    adalah 8,35% ini menunjukkan bahwa kadar air pada kapsul ekstrak daunn

    sirsak

    Daftar pustaka

  • 5/26/2018 Laporan Praktikum Homeophaty Sirsak

    21/21

    1) Herliana, Ersi.dkk. 2011. Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak Menumpas Kanker. Jakarta:Mata Elang Media.

    2) Santoso, Hieronymus Budi. 2011. 3 Rahasia Sirsak Terkuak. Yogyakarta: PohonCahaya.

    3) Widyaningrum, Herlina. 2011. Sirsak Si Buah Ajaib 10.000X Lebih hebat dariKemoterapi. Yogyakarta: Media Pressindo.

    4) http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDF

    5) http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt15110j.pdf6) Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, ed 4, Universitas Indonesia,

    Jakarta.

    7)

    http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDFhttp://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDFhttp://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDFhttp://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDFhttp://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDFhttp://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt15110j.pdfhttp://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt15110j.pdfhttp://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt15110j.pdfhttp://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDFhttp://journal.ui.ac.id/upload/artikel/Uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.PDF