laporan praktikum feso4

11
LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES Pembuatan Kristal FeSO 4 Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek Mata kuliah Satuan Proses Dosen Pembimbing : Ir. Umar Khayam Disusun oleh : Kelompok 1 Ai Tresna Sulistian 131411030 Alda Inesya Putri 131411031 Amanda Putri 131411032 Dela Rianda Putri L 131411033 Tanggal Praktikum 3 Juni 2014 Tanggal Pengumpulan Laporan 10 Juni 2014

Upload: amanda-putri

Post on 19-Jan-2016

302 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

praktikum pembuatan garam besi sulfat

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum FeSO4

LAPORAN PRAKTIKUMSATUAN PROSES

Pembuatan Kristal FeSO4

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek Mata kuliah Satuan Proses

Dosen Pembimbing : Ir. Umar Khayam

Disusun oleh :Kelompok 1

Ai Tresna Sulistian 131411030Alda Inesya Putri 131411031Amanda Putri 131411032Dela Rianda Putri L 131411033

Tanggal Praktikum 3 Juni 2014Tanggal Pengumpulan Laporan 10 Juni 2014

KELAS 1B

D3 TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014

Page 2: Laporan Praktikum FeSO4

I. TUJUAN

Setelah percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan proses sintesis besi (II) sulfat terhidrat

2. Menuliskan reaksi kimia yang terjadi

3. Melakukan proses-proses fisika yang menyertainya

4. Menghitung pereaksi dan produksi berdasarkan reaksi stokhiometrinya

5. Menghitung persen perolehan berdasarkan reaksi stokhiometri

II. DASAR TEORI

Garam besi (II) sulfat garam terhidratmerupakan garam terhidrat yang memiliki

rumus kimia [FeSO4.7H2O]. bentuk fisik dari garam ini adalah Kristal berwarna biru

kehijauaan. Garam besi (II) sulfat terhidrat [FeSO4.7H2O] dapat digunakan untuk

mempelajari reaksi reaksi yang terjadi pada ion Fe (II). Besi yang murni adalah logam

berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Melebur pada 1535˚C. Asam klorida (HCl)

encer atau pekat dan asam sulfat (H2SO4) encer melarutkan besi yang menghasilkan

besi (II) dan gas hydrogen.

Fe + 2H+ → Fe2+ + H2

Fe + 2HCl → Fe2+ + 2Cl- + H2

Asam sulfat pekat yang panas menghasilkan ion-ion besi (II) dan belerang dioksida:

2Fe + 3H2SO4 + 6H+ → 2Fe3+ + 3SO4 + 6H2O

Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besi (II) atau

fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini

mengandung kation Fe+ dan berwarna sedikit hijau. Ion-ion gabungan dan kompleks

yang berwarna tua adalah juga umum. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan

menjadi besi (III), maka ion besi (II) merupakan zat preduksi yang kuat. Larutan

semakin kurang asam, maka semakin nyatalah efek ini. Di lingkungan larutan yang

bersuasana netral atau basa bahkan adanya oksigen dari atmosfer akan

Page 3: Laporan Praktikum FeSO4

mengoksidasikan ion besi (II) menjadi ion besi (III). Oleh karena itu, larutan besi (II)

harus sedikit asam apabila ingin disimpan dalam waktu yang lama.

Garam-garam besi (III) atau feri diturunkan dari besi (III) oksida, Fe2O3.

Garam besi (III) lebih stabil daripada garam besi (II). Dalam larutannya, terdapat

kation-kation Fe3+ yang berwarna kuning muda. Jika larutan mengandung klorida,

warna menjadi semakin kuat. Zat-zat pereduksi (reduktor) mengubah ion besi (III)

menjadi besi (II).

REAKSI-REAKSI DENGAN ION BESI (II)

Dengan memakai garam besi (II) sulfat [FeSO4.7H2O] dapat digunakan untuk

mempelajari reaksi-reaksi ion besi (II):

a. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)

Terbentuk endapan putih besi (II) hidroksida [Fe(OH)2] bila tidak terdapat

udara sama sekli. Endapan ini tidak larut dalam regensia berlebihan tetapi larut dalam

asam. Bila terkena udara, besi (II) hidroksida [Fe(OH)2] dengan cepat dioksidasikan.

Yang pada akhirnya menghasilkan besi (III) hidroksida [Fe(OH)3] yang coklat

kemerahan. Pada kondisi biasa, Fe(OH)2 nampak sebagai endapan hijau kotor, dengan

penambahan hydrogen peroksida, segera dioksidasikan menjadi besi (III) hidroksida:

Fe2+ + 2OH- → Fe(OH)2

Fe(OH)2 + 2H2O + O2→ 4Fe(OH)3

2Fe(OH)2 + H2O2 → 2Fe(OH)3

b. Larutan Amonia

Terajadi pengendapan besi (II) hidroksida [Fe(OH)2]. Tetapi jika ada amonium

dalam jumlah yang lebih banyak, disosiasi amonium hidroksida tertekan dan

konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah sehingga hasil kali terjadi.

Proses fisika meliputi pemanasan dan pengadukan, penyaringan, dan

pendinginan.

Pemanasan adalah suatu proses fisika yang memerlukan energy untuk

menaikkan suhu system dalam suatu reaksi kimia. Pada proses ini melibatkan

perubahan suhu dan waktu proses yang terjadi. Untuk mengetahui kondisi proses,

Page 4: Laporan Praktikum FeSO4

maka suhu proses diamati dan dicatat setiap selang waktu tertentu. Pemanasan ini

dapat dilakukan melalui api langsung, diatas pemanas (hot plate), atau dalam water

batch.

Penguapan (evaporasi) adalah proses pemisahan camouran dengn cara

memanaskan suatu campuran, sehingga diperoleh residu (zat sisa) yang memiliki titik

didih lebih tinggi, sedangkan zat yang titik didihnya lebih rendah menguap lebih dulu.

Contoh: adalah pemisahan air dari larutan garam sehingga diperoleh garam.

Umumnya, suhu pemanasan yang digunakan adalah diatas titik didih air.

Filtrasi adalah suatu proses pemisahan camuran berdasarkan ukuran partikel

dengan cara melewatkan campuran pada suatau penyaringan (filter) sehingga partikel

yang lebih kecil lolos lewat saringan dan partikel yang lebih besar tertahan disaringan.

Penyaringan yang digunakan dapat berupa kertas saring. Partikel yang lolos lewat

saringan disebut filtrate dan yang tinggal dalam saringan disebut residu.

Proses pemisahan dengan cara filtrasi dapatdibedakan berdasarkan adanya

tekanan dan tanpa tekanan. Contoh diatas merupakan proses pemisahan tanpa

tekanan, yaitu cairan mengalir karena adanya gaya gravitasi. Pemisahan ini sangat

cocok untuk campuran heterogen bila jumlah cairannya lebih besar disbanding

partikel zat padatnya. Proses pemisahan dengan tekanan, dilakukan dengan bantuan

pompa atau divakumkan (disedot dengan pompa vakum). Proses pemisahan dengan

teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatannya lebih besar

dibandingkan dengan cairannya.

Kristalisasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan

cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian di

dinginkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat

padat yang saling larut. Contoh: adalah proses pemisahan larutan air dan garam,

pemisahan gula dari tebu, pemurnian garam dapur dilakukan dengan rekristalisasi

yaitu garam dilarutkan ke dalam air besih kemudian disaring, filtratnya kemudian

dikristalisasi.

Page 5: Laporan Praktikum FeSO4

Pengeringan adalah suatu proses pengurangan kadar air dalam suatu bahan

sampai kadar air tertentu atau perkembangan mikroorganisme terhenti. Metode

pengeringan terdiri atas pengeringan alami dan pengeringan buatan. Pengeringan

alami meliputi pengeringan menggunakan sinar matahari (sun drying) dan

pengeringan udara kering berhembus (air drying) pada tekanan atmosfer. Pengeringan

buatan meliputi pengeringan menggunakan alat dehydrator dan oven.

III. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

1. Hot plate a. H2SO4

2. Gelas kimia 250 ml b. Serbuk besi (Fe)

3. Gelas ukur 50 ml c. Aquades

4. Statif + corong

5. Pipet tetes 2 buah

6. Kertas saring

7. Stopwatch

8. Batang pengaduk

9. Magnet stirrer

10. Spatula

11. Indikator pH

12. Thermometer

Page 6: Laporan Praktikum FeSO4

IV. FLOWSHEET

V. DATA PENGAMATAN

Proses pelautan

4,00 gr Fe + 49ml H2SO4 20% → FeSO₄ + H₂ (larutan warna abu

kehitaman)

Hasil filtrasi :larutan berwarna abu

Waktu pemanasan : 30 menit

pH akhir :

pengamatan suhu saat pemanasan:

No. Waktu (menit) Suhu (˚C) Pengamatan

Serbuk besi 4 gr

Reactor Asam sulfat 20% (49ml)

Pengeringan

kristal

Pendinginan dan kristalisasi

filtrat

Penyaringan / filtrasi

penyaringan

Pemanasan (50°C,30 menit)

penimbangan

Page 7: Laporan Praktikum FeSO4

1 0

2 5 Terdapat buih

3 10 Larutan berwarna abu kehitaman

4 15 Larutan berwarna abu kehitaman

5 20 Larutan berwarna abu kehitaman

6 25 Larutan berwarna abu kehitaman

7 30 Larutan berwarna abu kehitaman

Penyaringan

Berat kertas saring awal : 1,36 gram

Warna residu (sisa) : abu kehitaman

Warna filtrate :biru kehijauan

Berat kristal akhir : 9,81 gram

Penyaringan /filtrasi

Warna Kristal :biru kehijauan

Warna filtrat :biru kehijauan

VI. PENGOLAHAN DATA

a. Perhitungan yield FeSO4

Mol Fe = gram FeAr Fe

¿ 4,0056

= 0.0714 mol

M H2SO4 = ⍴x% x 10Mr

= 1,84 x20 x1098

= 3,755 M

Mol H2SO4 = M x V

= 3,755 M x 0,049 L

Page 8: Laporan Praktikum FeSO4

= 0,1839 mol

Persamaan reaksi yang berlangsung :

Fe + H2SO4 FeSO4

M 0,0715 0,1839 -

R 0,0715 0,0715 0,0715

S - 0,1125 0,0715

Jumlah FeSO4 (teori)

Mol FeSO4 x MR FeSO4 = gram

0.0715 mol x (56+32+4(16)) = a gram

0.0715 mol x 152 = 10,868 gram

Berat FeSO4 yang dihasilkan = 9,81gram

Yield = 9,81gram

10,868gramx 100% = 90,285%