laporan praktikum

29
  Praktikum Geologi T ek nik – Pengenalan Beberapa Sifat Fisik dan Mekanika T ana h BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sifat fisik dan mekanika tanah akan berhubungan dengan kekuatan material, baik tanah ataupun batuan, yang akan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang  berhubungan dengan stabilitas dari massa dan material tersebut. Kehadiran gaya-gaya yang  bekerja pada suatu massa material geologi akan mengakibatkan timbulnya suatu ketidakstabilan pada daerah di mana massa material geologi tersebut berada. Melalui hasil uji ket aha nan bat uan , aka n tergambar kan tin gka t kemuda han suatu mat eria l geo log i unt uk mengalami pelapukan. 1.2 Tu juan Umum a. Menget ahui sifa t (indek s) tanah berda sark an pengu jian kore las i dat a ber at yang did apa t dalam kondisi kering dan basah, untuk mendapatkan kadar air (alami), porositas, berat isi kering (oven dan matahari), dan berat isi jenuh  b. Mengetahui kemampuan tanah untuk berdeformasi pada volume tetap melalui pengujian  batas cair dan batas plastis untuk mengetahui sifat plastisitas tanah c. Menge tahui hu bung an antara b atas ind eks plast isitas dan batas cair d ari tanah y ang did apat dari penentuan klasifikasi tanah sebelumnya d. Menen tukan sifat mekanik tanah melalui uji ge ser lan gsung (direct shear test ) 1.3  Sampling 1.3 .1 Waktu Pen gambi lan Same l ari, ta nggal ! "abu, # Maret $%&' a ktu ! &.' * &+.%% uaca ! Sedikit hujan /okasi ! Konstruksi p erumahan d i k omplek SS Koordinat ! S o #'0$%,$1 dan 2&%3 o 40'',51 2levasi ! 54& meter Kondisi ! kering ori6on ! 7, 8, dan 1

Upload: sirkanafisa

Post on 05-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Geologi teknik tanah

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangSifat fisik dan mekanika tanah akan berhubungan dengan kekuatan material, baik tanah ataupun batuan, yang akan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitas dari massa dan material tersebut. Kehadiran gaya-gaya yang bekerja pada suatu massa material geologi akan mengakibatkan timbulnya suatu ketidakstabilan pada daerah di mana massa material geologi tersebut berada. Melalui hasil uji ketahanan batuan, akan tergambarkan tingkat kemudahan suatu material geologi untuk mengalami pelapukan.

1.2Tujuan Umuma. Mengetahui sifat (indeks) tanah berdasarkan pengujian korelasi data berat yang didapat dalam kondisi kering dan basah, untuk mendapatkan kadar air (alami), porositas, berat isi kering (oven dan matahari), dan berat isi jenuhb. Mengetahui kemampuan tanah untuk berdeformasi pada volume tetap melalui pengujian batas cair dan batas plastis untuk mengetahui sifat plastisitas tanahc. Mengetahui hubungan antara batas indeks plastisitas dan batas cair dari tanah yang didapat dari penentuan klasifikasi tanah sebelumnyad. Menentukan sifat mekanik tanah melalui uji geser langsung (direct shear test)

1.3Sampling1.3.1 Waktu Pengambilan SampelPraktikum Geologi Teknik Pengenalan Beberapa Sifat Fisik dan Mekanika Tanah2014

6

Hari, tanggal: Rabu, 5 Maret 2014Waktu: 16.46 18.00 WIBCuaca: Sedikit hujanLokasi: Konstruksi perumahan di komplek SISKoordinat: S6o5420,2 dan E107o3644,9Elevasi : 931 meterKondisi: keringHorizon: O, A, dan B

1.3.2DeskripsiDeskripsi singkapanSingkapan tanah berada di lokasi pembuatan bangunan di SIS dago. Singkapan terdiri dari horizon O, A, dan B. Sampling dilakukan pada horizon B.

Deskripsi sampelTanah pasir-lempungan, coklat kemerahan terang, berukuran pasir sedang hingga lempung, membundar tanggung menyudut tanggung, tersortasi buruk, tersusun atas fragmen klasik(35%), dijumpai sedikit akar tumbuhan, agak basah, lepas-lepas, permeabilitas sedang tinggi, kekerasan sedang.

Klarifikasi HorizonPada lokasi pengamatan terdapat beberapa horizon, yaitu horizon O, horizon A, dan horizon B, yang terlihat dari perbedaan kenampakan, warna, dan ukuran butirnya.Pada horizon O yang umumnya berwarna hitam, bagian atas tanah berbatasan langsung dengan vegetasi. Vegetasi yang berhubungan pada daerah singkapan adalah vegetasi persawahan yang bersifat basah. Sedangkan pada horizon A, warna tanah berubah lebih terang, lebih kompak, dan masih ada sedikit sisa vegetasi. Pada horizon B, warna menerang dengan vegetasi yang sedikit dengan ukuran butir yang semakin kasar. Sampel tanah yang diambil didapat merupakan horizon B, dikarenakan banyaknya fragmen klastik, kasarnya sampel, dan warna merah yang menunjukan proses oksidasi yang cukup intens disana

Gambar 1. Kenampakan horizon tanah

Gambar 2. Tahap pengambilan sampel di lapangan

1.4MetodeMetode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu:a. Tahap pengambilan sampel, mencakup deskripsi profil tanah dan pengambilan sampel tanahb. Tahap analisis dan pengolahan data, mencakup percobaan di laboratorium, pengolahan, perhitungan data, serta diskusi

BAB IIPENGENALAN SIFAT DASAR

2.1TujuanMemperkenalkan beberapa sifat dasar dari materi geologi, antara lain: kadar air, porositas, berat isi (densitas), berat jenis, specific gravity, serta skala kekerasan batuan, yang dapat diukur secara langsung dengan mempergunakan peralatan sederhana di laboratorium.2.2Dasar TeoriMaterial geologi, termasuk tanah memiliki sifat fisik dan mekanik yang dapat diukur besarnya di laboratorium dengan menggunakan peralatan. Sifat fisik dan mekanik yang dapat diukur diantaranya adalah kadar air, berat isi, berat jenis, dan porositas. Sifat-sifat tersebut mencerminkan kondisi internal material tersebut seperti litologi dan struktur, yang dimana diperlukan suatu analisis kuantitatif mengenai material geologi tersebut.

2.3Alat & Bahan1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram1. Oven, tempat contoh (cawan), aluminium foil atau desikator1. Bak air untuk merendam, kain lap atau kertas tissue1. Kertas grafik dan alat tulis lainnya1. Caliper atau penggaris, dan gergaji besi1. Sampel tanah

2.4Prosedur PengujianPercobaan ini bertujuan untuk mengukur suatu material geologi yaitu tanah. Sebelumnya, timbang tanah dalam bentuk bongkah. Lalu dengan menggunakan beker gelas yang sudah terisi air, dapat dihitung volume tanah dengan memasukkan tanah ke beker gelas tersebut dan dicatat perubahannya. Lalu, densitas dapat diukur.Lalu, tanah tersebut dimasukkan ke dalam air hingga akhirnya tanah mencapai suatu kondisi jenuh. Lalu, ditimbang tanah jenuh tersebut dan dibagi dengan volume awal untuk mendapatkan densitas jenuh.Kemudian, tanah dimasukkan ke oven selama 12 jam. Lalu, timbang berat tanah tersebut dan dibagi dengan volume awal untuk mendapatkan densitas kering.

2.5Langkah KerjaDensitas Alami

Densitas Jenuh

Densitas Kering

2.6Flowchart Perhitungan

2.7Waktu PengujianTabel 1. Waktu percobaan Uji Fisik BatuanHari, tanggalWaktuLokasiKegiatanAsisten

Jumat, 7 Maret 201413.00-15.00Laboratorium Geologi TeknikPenimbangan dan pengeringan sampelSaad

Sabtu, 8 Maret 201411.00-12.30Pengambilan sampel dari oven, pendinginan, penimbangan, dan perendamanEsa

2.8 Foto-Foto Saat Praktikum

Gambar 3. Proses penimbangan dan pengovenan untuk uji densitas alami, kering, dan basah sampel tanah

2.9Data Hasil Percobaan

Tabel 2. Data hasil percobaan Uji Fisik BatuanKeteranganSampel Tanah

Volume61.1 cm3

Bn (berat alami)110,4 gram

Bo (berat kering oven)86 gram

Bw (berat jenuh air)119,56 gram

2.10Perhitungan dan AnalisisTabel 3. Nilai kadar airKeteranganRumusHasil perhitungan

Sampel Tanah

Kadar air alami (berat kering oven)28.37%

Kadar air jenuh (berat kering oven)39%

Tabel 4. Nilai porositasKeteranganRumusHasil perhitungan

Sampel Tanah

Volume pori (berat kering oven)33.56 cm3

Porositas0.549

Angka pori (void ratio)1.21

Tabel 5. Nilai berat isi (densitas) dan berat jenis (specific gravity)KeteranganRumusHasil perhitungan

Sampel Tanah

Densitas alami1,806 gr/cm3

Densitas kering (pengeringan oven)1,407 gr/cm3

Densitas basah (jenuh air)1,956 gr/cm3

Volume solid (padatan)27,54 cm3

Berat jenis3,12

Saturasi air0,73

Kandungan udara (saturasi udara)0,15

2.11PembahasanBerdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel tanah memiliki kadar air alami dan jenuh yang cukup besar, terutama jika dibandingkan dengan kadar air alami dan jenuh pada batuan yang telah dilakukan pada praktikum sebelumnya. Hal tersebut karena tanah memiliki jumlah volume pori dan porositas yang cenderung besar jika dibandingkan dengan sampel batuan yang telah dilakukan pada praktikum sebelumnya.

BAB IIIPLASTISITAS DAN KLASIFIKASI TANAH

2.1Tujuan Mengetahui deskripsi tanah Mengetahui jenis plastisitas tanah Mengetahui klasifikasi tanah

2.2Dasar TeoriKarakteristik tanah maupun massa tanah dapat diperoleh dari contoh tanah tak terganggu dan contoh tanah terganggu. Karakteristik material utama tanah adalah distribusi dari ukuran partikel dan plastisitas, yang digunakan sebagai pedoman penamaan. Sedangkan karakteristik material yang menunjang adalah warna tanah, tekstur, dan komposisi partikel tanah. Pada tahap lebih lanjut, tanah tersebut dapat dikelompokkan menggunakan suatu sistem pengelompokkan dari berbagai tanah yang memiliki kesamaan sifat suatu kelompok berdasarkan batasan-batasan tertentu.Ada dua macam pengklasifikasian tanah, yaitu klasifikasi tekstural (analisis besar butir) dan klasifikasi untuk keperluan teknik. Klasifikasi sistem unified memperhatikan besar butir, keseragaman butir, dan gradasi butir. Semakin besar koefisien keseragaman butir dan koefisien gradasi butir akan menunjukkan semakin baik gradasi atau semakin buruk pemilahan dari tanah tersebut. Untuk tanah berbutir halus maka pengelompokannya didasarkan pada sifat plastisitasnya, yang merupakan hubungan antara indeks plastisitas dan batas cair dari tanah.2.3Alat & Bahan Alat batas cari standar Alat pembuat alur (grooving tool) Sendok dempul Cawan pengaduk atau pelat kaca 45 x 45 x 0,9 cm Neraca dengan ketelitian 0,01 gram Cawan kadar air minimal 4 buah Spatula dengan panjang 12,5 cm Botol tempat air suling Air suling Oven suhu 110o C Batang pembanding dengan diameter 3 mm dan panjang 10 cm Sampel tanah Alat granulometri Kertas semilog2.4Prosedur Pengujian2.4.1Plastisitas TanahBatas cair:a) Letakkan 100 gram benda uji yang sudah disiapkan di dalam cawan pengadukb) Aduk benda uji tersebut dengan menambahkan air suling sedikit demi sedikit sampai homogenc) Ambil sebagian benda uji yang telah homogen, letakkan di atas mangkuk alat batas cair, ratakan permukaannya sehingga sejajar dengan dasar alat (bagian paling tebal maksimal 1 cm)d) Buat alur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkuk dengan menggunakan alat pembuat alur melalui garis tengah mangkuk dan simetris. Pada saat membuat alur, posisi alat pembuat alur harus tegak lurus permukaan mangkuke) Putar alat dengan kecepatan 2 putaran per detik. Pemutaran dilakukan secara menerus hingga dasar alur benda bersinggungan sepanjang 1, 25 cm dan catat jumlah pukulannyaf) Ulangi prosedur (c) hingga (e) beberapa kali hingga diperoleh jumlah pukulan yang sama. Apabila ternyata pada pengulangan ketiga telah didapat jumlah pukulan yang sama, maka ambil benda uji dan masukkan ke dalam cawan yang telah disiapkan untuk diperiksa kadar airnyag) Kembalikan benda uji ke atas cawan pengaduk. Aduk kembali benda uji sebanyak minimal 3 kali berturut-turut dengan variasi kadar air yang berbeda, sehingga diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10 pukulanh) Oven benda uji selama 24 jam untuk mengetahui berat keringBatas plastis:a) Letakkan 20 gram benda uji dalam cawan pengaduk, kemudian aduk hingga kadar airnya meratab) Setelah kadar air merata, buat bola-bola tanah seberat 8 gram, kemudian giling di atas pelat kaca menggunakan telapak tangan dengan kecepatan 80-90 gilingan per menitc) Penggilingan dilakukan menerus hinga benda uji membentuk batang berdiameter 3 mm. Apabila saat penggilingan benda uji retak sebelum mencapai diameter 3 mm, maka benda uji disatukan kembali, ditambah sedikit air dan diaduk hingga merata. Jika yang terjadi sebaliknya, maka benda uji perlu dibiarkan beberapa saat agar kadar airnya berkurangd) Pengadukan dan penggilingan diulangi hingga retakan-retakan terjadi tepat pada saat gilingan mempunyai diameter 3 mme) Batang (d) dibagi 3 sama panjang. Periksa kadar air tiap batang tanah tersebutf) Oven benda uji selama 24 jam untuk mengetahui berat kering

2.4.2Klasifikasi Tanaha) Keringkan contoh tanah di oven, kemudian tumbuk dengan hati-hati, dan haluskan dengan tanganb) Timbang 100 gram contoh kemudian ayak dengan menggunakan susunan saringan no. 10 hingga 200, lalu timbang tanah yang tertinggal dalam setiap saringan dan yang lolos dari saringan no. 200c) Hitung persentasi masing-masing besar butir terhadap berat total sampel tanahd) Buat grafik antara persentasi terhadap diameter besar butir dalam mm pada kertas semiloge) Tentukan koefisien keseragaman butir dan koefisien gradasi butirf) Lakukan klasifikasi dengan unified systemg) Lakukan perhitungan untuk menentukan indeks aktivitash) Tentukan perkiraan batas retak dari tanah tersebut

2.5Langkah Kerja2.5.1Plastisitas TanahBatas cair:

Batas plastis:

2.5.2Klasifikasi Tanah

2.6Flowchart Perhitungan2.6.1Plastisitas Tanah

2.6.2Klasifikasi Tanah

2.7Waktu PengujianTabel 6. Waktu percobaan deskripsi dan klasifikasi tanahHari, tanggalWaktuLokasiKegiatanAsisten

Kamis, 6 Maret 201411.00 12.30Laboratorium Geologi TeknikPenimbangan sampel dan pengeringan (oven)Saad

Jumat, 7 Maret 201405.03 17.30Granulometri, uji batas cair, uji batas plastis, uji klasifikasi tanah, Penimbangan akhir sampel yang sudah dikeringkan.

2.8Foto-foto Saat Praktikum

Gambar 4. Penimbangan sampel tanah

Gambar 5. Pengeringan sampel dalam oven

Gambar 6. GranulometriGambar 7. Hasil granulometri

Gambar 8. Peninbangan 100 gr sampel batas cair

Gambar 9. Uji coba batas cair (pengadukan)

Gambar 10. Uji coba batas cair (dalam mangkuk alat)

Gambar 11. Penimbangan untuk uji batas plastis

Gambar 12. Penggilingan benda uji (batas plastis)

Gambar 13. Penggilingan benda uji (batas plastis)

Gambar 14. Hasil penggilingan uji batas plastis

2.9Data Hasil Percobaan2.9.1 Plastisitas TanahBatas cairJumlah Air(x semprotan)PercobaanJumlah PukulanRata-rata jumlah pukulanBerat AwalBerat AkhirKadar air (%)

63013029,337947,939,37

228

330

64012019,3356,733,141,62

218

320

65011212,3350,611,577,27

213

312

Jumlah158,26

Rata-rata52,75

Grafik 1. Jumlah pukulan terhadap kadar air pada uji batas cair

Berdasarkan grafik, didapatkan nilai persamaan logaritma:y = -19,45 ln(x) + 96,504Jadi, nilai kadar air bila pukulan sejumlah 25 adalah:= 39,5 %Jadi, didapatkan harga LL adalah sebesar 39,5 %Batas Plastis Tabel 7. Data berat batangBatangW-pipih (gram)Wo-pipih (gram)

12.62

22.82.2

32.62

Tabel 8.Data hasil percobaan batas plastisBatangW-pipih (gram)Wo-pipih (gram)SelisihKadar Air (%)

12.620.630

22.82.20.627,273

32.620.630

Jumlah87.273

Rata-rata29.091

Batas plastis (PL): 29.091%

2.9.2Klasifikasi TanahTabel 9. Data hasil percobaan klasifikasi tanahMeshDiameter (mm)Berat Butir (gram)Persentase (%)% Kumulatif

Pan0,037520934,1434,14

2000,075315,0639,2

1000,1534,95,6944,89

800,188814,3659,25

600,25619,9669,21

400,425161,3526,3495,55

20227,34,45100

Jumlah612,55100

CATATAN :

Berat awal: 614 - (0,5*7) = 610,5 gram Berat akhir: 612,55- (0,5 *7) = 609,05 gram Butir yang hilang: 1,45 gram % Butir yang hilang:0,02

Klasifikasi dengan Unified Soil Clasification System (USCS)

Dari percobaan diperoleh data sebagai berikut:

Kurang dari 50% tanah berukuran halus melewati mesh 200, sehingga sekitar lebih dari 50% tanah tidak melewati mesh 200. Lebih dari 50 %, tanah melewati mesh 4 dan mesh 10. Tanah mengandung lebih dari 30% fraksi halus. Sehingga berdasarkan klasifikasi Unified System Classification merupakan grup pasir lempungan atau clayey sand (SC).Huruf KeduaDefinisi

PPoorly graded

WWell-graded

HHigh plasticity

LLow plasticity

SimbolDefinisi

GGravel

MSand

SSilt

CClay

OOrganic

Gambar 15. Unified Soil Classification System (matrix.vtrc.virginia.edu/DATA/GINT/vdotusc.PDF)Menurut Unified Soil Classification System, sampel uji tanah yang telah digranulometri tergolong dalam klasifikasi tanah SC atau tanah pasir lempungan.

.

Grafik 2. Grafik persen kumulatif (ordinat) terhadap diameter mesh (absis) pada uji klasifikasi tanah

2.10Perhitungan dan Analisis2.10.1 Plastisitas Tanahw keseluruhan sampel : 1000 gramwo keseluruhan sampel : 612,55 gramkadar air sampel: Perhitungan Plastisitas TanahParameterRumusHasil Perhitungan

Indeks Plastisitas (PI)PI = LL PLPI = 55% - 29,091% = 25,909%

Indeks Kecairan (LI)LI = LI =

Nilai Indeks Aktivitas (A)A = A =

2.10.2 Klasifikasi TanahDari grafik didapat persamaan regresi y = 10,045ln(x) + 80,699 , x =e(y 80,699) / (10,045) sehingga nilai = 0,127 = 0,006427 = 0,0008776Perhitungan klasifikasi tanahKeteranganRumusHasil perhitungan

Koefisien keseragaman (Cu) 144,7

Koefisien gradasi (Cc)

Perhitungan Shrinkage Limit atau Batas Retak

Dengan memasukkan nilai LL = 55% dan PI = 25,909% ke dalam diagram plastisitas, dilanjutkan dengan menarik titik temu garis U dan A dengan titik temu LI PP, maka akan didapat nilai shrinkage limit sebesar:

2.11PembahasanRentang kadar air (PI) yang didapat dari pengujian plastisitas sebesar 25,909% yang berada pada rentang 29,091-55%, Indeks Kecairan (LI) bernilai 0,015 dan Nilai Indeks Aktivitas (A) bernilai 0,76. Sifat material tersebut mengindikasikan bahwa plastisitas sampel uji yang berupa tanah pasir lempungan tersebut baik,

Koefisien keseragaman butir (Cu) yang dimiliki oleh sampel tanah adalah sebesar 144,7. Angka yang tinggi ini menunjukkan buruknya gradasi dari tanah tersebut. Sementara itu, koefisien gradasi butir (Cc) adalah sebesar 0,37 menunjukkan gradasi dari sampel tanah tersebut buruk pemilahannya. Nilai batas retak adalah 20%

BAB IVUJI KUAT GESER LANGSUNG

3.1Tujuan Mengetahui kekuatan tanah terhadap gaya horizontal Menentukan parameter kohesi serta sudut geser tanah

3.2Dasar TeoriPengetahuan tentang kekuatan material tanah sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitas massa dari material tersebut. Adanya gaya-gaya yang bekerja pada suatu material geologi akan mengubah ketidakstabilan pada daerah di mana material tersebut berada. Oleh karena itu, uji geser langsung dibutuhkan untuk mengestimasi kondisi keseimbangan batas keamanan rata-rata sepanjang permukaan runtuh suatu material geologi.3.3Alat & Bahan Alat uji geser langsung (setang penekan dan pemberi beban, alat penggeser lengkap dengan cincin penguji dan 2 buah arloji geser, cincin pemeriksaan yang terbagi dua dengan pengunci, beban-beban, serta batu pori) Alat pengeluar contoh dan pisau pemotong Cincin cetak benda uji Benda uji tanah Benda uji lainnya

3.4Prosedur Pengujiana) Masukkan benda uji ke dalam cincin pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu dan pasang batu pori pada bagian atas dan bawah benda ujib) Setang penekan dipasang vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji dan diatur sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan beban yang diberikan pada setang tersebutc) Penggeser benda uji dipasang pada arah mendatar untuk memberi beban mendatar pada bagian atas cincin pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga menunjukkan angka nol, kemudian buka kunci cincin pemeriksaand) Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah pembebanan diberikan, isi kotak cincin pemeriksaan dengan air sampai penuh di atas pemukaan benda uji, jaga permukaan air agar selalu tetap selama pemeriksaane) Diamkan benda uji, lakukan proses konsolidasi hingga selesai. Catat proses konsolidasi tersebut (bacaan arloji geser)f) Berikan beban normal pada benda uji kedua sebesar dua kali beban normal yang pertama dan lakukan langkah-langkah seperti prosedur (d) hingga (e)g) Berikan beban normal pada benda uji ketiga sebesar tiga kali beban normal yang pertama dan lakukan langkah-langkah seperti prosedur (d) hingga (e)

3.5Langkah Kerja

3.6Flowchart Perhitungan

3.7Waktu PengujianTabel 10. Waktu percobaan uji kuat geser langsungHari, tanggalWaktuLokasiKegiatanAsisten

Kamis, 6 Maret 201417.0 23.00 WIBLaboratorium Geologi TeknikUji kuat geser langsungSaad

Jumat 7 Maret 201404.00 09.00 WIBEsa

Praktikum Geologi Teknik Pengenalan Beberapa Sifat Fisik dan Mekanika Tanah2014

20

3.8Foto-foto Saat Praktikum

Gambar 16. Pemotongan sampel tanah dengan cincin

Gambar 17. Sampel dikeluarkan dari dalam cincin

Gambar 18. Pengetesan alatGambar 19. Pemberian air di alat uji

Gambar 20. Alat uji diberi bebanGambar 21. Uji geser langsung sampel tanah

3.9Data Hasil PercobaanData Hasil Percobaan

Tabel 11. Hasil uji kuat geser langsungBeban (kg)Data Arloji Geser (kgf)Konversi (kgf-Newton)Kalibrasi alatGaya Geser (Newton)Luas (cm2)

2,48139.810,207643726124,63

4,9727,59.810,207643756

13,59549.810,2076437110

Perhitungan dan Analisis

Tabel 12. Hasil perhitungan uji kuat geser langsungBeban (kg)Luas (cm2)Berat (Newton)Gaya Geser (Newton) (N/cm2)n (N/cm2)

2,48124,6332.536260,208661750,26106074

4,9765.072560,449330,52212148

13,5997.6081100,88261250,783182219

Grafik 3. Grafik tegangan geser maksimum terhadap tegangan normal pada uji klasifikasi tanah

Melalui grafik didapat: = 1.2909x - 0.1605c = 0.1605Tan = 1.2909 = 52.23o

PembahasanDari pengujian diperoleh : Tegangan geser maksimum () dan tegangan normal (n) yang kemudian dibuat plot grafik. Tegangan geser sebagai sumbu vertical () dan tegangan normal sebagai sumbu horizontal (n) . Persamaan Couloumb Failure dari grafik adalah = 1.2909x - 0.1605 Dari hasil plot grafik tersebut, dapat diketahui bahwa sampel tanah yang diuji memiliki harga kohesi sebesar 0.1605 dan sudut geser dalam tanah sebesar 52.23o. Nilai kohesi pada tanah menunjukkan kandungan lempung yang terdapat pada tanah yang menunjukkan bearing capacity. Jika nilai sudut geser dalam dan kohesi yang dimiliki tanah tinggi, maka semakin baik daya dukung konstruksi tanah tersebut.

BAB VKESIMPULAN4.1 Pengenalan Sifat Dasar dari TanahSampel tanah memiliki kadar air alami dan jenuh yang cukup besar,terutama jika dibandingkan dengan kadar air alami dan jenuh pada batuan yang telah dilakukan pada praktikum sebelumnya. Hal tersebut karena tanah memiliki jumlah volume pori dan porositas yang cenderung besar jika dibandingkan dengan sampel batuan yang telah dilakukan pada praktikum sebelumnya. 4.2 Plastisitas dan Klasifikasi TanahRentang kadar air (PI) yang didapat dari pengujian plastisitas sebesar 25,909% yang berada pada rentang 29,091-55%, Indeks Kecairan (LI) bernilai 0,015 dan Nilai Indeks Aktivitas (A) bernilai 0,76. Sifat material tersebut mengindikasikan bahwa plastisitas sampel uji yang berupa tanah pasir lempungan tersebut baik. Koefisien keseragaman butir (Cu) yang dimiliki oleh sampel tanah adalah sebesar 144,7. Angka yang tinggi ini menunjukkan buruknya gradasi dari tanah tersebut. Sementara itu, koefisien gradasi butir (Cc) adalah sebesar 0,37 menunjukkan gradasi dari sampel tanah tersebut buruk pemilahannya. Nilai batas retak adalah 20%4.3Uji Kuat Geser LangsungPersamaan Couloumb Failure dari grafik adalah = 1.2909x - 0.1605. Dari hasil plot grafik tersebut, dapat diketahui bahwa sampel tanah yang diuji memiliki harga kohesi sebesar 0.1605 dan sudut geser dalam tanah sebesar 52.23o.

DAFTAR PUSTAKA

Price, D. G., 2009, Engineering Geology: Principles and Practice, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 460p.Selley, R. C., Cocks, L. R. M., Plimer, I. R., 2005, Encyclopedia of Geology, Elsevier Ltd., 758p.Waltham, T., 2009, Foundations of Engineering Geology3rd Edition, Spon Press, 105p.