laporan praktik pengalaman lapangan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
ANALISIS PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK PADA HOME INDUSTRY 3 SERANGKAI
BUNGA DI DESA BACEM KECAMATAN SUTOJAYAN
KABUPATEN BLITAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
MOCHAMMAD HELMI MUDZAKY
NIM. 12403173159
Dosen Pembimbing Lapangan
SRI DWI ESTININGRUM, S.E., Ak., M.M., C.A.
NIP. 197209082007102001
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) jurusan Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Di :
Judul Laporan : ANALISIS PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN
BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
UNTUK ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK
PADA HOME INDUSTRY 3 SERANGKAI BUNGA DI
DESA BACEM KECAMATAN SUTOJAYAN
KABUPATEN BLITAR
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
SRI DWI ESTININGRUM, S.E., Ak., M.M., C.A.
NIP. 197209082007102001
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
karunianya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya penulisan laporan ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M. Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Dr. Qomarul Huda, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboatorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung sebagai leading sektor pelaksanaan PPL
5. Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A., selaku Dosen Pembimbing Lapangan,
yang sudah memberikan bimbingan dan arahan.
6. Suwarti selaku pemilik Home Industri 3 Serangkai Bunga yang telah
memberikan kesempatan, bimbingan serta bantuan selama kegiatan PPL
7. Orang tua dan keluarga, yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
setiap kegiatan
8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan ini.
Namun dalam penyusunan laporan, masih terdapat banyak kekurangan baik
disengaja maupun tidak, dikarenakan keterbatasan data serta pengalaman saat di
lokasi Praktik Pengalaman Lapangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan oleh penulis untuk
perbaikan laporan yang akan datang.
Tulungagung, November 2020
Penulis
MOCHAMMAD HELMI MUDZAKY
NIM. 12403173159
iii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ................................................................................................i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................ 1
B. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................................... 3
BAB II: PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .................................................................................................. 4
B. Pelaksanaan Praktik .......................................................................................... 5
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................................ 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ........................................................................ 6
BAB III: PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ...................................................................................................... 8
B. Analisis Temuan Studi .................................................................................... 14
C. Solusi Terhadap Permasalahan ....................................................................... 14
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18
BERITA ACARA HARIAN ............................................................................... 19
BERITA ACARA KONSULTASI ..................................................................... 25
LAMPIRAN ......................................................................................................... 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Salah satu hal penting dalam suatu kegiatan usaha adalah pencatatan laporan
keuangan. Laporan keuangan disusun untuk menyajikan informasi keuangan yang
diperlukan baik bagi pihak internal maupun eksternal yang berkaitan dengan
kegiatan usaha tersebut. Manajemen atau pemilik usaha memerlukan laporan
keuangan untuk mengetahui bagaimana posisi keuangan tersebut sehingga dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan keuangannya. Sedangkan pihak eksternal
memerlukan laporan keuangan sebagai bahan analisis dalam pemberian modal
maupun investasi oleh investor. Di samping itu, laporan keuangan juga digunakan
sebagai wujud pertanggungjawaban atau akuntabilitas suatu perusahaan. Dalam
penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan juga harus sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia. Kegiatan usaha yang berskala kecil dan
menengah seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah
satu yang menggunakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) ini.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM Pasal 1 dinyatakan bahwa
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tersebut. Usaha kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai
atau menjadi bagian baik secara langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar sesuai dengan kriteria yang diatur dalam Undang-
Undang. Usaha menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha keci atau usaha besar esuai
dengan kriteria yang diatur dalam Undang-Undang.
2
Keberadaan UMKM Indonesia ini harus didukung supaya dapat berkembang
dan memperluas lapangan pekerjaan karena UMKM memiliki peran yang sangat
besar dalam perekonomian nasional. Tumbuhnya usaha mikro juga membuat
bertumbuhnya kesempatan kerja dan pendapatan untuk masyarakat sehingga dapat
menggurangi jumlah pengangguran.
Di Blitar Jawa Timur memiliki banyak usaha di berbagai bidang namun masih
kurang berkembang. Perkembangan usaha kecil dan menengah di Blitar masih
lambat salah satunya dikarenakan para wirausahawan kecil dan menengah tidak
membuat laporan keuangan terkait dengan kegiatan produksi. Akibatnya pemilik
usaha tidak dapat mengetahui perkembangan dari usahanya tersebut apakah
mengalami perkembangan atau penurunan. Selain itu penyusunan laporan
keuangan bagi usaha kecil dan menengah memiliki manfaat sebagai alat untuk
mengukur kinerja keuangan usaha kecil dan menengah.
Home industry 3 Serangkai Bunga merupakan salah satu usaha yang berada
di Blitar. Home industry 3 Serangkai Bunga memproduksi jajanan tradisional khas
Blitar seperti keripik singkong, walangan dan enting-enting kacang. Saat ini home
industry 3 Serangkai Bunga telah memiliki lebih dari 5 orang karyawan. Meskipun
begitu, home industry tersebut masih memiliki kekurangan pada laporan
keuangannya. Penyajian laporan keuangan home industry terbilang masih sangat
sederhana dan belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN UNTUK ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK PADA HOME INDUSTRY 3 SERANGKAI
BUNGA DI DESA BACEM KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN
BLITAR”
B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan kegiatan ini penulis mempunyai tujuan untuk
menganalisis pencatatan laporan keuangan sesuai SAK ETAP pada home
3
industri 3 Serangkai Bunga Kabupaten Blitar.
b. Kegunaan Penelitian
Bagi Penulis :
Untuk memenuhi tugas akhir yaitu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Bagi IAIN Tulungagung
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini dapat menambah ilmu
pengetahuan terkait implementasi SAK ETAP di Home Industri 3 Serangkai
Bunga.
Bagi Pihak Lain
Laporan Praktik Lapangan (PPL) ini dapat membantu informasi,
pengetahuan, serta wawasan bagi semua pihak mengenai pentingnya
pencatatan sesuai SAK ETAP.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang 3 dimulai
pada tanggal 5 Oktober 2020 sampai dengan 6 November 2020. Yang
bertempat di Home Industri 3 Serangkai Bunga dusun Cungkup RT 02 RW 04
desa Bacem kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Dikarenakan saat ini
terjadi pandemi covid-19 sehingga keadaan yang tidak memungkinkan untuk
melakukan kegiatan langsung di lapangan, oleh karena itu mahasiswa hanya
diperkenankan untuk wawancara dengan pemilik home industry dan observasi
ke lokasi Home Industri 3 Serangkai Bunga desa Bacem kecamatan Sutojayan
kabupaten Blitar.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Home Industri “3 Serangkai Bunga”
1. Sejarah
Home industry3 Serangkai Bunga merupakan salah satu bentuk usaha
kecil yang berada di Kabupaten Blitar. Home industri ini berdiri sejak tahun
2006 sampai dengan sekarang. Pemilik home industri 3 Serangkai Bunga
bernama ibu Suwarti. Ibu Suwarti memilih memproduksi keripik singkong
karena beliau sendiri beserta keluarganya suka dengan singkong dan selain itu
beliau mempunyai ladang singkong sendiri di rumahnya yang cukup luas
sehingga hal itu dimanfaatkan oleh ibu Suwarti untuk mencari penghasilan dan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada awal berdirinya home industry
tepatnya tahun 2006-2008, kegiatan produksi sempat mengalami kemacetan
karena sedikitnya pelanggan dan bagian pemasaran yang tidak maksimal
sehingga produknya belum banyak yang dikenal oleh banyak orang. Setelah
melihat keadaan itu, keluarga ibu Suwarti ikut membantu dalam bagian
pemasaran produksinya. Lambat laun home industry milik ibu Suwarti
mengalami kemajuan dan produksi singkong semakin lancar. Saat ini home
industry 3 Serangkai Bunga memiliki 10 karyawan dan 4 orang bagian
pemasaran yang mereka adalah keluarga dari ibu Suwarti sendiri karena ibu
Suwarti telah mempercayakan kepada mereka.1
2. Produk
Home industry 3 Serangkai Bunga bergerak di bidang jajanan
tradisional khas Blitar, yaitu keripik singkong, walangan dan enting-enting
kacang. Dalam sehari home industry 3 Serangkai Bunga memproduksi kurang
lebih sekitar 1,5 kwintal singkong untuk dijadikan keripik singkong dan
walangan. Sedangkan untuk enting-enting kacang, home industri “3 Serangkai
Bunga” memproduksi kacang sebanyak 1 kwintal dalam satu bulan.2
1 Hasil wawancara dengan Ibu Suwarti pada tanggal 08 Oktober 2020 jam 10.00 2 Ibid
5
3. Struktur Home Industry 3 Serangkai Bunga
a. Bagian Produksi
1. Pengupasan dan pemotongan ketela : 3 orang
2. Penggorengan ketela, walangan dan enting-enting kacang : 4 orang
3. Pengemasan : 3 orang
b. Bagian Pemasaran : 4 orang
c. Bagian Pencatatan Laporan keuangan : 1 orang3
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang 3 Tahun
2020, dimulai pada tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan 05 November
2020 bertempatkan di Home Industri “3 Serangkai Bunga” dusun Cungkup RT
02 RW 04 desa Bacem Kabupaten Blitar.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang 3 bertepatan dengan
adanya pandemi Covid-19 atau Virus Corona sehingga pelaksanaan dilakukan
dari rumah dan berlokasi di desa tempat tinggal mahasiswa masing-masing.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung dengan membidik sektor lembaga, Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) maupun potensi lokal yang berada pada desa masing-
masing. Tetapi hal ini tetap dilakukan dengan protokol kesehatan.
Dalam pelaksanaanya tidak terdapat pembagian pekerjaan secara khusus
yang diberikan kepada mahasiswa karena pada pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang 3 dilakukan secara individu.
Adapun kegiatan-kegiatan yang saya lakukan selama melaksanakan
tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang 3 Tahun 2020 di Home
Industri “3 Serangkai Bunga” dusun Cungkup RT 02 RW 04 desa Bacem
Kabupaten Blitar pada masa pandemi Covid-19 ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan wawancara secara tatap muka maupun wawancara melalui media
komunikasi untuk mendapatkan informasi mengenai profil home industry,
jumlah karyawan, omset penjualan tiap bulan, kendala-kendala selama
3 Hasil wawancara dengan Ibu Suwarti pada tanggal 08 Oktober 2020 jam 10.00
6
berproduksi, dll.
2. Membantu pengemasan keripik singkong yang sudah matang dan menata di
wadah yang sudah disediakan.
3. Melakukan pengamatan sekaligus membantu melakukan pencatatan penjualan
di sebuah nota/kwitansi saat sales mengambil mengambil barang dagangan.
C. Permasalahan di Lapangan
Dalam setiap usaha maupun organisasi yang dijalankan, pasti akan
menghadapi berbagai permasalahan yang memang sudah menanti. Sama
halnya yang terjadi pada Home industri keripik singkong 3 Serangkai Bunga.
Suatu permasalahan bisa datang dari berbagai sumber, yakni permasalahan
yang timbul dari pihak internal maupun dari pihak eksternal. Misalnya,
permasalahan yang terjadi pada Standar Operating Procedure (SOP) yang
diterapkan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di lingkungan
organisasi ataupun bisa dari pihak eksternal organisasi yang mungkin terjadi
karena berbagai faktor penyebab. Namun setiap permasalahan yang sedang
terjadi pasti selalu ada solusi yang bisa menyelesaikan.
Pada hasil wawancara yang telah dilakukan bersama Ibu Suwarti selaku
pemilik dari home industri terkait laporan keuangan yang diterapkan masih
sangat sederhana. Artinya pada laporan keuangannya belum menerapkan
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK-ETAP). Apabila suatu UMKM telah melaksanakan atau
menerapkan laporan keuangan yang sudah sesuai dengan standar akuntansi
keuangan pada entitas tanpa akuntabilitas publik, maka UMKM tersebut dapat
diindikasikan telah menyajikan laporan keuangan secara lengkap, relevan, dan
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Disini dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi home
industri keripik singkong 3 Serangkai Bunga saat ini ialah penerapan pada
laporan keuangannya yang belum sesuai dengan SAK-ETAP.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Praktik
Dalam wawancara yang telah saya lakukan selama Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) bersama dengan ibu Suwarti sebagai pemilik home industri
7
mengungkapkan bahwa sebenarnya dari pihak pemilik home industri sendiri
juga menginginkan apabila penyajian laporan keuangan yang diterapkan di
home industri tersebut disajikan sebagaimana mestinya.
Berdirinya home industri tersebut yang berjalan hampir 14 tahun ini
dalam penyajian laporan keuangannya masih terbilang sederhana. Pemilik
home industri mengakui bahwa hal ini dikarenakan faktor SDM yang minim.
Penyajian laporan keuangannya dilaporkan berdasarkan kemampuan dan
kebutuhan dari home industri tersebut saja.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP)
SAK-ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik yang digunakan oleh entitas yang tidak mempunyai
akuntabilitas publik yang signifikan, sehingga laporan keuangan diterbitkan
oleh entitas (perusahaan) untuk tujuan umum bagi penggunaan ekstrernal.4
SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam
penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada
pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri
dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar menggunakan konsep
biaya historis mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP bentuk
pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif
tidak berubah selama beberapa tahun.5
Manfaat Penerapan SAK ETAP
SAK ETAP memiliki manfaat sebagi berikut.
1. Perusahaan kecil, menengah mampu untuk menyusun laporan
keuangannya sendiri dan dapat diaudit untukcmendapatkan opini audit.
2. Laporan keuangannya dapat digunakan untuk mendapatkan dana
(misalnya dari Bank) untuk mengembangkan usaha.
3. Lebih simpel daripada PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam
penggunaannya.
4. Memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.6
4 http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/etap, diakses pada tanggal 12 Oktober
2020 pukul 13.34 WIB 5 Ibid 6 https://www.e-akuntansi.com/sak-etap/ diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 14.07 WIB
9
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2001:7) Laporan keuangan pada dasarnya adalah
hasil dari proses akuntansi yang digunakan untuk alat berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan pada perusahaan tersebut. Menurut Hermanto dan Agung
(2012:2) Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang
dilakukan dari perusahaan yang terjadi selama satu periode akuntansi atau satu
tahun buku. Menurut Hery (2016:16) Laporan keuangan merupakan alat
informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak – pihak yang
berkepentingan, yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan
kinerja perusahaan.7
Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan proses
akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi terkait informasi
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan kepada pemakainya sebagai salah
satu komponen dalam pengambilan keputusan perusahaan.8
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan informasi posisi
keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang berguna
untuk sebagian besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh
siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus
untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.9
7 Sumitri dkk, PENERAPAN SAK ETAP PADA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN, (Jurnal Akuntansi, Volume 20, No. 1, 2017), diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 13.52 WIB 8 Norkamsiah dkk, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN, (Jurnal Ekonomi dan keuangan Volume 13, (2), 2016) diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 14.12 WIB 9 Titik Faridah, PENYUSUNAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP, (Jurnal Skripsi Universitas Brawijaya 2015), diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 15.20 WIB
10
Karakteristik Laporan Keuangan
Laporan keuangan memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Dapat dipahami.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Artinya
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan
hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tesebut terlalu sulit untuk
dapat dipahami oleh pemakai tertentu.10
2. Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam
proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan,
atau (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain.
Misalnya informasi struktur dan besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi
pemakai ketika mereka berusaha meramalkan perusahaan dalam
memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan.
Informasi yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan
(confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya tentang bagaimana
struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari
operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu
seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan
kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai,
seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo.11
10 Rudini, Nurhayati, dkk. Analisis Penerapan SAK ETAP Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Langkitin Di Desa Langkitin. (Rokan Hulu : Universitas Air Pengaraian, 2015). Hlm. 3. 11 Ibid
11
3. Keandalan
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal
jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan
pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi
mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan
maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.12
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan Laporan Keuangan perusahaan
antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan Laporan Keuangan
antara perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh
karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perushaan
bersangkutan, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang
berbeda. (SAK ETAP, 2013:3).13
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Berdasarkan SAK ETAP Tahun 2013 jenis-jenis laporan keuangan terdiri
dari sebagai berikut:
1. Neraca
Neraca menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam
sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditur, dan ekuitas pemilik
dalam sumber daya bersih. Neraca dapat membantu meramalkan jumlah,
waktu, dan ketidakpastian Kieso, Weygandt and Warfield (2007 dalam
Sari, A. P. 2014)14
12 Rudini, Nurhayati, dkk. Analisis Penerapan SAK ETAP Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Langkitin Di Desa Langkitin. (Rokan Hulu : Universitas Air Pengaraian, 2015). Hlm. 3. 13 Ibid 14 Titik Faridah, PENYUSUNAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP, (Jurnal Skripsi Universitas Brawijaya 2015), diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 15.20 WIB
12
2. Laporan Laba
Rugi Laporan laba rugi menyediakan informasi yang diperlukan oleh para
investor dan kreditur untuk membantu mereka memprediksikan jumlah,
penetapan waktu, dan ketidak pastian arus kas masa depan Kieso,
Weygandt and Warfield (2007 dalam Sari, A. P. 2014)15
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah ikhtisar dari perubahan modal dari
kesatuan usaha yang telah terjadi selama suatu periode tertentu.16
4. Laporan Arus Kas
Berdasarkan PSAK No. 2 tahun 2009 dinyatakan bahwa laporan arus kas
merupakan laporan yang menyajikan arus kas perusahaan selama periode
tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai searang
dari arus kas masa depan dari berbagai entitas.17
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan-penjelasan mengenai
nilai, angka, maupun unsur-unsur lain yang terdapat dalam laporan
keuangan, termasuk kebijakan dan metode akuntansi yang digunakan.18
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Dalam UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) dijelaskan bahwa usaha mikro merupakan usaha
produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria usaha mikro seperti diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha kecil
15 Titik Faridah, PENYUSUNAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH BERDASARKAN SAK ETAP, (Jurnal Skripsi Universitas Brawijaya 2015), diakses tanggal 12 Oktober 2020 pukul 15.20 WIB 16 Ibid 17 Ibid 18 Ibid
13
merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan. Sedangkan, Usaha Menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan.
Tujuan dari UMKM yaitu untuk menumbuhkan dan mengembangkan usaha
dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
ekonomi yang berkeadilan.19
Kriteria UMKM
UU No 20 Tahun 2008 tentang kriteria UMKM yakni kriteria usaha
mikro memiliki asset netto paling banyak Rp50.000.000,00 belum termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha atau mempunyai hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp300.000.000,00 Sedangkan kriteria usaha kecil yaitu
memiliki aset lebih dari Rp50.000.000,00 sampai dengan Rp500.000.000,00
belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau mempunyai hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 sampai dengan
Rp2.500.000.000,00. Sedangkan Kriteria Usaha Menengah adalah memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 sampai paling
banyak Rp50.000.000.000,00.20
Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UMKM
Prinsip pemberdayaan UMKM menurut Undang-Undang nomor 20
tahun 2008 pasal 4 disebutkan sebagai berikut:
a. Penumbuhan mandiri, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri.
19 Pristiana Widyastuti, Pencatatan Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bidang Jasa, (Journal for Business and Entrepreneur, Vol. 1 No. 1 July – December 2017), Hlm. 6, diakses pada tanggal 13 Oktober pukul 16.22 WIB 20 Ibid, Hlm. 6
14
b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai
dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan
e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara
terpadu.21
B. Analisis Temuan Studi
Permasalahan yang terjadi setelah observasi dan wawancara selama di
home industri keripik singkong 3 Serangkai Bunga yang sesuai judul penulis
diatas, yaitu mengenai laporan keuangan. Permasalahan yang terjadi pada
home industri tersebut adalah belum lengkapnya pencatatan laporan keuangan
dan belum sesuai dengan SAK ETAP. Dari hasil wawancara dengan ibu
Suwarti selaku pemilik home industri tersebut menjelaskan bahwa memang
beliau membuat laporan keuangan hanya berisi pembelian bahan baku dan
penjualan dari keripik saja. Hal tersebut dikarenakan faktor usia ibu Suwarti
dan minimnya pengetahuan. Selain itu belum adanya tenaga khusus yang
diperkerjakan oleh ibu Suwarti untuk membuat laporan keuangan sehingga
beliau membuat laporan keuangannya hanya sesuai dengan kemampuan saja.
C. Solusi Terhadap Permasalahan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka sebaiknya home industri
membuat laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan SAK ETAP mulai dari
neraca sampai dengan catatan atas laporan keuangan mengingat home industri
tersebut sudah memiliki karyawan yang cukup banyak. Selain itu laporan
keuangan dapat sebagai acuan dalam pengambilan keputusan ekonomi dari
pemilik ome industri tersebut untuk kedepannya. Untuk mewujudkan hal
tersebut dibutuhkan perekrutan karyawan yang memiliki keahlian di bidang
akuntansi untuk pembuatan laporan keuangan dari usaha keripik singkong
tersebut. Dengan adanya tenaga akuntansi yang mumpuni dapat memudahkan
21 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM
15
pemilik home industri untuk melihat perkembangan dari home industri
miliknya dan membuat keputusan di masa mendatang.
16
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Home industri “3 Serangkai Bunga” merupakan salah satu bentuk usaha
kecil yang bergerak di bidang makanan khususnya jajanan/camilan tradisional
berbahan dasar singkong. Home industri ini berada di Kabupaten Blitar
tepatnya dusun Cungkup RT 02 RW 04 desa Bacem. Pemilik home industri “3
Serangkai Bunga” bernama ibu Suwarti. Saat ini home industri milik ibu
Suwarti sudah memiliki 10 karyawan dan 4 karyawan untuk bagian pemasaran.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan ibu Suwarti selaku pemilik
home industri bahwa permasalahan yang terjadi pada home industri tersebut
adalah belum lengkapnya pencatatan laporan keuangan dan belum sesuai
dengan SAK ETAP. Beliau membuat laporan keuangan hanya
meliputivpembelian bahan baku dan penjualan dari keripik saja. Hal tersebut
dikarenakan faktor usia ibu Suwarti dan minimnya pengetahuan. Selain itu
belum adanya tenaga khusus yang diperkerjakan oleh ibu Suwarti untuk
membuat laporan keuangan sehingga membuat beliau menyusun laporan
keuangan hanya sesuai dengan kemampuannya saja.
Dari permasalahan tersebut, sebaiknya pemilik home industri melakukan
perekrutan karyawan khusus untuk membuat laporan agar dapat memudahkan
pemilik home industri untuk melihat perkembangan dari home industri
miliknya dan membuat keputusan di masa mendatang mengingat home industri
tersebut sudah memiliki karyawan yang cukup banyak dan masih bisa untuk
memperbesar lagi usahanya.
2. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Pihak fakultas harus membekali mahasiswa tentanag kemampuan praktik
akuntansi khususnya penerapan Standart Akuntansi Keuangan untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik.
17
2. Untuk Lembaga Praktik Lapangan
a. Home industry harus memperhatikankemampuan yang dimiliki dalam
membuat dan menyajikan laporan keuangan.
3. Untuk Mahasiswa Praktik
a. Mahasiswa sebelum melaksanakan PPL harus memahami tentang
penerapan standar-standar yang berlaku pada lembaga praktik lapangan
seperti penguasaan terhadap Standart Akuntansi Keuangan untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Faridah, Titik. 2015. Penyusunan Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Usaha
Kecil Dan Menengah Berdasarkan Sak Etap. Jurnal Skripsi Universitas Brawijaya.
Malang.
Norkamsiah Dkk. 2016. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (Sak Etap) Pada Penyusunan Laporan Keuangan. Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan Volume 13:2
Rudini, Nurhayati, Dkk. 2015. Analisis Penerapan Sak Etap Pada Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes) Langkitin Di Desa Langkitin. Universitas Air Pengaraian.
Rokan Hulu
Sumitri Dkk. 2017. Penerapan Sak Etap Pada Penyusunan Laporan Keuangan.
Jurnal Akuntansi, Volume 20:1
Widyastuti, Pristiana. 2017. Pencatatan Laporan Keuangan Berbasis Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bidang Jasa. Journal for Business and
Entrepreneur, Vol. 1 No. 1
www.e-akuntansi.com/sak-etap/
19
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2020
Pada tanggal 05 Oktober sampai dengan tanggal 06 November Tahun 2020
bertempat di Home Industry 3 Serangkai Bunga telah dilaksanakan PPL
Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas
sebagai berikut :
Nama : Mochammad Helmi Mudzaky
NIM : 12403173159
Jurusan : Akuntansi Syariah
NO Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1 Senin/05-10-2020 10.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
berkunjung ke rumah ibu Suwarti, pemilik dari
home indutri 3 Serangkai Bunga desa Bacem Blitar.
Pada kunjungan ini saya melihat situasi dan kondisi
disana terlebih dahulu apakah bisa untuk melakukan
wawancara atau tidak. Namun sayangnya ibu
Suwarti masih belum bisa untuk melakukan
wawancara karena beliau mendapat pesanan dari
konsumen dalam jumlah yang banyak. Akhirnya
saya menanyakan kapan ibu Suwarti bisa
melakukan wawancara kemudian beliau menjawab
bahwa hari Kamis beliau bisa untuk melakukan
wawancara. Saya memaklumi dan akan melakukan
kunjungan lagi ke tempat ibu Suwarti pada hari
Kamis untuk melakukan wawancara.
2 Selasa/06-10-2020 09.00 Kegiatan yang saya lakukan adalah membuat cover,
lembar pengesahan, kata pengantar dan daftar isi
laporan PPL.
20
3 Rabu/07-10-2020 19.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
membuat beberapa pertanyaan untuk wawancara ke
rumah ibu Suwarti besok. Pertanyaan yang saya
buat sementara terkait tentang profil home industry
beliau seperti tahun berdirinya home industry,
berapa jumlah karyawan dan produk-produk apa
saja dihasilkan. Selain profil lembaga saya juga
bertanya tentang kendala selama ibu berwirausaha
ini dan bagaimana tanggapan ibu untuk
mengantisipasi hal tersebut.
4 Kamis/08-10-2020 10.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melakukan kunjungan ke tempat ibu Suwarti untuk
melakukan wawancara. Saya berangkat dari rumah
pukul 10.00 WIB. Sampai disana terlihat ibu-ibu
yang merupakan karyawan ibu Suwarti ada yang
sedang mengupas ketela, menggoreng keripik dan
mengemas keripik. Ibu Suwarti pun juga ikut
membantu bekerja untuk pengemasan keripik
tersebut. Wawancara ini secara santai karena proses
wawancara saya lakukan disela-sela ibu Suwarti
sedang membantu karyawannya mengemas keripik
dan beliaupun juga tidak merasa keberatan. Setelah
melakukan wawancara sedikit terkait home industri,
saya meminta izin ibu Suwarti untuk melihat
laporan keuangan di home industry tersebut. Setelah
berbincang-bincang dan data yang saya butuhkan
sudah cukup saya izin untuk berpamitan dengan ibu
Suwarti dan memberi penawaran bantuan kepada
ibu Suwarti apabila mendapat pesanan dalam
jumlah banyak lagi.
5 Jum’at/09-10-2020 20.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
mengumpulkan data informasi yang telah saya
peroleh dari hasil wawancara kemarin dan
menyusunnya dengan rapi yang nantinya akan
diinput ke dalam laporan PPL
6 Sabtu/10-10-2020 20.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
membuat judul untuk laporan akhir PPL. Penentuan
judul ini berdasarkan hasil wawancara kemarin
dengan ibu Suwarti melihat bagaimana
permasalahan yang ada di home industry tersebut.
Namun judul ini masih bersifat sementara karena
akan dikonsultasikan ke Dosen Pembimbing
terlebih dahulu.
21
7 Minggu/11-10-2020 11.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melakukan zoom meeting dengan dosen
pembimbing untuk mengkonsultasikan judul yang
akan saya buat untuk laporan akhir PPL saya serta
berkenalan dengan teman-teman baru dalam satu
kelompok. Setelah konsultasi judul selesai, dosen
pembimbing menjelaskan mengenai prosedur PPL
Covid-19 ini seperti berita acara harian, dan
pengumpulan tugas akhir.
8 Senin/12-10-2020 13.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah mencari
sumber referensi materi untuk laporan PPL. Materi
yang saya cari berkaitan dengan judul yang sudah
saya buat, diantaranya tentang laporan keuangan,
SAK ETAP dan UMKM sebagai landasan teori dari
penelitian tersebut
9 Selasa/13-10-2020 15.00 Kegiatan yang saya lakukan adalah melanjutkan
mencari referensi laporan PPL.
10 Rabu/14-10-2020 19.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan menyusun laporan PPL pada Bab 1
yang pertama yaitu kerangka pemikiran.
11 Kamis/15-10-2020 18.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan Bab 1 laporan PPL. Setelah selesai
membuat Dasar Pemikiran, saya berlanjut
menyusun poin B, yaitu Tujuan Penulisan baik bagi
mahasiswa, pihak kampus dan pihak lembaga.
12 Jum’at/16-10-2020 20.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan menyusun Bab 1 laporan PPL poin C,
yaitu Waktu dan Tempat Pelaksanaan.
13 Sabtu/17-10-2020 16.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
membuat beberapa rekaman video untuk dijadikan
bahan pembuatan video presentasi laporan akhir
PPL bulan depan. Video yang saya rekam masih
meliputi perjalanan dari rumah menuju ke home
industry dan kegiatan produksi di tempat ibu
Suwarti.
14 Minggu/18-10-2020
15 Senin/19-10-2020 18.30 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah melihat
contoh video PPL gelombang 2 agar mendapat
22
gambaran untuk video yang akan saya buat nanti
16 Selasa/20-10-2020 09.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
berkunjung ke rumah ibu Suwarti, untuk
membantu beliau karena kemarin beliau
menghubungi saya bahwa ada pesanan. Saya
berangkat ke rumah ibu Suwarti pukul 09.00
WIB. Sampai disana saya melihat ibu-ibu ada
yang mengupas ketela, menggoreng keripik
singkong dan mengemas keripik singkong. Ibu
Suwarti menyuruh saya untuk membantu untuk
pengemasan karena tenaga yang dibutuhkan
memang kurang
17 Rabu/21-10-2020 09.30 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah ke
rumah ibu Suwarti untuk melanjutkan membantu
beliau menyelesaikan pesanan pelanggan. Saya
berangkat ke rumah ibu Suwarti pukul 09.30 WIB
dan pulang pukul 16.00 WIB
18 Kamis/22-10-2020 10.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah kerumah
ibu Suwarti untuk membantu membuat laporan
penjualan dari pelanggan dan dari sales-sales yang
akan dikirim ke toko grosir di Tulungagung. Disela-
sela pembuatan laporan saya juga wawancara
sedikit mengenai omset penjualan di home industry
ini perbulan
19 Jum’at/23-10-2020 20.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan Bab 2 Pelaksanaan Praktik poin A
yaitu berisi tentang profil dari Home Industry 3
Serangkai Bunga dan produk apa saja yang
dihasilkan oleh Home Industry 3 Serangkai Bunga
dan poin B yaitu Pelaksanaan Praktik
20 Sabtu/24-10-2020 19.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan Bab 2 Pelaksanaa Praktik poin C yaitu
Permasalahan di Lapangan dan poin D Tanggapan
Dari Pihak Lembaga.
21 Minggu/25-10-2020
22 Senin/26-10-2020 20.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan Bab III Pembahasan poin A mengenai
Kajian Teori yang berisi materi tentang Standar
Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Laporan
Keuangan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
23
(UMKM).
23 Selasa/27-10-2020 19.30 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan Bab III Pembahasan poin B mengenai
Analisis Temuan Studi.
24 Rabu/28-10-2020 20.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan Bab III Pembahasan poin C mengenai
Solusi Terhadap Temuan Studi.
25 Kamis/29-10-2020 21.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan Bab 4 Penutup poin A yaitu
Kesimpulan dan poin B Saran.
26 Jum’at/30-10-2020 20.30 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
memberi footnote, memberi halaman dan
membuat Daftar Pustaka.
27 Sabtu/31-10-2020 18.30 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
membuat rekaman video PPL. Video yang saya buat
yaitu pembukaan dan profil Home Industry 3
Serangkai Bunga
28 Minggu/01-11-2020
29 Senin/02-11-2020 19.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melanjutkan membuat rekaman video PPL yaitu
mengenai permasalahan pada Home Industry dan
solusi terhadap permasalahan tersebut.
30 Selasa/03-11-2020 20.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
melakukan pengeditan beberapa video yang sudah
saya buat untuk digabungkan menjadi satu.
31 Rabu/04-11-2020 16.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah
membuat opening video dan mencari backsound
untuk beberapa bagian dari video tersebut dan
menyatukan dengan video yang telah digabungkan
kemarin.
32 Kamis/05-11-2020 18.00 Kegiatan yang saya lakukan hari ini adalah finishing
untuk laporan PPL dan membuat berita acara
selama kegiatan PPL serta finishing video PPL saya
sebagai tugas yang telah diberikan oleh pihak
kampus untuk dikumpulkan nantinya.
24
33 Jumat/06-11-2020 10.00 Kegiatan yang saya lakukan di hari terakhir PPL ini
berkunjung ke rumah ibu Suwarti untuk bertemu
dan mengucapkan banyak terima kasih karena telah
bersedia meluangkan waktunya membantu
memberikan informasi seputar home industry
miliknya.
Blitar, 06 November 2020
MOCHAMMAD HELMI MUDZAKY
NIM. 12403173159
25
BERITA ACARA KONSULTASI
NAMA : Mochammad Helmi Mudzaky
NIM : 12403173159
JURUSAN : Akuntansi Syariah
DPL : Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A.
TEMPAT PPL : Home Industry 3 Serangkai bunga
JUDUL LAPORAN : Analisis Pencatatan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik Pada Home Industry 3 Serangkai Bunga Di Desa
Bacem Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar
No Tanggal Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1
7-10-2020
Konsultasi dan
pengarahan pelaksanaan
PPL
- Tatacara PPL Virtual
dengan menjaga etika
dan citra almamater
- Menerapkan protocol
Kesehatan
2
12-10-2020
Judul laporan PPL Persetujuan judul
3 19-10-2020 Konsultasi laporan harian Teknik penulisan
4 28-10-2020 Konsultasi laporan harian Teknik pengumpulan data
5 12-11-2020 Konsultasi pembuatan
laporan akhir PPL
Perumusan masalah
Analisa
6 20-11-2020 Revisi Laporan PPL Persetujuan laporan PPL
Malang, 20 November 2020
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A.
NIP. 197209082007102001
26
LAMPIRAN
27