laporan ppl 1 smpn 16 semarang 2013

Upload: rizky-harminda-permatasari

Post on 09-Oct-2015

138 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Contoh laporan PPL 1

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    1/99

    LAPORAN

    PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1

    DI SMP NEGERI 16 SEMARANG

    Disusun oleh:Tresno Ady Saputra 3301410009

    Agnetia Dian Saputri 2201410017

    Ayu Neta Febrianka Dewanti 2201410025

    Roni Dita Ariestiyana 3201410009

    Risma Ananda Putra 3201410034

    Annas Kurniasah 3301410075

    Lintang Pamor Alfi M. 4101410018

    Latifah Darojat 4101410052

    Allifatus Syaniyyah 4201410006

    Dewi Khoirunnisa 4201410007

    Evi Nurul Hayati 4401410094

    Murniatiningsih 4401410102

    Arief Budiman 5302410012

    Ahmad Tangguh Putra N. 5302410115

    Agus Prasetya N 6101409155

    Muhammad Widky Saputro 6101410073

    Krisdiana 7101410043

    Gading Puspaningtyas 7101410277

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    TAHUN 2013

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    2/99

    ii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat

    menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMP Negeri 16 Semarang

    tanpa suatu halangan yang berarti.

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu dari serangkaian

    program mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh tiap mahasiswa program studi

    kependidikan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan mahasiswa PPL dibagi menjadi dua,

    yaitu PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 menuntut mahasiswa untuk mengenal lebih dekat dengan

    sekolah latihan dan seluruh elemen yang ada. Setelah PPL 1 terlaksana, mahasiswa PPL

    harus melaksanakan PPL 2. Serangkaian kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi

    bekal bagi mahasiswa ketika mereka harus benar-benar terjun ke lapangan untuk

    mengabdikan diri di dunia pendidikan.

    Keberhasilan dan kesuksesan dalam pelaksanaan PPL 1 ini tentunya tidak terlepas

    dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari pihak ynag terkait. Untuk itu ucapan

    terimakasih praktikan sampaikan kepada :

    1. Ida Nurlaila Candra, Dra. Hj, M.Pd., selaku kepala SMP Negeri 16 Semarang

    yang telah memperkenankan praktikan untuk melaksanakan Praktik

    Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) di SMP Negeri 16 Semarang.

    2. Supiyarto, BA., selaku koordinator guru pamong yang selalu sabar

    membimbing dan mengarahkan praktikan.

    3. Drs. Tri Nurharsono, M.Pd.., selaku koordinator dosen pembimbing yang

    sabar membimbing praktikan.

    4. Drs. Masugino, M. Pd., selaku kepala UPT PPL Unnes.5. Bapak dan Ibu guru serta karyawan/ karyawati dan peserta didik SMP Negeri

    16 Semarang yang telah meluangkan waktu dan turut membantu.

    6. Semua pihak yang telah memantu pelaksanaan PPL 1.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    3/99

    iii

    Harapan kami, semoga laporan yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi semua

    pihak yang terkait dan khususnya bagi penyusun. Kritik dan saran yang membangun

    penulis harapkan sebagai bekal agar menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Atas

    perhatian dan koreksi yang diberikan penulis sampaikan terima kasih.

    Semarang, 23 Agustus 2012

    Penulis

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    4/99

    iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDULi

    KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv

    DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIKAN.........................................................v

    LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................vi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................vii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ...........................................................................................................1

    B. Tujuan ........................................................................................................................2

    C. Manfaat ......................................................................................................................2

    D. Sejarah Singkat Sekolah.............................................................................................3

    BAB 2 HASIL OBSERVASI

    A. Keadaan Fisik Sekolah................................................................................................7

    B. Keadaan Lingkungan Sekolah ....................................................................................7

    C. Fasilitas Sekolah..........................................................................................................8

    D. Penggunaan Sekolah....................................................................................................8

    E. Keadaan Guru dan Siswa.....8

    F. Interaksi Sosial.............................................................................................................9

    G. Pelaksanaan Tata Tertib.............................................................................................10

    H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi.......................................................................11

    BAB 3 PENUTUP

    A. Simpulan....................................................................................................................13

    B. Kesan.........................................................................................................................13

    REFLEKSI DIRI ..........................................................................................................14

    LAMPIRAN..................................................................................................................67

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    5/99

    v

    DAFTAR NAMA MAHASISWA PRAKTIKAN

    DI SMP NEGERI 16 SEMARANG

    No NAMA NIM PRODI

    1 Agnetia Dian Saputri 2201410017 Pendidikan Bahasa Inggris, S1

    2 Ayu Neta Febrianka D. 2201410025 Pendidikan Bahasa Inggris, S1

    3 Roni Dita Ariestiyana 3201410009 Pendidikan Geografi, S1

    4 Risma Ananda Putra 3201410034 Pendidikan Geografi, S1

    5 Tresno Ady Saputra 3301410009 Pendidikan PKn, S1

    6 Annas Kurniasah 3301410075 Pendidikan PKn, S1

    7 Lintang Pamor Alfi M. 4101410018 Pendidikan Matematika, S1

    8 Latifah Darojat 4101410052 Pendidikan Matematika, S1

    9 Allifatus Syaniyyah 4201410006 Pendidikan Fisika, S1

    10 Dewi Khoirunnisa 4201410007 Pendidikan Fisika, S1

    11 Evi Nurul Hayati 4401410094 Pendidikan biologi, S1

    12 Murniatiningsih 4401410102 Pendidikan biologi, S1

    13 Arief Budiman 5302410012 PTIK, S1

    14 Ahmad Tangguh Putra N. 5302410115 PTIK, S1

    15 Agus Prasetya N 6101409155 PJKR, S1

    16 Muhammad Widky S. 6101410073 PJKR, S1

    17 Krisdiana 7101410043 Pendidikan Ekonomi (PAP), S1

    18 Gading Puspaningtyas 7101410277 Pendidikan Ekonomi (PAP), S1

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    6/99

    vi

    LEMBAR PENGESAHAN

    Laporan PPL 1 ini disusun sesuai dengan pedoman PPL Unnes.

    Hari :

    Tanggal :

    Disahkan oleh :

    Koordinaor dosen pembimbing Kepala Sekolah

    Drs. Tri Nurharsono, M.Pd. Ida Nurlaila Candra, Dra. Hj, M.Pd.

    NIP. 196004291986011001 NIP. 19561125 198212 2 001

    Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

    Drs. Masugino, M. Pd.

    NIP. 19520721 1980121 001

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    7/99

    vii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Profil SMP Negeri 16 Semarang

    2. Tata tertib siswa SMP Negeri 16 Semarang

    3. Tata tertib perpustakaan SMP Negeri 16 Semarang

    4. Struktur organisasi SMP Negeri 16 Semarang

    5. Struktur organisasi perpustakaan SMP Negeri 16 Semarang

    6. Struktur organisasi pengelolaan Lab. IPA SMPN 16 Semarang

    7. Struktur organisasi pengelolaan Lab. Komputer SMPN 16 Semarang

    8. Struktur organisasi Komite SMPN 16 Semarang tahun 2013/2014

    9. Daftar tenaga kependidikan

    10. Daftar Pendidik SMP Negeri 16 Semarang

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    8/99

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Universitas Negeri Semarang (Unnes) adalah lembaga pendidikan tinggi

    yang salah satu misi utamanya menyiapkan tenaga kependidikanyang siap

    bertugas baik sebagai guru maupun tenaga kependidikan lainnya yang bertugas

    bukan sebagai tenaga pengajar. Dalam mencapai misi tersebut, kurikulum untuk

    program S1 Kependidikan tidak terlepas dari komponen Praktik Pengalaman

    Lapangan (PPL), yaitu praktik keguruan/pengajaran di sekolah-sekolah latihan

    bagi para calon tenaga pengajar.

    Agar dalam melaksanakan tugas itu dapat mencapai sasaran yang tepat,

    maka mahasiswa-mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Semarang

    dibekali dengan seperangkat ilmu (teori) keguruan dan ilmu-ilmu lainnya sesuai

    dengan disiplin jurusan. Namun perlu disadari ilmu yang dimiliki oleh

    mahasiswa adakalanya tidak dilaksanakan di lapangan. Perkembangan jaman

    yang demikian pesatnya menyebabkan lapangan kerja memerlukan tenaga kerja

    yang siap pakai sesuai dengan situasi dan kondisi.

    Tugas-tugas yang dilaksanakan mahasiswa praktikan dalam

    melaksanakan PPL harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, karena

    kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat keberhasilan mahasiswa

    praktikan dalam melaksanakan PPL. Sementara itu, keberhasilan mahasiswa

    dalam melaksanakan PPL sangat bergantung dari factor administrasi dan

    organisasi penyelenggara, serta pengayaan pengetahuan terkini tentang

    pendidikan yang dalam hal ini dikelola oleh PPL Unnes.

    Dengan mempertimbangkan kondisi dan perkembangan untuk mencapaikemajuan terutama dibidang pendidikan, maka tenaga pendidik dituntut untuk

    lebih berkualitas, serta mampu menjadi administrator sekaligus motivator yang

    patut diteladani dalam meningkatkan pendidikan. Oleh karena itu, mahasiswa

    perlu dibekali dengan melaksanakan PPL di sekolah-sekolah latihan sebelum

    mereka terjun langsung sebagai tenaga pendidik

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    9/99

    2

    B. TUJUAN

    Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, pelaksanaan Praktik

    Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai

    berikut ini.

    1. Tujuan Umum

    Membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan

    yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan

    kompetensi.

    2. Tujuan Khusus

    a. Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik

    sekolah, struktur organisasi, admisnistrasi kelas dan sekolah, keadaan

    murid dan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain.

    b. Mendapatkan informasi tentang komite sekolah dan peranannya.

    c. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang model-model

    pembelajaran.

    d. Mendapatkan informasi tentang pengembangan profesi guru.

    e. Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    f. Memperoleh masukan-masukan yang membangun bagi Unnes untuk

    meningkatkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, dan diharapkan

    setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 ini dilaksanakan dapat

    memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar mampu memenuhi

    konsep tersebut di atas.

    g. Agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri sebagai bekal pelaksanaan PPL

    2

    h. Memudahkan mahasiswa dalam pelaksanaan PPL 2.

    C. MANFAAT

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memberikan bekal kepada

    mahasiswa agar memiliki kompetensi professional dan kompetensi

    kemasyarakatan. Dengan pelaksanaan PPL ini diharapkan dapat memberikan

    manfaat terhadap semua komponen yang terkait yaitu: mahasiswa, sekolah, dan

    perguruan tinggi yang bersangkutan.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    10/99

    3

    Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman

    Lapangan adalah sebagai berikut ini.

    1. Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa

    praktikan untuk lebih mengenal dan dapat berinteraksi secara langsung

    dengan subyek dan obyek pendidikan.

    2. Dapat menambah pengalaman mahasiswa praktikan dalam menyusun

    perangkat pembelajaran.

    3. Dapat menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa praktikan tentang

    model dan cara pembelajaran yang efektif dan efisien.

    4. Dapat memahami lebih lanjut tentang profesi keguruan.

    5. Mahasiswa mengetahui cara guru dalam menangani masalah proses belajar

    dan pembelajaran serta permasalahan yang dihadapi siswa.

    6. Mahasiswa dapat menambah bekal sebagai materi yang akan dilaksanakan

    pada PPL 2

    D. Sejarah berdirinya SMP Negeri 16 Semarang

    Mula-mula didirikan SMP Negeri Ngaliyan, karena di Ngaliyan belum

    ada SMP Negeri dan SD sudah cukup banyak. Sehingga masyarakat sangat

    membutuhkan untuk menuntut pendidikan yang lebih tinggi, dan Ngaliyan

    merupakan suatu Kelurahan yang ramai dan banyak perumahan perumahan

    baik perumahan sederhana, perumahan murah sampai mahal. Oleh karena itu

    masyarakat Ngaliyan yang diwakili oleh Bapak Camat mengajukan permohonan

    UGB SMP kepada pemerintah ( Kanwil Depdikud Prop Jateng ) Tahun

    1980/1981, dan pada Tahun 1981/1982 turun usulan dana SMP tersebut untuksegera dibangun SMP Negeri di Ngaliyan. Dana tersebut sangat terbatas untuk

    mencari tanah yang harganya murah sangat sulit, oleh karena itu Bapak Camat

    Ngaliyan mengusulkan tanah bengkok Kelurahan untuk dijual ke SMP yang

    baru dengan luas sekitar 1 Ha dengan harga sampai pagar Rp, 15.000.000 (

    lima belas juta rupiah ).

    Sekolah dibangun sampai jadi Tahun 1983, Diresmikan tanggal 15

    Desember 1983 dengan SK Menteri 0472/0/1983 tanggal 7 September 1983 dan

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    11/99

    4

    dibuka Tahun 1982 / 1983. Jadi Juli 1983 sudah menerima pendaftaran murid

    baru, sedangkan bangunan belum jadi dan untuk sementara pinjam Gedung SD

    Kampus selama 1 Semester ( 6 bulan ) masuk sore dengan diampu oleh Kepala

    SMP Negeri 23 Mijen bapak Atmo Wiyoto sampai tahun 1984 baru ada Kepala

    Sekolah yang tetap yaitu Sri Harti Soetomo.

    Pendaftaran pertama untuk kelas I hanya 3 kelas dengan jumlah murid 44

    orang X 3 kelas = 132 siswa yang diterima.

    Untuk bangunan pertama satu gedung SMP 16 Semarang hanya :

    6 ruang kelas ( 2 gedung )

    1 Ruang Laboratorium IPA ( 1 gedung )

    1 Gedung Kantor ( Ruang Guru, Ruang TU, Ruang

    Kepala Sekolah, Ruang Wakasek, Ruang UKS, 3 buah Kamar mandi/WC

    Jumlah Guru baru 10 orang dan TU 5 orang, sampai dengan Tahun 1986

    / 1987 selama 3 tahun jumlah rombongan belajar mencapai 9 kelas. Rata rata

    per kelas 44 siswa dan setelah tahun 1987 karena peminat di SMP 16 sangat

    banyak dibuka tambahan pendaftaran dari 3 kelas menjadi 4 kelas sampai tahun

    1990 menjadi jumlah rombongan belajar kelas 1 s.d. 3 sebanyak 12 kelas. Begitu

    pula jumlah Guru, TU dan bangunan juga bertambah, data dapat dilihat di

    inventaris.

    Jumlah rombongan belajar kelas 1 s.d. 3 = 12 kelas sampai dengan 1993.

    Stelah Kepala Sekolah pertama pensiun ( menjabat Kepala SMP 16 Semarang

    selama 10 tahun ) dari Tahun 1983 s.d. 1993.

    Pada pergantian Kepala Sekolah pertama yang diganti oleh Kepala

    Sekolah ke dua Bapak Drs. Andreas BungaA ( Asli dari Sulawesi ) 1994 s.d.

    1996. Tahun 1995 pendaftaran siswa baru dibuka sampai 8 rombongan belajar.Sehingga dari 4 rombel menjadi 8 rombel sehingga kekurangan ruang kelas,

    untuk itu sebagian ada yang masuk sore, selama satu tahun, sampai tahun 1996

    menjadi 20 kelas, karena dianjurkan Pemerintah untuk menampung murid

    sebanyak-banyaknya sehingga penerimaan bibit siswa baru kurang baik dan

    peringkat sekolah menurun setelah 3 tahun. Pada tahun 1996 puncak penerimaan

    siswa kelas 1 s.d. 3 jumlahnya 989 siswa dengan jumlah rombongan belajar 20

    kelas.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    12/99

    5

    Setelah Kepala Sekolah ke dua pensiun Desember 1996 diganti Kepala

    Sekolah ke 3 yaitu Bapak Drs. Rasmito dari tahun 1997 s.d. 2000, Kepala

    Sekolah ke 4 mulai Tahun 2001 s.d. 2004 yaitu Bapak Drs. Suratmin beliau

    pensiun, kemudian Tahun 2004 s.d. 2005 diampu Kepala SMP 23, Bapak Drs.

    Achmad Riyadi dan Kepala Sekolah ke 5 tahun 2005 / 2008, dijabat Bapak Drs.

    Sutrisno, M.Pd, dengan Nomor SK, Nomor : 821.2/52/2005, Kepala Sekolah ke

    6 Tahun 2009 s.d. 2012 dijabat Bapak Drs. Puryadi, M.Pd dengan jumlah rombel

    24 kelas 700 siswa. Kepala Sekolah ke 7 Ibu Dra. Hj. Ida Nurlaila Candra, M.Pd

    mulai Oktober 2012 sampai sekarang.

    Dari tahun 2000 s.d. tahun 2003 jumlah rombongan belajar dikurangi 2 (

    dua ) sampai 3 tahun menjadi 18 kelas karena sekolah-sekolah swasta disekitar

    Ngalian tidak mendapatkan siswa karena ditampung SMP Negeri, karena pada

    waktu itu selain jumlah kelas bertambah juga jumlah siswa perkelas bertambah

    hingga 1 kelas = 50 siswa.

    Program Pemerintah mengenai Pendidikan selalu berubah ubah dari

    nama Sekolah, Kurikulum dan nama Sekolah dari SMP menjadi SLTP tahun

    1997, dan diganti lagi menjadi SMP tahun 2000 s,d, sekarang. Kurikulum 1994

    berubah menjadi kurikulum 1999, berubah lagi kurikulum 2004 ( KBK )

    berubah lagi menjadi KTSP.

    Pada tahun 1983 nama nama SMP Negeri se Indonesia diseragamkan

    karena dulu nama SMP Negeri itu masih ada yang memakai nama tempat /

    lokasi SMP dimana SMP Negeri itu berada, ada yang memakai nomor urut (

    angka ) maka tahun 1983 nama nama SMP di Kota Semarang diseragamkan

    pakai angka No. 1 sampai dengan seterusnya.

    Demikian dunia pendidikan dari tahun ke tahun selalu berubah ubahmengikuti perkembangan zaman ( permintaan pasar ).

    Begitu pula ranking ( mutu ) SMP 16 Semarang terjadi naik turun

    ranking SMP 16 Semarang pada puncaknya di pegang oleh Kepala Sekolah

    pertama sampai mencapai ranking 10 besar kirakira ditahun 1987 s.d. 1993.

    Demikian uraian singkat sejarah SMP 16 Semarang dan apabila masih

    banyak kekurangan karena kurang lengkap catatan kami, saya mohon maaf yang

    sebesar besarnya.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    13/99

    6

    VISI DAN MISI SMP 16 SEMARANG

    Unggul Dalam Prestasi dan Santun Dalam Perilaku

    VISI :

    1. Unggul dalam pengembangan isi ( kurikulum )

    2. Unggul dalam peningkatan / pengembangan SDM pendidikan

    3. Unggul dalam proses pembelajaran

    4. Unggul dalam pengembangan fasilitas pendidikan

    5. Unggul dalam perolehan nilai akademis

    6. Unggul dalam peningkatan mutu manajemen sekolah

    MISI :

    1. Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan

    2. Mengoptimalkan kegiatan proses belajar mengajar

    3. Mewujudkan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan

    4. Meningkatkan efektifitas kegiatan intrakurikuler dan pelajaran tambahan

    5. Mewujudkan fungsi-fungsi managemen sekolah ( POAC )

    6. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang seni tari dan musik

    7. Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang olah raga

    8. Menanamkan sikap kritis, dinamis dan bertanggung jawab

    9. Meningkatkan layanan pendidikan kepada masyarakat, sehingga sekolah benar-

    benar sebagai pusat kebudayaan

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    14/99

    7

    BAB II

    HASIL OBSERVASI

    A.

    Keadaan Fisik Sekolah

    1. Tanah Pekarangan Lahan Praktek

    a. Tanah milik pemerintah

    - Luas tanah seluruhnya = 9.062 m2

    - Status tanah = hak pakai

    2. Gedung atau Bangunan

    a. Luas gedung = 3.598 m2

    b. Sifat gedung = permanen

    c. Status pemakaian = dipakai sendiri

    d. Halaman sekolah = ada

    sedangkan keadaan fisik yang lain (terlampir) pada profil SMPN 16 Semarang

    B. Keadaan Lingkungan Sekolah

    1. Jenis bangunan yang mengelilingi

    (terlampir) pada profil SMPN 16 Semarang2. Kondisi Lingkungan Sekolah

    a) Tingkat Kebersihan

    Kebersihan sekolah terlihat dari kondisi lingkungan sekolah dalam dan luar

    lingkungan. Disekolah ini memiliki tempat sampah di setiap ruang, dan TPA

    berada di depan sebelah gedung SMP 16 Semarang. Untuk membedakan jenis

    sampah di buat 2 tempat sampah yaitu Organik dan Anorganik. Di SMP N 16

    Semarang juga mempunyai petugas cleaning service dan untuk kebersihan

    lingkungan selalu di jaga bersama setiap keluarga besar SMP N 1 Semarang.

    b) Tingkat Kebisingan

    Kondisi lingkungan sekolah cukup bising, karena lokasi sekolah yang berada

    di depan jalan raya.

    c) Sanitasi

    Sanitasi cukup lancar, terdapat got-got kecil yang terdapat di sekeliling gedung.

    d) Jalan penghubung dengan sekolah

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    15/99

    8

    Secara Geografis SMP 16 Semarang terletak di kota semarang tepatnya jalan

    Prof. Dr. Hamka. Merupakan lokasi yang strategis dekat dari jalan raya

    Semarang-Jakarta. Sehingga mudah di jangkau dengan transportasi pribadi

    maupun umum. Kondisi jalanpun sangat baik.

    e) Masyarakat sekitar

    Lokasi sekolah ini dekat dengan pemukiman warga. Dan di sebelah kanan

    gedung berhimpitan dengan ruko-ruko. Kondisi masyarakatsekitar sangat baik.

    C. Fasilitas Sekolah

    SMP Negeri 16 Smarang merupakan sekolah yang memiliki fasilitas

    cukup memadai. SMP Negeri 16 memiliki mushala, koperasi, ruang kepala

    sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang hool, lapangan raga, ruang

    perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang laboratorium computer, ruang

    wakil kepala sekolah, ruang OSIS, ruang satpam, ruang UKS, gudang olah raga,

    ruang photo copy, gudang umum, kantin sekolah dan juga dapur. Sedangkan

    keadaan dari fasilitas tersebut dijelaskan pada lampiran profil SMPN 16

    Semarang

    D. Penggunaan Sekolah

    Bangunan SMP N 16 Semarang hanya digunakan oleh keluarga besar

    SMP N 16 Semarang. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan setiap

    hari Senin sampai dengan Sabtu. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.00

    dan pelajaran diawali dengan membaca Asmaul Husna bersama-sama di kelas.

    Di sore hari, banyak diadakan berbagai macam ekstrakurikuler sesuai jawdal

    masing-masing.

    E. Keadaan Guru dan Siswa

    Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bagian tata usaha SMP Negeri

    16 Semarang, diperoleh bahwa jumlah guru yang mengajar di SMP Negeri 16

    Semarang berjumalah 45 orang dan semuanya merupakan Pegawai Negeri Sipil

    (PNS). Untuk sebaran mengajar sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

    Jenjang pendidikan guru yang ada di SMP N 16 Semarang terdiri atas 5 orang

    jenjang S2, 38 orang jenjang S1, 1 orang jenjang D3 (sarjana muda), 1 orang

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    16/99

    9

    jenjang D1, dan 1 orang jenjang SLTA. Jumlah staf TU dan karyawan SMP N

    16 Semarang sebanyak 16 orang, 5 orang PNS, 1 orang CPNS, dan 9 orang PTT.

    Jumlah siswa SMP N 16 Semarang per tahun pelajaran 2013/2014

    sebanyak 732 siswa yang terbagi dalam 24 kelas, terdiri atas 360 laki-laki dan

    372 perempuan. Kelas VII sebanyak 131 siswa laki-laki dan 125 siswa

    perempuan, kelas VIII sebanyak 113 siswa laki-laki dan 138 siswa perempuan,

    kelas IX sebanyak 116 siswa laki-laki dan 109 siswa perempuan. Keseluruhan

    siswa terbagi ke dalam 8 (delapan) kelas untuk masing-masing jenjang

    kelas.Untuk kelas IX setiap kelas terisi 28 siswa, untuk kelas VIII setiap kelas

    terisi 26-30 siswa sedangkan untuk kelas VII setiap kelas terisi 32 siswa.

    Sedangkan data persebaran siswa dan guru terlampir pada lampiran profil SMP

    Negeri 16 Semarang

    F. INTERAKSI SOSIAL

    1. Interaksi Kepala Sekolah dengan Guru

    Kepala sekolah sangat baik dalam berinteraksi dengan guru. Kepala sekolah

    menganggap semua guru sebagai rekan kerja, jadi tidak ada jarak yang terlalu

    jauh, sehingga terjadi interaksi dan kerjasama yang baik untuk kepentingan

    sekolah.

    2. Interaksi Antarguru

    Interaksi antar guru berjalan dengan baik, dimana semua guru saling

    berkomunikasi satu sama lain dengan saling menghormati dan menghargai

    sebagai rekan kerja, semua berjalan lancar dan efektif sesuai dengan tugas

    masingmasing untuk kepentingan bersama.

    3. Interaksi Guru dengan SiswaAntara guru dengan siswa dapat saling berkomunikasi dengan baik, siswa

    menghormati semua guru, sebagai contoh saat siswa bertemu dengan guru

    saling bertegur sapa dan bersalaman, dan saat guru masuk ke dalam kelas

    siswa memberikan salam. Guru menjadi orang tua di sekolah yang menjadi

    pengayom bagi siswanya sehingga merasa nyaman.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    17/99

    10

    4. Interaksi Guru dengan Staf TU

    Interaksi antara guru dengan staf TU dapat berjalan dengan baik dan saling

    menghormati antara rekan kerja, saling menghargai, dan menjaga kerukunan.

    Suasananya kondusif dan saling melengkapi dalam bekerja.

    5. Interaksi secara keseluruhan

    Secara keseluruhan hubungan interaksi antar warga sekolah berjalan

    harmonis, kondusif dan terkendali sesuai dengan peraturan sekolah. Sehingga

    suasana sekolah juga baik dan bagus untuk berlangsungnya proses kegiatan

    belajar mengajar dan kegiatan sekolah setiap hari.

    G.

    PELAKSANAAN TATA TERTIB

    Tata tertib sekolah merupakan pedoman peserta didik dalam bersikap,

    berucap dan bertindak dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah

    dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang dapat menunjang

    kegiatan belajar-mengajar secara efektif. Tata tertib sekolah ini disusun dengan

    memperhatikan nilai-nilai Pancasila baik yang diterapkan di sekolah maupun di

    masyarakat.

    SMP Negeri 16 Semarang memiliki tata tertib baik untuk siswa, guru,

    kepala sekolah ataupun karyawan. Tata tertib ini dibuat untuk mengatur dan

    memperlancar seluruh kegiatan dalam sistem yang telah terbangun di sekolah

    tersebut. Tata tertib ini dirancang bardasarkan persetujuan kepala sekolah, wakil

    kepala sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian humas dan guru.

    Pelaksanaan tata tertib di SMP Negeri 16 Semarang secara umum berjalan

    baik. Mulai tahun ajaran 2013/2014 setiap siswa mendapatkan buku panduan

    tata tertib, buku pelanggaran dan buku keterlambatan pada awal masuk sekolahdan orang tua siswa diminta menyatakan kesediaan mematuhi segala peraturan

    sekolah. Dengan buku panduan tata tertib, buku pelanggaran, dan buku

    keterlambatan diharapkan dapat meminimalisir pelanggaran yang dilakukan

    siswa sehingga tercipta keadaan sekolah yang tertib dan kondusif.

    Pelanggaran terhadap tata tertib sekolah ditangani oleh wakil kepala

    sekolah bagian kesiswaan dan guru bimbingan dan konseling. Pelanggaran yang

    masih sering dilakukan siswa adalah mengenai keterlambatan. Pada tahap awal,

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    18/99

    11

    wakil kepala sekolah bagian kesiswaan menegur siswa maksimal sampai tiga

    kali, setelah itu apabila siswa masih juga melakukan pelanggaran, barulah siswa

    diarahkan ke guru bimbingan dan konseling.

    Selama masa observasi berlangsung, kami melihat bahwa tata tertib di

    SMP ini begitu dijunjung tinggi oleh seluruh komponen sekolah. Hal ini

    diantaranya terlihat dari sebagian besar guru yang datang ke sekolah beberapa

    menit sebelum pelajaran dimulai, siswa selalu berpenampilan rapi, dan lain

    sebagainya. Tata tertib siswa, guru dan karyawan SMP Negeri 16 Semarang

    terlampir.

    G. BIDANG PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI

    1. Komite Sekolah

    Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun

    2002, komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta

    masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi

    pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan.

    Tujuan komite sekolah adalah:

    1) mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam

    melahirkan kebijakan dan program pendidikan di satuan pendidikan;

    2) meningkatkan tanggung jawab dan peran serta aktif dari seluruh lapisan

    masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3)

    menciptakan suasana dan kondisi yang transparan, akuntabel, dan

    demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang

    bermutu di satuan pendidikan. Komite sekolah ini ada berdasarkan

    keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 April 2002

    yang memiliki peran:

    a. Pemberi timbangan (advisory agency) dalam penentuan dan

    pelaksanaan kebijakan pendidikan disatuan pendidikan.

    b. Pendukung (supporting agency), baik financial, pemikiran, maupun

    tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    19/99

    12

    2. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum

    Tugas wakil kepala sekolah urusan kurikulum adalah pengurusan kegiatan

    proses belajar mengajar baik kurikuler, ekstrakurikuler, kegiatan pengembangan

    kemampuan guru melaluiMGMP (musyawarah guru mata pelajaran) serta

    pelaksanaan penilaian kegiatan sekolah.

    3. Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan

    Tugas wakil kepala sekolah urusan kesiswaan adalah membantu kepala

    sekolah dalam kegiatankegiatan yang berhubungan dengan kesiswaan misalnya

    pembinaan OSIS, pengarahan, menegakkan disiplin dan tatatertib sekolah.

    4. Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana

    Urusan tugas wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana adalah

    membantu kepala sekolah dalam kegiatan menyusun program tahunan,

    semesteran dan bulanan tentang kegiatan perawatan dan perbaikan serta

    pengadaan peralatan kebutuhan sekolah, menerima usulan kebutuhan alat,

    menyiapkan kesiapan sarana dan prasarana

    Sedangkan struktur dan informasi lengkapnya terlampir dalam lampiran.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    20/99

    13

    BAB III

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Setelah melaksanakan observasi dalam rangka PPL I di SMP N 16 Semarang, maka

    penyusun memberikan simpulan :

    1. SMP N 16 Semarang merupakan salah satu SMP favorit di kota Semarang yang

    merupakan salah satu sekolah SSN sehingga mahasiswa praktikan perlu

    mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

    2. Berdasarkan hasil pengamatan mahasiswa PPL Unnes, SMP N 16 Semarang

    memiliki sarana dan prasarana sekolah yang lengkap, guru-guru yang

    profesional di bidangnya dan sistem administrasi sekolah yang baik.

    B. Kesan

    Dalam melaksanakan PPL di SMP N 16 Semarang mahasiswa telah mendapat

    sambutan yang baik dari pihak sekolah, baik dari kepala sekolah, guruguru,

    karyawan maupun dari muridmurid. Pelaksanaan PPL I ini telah banyak

    memberikan pengetahuan tentang kondisi lingkungan SMP N 16 Semarang,

    termasuk sarana dan prasarananya, kondisi siswa, guru, staf karyawan, kegiatan

    ekstrakurikuler, dan metoda mengajar guru yang inovatif.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PPL I ini masih terdapat

    banyak kekurangan, tetapi penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para

    pembaca.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    21/99

    14

    REFLEKSI DIRI

    Nama : AGNETIA DIAN SAPUTRI

    NIM : 2201410017

    Prodi : Pendidikan Bahasa InggrisFakultas : Fakultas Bahasa dan Seni

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang

    harus dilakukan mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

    diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah

    ditetapkan. Selain berguna meningkatkan mutu, kegiatan PPL juga berfungsi sebagai

    ajang sosialisasi terhadap lingkungan sekolah khususnya dunia dalam dunia pendidikan

    yang sebenarnya. Kegiatan PPL juga bertujuan memberikan bekal kepada mahasiswa

    praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

    profesional, dan kompetensi sosial. Kegiatan PPL Unnes 2013 dibagi menjadi dua

    tahap,yaitu PPL I dan PPL II. Mahasiswa praktikan mendapatkan kesempatan untukmelaksanakan PPL di SMP Negeri 16 Semarang selama kurang lebih tiga bulan

    meliputi PPL I selama dua minggu dan PPL II selama sepuluh minggu atau sampai

    penarikan PPL. Pelaksanaan PPL I dilakukan oleh praktikan yang dimulai pada tanggal

    15 Juli sampai dengan 24 Agustus 2013. PPL I berisi kegiatan observasi dan orientasi

    sekolah dalam rangka mengenal dan memahami kondisi sekolah yang akan dijadikan

    tempat praktik mengajar sehingga terjalin komunikasi yang baik antara warga sekolah

    dengan mahasiswa praktikan.

    Selama observasi, praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan

    dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu,

    administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, adinistrasi

    perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler,

    sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah,dll.

    1.Kekuatan Mata Pelajaran Bahasa InggrisMata pelajaran yang akan diampu oleh praktikan dalam Praktik Pengalaman

    Lapangan (PPL) adalah Bahasa Inggris. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan

    salah satu mata pelajaran yang diberikan di hampir seluruh jenjang pendidikan di

    Indonesia, mulai dari jenjang Sekolah Dasar hingga tingkat Perguruan Tinggi. Hal ini

    disebabkan karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Dengan adanya

    guru pengampu yang profesional, dekat dengan siswa, mempunyai kemampuan

    berkomunikasi yang baik, serta memiliki kemampuan penguasaan kelas yang baik,kegiatan belajar mengajar di kelas bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar dan

    menyenangkan dan juga diharapkan siswa dapat menerapkan Bahasa Inggris diluar

    lingkungan sekolah dengan baik dan berguna.

    2.Kelemahan Mata Pelajaran Bahasa InggrisBahasa Inggris adalah bahasa yang memiliki tingkat kesulitan yang dirasa

    cukup sulit bagi siswa. Pengaplikasian konkret atau penggunaan Bahasa Inggris yang

    kurang dalam kehidupan sehari-hari siswa merupakan salah satu dalam mempelajari

    Bahasa Inggris. Selain itu, keterampilan yang tinggi akan penggunaan bahasa inggris

    juga akan sangat membantu. Butuh ketekunan untuk dapat mempelajari dan

    memahami Bahasa Inggris dengan baik. Untuk itu, diperlukan suatu metode dan

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    22/99

    15

    pendekatan khusus dan menyenangkan agar siswa dapat tertarik untuk dapat

    mempelaajari bahasa Inggris dengan menyenangkan sehingga dapat memahami

    materi yang disampaikan oleh para pengajar dengan mudah.

    3.

    Ketersediaan Sarana dan PrasaranaKetersediaan sarana dan prasana sangat penting dalam menunjang proses belajar

    mengajar yang efektif. Secara umum sarana dan prasarana di SMP Negeri 16

    Semarang sudah cukup memadai untuk menunjang KBM. Namun masih dirasa

    kurang lengkap untuk menunjang pembelajaran yang lebih menarik dengan

    menggunakan teknologi dan media pembelajaran. Karena di jaman dan era modern

    sekarang ini diperlukan pemahaman terhadap media-media pembelajaran yang

    menarik untuk dapat menarik minat belajar siswa. Seperti LCD, audio, tape

    recorder, begitu juga perlunya laboratorium bahasa di Sekolah.

    4.Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing

    Ibu Dra. Siti Pangarsi P., adalah guru pamong mata pelajaran bahasa inggrispraktikan di SMP 16 Semarang. Beliau adalah guru Bahasa Inggris di SMP 16 yang

    mengampu Pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas 7 (tujuh) dan 9 (sembilan). Beliau

    menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, sehingga siswa merasa nyaman pada

    saat guru menyampaikan materi .Kemampuan beliau dalam menyampaikan materi

    baik secara teori maupun praktek sangat baik, jelas, dan tegas. Beliau menyisipkan

    beberapa percakapan informal ringan sehingga dapat membangkitkan semangat

    belajar siswa, dan membuat siswa tidak merasa jenuh terhadap pelajaran yang

    berlangsung. Beliau menyampaikan materi dengan jelas, dan mengajar dengan

    tegas.

    5.

    Kualitas Pembelajaran di Sekolah LatihanProses pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 16 Semarang sudah

    sesuai dengan program nasional yang ditetapkan. Pembelajaran Bahasa Inggris di

    SMPNegeri 16 Semarang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP). Tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dengan baik dan

    senantiasa mengkondisikan kelas agar proses belajar mengajar berjalan efektif,

    efisien, dan tujuan pembelajaran tercapai. Tenaga kependidikan juga sangat ramah

    terhadap siswa, sehingga memberikan contoh dan suri tauladan yang bbaik bagi

    siswa-siswa di SMPNegeri 16 Semarang. Dengan berbagai metode dan media

    pembelajaran yang beragam, guru dapat menarik motivasi belajar siswa untuk

    dapat menyukai berbagai pelajaran yang diberikan kepada mereka. Namun, kualitaspembelajaran perlu ditingkatkan terutama dalam hal metode pembelajaran yang

    lebih bervariasi dan lebih menarik, peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana

    dalam kegiatan pembelajaran oleh para guru, serta perlu adanya sarana

    pembelajaran yang lebih baik lagi untuk dapat meningkatkan kualitas Pembelajaran

    di Sekolah.

    6. Kemampuan Diri Praktikan

    Seorang guru seharusnya memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi

    paedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kemampuan itulah yang

    seharusnya dikuasai praktikan dalam mengajar. Namun praktikan masih butuh

    banyak belajar dalam hal ketrampilan mengajar, karena masih banyak sekali

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    23/99

    16

    kekurangan baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi

    pembelajaran. Melalui kegiatan PPL inilah praktikan banyak mempelajari hal baru,

    seperti bersosialisasi dengan lingkungan sekolah dan terutama dalam bidang

    pengajaran di kelas. Sehingga kegiatan kegiatan PPL ini sangat bermanfaat untuk

    mempersiapkan praktikan kelak sebagai tenaga pengajar yang profesional di duniapendidikan.

    7. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah melaksanakan PPLSetelah melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi di SMP Negeri 16

    Semarang, praktikan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan

    dengan keadaan lingkungan sekolah, interaksi dengan warga sekolah baik dengan

    staf pengajar, tata usaha, siswa maupun warga sekolah yang lain, hubungan antar

    personal baik dengan rekan sesama praktikan serta bagaimana cara seorang guru

    harus menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan sekolah. Dengan

    bimbingan guru pembimbing atau guru pamong, staf pengajar, serta anggota

    sekolah yang lain, praktikan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah denganbaik, dan memperoleh banyak ilmu yag bermanfaat yang dapat dijadikan sebagai

    bekal praktikan untuk melaksanakan PPL II.

    8. Saran Pengembangan bagi SekolahSaran yang dapat disampaikan untuk SMP Negeri 16 Semarang adalah:

    SMP Negeri 16 Semarang untuk dapat terus meningkatkan kualitaspembelajaran, srana prasarana di sekolah, menjaga kebersihan, serta

    mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang sudah ada seperti

    media penunjang kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat

    tercapai.

    Untuk para pengajar SMP Negeri 16 Semarang agar melakukan variasi mediadalam proses KBM, multimedia dan perpustakaan untuk penambahan buku-

    buku Bahasa Inggris yang lebih menarik diluar buku pelajaran, agar siswa

    merasa lebih tertarik dalam mempelajari Bhasa Inggris dengan mudah dan

    menyenangkan, sehingga potensi siswa dapat tergali dan pembelajaran lebih

    menyenangkan, serta menambah kedisiplinannya dalam melaksanakan tata tertib

    siswa maupun tata tertib guru, agar dapat tercipta lingkungan yang baik serta

    dapat menciptakan generasi yang baik pula.

    Demikian yang dapat praktikan sampaikan, atas bimbingan dan perhatian dari

    guru pamong dalam proses PPL ini praktikan sampaikan terima kasih. Untuk yangterakhir praktikan menyampaikan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang

    telah praktikan lakukan baik selama masa observasi, praktek pengajaran, maupun

    penyusunan refleksi ini.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    24/99

    17

    REFLEKSI DIRI

    Nama : Ayu Neta F.D.

    NIM : 2201410025

    Prodi : Pendidikan Bahasa InggrisFakulta : Fakultas Bahasa dan Seni

    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mata kuliah yang wajib

    dilaksanakan oleh mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang

    (UNNES), sebagai pelatihan agar mahasiswa program kependidikan mendapatkan

    pengalaman dalm proses belajar mengajar dalam situasi yang nyata di sekolah latihan,

    juga pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam bangku perkuliahan.

    Diselenggarakannya PPL tersebut adalah untuk mempersiapkan lulusan calon guru

    profesional yang menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

    kempetensi profesional, dan kompetensi sosial.

    PPL dilaksanakan dalam dua tahapan, PPL 1 dan PPL 2. PPL 1 dilaksanakanpada tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2013 di SMP Negeri 16

    Semarang yang beralamat di Jalan Prof. DR. Hamka Ngaliyan, Semarang. Pelaksanaan

    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 antara lain melaksanakan observasi dan orientasi

    mengenai kondisi sekolah, struktur organisasi sekolah, pengadministrasian sekolah,

    pengadministrasian kelas dan guru, tata tertib siswa dan guru, organisasi kesiswaan,

    kegiatan ekstrakurikuler, kalender pendidikan serta sarana dan prasarana yang terdapat

    di sekolah.

    A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuniMata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang

    penting dan merupakan salah satu mata pelajaran yang dijadikan Ujian Nasional.

    Pelajaran Bahasa Inggris dipelajari oleh semua siswa SMP Negeri 16 Semarang mulai

    kelas VII, VIII, IX.

    Secara umum kelemahan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah pada siswanya.

    Kendalanya adalah karena bahasa Inggris bukan sebagai second language (bahasa

    kedua) melainkan foreign language (bahasa asing) di Indonesia. Mengingat bahasa

    pertama atau bahasa asli kita adalah bahasa Jawa dan bahasa kedua kita adalah bahasa

    Indonesia. Oleh karena itu, siswa beranggapan bahwa pelajaran Bahasa Inggris itu

    sangat sulit untuk dipahami.

    B.

    Ketersediaan sarana dan prasarana KBM di sekolah latihanTidak adanya laboratorium bahasa menjadi kendala Kegiatan Belajar Mengajar

    (KBM) terutama untuk memberikan treatment pada listening. Padahal laboratorium

    bahasa sangat dibutuhkan manfaatnya dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, adanya

    perpustakaan sudah sangat membantu sebagai tempat belajar juga menyediakan buku-

    buku pelajaran Bahasa Inggris untuk kelas VII, VIII, dan IX yang cukup memadai.

    Kendala lain adalah tidak tersedianya LCD di tiap-tiap kelas (hanya beberapa kelas saja

    yang memiliki LCD), sehingga penyampaian materi melalui tehnologi LCD menjadi

    terhambat.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    25/99

    18

    C. Kualitas Guru pamong dan Dosen pembimbingDalam pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak lepas dari peranan guru pamong dan

    dosen pembimbing yang sudah banyak membantu baik secara materiil maupun non

    materiil. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu memberikan pengarahan kepada

    praktikan, dan selalu meluangkan waktu apabila praktikan membutuhkan konsultasi.Dalam Praktik Pengalaman Lapangan 1, praktikan dibimbing oleh Guru Pamong

    di SMP Negeri 16 Semarang yaitu Ibu Dra. Siti Pangarsi P. Praktikan banyak dibimbing

    dan diberi arahan oleh beliau mengenai segala hal yang berkaitan dengan kegiatan

    belajar mengajar. Dalam kegiatan modeling yang diikuti oleh praktikan, dapat dilihat

    bahwa guru pamong memiliki kualitas yang baik dan profesional. Terbukti bahwa Guru

    pamong membimbing siswa dalam belajar dan mampu mentransfer materi kepada siswa

    dengan baik dan sistematis dengan disisipkan sedikit candaan dan tanya jawab agar

    siswa tidak merasa bosan.

    Selama pelaksanaan PPL 1, Praktikan belum pernah mendapat bimbingan dan

    arahan dari dosen pembimbing sehingga praktikan belum mengatahui kualitas dosen

    pembimbing secara pribadi.

    D. Kualitas Pembelajaran di Sekolah LatihanProses pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 16 Semarang sudah

    sesuai dengan program nasional yang ditetapkan. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP

    Negeri 16 Semarang masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP), namun beberapa guru mata pelajaran sudah mengikuti pembekalan mengenai

    kurikulum 2013.

    Tenaga kependidikan sudah melaksanakan tugas dengan baik dan senantiasa

    mengkondisikan kelas agar proses belajar mengajar berjalan efektif, efisien, dan tujuan

    pembelajaran tercapai. SMP Negeri 16 Semarang memiliki kualitas pembelajaran baik.

    Dengan berbagai metode dan media pembelajaran yang beragam dapat menarik siswa

    serta motivasi dari guru dapat membuat siswa makin menyukai pembelajaran ini.

    Namun, kualitas pembelajaran perlu ditingkatkan terutama dalam hal metode

    pembelajaran yang lebih bervariasi dan lebih menarik, peningkatan pemanfaatan sarana

    dan prasarana dalam kegiatan pembelajaran serta perlu adanya sarana pembelajaran

    yang lebih baik.

    E. Kemampuan diri praktikanSeorang guru seharusnya memiliki empat kompetensi yang mencakup

    kompetensi paedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kemampuan itulah yang

    seharusnya dikuasai praktikan dalam mengajar. Praktikan yang sebelumnya tekahdibekali teori- teori dan teknik mengajar di bangku perkuliahan harus mampu

    menyesuaikan diri dengan teknik mengajar serta kemampuan siswa dalam mengajar

    Bahasa Inggris di SMP Negeri 16 Semarang. Kemampuan diri praktikan masih sangat

    terbatas dan masih dalam tahap belajar. Berbagai arahan, bimbingan, saran dan

    dorongan dari guru pamong dan dosen pembimbing sangat dibutuhkan guna menambah

    wawasan dan pengetahuan bagi praktikan.

    F. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 1Setelah melakukan PPL 1, mahasiswa diharapkan mendapatkan pengetahuan

    dan pengalaman yang telah diberikan oleh pihak sekolah terutama guru bidang studi

    tentang bagaimana seorang guru bersikap di depan siswa, ketika menghadapi siswa agar

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    26/99

    19

    kondisi terkendali, bagaimana cara mengajar aktif dan mendapat pengetahuan membuat

    perangkat pembelajaran.

    Ada banyak hal yang praktikan peroleh sebagai masukan, motivasi dan nilai

    tambah lainnya. Praktikan menyadari apa yang diperoleh dan dipelajari di bangku

    kuliah tidak sama dengan realita di lapangan atau kenyataan yang ada. Hal ini yangmemotivasi praktikan untuk lebih banyak belajar serta praktikan lebih banyak mengerti

    dan paham bagaimana cara menyampaikan materi dengan baik dan mudah dimengerti,

    memilih alat evaluasi yang sesuai cara mengelola kelas yang baik, cara bersosialisasi

    dengan seluruh civitas akademika sekolah dan lebih kreatif lagi dalam membuat

    perangkat pembelajaran.

    G. Saran pengembangan bagi SMP Negeri 16 Semarang dan UNNESPembelajaran menggunakan multimedia sebaiknya lebih ditingkatkan untuk

    menambah pengetahuan siswa dan menambah kempuan guru mencoba metode yang

    baru.Bagi Unnes sebagai lembaga pendidikan yang mencetak lulusan calon guru yang

    professional dan mampu berkembang serta mengembangkan masyarakat hendaknya

    lebih banyak melakukan latihan pengajaran di kelas dengan menggunakan media

    modern ataupun menggunakan media tradisional misalnya kuliah micro teaching lebih

    diperhatikan agar mahasiswa mempunyai bekal yang cukup sebelum terjun ke sekolah

    latihan.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    27/99

    20

    REFLEKSI DIRI

    Nama : Roni Dita Ariestiyana

    NIM : 3201410009

    Prodi : Pendidikan GeografiFakultas : Ilmu Sosial

    Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 tahun

    2008 tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi Mahasiswa Program

    Kependidikan Universitas Negeri Semarang bahwa Praktik Pengalaman Lapangan

    (PPL) adalah semua kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa

    praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-

    semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka

    memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan

    pendidikan dan pengajaran di sekolah atau di tempat latihan lainnya. Dengan bertujuan

    untuk membentuk mahasiswa praktikan menjadi calon tenaga kependidikan yangprofesional,sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang

    meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

    kompetensi sosial.

    Praktikan telah mampu melalui serangkaian kegiatan pada PPL I ini yang terdiri

    dari kegiatan micro teaching, pembekalan di kampus, yang kemudian dilanjutkan

    dengan observasi dan orientasi di tempat latihan. Kegiatan-kegiatan ini merupakan

    kegiatan sebelum praktikan mengajar dan bertatap muka secara langsung dengan siswa.

    Melalui pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) I di SMP 16 Semarang yang

    dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung mulai tanggal 29 juli sampai 19

    oktober 2013, praktikan memperoleh banyak hal mengenai bagaimana tata cara

    mengajar yang baik dari ibu Suntari sebagai guru pamong kami. Dengan melakukan

    kegiatan observasi di SMP 16 Semarang, praktikan dapat mengambil beberapa

    kesimpulan :

    1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang ditekuniGeografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

    fenomena fenomena geosfer dalam sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam

    konteks keruangan juga mempelajari interaksi manusia di permukaan bumi.Hal yang

    dapat diunggulkan dalam pembelajaran geografi di SMP N 16 Semarang adalah

    keadaan fisik wilayah Semarang yang memiliki topografi,struktur tata ruang kota yang

    bisa dijadikan kajian fenomena dalam rangka pembelajaran Geografi di SMA 16Semarang, Karena Lingkungan alam sekitar adalah Tempat Belajar yang baik untuk

    mempelajari ilmu geografi.

    Kelemahan mata pelajaran dalam kurikulum KTSP di tingkat SMP adalah

    Penggunaan fasilitas media pembelajaran yang masih minim untuk menarik minat siswa

    dalam mempelajari geografi serta terkait kompleksitas Materi pembelajaran geografi

    sulit diterapkan sepenuhnya, karena pembelajaran geografi banyak ditemukan

    dilingkungan sekitar sehingga perlunya praktek langsung dilapangan untuk

    mendapatkan fakta dan data tentang kondisi dilapangan. Sehingga pembelajaran

    geografi tidak monoton diajar didalam kelas.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    28/99

    21

    2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana KBM di Sekolah LatihanKetersedian sarana dan prasarana pembelajaran yang ada di SMP N 16

    Semarang agak sedikit kurang lengkap namun masih sangat memadai untuk

    mendukung Kegiatan Belajar Mengajar sehari hari . Hal tersebut dapat di lihat dari

    jumlah media pembelajaran secara umum, seperti belum meratanya ketersedianproyektor di masing-masing kelas,dan ruangan laboratorium IPA, laboratorium TIK,

    serta kondisi ruang pengembangan pembelajaran yang lain. Namun disisi lain kondisi

    sarana prasarana Proyektor yang ada pada ruangan tersebut seringkali kurang

    dimaskimalkan pemakaianya dan juga terdapat prasana yang tidak dapat digunakan

    dikarenakan rusak atau gangguan lainya. Secara keseluruhan kondisi sarana dan prasana

    ini cukup membantu dalam proses pelaksanaan KBM.

    3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen PembimbingGuru Pamong untuk mata pelajaran geografi adalah Ibu.Suntari ,S.pd dan Dosen

    Pembimbing diampu oleh Drs . Suroso, M.Si. Kualitas guru pamong dan dosen

    pembimbing sangat baik hal ini dapat dilihat dari kesiapsediaan guru pamong dan dosenpembimbing untuk membantu dari praktikan apabila mengalami kesulitan selama masa

    PPL. Keterbukaan guru pamong terhadap perkembangan pendidikan seperti

    perkembangan perangkat pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran,

    juga menjadi catatan positif tersendiri. Ini sangat memudahkan saya selaku praktikan

    karena saya sebagai praktikan dapat lebih fleksibel dalam pengembangkan startegi

    pembelajaran.

    4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah LatihanKualitas pembelajaran di SMP 16 Semarang sudah cukup baik, hal ini bisa

    dilihat dari kualitas guru-guru yang professional dan kompeten dalam bidang studinya.

    Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sudah mampu memanfaatkan waktu dengan

    efisien sehingga tidak ada banyak waktu yang terbuang. Dengan kualitas guru yang

    sudah baik ini juga di didukung dengan peralatan penunjang pembelajaran yang

    memadai seperti peralatan laboratorium dan lain-lain. Juga dengan adanya tambahan

    kegiatan-kegiatan keagamaan seperti membaca dengan serentak asmaul husna

    bersama-sama yg di lanjutkan dgn membaca juzama, lalu sholat berjamaah ketika

    duhur, membuat kedisiplinan ibadah para siswa.

    5. Kemampuan Diri PraktikanMeskipun praktikan telah melalui proses micro teachingdan pembekalan PPL di

    kampus, praktikan belum merasa cukup untuk menjadi seorang guru yang baik karenapraktikan belum melakukan proses belajar mengajar dengan siswa secara langsung.

    Melalui kegiatan observasi inilah praktikan bisa belajar tentang teknik-teknik belajar

    yang baik dari guru pamong, sehingga praktikan akan mendapatkan bekal lebih sebelum

    mengajar langsung di depan kelas.

    6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa setelah melaksanakan PPL IHal-hal positif dapat diperoleh dari pelaksanaan PPL ini. Secara umum kita

    dapat menerapkan semua ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dan pembelajaran

    yang telah kita dapat dibangku perkuliahan karena disini kita dihadapkan secara

    langsung oleh lingkungan sekolah yang sebenarnya. Dengan adanya praktik lanpangan

    ini praktikan dapat mengasah langsung kemampuan yang telah didapat/ dipelajari untuk

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    29/99

    22

    langsung ditepak di tempat praktikan. Hal ini menambah pengatahuan langsung tentang

    kondisi dilapangan, praktikan mampu menambah/mengasah mental,pengetahuan,

    manajeman diri dan kelas, manajemen waktu dan komunikasi dengan warga masyakat

    sekolah praktikan.

    7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UnnesDalam pengembangan Sekolah lebih lanjut kami menyarankan yaitu tentang

    Upaya Pelengkapan serta pemanfaatan sarana dan prasana yang masih kurang untuk

    lebih dtingkatkan sehingga menciptkan iklim pembelajaran yang menarik,inovatif dan

    kreatif sehingga menambah motivasi baik siswa,guru mata pelajaran maupun warga

    masyarakat sekolah, selain itu juga untuk mengembangkan Eskul (Ekstrakurikuler )

    yang dikelola dengan baik serta Cabangnya dibuat lebih banyak lagi untuk menjaring

    Potensi SiswaSiswi SMP Negeri 16 Semarang untuk mengukir Prestsasi buat Sekolah.

    Serta kedepanya Diharapkan SMP N 16 Semarang dengan, Unnes yang merupakn

    universitas negeri yang sangat berkompeten untuk menciptakan tenaga pengajar yang

    profesional terus menjalin kerja sama yang baik dan penyebaran sekolah praktikan yanglebih banyak untuk menunjang keprofesional mahasiswa pendidikan UNNES. Serta

    untuk kedepannya semoga kerja sama antara UNNES dan SMP Negeri 16 Semarang ini

    dapat berlanjut serta meningkatkan kerja sama sehingga mampu memberikan dapat

    Dampak positif dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    30/99

    23

    REFLEKSI DIRI

    Nama : Risma Ananda Putra

    NIM : 3201410034

    Prodi : Pendidikan GeografiJurusan : Geografi

    Fakultas : Ilmu Sosial

    Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan

    karunia yang telah di berikan. Karena izinNYA, praktikan bisa menjalani

    serangkaian kegiatan yang telah diadakan oleh UNNES yakni kegiatan PPL

    (praktik pengalaman lapangan). PPL adalah serangkaian kegiatan kurikuler

    yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk

    menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya,

    sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh

    pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikandan pengajaran disekolah atau ditempat latihan lainnya. Kegiatan PPL

    sendiri terdiri dari PPL I dan PPL II.

    Alhamdulilah praktikan telah mampu melalui serangkaian kegiatan pada

    PPL I ini yang terdiri dari kegiatan micro teaching, pembekalan di kampus,

    yang kemudian dilanjutkan dengan observasi dan orientasi di tempat latihan.

    Kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum praktikan mengajar dan

    bertatap muka secara langsung dengan siswa. Melalui pelaksanaan praktik

    pengalaman lapangan (PPL) I di SMP 16 Semarang yang dilaksanakan

    selama kurang lebih 3 bulan terhitung mulai tanggal 29 juli sampai 19

    oktober 2013, praktikan memperoleh banyak hal mengenai bagaimana tata

    cara mengajar yang baik dari ibu Suntari sebagai guru pamong kami. Dengan

    melakukan kegiatan observasi di SMP 16 Semarang, praktikan dapat

    mengambil beberapa kesimpulan :

    a. Kekuatan dan kelemahan mata pelajaran yang di tekuniGeografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan

    fenomena-fenomena geosfer dalam sudut pandang kelingkungan,

    kewilayahan dalam konteks keruangan juga mempelajari interaksi manusia

    di permukaan bumi

    Dalam hal ini geografi memiliki keunggulan dimana kita dapat

    mengenali kondisi fisik di lingkungan sekitar kita, sehingga dapatmembantu siswa menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan.

    Kelemahan geografi adalah pada keberadaan lab geografi yang tidak

    memungkinkan, karena lab geografi itu adalah di alam itu sendiri, karena

    harus mengamati objek nyata secara langsung.

    b. Ketersediaan sarana dan prasarana proses belajar mengajar di sekolah

    latihan

    Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar (KBM) di SMP

    16 Semarang sudah memadai, khususnya peralatan pendukung seperti

    peralatan laboratorium sudah bisa dikatakan lengkap untuk laboratorium

    sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian dengan adanya LCD pada

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    31/99

    24

    beberapa kelas juga dapat menunjang proses belajar mengajar dikelas,

    walaupun masih ada beberapa kelas yang belum dipasang LCD.

    c. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing

    Guru pamong IPS di SMP 16 Semarang adalah ibu suntari. Dalampenyampaian materi pelajaran, guru tidak terlalu mengacu pada silabus dan

    RPP yang ada. Guru mempunyai inisiatif untuk mengembangkan sendiri

    materi yang di berikan, sehingga bisa mengurangi kebosanan yang dialami

    siswa. Kemudian dari pengalaman yang diperolehnya selama ini, membuat

    guru dapat menyampaikan pelajarannya dengan baik kepada peserta didik

    melalui berbagi metode dan pendekatan. Faktor pengalaman yang di punyai

    guru juga memberikan hasil yang baik terhadap jalannya proses

    pembelajaran, ini di tandai dengan aktifnya siswa bertanya tentang materi

    yang sedang diajarkan.

    Drs . Suroso, M.Si merupakan dosen pembimbing praktikan khusunya

    prodi pendidikan geografi di SMP 16 Semarang. Pengalaman beliau yangsudah beberapa kali menangani mahasiswa PPL UNNES sudah terbilang

    baik, sehingga untuk menangani mahasiswa PPL kemampuan beliau sudah

    tidak di ragukan lagi.

    d. Kualitas pembelajaran disekolah

    Kualitas pembelajaran di SMP 16 Semarang sudah cukup baik, hal ini

    bisa dilihat dari kualitas guru-guru yang professional dan kompeten dalam

    bidang studinya. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sudah mampu

    memanfaatkan waktu dengan efisien sehingga tidak ada banyak waktu yang

    terbuang. Dengan kualitas guru yang sudah baik ini juga di didukung dengan

    peralatan penunjang pembelajaran yang memadai seperti peralatan

    laboratorium dan lain-lain. Juga dengan adanya tambahan kegiatan-kegiatan

    keagamaan seperti membaca dengan serentak asmaul husna bersama-sama

    yg di lanjutkan dgn membaca juzama, lalu sholat berjamaah ketika duhur,

    membuat kedisiplinan ibadah para siswa.

    e. Kemampuan diri praktikanMeskipun praktikan telah melalui proses micro teachingdan pembekalan

    PPL di kampus, praktikan belum merasa cukup untuk menjadi seorang guru

    yang baik karena praktikan belum melakukan proses belajar mengajar

    dengan siswa secara langsung. Melalui kegiatan observasi inilah praktikanbisa belajar tentang teknik-teknik belajar yang baik dari guru pamong,

    sehingga praktikan akan mendapatkan bekal lebih sebelum mengajar

    langsung di depan kelas.

    f. Nilai tambah yang didapat praktikan setelah melakukan PPL IPPL I yang telah dilakukan praktikan memberikan banyak masukan-

    masukan positif bagi praktikan diantaranya tentang bagaimana cara

    mengelola kelas, cara mengajar siswa dan bagaimana cara penyampaian

    materi yang baik, sehingga materi yang diajarkan akan mudah diterima oleh

    siswa. Dari bekal inilah praktikan akan berusaha mempersiapkan diri untuk

    lebih baik pada PPL II.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    32/99

    25

    g. Saran bagi pengembangan sekolah latihan dan UNNESBagi SMP 16 Semarang sebagai sekolah latihan, diharapkan untuk terus

    meningkatkan kualitas pembelajarannya dengan lebih baik lagi dan

    pengoptimalan peralatan penunjang proses kegiatan belajar mengajar (KBM)

    untuk siswa, serta pemanfaatan lingkungan sekitar sehingga bisa menjadinilai lebih dari SMP 16 Semarang. Dan tak lupa untuk selalu membina sikap

    dan perilaku siswa dengan lebih mengoptimalkan lagi kegiatan-kegiatan

    rohani yang ada, sehingga prestasi-prestasi yang diraih nantinya bisa

    diimbangi dengan pembinaan akhlak yang baik pula.

    Bagi UNNES sendiri selaku penyelenggara PPL merupakan sarana untuk

    mencitrakan diri sebagai perguruan tinggi berkualitas yang mampu

    menghasilkan calon-calon guru yang berkualitas dan berkompeten di dunia

    kerja. Maka dari itu perlunya kerjasama yang baik dengan pihak-pihak luar,

    khususnya sekolah-sekolah latihan PPL bisa ditingkatkan.

    Demikian refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan. Semoga apa yang

    telah praktikan tulis dapat menjadi masukan dan bermanfaat untuk semuapihak.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    33/99

    26

    REFLEKSI DIRI

    Nama : Tresno Ady Saputra

    NIM : 3301410009

    Prodi : Pendidikan KewarganegaraanJurusan : Politik dan Kewarganegaraan

    Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial

    Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi

    yang mempinyai fungsi utama untuk mendidik calon guru dan tenaga

    kependidikan yang professional yang diwujudkan dalam kemampuan

    mahasiswa menguasai kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi

    penguasaan subtansi atau bidang studi sesuai dengan bidang ilmu yang

    ditekuni. Kompetensi tersebut meliputi pedagogic, kepribadian, sosial, dan

    professional. Program studi pendidikan sendiri merupakan program studi yang

    mempersiapkan mahasiswanya sebagai calon guru yang kompetitif agar bisabersaing dengan calon-calon guru lain. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

    merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai pelatihan

    untuk menyalurkan ilmu yang didapatkan setelah 3 tahun dengan materi-

    materi perkuliahan yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan. PPL

    juga di maksudkan untuk mempersiapkan kematangan pribadi menjadi calon guru

    yang berkompeten dan profesional.

    Terdapat dua tahapan dalam PPL, yaitu PPL I dan PPL II. Pada tahapan

    PPL I mahasiswa praktikan melakukan kegiatan observasi dan orientasi terhadap

    sekolah yang bersangkutan, sedangkan pada PPL II mahasiswa praktikan diberi

    kesempatan oleh guru pamong untuk terjun langsung melatih mental dan juga

    kemampuan dalam hal memberikan teori dan ketrampilan pada peserta didik

    (siswa). Pelaksanaan PPL I di SMP Negeri 16 Semarang yang berlokasi di Jalan

    Prof.Dr.Hamka-Ngalian adalah sejak tanggal 29 juli sampai dengan 21

    September. Dalam pelaksanaan PPL I mahasiswa praktikan mendapat tugas untuk

    mengobservasi mengenai kegiatan belajar mengajar, kondisi kelas, kondisi siswa,

    kondisi fisik sekolah, kondisi lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi

    sosial di lingkungan sekolah, bagaimana tata-tertib sekolah, serta

    pengelolaan administrasi di SMP Negeri 16 Semarang. Selain itu,

    mahasiswa praktikan juga melakukan observasi pada bidang Pendidikan

    Kewarganegaraan di kelas VII. Dengan demikian mahasiswa praktikan dapat

    mempelajari sifat siswa pada khususnya dan karakter tiap kelas pada umumnyasehingga dapat mengkondisikan kelas dengan baik.

    Setelah melalui tahapan tersebut mahasiswa praktikan memperoleh

    hasil berupa analisis tentang beberapa hal, antara lain :

    1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekun

    a. Kekuatan Pelajaran PKnMata pelajaran yang akan diampu praktikan selama kegiatan Praktik

    Pengalaman Lapangan (PPL) Adalah PKn. PKn merupakan

    pelajaran yang penting serta merupakan pelajaran wajib pada semua

    jenjang pendidikan termasuk sekolah menengah pertama. Sebagian

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    34/99

    27

    siswa, pelajaran ini masih dianggapn sebagai salah satu pelajaran yang

    sukar sehingga tingkat partisipasi dan motivasi siswa belum banyak yang

    tergugah, masih rendah. Namun dengan dukungan guru kelas yang

    professional, bersahabat, serta mampu mengelola kelas menjadi suasana

    belajar Pkn di kelas menjadi interaktif.

    b. Kelemahan Pelajaran Pkn

    Sebagian besar siswa masih menganggap pelajaran PKn merupakan salah

    satu pelajaran yang susah untuk dipelajari. Banyaknya siswa yang

    kurang berminat untuk mempelajari PKn. Hal ini ditunjukan dengan

    rendahnya tingkat partisipasi siswa dalam proses belajar dan mengajar

    berlangsung. Sehingga guru mempunyai tugas ekstra untuk selalu

    memotivasi siswa serta menciptakan suasana belajar yang

    menyenangkan di kelas.

    2. Ketersedian Saran dan PrasaranaAgar kegiatan belajar mengajar berlangsung secara maksimal, dibutuhkan

    dukungan fasilitas, serta sarana dan prasarana yang representatif. Secara

    umum, sarana dan prasaran penunjang di SMP N 16 Semarang sudah cukup

    baik pada sisi tata ruang, bangunan fisik dan lingkungan. Namun demikian

    untuk penunjang mata pelajaran PKn masih membutuhkan fasilitas elektronik

    seperti LCD, televisi, pengadaan media dan sumber pembelajaran yang

    menarik, dan interaktif.

    3. Kualitas Guru PamongKulaitas guru PKn di SMP N 16 Semarang sangat baik. Guru pamong

    praktikan di sekolah latihan sudah mendapat sertifikasi profesional dalam

    profesi pendidik. Sangat bersahabat sehingga praktikan dapat leluasa

    melakukan konsultasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan

    belajar mengajar di kelas. Terjaid komunikasi dua arah antara guru pamong

    dan praktikan. Dalam melaksanakan tugas dikelas, guru pamong selalu

    berusaha untuk memahami kebutuhan siswa, menganalisa serta mengatasi

    permasalahan yang dihadapi siswa, mengakarabkan diri dan memfasilitasi

    dengan siswa dengan memotivasi siswa dalam belajar PKn.

    4. Kulitas Pembelajaran di Sekolah Latihan

    Kualitas pembelajaran PKn di SMP N 16 Semarang sudah baik. Denganadanya tenaga pengajar yang professional di bidangnya.Meskipun Sarana dan

    prasarana yang baik kerap kurang menukung namun manajemen sumber daya

    manusia yang mumpuni, proses pembelajaran di SMP 16 Semarang tidak

    mengalami hambatan yang berarti.

    5. Kemampuan Diri PraktikanSebagai seorang mahasiswa praktikan, pengalaman mengajar yang dimiliki

    masih kurang terutama dalam hal penguasaan kelas sehingga masih perlu

    adanya bimbingan dari guru pamong maupun guru-guru lainnya. Tetapi

    dengan bekal yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara

    fisik maupun mental, guru praktikan telah siap untuk mengajar.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    35/99

    28

    6. Nilai tambahan yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL IBanyak hal yang diperoleh praktikan selama melaksanakan PPL I diantaranya

    adalah ilmu dan pengalaman tentang kehidupan sekolah secara nyata. Praktiakn

    dapat melihat secara langsung bagaimana KBM berlangsung, interaksidengan siswa, tingkah laku siswa di dalam maupun diluar kelas, serta teknik

    dan strategi mengajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah serta kondisi

    siswa sehingga pengalaman tersebut menjadi bekal berharga bagi praktikan

    dikemudian hari.

    7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes

    a. Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi pengembangan sekolah1) menunjang kegiatan latihan adalah diharapakan agar sekolah

    dapat menambah fasilitas penunjang proses belajar serta penataan

    ruang kelas perlu dikembangkan kearah yang lebih baik gunamenciptakan suasana nyaman sehingga dapat menunjang

    kegiatan KBM di kelas. Dengan adanya pengembangan yang ada,

    diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi serta motivasi

    belajar siswa.

    2) menambah berbagai bahan ajar dan sarana sumber ajar yang lebihbanyak guna memenuhi kebutuhan setiap individu peserta didi

    3) dalam mata pelajaran PKn hemat praktikan perlu adanya programpengembangan diri bagi siswa. Pengaktifan ekstra kulikuler dan

    pembinaan bakat dan minan siswa agar lebih terwadahi selain

    daripada kemampuan akademik.

    b. Saran yang dapat praktikan sampaikan bagi Unnes

    Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara PPL hendaknya

    dapat mengatur serta memfasilitasi program PPL dengan lebih teliti serta

    professional sehingga dapat menghasilkan calon-calon guru yang

    professional pula. Peningkatan dan koordinasi dan pengawasan terhadap

    sekolah latihan akan semakin memperbaiki mutu Universitas sebagai

    pencetak calon guru berdedikasi tinggi. Selain itu, Unnes hendaknya

    terus menjaga hubungan baik dengan sekolah-sekolah tempat PPL

    berlangsung sehingga kerjasama antara kedua belah pihak tetap terjaga.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    36/99

    29

    REFLEKSI DIRI

    Nama : Annas Karuniasah

    Nim : 3301410075

    Prodi : Pendidikan pancasila dan kewarganegaraanJurusan : Politik dan kewarganegaraan

    Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial

    Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu perguruan tinggi yang

    menciptakan tenaga pendidik yang profesional tentunya di berbagai bidang mata

    pelajaran. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengembangkan suatu bangsa

    yang maju dan mampu bersaing dengan negara yang lain. Kompetensi yang sangat

    diperlukan oleh pendidik tentunya terus berkembang dan dipelajari oleh mahasiswa di

    berbagai jurusan pendidikan berbagai kompetensi yang dipelajari meliputi pedagogik,

    kepribadian, sosial dan profesional.Untuk itu mahasiswa perlu berbagai pengalaman dan

    pengetahuan yang terdapat di dunia pendidikan,dalam kurikulum Universitas NegeriSemarang mewajibkan mahasiswa program kependidikan untuk mengikuti Praktek

    Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai salah satu matakuliah wajib yang harus diikuti.

    Praktek Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan kulikuler sebagai pelatihan untuk

    menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan. Praktek Pengalaman

    Lapangan (PPL) 1 dilaksanakan di SMP 16 Semanrang selama 11 hari yaitu dari tanggal

    29 juli 2013 sampai 19 agustus. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah melakukan

    observasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kondisi fisik, keadaan lingkungan,

    fasilitas, pengunaan, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib,

    administrasi dan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan di SMP 16 Semarang.

    Setelah itu dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu

    disusun menjadi satu sebagai laporan Praktek Pengalaman Lapangan 1.

    Dari hasil observasi tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

    Kekuatan dan kelemahan pembelajarana. Kekuatan mata pelajaran pkn

    Mata pelajaran yang akan diampu praktikan dalam PPL adalah pancasila dan

    kewarganegaraan (PKN). Mata pelajaran PKN dianggap penting karena mata pelajaran

    ini dapat membentuk kepribadian siswa dalam berperilaku baik di

    masyarakat,berbangsa dan bernegara. Negara yang maju tentunya dibentuk oleh

    masyarakat yang sadar akan hukum sehingga tercipta suatu ketertiban sehingga tujuandan cita-cita bangsa indonesia dapat tercapai. Dalam pembelajaran PKN juga

    menanamkan ideologi pancasila yang sangat baik dalam melindungi hak dan kuwajiban

    warga negara. Pelajaran PKN yang diberikan siswa tentunya memiliki peran yang

    sangat fundamental didalam mewujudkan suatu masyarakat yang perduli terhadap

    sesama dan negaranya.

    b. kelemahan mata pelajaran pkn

    Dalam era globalisasi sekarang ini banyaknya siswa yang lebih tertarik kepada

    tradisi atau kebudayaan bangsa asing sehingga siswa lebih tertarik dan terkesan

    terhadap masuknya unsur-unsur kebudayaan dari bangsa lain,hal tersebut mengubah

    perilaku dan karakter siswa didik didalam bermasyarakat dan berperilaku di lingkungan

    sekolah.Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah juga memberikan efek yang cukup

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    37/99

    30

    melemahkan pelajaran PKN dalam hal ini pemerintah kurang memperhatikan

    pendidikan karakter yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam perkembangan zaman

    karakter yang baik tentunya sanngat dibutuhkan untuk membentuk suatu negara yang

    maju dan berkembang sehingga dapat bersaing dengan bangsa lain.

    2. ketersediaan sarana dan prasaranaSarana sangat dibutuhkan didalam membantu peserta didik untuk menguasai

    materi dalam hal ini sarana didalam pelajaran PKN sudah mencukupi sehingga siswa

    dapat mengembangkan pelajaran yang telah diberikan oleh guru pelajaran namun dalam

    ketersediaan proyektor belum ada sehingga membuat siswa kurang mengetahui

    gambaran yang sebenarnya terjadi dilapangan. Siswa dapat mencari sumber-sumber

    pembelajaran melalui internet yang telah disediakan di sekolah.

    3. kualitas guru pamongKualitas guru pamong dalam hal ini sangat baik terbukti dalam persiapan

    mengajar guru pamong memperhatikan praktikan dalam melaksanakan kegiatan PPL.Semua hal yang berkaitan dengan perangkat pembelajaran telah disampaikan dalam

    kordinasi dengan praktikan. Guru pamong juga sangat terbuka dalam memecahkan

    sebuah maslah yang berkaitan dengan pengajaran dalam praktikan yang dilakukan

    mahasiswa. Komunikasi yang baik tentunya sangat diberikan oleh guru pamong

    sehingga praktikan dapat mengembangkan kemampuan yang harus dimiliki sebagai

    pendidik profesional. Dalam melaksanakan tugas dikelas guru pamong sangat disiplin

    terbukti dalam jam mengajar guru pamong selalu tepat waktu dan disiplin dalam

    membentuk karakter siswa didik.

    Kemampuan guru pamong juga baik dalam memberikan materi pelajaran siswa

    dapat menikmati suasana kelas yang sedang melakukan proses kegiatan belajar

    mengajar. Guru pamong juga banyak memberikan pelatihan soal-soal untuk lebih

    meningkatkan kemampuan kognitif siswa sehingga dalam penguasaan materi siswa

    mampu menguasai secara maksimal.siswa juga sangat menghormati guru pamong sebab

    perilaku yang diberikan saat kegiatan belajar mengajar sangat sopan dan rajin

    memberikan motivasi terhadap siswa.

    4. kualitas pembelajaranDalam hal pembelajaran sangat baik tentunya dengan keberadaan guru yang

    profesional dan penguasaan materi yang baik serta didukung oleh sarana dan prasarana

    akan lebih meningkatkan kemampuan yang dimiliki siswa dalam kegiatan

    pembelajaran. Siswa akan lebih mampu mengembangkan pengetahuan mengenaipelajaran yang telah diberikan karena di bimbing oleh guru pamong yang berkualitas

    dan profesional.

    5. kemampuan diri praktikanDalam kemampuan diri praktikan kurang menguasai materi pelajaran namun

    dengan kegiatan belajar praktikan mampu mengatasi kelemahan yang diatasi praktikan.

    Prektikan dalam hal ini lebih menguasai media doalam kegiatan pembelajaran sehingga

    dalam kegiatan pembelajaran siswa tidak mengalami kejenuhan sehingga mampu

    meningkatkan semangat siswa didalam menerima pelajaran.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    38/99

    31

    6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan PPL 1Banyak hal yang diperoleh praktikan setelah melakukan praktikan PPL 1

    diantaranya meliputi ilmu dan pengalaman didalam menguasai siswa, mengkondisikan

    siswa agar siap menerima materi pelajaran dan mengetahui kelemahan-kelemahan siswa

    yang berkaitan dengan pelajaran PKN. Dalam hal ini praktikan dapat memberikan solusiyang dihadapi ketika terjadi masalah yang sama didalam kegiatan pembelajaran ketika

    siswa mengalami kesulitan belajar,menerima pelajaran dan kurang minat terhadap

    pelajaran tersebut. Dalam PPL 1 tentuntunya memberikan banyak solusi mengenai

    situasi siswa dan memberikan solusi yang sedang dihadapi oleh siswa dalam berbagai

    masalah pendidikan.

    7. Saran pengembangan bagi sekolah dan UNNESa. bagi sekolah

    sekolah mampu mengikuti perkembangan teknologi yang dibutuhkan siswa guna

    membantu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan maksimal. Sekolah

    juga mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap kebutuhan peserta didiksehingga ilmu pengetahuan yang telah diberikan ke siswa mampu dikembangkan oleh

    siswa tersebut.ketika siswa mulai senang terhadap kegiatan sekolah tentunya dengan

    sendirinya siswa akan bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

    b. bagi UNNES

    Universitas Negeri Semarang merupakan perguruan tinggi yang

    mempunyai basic pendidikan tentunya UNNES harus lebih berkordinasi kepada

    sekolah-sekolah yang mempunyai kemampuan yang baik sehingga siswa dapat

    mengembangkan kemampuan secara maksimal di perguruan tinggi. Kordinasi

    dan kerjasama sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran

    yang dibutuhkan oleh siswa didalam kemajuan ilmu pengetahuan yang selalu

    berkembang.

    Demikian refleksi diri dan praktikan sampaikan terima kasih kepada

    kepala sekolah,guru-guru beserta staf-staf dan karyawan di SMP Negeri 16

    Semarang. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran program

    PPL 1.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    39/99

    32

    REFLEKSI DIRI

    Nama : Lintang Pamor Alfi Mardani

    NIM : 4101410018

    Prodi : Pendidikan MatematikaJurusan : Matematika

    Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Program Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua

    kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan

    untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai

    dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan

    keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah

    atau di tempat latihan lainnya. PPL dibagi menjadi dua tahap yakni PPL 1 dan PPL 2.

    Dalam PPL 1 mahasiswa wajib melakukan observasi di sekolah latihan. Observasi yang

    dilakukan meliputi keadaan sekolah latihan dan lingkungannya serta proses kegiatanbelajar mengajar di sekolah latihan tersebut. Melalui kegiatan observasi diharapkan

    mahasiswa mampu berinteraksi dan berperan serta dalam dunia pendidikan sehingga

    mahasiswa dapat memahami dan mengenal proses pendidikan yang berlangsung di

    sekolah.

    Dalam hal ini praktikan melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 16

    Semarang yang beralamatkan di JL.Prof.Dr.Hamka Ngaliyan Semarang. Kegiatan PPL

    1 telah terlaksana dengan lancar. Praktikan bersama-sama teman satu tim mulai

    melaksanakan observasi sekolah sejak diterjunkan pada tanggal 29 Juli 2013.

    Berdasarkan hasil observasi yang penulis laksanakan selama PPL 1 di SMP Negeri 16

    Semarang, penulis memperoleh informasi bahwa SMP Negeri 16 Semarang merupakan

    sekolah berkualitas baik. Terbukti bahwa SMP Negeri 16 Semarang adalah sekolah

    Sekolah Standar Nasional (SSN).

    Berikut hasil observasi penulis terhadap sekolah dan hal-hal yang berkaitan

    dengan pembelajaran matematika di SMP Negeri 16 Semarang.

    1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Matematikaa. Kekuatan Pembelajaran Matematika

    Pembelajaran matematika pada setiap kelas VII adalah selama 3 pertemuan

    tiap minggunya. Banyaknya peserta didik di masing-masing kelas berkisar 30

    orang. Sehingga dengan banyak peserta didik tiap kelas yang cukup ideal ini

    memungkinkan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan optimal. Halini menjadi kekuatan pembelajaran Matematika di SMP Negeri 16 Semarang.

    b. Kelemahan Pembelajaran MatematikaKelemahan dalam pembelajaran Matematika di kelas adalah kondisi peserta

    didik. Umumnya peserta didik sulit untuk dikondisikan dalam pembelajaran.

    Mereka mengikuti pembelajaran dengan tertib dan tenang jika guru pamong

    berada di dalam kelas saat guru praktikan melaksanakan pembelajaran. Hal ini

    disebabkan oleh keseganan peserta didik terhadap guru pamong.

    2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana

    Secara umum, sarana dan prasarana sudah cukup untuk menunjang pembelajaran

    dengan optimal. Namun, perlengkapan mengajar di dalam kelas seperti penggaris

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    40/99

    33

    kayu, busur kayu, maupun penggaris segitiga kayu kurang terawat sehingga tidak

    dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, belum tersedianya alat peraga

    matematika yang lengkap menjadi salah satu penghambat dalam pembelajaran

    matematika.

    3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbinga. Kualitas Guru Pamong

    Guru pamong telah memberikan banyak pengarahan dan saran kepada guru

    praktikan dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang disesuaikan

    juga dengan karakteristik peserta didik. Bu Eko Sari Herdini, S.Pd. sebagai

    guru pamong dan guru mata pelajaran matematika adalah sosok guru yang

    disiplin dan berkompeten. Sehingga guru pamong menjadi teladan bagi guru

    praktikan dalam sikap dan kemampuan akademiknya (penguasaan materi

    pelajaran).

    b. Kualitas Dosen Pembimbing

    Bapak Drs. Suhito, M.Pd. sebagai dosen pembimbing adalah sosok dosenyang sangat bertanggung jawab dan berkompeten dalam pembelajaran

    matematika. Beliau adalah dosen yang bertanggung jawab karena setiap ada

    informasi dari universitas ataupun dari sekolah beliau bersedia datang untuk

    menyampaikan, dan beliau juga berpesan untuk menjaga nama baik

    universitas. Setiap ada permasalahan, beliau juga sigap untuk

    menyelesaikannya. Sedangkan beliau adalah dosen yang berkompeten karena

    beliau sudah lama bergelut dalam usaha peningkatan kualitas pembelajaran

    matematika sekolah, misalnya dengan prestasi beliau sebagai konsultan

    olimpiade matematika tingkat Jawa Tengah. Sebagai partisipasi beliau di

    SMP Negeri 16 Semarang, beliau bersedia membimbing guru praktikan

    matematika dalam membantu mempersiapkan siswa-siswa SMP Negeri 16

    Semarang untuk mengikuti olimpiade matematika SMP.

    4. Kualitas Pembelajaran di SMP Negeri 16 SemarangPembelajaran di SMP Negeri 16 Semarang sudah cukup baik. Sekolah

    memberlakukan aturan kepada setiap kelas untuk berdoa, membaca asmaul

    husna,dan juz amma setiap sebelum pelajaran dimulai. Hal ini menjadi

    keunggulan dalam menciptakan akhlakul karimah seluruh civitas sekolah. Selain

    itu, sebelum pelajaran dimulai, siswa di biasakan menghafalkan kosa kata atau

    vocabulary tiap hari sebelum pelajaran dimulai dan sesudah membaca doa, asmaul

    husna dan juz amma, serta tak lupa siswa dibiasakan untuk memberi salam kepadaguru. Hal ini menunjukkan SMP Negeri 16 Semarang sangat memperhatikan

    kedisiplinan siswa dalam pembelajaran.

    5. Kemampuan Diri PraktikanPraktikan menyadari bahwa dalam melaksanakan pembelajaran masih terdapat

    berbagai kekurangan terutama pengalaman dalam mengajar. Dari segi materi

    pelajaran, praktikan sudah memiliki bekal kemampuan akademik karena sudah

    menempuh mata kuliah Telaah Kurikulum dan Dasar Proses Pembelajaran

    Matematika. Dalam mengendalikan emosi, praktikan masih harus banyak belajar

    dengan cara mengamati guru pamong saat menghadapi peserta didik di kelas dan

    mengamati pola perilaku peserta didik.

  • 5/19/2018 Laporan Ppl 1 Smpn 16 Semarang 2013

    41/99

    34

    6. Nilai Tambah yang DiperolehSetelah mengikuti PPL 1 praktikan dapat lebih mengerti mengenai peran dan tugas

    dari personal yang ada di sekolah dan bagaimana cara berinteraksi dan berperan

    serta dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Selain itu praktikan juga

    memperoleh gambaran langsung pembelajaran matematika di dalam kelas, caramengelola kelas serta cara guru menyampaikan mata pelajaran matematika di

    SMP. Hal ini merupakan pengalaman awal praktikan untuk mengajar. Praktikan

    dapat melatih diri untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik dan

    berkesan bagi peserta didik.

    7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah dan Unnes1. Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pendidikan di SMP Negeri

    16 Semarang yang sudah baik, perlu adanya pengadaan alat-alat peraga

    matematika sehingga penguasaan siswa akan lebih maksimal. Selain perlu juga

    media seperti penggunaan LCD dan laptop sebagai media menyampaikan

    materi dengan lebih mudah harus disediakan di masing-masing kelas supayalebih dioptimalkan pemanfaatannya.

    2. Unnes dapat memberikan bantuan sarana pembelajaran bagi mahasiswa yangmelaksanakan PPL, misalnya: alat peraga matematika atau dana bantuan

    pengembangan PPL sebagai wujud antisipasi terhadap kekurangan sarana

    pembelajaran di sekolah praktek. Selain itu, perlu adanya koordinasi yang

    lebih baik lagi dari berbagai pihak agar pelaksanaan PPL dapat berjalan

    dengan lebih lancar.

    Akhirnya praktikan mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar SMP Negeri

    16 Semarang yang telah menerima dengan baik kedatangan mahasiswa