laporan pkl klpk 1_ak3 umum-3 _ petrolog harapan abadi semesta batu ampar rev1

Upload: fendi-achmad

Post on 07-Jan-2016

193 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

KELOMPOK 1

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)DI PT.PETROLOG BATAM & THE HILLS HOTELBIDANG K3 MEKANIK / PESAWAT UAP / BEJANA TEKAN / LISTRIK / SMK3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK I

1. BUDI ABDUL KODIR ZAELANI

2. DEDI MULYADI

3. FRANCISCA DEWAYANTIPENYELENGGARA

PT KARENG NAYONGBatam, 4-5 Juni 2013DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN

3

1.1.Latar Belakang

31.2.Maksud dan Tujuan

51.3.Ruang Lingkup

51.4.Dasar Hukum

6BAB IIKONDISI PERUSAHAAN

7Gambaran Umum Tempat Kerja

7BAB IIIHASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

93.1.Temuan Positif

93.2.Temuan Negatif

13BAB IVPENUTUP

204.1.Kesimpulan

204.2. S a r a n

21BAB I .PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANGPerkembangan teknologi dalam dunia industri memicu penggunaan peralatan mekanik (alat angkat angkut), mesin bertenaga uap, bejana tekanan, dan listrik semakin meningkat baik jumlah maupun jenisnya. Sebagaimana diketahui bahwa Pesawat Angkat dan Angkut adalah suatu peralatan yang sangat berguna bagi proses industri khususnya dalam pemindahan barang. Pesawat Angkat dan Angkut merupakan peralatan teknik yang mengandung resiko bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja bahkan dapat mengakibatkan kematian, bilamana tidak ditangani secara baik dan benar.

Sesuai dengan tingkat bahaya yang ada, di rangkum dalam Pengawasan dan tata cara penggunaan serta pengawasan akan keselamatan dan kesehatan pekerja diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Undang-undang Uap tahun 1930, Permennaker No.PER/01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan, Permennaker No. PER.04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga dan produksi, Permennaker No. PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.(misal , forklift , backhoe , loaders , excavators, cranes), Kepmen No.kep-187/Men/1999 tentang pengendalian Bahan Kimia Berbahaya dan semua tercantum dalam penerapan Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Permenaker No. 05/MEN/1996.

Suatu pesawat uap adalah suatu system bertekanan tinggi yaitu air diubah menjadi uap sebagai produk akhir oleh panas dari sumber yang bersuhu tinggi. Salah satu contoh yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah seterika uap.

Bejana tekan merupakan suatu konstuksi berbentuk tabung yang menerima beban tekan. Tekanan pada tabung ini berasal dari isi atau fungsi tabung sebagai tempat penyimpanan fluida gas atau cairan yang bertekanan. Bejana tekan ini dilengkapi dengan berbagai assesoris seperti: alat pengukur tekanan (pressure gauge) katup-katup dan berbagai macam alat ukur lainnya. Industri yang banyak menggunakan bejana tekan ini diantaranya adalah industri kimia, ketel-ketel uap, pabrik-pabrik minyak dan sebagainya.

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan banyak listrik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, perusahaan, dan lingkungan (tempat umum).

Dari semua penjelasan diatas semuanya mempunyai tingkat bahaya yang cukup tinggi baik disadari atau tidak. Untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja, maka sebelum pemakaian perlu dilakukan fungsi pengawasan alat produksi yang rutin, komprehensif sehingga resiko kecelakaan kerja dapat dicegah serta menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan proses produksi sehingga bisa meningkatkan kualitas pekerja dalam menjalankan mesin/alat khusuanya di PT. Petrolog Harapan Abadi Semesta dan serta di daerah sekeliling The Hills hotel.1.2 MAKSUD DAN TUJUANKegiatan observasi lapangan ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) dalam mengobservasi bahaya-bahaya di tempat kerja.

Hal ini dimaksudkan agar peserta mampu :

Mengetahui dan mendalami tingkat penerapan teori K3 kedalam aplikasi dilapangan. Peserta pelatihan dapat melatih kemampuan mengobservasi dalam mengamati lingkungan kerja dalam kaitannya dengan K3. Peserta mampu menyusun dan menyajikan hasil observasi lapangan kedalam suatu makalah yang sistematis. Peserta mampu dan berani tampil mempresentasikan serta mempertahankan pendapat dan analisanya dalam suatu forum. Dapat lebih memahami penerapan dan pengawasan SMK3 di tempat kerja terutama dalam Aspek Mekanik (Pesawat angkat dan angkut), uap, bejana tekan, dan listrik. Melengkapi persyaratan seminar makalah sebagai calon ahli K3

1.3 RUANG LINGKUPUntuk mendapatkan hasil pengamatan yang objektif, teliti dan komprehensif, penulis memberi batasan yang menjadi kaidah dalam melakukan dan melaporkan hasil pengamatan.

Batasan tersebut yaitu objek pengamatan meliputi pemeriksaan terhadap Forklif dan Crane yang ada di PT. Petrolog Harapan Abadi Semesta di Batu Ampar dan di The Hills Hotel dengan fokus di bidang Mekanik,Mesin Uap, Bejana tekan, Litrik dan SMK3.1.4 DASAR HUKUM Undang-Undang No. 01/1970 tentang keselamatan kerja

Undang-undang Uap tahun 1930

Permennaker No.PER/01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan

Peraturan Menteri No 04 / MEN / 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi

Peraturan Menteri No 05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat Angkut

Peraturan menteri No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan kerja

Kepmen No.kep-187/Men/1999 tentang pengendalian Bahan Kimia Berbahaya

BAB II

KONDISI PERUSAHAANGambaran Umum Tempat Kerja

PT.Petrolog Harapan Abadi Semesta berdomisili kerja di daerah Batu Ampar ,Kepulauan Riau. Bergerak dibidang mekanik (pesawat angkat dan angkut, transportasi, oil and gas. Dilingkungan perusahaan ini banyak aspek mekanik dan sangat berpotensi bahaya. Secara umum, PT.Petrolog sudah melakukan prinsip K3 dilingkungannya contohnya para karyawan menggunakan APD termasuk dari para tamu yang berkunjung ke perusahaan itu.

Sedangkan di The Hills Hotel, pada saat pengamatan dilakukan keadaan hotel sedang dalam taraf RENOVASI. Sehingga banyak perbaikan yang mengakibatkan banyak material dan peralatan yang ditempatkan di sembarang tempat (tidak semestinya). Dikarenakan lokasi yang diamati, lokasinya berjauhan sekitar 300-500 meter antar gedung.

BAB III

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN POSITIF

A.1 KATO FULLY HYDRAULIC ROUGH TERRAIN CRANE

No.Lokasi dan temuanPhotoBahaya & ResikoRekomendasiDasar hukum

1Out rigger X type sudah memakai indikasi peringatan (crossline)

-Tertabrak saat penerangan kurang

Diaplikasikan di pesawat yang lain-GHS Guide Australia-Per 05/MEN/1985 Bab V pasal 107

2Out rigger X type sudah memakai indikasi peringatan (crossline)

-Tertabrak saat penerangan kurangDiaplikasikan di pesawat yang lain-GHS Guide Australia

-Per 05/MEN/1985 Bab V pasal 107

3Bagian belakang Crane memakai indikasi peringatan(crossline)

-Tertabrak saat beroperasi/diarea kerjaDiaplikasikan di pesawat yang lain-GHS Guide Australia

-Per 05/MEN/1985 Bab V pasal 107

4Pulley dari main hook bekerja dengan baik ditunjang dengan wire slink yang baik

-Karat yang bisa mempengaruhi kekuatan mekanik(life time)Dibersihkan dan dicoating/cat-Per 05/MEN/1985 pasal 59,12

5Hook unit (Main & auxilary) memakai indikasi peringatan(crossline)

-Putus -TertimpaDicek dan dilakukan preventive maintenance secara regular-GHS Guide Australia

-Per 05/MEN/1985 pasal 107,65

6Name plate

-Kesalahan identifikasi peralatan karena kehilangan data mesinDipelihara dan dicek/dijaga supaya data tidak terhapus-Per 05/MEN/1985 pasal 3

7Batterei terdiri dari 2 unit dengan kapasitas 12 Volt x 150A.

-Kebocoran cairan dari air akki-Jatuh saat beroperasi-Dilakukan preventive maintenance-Dibuat pelat penyangga dipinggir box (lihat illustrasi)Per no 04/MEN/ 1985 pasal 2

8Level indicator

-Alat ini rusak sehingga pembacaan salah.Dimanaposisi dalam keadaan miring akan mengakibatkan labilnya kontruksi-Dilakukan pengecekan rutin untuk memastikan alat dalam keadaan baikPer no 04/MEN/ 1985 pasal 2

9Indicator pesawat (safety lamp, angle , length)

-Indicator tidak berjalan dengan baik-Lakukan pengecekan rutin gunakan checksheet-Per 05/MEN/1985 pasal 17 ayat 1

10Boom unit

-Stack saat beroperasi (karena kurang pelumas)-Dilakukan pengechekan dan pelumas (dalam Preventive maintenance)Per no 04/MEN/ 1985 pasal 2

A.2 NISSAN FORKLIFT

1Tampak belakang Forklift Nissan 30

-Terjadi tabrakan karena kurang safety warning(crossline di badan forklift bagian belakang)-Ditambahkan crossline safety-Per 05/MEN/1985 Bab V pasal 107

2Machine unit dari Nissan 30 Forklift

-Terkelupas kabel-Kurang kuat ikatan sambungan antara kabel engine dan engine

Risiko: TERBAKARDilakukan Preventive maintenancePer no 04/MEN/ 1985 pasal 2

3Chain unit ;type : 1-2-1-2-1 (spec.BL 8)

-Putus karena aus dan tidak lancar saat beroperasi-Dilakukan Preventive mainteance (contoh : diberi pelumas)Permen 05/MEN/1985 pasal 11

4Rem dan Acceleration(gas) unit

-BlongRisiko: tidak terkendali-Dilakukan Preventive mainteancePer 05/Men/1985 pasal 33 ayat 4

5Panel indicator

-Lampu putus (informasi salah)

Risiko: Salah pengoperasian-Dilakukan Preventive mainteancePermen 05/MEN/1985 pasal 11

6Lampu indicator bagian depan

-Lampu putus (informasi salah)

Risiko: Salah pengoperasian-Dilakukan Preventive mainteance-Per 05/MEN/1985 Bab V pasal 107

7Lampu indicator bagian belakang

-Lampu putus (informasi salah)

Risiko: Salah pengoperasian-Dilakukan Preventive mainteance-Per 05/MEN/1985 Bab V pasal 107

8NDT point (welding area di Fork unit)

-Crack(retak)-Dilakukan NDT(Non Destructive Test) Magnetic particle testPer 05/MEN/1985 pasal138 ayat 1,61

9NDT point (welding area di Fork unit)

-Crack(retak)-Dilakukan NDT(Non Destructive Test) Magnetic particle testPer 05/MEN/1985 pasal138 ayat 1,61

10Point check untuk oli level

-TersandungSelalu dalam keadaan tertutup rapihPer 05/MEN/1985 pasal138 ayat 1

B. TEMUAN NEGATIFB.1 KATO FULLY HYDRAULIC ROUGH TERRAIN CRANE1

Indikasi pesawat unit dengan tidak permanen

-Terhapus sehingga terlihat

Dibuat permanent (contoh stamping pelat)Per 05/MEN/1985 Bab V pasal 1072Filter udara kotor

-Tersumbat

Risiko: machine tidak maksimumDilakukan pembersihan secara rutin dalam PM activityPer 05/MEN/1985 pasal138 ayat 13Machine unit dan filter dalam keadaan kotor

-Tersumbat

Risiko: machine tidak maksimumDilakukan pembersihan secara rutin dalam PM activityPer 05/MEN/1985 pasal138 ayat 14Ban sudah mengalami keausan (rapuh)

-mudah slip(tergelincir)

Risiko: Terbalik-DigantiPer 05/MEN/1985 pasal138 ayat 15Baut pengencang tidak kuat

-ban bisa lepasRisiko: Kecelakaan saat operasi

Dikencangkan dan PM dilakukanPer 05/MEN/1985 pasal 7B.2 THE HILLS HOTEL1Ruang kontrol Lift

(Tidak ada indikasi ruangan)

Tidak teridentifikasi ruangan jika terjadi bahayaDiberi identifikasi ruangan dan fungsinyaKepmenaker no.75/MEN/2002

PUIL 20002

Didaerah panel kontrol lift ada beberapa barang yang tidak semestinanya (derigen,kabel)

Tersandung

Disingkirkan dan dirapihkan

Kepmenaker no.75/MEN/2002

PUIL 20003Box junction electric terbuka (ruang kendali lift)

Tersentuh langsungResiko: Tersengat listrik

Ditutup dan di beri indikasiKepmenaker no.75/MEN/2002

PUIL 20004Alat komunikasi tanpa ada informasi nomor penting (ruang kendali lift)

MiscommunicationResiko: jika terjadi kecelakaan akan lambat

Diberi list nomor extention yang pentingPermennaker No. 05/MEN/1996 Pasal 2, Pasal 3 (1)5Panel listrik di Ruang Chiller tidak ada indikasi voltage dan sticker pemeriksaan rutin

Kesalahan pengambilan tindakanResiko: Terhambat tindakan

Dibuat/dipasang tanda voltage dan sticker preventive maintenance statusKepmenaker no.75/MEN/2002

PUIL 20004Ada pipa/valve yang karat (mekanik)

Air bertekanan yang akan membahayakanLontaran tekanan air

Dibersihkan dan lakukan overhault valve atau sambunganPer no 04/MEN/ 1985 pasal 25Ada stop kontak yang tidak jelas fungsinya

Salah pengoperasian-Kecelakaan jika itu stop kontak pesawat gerak

Diberi tanda / indikasi fungsi dari stop kontakKepmenaker no.75/MEN/2002

PUIL 20006Dipanel tidak ada identifikasi voltage dan panel informasi

-Kesalahan pengopererasian-Kecelakaan bisa terjadi karena salah komunikasiDiberi identifikasi fungsi dan voltage rangeKepmenaker no.75/MEN/2002

PUIL 20007Panel listrik terbuka tan[a pengaman

Tersentuh langsungResiko: tersengat listrik

Dipasang pengaman dan identifikasi/label peringatan tentang panel/bahayaPermennaker No. 05/MEN/1996

Pasal 2, Pasal 3 (1)8Landasan didaerah antara machine unit

Tersandung/TerperosokResiko: jatuh

Dipasang dengan bahan yang lebih kuat dan diberi tanda/cat Permennaker No. 05/MEN/1996

Pasal 2, Pasal 3 (1)9Stop kontak terbuka di ruang chiller

Tersentuh atau hubungan pendekResiko: kebakaran

Ditutup Kepmenaker no.75/MEN/2002

PUIL 200010Pesawat pengelasan dari sisi kabelnya sudah tidak layak (depan chiller)

Tersengat listrikResiko: Tersengat dan kebakaran

DigantiPer 04/Men/1985 pasal 911Penempatan chain crane digantung diatas ketinggian rata-rata (depan chiller)

JatuhResiko: Tertimpa

Dipindahkan di daerah yang lebih aman dalam ambang tinggi yang aman.Permen 05/MEN/1985 pasal 13 ayat 3b12Penempatan tabung bejana tanpa ada indikasi (depan chiller)

KebakaranDipisah dan diberi tandaPermen 01/MEN/1996 pasal 35 ayat 813Penempatan tangga tidak safety (depan chiller)

JatuhTertimpa

DipindahkanPermen 05/MEN/1996 Pasal 3.3.1.a14

Indentifikasi ruangan dan authority person only

Kesalahan komunikasi

Dipasang dengan yang lebih permanen

Per.05/Men/1996 pasal 6.4.115Di Laundry ada APAR tanpa ada identifikasi dan tanda inspeksi

Kesalahan pengoperasianDilengkapi persyaratan sesuai dengan K3Permen 01/MEN/1996 pasal 35 ayat 816

Pesawat yang tidak digunakan tanpa ada tanda

Kesalahan komunikasi

Diberi tanda dan status

Per 05/MEN/1996 ayat 6.6.717

Penempatan bahan kimia di ruangan laundry

Bisa terpapar ke orang

Resiko:Kecelakaan bahan kimia

Ditempatkan dengan indikasi yang jelas

Kep no.187/Men/1999

Pasal 2,5

BAB IV

PENUTUP1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan selama 2 hari di PT.Petrolog Harapan Abadi Semesta dan The Hills Hotel, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:1. Penggunaan identifikasi pada pesawat sebagai peringatan pertama (crossline safety-red/white)2. Pengecekan Preventive maintenance pada pesawat sangat diperlukan sebelum pesawat digunakan untuk menghindari terjadinya kecelakaan (ganti ban/filter udara perlu diservice) 3. Pemasangan nama pesawat/unit /ruangan dengan cara permanent tidak sementara(tulisan spidol)4. Pemasangan kembali alat pelindung K3(contoh. Cover panel setelah PM activity)5. Pemasangan indikasi penempatan(contoh.Chemical storage) dan pemasangan MSDS/LDKB sesuai bahan yang dipakai6. Penanganan bahaya kimia/powder harus menggunakan APD yang sesuai (masker) diruang laundry7. Bahan bakar dari genset tidak dijauhkan dengan pesawat pembangkit listrik. Sebaiknya dijauhkan atau disekat8. Tabung Acyteline di laundry tidak menggunakan chain protector dan indikasi lokasi

9. LPG dan Acytilene Cylinder berada pada jarak yang tidak aman. Alat pengaman arus api balik tidak dipasang dan diposisikan berdekatan dengan ruangan chiller (Ruang Mesin)10. Semua panel listrik yang dilakukan pengecekan diberi tanda voltage range dan sticker status dari maintenance11. Pemasangan indikasi pesawat yang sudah tidak dipakai lagi.12. Pemasangan rambu jalan dikoridor (contoh, hati-hati bahaya licin, tersandung)13. Personel yang bekerja di laundry dilengkapi APD seperti boot karena banyak bergelut dengan air dan listrik bakhan panas14. Pemasangan safety signing harus diaplikasi baik di PT.Petrolog dan The Hills hotel15. Pengendalian pembuangan limbah baik di PT.Petrolog maupun The Hills, contohnya majun bekas oli/kimia harus dipisahkan16. Panel instalasi listrik di ruang chiller pada pompa tidak dilengkapi pelindung cover17. Water heater tidak dilengkapi pagar pengaman di ruang chiller18. Area di sekitar pompa air tergenang oleh campuran minyak dan air (second containment diberlakukan)19. APAR tidak dilengkapi inspection checklist dan indentifikasi/signing20. Tidak ada sequence number pemakaian tabung dan identifikasi tabung isi atau kosong

21. Pengaturan kabel listrik yang tidak teratur, lokasi ruang chiller, compressor, workshop dan laundry22. Penyimpanan dan pemeliharaan yang kurang baik pada chain block dengan cara digantung(tidak memperhatikan gravity yang ada)2. SARANPihak manajemen The Hills hotel dan PT.Petrolog sebaiknya Membuat schedule Preventive maintenance dan Inspection Schedule untuk perawatan maupun maintenance yang mana tujuannya adalah agar semua alat bergerak aman dari bahaya. Memberlakukan penanganan limbah untuk menunjang K3.

Mengupdate HIRA jika ada, atau membuat HIRA jika tidak ada. Penerapan peraturan penggunaan APD yang benar (education and monitoring). Menerapkan manajemen kebersihan(housekeeping). Memastikan sertifikasi Genset dan pesawat yang lainnya.

Map PT. Petrolog Harapan Abadi Semesta Batam

Map The Hills Hotel Batam

PAGE 20