laporan penelitian pariwisata
TRANSCRIPT
LAPORAN PENELITIAN
SISTEM PENGELOLAAN PARIWISATA
TAMAN MAYURE DAN MUSIUM NEGERI NTB
OLEH
ABDURRAHMANNPM : 1 0 3 5 0 0 0 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
HAMZANWADI SELONG LOTIM
2012/2013
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini berjudul “Sistem Pengelolaan Pariwisata Taman Mayure dan
Musium Negeri NTB” dan disahkan pada tanggal …./……../………. Di pancor
selong lombok timur
Pancor, 17 November 2012
KaprodiPendidikan Sejarah,
MUHTASAR, M.Pd.
Pengampu Mata Kuliyah,
H. RAHMAN, M.Pd
ii
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat tuhan yang maha kuasa dan atas kekuasaannya yang
menciptakan alam semesta dengan segala isi dan keindahannya sehingga kita
dapat menikmatinya dengan di anugrahkan nikmat kesehatan dan keafiatan
sampai saat ini.
Shalawat beserta salam atas junjungan alam nabi besar muhammad SAW
yang telah membawa risalah untuk kebahagiaan dinia dan akhirat, nabi terakhir
yang menuntun manusia kejalan yang di ridhoi Allah SWT serta mengajarkan
kepada manusia bagaimana menjaga alam semesta ciptaan Allah SWT ini.
Penelitian yang berjudil “Sistem Pengelolaan Pariwisata Taman Mayure
Dan Musium Negeri NTB” merupakan penelitian dalam rangka mengetahui
segala bentuk sistem pengelolaan dari kedua objek wisata tersebut. Penelitian ini
dilaksanakan untuk mengkaji lebih dalam lagi mengenai sistem pariwisata
tersebut pada mata kuliyah Sistem Pengembangan Pariwisata. Hal ini dilakukan
semata-mata untuk memperbanyak pengetahuan mengenai kepariwisataan.
Dalam penelitian sederhana dan dalam laporan ini tentunya banyak sekali
kesalahan yang kami selaku pelaksana penelitian dan penulis laporan ini lakukan
baik itu secara sadar atau pun tidak, sengaja maupun tidak. Dengan itu kami
memintak keritik dan saran dari semua pihak yang siifatnya membangun demi
lebih baiknya lapran penelitian kami selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan dalam kata pengantar laporan
penelitian ini, semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi segenap pembaca
atau kita semua. Amien yha robbal ‘alamin
Pancor, 12 November 2012
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................... i
Halaman pengesahan........................................................................................ ii
Kata pengantar.................................................................................................. iii
Daftar isi........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 5
A. Latar belakang................................................................................ 5
B. Identifikasi masalah........................................................................ 6
C. Batasan masalah.............................................................................. 6
D. Rumusan masalah........................................................................... 7
E. Tujuan penelitian............................................................................ 7
F. Manfaat penelitan........................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8
A. Kajian tentang system..................................................................... 8
B. Kajian tentang pengelolaan............................................................. 9
C. Kajian tentang pariwisata............................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 12
A. Observasi........................................................................................ 12
B. Wawancara..................................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 16
A. Taman Mayure................................................................................ 16
B. Musium Negeri NTB...................................................................... 17
BAB V PENUTUP........................................................................................... 21
A. Kesimpulan..................................................................................... 21
B. Saran............................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22
LAMPIRAN - LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian
daerah dengan tetap melestarikan nilai-nilai budaya. Dari kegiatan
itu, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan
pariwisata. Salah satunya memunculkan dan menata destinasidestinasi
pariwisata baru harus ditunjang pembangunan sektor kepariwisataan
berkelanjutan.
SELAIN itu, kegiatan ini harus dapat dijadikan momentum dalam upaya
menggalang semangat solidaritas dan kebersamaan untuk membangun industri
pariwisata yang lebih baik sebagai wujud tanggung jawab bersama.
Lebih jauh lagi, apresiasi masyarakat terhadap pentingnya peran industri
pariwisata dalam membangun perekonomian daerah melalui kesadaran diri
sendiri untuk senantiasa menggali, menumbuhkan, dan melestarikan
nilai-nilai budaya daerah sebagai aspek penting
Dalam membangun pariwisata. Dengan demikian, pada akhirnya nanti,
dapat tercapai kesejahteraan masyarakat Banten berlandaskan iman dan takwa.
Membicarakan tentang peranan pemerintah dalam pariwisata, sangat tidak
asing lagi. Peran pemerintah yang sangat penting terutama dalam melindungi
wisatawan dan memperkaya atau mempertinggi pengalaman perjalanannya.
Peran atau peraturan-peraturan yang penting harus dibuat penerintah untuk
kepentingan tersebut adalah peraturan
Perlindungan wisatawan, terutama bagi biro perjalanan wisata. Selain itu,
pemerintah juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam.
Seperti flora dan fauna yang langka, air tanah dan udara agar tidak terjadi
pencemaran yang dapat mengganggu, bahkan merusak suatu ekosistem. Oleh
karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan undang-undang yang
berlaku mutlak dilaksanakan pemerintah. Di dalam pengembangan pariwisata
harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh,
5
sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari
segi ekonomi, sosial, dan kultural.
Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata
ke dalam program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara.
Di samping itu, rencananya harus mampu memberikan kerangka kerja
kebijakan pemerintah untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan
pariwisata. Peranan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dalam
garis besarnya adalah menyediakan infrastruktur (tidak hanya bentuk fisik),
memperluas berbagai fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah
dengan pihak wisata, pengaturan dan promosi umum keluar negeri. Tidak
dapat dipungkiri, hampir di seluruh daerah di Indonesia terdapat potensi
pariwisata, sehingga yang diperhatikan sarana transportasi, keadaan
infrastruktur, dan sarana-sarana pariwisata
Di indonesia umumnya dan hususnya di NTB terdapat banyak sekali
tempat-tempat sebagai objek pariwisata yang merupakan tempat idaman para
pengunjung baik dari wisatawan manca negara maupun dari wisatawan lokal.
Tidak hanya keindahan alam serta pasilitasnya saja, pengelolaan pariwisata
harus diperhatikan karena memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan-
wisatawan tersebut.
Melihat sistim pariwisata tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian guna mengkaji serta mengamati lebih lanjut sistim pengelolaan
pariwisata sebagai inti masalah dalam penelitan ini dengan judul “Sistem
Pengelolaan Pariwisata Taman Mayure dan Musium Negeri NTB”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan urayan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat
mengidentifikasi beberpa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pengelelolaan pariwisata taman mayura?
2. Bagaimana sistem pengelolaan pariwisata musium negeri NTB?
C. BATASAN MASALAH
a. Batasan Tempat
6
Dalam penelitian ini kami membatasi tempat agar nantinya
penelitian ini tidak terlalu lebar yaitu bertempat di taman mayure dan
musium negeri NTB.
b. Batasan Tema
Teman penelitian ini ialah “Sistem Pengelolaan Pariwisata Taman
Mayure dan Musium Negeri NTB”
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pokok pikiran di atas dan agar penelitian lebih terarah maka
dapat di rumuskan masalah yang akan di lakukan dalam penelitian ini ialah:
1. Bagaimana sistem pengelelolaan pariwisata taman mayura?
2. Bagaimana sistem pengelolaan pariwisata musium negeri NTB?
E. TUJUAN PENELITIAN
Setiap segala sesuatu pasti memiliki tujuan dan maksud yang jelas, begitu
juga dengan penelitian yang kami lakukan ini yaitu dengan tujuan:
1. Bagaimana nantinya pembaca mampu memahami dan mengetahui
pengelolaan pariwisata taman mayure
2. Bagaimana nantinya pembaca mampu memahami dan mengetahui
pengelolaan pariwisata musium negeri NTB
F. MANFAAT PENELITAN
Adapun mampat penelitian ini ialah :
1. Diharapkan sebagai pedoman bagi masyarakat yang ada di nusa tenggara
barat ini.
2. Hasil penelitian ini juga di harapkan bisa di jadikan salah satu acuan bagi
para peneliti yang ingin meneliti leibih lanjut dan lebih akurat lagi.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TENTANG SISTEM
Pengertian Sistem Menurut Para Ahli
1) L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk
merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan
yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan
dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2) John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun
dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu
kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara
efektif dan efesien.
3) C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang
dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4) J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling
berhubungan.
5) Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian
yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga
interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi
keseluruhan
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa
sistem itu adalah prosedur yang logis dan memiliki bagian dan berhubungan
antara yang satu dan yang lainnya serta memiliki ketergantungan diantara
mereka.
8
B. KAJIAN TENTANG PENGELOLAAN
Pengertian pengelolaan menurut para ahli
1) Wardoyo (1980:41) memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan
adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan
perencanaan ,pengorganisasian pengerakan dan pengawasan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2) Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang
berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang
bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki
secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah
direncanakan sebelumnya.
Definisi pengelolaan oleh para ahli diatas terdapat perbedaan–
perbedaan, hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut
yang berbeda-beda. Berdasarkan uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang
berintikan perencanaan, pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang
bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara
efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
C. KAJIAN TENTANG PARIWISATA
Definisi Pariwisata Menurut Beberapa Ahli
a) Menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti
(1992:8) adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi
wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah
dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para
pengunjung lainnya.
b) Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47)
menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu
perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya
semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk
berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-
9
mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
c) Menurut H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah
perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara,
dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
d) Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi pariwisata, yaitu :
pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan
penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif
lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga
merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan
cinderamata, penginapan dan transportasi.
e) Menurut pendapat dari James J. Spillane (1982:20) mengemukakan bahwa
pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan
mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu,
memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan
tugas, berziarah dan lain-lain.
f) Devinisi yang di kemukakan oleh A.J. Burkart dan S. Medik (1987)
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka
waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya
hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-
tempat tujuan itu.
g) Devinisi yang dikemukakan oleh Wahab dalam Oka Yoeti (1994, 116.)
Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar
yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam
suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang
dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka
ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh
pekerjaan tetap.
10
h) Menurut pendapat Anonymous (1986) Pariwisata adalah kegiatan
seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan
perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi kunjungan.
i) Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Yoeti, (1991:103). Pariwisata
berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai
banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat
diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim
dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata
”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-
kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam
bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”.
j) Menurut pendapat RG. Soekadijo (1997:8), Pariwisata ialah segala
kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.
k) Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut :
Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata
akan kembali ke tempat asalnya.
Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi,
akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.
Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenanga.
Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya
dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah
yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari
tempat asal.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
A. OBSERVASI
Pengamatan (Observasi) adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap
suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang
sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian.
Kebaikan dan kejelekan observasi :
1. Kebaikan dari observasi adalah sebagai berikut :
a. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai
keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari
data yang telah diperoleh sebelumnya dari individu-individu.
b. Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, pekerjaan-pekerjaan yang
rumit kadang-kadang sulit untuk diterangkan.
c. Dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata
letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara dan lain-lain.
d. Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satu unit pekerjaaan tertentu.
2. Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
a. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak
nyaman,sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
b. Pekerjaan yang sedang diamati mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan
pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidakselalu dilakukan atau
volume-volume kegiatan tertentu.
c. Dapat mengganggu proses yang sedang diamati.
d. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari
biasanya dan sering menutup-nutupi kejelekan-kejelekannya.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam teknik observasia.
12
a. Rencanakan terlebih dahulu observasi yang akan dilakukan, meliputi : Apa yang akan
diobservasi , dimana letak lokasi observasi, kapan observasi akan dilakukan, siapa yang
akan melaksanakan observasi tersebut, siapa yang akan diobservasi, bagaimana
melaksanakan observasi tersebut.
b. Mintalah ijin terlebih dahulu dari manajer dan atau pegawai yang terlibat
c. Bertindaklah dengan rendah hati (low profile)
d. Lengkapilah dengan catatan selama observasie. kaji ulang hasil observasi dengan
individu-individu yang terlibat.
Yang tidak boleh dilakukan dalam observasia.
a. Menggangu kerja individu yang diobservasi maupun individu lainnya.
b. Terlalu menekankan pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak penting.
c. Jangan membuat asumsi-asumsi.
Dari hal diatas dapat di simpulankan Observasi adalah metode yang cukup
mudah dilakukan untuk pengumpulandata. Penggunanan metode ini sangat
dipengaruhi oleh interesnya sangpeneliti. Observasi ini lebih banyak digunakan pada
statistika survei,misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi
kelokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang tepatuntuk
digunakan
B. WAWANCARA
Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara, yaitu
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.
Cara inilah yang banyak dilakukan di Indonesia belakangan ini.
Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa
wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh
dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu
merupakan tulang punggung suatu penelitian survey.
A. Pengertian Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara menurut Nazir (1988) adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan
13
si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara).
Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk
tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses
pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat
membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari adalah antara
lain:
Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal
sebelumnya.
Responden selalu menjawab pertanyaan.
Pewawancara selalu bertanya.
Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban,
tetapi harus selalu bersifat netral.
Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat
sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide.
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan
tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan
kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada penelitian,
wawancara dapat berfungsi sebagai metode primer, pelengkap atau sebagai
kriterium (Hadi, 1992). Sebagai metode primer, data yang diperoleh dari
wawancara merupakan data yang utama guna menjawab pemasalahan
penelitian.
Mengenai latar belakang pengguanaan wawancara sebagai metode
pengumpulan data pada suatu penelitian, pendapat Allport ( dalam Hadi,
1992) berikut perlu dipertimbangkan: “If we want to know how people
feel, what their experience and what they remember, what their emotions
and motives are like, and the reasons for acting as they do – why not ask
them?” Dari pendapat itu, kita mengetahui bahwa wawancara dapat atau
lebih tepat digunakan untuk memperoleh data mengenai perasaan,
pengalaman dan ingatan, emosi, motif, dan sejenisnya secara langsung dari
subjeknya.
14
B. Jenis Wawancara
Sebagaimana metode lainnya yang digunakan pada penumpulan
data, metode wawancara dibedakan berdasarkan cara
pengadministrasiannya menjadi wawancara pribadi (Lerbin, 2007).
Wawancara pribadi dapat dilakukan di rumah subjek, melalui komputer,
dan di tempat perbelanjaan. Wawancara yang dilakukan di tempat
perbelanjaan itu sering disebut wawancara mall intercept.
Berdasarkan strukturnya, wawancara dibedakan menjadi wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur. Pada wawancara terstruktur, hal-hal yang
akan ditanyakan telah terstruktur, telah ditetapkan sebelumnya secara
rinci. Pada wawancara tak terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum
ditetapkan secara rinci. Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara
yang tak terstruktur disesuaikan dengan pelaksanaan wawancara di
lapangan.
Hal yang dijelaskan pada metode angket banyak berkaitan secara
langsung dengan metode wawancara karena wawancara sendiri memang
dapat dipandang sebagai bentuk lain dari angket, khususnya dari segi
pengadministrasiannya. Sejalan dengan itu, banyak hal-hal yang dijelaskan
pada metode angket dapat juga dugunakan pada pelaksanaaan wawancara,
terutama mengenai pengembangan hal-hal yang akan diungkap atau
ditanyakan.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
A. TAMAN MAYURE
1. Asal Mula Taman Mayura
Sejarah keberadaan Taman Mayura berhubungan erat dengan sejarah
keberadaan orang-orang Bali di Lombok. Taman ini sudah ada sejak
Kerajaan Singasari atau Karangasem Sasak di Lombok pada awal abad ke-
19. Ketika itu di Lombok masih terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti
Mataram, Pagesangan, Sengkano, dan sebagainya.
Dalam perkembangan selanjutnya, dari kerajaan-kerajaan kecil itu
sampai dengan tahun 1823 hanya tinggal dua kerajaan, yaitu Singasari dan
Mataram. Kedua kerajaan ini pun berperang. Singasari kalah, raja dan
keluarganya melakukan puputan di Sweta. Hanya dua orang anaknya yang
masih kecil-kecil, laki-laki dan perempuan, yang sempat diamankan dan
dibawa ke Karangasem (Bali). Walaupun Mataram berada di pihak yang
menang, namun rajanya tewas dalam peperangan itu. Sebagai pewaris
tahta kerajaan Mataram adalah Anak Agung Gde Ngurah Karangasem
(Putra Mahkota) dan adiknya bernama Anak Agung Ketut Ngurah
Karangasem.
Pada pertengahan abad ke-19, Putra Mahkota Kerajaan Mataram
membangun Puri di atas bekas Kerajaan Singasari yang hancur.
Pembangunannya selesai pada tahun 1866. Puri itu diberi nama Singasari
atau Karangasem, kemudian diganti menjadi Cakranegara. Tahun 1894
ketika terjadi perang melawan Belanda yang berakhir dengan kekalahan
Mataram, Puri kerajaan hancur. Perisitiwa penting yang terjadi pada waktu
itu ialah ditemukannya Keropak (naskah lontar) yang kemudian terkenal
dengan nama Negarakertagama. Pada waktu itu, keropak tersebut
kemudian diketahui sebagai satu-satunya naskah yang berisi gambaran
yang paling lengkap tentang kerajaan Majapahit.
16
Berdasarkan pada kenyataan tersebut, maka Taman Mayura dan juga
Pura Meru dapat dipandang sebagai satu-satunya bukti kehadiran kerajaan
Singasari atau Karangasem di Lombok, atau kerajaan Mataram yang
kemudian mengganti nama menjadi Cakranegara.
Taman Mayura Cakranegara tak hanya sebagai objek peninggalan
sejarah dan budaya namun kini juga mengemban fungsi sebagai tempat
kegiatan ritual keagamaan, sarana rekreasi, dan fungsi sosial bagi
masyarakat di sekitarnya. Karena statusnya masih digunakan sebagai
sarana kegiatan ritual, maka tak heran jika Anda berkunjung ke sana maka
akan terlihat orang-orang yang sedang melakukan sembahyang bagi umat
Hindu. Masyarakat yang melakukan sembahyang bukan hanya Lombok
saja, melainkan juga dari Bali, terutama pada hari-hari besar bagi umat
Hindu.
Selain sebagai sarana kegiatan ritual keagamaan, taman ini pun
difungsikan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat sekitarnya yang
mempunyai hobi memancing. Di Taman Mayura terdapat kolam yang
mengelilingi Bale Kencana Taman Mayura dengan latar belakang Pura
Meru dan oleh pengelola Taman tersebut ditabur benih ikan untuk
pemancingan. Pada hari libur biasanya banyak pengunjung terutama
masyarakat sekitarnya yang melakukan kegiatan dengan memancing.
Sebelum peristiwa peledakan bom di Bali, Taman Mayura dulu banyak
dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Sekarang tinggal beberapa
wisatawan asing yang berkunjung di sana, selebihnya wisatawan domestik
dari dalam Lombok atau dari luar Lombok.
B. MUSIUM NEGERI NTB
1. Sejarah Berdirinya Musium Negeri NTB
Mataram memiliki sebuah museum yang dijadikan sebagai lambang
perjalanan hidup dan bagian dari perkembangan provinsi NTB, yang
dinamakan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Museum ini didirikan pada
17
tahun 1976 dan Museum ini resmi dibuka pada tanggal 23 Januari 1982 oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef.
2. Letak atau posisi Musium negeri NTB
Museum ini terletak di Jalan Panji Tilar Negara No.6 Kota Mataram
dengan gaya bangunan mengikuti arsitektur rumah adat sasak pada bagin
atapnya.
3. Koleksi-Koleksi Yang Di Simpan Pada Musium Negeri NTB
Museum Negeri NTB ini berisikan koleksi-koleksi benda-benda
peninggalan sejarah perjalanan NTB dan masyarakatnya seperti patung,
senjata, lontar, keramik, dan lain-lain yang semuanya terekam di sini. Suasana
dan koleksi dari Museum Negeri NTB ini hampir mirip dengan Museum
Nasional (Museum Gajah) yang ada di Jakarta, hanya saja di sini benar-benar
lengkap koleksinya fokus berkaitan dengan NTB. Kalau di Museum Nasional
kan beberapa contoh koleksi dari seluruh Indonesia, jadi tidak selengkap di
Museum Negeri NTB jika urusan koleksi khusus daerah NTB.
Pada pagar museum ditaruh bekas peninggalan meriam dan jangkar
sisa dari kedatangan Belanda dahulu. Memasuki museum kita bisa melihat
boneka yang berpakaian adat Sasak, Mbojo, dan Samawa yang merupakan
bagian budaya dari NTB, dan di sekitarnya ada beberapa peralatan hidup
masyarakat ala peradaban zaman dahulu seperti peralatan dapur mereka,
bercocok tanam, melaut, dan lain-lain.
Namun memang alat-alat tersebut tidak sepurba itu jadi masih banyak
yang saat ini bisa ditemui di pasar walau sudah mengalami modifikasi. Hal itu
mungkin terjadi karena mungkin peradaban yang berlangsung di NTB masih
dikategorikan muda sehingga manusia sudah mulai memasuki zaman modern
ketika berpindah ke daerah NTB.
Koleksi lainnya yang ada di sini adalah sejarah catatan mengenai
Lombok yang tertuliskan naskahnya di daun lontar. Tulisan yang ada ada yang
huruf arab, kawi, pokoknyakita tidak akan bisa mengerti apa yang dituliskan.
18
Keterangan yang ada juga tidak terlalu lengkap mengenai penjelasan
mengenai isi tulisan, yang jelas di sana salah satunya ada yang menceritakan
mengenai Sasak, masyarakat asli Lombok. Koleksi etnografi seperti ini
biasanya menarik perhatian pengunjung yang ingin melakukan penelitian,
kalau pengunjung biasa sepertinya hanya melewatinya begitu saja karena tidka
terlalu ingin tahu mengenai isi tulisan yang tidak bisa dibaca dan dimengerti
itu.
Tidak hanya itu koleksi keramik-keramik yang banyak berasal dari
Cina, yang merupakan peninggalan dan juga hibah dari pedagang-pedagang
dari daratan Cina yang mengekspansi Indonesia di hampir seluruh wilayahnya,
termasuk NTB. Keramik yang ada di museum ini memiliki jumlah yang
lumayan banyak karena ternyata baru mendapatkan koleksi baru keramik yang
terpendam di dasar laut yang diduga merupakan dari pedagang-pedagang Cina
yang menjatuhkan barang bawaannya karena kelebihan beban pada kapal pada
masa itu. Selain itu museum ini juga kedatangan koleksi berbagai macam
tampilan kulit kerang yang ditemukan di daerah NTB.
Untuk di bagian senjata, di museum ini diperlihatkan berbagai macam
model keris yang biasa digunakan sebagai pelengkap upacara adat. Keris
memang diketahui sebagai senjata khas Jawa, namun karena berkembangnya
kerajaan Hindu sampai ke tanah Bali dan Lombok yang ajarannya berasal dari
Kerajaan Hindu Jawa, maka keris sebagai bagian dari upacara pun ikut
mengalami asimiliasi serta akulturasi di Lombok yang sampai saat ini masih
banyak digunakan sebagai pelengkap upacara.
Ada juga di sini riwayat perjalanan sejarah dari Kerajaan Bima,
kerajaan Islam di NTB. Beberapa benda peninggalan sultan (raja) seperti ikat
pinggang kebesarannya, stempel kerajaan, kertas-kertas dokumen sejarah yang
antara lain ada berisi perjanjian sultan dengan Belanda yang berisikan bahwa
sultan memang memegang penuh kekuasaan di Bima tapi posisinya masih
harus bertanggung jawab pada pemerintah Hindia di Batavia. Dahulu berarti
kerajaan Bima menempuh jalan diplomatis dengan Belanda sebagai salah satu
strateginya agar tidak terjadi peperangan yang merugikan rakyat.
19
4. Jumlah koleksi di musium negeri NTB
Musium ini mempunyai 7.387 koleksi berupa koleksi geologi, biologi,
etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi dan kemarik. Oleh
pengelola museum, semua jenis koleksi itu ditata berdasarkan unsur
kebudayaannya seperti bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi
kemasyarakatan, sistem teknologi, sistem etnik, Sasak dan Bali di pulau
Lombok dan etnik Sumbawa dan Mbojo yang mendiami Sumbawa.
5. Harga tiket masuk dan Jadwal Buka
Untuk melihat koleksi Museum Negeri NTB pengunjung dikenakan
harga tiket sebesar 1000 rupiah untuk dewasa dan 500 rupiah untuk anak-
anak. Harag tiket masuk di museum memang sangat murah padahal di
dalamnya merupakan koleksi sejarah yang nilainya tak terhingga. Seperti
layaknya museum di seluruh Indonesia, museum ini tutup di hari Senin dan
Hari Libur Nasional lainnya.
Museum Ngeri buka setiap Selasa hingga Kamis dari pukul 08.00-14.00
WITA. Sedangkan pada hari Jumat buka sejak pukul 08.00-11.00 WITA.
Untuk hari Sabtu dan Minggu buka dari jam 08.00 WITA dan berakhir
masing-masing pukul 12.30 dan 14. WITA. Khusus untuk haris Senin dan hari
libur nasional, museum ini tutup.
20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Taman mayure merupakan taman peninggalan awal masuknya agama
hindu di Lombok. Taman mayure ini di kelola oleh keturunan dari kerajaan
hindu itu sendiri. Adapun sistim yang dilakukan atau di jalankan tidak jauh
beda dengan daerah lain terutama yang menyangkut cagar budaya masyarakat
indonesia dahulunya.
Adapun musium negeri Nusa Tenggara Barat di kelola oleh pemerintah
sejak di resmikannya menjai musium negeri NTB. Musium ini di kelola
dengan sistim yang tersetruktur dan memiliki pegawai yang bekerja sesuai
dengan job-jobnya masing-masing
B. SARAN
Sehubungan degan pembahasan dalam penelitian ini, selaku penulis
menyajikan saran yang sekiranya bermamfaat meliputi :
1. Kepada pihak pemerintah penulis berharap supaya semua cagar budaya
yang ada di perhatikan dan dijaga.
2. Masyarakat nantinya memperhatikan dan mendukung pemerintah
dalam melestarikan cagar budaya yang ada.
21
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Lerbin R. (2007), Riset Pemasaran, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nazir, Mohammad (2005), Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Singarimbun, Masri (1989), Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES.
Tarigan, Joseph R. (1995), Metode Pengumpulan Data, edisi pertama,
Yogyakarta: BPFE.
Boxwell, Robert J., Jr. (1994), Benchmarking for Competitive Advantage,
McGraw-Hill, Inc., NewYork.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI (2005), Rencana Strategis
Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata Nasional 2005 – 2009, Jakarta.
Porter, Michael E. (2004), Competitive Advantage: Creating and Sustaining
Superior Performance, with a new introduction, copyright 1985, Free Press
Publishing, New York.
Thurow, Lester C. (1999), Building Wealth: the New Rules for Individuals,
Companies, and Nations in a Knowledge-Based Economy, 1st Edition,
HarperCollins Publishers, Inc., New York.
Sumber: http://wisata-lombok.com
Photo: http://wisatanesia.com
22
LAMPIRAN – LAMPIRAN
23
Lampiran I
Daftar Nara Sumber
1. Nama :
Alamat : Mataram
Umur : 40 th
Pekerjaan : Pengelola Taman Mayure Mataram
2. Nama :
Alamat : Mataram
Umur : 45 th
Pekerjaan : Kepala bidang pengembangan analisis data
24
Lampiran II
Taman Mayure
Istana atas air
Pose bersama Pengelola taman mayure
25
Lampiran III
Musium negeri Mataram
Pengelola musium
26