laporan pendkes
DESCRIPTION
kkkTRANSCRIPT
LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA
DI PUSKESMAS SRONDOL
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktik Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing : Ns. Elsa Naviati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.An.
Disusun Oleh:
Kartika Ekawati
22020115210019
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP
SEMARANG
2016
PENDIDIKAN KESEHATAN PNEUMONIA PADA BALITA
A. Latar Belakang Masalah
Pneumonia merupakan infeksi pada saluran pernafasan yang dari tahun
ke tahun menduduji peringkat atas penyebab kematian bayi dan anak balita di
Indonesia. Menururt Riskesdas 2007, pneumonia merupakan penabab
kematian kedua setelah diare (15.5% diantara semua balita). Pneumonia selalu
berada pada daftar 10 penyakit terbesar setiap tahunnya di fasilitas kesehatan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyakit yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang berkontribusi terhadap
tingginya angka kematian balita di Indonesia.
Menurut Riakesdas, kematian bayi akibat pneumonia tahun 2007 adalah
30.470 balita atau rata- rata 83 orang balita meninggal setiap hari akibat
pneumonia. Angka ini sangat besar, sehingga perlu menjadi perhatian bagi
pengelola program ISPA pusat, provinsi dan kabupaten atau kota serta perlu
mendapat dukungan pemerintah daerah agar upaya pengendalian penyakit
pneumonia dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga angka kematian dapat
diturunkan.
Berdasarkan data insidensi di Puskesmas Srondol, angka kejadian
pneumonia di daerah Srondol adalah rendah. Meskipun angka kejadiannya
rendah, letak geografis daerah Srindol dimana terdapat jalan raya (jalan
utama) membuat risiko terjadinya pneumonia menjadi tinggi. Menurut Buku
Pedoman Kader Kesehatan Anak dari Kemenkes RI tahun 2010, salah satu
faktor risiko terjadinya Pneumonia adalah terpaparnya balita pada asap baik
asap rokok, asap dari tungku, asap dari obat nyamuk bakar, dan asap dari
kendaraan bermotor.
Hasil survey lainnya didapatkan bahwa penyuluhan mengenai
pneumonia, baik mengenai pengertian, tanda- gejala, pencegahan dan
penatalaksanaan, jarang dilakukan di Puskesmas Srondol. Selain itu, tidak
tampak banner atau poster terkait informasi tentang pneumonia pada balita.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian informasi mengenai pneumonia,
yang notabennya merupakan penyebab angka kematian bayi tertinggi kedua,
belum dilakukan secara maksimal.
Berdasarkan uraian diatas, mahasiswa ingin memberikan penyuluhan
mengenai pneumonia pada balita. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan
tentang pneumonia akan mencakup pengertian, tanda gejala, faktor risiko,
pencegahan dan penatalaksanaan. Pendidikan kesehatan ini diharapkan
mampu meningkatkan pencegahan pneumonia di daerah Srondol sehingga
kejadian pneumona tidak terjadi atau dapat ditekan. Selain itu, pendidikan
kesehatan ini diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk
mengurangi angka kematian bayi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan peserta mampu memahami
tentang penyakit pneumonia pada balita.
2. Tujuan Khusus
a. Peserta mampu menjelaskan defisnisi pneumonia
b. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala pneumonia
c. Peserta mampu menyebutkan faktor risiko pneumonia
d. Peserta mampu menjelaskan pencegahan pneumonia
e. Peserta mampu menjelaskan penatalksanaan dini pneumonia
C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Sasaran dan Target
Sasaran : peserta pelayanan kesehatan puskesmas.
Target : orang tua
E. Strategi Pelaksanaan
Hari dan Tanggal : Kamis, 14 April 2016
Tempat : Aula Puskesmas
Waktu : 09.00 WIB
F. Media dan Alat Bantu
1. Flipchart
G. Setting Tempat
Keterangan :
1. Penyaji.
2. Sasaran dan target.
H. Pengorganisasian dan Uraian Tugas
a. Penyuluh bertugas :
a. Memberi pendidikan kesehatan, menjawab, dan mengarahkan proses
acara.
b. Mengatur pemerataan diskusi.
c. Mendokumentasikan seluruh acara.
b. Peserta bertugas :
a. Mengikuti penjelasan penyuluh.
b. Menjawab pertanyaan penyuluh.
c. Menanyakan hal-hal yang belum dimengerti kepada penyuluh.
I. Susunan acara
Tahap Kegiatan Waktu
Pembukaan Mengucapkan salam
Melakukan perkenalan diri
Kontrak waktu
3 menit
1
2
Menjelaskan tujuan
Proses Menjelaskan tentang pneumonia (definisi,
tanda gejala, faktor risiko, pencegahan,
penatalaksanaan)
Diskusi
10 menit
Penutup Kesimpulan
Menutup dengan mengucapkan salam, dan
meminta maaf apabila dalam pertemuan ada
kesalahan
2 menit
Jumlah 15 menit
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pemberitahuan pada peserta bahwa akan dilakukan pendidikan
kesehatan.
b. Materi dan media yang dibutuhkan tersedia.
c. Preplanning dikonsulkan ke pembimbing maksimal 1 hari sebelum
pendidikan kesehatan.
d. Tempat pendidikan kesehatan puskesmas setempat.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta kooperatif selama dilakukan pendidikan kesehatan.
b. Pendidikan kesehatan dilakukan sesuai materi dan waktu yang telah
ditetapkan.
c. Mahasisiwa bertugas sesuai perannya.
d. Peserta pendkes aktif dalam diskusi atau tanya jawab
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan definisi pneumonia dengan 100% benar
b. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala pneumonia dengan 80%
benar
c. Peserta mampu menyebutkan faktor risiko pneumonia dengan 80% benar
d. Peserta mampu menjelaskan pencegahan pneumonia dengan 80% benar
e. Peserta mampu menjelaskan penatalksanaan dini pneumonia dengan 80%
benar
K. Materi
1. Pengertian
Pneumonia pada balita adalah penyakit infeksi yang menyerang paru- paru
yang ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak pada
usia balita (0- <5 tahun). Pneumonia disebabkan oleh kuman pnemococus.
2. Tanda dan gejala
a. Batuk disertai nafas cepat.
b. Tarikan dinding dada kedalam
c. Frekuensi pernafasan
3. Faktor risiko
1. Tertular oleh penderita batuk
2. Imunisasi tidak lengkap
3. Kurang gizi serta pemberian ASI yang tidak memadai
4. Pencemaran udara dalam rumah (kebiasaan ibu menggendong anak/ bayi pada saat memasak sehingga anak atau bayi menghirup asap dapur)
5. Tinggal di lingkungan yang tidak sehat (kebiasaan merokok di dalam rumah, ventilasi rumah yang tidak memenuhi syarat sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan tidak bagus)
4. Pencegahan
1 Jauhkan balita Anda dari penderita
batuk
2 Lakukan imunisasi lengkap di posyandu
ataupun Puskesmas
3 Berikan ASI pada bayi/ anak usia 0-2
tahun
4 Bersihkan lingkungan rumah terutama
ruangan tempat tinggal bayi, serta usahakan ruangan memiliki udara bersih dan ventilasi cukup
5 Jauhkan bayi dari asap, debu, serta
bahan- bahan lain yang mudah terhirup oleh balita seperti asap rokok, asap dari tungku, asap dari obat nyamuk bakar, asap dari kendaraan bermotorataupun pencemaran udara lainnya.
5. Penatalaksanaan
Perawatan dirumah yang dapat dilakukan antara lain:
a. Tingkatkan pemberian makanan bergizi dan tetap beri ASI
b. Beri minum lebih banyak dari biasanya
c. Bila badan anak panas, kompres dengan air hangat dan jangan
memakai selimut dan pakaian tebal
d. Jika anak menderita batuk, berikan obat batuk tradisional seperti
campuran 1 sendok the jeruk nipis dengan 2 sendok the kecap/madu
diberikan 3-4 kali sehari (untuk umur > 1 tahun)
e. Jika hidungnya tersembat karena pilek, bersihkan lubang hidungnya
dengan sapu tangan bersih
f. Segera bawa ke petugas kesehatan bila kondisi balita bertambah parah.
L. Daftar Pustaka
Depkes RI. 2010. Buku Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak. Jakarta:
Direktorat Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Depkes RI. 2010. Pneumonia Balita. Buletin Jendela Epidemiologi. Volume 3
LAPORAN HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN
PNEUMONIA BALITA
A. Waktu
1. Hari/tanggal : Kamis, 14 April 2016
2. Jam : 09.00 – 09.15 WIB
3. Tempat : Puskesmas Srondol.
B. Persiapan
1. Mempersiapkan materi
2. Menanyakan pada anak dan orang tua tentang kesediannya.
3. Kontrak waktu dengan anak dan orang tuanya
C. Proses pelaksanaan
1. Memberikan salam terapeutik
Memberi salam terapeutik sebagai salam pembuka dan sapaan sehingga
menciptakan hubungan interpersonal yang akrab.
2. Menanyakan keadaan
Perawat menanyakan keadaan pada anak bagaimana keadaan hari ini,
bosan apa tidak.
3. Menjelaskan pada anak dan orang tua tentang materi pendidikan kesehatan
yang akan dijelaskan yaitu tentang pneumonia. Materi yang akan
disampaikan yaitu tentang pengertian, tanda gejala, faktor risiko,
pencegahan, dan penatalaksanaan pneumonia pada balita.
4. Membuat kontrak waktu untuk penyuluhan yaitu sekitar 1x15 menit.
5. Perawat menjelaskan materi tentang pengertian, tanda gejala, faktor risiko,
pencegahan, dan penatalaksanaan pneumonia pada balita.
D. Timbal balik
Setelah dilakukan proses pendidikan kesehatan pasien menjadi tahu tentang
pneumonia baik dari pengertian, tanda gejala, faktor risiko, pencegahan dan
penatalaksanaan. Peserta juga sudah mampu menjelakan ulang menganai sub
pokok materi dengan 80% jawaban benar. Selain itu, peserta juga tampak
antusias saat mengikuti penyuluhan.
E. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
a. Balita (bayi usia 0-< 5 tahun) sangat rentan terkena pneumonia jika
perawatan orang tua tidak maksimal
b. Pencegahan pneumonia baik melalui penyuluhan ataupun dalam
bentuk lain harus lebih diperhatikan karena merupakan penyebab
angka kematian tertinggi kedua di Indonesia
c. Asi eksklusif 2 tahun, imunisasi lengkap, dan lingkungan yang bersih
dapat mengurangi risiko terjadinya pneumonia
2. Saran
Perawat sebagai edukator dapat memberikan pengetahuan tentang
pneumonia pada balita. Oleh karena itu, diharapkan para perawat ataupun
staf kesehatan di Puskesmas dapat memberikan informasi yang efektif
sehingga insiden pneumonia dapat berlurang atau bahkan tidak ada.
Flipchart