laporan pendahuluan keloid

Upload: hane-tintin

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Keloid

    1/6

    LAPORAN PENDAHULUAN

    KELOID

    A. Pengertian

    Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat berbentuk dari berbagai jenis sel-sel dalam

    kulit (sel-sel epidermis, melanosit). Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau

    tumor ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus kedalam dermis dan

     jaringan subkutan . (Arif Muttaqin, 2!)

    Tumor "ulit adalah tumor yang terbentuk dari berbagai jenis sel seperti sel-sel epidermis,

    dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor jinak atau ganas, dapat terletak dalam epidermis atau menembus ke dalam dermis dan jaringan subkutan.(#ri$e %yl&ia,

    2')

    "eloid merupakan pertumbuhan berlebihan dari jaringan fibrosa, padat, biasanya

    terbentuk setelah penyembuhan luka kulit. aringan ini meluas melampaui batas-batas

    luka asli,tidak mengalami regresi spontan, dan $enderung tumbuh kembali sesudah eksisi.

    ( mam , 2* )

    B. Etiologi

    #enyebab pasti tidak diketahui, tidak ada gen khusus yang diidentifikasi sebagai

     penyebab berkembangnya suatu keloid, meskipun peningkatan pre&alensi keloid

     berhubungan dengan peningkatan pigmentasi kulit yang menunjukkan adanya pengaruh

    genetik."eloid dihubungkan se$ara genetik dengan +A-!, +A-2!, +A-/!',

    +A-/01, +A-31, +A-4/0, dan golongan darah A.

    Transmisi dilaporkan se$ara autosom dominan dan autosom resesif.

    "eloid dapat disebabkan oleh insisi bedah, luka, penyuntikan &aksinasi (56), luka

     bakar, bekas jera/at, setelah $a$ar, gigitan serangga, pemakaian anting.

    C. Anatomi Fisiologi

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Keloid

    2/6

    "ulit merupakan sistem organ tubuh yang paling luas. "ulit membangun sebuah barrier 

    yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi

    dalam banyak fungsi tubuh yang &ital. "ulit bersambung dengan membran mukosa pada

    ostium eksterna sistem digesti&us, respiratorius dan urogenital. "ulit berfungsi untuk 

    menjaga jaringan internal dari trauma, bahaya radiasi sinar ultra&iolet, temperatur yang

    ekstrim, toksin dan bakteri. %e$ara mikroskopis, kulit terdiri dari 0 lapisan yaitu

    epidermis, dermis dan lemak subkutan.

    !. 7pidermis

    Merupakan bagian terluar kulit, terbagi menjadi 2 lapisan utama yaitu lapisan sel-sel

    tidak berinti yang bertanduk (stratum korneum atau lapisan tanduk) dan lapisan

    dalam yaitu stratum malphigi. %tratum malphigi ini merupakan asal sel-sel

     permukaan bertanduk setelah mengalami proses diferensiasi. %tratum malphigi dibagi

    menjadi lapisan sel basal (stratum germinati&um), stratum spinosum dan stratum

    granulosum. %e$ara berurutan 1 lapisan epidermis mulai dari ba/ah sampai keatas

    yaitu stratum basale (germinati&um), stratum spinosum, stratum granulosum, stratum

    lu$idum dan stratum $orneum. "etebalan lapisan epidermis ber&ariasi tergantung tipe

    kulit. "eratinisasi, maturasi dan migrasi pada sel kulit, dimulai pada lapisan kulit

    yang paling dalam yaitu stratum basale. %el ini dikatakan sebagai keratino$it (sel kulit

    yang immatur), berperan dalam merubah bentuk lapisan sel pada lapisan granular ke

    dalam lapisan sel yang sudah mati. %tratum basale merupakan asal mula untuk 

    diperlukan sebagai regenerasi pada epidermis.

    alam proses keratino$yt ini diproduksi sejumlah filaments (tonofilament) atau

    tonofibril yang dibuat dari suatu protein yang disebut keratin dan keratohyalin

    granule. "eratino$yt ditandai dengan akumulasi pada keratin yany disebut dengan

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Keloid

    3/6

    keratinisasi. #ada epidermis terdapat melano$ytes yang membuat melanin dan

    memberikan /arna pada kulit. 8ungsi lapisan epidermis adalah melindungi dari

    masuknya bakteri, toksin, untuk keseimbangan $airan se$ara berlebihan.

    2.  ermisMatriks kulit mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf yang menyokong dan

    memberi nutrisi pada epidermis yang sedang tumbuh (#ri$e dan 9ilson, !::1).

    apisan dermis terdiri dari 2 lapisan yaitu papillaris dan retikularis. apisan papillaris

    dermis berada langsung di ba/ah epidermis, tersusun terutama dari sel-sel fibroblast

    yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari

     jaringan ikat. apisan retikularis terletak di ba/ah lapisan papillaris dan juga

    memproduksi kolagen serta berkas-berkas serabut elastik. ermis juga tersusun dari

     pembuluh darah serta limfe, serabut saraf, kelenjar keringat serta sebasea dan akar 

    rambut. ermis sering disebut sebagai ;kulit sejati; . apisan dermis lebih tebal

    daripada lapisan epidermis. 8ungsi dermis se$ara keseluruhan adalah untuk 

    keseimbangan $airan melalui pengaturan aliran darah kulit, termoregulasi melalui

     pengontrolan aliran darah kulit dan juga sebagai faktor pertumbuhan dan perbaikan

    dermal.

    0. apisan %ubkutaneusaringan subkutan adalah merupakan lapisan lemak dan jaringan ikat yang banyak 

    terdapat pembuluh darah dan saraf. #ada lapisan ini penting untuk pengaturan

    tempertur pada kulit. apisan ini dibuat dari kelompok jaringan adiposa (sel lemak)

    yang dipisahkan ole sel fibrous septa. %ebagai bantalan jaringan yang lebih dalam dan

     pada lapisan ini berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap dingin serta tempat

     penyimpanan bahan bakar. Makan yang berlebih akan meningkatkan penimbunan

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Keloid

    4/6

    lemak di ba/ah kulit. aringan subkutan dan jumlah lemak yang tertimbun

    merupakan faktor penting dalam pengaturan suhu tubuh.

    Fisiologi Penyembuan Lu!a

    #roses dasar biokimia dan selular yang sama terjadi dalam penyembuhan semua

    $edera jaringan lunak, baik luka ulseratif kronik, seperti dekubitus dan ulkus tungkai<

    luka traumatis, misalnya laserasi, abrasi, dan luka bakar< atau luka akibat tindakan bedah.

    #roses fisiologis penyembuhan luka dapat dibagi ke dalam fase utama =

    !. 3espons inflamasi akut terhadap $edera= men$akup hemostasis, pelepasan histamin

    dan mediator lain dari sel-sel. yang rusak, dan migrasi sel darah putih (leukosit

     polimorfonuklear dan makrofag) ke tempat yang rusak tersebut.2. 8ase destruktif., #embersihan jaringan yang mati dan yang mengalami de&italisasi

    oleh leukosit polimorfonuklear dan makrofag.

    0. 8ase proliferatif= >aitu pada saat pembuluh darah baru, yang diperkuat oleh jaringan

    ikat, menginfiltrasi luka.

    . 8ase maturasi= Men$akup re-epitelisasi, konstraksi luka dan reorganisasi jaringan ikat.

    #eristi/a seluler dan biokimia utama di dalam setiap fase dijelaskan se$ara lebih

    terin$i pada, yang memperjelas implikasi praktis untuk penatalaksanaan luka pada

    setiap tingkat.

    alam kenyataannya, fase-fase penyembuhan tersebut saling tumpang-tindih dan durasi

    dari setiap fase serta /aktu untuk penyembuhan yang sempuma bergantung pada

     beberapa faktor, termasuk ukuran dan tempat luka, kondisi fisiologis umum pasien, dan

    adanya bantuan ataupun inter&ensi dari luar yang ditujukan dalam rangka mendukung

     penyembuhan.

    D. Pato"isiologi

    "eloid dapat dijelaskan sebagai suatu &ariasi dari penyembuhan luka. #ada suatu luka,

     proses anabolik dan katabolik men$apai keseimbangan selama kurang lebih '-* minggu

    setelah suatu trauma. #ada stadium ini, kekuatan luka kurang lebih 0-? dibandingkan

    kulit sehat. %eiring dengan maturnya jaringan parut (skar), kekuatan meregang dari skar

     juga bertambah sebagai akibat pertautan yang progresif dari serat kolagen. #ada saat itu,

    skar akan nampak hiperemis dan mungkin menebal, tepi penebalan ini akan berkurang

    se$ara bertahap selama beberapa bulan sampai menjadi datar, putih, lemas, dapat

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Keloid

    5/6

    diregangkan sebagai suatu skar yang matur. ika terjadi ketidakseimbangan antara fase

    anabolik dan katabolik dari proses penyembuhan, lebih banyak kolagen yang diproduksi

    dari yang dikeluarkan, dan skar bertumbuh dari segala arah. %kar sampai diatas

     permukaan kulit dan menjadi hiperemis.

    %kar yang meluas ini akan timbul sebagai keloid dengan dipengaruhi oleh beberapa

    faktor antara lain = semua rangsang fibroplasia yang berkelanjutan (infeksi kronik, benda

    asing dalam luka, tidak ada regangan setempat /aktu penyembuhan, regangan berlebihan

     pada pertautan luka), usia pertumbuhan, bakat, ras dan lokasi.

    E. #ani"estasi Klini!

    6ejala dan tanda dari keloid adalah adanya benjolan kemerahan berbentuk kubah, keras,

    tidak teratur, berbatas jelas, menonjol, pigmentasi, ukurannya jauh lebih besar daripada

    lukanya sendiri, sifatnya melebar dan meninggi dengan terlihat adanya teleangie$tasis.

    #ada tahap a/al benjolan terasa kenyal, gatal, dan nyeri bila disentuh tetapi lama-

    kelamaan benjolan mengeras dan tidak terasa apa-apa. #erkembangan keloid biasanya

    $epat, kira-kira dalam jangka /aktu bulanan.

    #ada pemeriksaan fisik perlu diketahui ri/ayat lesi, $iri-$iri lesi, serta frekuensi tempat-

    tempat lesi. #ada keloid sebenarnya tidak perlu melakukan pemeriksaan laboratorium

    seperti pemeriksaan darah karena hanya akan mempermahal biaya pemeriksaan, tetapi

    $ukup melakukan biopsi saja.

    okasi-lokasi mun$ulnya keloid antara lain adalah di pipi, telinga, leher, dan $enderung

    di dada bagian atas dan bahu.

    F. Penatala!sanaan

    a. "onser&atif 

    "eloid ditangani se$ara konser&atif dengan penyuntikan sediaan kortikosteroid

    intrakeloid yang diulang 2-0 minggu sekali sampai efek yang diinginkan ter$apai.#enyuntikan ini biasanya dapat memperke$il keloid dan mengurangi iritasi.

    #engobatan baru untuk keloid juga termasuk penyuntikan interferon, &erapamil,

     bleomisin, asam retinoid, toksin botolinum intrakeloid.

    b. #embedahan

  • 8/18/2019 Laporan Pendahuluan Keloid

    6/6

    $. "rioterapi

    igunakan nitroge liquid yang mempengaruhi mikro&askularisasi dan

    menyebabkan kerusakan sel melalui kristal intrasel yang mengakibatkan anoksia

    sel. #enggunaan krioterapi tanpa modalitas tanpa modalitas terapi yang lain

    menghasilkan resolusi tanpa rekurensi pada 1!-@? pasien setelah 0 bulan

    obser&asi.

    %. 7ksisi

    3ekurensi dapat terjadi sekitar 1-!? pada pasien dengan terapi eksisi tanpa

    modalitas terapi lain seperti radioterapi atau injeksi kortikosteroid post eksisi.

    &. Terapi laser 

    apat digunakan laser karbon dioksida, laser argon atau >A6 laser. engan laserkarbon dioksida, lesi dapat terpotong dan terbakar dengan trauma jaringan yang

    minimal.