laporan pendahuluan dpd

22
LAPORAN PENDAHULUAN DAN STERATEGI PELAKSANA PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG Ci Pembimbing : Wahyu Triatmojo.S.Kep Disusun Oleh : Syaharuddin M10.01.0047

Upload: yusuf-praba-rahman

Post on 21-Oct-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STERATEGI

PELAKSANA PADA PASIEN DENGAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI

DI RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

Ci Pembimbing :

Wahyu Triatmojo.S.Kep

Disusun Oleh :

Syaharuddin

M10.01.0047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI

YOGYAKARTA2014

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam

memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan

dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan

terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri

( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk

melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)

(Nurjannah, 2004).

Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan

untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan

fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak

mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan

Wartonah 2000).

B. Tanda dan Gejala :

a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit

berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor

b. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-

acakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien

laki-laki bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.

c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh ketidakmampuan

mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makana tidak pada

tempatnya

d. Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air

besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak

membersihakan diri dengan baik setelah BAB/BAK

C. Penyebab

Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan

diri adalah sebagai berikut : kelelahan fisik dan penurunan kesadaran.

Tanda dan Gejala

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan

diri adalah:Badan bau, pakaian kotor.

Rambut dan kulit kotor.

Kuku panjang dan kotor

Gigi kotor disertai mulut bau

 Penampilan tidak rapi

Malas, tidak ada inisiatif.

Menarik diri, isolasi diri.

Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina

D. Tanda dan Gejala

Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan

diri adalah:

Fisik

1) Badan bau, pakaian kotor.

2) Rambut dan kulit kotor.

3) Kuku panjang dan kotor

4) Gigi kotor disertai mulut bau

5) Penampilan tidak rapi

Psikologis

1) Malas, tidak ada inisiatif.

2) Menarik diri, isolasi diri.

3) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.

Sosial

1) Interaksi kurang

2) Kegiatan kurang

3) Tidak mampu berperilaku sesuai norma.

4) Cara makan tidak teratur

5) BAK dan BAB di sembarang tempat

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

E. Pohon masalah

F. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Medis

Pasien dengan gangguan  defisit  perawatan  diri tidak  membutuhkan

perawatan medis karena hanya mengalami gangguan jiwa, pasien lebih

membutuhkan terapai kejiwaan melalui komunikasi terapeutik.

2. Penatalaksanaan Keperawataan

b. Tindakan keperawatan

1. Tindakan keperawatan untuk pasien

Tujuan:

a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri

b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik

c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik

d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

Tindakan Keperawatan

Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri

Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri

Saudara

dapat melakukan tahapan tindakan yang meliputi :

a. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri

b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri

Defisit perawatan diri

Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Kebersihan diri tidak adekuat (BAB/BAK, Makan minum dan berdandan)

Isolasi sosial

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri

d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga

kebersihan diri.

2. Melatih pasien berdandan/berhias

a. Perawat dapat melatih pasien berdandan.

b. Untuk pasien laki-laki tentu harus dibedakan dengan wanita.

c. Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :

Berpakaian

Menyisir rambut

Bercukur

d. Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :

Berpakaian

Menyisir rambut

Berhias

3. Melatih pasien makan secara mandiri

Untuk melatih makan pasien Saudara dapat melakukan tahapan

sebagai berikut:

a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan

b. Menjelaskan cara makan yang tertib

c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan

d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

Saudara dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai

tahapan berikut:

a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK

c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

G. Diagnosa Keperawatan

a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

b. Isolasi Sosial

c. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

H. Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa 1 : Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Tujuan Umum : Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk

memperhatikan kebersihan diri

Tujuan Khusus :

TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

Intervensi

a. Berikan salam setiap berinteraksi.

b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat

berkenalan.

c. Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.

d. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.

e. Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.

f. Buat kontrak interaksi yang jelas.

g. Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.

h. Penuhi kebutuhan dasar klien.

TUK II : klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.

Intervensi

a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi

terapeutik.

b. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara

menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih.

c. Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.

d. Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan klien

terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.

e. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara

kebersihan diri.

f. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti

kebersihan diri.

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

g. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali

pagi dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan

sebelum tidur), keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika panjang.

TUK III : Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.

Intervensi

a. Motivasi klien untuk mandi.

b. Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk

mendemonstrasikan cara memelihara kebersihan diri yang benar.

c. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.

d. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.

e. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas

perawatan kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi.

f. Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri

seperti odol, sikat gigi, shampoo, pakaian ganti, handuk dan sandal.

TUK IV : Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri.

Intervensi

a. Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan

untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai sandal.

TUK V : Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri.

Intervensi

a. Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.

TUK VI : Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan

diri.

Intervensi

a. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga

kebersihan diri.

b. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah dilakukan klien

selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah

dialami di RS.

c. Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap

kemajuan yang telah dialami di RS.

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

d. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam

menjaga kebersihan diri klien.

e. Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan

diri.

f. Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien dalam menjaga

kebersihan diri.

g. Diskusikan dengan keluarga mengenai hal yang dilakukan misalnya:

mengingatkan pada waktu mandi, sikat gigi, mandi, keramas, dan lain-

lain.

Diagnosa 2 : Isolasi sosial

Tujuan Umum : klien tidak terjadi perubahan sensori persepsi

Tujuan Khusus :

TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Intervensi

a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri,

jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat

kesepakatan dengan jelas tentang topik, tempat dan waktu.

b. Beri perhatian dan penghaargaan: temani klien walau tidak menjawab.

c. Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu-

buru, tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.

TUK II : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri

Intervensi

a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya

b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab

menarik diri atau mau bergaul

b. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta

penyebab yang muncul

c. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

TUK III : Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan

orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang

lain.

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

Intervensi

1. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan

dengan orang lain

a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan

tentang keuntungan berhubungan dengan prang lain

b. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan

orang lain

c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan

perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain

2. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan

orang lain

a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan

dengan orang lain

b. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan

dengan orang lain

c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan

perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain

TUK IV : Klien dapat melaksanakan hubungan social

Intervensi

a. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain

b. Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain

c. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai

d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan

e. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi

waktu

f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan

g. Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan

TUK IV : Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan

dengan orang lain

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

Intervensi

a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan

dengan orang lain

b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan

dengan orang lain

c. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan

perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain

Diagnosa 3 : Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan,

makan, BAB/BAK

Tujuan Umum : Pasien tidak mengalami defisit perawatan diri

Tujuan Khusus :

Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri

Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik

Pasien mampu melakukan makan dengan baik

Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

Intervensi

1) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri

a. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.

b. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri

c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri

d. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri

2) Melatih pasien berdandan/berhias

Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :

a. Berpakaian

b. Menyisir rambut

c. Bercukur

Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :

a) Berpakaian

b) Menyisir rambut

c) Berhias

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

3) Melatih pasien makan secara mandiri

a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan

b) Menjelaskan cara makan yang tertib

c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan

d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK

c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

Referensi

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.

Jakarta : EGC.

Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.Kaplan Sadoch. 1998.

Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jakarta : EGC

Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI . Jakarta : EGC

Keliat. B.A. 2006. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan

Jiwa. Yogyakarta : Momedia

Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Rasmun S. Kep. M 2004. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon

Masalah Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto

Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC

Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006.

Jakarta : Prima Medika.

Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.

Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.

Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada

Perawatan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta. EGC

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

STRATEGI PELAKSANAAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Kondisi Klien

B. Diagnosa Keperawatan

Defisit perawatan diri

C. Tujuan

1) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri2) Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik3) Pasien mampu melakukan makan dengan baik4) Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

D. Tindakan 1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri

Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri

2. Melatih pasien berdandan/berhias Berpakaian Menyisir rambut Bercukur

Untuk pasien wanita, latihannya meliputi : Berpakaian Menyisir rambut Berhias

3. Melatih pasien makan secara mandiri Menjelaskan cara mempersiapkan makan Menjelaskan cara makan yang tertib Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

I. Strtegi pelaksanaan tindakan keperawatan

SP1 Pasien:

Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat diri dan

melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri

Orientasi

“Selamat pagi, kenalkan saya syaharuddin ”

”Namanya anda siapa, senang dipanggil siapa?”

”Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini

saya yang akan merawat bapak/ibu?”

“Dari tadi suster lihat bapak/ibu menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”

” Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? ”

” Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya.

Kerja

“Berapa kali bapak/ibu mandi dalam sehari? Apakah bapak/ibu sudah mandi

hari ini? Menurut bapak/ibu apa kegunaannya mandi ?Apa alasan bapak/ibu

sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut bapak/ibu apa manfaatnya kalau

kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak

merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa

lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut

bapak/ibu yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.

“Apa yang bapak/ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja

bapak/ibu menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau

tujuan sisiran dan berdandan?”

(Contoh untuk pasien laki-laki)

“Berapa kali bapak/ibu cukuran dalam seminggu? Kapan bapak/ibu cukuran

terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya...

sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta

ke perawat ya

“Berapa kali bapak/ibu makan sehari?

”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN DPD

makan.

“Di mana biasanya bapak/ibu berak/kencing? Bagaimana

membersihkannya?”. Iya... kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu

WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun”.

“Menurut bapak/ibu kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi

apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali.. bapak/ibu perlu menyiapkan

pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.

”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing

bapak/ibu melakukannya. Sekarang bapak/ibu siram seluruh tubuh bapak/ibu

termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala bapak/ibu sampai

berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun,

gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih,

jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke

bawah. Gosok seluruh gigi bapak/ibu mulai dari depan sampai belakang.

Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh

bapak/ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. bapak/ibu bagus

sekali melakukannya. Selanjutnya bapak/ibu pakai baju dan sisir rambutnya

dengan baik.”

Terminasi

“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba

bapak/ibu sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah

bapak/ibu lakukan tadi ?”. ”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita

mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba

bapak/ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi”

”Bagus sekali mau berapa kali bapak/ibu mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi

dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan

ya bapak/ibu..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau

dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T

( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?”

Pagi-pagi sehabis makan.